EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
DENGAN MEDIAPETA KONSEP TERHADAPHASIL
BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN
LARUTANELEKTROLIT DAN NON
ELEKTROLIT
Oleh :
Rika Arima Sirait
NIM.409331048
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Efektifitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team
Achievmant Division (STAD) dengan Media Peta Konsep terhadap Hasil Belajar
Siswa pada Pokok Bahasan Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit di SMA Negeri
20 Medan”. Adapun penyusunan skripisi ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dra.
Ratu Evina Dibyantini,M.Si sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal seminar
proposal, pelaksanaan penelitian sampai dengan pengolahan data hingga
penyusunan skripsi ini dapat selesai. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada ibu Dra. Nurmalis, M.Si, bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si, dan ibu Dra.
Ani Sutiani, M.Si yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi
kesempurnaan penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada
Ibu Dra. Anna Juniar selaku Dosen Pembimbing Akademik dan seluruh Bapak
dan Ibu dosen serta staff pegawai jurusan kimia yang telah memberikan banyak
ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama proses perkuliahan. Ucapan
terimakasih juga disampaikan kepada Kepala SMA N 20 Medan, guru-guru
beserta stafnya dan siswa-siswa yang telah banyak membantu penulis selama
proses penelitian berlangsung.
Teristimewa saya mengucapkan banyak terima kasih kepada orang tua
tersayang: ibunda Ermaliana dan Ayahanda Sarif Sirait yang telah mencucurkan
seluruh keringat, telah membimbing kami dan tidak pernah lelah selalu
memanjatkan do`a untuk kami, anak-anakmu. Kalianlah seluruh nafas kami.
Terima kasih juga kepada Abangda tersayang Rico Arima Sirait, SE dan
Ricky Arima Sirait serta Adinda Rina Arima Sirait yang telah memberikan doa,
motivasi, semangat, dan dukungan. Sahabatku tersayang Nurwahyuningsih.M.A
iv
yang selalu ada disaat penulis membutuhkan bantuan dalam bentuk apapun, dan
untuk Someone Special for me, thank you for your love. Kepada sahabat – sahabat
seperjuangan di Kimia Ekstensi 2009 yang juga memberikan semangat
kebersamaan, kenangan yang indah untuk penulis, Weni, Reza, Juandi, Yusuf,
Dodos, Mia aku pasti akan mengingat kalian.
Penulis menyadari masih banyak kelemahan dalam penyusunan skripsi ini
baik dari segi isi, susunan maupun tata bahasa. Namun, penulis telah berupaya
dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
skripsi ini. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan terlebih kepada para peneliti berikutnya dalam melakukan
pengembangan penelitian.
Medan,
Penulis,
Maret 2014
Rika Arima Sirait
NIM. 408331048
iii
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN
MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA
POKOK BAHASAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
Rika Arima Sirait NIM 409331048
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa
melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media peta
konsep dengan pembelajaran metode diskusi langsung dengan media peta konsep
pada pokok bahasan larutan elektrolit dan non elektrolit di SMA Negeri 20 Medan
pada kelas XI IPA tahun ajaran 2013/2014. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini sebanyak 2 kelas yang diambil secara random. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan
berganda dengan 5 pilihan jawaban. Sebanyak 25 soal yang telah dinyatakan
valid dan reliabel. penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa yang
diajarkan dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team
Achievmant Division (STAD) dengan Media Peta Konsep 71,68, sedangkan siswa
yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran diskusi bebas dengan
media Peta konsep memiliki rata-rata nilai 50,72. Disamping itu, dari analisis data
gain yang telah berdistribusi normal dan homogen bahwa rata-rata gain yang
diperoleh siswa di kelas eksperimen I sebesar 0,593 dan kelas eksperimen II
sebesar
0,246 sehingga persentase peningkatan hasil belajar pada kelas
eksperimen I sebesar 59,3 % sedangkan pada kelas eksperimen II sebesar 24,6 %.
Sesuai dengan uji hipotesis yakni uji t dua pihak, dengan taraf signifikan 0,025
diperoleh thitung > ttabel, yakni thitung = 5,633 > ttabel = 1,6788, berarti Ha diterima
dan Ho ditolak. Dengan melihat hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
peningkatan hasil belajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student
Team Achievmant Division (STAD) dengan Media Peta Konsep lebih tinggi daripada
menggunakan Model Pembelajaran Diskusi Bebas dengan Media Peta Konsep
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan ...................................................................................... i
Riwayat Hidup .............................................................................................. ii
Abstrak ......................................................................................................... iii
Kata Pengantar.............................................................................................. iv
Daftar Isi....................................................................................................... vi
Daftar Gambar .............................................................................................. viii
Daftar Tabel.................................................................................................. ix
Daftar Lampiran............................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1
1.2. Ruang Lingkup .................................................................................... 3
1.3. Batasan Masalah ................................................................................. 4
1.4. Rumusan Masalah................................................................................ 4
1.5. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4
1.6. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5
1.7
Definisi Operasional ............................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 6
2.1 Kerangka Teoritis.................................................................................... 6
2.1.1 Pengertian Belajar ................................................................................ 6
2.2. Prinsip-prinsip Belajar ........................................................................... 7
2.3. Hasil Belajar ......................................................................................... 8
2.4. Pembelajaran Kooperatif ........................................................................ 10
2.5 Tujuan Pembelajaran Kooperatif ............................................................. 12
2.6 Kedudukan Metode dalam Belajar Mengajar ........................................... 13
2.7. Metode Student Teams Achievement Division (STAD).......................... 14
2.8 Peta Konsep Sebagai Media Pembelajaran .............................................. 16
2.9. Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit ..................................................... 20
2.11. Hipotesis Penelian ................................................................................ 25
vii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................... 27
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 27
3.2. Populasi dan Sampel ........................................................................... 27
3.3
Variabel dan Instrument penelitian ...................................................... 27
3.3.1 Variabel .............................................................................................. 27
3.3.2 Instrumen Penelitian ............................................................................ 28
3.4.
