Peningkatan prestasi belajar sejarah melalui pendekatan CTL model Think Pair and Share kelas X SMA Santo Mikael Warak.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA
MELALUI PENDEKATAN CTL MODEL THINK PAIR AND SHARE
KELAS X SMA SANTO MIKAEL WARAK
oleh
Kanti Wening Prawestri
Universitas Sanata Dharma
2013
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar
sejarah siswa melalui pendekatan CTL model Think Pair and Share kelas X SMA
Santo Mikael Warak, tentang Tradisi sejarah dalam masyarakat Indonesia masa
pra-aksara dan masa aksara.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas model Hopkins
dengan subyek penelitian adalah siswa kelas X SMA Santo Mikael Warak tahun

ajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa sebanyak 28 orang. Metode penelitian
meliputi 4 (empat) tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan
refleksi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah 1) lembar observasi
guru, 2) lembar observasi siswa dan 3) tes. Analisis data yang digunakan adalah
analisis deskriptif dan persentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan prestasi belajar
sejarah setelah penerapan model Pembelajaran Think Pair and Share baik dari
nilai rata-rata maupun Kriteria Ketuntasan Minimal. Dari segi nilai rata-rata
terjadi peningkatan sebesar 58,75 pada keadaan awal meningkat menjadi 75,76
dengan selisih sebesar 17,01 (22,45%) dan meningkat lagi menjadi 78,90 pada
siklus II dengan selisih sebesar 3,14 (3,97%). Dari segi KKM, terjadi peningkatan
dari 7 siswa (25%) pada keadaan awal meningkat menjadi 22 siswa (81,48%)
pada siklus 1 dan meningkat lagi menjadi 25 siswa (89,28%) yang berhasil
mencapai KKM pada siklus II.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
IMPROVING STUDENT ACHIEVEMENT LEARNING THROUGH
HISTORY CTL MODEL APPROACH AND THINK PAIR SHARE CLASS
X HIGH SCHOOL SAINT MIKAEL WARAK
by
Kanti Wening Prawestri
Sanata Dharma
2013
The purpose of this study is to describe the learning achievement of students
learning history using the CTL approaches, Model Think Pair and Share Class X
Saint Michael High School,Warak, especially about the history of the tradition of
Indonesian society in the pre-literacy and literacy period.
This study used an action research with Hopkins model. The research
subjects are 28 student X Saint Michael Highr School Warak academic year
2012/2013. The research methods include four (4) stages: planning, observation,
action and reflection. Instruments used in the study were 1) observation sheets for

teachers, 2) observation sheet for students and 3) test. Analysis of the data used
descriptive analysis and percentage.
The results showed a rise in academic achievement after the implementation
of the model history Think Pair and Share Learning both the average value and
the minimum completeness criteria (70). In terms of the average value, there was
an increase from 58.75 at the initial state by a margin increased to 75.76, with a
difference to 17.01 (22.45%) and then increased to 78.90 in the second cycle by a
margin of 3.14 (3 , 97%). A minimum KKM 70 was achieved by from 7 student
( 25 %) in the initial state to 22 ( 81,48 %) in cycle I and increased again to 28
( 89,28% ) by the second cycle.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI
PENDEKATAN CTL MODEL THINK PAIR AND SHARE KELAS X SMA
SANTO MIKAEL WARAK
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh:
Kanti Wening Prawesti
081314024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI
PENDEKATAN CTL MODEL THINK PAIR AND SHARE KELAS X SMA
SANTO MIKAEL WARAK
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh:
Kanti Wening Prawesti
081314024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

SKRIPSI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan kepada:
1. Tuhan Yesus Kristusyang selalu memberikan kekuatan serta perlindungan
dalam hidupku.
2. Kedua orangtuaku serta saudara-saudaraku tercinta (Gusyk Novianto dan
Galih SayogaWicaksi)yang selalu mendukung serta menyayangiku hingga

saat ini.
3. Teman-teman seperjuangan dalam kelompok payung serta teman – teman
pendidikan sejarah, khususnya angkatan 2008 yang selalu memberikan
motivasi serta menyertaiku selama kuliah.

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO
“Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan
memukul”
( 1Korintus 9:26)
“Apa yang sebenarnya kita anggap kejam tapi dibalik itu semua terpancar
kesuksesan yang nyata”


