EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) MENGGUNAKAN MICROSOFT OFFICE POWER POINT PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA.

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION)
MENGGUNAKAN MICROSOFT OFFICE POWER
POINT PADA POKOK BAHASAN
LARUTAN PENYANGGA

Oleh:
Apri Yosiana Br Ginting
NIM 4103331006
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014


iv

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala berkat dan kasihNya karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat
kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai
dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD (Student Teams Achievement Division)

Menggunakan Microsoft

Office Power Point Pada Pokok Bahasan Larutan Penyangga”, disusun untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Unimed.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada : Bapak Drs. Rahmat Nauli, M.Si, sebagai dosen pembimbing
skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis

sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan
terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. P. M. Silitonga, M.S, Ibu Dra.
Ratu Evina Dibyantini, M.Si dan Ibu Lisnawaty Simatupang, S.Si,M.Si, yang
telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai
selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada
Bapak Prof.Dr.Ramlan Silaban,M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik.
Terimakasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Jamalum Purba M.Si,
selaku ketua Jurusan Kimia, Ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si

selaku ketua Prodi

Jurusan Kimia dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai
Jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang sudah banyak membantu penulis. Ucapan
terima kasih juga kepada Bapak Herianto Sinaga, S.Pd selaku Kepala Sekolah
SMA Swasta RK Delimurni Sibolangit dan Ibu Aries Apriwaty Tarigan, S.Pd
selaku guru Kimia dan kepada siswa/I SMA Swasta Swasta RK Delimurni
Sibolangit kelas XI yang telah banyak membantu dalam pelaksanaa penelitian.
Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada motivator terhebat
Ayahanda tercinta Sangana Ginting, Ibunda tercinta Maria Maghdalena yang


v

senantiasa berdoa dan memberikan motivasi yang luar biasa baik itu berupa
dukungan tenaga, moril maupun material kepada penulis. Terimakasih juga
penulis sampaikan kepada adek – adekku Ella Amala Br Ginting, Rasbina Br
Ginting beserta keluarga besar yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu
sekali lagi penulis ucapkan terimakasih.
Penulis juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya buat para
sahabat yang selalu mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini khususnya
personil 9_Icons : Agus Mienda Br Sitepu, Desni Yuni Cibro, Irma Novita Sari,
Jusni I.M.Sitorus, Magda Dwi H.S, Margaretha A. Pasaribu, Renata
M.Hutagalung, Rosanna F. Situngkir yang selalu ada buat penulis selama masa
studi di jurusan Kimia Unimed. Terima kasih juga kepada Panahatan Kristoper
Pardede (Nathan) , k’Mindo Pakpahan, k’Tety opusunggu,dan seluruh sahabat
Pendidikan Kimex’10 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu, memberikan motivasi, bantuan, saran- saran serta menjadi
keluarga selama menuntut ilmu di Universitas Negeri Medan.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan,

Juli 2014

Penulis,

Apri Yosiana Br Ginting

iii

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION)
MENGGUNAKAN MICROSOFT OFFICE POWER
POINT PADA POKOK BAHASAN
LARUTAN PENYANGGA

Apri Yosiana Br Ginting (NIM 4103331006)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kimia
siswa yang diajar dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams
Achievement Division) menggunakan Microsoft Office Power Point lebih baik
dibandingkan dengan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model
pembelajaran Direct Instruction menggunakan Microsoft Office Power Point pada
pokok bahasan larutan penyangga dan untuk mengetahui besar efektivitas
pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan Microsoft Office Power Point
pada pokok bahasan larutan penyangga. Penelitian ini merupakan penelitian
eksperimen dan desain penelitian ini adalah Pretest-Posttest Control Grup
Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA
Swasta RK Delimurni Sibolangit yang berjumlah 2 kelas. Pengambilan sampel
dilakukan sampling total yaitu kelas XI B sebagai kelas eksperimen I dan kelas XI
A sebagai kelas eksperimen II. Sampel penelitian kelas eksperimen I dan kelas
eksperimen II masing-masing berjumlah 38 orang. Instrumen yang digunakan
untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes objektif dalam bentuk pilihan
ganda berjumlah 20 soal. Kelas Eksperimen I diberi pengajaran dengan
pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan kelas Eksperimen II diberi pegajaran
dengan pembelajaran DI. Dari hasil penelitian, untuk kelas STAD diperoleh nilai
rata-rata gain sebesar 0,6679 ± 0,0885 sedangkan untuk kelas DI adalah 0,5386 ±

