Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Bondalem - Kecamatan Tejakula - Kabupaten Bondalem.

(1)

i

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD PERIODE XII TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : BONDALEM

KECAMATAN : TEJAKULA

KABUPATEN/KOTA : BULELENG

NAMA : IDA BAGUS ADI MAHAYASA

NIM : 1306105021

FAKULTAS : EKONOMI DAN BISNIS

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA 2016


(2)

182

LEMBAR PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka saya : Nama Mahasiswa : Ida Bagus Adi Mahayasa

NIM : 1306105021

Desa/Kelurahan : Bondalem

Kecamatan : Tejakula

Kabupaten/Kota : Buleleng

Fak/PS : Ekonomi Dan Bisnis

Tanda Tangan :

telah menyelesaikan laporan kegiatan KK Dampingan saya selama di lokasi KKN PPM.

Bondalem, 28 Agustus 2016

DPL Desa Bondalem KK Dampingan

Ni Made Yudantini, S. Kadek Artani NIP. 197101281997022


(3)

183

KATAPENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmad-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kegiatan Keluarga Dampingan di Desa Sembiran. Program ini merupakan salah satu program dari program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM). Dalam pelaksanaan kegiatan ini, p[enulis mendapat banyak petunjuk, bimbingan, saran, dan motivasi,dari berbagai pihak. Sehubungan dengan hal tersebut pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

 Bapak Nyoman Ngurah Astawa, S.Sos selaku Perbekel Desa Bondalem atas bimbingannya selama program KKN-PPM berlangsung

 Ibu Ni Made Yudantini, S.T., M.Sc., Ph.D Selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dalam pelaksanaan program ini dan menyediakan tempat tinggal beserta fasilitas selama KKN-PPM di Desa Bondalem berlangsung

 Bapak Ketut Yasadana sebagai Kepala Keluarga Dampingan yang telah memberikan informasi mengenai keluarganya dan sangat membantu kegiatan KK dampingan sampai akhir KKN PPM.

 Teman-teman mahasiswa kelompok KKN-PPM Periode XIII Desa Bondalem atas

dukungan dan kerjasamanya

Karena terbatasnya pengetahuan yang penulis miliki, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan penulisan laporan ini. Atas segala perhatian dan bantuannya penulis mengucapkan terima kasih.

Bondalem,28 Agustus 2016


(4)

184 DAFTARISI

HALAMANSAMPUL... i

HALAMANPENGESAHAN... ii

DAFTARISI... iii

KATAPENGANTAR... iv

BABIGAMBARANUMUMKELUARGADAMPINGAN... 1

1.1ProfilKeluargaDampingan... 1

1.2EkonomiKeluargaDampingan... 3

1.2.1PendapatanKeluarga... 3

1.2.2PengeluaranKeluarga... 4

BABIIIDENTIFIKASIDANPRIORITASMASALAH... 6

2.1PermasalahanKeluarga... 6

2.2MasalahPrioritas... 6

BABIIIUSULANPENSOLUSIANMASALAH... 13

3.1Program... 13

3.2JadwalKegiatan... 13

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA... 13

BABVPENUTUP... 15 5.1Simpulan... 15

5.2Rekomendasi... 15


(5)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakan salah satu wujud pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. KKN PPM merupakan wujud nyata dari pembelajaran terhadap mahasiswa untuk menerapkan segala ilmu yang sudah di dapatkan selama belajar di Perguruan Tinggi. KKN PPM merupakan bentuk pendidikan yang penting untuk melatih mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat, menerapkan pengalaman dan ilmunya untuk mengatasi segala masalah pembangunan di masyarakat dan masalah-masalah inilah yang akan di identifikasi yang kemudian disusun untuk dijadikan progam dari kerja KKN PPM.

Salah satu dari progam yang diprioritaskan pada KKN PPM Universitas Udayana adalah program Keluarga Dampingan. Dalam program Keluarga Dampingan, mahasiswa diwajibkan untuk mendampingi satu keluarga dimana mahasiswa berperan sebagai pendamping keluarga yang akan mengidentifikasi masalah dan memecahkan atau mencari jalan keluar dari masalah yang telah dihadapi oleh Keluarga Dampingan.

