Re-Branding Corporate Identity Merapi Farma Herbal.

(1)

DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PUBLIKASI

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA

KATA PENGANTAR ………. i

DAFTAR GAMBAR ………...... iii

DAFTAR TABEL ……….. v

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ……… 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ...………...2

1.3 Tujuan Perancangan ……… 3

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ……….……… 3

1.5 Skema Perancangan ……… 4

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi ………. 5

2.2 Komunikasi Massa ……….. 5

2.3 Brand (Merek) ……….5

2.4 Logo ……… 6

2.5 Warna ……….. 8

2.6 Kemasan ………..………8

2.7 Analisi SWOT ………. 9

2.8 Segmentasi ……….. 9

2.9 Targeting ………. 10


(2)

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH

3.1 Data dan Fakta ………12

3.1.1 Profil Merapi Farma Herbal ………. 12

3.1.2 Tinjauan Terhadap Proyek / Persoalan Sejenis ………... 17

3.1.2.1 Jamu Jago ………..………17

3.1.2.2 Jamu Borobudur ………18

3.1.2.3 Jamu Air Mancur ………...18

3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ………...19

3.2.1 Analisis Berdasarkan Data Keadaan Jamu Godhog Merapi Farma Herbal dan Desainnya ………...19

3.2.2 Strategi Marketing 3.2.2.1 Segementasi ……….. 20

3.2.2.2 Targeting ………... 20

3.2.2.3 Positioning ………...20

3.2.3 Analisis SWOT ………...21

BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Logo ………... 29

4.2 Konsep Kreatif ……….……... 30

4.3 Konsep Media ……….………. 30

4.4 Hasil Karya ………... 32

4.4.1 Logo ………. 32

4.4.1.1 Konsep Logo ………... 32

4.4.1.2 Aturan Logo ……….. 34

4.4.1.2.1 Logo Grid ………... 34

4.4.1.2.2 Logo Do’s……….. 34

4.4.1.2.3 Logo Don’t………. 35

4.4.2 Element Grafis ………. 35


(3)

4.4.3.2 Envelope ……….... 37

4.4.3.3 Business Card ………... 37

4.4.4 Packaging ………. 38

4.4.4.1 Packaging Jamu Godhog ………...38

4.4.4.2 Packaging Jamu Instan ………... 39

4.4.5 Label ……… 40

4.4.6 Box Display ………. 40

4.4.7 Booth ……… 41

4.4.8 Merchandise ……… 42

4.4.8.1 Mug ………... 42

4.4.8.2 Ballpoint ……….... 42

4.4.9 Media Promosi ………. 42

4.4.9.1 Iklan Koran ………... 42

4.4.9.2 Flyer ………... 43

4.4.9.3 Brosur ……… 44

4.4.9.4 Poster ……… 44

4.4.9.4 X-Banner ………... 45

4.5 Corporate Book ……… 45

4.6 Budgeting Media ………... 46

4.7 Timeline ………....48

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ……….. 50

5.2 Saran 5.2.1 Saran Umum ……… 50

5.2.2 Saran Khusus ………... 50

DAFTAR PUSTAKA ……… vi

DAFTAR ISTILAH ……….. vii LAMPIRAN

DATA PENULIS


(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Bagan Skema Perancangan ……….. 4

Gambar 3.1 Logo Merapi Farma Herbal ……….. 12

Gambar 3.2 Logo Jamu Godhog ……….. 24

Gambar 3.3 Logo Jamu Borobudur ………... 25

Gambar 3.4 Logo Jamu Air Mancur ………. 25

Gambar 4.1 Logo ……….. 32

Gambar 4.2 Warna ……… 33

Gambar 4.3 Logo Grid ………. 34

Gambar 4.4 Logo Do’s………. 34

Gambar 4.5 Logo Don’t………... 35

Gambar 4.6 Elemen Grafis ………....35

Gambar 4.7 Business Suite ………36

Gambar 4.8 Letter Head ………...36

Gambar 4.9 Envelope ……… 37

Gambar 4.10 Business Card ………...37

Gambar 4.11 Pola Packaging Jamu Godhog ……….. 38

Gambar 4.12 Packaging Jamu Godhog ………...38

Gambar 4.13 Pola Packaging Jamu Instan ………..39


(5)

Gambar 4.15 Label ………..40

Gambar 4.16 Box Display ………...41

Gambar 4.17 Booth ………... 41

Gambar 4.18 Mug ………... 42

Gambar 4.19 Iklan Koran ………....43

Gambar 4.20 Flyer ……….. 43

Gambar 4.21 Brosur ……… 44

Gambar 4.22 Poster ………...44

Gambar 4.23 X-Banner ………... 45


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Budgeting ……… 46


(7)

DAFTAR ISTILAH

Brand Image

Cara orang berpikir tentang sebuah merek secara abstrak dalam pemikiran mereka sekalipun pada saat mereka memikirkannya, mereka tidak berhadapan langsung dengan produk.

