PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 3 MEDAN T.P. 2014/2015.

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X
SEMESTER II SMA NEGERI 3
MEDAN T.P. 2014/2015

Oleh :
Theresia Wira Wardani Sinaga
4113121070
Pendidikan Fisika

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN

2015


i

iv

KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
karunia-Nya sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai waktu yang
direncanakan. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL)
terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA
Negeri 3 Medan T.P.2014/2015” , diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Muhammad
Kadri, S.Si, M.Sc selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan
bimbingan dan saran kepada penulis sejak awak sampai dengan selesainya penyusunan
skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Sehat Simatupang,
M.Si; Ibu Dra. Ida Wahyuni, M.Pd dan Bapak Drs. Juniar Hutahaean, M.Si selaku penguji
1, 2 dan 3 yang telah memberikan saran-saran mulai dari perencanaan penelitian sampai
dengan selesai penyusunan skripsi ini. Kepada Ibu Erniwati Halawa, S.Si, M,Si selaku
dosen pembimbing akademik yang selama ini telah memberikan bimbingan dan dorongan ,

saran, serta dukungan moril dari diterimanya penulis di Jurusan Fisika ini. Ucapan terima
kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Sahlan Daulay, MM sebagai Kepala
Sekolah SMA Negeri 3 Medan yang telah memberikan izin penelitian di sekolah yang
dipimpin dan Ibu Dra. Sukmawati, M.Si sebagai guru mata pelajaran fisika SMA Negeri 3
Medan yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian.
Teristimewa peneliti sampaikan kepada Ayah (H.R.Sinaga) Ibu (O.R.Sidabutar)
juga kepada kakak (Arnia) dan adik (Eklesia) serta keponakan penulis (Bima) yang selalu
senantiasa menyayangi dan berdoa serta memberikan dorongan kepada penulis dalam
menyelesaikan studi di Unimed. Ucapan terima kasih juga untuk sahabat terbaik saya
(Mien dan Shintya) , Kelompok kecil Harmony (Gressy, Yenni Dwi, Merry, Rini, Erwin,
Reky, Tertip dan Jonatan) dan kepada PKK kami (Kak Donna dan Bang Heri) serta seluruh
teman-teman Fisika Dik A 2011 dan seluruh mahasiswa Fisika 2011 yang serta merta

v

mendukung penulis dalam menyelesaikannya skripsi ini. Ucapan terima kasih juga saya
ucapkan kepada rekan PPLT SMA Negeri 1 Medang Deras, Batu Bara

yang turut


menyokong dan membantu saya juga kepada seluruh kerabat dan famili serta keluarga yang
tidak bisa saya sebutkan satu per-satu saya ucapkan terima kasih atas dukungan dan
semangat yang diberikan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
Seperti kata pepatah “Tiada Gading Yang Tak Retak”. Penulis juga menyadari
bahwa masih banyak kekurangan, baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi
kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini mampu bermanfaat dalam memperkaya
khasanah ilmu pendidikan.

Medan ,

Juli 2015

(Theresia Wira. W. Sinaga)

iii

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X
SEMESTER II SMA NEGERI 3 MEDAN T.P. 2014/2015

THERESIA WIRA.W.SINAGA (4113121070)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Problem Based Learning
(PBL) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Suhu dan Kalor di Kelas X Semester
II SMA Negeri 3 Medan T.P. 2014/2015.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan populasi adalah seluruh siswa
kelas X SMA Negeri 3 Medan yang terdiri dari 14 kelas. Sampel penelitian ini diambil 2
kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling, yaitu kelas X MIA 10
menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dan X MIA 12 dengan menggunakan
pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 yaitu tes
hasil belajar dalam bentuk uraian sebanyak 10 soal dan telah di validasi isi oleh beberapa
pakar dan lembar observasi aktifitas belajar. Untuk menguji hipotesis digunakan uji t (uji
beda) menggunakan taraf signifikansi 0,05 sebelumnya terlebih dahulu menggunakan uji
prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
Data yang diperoleh antara lain hasil pretes, postes dan aktivitas belajar siswa. Ratarata nilai pretes siswa pada kelas eksperimen 23,60 dan kelas kontrol 22,78 sedangkan ratarata nilai postes siswa pada kelas eksperimen 63,15 dan kelas kontrol 56,97. Berdasarkan
analisis, diperoleh bahwa (1) Ada pengaruh yang signifikan model Problem Based
Learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa pada materi Suhu dan Kalor di Kelas X
Semester II SMA Negeri 3 Medan T.P. 2014/2015; (2) Aktivitas siswa pada model
Problem Based Learning (PBL) mempengaruhi hasil belajar siswa.
Kata Kunci : Problem Based Learning, Hasil Belajar, Aktivitas