Rancangan Penelitian .......................................................................... 30
3.5
Prosedur Kegiatan Penelitian .............................................................. 31
3.6.
Teknik Analisis Data ........................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 36
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ............................... 16
Tabel 2.2. Perbandingan Sifat-sifat Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit..... 21
Tabel 2.3. Pengelompokan Larutan Bersifat Elektrolit dan Elektrolit........... 27
Tabel 3.1. Kriteria Validitas Tes ................................................................... 30
Tabel 3.2. Kriteria Tingkat Reliabilitas Tes ................................................... 30
Tabel 3.3. Rancangan Penelitian ................................................................... 31
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Skema Metode Pembelajaran STAD ......................................... 14
Gambar 2.2 Larutan Elektrolit ....................................................................... 21
Gambar 2.3 Pembagian Larutan Elektrolit .................................................... 27
Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian ......................................................... 35
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus ....................................................................................... 48
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ........................................... 49
Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen Test Sebelum validasi ................................. 59
Lampiran 4 Instrumen Test sebelum validasi................................................. 60
Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen Test sebelum validasi ....................... 69
Lampiran 6 LKS ........................................................................................... 70
Lampiran 7 Kunci Jawaban LKS ................................................................... 71
Lampiran 8 Peta Konsep ............................................................................... 73
Lampiran 9 Kisi-Kisi Instrumen Test Setelah validasi ................................... 74
Lampiran 10 Instrumen Test Setelah validasi ................................................ 75
Lampiran 11 Kunci Jawaban Instrumen Test Setelah validasi....................... 81
Lampiran 12 Perhitungan uji Validitas Instrumen.......................................... 82
Lampiran 13 Tabel Perhitungan uji Validitas Instrumen ................................ 85
Lampiran 14 Perhitungan uji Reliabilitas Instrumen ...................................... 86
Lampiran 15 Tabel Perhitungan uji Reliabilitas Instrumen ............................ 87
Lampiran 16 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes ......................................... 88
Lampiran 17 Tabel Tingkat Kesukaran Tes ................................................... 89
Lampiran 18 Perhitungan Daya Beda Tes ..................................................... 90
Lampiran 19 Tabel Daya Beda Tes ............................................................... 92
Lampiran 20 Tabulasi Data Pretest Dan Posttest kelas Eksperiment I ......... 95
Lampiran 21 Tabulasi Data Pretest Dan Posttest kelas Eksperimen II .......... 96
Lampiran 22 Perhitungan rata-rata, standar deviasi dan varians ..................... 97
Lampiran 23 Perhitungan uji Normalitas ....................................................... 99
Lampiran 24 Perhitungan uji Homogenitas ................................................... 104
Lampiran 25 Pengujian Hipotesis.................................................................. 106
Lampiran 26 Perhitungan Gain (Peningkatan Hasil Belajar) .......................... 108
Lampiran 27 Tabel Nilai r-Product Moment .................................................. 109
Lampiran 28 Tabel Z .................................................................................... 110
xi
Lampiran 29 Table Nilai-Nilai Dalam Distribusi (Tabel-t) ............................ 111
Lampiran 30 Tabel Kritis Distribusi F ........................................................... 112
Lampiran 31 Dokumentasi ............................................................................ 113
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan
wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia
(SDM). Sejalan dengan perkembangan dunia pendidikan yang semakin pesat
menuntut lembaga pendidikan untuk lebih dapat menyesuaikan perkembangan
ilmu pengetahuan. Banyak perhatian khusus diarahkan kepada perkembangan dan
kemajuan pendidikan (Isjoni, 2010).
Ilmu kimia memiliki cukup banyak perhitungan, reaksi-reaksi serta sarat
dengan konsep-konsep terlebih di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA),
sehingga muncul anggapan bahwa kimia tergolong pelajaran yang sulit dan
kurang menarik. Dimana hal ini pada akhirnya dapat berpengaruh terhadap
pencapaian hasil belajar siswa (Rhyno, 2010).
Masalah di atas dapat dipengaruhi oleh lemahnya metode pembelajaran
yang diterapkan oleh guru, salah satunya penggunaan model pembelajaran yang
kurang tepat yang dapat menimbulkan kebosanan, dampaknya siswa tidak
termotifasi untuk belajar dan cenderung pasif. Menurut para ahli psikologi siswasiswa akan mudah memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai
dengan contoh-contoh konkret dan dikerjakan secara bersama-sama (Isjoni, 2010).
Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam dunia pendidikan, saat ini
berkembang berbagai model pembelajaran. Secara harfiah model pembelajaran
merupakan strategi yang digunakan guru untuk meningkatkan motivasi belajar,
sikap belajar dikalangan siswa, maupun berfikir kritis, memiliki keterampilan
sosial dan pencapaian hasil pembelajaran yang lebih optimal. Karena itulah,
perkembangan model pembelajaran dari waktu ke waktu terus mengalami
perubahan. Model-model pembelajaran tradisional kini mulai ditinggalkan dan
berganti dengan model yang lebih modern (Isjoni, 2010).