v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

vii


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA
MELALUI PENDEKATAN CTL MODEL THINK PAIR AND SHARE
KELAS X SMA SANTO MIKAEL WARAK
oleh
Kanti Wening Prawestri
Universitas Sanata Dharma
2013
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar
sejarah siswa melalui pendekatan CTL model Think Pair and Share kelas X SMA
Santo Mikael Warak, tentang Tradisi sejarah dalam masyarakat Indonesia masa
pra-aksara dan masa aksara.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas model Hopkins
dengan subyek penelitian adalah siswa kelas X SMA Santo Mikael Warak tahun
ajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa sebanyak 28 orang. Metode penelitian
meliputi 4 (empat) tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan
refleksi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah 1) lembar observasi
guru, 2) lembar observasi siswa dan 3) tes. Analisis data yang digunakan adalah
analisis deskriptif dan persentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan prestasi belajar
sejarah setelah penerapan model Pembelajaran Think Pair and Share baik dari
nilai rata-rata maupun Kriteria Ketuntasan Minimal. Dari segi nilai rata-rata
terjadi peningkatan sebesar 58,75 pada keadaan awal meningkat menjadi 75,76
dengan selisih sebesar 17,01 (22,45%) dan meningkat lagi menjadi 78,90 pada
siklus II dengan selisih sebesar 3,14 (3,97%). Dari segi KKM, terjadi peningkatan
dari 7 siswa (25%) pada keadaan awal meningkat menjadi 22 siswa (81,48%)
pada siklus 1 dan meningkat lagi menjadi 25 siswa (89,28%) yang berhasil
mencapai KKM pada siklus II.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
IMPROVING STUDENT ACHIEVEMENT LEARNING THROUGH
HISTORY CTL MODEL APPROACH AND THINK PAIR SHARE CLASS
X HIGH SCHOOL SAINT MIKAEL WARAK
by
Kanti Wening Prawestri
Sanata Dharma
2013
The purpose of this study is to describe the learning achievement of students
learning history using the CTL approaches, Model Think Pair and Share Class X
Saint Michael High School,Warak, especially about the history of the tradition of
Indonesian society in the pre-literacy and literacy period.
This study used an action research with Hopkins model. The research
subjects are 28 student X Saint Michael Highr School Warak academic year
2012/2013. The research methods include four (4) stages: planning, observation,
action and reflection. Instruments used in the study were 1) observation sheets for
teachers, 2) observation sheet for students and 3) test. Analysis of the data used
descriptive analysis and percentage.
The results showed a rise in academic achievement after the implementation
of the model history Think Pair and Share Learning both the average value and
the minimum completeness criteria (70). In terms of the average value, there was
an increase from 58.75 at the initial state by a margin increased to 75.76, with a
difference to 17.01 (22.45%) and then increased to 78.90 in the second cycle by a
margin of 3.14 (3 , 97%). A minimum KKM 70 was achieved by from 7 student
( 25 %) in the initial state to 22 ( 81,48 %) in cycle I and increased again to 28
( 89,28% ) by the second cycle.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat, berkah, dan karunia-Nya sehingga skripsi yang berjudul
PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH MELALUI
PENDEKATAN CTL MODEL THINK PAIR AND SHARE KELAS X
SMA SANTO MIKAEL WARAK, dapat terselesaikan dengan baik.
Terselesaikannya

skripsi

ini

tidak

terlepas

dari

perhatian,

bantuan,dukungan, dan masukan dari berbagai pihak. Untuk itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi,Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.
3. Dra. Th. Sumini M. Pd. selaku Ketua Prodi Pendidikan Sejarah dan juga
dosen pembimbing II.
4. Drs. YR. Subakti M.Pd, selaku dosen pembimbing I.
5. Drs. Sri Purnomo, selaku Kepala sekolah serta Drs Raharjo selaku guru
sejarah SMA Santo Mikael Warak yang telah memberikan ijin penelitian
6. Teman-teman kelompok payung, para sahabat yang selalu memberikan
dukungan kepada penulis serta teman angkatan 2008.
Tulisan dalam karya ini disadari penulis masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu saran dan kritik terhadap karya ini sangat disyukuri dan dihargai
demi membantu perkembangan penulis. Semoga skripsi ini bermanfaat
bagi pembaca.
Yogyakarta, 20 Agustus 2013
Penulis,
Kanti Wening Prawestri
x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...............................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................

iv

HALAMAN MOTTO .....................................................................................

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..........................................................

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................ vii
ABSTRAK ..................................................................................................... viii
ABSTRACT .....................................................................................................

ix

KATA PENGANTAR ....................................................................................

x

DAFTAR ISI ..................................................................................................

xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................

1

B. Batasan Masalah..................................................................................

8

C. Rumusan masalah ................................................................................

8

D. Pemecahan Masalah……………………………………………………

8

E. TujuanPenelitian..................................................................................

9

F. ManfaatPenelitian……………………………………………………....

9

BAB II: KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori .................................................................................... 11
1. Prestasi Belajar Sejarah ................................................................... 11
2. Pendekatan CTL ............................................................................. 14
3. Metode Think Pair and Share……………………………………….. 18
4. Kerangka Berfikir………………………………………………… .. 21
xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

B. Hipotesis Penelitian ............................................................................. 22
BAB III: METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 23
B. Setting Penelitian................................................................................. 23
1. Tempat Penelitian ............................................................................ 23
2. Waktu Penelitian ............................................................................. 23
3. Subyek Penelitian ............................................................................ 23
4. Obyek Penelitian ............................................................................. 24
5. VariabelPenelitian .......................................................................... 24
6. DesainPenelitian…………………………………………………….. 24
C. Metode dan Instrument Penelitian........................................................ 25
1. Metode Pengumpulan data...............................................................

25

a) Observasi..............................................................................

25

b) Tes........................................................................................

25

c) Dokumentasi........................................................................

26

2. Instrument Pengumpulan data..........................................................

26

a) Alat pengumpulan data........................................................

26

1) Observasi.................................................................

26

2) Tes Hasil Belajar.....................................................

26

b) Validitas dan Reliabilitas......................................................

27

1) Validitas...................................................................

27

2) Reliabilitas..............................................................

29

c) Tehnik Analisis Data............................................................