vi

DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran

Halaman
i
ii
iii
iv
vi
viii

ix
x

BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
1.2
Identifikasi Masalah
1.3.
Batasan Masalah
1.4.
Rumusan Masalah
1.5.
Tujuan Penelitian
1.6.
Manfaat Penelitian
1.7.
Definisi Operasional
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1.

Kerangka Teoritis
2.1.1. Pengerian Belajar
2.1.2. Prinsip-prinsip belajar
2.1.3. Teori-teori belajar
2.1.4. Pengertian hasil belajar
2.1.5. Evaluasi Hasil Belajar
2.1.6. Aktivitas Belajar
2.1.7 Model Pembelajaran
2.1.8
Pembelajaran Konvensional
2.1.9
Model Problem Based Learning (PBL)
2.1.10 Karateristik Model Problem Based Learning (PBL)
2.1.11. Tujuan Model Problem Based Learning (PBL)
2.1.12. Sintaks Model Problem Based Learning (PBL)
2.1.13. Manfaat Model Problem Based Learning (PBL)
2.1.14. Materi
2.1.15. Suhu

1

4
4
5
5
6
6
8
8
8
9
12
12
14
14
14
15
15
16
18
18

20
20

vii

2.1.16. Jenis-jenis termometer
2.1.17. Hubungan antar termometer
2.1.18. Pemuaian
2.1.19. Kalor
2.2.
Kerangka Konseptual
2.3.
Hipotesis
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.
Populasi dan Sampel
3.2.1. Populasi Penelitian
3.2.2. Sampel Penelitian

3.3.
Variabel Penelitian
3.4.
Jenis dan Desain Penelitian
3.5.
Prosedur Penelitian
3.6.
Instrumen Penelitian
3.7.
Uji Coba Instrumen Penelitian
3.8.
Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Penelitian
4.1.1 Hasil Belajar
4.1.2. Pengolahan dan Analisa Data
4.1.3. Pengujian Analisa Data
4.1.3.1 Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku
4.1.3.2 Uji Normalitas Data

4.1.3.3 Uji Homogenitas Data
4.1.3.4 Uji Hipotesis Penelitian
4.1.4. Observasi
4.1.5
Tingkat taksonomi Bloom
4.2.
Pembahasan Hasil Penelitian
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
5.2
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

20
21
22
24
27
28
29
29
29
29
29
29
30
33
34
35
40
40
40
42
42
42
43
43
44
47
48
51
52
53
55

Viii

DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 2.1. Sintaks Model PBL

18

Tabel 2.2. Kalor jenis zat

25

Tabel 3.1. Desain Penelitian tipe Two Group (Pre-Test dan Post-Test)

29

Tabel 3.2. Prosedur Penelitian

31

Tabel 3.3. Perincian Kisi-kisi tes hasil belajar

32

Tabel 3.4. Kategori Hasil Belajar Siswa

33

Tabel 4.1

Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Pretes Kelas Kontrol

39

Tabel 4.2

Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Pretes Kelas Kontrol

40

Tabel 4.3 Nilai Rata-rata dan simpangan baku

42

Tabel 4.4 Uji Normalitas Data Kedua Kelompok Sampel

42

Tabel 4.5 Uji Homogenitas Data Kedua Kelompok Sampel

42

Tabel 4.6 Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Pretes

43

Tabel 4.7 Ringkasan perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Postes

44

Tabel 4.8 Hasil observasi aktivitas hasil belajar siswa kelas eksperimen

44

selama proses pembelajaran
Tabel 4.9 Ringkasan data postes siswa menurut tingkatan Taksonomi
Bloom

46

ix

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1.

Termometer air raksa, alkohol dan klinis

21

Gambar 2.2.

