Pengembangan alat peraga matematika materi perkalian untuk siswa dengan lambat belajar di SD Muhammadiyah Sagan Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI
PERKALIAN UNTUK SISWA DENGAN LAMBAT BELAJAR
SD MUHAMADIYAH SAGAN YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:
Witanti Wiyantari
NIM: 131134089

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI
PERKALIAN UNTUK SISWA DENGAN LAMBAT BELAJAR
DI SD MUHAMADIYAH SAGAN YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:
Witanti Wiyantari
NIM: 131134089

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017


i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

s

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN
Karya ini dipersembahkan untuk:

Allah SWT yang telah memberikan kemudaan, rahmat serta hidayahnya dalam
penyusunan skripsi ini.

Kedua orang tuaku, Papa Dwi Heryanto dan Mama Surnia Adha yang telah
mendidik dan membesarkanku dengan penuh kasih sayang serta yang selalu
memberikan dukungan, doa dan semangatnya.
Mbak dan Adik-adikku (Mbak Nita Damayanti, Adiku Astri Kurnia Bintari, Adiku
Tia Sinta Marta Sari) terima kasih atas suport, waktunya untuk menghibur dan
semangatnya selama ini.
Dosen pembimbing I Ibu Christiyanti Aprinastuti S.Si., M.Pd dan Dosen
pembimbing II Ibu Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi yang telah
bersedia memberikan bimbingan dalam penyusunan laporan skripsi dengan
penuh perhatian, semangat dan kesabaran.
Teman-teman satu payung dan seperjuangan, Rahmawati Suharno, Mariyah yang
telah memberikan dukungan dan motivasi dalam pengerjaan skripsi.
Teman-teman terdekatku, Priska, Intan, Atika, Dhea, Aisyah, Reni, Assa, Okta,
Yolla, Cundi, dan Voo yang telah memberikan dukungan serta semangat dalam
mengerjakan skripsi.
Kk Edi Irawan, mas Biliy dan dek Bila yang telah memberikan semangat,
dukungan, yang selalu ada buat menghiburku selama pengerjaan skripsi.
Teman-teman PGSD angkatan 2013, terima kasih atas kebersamaan selama
belajar di PGSD USD.
Kupersembakan karya ini untuk Almamateterku Universitas Sanata Dharma.


iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

“... Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum
mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri”
(Terjemahan Q.S. Ar-Ra’d:11)

“ Selalu berusaha dalam menghadapi suatu rintangan dan yakinalah pada diri kita
sendiri dan Allah SWT bahwa kita bisa melalui semuanya”
(Witanti Wiyantari)

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA


Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya
ilmiah.

Yogyakarta, 13 Juni 2017
Peneliti

Witanti Wiyantari

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama


: Witanti Wiyantari

Nomor Mahasiswa

: 131134089

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI
PERKALIAN UNTUK SISWA DENGAN LAMBAT BELAJAR
DI SD MUHAMADIYAH SAGAN YOGYAKARTA
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya mengizinkan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.

Demikian penrnyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 13 Juni 2017
Yang menyatakan

Witanti Wiyantari

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MATEMATIKA MATERI
PERKALIAN UNTUK SISWA DENGAN LAMBAT BELAJAR
DI SD MUHAMADIYAH SAGAN YOGYAKARTA

Witanti Wiyantari
Universitas Sanata Dharma

2017
Alat peraga adalah suatu benda konkret yang dapat membantu siswa pada
umumnya dalam memahami setiap pembelajaran, terutama siswa berkebutuhan
khusus yang mengalami lambat belajar. Berdasarkan analisis kebutuhan yang
dilakukan bersama kepala sekolah dan guru kelas III di SD Muhammadiyah
Sagan Yogayakarta menyatakan, bahwa mengalami keterbatasaan dalam
menyediakan alat peraga untuk membantu siswa yang mengalami lambat belajar
pada kelas III dalam memahami konsep dasar perkalian. Tujuan penelitian ini
adalah mengembangkan alat peraga papan perkalian untuk siswa dengan lambat
belajar dengan kualitas baik.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan Research and
Develompment (R&D). Prosedur pengembangan penelitian ini menggunakan
prosedur yang diungkapkan oleh Sugiyono dengan memodifikasi dari sepuluh
langkah menjadi tujuh langkah yaitu: (1) Potensi dan Masalah, (2) Pengumpulaan
Data, (3) Desain Produk, (4) Validasi Desain, (5) Revisi Desain, (6) Uji Coba
Produk, (7) Revisi Produk. Subyek dalam penelitian ini yaitu dua siswa yang
mengalami lambat belajar kelas III di SD Muhammadiyah Sagan Yogyakarta.
Alat peraga Matematika Papan Perkalian untuk siswa dengan Lambat
Belajar terbukti memiliki kualitas baik. Hal ini ditandai dengan adanya
pemahaman konsep serta penyelesaian soal perkalian yang lebih cepat. Alat

peraga papan perkalian dan album penggunaan alat peraga divalidasikan produk
dengan tiga validator yaitu ahli matematika, ahli psikolog anak dan guru kelas III.
Alat peraga memperoleh nilai rata-rata 3,6 dengan skala 4 katagori “sangat baik”
dan album penggunaan papan perkalian diperoleh nilai rata-rata 3,75 dengan skala
4 katagori “sangat baik”. Hasil akhir penelitian ini berupa prototipe alat peraga
Matematika papan perkalian untuk siswa dengan lambat belajar di SD
Muhammadiyah Sagan Yogyakarta beserta album penggunaan alat peraga papan
perkalian.
Kata kunci: Penelitian dan pengembangan, alat peraga, lambat belajar.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
DEVELOPMENT OF MATHEMATICS VISUAL AID OF
MULTIPLICATION MATERIALS FOR STUDENTS WITH SLOW
LEARNING IN SD MUHAMMADIYAH SAGAN YOGYAKARTA