0,1052. Persentase peningkatan hasil belajar siswa pada kelas STAD adalah
66,25% sedangkan pada kelas DI adalah 53,95%, persen efektivitas pembelajaran
menggunakan kooperatif tipe STAD 18,56%. Data kedua kelas berdistribusi
normal dan memiliki varians yang homogen sehingga diperoleh hasil uji t dengan
thitung > ttabel (5,813 > 1,667) yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak, dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan
pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan menggunakan Microsoft Office
PowerPoint lebih baik dibanding dengan peningkatan hasil belajar kimia siswa
yang diajar menggunakan model pembelajaran Direct Instrucsion menggunakan
Microsoft Office PowerPoint.

vi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi

Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

Halaman
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x

BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
1.2.
Identifikasi Masalah
1.3.

Batasan Masalah
1.4.
Rumusan Masalah
1.5.
Tujuan Penelitian
1.6.
Manfaat Penelitian
1.7.
Defenisi Operasional
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Kerangka Teoritis
2.1.1.
Pengertian Belajar
2.1.2.
Prinsip Belajar
2.1.3.
Hasil Belajar
2.1.4.
Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

2.1.4.1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
2.1.4.2. Unsur Penting dan Prinsip Utama Pembelajaran Kooperatif
2.1.4.3. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif
2.1.5.
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
2.1.5.1. Unsur – Unsur dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
2.1.5.2. Langkah – langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD
2.1.5.3. Keunggulan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipa STAD
2.1.5.4. Kelemahan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipa STAD
2.1.6.
Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
2.1.6.1. Pengertian Model pembelajaran langsung (DI)
2.1.6.2. Sintaks atau Pola Keseluruhan dan alur Kegiatan Pembelajaran
2.1.6.3. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Langsung (DI)
2.1.7.
Pengertian Media
2.1.7.1. Media Sebagai Sumber Belajar
2.1.7.2. Prinsip – prinsip Pemilihan dan Penggunaan Media
2.1.7.3. Nilai – nilai Praktis Media Pengajaran

2.1.7.4. Media Berbasis Komputer

1
5
5
5
6
6
7

8
8
9
9
11
11
14
15
16
18

20
21
21
22
22
22
23
25
26
26
27
29

vii

2.1.7.5 Microsoft Power Point
2.1.8. Kajian Tentang Materi
2.2.
Aplikasi/Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD Menggunkan Media Komputer
2.3.
Kerangka Konseptual
2.4.
Hipotesis Penelitian

29
30
36
37
38

BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.
Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.
Variabel Penelitian dan Instrumen Penelitian
3.4.
Rancangan Penelitian
3.5.
Prosedur Penelitian
3.6.
Alat Pengumpul Data
3.7.
Teknik Analisis Data

39
39
40
41
43
44
47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Hasil Penelitian
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian
4.1.3. Analisis Data Hasil Penelitian
4.1.3.1. Uji Normalitas
4.1.3.2. Uji Homogenitas
4.1.3.3. Uji Hipotesis
4.1.3.4. Peningkatan Hasil Belajar
4.2. Pembahasan