Air panas dan dingin dalam suatu wadah

25

Gambar 4.4

Diagram batang kategori nilai dan aktivitas siswa kelas

47

eksperimen
Gambar 4.5

Diagram batang perbedaan nilai siswa pada postes
Berdasarkan Taksonomi Bloom

48

x

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1

RPP Suhu dan Kalor

Halaman
55

Lampiran 2

LKS Suhu dan Kalor

65

Lampiran 3

RPP Perubahan Wujud

66

Lampiran 4

LKS Perubahan Wujud

80

Lampiran 5

RPP Asas Black

84

Lampiran 6

LKS Asas Black

96

Lampiran 7

RPP Perpindahan Kalor

98

Lampiran 8

LKS Perpindahan Kalor

109

Lampiran 9

Instrumen Penilaian Pretes/Postest

112

Lampiran 10 Kisi-kisi Pretes/Postest

114

Lampiran 11 Instrumen Penilaian Aktivitas

126

Lampiran 12 Perhitungan Nilai Rata-rata dan Standar Deviasi

130

Lampiran 13 Perhitungan Normalitas Data

132

Lampiran 14 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors

137

Lampiran 15 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z

138

Lampiran 16 Perhitungan Homogenitas Data

139

Lampiran 17 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F

142

Lampiran 18 Perhitungan Uji Hipotesis

144

Lampiran 19 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t

146

Lampiran 20 Deskriptor Observasi Aktivitas Belajar Siswa

148

Lampiran 21 Lembar Penilaian Aktivitas Kelas Eksperimen

150

Lampiran 22 Lembar Penilaian Aktivitas Kelas Kontrol

162

Lampiran 23 Dokumentasi Penelitian

174

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Kehidupan suatu bangsa erat sekali kaitannya dengan tingkat pendidikan

dari bangsa tersebut. Tugas pendidik tidak hanya sekedar melestarikan budaya
dan meneruskan dari generasi ke generasi. Dengan pendidikan juga diharapkan
dapat mengubah dan mengembangkan pengetahuan. Maka dengan itu, pemerintah
sangat berupaya terus untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Pendidikan dapat dilaksanakan dimana saja, baik di sekolah maupun di
rumah. Kegiatan pokok dalam pendidikan disekolah adalah kegiatan belajar
mengajar dan diharapkannya dari kegiatan belajar mengajar siswa dapat
mengalami perubahan dalam dirinya. Proses perubahan diri tersebut merupakan
standar keberhasilan dari tujuan pendidikan.
Untuk mengetahui standar keberhasilan dari pendidikan perlu dilakukan
pengukuran kualitas hasil belajar atau evaluasi keberhasilan belajar. Menurut
(Slameto, 2013)berhasil tidaknya pencapaian tujuan belajar bergantung kepada
proses belajar siswa yang dialami siswa sebagai anak didik. Pencapaian tujuan
pendidikan akan mampu menghasilkan perubahan dalam ranah kognitif, afektif,
dan psikomotorik. Dan mengetahui pencapaian siswa dalam belajar dapat dengan
mudah dilihat melalui hasil belajar.
Pada dasarnya berbagai kejadian yang terjadi di sekitar kita tidak pernah
terlepas dari fisika. Fisika mempelajari gejala alam serta fenomena alam yang
dijelaskan oleh berbagai prinsip dan hukum fisika. Melalui pembelajaran fisika
juga dapat diukur ranah afektif siswa, kognitif dan psikomotorik ketika
pembelajaran fisika. Melalui mengukur ketiga ranah ini, guru dapat mengetahui
berhasil atau tidaknya siswa dalam mempelajari pelajaran fisika.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru fisika di SMA Negeri 3 Medan,
dengan Ibu Dra. Sukmawati, M.Si diketahui bahwa selama ini hasil belajar fisika
di SMA Negeri 3 tidak menunjukan kenaikan hasil belajar yang signifikan. Beliau
mengatakan nilai siswa setiap tahunnya yaitu 50-70 atau dengan nilai C. Untuk
melihat faktor yang mempengaruhi hasil belajar fisika yang tidak mengalami

