Pengaruh pengetahuan pajak, kualitas pelayanan dan sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi studi empiris di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Mataram Barat

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN DAN
SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK
ORANG PRIBADI
Studi Empiris di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Mataram Barat

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh:
Fransisca Novieta Afsari Dewi
NIM: 082114080


PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN DAN
SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK
ORANG PRIBADI
Studi Empiris di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Mataram Barat

SKRIPSI


Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh:
Fransisca Novieta Afsari Dewi
NIM: 082114080

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN


“Kesabaran dan usaha keras akan sanggup menghilangkan kesulitan
dan melenyapkan rintangan”
(Mario Teguh)

“Jangan berhenti berupaya ketika menemui kegagalan,
karena kegagalan adalah cara Tuhan mengajari
kita tentang arti kesungguhan”
(Cak Nun)

“Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati
dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya
tanpa kehilangan semangat”
(Winston Chuchill)

Skripsi ini kupersembahkan untuk:
 Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria
 Papa dan Mama tercinta
 Kakakku Shanny dan adikku Venty
 Semua sahabat dan teman-teman yang selalu mendukungku
iv


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang
tak terhingga kepada:
1.

Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama selaku Rektor Universitas Sanata Dharma
yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan
kepribadian kepada penulis.

2.


Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA selaku Dosen Pembimbing yang telah
membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3.

Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi yang telah menunjukkan padaku
segudang ilmu pengetahuan yang sangat berharga. Karyawan Fakultas Ekonomi
yang telah membantu penulis selama menjalani studi di Fakultas Ekonomi.

4.

Bapak Ahmad Rivai selaku Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
Mataram Barat yang memberikan ijin untuk melakukan penelitian. dan segenap
karyawan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Mataram Barat yang telah
banyak membantu dengan mencarikan data yang dibutuhkan serta membantu
menyebarkan kuesioner.

5.

Seluruh responden yang telah mengisi kuesioner peneliti.


6.

Ayahanda Ignatius Made Harsanto Wardi dan Ibunda Andreani Made Supriani
yang selalu memberikan perhatian, semangat dan doa untukku sehingga
penulisan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar dan dapat terselesaikan
dengan baik.

7.

Kakakku FX. Shanny Herdyanto dan Margareta Venty adikku yang selalu
memberiku semangat, motivasi, dan dukungan serta doa untukku.
vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


8.

Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat
disebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena

itu, penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
pembaca.

Yogyakarta, 16 April 2013

Penulis

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ..................... v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR .............................................................. vii
HALAMAN DAFTAR ISI............................................................................. ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ................................................................... xi
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ................................................................ xii
ABSTRAK ..................................................................................................... xiii
ABSTRACT ................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 5
C. Batasan Masalah ............................................................................ 6
D. Tujuan Penelitian........................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian......................................................................... 6
F. Sistematika Penulisan.................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 9
A. Pajak .............................................................................................. 9
1. Definisi Pajak ........................................................................... 9
2. Fungsi Pajak ............................................................................. 10
3. Sistem Pemungutan Pajak ........................................................ 11
4. Hambatan Pemungutan Pajak ................................................... 12
B. Pajak Penghasilan .......................................................................... 13
1. Undang-Undang Pajak Penghasilan (PPh) ............................... 13
2. Subjek Pajak ............................................................................. 14
3. Yang Tidak Termasuk Subjek Pajak ....................................... 14
C. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) ............................................. 15
1. Pengertian NPWP ..................................................................... 15
2. Orang Pribadi yang Wajib Memiliki NPWP ............................ 15
3. Pendaftaran NPWP ................................................................... 16
4. Pencantuman NPWP ................................................................ 17
5. Fungsi NPWP ........................................................................... 17
6. Manfaat Memiliki NPWP ......................................................... 17
7. Sanksi ....................................................................................... 18
D. Surat Pemberitahuan (SPT) ........................................................... 19
1. Definisi SPT ............................................................................. 19
2. Fungsi SPT ............................................................................... 19
3. Jenis SPT .................................................................................. 20
4. Ketentuan tentang Penyampaian SPT ...................................... 20
5. Sanksi Terlambat atau Tidak Menyampaikan SPT .................. 22
ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

E. Wajib Pajak (WP)..........................................................................
1. Definisi WP ..............................................................................
2. Hak-hak WP .............................................................................
3. Kewajiban WP ..........................................................................
F. Kepatuhan Perpajakan ...................................................................
1. Definisi Kepatuhan Perpajakan ................................................
2. Definisi Kepatuhan Wajib Pajak (WP).....................................
3. Indikator Kepatuhan WP ..........................................................
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan WP .................
5. Upaya yang Dilakukan Pemerintah untuk Meningkatkan
Kepatuhan WP ..........................................................................
G. Pengetahuan Pajak.........................................................................
H. Kualitas Pelayanan ........................................................................
I. Sanksi Perpajakan .........................................................................
J. Peneliti Terdahulu .........................................................................
K. Kerangka Pemikiran ......................................................................
L. Hubungan Pengaruh Pengetahuan Pajak, Kualitas Pelayanan
dan Sanksi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi (WPOP).............................................................................
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................
A. Jenis Penelitian .........................................................................
B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................
C. Subjek dan Objek Penelitian ....................................................
D. Data Penelitian..........................................................................
E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................
F. Pengukuran Variabel ................................................................
G. Variabel Penelitian ...................................................................
H. Populasi dan Sampel.................................................................
I. Teknik Pengujian Instrumen.....................................................
J. Teknik Analisis Data ................................................................
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...................................
A. Deskripsi Data Responden .......................................................
B. Deskripsi Hasil Kuesioner ........................................................
C. Teknik Pengujian Data .............................................................
D. Uji Asumsi Klasik ....................................................................
E. Analisis Regresi Linier Berganda .............................................
F. Pengujian Hipotesis (Uji F) ......................................................
G. Koefisien Determinasi (Adjusted R2) .......................................
H. Pengujian Hipotesis (Uji t) ......................................................
I. Pembahasan ..............................................................................
BAB V PENUTUP .......................................................................................
A. Kesimpulan ...............................................................................
B. Keterbatasan Penelitian ............................................................
C. Saran .........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
LAMPIRAN ....................................................................................................
x