Corporate Book

Buku yang berisi panduan logo dan penerapan berbagai aplikasinya pada media-media yang ada.

Corporate Identity

Suatu bentuk visual dan ekspresi grafis dari image dan identitas suatu perusahaan .

Identitas Visual

Identitas yang berkaitan dengan citra atau image perusahaaan secara visual contohnya seperti logo, tipografi, warna, packaging, seragam, signage, dan sebagainya.

Image

Bagaimana sesuatu dilihat dan dipersepsikan.

Logo

Sebuah tampilan grafis berupa gambar, huruf-huruf, atau gabungan dari keduanya yang dapat menjadi simbol visual dengan bentuk yang special dan menarik yang mampu menampilkan filosofi, visi, misi dan kinerja perusahaan tersebut. Logo menjadi kesan pertama perusahaan ketika pertama kali melihat logo dari perusahaan.

Logogram


(8)

Logotype

Tulisan nama entitas yang didesain secara khusus dengan menggunakan teknik lettering atau memakai jenis huruf tertentu.

Persepsi


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Menjaga kesehatan merupakan sesuatu yang harus dilakukan oleh setiap orang. Bukan hal yang tidak biasa jika orang-orang melakukan berbagai cara untuk menjaga kesehatan nya. Ada yang melakukan olahraga, menjaga pola makan, mengkonsumsi vitamin atau suplemen kesehatan dan jamu. Jika seseorang sakit, otomatis mereka akan berusaha untuk sembuh misalkan berobat ke dokter, walaupun begitu masih banyak orang yang lebih memilih untuk mengkonsumsi jamu selain obat.

Kebutuhan masyarakat saat ini akan jamu sangatlah tinggi. Ini dikarenakan sebagian masyarakat lebih percaya kepada ramuan tradisional dibandingkan obat yang dicampur dengan bahan kimia. Pencampuran bahan-bahan kimia di dalam obat memiliki resiko lebih tinggi mempunyai efek samping yang membahayakan bagi tubuh dibandingkan dengan jamu. Bahan dasar jamu yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan alami yang membuat jamu tidak memiliki efek samping yang berbahaya bagi tubuh. Selain itu harga jamu yang terhitung lebih murah daripada obat-obatan yang dijual di apotek membuat masyarakat lebih memilih jamu.

Jamu sudah dikenal di Indonesia sejak berabad-abad yang lalu walaupun saat itu jamu hanya dikenal di dalam lingkungan Istana atau keraton saja, yaitu Kesultanan di Djogjakarta dan Kasunanan di Surakarta. Tetapi seiring dengan perkembangan jaman, orang-orang lingkungan keraton sendiri yang sudah modern, mereka mulai mengajarkan meracik jamu kepada masyarakat diluar keraton sehingga jamu berkembang sampai saat ini tidak saja hanya di Indonesia tetapi di seluruh dunia.

Salah satu jamu yang masih ada hingga sekarang adalah Jamu Godhog. Jamu Godhog sudah ada sejak jaman kerajaan Majapahit (1293-1500 M). Ketika itu seorang tabib datang ke kerajaan untuk menyembuhkan penyakit Putri Tribuana Tungga Dewi, dengan racikan daun yang berasal dari tanaman obat. Ramuan tanaman obat tersebut ditumbuk, direbus dan diminum. Maka sembuhlah sang putri


(10)

2

raja. Tradisi tersebut terus dikembangkan di Keraton Yogyakarta dan Solo. Bahkan sampai awal abad ke 20, tradisi tersebut masih menjadi sesuatu yang ekslusif.

Seiring dengan kebutuhan jamu yang semakin meningkat, peluang ini mulai dilirik oleh perusahaan-perusahaan untuk membuka usaha jamu, salah satu produsen jamu yang mengeluarkan produk jamu tradisional adalah “MERAPI FARMA

HERBAL”. Merapi Farma Herbal adalah sebuah perusahaan jamu tradisional yang berada di Yogyakarta. Merapi Farma Herbal mengeluarkan lebih dari 20 jenis jamu yang berbeda-beda dalam bentuk jamu yang direbus dahulu jika ingin diminum (jamu godhog). Setiap jenis jamu tersebut mempunyai khasiat yang berbeda sesuai dengan penyakit yang ada. Itu merupakan salah satu kelebihan dari Merapi Farma Herbal karena memiliki banyak pilihan sehingga orang bisa mengkonsumsi jamu tersebut sesuai dengan penyakit yang dideritanya.

