PRODUKSI KOPI LUWAK DALAM KAJIAN HUKUM ISLAM : STUDI KASUS DI CV. BERKAH JAYA ALAM MALANG.

PRODUKSI KOPI LUWAK DALAM KAJIAN HUKUM ISLAM
(Studi Kasus di CV. Berkah Jaya Alam Malang)

SKRIPSI
Oleh :
M. Khabibulloh
NIM. C52212118

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
Fakultas Syari’ah dan Hukum
Jurusan Hukum Perdata Islam Prodi Hukum Ekonomi Syari’ah
(Muamalah)
2016

ABSTRAK
Skripsi yang berjudul “Produksi Kopi Luwak Dalam Kajian Hukum Islam
(Studi Kasus di CV. Berkah Jaya Alam Malang)” ini merupakan hasil penelitian
yang menjawab pertanyaan: Bagaimana proses produksi kopi luwak di CV.
Berkah Jaya Alam Malang ?, Bagaimana Produksi kopi luwak di CV. Berkah
Jaya Alam Malang dalam kajian hukum Islam?
Dalam menjawab permasalahan tersebut digunakan jenis penelitian

kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
lapangan ini adalah metode observasi, wawancara (interview), dan dokumentasi
kemudian data yang berhasil dikumpulkan selanjutnya dianalisis menggunakan
metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan pola pikir deduktif.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa proses produksi kopi luwak
adalah proses produksi kopi yang memanfaatkan hewan luwak dalam proses
produksinya, yaitu biji kopi yang melalui proses fermentasi dalam perut luwak
lalu dikeluarkan oleh hewan luwak dalam bentuk kotoran dan diolah menjadi
kopi. pada dasarnya produksi ini dibolehkan berdasarkan ekonomi Islam
khususnya bidang produksi dalam Islam, tetapi pada praktiknya terdapat unsur
penyiksaan hewan dalam proses produksi tersebut sehingga terdapat unsur
maslahah dan mafsa>dah yang menjadi satu. Maka berlaku kaidah :

ِ ِ‫َ ْ ُ اْ َ َ ِا ِ َْ َ ِ ْ َ ْ ِ اْ َ َ ا‬

Menolak kerusakan diutamakan ketimbang mengambil kemashlahatan.
Tetapi apabila berlaku kaidah di atas maka akan menimbulkan mafsa>dah
baru yaitu mafsa>dah bagi kalangan umum, sehingga muncul kaidah:

ِ ‫ِ ّ ََ ا ا َ ِا ِ َ َ َ اَ ِ ا َ ِا‬

َ
َ َ ْ ُ ُْ
ُُ َ

Jika bertabakan dua mafsa>dah, Pilihlah mafsa>dah yang paling ringan.
Sejalan dengan kesimpulan di atas maka bagi produsen kopi luwak
disarankan: pertama, dalam proses produksinya lebih memperhatikan
kesejahteraan binatang atau mencari alternatif lain dalam pemenuhan kebutuhan.
Kedua, meskipun terdapat manfaat yang lebih besar dalam proses produksi,
namun akan lebih baik jika hal tersebut dihindari dan membatasi sesuai dengan
anjuran agama.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM ........................................................................................

i


PERNYATAAN KEASLIAN........................................................................

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. iii
PENGESAHAN .............................................................................................

iv

MOTO ............................................................................................................

v

ABSTRAK .....................................................................................................

vi

KATA PENGANTAR ................................................................................... vii
DAFTAR ISI ..................................................................................................


ix

DAFTAR TRANSLITERASI ....................................................................... xii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................

1

B. Identifikasi dan Batasan Masalah .......................................

6

C. Rumusan Masalah................................................................

7

D. Kajian Pustaka .....................................................................


7

E. Tujuan Penelitian.................................................................

9

F. Kegunaan Hasil Penelitian ..................................................

9

G. Definisi Operasional ............................................................

10

H. Metode Penelitian................................................................

11

Sistematika Pembahasan .....................................................