23
23
24
24
25
25
26
26
27
29
31
32
35
36
38

39
42
42
42
43
43
43
44
44
48
49
50
56
56
60
63
68
71
72
74
75
80
84
84
85
85
86
89

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1

Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel 4.9
Tabel 4.10
Tabel 4.11
Tabel 4.12
Tabel 4.13
Tabel 4.14
Tabel 4.15
Tabel 4.16
Tabel 4.17
Tabel 4.18
Tabel 4.19
Tabel 4.20

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP) di
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Mataram Barat Tahun
2010-2012 (Agustus) ........................................................................ 3
Data Responden Berdasarkan Usia ..................................................57
Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...................................57
Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ..........................58
Data Responden Berdasarkan Pekerjaan..........................................58
Data Responden Berdasarkan Jumlah Penghasilan .........................59
Data Responden Berdasarkan Tahun Perolehan Nomor Pokok
WajibPajak (NPWP) ........................................................................59
Deskripsi Hasil Kuesioner ...............................................................60
Analisis Uji Validitas Variabel Pengetahuan Pajak .........................64
Analisis Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan ........................64
Analisis Uji Validitas Variabel Sanksi Perpajakan ..........................65
Analisis Uji Validitas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi (WP OP)...............................................................................65
Reliability Statistics Variabel Pengetahuan Pajak ..........................66
Reliability Statistics Variabel Kualitas Pelayanan ...........................67
Reliability Statistics Variabel Sanksi Perpajakan ............................67
Reliability Statistics Variabel Kepatuhan WP OP ...........................67
Hasil Uji Normalitas .......................................................................68
Hasil Koefisiensi Uji Multikolonieritas ..........................................69
Analisis Regresi Linier Berganda ...................................................71
Anova untuk Uji F...........................................................................73
Analisis Koefisien Determinasi .....................................................75

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Gambar 4.3
Gambar 4.4
Gambar 4.5

Kerangka Pemikiran ......................................................................38
Grafik Scatterplot Heteroskedastisitas ..........................................70
Daerah Diterima dan Ditolak H0 Uji F .........................................74
Daerah Diterima dan Ditolak H0 (Hipotesis 1) ............................76
Daerah Diterima dan Ditolak H0 (Hipotesis 2) ............................78
Daerah Diterima dan Ditolak H0 (Hipotesis 3) ............................79

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK

PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK, KUALITAS PELAYANAN DAN
SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK
ORANG PRIBADI
Studi Empiris di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Mataram Barat

Fransisca Novieta Afsari Dewi
NIM: 082114080
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan pajak,
kualitas pelayanan dan sanksi perpajakan terhadap kepatuhanWajib Pajak Orang
Pribadi (WP OP). Penelitian ini dilakukan karena kepatuhan WP OP di KPP
Pratama Mataram Barat tahun 2010-2012 (Agustus) mengalami penurunan.
Penelitian yang dilakukan berupa studi empiris. Teknik pengambilan
sampel menggunakan sampling aksidental. Sampel yang digunakan dalam penelitian
berjumlah 95 responden. Data dikumpulkan dengan kuesioner. Teknik analisis data
menggunakan metode analisis regresi linier berganda, uji F dan uji t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk pengujian hipotesis
menggunakan uji F, pengetahuan pajak, kualitas pelayanan dan sanksi perpajakan
secara bersama-sama (simultan) berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan
WP OP. Pengujian hipotesis menggunakan uji t, pengetahuan pajak dan sanksi
perpajakan secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan
WP OP sedangkan kualitas pelayanan secara parsial berpengaruh secara signifikan
terhadap kepatuhan WP OP.

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF TAX KNOWLEDGE , QUALITY SERVICE AND
TAX PENALTIES TOWARD THE COMPLIANCE OF INDIVIDUAL
TAXPAYER’S
An Empirical Study at Pratama Tax Service Office, West Mataram

Fransisca Novieta Afsari Dewi
NIM: 082114080
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2013

The research was aimed to understand the influence of tax knowledge,
quality service and tax penalties toward the compliance of individual taxpayer’s.
This research was conducted because the compliance of individual taxpayer’s at
Pratama Tax Service Office West Mataram for the year 2010 until 2012 were
decreased.
The type of research was an empirical study. The sample was chosen using
accidental sampling and resulted with 95 respondents. The research used
questionnaire as a tool for data gathering. The research used multiple linear
regression, F test and t-test, as the data analysis technique.
The result of the research showed that using F test, tax knowledge, quality
of service and tax penalties simultaneously influence toward the compliance of
individual taxpayer’s. Using t-test, tax knowledge and tax penalties were partially
not influencing toward the compliance of individual taxpayer’s while the quality
service was partially influencing toward the compliance of individual taxpayer’s.