Masalah ini diambil sebagai topik TA dikarenakan jamu sebenarnya mempunyai peluang yang cukup besar untuk dikonsumsi oleh semua kalangan. Hanya saja yang disayangkan disini adalah Merapi Farma Herbal kurang memperhatikan kemasan produk yang biasanya sangat berpengaruh besar terhadap persepsi orang ketika pertama kali melihat produk tersebut. Merapi Farma Herbal hanya menggunakan plastik mika untuk membungkus jamu-jamu tersebut. Hal ini tentu saja bisa menurunkan minat seseorang untuk membeli jamu tersebut.

Karena kebutuhan konsumen jamu yang semakin meningkat, maka banyak pula produsen jamu yang bermunculan. Mereka berlomba-lomba menarik konsumen agar membeli produk milik nya. Tentu saja para produsen harus memikirkan bagaimana cara untuk menarik konsumen yang banyak antara lain dengan membuat branding yang unik dan grafisnya yang menarik. Branding untuk suatu produk mempunyai peranan yang cukup penting dalam upaya untuk meningkatkan daya tarik dari produk itu sendiri sehingga semakin tinggi daya tarik konsumen untuk membeli produk tersebut. Pertimbangan yang didasari oleh keilmuan yang diajarkan dalam Desain Komunikasi Visual, dapat membuat strategi dan komunikasi visual yang tepat dan maksimal sehingga produk yang ditawarkan sampai di tangan konsumen dengan baik dan diterima oleh masyarakat luas.


(11)

3

1.2Permasalahan

- Bagaimana cara membuat masyarakat tertarik untuk mengkonsumsi Jamu Merapi Farma Herbal?

- Bagaimana membuat branding yang bisa menarik perhatian masyarakat banyak sehingga produk tersebut dibeli?

Ruang Lingkup

Dahulu hanya masyarakat menengah kebawah yang suka mengkonsumsi jamu. Namun sekarang masyarakat menengah ke atas pun mulai mengkonsumsi jamu. Dari kota-kota kecil hingga merambat ke perkotaan besar, masyarakat mulai beralih mengkonsumi jamu yang dipercaya lebih aman dikonsumsi daripada obat kimia. Dulu hanya orang tua yang suka mengkonsumsi jamu, sekarang orang dewasa dan remaja pun sudah mulai ikut mengkonsumsi jamu.

1.3Tujuan Perancangan

Jamu Merapi Farma Herbal harus melakukan beberapa perubahan agar bisa tetap bersaing dan dikenal masyarakat luas. Oleh karena itu, akan dilakukan re-branding, mulai dari logo Merapi Farma Herbal, packaging hingga re-design corporate identity. Selain itu menciptakan suatu brand image yang cukup kuat di masyarakat sehingga meningkatkan penjualan.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber data diambil dari studi pustaka, internet dan buku-buku. Dilakukan pula pembagian kuesioner kepada masyarakat kota Tasikmalaya yang salah satu diantara beberapa kota yang mempunyai outlet Jamu Merapi Farma Herbal dan juga kepada masyarakat di luar kota Tasikmalaya. Dilakukan pula wawancara kepada tukang jamu gendong sebagai pembanding antara jamu gendong dan jamu godhog.


(12)

4

1.5Skema Perancangan

Penyebab Masalah

Pemecahan Masalah

Perusahaan Jamu Merapi Farma Herbal

Fakta :

- Merapi Farma Herbal memiliki lebih dari 20 jenis jamu yang bermacam-macam - Merapi Farma Herbal memiliki lebih dari 24 outlet jamu yang tersebar di seluruh

Indonesia

- Merapi Farma Herbal berbahan dasar tumbuhan herbal yang berasal dari perkebunan sendiri sehingga aman dan dijaga kualitasnya

Masalah :

- Merapi Farma Herbal belum dikenal oleh sebagian masyarakat luas - Logo Merapi Farma Herbal kurang dikenal