15

I.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB II

KONSEP PRODUKSI DAN PEMANFAAAN HEWAN DALAM
HUKUM ISLAM

BAB III

A. Pengerian produksi ..............................................................

17

B. Tujuan-tujuan produksi .......................................................

20


C. Faktor-faktor produksi ........................................................

24

D. Prinsip-prinsip Produksi ......................................................

31

E. Pemanfaaan Hewan .............................................................

34

F. Sadd Az|-z|ari>’ah ..................................................................

41

G. Mas}lah}ah Mursalah..............................................................

47


PROSES PRDUKSI KOPI LUWAK DI CV.BERKAH JAYA
ALAM MALANG
A. Deskripsi Objek Penelitian ..................................................

53

1. Gambaran Umum CV. Berkah Jaya Alam Malang .......

53

2. Visi Misi CV. Berkah Jaya Alam Malang .....................

54

3. Struktur Organisasi .......................................................

55

4. Tugas dan Wewenang ....................................................


56

5. Jenis Produksi Perusahaan .............................................

57

B. Proses Produksi Kopi Luwak di CV. Berkah Jaya Alam
Malang .................................................................................

57

1. Pengertian Kopi Luwak .................................................

57

2. Sejarah Kopi Luwak ......................................................

58


3. Proses Produksi Kopi Luwak ........................................

60

a. Memilih Buah Kopi .................................................

60

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB IV

b. Memberi Pakan Luwak ............................................

61

c. Pemanenan dan Penjemuran ....................................

61


d. Penggilingan dan Pemilihan Biji Kopi ....................

62

e. Penyucian dan Penggorengan Biji Kopi ..................

62

f. Pembubukan dan Pengemasan.................................

63

4. Manfaat Dalam Produksi Kopi Luwak..........................

63

5. Kendala Dalam Produksi Kopi Luwak ..........................

65

a. Bahan Baku Produksi ..............................................

65

b. Penangkaran Luwak.................................................

65

c. Peralatan Produksi ...................................................

67

PRODUKSI KOPI LUWAK DALAM KAJIAN HUKUM ISLAM
A. Analisis Proses Produksi Kopi Luwak ................................

68

B. Analisis Hukum Islam Terhadap Proses Produksi Kopi
Luwak ..................................................................................
BAB V

71

PENUTUP
A. Kesimpulan ..........................................................................

78

B. Saran ....................................................................................

79

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia diperintah oleh Allah untuk bekerja guna memenuhi
kebutuhan di dunia ini. Proses memenuhi kebutuhan hidup inilah yang
kemudian menghasilkan kegiatan ekonomi. Dalam kegiatan ekonomi
tentunya tidak terlepas dari kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.
Dalam hal produksi, Allah telah memberi kebebasan yang luas
kepada manusia untuk memanfaatkan apa yang ada di bumi. Manusia
dianjurkan memanfaatkan sumber daya alam dengan sebaik-baiknya.
Sesuai firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 168 yang berbunyi:

ِ
ِ
ِ ‫ار‬
ٌ ُ ‫لشيطَ ِن إِنهُ لَ ُ ْ َع‬
ْ ‫ض َااا طَيّبً َا ََتبِعُو ُخطَُو ت‬
ْ ِِ ِ ‫س ُكلُو‬
ُ ‫َ أََّ َه لن‬
 ‫ن‬
ٌ ِ‫ُب‬
“Wahai manusia!Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik
yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah
setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.”1
Tetapi dalam pemenuhan kebutuhan, manusia juga diberi batasanbatasan oleh Allah agar tidak berlebih-lebihan dalam memanfaatkan
sumber daya alam, tidak hanya untuk kepentingan pribadi dan sesaat agar
sumber daya alam yang begitu berlimpah kelak masih bisa di manfaatkan
oleh generasai umat berikutnya.

Dapertemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahannya (Bandung: Diponegoro, 2008), 25.

