Persepsi Kemanfaatan dan Persepsi Kemudahan dengan Minat Penggunaan Sebagai Variabel Intervening Terhadap Perilaku Penggunaan Sistem Electronic Data Capture (EDC) (Studi Kasus pada Pengguna Mesin EDC PT. Indonesia Union Pay).

(1)

i  

PERSEPSI KEMANFAATAN DAN PERSEPSI KEMUDAHAN DENGAN MINAT PENGGUNAAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING TERHADAP PERILAKU PENGGUNAAN SISTEM ELECTRONIC DATA

CAPTURE (EDC)

(Studi pada Pengguna Mesin EDC PT. Indonesia Union Pay)

I GUSTI NGURAH MAYUN PRABAWALINGGA NIM : 1091662008

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2016


(2)

i

PERSEPSI KEMANFAATAN DAN PERSEPSI KEMUDAHAN DENGAN MINAT PENGGUNAAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING TERHADAP PERILAKU PENGGUNAAN SISTEM ELECTRONIC DATA

CAPTURE (EDC)

(Studi pada Pengguna Mesin EDC PT. Indonesia Union Pay)

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Akuntansi

Program Pascasarjana Universitas Udayana

I GUSTI NGURAH MAYUN PRABAWALINGGA NIM : 1091662008

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2016


(3)

ii  

Lembar Pengesahan

TESIS INI TELAH DISETUJUI

TANGGAL 20 April 2016

Pembimbing I,

Pembimbing II,

Prof. Dr. I Ketut Yadnyana.,SE.,M.Si.,Ak.

Dr. Ni Ketut Rasmini, SE.,M.Si.,Ak

NIP. 19570911 198610 1 001

NIP. 19661008 199303 2 001

Mengetahui,

Ketua Program Magister Akuntansi Direktur

Program Pascasarjana

Program Pascasarjana

Universitas Udayana,

Universitas Udayana,

Dr. Dewa Gede Wirama, SE, MSBA.,Ak,CA. Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K).

NIP. 19641224 199103 1 002 NIP. 19590215 198510 2 001


(4)

iii  

LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI

TESIS

Tesis ini telah diuji pada

Tanggal 20 April 2016

Panitia Penguji Tesis berdasarkan SK Rektor

Universitas Udayana, No.1614/UN14.4/HK/2016, tanggal 18 April 2016

Ketua : Prof. Dr. I Ketut Yadnyana.,SE.,M.Si.,Ak.

Anggota:

1.

Dr. Ni Ketut Rasmini, SE.,M.Si.,Ak

2.

Dr. I Dewa Nyoman Badera, SE.,M.Si.,Ak.

3.

Dr. Dewa Gede Wirama, SE.,MSBA.,Ak.,CA.

4.

Ni Putu Sri Harta Mimba, SE.,M.Si.,Ph.D.,Ak.


(5)

iv

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : I Gusti Ngurah Mayun Prabawalingga

NIM : 1091662008

Program Studi : Magister Akuntansi

Judul Tesis : Persepsi Kemanfataan dan Persepsi Kemudahan dengan Minat Penggunaan sebagai Variabel Intervening terhadap Perilaku Penggunaan Sistem Elektronic Data Capture (EDC).

Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah saya merupakan hasil karya sendiri dan bebas dari plagiasi. Apabila kelak dikemudian hari terbukti terdapat plagiasi dalam karya ilmiah ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 17 Tahun 2010 dan peraturan undang-undang yang berlaku.

Denpasar, 20 April 2016 Yang membuat pernyataan,


(6)

v  

UCAPAN TERIMA KASIH

Om Swastiastu,

Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena hanya atas asung wara nugraha-Nya, penulis dapat menyusun dan menyelesaikan tesis dengan judul "Persepsi Kemanfataan dan Persepsi Kemudahan dengan Minat Penggunaan sebagai Variabel Intervening terhadap Perilaku Penggunaan Sistem Elektronic Data Capture (EDC)". Penulis menyadari sepenuhnya tesis ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya dalam penyusunan tesis ini.

Pada kesempatan ini, perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada: Rektor Universitas Udayana Bapak Prof. Dr.dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan di Universitas Udayana. Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana Ibu Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp. S(K) atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa Program Magister pada Program Pascasarjana Universitas Udayana.

Ucapan yang sama juga ditujukan kepada Bapak Dr. I Nyoman Mahendra Yasa, SE., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Ibu Prof. Dr. I Nyoman Kerti Yasa, SE., M.S selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Bapak Dr. A.A.G.P. Widanaputra, SE.,M.Si.,Ak. dan Bapak Dr. I Dewa Nyoman Badera, SE.,M.Si.,


(7)

masing-vi  

masing selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

Pada Kesempatan ini penulis penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Dewa Gede Wirama, MSBA, Ak.,CA selaku Ketua Program Studi Magister Akuntansi (MAKSI) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bapak Prof. Dr. I Ketut Yadnyana, SE, M.Si., Ak., sebagai Dosen Pembimbing Akademis dan Pembimbing I beserta Ibu Dr. Ni Ketut Rasmini, SE, M.Si., Ak. sebagai pembimbing II yang telah berkenan meluangkan waktunya dan dengan sabar telah memberikan bimbingan dan masukan serta motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Ungkapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Dr. I Dewa Nyoman Badera, SE, M.Si., Ak., Bapak Dr. Dewa Gede Wirama, SE, MSBA, Ak., CA., beserta Ibu Ni Putu Harta Mimba, SE., M.Si., Ph.D, Ak., sebagai penguji yang dengan penuh perhatian memberikan kritik dan saran untuk perbaikan tesis ini. Bapak dan Ibu Dosen, serta seluruh staf yang telah mendidik dan membantu proses penyelesaian tesis ini.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada orang tua tercinta, Bapak Drs. I Gusti Komang Djagra dan Ibu Dra. Ni Wayan Ariawati, M.Si., kakak dan adik tersayang I Gusti Ngurah Agung Prabandari, SE., MM., dan I Gusti Ngurah Anom Prabulangga yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan moral maupun material kepada penulis. Ucapan terima kasih juga saya ucapkan untuk orang terkasih I Dewa Ayu Agung Diah Widiani, S.S., yang selalu memberikan semangat dalam penyelesaian tesis ini. Teman-teman


(8)

vii  

seangkatan MAKSI VII yang turut membantu dan memberi semangat dalam penyelesaian tesis ini.

Akhir kata, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan kontribusinya kepada penulis baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian tesis ini. Penulis juga mohon maaf kepada semua pihak jika ada kekurangan yang tidak disengaja dalam tesis ini. Semoga tesis ini bermanfaat dan Ida Sang Hyang Widhi Wasa selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua.

Om Santi, Santi, Santi Om

Denpasar, 20 April 2016


(9)

viii  

ABSTRAK

PERSEPSI KEMANFAATAN DAN PERSEPSI KEMUDAHAN DENGAN MINAT PENGGUNAAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING TERHADAP PERILAKU PENGGUNAAN SISTEM ELECTRONIC DATA

CAPTURE (EDC)

(Studi pada Pengguna Mesin EDC PT. Indonesia Union Pay)

Technology Acceptance Model (TAM) menjelaskan hubungan sebab akibat antara keyakinan, perilaku, tujuan, dan penggunaan aktual dari pengguna suatu sistem informasi. Dalam Theory of Planned Behavior (TPB), perilaku yang ditampilkan oleh individu timbul karena adanya niat untuk berperilaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi kemanfaatan dan persepsi kemudahan dengan minat penggunaan sebagai variabel intervening dan pengaruhnya terhadap perilaku penggunaan sistem Electronic Data Capture (EDC).

Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan merchant yang menggunakan sistem EDC PT. Indonesia Union Pay (Indopay) di Kota Denpasar. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling, dengan kriteria merchant yang menggunakan sistem EDC Indopay di Kota Denpasar. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 192 merchant. Tehnik analisis data yang dipergunakan adalah Structural Equation Modeling (SEM).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Persepsi kemanfaatan berpengaruh positif terhadap perilaku penggunaan, 2) Persepsi kemudahan berpengaruh positif terhadap perilaku penggunaan, 3) Persepsi kemanfaatan berpengaruh positif terhadap minat penggunaan, 4) Persepsi kemudahan berpengaruh positif terhadap minat penggunaan, 5) Minat penggunaan berpengaruh positif terhadap perilaku penggunaan, 6) Persepsi kemanfaatan berpengaruh positif terhadap perilaku penggunaan melalui minat penggunaan, 7) Persepsi kemudahan berpengaruh positif terhadap perilaku penggunaan melalui minat penggunaan.

Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian ini antara lain: 1) Memberikan pelatihan mengenai pemakaian sistem EDC, serta pemberian reward kepada merchant yang aktif menggunakan sistem EDC guna meningkatkan minat penggunaan sistem EDC. 2) Memperluas wilayah penelitian guna meningkatkan daya sentralisasi.

Kata kunci : Technology Acceptance Model (TAM), Theory of Planned Behavior (TPB), Persepsi Kemanfaatan, Persepsi Kemudahan, Minat Penggunaan, Perilaku Penggunaan.