- Kemasan Jamu Merapi Farma Herbal terbilang kurang menarik

Promosi yang dilakukan sangat kurang

Belum menyadari desain sehingga identitas visual perusahaan kurang jelas

Belum memiliki image yang kuat di

mata masyarakat

Re-design Corporate Identity

Teori Penunjang Metode Penelitian

Teori Komunikasi DKV Teori Corporate Identity Pemasaran Warna Wawancara Studi Pustaka Kuisioner Konsep Perencanaan

Strategi Media Strategi Komunikasi Pemasaran Strategi Kreatif

Segmentasi Targeting Positioning

Publication Media Packaging Promotion Media dll Re-design Corporate Identity

Tujuan Akhir :

Merapi Farma Herbal bisa memiliki image yang kuat dan dapat lebih dikenal oleh


(13)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisa dan proses yang dilalui selama pengerjaan Tugas Akhir Re-Design Corporate Identity Merapi Farma Herbal, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

 Pentingnya suatu image yang terbentuk di benak masyarakat supaya produk dapat lebih dikenali dan diingat oleh masyarakat.

Pentingnya identitas visual perusahaan untuk membuat image yang kuat di benak masyarakat.

Dibutuhkan identitas yang kuat sebagai patokan untuk menciptakan image atau kesan yang ingin disampaikan.

Perlu adanya promosi agar produk dapat lebih dikenal

Dalam membuat Re-Design Corporate Identity dibutuhkan pengenalan akan perusahaan dengan mendetail, pemikiran dan perancangan konsep yang matang.

5.2 Saran

5.2.1 Saran Umum

Diharapkan agar masyarakat Indonesia dapat lebih menyadari pentingnya design dalam menciptakan suatu identitas perusahaan agar perusahaan tersebut dapat lebih dikenal di masyarakat luas.

5.2.2 Saran Khusus

Untuk pihak Merapi Farma Herbal agar bisa lebih memperhatikan keseragaman desain untuk seluruh medianya dan juga sistem promosinya agar bisa lebih menarik. Selain itu diharapkan dapat lebih memaksimalkan sekaligus mengembangkan yang sudah ada dengan cara menyesuaikan dengan keadaan saat ini.


(14)

DAFTAR PUSTAKA

- Klimchuk,R.Marianne., Sandra,A.Krasovec (2007), Desain Kemasan, Perencanaan Merek Produk yang Berhasil Mulai dari Konsep sampai Penjualan, Jakarta, Penerbit Erlangga

- W.A.Darmaprawira,Sulasmi (2002), Warna, Teori dan Kreatifitas Penggunaannya, edisi ke-2, Bandung, Penerbit ITB

- Arnold,David. (1996), Pedoman Manajemen Merek, Surabaya, PT. Kentindo Soho

- Soehadi, Agus.W. (2005), Effective Branding, Bandung, PT. Mizan Pustaka - Effendy, Onong.U. (2000), Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung,

PT. Citra Aditya Bakti

- Machfoedz, Mas’ud (2004), Komunikasi Bisnis Modern untuk Mahasiswa dan


(1)

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Menjaga kesehatan merupakan sesuatu yang harus dilakukan oleh setiap orang. Bukan hal yang tidak biasa jika orang-orang melakukan berbagai cara untuk menjaga kesehatan nya. Ada yang melakukan olahraga, menjaga pola makan, mengkonsumsi vitamin atau suplemen kesehatan dan jamu. Jika seseorang sakit, otomatis mereka akan berusaha untuk sembuh misalkan berobat ke dokter, walaupun begitu masih banyak orang yang lebih memilih untuk mengkonsumsi jamu selain obat.

Kebutuhan masyarakat saat ini akan jamu sangatlah tinggi. Ini dikarenakan sebagian masyarakat lebih percaya kepada ramuan tradisional dibandingkan obat yang dicampur dengan bahan kimia. Pencampuran bahan-bahan kimia di dalam obat memiliki resiko lebih tinggi mempunyai efek samping yang membahayakan bagi tubuh dibandingkan dengan jamu. Bahan dasar jamu yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan alami yang membuat jamu tidak memiliki efek samping yang berbahaya bagi tubuh. Selain itu harga jamu yang terhitung lebih murah daripada obat-obatan yang dijual di apotek membuat masyarakat lebih memilih jamu.

Jamu sudah dikenal di Indonesia sejak berabad-abad yang lalu walaupun saat itu jamu hanya dikenal di dalam lingkungan Istana atau keraton saja, yaitu Kesultanan di Djogjakarta dan Kasunanan di Surakarta. Tetapi seiring dengan perkembangan jaman, orang-orang lingkungan keraton sendiri yang sudah modern, mereka mulai mengajarkan meracik jamu kepada masyarakat diluar keraton sehingga jamu berkembang sampai saat ini tidak saja hanya di Indonesia tetapi di seluruh dunia.