1

1
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2

Seperti halnya dalam memanfaatkan binatang, manusia boleh
memanfaatkan binatang tetapi jangan sampai berlebihan sehingga
membuat binatang tersebut tersiksa. Nabi melarang orang membebani
hewan dengan muatan yang berat. Beliau memerintahkan jika
menunggang hewan harus dengan perilaku sikap yang baik dan hewan
tersebut dalam keadaan sehat. Rasulullah menyuruh terhadap orang yang
kebetulan memelihara hewan agar merawan mereka dengan baik. Jika
hewan itu hendak dikonsumsi / disemelih hendaklah ia dalam keadaan
sehat tidak dalam kesakitan dan teladan yang dicontohkan lainnya adalah
larangan membunuh hewan kecuali untuk dimakan.2
Ahli hukum Islam (fuqaha) ῾Izzu> al-Di>yn Ibn ‘Abd al-Sala>m yang
sangat terkenal pada abad ke tiga belas menetapkan hak-hak binatang
menjadi salah satu unsur Syari>’at. Ahli hukum tersebut merumuskan hakhak ternak dan binatang lainnya terhadap manusia dalam kitab Qawa>iḍ

al-Ahka>m, sebagai berikut :
1. Bahwa manusia harus menyediakan makan bagi mereka.
2. Bahawa manusia harus menyediakan makanan walaupun binatang itu
sudah tua atau sakit sehingga dianggap tidak menguntungkan bagi
pemiliknya.
3. Bahawa manusia tidak boleh membebani binatang itu melebihi
kemampuannya.

2

Mangunjaya Fachruddin, Konsevasi Alam Dalam Islam (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2005), 38.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3

4. Bahawa manusia dilarang menempatkan binatang itu bersama dengan
segala sesuatu yang dapat melukainya, entah dari spesies yang sama
atau spesies berbeda yang mungkin dapat mematahkan tulang,
menanduk atau menggigit binatang tersebut.
5. Bahawa manusia harus memotong (menjagal) dengan cara atau adab
yang baik, tidak menguliti atau mematahkan tulangnya sehingga
tubuhnya menjadi dingin dan nyawanya melayang.
6. Bahwa manusia tidak boleh membunuh anak-anaknya di depan
matanya, dengan cara memisahkan mereka.
7. Bahwa manusia harus memberi kenyamanan pada tempat istirahat.
8. Bahwa manusia harus menempatkan jantan dan betina bersama pada
musim kawin.
9. Bahwa

manusia

tidak

boleh

membuang

mereka

kemudian

menganggapnya sebagai binatang buruan.
10. Bahwa manusia tidak boleh menembak mereka dengan apa saja yang
membuat tulangnya patah atau menghancurkan tubuhnya, atau
memperlakukan mereka dengan apa saja yang membuat daging
mereka tidak sah untuk dimakan.3
Ajaran Islam meganjurkan kepada kita selaku umat manusia untuk
memanfaatkan sumber daya alam sebaik-baiknya sepanjang tidak
̔̔
Islam, karena pada dasarnya
bertentangan dengan prinsi-prinsip shar̅i’at

3

Ibid.,48.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4

semua yang ada di dunia ini hanya milik Allah dan manusia di dunia ini
hanya menjalankan perintah-Nya sesuai dengan shar̅i’at
̔ ̔ Allah.
Islam, yang oleh Allah dipilih sebagai agama yang benar,
merupakan agama yang sempurna. Tidak ada paksaan kepada siapapun
untuk memeluk agama Islam. Islam yang bertujuan mengantarkan
manusia kepada kesejahteraan dunia dan akhirat, telah mengatur perilaku
kehidupan sesuai pola hidup Islami yang tak lepas dari al-Qur’a>n dan as-

Sunnah.
Pada masa sekarang ini kebutuhan manusia sangat beragam. Oleh
karena itu banyak sekali cara yang digunakan manusia dalam
memanfaatkan sumber daya alam

untuk memenuhi kebutuhannya

masing-masing. Sesuai firman Allah dalam surat al-Jumu’ah ayat 10 yang
berbunyi :

ِ ْ َ‫ض بَتََغُو ِ ف‬
ِ
ِ
ِ ِ ِ
ْ َ ِ ‫ار‬
ْ ِِ ُ ‫فَإ َذ قُضيَت لصاةُ فَ نَْتَش‬
ْ
ْ ُ ‫ض ِل لله َ ذْ ُك ُ للهَ َكث ًر لَ َعل‬
 ‫َُ ْملِ ُحو َن‬