Keluarga yang di dampingi mahasiswa adalah keluarga yang termasuk dalam kriteria keluarga prasejahtera atau keluarga kurang sejahtera, sehingga dengan adanya mahasiswa dapat meninggkatkan kesejahteraan. Pada periode KKN PPM angkatan XII ini penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga yang berada di Dusun Selombo, yang bernama Kadek Artiani.

1.1Profil Keluarga Dampingan

Salah satu kegiatan KKN PPM adalah program Keluarga Dampingan. Program ini merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa peserta KKN PPM untuk mendampingi salah satu keluarga yang termasuk dalam keluarga Pra-Sejahtera yang tersebar di beberapa dusun. Pada periode KKN PPM angkatan XIII ini, penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu


(6)

keluarga yang ada di Dusun Selombo, Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, yang bernama Kadek Artiani.

Berikut ini daftar identitas anggota keluarga Ibu Kadek Artani :

No Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Keterangan 1. Ketut

Yasadama

Kawin 41 Tahun

SLTP Buruh Bekerja dan

menetap di Denpasar 2. Kadek

Artani

Kawin 31 Tahun

SLTP Ibu Rumah Tangga Memelihara babi dan ayam, dan mengasuh ketiga anaknya

3. Gede

Agus Ari Santosa Belum Kawin 10 Tahun

SD Pelajar Bersekolah

di SDN 9 Bondalem kelas 6. Suka main layang-layang 4. Kadek

Adi Guna Pradana Belum Kawin 6 Tahun

SD Pelajar Bersekolah

di SDN 9 Bondalem kelas 1. Belum bisa membaca dan menulis 5. Komang

Ayu Puspa Dewi Belum Kawin 5 Tahun Belum Sekolah Tidak Bekerja Suka bermain dan senang belajar.


(7)

Kadek Artani merupakan istri dari bapak Ketut Yasadana yang memiliki 3 orang anak yaitu. Gede Agus Ari Santosa, Kadek Adi Guna Pradana, Komang Ayu Puspa Dewi. Namun Bapak Ketut Yasadana lebih sering menetap di Denpasar dikarenakan bekerja sebagai buruh yang seminggu hanya sekali bisa pulang ke rumahnya, sedangkan istrinya yaitu Kadek Artani tinggal seorang diri dan sehari-hari mengurus ketiga anaknya yang masih kecil.

Kadek Artani tinggal dalam satu pekarangannya tinggal bersama 2 anak laki-laki dan 1 perempuan. Anak pertama Ibu Kadek Artani sekolah di SD Negeri 9 Bondalem kelas 6, anak kedua masih duduk di kelas satu di SD Negeri 9 Bondalem. Rumah Ibu Artani hanya terdiri dari satu bangunan multifungsi yaitu satu bangunan dapur yang menyatu dengan kamar tidur. Sehari-harinya Ibu Kadek Artani bekerja sebagi ibu rumah tangga yang juga memelihara 2 ekor babi yang kandangnya terletak di sebelah rumahnya. Babi tersebut jika sudah mempunyai anak yang kemudian akan dijual sebagai tambahan untuk perekonomiannya.

Proses beternak babi ini juga dilakukan di area ladang ini, dengan kandang yang tidak begitu memadai disertai dengan sistem pemeliharahan yang kurang baik dibidang pakan ataupun dibidang kesehatan ternak tersebut, namun hal tersebut tidak membuat ternak Ibu Kadek menjadi tambah buruk.