Witanti Wiyantari

Universitas Sanata Dharma
2017
The visual aid is a concrete object which can help student in general in
understanding lessons, especially students with special needs, who have learning
difficulty. Based on needs analysis with the headmaster and third grade teacher of
SD Muhammadiyah Sagan Yogayakarta, there was limitation in providing visual
aid to help students with learning difficulty in the third grade in understanding
basic multiplication concept. The purpose of this study was to develop high
quality multiplication board visual aid for students with learning difficulty.
The research type is Research and Develompment (R&D). The research
development procedure was the procedure visual aidosed by Sugiyono by
modifying ten steps into seven steps such as: (1) Potential and Problem, (2) Data
Collection, (3) Product Design, (4) Design Validation, (5) Design Revision, (6)
Product Trial, (7) Product Revision. The research subjects were two students with
learning difficulty in third grade in SD Muhammadiyah Sagan Yogyakarta.
The Multiplication Board Mathematics Visual aid for students with
learning difficulty proved to have good quality. This was indicated by
understanding of concept and faster completion of multiplication questions.
Multiplication board visual aid and visual aid manual album were validated by
three validators, i.e. mathematician, child psychologist, and third grade teacher.

The average score of the visual aid was 3,6 with 4 categorized as “very good”
and the average score of multiplication board manual album was 3,75 with 4
categorized as “very good”. The outcome of this research is a multiplication
board mathematics visual aid prototype for students with learning difficulty in SD
Muhammadiyah Sagan Yogyakarta, as well as multiplication board visual aid
manual album.
Keywords: Research and development, Visual aid, Slow learning

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan alat peraga
matematika materi perkalian untuk siswa dengan lambat belajar di SD
Muhamadiyah Sagan Yogyakarta dapat peneliti selesaikan dengan tepat
waktunya. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidika Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bawah tanpa bimbingan, bantuan dan
dukungan dari berbagi pihak maka skripsi ini tidak akan terwujud seperti adanya
sekarang ini. Penulis menyampaikan rasa terima kasih untuk segala bantuan yang
diberikan, kepada yang terhormat:
1. Rohandi, Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti S.Si., M.Pd., Ketua program studi Pendidikan
Guru sekolah Dasar dan dosen pembimbing skripsi I yang telah
memberikan

bimbingan,

motivasi,

arahan

dan

dukungan

dalam

penyusunan laporan skripsi.
3. Apri Damai Sagita Krissandi S.S., M.Pd., Wakil ketua program studi
pendidikan guru sekolah Dasar.
4. Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi., Dosen pembimbing skripsi II
yang berkenan memberikan bimbingan, arahan, dukungan, dan motivasi
dalam penyusunan laporan skripsi.
5. Sekretariat PGSD Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan
bantuan dan pelayanan peneliti dengan baik.
6. Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd, Laurensia Aptik Evanjeli, M.A., dan
Fatimah Zahro, S.Pd., Sebagai Validator yang menilai alat peraga papan
perkalian dan album penggunaan papan perkalian terima kasih atas kritik
dan saran agar alat peraga papan perkalian sesuai dengan kriteria.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7. Keluarga besar SD Muhammadiyah Sagan yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian sehingga dapat
menambah ilmu dan pengalaman banyak bagi penulis.
8. Seluruh Dosen yang mengajar di Pendidikan Guru Sekolah dasar
Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan pengalaman yang
sangat berharga bagi penulis.
9. Kedua orang tuaku, Papa Dwi Heryanto dan Mama Surnia Adha yang
selalu memberikan semangat, doa dan dukungan yang sangat luar biasa.
10. Mbak Nita Damayanti, Adek Astri Kurnia Bintari, dan Adek Tia Sinta
Marta Sari, Atas suport, waktunya untuk menghibur dan semangatnya
selama ini.
11. Teman-teman terdekatku yang telah memberikan semangat dan waktunya.
12. Teman-teman satu payung yang selalu memberikan bantuan, nasehat serta
stand bye 24 jam buatku.
13. Semua pihak yang telah mendukung dan tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga skripsi ini bermanfaat untuk penelitian selanjutnya dan mohon
maaf jika ada kesalahan dalam penyusunan skripsi.

Yogyakarta, 13 Juni 2017
Peneliti

Witanti Wiyantari

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN .................................................. vii
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .. viii
ABSTRAK ..............................................................................................................x
ABSTRACK ........................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR BAGAN .............................................................................................. xiv
DAFTAR TABEL ................................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1 Latar Belakang Penelitian .............................................................................1
1.2 Batasan Masalah ............................................................................................5
1.3 Rumusan Masalah .........................................................................................5
1.4 Tujuan Penelitian ...........................................................................................6
1.5 Manfaat Penelitian .........................................................................................6
1.6 Definisi Operasional .....................................................................................7
1.7 Spesifikasi Produk ........................................................................................8
BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................13
2.1 Kajian Pustaka..................................................................................................13
2.1.1 Alat Peraga ..................................................................................................13
2.1.2 Anak Berkebutuhan Khusus .......................................................................18
2.1.3 Anak Lambat Belajar ..................................................................................21
2.1.4 Matematika .................................................................................................27
2.1.5 Pembelajaran dan Belajar ...........................................................................30
2.1.6 Perkembangan Anak ...................................................................................32
2.2 Penelitian yang Relevan ...................................................................................34