(10)

ix  

ABSTRACT

PERCEIVED USEFULNESS AND PERCEIVED EASE OF USE WITH USAGE INTENTION AS THR INTERVENING VARIABLE TO THE BEHAVIORAL INTENTION TO USE OF THE ELECTRONIC DATA

CAPTURE SYSTEM (EDC)

(The study of PT Indonesia Union Pay EDC machine’s users)

Technology Acceptance Model (TAM) described the cause and effect relation between the conviction, behavior, the aim and the actual use of an information system user. In Theory of Planned Behavior (TPB), the behavior that showed by the individual arise because there’s an intention to behave. This research aim is to discover the impact of Perceived Usefulness and Perceived Ease of Use with the Usage Intention as an intervening variable and the impactto the Behavioral Intention to Use of the Electric Data Capture (EDC) system.

The populations of this research were all of the merchants which used EDC systems of PT Indonesia Union Pay (Indopay) in Denpasar. The samples taken using purposive sampling method, based on certain criteria that is all the merchants which use EDC system of Indopay in Denpasar. The number of samples that used in this study are 192 merchants. The analysis technique that is used is Structural Equation Method (SEM).

The result of this research showed that: 1) Perceived Usefulness gives positive effects for the Behavioral Intention to Use. 2) Perceived Ease of Use gives positive impact to the Behavioral Intention to Use. 3) Perceived Usefulness gives positive impact to the Usage Intention. 4) Perceived Ease of Use gives positive impact to the Usage Intention. 5) Usage Intention gives positive impact to the Behavioral Intention to Use. 6) Perceived Usefulness gives positive impact to the Behavioral Intention to Use through Usage Intention. 7) Perceived Ease of Use gives positive impact to the Behavioral Intention to Use through Usage Intention. The suggestions that can be given based on the result of this research are: 1) Providing training regarding to the use of the EDC system, and also giving reward to merchants whose actively use the EDC to increase the usage interest of the EDC system. 2) For future research, it is expected to expand the area of research to increase the centralization potency.

Key Word: Technology Acceptance Model (TAM), Theory of Planned Behavior (TPB), Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, Usage Intention, Behavioral Intention to Use.


(11)

x  

RINGKASAN

Pada masa kini, pemrosesan informasi berbasis komputer mulai dikenal orang dan hingga saat ini sudah banyak software yang dapat digunakan orang sebagai alat pengolah data untuk menghasilkan informasi. Dalam bidang akuntansi, sistem pemrosesan informasi akuntansi berbasis komputer banyak ditawarkan dengan tujuan untuk memberikan kemudahan bagi para akuntan untuk menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami, dan teruji.

Pemanfaatan kartu kredit dan debet sebagai alat pembayaran mendorong tumbuhnya layanan perbankan lain untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya dengan cara menyediakan alat pembayaran untuk kartu kredit atau debet tersebut dengan mesin Electronic Data Capture (EDC) yang ditujukan kepada merchant pembayaran yaitu sistem EDC. Namun, pada kenyataannya fasilitas ini tidak sepenuhnya digunakan oleh masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia masih menyukai untuk melakukan transaksi secara tradisional atau face to face. Banyak dari individu yang menganggap bahwa terlalu besar risiko yang ditimbulkan apabila melakukan transaksi dengan sistem EDCtersebut.

Technology Acceptance Model (TAM) merupakan suatu model penerimaan sistem teknologi informasi yang akan digunakan oleh pemakai. TAM bertujuan untuk menjelaskan dan memperkirakan penerimaan (acceptance) pengguna terhadap suatu sistem informasi. Model TAM menempatkan faktor sikap dari tiap-tiap perilaku pengguna dengan dua variabel yaitu kemanfaatan (usefulness) dan kemudahan penggunaan (ease of use). Dalam Theory of Planned


(12)

xi  

Behavior (TPB), perilaku yang ditampilkan oleh individu timbul karena adanya niat untuk berperilaku. Behavioral beliefs, normative beliefs, dan control beliefs sebagai tiga faktor yang menentukan seseorang untuk berperilaku. Setelah terdapat tiga faktor tersebut, maka seseorang akan memasuki tahap intention, kemudian tahap terakhir adalah behavior. Tahap intention merupakan tahap dimana seseorang memiliki maksud atau niat untuk berperilaku, sedangkan behavior adalah tahap seseorang berperilaku 

Penelitian ini dirancang untuk menjelaskan bagaimana pengaruh persepsi kemanfaatan dan persepsi kemudahan dengan minat penggunaan sebagai variabel intervening terhadap perilaku penggunaan EDC Indopay. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh merchant-merchant pengguna sistem EDC Indopay di Denpasar yang berjumlah 370 orang. Teknik penentuan sampel dalam hal ini adalah dengan menggunakan purposive sampling. Penelitian ini menggunakan SEM (Structural Equation Model) dalam perhitungannya. Teknik ini dilakukan dengan bantuan program AMOS 16.0 for Windows.

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, persepsi kemanfaatan berpengaruh signifikan terhadap perilaku penggunaan dan minat penggunaan, persepsi kemudahan berpengaruh signifikan terhadap perilaku penggunaan dan minat penggunaan. Persepsi kemanfaatan berpengaruh terhadap perilaku penggunaan melalui minat penggunaan. Persepsi kemudahan berpengaruh signifikan terhadap perilaku penggunaan melalui minat penggunaan.


(13)

xii DAFTAR ISI

Halaman

PRASYARAT GELAR ………...…... i

LEMBAR PENGESAHAN ...………...………. ii

LEMBAR PENETAPAN PANITIA PENGUJI ...………... iii

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ...……… iv

UCAPAN TERIMA KASIH ………... v

ABSTRAK ...………... viii

ABSTRACT ...………...…... ix

RINGKASAN ...………... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ... 11

2.1.1 Technology Acceptance Model (TAM) ... 11

2.1.2 Theory of Planned Behavior (TPB) ... 13

2.1.3 Persepsi Kemanfaatan (Perceived Usefulness) ... 14

2.1.4 Persepsi Kemudahan (Perceived Ease of Use) ... 17

2.1.5 Minat Penggunaan ... 18

2.1.6 Perilaku Penggunaan ... 19

2.1.7 Peranan Teknologi Informasi ... 20

2.1.8 Bisnis Merchant ... 21


(14)

xiii

BAB III RERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1Rerangka Berpikir ... 27

3.2Konsep Penelitian ... 31

3.3Hipotesis Penelitian ... 32

3.3.1. Pengaruh Persepsi Kemanfaatan terhadap Perilaku Penggunaan ... 32

3.3.2. Pengaruh Persepsi Kemudahan terhadap Perilaku Penggunaan ... 33

3.3.3. Pengaruh Persepsi Kemanfaatan terhadap Minat Penggunaan ... 34

3.3.4. Pengaruh Persepsi Kemudahan terhadap Minat Penggunaan ... 35

3.3.5. Pengaruh Minat Penggunaan terhadap Perilaku Penggunaan ... 35

3.3.6. Pengaruh Persepsi Kemanfaatan terhadap Perilaku Penggunaan melalui Minat Penggunaan ... 36

3.3.7. Pengaruh Persepsi Kemudahan terhadap Perilaku Penggunaan melalui Minat Penggunaan ... 37

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian ... 39

4.2 Variabel Penelitian ... 41

4.2.1 Identifikasi Konstruk ... 41

4.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 42

4.3 Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian... 45

4.4 Jenis dan Sumber Data ... 47

4.4.1 Data Menurut Jenisnya ... 47

4.4.2 Data Menurut Sumbernya ... 48

4.5 Teknik Analisis Data ... 48

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Responden ... 63

5.1.1 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 63

5.1.2 Karakteristik Responden berdasarkan Kelompok Usia ... 63

5.1.3 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 64

5.1.4 Karakteristik Responden berdasarkan Masa Kerja ... 65

5.2 Uji Instrumen Penelitian ... 65

5.2.1 Uji Validitas... 65

5.2.2 Uji Reliabilitas ... 68


(15)

xiv  

5.4 Model Pengukuran (Measurement Model) ... 71

5.4.1 Uji Kecocokan Model dan Validitas Konstruk ... 72

5.4.1.(a) Model Pengukuran Persepsi Kemanfaatan ... 72

5.4.1.(b) Model Pengukuran Persepsi Kemudahan ... 74

5.4.1.(c) Model Pengukuran Minat Penggunaan ... 75

5.4.1.(d) Model Pengukuran Perilaku Penggunaan ... 76

5.4.2 Uji Reliabilitas Konstruk ... 78

5.5 Hasil Analisis SEM ... 80

5.5.1 Hasil Uji Asumsi-Asumsi SEM... 80

5.5.1.(a) Hasil Uji Normalitas Data ... 80

5.5.1.(b) Hasil Uji Outliers ... 81

5.5.1.(c) Hasil Uji Multikolinieritas dan Singularitas ... 81

5.6 Hasil Model Persamaan Struktural ... 82

5.6.1 Uji Kesesuaian Model Keseluruhan ... 82

5.6.2 Hasil Estimasi Regressions Weights ... 85

5.7 Analisis Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung dan Pengaruh Total ... 86

5.8 Pembahasan Hasil Penelitian ... 87

5.8.1 Pengaruh Persepsi Kemanfaatan terhadap Perilaku Penggunaan... 87

5.8.2 Pengaruh Persepsi Kemudahan terhadap Perilaku Penggunaan... 89

5.8.3 Pengaruh Persepsi Kemanfaatan terhadap Minat Penggunaan... 90

5.8.4 Pengaruh Persepsi Kemudahan terhadap Minat Penggunaan... 92

5.8.5 Pengaruh Minat Penggunaan terhadap Perilaku Penggunaan... 94

5.8.6 Pengaruh Persepsi Kemanfaatan terhadap Perilaku Penggunaan melalui Minat Penggunaan ... 95

5.8.7 Pengaruh Persepsi Kemudahan terhadap Perilaku Penggunaan melalui Minat Penggunaan ... 96

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan ... 98

6.2 Saran ... 102

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(16)

xv

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Halaman

2.1 Proses Transaksi EDC ... 22

3.1 Rerangka Berpikir ... 31

3.2 Konsep Penelitian ... 32

4.1 Diagram Jalur ... 51

5.1 Model Persamaan Struktural Persepsi Kemanfaatan dan Persepsi Kemudahan sebagai Prediktor Minat Penggunaan dan Pengaruhnya pada Perilaku Penggunaan Sistem Elektronic Data Capture (EDC) ... 83