“Apabila shalat telah dilaksanakan, Maka bertebaranlah kamu di
bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu
beruntung”.4
Salah satu cara yang digunakan manusia guna memenuhi
kebutuhannya adalah memproduksi kopi luwak dengan memanfaatkan
binatang luwak untuk menghasilkan kopi yang berkualitas seperti yang

dilakukan oleh produsen kopi luwak CV. Berkah Jaya Alam Malang. Kopi
luwak merupakan salah satu jenis kopi yang memiliki pengolahan
Dapertemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahannya (Bandung: Diponegoro, 2008), 554.

4

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5

istimewa. Tak seperti jenis kopi lainnya yang difermentasi biasa dengan
cara diawetkan dalam peti, kopi luwak difermentasi oleh pencernaan dari
hewan luwak. Biji kopi yang telah dimakan luwak akan difermentasi
secara alami di perut luwak sehingga biji yang sudah dicerna tinggal
diolah untuk produksi biji kopi yang siap.5
Dalam proses produksi kopi luwak ini, luwak dimasukkan di
dalam kandang dan diberi makan buah kopi setiap hari sehingga
menghasilkan kotoran berupa biji kopi yang siap diproses menjadi kopi
berkualitas, tetapi dalam habitat aslinya luwak tidak hanya memakan
buah kopi, luwak juga memakan buah-buahan yang lain dan juga daging
dan juga di masyarakat luwak sering dituduh sebagai pencuri ayam,
karena luwak termasuk hewan karnivora yaitu pemakan daging sedangkan
buah-buahan hanya sebagai makan camilan bagi luwak.6 Dalam proses
produksi kopi luwak ini ditemukan luwak yang tress dan mati karena
terlalu banyak memakan buah kopi.7
Berdasarkan anggapan dasar di atas dirasa penting untuk meneliti
permasalah mengenai proses produksi kopi luwak. Proses produksi kopi
luwak menyiksa terhadap hewan. Adanya unsur penyiksaan terhadap
hewan tersebut karena untuk menghasilkan kopi berkualitas luwak
dipaksa memakan buah kopi di dalam kandang dalam jumlah besar.

Eko Pujo Ratnanto, Wawancara, Malang, 2 Juni 2016.
Supriadi, Wawancara, Malang, 5 Juni 2016.
7
Susilo Aji, Wawancara, Malang, 4 juni 2016.
5

6

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6

Untuk mengetahui apakah proses produksi kopi luwak tersebut
diperbolehkan dalam Islam, dan apakah hal tersebut menyimpang dari
ajaran Islam maka penulis akan mengadakan penelitian lebih lanjut dan
menganalisis proses produksi kopi luwak berdasarkan hukum Islam.
Berdasarkan latar belakang, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dan membahasnya melalui skripsi dengan judul
“Produksi Kopi Luwak Dalam Kajian Hukum Islam (Sudi Kasus di CV.
Berkah Jaya Alam Malang)”
B. Identifikasi dan Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, beberapa masalah
dalam penelitian ini dapat diidentifikasi dalam unsur-unsur sebagai
berikut :
1. Proses produksi kopi luwak di CV. Berkah Jaya Alam Malang.
2. Proses pemberian makan luwak di CV. Berkah Jaya Alam Malang.
3. Manfaat dan mafsadah dalam proses produksi luwak di CV. Berkah
Jaya Alam Malang.
4. Proses jual beli kopi luwak di CV. Berkah Jaya Alam Malang.
5. Produksi kopi luwak di CV. Berkah Jaya Alam Malang dalam kajian
hukum Islam.
Dari beberapa masalah yang mungkin dapat dikaji tersebut,
penulis membatasi masalah-masalah di atas agar pembahasan lebih fokus,
diantaranya yaitu :
1. Proses produksi kopi luwak di CV. Berkah Jaya Alam Malang.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