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................................37
2.4 Pertanyaan Penelitian .......................................................................................40
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................41
3.1 Jenis Penelitian ................................................................................................41
3.2 Setting Penelitian ............................................................................................45
3.3 Prosedur Pengembangan .................................................................................47
3.4 Teknik Pengumpulan Data ..............................................................................52
3.5 Instrument Penelitian ......................................................................................55
3.6 Teknik Analisis Data .......................................................................................57
BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................61
4.1 Hasil Penelitian ...............................................................................................61
4.1.1 Potensi dan Masalah ..................................................................................61
4.1.2 Pengumpulan Data .....................................................................................63
4.1.3 Desain Produk ............................................................................................68
4.1.4 Validasi Desain ..........................................................................................70
4.1.5 Revisi Desain .............................................................................................73
4.1.6 Uji Coba Produk ........................................................................................86
4.1.7 Revisi Produk..............................................................................................94
4.2 Pembahasan .....................................................................................................94
4.2.1 Kelebihan alat peraga papan perkalian ....................................................102
4.2.2 Kekurangan alat peraga papan perkalian .................................................102
BAB V PENUTUP ..............................................................................................103
5.1 Kesimpulan ....................................................................................................103
5.2 Keterbatasan Penelitian .................................................................................105
5.3 Saran ..............................................................................................................105
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................106
LAMPIRAN .......................................................................................................109
LAMPIRAN .......................................................................................................109
CURRICULUM VITAE ............................................................................... 181

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Literature map hasil penelitian yang relevan ........................................37
Bagan 3.1 Langkah Research and Development (R&D) ......................................42
Bagan 3.2 Prosedur Pengembangan Prorotipe Papan perkalian ...........................48
Rumus 3.1 Menghitung Rata-rata .........................................................................59
Rumus 4.1 Mencari Rata-rata ...............................................................................75

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Garis besar wawancara kepada Kepala Sekolah ....................................55
Tabel 3.2 Garis besar wawancara pertama kepada Guru kelas III. ........................55
Tabel 3.3 Garis besar wawancara kedua kepada Guru kelas III. ...........................55
Tabel 3.4 Garis Besar wawancara kepada dua siswa lambat belajar kelas III. . ....56
Tabel 3.5 Rambu-rambu pengamatan terhadap anak lambat belajar di kelas III. ..56
Tabel 3.6 Skala bertingkat......................................................................................56
Tabel 3.7 Kisi-kisi Kuesioner Validasi Alat peraga...............................................57
Tabel 3.8 Kisi-kisi Kuesioner Validasi Album Penggunaan Alat peraga. .............57
Tabel 3.9 Tabel Klasifikasi Hasil Penelitian ..........................................................59
Tabel 3.10 Tabel Kategorisasi Data Kuantitatif ke Kualitatif...............................59
Tabel 4.1 Hasil wawancara bersama kepala sekolah. . ..........................................61
Tabel 4.2 Hasil wawancara bersama Guru kelas III. .............................................62
Tabel 4.3 Hasil Observasi Dua Siswa lambat Belajar pada saat pembelajaran
Matematika di kelas III. . .......................................................................................64
Tabel 4.4 Hasil Observasi Dua Siswa lambat Belajar pada saat pembelajaran IPA
di kelas III. . ...........................................................................................................65
Tabel 4.5 Hasil wawancara bersama siswa pertama Lambat belajar. . ..................67
Tabel 4.6 Hasil wawancara bersama siswa kedua Lambat belajar.. ......................67
Tabel 4.7 Hasil wawancara kedua bersama Guru kelas III. . .................................67
Tabel 4.8 Perubahan sebelum dan sesudah perubahan pada album penggunaan alat
peraga papan perkalian untuk siswa dengan lambat belajar di kelas III SD
Muhammadiyah Sagan ...........................................................................................83
Tabel 4.9 Hasil Analisis Pengembangan Alat Peraga Matematika Papan Perkalian
beserta indikator penilaian .....................................................................................98

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.10 Hasil Analisis Pengembangan Album penggunaan Alat Peraga Papan
Perkalian beserta indikator penilaian. ....................................................................99

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kelompok objek sama. .......................................................................28
Gambar 2.2 Penjumlahan berulang. .......................................................................29
Gambar 2.3 Garis Bilangan. ...................................................................................29
Gambar 2.4 Barisan objek dalam kolom. ...............................................................29
Gambar 4.1 Gambar desain papan perkalian. ........................................................69
Gambar 4.2 Desain Kotak Isi. ................................................................................69
Gambar 4.3 Papan perkalian, Kotak Isi dan Kotak soal. .......................................71
Gambar 4.4 Desain kotak Butiran Perkalian Sebelum diberi masukan. ................71
Gambar 4.5 Desain kotak Butiran Perkalian Sesudah diberi masukan. .................71
Gambar 4.6 Replika Papan perkalian jika terisi dengan Kotak butiran perkalian. 72
Gambar 4.7 Desain kotak butiran Perkalian setelah revisi. ...................................73
Gambar 4.8 Replika papan perkalian yang sudah direvisi. ....................................74
Gambar 4.9 Papan perkalian yang sudah direvisi. .................................................75
Gambar 4.10 Kotak butiran perkalian sebelum revisi............................................80
Gambar 4.11 Kotak butiran perkalian sesudah revisi. ...........................................80
Gambar 4.12 Hasil kerja pertama Bunga (disamarkan) . .......................................87
Gambar 4.13 Hasil kerja pertama Roso(disamarkan) . ..........................................88
Gambar 4.14 Hasil Kerja Roso saat menggunakan Papan perkalian. ....................92
Gambar 4.15 Hasil Kerja Bunga saat menggunakan Papan perkalian. ..................92
Gambar 4.16 Hasil Kerja Roso setelah menggunakan Papan perkalian. ...............93
Gambar 4.17 Hasil Kerja Bunga setelah menggunakan Papan perkalian .............93
Gambar 4.16 Tongkat Pecongkel. ..........................................................................94

