Peningkatan prestasi belajar sejarah siswa melalui pendekatan CTL model cooperative script kelas X SMAN 1 Sleman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA
MELALUI PENDEKATAN CTL MODEL COOPERATIVE SCRIPT
KELAS X SMAN 1 SLEMAN TAHUN 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh:
Christina Ediati
(081314013)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA
MELALUI PENDEKATAN CTL MODEL COOPERATIVE SCRIPT
KELAS X SMAN 1 SLEMAN TAHUN 2012/2013
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh:
Christina Ediati
(081314013)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu memberikan kekuatan,
perlindungan, serta pemberi rencana terindah dalam hidupku.
2. Kedua orangtua dan kakak-kakakku tercinta yang selalu mendukung hingga
saat ini, memberi semangat, dan motivasi.
3. Nindha Kurniawan atas kebersamaan selama ini.


iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

Hidup adalah perjuangan. Perjuangan akan terasa benar-benar menjadi hidup jika
disertai dengan semangat, dukungan, kerja keras, dan berdoa. Yakinlah akan rencana
terindah Yang Maha Kuasa untuk kita.

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Yang bertanda tangan di bawah ini, penulis:
Nama


: Christina Ediati

NIM

: 081314013

Program Studi

: Pendidikan Sejarah

Fakultas

: Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul Skripsi

: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA

MELALUI PENDEKATAN CTL MODEL COOPERATIVE SCRIPT KELAS X
SMAN 1 SLEMAN TAHUN 2012/2013

menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri. Sepanjang pengetahuan
penulis, skripsi ini tidak berisi materi yang ditulis orang lain, kecuali bagian-bagian
tertentu yang diambil sebagai acuan dengan mengikuti tata cara dan etika penulisan
karya ilmiah yang lazim.
Apabila terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar, sepenuhnya menjadi tanggung
jawab penulis.

Yogyakarta, 6 Maret 2013

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama
Nomor Mahasiswa

: Christina Ediati

: 081314013

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA
MELALUI PENDEKATAN CTL MODEL COOPERATIVE SCRIPT
KELAS X SMAN 1 SLEMAN TAHUN 2012/2013
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada perpustakaan Sanata Dharma hak menyimpan, mengalihkan dalam bentuk
media lain, mengelolanya dalam bentuk pengakalan data, mendistribusikan secara
terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan
akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada
saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada Tanggal 6 Maret 2013
Yang menyatakan

Christina Ediati


vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA MELALUI
PENDEKATAN CTL MODEL COOPERATIVE SCRIPT
KELAS X SMAN 1 SLEMAN TAHUN 2012/2013
Oleh
Christina Ediati
Universitas Sanata Dharma
2013
Tujuan penelitian iniuntuk menjawab permasalahan tentang apakah
pendekatan CTL model Cooperative Script dapat meningkatkan prestasi belajar
sejarah siswa kelas X SMAN 1 Sleman tahun 2012/2013, tentang Tradisi sejarah
dalam masyarakat Indonesia masa pra-aksara dan masa aksara.
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model
penelitian Hopkins dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan
(observasi), dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X5 SMAN 1

Sleman dengan jumlah siswa sebanyak 32 orang siswa. Obyek penelitian adalah
peningkatan prestasi belajar sejarah siswa melalui pendekatan CTL
modelCooperative Script. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan tes
tertulis.Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisisdeskriptif dan
prosentase.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK), maka dapat diketahui bahwa penerapan pendekatan CTL model Cooperative
Script kelas X5 SMAN 1 Sleman tentang Tradisi sejarah dalam masyarakat Indonesia
masa pra-aksara dan masa aksara dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang
dilaksanakan dalam dua siklus. Hal ini dibuktikan dengan keadaan awal prestasi
belajar siswa kelas X5 yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal 70 hanya 6 dari
32 orang siswa atau 18,75%, setelah dilakukan penelitian pada siklus 1 terdapat 12
orang siswa atau 37,5% yang mencapai KKM, dan pada siklus 2 terdapat 29 orang
siswa atau 90,62% yang mencapai KKM.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Improving Learning Achievement In History Through CTL
ApproachWithCooperative ScriptModel Class X SMAN 1 Sleman Year 2012/2013
By
Christina Ediati
Universitas Sanata Dharma
2013

This research aims to answer as to whether CTL approach with Cooperative
Script model grade X SMA N 1 Sleman when learning about the historica lin
Indonesian society during the pre historic era and historic era.
This research used classroom action research based on Hopkins’ research
model with the stages as follows: planning stages, acting stage, observing stage, and
reflecting. The subjects of this study are the 32 students’ of grade X in SMA N 1
Sleman.The object of this study is the improvement of the students learning
achievement in history through CTL approach with Cooperative Script model.
Observation and written test were used to gather the data. The data were analyzed by
descriptive analysis and percentage.
Based on the analysis of the data that has been done, it can be seen that the
implementation of CTL approach with Cooperative Script model in class X SMAN 1
Sleman about the tradition history in Indonesian society in prehistory era and history

era has been improved. It can be seen from the students’completion of the minimum
criteria which is 70. As many as 6 (18,75%) the students can achieve their KKM
before the implented research. This achievement is improved by 12 students (37,5%)
at the first stage, and finally 29 students (90,62%) at the second stage of the research.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan sebagai syarat menempuh gelar Sarjana Pendidikan yang berjudul
“PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA MELALUI
PENDEKATAN CTL MODEL COOPERATIVE SCRIPT KELAS X SMAN 1
SLEMAN TAHUN 2012/2013”.
Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Maka, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi,Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Drs. YR. Subakti, M.Pd. selaku dosen pembimbing I dan Dra. Theresia

Sumini, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah dan dosen
pembimbing II
3. Kepala Sekolah SMA N 1 Sleman Ibu Dra. Hermintarsih, guru mata
pelejaran Sejarah Ibu Suwarni, SP.d. dan siswa-siswi kelas X5
4. Kedua orang tua dan Kakak-kakak tercinta atas dukungannya.
5. Teman-teman skripsi payung dan teman-teman Pendidikan Sejarah
angkatan 2008 atas kebersamaan dan kerjasamanya.
6. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari penulisan skripsi ini jauh dari sempurna. Maka, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Yogyakarta, 6 Maret 2013

Penulis

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................

iv

HALAMAN MOTTO ........................................................................................