2

kenaikan hasil belajar yang signifikan peneliti menyebarkan angket kepada siswa
kelas X MIA di SMA Negeri 3 Medan.
Hasil Angket di SMA Negeri 3 Medan menjelaskan beberapa faktor yang
mempengaruhi hasil belajar fisika tidak mengalami kenaikan hasil belajar yang
signifikan dikarenakan siswa mengalami beberapa masalah dalam belajar fisika,
yaitu (1) siswa mengatakan pelajaran fisika sulit karena mereka harus menghapal
rumus dan menyelesaikan soal-soal perhitungan yang sukar (2) pembelajaran
fisika hanya seputar teori-teori bacaan (3) pembelajaran fisika cenderung pasif
dan siswa kurang diajak berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran dan (4) siswa
kurang termotivasi dalam belajar karena mereka berpikir tidak ada hal yang dapat
dicapai melalui pembelajaran fisika.
Dari beberapa faktor diatas, peneliti mencoba menerapkan satu model
pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar fisika yang
signifikan. Penerapan model Problem Based Learning sudah pernah digunakan
sebelumnya oleh (Ni Nyoman Lestari , 2010) hasil penelitiannya menunjukan
prestasi belajar siswa pada kelompok PBL berkualifikasi amat baik sebesar 44,74
% sedangkan pada kelompok konvensional sebesar 5,26%.
Sedangkan menurut (I’in Sufiya, 2010) keterlaksanaan model pembelajaran
Problem Based Learning berbantuan mind mapping terlaksana sebesar 89,59%
(sangat baik) oleh guru dan 84,68% (baik) oleh siswa. Menurut (Wasiso dan
Hartono, 2013), terdapat perbedaan peningkatan pemahaman antara siswa yang
mengalami pembelajaran dengan model PBL bervisi SETS dan konvensional.
Siswa mengalami peningkatan pemahaman kebencanaan yang lebih besar
daripada siswa yang mengalami pembelajaran konvensional.
Hal ini juga didikung oleh (Folashade dan Afolabi, 2009) “Problem based
learning technique is more effective in teaching and learning pf physics and
science subject in particular than the convensional method. Problem based
learning technique exposed to the student more to realities of life and tend to work
as scientist and acquire knowledge by themselves which the teacher only correct
their miss conceptions.” Penggunaan model PBL lebih efektif digunakan dalam
mengajar dan pembelajaran fisika dan gejala fisika dari metode konvensional.

3

Teknik PBL menunjukan kepada siswa kenyataan dalam kehidupan sehari-hari
dan menjaga alam sehingga memperoleh pengetahuan oleh mereka sendiri dimana
guru hanya memeriksa kesalahan dari konsep yang mereka temukan.
Dan menurut (Sahin dan Yorek , 2009) “The study has compared
achievement and expectations of PBL and traditonal group student physics class.
In additition, relationship of student expectation, achievement and gender were
examined.” Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan hasil belajar kelas
PBL dan kelas tradisional di dalam kelas fisika. Peneliti juga menambahkan,
hubungan yang diharapkan siswa, motivasi atau keinginan untuk sukses dan jenis
kelamin menentukan hasil belajar.
Berdasarkan peneliti sebelumnya diketahui bahwa ada pengaruh yang
signifikan terhadap hasil belajar siswa melalui penggunaan model PBL ini.
Namun para peneliti sebelumnya mengalami beberapa kendala, yaitu (1) kurang
terlibatnya siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung sehingga sulit
mengatur alokasi waktu yang diperlukan dalam proses pembelajaran dengan
model ini, (2) ketersediaan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
eksperimen, (3) sebelumnya eksperimen yang akan dilakukan belum pernah
dipercobakan oleh peneliti, (4) kurangnya penalaran siswa dalam menemukan
masalah dan (5) kurangnya kesiapan siswa sebelum berlangsungnya proses belajar
mengajar.
Peneliti ingin mengadakan penelitian dengan menggunakan model PBL
dengan tujuan untuk meningkatkan upaya yang telah diteliti oleh peneliti
sebelumnya dengan memperhatikan pemanfaatan alokasi waktu, penyediaan alat
dan bahan untuk eksperimen sebagai media pembelajaran. Perbedaan penelitian
ini dengan peneliti sebelumnya dimana peneliti menggunakan pendekatan
saintifik pada pembelajaran
ditekankan dalam

Kurikulum 2013 dimana kemampuan siswa

mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengolah

informasi, mengkomunikasikan dan mencipta.