7

2. Produksi kopi luwak di CV. Berkah Jaya Alam Malang dalam kajian
hukum Islam.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan

uraian

latar

belakang

diatas,

maka

penulis

merumuskan masalah yang akan dikaji, yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana proses produksi kopi luwak di CV. Berkah Jaya Alam
Malang ?
2. Bagaimana Produksi kopi luwak di CV. Berkah Jaya Alam Malang
dalam kajian hukum Islam?
D. Kajian Pustaka
Kajian pustaka merupakan diskripsi ringkas tentang penelitian
yang sudah pernah dilakukan oleh penulis sebelumnya, sehingga dapat
diketahui tidak ada pengulangan terhadap penelitian yang sudah ada.
Kemudian, dari hasil pengamatan peneliti tentang kajian-kajian
sebelumnya, peneliti temukan beberapa kajian di antaranya :
Skripsi yang ditulis oleh Andi Purwoko dengan judul “Analisis
Hukum Islam Terhadap Praktik Jual Beli Lutung Jawa (Studi Kasus Di
Desa Trigonco Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbondo” pada tahun
2016. Skripsi ini membahas mengenai jual beli lutung baik berupa daging
maupun untuk dipelihara. Dan disimpulkan bahwa praktik jual beli daging
lutung Jawa yang dijadikan makanan dalam perspektif hukum Islam
hukumnya adalah tidak sah, karena tidak memenuhi rukun dan syarat

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

8

jual beli pada objek, yaitu berupa bangkai yang hakikatnya adalah najis,
objek tergolong binatang buas (siba>‘) dan menjijikan (kha>bith) yang
haram untuk dijadikan makanan, serta objek adalah benda muhtara>m,
yaitu benda yang bukan hak milik penjual. Kedua, praktik jual beli lutung
Jawa yang dijadikan peliharaan dalam perspektif hukum Islam, hukumnya
adalah tidak sah, karena jual beli ini telah melanggar peraturan
perundang-undangan perlindungan satwa liar dan menentang ketaatan
pada pemerintah, yaitu mengambil dan memanfaatkan lutung Jawa yang
statusnya dilindungi dan mengambil hak milik umum yang dilindungi
negara.8
Selain yang di atas juga ada skripsi Mukminin, Syahrul Amil
dengan judul “Analisis Hukum Islam Terhadap Paron Sapi di Desa
Ragang Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan” pada tahun 2014.
Skirpsi ini membahas mengenai penanaman modal oleh orang kaya
berupa sapi dan di serahkan kepada masyarakat yang kurang mampu
dengan bagi hasil antara penanam modal dengan pengelola berupa anak
sapi. Dan disimpulkan bahwa Dalam hukum Islam mengenai paron sapi
yang terjadi di Desa Ragang yaitu dalam sistem bagi hasil tidak sesuai
dengan hukum Islam dimana hasil tersebut harus dibagi menjadi dua
dengan sistem penjualan yang transparan. Dalam syarat mengenai
keuntungan maka harus dibagi menjadi dua sesuai dengan pendapat Imam

8

Andi Purwoko, “Analisis Hukum Islam Terhadap Praktek Jual Beli Lutung Jawa (Studi Kasus Di
Desa Trigonco Kecamatan Asembagus Kabupaten Situbndo)” (Skripsi—UIN Sunan Ampel,
Surabaya, 2016), 73.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

9

Syafi’i. selain itu dalam kerjasama tersebut dari kejadian tersebut yang
dapat merugikan salah satu pihak yang dalam hukum Islam tidak
diperbolehkan.9
Sementara itu penelitian yang akan peneliti lakukan ada beberapa
persamaan dan perbedaannya dengan penelitian-penelitian sebelumnya.
Adapun persamaannya yaitu sama-sama membahas tentang pemanfaatan
terhadap hewan dan metode penelitiannya sama-sama menggunakan
kualitatif dengan menggunakan metode penelitian lapangan. Adapun
perbedaannya yaitu pada teori yang digunakan dan objeknya.
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini
adalah, sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Proses produksi kopi luwak di CV. Berkah Jaya