1.2Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga

Dalam kesehariannya Kadek Artani berternak babi dan ayam di lahan milik pribadi dan mengurus ketiga anaknya. Penghasilan ibu Artani tidak menentu karena hanya mengandalkan uang kiriman dari suaminya. Dia hanya akan mendapat keuntungan lebih jika babinya sudah mampu berkemangbiak. Penghasilan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan anaknya sehari-harinya juga untuk kebutuhan keluarga nantinya.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Uang kiriman yang diberikan oleh suaminya digunakan untuk mencukupi kebutuhan keluarganya sehari-hari, terlebih kebutuhan


(8)

anak-anaknya yang masih kecil yang tentunya memerlukan banyak biaya seperti kebutuhan pokok, susu dan lain sebagainya.

a. Konsumsi

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya Ibu Artani mengeluarkan biaya kira-kira setiap harinya rata-rata Rp 70.000,00/hari. b. Pendidikan

Dengan keadaan kehidupan yang Ibu Artani jalani sangat sulit untuk semua dari anggota keluarganya khususnya anak-anaknya yaitu untuk dapat melanjutkan tingkat pendidikan anggota keluarga lebih dari tingkat SD. Oleh karena itu semua anggota keluarga khususmya anak-anaknya diharakan mampu dapat menempuh pendidikan ke jenjang lebih tinggi, karena dengan pendidikan yang setinggi-tingginya akan mampu diharapkan menaikan taraf hidup keluarganya.

Untuk biaya pendidikan, setiap harinya Ibu Artani mengeluarkan uang untuk bekal kedua anaknya yang sedang berada di bangku SD sebesar Rp 2000,- /hari. Sedangkan untuk uang sekolah lainnya telah mendapat bantuan Dari sekolah untuk siswa miskin.

c. Kesehatan

Kesehatan Ibu Kadek Artani cukup baik. Tidak ada satupun dari keluarga Ibu Artani yang menderita penyakit kronis ataupun perlu penanganan khusus. Beliau dan keluarganya belum pernah menderita penyakit berat. Untuk biaya kesehatan sendiri Ibu Artani mengatakan bahwa ia mendapatkan bantuan BPJS mandiri untuk biaya kesehatan keluarganya. Sehingga keluarga Ibu Artani mengeluarkan uang sebesar RP 25.500,00 untuk masalah kesehatan.

d. Sosial

Dalam kehidupan sosial masyarakat, beliau sangat bermasyarakat sehingga beliau mudah mendapatkan informasi. Dalam memenuhi kebutuhan sosialnya keluarga Ibu Artani mengalami kesulitan, karena beliau belum pernah mendapatkan bantuan kesehatan, bantuan kesejateraan


(9)

sosial dan bantuan pendidikan. Lingkungan sosial Ibu Artani merupakan lingkungan yang sangat peduli sesama.

e. Listrik dan Air

Untuk biaya listrik dan air di rumah bapak Ibu Kadek Artani mengatakan bahwa masalah listrik kadang kala ketika beliau tidak mampu untuk membayar tagihannya sehingga beliau rela untuk tanpa penerangan untuk beberapa hari. Sedangkan untuk air beliau masih harus membeli kepada pengepul agar mampu memenuhi kebutuhannya.


(10)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Keluarga Ibu Kadek Artani merupakan salah satu Keluarga Pra-Sejahtera di Dusun Selombo. Beliau tinggal dengan 3 anaknya yang berstatus belum menikah dalam satu pekarangan rumah. Dari survey kami kerumah beliau dengan tujuan melengkapi data dan bersilaturahmi kami mendapatkan berbagai macam permasalahan dalam keluarga beliau diantaranya masalah pendapatan keluarga yang tidak menentu karena hanya mengandalkan penghasilan dari suaminya yang bekerja di luar kota, masalah kesehatan, masalah pendidikan, masalah tempat tinggal dan masalah air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup.