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang, dapat dilihat dari
adanya pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah di segala bidang.
Pembangunan tersebut sebagai wujud pemenuhan kewajiban pemerintah terhadap
rakyat Indonesia. Dalam rangka memenuhi kewajiban tersebut, negara
melakukan berbagai upaya untuk mengoptimalkan berbagai jenis penerimaan
sebagai sumber pendapatan negara. Terdapat 3 (tiga) sumber penerimaan negara
yang menjadi pokok andalan, yaitu penerimaan dari sektor pajak, penerimaan
dari sektor migas (minyak dan gas bumi) dan penerimaan dari sektor bukan
pajak. Penerimaan dari sektor pajak merupakan salah satu sumber penerimaan
terbesar negara (Widodo, dkk, 2010: 1).
Menurut Menteri Keuangan Republik Indonesia, Agus Martowardojo
(www.pajak.go.id) realisasi penerimaan perpajakan pada tahun 2011 mencapai
Rp872,6 triliun (99,3% dari sasaran APBN-P 2011 sebesar Rp878,7 triliun) atau
naik sebesar Rp149,3 triliun (20,6%) dari realisasi tahun 2010 sebesar Rp723,3
triliun. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk terus meningkatkan
penerimaan pajak. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk
meningkatkan penerimaan negara dari sektor pajak adalah dengan melakukan tax
reform, yaitu dengan melakukan reformasi terhadap peraturan dan Perundang-

undangan Perpajakan serta sistem perpajakan Indonesia (Widodo, dkk, 2010: 2).
1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2

Sistem pemungutan pajak di Indonesia berubah dari official assessment
system menjadi self assessment system, dimana self assessment system merupakan

sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada Wajib Pajak (WP)
untuk menentukan sendiri besarnya pajak terutang. Keuntungan self assessment
system adalah WP diberi kepercayaan oleh pemerintah (fiskus) untuk

menghitung, membayar dan melaporkan sendiri pajak yang terutang sesuai
dengan ketentuan perpajakan yang berlaku (Tarjo dan Indra Kusumawati, 2006:
101-102).
Selain memiliki keuntungan, self assessment system juga memilki
kelemahan. Dalam prakteknya self assessment system sulit berjalan sesuai dengan
yang diharapkan atau bahkan sering disalahgunakan. Hal ini dapat terlihat dari
banyaknya WP yang dengan sengaja tidak patuh, kesadaran WP yang masih
rendah atau kombinasi dari keduanya, sehingga WP enggan untuk melaksanakan
kewajiban membayar pajak. Rendahnya kepatuhan dan kesadaran WP terlihat
dari sangat kecilnya jumlah mereka yang memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP) dan mereka yang melapokan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunannya
(Sadhani, 2004 dalam Tarjo dan Indra Kusumawati 2006).
Menurut Pandiangan (2008: 4), beberapa kondisi atau indikator yang
mempengaruhi rendahnya kepatuhan masyarakat dalam melaksanakan kewajiban
pajak antara lain jumlah WP terdaftar masih rendah bila dibandingkan dengan
potensi yang ada, kepatuhan WP masih rendah yang tercermin dari pelaksanaan
kewajibannya (penyampaian SPT baik masa maupun tahunan yang masih
rendah), realisasi penerimaan pajak setiap tahun yang belum menunjukkan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

tingkat yang optimal dan tax ratio sebagai salah satu indikator kinerja perpajakan
di suatu negara yang masih rendah.
Kepatuhan WP (tax compliance) dapat diidentifikasi dari kepatuhan WP
dalam mendaftarkan diri, kepatuhan untuk menyetorkan kembali Surat
Pemberitahuan (SPT), kepatuhan dalam penghitungan dan pembayaran pajak
terutang, serta kepatuhan dalam pembayaran tunggakan. Pada hakekatnya
kepatuhan WP dipengaruhi oleh faktor internal, yakni faktor yang berasal dari
dalam diri WP sendiri serta kondisi sistem administrasi perpajakan yang meliputi
tax service dan tax enforcement. Perbaikan administrasi perpajakan diharapkan

dapat mendorong kepatuhan WP (Wulandari, 2010: 2).
Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Mataram Barat, hingga bulan
Agustus tahun 2012 terdapat sebanyak 49.904 Wajib Pajak Orang Pribadi (WP
OP) yang terdaftar dan sebanyak 34.141 WP OP yang efektif. Namun 13.864 WP
OP yang tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT), hal ini menunjukkan
bahwa tingkat kepatuhan WP OP di KPP Pratama Mataram Barat hanya 41%.
Berdasarkan data yang diperoleh, tingkat kepatuhan di KPP Pratama Mataram
Barat ternyata makin menurun dari tahun ke tahun.
Tabel 1.1 Tingkat Kepatuhan WP OP di KPP Pratama Mataram Barat
Tahun 2010-2012 (Agustus)

No.

SPT
Tahunan

WP OP
Terdaftar

WP OP
Efektif

1.
2.
3.