Alam Malang.
2. Untuk mengetahui Produksi kopi luwak di CV. Berkah Jaya Alam

Malang dalam kajian hukum Islam.
F. Kegunaan Hasil Penelitian
Adapun dari hasil penelitian ini, diharapkan bisa bermanfaat untuk
hal-hal sebagai berikut:

9

Mukminin, Syahrul Amil,” Analisis Hukum Islam Terhadap Paron Sapi di Desa Ragang
Kecamatan Waru Kabupaten Pamekasan” (Skripsi—UIN Sunan Ampel, Surabaya, 2016), 70.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

10

1. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah
keilmuan Islam, khususnya kajian produksi kopi luwak dalam
perspetif hukum Islam.
2. Secara

praktis

penelitian

ini

diharapkan

dapat

memberikan

sumbangsih dan menjadi bahan informasi ataupun rujukan bagi siapa
saja yang ingin mengetahui secara mendalam tentang status Hukum
Islam terhadap produksi kopi luwak.
G. Definisi Operasional
Sebagai gambaran dalam memahami suatu pembahasan, maka
perlu sekali

adanya pendefinisian yang bersifat operasional terhadap

judul dalam karya skripsi ini agar mudah dipahami secara jelas tentang
arah dan tujuannya. Adapun judul pada skripsi ini adalah produksi kopi
luwak dalam kajian hukum islam (Studi kasus di CV. Berkah Jaya Alam
Malang). Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam memahami judul
skripsi

ini, maka Penulis akan menguraikan tentang judul tersebut,

sebagai berikut :
Produksi

: Kegiaan yang menghasilkan barang-barang yang

dapat dimanfaatkan oleh manusia berupa kopi
luwak.
Kopi luwak

: Hasil produksi kopi yang menggunakan biji kopi
yang diambil dari sisa kotoran luwak.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

11

Hukum Islam

: Segala ketentuan Allah yang terdapat pada
Alquran, sunnah dan dijabarkan oleh para ulama
fikih yang tercermin dari istinbat} mereka. Yang
digunakan untuk menganalisis produksi kopi
luwak.

H. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini penulis penulis menggunakan pendekaan
secara kualitatif, yaiu pendekaan yang berorientasi pada gejala-gejala
yang bersifat alamiah, natural, dan mendasar. Pendekatan kualitatif
adalah

prosedur

pemecahan

masalah

yang

diselidiki

dengan

menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek pada saat
sekarang berdasarkan fakta yang Nampak sehingga dapat dierima oleh
akal sehat manusia. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa penelitian
kualitatif adalah meneliti informan sebagai subyek penelitian dalam
lingkungan hidup kesehariannya.10
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yaitu penelitian
terhadap produksi kopi luwak di CV. Berkah Jaya Alam Malang.
1. Data yang dikumpulkan
Data yang perlu dihimpun untuk penelitian ini adalah datadata melalui wawancara dengan pemilik, karyawan, dan anggota
terkait dengan proses produksi kopi luwak di CV.Berkah Jaya Alam
Malang.
10

Muhammad Idrus, Meode Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif
(Jakarta: Erlangga, 2009) 23.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

12

2. Sumber Data
Sumber data yang akan dijadikan pegangan dalam penelitian
ini agar mendapat data yang konkrit serta ada kaitannya dengan
masalah di atas meliputi :
a. Sumber Primer
Sumber data primer adalah data yang diperoleh atau
dikumpulkan langsung dilapangan oleh orang yang melakukan
penelitian atau orang yang memerlukannya. Data primer disebut
juga data asli atau data baru.11. Sumber data primer dalam
penelitian ini, antara lain :
1) Produsen kopi luwak.
2) Petani kopi.
3) Penagkar luwak
4) Komunitas pecinta satwa.
b. Sumber Sekunder
Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh atau
dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumbersumber yang telah ada baik dari perpustakaan atau dari laporanlaporan peneliti terdahulu. Data sekunder disebut juga data
tersedia (landasan teori).12 Antara lain :
1) Rustam Efendi, Produksi dalam Islam.