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................... vii
ABSTRAK ......................................................................................................... viii
ABSTRACT .......................................................................................................

ix

KATA PENGANTAR .......................................................................................

x

DAFTAR ISI ......................................................................................................

xi

DAFTAR TABEL ..............................................................................................

xv

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................

1

B. Batasan Masalah .....................................................................................

6

C. Rumusan Masalah ..................................................................................

6

D. Tujuan Penelitian....................................................................................

7

E. Manfaat Penelitian..................................................................................

8

BAB II: KAJIAN TEORI
A. Teori Pembelajaran Konstruktivisme .....................................................

9

1. Teori Pembelajaran Konstruktivisme ................................................

9

a. Konstruktivisme Psikologis Personal ...........................................

12

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Konstruktivisme Sosiologis ..........................................................

14

2. Teori-Teori Belajar ............................................................................

15

a. Teori Belajar Thorndike................................................................

15

b. Teori Belajar Gestalt .....................................................................

17

c. Teori Belajar David Ausubel ........................................................

18

3. Implikasi Konstruktivisme Terhadap Proses Belajar ........................

19

a. Makna Belajar ...............................................................................

19

b. Peran Murid/Pelajar ......................................................................

20

c. Belajar Dalam Kelompok .............................................................

21

4. Pembelajaran Sejarah ........................................................................

22

5. Prestasi Belajar Sejarah .....................................................................

28

6. Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) ....................

30

7. Model Pembelajaran Cooperative Script ...........................................

35

B. Kesimpulan Kajian Teori .......................................................................

39

C. Kerangka Berpikir ..................................................................................

43

D. Hipotesis Tindakan .................................................................................

44

BAB III: METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .......................................................................................

44

B. Setting Penelitian....................................................................................

45

1. Tempat dan Waktu Penelitian ..........................................................

45

2. Subjek Penelitian ...............................................................................

45

3. Objek Penelitian ................................................................................

45

4. Variabel Penelitian ............................................................................

45

5. Desain Penelitian ...............................................................................

46

C. Metode dan Instrumen Penelitian ...........................................................

48

1. Metode Pengumpulan Data ................................................................

48

2. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................

49

3. Validitas dan Reliabilitas ...................................................................

49

x ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Tehnik Analisis Data ..............................................................................

52

1. Data Kualitatif ...................................................................................

53

2. Data Kuantitatif .................................................................................

53

3. Nilai Final ..........................................................................................

54

E. Prosedur Penelitian .................................................................................

56

1. Persiapan............................................................................................

56

2. Langkah-Langkah ..............................................................................

57

F. Indikator Keberhasilan ...........................................................................

60

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ......................................................................................

61

1. Keadaan Awal....................................................................................

61

2. Siklus I ...............................................................................................

63

a. Perencanaan ..................................................................................

63

b. Pelaksanaan ...................................................................................

64

c. Pengamatan(Observasi) ................................................................

66

1) Lembar Pengamatan Diskusi Siswa Siklus I............................

67

2) Hasil Nilai Tes/Ulangan Siklus I..............................................

70

3) Hasil Nilai Prestasi Belajar Siswa Siklus I ..............................

72

d. Pengamatan IPKG.........................................................................

75

e. Refleksi siklus I ............................................................................

75

3. Siklus II .............................................................................................

77

a. Perencanaan ..................................................................................

77

b. Pelaksanaan ...................................................................................

78

c. Observasi ......................................................................................

79

1) Hasil Nilai Pengamatan Diskusi Siswa Siklus II .....................

80

2) Hasil Nilai Tes/Ulangan Siklus II ............................................

82

3) Hasil Nilai Prestasi Belajar Siswa Siklus II .............................

85

d. Pengamatan IPKG.........................................................................

88

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

e. Refleksi siklus II ...........................................................................

88

B. Komparasi ..............................................................................................

89

1. Komparasi Prestasi Belajar Siswa .....................................................

90

a. Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Siswa Pada Keadaan Awal
dengan Siklus I ...............................................................................

91

b. Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Siswa Pada Siklus I
dengan Siklus II...............................................................................

93

C. Pembahasan ............................................................................................

95

BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................

98

B. Saran .......................................................................................................

99

1. Bagi Lembaga Pendidikan/Sekolah ................................................... 109
2. Bagi Guru .......................................................................................... 100
3. Bagi Peserta Didik ............................................................................. 100
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 101
LAMPIRAN ....................................................................................................... 103

x iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I

: PAP II .......................................................................................

55

Tabel II

: Hasil Nilai Tes/Ulangan Keadaan Awal ..................................

61

Tabel III

: Pengamatan Diskusi Siswa Siklus I .........................................

68

Tabel IV

: Hasil Perolehan Nilai Tes/Ulangan Siklus I .............................

70

Tabel V

: Hasil Nilai Prestasi Belajar Siswa Siklus I...............................

73

Tabel VI

: Frekuensi Nilai Prestasi Belajar Siklus I Siswa .......................

75

Tabel VII

: Pengamatan Diskusi Siswa Siklus II ........................................

81

Tabel VIII

: Hasil Perolehan Nilai Tes/Ulangan Siklus II ...........................

83

Tabel IX

: Hasil Nilai Prestasi Belajar Siswa Siklus II .............................

85

Tabel X

: Frekuensi Nilai Prestasi Belajar Siklus II Siswa ......................

