TAPIAN NATIO SEBAGAI MATA AIR PENINGGALAN SISINGAMANGARAJA DALAM KAJIAN SEJARAH DI KECAMATAN BALIGE KABUPATEN TOBA SAMOSIR.

TAPIAN NATIO SEBAGAI MATA AIR PENINGGALAN
SISINGAMANGARAJA DALAM KAJIAN SEJARAH DI
KECAMATAN BALIGE KABUPATEN
TOBA SAMOSIR

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi
Sebagian Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :
HETTI MARLINA NAPITUPULU
3103121031

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

ABSTRAK


HETTI MARLINA NAPITUPULU. NIM 3103121031. Tapian Natio Sebagai Mata Air
Peninggalan Sisingamangaraja Dalam Kajian Sejarah Di Kecamatan Balige Kabupaten
Toba Samosir. Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas
Negeri Medan 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana system kepercayaan masyarakat Batak
Toba pada masa perlawanan Sisingamangaraja XII hingga saat ini, kemudian untuk mengetahui
bagaimana fungsi Tapian Natio sebagai mata air peninggalan Sisingamangaraja dan bagaimana
persepsi masyarakat terhadap Tapian Natio sebagai tempat yang disakaralkan di Kecamatan
Balige Kabupaten Toba Samosir.
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif edukatif. Dalam
hal ini peneliti menggunakan dua hal yakni heuristik dan yang kedua adalah field research yaitu
penelitian secara langsung ke lapangan.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan studi pustaka (Library
Research), observasi dan wawancara. Setelah data terkumpul selanjutnya di verifikasi atau
dikritik untuk memastikan keaslian sumber, kemudian di interpretasi, dianalisis dan disusun
kedalam suatu pola yang benar hingga disajikan kembali dalam bentuk karya ilmiah berdasarkan
data dan fakta yang diperoleh.
Dari hasil penelitian yang dilakukan maka diperoleh hasil bahwa kepercayaan masyarakat Batak
Toba dulunya masih bersifat animisme dan dinamisme. Namun ada juga yang mempercayai
Sisingamangaraja sebagai Debata Mula Jadi Nabolon. Kedatangan Misionaris

EropaI.L.Nomensen dalam menyebarkan agama Kristen di tanah Batak berhasil hingga
mayoritas masyarakatnya menganut agama Kristen Protsetan namun tidak dapat dipungkiri saat
ini masih terdapat beberapa kelompok yang tetap setia pada Sisingamangaraja yang disebut
sebagai agama Malim. Perjuangan Sisingamangaraja di tanah batak, menyisakan berbagai
peninggalan-peninggalan seperti mata air Tapian Natio yang diyakini mampu menyembuhkan
berbagai penyakit, mampu mendatangkan jodoh dan tolak bala. Bagi masyarakat Balige
keberadaan Tapian Natio ini yang mengandung nilai magis menimbulkan berbagai perspetif
positif maupun negatif. Perbedaan perspektif ini dilatarbelakangi oleh berbagai faktor misalnya
agama, kebudayaan, lingkungan, ilmu pengetahuan dan teknologi.

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan rahmat dan berkat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan
Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Dengan pengetahuan dan pengalaman yang terbatas akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul “TapianNatioSebagai Mata Air

Peninggalan Sisingamangaraja Dalam Kajian Sejarah di Kecamatan Balige
Kabupaten Toba Samosir”.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, mengenai
isi maupun dalam pemakaian bahasa, sehingga

penulis memohon saran dan

kritikan yang membangun untuk perbaikannya. Mudah – mudahan penulisan
skripsi ini bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Skripsi ini juga terselesaikan berkat bantuan dari beberapa pihak. Untuk
itu penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada:
1. Bapak Prof.Dr.H.Ibnu Hajar Damanik,M.Si, sebagai Rektor Universitas
Negeri Medan.
2. Bapak Dr.H.Restu,M.Si, Sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial.
3. Ibu Dra.Lukitaningsih,M.Hum, sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah.
4. Ibu Dra.Hafnita Sari Dewi Lubis,M.Si, sebagai Sekretaris Jurusan
Pendidikan Sejarah

