Selanjutnya

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN
ANTARA
KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA
DAN
KEMENTERIAN LUAR NEGERI DAN PERDAGANGAN BRUNEI DARUSSALAM
TENTANG KERJASAMA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIPLOMATIK

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Kementerian Luar Negeri
dan Perdagangan Brunei Darussalam selanjutnya secara bersama-sama disebut
"Para Pihak" dan masing-masing disebut "Pihak,;
BERHASRAT untuk mengembangkan dan memperkuat hubungan dan
kerjasama yang bersahabat antara kedua negara melalui konsultasi dan pertukaran
pandangan mengenai isu-isu bilateral dan internasional yang menjadi ketertarikan
bersama;
MEMPERTIMBANGKAN
kebutuhan
untuk
mengembangkan
dan
meningkatkan hubungan dan kerjasama yang ada antara Para Pihak melalui
kerjasama yang lebih erat di bidang pendidikan dan pelatihan untuk para diplomat;

SESUAI dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
kedua negara.
TELAH DICAPAI kesepahaman sebagai berikut:
PASALI
TUJUAN

Tujuan dari Memorandum Saling Pengertian (selanjutnya disebut MSP) ini
adalah untuk:
a.
Berkonsultasi dan bertukarpandangan mengenar rsu-isu hubungan dan
kerjasama bilateral yang menjadi ketertarikan bersama, maupun isu regional dan
internasional;
b.
Memberikan kerangka kerjasama di bidang pendidikan dan pelatihan untuk
para diplomat kedua Negara;

c.
Menciptakan kondisi untuk memelihara tlubungan dan kerjasama yang tetap
antara pusat pendidikan dan pelatihan diplomatik dari Para Pihak;


PASAL 2
BIDANG KERJASAMA
II

Bidang kerjasama di bawah MSP ini terdiri dari:
a.
Menyelenggarakan
pertemuan konsultasi, konferensi ata u simposium
mengenai isu-isu pengembangan hubungan dan kerjasama bilateral, maupun
isu-isu regional dan internasional;
b.
Pertukaran para pengajar dengan maksud untuk saling bertukar
pengetahuan dan pengalaman masing-masing dengan para pengajar dan siswa
dari Pihak lain;
c.
Pertukaran informasi dan bahan cetakan lainnya yang diterbitkan secara
nasional maupun internasionai, terutama di bidang-bidang yang menyangkut
ketertarikan bersama;
d.
Pertukaran para pejabat atau siswa untuk berpartisipasi dalam kursus

dengan topik-topik yang menjadi ketertarikan bersama seperti kebijakan-kebijakan
di bidang kebudayaan, politik dan ekonomi maupun keterampilan berbahasa di
lembaga pendidikan diplomatik Para Pihak atau di institusi pendidikan yang
disetujui.

PASAL 3
LEMBAGA-LEMBAGA PELAKSANA

1.
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menunjuk Pusat Pendidikan
dan Pelatihan Kementerian Luar Negeri sebagai lembaga yang bertanggungjawab
atas pelaksanaan MSP ini.
2.
Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Brunei Darussalam menunjuk
Departemen Administrasi Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan sebagai
lembaga yang bertanggungjawab atas pelaksanaan MSP ini.

I•

PASAL 4

PENGATURANPELAKSANAAN

Para Pihak akan memutuskan pengaturan pelaksanaan dari setiap kegiatan
bersama. Untuk tujuan ini, Pengaturan khusus wajib diputuskan oleh Para Pihak
yang terdiri dari syarat dan kondisi kegiatan yang akan dilakukan .

PASAL 5
PENGA TURAN KEUANGAN

1.
Pengaturan keuangan dari kegiatan-kegiatan tersebut di atas yang dibuat
berdasarkan MSP ini akan ditentukan oleh Para Pihak atas dasar kasus per kasus
dalam pelaksanaannya .
2.
Para Pihak harus membiayai kegiatan-kegiatan sebagaimana dimaksud
pada MSP ini dengan sumber yang telah ditetapkan dalam anggaran masingmasing sesuai dengan ketersediaan dana dan peruntukan anggaran dari sumber
tersebut serta hukum dan peraturan nasional masing-masing Pihak.