87

Tabel XI

: Komparasi Prestasi Belajar Siswa Keadaan Awal

Tabel XII

dengan Siklus 1...........................................................................

91

: Komparasi Prestasi Belajar Siswa Siklus I dengan Siklus II ...

93

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar

1

: proses belajar menurut Gel’perin ...........................................

26

Gambar 2

: Kerangka Berpikir ..................................................................

43

Gambar 3

: Desain Penelitian....................................................................

47

Gambar 4

: Perhitungan Nilai Final ..........................................................

55

Gambar 5

: Prosentase Prestasi belajar siswa siklus 1 ..............................

74

Gambar 6

: Diagram Perolehan Prestasi Belajar Siswa Siklus I ...............

75

Gambar 7

: Prosentase Prestasi Belajar Siswa Siklus 2 ............................

87

Gambar 8

: Diagram Perolehan Prestasi Belajar Siswa Siklus II..............

88

Gambar 9

: Diagram Komparasi Keadaan Awal, Siklus 1, dan Siklus 2
Prestasi Brelajar Siswa ........................................................... 95

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

: Surat Ijin Penelitian Universitas Sanata Dharma ................... 104

Lampiran 2

: Surat Perijinan Penelitian dari BAPPEDA ............................ 105

Lampiran 3

: Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ...................... 106

Lampiran 8

: Silabus .................................................................................... 107

Lampiran 9

: RPP......................................................................................... 109

Lampiran 10 : Ringkasan Materi Penelitian .................................................. 121
Lampiran 4

: Kisi-kisi, Soal Tes, dan jawaban Hasil Belajar Siswa
Siklus I ................................................................................... 138

Lampiran 5

: Kisi-kisi, Soal Tes, dan jawaban Hasil Belajar Siswa
Siklus II ................................................................................. 148

Lampiran 6

: Tabel Hasil Uji Coba Instrumen Siklus I ............................... 157

Lampiran 7

: Tabel Hasil Uji Coba Instrumen Siklus II .............................. 158

Lampiran 11 : IPKG Siklus I ......................................................................... 159
Lampiran 12 : IPKG Siklus II ........................................................................ 166
Lampiran 13 : Foto-Foto Siklus 1 dan Siklus 2 ............................................. 173

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah negara,
terutama demi perkembangan dan kemajuan generasi-generasi berikutnya.
Dalam hal ini, pendidikan merupakan tantangan terbesar bagi setiap negara
untuk kemajuan bangsanya. Di Indonesia sendiri, pendidikan menjadi hal
yang utama dan terpenting dalam memperoleh penghidupan yang lebih layak
bagi kehidupan warga negara. Maka dari itu pendidikan selalu diperbaharui
oleh pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan mengikuti
perkembangan yang ada. Namun dengan adanya perkembangan zaman dan
berubahnya kurikulum dengan mengikuti arus kemajuan yang ada, ternyata
belum semua diikuti oleh para tenaga pendidiknya, yaitu tenaga pengajar.
Penggunaan model pembelajaran yang konvensional dalam prosesnya
mengakibatkan peserta didik kurang terlibat aktif mengikuti pembelajaran,
khususnya pembelajaran sejarah.
Setelah melakukan observasi di SMAN 1 Sleman, menunjukkan
bahwa sudah terdapat kemajuan dalam bidang teknologi yang ada, namun
masih terdapat keterbatasan dari pihak pengajarnya. Salah satunya terlihat
pada pengunaan model pembelajaran yang konvensional pada pembelajaran
sejarah, yang cenderung hanya ceramah ini membuat pembelajaran di kelas
ini kurang disukai serta kurang bisa diikuti dengan baik oleh peserta didik.

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

Kondisi ini kemudian berdampak pada hasil prestasi belajar sejarah siswa
yang kurang maksimal. Kekurang aktifan peserta didik ini juga diakui oleh
tenaga pengajar pembelajaran sejarah saat peneliti melakukan observasi dan
wawancara untuk mengetahui proses pembelajaran sejarah kelas X di SMAN
1 Sleman ini.
Hasil pembelajaran sejarah siswa yang kurang maksimal dan kekurang
aktifan siswa ini dibuktikan dengan adanya kondisi awal dari SMAN 1
Sleman, yang menunjukkan bahwa dari 32 orang siswa, hanya terdapat 18,75
% atau 6 orang siswa yang hanya bisa mencapai kriteria ketuntasan minimal
(KKM) yaitu 70 dan terdapat 81,25% atau 26 orang siswa yang belum bisa
mencapai KKM. Dari hasil yang didapat ini, bisa dipastikan bahwa model
pembelajaran konvensional yang diterapkan oleh tenaga pengajar terhadap
siswa kurang bisa diikuti dengan baik sehingga siswa memperoleh hasil
prestasi belajar yang rendah.
Penggunaan model-model pembelajaran inovatif diperlukan untuk
membantu siswa dalam memahami setiap materi pembelajaran sejarah yang
ada. Sebenarnya terdapat banyak hal yang dapat kita pelajari dalam
pembelajaran sejarah, yang tidak melulu mempelajari hal-hal yang telah lalu,
tetapi semakin membuat kita mencintai kebudayaan warisan nenek moyang
dan perjuangan yang dilakukan oleh para pahlawan kita terdahulu. Namun
karena proses pembelajaran sejarah dengan model pembelajaran yang
digunakan ternyata kurang menarik, maka pembelajaran sejarah sering di
marginalkan atau dianggap kurang penting oleh para peserta didik yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

terlihat pada hasil prestasi belajar peserta didik yang rendah atau kurang
maksimal.
Berdasarkan kurang maksimalnya prestasi belajar siswa dalam
pembelajaran sejarah ini, maka peneliti mencoba melakukan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) di SMAN 1 Sleman kelas X khususnya X5. Perlu
adanya suatu perubahan dalam penyampaian atau pemberian materi
pembelajaran sejarah dengan variasi model-model pembelajaran inovatif agar
kedepannya pembelajaran sejarah dapat dipahami oleh para siswa. Peneliti
menggunakan pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) model
Cooperative Script untuk pembelajaran sejarah di SMAN 1 Sleman kelas X5.
Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) sendiri merupakan
sebuah strategi yang memfokuskan pada siswa sebagai pembelajar yang aktif,
dan memberikan rentang yang luas tentang peluang-peluang belajar bagi
mereka yang menggunakan kemampuan-kemampuan akademik mereka untuk
memecahkan masalah-masalah kehidupan nyata yang komplek.1 Pendekatan
CTL