50
50
51
52
53
54
54
55
57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

62
62

DAFTAR PUSTAKA

63

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus Pembelajaran
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lampiran 4. Kunci Jawaban LKS
Lampiran 5. Soal Latihan Kelas Eksperimen II
Lampiran 6. Kunci Jawaban Latihan
Lampiran 7. Kisi – Kisi Instrumen Test
Lampiran 8. Instrumen Test
Lampiran 9. Jawaban Instrumen Test
Lampiran 10. Kisi – Kisi Instrumen Tes Setelah Valid
Lampiran 11. Instrumen Test Valid
Lampiran 12. Kunci Jawaban Instrumen Test Valid
Lampiran 13. Media Pembelajaran Microsoft Office Power Point
Lampiran 14. Data Validasi Instrumen Penelitian
Lampiran 15. Perhitungan Validasi Test
Lampiran 16. Data Reabilitas Instrumen Test
Lampiran 17. Perhitungan Reabilitas Test
Lampiran 18. Daya Pembeda Instrumen Penelitia
Lampiran 19. Perhitungan Daya Pembeda Butir Tets
Lampirran 20. Data Tingkat Kesukaran Instrumen Penelitian
Lampiran 21. Perhitungan Tingkat Kesukaran Test
Lampiran 22. Data Pretest Kelas Eksperimen I
Lampiran 23. Data Pretest Kelas Eksperimen II
Lampiran 24. Data Postest Kelas Eksperimen I
Lampiran 25. Data Postest Kelas Eksperimen II
Lampiran 26. Tabulasi Nilai
Lampiran 27. Perhitungan Standar Deviasi Uji Kemampuan Siswa
Lampiran 28. Uji Normalitas Data
Lampiran 29. Perhitungan Uji Homogenitas
Lampiran 30. Perhitungan Uji Hipotesis
Lampiran 31. Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar
Lampiran 32. Perhitungan Persentase Peningkatan Hasil Belajar
Lampiran 33. Tabel Nilai – Nilai r-Product Moment
Lampiran 34. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat
Lampiran 35. Tabel Nilai – Nilai Dalam Distribusi-t
Lampiran 36. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F
Lampiran 37. Dokumentasi Penelitian

Halaman
65
67
82
94
101
106
113
130
140
141
151
156
157
168
169
172
173
177
178
180
181
183
185
187
189
191
195
196
198
200
203
208
210
211
212
213
214

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah
Kegiatan pembelajaran dituntut untuk menggunakan strategi belajar

mengajar dan pendekatan belajar yang sesuai dengan pokok bahasan yang
diberikan. Siswa dituntut untuk lebih menguasai materi atau konsep dari pokok
bahasan yang diberikan. Upaya peningkatan kualitas pendidikan tidak dapat
berhasil dengan maksimal tanpa didukung adanya peningkatan kualitas
pembelajaran. Tujuan umum dalam kegiatan pembelajaran yaitu materi yang
diajarkan akan diserap sepenuhnya oleh siswa atau belajar tuntas.
Siswa akan memahami pelajaran bila siswa aktif sendiri membentuk atau
menghasilkan pengertian dari hal-hal yang diinderanya. Pada kenyataannya,
selama ini guru masih belum maksimal dalam melakukan pengelolaan
pembelajaran dengan baik. Hal ini dapat dilihat banyak guru yang mengajar hanya
dengan menyampaikan materi kepada siswa, sehingga proses belajar mengajar
hanya didominasi oleh guru dan siswa bertindak pasif dalam belajar. Kesulitan
yang dialami siswa tidak lain kurangnya konsep dan guru belum sempurna dalam
menerapakan pengelolaan kegiatan pembelajaran.
Hasil belajar kimia siswa di Indonesia dapat dilihat dari nilai rata – rata
UN SMA/MA tahun 2012/2013 dibandingkan dengan tahun 2011/2012 turun dari
7,7 menjadi 6,35, (Leandha,Mei, 2012). Jumlah pelajar yang tidak lulus pada
tahun 2013, persentasenya mencapai 2,51 %. Sedangkan pada tahun 2012,
persentasenya hanya 0,08 %, (Ruslan Burhani,2012). Indeks hasil ujian nasional
(UN) tahun 2013 pada jurusan IPA secara nasional, nilai Biologi 63,88,
Matematika 56,96, Fisika 59,15 , dan Kimia 64,9 (Hamad,Ibnu, 2013). Dari hasil
rata – rata nilai UN dari tahun ketahun dapat disimpulkan tingkat prestasi siswa
masih sangat rendah.
Berdasarkan apa yang di observasi oleh peneliti sewaktu mengikuti PPL
bahwa aktifitas dan motivasi siswa dalam belajar masih sangat kurang, hal ini
disebabkan karena proses pembelajaran kimia masih berpusat pada guru,