2.2 Masalah Prioritas

Berdasarkan beberapa masalah yang ditemukan, pendamping mengambil beberapa masalah yang harus dicarikan pemecahannya sehingga dapat membantu dan meningkatkan tingkat kehidupan keluarga yang di dampingi. Mengingat pendamping juga tidak memungkinkan untuk mencari semua solusi dari setiap masalah keluarga beliau karena terhalang kendala keterbatasan kemampuan pendamping sendiri. Masalah yang diutamakan pendamping adalah masalah tempat tinggal yang tidak layak huni dan permasalahan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

a. Rumah tidak layak huni

Keadaan lingkungan rumah yang menjadi masalah prioritas karena berdasarkan perkiraan mahasiswa, masalah ini tidak dapat diupayakan untuk diselesaikan selama 1 bulan KKN PPM UNUD dilaksanakan. Keadaan bangunan rumah yang hanya terdiri dari atap seng dan dinding batako yang sudah rapuh yang menjadi tempat berteduh bagi keluarga Ibu Kadek Artani

Keadaan rumah Ibu Kadek Artani tidak layak huni disebabkan karena keadaan perekonomiannya yang masih di bawah rata-rata, selain itu juga Ibu artini dan suaminya juga sudah berkali-kali mengusulkan


(11)

bantuan bedah rumah bagi keluarganya namun hingga saat ini belum juga digubris oleh pihak terkait, justru keluarga yang terlihat lebih mampu yang mendapatkan bantuan ini.

b. Kurang mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari

Pendapatan Ibu Artani yang tidak menentu menyebabkan terkadang kebutuhan sehari-hari keluarganya tidak terpenuhi. Pekerjaan beliau yang hanya memberi makan hewan ternakannya juga membuat penghasilannya tidak menentu. Terkadang Ibu Kadek Artani untuk dapat memenuhi kebutuhan keluarganya dengan meminjam uang kepada tetangga yang berpendapatan lebih di atas penghasilan keluarganya. Disamping itu juga penghasilan yang tidak menentu dari suaminya yang bekerja di luar kota juga semakin memberatkan beban dari Ibu Artani.

c. Peningkatan produksi dan kesehatan ternak

Ibu Kadek Artini memiliki dua ekor babi yang hanya menghasilkan anak dalam kurun waktu tertentu kira-kira setahun sekali, sehingga hasil produksi hewan ternaknya hanya berpengaruh sedikit terhadap perekonomiannya. Permasalahan yang beliau hadapi dalam proses beternak selain air adalah masalah pakan yang menjadi kebutuhan utama ternak dan kesehatan ternak yang kurang memadai. Keterbatasan lahan dan keterbatasan ekonomi untuk menunjang proses beternak dianggap sudah lumrah bagi kebanyakan peternak di Desa Bondalem. Menurut Ibu Kadek Artani bahwa beternak adalah hal yang kurang memuaskan untuk dilakukan, tetapi hal ini harus beliau lakukan agar lebih mudah untuk bisa merawat ketiga anaknya yang masih kecil.

Ternak mendapatkan makanan, tetapi tanpa menghiraukan kesehatan ternak babi. Ibu Artani juga tidak terlalu paham mengenai faktor penyebab penyakit pada ternak, Dilihat dari kelayakan kandang untuk disebut sebagai kandang yang ideal sangatlah jauh dari ketentuan sehingga menyebabkan suatu masalah yaitu tempat pembuangan kotoran dan tempat untuk ternak makan hampir berdekatan dan bisa dikatakan menjadi satu tempat tanpa ada sekatan, selain memang pakan yang tidak dikontrol. Ternak dan Ibu Artani dapat terkontaminasi bakteri dari kotoran ternak itu


(12)

sendiri sehingga menyebabkan timbulnya suatu penyakit didalam tubuh ternak dan tubuh manusia tersebut tanpa disadari.


(13)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Pelaksanaan saat pendampingan keluarga ini dapat dibagi menjadi beberapa kegiatan. Kegiatan ini si mulai dari tanggal 24 Juli hingga 27 Agustus 2016. Pelaksanaan kegiatan Keluarga Dampingan dilakukan penulis selama masa kegiatan KKN PPM Universitas Udayana yaitu selama 5 minggu. Untuk batas maksimal waktu kunjungan agar tidak mengganggu istirahat siang atau malam Keluarga Dampingan. Selain itu waktu kunjungan yang dilakukan penulis, menyesuaikan dengan program kerja dalam kegiatan KKN PPM Universitas Udayana yang telah ditentukan oleh kelompok. Dengan keterbatasan waktu tersebut, penulis tetap berusaha untuk sesering mungkin mengunjungi keluarga yang didampingi agar terjalin hubungan kekerabatan dan komunikasi yang harmonis dengan Keluarga Dampingan karena untuk memperoleh informasi dari Keluarga Dampingan dianjurkan tidak menggunakan metode interview namun dengan pendekatan lebih lanjut.