5. Ibu Dr. Samsidar Tanjung
Penulisyang


telah

sebagai Dosen Pembimbing skripsi

membimbing

dan

memberi

masukan

dalam

menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibu Dra.Flores Tanjung,MA, sebagai Dosen penguji ahli penulis.
7. Bapak Yushar Tanjung sebagai Dosen Pembimbing Akademik Penulis
Sekaligus Dosen Penguji Utama.
8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberi bekal ilmu dan
etika berperilku serta membantu penulis.
9. Buat orangtua yang tercinta dan tersayang dalam hidup penulis Ayahanda
Hiras Napitupulu dan Ibunda Nurmala Pakpahan yang telah menyayangi,
membesarkan penulis dan memberikan segala bekal ilmu kehidupan yang
sangat bermanfaat dan berharga bagi penulis.
10. Buat kakak dan abang/ipar Penulis yang sangat Penulis sayangi kak
Helentina (mama Daniel)/bang ReinhardTobing, kak Anita (mama
lionel)/bang ArmenHutagalung, kak Henny Rosalina, abang yang sangat
kami sayangi bang Januaridman Napitupulu/Eda Ronika Hutahean, juga
buat bang Henry dan bang Antonius, terimakasih buat doa dan motivasi,
bantuan berupa materinya selama ini.
11. Buat teman – teman FHEED(Flora, Ekalia, Eroslawati, Desi) terimakasih
buat kebersamaan kita selama ini, kalian membuat hidup ku lebih
berwarna. Semoga kedepannya kita sama-sama sukses.

12. Buat teman - teman A-Reg 2010 pendidikan sejarah terimakasih buat
kebersamaan kita selama ini.
13. Buat teman – teman penulis Deli Novia manurung, HirimSinambela,
Windah Situmorang. Termakasih untuk kebersamaan kita selama ini.

14. Buat teman-teman PPLT di SMA Negeri 1 Tanjungpura, posko penuh
cinta Dwi Isnainy Ritonga (sahabat PPL terbaikku, silvi, Novita, Tarcik,
Mama Dedeh, Fitri, Linda, Reza, Wirawan, Mustafa) terimakasih untuk
semua kenangan dan kebersamaan kita selama PPL, kenangan yang tidak
akan penulis lupakan. Dan Kepada semua Pihak yang telah membantu
Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Medan,

Juni 2014

Penulis

Hetti Marlina Napitupulu
NIM. 3103121031

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...........................................................................................................

i


KATA PENGANTAR .........................................................................................

ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................

v

DAFTAR
TABEL............................................................................................................ .....

vi

DAFTAR
GRAFIK.......................................................................................................... .....

vii

BAB I PENDAHULUAN

A .Latar Belakang Masalah .......................................................................

1

B. Identifikasi Masalah .............................................................................

3

C. Pembatasan Masalah ............................................................................

3

D. Rumusan Masalah ................................................................................

4

E. Tujuan Penelitian ..................................................................................

5


F. Manfaat Penelitian ................................................................................

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A .Kerangka Konsep .................................................................................

7

I. Tapian Natio ..........................................................................................

7

II. Konsep Mitos .......................................................................................

9

III. Kepercayaan Masyarakat Batak Toba .................................................

11


IV. Konsep Persepsi Masyarakat ..............................................................

13

B. Kerangka Berpikir ................................................................................

16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian....................................................................

18

B. Sumber Data. ...........................................................................

19

C. Teknik Pengumpulan Data ......................................................


20

D. Lokasi Penelitian ..................................................................... . 21
E. Teknik Analisis Data ...............................................................

21

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Identifikasi Daerah Penelitian .............................................................

23

1. Gambaran Umum Kecamatan Balige......................................

23

2. Pemerintahan. ..........................................................................

25

3. Kependudukan.........................................................................

26

4. Pendidikan ...............................................................................

29

5. Kesehatandan KB. ...................................................................

31

6. Pertanian, Peternakan dan Perikanan ......................................

34

7. Industri ....................................................................................

35

8. Agama .....................................................................................

35

9. Pendapatan Daerah .................................................................. . 37
B.Pembahasan Hasil Penelitian.............................................................................

38

I. Kepercayaan Masyarakat Batak Toba Pada Masa
Perlawanan Sisingamangaraja Hingga Saat Ini.................................................

38

II. Fungsi Tapian Natio
a.

Cerita mengenai Tapian Natio di Tengah Masyarakat
Batak Toba di Kecamatan Balige .............................................................

b.

44

Fakta yang Terkandung dalam Cerita Mengenai
KesakralanTapian Natio ...........................................................................

47

III. Persepsi Masyarakat Terhadap Tapian Natio ..................................................

55

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan… ....................................................................................... . 59
B. Saran… .................................................................................................

61

DAFTARPUSTAKA ...........................................................................................