(17)

xvi

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

1.1 Tabel Data Perkembangan Jaringan EDC Indopay di Bali ... 5

4.1 Klasifikasi Variabel ... 41

4.2 Klasifikasi Variabel dan Klasifikasi Variabel Terukur ... 42

4.3 Skala Pengukuran ... 45

4.4 Jumlah Merchant Yang Menggunakan Sistem EDC Indopay Di Kota Denpasar ... 45

4.5 Goodness Of Fit Index ... 61

5.1 Karakteritik Responden ... 64

5.2 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian untuk Variabel Persepsi Kemanfaatan ... 66

5.3 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian untuk Variabel Persepsi Kemudahan ... 66

5.4 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian untuk Variabel Minat Penggunaan ... 67

5.5 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian untuk Variabel Perilaku Penggunaan ... 67

5.6 Rekapitulasi Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 68

5.7 Penilaian Responden terhadap Variabel Persepsi Kemanfaatan ... 69

5.8 Penilaian Responden terhadap Variabel Persepsi Kemudahan ... 70

5.9  Penilaian Responden terhadap Variabel Minat Penggunaan ... 70

5.10 Penilaian Responden terhadap Variabel Perilaku Penggunaan ... 71

5.11 Goodness of Fit Indexes Model Persepsi Kemanfaatan ……..……….. 73

5.12 Estimasi Regression Weight Model Persepsi Kemanfaatan ... 73

5.13 Goodness of Fit Indexes Model Persepsi Kemudahan ... 74


(18)

xvii  

5.15 Estimasi Regression Weight Model Minat Penggunaan ... 76 5.16 Goodness of Fit Indexes Model Perilaku Penggunaan ... 77 5.17 Estimasi Regression Weight Model Perilaku Penggunaan …….……... 77

5.18 Hasil Uji Reliabilitas ………. 79

5.19 Hasil Uji Normalitas Data ………. 80

5.20 Goodness of Fit Indexes Model ... 84 5.21 Estimasi Regression Weight Model Persamaan Persepsi Kemanfaatan

dan Persepsi Kemudahan sebagai Prediktor Minat Penggunaan dan Pengaruhnya pada Perilaku Penggunaan Sistem Electronic Data

Capture (EDC) ... 85 5.22 Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung dan Pengaruh Total

Persepsi Kemanfaatan dan Persepsi Kemudahan sebagai Prediktor Minat Penggunaan dan Pengaruhnya pada Perilaku Penggunaan

Sistem Electronic DataCapture (EDC) ... 86


(19)

xviii  

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Daftar Merchant Pengguna EDC Indopay di Denpasar Thn. 2010-2014... 105

2. Kuesioner ... 123

3. Data Kuesioner ... 127

4. Uji Validitas ... 128

5. Uji Reliabilitas ... 130

6. Frekuensi ... 134

7. Model Pengukuran Persepsi Kemanfaatan ... 141

8. Model Pengukuran Persepsi Kemudahan ... 147

9. Model Pengukuran Minat Penggunaan ... 153

10. Model Pengukuran Perilaku Penggunaan ... 159

11. Validitas Konstruk ... 165


(20)

19    


(21)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Pada masa kini, sebagian masyarakat semakin merasakan informasi sebagai salah

satu kebutuhan pokok di samping kebutuhan akan sandang, pangan, dan papan. Seiring

dengan hal itu, informasi telah berubah bentuk menjadi suatu komoditi yang dapat

diperdagangkan. Keadaan ini terbukti dengan semakin berkembangnya bisnis pelayanan

informasi, seperti stasiun televisi, surat kabar, radio, dan internet yang telah memasuki

sendi-sendi kehidupan manusia. Perubahan lingkungan yang pesat, dinamis, dan luas

tersebut didukung oleh kemajuan teknologi informasi di segala bidang. Hal ini telah

mendorong transformasi masyarakat tradisional menjadi masyarakat informasi.

Perkembangan teknologi informasi telah membawa dampak dalam kehidupan

masyarakat. Sejak ditemukannya komputer pada tahun 1955, peradaban dunia telah

memasuki era informasi. Teknologi informasi dengan komputer sebagai motor

penggeraknya telah mengubah segalanya. Pemrosesan informasi berbasis komputer mulai

dikenal orang dan hingga saat ini sudah banyak

software

yang dapat digunakan orang

sebagai alat pengolah data untuk menghasilkan informasi. Dalam bidang akuntansi,

sistem pemrosesan informasi akuntansi berbasis komputer banyak ditawarkan dengan

tujuan untuk memberikan kemudahan bagi para akuntan untuk menghasilkan informasi

yang dapat di percaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat di pahami, dan teruji. Sunarta

dan Astuti (2005) mengungkapkan bahwa dalam bidang akuntansi, perkembangan

teknologi informasi telah banyak membantu meningkatkan sistem informasi akuntansi.

Peningkatan penggunaan teknologi komputer sebagai salah satu bentuk Teknologi


(22)

Informasi (TI) telah banyak mengubah pemrosesan data akuntansi secara manual menjadi

otomatis. Melalui otomatisasi atau sistem teknologi informasi, berbagai fungsi dapat

dilakukan secara tepat dan cepat.

Handayani (2007) menyatakan bahwa sistem teknologi informasi berperan dalam

bidang akuntansi. Sistem teknologi informasi akan memberikan kemudahan bagi para

akuntan untuk menghasilkan informasi keuangan yang dapat di percaya, relevan, tepat

waktu, dapat di pahami dan teruji sehingga akan membantu pengambilan keputusan.

American Institute of Certified Public Accountants (

AICPA) baru-baru ini telah membuat

sertifikasi baru yaitu

Certified Informaton Technology Professional

(CITP). CITP

mendokumentasikan keahlian sistem para akuntan yang memiliki pengetahuan luas di

bidang teknologi dan yang memahami bagaimana sistem teknologi informasi dapat

digunakan dalam berbagai organisasi. Hal ini mencerminkan pengakuan AICPA atas

pentingnya teknologi atau teknologi informasi dan hubungannya dengan akuntansi. Pada

dasarnya sistem informasi telah diimplementasikan di banyak perusahaan dengan biaya

yang besar, namun masalah yang timbul adalah penggunaan yang masih rendah terhadap

sistem teknologi informasi secara kontinus. Rendahnya pengunaan sistem teknologi

informasi diidentifikasikan sebagai penyebab utama yang mendasari terjadinya

productivity paradox

yaitu investasi yang mahal di bidang sistem teknologi informasi

tetapi menghasilkan

return

yang rendah (Handayani, 2007).

Perkembangan zaman telah menjadikan kebutuhan masyarakat semakin

kompleks. Sejalan dengan perkembangan perdagangan, dunia perbankan juga mengalami

perkembangan karena bank merupakan sarana yang utama dalam menyediakan fasilitas


(23)

modal. Cek adalah bentuk lain dari alat pembayaran selain uang yang digunakan pada

saat itu karena lebih aman dan praktis.

Seiring dengan pesatnya perkembangan penggunaan cek sebagai alat pembayaran,

timbul pula bermacam-macam manipulasi cek termasuk banyaknya cek kosong. Karena

kekhawatiran di kalangan pedagang-pedagang di Amerika Serikat dan Eropa serta adanya

keengganan untuk mempergunakan uang tunai dan cek, maka muncul gagasan dari

kalangan pengusaha bank untuk menciptakan suatu alat pembayaran yang dirasa praktis

yaitu kartu kredit.

Kartu kredit sebagai alat bayar merupakan jenis alat pembayaran dengan

menggunakan Kartu (APMK) yang keberadaannya paling lama. Sejak pertama kali

digunakan di Indonesia pada era 1980-an, jenis kartu ini telah menjadi alternatif cara

bayar yang menggantikan uang atau cek pada masa itu. Seiring perkembangan

penggunaan alat bayar yang lebih efisien, mudah dan nyaman digunakan, alat bayar ini

menjadi salah satu primadona bagi masyarakat modern untuk menunjang semua aktivitas

dalam kehidupan sehari-hari.

 

Pemanfaatan kartu kredit dan debet sebagai alat pembayaran mendorong

tumbuhnya layanan perbankan lain untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya dengan

cara menyediakan alat pembayaran untuk kartu kredit atau debet tersebut dengan mesin

Electronic Data Capture

(EDC) yang ditujukan kepada

merchant

pembayaran yaitu

sistem EDC. Mesin EDC atau lebih dikenal dengan mesin gesek, merupakan suatu alat

untuk melakukan pembayaran dengan menggunakan kartu kredit atau debet. Di dalam

mesin EDC tersebut terdapat program-program yang dapat mengirimkan data dari kartu

kredit atau debet hingga ke bank yang bersangkutan.