2009
2010
2011

31.271
42.355
49.904

25.568
39.597
34.141

Sumber: KPP Pratama Mataram Barat

WP OP Yang
%
Menyampaikan
Kepatuhan
SPT
21.203
83%
24.744
62%
13.864
41%

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4

Berdasarkan Tabel 1.1 maka dapat dilihat bahwa dari tahun 2010 hingga
tahun 2012 (Agustus), tingkat kepatuhan WP OP di KPP Pratama Mataram Barat
mengalami penurunan. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian guna mengetahui
apa faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan WP OP di KPP Pratama
Mataram Barat.
Beberapa penelitian tentang kepatuhan Wajib Pajak (WP) telah
dilakukan oleh peneliti-peneliti. Budi R (2007) melakukan kajian terhadap faktorfaktor yang mempengaruhi kepatuhan Wajib Pajak yang ada di wilayah Kota
Surabaya. Hasil penelitian berdasarkan uji secara simultan faktor kejelasan
Undang-Undang dan Peraturan Perpajakan, filsafat negara dan tingkat pendidikan
WP secara statistik berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan dalam
membayar pajak. Faktor kejelasan Undang-Undang dan Peraturan Perpajakan
mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap kepatuhan membayar pajak.
Supriyati dan Nur Hidayati (2008) melakukan penelitian mengenai
pengaruh pengetahuan pajak dan persepsi Wajib Pajak (WP) terhadap kepatuhan
WP. Hasil penelitian Supriyati dan Nur Hidayati (2008) menunjukkan bahwa
variabel pengetahuan pajak memiliki pengaruh terhadap kepatuhan WP,
sedangkan variabel persepsi WP terhadap petugas pajak dan kriteria WP patuh
tidak memiliki pengaruh terhadap kepatuhan WP. Salah satu penyebab
berpengaruhnya pengetahuan pajak terhadap kepatuhan WP adalah mulai
bertambahnya tingkat pengetahuan pajak yang diperoleh langsung dari petugas
pajak ataupun sosialisasi yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5

Penelitian yang dilakukan oleh Prabawa (2012) mengenai pengaruh
kualitas pelayanan dan sikap WP terhadap kepatuhan pelaporan Wajib Pajak
Orang Pribadi (WP OP) di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Badung
Utara. Hasil penelitian Prabawa (2012) menunjukkan bahwa secara simultan
(serempak) kualitas pelayanan dan sikap WP OP memiliki pengaruh yang
signifikan pada kepatuhan pelaporan WP OP di KPP Pratama Badung Utara.
Sedangkan secara parsial kualitas pelayanan dan sikap WP memiliki pengaruh
yang positif terhadap kepatuhan pelaporan WP OP di KPP Pratama Badung
Utara.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis bermaksud melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Pengetahuan Pajak, Kualitas Pelayanan
dan Sanksi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
Studi Empiris di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Mataram Barat”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1. Apakah pengetahuan pajak, kualitas pelayanan dan sanksi perpajakan secara
simultan berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi?
2. Apakah pengetahuan pajak berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak
Orang Pribadi?
3. Apakah kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak
Orang Pribadi?

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6

4. Apakah sanksi perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak
Orang pribadi?

C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa batasan masalah. Hal tersebut
dilakukan agar tidak terlalu luas dan dapat menjawab masalah yang ada, maka
masalah akan dibatasi pada:
1.

Penelitian dilaksanakan di ruang lingkup Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Pratama Mataram Barat;

2.

Responden yang digunakan adalah Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP);

3.

Kepatuhan WP OP diukur berdasarkan penyampaian Surat Pemberitahuan
(SPT) Tahunan maupun Masa.

D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pengetahuan pajak,
kualitas pelayanan dan sanksi perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi (WP OP) di KPP Pratama Mataram Barat.

E. Manfaat Penelitian
1.

Bagi Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan (pendapat) mengenai
tindakan yang harus diambil oleh KPP, guna meningkatkan kepatuhan WP
OP yang dilayani oleh KPP tersebut.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7

2.

Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan
dan bacaan serta referensi di bidang perpajakan bagi pihak yang berminat
terhadap topik perpajakan.

3.

Bagi Penulis
Dalam penelitian yang dilaksanakan, penulis dapat mengetahui secara
langsung faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepatuhan WP OP. Selain
itu, penelitian ini juga memberikan tambahan pengetahuan dan wawasan
bagi penulis dalam mempraktikan teori yang telah dipelajari pada saat kuliah.

F. Sistematika Penulisan
Bab I:

Pendahuluan
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II:

Landasan Teori
Bab ini menguraikan penjelasan mengenai teori-teori pendukung
yang berkaitan dengan topik penelitian serta hipotesis penelitian.

Bab III:

Metode Penelitian
Bab ini akan menjelaskan jenis penelitian, waktu dan tempat
penelitian, subyek dan obyek penelitian, data penelitian, teknik
pengumpulan data, pengukuran variabel, variabel penelitian, populasi
dan sampel, teknik pengujian instrumen, dan teknik analisis data.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8

Bab IV:

Analisis Data dan Pembahasan
Bab analisis data dan pembahasan akan menjelaskan mengenai
deskripsi data responden, deskripsi hasil kuesioner, teknik pengujian
data, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, uji F, analisis
koefisien determinasi (adjusted R2), uji t dan pembahasan.