Penggunaan berbagai macam metode pembelajaran yang merangsang
minat siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran sudah mulai banyak
1
2
dilakukan di sekolah-sekolah. Salah satu metode pembelajaran yang lebih banyak
digunakan adalah metode pembelajaran kooperatif dengan berbagai metode yang
salah satunya adalah metode Student Teams Achievement Division (STAD).
Metode STAD salah satu metode yang paling sederhana dalam
pembelajaran kooperatif dan merupakan sebuah pembelajaran yang paling baik
untuk guru yang baru mulai menerapkan metode pembelajaran kooperatif. Metode
pembelajaran ini lebih menekankan berbagai ciri pembelajaran langsung, dan
merupakan metode yang mudah untuk diterapkan dalam pembelajaran sains.
Seperti dalam kebanyakan metode pembelajaran kooperatif, metode STAD
didasarkan pada prinsip bahwa siswa bekerja bersama-sama dalam belajar dan
bertanggung jawab terhadap belajar teman dan dirinya sendiri (Adili, 2004)
Metode STAD adalah pembelajaran yang lebih menekankan pada kegiatan
belajar kelompok, dimana siswa secara aktif melakukan diskusi, kerja sama,
saling membantu, dan semua anggota kelompok mempunyai peran dan tanggung
jawab yang sama. Pembelajaran Kooperatif sangat tepat untuk mengaktifkan
siswa karena pembelajaran ini tidak membosankan dan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa (Susilowati, 2006)
Media pembelajaran yang inovatif seperti peta konsep juga merupakan
media yang dapat merangsang minat belajar siswa menjadi aktif. Media peta
konsep merupakan suatu media pembelajaran dengan teknik mengorganisasi atau
menyusun informasi yang menunjukkan keterkaitan antara satu konsep dengan
konsep yang lainnya.
Peta konsep merupakan media yang memudahkan siswa untuk
memahami suatu materi, sedangkan bagi guru pembelajaran melalui media peta
konsep bisa memudahkan untuk menerangkan atau menjelaskan materi kepada
siswa. Media peta konsep mudah digunakan untuk siswa karena media peta
konsep berisi konsep-konsep atau pokok-pokok materi sehingga memudahkan
siswa untuk mengingat, menghafal, dan memudahkan membuat catatan.
Sedangkan media peta konsep mudah digunakan untuk guru karena dengan
media peta konsep guru mudah untuk menjelaskan materi kepada siswa secara
jelas dan singkat (Nurhadiyanti, 2012).
3
Peneliti tertarik untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
Student Team Achievmant Divison (STAD). Pembelajaran kooperatif tipe STAD
pernah diteliti oleh beberapa peneliti sebelumnya antara lain Winta Sinaga (2010)
terjadi peningkatan hasil belajar siswa sebesar 76 % dan oleh Sri Mahaputri Dewi
(2006) terjadi peningkatan sebesar 56,9%.Peneliti dengan mengggunakan media
peta konsep juga telah dilakukan sebelumnya dan menghasilkan hasil yang baik.
Seperti
yang
dilakukan
oleh
Hutabarat
(2010)
dengan
menggunakan
menggunakan media peta konsep mengalami perbedaan yang signifikan yaitu
dengan nilai rata-rata 77,88 sedangkan tanpa menggunakan media peta konsep
hasilnya hanya rata-rata 60,13 pokok bahasan larutan elektrolit dan non elektrolit .
Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Novita (2009) diperoleh nilai
rata-rata 76,85 % dengan media peta konsep sedangkan hasil yang diperoleh tanpa
media peta konsep hanya 72,63 % pada pokok bahasan Hidrokarbon.
Bertolak dari uraian di atas, maka penulis ingin melakukan penelitian
dengan judul “Efektifitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Student Team Achievmant Division (STAD) dengan Media Peta Konsep
terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Larutan elektrolit dan
Non Elektrolit ’’.
1.2.
Ruang Lingkup
1. Pelajaran kimia tergolong pelajaran yang sulit dan kurang menarik, hal ini
pada akhirnya berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar siswa.
2. Penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat dapat menimbulkan
kebosanan, sehingga siswa tidak termotivasi untuk belajar dan cenderung
pasif.
3. Guru cenderung menggunakan metode yang monoton, sehingga siswa
merasa bosan dan kurang tertarik dalam memperhatikan pelajaran.
4. Kurangnya minat siswa dalam berinteraksi dengan teman sebayanya
membuat siswa cenderung bersikap individualisme.
5. Pembelajaran masih didominasi oleh guru, sehingga siswa cenderung pasif
dan hanya menunggu sajian materi dari guru.
4
1.3.
Batasan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi batasan masalah pada
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pengaruh penggunaan model kooperatif tipe STAD dengan media peta
konsep terhadap hasil belajar siswa.
2. Perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model kooperatif
tipe STAD danmedia peta konsep dengan yang diajar dengan metode
diskusi bebas dan media peta konsep.
1.4.
Rumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian adalah “Apakah penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media peta konsep memberikan hasil
yang berbeda dengan pembelajaran metode diskusi bebas dengan media peta
konsep pada pokok bahasan larutan elektrolit dan non elektrolit?”
1.5.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan
pelaksanaan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar
siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media
peta konsep dengan pembelajaran metode diskusi bebas dengan media peta
konsep pada pokok bahasan larutan elektrolit dan non elektrolit.
1.6.
Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa, agar kiranya proses belajar mengajar itu tidak membosankan
melainkan menjadi lebih menarik untuk diikuti sehingga dapat lebih
mudah dipahami dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi guru, agar kiranya metode ini dapat menjadi salah satu alternative
metode untuk digunakan dalam proses belajar mengajar untuk memajukan
kualitas pendidikan di negeri ini.
5
3. Bagi peneliti lainnya, dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan atau
sebagai salah satu sumber informasi.
1.7
Definisi Operasional
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang bernaung dalam
konstruktivis. Pembelajaran kooperatif muncul dari/ konsep bahwa siswa akan
lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling
berdiskusi dengan temannya.
Metode kooperatif tipe STAD adalah salah satu tipe metode
pembelajaran kooperatif yang menekankan berbagai ciri pembelajaran langsung
dan didasari oleh prinsip bahwa siswa bekerja bersama-sama dalam belajar dan
bertanggung jawab terhadap belajar teman dan dirinya sendiri.
Peta konsep adalah suatu ilustrasi grafis yang konkret yang dapat
menunjukkan bagaimana suatu konsep berhubungan atau terkait dengan konsepkonsep lain yang termasuk katagori yang sama. Peta konsep dapat merupakan
suatu skema atau ringkasan dari hasil belajar.
Hasil belajar adalah nilai peningkatkan hasil pre tes dan post tes pada
awal dan akhir pembelajaran dan bersifat kognitif untuk menunjukkan sejauh
mana kemampuan dan pengetahuan siswa terhadap pokok bahasan mengenai
larutan elektrolit dan non elektrolit.
45
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakuakan maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa yang di belajarkan menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievmant Division
(STAD) dengan Media Peta Konsep lebih tinggi daripada peningkatan
hasil belajar siswa yang di belajarkan dengan Model Pembelajaran
Diskusi Bebas dengan Media Peta Konsep pada pokok bahasan larutan
elektrolit dan non elektrolit.
2. Persen peningkatn hasil belajar kimia siswa kelas XI SMA Negeri 20
Medan pada pokok bahasan larutan elektrolit dan non elektrolit yang
diajar dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Student Team Achievmant Division (STAD) dengan Media Peta
Konsep
sebesar 59,3% sedangkan dengan menggunakan Model
Pembelajaran Diskusi Bebas dengan Media Peta Konsep sebesar
24,6%
5.2 Saran
1. Bagi guru agar lebih memperhatikan penggunaan metode dalam
pengajaran karena pada umumnya siswa sangat antusias dan
termotivasi ketika belajar menggunakan metode kooperatif Tipe
Student Team Achievmant Division (STAD) dengan Media Peta
Konsep
2. Bagi
pihak
sekolah
selaku
institusi
pendidikan
agar
lebih
meningkatkan fasilitas sekolah, khususnya media pembelajaran guna
melancarkan jalannya metode yang akan digunakan oleh guru agar
lebih kreatif dalam memilih model dan metode pembelajaran.
3. Bagi peneliti, perlu diteliti lebih lanjut untuk materi yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Andra Saleh. 2008. Kreatif Mengajar dengan Mind Map. Penerbit Tinta Emas
Bandung.
Arikunto, S, (2002), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Rineka Cipta,
JakartaSilitonga, P.M., (2008), Statistik, FMIPA, UNIMED Medan
Brady,James. E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Edisi kelima, jilid
dua, Jakarta : Binarupa Aksara
Chang, Raymond, (2005), Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Jilid 1 dan 2, Edisi
Ketiga, Jakarta : Erlangga
Buzan. 2005. Buku Pintar Mind Mapping. Penerbit PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Dimyati dan Mudjiono,( 2009), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta.
Djamarah, S. dan Aswar Z, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta,
Jakarta
Isjoni,(2009), Cooperative
Alpabeta, Bandung
Learning
Efektifitas
Pembelajaran
Kelompok,
Lie, anita., (2010), Cooperative learning, Grasindo, Jakarta.
Petrucci, Ralph, H. Suminar. 1999. Kimia Dasar. Prinsip dan Terapan Modern.
Edisi ke 4- Jilid 1,2,3 dan 4. Jakarta; Erlangga.
Rhyno,
(2010),
Karakteristik
Ilmu
Kimia,
http://www.rhynosblog.com/2010/02/Karakteristik-Ilmu-kimia.html
(diakses 30 Maret 2013)
Ruhadi, (2008), Model Pembelajaran Kooperatif Tipe “STAD”Salah Satu
Alternatif
dalam Mengajarkan Sains IPA yang Menggunakan
Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu, vol
6 No 1, FKIP USM, Banda Aceh.
30
Sanjaya, W., (2007) Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Penerbit Kencana Prenada Media Grup, Jakarta.
Silitonga, P.M., (2008), Statistik, FMIPA, UNIMED Medan
Simbolon, S, (2010), Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Terhadap
Hasil Belajar siswa Pada Pokok Bahasan Strruktur Atom, Skripri, FMIPA,
UNIMED Medan
Slameto, (2010), Belajae dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta
Slavin, (2005), Cooperatif Learning Teori, Riset dan Praktek, Nusa media,
Bandung.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Susilowati, Y., (2006), Pemanfaatan Model Pembelajaran Kooperatif STAD
(Student Teams Achievement Division)untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Kimia Siswa Kelas XI SMA Negeri 15 Semarang pada Materi
Pokok Hidrolisis, Ksp, dan Sistem Koloid, Universitas Negeri
Semarang, Semarang, (Skripsi).
Trianto., (2011), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktik,
Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta.