(24)

Adapun bank penerbit kartu di Indonesia adalah mereka yang menjadi anggota

Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) di mana lembaga tersebut memberikan

kemudahan tidak saja di sisi perbankan itu sendiri, namun juga di sisi pengguna kartu. Di

Indonesia, ada dua bank yang memegang peredaran kartu kredit yaitu bank lokal (bank

pemerintah dan bank swasta) dan bank asing yang membuka kantor layanan di Indonesia.

Bank dalam proses penyediaan mesin EDC, biasanya tidak secara langsung menyediakan

mesin tersebut. Bank biasanya melakukan kerjasama dengan perusahaan yang

menyediakan pelayananan jasa pembayaran elektronik (

vendor

) menyeluruh yang

mencakup penjualan, leasing, penyewaan dan pemeliharaan sistem pembayaran kartu dan

bukan kartu yang disediakan bagi bank dan

merchant

.

PT. Indonesia Union Pay (Indopay) merupakan salah satu perusahaan yang

menyediakan fasilitas mesin EDC. Indopay adalah perusahaan jasa pembayaran

elektronik yang mengutamakan kecepatan dalam melakukan transaksi pembayaran untuk

para pengguna kartu kredit atau debet serta bertanggung jawab atas sampainya transaksi

ke nomor rekening

merchant

. PT. Indonesia Union Pay (Indopay) juga merupakan salah

satu perusahaan yang sedang berkembang dan sebelumnya telah berhasil membangun

jaringan EDC yang luas di Bali, sekarang sedang memperluas daerah jaringannya.

Berikut adalah data perkembangan jaringan EDC Indopay di Bali sejak tahun 2010

sampai dengan 2014:


(25)

1.1 Tabel Data Perkembangan Jaringan EDC Indopay di Bali

Tahun 2010 – 2014

No.

Tahun

Jumlah Jaringan EDC (unit)

1.

2010

490

2.

2011

564

3.

2012

650

4.

2013

748

5.

2014

860

Sumber: Kantor Indopay, 2014.

Sistem pembayaran EDC memiliki kemudahan dan kelemahan yang perlu

diantisipasi dan diwaspadai. Di era modern ini, uang tunai semakin jarang digunakan.

Kemudahan transaksi dengan menggunakan kartu kredit atau kartu debet membuat

masyarakat lebih memilih sistem pembayaran ini karena lebih praktis. Tidak perlu

membawa banyak uang tunai dan tidak perlu sibuk menghitung uang kembalian.

Pada

dasarnya, EDC adalah mesin elektronik yang dapat digunakan untuk layanan

purchase

(membayar pembelian), dapat dimanfaatkan untuk mentransfer uang, membayar tagihan

(

payment

), menyetor dan bahkan menarik uang secara tunai.

Banyaknya manfaat yang didapatkan apabila seorang individu atau perusahaan

tersebut menggunakan sistem EDC ini, seperti dapat menjangkau pelanggan di seluruh

dunia dan dapat dengan mudah memasarkan barang dengan biaya yang lebih murah

dalam pemasarannya. Apalagi, dengan berkembangnya sistem telekomunikasi dan

komputerisasi saat ini, tentu sangat menunjang kelancaran proses sistem EDC

ini.

Namun, pada kenyataannya fasilitas ini tidak sepenuhnya digunakan oleh masyarakat

Indonesia. Masyarakat Indonesia masih menyukai untuk melakukan transaksi secara


(26)

tradisional atau

face to face

. Banyak dari individu yang menganggap bahwa terlalu besar

risiko yang ditimbulkan apabila melakukan transaksi dengan sistem EDC

tersebut. Pihak

yang menjalankan sistem ini sendiri perlu untuk menelaah ulang dan perlu mengetahui

faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi minat individu untuk menggunakan

transaksi secara elektronik ini sehingga pihak yang menjalankan sistem ini

atau pihak

perusahaan akan lebih mengerti faktor-faktor yang menjadi masalah dan memperbaiki

sistem yang ada.

Berdasarkan fenomena yang terjadi, peneliti tidak hanya sekedar ingin

mengetahui minat dari individu dalam menggunakan sistem EDC

ini, tetapi peneliti juga

ingin mengetahui hingga perilaku penggunaan sistem ini.

Technology Acceptance Model

(TAM) merupakan suatu model penerimaan sistem teknologi informasi yang akan

digunakan oleh pemakai. TAM bertujuan untuk menjelaskan dan memperkirakan

penerimaan (

acceptance

) pengguna terhadap suatu sistem informasi. TAM menjelaskan

hubungan sebab akibat antara keyakinan (akan manfaat suatu sistem informasi dan

kemudahan penggunaannya) dan perilaku, tujuan/keperluan, dan penggunaan aktual dari

pengguna/

user

suatu sistem informasi.

Davis,

et al.

(1989) mendefinisikan persepsi kemanfaatan (

perceived usefulness

)

sebagai suatu tingkatan di mana seseorang percaya bahwa menggunakan

sistem tersebut

dapat meningkatkan kinerjanya dalam bekerja. Dengan demikian

maka dapat diambil

kesimpulan bahwa persepsi kemanfaatan merupakan suatu

kepercayaan tentang proses

pengambilan keputusan. Penelitian Davis (1989)

menunjukkan bahwa konstruk persepsi

kemanfaatan

(perceived usefullness)

mempengaruhi secara positif dan signifikan terhadap


(27)

dilakukan diantaranya

peneltian yang dilakukan oleh Chau (1996); Igabria,

et al.

(1997);

Suh dan Han (2003).

Davis,

et al

(1989) mendefinisikan faktor kemudahan sebagai tingkat dimana

seseorang meyakini bahwa penggunaan sistem informasi adalah mudah dan tidak

memerlukan usaha keras dari pemakainya untuk dapat melakukaannya. Berdasarkan

definisinya maka dapat diketahui bahwa konstruk persepsi kemudahan (

perceived ease of

use

) ini juga merupakan suatu kepercayaan tentang proses pengambilan keputusan. Jika

seseorang percaya bahwa sistem informasi tersebut mudah untuk digunakan maka orang

tersebut akan menggunakannya. Penelitian yang menyebutkan hal yang sama juga pernah

dilakukan diantaranya peneltian yang dilakukan oleh Hong dan Cho (2011), dan Chan

dan Lu (2004).

Model TAM dikembangkan dari teori psikologis yang menjelaskan perilaku

pengguna teknologi informasi, yaitu berlandaskan pada kepercayaan (

belief

), sikap

(

attitude

), intensitas (

intention

), dan hubungan perilaku pengguna (

user behavior

relationship

). Tujuan model ini untuk menjelaskan faktor-faktor utama dari perilaku

pengguna TI terhadap penerimaan penerimaan penggunaan TI itu sendiri. Model TAM

menempatkan faktor sikap dari tiap-tiap perilaku pengguna dengan dua variabel yaitu

kemanfaatan (

usefulness

) dan kemudahan penggunaan (

ease of use

). Secara empiris

model ini telah terbukti memberi gambaran tentang aspek perilaku pengguna komputer,

di mana banyak pengguna komputer dapat dengan mudah menerima teknologi informasi

karena sesuai dengan apa yang diinginkannya (Iqbaria,

et al

. 1997).

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka akan diteliti persepsi

kemanfaatan dan persepsi kemudahan dengan minat penggunaan sebagai variabel


(28)

intervening terhadap perilaku penggunaan sistem

Electronic Data Captured

(EDC) pada

pengguna mesin EDC PT. Indonesia Union Pay di Kota Denpasar.

1.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian sebagaimana terdapat pada latar belakang, penelitian ini

menganalisis kembali pengaruh persepsi kemanfaatan dan persepsi kemudahan terhadap

perilaku penggunaan sistem EDC dengan menggunakan minat penggunaan sebagai

variabel intervening. Masalah yang diteliti selanjutnya dapat dirumuskan sebagai berikut:

1)

Apakah persepsi kemanfaatan berpengaruh pada perilaku penggunaan?

2)

Apakah persepsi kemudahan berpengaruh pada perilaku penggunaan?

3)

Apakah persepsi kemanfaatan berpengaruh pada minat penggunaan?

4)

Apakah persepsi kemudahan berpengaruh pada minat penggunaan?

5)

Apakah minat penggunaan berpengaruh pada perilaku penggunaan?

6)

Apakah persepsi kemanfaatan berpengaruh pada perilaku penggunaan melalui minat

penggunaan sebagai variabel intervening?

7)

Apakah persepsi kemudahan berpengaruh pada perilaku penggunaan melalui minat

penggunaan sebagai variabel intervening?

1.3

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1)

Untuk mengetahui pengaruh persepsi kemanfaatan pada perilaku penggunaan.

2)

Untuk mengetahui pengaruh persepsi kemudahan pada perilaku penggunaan.


(29)

4)

Untuk mengetahui pengaruh persepsi kemudahan pada minat penggunaan.

5)

Untuk mengetahui pengaruh minat penggunaan pada perilaku penggunaan.

6)

Untuk mengetahui pengaruh persepsi kemanfaatan pada perilaku penggunaan

melalui minat penggunaan sebagai variabel intervening.

7)

Untuk mengetahui pengaruh persepsi kemudahan pada perilaku penggunaan melalui

minat penggunaan sebagai variabel intervening.