Bab V:

Penutup
Pada bab penutup berisikan hasil kesimpulan dari analisis data
penelitian, keterbatasan penelitian dan saran untuk penelitian
selanjutnya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pajak
1. Definisi Pajak
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Pasal 1 angka 1 menyatakan
bahwa pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,
dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk
keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH dalam Mardiasmo (2011:
1), pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-Undang
(yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi)
yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar
pengeluaran umum.
Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pajak memiliki
unsur-unsur:
a. Iuran dari rakyat kepada kas negara
yang berhak memungut pajak hanyalah negara. Iuran tersebut berupa uang
(bukan barang);

9

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10

b. Berdasarkan Undang-Undang
pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan undang-undang serta
aturan pelaksanaanya;
c. Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari negara yang secara langsung
dapat ditunjuk. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya
kontraprestasi individual oleh pemerintah;
d. Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara, yakni pengeluaranpengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Menurut R. Santoso Brotodihardjo dalam Rahayu (2010: 22), pajak
adalah iuran kepada kas negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh
yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan dengan tidak
mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya
adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan
dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.

2. Fungsi Pajak
Menurut Mardiasmo (2011: 1), ada dua fungsi pajak, yaitu:
a. Fungsi budgetair (penerimaan)
Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai
pengeluaran-pengeluarannya;
b. Fungsi regulerend (mengatur)
Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan
pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11

3. Sistem Pemungutan Pajak
Menurut Mardiasmo (2011: 7), sistem pemungutan pajak terdiri dari:
a. Official Assessment System
adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada
pemerintah (fiskus) untuk menetukan besarnya pajak yang terutang oleh
Wajib Pajak (WP).
Ciri-ciri official assessment system:
1) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada
fiskus;
2) Wajib Pajak bersifat pasif;
3) Utang pajak timbul setelah dikeluarkan Surat Ketetapan Pajak (SKP)
oleh fiskus;
b. Self Assessment System
adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada
Wajib Pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang terutang.
Ciri-ciri self assessment system:
1) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada
Wajib Pajak sendiri;
2) Wajib Pajak aktif, mulai dari menghitung, menyetor dan melaporkan
sendiri pajak yang terutang;
3) Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12

c. With Holding System
adalah sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak
ketiga (bukan fiskus dan bukan Wajib Pajak yang bersangkutan) untuk
menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.
Ciri-ciri with holding system, yaitu wewenang menentukan besarnya
pajak yang terutang ada pada pihak ketiga, pihak selain fiskus dan Wajib
Pajak.

4. Hambatan Pemungutan Pajak
Menurut Mardiasmo (2011: 8), hambatan terhadap pemungutan
pajak dapat dikelompokkan menjadi:
a. Perlawanan pasif
Masyarakat enggan (pasif) membayar pajak, yang dapat
disebabkan, antara lain:
1) Perkembangan intelektual dan moral masyarakat;
2) Sistem perpajakan yang (mungkin) sulit dipahami masyarakat;
3) Sistem kontrol tidak dapat dilakukan atau dilaksanakan dengan baik;
b. Perlawanan aktif
Perlawanan aktif meliputi semua usaha dan perbuatan yang
secara langsung ditujukan kepada fiskus dengan tujuan untuk
menghindari pajak.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13

Bentuk perlawanan aktif, antara lain:
1) Tax avoidance, usaha meringankan beban pajak dengan tidak
melanggar

Undang-Undang.

Menurut

Stiglitz

(1985)

dalam

Simanjuntak dan Imam (2012: 90), prinsip utama penghindaran pajak
dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) prinsip yaitu:
a) Menunda pembayaran pajak (postponement of taxes);
b) Memilih tarif pajak yang lebih rendah (different marjinal tax
ratio);

c) Merekayasa penghasilan menjadi berbagai jenis penghasilan yang
memiliki tarif berbeda-beda (manipulation of different types of
income that are taxed to different degrees).

2) Tax evasion, usaha meringankan beban pajak dengan cara melanggar
undang-undang (menggelapkan pajak).

B. Pajak Penghasilan (PPh)
1. Undang-Undang Pajak Penghasilan (PPh)
Undang-Undang Pajak Penghasilan (PPh) Nomor 36 Tahun 2008
dalam Mardiasmo (2011: 135), mengatur pengenaan PPh terhadap subjek
pajak berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam
tahun pajak. Undang-Undang PPh menganut asas materiil, artinya penentuan
mengenai pajak yang terutang tidak tergantung kepada Surat Ketetapan Pajak
(SKP).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14

2. Subjek Pajak
Pajak Penghasilan dikenakan terhadap subjek pajak atas penghasilan
yang diterima atau diperolehnya dalam Tahun Pajak.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008, Pasal 2 yang menjadi
subjek pajak adalah:
a. 1) Orang Pribadi;
2) Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan
yang berhak;
b. Badan;
c. Bentuk Usaha Tetap (BUT).

3. Yang Tidak Termasuk Subjek Pajak
Yang tidak termasuk subjek pajak berdasarkan Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2008 sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 2 adalah:
a. Kantor perwakilan negara asing;
b. Pejabat-pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabat-pejabat
lain dari negara asing dan orang-orang yang diperbantukan kepada mereka
yang bekerja pada dan bertempat tinggal bersama-sama mereka dengan
syarat bukan Warga Negara Indonesia dan di Indonesia tidak menerima
atau memperoleh penghasilan di luar jabatan atau pekerjaannya tersebut
serta negara bersangkutan memberikan perlakuan timbal balik;
c. Organisasi-organisasi internasional dengan syarat:
1) Indonesia menjadi anggota organisasi tersebut;

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15

2) Tidak menjalankan usaha atau kegiatan lain untuk memperoleh
penghasilan dari Indonesia selain memberikan pinjaman kepada
pemerintah yang dananya berasal dari iuran para anggota.
d. Pejabat-pejabat

perwakilan

organisasi

internasional

sebagaimana

dimaksud pada huruf c, dengan syarat bukan Warga Negara Indonesia
(WNI) dan tidak menjalankan usaha, kegiatan, atau pekerjaan lain untuk
memperoleh penghasilan dari Indonesia.

C. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
1. Pengertian NPWP
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan Pasal 1 angka 6 menyatakan bahwa Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan kepada Wajib
Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan
sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan
hak dan kewajiban perpajakannya.

2. Orang pribadi yang wajib memiliki NPWP antara lain:
a. Orang pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas;
b. Orang pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas, yang
memperoleh penghasilan di atas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16

Besarnya PTKP setahun adalah:
1) Wajib Pajak sendiri

: Rp15.840.000,-

2)

: Rp17.160.000,-

Wajib Pajak kawin

3) Wajib Pajak kawin dan memiliki 1 tanggungan : Rp18.480.000,4) Wajib Pajak kawin dan memiliki 2 tanggungan : Rp19.800.000,5) Wajib Pajak kawin dan memiliki 3 tanggungan : Rp21.120.000,-

3. Pendaftaran NPWP
Berdasarkan self assessment system, setiap WP yang memenuhi
persyaratan subjektif dan objektif sesuai dengan Ketentuan Peraturan
Perundang-undangan Perpajakan wajib mendaftarkan diri untuk memiliki
NPWP dengan cara:
a. Datang langsung ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau melalui Kantor
Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Pajak (KP2KP) yang wilayah
kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan WP;
b. Melalui internet di situs Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dengan alamat
www.pajak.go.id
Kewajiban mendaftarkan diri berlaku pula terhadap wanita kawin
yang ingin dikenakan pajak secara terpisah dengan suaminya. Wajib Pajak
Orang Pribadi Pengusaha Tertentu (WP OPPT) yang mempunyai tempat
usaha berbeda dengan tempat tinggal, selain wajib mendaftarkan diri ke KPP
yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggalnya, juga diwajibkan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17

mendaftarkan diri ke KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat kegiatan
usaha dilakukan.
Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP) yang tidak menjalankan usaha
atau pekerjaan bebas, bila sampai dengan suatu bulan memperoleh
penghasilan yang jumlahnya telah melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak
(PTKP) setahun, wajib mendaftarkan diri paling lambat pada akhir bulan
berikutnya. WP OP lainnya yang memerlukan NPWP dapat mengajukan
permohonan untuk memperoleh NPWP.

4. Pencantuman NPWP
Dalam hal berhubungan dengan dokumen perpajakan, Wajib Pajak
(WP) diwajibkan mencantumkan NPWP yang dimilikinya.

5. Fungsi NPWP
a. Sarana dalam administrasi perpajakan;
b. Sebagai tanda pengenal diri atau identitas WP dalam melaksanakan hak
dan kewajiban perpajakannya;
c. Untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan dalam
pengawasan administrasi pajak.

6. Manfaat memiliki NPWP
a. Kemudahan pengurusan administrasi, dalam:
1) Pengajuan kredit bank;

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18

2) Pembuatan rekening koran di bank;
3) Pengajuan SIUP/ TDP;
4) Pembayaran pajak final (PPh Final, PPN, dan BPHTB, dll);
5) Pembuatan paspor;
6) Mengikuti lelang di instansi Pemerintah, BUMN, dan BUMD.
b. Kemudahan pelayanan perpajakan:
1) Pengembalian pajak;
2) Pengurangan pembayaran pajak;
3) Penyetoran dan pelaporan pajak.

7. Sanksi
Wajib Pajak (WP) yang tidak mendaftarkan diri untuk mendapatkan
NPWP akan dikenakan sanksi perpajakan. Setiap orang yang dengan sengaja
tidak mendaftarkan diri untuk diberikan NPWP, atau menyalahgunakan atau
menggunakan tanpa hak NPWP sehingga dapat menimbulkan kerugian pada
pendapatan negara dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam)
bulan dan paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling sedikit 2 (dua) kali
jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar dan paling banyak 4
(empat) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar
(Mardiasmo, 2011: 27).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19

D. Surat Pemberitahuan (SPT)
1. Definisi Surat Pemberitahuan (SPT)
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Pasal 1 angka 11 menyatakan
bahwa Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh Wajib Pajak
digunakan untuk melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran pajak,
objek pajak dan/atau bukan objek pajak dan/atau harta dan kewajiban
sesuai dengan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan Perpajakan.