30

D. ProsedurPenelitian……………………………………………………..

33

1. Persiapan ........................................................................................ 33
2. Rencana Tindakan Tiap Siklus ........................................................ 34
a. Siklus I ....................................................................................... 34
b. Siklus II...................................................................................... 36
E. Indikator Keberhasilan ........................................................................ 37

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................... 39
1. Kondisi Awal Belajar Sejarah ......................................................... 39
a. Kondisi Awal Prestasi Belajar Sejarah Siswa.............................. 39
2. Siklus I ........................................................................................... 41
a. Perencanaan Tindakan ................................................................ 41
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I ................................................... 42
c. Observasi ................................................................................... 43
1) Partisipasi Siswa .................................................................... 44
2) Prestasi Belajar Sejarah Siswa ............................................... 47
d. Refleksi siklus I .......................................................................... 51
3. Siklus II .......................................................................................... 52
a. Perencanaan Tindakan ................................................................ 52
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II .................................................. 53
c. Observasi ................................................................................... 54
1) Partisipasi Siswa .................................................................... 54
2) Prestasi Belajar Sejarah Siswa ............................................... 58
d. Refleksi siklus II ........................................................................ 61
B. Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Siswa ........................................... 62
1. Komparasi Prestasi Belajar Sejarah Siswa ....................................... 62
C. Pembahasan......................................................................................... 63
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 66
B. Saran ................................................................................................... 67
1. Bagi Lembaga pendidikan ............................................................... 67
2. Bagi Guru ....................................................................................... 67
3. Bagi Calon Guru ............................................................................. 67
4. Bagi siswa ...................................................................................... 68

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 69
LAMPIRAN ................................................................................................... 71

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 :

Data Keadaan Awal Prestasi Belajar Sejarah Siswa .................. 39

Tabel 2 :

Data Pengamatan Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah Siklus I . 45

Tabel 3 :

Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa Pada Siklus I .................... 49

Tabel 4 :

Data Frekuensi Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus I............ 51

Tabel 5 :

Data Pengamatan Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah Siklus II 56

Tabel 6 :

Data Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus II ........................... 58

Tabel 7 :

Data Frekuensi Prestasi Belajar Sejarah Siswa Siklus II ........... 60

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar I

: Desain Penelitian ................................................................. 25

Gambar II

: Diagram Perolehan prestasi belajar siklus I .......................... 51

Gambar III : Diagram Perolehan prestasi belajar siklus II......................... 60

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1

: Surat ijin penelitian dari Bappeda......................................... 71

Lampiran 2

: Surat keterangan telah melaksanakan penelitian ................... 72

Lampiran 3

: Silabus ................................................................................. 73

Lampiran 4

: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran………………………... 75

Lampiran 5

: Materi Pembelajaran ............................................................ 85

Lampiran 5

: IPKG ................................................................................... 89

Lampiran 6

: Tabel Komparasi .................................................................. 95

Lampiran 6

: Hasil Validitas ..................................................................... 96

Lampiran 7

: Kisi-kisi prestasi belajar ....................................................... 100

Lampiran 8

: Soal Tes ............................................................................... 101

Lampiran 9

: Kunci Jawaban..................................................................... 108

Lampiran 10 : Lampiran Foto ..................................................................... 109

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyelenggaraan pendidikan harus selalu berpedoman pada kurikulum
sebagai rencana pelaksanaan dalam proses belajar mengajar di kelas, namun
apabila tidak diwujudkan pelaksanaannya tidak akan membawa hasil yang
diharapkan, maka pendidikan merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan
bagi kemajuan bangsa dan negara, apabila pendidikan tersebut berhasil di
wujudkan maka negara tersebut mengalami kemajuan dari segi pengetahuan.
Dalam proses pembelajaran di Sekolah sendiri, sering kali siswa kurang begitu
menyadari bahwa pendidikan dapat membuat masa depannya lebih berarti.
Banyak siswa yang memandang sebelah mata pelajaran sejarah. Dengan
tingkat kesadaran dari para siswa menunjukan bahwa rata-rata siswa yang
mengikuti pelajaran tersebut masih rendah.
Setiap siswa yang menuntut ilmu di sekolah selalu mendambakan prestasi
belajar yang baik. Prestasi belajar yang baik bukan saja salah satu ciri sukses
dalam belajar, lebih dari itu juga diyakini banyak orang sebagai awal yang
penting dalam memperoleh pekerjaan sekaligus berkarir. Dari proses itu akan
diperoleh suatu hasil yang disebut hasil belajar. Oleh karena belajar itu
merupakan suatu proses, maka baik proses maupun hasil belajar itu secara
garis besar dapat digolongkan menjadi dua golongan besar yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor-faktor yang
1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

berasal atau bersumber dari diri siswa, sedangkan faktor eksternal merupakan
faktor-faktor yang berasal atau bersumber dari luar diri siswa..
Kondisi yang ada setelah peneliti melakukan observasi di SMA Santo
Mikael Warak menunjukkan bahwa dalam proses kegiatan belajar mengajar
di SMA tersebut mengalami kelemahan . Kelemahan terlihat pada pengunaan
model pembelajaran, dimana guru cenderung melakukan ceramah dalam
proses pembelajaran mata pelajaran sejarah, digunakannya model tersebut
menyebabkan peserta didik kurang terlibat aktif dalam proses belajar
mengajar. Dalam wawancara peneliti dengan guru pengampu mata pelajaran
sejarah mengenai keadaan kelas X, guru menyimpulkan bahwa anak kelas X
sekarang ini sangat sulit untuk diajak aktif dalam pelajaran sejarah
Hasil pembelajaran siswa yang kurang maksimal tersebut dibuktikan
dengan adanya kondisi awal yang didapat dari hasil nilai tes siswa pada
materi awal sebelum dilaksanakan penelitian. Hasil kondisi awal mata
pelajaran sejarah SMA Santo Mikael warak menunjukan hasil yaitu dari 28
siswa hanya terdapat 25 % atau 7 orang yang mencapai nilai KKM yaitu 70
sedangkan 75% atau 21 orang dinyatakan tidak tuntas karena tidak memenuhi
KKM. Dari hasil yang didapat ini, bisa dipastikan bahwa model pembelajaran
konvensional yang diterapkan oleh tenaga pengajar terhadap siswa kurang
bisa diikuti dengan baik sehingga siswa memperoleh hasil prestasi belajar
yang kurang memuaskan.
Sesuai dengan hasil observasi yang telah peneliti lakukan, terlihat keadaan
siswa yang sebenarnya. Dalam penelitian tersebut terlihat siswa lebih