1.4

Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapkan memberikan manfaat

sebagai berikut ini.

1)

Kegunaan teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi tambahan pengetahuan dan

referensi penelitian mengenai persepsi kemanfaatan dan persepsi kemudahan dengan

minat penggunaan sebagai variabel intervening terhadap perilaku penggunaan sistem

EDC sehingga hasil penelitian ini nantinya dapat digunakan sebagai acuan bagi

penelitian berikutnya.

2)

Kegunaan praktis

Bagi para

merchant

, dapat dijadikan sebagai tambahan informasi mengenai persepsi

kemanfaatan dan persepsi kemudahan dengan minat pengggunaan sebagai variabel

intervening terhadap perilaku penggunaan sistem EDC.


(30)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1

Technology Acceptance Model

(TAM)

Technology Acceptance Model

(TAM) diadopsi dari model

The Theory of

Reasoned Action

(TRA), dengan satu premis bahwa reaksi dan persepsi seseorang

terhadap suatu hal akan menentukan sikap dan perilaku orang tersebut. Teori ini

membuat model perilaku seseorang sebagai suatu fungsi dari tujuan perilaku. Tujuan

perilaku ditentukan oleh sikap atas perilaku tersebut. Oleh karena itu, dapat dipahami

bahwa reaksi dan persepsi pengguna SI (Sistem Informasi) akan mempengaruhi sikapnya

dalam penerimaan penggunaan SI. Model TAM menempatkan faktor sikap dari tiap-tiap

perilaku pengguna dengan dua variabel yaitu kemanfaatan (

usefulness

) dan kemudahan

penggunaan (

ease of use

) sebagai instrumen untuk menjelaskan varians pada minat

pengguna (user’s intention).

TAM berfokus pada sikap terhadap pemakai teknologi informasi, di mana

pemakai mengembangkannya berdasarkan persepsi manfaat dan kemudahan dalam

pemakaian teknologi informasi. Sasaran dari TAM adalah untuk menyediakan sebuah

penjelasan dari faktor-faktor penentu penerimaan komputer yang umum. TAM kurang

umum dibandingkan dengan TRA. TAM didesain hanya untuk perilaku penggunaan

komputer, namun karena menggabungkan berbagai temuan yang diakumulasi dari

riset-riset dalam beberapa dekade, maka TAM sesuai sebagai modelling penerimaan komputer.


(31)

Tujuan inti dari TAM adalah untuk menyediakan sebuah gambaran yang

mendasari pengaruh faktor-faktor ekstenal terhadap kepercayaan (

belief

) internal, sikap

dan tujuan. TAM diformulasikan dalam usaha untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut

dengan mengidentifikasi variabel-variabel yang mendasar seperti yang disarankan oleh

riset-riset sebelumnya yang menyalurkan faktor kognitif dan afektif dari penerimaan

komputer dan menggunakan TRA sebagai dasar teoritis untuk model hubungan teoritis

diantara variabel-variabel tersebut. TRA digunakan sebagai dasar teoritis untuk

menentukan hubungan sebab akibat antara dua kunci

belief

, yaitu (1) persepsi kegunaan,

dan (2) persepsi kemudahan dari penggunaan terhadap sikap user dan tujuan perilaku

adopsi komputer sesungguhnya. Kedua kunci

belief tersebut relevan untuk perilaku

penerimaan komputer (dalam Kurniawan 2008).

Persepsi kegunaan didefinisikan sebagai prospek kemungkinan

subyektif user

yang menggunakan sistem aplikasi khusus, yang akan meningkatkan kinerjanya dalam

organisasi. Persepsi kemudahan dari penggunaan diartikan sebagai tingkat dimana

sasaran yang diharapkan user membebaskan diri dari serangkaian usaha-usaha tertentu

(dalam Kurniawan 2008).

TAM mempostulatkan bahwa penggunaan komputer ditentukan oleh tujuan

perilaku sama seperti TRA, namun perbedaannya adalah bahwa tujuan perilaku ditinjau

secara bersama-sama ditentukan oleh sikap individu terhadap penggunaan sistem dan

perasaan kegunaan. Hubungan antara penggunaan sistem dan tujuan perilaku yang

digambarkan dalam TAM menunjukkan secara tidak langsung bentuk-bentuk tujuan

individu untuk melakukan tindakan yang positif. Hubungan antara perasaan kegunaan

dan tujuan perilaku didasarkan pada ide bahwa dalam penyusunan organisasi,


(32)

orang-orang membentuk tujuan-tujuan terhadap perilakunya yang diyakini akan meningkatkan

kinerjanya. Hal ini karena kinerja yang meningkat merupakan instrumen untuk mencapai

berbagai

reward

yang terletak di luar pekerjaan itu sendiri, seperti peningkatan gaji dan

promosi (Vroom, dalam Goodhue dan Thompson, 1995).

2.1.2

Theory of Planned Behavior

(TPB)

Theory of Planned Behavior

(TPB) merupakan pengembangan lebih lanjut dari

Theory of Reasoned Action

(TRA) (Ajzen, 1991 dan Jogiyanto, 2008). TRA menjelaskan

bahwa perilaku (

behavior

) dilakukan karena individu memiliki niat atau keinginan untuk

melakukannya (behavioral intention). Niat perilaku akan menentukan perilaku seseorang.

TRA mengusulkan bahwa niat perilaku adalah suatu fungsi dari sikap (

attitude

) dan

norma subjektif (

subjective norm

) terhadap perilaku. Ajzen (1988) dalam Jogiyanto

(2008) menjelaskan niat (

intention

) berubah menurut waktu. Selain itu hasil TRA jangka

pendek lebih signifikan dibandingkan dengan hasil TRA jangka panjang. Ajzen

mengembangkan teori TPB dengan menambahkan konstruk yang belum ada di TRA

yaitu kontrol perilaku persepsian (

perceived behavioral control

). TPB secara eksplisit

mengenal kemungkinan bahwa banyak perilaku yang tidak semuanya di bawah kontrol

penuh individu sehingga konsep dari kontrol perilaku persepsian ditambahkan untuk

menangani perilaku-perilaku semacam ini. Niat (

intention

) didefinisikan sebagai

keinginan untuk melakukan perilaku. Niat tidak selalu statis dan dapat berubah seiring

berjalannya waktu (Jogiyanto, 2008). Niat erat kaitannya dengan motivasi, yaitu

dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan

sesuatu tindakan dengan tujuan tertentu. Niat yang baik akan mendorong timbulnya


(33)

motivasi untuk berbuat baik. Niat tidak selalu statis dan dapat berubah seiring

berjalannya waktu sehingga dapat disimpulkan semakin lebar interval waktu, semakin

mungkin terjadi perubahan pada niat (Jogiyanto, 2008). Dalam

Theory of Planned

Behavior

(TPB), perilaku yang ditampilkan oleh individu timbul karena adanya niat

untuk berperilaku (behavioral intention) (Jogiyanto, 2008). Lebih lanjut, niat berperilaku

ditentukan oleh tiga macam kepercayaan, antara lain:

1.

Kepercayaan perilaku (

behavioral belief

), yaitu kepercayaan tentang

kemungkinan terjadinya perilaku. Kepercayaan perilaku akan menghasilkan suatu

sikap menyukai atau tidak menyukai terhadap perilaku.

2.

Kepercayaan normatif (normative belief), yaitu kepercayaan tentang ekspektasi

normatif dari orang lain dan motivasi untuk menyetujui ekspektasi tersebut.

Kepercayaan normatif menghasilkan tekanan sosial atau norma subjektif.

3.

Kepercayaan kontrol (

control belief

), yaitu kepercayaan tentang keberadaan

faktor-faktor yang akan memfasilitasi atau merintangi kinerja dari perilaku dan

kekuatan persepsian dari faktor-faktor tersebut. Kepercayaan kontrol akan

menghasilkan kontrol perilaku persepsian.

2.1.3 Persepsi Kemanfaatan (

Perceived Usefulness)

Jogiyanto (2007) mendefinisikan manfaat (

perceived usefulness

) sebagai

sejauhmana seseorang percaya bahwa penggunaan suatu teknologi akan meningkatkan

kinerja pekerjaannya. Kemanfaatan penggunaan TI (teknologi informasi) dapat diketahui

dari kepercayaan pengguna TI dalam memutuskan penerimaan TI, dengan satu

kepercayaan bahwa penggunaan TI tersebut memberikan kontribusi positif bagi


(34)

penggunanya. Seseorang mempercayai dan merasakan dengan menggunakan komputer

sangat membantu dan mempertinggi prestasi kerja yang akan dicapainya, atau dengan

kata lain orang tersebut mempercayai penggunaan TI telah memberikan manfaat

terhadap pekerjaan dan pencapaian prestasi kerjanya. Kemanfaatan penggunaan TI

tersebut menjadi sebuah variabel tersendiri yang diteliti oleh para peneliti, khususnya

untuk melihat penerimaan penggunaan TI bagi organisasi perusahaan.

Menurut Thompson,

et al

(1991;1994) dalam Nasution (2004) kemanfaatan TI

merupakan manfaat yang diharapkan oleh pengguna TI dalam melaksanakan tugasnya.

Pengukuran kemanfaatan tersebut berdasarkan frekuensi penggunaan dan

diversitas/keragaman aplikasi yang dijalankan. Thompson (1991) dalam Nasution (2004)

juga menyebutkan bahwa individu akan menggunakan TI jika mengetahui manfaat

positif atas penggunaannya.