2. Fungsi Surat Pemberitahuan (SPT)
Menurut Mardiasmo (2011: 31), fungsi SPT bagi Wajib Pajak (WP)
Pajak

Penghasilan

(PPh)

adalah

sarana

untuk

melaporkan

dan

mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya
terutang dan untuk melaporkan tentang:
a. Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri dan/
atau melalui pemotongan atau pemungutan pihak lain dalam 1 (satu)
tahun pajak atau bagian tahun pajak;
b. Penghasilan yang merupakan objek pajak dan/ atau bukan objek pajak;
c. Harta dan kewajiban; dan/ atau
d. Pembayaran dari pemotongan atau pemungutan tentang pemotongan
atau pemungutan pajak orang pribadi atau badan lain dalam 1 (satu)
masa pajak sesuai dengan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan
Perpajakan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20

3. Jenis Surat Pemberitahuan (SPT)
a. Secara garis besar SPT dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:
1) Surat Pemberitahuan Masa adalah Surat Pemberitahuan untuk suatu
Masa Pajak;
2) Surat Pemberitahuan Tahunan adalah Surat Pemberitahuan untuk
suatu Tahun Pajak atau Bagian Tahun Pajak.
b. Surat Pemberitahuan (SPT) meliputi:
1) SPT Tahunan Pajak Penghasilan (PPh);
2) SPT Masa yang terdiri dari:
a) SPT Masa PPh;
b) SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN);
c) SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai bagi Pemungut Pajak
Pertambahan Nilai (PPnBM).
c. Surat Pemberitahuan (SPT) dapat berbentuk:
1) Formulir kertas (hardcopy);
2) e-SPT.

4. Ketentuan Tentang Penyampaian SPT
a. Penyampaian SPT oleh Wajib Pajak (WP) dapat dilaksanakan:
1) Secara langsung ke KPP/ KP2KP atau tempat lain yang ditentukan
(drop box, pojok pajak, mobil pajak keliling);
2) Melalui pos dengan pengiriman surat atau;

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21

3) Dengan cara lain yaitu melalui perusahaan jasa ekspedisi atau jasa
kurir dengan bukti pengiriman surat atau e-filling melalui penyedia
jasa aplikasi atau ASP (Application Service Provider ).
b. Bukti penerimaan SPT untuk yang disampaikan:
1) Secara langsung adalah tanda penerimaan surat;
2) e-filling melalui ASP adalah bukti penerimaan elektronik;
3) Pos dengan bukti pengiriman surat adalah bukti pengiriman surat dan;
4) Perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir dengan adalah tanda
penerimaan surat.
c. Batas waktu penyampaian:
1) SPT Masa, paling lama dua puluh hari setelah akhir Masa Pajak,
kecuali untuk SPT Masa PPh Pasal 22, PPN dan PPnBM yang
dipungut oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yaitu secara
mingguan paling lama pada hari kerja terakhir minggu berikutnya,
dan SPT Masa PPh Pasal 22, PPN dan PPnBM yang dipungut oleh
Bendahara paling lama 14 hari setelah Masa Pajak berakhir.
Untuk WP dengan kriteria tertentu yang melaporkan beberapa Masa
Pajak dalam satu SPT Masa, paling lama 20 hari setelah berakhirnya
Masa Pajak terakhir;
2) SPT Tahunan Pajak Penghasilan WP orang pribadi, paling lama 3
(tiga) bulan setelah akhir Tahun Pajak, sedangkan untuk SPT
Tahunan Pajak penghasilan WP badan, paling lama 4 (empat) bulan
setelah akhir Tahun Pajak.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22

5. Sanksi Terlambat atau Tidak Menyampaikan SPT
Apabila SPT tidak disampaikan dalam jangka waktu yang telah
ditentukan atau batas waktu perpanjangan penyampaian SPT, dikenai
sanksi administrasi berupa denda sebesar (Mardiasmo, 2011: 36):
a. Rp500.000,- (lima ratus ribu rupiah) untuk SPT Masa PPN;
b. Rp100.000,- (seratus ribu rupiah) untuk SPT Masa lainnya;
c. Rp1.000.000,- (satu juta rupiah) untuk SPT Tahunan PPh WP Badan;
d. Rp100.000,- (seratus ribu rupiah) untuk SPT Tahunan PPh WP orang
pribadi.
Menurut Mardiasmo

(2011:

37), keterlambatan atau tidak

menyampaikan SPT oleh Wajib Pajak disebabkan karena:
a. Kealpaan
Setiap orang yang melakukan kealpaannya:
1) Tidak menyampaikan SPT;
2) Menyampaikan SPT, tetapi isinya tidak benar atau tidak lengkap, atau
melampirkan keterangan yang isinya tidak benar sehingga dapat
menimbulkan kerugian pada pendapatan negara. Kealpaan ini
merupakan, kealpaan yang pertama kali dilakukan oleh Wajib Pajak
maka wajib melunasi kekurangan pembayaran jumlah pajak yang
terutang beserta sanksi administrasi berupa kenaikan 200% (dua ratus
persen) dari jumlah pajak yang kurang dibayar yang ditetapkan
melalui penerbitan Surat Keterangan Pajak Kurang Bayar (SKPKB).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23

Namun, apabila setelah perbuatan pertama kali, didenda
paling sedikit 1 (satu) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau
kurang bayar dan paling banyak 2 (dua) kali jumlah pajak terutang
yang tidak atau kurang dibayar, atau dipidana kurungan paling
singkat 3 (tiga) bulan atau paling lama 1 (satu) tahun.
b. Kesengajaan
Setiap orang yang dengan sengaja tidak menyampaikan SPT atau
menyampaikan SPT dan/ atau keterangan yang isinya tidak benar atau
tidak lengkap sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan
negara dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan
dan paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling sedikit 2 (dua) kali
jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar dan paling banyak
4 (empat) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar.