2

pengajaran kimia yang masih dominan menggunakan metode ceramah, siswa
hanya dituntut untuk menghapal materi pelajaran yang disampaikan oleh guru
sehingga cepat lupa, minat belajar siswa berkurang karena siswa hanya menerima
apa yang disampaikan oleh guru.
Menurut hasil observasi dan wawancara dengan guru mata pelajaran kimia
SMA Swasta RK Delimurni Sibolangit, hasil yang diperoleh melalui wawancara
tersebut, nilai kimia siswa yang dicapai pada umumnya masih rendah. Fakta ini
diperoleh dari data penilaian ujian semester untuk kelas XI T.P 2012/2013 dengan
nilai antara 60 – 80 dan nilai rata – rata kelas 68, sedangkan KKM kimia
disekolah ini adalah 75, meskipun sudah tercapai, namun nilai yang diperoleh
siswa sudah ada nilai tambahan dari guru. Dari hasil nilai kimia yang diperoleh
siswa tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat prestasi siswa tergolong masing
rendah, karena nilai kimia yang diproleh siswa belum mencapai nilai KKM.
Berdasarkan pengalaman pada saat observasi sewaktu mengikuti PPL dan
observasi yang dilaksanakan di sekolah SMA Swasta RK Delimurni Sibolangit,
maka perlu diterapkan suatu model pembelajaran kimia yang mendorong siswa
aktif dalam belajar. Model pembelajaran kooperatif salah satunya adalah tipe
STAD dapat dijadikan model alternatif yang diharapkan dapat mengaktifkan
siswa dalam proses belajar mengajar. Tipe STAD ini menciptakan suasana dimana
siswa harus bekerjasama dengan teman kelompoknya untuk meningkatkan
perolehan nilai kelompoknya, namun penerapannya masih sangat minim.
Oleh karena itu untuk membantu siswa agar lebih aktif dapat digunakan
pembelajaran kooperatif tipe STAD yang mengacu pada keaktifan siswa secara
berkelompok maupun secara individual dalam mengemukakan serta memahami
konsep-konsep pelajaran yang diajarkan. Dalam pembelajaran tipe STAD siswa
tidak hanya bertanggung jawab atas dirinya sendiri tetapi juga bertanggung jawab
atas semua anggota kelompok untuk sama – sama bisa menyelesaikan soal dan
memahami konsep kimia yang dipelajari.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi
sangat berpengaruh terhadap penyusunan dan implementasi strategi pembelajaran.
Melalui kemajuan tersebut para guru dapat menggunakan media sesuai dengan