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

cenderung individu dalam setiap kegiatan pembelajaran dikelas berlangsung.
Selain terlihat juga bagaimana siswa menjadi kurang termotivasi untuk
belajar karena penyajian dari tenaga pengajar yang monoton, materi yang
kurang menarik dengan tidak dikemas secara apik, baik dari segi metode
maupun media pengajaran. Berdasarkan keadaan yang ada di SMA tersebut
peneliti mencoba melakukan penelitian dengan pendekatan CTL (Contextual
Teaching And Learning) model Think Pair and Share untuk mata pelajaran
sejarah di SMA Santo Mikael Warak kelas X dengan harapan bahwa
menggunakan model pembelajaran ini dapat meningkatkan prestasi belajar
peserta didik terhadap pembelajaran sejarah, serta peneliti sebagai calon
tenaga pendidik mampu melakukan tindakan - tindakan tertentu agar dapat
memperbaiki atau meningkatkan praktik - praktik pembelajaran di kelas
secara lebih professional.
Penerapan model pembelajaran Think Pair and Share ini merupakan cara
terbaik untuk merubah pembelajaran yang ada di dalam kelas yang
konvensional menjadi lebih bervariasi dan menarik yang tentu saja telah
disesuaikan dengan materi yang dipelajari. Selain itu, untuk pembuktian
bahwa model pembelajaran Think Pair and Share ini cocok digunakan untuk
memperbaiki proses pembelajaran di dalam kelas yang kurang bisa diikuti
oleh para siswa yaitu bahwa sebelumnya model pembelajaran ini telah
digunakan oleh pelaku pendidikan, seperti dalam hasil penelitian seorang
guru yang bernama Sakti Surya Wendry dimana dalam penelitian tersebut
memiliki tujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

akuntansi dengan menerapkan model pembelajaran Think Pair and Share dan
hubungan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS SMA N 10
Medan yang terletak di Jl. Tilak No. 108 Medan tahun pembelajaran
2011/2012. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IS yang
berjumlah 39 orang. 1
Dari data hasil observasi yang dilakukan oleh Sakti Surya Wendry ini
terlihat aktivitas belajar siswa menunujukkan adanya peningkatan aktivitas
belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I diperoleh 6 orang siswa
kategori sangat aktif (15.38%) sedangkan pada siklus II diperoleh 23 orang
siswa kategori sangat aktif (58.97%), menunjukkan terjadi peningkatan
aktivitas belajar sebesar 43.59%. Sedangkan hasil tes yang dilaksanakan
terdapat peningkatan hasil belajar siswa yaitu dari 14 orang siswa (35.89%)
yang tuntas belajar pada siklus I menjadi 34 siswa (87.17%) pada siklus II,
maka diperoleh peningkatan hasil belajar sebesar 51.28%. .2
Contoh penelitian kedua guna menegaskan penelitian yang akan peneliti
laksanakan yaitu penelitian tindakan kelas dengan model pembelajaran Think
Pair and Sare adalah penelitian dari Tutut Febru Triyastuti dengan judul
Upaya peningkatan hasil belajar ekonomi/akuntansi dengan pembelajaran

1

(Sakti/2011/ Aktivitas Belajar Hasil Belajar Model Pembelajaran Think Pair and Share
(online)http://digilib.unimed.ac.id/UNIMED-Undergraduate-0122637/23704/ diakses tanggal 25 februari 2013)

2

(Surya Wendri/2011/ Aktivitas Belajar Hasil Belajar Model Pembelajaran Think Pair and Share
(online)http://digilib.unimed.ac.id/UNIMED-Undergraduate-0122637/23704/ diakses tanggal 25 februari
2013)

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

kooperatif tipe TPS (Think Pair and Share) pada kelas XI IPS 5 SMA Negeri
2 Surakarta tahun pelajaran 2009/2010 (penelitian tindakan kelas). Penelitian
yang dilakukan oleh seorang tenaga pendidik yang bernama Tutut Febru
Triyastuti ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilaksanakan sebanyak dua siklus di mana masing-masing siklus dilalui
dengan empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan tindakan; (2) pelaksanaan
tindakan; (3) observasi tindakan; dan (4) refleksi tindakan.
Subjek penelitian diatas adalah seluruh siswa kelas XI IPS 5 SMA
Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010 sebanyak 36 siswa. Hasil dari
penelitian ini yaitu penerapan pembelajaran kooperatif tipe TPS dapat
meningkatkan hasil belajar ekonomi/ akuntansi pada kelas XI IPS 5 SMA
Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/ 2010 dengan hasil sebagai berikut:
(1) Keaktifan siswa dalam apersepsi meningkat sebanyak 14%. Hasil tersebut
ditunjukkan pada siklus 1 sebesar 58% (21 siswa) dan pada siklus 2 sebesar
72% (26 siswa); (2) Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran
kooperatif tipe TPS meningkat sebanyak 16%. Hasil tersebut ditunjukkan
pada siklus 1 sebesar 61% (22 siswa) dan pada siklus 2 sebesar 77% (28
siswa); (3) Keaktifan siswa dalam diskusi berpasangan/ kelompok meningkat
sebanyak 20%. Hasil tersebut ditunjukkan pada siklus 1 sebesar 61% (22
siswa) dan pada siklus 2 sebesar 81% (29 siswa); (4) Ketuntasan hasil belajar
meningkat sebesar 15%. Hasil tersebut ditunjukkan pada siklus 1 sebesar 68%
(23 siswa) dan pada siklus 2 sebesar 83% (29 siswa); (5) Keaktifan siswa
dalam diskusi mengalami peningkatan terbesar dibandingkan dengan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