PASAL 6
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL


1.
Para Pihak wajib memastikan bahwa hak kekayaan intelektual yang mungkin
muncul dari pelaksanaan MSP ini diatur sesuai dengan peraturan nasional Para
Pihak dan instrumen hukum internasional yang mana Para Pihak merupakan
Negara pihak.
2.
Jika salah satu Pihak berkeinginan untuk membuka data dan/atau informasi
rahasia yang dihasilkan dari kegiatan kerjasarna dalam MSP ini, Pihak tersebut
harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu d3ri Pihak lainnya sebelum
pembukaan tersebut dapat dilakukan.

PASAL 7
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Setiap perselisihan antara Para Pihak yang berkaitan dengan penafsiran dan
pelaksanaan MSP
ini wajib diselesaikan melalui konsultasi-konsultasi dan
perundingan-perundingan.


PASAL 8
PEMBATASAN KEGIATAN PERSONIL

Masing-masing Pihak wajib memastikan bahwa semua personil yang terlibat
kegiatan dalam MoU ini tidak akan berpartisipasi dalam masalah politik dan/atau
usaha komersial di negara penerima, dan wajib bertindak di dalam kerangka
kegiatan kerjasama dalam MSP ini.

PASAL 9
PERU BAHAN

MSP ini dapat ditinjau atau diubah kembali setiap waktu atas kesepakatan bersama
secara tertulis oleh Para Pihak. Peninjauan kembali atau perubahan-perubahan
tersebut wajib mulai berlaku pada tanggal sebagaimana ditentukan Para Pihak dan
wajib menjadj bagian yang tak terpisahkan dari MSP ini.

PASAL10
MULAI BERLAKU, MASA BERLAKU, DAN MASA BERAKHIR

1.


MSP ini wajib mulai berlaku pada tanggal penandatanganan.

2.
MSP ini akan tetap berlaku selama 3 (tiga) tahun dan akan diperpanjang
secara otomatis selama 1 (satu) tahun berikutnya, kecuali salah satu Pihak
memberitahukan Pihak lainnya mengenai pengakhiran MSP ini dengan
memberikan pemberitahuan secara tertulis sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan
sebelum tanggal berakhirnya MSP ini, melalui jalur diplomatik.

3.
Pengakhiran MSP ini wajib tidak mempengaruhi keabsahan dan masa
berlaku setiap kegiatan yang sedang berjalan yang dibuat sebelum berakhirnya
MSP ini hingga selesainya kegiatan tersebut, kecuali Para Pihak menyepakati
sebaliknya.

SEBAGAI BUKTI, yang bertanda tangan di bawah ini, telah menandatangani
Memorandum Saling Pengertian ini.
DIBUAT dalam rangkap dua di Bali pada tanggal delapan belas bulan Juli
tahun dua ribu sebelas dalam Bahasa lnggris dan Indonesia, kedua naskah

memiliki keabsahan yang sama. Jika terdapat perbedaan penafsiran atas MSP ini,
maka teks bahasa lnggris yang wajib berlaku.

UNTUK KEMENTERIAN LUAR NEGERI
REPUBLIK INDONESIA

II
Signed
I

'

1_, . ,

,

I

I


I

,

·,

UNTUK KEMENTERIAN LUAR
NEGERI DAN PERDAGANGAN
BRUNEIDAF ·ssALAM

Signed
;

I

I

Yan Mulia DR. R
Menter


Paduka Yang Mulia
Pangeran Mohamed Bolkiah
Menteri Luar Negeri dan Perdagangan

MEMORANDUM OF UNDERSTANDING
BETWEEN
THE MINISTRY OF FOREIGN AFFAIRS OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
AND
THE MINISTRY OF FOREIGN AFFAIRS AND TRADE OF BRUNEI
DARUSSALAM
ON
DIPLOMATIC EDUCATION AND TRAINING

The Ministry of Foreign Affairs of the Republic of Indonesia and the Ministry
of Foreign Affairs and Trade of Brunei Darussalam, hereinafter collectively
referred to as "Parties" and singularly as "Party" ;
DES IRl NG to develop and strengthen the friendly relations and cooperation
between the two countries through consultations and exchange of views on
bilateral and international issues of mutua! interest
CONSIDERING the need to develop and foster existing relations and

cooperation between the Parties through closer cooperation in the field of
education and training for diplomats;
PURSUANT to the prevailing laws and regulations in the respective
countries.
HAVE REACHED the following understanding:

ARTICLE 1
OBJECTIVES
The objectives of this Memorandum of Understanding (hereinafter referred
to as MoU) are to:
a.
Consult and exchange views on issues of bilateral relations and
cooperation of mutual interest, as well as on regional and international issues;
b.
Provide a framework of cooperation in the field of education and training
for diplomats of both countries;
c.
Create conditions for maintaining regular contacts and cooperation
between the diplomatic education and training centers of the Parties.