4

Sementara upaya peningkatan hasil belajar dengan model PBL telah
digunakan oleh peneliti sebelumnya namun tidak menggunakan pendekatan
saintifik serta menggunakan pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) 2006 serta berbantukan mind mapping.
Dari berbagai uraian, peneliti tertarik melakukan penelitian, “Pengaruh
Model Problem Based Learning (PBL) terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Suhu dan Kalor di Kelas X di SMA Negeri 3 Medan T.P. 2014/2015 ”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka peneliti yang
dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :
1. Rendahnya hasil belajar fisika siswa,
2. Siswa jarang berpikir untuk menemukan konsep fisika dalam kehidupan
sehari-hari sehingga pelajaran fisika membosankan,
3. Kurangnya minat siswa untuk mempelajari fisika siswa.
4. Pembelajaran fisika masih bersifat konvensional, kurangnya variasi model
dan metode pembelajaran.
5. Pembelajaran fisika masih hanya sebatas menghapal rumus dan teori serta
mengerjakan soal-soal.
1.3. Batasan Masalah
Memperjelas ruang lingkup masalah yang akan diteliti, maka perlu dijelaskan
batasan masalah dalam penelitian yaitu :
1. Model pembelajaran selama kegiatan belajar mengajar adalah model
Problem Based Learning dan model pembelajaraan konvensional pada
materi pokok Suhu dan Kalor di SMA Negeri 3 Medan kelas X di
Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015.
2. Objek penelitian ini adalah siswa/i SMA Negeri 3 Medan kelas X
Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015.
3. Hasil belajar yang diteliti adalah hasil belajar fisika siswa.
4. Materi yang diajarkan adalah materi Suhu dan Kalor di kelas X semester II
Tahun Pelajaran 2014/2015.

5

1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan batasan masalah,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :
1. Bagaimana hasil belajar

siswa yang menggunakan pembelajaran

Konvensional pada materi Suhu dan Kalor di kelas X Semester II SMA
Negeri 3 Medan T.P. 2014/2015 ?
2. Bagaimana hasil belajar siswa menggunakan model Problem Based
Learning pada materi Suhu dan Kalor di kelas X Semester II SMA Negeri
3 Medan T.P. 2014/2015 ?
3. Bagaimana aktivitas siswa selama proses belajar mengajar dengan
menggunakan pembelajaran konvensional pada materi Suhu dan Kalor di
kelas X Semester II SMA Negeri 3 Medan T.P. 2014/2015 ?
4. Bagaimana aktivitas siswa selama proses belajar mengajar dengan
menggunakan model Problem Based Learning pada materi Suhu dan
Kalor di kelas X Semester II SMA Negeri 3 Medan T.P. 2014/2015 ?
5. Bagaimana pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil
belajar siswa pada materi Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA
Negeri 3 Medan T.P. 2014/2015 ?
1.5. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran
konvensional pada materi Suhu dan Kalor di kelas X Semester II SMA
Negeri 3 Medan T.P. 2014/2015.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model Problem Based
Learning pada materi Suhu dan Kalor di kelas X Semester II SMA Negeri
3 Medan T.P. 2014/2015
3. Untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses belajar mengajar dengan
menggunakan pembelajaran konvensional pada materi Suhu dan Kalor di
kelas X Semester II SMA Negeri 3 Medan T.P. 2014/2015.
4. Untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses belajar mengajar dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning pada materi

6

Suhu dan Kalor di kelas X Semester II

SMA Negeri 3 Medan T.P.