Winkel, (1996), Psikologi Pengajaran,Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
`
TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
DENGAN MEDIAPETA KONSEP TERHADAPHASIL
BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN
LARUTANELEKTROLIT DAN NON
ELEKTROLIT
Oleh :
Rika Arima Sirait
NIM.409331048
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Efektifitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team
Achievmant Division (STAD) dengan Media Peta Konsep terhadap Hasil Belajar
Siswa pada Pokok Bahasan Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit di SMA Negeri
20 Medan”. Adapun penyusunan skripisi ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dra.
Ratu Evina Dibyantini,M.Si sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal seminar
proposal, pelaksanaan penelitian sampai dengan pengolahan data hingga
penyusunan skripsi ini dapat selesai. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada ibu Dra. Nurmalis, M.Si, bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si, dan ibu Dra.
Ani Sutiani, M.Si yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi
kesempurnaan penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada
Ibu Dra. Anna Juniar selaku Dosen Pembimbing Akademik dan seluruh Bapak
dan Ibu dosen serta staff pegawai jurusan kimia yang telah memberikan banyak
ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama proses perkuliahan. Ucapan
terimakasih juga disampaikan kepada Kepala SMA N 20 Medan, guru-guru
beserta stafnya dan siswa-siswa yang telah banyak membantu penulis selama
proses penelitian berlangsung.
Teristimewa saya mengucapkan banyak terima kasih kepada orang tua
tersayang: ibunda Ermaliana dan Ayahanda Sarif Sirait yang telah mencucurkan
seluruh keringat, telah membimbing kami dan tidak pernah lelah selalu
memanjatkan do`a untuk kami, anak-anakmu. Kalianlah seluruh nafas kami.
Terima kasih juga kepada Abangda tersayang Rico Arima Sirait, SE dan
Ricky Arima Sirait serta Adinda Rina Arima Sirait yang telah memberikan doa,
motivasi, semangat, dan dukungan. Sahabatku tersayang Nurwahyuningsih.M.A
iv
yang selalu ada disaat penulis membutuhkan bantuan dalam bentuk apapun, dan
untuk Someone Special for me, thank you for your love. Kepada sahabat – sahabat
seperjuangan di Kimia Ekstensi 2009 yang juga memberikan semangat
kebersamaan, kenangan yang indah untuk penulis, Weni, Reza, Juandi, Yusuf,
Dodos, Mia aku pasti akan mengingat kalian.
Penulis menyadari masih banyak kelemahan dalam penyusunan skripsi ini
baik dari segi isi, susunan maupun tata bahasa. Namun, penulis telah berupaya
dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
skripsi ini. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan terlebih kepada para peneliti berikutnya dalam melakukan
pengembangan penelitian.
Medan,
Penulis,
Maret 2014
Rika Arima Sirait
NIM. 408331048
iii
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN
MEDIA PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA
POKOK BAHASAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
Rika Arima Sirait NIM 409331048
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa
melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media peta
konsep dengan pembelajaran metode diskusi langsung dengan media peta konsep
pada pokok bahasan larutan elektrolit dan non elektrolit di SMA Negeri 20 Medan
pada kelas XI IPA tahun ajaran 2013/2014. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini sebanyak 2 kelas yang diambil secara random. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan
berganda dengan 5 pilihan jawaban. Sebanyak 25 soal yang telah dinyatakan
valid dan reliabel. penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa yang
diajarkan dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team
Achievmant Division (STAD) dengan Media Peta Konsep 71,68, sedangkan siswa
yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran diskusi bebas dengan
media Peta konsep memiliki rata-rata nilai 50,72. Disamping itu, dari analisis data
gain yang telah berdistribusi normal dan homogen bahwa rata-rata gain yang
diperoleh siswa di kelas eksperimen I sebesar 0,593 dan kelas eksperimen II
sebesar
0,246 sehingga persentase peningkatan hasil belajar pada kelas
eksperimen I sebesar 59,3 % sedangkan pada kelas eksperimen II sebesar 24,6 %.
Sesuai dengan uji hipotesis yakni uji t dua pihak, dengan taraf signifikan 0,025
diperoleh thitung > ttabel, yakni thitung = 5,633 > ttabel = 1,6788, berarti Ha diterima
dan Ho ditolak. Dengan melihat hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
peningkatan hasil belajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student
Team Achievmant Division (STAD) dengan Media Peta Konsep lebih tinggi daripada
menggunakan Model Pembelajaran Diskusi Bebas dengan Media Peta Konsep
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan ...................................................................................... i
Riwayat Hidup .............................................................................................. ii
Abstrak ......................................................................................................... iii
Kata Pengantar.............................................................................................. iv
Daftar Isi....................................................................................................... vi
Daftar Gambar .............................................................................................. viii
Daftar Tabel.................................................................................................. ix
Daftar Lampiran............................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1
1.2. Ruang Lingkup .................................................................................... 3
1.3. Batasan Masalah ................................................................................. 4
1.4. Rumusan Masalah................................................................................ 4
1.5. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4
1.6. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5
1.7
Definisi Operasional ............................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 6
2.1 Kerangka Teoritis.................................................................................... 6
2.1.1 Pengertian Belajar ................................................................................ 6
2.2. Prinsip-prinsip Belajar ........................................................................... 7
2.3. Hasil Belajar ......................................................................................... 8
2.4. Pembelajaran Kooperatif ........................................................................ 10
2.5 Tujuan Pembelajaran Kooperatif ............................................................. 12
2.6 Kedudukan Metode dalam Belajar Mengajar ........................................... 13
2.7. Metode Student Teams Achievement Division (STAD).......................... 14
2.8 Peta Konsep Sebagai Media Pembelajaran .............................................. 16
2.9. Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit ..................................................... 20
2.11. Hipotesis Penelian ................................................................................ 25
vii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................... 27
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 27
3.2. Populasi dan Sampel ........................................................................... 27
3.3
Variabel dan Instrument penelitian ...................................................... 27
3.3.1 Variabel .............................................................................................. 27
3.3.2 Instrumen Penelitian ............................................................................ 28
3.4.