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Izin Melakukan .......................................................................110
Lampiran 2 Surat keterangan telah melakukan Penelitian ..................................111
Lampiran 3 Garis besar pertanyaan wawancara Potensi dan Masalah ................112
Lampiran 4 Garis besar pertanyaan wawancara Pengumpulan Data ...................113
Lampiran 5 Pedoman Observasi ..........................................................................114
Lampiran 6 Kisi-Kisi Penilaian Validasi Prototipe Alat Peraga Dan Album
Pengguanaan Alat Peraga ....................................................................................115
Lampiran 7 Hasil Validasi Alat Peraga oleh Ahli Psikolog Anak ......................117
Lampiran 8 Hasil Validasi Alat Peraga oleh Ahli Matematika ...........................120
Lampiran 9 Hasil Validasi Alat Peraga oleh Guru kelas III ................................126
Lampiran 10 Hasil Validasi Album Penggunaan Alat Peraga oleh Ahli Psikolog
Anak ....................................................................................................................129
Lampiran 11 Hasil Validasi Album Penggunaan Alat Peraga oleh Ahli
Matematika ..........................................................................................................135
Lampiran 12 Hasil Validasi Album Penggunaan Alat Peraga oleh Guru kelas III
..............................................................................................................................141
Lampiran 13 Album Penggunaan Alat Peraga .....................................................144
Lampiran 14 Foto Uji Coba penelitian ................................................................177

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

Bab ini akan menguraikan tentang latar belakang penelitian, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi produk yang
dikembangkan, dan definisi operasional.
1.1

Latar Belakang Penelitain
Belajar merupakan salah satu kegiatan untuk menambah pengetahuan atau

ilmu. Dalam ranah pendidikan, belajar merupakan suatu kegiatan yang penting
bagi setiap orang. Abdillah (dalam Aunurrahman, 2011:35) mendefinisikan
belajar sebagai suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan
tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek-aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor untuk memperoleh tujuan tertentu. Di bidang
pendidikan,

Aunurrahman

(2011:34)

menambahkan

bahwa

pembelajaran

berupaya mengubah masukan berupa siswa yang belum terdidik, menjadi siswa
yang terdidik, siswa yang belum memiliki pengetahuan sesuatu, menjadi siswa
yang memiliki pengetahuan. Pembelajaran dalam ranah pendidikan kemudian
dikelompokkan berdasarkan bidang-bidang tertentu yang kerap disebut sebagai
mata pelajaran, dan salah satunya adalah Matematika.
Matematika merupakan mata pelajaran yang penting bagi setiap orang.
Ismail, dkk. (dalam Hamzah & Muhlisraini, 2014:48) mendefiniskan Matematika
sebagai ilmu yang membahas angka-angka dan perhitunganya, membahas
masalah-masalah numerik, mengenai kuantitas dan besaran, mempelajari
hubungan pola, bentuk dan struktur, sarana berpikir, kumpulan sistem, struktur,

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

dan alat. Matematika adalah suatu ilmu yang pasti atau konkret. Ada baiknya
siswa sudah dikenalkan matematika sejak dini, banyak cara untuk membantu
siswa dalam mengenal pelajaran matematika, seperti penggunaan alat peraga yang
sederhana. Ali (dalam Sundayana, 2015:7) mengungkapkan bahwa alat peraga
adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang
merangsang pikiran, perasaan serta perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat
belajar. Alat peraga dapat digunakan untuk membantu kesulitan siswa dalam
memahami suatu materi tertentu, terutama pada pembelajaran Matematika, bukan
hanya itu saja alat peraga juga dapat membantu guru dalam penyampaian materi
kepada siswa yang memiliki kebutuhan khusus, seperti siswa lambat belajar.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (dalam Ningrum, 2013:29) kata
lambat artinya tidak tangkas atau tidak cekatan dalam bekerja, jadi anak lambat
belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga membutuhkan
waktu yang lebih lama dalam menyelesaikan tugas. Marliyn & Bursuck (2015:53)
menjelaskan bahwa teknologi dapat digunakan untuk membantu disabilitas baik
yang ringan ataupun yang berat dalam banyak hal, misalnya untuk berkomunikasi,
mengakses pembelajaran, menyelesaikan tugas, dan berpartisipasi secara penuh di
sekolah dan juga di masyarakat. Siswa penyandang disabilitas dibolehkan untuk
menggunakan teknologi bantu yang sesuai dengan kebutuhan. Teknologi bantu
merujuk pada perangkat apa pun, baik itu suatu alat, produk, atau barang lainnya
yang dapat digunakan untuk menaikkan, mempertahankan, atau meningkatkan
kemampuan fungsional individu penyandang disabilitas. Desiningrum (2016:14)
menyatakan siswa lambat belajar dalam memahami suatu materi harus dengan
banyak menggunakan benda-benda konkret dibandingkan verbalisasi atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

penejelasan materi yang banyak secara lisan karena hanya dapat membingungkan
siswa lambat belajar itu sendiri.
Peneliti melaksanakan wawancara dengan kepala sekolah dan guru kelas III
SD Muhammadiyah Sagan pada 8 November 2017. Berdasarkan hasil wawancara
dengan Kepala SD Muhammadiyah Sagan, peneliti mendapatkan informasi bahwa
di sekolah ini ada dua siswa yang mengalami lambat belajar dalam pembelajaran
Matematika kelas III, serta kurangnya penggunaan benda-benda konkret seperti
alat peraga untuk membantu siswa dalam memahami materi yang disampaikan
gurunya. Pada hari yang sama peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas
III tahun ajaran 2016/2017, dimana kelas ini memiliki dua siswa yang mengalami
lambat belajar. Dalam wawancara dengan guru kelas III tersebut, peneliti
mendapatkan informasi bahwa kedua siswa lambat belajar memiliki keterbatasan
kemampuan akademik jika dibandingkan dengan siswa-siswi lainnya di kelas
yang sama. Dua siswa lambat belajar tersebut kerap kali tertinggal dalam
mengerjakan tugas dan menerima penjelasan yang diberikan guru selama
pembelajaran berlangsung. Dua siswa lambat belajar mengalami lambat pada
mata pelajaran lainnya seperti Bahasa Indonesia, IPA, dan IPS. Akan tetapi, Pada
pembelajaran Matematika dua siswa lambat belajar mengalami permasalahan
yang menojol.
Hasil wawancara dan obsevasi. Wawancara kedua dilakukan bersama guru
kelas III dan kedua siswa lambat belajar. Observasi dilakukan pada kedua siswa
lambat belajar. Wawancara dan observasi dilakukan pada tanggal 17 November
2016. Hasil wawancara kedua bersama guru kelas III dan dua siswa lambat belajar
mengalami kesulitan pada pembelajaran Matematika materi Perkalian, mereka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