Salah satu jamu yang masih ada hingga sekarang adalah Jamu Godhog. Jamu Godhog sudah ada sejak jaman kerajaan Majapahit (1293-1500 M). Ketika itu seorang tabib datang ke kerajaan untuk menyembuhkan penyakit Putri Tribuana Tungga Dewi, dengan racikan daun yang berasal dari tanaman obat. Ramuan tanaman obat tersebut ditumbuk, direbus dan diminum. Maka sembuhlah sang putri


(2)

2

Universitas Kristen Maranatha raja. Tradisi tersebut terus dikembangkan di Keraton Yogyakarta dan Solo. Bahkan sampai awal abad ke 20, tradisi tersebut masih menjadi sesuatu yang ekslusif.

Seiring dengan kebutuhan jamu yang semakin meningkat, peluang ini mulai dilirik oleh perusahaan-perusahaan untuk membuka usaha jamu, salah satu produsen

jamu yang mengeluarkan produk jamu tradisional adalah “MERAPI FARMA

HERBAL”. Merapi Farma Herbal adalah sebuah perusahaan jamu tradisional yang berada di Yogyakarta. Merapi Farma Herbal mengeluarkan lebih dari 20 jenis jamu yang berbeda-beda dalam bentuk jamu yang direbus dahulu jika ingin diminum (jamu godhog). Setiap jenis jamu tersebut mempunyai khasiat yang berbeda sesuai dengan penyakit yang ada. Itu merupakan salah satu kelebihan dari Merapi Farma Herbal karena memiliki banyak pilihan sehingga orang bisa mengkonsumsi jamu tersebut sesuai dengan penyakit yang dideritanya.

Masalah ini diambil sebagai topik TA dikarenakan jamu sebenarnya mempunyai peluang yang cukup besar untuk dikonsumsi oleh semua kalangan. Hanya saja yang disayangkan disini adalah Merapi Farma Herbal kurang memperhatikan kemasan produk yang biasanya sangat berpengaruh besar terhadap persepsi orang ketika pertama kali melihat produk tersebut. Merapi Farma Herbal hanya menggunakan plastik mika untuk membungkus jamu-jamu tersebut. Hal ini tentu saja bisa menurunkan minat seseorang untuk membeli jamu tersebut.

Karena kebutuhan konsumen jamu yang semakin meningkat, maka banyak pula produsen jamu yang bermunculan. Mereka berlomba-lomba menarik konsumen agar membeli produk milik nya. Tentu saja para produsen harus memikirkan bagaimana cara untuk menarik konsumen yang banyak antara lain dengan membuat branding yang unik dan grafisnya yang menarik. Branding untuk suatu produk mempunyai peranan yang cukup penting dalam upaya untuk meningkatkan daya tarik dari produk itu sendiri sehingga semakin tinggi daya tarik konsumen untuk membeli produk tersebut. Pertimbangan yang didasari oleh keilmuan yang diajarkan dalam Desain Komunikasi Visual, dapat membuat strategi dan komunikasi visual yang tepat dan maksimal sehingga produk yang ditawarkan sampai di tangan konsumen dengan baik dan diterima oleh masyarakat luas.


(3)

1.2Permasalahan

- Bagaimana cara membuat masyarakat tertarik untuk mengkonsumsi Jamu

Merapi Farma Herbal?

- Bagaimana membuat branding yang bisa menarik perhatian masyarakat

banyak sehingga produk tersebut dibeli?

Ruang Lingkup

Dahulu hanya masyarakat menengah kebawah yang suka mengkonsumsi jamu. Namun sekarang masyarakat menengah ke atas pun mulai mengkonsumsi jamu. Dari kota-kota kecil hingga merambat ke perkotaan besar, masyarakat mulai beralih mengkonsumi jamu yang dipercaya lebih aman dikonsumsi daripada obat kimia. Dulu hanya orang tua yang suka mengkonsumsi jamu, sekarang orang dewasa dan remaja pun sudah mulai ikut mengkonsumsi jamu.