Rancangan Penelitian .......................................................................... 30
3.5
Prosedur Kegiatan Penelitian .............................................................. 31
3.6.
Teknik Analisis Data ........................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 36
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ............................... 16
Tabel 2.2. Perbandingan Sifat-sifat Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit..... 21
Tabel 2.3. Pengelompokan Larutan Bersifat Elektrolit dan Elektrolit........... 27
Tabel 3.1. Kriteria Validitas Tes ................................................................... 30
Tabel 3.2. Kriteria Tingkat Reliabilitas Tes ................................................... 30
Tabel 3.3. Rancangan Penelitian ................................................................... 31
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Skema Metode Pembelajaran STAD ......................................... 14
Gambar 2.2 Larutan Elektrolit ....................................................................... 21
Gambar 2.3 Pembagian Larutan Elektrolit .................................................... 27
Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian ......................................................... 35
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus ....................................................................................... 48
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ........................................... 49
Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen Test Sebelum validasi ................................. 59
Lampiran 4 Instrumen Test sebelum validasi................................................. 60
Lampiran 5 Kunci Jawaban Instrumen Test sebelum validasi ....................... 69
Lampiran 6 LKS ........................................................................................... 70
Lampiran 7 Kunci Jawaban LKS ................................................................... 71
Lampiran 8 Peta Konsep ............................................................................... 73
Lampiran 9 Kisi-Kisi Instrumen Test Setelah validasi ................................... 74
Lampiran 10 Instrumen Test Setelah validasi ................................................ 75
Lampiran 11 Kunci Jawaban Instrumen Test Setelah validasi....................... 81
Lampiran 12 Perhitungan uji Validitas Instrumen.......................................... 82
Lampiran 13 Tabel Perhitungan uji Validitas Instrumen ................................ 85
Lampiran 14 Perhitungan uji Reliabilitas Instrumen ...................................... 86
Lampiran 15 Tabel Perhitungan uji Reliabilitas Instrumen ............................ 87
Lampiran 16 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes ......................................... 88
Lampiran 17 Tabel Tingkat Kesukaran Tes ................................................... 89
Lampiran 18 Perhitungan Daya Beda Tes ..................................................... 90
Lampiran 19 Tabel Daya Beda Tes ............................................................... 92
Lampiran 20 Tabulasi Data Pretest Dan Posttest kelas Eksperiment I ......... 95
Lampiran 21 Tabulasi Data Pretest Dan Posttest kelas Eksperimen II .......... 96
Lampiran 22 Perhitungan rata-rata, standar deviasi dan varians ..................... 97
Lampiran 23 Perhitungan uji Normalitas ....................................................... 99
Lampiran 24 Perhitungan uji Homogenitas ................................................... 104
Lampiran 25 Pengujian Hipotesis.................................................................. 106
Lampiran 26 Perhitungan Gain (Peningkatan Hasil Belajar) .......................... 108
Lampiran 27 Tabel Nilai r-Product Moment .................................................. 109
Lampiran 28 Tabel Z .................................................................................... 110
xi
Lampiran 29 Table Nilai-Nilai Dalam Distribusi (Tabel-t) ............................ 111
Lampiran 30 Tabel Kritis Distribusi F ........................................................... 112
Lampiran 31 Dokumentasi ............................................................................ 113
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan
wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia
(SDM). Sejalan dengan perkembangan dunia pendidikan yang semakin pesat
menuntut lembaga pendidikan untuk lebih dapat menyesuaikan perkembangan
ilmu pengetahuan. Banyak perhatian khusus diarahkan kepada perkembangan dan
kemajuan pendidikan (Isjoni, 2010).
Ilmu kimia memiliki cukup banyak perhitungan, reaksi-reaksi serta sarat
dengan konsep-konsep terlebih di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA),
sehingga muncul anggapan bahwa kimia tergolong pelajaran yang sulit dan
kurang menarik. Dimana hal ini pada akhirnya dapat berpengaruh terhadap
pencapaian hasil belajar siswa (Rhyno, 2010).
Masalah di atas dapat dipengaruhi oleh lemahnya metode pembelajaran
yang diterapkan oleh guru, salah satunya penggunaan model pembelajaran yang
kurang tepat yang dapat menimbulkan kebosanan, dampaknya siswa tidak
termotifasi untuk belajar dan cenderung pasif. Menurut para ahli psikologi siswasiswa akan mudah memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai
dengan contoh-contoh konkret dan dikerjakan secara bersama-sama (Isjoni, 2010).
Untuk mencapai hasil yang maksimal dalam dunia pendidikan, saat ini
berkembang berbagai model pembelajaran. Secara harfiah model pembelajaran
merupakan strategi yang digunakan guru untuk meningkatkan motivasi belajar,
sikap belajar dikalangan siswa, maupun berfikir kritis, memiliki keterampilan
sosial dan pencapaian hasil pembelajaran yang lebih optimal. Karena itulah,
perkembangan model pembelajaran dari waktu ke waktu terus mengalami
perubahan. Model-model pembelajaran tradisional kini mulai ditinggalkan dan
berganti dengan model yang lebih modern (Isjoni, 2010).