Adapun kegiatan ini dibagi atas dasar pemecahan masalah yang dihadapi Ibu Kadek Artani tersebut yaitu Dari dua masalah yang ada, diusahakan masalah tersebut untuk dipecahkan dan dicari solusinya. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan saat pendampingan adalah :

a. Pemberian bantuan penyusunan pengajuan program kartu kesehatan

Dalam pelaksanaan program pemberian bantuan penyusunan pengajuan kartu kesehatan, mahasiswa sebagai pendamping membantu keluarga Ibu Kadek Artani untuk diajukan sebagai keluarga yang tidak memiliki kartu kesehatan dengan keadaan kepada pemerintah desa agar segera diberikan bantuan yang layak. Lalu dari pemerintah desa mengajukan kepada pemerintah daerah agar Ibu Kadek Artani segera diberikan bantuan sebagaimana mestinya.


(14)

Akibat kurangnya penghasilan yang diperoleh oleh Ibu Kadek Artani tersebut membuat keluarga beliau kurang mampu untuk membeli bahan pokok untuk kehidupan sehari-harinya. Melihat dari masalah tersebut maka penulis sebagai pendamping Ibu Kadek Artani memberikan bantuan sumbangan berupa sembako kepada keluarga di saat hari terakhir pendampingan, selain itu juga sumbangan berupa alat tulis seperti buku, pulpen dan lain-lain disumbangkan untuk kebutuhan anak-anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SDN 9 Bondalem) sebagai bentuk rasa simpati dan silaturahmi untuk membantu menunjang dalam melengkapi kebutuhan sehari-hari keluarga Ibu Kadek Artani.

c. Pembelajaran kepada Anak-Anak Ibu Kadek Artani

Pembelajaran ini dilakukan dirumah Ibu Kadek Artani dengan anak beliau yang bernama Komang Ayu Puspa Dewi berusia 5 tahun dikarenakan adik ayu lebih suka belajar sambil bermain serta bernyanyi

3.2 Jadwal Kegiatan

Adapun jadwal kunjungan dan kegiatan Keluarga Dampingan selama 1 bulan masa KKN adalah :

No Hari / tanggal Waktu Kegiatan

1. Minggu, 24 Juli 2016

13.00-17.00 ( 3 jam)

Melakukan survei KK dampingan

2. Sabtu, 30 Juli 2016

11.00–12.30 (1 jam 30menit)

Survey dan menetapkan KK dampingan

3. Selasa, 2 Agustus 2016

13.00-19.00 (6 jam)

Berkunjung dan melakukan perkenalan dengan keluarga dampingan (Ibu Kadek Artni)

4. Sabtu, 6 Agustus 2016

11.00- 14.00 (2 (3 jam)

Mengenal lebih dekat dengan keluarga Ibu Kadek Artini

5. Senin, 8 Agustus 2016

14.00 – 18.00 (4 jam)

Berbincang - bincang untuk mengetahui latar belakang keluarga Ibu Kadek Artanii mengenai

pekerjaan, pendapatan, dan pengeluaran. 6. Selasa, 9 Agustus

2016

12.30 – 14.00 (1 jam 30 menit)


(15)

7. Rabu 10 Agustus 2016

13.00 – 18.00 (5 jam)

Berbincang-bincang mengenai kegiatan Ibu Kadek Artani mengenai kegiatannya setiap harinya dan mencari permasalahan dalamkeluarganya, serta mengikuti kegiatan sehari

hari Ibu kadek Artani yakni Mencari Makanan untuk Babinya

8. Kamis, 11 Agustus 2016

17.00 – 19.00 (2 jam)