masih belum memahami konsep dasar perkalian dikarenakan mereka memerlukan
waktu yang lama dalam memahami konsep dasar perkalian dan kurangnya
penggunaan benda-benda konkret seperti alat peraga menjadi hambatan dalam
membantu dua siswa lambat belajar dalam memahami konsep dasar perkalian.
Selain itu, guru juga meminta peneliti medesain alat peraga untuk mengajarkan
konsep dasar perkalian untuk siswa dengan lambat belajar. Observasi dilakukan
sebanyak dua pertemuan pada pembelajaran yang berbeda, yaitu pada
pembelajaran Matematika dan IPA. Hasil observasi dua siswa lambat belajar pada
pembelajaran Matematika dan IPA, dari hasil observasi yaitu bahwa dua siswa
lambat belajar mengalami keterlambatan dalam memahami materi yang
disampaikan oleh guru serta dalam mengerjakan soal yang diberikan. Pada saat
observasi terlihat pada pembelajaran Matematika dua siswa lambat belajar ini
mengalami kesulitan yang menojol dalam menerima pembelajaran yang
diberikan.
Berdasarkan masalah dan kendala yang dialami oleh siswa dan pihak
sekolah, peneliti memutuskan untuk melakukan pembuatan alat peraga
Matematika yang dapat digunakan untuk membantu pemahaman siswa lambat
belajar dalam materi perkalian. Peneliti memutuskan untuk membuat suatu papan
perkalian dengan perkalian dasar 1-10. Alat peraga dalam penelitian ini
menggunakan lima ciri-ciri Montessori. Alat peraga Montessori merupakan alat
peraga yang dirancangan untuk membantu siswa dalam belajar dan memahami
materi pembelajaran. Lima ciri-ciri alat peraga Montessori yaitu menarik dengan
memberikan warna, bentuk, tekstur yang menarik serta berat yang ideal.
Bergadasi, memiliki tekstur pada alat peraga yang dapat dirasakan oleh indra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

manusia seperti indra pengelihatan, dan indra peraba. Memiliki pengendali
kesalahan yang dapat mengetahui kesalahanya sendiri ketika belajar dengan
menggunakan alat peraga. Kemandirian, siswa dapat belajar secara mandiri
dengan menggunakan alat peraga ini tanpa didampingi oleh guru. Kontekstual,
alat peraga dibuat dengan menggunakan bahan-bahan yang dapat dijumpai
dilingkungan sekitar, awet dan tahan lama. Peneliti berharap alat peraga ini akan
membantu siswa-siswi lambat belajar dapat memahami konsep dasar perkalian
dengan mudah. Selain itu pembuatan papan perkalian ini bertujuan untuk
membantu guru dalam menjelaskan materi perkalian pada siswa lainnya secara
konkret.
1.2

Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi pada masalah kompleks di atas maka peneliti

membatasi masalah pengembangan Alat Peraga Matematika Papan Perkalian
untuk Siswa dengan Lambat Belajar. Penelitian ini dibatasi hanya untuk dua siswa
berkebutuhan khusus jenis lambat belajar kelas III di SD Muhammdiyah Sagan
Yogyakarta. Peneliti mengambil dua siswa yang mengalami lambat belajar di
kelas tersebut, dengan pertimbangan antara lain: kedua siswa tersebut berada di
kelas yang sama dan mengalami lambat belajar dengan kesulitan materi yang
sama.
1.3

Rumusan Masalah
1.3.1

Bagaimana pengembangan alat peraga matematika papan perkalian
untuk siswa dengan lambat belajar di SD Muhammadiyah Sagan
Yogyakarta?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

1.3.2

Bagaimana kualitas alat peraga matematika papan perkalian untuk
siswa dengan lambat

belajar

di

SD Muhammadiyah Sagan

Yogyakarta?
1.4

Tujuan Penelitian
1.4.1

Mengetahui bagaimana pengembangan alat peraga matematika papan
perkalian untuk siswa dengan lambat belajar di SD Muhammadiyah
Sagan Yogyakarta.

1.4.2

Mengetahui bagaimana kualitas alat peraga matematika papan
perkalian untuk siswa dengan lambat belajar di SD Muhammadiyah
Sagan Yogyakarta.

1.5

Manfaat penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.5.1

Bagi Siswa
Dapat membantu anak lambat belajar dalam memahami mata
pelajaran Matematika dengan mudah pada materi perkalian, dengan
penggunaan alat peraga papan perkalian yang disediakan.

1.5.2

Bagi Guru
Guru lebih memahami tahapan penggunaan alat peraga,
mendapatkan pengalaman, dan pengembangan Alat Peraga Papan
Perkalian untuk siswa dengan lambat belajar yang dapat membantu
guru dalam menjelaskan materi perkalian dengan mudah.