2014/2015.
5. Untuk mengetahui pengaruh model Problem Based Learning (PBL)
terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Suhu dan Kalor di Kelas X
Semester II SMA Negeri 3 Medan T.P. 2014/2015.
1.6.Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dalam penelitian yaitu :
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar siswa yang menggunakan model
Problem Based Learning (PBL) di SMA Negeri 3 Medan.
2. Sebagai salah satu alternatif pembelajaraan yang dapat digunakan guru
untuk meningkatkan kualitas pembelajaraan.
1.7.Defenisi Operasional
1. Belajar suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
(Slameto, 2002)
2. Hasil Belajar Purwanto (2008:46) hasil belajar adalah perubahan perilaku
disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang
diberikan dalam proses belajar mengajar. (Purwanto, 2008)
3. Pembelajaran konvensional atau disebut juga dengan pembelajaran biasa
dilakukan oleh para guru dalam mengajar selama ini. Pembelajaran
konvensional cenderung pasif dalam menerima pembelajaran.
4. Model pembelajaran merupakan pola umum perilaku pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Model pembelajaraan
dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model
pembelajaran

yang

sesuai

dan

efisien

untuk

mencapai

tujuan

pembelajaran

yang

pendidikannya. (Rusman, 2010)
5. Problem

based

learning

(PBL)

merupakan

penyampaian dilakukan dengan cara menyajikan suatu permasalahan,
mengajukan pertanyaan-pertanyaan, memfasilitas penyelidikan, dan
membuka dialog. (Sani, 2014)

7

6. Aktivitas belajar itu adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap,
pikiran,perhatian, dan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran guna
menunjang keberhasilan proses belajar dan memperoleh manfaat dari
kegiatan tersebut. (Sardiman, 2010)

53

DAFTAR PUSTAKA
Amir, T., (2010), Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning, Kencana
Media Perdana Group, Jakarta.
Arends, R., (2008), Learning to Teach, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Dahar, R.W., (2006), Teori-teori belajar dan Pembelajaraan, Erlangga, Jakarta.
Folshade,A., dan Akinbobola,A.O., (2009). Contructivist Problem Based
Learning Technique and the Academic of Physics Students with Low Ability
Level in Nigerian Secondary Schools. Eurasian Journal of Physiscs and
Chemistry Education : 50
Giancoli., 2001, Fisika Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
I’in Sufiya, Sutarman, dan Sugianto., (2010), Pengaruh Penggunaan Model PBL
Berbantuan Mind Mapping terhadap Prestasi Belajar Fisika Siswa kelas X
SMA Negeri 02 Batu, Jurnal Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri
Malang
Ngalimun., (2012). Strategi dan Model Pembelajaran, Aswaja Pressindo,
Yogyakarta.
Lestari, N.N.S., (2010),

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah

(Problem Based Learning) dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar
Fisika Bagi Siswa Kelas VII SMP. Pendidikan Ganesha Singaraja Bandung
:18-19
Kanginan,M., (2006), Fisika Untuk SMA kelas X, Erlangga, Jakarta.
Purwanto., (2008), Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Pelajar, Surakrta.
Rusman., (2012), Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru, RajaGrafindo, Depok.
Sani,R.A., (2014), Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013,
Bumi Aksara, Jakarta.
Sahin,M., dan Yorek, N., (2009), A Comparison of Problem Based Learning and
traditional lecture students’ expectations and course grades in an
introductory physics classroom, Jounal of Departement of Secondary and
Mathematics Educations Dokuz Eylul University Volume 4 : 760-761
Sardiman, (2000), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Grafindo, Jakarta.

54

Slameto., (2013), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka
Cipta, Jakarta
Subagya, H., (2014), Konsep dan Penerapan Fisika SMA/MA Kelas X, Bumi
Aksara, Jakarta
Sudjana., (2005), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.
Sugiyono., (2013), Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung
Surya, Y., (1997), Olimpiade Fisika, Primatika Cipta Ilmu, Jakarta
(2008), IPA Fisika Gasing Kelas VII, Grasindo, Jakarta
Tahir, W.M., (2012), Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Menggunakan Media
Kartu Bilangan pada Pembelajaran Matematika [online]. Tersedia :
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/viewFile/831/pdf
Wasiso, S.J., dan Hartono.,

(2013),

Implementasi Model Problem Based

Learning Bervisi SETS untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan
Masalah IPA dan Kebencanan oleh Siswa, Jounal of Innovative Science
Education: 66-67
Yeni, E.M., (2011), Pemanfaatan Benda-benda Manipulatif untuk Meningkatkan
Pemahaman Konsep Geometri dan Kemampuan Tilikan Ruang Siswa kelas
V

Sekolah

Dasar.

Ety_Mukhlesi_Yeni.pdf

[Online].

Tersedia:

http://jurnal.upi.edu/file/7-