Davis (1989), melakukan penelitian untuk melakukan mengembangkan

pengukuran yang lebih baik untuk memprediksi dan menjelaskan penggunaan teknologi.

Fokus didalam penelitian ini adalah untuk menginvestigasi pada dua konstrak yaitu yang

teoritikal manfaat dan kemudahan yang diteorikan menjadi determinan dasar dalam

pemanfaatan sistem. Penelitian ini menemukan beberapa hal penting yaitu skala baru

ditemukan yang memiliki sifat

psychometric

yang kuat dan menunjukan hubungan

empirical

yang signifikan dengan pemanfaatan minat berperilaku.

Penelitian Davis (1989) juga menunjukkan peran

perceived

usefulness dan

perceived ease of use

sebagai pendorong para pemakai dalam menggunakan sistem.

Perceived

usefulness

ternyata lebih kuat hubungannya dengan pemanfaatan perilaku


(35)

Igbaria,

et al.

(1995) dalam Handayani (2007), melakukan pengujian dengan

menghubungkan suatu konsep model dalam peenggunaan mikro komputer secara

terintegrasi sehingga di dalam penelitian ini menggunakan TAM untuk memperluas

investigasinya untuk melihat dampak faktor-faktor eksternal misalnya, individual,

organisasional dan karateristik sistem dalam penerimaan pemakai teknologi

mikrokomputer. Igbaria,

et al.

(1995) dalam Handayani (2007), menganalisis model ini

dengan dua konstrak yang terpisah yaitu (1) kepercayaan

perceived

usefulness

dan

perceived ease of use

, (2) dukungan organisasi (dukungan manajemen dan dukungan

computing end user

), dan (3) pemanfaatan mikrokomputer

perceived usage

dan

variety of

use. Hasil penelitian Igbaria,

et al. (1995) dalam Handayani (2007), menunjukan bahwa

faktor-faktor yang diinvestigasi memberikan kontribusi kepada pemanfaatan mikro

komputer.

Faktor-faktor eksternal juga mempengaruhi

perceived usefulness

dan

variabel-variabel endogeneos lainnya, seperti yang dijelaskan dalam Davis,

et al.

(1989) bahwa

kepercayaan (perceived usefulness dan

perceived ease of use) merupakan konstrak yang

signifikan berhubungan dengan pemanfaatan pelaporan sendiri. Igbaria,

et al

(1995)

dalam Handayani (2007), juga menunjukan bahwa manfaat adalah lebih penting sebagai

determinan pemanfaatan mikro komputer dibandingkan

perceived ease of use

.

Secara individual ditunjukkan bahwa

computer attitude

memiliki pengaruh yang

signifikan pada perceived usefullness dan perceived ease of use. Di lain pihak, Computer

self efficacy

mempunyai pengaruh relatif kecil untuk

perceived usefullness

dan tidak


(36)

2.1.4 Persepsi Kemudahan (

Perceived Ease of Use)

Kemudahan penggunaan (

ease of use

) didefinisikan sebagai sejauhmana

seseorang percaya bahwa penggunaan teknologi akan bebas dari usaha (Jogiyanto, 2007).

Kemudahan dalam penggunaan teknologi dapat menjadi suatu katalisator potensial untuk

meningkatkan minat berperilaku dalam penggunaan teknologi informasi.

Beberapa penelitian yang berhubungan dengan

perceived ease of use

dilakukan

Davis (1989) yang menunjukkan ada pengaruh baik

perceived usefulness

dan

perceived

ease of use

sebagai determinan pemanfaatan sistem tetapi untuk

perceived ease of use

hubungannya dengan penggunaan sistem tidak sekuat

perceived usefulness

. Subramanian

(1994), menunjukkan

perceived ease of use tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

dalam memprediksikan pemanfaatan teknologi pada masa yang akan datang. Szajna

dalam Sanjaya (2005), menunjukan

perceived ease of use

mampu digunakan untuk

memprediksi minat berperilaku responden dalam menggunakan teknologi informasi.

Venkatesh dan Davis dalam Sanjaya (2005), melakukan pengujian untuk

memahami ukuran persepsi kemudahan. Mereka berpendapat bahwa persepsi kemudahan

ternyata berhubungan sangat erat

self efficacy

dalam mempengaruhi minat berperilaku

bagi pemakai dalam penggunaan komputer. Venkatesh dan Morris dalam Sanjaya (2005),

menemukan bahwa wanita di dalam minatnya untuk menggunakan sistem ternyata sangat

kuat dipengaruhi oleh

perceived ease of use

dan norma subjektif.

2.1.5 Minat Penggunaan

Minat Penggunaan teknologi menunjukkan keputusan individu untuk

menggunakan atau tidak menggunakan teknologi dalam menyelesaikan serangkaian


(37)

tugasnya. Idealnya, dalam hubungannnya dengan faktor kecocokan tugas-teknologi,

penggunaan teknologi diukur dengan seberapa besar proporsi pemakai memilih untuk

menggunakan sistem. Operasionalisasi tersebut mencerminkan keputusan pemakai untuk

menggunakan teknologi berdasarkan hasil evaluasinya atas faktor kecocokan tugas

teknologi sehingga pemanfaatan teknologi berlangsung dalam situasi sukarela. Akan

tetapi, proporsi tersebut sangat sulit dalam studi lapangan. Sebagai pemecahannya, agar

pemanfaatan dikonseptualisasikan sebagai seberapa luas sistem informasi terintegrasi

pada setiap tugas rutin individu, baik karena pilihan individu atau karena mandate

organisasi. Konsep penggunaan tersebut mencerminkan pilihan individu (atau organisasi)

untuk menerima sistem, atau institusionalisasi sistem. Konsep ini dioperasionalisasi

dengan menanyakan seberapa tinggi ketergantungan pemakai terhadap sederetan daftar

sistem informasi berbasis komputer yang tersedia pada organisasi.

Minat penggunaan teknologi berhubungan dengan cara perusahaan merencanakan

dan mengatur teknologi informasi dalam mencapai manfaat potensial dan efektif (Croteau

dan Bergeron, 1992). Teknologi informasi diterapkan sesuai dengan strategi bisnis. Oleh

karenanya, perusahaan dapat mengadopsi berbagai tipe penggunaan teknologi tergantung

pada strategi bisnisnya. Persepsi tentang kemudahan dalam menggunakan teknologi

informasi merupakan faktor yang dominan untuk menjelaskan persepsi dari manfaat dan

penggunaan suatu sistem. Persepsi tentang manfaat mempunyai pengaruh yang kuat

terhadap penggunaan sistem. Pemanfaatan teknologi berhubungan dengan perilaku

menggunakan teknologi tersebut untuk menyelesaikan tugas. Thompson,

et al.

(1991)

melakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan personal

komputer dengan menggunakan teori perilaku yang diajukan oleh Triandis (1980).


(38)

Pemanfaatan teknologi informasi merupakan manfaat yang diharapkan oleh pengguna

sistem informasi dalam melaksanakan tugasnya, pengukurannya berdasarkan intensitas

pemanfaatan, frekuensi pemanfaataan, dan jumlah aplikasi atau perangkat lunak yang

digunakan.

2.1.6 Perilaku Penggunaan

Perilaku merupakan totalitas penghayatan dan aktivitas, yang merupakan akhir

jalinan yang saling mempengaruhi antara berbagai macam gejala seperti perhatian,

pengamatan, pikiran, ingatan, dan fantasi. (Notoatmodjo, 2003 : 135). Menurut Skinner

dalam Notoatmodjo (1997), mengemukakan bahwa perilaku merupakan hasil hubungan

antara rangsangan (stimulus) dan tanggapan (respon). Sedangkan menurut Taufik (2007),

perilaku merupakan suatu kegiatan atau kegiatan organisme makhluk hidup yang

bersangkutan. Davis (1989) menggunakan pengukuran pemakaian sesungguhnya, dan

Igbaria,

et al.

(1995) menggunakan pengukuran pemakaian persepsian yang diukur

sebagai jumlah waktu yang digunakan untuk berinteraksi dengan suatu tekonologi dan

frekuensi penggunaannya (Jogiyanto, 2007:117).

2.1.7 Peranan Teknologi Informasi

Teknologi informasi memainkan peranan penting dalam perekayasaan ulang

dalam proses bisnis. Kecepatan, kemampuan pemrosesan informasi dan konektivitas

komputer serta teknologi internet dapat secara mendasar meningkatkan efisiensi para

bisnis, seperti juga meningkatkan komunikasi dan kerjasama (O’Brian, 2005: 76).


(39)

Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia pada saat ini sangat besar.

Teknologi informasi telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis,

memberikan andil besar terhadap perubahan mendasar pada struktur, operasi dan

manajemen organisasi. Berkat teknologi ini, berbagai kemudahan dapat dirasakan

manusia. Menurut Kadir (2003), peranan teknologi informasi meliputi:

1)

Teknologi informasi menggantikan peran manusia. Dalam tugas ini, teknologi

informasi melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau proses.

2)

Teknologi informasi memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan

informasi terhadap suatu tugas atau proses.

3)

Teknologi informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia.

Dalam hal ini, teknologi berperan dalam melakukan perubahan-perubahan

terhadap sekumpulan tugas atau proses.