3

kebutuhan

tujuan

pembelajaran

sehingga

dapat

mempermudah

dan

mengefektifkan proses pembelajaran. Salah satu media yang dapat digunakan
untuk membantu kegiatan pembelajaran adalah media komputer. Komputer dapat
bekerja atau dijalankan karena ada sofware/ program di dalamnya. Dengan
menginstal berbagai sofware tersebut, kita dapat membuat media pelajaran yang
dapat membantu proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan inovatif.
(Rida,2008). Pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD (Student Teams
Achievement Division) ini akan lebih menarik jika disajikan dengan media. Salah
satu media yang dapat digunakan ialah Microsoft Office Power Point.
Selain model pembelajaran Kooperatif , juga ada model pembelajaran
yang pada umumnya dipakai oleh para guru disaat mengajar yaitu model
pembelajaran langsung (Direct Instruction). Pada model pembelajaran langsung
(Direct Instruction) khusus dirancang untuk mengembangkan belajar siswa
tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan
dengan pola selangkah demi selangkah. Pembelajaran langsung (Direct
Instruction) adalah model pembelajaran yang berpusat pada guru dan mempunyai
lima langkah yaitu : menyiapkan siswa menerima pelajaran, demonstrasi,
pelatihan terbimbing, umpan balik, pelatihan lanjut. (Trianto,2009 : 42)
Penelitian sehubungan dengan model pembejaran kooperatif menggunakan
media komputer maupun model pembelajaran Direct Instruction telah banyak
dilakukan, diantaranya : Sari, Kartika (2013) menyatakan besar peningkatan hasil
belajar yang menggunakan pembelajaran Kooperatif Tipe STAD menggunakan
media Microsoft Power point adalah 82,26% dan peningkatan hasil belajar yang
menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe STAD media Peta Konsep
adalah 76,73% pada pokok bahasan Hidrokarbon. Sementara Sianturi, Desma
(2010) dalam penelitiannya membandingkan hasil pembelajaran menggunakan
Macromedia flash, Power Point dan Peta Konsep pada pokok larutan penyangga,
diperoleh hasil peningkatan hasil belajar kimia siswa menggunakan Macromedia
flash sebesar 62%, Power Point sebesar 65%, Peta konsep sebesar 50%.
Linawati, Ike (2008), hasil penelitianya menunjukkan bahwa penggunaan metode
pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

4

pada materi larutan elektrolit dan non eleltrolit, prestasi belajar siswa pada tes
awal 0 %, meningkat menjadi 29 % pada siklus I dan 71 % pada siklus ke II.
Penelitian dengan pembelajaran Direct Instrucsion yang sudah pernah pernah
dilakukan diantaranya, Suryaningsih, Ari Eka (2011) dalam penelitiannya
pengaruh dalam penggunaan metode Inkuiri Terbimbing dan Direct Instruction
terhadap prestasi belajar siswa materi Asam, Basa, dan Garam. Penggunaan
metode Inkuiri Terbimbing menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik
dibandingkan dengan direct instruction. Hal ini dapat dilihat jumlah rerata dari
metode Inkuiri Terbimbing yang lebih tinggi daripada metode direct instruction,
baik untuk prestasi kognitif 46,2 > 38,1; afektif 203,8 > 195,9; maupun
psikomotor 46,2 > 44,3. Sementara Prasetyo, Hernawan Tri (2009) melakukan
penelitian efektivitas metode pembelajaran Direct Instruction yang disertai dengan
media komputer lebih efektif dari pada metode konvensional yang disertai LKS
pada materi redoks, Hal ini dapat dilihat dari harga t hitung yang diperoleh. Untuk
kemampuan kognitif diperoleh t hitung = 3.4936 > t tabel = 1.67; sedangkan
untuk kemampuan afektif diperoleh t hitung =2.1041 > t tabel = 1.67.
Salah satu materi kimia yang dipelajari di SMA adalah Larutan
Penyangga. Larutan Penyangga merupakan materi kimia yang memerlukan
pemahaman konsep yang cenderung membingungkan siswa dan mengalami
kesulitan dalam mengerjakan soal. Dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa
terutama siswa yang berprestasi rata-rata rendah, maka perlu digunakan strategi
pembelajaran yang tepat. Penggunaan pembelajaran kooperatif tipe STAD
merupakan salah satu pendekatan yang tepat untuk mengatasi permasalahan
tersebut.
Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik
melakukan

penelitian

dengan

berjudul:

Efektivitas

Penerapan

Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division)
Menggunakan Microsoft Office Power Point Pada Pokok Bahasan Larutan
Penyangga.