1.5.3

Bagi Sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

Sekolah mendapatkan wawasan baru tentang penggunaan Alat
Peraga Papan Perkalian bagi siswa dengan lambat belajar yang dapat
mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar.
1.5.4

Bagi Peneliti
Peneliti memperoleh pengetahuan dan pengelaman baru dalam
mengembangkan Alat Peraga Papan Perkalian untuk siswa dengan
lambat belajar. Produk yang dikembangkan dapat memberikan
motivasi

bagi

peneliti

dalam

mengembangkan

alat

peraga

pembelajaran Matematika.
1.6

Definisi Operasional

1.6.1

Alat peraga adalah sebuah suatu alat bantu konkret yang digunakan
sebagai sarana untuk menyampaikan pesan dan menarik kemauan siswa
sehingga dapat belajar serta membantu siswa agar lebih mudah dalam
memahami suatu materi pembelajaran.

1.6.2

Anak berkebutuhan khusus ialah anak yang mengalami gangguan
terhadap pertumbuhan dan perkembangan serta memiliki kelainan atau
penyimpangan fisik, mental-intelektual, sosial, dan emosional maka
dari itu anak berekebutuhan khusus memerlukan penangan yang lebih
baik dari guru maupun orang tua.

1.6.3

Anak lambat belajar adalah anak yang lambat dalam menangkap suatu
proses pembelajaran karena ia memiliki kemampunan daya tangkap
yang terbatas. Anak lambat belajar memiliki prestasi belajar rendah
karena IQ yang dimiliki di bawah rata-rata dengan anak pada umumnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dalam memahami suatu
materi.
1.6.4

Matematika adalah pengetahuan yang terstruktur dimana di dalam
matematika itu dapat membahasa angka-angka dan perhitungan,
membahas masalah-masalah numerik, mengenai kuantitas dan besaran,
mempelajari hubungan pola, bentuk dan struktur, sarana berpikir,
kumpulan sistem, struktur dan alat.

1.6.5

Perkalian adalah penambahan berulang dengan sekelompok bilangan
dengan cara yang berbeda-beda yaitu kelompok objek yang sama,
penjumlahan berulang, garis bilangan dan barisan objek (baris dan
kolom)

1.6.6

Belajar merupakan suatu aktivitas dari diri seseorang baik disengaja
maupun tidak disengaja, dengan dipengaruhi oleh lingkungan
sekitarnya yang memungkinkan seseorang mendapatkan pengetahuan
serta pengalaman yang berharga.

1.7

Spesifikasi Produk
Alat peraga yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa Alat Peraga

Papan Perkalian 1-10 dengan mata pelajaran Matematika beserta Album
Penggunaan Alat Peraga Papan Perkalian. Pengembangan alat peraga

ini

menggunakan ciri-ciri alat peraga Montessori. Lima ciri-ciri yang dikembangkan
oleh Maria Montessori yaitu menarik, bergradasi, auto-correcation, autoeducation dan kontekstual. Melihat kesulitan yang dihadapi siswa lambat belajar

maka peneliti membuat alat peraga yang dapat membantu anak berkebutuhan
khusus lambat belajar dalam memahami konsep dasar perkalian dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

pembelajaran Matematika. Alat peraga yang dibuat ini diberi nama Papan
Perkalian atau bila disingkat “PAPE”. Pape ini dapat membantu siswa lambat
belajar dalam memahami konsep dasar perkalian dari 1-10. Alat peraga papan
perkalian dibuat dengan menggunakan bahan kayu jenis teak wood. Pape
memiliki ukuran 60 cm x 44,5 cm. Ukuran ini terbilang cukup besar sehingga
Pape ini didesain seperti papan catur yang dapat dilipat menjadi dua. Pape terdiri
dari dua bagian, yaitu papan perkalian “PAPE” serta kotak isi. Bagian pertama
“PAPE” terdiri dari enam komponen diantaranya:

1

2
5

3
4

6
Gambar 1.1 Desain PAPE
1.

Judul alat peraga: Papan Perkalian (bila disingkat menjadi “PAPE”), warna
huruf pada judul adalah hijau.

2.

Kotak geser berukuran 3 cm x 3 cm. Kotak ini dapat bergeser. Kotak
berwarna merah dapat bergeser ke kiri dan kanan, sedangkan kotak berwarna
biru dapat bergeser ke atas dan bawah. Kotak geser ini memiliki lubang di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

tengahnya dengan ukuran 2 cm x 2 cm. Lubang ini berfungsi untuk
memberitahukan sampai mana angka yang akan dituju.
3.

Kotak deret penjumlah berukuran 40 cm x 4 cm. Kotak mendatar dan
memiliki warna merah, kemudian terdapat angka satu sampai sepuluh yang
berfungsi sebagai penjumlah dari angka perkalian pada soal.

4.

Kotak deret pengali 4 cm x 40 cm kotak menurun ini memiliki warna biru
dan terdapat angka satu sampai sepuluh yang berfungsi sebagai pengali dari
angka perkalian pada soal.

5.

Kotak-kotak yang terdapat di tengah papan perkalian, berjumlah sebanyak
100 kotak kosong dengan ukuran 3 cm x 3 cm memiliki batasan 1 cm yang
berfungsi untuk meletakan butiran perkalian sebagai langkah untuk
mendapatkan jawaban.

6.