(Contextual

Teaching

And

Learning)

menggunakan

konsep

pembelajaran yang mana guru menggunakan pengalaman siswa yang pernah
dilihat atau dilakukan dalam kehidupannya sebagai sumber belajar
pendukung mereka guna mendalami pembelajaran sejarah. Pembelajaran
dapat mendorong siswa membuat hubungan antara materi yang dipelajari,

1

Elaine B Johnson. CTL (Contextual Teaching & Learning). Bandung: Kaifa. 2010. hlm:31-35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

pengalaman yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sebagai anggota keluarga dan masyarakat. 2
Selain pendekatan CTL, juga digunakan model pembelajaran
Cooperative Script. Model pembelajaran Cooperative Script ini merupakan
model pembelajaran yang bersifat kooperatif, dimana para siswa dituntut aktif
dalam setiap pembelajaran yang diterapkan di dalam kelas dengan model
pembelajaran ini. Model pembelajaran Cooperative Script ini menuntun para
siswa menjalankan pembelajaran sejarah secara berpasang-pasangan atau
berkelompok supaya mereka dapat berdiskusi dengan pasangan atau
kelompoknya tersebut tentang materi yang diberikan. Setelah hal tersebut
dilakukan, akan memunculkan pemikiran-pemikiran yang segar dari diskusi
yang dilakukan. Selain itu juga akan membuka wawasan mereka dan
merangsang mereka untuk menggunakan pikiran segar mereka dalam
pembelajaran sejarah ini3. Peneliti memiliki harapan besar bahwa penggunaan
pendekatan CTL model Cooperative Script dapat meningkatkan pemahaman,
meningkatkan keaktifan, dan meningkatkan wawasan yang dimiliki peserta
didik

terhadap

pembelajaran

sejarah

yang

akan

berdampak

pada

meningkatnya hasil prestasi belajar peserta didik tentang pembelajaran
sejarah.

Penerapan model pembelajaran Cooperative Script ini merupakan
harapan besar untuk merubah pembelajaran yang ada di dalam kelas yang
2
3

Elaine B Johnson, loc sit
http//id.wikipedia.Org/wiki/model_pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

konvensional menjadi lebih bervariasi dan menarik yang tentu saja telah
disesuaikan dengan materi yang dipelajari. Selain itu, untuk pembuktian
bahwa model pembelajaran Cooperative Script ini cocok digunakan untuk
memperbaiki proses pembelajaran di dalam kelas yang kurang bisa diikuti
oleh para siswanya yaitu bahwa sebelumnya model pembelajaran ini telah
digunakan oleh pelaku pendidikan, ditunjukan dalam hasil penelitian milik
Puspitasari yang telah berhasil meneliti dengan judul: Penerapan model
Cooperative Script untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran IPS kelas IV SDN Kebonagung 06 Kecamatan Pakisaji
Kabupaten Malang dan mendapatkan hasil bahwa penerapan model
pembelajaran Cooperative Script dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa kelas IV SDN Kebonagung 06 Kecamatan Pakisaji Kabupaten
Malang.4 Peningkatan tersebut dapat dilihat dimana pada saat pra tindakan
hanya ada 3 siswa (10%) yang mencapai KKM sebesar 75, pada siklus I
sebanyak 19 siswa (63%) yang mencapai KKM sebesar 75, pada siklus II
sebanyak 30 siswa (100%) yang mencapai KKM sebesar 75. Hasil penelitian
lain yang telah berhasil menerapkan model pembelajaran Cooperative Script
yaitu milik Ririn Kusmiati dengan judul: meningkatkan motivasi dan hasil
belajar siswa melalui model pembelajaran Cooperative Script pada Sekolah
Menengah Pertama.5 Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Ririn Kusmiati

4

http://www.researchgate.net/publication/50902383_Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar
Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran Cooperative Script Pada Sekolah Menengah Pertama
5
http://library.um.ac.id/free-contents/index.php/pub/detail/penerapan-model-cooperative-script-untukmeningkatkan-aktivitas-dan-hasil-belajar-siswa-pada-mata-pelajaran-ips-kelas-iv-sdn-kebonagung-06kecamatan-pakisaji-kabupaten-malang-trias-indiantika-48685.html

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

dengan judul tersebut mendapatkan keberhasilan yang dibuktikan hasil siklus
I mengalami keberhasilan sebanyak 32,26%, siklus II sebanyak 61,29%, dan
siklus III sebanyak 87,09%. Kedua contoh diatas membuktikan bahwa model
pembelajaran Cooperative Script mampu memberikan keberhasilan dalam
upaya memperbaiki hasil belajar siswa di dalam kelas. Maka dari itu, dengan
adanya contoh penelitian dengan model Cooperaitive Script dan mengalami
keberhasilan diatas, diharapkan model pembelajaran Cooperative Script yang
digunakan dalam penelitian di SMAN 1 Sleman ini mengalami keberhasilan
seperti kedua contoh diatas.

B. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti akan membatasi permasalahan hanya pada
peningkatan prestasi belajar sejarah dengan menggunakan pendekatan CTL
model Cooperative Script.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, maka peneliti
mengambil rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini: Apakah
pendekatan CTL model Cooperative Script dapat meningkatkan prestasi
belajar sejarah siswa kelas X5 SMAN 1 Sleman tentang “Tradisi sejarah
dalam masyarakat Indonesia masa pra-aksara dan masa aksara”?
Untuk menjawab permasalahan di atas, metode penelitian yang
digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

yang dilakukan oleh guru di kelas dengan cara (1) merencanakan, (2)
melaksanakan, dan (3) merefleksi tidakan secara kolaboratif dan partisipatif
dengan tujuan memperbaiki proses pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa
dapat meningkat. Teknik yang digunaka yaitu teknik analisis data kualitatif
dan data kuantitaif. Tehkik analisis data kualitatif merupakan analisis data
berbentuk kata-kata, yang diperoleh melalui observasi dan termasuk sebagai
penilaian dalam ranah afektif. Tehnik analisis data kuantitatif merupakan
tehnik analisis data yang berbentuk angka atau bilangan dengan tehnik
perhitungan menggunakan perhitungan matematika atau statistika, yang
diperoleh melalui hasil tes dan termasuk sebagai penilaian dalam ranah
kognitif.

D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu:
Untuk mengetahui apakah pendekatan CTL model Cooperative Script
dapat meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa kelas X5 SMAN 1 Sleman
tentang “Tradisi sejarah dalam masyarakat Indonesia masa pra-aksara dan
masa aksara”.

E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang sekiranya dapat diperoleh dalam penelitian yang dilakukan di
SMAN 1 Sleman ini adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

1. Bagi Lembaga Pendidikan atau Sekolah
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dengan harapan dapat membantu
memberikan wacana bagi para lembaga pendidikan atau sekolah, melihat
berbagai macam model pembelajaran yang dapat digunakan untuk
menjalankan proses pembelajaran sejarah di dalam kelas.
2. Bagi Peserta Didik
Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran
Cooperative Script ini diharapkan dapat memberi penyegaran variasi
pembelajaran

sejarah

menggunakan

model

pembelajaran

selain

pembelajaran konvensional yang sering dirasakan oleh para peserta didik
di dalam kelas.
3. Bagi Guru
Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran
Cooperative Script ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada
guru-guru khususnya guru mata pelajaran sejarah dalam penggunaan
berbagai model-model pembelajaran yang bervariasi untuk menyampaikan
materi pembelajaran sejarah kepada peserta didik.
4. Bagi Peneliti
Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran
Cooperative Script ini diharapkan dapat memberikan pengalaman dan
wacana mengenai penggunaan variasi model-model pembelajaran dalam
pembelajaran sejarah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
KAJIAN TEORI

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan permasalahan tentang: apakah
pendekatan CTL model Cooperative Script dapat meningkatkan prestasi belajar
sejarah siswa kelas X SMAN 1 Sleman, dapat dilaksanakan dengan teori-teori
yang mendukung pelaksanaan penelitian melalui pendekatan CTL model
Cooperative Script, seperti: Teori Pembelajaran Konstruktivisme, Teori-Teori
Belajar, Hubungan Konstruktivisme dengan Beberapa Teori Belajar, Implikasi
Konstruktivisme Terhadap Proses Belajar, Pembelajaran Sejarah, dan Prestasi
Belajar Sejarah. Selain itu yang terpenting juga tentang pendekatan CTL itu
sendiri dan model pembelajaran Cooperative Script.

A. Deskripsi Teori
1. Teori Pembelajaran Konstruktivisme
Menurut Slavin, yang dikutip oleh Trianto dalam bukunya yang berjudul
Model Pembelajaran Terpadu, mengatakan bahwa teori pembelajaran
konstruktivisme merupakan teori pembelajaran kognitif yang baru dalam
psikologi pendidikan yang menyatakan bahwa siswa harus menemukan
sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi
baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan tersebut
tidak sesuai lagi. Bagi siswa yang dapat memahami dan menerapkan
pengetahuan, mereka harus bekerja menemukan masalah, menemukan

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

sesuatu untuk dirinya, berusaha dengan susah payah dengan ide-ide. Menurut
teori ini, satu prinsip paling penting dalam psikologi pendidikan yaitu bahwa
guru tidak dapat hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa.
Siswa harus membangun sendiri pengetahuan dibenaknya. Guru dapat
memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan memberikan siswa
kesempatan untuk menemukan dan menerapkan ide-ide mereka sendiri dan
membelajarkan siswa dengan secara sadar menggunakan strategi mereka
sendiri untuk belajar. Guru dapat memberikan siswa anak tangga yang
membawa siswa menuju pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa
sendiri yang harus memanjatnya.6
Esensi dari teori konstruktivis adalah ide bahwa harus siswa sendiri
yang menemukan dan mentransformasi sendiri suatu informasi kompleks
apabila mereka menginginkan informasi tersebut menjadi miliknya.
Pendekatan konstruktivis dalam pengajaran menerapkan pembelajaran
kooperatif secara intensif, atas dasar teori bahwa siswa akan lebih mudah
menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka dapat
saling mendiskusikan masalah-masalah itu dengan temanya.7
Berpijak dari hal itu maka pada dasarnya aliran konstruktivisme
menghendaki bahwa pengetahuan dibentuk sendiri oleh individu dan
pengalaman merupakan kunci utama belajar bermakna. Belajar bermakna
tidak akan terwujud hanya dengan mendengarkan ceramah atau membaca
buku tentang pengalaman orang lain. Sedangkan menurut Suparno yang
6
7