5

1.2.

Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, beberapa masalah yang

dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :
1. Model pembelajaran yang digunakan selama ini tidak membiasakan siswa
supaya lebih aktif dalam proses belajar mengajar.
2. Hasil belajar kimia siswa yang rendah.
3. Pembelajaran yang masih didominasi oleh guru, sehingga motivasi belajar
siswa masih rendah.
4. Penggunaan media sering hanya mempercepat penyampaian materi tetapi
tidak dapat memaksimalkan pemahaman siswa terhadap materi yang
disampaikan oleh guru.
5. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD belum optimal
dilakukan dalam pembelajaran kimia.

1.3.Batasan Masalah
Melihat luasnya cakupan masalah yang teridentifikasi dibanding dengan
waktu dan kemampuan yang dimiliki peneliti, agar penelitian ini terarah dan dapat
dilaksanakan maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran
kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division)
2. Media pembelajaran yang digunakan adalah Microsoft Office Power Point
3. Materi pelajaran yang diajarkan yaitu pokok bahasan Larutan Penyangga.
4. Subjek penelitan adalah siswa kelas XI IPA semester II SMA Swasta RK
Delimurni Sibolangit.

1.4.Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan rumusan masalah di atas yang menjadi rumusan
masalah adalah:
1. Apakah peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan
pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division)

6

menggunakan Microsoft Office Power Point lebih baik dibandingkan
dengan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model pembelajaran
Direct Instruction menggunakan Microsoft Office Power Point pada pokok
bahasan larutan penyangga?.
2. Berapa persen (%) keefektifan pembelajaran kooperatif tipe STAD
(Student Teams Achievement Division) menggunakan Microsoft Office
Power Point terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan Larutan
Penyangga ?.

1.5.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar kimia siswa yang
diajar dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams
Achievement Division) menggunakan Microsoft Office Power Point lebih
baik dibandingkan dengan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan
model pembelajaran Direct Instruction menggunakan Microsoft Office
Power Point pada pokok bahasan larutan penyangga.
2. Untuk mengetahui berapa besar efektifitas pembelajaran kooperatif tipe
STAD (Student Teams Achievement Division) menggunakan Microsoft
Office Power Point terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan
Larutan Penyangga ?.

1.6.Manfaat penelitian
Manfaat penelitian ini adalah:
1. Bagi siswa, diharapkan dapat menjadi pembelajaran yang menarik
sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar dan dapat diterapkan sebagai
motivasi belajar dalam pembelajaran
2. Bagi guru, sebagai model alternatif pembelajaran dalam memecahkan
beberapa masalah yang dihadapi dalam upaya peningkatan hasil belajar
siswa.

7

3. Bagi

sekolah,

sebagai

bahan

pertimbangan

dalam

mengambil

kebijaksanaan dalam pembelajaran kimia.
4. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan untuk dapat menerapkan strategi
pembelajaran yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah
dimasa yang akan datang.
5. Sebagai bahan perbandingan bagi para peneliti lain yang mendalami dan
meneliti permasalahan yang sama.

1.7.Defenisi operasional
1.

Belajar
Belajar adalah suatu kegiatan atau usaha seseorang yang mengakibatkan

perubahan tingkah laku, baik berupa pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai
yang positif. Belajar adalah kunci yang paling utama dalam setiap usaha
pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,
sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan atau yang dimaksud dengan hasil belajar
ialah suatu kinerja (performance) yang diindikasikan sebagai suatu kemampuan
yang telah diperoleh.
3. Model Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division)
Pembelajaran kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu tipe dari model
pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok – kelompok kecil
dengan jumlah anggota tiap kelompok 4 -5 orang siswa secara heterogen.
4. Microsoft Office PowerPoint
Power Point merupakan salah satu program dalam Microsoft Affice. Power
Point atau Microsoft Office PowerPoint adalah “sebuah program komputer untuk
presentasi”.
5. Larutan Penyangga
Larutan penyangga, larutan dapar, atau buffer adalah larutan yang digunakan
untuk mempertahankan nilai pH tertentu agar tidak banyak berubah selama reaksi
kimia berlangsung.