Gantungan yang terletak di bawah kotak-kotak perkalian ada sebanyak 10
gantungan yang berfungsi untuk meletakan angka hasil perkalian dengan
ukuran 6,5 cm x 40 cm.
Bagian kedua dari Pape adalah kotak isi. Kotak isi berukuran 15 cm x 22 cm

dengan dilengkapi tutup kotak. Kotak isi terdiri dari delapan komponen
diantarannya:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

Gambar 1.2 Kotak Isi
1. Kotak butiran perkalian: kotak-kotak berbentuk persegi dan di tengahnya
terdapat gambar lingkaran berwarna hijau. Kotak perkalian ini berfungsi
untuk mengetahui hasil perkalian pada soal yang akan dikerjakan. Kotak
perkalian ini berjumlah 100 buah dengan ukuran 3 cm x 3 cm.
2. Kotak hasil: kotak berbentuk persegi panjang dengan ukuran 3 cm x 4 cm,
dan memiliki lubang di bagian atasnya. Lubang ini berfungsi untuk
menggantungkan hasil perkalian pada Pape. Di tengah kotak hasil terdapat
deretan angka berwarna biru. Pada kolom pertama terdapat angka dari 1
sampai 20.
3. Kotak hasil kolom kedua: terdapat angka dari 21 sampai 40.
4. Kotak hasil kolom kedua: terdapat angka dari 41 sampai 60.
5. Kotak hasil kolom kedua: terdapat angka dari 61 sampai 80.
6. Kotak hasil kolom kedua: terdapat angka dari 81 sampai 100.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

7. Soal perkalian berukuran 3 cm x 7 cm. Soal ini digunakan untuk memainkan
Pape. Siswa harus menyelesaikan soal yang di ambil dari kotak isi ini. Di
balik kartu soal ini terdapat jawaban sebagai pengendali kesalahan (auto
correction) berwarna biru.

8. Tongkat Pencongkel berfungsi untuk melepaskan kotak butiran perkalian
pada papan perkalian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan diuraikan kajian pustaka, penelitian yang relevan, dan
kerangka berpikir.
2.1

Kajian Pustaka
2.1.1

Alat Peraga
Pada subbab ini dipaparkan pengertian alat peraga, fungsi alat peraga,

kriteria alat peraga dan ciri-ciri alat peraga.
2.1.1.1 Pengertian Alat Peraga
Alat

peraga

adalah

alat

bantu

dalam

pengajaran

untuk

memeragakan sesuatu supaya apa yang diajarkan mudah dimengerti anak
didik (Tim Redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, 2008:37).
Ali (dalam Sundayana, 2015:7) mengungkapkan bahwa alat peraga adalah
segala sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang
merangsang pikiran, perasaan serta perhatian dan kemauan siswa sehingga
dapat belajar. Anitah (2010: 4) mengatakan bahwa alat peraga merupakan
sarana yang dapat membawakan pesan dari pemberi kepada penerima.
Prastowo (2015: 297) mengungkapkan bahwa alat peraga sebagai media
yang menggambarkan atau mengilustrasikan konsep atau materi yang
diajarkan sehingga siswa lebih muda dalam mempelajari materi yang
diajarkan.
Berdasarkan pengertian para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
alat peraga adalah suatu alat bantu konkret yang digunakan sebagai sarana
untuk menyampaikan pesan dan menarik kemauan siswa sehingga dapat

13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

belajar serta membantu siswa agar lebih mudah dalam memahami suatu
materi pembelajaran.
Adapun pengertian alat peraga Matematika sebagai berikut,
Pramudjono (dalam Sundayana, 2014:7) mengemukakan bahwa alat peraga
adalah benda konkret yang dibuat, dihimpun atau disusun secara sengaja
digunakan untuk membantu menamkan atau mengembangkan konsep
matematika. Berdasarkan pengertian alat peraga matematika di atas
menyatakan bahwa alat peraga matematika adalah sebuah alat yang diracang
secara sengaja untuk menerapkan konsep dasar Matematika
2.1.1.2 Fungsi Alat Peraga
Sastradiradja (1971: 1-3) mengemukakan fungsi alat peraga dalam
pembelajaran, antara lain:
1) Membantu murid belajar lebih banyak;
2) Membantu murid mengingat lebih lama;
3) Memperlengkap rangsangan yang efektif untuk belajar;
4) Menjadikan belajar yang lebih konkret (nyata);
5) Membawa dunia ke dalam kelas;
6) Memberikan pendekatan-pendekatan bayangan yang tajamtajam dari satu subyek yang sama.
2.1.1.3 Kriteria Alat Peraga
Syarat dan kriteria alat peraga menurut Rusefendi (dalam
Sundayana, 2015: 8) antara lain:
1.

Tahan lama;

2.

Bentuk dan warnanya menarik;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

3.

Sederhana dan mudah dikelola;

4.

Ukuran sesuai;

5.

Dapat menyajikan konsep matematika baik bentuk real,
gambar, atau diagram;

6.

Sesuai dengan konsep matematika;

7.

Dapat memperjelas konsep matematika dan bukan sebaliknya;

8.

Peragaan itu supaya menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep
abstrak bagi siswa;

9.

Menjadikan belajar aktif dan mendiri dengan manipulasi alat
peraga;

10. Bila mungkin alat peraga tersebut bisa berfaedah lipat
(banyak).
2.1.1.4 Ciri-ciri pengembangan Alat peraga
Dalam penelitian ini, pengembangan alat peraga Matematika ini
mengacu pada Ciri-ciri alat peraga metode Montessori. Metode Montessori
(2002:171-175) dikembangkan oleh Maria Montessori yang lahir pada
tanggal 31 Agustus 1870 di Chiaravalle, kota bukit dengan pemandangan
Laut Adriatik, Provinsi Ancona di Italia. Dalam Alat peraga yang
dikembakan Montessori memiliki lima ciri-ciri. Berikut adalah lima ciri-ciri
menurut (Montessori, 2002:171-175) sebagai berikut:
1) Ciri yang pertama adalah menarik. Menarik dalam pembelajaran
menurut Montessori (2002: 74-75) ialah ketika menarik perhatian
anak secara spontan terhadap suatu pembelajaran yang ia alami. Alat
peraga Montessori didesain semenarik mungkin agar anak-anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