keaktifan dan ketuntasan hasil belajar siswa lainnya. Hal tersebut disebabkan
siswa memberi respon yang positif terhadap tugas yang diberikan guru
dengan aktif berdiskusi dalam pasangan/ kelompok.3
Hasil kedua penelitian di atas membuktikan bahwa model pembelajaran
Think Pair and Share mampu memberikan keberhasilan dalam upaya
memperbaiki hasil belajar siswa di dalam kelas. Maka dari itu, dengan adanya
contoh penelitian dengan model Think Pair and Share dan mengalami
keberhasilan. Berbekal hasil penelitian diatas, peneliti mencoba untuk
melakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair
and Share, dimana dalam penelitian sebelumnya telah terbukti bahwa metode
tersebut telah mengalami keberhasilan. Selain dengan metode Think Pair and
Share guru mampu mengorganisasikan kondisi dari proses pembelajaran para
siswa sehingga siswa mampu belajar dari pengalamannya mereka sendiri.
para siswa dapat mencoba menganalisis serta menemukan suatu fakta dalam
pembelajaran sejarah berdasarkan pendapat maupun argumentasi yang
mereka miliki.
Metode Think Pair and Share juga memberi kesempatan kepada siswa
untuk ikut berpatisipasi dalam proses pembelajaran yang sebelumnya tidak
pernah dilakukan oleh guru pengampu mata pelajaran sejarah. Untuk itu
peneliti memilih SMA Santo Mikael Warak sebagai tempat penelitian karena
3

http://digilib.uns.ac.id/pengguna.php?mn=showview&id=13922/diakses tanggal 13 Maret 2013

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

memang sekolah tersebut cocok dan sesuai dengan permasalahan yang akan
diamati dan diteliti sesuai dengan hasil observasi yang telah dilakukan oleh
peneliti.
Model Pembelajaran tipe Think Pair and Share membantu siswa
mengintepretasikan ide mereka bersama dan memperbaiki pemahaman. Model
pembelajaran tipe Think Pair and Share cocok digunakan di SMA karena
kondisi siswa SMA yang masih dalam masa remaja membuat mereka
menyukai hal baru dan lebih terbuka dengan teman sebaya dalam
memecahkan

permasalahan

yang

mereka

hadapi.

Dipilih

model

pembelajaran Think Pair and Share karena model pembelajaran ini memberi
kesempatan pada siswa untuk berpikir, menjawab, dan saling membantu satu
sama lain. Dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share maka
akan menambah variasi model pembelajaran di SMA Santo Mikael Warak
yang lebih menarik, menyenangkan, meningkatkan aktivitas dan kerja sama
siswa.
Model pembelajaran ini dirancang untuk membantu peserta didik
memahami teori secara mendalam melalui pengalaman belajar. Praktek
belajar ini dapat menjadi program pendidikan yang mendorong prestasi,
kompetensi, tanggung jawab, dan partisipasi siswa dalam belajar menilai dan
mempengaruhi kebijakan umum serta memberanikan diri untuk berperan
serta dalam kegiatan antar siswa, antar sekolah, dan antar anggota
masyarakat.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

B. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti akan membatasi permasalahan pada
peningkatan prestasi belajar sejarah siswa dengan peendekatan CTL
(Contextual Teaching And Learning) tipe Think Pair and Share, dan
pengaruh model pembelajaran ini terhadap prestasi belajar sejarah siswa.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka rumusan
permasalahan yang diajukan dalam proposal ini adalah :
Apakah pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) model
Think Pair and Share dapat meningkatkan prestasi belajar sejarah Siswa
kelas X SMA Santo Mikael Warak?
D. Pemecahan Masalah
Guna menjawab permasalahan di atas, perlu dilakukan penelitian
dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tehnik
analisis data kualitatif dan data kuantitaif. Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) merupakan model yang menarik khususnya dalam pelajaran
sejarah, karena dalam kenyataan yang ada dilapangan mata pelajaran
sejarah dianggap kurang menarik dan terkesan membosankan, oleh karena
itu dengan adanya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) membantu para calon
guru untuk