Penggunaan berbagai macam metode pembelajaran yang merangsang
minat siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran sudah mulai banyak
1
2
dilakukan di sekolah-sekolah. Salah satu metode pembelajaran yang lebih banyak
digunakan adalah metode pembelajaran kooperatif dengan berbagai metode yang
salah satunya adalah metode Student Teams Achievement Division (STAD).
Metode STAD salah satu metode yang paling sederhana dalam
pembelajaran kooperatif dan merupakan sebuah pembelajaran yang paling baik
untuk guru yang baru mulai menerapkan metode pembelajaran kooperatif. Metode
pembelajaran ini lebih menekankan berbagai ciri pembelajaran langsung, dan
merupakan metode yang mudah untuk diterapkan dalam pembelajaran sains.
Seperti dalam kebanyakan metode pembelajaran kooperatif, metode STAD
didasarkan pada prinsip bahwa siswa bekerja bersama-sama dalam belajar dan
bertanggung jawab terhadap belajar teman dan dirinya sendiri (Adili, 2004)
Metode STAD adalah pembelajaran yang lebih menekankan pada kegiatan
belajar kelompok, dimana siswa secara aktif melakukan diskusi, kerja sama,
saling membantu, dan semua anggota kelompok mempunyai peran dan tanggung
jawab yang sama. Pembelajaran Kooperatif sangat tepat untuk mengaktifkan
siswa karena pembelajaran ini tidak membosankan dan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa (Susilowati, 2006)
Media pembelajaran yang inovatif seperti peta konsep juga merupakan
media yang dapat merangsang minat belajar siswa menjadi aktif. Media peta
konsep merupakan suatu media pembelajaran dengan teknik mengorganisasi atau
menyusun informasi yang menunjukkan keterkaitan antara satu konsep dengan
konsep yang lainnya.
Peta konsep merupakan media yang memudahkan siswa untuk
memahami suatu materi, sedangkan bagi guru pembelajaran melalui media peta
konsep bisa memudahkan untuk menerangkan atau menjelaskan materi kepada
siswa. Media peta konsep mudah digunakan untuk siswa karena media peta
konsep berisi konsep-konsep atau pokok-pokok materi sehingga memudahkan
siswa untuk mengingat, menghafal, dan memudahkan membuat catatan.
Sedangkan media peta konsep mudah digunakan untuk guru karena dengan
media peta konsep guru mudah untuk menjelaskan materi kepada siswa secara
jelas dan singkat (Nurhadiyanti, 2012).
3
Peneliti tertarik untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
Student Team Achievmant Divison (STAD). Pembelajaran kooperatif tipe STAD
pernah diteliti oleh beberapa peneliti sebelumnya antara lain Winta Sinaga (2010)
terjadi peningkatan hasil belajar siswa sebesar 76 % dan oleh Sri Mahaputri Dewi
(2006) terjadi peningkatan sebesar 56,9%.Peneliti dengan mengggunakan media
peta konsep juga telah dilakukan sebelumnya dan menghasilkan hasil yang baik.
Seperti
yang
dilakukan
oleh
Hutabarat
(2010)
dengan
menggunakan
menggunakan media peta konsep mengalami perbedaan yang signifikan yaitu
dengan nilai rata-rata 77,88 sedangkan tanpa menggunakan media peta konsep
hasilnya hanya rata-rata 60,13 pokok bahasan larutan elektrolit dan non elektrolit .
Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Novita (2009) diperoleh nilai
rata-rata 76,85 % dengan media peta konsep sedangkan hasil yang diperoleh tanpa
media peta konsep hanya 72,63 % pada pokok bahasan Hidrokarbon.
Bertolak dari uraian di atas, maka penulis ingin melakukan penelitian
dengan judul “Efektifitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Student Team Achievmant Division (STAD) dengan Media Peta Konsep
terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Larutan elektrolit dan
Non Elektrolit ’’.
1.2.
Ruang Lingkup
1. Pelajaran kimia tergolong pelajaran yang sulit dan kurang menarik, hal ini
pada akhirnya berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajar siswa.
2. Penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat dapat menimbulkan
kebosanan, sehingga siswa tidak termotivasi untuk belajar dan cenderung
pasif.
3. Guru cenderung menggunakan metode yang monoton, sehingga siswa
merasa bosan dan kurang tertarik dalam memperhatikan pelajaran.
4. Kurangnya minat siswa dalam berinteraksi dengan teman sebayanya
membuat siswa cenderung bersikap individualisme.
5. Pembelajaran masih didominasi oleh guru, sehingga siswa cenderung pasif
dan hanya menunggu sajian materi dari guru.
4
1.3.
Batasan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi batasan masalah pada
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pengaruh penggunaan model kooperatif tipe STAD dengan media peta
konsep terhadap hasil belajar siswa.
2. Perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model kooperatif
tipe STAD danmedia peta konsep dengan yang diajar dengan metode
diskusi bebas dan media peta konsep.
1.4.
Rumusan Masalah
Permasalahan dalam penelitian adalah “Apakah penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media peta konsep memberikan hasil
yang berbeda dengan pembelajaran metode diskusi bebas dengan media peta
konsep pada pokok bahasan larutan elektrolit dan non elektrolit?”
1.5.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan
pelaksanaan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar
siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan media
peta konsep dengan pembelajaran metode diskusi bebas dengan media peta
konsep pada pokok bahasan larutan elektrolit dan non elektrolit.
1.6.
Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa, agar kiranya proses belajar mengajar itu tidak membosankan
melainkan menjadi lebih menarik untuk diikuti sehingga dapat lebih
mudah dipahami dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi guru, agar kiranya metode ini dapat menjadi salah satu alternative
metode untuk digunakan dalam proses belajar mengajar untuk memajukan
kualitas pendidikan di negeri ini.
5
3. Bagi peneliti lainnya, dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan atau
sebagai salah satu sumber informasi.
1.7
Definisi Operasional
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang bernaung dalam
konstruktivis. Pembelajaran kooperatif muncul dari/ konsep bahwa siswa akan
lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling
berdiskusi dengan temannya.
Metode kooperatif tipe STAD adalah salah satu tipe metode
pembelajaran kooperatif yang menekankan berbagai ciri pembelajaran langsung
dan didasari oleh prinsip bahwa siswa bekerja bersama-sama dalam belajar dan
bertanggung jawab terhadap belajar teman dan dirinya sendiri.
Peta konsep adalah suatu ilustrasi grafis yang konkret yang dapat
menunjukkan bagaimana suatu konsep berhubungan atau terkait dengan konsepkonsep lain yang termasuk katagori yang sama. Peta konsep dapat merupakan
suatu skema atau ringkasan dari hasil belajar.
Hasil belajar adalah nilai peningkatkan hasil pre tes dan post tes pada
awal dan akhir pembelajaran dan bersifat kognitif untuk menunjukkan sejauh
mana kemampuan dan pengetahuan siswa terhadap pokok bahasan mengenai
larutan elektrolit dan non elektrolit.
45
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakuakan maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa yang di belajarkan menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievmant Division
(STAD) dengan Media Peta Konsep lebih tinggi daripada peningkatan
hasil belajar siswa yang di belajarkan dengan Model Pembelajaran
Diskusi Bebas dengan Media Peta Konsep pada pokok bahasan larutan
elektrolit dan non elektrolit.
2. Persen peningkatn hasil belajar kimia siswa kelas XI SMA Negeri 20
Medan pada pokok bahasan larutan elektrolit dan non elektrolit yang
diajar dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Student Team Achievmant Division (STAD) dengan Media Peta
Konsep
sebesar 59,3% sedangkan dengan menggunakan Model
Pembelajaran Diskusi Bebas dengan Media Peta Konsep sebesar
24,6%
5.2 Saran
1. Bagi guru agar lebih memperhatikan penggunaan metode dalam
pengajaran karena pada umumnya siswa sangat antusias dan
termotivasi ketika belajar menggunakan metode kooperatif Tipe
Student Team Achievmant Division (STAD) dengan Media Peta
Konsep
2. Bagi
pihak
sekolah
selaku
institusi
pendidikan
agar
lebih
meningkatkan fasilitas sekolah, khususnya media pembelajaran guna
melancarkan jalannya metode yang akan digunakan oleh guru agar
lebih kreatif dalam memilih model dan metode pembelajaran.
3. Bagi peneliti, perlu diteliti lebih lanjut untuk materi yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Andra Saleh. 2008. Kreatif Mengajar dengan Mind Map. Penerbit Tinta Emas
Bandung.
Arikunto, S, (2002), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Rineka Cipta,
JakartaSilitonga, P.M., (2008), Statistik, FMIPA, UNIMED Medan
Brady,James. E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Edisi kelima, jilid
dua, Jakarta : Binarupa Aksara
Chang, Raymond, (2005), Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Jilid 1 dan 2, Edisi
Ketiga, Jakarta : Erlangga
Buzan. 2005. Buku Pintar Mind Mapping. Penerbit PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Dimyati dan Mudjiono,( 2009), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta.
Djamarah, S. dan Aswar Z, (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta,
Jakarta
Isjoni,(2009), Cooperative
Alpabeta, Bandung
Learning
Efektifitas
Pembelajaran
Kelompok,
Lie, anita., (2010), Cooperative learning, Grasindo, Jakarta.
Petrucci, Ralph, H. Suminar. 1999. Kimia Dasar. Prinsip dan Terapan Modern.
Edisi ke 4- Jilid 1,2,3 dan 4. Jakarta; Erlangga.
Rhyno,
(2010),
Karakteristik
Ilmu
Kimia,
http://www.rhynosblog.com/2010/02/Karakteristik-Ilmu-kimia.html
(diakses 30 Maret 2013)
Ruhadi, (2008), Model Pembelajaran Kooperatif Tipe “STAD”Salah Satu
Alternatif
dalam Mengajarkan Sains IPA yang Menggunakan
Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu, vol
6 No 1, FKIP USM, Banda Aceh.
30
Sanjaya, W., (2007) Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Penerbit Kencana Prenada Media Grup, Jakarta.
Silitonga, P.M., (2008), Statistik, FMIPA, UNIMED Medan
Simbolon, S, (2010), Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Terhadap
Hasil Belajar siswa Pada Pokok Bahasan Strruktur Atom, Skripri, FMIPA,
UNIMED Medan
Slameto, (2010), Belajae dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta
Slavin, (2005), Cooperatif Learning Teori, Riset dan Praktek, Nusa media,
Bandung.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Susilowati, Y., (2006), Pemanfaatan Model Pembelajaran Kooperatif STAD
(Student Teams Achievement Division)untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Kimia Siswa Kelas XI SMA Negeri 15 Semarang pada Materi
Pokok Hidrolisis, Ksp, dan Sistem Koloid, Universitas Negeri
Semarang, Semarang, (Skripsi).
Trianto., (2011), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktik,
Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta.
Winkel, (1996), Psikologi Pengajaran,Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
`