PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK-PAIR-SHARE) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KALOR DI KELAS VIISEMESTER I SMP N. 1 HINAI T.P 2012/2013.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK-PAIR-SHARE) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATERI POKOK KALOR DI KELAS VII SEMESTER I SMP N. 1 HINAI

T.P 2012/2013

Oleh : Irwanto NIM 408321029

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2012


(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala Kasih, pertolongan dan rahmat-Nya yang telah memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga skiripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Skiripsi berjudul ”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think-Pair-Share) Terhadap Hasil Belajar siswa Pada Materi Pokok Kalor Di Kelas VII Semester 1 SMP N.1 Hinai T.P 2012/2013.” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana pendidikan fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (UNIMED).

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Purwanto S.Si , M.Pd sebagai dosen pembimbimg skiripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal sampai dengan selesainya skiripsi ini. Juga ucapan terima kasih kepada Bapak Drs. Juniar Hutahaean, M.Si, Ibu Dra. Ratna Tanjung, M.Pd, dan Ibu Dr. Derlina, M.Si, selaku dosen pembanding yang telah memberi masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Eva M. Ginting, M.Si, selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan. Terima kasih juga kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED, Ibu Dr. Derlina, M.Si selaku ketua jurusan fisika, dan Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si selaku ketua prodi pendidikan fisika. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta staf pegawai jurusan Fisika FMIPA UNIMED. Terima kasih juga disampaikan kepada Kepala Sekolah SMP N.1 hinai, Bapak Drs. Supiono, MM yang telah memberi izin penelitian dan kepada Bapak Said Kal, S.Pd selaku guru fisika yang telah banyak membantu penulis selama melaksanakan penelitian .


(4)

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada ayahanda Sawaluddin dan Ibunda tercinta Murtiyem yang telah membimbing dan mendidik penulis dengan kasih sayang, bantuan, doa, spiritual, materi dan penguatan selama perkuliahan dan penyusunan skripsi ini sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Skripsi ini penulis persembahkan untuk kedua orang tua saya sebagai tanda terima kasih yang terdalam.

Terima kasih juga kepada abang saya Adi Susanto, Joko Purnomo, dan kepada kakak saya Sri susanti dan Miswati,dan juga adik saya Surianto serta abang dan kakak ipar saya (Bang Musa Heri, Bang Aliandi, Kak Sari, Kak Nur) karena telah memberi dukungan, spiritual, materi dan motivasi kepada penulis selama penyusunan skiripsi ini . Terima kasih juga disampaikan kepada keluarga kecil saya Young, Rahmansyah, Andre, Irfan, Erni, Farida, Rina, Cahya, Arpita (Keluarga Nero), Irvan Ramayadi, Mita, Irwansyah, Bang Tri,Tanto,Yudi dan anak-anak COS (Camp Of Struggle) Wahyu, Agus, Habib, Bang Azri yang senantiasa setia dalam suka dan duka selama mulai kuliah dan sampai menyelesaikam skripsi ini dan kepada sahabat-sahabat seperjuangan Fisika 2008 yang telah memberi semangat dan dukungan kepada penulis selama penyusunan skiripsi ini. Terimah kasih juga kepada adik Evi Maya Sari yang selalu menyemangati dan motivasi penulis selama penyusunan skripsi ini.

’Ala kulli hal, pada akhirnya penulis berharap kepada Allah SWT semoga skripsi ini meski amat sederhana bisa membawa keberkahan bagi penulis dan bagi siapapun yang membacanya. Penulis telah berusaha seoptimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis meyakini masih banyak kekurangan, kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu dimohonkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.

Wama tawfiqi illa billah.

Medan, 28 Agustus 2012 Penulis,

Irwanto


(5)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (THINK-PAIR-SHARE) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATERI POKOK KALOR DI KELAS VII SEMESTER I SMP N. 1 HINAI

T.P 2012/2013 Irwanto (NIM . 408321029)

ABSTRAK

Pembelajaran model kooperatif tipe TPS (Think-Pair-Share) merupakan model pembelajaran yang diterapkan secara eksplisit (tidak berbelit-belit) untuk memberi siswa waktu yang lebih banyak berpikir, menjawab dan saling membantu satu sama lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think-Pair-Share) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Kalor di kelas VII semester 1 SMP N.1 Hinai T.P 2012/2013.

Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan disain penelitian two group pre-test post-test. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII Semester 1 yang terdiri dari 8 kelas. Yang menjadi sampel penelitian ada 2 kelas (kelas VII-4 dan kelas VII-6) yang diambil secara cluster random sampling. Pada kelas VIII-4 sebagai kelas eksperimen dan pada kelas VIII-6 sebagai kelas kontrol dengan sampel masing–masing kelas berjumlah 32 siswa. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan tes pilihan berganda, sebanyak 20 soal yang terdiri dari 4 pilihan dan sebelum tes diujikan kapada siswa, terlebih dahulu divalidkan oleh validator. Untuk menguji hipotesis digunakan uji beda (uji t), setelah uji prasyarat dilakukan, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas dengan taraf signifikan  = 0,05.

Dari data penelitian diperoleh nilai rata–rata pretes kelas eksperimen adalah 42,19 dengan standar deviasi 12,37 dan nilai rata–rata pretes kelas kontrol adalah 39,37 dengan standar deviasi 11,48. Pada pengujian normalitas untuk pretes diperoleh pada kelas eksperimen dengan Lhitung = 0,1177 dan Ltabel = 0,1566, untuk kelas kontrol dengan Lhitung = 0,1363, dan Ltabel = 0,1566 dan untuk postes diperoleh pada kelas eksperimen dengan Lhitung = 0,1531 dan Ltabel = 0,1566, untuk kelas kontrol dengan Lhitung = 0,1241, dan Ltabel = 0,1566 sehingga diperoleh Lhitung <Ltabel, maka data kedua kelas berdistribusi normal. Pada uji homogenitas data pretes untuk kedua sampel diperoleh diperoleh Fhitung = 1,16 dan Ftabel = 1,78 sehingga Fhitung< Ftabel , maka kedua sampel berasal dari kelompok yang homogen. Untuk hasil analisis data dari uji beda diperoleh thitung = 0,946 < ttabel = 1,999 maka H0 diterima, berarti bahwa kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think-Pair-Share) dan kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional. Setelah pembelajaran selesai diberikan, diperoleh postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 75,16 dengan standar deviasi 10,57 dan kelas kontrol 68,90 dengan standar deviasi 9,65. Hasil uji t diperoleh thitung = 2,470 dan ttabel = 1,669, sehingga thitung> ttabel maka Ha diterima, dengan demikian diperoleh ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think-Pair-Share) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Kalor di kelas VII semester 1 SMP N.1 Hinai T.P 2012/2013.


(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel viii

Daftar Lampiran ix

Daftar Gambar x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Batasan Masalah ... 6

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 7

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 88888888888

2.1Kerangka Teoritis ... 8

2.1.1 Pengertian Belajar... 8

2.1.2 Hasil Belajar 9

2.1.2.1 Pengertian Hasil Belajar 9

2.1.2.2 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar 10

2.1.3 Pengertian Model Pembelajaran 11 2.1.4Model Pembelajaran Kooperatif 12 2.1.4.1 Pembelajaran Kooperatif ... 12

2.1.4.2 Karakteristik Pembelajaran Kooperatif 15

2.1.4.3 Manfaat Pembelajaran Kooperatif 19

2.1.4.4 Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif 20

2.1.4.5 Teknik-Teknik Mengajar Dalam Pembelajaran Kooperatif 21 2.1.4.6 Beberapa Variasi Dalam Model Pembelajaran Kooperatif 23 2.1.4.7 Pengelolaan Pembelajaran Kooperatif 24

2.1.5 Pembelajaran Model Kooperatif Tipe TPS (Think-Pair-Share) 25

2.1.5.1 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS 27 2.1.5.2 Kelebihan dan Kelemahan Kooperatif Tipe TPS 28

2.1.6 Pembelajaran Konvensional 29 2.1.7 Materi Pelajaran Kalor 31 2.2Penelitian Terdahulu 38 2.3 Kerangka Konseptual ... 39


(7)

vii

BAB III METODE PENELITIAN ...