63

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2009), Menejemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.
Daryanto, (2011), Media Pembelajaran, Penerbit PT. Sarana Tutorial Nurani
Sejahtra, Bandung.
Dimyati, dan Mudjiono, (2013), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka
Cipta, Jakarta.
Djamarah. S.B. dan Zain.,(2006). Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta,
Jakarta.
Hamad,Ibnu (2013), http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/Artikel-UN-PascaKonvensi
Ibrahim, M., (2000), Pembelajaran Kooperatif, Surabaya, UNESA.
Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif,Media Persada, Medan.
Isjoni, (2009), Cooperative Learning, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Leandha,Mei(2012),http://edukasi.kompas.com/read/2013/05/24/0835267/Nilai.R
atarata.UN.SMA.Turun
Linawati,I. (2009), Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Melalui Model
Kooperatif Tipe STAD Dengan Pendekatan Paikem Pada Materi Larutan
Elektrolit Dan Nonelektrolit Siswa Kelas X Semester II SMA
Muhammadiyah 2 Klaten Tahun Pelajaran 2008/2009., Skripsi, Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan , Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Prasetyo, H.T. (2009), Efektivitas Metode Pembelajaran Direct Instruction Yang
Disertai Dengan Media Komputer Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada
Materi Reaksi Redoks Kelas X Semester Genap SMA Negeri 1 Kartasura
Sukoharjo Tahun Pelajaran 2008/2009.,Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Ruslan, Burhani (2012), http://imbalo.wordpress.com/2013/05/24/pengumumanhasil-un-smasmkma-tahun-2013/
Sanjaya, W., (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Prenada Media Grup, Jakarta
Sari, K. (2013), Perbedaan Hasil Belajar Kimia Yang Dibelajarkan Dengan
Model STAD Media Power Point Dan Peta Konsep Di SMA Negeri 7

64

Medan Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon., Skripsi, FMIPA, Unimed,
Medan.
Sianturi, D. (2010), Perbandingan Hasil Belajar Kimia Siswa Yang Diajar
Dengan Menggunakan Macromedia flash, Powerpoint Dan Peta Konsep
Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon Kelas X SMA Negeri 3 Pematang
Siantar., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Silitonga, PM, 2011, Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA Universitas
Negeri Medan, Medan.
Silitonga, PM, 2011, Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian Edisi Pertama,
FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.
Sudjana, (2005), Metode Statistik, Tarsito, Bandung.
Sudjana, N., (2010), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Penerbit PT
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Suprijono, A., (2010) Cooperatif learning ; Teori dan Aplikasi PAIKEM, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta.
Suryaningsih, A.E. (2011), Pengaruh Metode Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Dan Direct Instruction Dari Sikap Ilmiah Siswa Terhadap Prestasi Belajar
Asam, Basa, Dan Garam Kelas VII SMP Negeri 1 Jaten Tahun Ajaran
2010/2011., Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas
Maret, Surakarta.
Syah, M., (2008), Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Remaja
Rosdakarya. Bandung.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovativ Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), Kencana, Jakarta.

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

The effectiveness of using student teams achievement division (stad) technique in teaching direct and indirect speech of statement (A quasi experimental study at the eleventh grade of Jam'iyyah Islamiyyah Islamic Senior high scholl Cege)

3 5 90

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Applying Student Teams Achievement Division (STAD) Technique to Improve Students’ Reading Comprehension in Discussion Text. (A Classroom Action Research in the Third Grade of SMA Fatahillah Jakarta)

5 42 142

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) ditinjau dari

0 2 17