11
12

Masruhan, Metodologi Penelitian Hukum (Surabaya: Hilal Pustaka, 2013), 93.
Ibid.,93-94.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

13

2) Mustofa Edwin Nasution, Pengenalan Eksklusif Ekonomi

Islam.
3) Abdul Wahab Khallaf, Qa>’idah-qa>’idah Hukum Islam.
4) Abd Rahman Dahlan. Ushul Fiqh.
5) Masykur Anhari.Ushul Fiqh.
6) Satria Effendi.Ushul Fiqh.
7) Rahmat Syafe’i. Ilmu Ushul Fiqih.
8) Hendi Suhendi, Fiqh Mu’amalah.
9) Ika Yunia Faauzia dkk, Prinsip Dasar Ekonomi Islam.

3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang
dilakukan untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data yang
digunakan penulis dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik.
Yaitu :
a. Observasi
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan
cara melakukan pengamatan dan pencatatan yang sistematik
terhadap subjek penelitian.13 Dalam hal ini penulis akan
melakukan pengamatan secara langsung di lapangan mengenai
proses produksi kopi luwak di CV. Berkah Jaya Alam Malang.
b. Wawancara

13

Hermawan Warsito, Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, cet,
3, 1995), 75.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

14

Wawancara adalah metode pengumpulan informasi dengan
bertanya langsung kepada informan. Wawancara adalah proses
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya
jawab, sambil bertatap muka antara pewawancara dengan
informan terkait.14 Dalam hal ini penulis akan mewawancarai
pihak-pihak yang terkait dengan proses produksi kopi luwak di
CV. Berkah Jaya Alam Malang.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat, majalah dan
sebagainya.15dalam hal ini penulis mencari data yang berkaitan
dengan proses produksi kopi luwak di CV>. Berkah Jaya Alam
Malang.
4. Teknik Pengolahan Data
Dalam hal ini teknik pengolahan data yang digunakan oleh
peneliti adalah :
a. Organizing,

yaitu

suatu

proses

yang

sistematis

dalam

pengumpulan, pencatatan, dan penyajian fakta untuk tujuan
penelitian.16

14

M. Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), 93-194.
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 1993), 120.
16
Ibid.,97.
15

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

15

b. Editing, yaitu yaitu kegiatan memperbaiki kualitas data (mentah)
serta menghilangkan keraguan akan kebenaran/ketepatan data
tersebut.17
c. Coding, yaitu kegiatan mengklasifikasi dan memeriksa data yang
relevan dengan tema penelitian agar lebih fungsional.18
5. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah proses mencari dan menyusun
secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke
dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,
menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan
dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh
diri sendiri maupun orang lain.19 Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis data deskriptif kualitatif yaitu cara
analisis yang cenderung menggunakan kata-kata untuk menjelaskan
fenomena atau data yang diperoleh.20
Penulis akan memaparkan tentang proses produksi kopi luwak
yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan hukum Islam.
I. Sistematika Pembahasan

17

Ibid.,99.
Ibid.,99.
19
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfa Beta, 2011),
244.
20
Drajat Suharjo, Metode Penelitian dan Penulisan Laporan Ilmiah (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1993), 178.
18

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

16

Dalam penulisan skripsi ini penulis membagi lima bab yang
sistematis. Adapun sistematikanya sebagai berikut :
Bab pertama, merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar
belakang masalah, identifikasi dan batasan masalah, rumusan masalah,
kajian pustaka, tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian, definisi
operasional, metode penelitian dan sistematika pembahasan.
Bab kedua, merupakan penjelasan teori produksi dalam Islam.
Dalam bab ini termuat pengertian, tujuan, prinsip-prinsip, faktor-faktor
produksi dan teori-teori yang selanjutnya dijadikan dasar tinjauan untuk
mengetahui bagaimana produksi kopi luwak menurut hukum Islam.
Bab ketiga, merupakan hasil penelitian yang berisi tentang
gambaran umum tentang CV. Berkah Jaya Alam dan proses produksi kopi
luwak yang meliputi: Sejarah, visi dan misi, struktur organisasi beserta
tugas dan wewenang, dan jenis-jenis produksi. Gambaran masalahnya
berupa proses produksi kopi luwak.
Bab keempat, merupakan analisa terhadap hasil penelitian
lapangan yang menjelaskan pandangan hukum Islam