1.3Tujuan Perancangan

Jamu Merapi Farma Herbal harus melakukan beberapa perubahan agar bisa tetap bersaing dan dikenal masyarakat luas. Oleh karena itu, akan dilakukan re-branding, mulai dari logo Merapi Farma Herbal, packaging hingga re-design corporate

identity. Selain itu menciptakan suatu brand image yang cukup kuat di masyarakat

sehingga meningkatkan penjualan.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber data diambil dari studi pustaka, internet dan buku-buku. Dilakukan pula pembagian kuesioner kepada masyarakat kota Tasikmalaya yang salah satu diantara beberapa kota yang mempunyai outlet Jamu Merapi Farma Herbal dan juga kepada masyarakat di luar kota Tasikmalaya. Dilakukan pula wawancara kepada tukang jamu gendong sebagai pembanding antara jamu gendong dan jamu godhog.


(4)

4

Universitas Kristen Maranatha

1.5Skema Perancangan

Penyebab Masalah

Pemecahan Masalah

Gambar 1.1 Bagan Skema Perancangan

Perusahaan Jamu Merapi Farma Herbal

Fakta :

- Merapi Farma Herbal memiliki lebih dari 20 jenis jamu yang bermacam-macam - Merapi Farma Herbal memiliki lebih dari 24 outlet jamu yang tersebar di seluruh

Indonesia

- Merapi Farma Herbal berbahan dasar tumbuhan herbal yang berasal dari perkebunan sendiri sehingga aman dan dijaga kualitasnya

Masalah :

- Merapi Farma Herbal belum dikenal oleh sebagian masyarakat luas - Logo Merapi Farma Herbal kurang dikenal

- Kemasan Jamu Merapi Farma Herbal terbilang kurang menarik

Promosi yang dilakukan sangat kurang

Belum menyadari desain sehingga identitas visual perusahaan kurang jelas

Belum memiliki image yang kuat di

mata masyarakat

Re-design Corporate Identity

Teori Penunjang Metode Penelitian

Teori Komunikasi DKV Teori Corporate Identity Pemasaran Warna Wawancara Studi Pustaka Kuisioner Konsep Perencanaan

Strategi Media Strategi Komunikasi Pemasaran Strategi Kreatif

Segmentasi Targeting Positioning Publication Media Packaging Promotion Media dll Re-design Corporate Identity

Tujuan Akhir :

Merapi Farma Herbal bisa memiliki image yang kuat dan dapat lebih dikenal oleh


(5)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisa dan proses yang dilalui selama pengerjaan Tugas Akhir

Re-Design Corporate Identity Merapi Farma Herbal, maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

 Pentingnya suatu image yang terbentuk di benak masyarakat supaya produk

dapat lebih dikenali dan diingat oleh masyarakat.

Pentingnya identitas visual perusahaan untuk membuat image yang kuat di

benak masyarakat.

Dibutuhkan identitas yang kuat sebagai patokan untuk menciptakan image

atau kesan yang ingin disampaikan.

Perlu adanya promosi agar produk dapat lebih dikenal

Dalam membuat Re-Design Corporate Identity dibutuhkan pengenalan akan

perusahaan dengan mendetail, pemikiran dan perancangan konsep yang matang.

5.2 Saran

5.2.1 Saran Umum

Diharapkan agar masyarakat Indonesia dapat lebih menyadari pentingnya

design dalam menciptakan suatu identitas perusahaan agar perusahaan tersebut dapat

lebih dikenal di masyarakat luas. 5.2.2 Saran Khusus

Untuk pihak Merapi Farma Herbal agar bisa lebih memperhatikan keseragaman desain untuk seluruh medianya dan juga sistem promosinya agar bisa lebih menarik. Selain itu diharapkan dapat lebih memaksimalkan sekaligus mengembangkan yang sudah ada dengan cara menyesuaikan dengan keadaan saat ini.


(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

- Klimchuk,R.Marianne., Sandra,A.Krasovec (2007), Desain Kemasan,

Perencanaan Merek Produk yang Berhasil Mulai dari Konsep sampai Penjualan, Jakarta, Penerbit Erlangga

- W.A.Darmaprawira,Sulasmi (2002), Warna, Teori dan Kreatifitas

Penggunaannya, edisi ke-2, Bandung, Penerbit ITB

- Arnold,David. (1996), Pedoman Manajemen Merek, Surabaya, PT. Kentindo

Soho

- Soehadi, Agus.W. (2005), Effective Branding, Bandung, PT. Mizan Pustaka

- Effendy, Onong.U. (2000), Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung,

PT. Citra Aditya Bakti

- Machfoedz, Mas’ud (2004), Komunikasi Bisnis Modern untuk Mahasiswa dan