2.1.8 Bisnis Merchant

Sistem informasi dapat didefinisikan secara teknis sebagai suatu komponen yang

saling berhubungan yang mengumpulkan (mendapatkan-kembali), memproses,

menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan,

koordinasi dan pengawasan dalam organisasi (Laudon dan Laudon, 2005). Bisnis

Merchant

merupakan salah satu aktivitas usaha yang dilakukan oleh Bank dalam upaya

memberikan layanan transaksi perbankan kepada nasabahnya dengan cara memasang

atau menempatkan EDC dan/atau Imprinter di tempat usaha

merchant

.

Bank dalam Bisnis

Merchant

, bertindak sebagai

Acquiring

dari

VISA

dan

Master


(40)

menggunakan Kartu Kredit ataupun Kartu Debit.

Acquirer

adalah Bank (

Acquiring

Bank)

yang dapat menerima dan memproses transaksi pembayaran dengan Kartu Kredit maupun

Kartu Debit berdasarkan lisensi dari

VISA International

atau

Master Card International

.

Mesin

Electronic Data Capture

(EDC) adalah alat yang dipergunakan untuk

Transaksi Kartu yang terhubung secara

On-Line dengan sistem jaringan Bank

(

http://www.bnicardcenter.co.id/

01/08/2013). Proses transaksi EDC yang terjadi, mulai

dari saat terjadinya transaksi hingga munculnya tagihan untuk pemegang kartu dapat di

lihat pada Gambar 2.1 berikut :

Gambar 2.1 Proses Transaksi EDC

Sumber: Data diolah (2015).

2.2 Pembahasan hasil Penelitian Sebelumnya

Penelitian tentang persepsi kemanfaatan dan persepsi kemudahan sebagai

prediktor minat penggunaan dan pengaruhnya pada perilaku penggunaan pernah

dilakukan sebelumnya oleh beberapa peneliti yaitu, Shomad (2013), Imandari dkk


(41)

(2013), Pratiwi (2012), Adiwibowo dkk (2014), Farizi dan Syaefullah (2014), namun

hasil dari penelitian-penelitian tersebut tidak konsisten.

Shomad (2013) melakukan penelitian tentang pengaruh kepercayaan, persepsi

kegunaan, persepsi kemudahan, dan persepsi risiko terhadap perilaku penggunaan

E-Commerce dengan objek penelitian mahasiswa S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang yang pernah menggunakan layanan

e-commerce

. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah minat, perilaku,

kepercayaan, persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, persepsi risiko. Sebanyak 231 data

dapat diolah dengan menggunakan

Partial Least Square

(PLS). Hasil analisis untuk

model ini menunjukkan bahwa konstruk minat berpengaruh positif terhadap perilaku

penggunaan layanan

e-commerce

, serta konstruk persepsi kegunaan, persepsi kemudahan

berpengaruh positif terhadap minat menggunakan

e-commerce

, dan persepsi risiko

berpengaruh negatif terhadap minat menggunakan

e-commerce

. Sebaliknya, konstruk

kepercayaan tidak berpengaruh terhadap minat menggunakan

e-commerce

. Hal ini berarti

bahwa perilaku untuk menggunakan e-commerce dipengaruhi oleh minat, serta konstruk

minat dipengaruhi oleh persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, dan persepsi risiko.

Imandari dkk (2013) melakukan penelitian tentang pengaruh persepsi

kemanfaatan dan persepsi kemudahan terhadap minat berperilaku dalam penggunaan

e-learning

dengan objek penelitian adalah dosen Fakultas Ilmu Administrasi Universitas

Brawijaya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah persepsi kemanfaatan,

persepsi kemudahan, dan minat berperilaku. Sampel dalam penelitian ini sejumlah 54

orang responden dari populasi sejumlah 114 orang responden. Sejumlah 54 kuesioner

dibagikan kepada responden, namun hanya 47 kuesioner yang kembali dan dapat diolah.


(42)

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis statistik

inferensial menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa persepsi kemanfaatan berpengaruh positif signifikan terhadap minat berperilaku

dalam penggunaan

e-learning

dan persepsi kemudahan berpengaruh positif signifikan

terhadap minat berperilaku dalam penggunaan e-learning.

Pratiwi (2012) melakukan penelitian tentang pengaruh persepsi manfaat, persepsi

kemudahan penggunaan dan pengalaman terhadap perilaku penggunaan

mobile banking

dengan dimediasi niat penggunaan

mobile banking

nasabah Bank BCA di Surabaya.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah persepsi manfaat, persepsi

kemudahan penggunaan, pengalaman, niat penggunaan, dan perilaku penggunaan.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah Bank BCA di

wilayah Surabaya. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 (seratus)

responden. Responden yang dimaksud adalah nasabah yang menggunakan

mobile

banking

. Teknik

sampling

pada penelitian ini menggunakan teknik

purposive

sampling

.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel bebas yang terdiri dari persepsi manfaat,

persepsi kemudahan penggunaan serta pengalaman secara bersama-sama berpengaruh

signifikan terhadap perilaku penggunaan

mobile banking

dengan dimediasi niat

penggunaan

mobile

banking

nasabah bank BCA di Surabaya.

Adiwibowo dkk (2014) melakukan penelitian tentang analisis perilaku

penggunaan teknologi informasi pada perguruan tinggi berstatus BHMN dengan objek

penelitian dosen, mahasiswa, dan staff civitas akademika FBEP UPI dengan jumlah

sampel sebesar 290 orang yang diambil secara

simple random sampling

. Variabel yang


(43)

penggunaan persepsian, pengaruh sosial, kemampuan diri, dan penyebab perilaku. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa responden menilai penggunaan internet relatif tidak sulit

dan memberikan manfaat bagi pencapaian kinerja pekerjaannya. Responden menilai

tinggi kemampuan diri dalam menggunakan internet dan menilai sedang pengaruh sosial

terhadap keputusannya untuk menggunakan internet. Responden memiliki sikap

penerimaan penggunaan internet yang tinggi, menunjukkan minat yang tinggi untuk

menggunakan internet dan menunjukkan tingginya penggunaan internet secara aktual.

Sikap penggunaan internet banyak dipengaruhi oleh persepsi manfaat penggunaan

internet dan pengaruh sosial. Minat untuk menggunakan internet banyak dipengaruhi oleh

pengaruh sosial dan kemampuan diri. Penggunaan internet secara aktual banyak

dipengaruhi oleh pengaruh sosial pengguna internet. Sikap positif terhadap penggunaan

internet juga berpengaruh pada penggunaan internet secara aktual melalui variabel minat.

Farizi dan Syaefullah (2014) melakukan penelitian tentang

 

pengaruh persepsi

kegunaan, persepsi kemudahan, persepsi risiko dan kepercayaan terhadap minat

menggunakan internet banking. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Brawijaya Malang dengan menggunakan metode survey. Peneliti

memperoleh responden sebanyak 114 orang mahasiswa Jurusan Akuntansi yang pernah

menggunakan layanan

internet banking

.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah

 

variabel persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, persepsi risiko, kepercayaan,

dan minat. Hasil analisis untuk model ini menunjukkan bahwa konstruk persepsi

kegunaan, persepsi risiko, dan kepercayaan berpengaruh terhadap minat untuk

menggunakan layanan

internet

banking.

Sebaliknya, konstruk persepsi kemudahan tidak


(44)

bahwa minat untuk menggunakan layanan

internet banking

dipengaruhi oleh persepsi

kegunaan, persepsi risiko, dan kepercayaan.

Persamaan penelitian ini dengan yang dilakukan oleh Shomad (2013), Imandari

dkk (2013), Pratiwi (2012), Adiwibowo dkk (2014), Farizi dan Syaefullah (2014) adalah

sama-sama meneliti variabel persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) dan persepsi

kemudahan (

perceived ease of use

).

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Shomad (2013),

Imandari dkk (2013), Pratiwi (2012), Adiwibowo dkk (2014), Farizi dan Syaefullah

(2014) adalah penelitian ini menggunakan variabel minat penggunaan sebagai variabel

intervening antara variabel persepsi kemanfaatan dan persepsi kemudahan terhadap

perilaku penggunaan.


(1)

Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia pada saat ini sangat besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis, memberikan andil besar terhadap perubahan mendasar pada struktur, operasi dan manajemen organisasi. Berkat teknologi ini, berbagai kemudahan dapat dirasakan manusia. Menurut Kadir (2003), peranan teknologi informasi meliputi:

1) Teknologi informasi menggantikan peran manusia. Dalam tugas ini, teknologi informasi melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau proses.

2) Teknologi informasi memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan informasi terhadap suatu tugas atau proses.

3) Teknologi informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia. Dalam hal ini, teknologi berperan dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses.

2.1.8 Bisnis Merchant

Sistem informasi dapat didefinisikan secara teknis sebagai suatu komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan (mendapatkan-kembali), memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan pengawasan dalam organisasi (Laudon dan Laudon, 2005). Bisnis Merchant merupakan salah satu aktivitas usaha yang dilakukan oleh Bank dalam upaya memberikan layanan transaksi perbankan kepada nasabahnya dengan cara memasang atau menempatkan EDC dan/atau Imprinter di tempat usaha merchant.