62

LAMPIRAN
Pedoman Wawancara
Data Informan
Dokumentasi/foto
Peta Lokasi

DAFTAR TABEL

TABEL 1: Luas wilayah dan rasio terhadap luas kecamatan menurut
Desa/ Kelurahan Tahun 2012 ......................................................... 24
TABEL 2: Jumlah penduduk menurut jenis kelamin
di Desa / Kelurahan Tahun 2012 .................................................... 27
TABEL 3: Statistik Kesehatan Balige ............................................................. 32
TABEL 4: Jumlah rumah ibadah menurut jenisnya
di Desa/ kelurahan 2012 ................................................................. 35

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 ; Piramida Penduduk Kecamatan Balige 2012 ....................................... 28
Grafik 2 : Jumlah Sekolah, Guru, Murid Menurut Tingkat Pendidikan 2012 ...... 30

DAFTAR PUSTAKA
Alfian.1985.PersepsiMasyarakat Tentang Kebudayaan.Jakarta:PT Gramedia.
Danandjaja,James.1997.FolklorIndonesiaJakarta.PT Pustaka Utama Grafiti.
Depdiknas.2001.KamusBesar Bahasa Indonesia.Jakarta:Balai Pustaka.
Gotschalk Louis.2006.MengertiSejarah.Jakarta:Universiatas Indonesia
Gultom Ibrahim.2010.AgamaMalimdi Tanah Batak.Jakarta.Bumi Aksara.
Sjamsuddin.Helius. 2012.MetodologiSejarah.Yogyakarta :Ombak.
Morrison,James H,Dkk.2000.SejarahLisan Di Asia Tenggara.Jakarta.Pustaka
LP3ES
Nainggolan,Togar,Dr.2012.BatakToba
Sejarah
Religi.Medan.Bina Bina Media Perintis.

dan

Transformasi

Napitupulu.O.L.S.H.1971.PerangBatak Perang Sisingamangaraja.Djakarta.
Jajasan Pahlawan Nasional Sisigamangaraja.
Sugiono.Prof.Dr.2010.MetodePenelitian Pendidikan.Bandung.Alfabeta.
Susanto
Harry.P.S.1987.MitosMenurut
Yogyakarta.Kanisius.

Pemikiran

Mircea

Eliade.

Sibarani.A.1979.PerjuanganPahlawan Nasional Sisingamangaraja XII.Jakarta.
C.V.EVER LEADY Ltd.
Sihombing,Ricardo.S.Si.2013.BaligedalamAngka.Badan
Kabupaten
Toba Samosir.

Pusat

Tambunan.E.H.1982.SekelumitMengenai Masyarakat Batak Toba
dan Kebudayaannya.Bandung.Tarsito.
Warneck,J.2001.KamusBahasa Batak Toba.Medan.Bina Media.

Statistik.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pada awalnya sejarah disampaikan secara lisan (oral history) dari mulut ke
mulut secara turun temurun. Setelah manusia mengenal tulisan maka
penyampaian sejarah itu berubah seiring perjalanan waktu.Sejarah tersebut
dituliskan melalui suatu media berupa benda sebagai sumber sejarah baik berupa
bentuk seperti logam, kulit kayu dan kulit hewan serta pada benda –benda lainnya.
Bangsa Indonesia memiliki banyak tradisi sejarah lisan (cerita sejarah)
yang melengkapi perjalanan bangsa Indonesia, mulai dari sejarah nasional sampai
dengan sejarah daerah.Cerita daerah yang bersifat kedaerahan (cerita rakyat)
memiliki nilai penting bagi kekayaan budaya bangsa dalam perjalanan sejarah
bangsa Indonesia.Kehidupan masyarakat Indonesia pada masa awal banyak
dipengaruhi oleh alam sekitar serta lingkungan tempat tinggal masyarakat. Tanpa
disadari banyak menciptakan cerita-cerita sejarah yang memiliki nilai imajinatif
(sulit diterima oleh logika manusia). Kegaiban tersebut membuat banyak cerita
yang berbeda-beda dalam setiap cerita sejarah.
Di Sumatra Utara cerita-cerita mitos banyak disajikan ke dalam bentuk
cerita sejarah. Dalam hal ini peneliti berpendapat bahwa penulisan sejarah tidak
lepas dari muatan-muatan mitos. Salah satu contoh adalah cerita tentang Putri