Membantu memberi makan ternak Ibu Kadek Artani

9. Jumat, 12 Agustus 2016

13.30 – 14.30 (2 jam)

Memberikan bimbingan belajar kepada anak-anak Ibu Kadek Artani

10. Minggu 14 Agustus 2016

13.00 – 18.00 (5 jam)

Memberikan motivasi dan dukungan kepada Ibu Kadek Artani agar tidak putus asa

dan lebihsemangat dalambekerja serta mengikuti kegiatan Ibu Artani Sehari-hari 11. Senin, 15

Agustus 2016

08.20 – 13.00 (5 jam)

Mengikuti kegiatan sehari-hari keluarga Ibu Kadek Artani

12. Selasa, 16 Agustus 2016

12.45–15.20 (2 jam)

Memberikan motivasi dan dukungan kepada Ibu Artani agar tidak putus asa dan lebihsemangatdalambekerja 13. Kamis, 18

Agustus 2016

13.00-15.00 (2 jam)

Mengajar Komang Ayu Puspa Dewi dan berbincang-bincang dengan Ibu Kadek Artani 14. Jumat, 19

Agustus 2016

12.15-17.15 (5 jam)

Membantu kegiatan sehari-haridan memberikan makan ternak babi 15. Sabtu, 20

Agustus 2016

13.00 – 17.00 (4 jam)

Membahas sekilas tentang profil Keluarga

16. Minggu,21 Agustus 2016

09.30 – 14.00 (4 jam 30 menit)

Mengidentifikasi, menanyakan

masalah yang dihadapi keluarga Ibu Kadek Artani

17. Senin, 22 Agustus 2016

08.00 – 13.00 (5 Jam)


(16)

18. Selasa, 23 Agustus 2016

13.00 – 17.00 (4 jam)

Berkunjung biasa (berbincang -bincang) serta menanyakan

mengenaimasalahkesehatannya 19. Rabu, 24

Agustus 2016

14.30 – 19.30 (5 jam)

Berbincang-bincangserta membantu pekerjaan Ibu Kadek Artani sehari-hari.

20. Kamis, 25 Agustus 2016

11.00 -17.30 (6 jam)

Berkunjung biasa, membantu pekerjaan Ibu Kadek Artani sehari-hari dan juga mengajar les

untuk anak-anaknya 21. Jumat, 26

Agustus 2016

10.00 – 13.00 (3 jam)

Mengikuti kegiatan sehari-hari Ibu Kadek Artani dan pembagian sembako 22. Sabtu, 27

Agustus 2016

06.00-10.30 (4 jam 30 menit)

Mengikuti kegiatan sehari-hari keluarga Ibu Kadek Artani

23. Sabtu, 27 Agustus 2016

13.00-20.00 (7 jam)

Berbincang- bincang, mengajarkan anak-anak Ibu Kadek Artani, dan perpisahan terakhir


(17)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

Pelaksanaan kegiatan pendampingan KK Pra-Sejahtera dilaksanakan selama berapa kali dalam sebulan di rumah Ibu Kadek Artani. Adapun perincian kegiatan pendampingan keluarga tersebut sebagai berikut :

a. Waktu

Kegiatan pendampingan KK Pra-Sejahtera tersebut dilakukan selama beberapa kali dalam sebulan. Perincian waktu pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga dapat dilihat pada lampiran jadwal kedatangan mahasiswa ke rumah Keluarga Dampingan.

b. Lokasi

Kegiatan pendampingan dilakukan di rumah Ibu Kadek Artani yang berlokasi di Dusun Selombo, Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng.

c. Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada pendampingan KK Pra-Sejahtera berupa perbincangan mengenai masalah yang dihadapi keluarga, bantuan penyusunan programbantuan kartu Kesehatan, pemberian bantuan berupa sembako danpemberian bubuk Abate dan juga memberikan bantuan berupa alat tulis untuk ketiga anak- anaknya.