mencoba metode baru dalam pembelajaran sejarah dan

diharapkan dengan memakai metode baru ini maka pembelajaran sejarah

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

mampu menjadi mata pelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan
sekaligus mampu memperbaiki prestasi belajar siswa.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tehnik analisis data
kualitatif merupakan analisis data berbentuk deskripsi, yang diperoleh
melalui observasi dan termasuk sebagai penilaian dalam ranah afektif.
Tehnik analisis data kuantitatif merupakan tehnik analisis data yang
berbentuk angka atau bilangan dengan tehnik perhitungan menggunakan
perhitungan matematika atau statistika, yang diperoleh melalui hasil tes
dan termasuk sebagai penilaian dalam ranah kognitif.
E. Tujuan Penelitian
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan tujuan penelitian
sebagai berikut:
Untuk mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar siswa kelas X SMA
Santo Mikael Warak dalam materi “tradisi sejarah dalam masyarakat
Indonesia masa aksara dan masa aksara” melalui model pembelajaran
Think Pair and Share.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini dapat ditinjau dari berbagai segi, yaitu bagi
peneliti, guru, dan peserta didik.
1. Lembaga Pendidikan
Penelitian ini telah bermanfaat bagi upaya meningkatkan mutu dan
kualitas pembelajaran di SMA terutama dalam melaksanakan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 10
kurikulum dan proses pembelajaran. Di samping itu hasil penelitian ini
telah berguna sebagai dasar dalam meningkatkan kualitas lulusan SMA
tertentu.
2. Bagi peneliti
Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
dan wawasan bagi peneliti dalam melakukan penelitian ilmiah yaitu
penelitian tindakan kelas.
3. Bagi Guru
Sebagai bahan masukan guru dalam meningkatkan mutu pendidikan
dikelasnya dalam hal metode yang di ajarkan. Jadi tidak hanya fokus
menggunakan metode ceramah, tetapi menggunakan banyak metode
(metode bervariasi) agar dalam penyampaian materi tidak cenderung
membosankan.
4. Bagi Peserta Didik
Dengan adanya penelitian dengan menggunakan metode bervariasi ini,
diharapkan peserta didik dapat lebih meningkatkan minat belajar dalam
mata

pelajaran

membanggakan.

sejarah

sehingga

memperoleh

prestasi

yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teori
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini didukung oleh beberapa teori
untuk sesuai dengan judul yang dipilih serta mendukung judul tersebut
sebelum dilaksanakan penelitian. Teori-teori yang mendukung untuk PTK
ini yaitu seperti pengertian prestasi belajar sejarah, contekstual learning,
dan model pembelajaran yang dipakai dalam penelitian ini yaitu Think
Pair and Share.
1. Prestasi belajar sejarah
Prestasi belajar, berasal dari kata “prestasi” dan “belajar”.
Prestasi memiliki makna yang berarti adalah hasil yang sudah dicapai1,
sedangkan belajar adalah berusaha untuk memperoleh kepandaian atau
ilmu2. Jadi arti kata dari prestasi belajar adalah penguasaan
pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata
pelajaran. Hasil dari prestasi belajar ini ditunjukkan dengan nilai atau
angka oleh guru kepada siswanya sebagai bentuk penghargaan atas apa
yang telah dikerjakan oleh siswanya.

1

Depdikbud. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Jakarta: Direktorat Jendral
Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pendidikan Menengah Umum. 1999. Hal, 787.
2
Ibid

11

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 12
Belajar sejarah berarti peserta didik mampu berpikir kritis dan
mampu mengkaji setiap perubahan di lingkungannya, serta memiliki
kesadaran akan perubahan dan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap
peristiwa sejarah. Pembelajaran sejarah yang baik adalah pembelajaran
yang mampu menumbuhkan kemampuan siswa melakukan konstruksi
kondisi masa sekarang dengan mengkaitkan atau melihat masa masa
lalu yang menjadi basis topic pembelajaran sejarah. Kemampuan
melakukan konstruksi ini harus dikemukakan secara kuat agar
pembelajaran tidak terjerumus dalam pembelajaran yang bersifat
konservatif. Kontekstualitas sejarah harus kuat mengemuka dan
berbasis pada pengalaman pribadi para siswa. Apalagi sejarah tidak
akan terlepas dari konsep waktu, kontinyuitas dan perubahan.3
Menurut Masidjo, di dalam bukunya yang berjudul Psikologi
Belajar dan Pembelajaran, menguraikan bahwa prestasi belajar siswa
merupakan hasil yang dicapai oleh siswa dalam suatu rangkaian
pembelajaran yang dilakukan oleh instansi pendidikan, dimana hasil
tersebut dapat membuktikan kemampuan yang dimiliki oleh para
peserta didik. Prestasi belajar siswa dapat dilihat dari hasil evaluasi
yang dilakukan. Dalam menghasilkan suatu prestasi belajar, perlu
adanya suatu kerjasama baik antara guru dengan siswa untuk
menjalankan proses mendapatkan suatu hasil dari proses tersebut.

3

YR.Subakti. Jurnal Historia PARADIGMA PEMBELAJARAN.
http://veronikacloset.files.wordpress.com/2010/06/konstruktivisme.pdf. tanggal 11 Feb 2013 jam 13:33 hari
senin.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 13
Dalam hasil yang dicapai oleh siswa tersebut didukung oleh beberapa
faktor seperti daya tangkap siswa itu sendiri, kemudian kreatifitas
yang dimiliki oleh guru dalam penyampaian materi supaya dapat
ditangkap oleh siswa dengan baik. Maka dari itu untuk memperoleh
suatu prestasi belajar siswa yang maksimal, maka perlu adanya
kerjasama dengan baik antara siswa dengan guru dalam prosesnya4.
Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi
segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan
proses belajar siswa. Pengukapan perubahan tingkah laku seluruh
ranah itu, khususnya ranah rasa murid sangat sulit. Hal ini disebabkan
perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible (tak dapat
diraba). Oleh karena itu yang dilakukan guru dalam hal ini adalah
hanya mengambil cuplikan tingkah laku yang dianggap penting dan
diharapkan dapat mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai hasil
belajar siswa, baik yang berdimensi cipta dan rasa maupun yang
berdimensi karsa.5
Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan
siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya
seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi,
tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah
proses belajar mengajar berlangsung. Prestasi belajar merupakan hal
4
5