ARTIC LE 2
AREAS OF COOPERATION

The areas of cooperation under this MoU comprise:
a.
Organizing consultative meetings, conferences or symposia on issues of
development on bilateral relations and cooperation, as well as on regional and
international issues;
b.
Exchange of lecturers with a view to sharing their respective knowledge
and experience with lecturers and students of the other Party;
c.
Exchange of information and any other printed materials on national and
international publications, especially in areas of mutual interest;
d.
Exchange of officials or students to participate in courses on topics of
mutual interest such as cultural, political and economic policies as well as
linguistic skills at the Party's diplomatic institution or agreed educational
institutions.

ARTICLE 3
IMPLEMENTING AGENCIES

1.
The Ministry of Foreign Affairs of the Republic of Indonesia designates the
Centre for Education and Training of the Ministry of Foreign Affairs as the agency
that is responsibte for the implementation of this MoU.
2.
The Ministry of Foreign Affairs and Trade of Brunei Darussalam designates
the Department of Administration of the Ministry of Foreign Affairs and Trade as
the agency that is responsible for the implementation of this MoU .

ARTICLE 4
IMPLEMENTATION ARRANGEMENT

The Parties will decide on the implementation arrangement of every joint activity.
For this purpose, a specific Arrangement shall be concluded by the Parties which
constitute the terms and the conditions of the proposed activities.

ARTICLE 5
FINANCIAL ARRANGEMENT

1.
The financial arrangements of the above-mentioned activities made under
this MoU shall be determined by the Parties on case-by-case basis for their
implementation.

2.
The Parties shall finance the activities referred to in this MoU w,ith the
assigned resources in their respective budget, subject to availability and budget
appropriation of such resources and each Party's national laws and regulations.

ARTICLE 6
INTELLECTUAL PROPERTY RIGHTS
1.
The Parties shall ensure that any intellectual property rights which may
arise out of the implementation of this MoU, be governed in accordance with the
Parties' national legislation and the international legal instruments to which the
Parties are party to.
2.
If either Party wishes to disclose confidential data and/or information
resulting from the cooperation activities under this MoU, it must obtain prior
consent from the other Party before disclosure can be made.

ARTICLE 7
SETTLEMENT OF DISPUTES
Any dispute between the Parties concerning the interpretation and implementation
of this MoU shall be settled through consultations and negotiations.

ARTICLE 8
LIMITATION OF PERSONNEL ACTIVITIES
Each Party shall ensure that all personnel engaged in the activities under this
MoU will not participate in any political affairs and/or any commercial ventures in
the host country, and shall act within the framework of activities of cooperation
under this MoU.
ARTICLE 9
AMENDMENT
This MoU can be reviewed or amended at any time by mutual written consent of
the Parties. Such revisions or amendments shall enter into force on such date as
determined by the Parties and shall form an integral part of this MoU.

ARTICLE 10
ENTRY INTO FORCE, DURATION, AND TERMINATION
1.

This MoU shall enter into force on the date of its signing.

2.
This MoU shall remain in force for a period of 3 (three) years and
automatically be extended for 1 (one) year consecutively, unless one Party
notifies the other Party about the termination of this MoU by giving written
notification at least 3 (three) months prior to the date of expiration of this MoU,
through diplomatic channels.
3.
The termination of this MoU shall not affect the validity and duration of any
ongoing activities made prior to the termination of this MoU until the completion of
such activities, unless the Parties agree otherwise .

IN WITNESS WHEREOF, the undersigned, have signed this Memorandum
of Understanding.

DONE in duplicate at Bali on this eighteenth day of July in the year two
thousand and eleven in the English and Indonesian languages, both texts being
equally authantic. In case of any divergence of interpretation of this MoU, the
English text shall prevail.

FOR THE MINISTRY OF
FOREIGN AFFAIRS OF
THE REPUBLIC OF INDONESIA

FOR THE MINISTRY OF FOREIGN
AFFAIRS AND TRADE OF
BRUNEI DARUSSALAM

,,

Signed
H. E. DR. R.l\11 イOAセhエサ@
M. Natalegawa
Minister fof/Foreign Affairs

Signed

H. R. H Prince Mohamed Bolkiah
Minister of Foreign Affairs and Trade