. Kegiatan secara lebih terperinci dapat dilihat di jadwal kedatangan mahasiswa.

d. Permasalahan

Dalam pelaksanaan kegiatan pendampingan, terdapat beberapa masalah, namun masalah yang paling utama dalam keluarga Ibu Kadek Artani yaitu mengenai masalah rumah tidak layak huni. Kemudian juga mengenai kartu jaminan kesehatan yang memadai bagi keluarga Ibu Kadek Artani, dan yang


(18)

terakhir tentang masalah peningkatan produksi untuk hewan ternak dari Ibu Kadek Artani agar hasil yang diperoleh lebih maksimal . Keluarga Dampingan dalam hal ini keluarga Ibu Kadek Artani juga dengan senang hati menerima kedatangan mahasiswa dan dengan terbuka menceritakan apa yang menjadi masalah keluarganya. Dengan begitu mahasiswa dapat memprioritaskan dan mengidentifikasi masalah serta menemukan solusinya.

e. Solusi

Untuk mengatasi permasalahan diatas, mahasiswa sebagai pendamping hanya dapat membantu mengajukan keluarga bapak Wayan sari Darma kepada apparat pemerintahan desa agar segera diberikan bantuan untuk mengatasi permasalahn rumah tidak layak huni. Kemudian untuk masalah kartu kesehatan telah mengajukan keluarga Ibu Artani agar mendapatkan kartu kesehatan. Sedangkan untuk masalah peningkatan produksi dan kesehatan ternak, mahasiswa pendamping dapat memberikan sosialisasi agar hasil ternak dari Ibu Artani bisa meningkat.

f. Dampak

Dampak dari pelaksanaan pendampingan keluarga yaitu Ibu Kadek Artani merasa lebih terbantu untuk memecahkan masalah dalam kehidupan keluarganya dalam hal penanganan rumah tidak layak huni, kartu jaminan kesehatan, peningkatan produksi dan kesehatan ternak, juga bantuan yang berupa sembako dan alat tulis semoga bermanfaat dan dapat membantu mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarga Ibu Kadek Artani.


(19)

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Keadaan kesejahteraan keluarga Ibu Kadek Artani tergolong berada dibawah garis kesederhanaan. Dengan segala bentuk perjuangan dan pengorban tenaga, Ibu Kadek Artani tetap berusaha keras untuk mengasuh anak-anaknya yang masih kecil dengan keadaan suaminya yang bekerja di luar kota. Dengan diadakannya program Keluarga Dampingan untuk Ibu Kadek Artani , diharapkan pendamping mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga Ibu Kadek Artani khususnya di bidang ekonomi, kesehatan dan sosial.

Secara singkat simpulan yang bisa ditarik dari hasil pendampingan oleh mahasiswa terhadap sikap dan perilaku Ibu Kadek Artani tersebut adalah :

1. Ibu Kadek Artani sebagai ibu rumah tangga yang sekaligus memelihara 2 ekor babi.

2. Ibu Kadek Artani berupaya memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari dengan penghasilan yang tidak menentu.

3. Keluarga Ibu Kadek Artani tetap semangat melanjutkan hidup demi menghidupi keluarganya.

4. Penulis hanya dapat membantu memberikan sembako, memberikan bantuan alat tulis.

5.2 Rekomendasi

Adapun saran dari kegiatan pendampingan keluarga sebagai berikut :

- Kadek Artani diharapkan untuk tabah menghadapi cobaan hidup dan tetap berusaha agar dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga.

- LPPM Universitas Udayana diharapkan untuk ikut terjun dalam memberikan solusi untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi Keluarga Dampingan.

- Kepada pemerintah, agar pemberian bantuan diberikan lebih spesifik sehingga keluarga ini dapat memperoleh bantuan yang lebih baik.


(20)

- Kepada Aparat Dusun Selombo, Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng agar tetap memperhatikan kondisi Keluarga Ibu Kadek Artani.