Hijau di Seberaya dimana terdapat pondok yang dipercaya oleh masyarakat
sebagai tempat persinggahan Putri Hijau yang menjadikan cerita itu memiliki nilai
sejarah sendiri bagi masyarakat Karo, masyarakat Karo di Seberaya percaya
bahwa pondok tersebut memilki kekuatan gaib, sehingga masyarakat yang berada
di Seberaya secara khusus masih tetap memujanya.
Sama halnya dengan cerita tentang Tapian Natio yang mengandung nilai
magis dimana banyak masyarakat meyakini keajaiban air yang terdapat dalam
Tapian Natio ini mampu menyembuhkan berbagai penyakit yang sulit ditangani
medis. Tapian Natio ini tidak lepas dari cerita sejarah karena Tapian Natio ini
merupakan peninggalan Sisingamangaraja pada masa perjuangannya di Tanah
Batak. Air ini dipergunakan sebagai sumber air pelepas dahaga bagi pasukan dan
Raja Sisingamangaraja sendiri setelah lelah dalam perjalanan bergerilya.
Sisingamangaraja yang memiliki kesaktian mampu membuat berbagai mata air
atau dalam bahasa Batak Toba dikenal dengan istilah “mual” ketika pergi ke
berbagai daerah dan hingga saat ini mual tersebut masih dimanfaatkan masyarakat
sebagai media penyembuhan dan termpat kunjungan berziarah dalam berbagai
permintaan misalnya Tolak Bala (menjauhkan diri dari marabahaya) meminta
diberikan jodoh, dan upacara-upacara keagamaan yang dilakukan oleh agama
parmalim. Namun Tapian Natio ini tidak hanya dimanfaatkan oleh para agama
Malim, masyarakat yang mayoritas sudah menganut agama Kristen juga bahkan
ikut mempercayai dan mensakralkan tempat ini.

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai Tapian Natio sebagai mata air peninggalan Sisingamangaraja dalam
kajian sejarah di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir dimana penelitian
ini menitikberatkan pada metode Heuristik dan ditulis melalui penulisan sejarah
(Historiografi).

B. Identifikasi Masalah
Melalui uraian diatas maka peneliti merumuskan identifikasi masalah
sebagai berikut:
1. Sistem kepercayaan masyarakat Batak Toba pada masa perlawanan
Sisingamangaraja hingga saat ini.
2. Adanya fungsi Tapian Natio di

Kecamatan Balige Kabupaten Toba

Samosir.
3. Persepsi masyarakat terhadap Tapian Natio sebagai tempat yang
disakralkan.

C. Pembatasan Masalah
Melihat luasnya ruang lingkup yang akan dibahas sehingga dalam hal ini
peneliti membatasi permasalahan yang ada agar penilisan ilmiah ini dapat lebih
terarah. Dengan demikian apa yang hendak dicapai dapat terlaksana dengan baik
sesuai dengan tujuan penelitian sehingga peneliti membatasi masalah pada”

Tapian Natio Sebagai Mata Air Peninggalan Sisingamangaraja dalam Kajian
Sejarah di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir”.

D. Rumusan Masalah
Perumusan masalah, menuntun, mencari sesuatu dalam rangka perumusan
akademik seseorang, menjawab keingintahuan seseorang dalam suatu hal yang
baru dan menyediakan sesuatu yang bermanfaat.Adapun yang menjadi perumusan
masalah dalam penulisan ini adalah:
1. Bagaimana sistem kepercayaan masyarakat Batak Toba pada masa
perlawanan Sisingamangaraja XII hingga saat ini?
2. Bagaimana

fungsi

Tapian

Natio

sebagai

mata

air

peninggalan

Sisingamangaraja XII di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir?
3. Bagaimana persepsi masyarakat terhadap Tapian Natio sebagai tempat
yang disakralkan.

E. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian adalah suatu pernyataan tentang apa yang ingin kita cari atau
ingin kita tentukan.Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana sistem kepercayaan masyarakat Batak Toba
pada masa perlawanan Sisingamangaraja XII di kecamatan Balige
Kabupaten Toba Samosir.

2. Untuk mengetahui fungsi Tapian Natio sebagai mata air peninggalan
Sisingamangaraja XII di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir
3. Untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat terhadap Tapian Natio
ini sebagai tempat yang disakralkan.

F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin diperoleh setelah melaksanakan penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini dapat bermanfaat bagi kepentingan masyarakat,agar
masyarakat dapat mengetahui lebih jelas bagaimana latar belakang
kepercayaan masayarakat di Kecamatan Balige terhadap Tapian Natio
yang merupakan cerita sejarah.
2. Memberi

sumbangan

ilmiah

tentang

sejarah

lokal,khsusnyabagi

masyarakat Balige.
3. Sebagai bahan referensi dan acuan bagi peneliti berikutnya yang relevan
dengan topik penelitian ini khususnya mengenai simbol dan kepercayaan,
yakni Tapian Natio dalam Kajian Sejarah di Kecamatan Balige Kabupaten
Toba Samosir.
4. Memperkaya wawasan masyarakat terhadap cerita-cerita sejarah sebagai
kekayaan budaya.
5. Menciptakan rasa cinta pada masyarakat agar senantiasa melestarikan
peninggalan bersejarah yang sudah terawat dengan baik maupun yang
kurang diperhatikan pemerintah.