Trianto. Model Pembelajaran Trepadu. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2010. hlm 74
Trianto;loc sit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

dikutip oleh Trianto dalam bukunya, belajar menurut pandangan konstruktivis
merupakan hasil konstruksi kognitif melalui kegiatan seseorang. Atau dengan
kata lain, pengetahuan kita merupakan bentukan kita sendiri.8 Prinsip-prinsip
yang sering diambil dari konstruktivisme menurut Suparno sendiri antara
lain:9
a. Pengetahuan dibangun oleh siswa secara aktif,
b. Tekanan dalam proses belajar terletak pada siswa,
c. Mengajar adalan membantu siswa belajar,
d. Tekanan dalam proses belajar lebih pada proses bukan pada hasil akhir,
e. Kurikulum menekankan partisipasi siswa, dan
f. Guru sebagai fasilitator.
Menurut Matthews, yang dikutip oleh Suparno dalam bukunya membedakan
dua tradisi besar dari konstruktivisme, yaitu konstruktivisme psikologis dan
sosiologis. Konstruktivisme psikologis bertitik tolak dari perkembangan
psikologis

anak

dalam

membangun

pengetahuannya,

sedangkan

konstruktivisme sosial lebih mendasarkan pada masyarakat yang membangun
pengetahuan. Konstruktivisme psikologis bercabang dua, yaitu yang lebih
personal yang dikemukakan oleh Piaget dan yang lebih sosial yang
dikemukakan oleh Vygotsky; sedangkan konstruktivisme sosiologis berdiri
sendiri. Berdasarkan pembedaan itu, kami membedakan adanya tiga
konstruktivisme dalam kaitan pembentukan pengetahuan yaitu yang lebih
pribadi, sosial, ataupun yang menyangkut keduanya.
8
9

Trianto; op sit: hlm 75
Paul Suparno. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.1997. hlm 73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

a. Konstruktivisme Psikologis Personal
Konstruksi psikologis dimulai dari karya Piaget mengenai bagaimana
seorang anak membangun pengetahuan kognitifnya. Piaget menyebut
dirinya

sebagai

epistemologi

genetik.

Epistemologi

genetik

ini

menjelaskan pengetahuan dengan melihat sejarah pembentukannya dan
khususnya dasar psikologis dari pengertian dan operasi yang digunakan
dalam

mendapatkan

pengetahuan

tersebut.

Dengan

kata

lain,

epsitemologi genetik menggunakan psikologi sebagai dasar penjelasan
pembentukan dan perkembangan pengetahuan seseorang, dan dalam teori
pengetahuan Piaget, psikologi mengambil peranan penting dalam analisa.
Epistemologi
pengetahuan

genetik
itu.

memikirkan

Menurut

Piaget,

pengetahuan

dan

validitas

epsitemologi

harus

bersifat

interdisipliner karena menyangkut soal fakta dan validitas. Jika hanya
menentukan soal validitas, epsitemologis hanya dapat menjadi logika
saja. Jika hanya memperhatikan soal fakta, epistemologi akan menjadi
psikologi belaka. Jadi dapat dikatakan perlu adanya kerjasama diantara
keduanya. Piaget membatasi diri dengan persoalan yang positf seperti
bagaimana pengetahuan itu berkembang dari taraf seorang anak dan
bagaimana seorang anak tersebut mulai mengerti sesuatu, membentuk
pengetahuannya, dan mengembangkannya. Karena itu, Piaget tidak
berbicara soal “pengetahuan manusia” secara umum, melainkan secara
nyata “bagaimana pengetahuan seorang anak berkembang”.10

10

Paul Suparno;Op sit: hlm 43-44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

Konstruktivisme psikologis bercabang dua: (1) yang lebih personal,
individual, dan subjektif seperti Piaget dan pengikut-pengikutnya; (2)
yang

lebih

sosial

seperti

Vygotsky

(sosioculturalism).

Piaget

menekankan aktivitas individual dalam pembentukan pengetahuan,
sedangkan Vygotsky menekankan pentingnya masyarakat bahasa. Piaget
menyoroti bagaimana seorang anak pelan-pelan membentuk skema,
mengembangkan skema, dan mengubah skema. Ia lebih menekankan
bagaimana

individu

sendiri

mengkonstruksi

pengetahuan

berinteraksi dengan pengalaman dan objek yang dihadapi.

dari
Ia

menekankan bagaimana seorang anak mengadakan abstraksi, baik secara
sederhana maupun secara refleksi, dalam membentuk pengetahuan fisis
dan matematisnya. Dengan kata lain, pengetahuan lebih dibentuk oleh si
anak itu sendiri yang sedang belajar.11 Selain itu, Piaget juga berbicara
soal pengaruh lingkungan sosial terhadap pemikiran anak, tetapi tidak
secara jelas memberikan model bagaimana hal tersebut terjadi. Dalam
taraf perkembangan kignitif yang lebih rendah, pengaruh lingkungan
sosial lebih dipahami oleh anak sebagai sama dengan objek-objek yang
sedang diamati anak. Anak sendiri belum dapat menangkap ide-ide dari
masyarakatnya. Baru pada taraf perkembangan yang lebih tinggi,
pengaruh lingkungan sosial menjadi lebih jelas. Kemudian dengan taraf
ini, bertukar gagasan

11

Paul Suparno;loc sit

dengan teman-teman, mendiskusikan bersama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

pendirian masinng-masing, dan mengambil konsensus sosial sudah lebih
dimungkinkan.12
b. Konstruktivisme Sosiologis
Konstruktivisme sosiologis berpandangan bahwa pengetahuan itu
merupakan hasil penemuan sosial dan sekaligus juga merupakan faktor
dalam perubahan sosial. Menurut Berger dan Luckmann yang dikutip
oleh Suparno dalam bukunya mengatakan bahwa kenyataan dibentuk dan
ditentukan secara sosial. Berger mendasarkan pengetahuannya pada
kenyataan sehari-hari. Dia melihat bahwa kenyataan hidup sehari-hari
merupakan dunia yang dialami bersama dengan orang lain.13 Menurut
pandangan Matthews, konstruktivisme sosiologis menekankan bahwa
pengetahuan ilmiah merupakan konstruksi sosial, bukan konstruksi
individual. Kelompok ini menekankan lingkungan, masyarakat, dan
dinamika pembentukan ilmu pengetahuan. Mereka cenderung mengambil
fungsi dan peran masyarakat begitu saja dalam pembentukan
pengetahuan manusia.14 Konstruktivisme sosiologis mempertahankan
bahwa pengetahuan ilmiah dibentuk dan dibenarkan secara sosial.
Suasana, lingkungan, dan dinamika pembentukan ilmu pengetahuan
adalah sangat penting. Mekanisme psikologis individu dikesampingkan,
dan sebaliknya mereka lebih menekankan bahwa lingkungan sosial yang
menentukan kepercayaan individu.15
12