Masidjo. 2006. Psikologi belajar dan pembelajaran. Bina Dharma Mulia:Yogyakarta.
Muhibbin Syah.1997. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru(Edisi Revisi). Bandung:
Remaja Rosdakarya.hal 150

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 14
yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan
belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari
proses belajar. Tinggi rendahnya prestasi belajar yang dicapai oleh
siswa sangat dipengaruhi oleh proses pembelajaran yang dilakukan
oleh sekolah.
Dengan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dan
mampu menarik antusiasme peserta didik maka kita dapat melihat
bagaimana

prestasi

belajar

sejarah

siswa

tersebut.

Dengan

menggunakan metode yang sesuai dengan keadaan siswa maka prestasi
belajar sejarah akan mengalami peningkatan. Hal itu dikarenakan
keadaan siswa yang membaik karena merasa tertarik dan mampu
berimajinasi dalam proses pembelajar tersebut karena metode yang
menarik yang digunakan oleh pendidik.6
2.Konsep Pendekatan CTL ( Contextual Teaching and Learning )
Pendekatan kontekstual ( contextual teaching and learning )
adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi
yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong
siswa membuat hubunga antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan
tujuh

komponen

kontruktivisme

6

utama

pembelajaran

(contructivism),

bertanya

kontekstual,
(questioning),

yakni

:

inkuiri

Paul Suparno. Filsafat Kontruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta. Kanisius. 1997. Hlm 63

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 15
(inquiry), masyarakat belajar (learning community), pemodelan
(modeling), dan penilaian (authentic assessment).7
Pendekatan ini mengasumsikan bahwa secara natural pikiran
mencari makna konteks sesuai dengan situasi nyata lingkungan
seorang, dan itu dapat terjadi melalui pencarian hubungan yang masuk
akal dan bermanfaat. Pemanduan materi pelajaran dengan konteks
keseharian

siswa

di

dalam

pembelajaran

kontekstual

akan

menghasilkan dasar-dasar pengetahuan yang mendalam di mana siswa
kaya akan pemahaman masalah dan cara untuk menyelesaikannya.
Siswa mampu secara independent menggunakan pengetahuannya
untuk menyelesaikan masalah-masalah baru dan belum pernah
dihadapi, serta memiliki tanggung jawab yang lebih terhadap
belajarnya seiring dengan peningkatan pengalaman dan pengetahuan
mereka.
CTL adalah juga suatu proses pembelajaran berupa learnercentered and learning in context. Konteks adalah sebuah keadaan yang
mempengaruhi kehidupan siswa dalam pembelajarannya. Proses
pembelajaran kontekstual tersusun oleh delapan komponen yaitu
sebagai berikut :8

7

8

Trianto.Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif.Jakarta.Kharisma Putra.2010
Eveline Siregar dkk.2011.Teori Belajar dan Pembelajaran.Jakarta.Ghalia Indonesia hal 118-119

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 16
1.

Membangun hubungan untuk menemukan makna (relating),
dengan mengaitkan apa yang dipelajari di sekolah dengan
pengalamannya sendiri, kejadian di rumah, informasi media massa
dan lain-lain, anak akan menemukan sesuatu yang jauh lebih
bermakna dibandingkan apabila informasi yang diperolehnya di
sekolah disimpan begitu saja tanpa dikaitkan dengan hal-hal lain.
Bila anak merasa bahwa sesuatu yang dipelajari ternyata bermakna,
maka ia akan termotivasi dan terpacu untuk belajar.