6. Sebagai bahan masukan bagi Lembaga Pendidikan umumnya dan

Universitas Negeri Medan (UNIMED) khususnya

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
1. Kepercayaan masyarakat Batak Toba dulu masih bersifat animisme dan
dinamisme, yaitu kepercayaan terhadap roh-roh nenek moyang yang sudah
meninggal namun dianggap masih memiliki hubungan dengan orang yang
masih hidup. Mereka menganggap bahwa orang yang sudah meninggal
mampu memberikan rezeki, berkah dan kutuk sehingga mereka begitu
memujanya dengan memberikan persembahan berupa sesajen. Ada yang
percaya kepada arwah Sisingamnagaraja yang mreka anggap bahwa
Sisingamangaraja itu adalah utusan DebataMula Jadi Na Bolon. Sebagian
ada yang masih menyembah berhala atau sipegelebegu, yang bergerak
dibidang ilmu hitam dan menyebut mereka aliran hitam. Sementara
mereka yang tetap konsisten terhadap kepercayaan asli yaitu kepada Mula
Jadi Nabolon menyebut dirinya sebagai aliran putih atau disebut dengan
Parmalim. Kedatangan Misionaris Eropa I.L.Nomensen ke Tanah Batak
berhasil menyebarkan agama Kristen di tanah Batak hingga sekarang
mayoritas agama masyarakat Batak memeluk agama Kristen, namun tidak
dapat dipungkiri hingga saat ini masih ada juga pengikut agama Malim
yang setia tersebar di beberapa tempat misalnya di Hutatinggi dan Porsea.
2. Berbicara mengenai tapian natio tidak dapat dilepaskan dari kisah
perjuangan Raja Sisingamangaraja di tanah Batak dalam melawan

penjajah Belanda., sebab Tapian Natio ini merupakan salah satu mual
peninggalan Sisingamangaraja. Terlepas dari pemberian gelar nya sebagai
pahlawan nasional oleh pemerintah Republik Indonesia, Sisingamanagraja
adalah orang yang memiliki mukjizat yang tak lazim dibandingkan yang
lain. Dia bisa berubah menjadi angin sehingga tidak seorang pun dapat
melihatnya, selain itu ketika dia berkunjung ke suatu tempat, dia sering
membuat mata air dengan hanya menancapkan ujung tongkatnya ke dalam
Tanah. Sampai sekarang berbagai air peninggalan beliau masih
dimanfaatkan oleh sejumlah masyarakat. Mereka percaya bahwa air
tersebut memiliki suatu keajaiban dalam menyembuhkan berbagai
penyakit, khusuanya bagi agama Parmalim, peran air ini sangat penting
dalam upacara-upacara keagamaan misalnya mamanggir (pensucian diri).
3. Berdasarkan hasil wawancara saya dengan beberapa informan ada
berbagai persepsi yang mereka berikan mengenai keberadaan Tapian Natio
ini yang dianggap memiliki suatu keajaiban, ada sebagian masyarakat
yang berpersepsi positif, ragu-ragu dan negarif. Perbedaan itu disebabkan
oleh

factor

seperti

pengalaman,

kepercayaan,

pendidikan,

Ilmu

Pengetahuan dan Tekonologi serta kebudayaan. Namun dari sejumlah
informan diatas, mereka lebih cenderung memberikan persepsi positif
terhadap kisah yang dikandung dalam Tapian Natio ini.
B. Saran
1. Banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang air peninggalan
Sisingamangaraja yang dikenal dengan nama Tapian Natio, bahkan

penduduk yang berdomisili di sekitar kantor Bupati yaitu masyarakat
desa Pagar Batu sama sekali tidak mengetahui tentang keberadaan
Tapian Natio ini. Sepertinya hal ini luput dari pandangan pemerintah
daerah sehingga objek ini seakan-akan tidak ada atau dianggap kurang
penting. Padahal sebuah bangsa yang besar itu adalah bangsa yang
mengenal sejarah bangsa itu sendiri, dimulai dari sejarah lokal sejarah
nasional khusunya mengenai peninggalan-peninggalan pahlawan kita
yang seharusnya kita ketahui, kita jaga dan kita lestarikan supaya tidak
rusak bahkan tidak punah.