E. Wajib Pajak (WP)
1. Definisi Wajib Pajak (WP)
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan dijelaskan mengenai Wajib
Pajak. Pasal 1 angka 2 menyatakan bahwa Wajib Pajak adalah orang
pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan
pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai
dengan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan Perpajakan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24

2. Hak-Hak Wajib Pajak (WP)
Menurut Mardiasmo (2011: 56), hak-hak Wajib Pajak (WP) antara lain:
a. Mengajukan surat keberatan dan surat banding;
b. Menerima tanda bukti pemasukan SPT;
c. Melakukan pembetulan SPT yang telah dimasukkan;
d. Mengajukan permohonan penundaan penyampaian SPT;
e. Mengajukan permohonan penundaan atau pengangsuran pembayaran
pajak;
f. Mengajukan permohonan perhitungan pajak yang dikenakan dalam surat
ketetapan pajak;
g. Meminta pengembalian kelebihan pembayaran pajak;
h. Mengajukan permohonan penghapusan dan pengurangan sanksi, serta
pembetulan surat ketetapan pajak yang salah;
i. Memberikan kuasa kepada orang untuk melaksanakan kewajiban
pajaknya;
j. Meminta bukti pemotongan atau pemungutan pajak;
k. Mengajukan keberatan dan banding.

3. Kewajiban Wajib Pajak
a. Mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP;
b. Melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP;
c. Menghitung dan membayar sendiri pajak dengan benar;

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25

d. Mengisi dengan benar SPT (SPT diambil sendiri), dan memasukkan ke
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dalam batas waktu yang telah ditentukan;
e. Menyelenggarakan pembukuan/ pencatatan;
f. Jika diperiksa wajib:
1) Memperlihatkan dan atau meminjamkan buku atau catatan, dokumen
yang menjadi dasarnya dan dokumen lain yang berhubungan dengan
penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib
Pajak, atau objek yang terutang pajak;
2) Memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruangan yang
dipandang perlu dan memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan.
g. Apabila dalam waktu mengungkapkan pembukuan, pencatatan, atau
dokumen serta keterangan yang diminta, Wajib Pajak terikat oleh suatu
kewajiban untuk merahasiakan, maka kewajiban untuk merahasiakan itu
ditiadakan oleh permintaan untuk keperluan pemeriksaan.

F. Kepatuhan Perpajakan
1. Definisi Kepatuhan Perpajakan
Menurut Nurmantu dalam Rahayu (2010: 138), kepatuhan
perpajakan dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan di mana Wajib Pajak
(WP) memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak
perpajakannya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26

2. Definisi Kepatuhan Wajib Pajak (WP)
Menurut Norman D. Nowak (Moh. Zain, 2004 dalam Rahayu,
2010), kepatuhan Wajib Pajak sebagai suatu iklim kepatuhan dan kesadaran
pemenuhan kewajiban perpajakan, tercermin dalam situasi di mana:
a. Wajib Pajak paham atau berusaha untuk memahami semua Ketentuan
Peraturan Perundang-undangan Perpajakan;
b. Mengisi formulir pajak dengan lengkap dan jelas;
c. Menghitung jumlah pajak yang terutang dengan benar;
d. Membayar pajak yang terutang tepat pada waktunya.
Menurut Chaizi Nasucha dalam Rahayu (2010: 139), kepatuhan
Wajib Pajak dapat diidentifikasi dari:
a. Kepatuhan Wajib Pajak dalam mendaftarkan diri;
b. Kepatuhan untuk menyetorkan kembali Surat Pemberitahuan (SPT);
c. Kepatuhan dalam penghitungan dan pembayaran pajak terutang, dan;
d. Kepatuhan dalam pembayaran tunggakan.

3. Indikator Kepatuhan Pajak
Menurut Sommerfeld et al. (1994: 77) dalam Simanjuntak dan
Imam (2012: 103), indikator kepatuhan pajak didasarkan pada adanya
kewajiban seluruh WP untuk memasukkan SPT dan melaporkan semua
penghasilan secara akurat. Dalam praktik pelaksanaan yang berlangsung
saat ini pada Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sesuai dengan UndangUndang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27

Perpajakan, indikator kepatuhan Wajib Pajak (WP) antara lain dilihat dari
(Simanjuntak dan Imam, 2012: 103)

Dokumen yang terkait

Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Melalui E-Filing di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai

2 104 66

Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan PPh Pasal 25/29 Wajib Pajak Badan Pada KPP Pratama Medan Polonia

8 154 65

Pengaruh Pengetahuan Perpajakan Dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survei Pada Wajib Pajak Orang pribadi Di KPP Pratama Majalaya)

0 4 1

Pengaruh Penerapan Sanksi Perpajakan dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey pada Wajib Pajak orang pribadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Karawang Utara)

1 3 1

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya

1 17 67

PENDAHULUAN Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan Perpajakan, Sanksi Perpajakan, Dan Kondisi Lingkungan Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Empiris Pada KPP Pratama Surakarta).

0 3 8

Pengaruh Sanksi Perpajakan, Kesadaran Wajib Pajak, dan Kualitas Pelayanan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (Di KPP Pratama Cianjur).

0 11 26

Pengaruh pengetahuan pajak, kualitas pelayanan dan pemahaman atas sanksi perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP) : studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bantul.

6 34 126

Pengaruh pengetahuan pajak, kualitas pelayanan dan sanksi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi : studi empiris di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Mataram Barat.

0 1 140

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN PERATURAN PERPAJAKAN, KUALITAS PELAYANAN DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK DENPASAR TIMUR.

1 6 12