3.1Lokasi dan Waktu Penelitian ... 41

3.2Populasi dan Sampel ... 41

3.3Variabel Penelitian ... 41

3.4Jenis dan Desain Penelitian ... 42

3.5Alat Pengumpul Data ... 43

3.5.1 Instrumen Tes Hasil Belajar ... 43

3.5.2 Validitas Tes ... 44

3.5.3 Reliabilitas Tes ... 45

3.5.4 Tingkat Kesukaran Tes 46

3.5.5 Daya Beda Tes 47

3.6Prosedur Penelitian 48 3.7Teknik Analisis Data 48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 53

4.1.1 Diskripsi Data Penelitian 53

4.1.2 Uji Persysrstan Analisis Data 57

4.1.3 Pengujian Hipotesis 58

4.2 Pembahasan Penelitian 59 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 61

5.2 Saran 61


(8)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Fase-Fase Pembelajaran Kooperatif 15 Tabel 2.2 Perbedaan kelompok Belajar Kooperatif Dengan Konvensional 18 Tabel 2.3 Perbandingan Empat Pendekatan Dalam Pembelajaran Kooperatif 23 Tabel 2.4 Langkah-langkah Model pembelajaran Kooperatif TPS 27

Tabel 2.5 Penelitaian Terdahulu 38

Tabel 3.1 Rancangan Dalam Penelitian 42

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar ... 44

Tabel 4.1 Data Nilai Pre Tes Kelas Eksperimen 53

Tabel 4.2 Data Nilai Pre Tes Kelas Kontrol 53

Tabel 4.3 Data Nilai Pos Tes Kelas Eksperimen 55

Tabel 4.4 Data Nilai Pos Tes Kelas Kontrol 55

Tabel 4.5 Ringkasan Perhitungan Uji Normalitas Data

Pretes Dan Postes 58

Tabel 4.6 Uji Homogenitas Data Pretes Kelas Eksperimen

Dan Kelas Kontrol 58


(9)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram Perubahan Wujud Zat 33

Gambar 4.1 Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol 54 Gambar 4.2 Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol 55 Gambar 4.3 Diagram Batang Lembar Kerja Siswa (LKS) Kelas Eksperimen 57 Gambar 4.3 Grafik Data Rata-rata Lembar Kerja Siswa (LKS) Kelas Eksperimen 57


(10)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 64

Lampiran 2 Lembar Kegiatan Siswa ... 98

Lampiran 3 Soal Tes Hasil Belajar ... 103

Lampiran 4 Instrumen Penelitian ... 108

Lampiran 5 Kunci Jawaban 111 Lampiran 6 Lembar Jawaban Siswa 113 Lampiran 7 Data Mentah Pretes Kelas Kontrol dan Eksperimen 114

Lampiran 8 Data Mentah Postes Kelas Kontrol dan Eksperimen 116

Lampiran 9 Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen 118 Lampiran 10 Data Pretes dan Postes Kelas Kontrol 119 Lampiran 11 Perhitungan Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku Kelas 120 Lampiran 12 Uji Normalitas Data 122

Lampiran 13 Uji Homogenitas Data 126 Lampiran 14 Uji Hipotesis 129

Lampiran 15 Validitas dan Reliabilitas 134 Lampiran 16 Daya Beda dan Taraf Kesukaran 135 Lampiran 17 Perhitungan Validitas Tes 136 Lampiran 18 Perhitungan Reliabilitas Tes 138

Lampiran 19 Perhitungan Daya Pembeda Tes 139 Lampiran 20 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 141 Lampiran 21 Tabel wilayah luas di bawah kurva normal 0 ke z 143 Lampiran 22 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 144 Lampiran 23 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 145 Lampiran 24 Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t 147


(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan penting dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang damai, beriman, berakhlak mulia, cinta tanah air, berkesadaran hukum serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama dalam mempersiapkan siswa menjadi subyek yang sangat berperan dalam membangun bangsa ini. Oleh karena itu kegiatan belajar mengajar harus dapat membekali siswa sesuai dengan lingkungan dan kebutuhan hidupnya.

Namun pendidikan di Indonesia dapat dikatakan masih jauh dari kata memuaskan. Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia dapat dilihat dari buruknya hasil Uji Kompetensi Awal(UKA) guru 2012 di Sumatera Utara (Sumut) dengan peringkat ke-25 dari 33 provinsi menunjukkan rendahnya kualitas guru dan pendidikan didaerah ini. Hasil pelaksanaan UKA yang digelar pada akhir Februari lalu,Sumut meraih nilai rata rata 37,4, atau jauh dari rata-rata nasional sebesar 42,25.Padahal, Sumut termasuk sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia. Hasil ini jauh berbeda dengan provinsi lainnya seperti Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang meraih peringkat pertama dengan nilai ratarata 50,1 diikuti DKI Jakarta (49,2), Bali (48,9), Jawa Timur (47,1), Jawa Tengah (45,2), Jawa Barat (44,0),Kepulauan Riau (43,8), Sumatera Barat (42,7), Papua (41,1) dan Banten (41,1). Dengan hasil yang dicatatkan dari uji kompetensi guru ini, sekaligus menunjukan telah terjadi kesalahan dalam sistem pendidikan. Sebab, guru merupakan salah satu komponen peningkatan kualitas pendidikan. Kalau inputnya (guru) saja kompetensinya sudah buruk, lantas bagaimana kita bisa menjamin outputnya bisa baik. (http:// mahmun.wordpress.com/ 2012/ 03 /22 / kualitas –guru –rendah-hasil-uka-sumut-hanya-di-peringkat-25-dari-33-provinsi/).