2. Melakukan sesuatu yang bermakna (experiencing), ada beberapa
langkah yang dapat ditempuh guru untuk membuat pelajaran terkait
dengan konteks kehidupan siswa, yaitu sebagai berikut :
a. Mengaitkan pembelajaran dengan sumber-sumber yang ada di
konteks kehidupan siswa
b. Menggunakan sumber-sumber dari bidang lain
c. Mengaitkan beberapa pelajaran yang membahas topik yang
berkaitan
b. Menggabungkan antara sekolah dengan pekerjaan
c. Belajar melalui kegiatan sosial
3. Belajar secara mandiri : kecepatan belajar siswa sangat bervariasi,
cara belajar juga berbeda, bakat dan minat mereka juga bermacammacam. Perbedaan-perbedaan ini hendaknya dihargai dan siswa
diberi kesempatan belajar mandiri sesuai kondisi masing-masing
siswa.
4. Kolaborasi (collaborating) : setiap makhluk hidup membutuhkan
makhluk hidup lain, demikian juga pembelajaran di sekolah
hendaknya dapat mendorong siswa untuk bekerjasama dengan yang
la in
5. Berpikir kritis dan kreatif (applying) : salah satu tujuan belajar
adalah agar siswa dapat mengembangkan potensi intelektual yang
dimilikinya. Pembelajaran di sekolah hendaknya melatih siswa
untuk berpikir kritis dan kreatif dan juga memberikan kesempatan
untuk mempraktikkannya dalam situasi yang nyata.
6. Mengembangkan potensi individu (transfering) : karena tidak ada
individu yang sama persis, maka kegiatan pembelajaran hendaknya
bisa mengidentifikasi potensi yang dimiliki setiap siswa serta
memberikan
kesempatan
kepada
mereka
untuk
mengembangkannya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 17
7. Standar pencapaian yang tinggi : pada dasarnya setiap orang ingin
mencapai sesuatu yang tinggi; standar yang tinggi akan memacu
siswa untuk berusaha keras dan menjadi yang terbaik
8. Assesmen yang autentik: pencapaian siswa tidak cukup hanya
diukur dengan tes saja, hasil belajar hendaknya diatur dengan
assesmen autentik yang bisa menyediakan informasi yang benar dan
akurat mengenai apa yang benar-benar diketahui dan dapat
dilakukan oleh siswa atau tentang kualitas program pendidikan.
Pembelajaran kontekstual dapat dikatakan sebuah pendekatan
pembelajaran yang mengakui dan menunjukkan kondisi alamiah dari
pengetahuan. Melalui hubungan di dalam dan luar ruang kelas, suatu
pendekatan pembelajaran kontekstual menjadikan pengalaman lebih
relevan dan berarti bagi siswa dalam membangun pengetahuan yang akan
mereka terapkan dalam pembelajaran seumur hidup. Pembelajaran
kontekstual menyajikan suatu konsep yang mengaitkan materi pelajaran
yang dipelajari siswa dengan konteks di mana materi tersebut digunakan,
serta berhubungan dengan bagaimana seseorang belajar atau gaya/cara
siswa belajar. Konteks memberikan arti relevansi dan manfaat penuh
terhadap belajar.
Pembelajaran dan pengajaran konstektual melibatkan para siswa
dalam aktivitas penting yang membantu mereka mengaitkan pelajaran
akademis dengan konteks kehidupan nyata yang mereka hadapi. Dengan
mengaitkan keduanya, para siswa melihat makna di dalam tuga sekolah.
Ketika para siswa menyusun suatu proyek atau menemukan permasalahan
yang menarik, ketika mereka membuat pilihan dan menerima tanggung
jawab, mencari informasi dan menarik kesimpulan, ketika mereka secara

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 18
aktif

memilih,

menyelidiki,

menyusun,

mengatur,

mempertanyakan,

dan

menyentuh,

membuat

merencanakan,

keputusan,

mereka

mengaitkan isi akademis dengan konteks dalam situasi kehidupan, dan
dengan cara ini mereka menemukan makna.9
3. Konsep Srategi Metode Pembelajaran Think Pair and Share
Strategi Think Pair and Share atau berfikir berpasangan berbagi
adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk
mempengaruhi pola interaksi siswa. Strategi think pair and share ini
berkembang dari penelitian bekajar kooperatif dan wakitu tunggu. Pertama
kali dikembangkan oleh Frank Lyman dan koleganya di universitas
Maryland sesuai yang dikutip Arends 1997, menyatakan Think Pair and
Share merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana
pola diskusi kelas. Dengan asumsi bahwa semua retisasi atau diskusi
membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas secara kesekuruhan,
dan prosedurnya yang digunakan dalam Think Pair and Share dapat
memberi siswa lebih banyak waktu berfikir, untuk merespon dan saling
membantu. Guru memperkirakan hanya melengkapi penyajian singkat atau
siswa membaca tugas, atau situasi yang menjadi tanda Tanya. Sekarang
guru menginginkan siswa membertimbangkan lebih banyak apa yang

9

Elaine B. Johnson, CTL, hlm 35

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 19
dijelaskan dan dialami guru memilih menggunakan Think Pair and Share
untuk membandingkan Tanya jawab kelompok keseluruhan. 10
Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share dilandasi
oleh teori belajar konstruktivisme. Teori konstruktivisme menyatakan
bahwa siswa harus menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi
kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan
merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai. Bagi siswa agar
benar-benar memahami dan menerapkan pengetahuan, mereka harus
bekerja memecahkan masalah dan menemukan segala sesuatu untuk
dirinya. Menurut teori konstruktivisme, siswa sebagai pemain dan guru
sebagai fasilitator. Guru mendorong siswa untuk mengembangkan potensi
secara optimal. Siswa belajar bukanlah menerima paket-paket konsep yang
sudah dikemas oleh guru, melainkan siswa sendiri yang mengemasnya.
Bagian terpenting dalam teori konstruktivisme adalah bahwa dalam proses
pembelajaran, siswalah yang harus aktif mengembangkan kemampuan
mereka, bukan guru atau orang lain. Mereka harus bertanggung jawab
terhadap hasil belajarnya11
Think Pair and Share memiliki prosedur yang ditetapkan untuk
memberi waktu lebih banyak pada siswa untuk berpikir, menjawab, dan
saling membantu satu sama lain. Model Think Pair and Share sebagai

10

Miftahul Huda. 2011.Cooperative Learning.Yogyakarta.Pustaka pelajar

11

http://fisikasma-online.blogspot.com/2010/12/model-pembelajaran-kooperatif-tipe.html-diundul tgl 19
Desember 2012

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 20
ganti dari tanya jawab seluruh kelas. Sebagai suatu model pembelajaran
Think Pair and Share memiliki langkah-langkah tertentu, yaitu : “Berpikir
(Thinking), berpasangan (Pair), dan berbagi (Share).12
a. Tahap 1 : Thinking (berpikir)
Kegiatan pertama dalam Think-Pair-Share yakni guru mengajukan
pertanyaan yang berhubungan dengan topik pelajaran. Kemudian
siswa diminta untuk memikirkan pertanyaan terseb