Lampiran Foto Bersama Keluarga Dampingan :

Gambar:


(21)

(Gambar Ketika Berfoto Bersama Ibu Artani)


(22)

( Gambar sedang Memberikan Alat Tulis kepada anak-

Anak Ibu Kadek Artani)


(23)

(1)

terakhir tentang masalah peningkatan produksi untuk hewan ternak dari Ibu Kadek Artani agar hasil yang diperoleh lebih maksimal . Keluarga Dampingan dalam hal ini keluarga Ibu Kadek Artani juga dengan senang hati menerima kedatangan mahasiswa dan dengan terbuka menceritakan apa yang menjadi masalah keluarganya. Dengan begitu mahasiswa dapat memprioritaskan dan mengidentifikasi masalah serta menemukan solusinya.

e. Solusi

Untuk mengatasi permasalahan diatas, mahasiswa sebagai pendamping hanya dapat membantu mengajukan keluarga bapak Wayan sari Darma kepada apparat pemerintahan desa agar segera diberikan bantuan untuk mengatasi permasalahn rumah tidak layak huni. Kemudian untuk masalah kartu kesehatan telah mengajukan keluarga Ibu Artani agar mendapatkan kartu kesehatan. Sedangkan untuk masalah peningkatan produksi dan kesehatan ternak, mahasiswa pendamping dapat memberikan sosialisasi agar hasil ternak dari Ibu Artani bisa meningkat.

f. Dampak

Dampak dari pelaksanaan pendampingan keluarga yaitu Ibu Kadek Artani merasa lebih terbantu untuk memecahkan masalah dalam kehidupan keluarganya dalam hal penanganan rumah tidak layak huni, kartu jaminan kesehatan, peningkatan produksi dan kesehatan ternak, juga bantuan yang berupa sembako dan alat tulis semoga bermanfaat dan dapat membantu mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarga Ibu Kadek Artani.


(2)

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Keadaan kesejahteraan keluarga Ibu Kadek Artani tergolong berada dibawah garis kesederhanaan. Dengan segala bentuk perjuangan dan pengorban tenaga, Ibu Kadek Artani tetap berusaha keras untuk mengasuh anak-anaknya yang masih kecil dengan keadaan suaminya yang bekerja di luar kota. Dengan diadakannya program Keluarga Dampingan untuk Ibu Kadek Artani , diharapkan pendamping mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga Ibu Kadek Artani khususnya di bidang ekonomi, kesehatan dan sosial.

Secara singkat simpulan yang bisa ditarik dari hasil pendampingan oleh mahasiswa terhadap sikap dan perilaku Ibu Kadek Artani tersebut adalah :

1. Ibu Kadek Artani sebagai ibu rumah tangga yang sekaligus memelihara 2 ekor babi.

2. Ibu Kadek Artani berupaya memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari dengan penghasilan yang tidak menentu.

3. Keluarga Ibu Kadek Artani tetap semangat melanjutkan hidup demi menghidupi keluarganya.

4. Penulis hanya dapat membantu memberikan sembako, memberikan bantuan alat tulis.

5.2 Rekomendasi

Adapun saran dari kegiatan pendampingan keluarga sebagai berikut :

- Kadek Artani diharapkan untuk tabah menghadapi cobaan hidup dan tetap berusaha agar dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga.

- LPPM Universitas Udayana diharapkan untuk ikut terjun dalam memberikan solusi untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi Keluarga Dampingan.

- Kepada pemerintah, agar pemberian bantuan diberikan lebih spesifik sehingga keluarga ini dapat memperoleh bantuan yang lebih baik.


(3)

- Kepada Aparat Dusun Selombo, Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng agar tetap memperhatikan kondisi Keluarga Ibu Kadek Artani.

Lampiran Foto Bersama Keluarga Dampingan :

Gambar:


(4)

(Gambar Ketika Berfoto Bersama Ibu Artani)


(5)

( Gambar sedang Memberikan Alat Tulis kepada anak-

Anak Ibu Kadek Artani)


(6)