Paul Suparno;loc sit
Paul Suparno;op sit:hlm 47
14
Paul Suparno;op sit:hlm 48
15
Paul Suparno;loc sit.
13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

2. Teori-Teori Belajar
Setelah menjelaskan mengenai teori pembelajaran konstruktivisme,
maka perlu dijelaskan juga teori-teori belajar menurut beberapa tokoh
yang juga berhubungan dalam penelitian Tindakan Kelas ini, sebagai
landasan berjalannya penelitian sesuai dengan permasalahan yang ingin
diketahui jawabannya. Sebagian besar orang beranggapan bahwa belajar
adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang
tersaji dalam bentuk informasi atau materi pelajaran. Disamping itu juga
ada yang beranggapan bahwa belajar hanyalah sebagai latihan belaka
seperti tampak pada latihan membaca dan menulis. Sebenarnya, belajar itu
dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja tanpa harus menghafalkan.
Belajar merupakan sebuah proses yang dialami oleh setiap orang sebagai
sebuah proses untuk memperoleh suatu pengetahuan untuk dirinya. Setiap
guru mempunyai pandangan atau teori belajarnya masing-masing untuk
stretegi mengajar mereka di dalam kelas. Terdapat bermacam-macam teori
belajar menurut para tokoh, dan di dalam Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) mencoba menggunakan beberapa teori yang sesuai dalam strategi
pembelajaran dengan pendekatan CTL Model Cooperative, yaitu Teori
Belajar menurut Thorndike, Gestalt, dan David Ausubel.
a) Teori Belajar Thorndike
Menurut Thorndike, belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasiasosiasi antara peristiwa-peristiwa yang disebut stimulus (S) dengan
respon (R ). Stimulus adalah suatu perubahan dari lingkungan eksternal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

yang menjadi tanda untuk mengaktifkan organisme untuk beraksi atau
berbuat sedangkan respon dari adalah sembarang tingkah laku yang
dimunculkan karena adanya perangsang. Thorndike memploklamirkan
teorinya dalam belajar ia mengungkapkan bahwasanya setiap makhluk
hidup itu dalam tingkah lakunya itu merupakan hubungan antara stimulus
dan respon adapun teori thorndike ini disebut teori coneksionism. Teori
belajar Thorndike mengarah pada sejumlah praktek pendidikan. Secara
umum bagi guru adalah tahu apa yang hendak diajarkan, respon apa yang
diharapkan, dan kapan harus memberikan reward (hadiah sebagai
penguat).16 Selain itu, teori Thorndike ini juga tercermin dalam aplikasi
teori Behavioristik dalam pembelajaran siswa,17 yaitu
1) Sebelum guru dalam kelas mulai mengajar, maka anak-anak disiapkan
mentalnya terlebih dahulu. Misalnya anak disuruh duduk dan
memberikan motivasi proses belajar mengajar yang tenang.
2) Guru mengadakan ulangan yang teratur
3) Guru memberikan bimbingan, pemberian hadiah, dan pujian bagi yang
mendapatkan hasil yang baik.

16

Sri Esti Wuryani. Psikologi Pendidikan. (Jakarta;Departeman Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan: 1989)hlm52-54
17
http://pendidikan.blogspot.com/2010/04/teori-thorndike-dalam-belajar.html

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

b) Teori Belajar Gestalt
Menurut Gestalt, belajar merupakan:18
1) Suatu proses perolehan atau perubahan insait-insait (insight) bahwa
tilikan memegang peranan yang penting dalam perilaku. Dalam proses
pembelajaran, hendaknya peserta didik memiliki kemampuan tilikan
yaitu kemampuan mengenal keterkaitan unsur-unsur dalam suatu
obyek atau peristiwa, pandangan-pandangan (outlokks), harapanharapan, atau pola-pola berpikir.
2) Pembelajaran yang bermakna (meaningful learning); kebermaknaan
unsur-unsur yang terkait akan menunjang pembentukan tilikan dalam
proses pembelajaran. Hal ini sangat penting dalam kegiatan
pemecahan masalah, khususnya dalam identifikasi masalah dan
pengembangan alternatif pemecahannya. Hal-hal yang dipelajari
peserta didik hendaknya memiliki makna yang jelas dan logis dengan
proses kehidupannya.
3) Perilaku bertujuan (pusposive behavior); Perilaku bukan hanya terjadi
akibat hubungan stimulus-respons, tetapi ada keterkaitannya dengan
dengan tujuan yang ingin dicapai. Proses pembelajaran akan berjalan
efektif jika peserta didik mengenal tujuan yang ingin dicapainya. Oleh
karena itu, guru hendaknya menyadari tujuan sebagai arah aktivitas
pengajaran dan membantu peserta didik dalam memahami tujuannya.