Bank dalam Bisnis Merchant, bertindak sebagai Acquiring dari VISA dan Master Card yang dapat menerima dan memproses transaksi yang dilakukan dengan


(2)

menggunakan Kartu Kredit ataupun Kartu Debit. Acquirer adalah Bank (Acquiring Bank) yang dapat menerima dan memproses transaksi pembayaran dengan Kartu Kredit maupun Kartu Debit berdasarkan lisensi dari VISA International atau Master Card International.

Mesin Electronic Data Capture (EDC) adalah alat yang dipergunakan untuk Transaksi Kartu yang terhubung secara On-Line dengan sistem jaringan Bank (http://www.bnicardcenter.co.id/01/08/2013). Proses transaksi EDC yang terjadi, mulai dari saat terjadinya transaksi hingga munculnya tagihan untuk pemegang kartu dapat di lihat pada Gambar 2.1 berikut :

Gambar 2.1 Proses Transaksi EDC

Sumber: Data diolah (2015).

2.2 Pembahasan hasil Penelitian Sebelumnya

Penelitian tentang persepsi kemanfaatan dan persepsi kemudahan sebagai prediktor minat penggunaan dan pengaruhnya pada perilaku penggunaan pernah dilakukan sebelumnya oleh beberapa peneliti yaitu, Shomad (2013), Imandari dkk


(3)

(2013), Pratiwi (2012), Adiwibowo dkk (2014), Farizi dan Syaefullah (2014), namun hasil dari penelitian-penelitian tersebut tidak konsisten.

Shomad (2013) melakukan penelitian tentang pengaruh kepercayaan, persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, dan persepsi risiko terhadap perilaku penggunaan E-Commerce dengan objek penelitian mahasiswa S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang yang pernah menggunakan layanan e-commerce. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah minat, perilaku, kepercayaan, persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, persepsi risiko. Sebanyak 231 data dapat diolah dengan menggunakan Partial Least Square (PLS). Hasil analisis untuk model ini menunjukkan bahwa konstruk minat berpengaruh positif terhadap perilaku penggunaan layanan e-commerce, serta konstruk persepsi kegunaan, persepsi kemudahan berpengaruh positif terhadap minat menggunakan e-commerce, dan persepsi risiko berpengaruh negatif terhadap minat menggunakan e-commerce. Sebaliknya, konstruk kepercayaan tidak berpengaruh terhadap minat menggunakan e-commerce. Hal ini berarti bahwa perilaku untuk menggunakan e-commerce dipengaruhi oleh minat, serta konstruk minat dipengaruhi oleh persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, dan persepsi risiko.

Imandari dkk (2013) melakukan penelitian tentang pengaruh persepsi kemanfaatan dan persepsi kemudahan terhadap minat berperilaku dalam penggunaan e-learning dengan objek penelitian adalah dosen Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah persepsi kemanfaatan, persepsi kemudahan, dan minat berperilaku. Sampel dalam penelitian ini sejumlah 54 orang responden dari populasi sejumlah 114 orang responden. Sejumlah 54 kuesioner dibagikan kepada responden, namun hanya 47 kuesioner yang kembali dan dapat diolah.


(4)

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi kemanfaatan berpengaruh positif signifikan terhadap minat berperilaku dalam penggunaan e-learning dan persepsi kemudahan berpengaruh positif signifikan terhadap minat berperilaku dalam penggunaan e-learning.

Pratiwi (2012) melakukan penelitian tentang pengaruh persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan dan pengalaman terhadap perilaku penggunaan mobile banking dengan dimediasi niat penggunaan mobile banking nasabah Bank BCA di Surabaya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan, pengalaman, niat penggunaan, dan perilaku penggunaan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah Bank BCA di wilayah Surabaya. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 (seratus) responden. Responden yang dimaksud adalah nasabah yang menggunakan mobile banking. Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel bebas yang terdiri dari persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan serta pengalaman secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap perilaku penggunaan mobile banking dengan dimediasi niat penggunaan mobilebanking nasabah bank BCA di Surabaya.

Adiwibowo dkk (2014) melakukan penelitian tentang analisis perilaku penggunaan teknologi informasi pada perguruan tinggi berstatus BHMN dengan objek penelitian dosen, mahasiswa, dan staff civitas akademika FBEP UPI dengan jumlah sampel sebesar 290 orang yang diambil secara simple random sampling. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel kegunaan persepsian, kemudahan


(5)

penggunaan persepsian, pengaruh sosial, kemampuan diri, dan penyebab perilaku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden menilai penggunaan internet relatif tidak sulit dan memberikan manfaat bagi pencapaian kinerja pekerjaannya. Responden menilai tinggi kemampuan diri dalam menggunakan internet dan menilai sedang pengaruh sosial terhadap keputusannya untuk menggunakan internet. Responden memiliki sikap penerimaan penggunaan internet yang tinggi, menunjukkan minat yang tinggi untuk menggunakan internet dan menunjukkan tingginya penggunaan internet secara aktual. Sikap penggunaan internet banyak dipengaruhi oleh persepsi manfaat penggunaan internet dan pengaruh sosial. Minat untuk menggunakan internet banyak dipengaruhi oleh pengaruh sosial dan kemampuan diri. Penggunaan internet secara aktual banyak dipengaruhi oleh pengaruh sosial pengguna internet. Sikap positif terhadap penggunaan internet juga berpengaruh pada penggunaan internet secara aktual melalui variabel minat.

Farizi dan Syaefullah (2014) melakukan penelitian tentang pengaruh persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, persepsi risiko dan kepercayaan terhadap minat menggunakan internet banking. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang dengan menggunakan metode survey. Peneliti memperoleh responden sebanyak 114 orang mahasiswa Jurusan Akuntansi yang pernah menggunakan layanan internet banking. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, persepsi risiko, kepercayaan, dan minat. Hasil analisis untuk model ini menunjukkan bahwa konstruk persepsi kegunaan, persepsi risiko, dan kepercayaan berpengaruh terhadap minat untuk menggunakan layanan internet banking. Sebaliknya, konstruk persepsi kemudahan tidak berpengaruh terhadap minat untuk menggunakan layanan internet banking. Hal ini berarti


(6)

bahwa minat untuk menggunakan layanan internet banking dipengaruhi oleh persepsi kegunaan, persepsi risiko, dan kepercayaan.

Persamaan penelitian ini dengan yang dilakukan oleh Shomad (2013), Imandari dkk (2013), Pratiwi (2012), Adiwibowo dkk (2014), Farizi dan Syaefullah (2014) adalah sama-sama meneliti variabel persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan (perceived ease of use).

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Shomad (2013), Imandari dkk (2013), Pratiwi (2012), Adiwibowo dkk (2014), Farizi dan Syaefullah (2014) adalah penelitian ini menggunakan variabel minat penggunaan sebagai variabel intervening antara variabel persepsi kemanfaatan dan persepsi kemudahan terhadap perilaku penggunaan.


Dokumen yang terkait

Perancangan Sistem Penyampaian Permasalahan Mesin ATM (Automated Teller Machine dan EDC (Electronic Data Capture) Berbasis Platform Menggunakan Phonegap Framework

6 117 215

Pengaruh Persepsi Kemanfaatan, Kemudahan Penggunaan, Risiko dan Kesesuaian terhadap Minat Menggunakan Mobile Banking (Studi pada PT. Bank Rakyat Indonesia Cabang Brigjend Katamso Medan)

3 6 118

PERSEPSI PENGGUNA AKAN KEMUDAHAN DAN MANFAAT TELEWORKING DALAM MEMPENGARUHI MINAT PENGGUNAAN PERSEPSI PENGGUNA AKAN KEMUDAHAN DAN MANFAAT TEKNOLOGI TELEWORKING DALAM MEMPENGARUHI MINAT PENGGUNAAN TEKNOLOGI TELEWORKING.

2 10 14

PERSEPSI PENGGUNA AKAN KEMUDAHAN DAN MANFAAT PERSEPSI PENGGUNA AKAN KEMUDAHAN DAN MANFAAT TEKNOLOGI TELEWORKING DALAM MEMPENGARUHI MINAT PENGGUNAAN TEKNOLOGI TELEWORKING.

0 3 31

Kualitas Jasa Dan Customer Relationship Dalam Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan (Studi Pada Pengguna Mesin Electronic Data Capture (Edc) Pt Mio Indonesia).

0 0 2

Kualitas Jasa Dan Customer Relationship Dalam Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan (Studi Pada Pengguna Mesin Electronic Data Capture (Edc) Pt Mio Indonesia).

0 0 2

Perancangan Sistem Penyampaian Permasalahan Mesin ATM (Automated Teller Machine dan EDC (Electronic Data Capture) Berbasis Platform Menggunakan Phonegap Framework

0 0 15

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN MENGINTEGRASIKAN SISTEM TROUBLE SHOOTING SOLUTION MESIN ELECTRONIC DATA CAPTURE (EDC) BERBASIS WEB PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), Tbk KANTOR CABANG PONDOK GEDE

0 0 19

PENGARUH PERSEPSI MANFAAT, PERSEPSI KEMUDAHAN PENGGUNAAN DAN PERSEPSI RISIKO TERHADAP MINAT MASYARAKAT MENGGUNAKAN FASILITAS ELECTRONIC BANKING BANK SYARIAH DENGAN KEPERCAYAAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Masyarakat Kecamatan Ungaran Timur Ka

1 41 193

MODEL PENGUATAN BRAND LOYALTY UNTUK PENGGUNA EDC (Electronic Data Capture) PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) - Unissula Repository

0 0 6