terhadap proses

produksi kopi luwak di CV. Berkah Jaya Alam Malang.
Bab kelima, merupakan penutup yang berisi tentang kesimpulan
dan saran.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB II
KONSEP PRODUKSI DAN PEMANFAATAN HEWAN DALAM
HUKUM ISLAM
A. Pengertian Produksi
Produksi adalah bagian terpenting dari ekonomi Islam bahkan
dapat dikatakan sebagai salah satu dari rukun ekonomi disamping
konsumsi, distribusi, redistribusi, infak dan sedekah. Produksi sangat
prinsip bagi kelangsungan hidup.
manusia

untuk

menghasilkan

21

Karena produksi adalah kegiatan

barang

dan

jasa

yang

kemudian

dimanfaatkan. Pada prinsipnya Islam lebih menekankan berproduksi demi
untuk memenuhi kebutuhan orang banyak, bukan hanya sekedar
memenuhi segelintir orang yang memiliki uang, sehingga memiliki daya
beli yang lebih baik. Karena itu bagi Islam, produksi yang surplus dan
berkembang baik secara kuantitatif maupun kualitatif tidak dengan
sendirinya mengindikasikan kesejahteraan bagi masyarakat.
Kata produksi telah menjadi kata Indonesia setelah diserap di
dalam pemikiran ekonomi bersamaan dengan kata distribusi dan
konsumsi yang mengandung arti penghasilan. menurut Magfuri produksi
didefinisikan sebagai kegiatan mengubah barang agar mempunyai
kegunaan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Menurut pengertian ahli
ekonomi, manusia hanyalah membuat barang-barang menjadi berguna.
21

Adiwarman Karim, Ekonomi Mikro Islami, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2007), 102.

17
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

18

Hal ini mengindikasikan bahwa manusia hanya mampu membuat
kombinasi-kombinasi baru dari unsur-unsur lama yang tersedia yaitu
alam.22
Produksi perspektif Islam seperti yang dikemukakan Qutub Abdus
salam Duaib adalah usaha mengeksploitasi sumber-sumber daya agar
dapat menghasilkan manfaat ekonomi. Sedangkan produksi yang Islami
menurut

Siddiqi

adalah

penyediaan

barang

dan

jasa

dengan

memperhatikan nilai-nilai keadilan dan kebijakan atau manfaat bagi
masyarakat. Dalam pandangannya, sepanjang produsen telah bertindak
adil dan membawa kebijakan bagi masyarakat maka ia telah bertindak
Islam.23 Oleh karena itu, produksi juga mencakup aspek tujuan kegiatan
menghasilkan output serta karakter-karakter yang melekat pada proses
dan hasilnya.24 Dalam sistem ekonomi Islam kata produksi merupakan
salah satu kata kunci terpenting. Dari konsep dan gagasan produksi
ditekankan bahwa tujuan utama yang ingin dicapai kegiatan ekonomi
yang diteorisasikan sistem ekonomi Islam adalah untuk kemaslahatan
individu (self interest) dan kemaslahatan masyarakat (social interest)
secara berimbang. Oleh karena itu di dalam sistem ekonomi Islam
produksi tidak hanya berorientasi untuk mencari keuntungan yang
sebanyak-banyaknya, tetapi bukan berarti mencari keuntungan tidak

Rustam Efendi, Produksi Dalam Islam (Yogyakarta: Magista Insania Press, 2003), 12.
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam, Ekonomi Islam (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2008), 230.
24
Anita Rakhmawaty, Ekonomi Mikro Islam (Kudus: Nora Media Enterpress, 2011), 102.
22

23

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

19

diperbolehkan. Di dalam ekonomi Islam ada beberapa landsan teoritis
untuk mewujudkan kemaslahatan individu dan masyarakat, yaitu:
1. Keadilan ekonomi (Al-‘Adalah Al-Iqtisa