18

Ratna Wilis Dahar. Teori-Teori Belajar. (Jakarta:Erlangga;1989)hlm:11-12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

4) Prinsip ruang hidup (life space); bahwa perilaku individu memiliki
keterkaitan dengan lingkungan dimana ia berada. Oleh karena itu,
materi yang diajarkan hendaknya memiliki keterkaitan dengan situasi
dan kondisi lingkungan kehidupan peserta didik.
5) Transfer dalam Belajar; yaitu pemindahan pola-pola perilaku dalam
situasi pembelajaran tertentu ke situasi lain. Transfer belajar terjadi
dengan jalan melepaskan pengertian obyek dari suatu konfigurasi
dalam situasi tertentu untuk kemudian menempatkan dalam situasi
konfigurasi lain dalam tata-susunan yang tepat. Oleh karena itu, guru
hendaknya dapat membantu peserta didik untuk menguasai prinsipprinsip pokok dari materi yang diajarkannya.

c) Teori Belajar David Ausubel
Menurut Ausubel, belajar dapat diklasifikasikan ke dalam dua
dimensi. Dimensi pertama berhubungan dengan cara informasi atau materi
disajikan pada siswa, melalui penemuan atau penerimaan. Belajar
penerimaan menyajikan materi dalam bentuk final, dan belajar penemuan
mengharuskan siswa untuk menemukan sendiri sebagian atau seluruh
materi yang diajarkan. Dimensi kedua berkaitan dengan bagaimana cara
siswa dapat mengaitkan informasi atau materi pelajaran pada struktur
kognitif yang telah dimilikinya, ini berarti belajar bermakna. Akan tetapi
jika siswa hanya mencoba-coba menghafal informasi baru tanpa
menghubungkan dengan konsep-konsep yang telah ada dalam struktur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

kognitifnya, maka dalam hal ini terjadi belajar hafalan. Faktor-faktor
utama yang mempengaruhi belajar bermakna menurut Ausubel adalah
struktur kognitif yang ada, stabilitas, dan kejelasan pengetahuan dalam
suatu bidang studi tertentu dan pada waktu tertentu.19

3. Implikasi Konstruktivisme Terhadap Proses Belajar
Setelah menjelaskan kajian tentang pembelajaran konstruktivisme dan
teori-teori belajar menurut beberapa tokoh yang mendukung penelitian ini,
kemudian akan dijelaskan tentang implikasi pembelajaran konstruktivisme
sendiri terhadap proses belajar di dalam kelas, terutama yang mendukung
dalam Penelitian Tindakan Kelas ini.
a. Makna Belajar
Menurut kaum konstrutivis, belajar merupakan proses aktif pelajar
mengkonstruksi arti entah teks, dialog, pengalaman fisis, dll. Belajar
juga merupakan proses mengasimilasikan dan menghubungkan
pengalaman atau bahan yang dipelajari dengan pengertian yang sudah
dipunyai seseorang sehingga pengertiannya dikembangkan. Proses
tersebut memiliki ciri sebagai berikut:20
1) Belajar berarti membentuk makna. Makna diciptakan oleh siswa
dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan, dan alami. Konstruksi
arti itu dipengaruhi oleh pengertian yang telah ia punyai.

19

http://anwarholil.blogspot.com/2008/04/teori-belajar-bermakna-menurut-ausubel.html
20
Paul Suparno;op sit:hlm 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

2) Konstruksi arti itu adalah proses terus-menerus. Setiap kali
berhadapan dengan fenomen atau persoalan yang baru, diadakan
rekonstruksi, baik secara kuat maupun lemah.
3) Menurut Fosnot, belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta,
melainkan lebih suatu pengembangan pemikiran dengan membuat
pengertian yang baru. Belajar bukanlah hasil perkembangan,
melainkan

merupakan

perkembangan

itu

sendiri,

suatu

perkembangan yang menuntut penemuan dan pengaturan kembali
pemikiran seseorang.
4) Proses belajar yang sebenarnya terjadi pada waktu skema seseorang
dalam keraguan yang merangsang pemikiran lebih lanjut. Situasi
ketidakseimbangan adalah situasi yang baik untuk memacu belajar
5) Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman belajar dengan dunia
fisik dan lingkungannya
6) Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui
pelajar: konsep-konsep, tujuan, dan motivasi yang mempengaruhi
interaksi dengan bahan yang dipelajari.
b. Peran M

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT AGAR Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Cooperative Script Agar Prestasi Meningkat Pada Mata Pelajaran Kewirausahaan Kelas X PEKSOS 2 SMK Negeri

0 1 18

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT AGAR Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Cooperative Script Agar Prestasi Meningkat Pada Mata Pelajaran Kewirausahaan Kelas X PEKSOS 2 SMK Negeri

0 1 16

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Melalui Pendekatan Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray Pada Siswa Kelas Vii Smp Negeri 2 Gatak T

0 0 15

Peningkatan prestasi belajar sejarah melalui pendekatan CTL model Numbered Heads Together siswa kelas X B SMA Santo Mikael Warak tahun ajaran 2012/2013.

0 1 154

Peningkatan prestasi belajar sejarah siswa melalui pendekatan CTL model cooperative script kelas X SMAN 1 Sleman.

0 0 195

Peningkatan prestasi belajar sejarah siswa melalui pendekatan CTL model Picture and Picture kelas XI IPS 1 SMAN 1 Ngaglik tahun 2012/2013.

0 0 158

Peningkatan prestasi belajar sejarah melalui pendekatan CTL model Think Pair and Share kelas X SMA Santo Mikael Warak.

0 1 133

Peningkatan prestasi belajar sejarah siswa melalui pendekatan CTL model examples non examples kelas X SMA N 1 Sleman tahun 2012/2013.

0 0 218

Peningkatan prestasi belajar sejarah melalui pendekatan CTL model Numbered Heads Together siswa kelas X B SMA Santo Mikael Warak tahun ajaran 2012 2013

0 7 152

Peningkatan prestasi belajar sejarah siswa melalui pendekatan CTL model Picture and Picture kelas XI IPS 1 SMAN 1 Ngaglik tahun 2012 2013

0 0 156