tertarik menggunakan alat peraga tersebut. Seperti dalam hal
pemilihan warna, Montessori melakukan penelitian terhadap warnawarna yang digunakan pada alat peraganya, warna-warna tersebut
digunakan berdasarkan hasil penelitian terhadap anak-anak. Warnawarna yang digunakan dalam alat peraga Montessori disesuaikan
dengan krakteristik anak pada warna tersebut. Alat peraga Motessori
dibuat

dan

didesain

dengan

memperhatikan

warna,

kontur

permukaan yang lembut dan beratnya.
2) Ciri yang kedua adalah bergadasi, bergadasi dalam alat peraga
adalah konsistensi. Penggunaan alat peraga Montessori sebagian
besar menggunakan indera yang ada pada tubuh manusia. Setiap alat
peraga terdapat suatu tingkatan yang terus-menerus dan konsisten
yang dapat merangsang indera untuk menjadi semakin peka.
Montessori menyebutkan bahwa ada dua jenis gradasi yaitu gradasi
umur dan gradasi rangsangan rasional. Gradasi umur dapat dilihat
dari penggunaan alat untuk jenjang kelas sebelumnya maupun
jenjang kelas selajutnya. Gradasi rangsangan rasional dapat terlihat
pada penggunaan alat yang melibatkan beberapa indera. Penggunaan
alat peraga Montessori sebagian besar menggunakan indera yang ada
pada tubuh manusia.
3) Ciri yang ketiga adalah memiliki pengendali kesalahan (auto
correction). Alat peraga Montessori dibuat dengan memperhatikan

pengendali kesalahan sehingga anak tahu dengan sendirinya ketika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

melakukan kesalahan dalam menggunakan alat peraga, meskipun
tanpa arahan dari guru maupun orang lain.
4) Ciri yang keempat adalah kemandirian (auto education). Alat peraga
Montessori dibuat dengan memperhatikan kemandirian yang
memungkinkan anak belajar secara mandiri dalam penggunaan alat
tersebut. Alat peraga disesuaikan dengan tingkatan perkembangan
anak, membantunya untuk tidak mengalami kesulitan dalam
membawa dan menggunakannya secara mandiri.
5) Ciri yang kelima yaitu kontekstual. Montessori mengisi kelas dengan
bahan-bahan pembelajaran yang dekat dengan lingkungan anak.
Menurut Lillard (2005:32) proses belajar seharusnya disesuaikan
dengan konteks yang ada. Konteks menurut ( Johnson, 2010:34)
berarti pola hubungan dalam lingkungan langsung seseorang. Hal
tersebut memiliki tujuan menurut (Hainstock, 1997:83)

untuk

memberikan pengalaman langsung kepada siswa tentang lingkungan
sekitar. Berdasarkan paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa alat
peraga Montessori dengan ciri kontekstual merupakan alat peraga
yang dirancangan untuk membantu anak belajar dan memahami
materi pembelajaran.
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa alat peraga
Montessori merupakan alat peraga yang dirancangan untuk membantu siswa
dalam belajar dan memahami materi pembelajaran. Dalam penelitian
pengembangan alat peraga mengacu pada ciri-ciri alat peraga Montessori
yaitu menarik dengan memberikan warna, bentuk, tekstur yang menarik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

serta berat yang ideal. Bergadasi, memiliki tekstur pada alat peraga yang
dapat dirasakan oleh indra manusia seperti indra pengelihatan, dan indra
peraba. Memiliki pengendali kesalahan yang dapat mengetahui kesalahanya
sendiri ketika belajar dengan menggunakan alat peraga. Kemandirian, siswa
dapat belajar secara mandiri dengan menggunakan alat peraga ini tanpa
didampingi

oleh

guru.

Kontekstual,

Alat

peraga

dibuat

dengan

menggunakan bahan-bahan yang dapat dijumpai dilingkungan sekitar, awet
dan tahan lama.
2.1.2

Anak Berkebutuhan Khusus

2.1.2.1 Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memerlukan
penanganan khusus karena adanya gangguan perkembangan dan kelainan
yang dialami anak menurut (Desinigrum, 2016:1). Menurut Directgov
(dalam Thompson, 2010:2), mengemukakan bawah anak berkebutuhan
khusus ialah merujuk pada anak yang memilik kesulitan atau
ketidakmampuan belajar yang membuatnya lebih sulit untuk belajar atau
mengakses

pendidikan

dibandingkan

kebanyakan

anak

seusianya.

Sedangkan menurut Jannah, dkk (2014:15) anak berkebutuhan khusus
adalah anak yang dalam proses pertumbuhan atau perkembangan
mengalami kelainan atau penyimpangan fisik, mental-intelektual, sosial
dan atau emosional dibanding dengan anak-anak lain seusianya, sehingga
mereka memerlukan pelayanan pendidikan khusus.
Berdasarkan pengertian para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
anak berkebutuhan khusus ialah anak yang mengalami gangguan terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

pertumbuhan

dan

perkembangan

serta

memiliki

kelainan

atau

penyimpangan fisik, mental-intelektual, sosial, dan emosional maka dari
itu anak berekebutuhan khusus memerlukan penangan yang lebih baik dari
guru maupun orang tua.
2.1.2.2 Klasifikasi anak berkebutuhan khusus
Menurut IDEA (individuals with Disabilities Education Act
Amandements) dalam (Desinigrum, 2016:7) mengemukakan secara umum

klasifikasi dari anak berkebutuhan khusus anatara lain:
A) Anak dengan gangguan Fisik
1. Tunanetra, yaitu anak yang indera pengelihatannya tidak berfungsi
(blind/low vision) sebagai saluran peneriman informasi dalam
kegiatan sehari-hari seperti orang awas.
2. Tunarungu, yaitu anak kehilangan seluruh atau sebagian daya
pendengar