(12)

2

Berbicara lagi masalah pendidikan di Sumatera Utara khususnya Langkat.Berdasarkan Surat Pemgumuman dari BSNP (Badan Standart Nasional Pendidikan) Langkat yang menempati urutan ke-4 terpaut beberapa nilai dengan Kota Tg. Balai, P. Siantar dan Padang Sidempuan dengan jumlah peserta ujian 16.187 orang siswa memperoleh kelulusan 16.180 orang siswa atau 99,96 % dengan angka ketidaklulusan sebanyak 7 orang siswa atau 0,04 % dan nilai rata-rata 8,38.Adapun ranking tertinggi diraih Intan Elvianti Agustina siswa SMP Negeri 1 Stabat dengan nilai 37.80, Juari siswa SMP Negeri 2 Kuala nilai 37.70, Fadhil Wijaya siswa SMP Negeri 1 Stabat nilai 37.70 dan Chelsea Novita siswa SMP swasta Samanhudi Tg. Pura nilai 37.70 kemudian disusul Intan Murina Sitepu siswa SMP Negeri 2 Kuala pada urutan ke-5 dengan nilai 37.60.Sementara itu sekolah yang meraih ranking tertinggi diperoleh MTs Swasta Asmaul Husna Bahorok dengan nilai 36.07, SMP Negeri 1 Sawit Seberang nilai 35.69 dan MTs Swasta Hubbul Wathan Modal Bangsa Sei Bingai nilai 35.60 serta SMP Negeri 1 Stabat nilai 35.59 disusul SMP Negeri 2 Babalan dengan nilai 35.59.

Salah satu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Langkat Sumatra Utara Effendi Lubis, menyoroti mutu pendidikan di Langkat masih rendah, dan belum mampu bersaing dengan peserta didik dari daerah lain.Ia menjelaskan, dari segi kelulusan mungkin cukup sedikit lega, karena persentase kelulusan relatif baik, tetapi dari segi mutu cukup mengkhawatirkan.Hal itu terbukti persentase kelulusan ke perguruan tingi negeri sangat rendah, untung banyak perguruan tinggi swasta yang mampu menampungnya. “Jangankan menjadi pemenang olympiade, untuk lomba provinsipun kita tidak pernah menang, apalagi untuk tingkat nasional,” ujarnya. Selain itu juga guru bersertifikasi masih sebatas lulus administrasi, namun mutu hasil belajar siswa belum tersentuh sampai saat ini, antara sertifikasi guru dengan hasil belajar siswa.Oleh sebab itu pemerintah kabupaten Langkat, khususnya dinas pendidikan dan Pengajaran diharapkan mampu mengejar ketertingalan, sehingga mampu bersaing untuk kedepannya.


(13)

3

Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia juga terlihat dari data yang diperoleh oleh PISA (Programme for International Student Assessment) yang diadakan setiap 3 tahun sekali terhitung sejak tahun 2000. PISA melakukan penilaian tentang Membaca, Matematika dan Sains kepada siswa yang berusia 15 tahun dari 65 negara. Dari 65 negara yang disurvei, PISA pada tahun 2009 menentukan Indonesia berada pada urutan 57 untuk penilaian membaca, untuk penilaian matematika Indonesia berada pada urutan 61, untuk penilaian Sains Indonesia hanya berada pada urutan 60 (http: // edukasi.kompasiana.com / 2011 /01/30/indonesia-peringkat-10-besar-terbawah dari-65-negara-peserta-pisa/).

Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan demi meningkatkan sumberdaya manusia Indonesia. Untuk melaksanakan pendidikan harus dimulai dengan pengadaan tenaga pendidik dalam hal ini adalah guru. Kemampuan guru sangatlah berperan dalam pembentukan anak didik, baik dalam merencanakan, melaksanakan dan menilai pembelajaran tersebut. Sebelum melaksanakan pembelajaran, guru harusnya merencanakan strategi pembelajaran yang lebih efektif dan lebih efisien. Salah satu langkah yang ditempuh guru untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan menggunakan model yang tepat dalam menyampaikan materi pelajaran khususnya mata pelajaran fisika. Guru harus benar-benar memperhatikan penggunaan strategi belajar mengajar memuat berbagai alternatif yang harus dipertimbangkan untuk dipilih dalam rangka pembelajaran yang sesuai terhadap materi tertentu sehingga tujuan instruksional yang ditentukan dapat tercapai. Gulo (2002:2), mengemukakan bahwa: “Seorang guru yang merencanakan pembelajarannya lebih dahulu memikirkan strateginya, setelah menentukan suatu alternatif barulah menyusun rencana pembelajaran atau desain instruksional”. Sesuai dengan hal tersebut, maka mutu pelajaran salah satunya tergantung pada pemilihan strategi yang tepat bagi tujuan yang ingin dicapai.

Sering siswa kurang berminat terhadap pelajaran yang disampaikan guru khususnya pelajaran fisika. Hal ini disebabkan dikalangan siswa sudah sering mendengar bahwa fisika merupakan mata pelajaran yang sulit dan membosankan, dapat dilihat dari sikap siswa dalam menerima pelajaran yang sering mudah lupa,


(14)

4

tidak konsentrasi pada saat pembelajaran berlangsung sehingga siswa kurang berminat mendalami fisika dan menyebabkan hasil belajar fisika siswa rendah. seperti terlihat dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di SMP N. 1 Hinai. Dari hasil angket yang disebarkan kepada 32 orang siswa, 62,5% (20 orang siswa) berpendapat fisika adalah pelajaran yang sulit dipahami, kurang menarik, dan membosankan, 31,25% (10 orang siswa) berpendapat fisika biasa – biasa saja, dan hanya 6,25% (2 orang siswa) yang berpendapat fisika menyenangkan dan menantang. Serta fisika menempati posisi ke tiga setelah matematika dan bahasa indonesia sebagai pelajaran yang paling tidak disukai oleh siswa.

Hal ini disebabkan pemilihan model pembelajaran yang kurang sesuai dengan materi dan masih pada pembelajaran konvensional. Salah satu usaha yang dilakukan untuk mengurangi model pembelajaran konvensional yaitu dengan menggunakan pembelajaran model kooperatif. Seperti yang dikatakan Trianto (2009:56), menyatakan bahwa “Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah kompleks.”

Dalam kelompok kooperatif dibutuhkan keterampilan sosial sebagai kerja gotong royong seperti kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi dan memepercayai orang lain. Dari hasil penelitian Dimpos Lumbantoruan., (2010) diperoleh bahwa adanya peningkatan penguasaan konsep fisika pada materi pokok usaha dan energi menggunakan model pembelajaran tipe TPS sebesar 68,56 dan nilai rata-rata pembelajaran konvensional sebesar 62,42. Hal ini didukung juga oleh penelitian yang dilakukan Ratna Dewi., (2010) menyatakan bahwa hasil belajar siswa yang diberi model pembelajaran kooperatif tipe TPS mengalami peningkatan sebesar 80,29. pembelajaran Ini membuktikan bahwa model pembelajaran kooperatif lebih efektif dan efisien dari pembelajaran konvensional. Adapun kelemahan pada penelitian yang terdahulu adalah suasana kelas yang menjadi ricuh, kondisi kelas yang sulit dikondisikan dan sedikit waktu dalam mengerjakan lembar kerja siswa.


(15)

5

Model pembelajaran kooperatif tipe TPS merupakan pembelajaran yang menekankan kepada keaktifan siswa yang berbentuk kelompok. Dalam model TPS ini diskusi berlangsung dalam kelompok-kelompok, yang memiliki prosedur baku sedemikian sehingga memberi kesempatan kepada siswa memiliki waktu lebih lama untuk berpikir dan memberi tanggapan serta saling membantu antar sesama anggota kelompok. Langkah langkah yang dilakukan adalah : (1) Thinking (berpikir). Guru mengajukan pertanyaan atau masalah, siswa diberi waktu untuk memikirkan jawabannya. (2) Pairing (berpasangan). Selanjutnya guru memerintahkan siswa untuk berpasangan, mendiskusikan jawaban. (3) Sharing. Langkah terakhir guru memerintahkan pasangan-pasangan untuk men-sharing-kan hasil diskusi berpasangannya ke seluruh kelas.

Setelah melakukan observasi di sekolah SMP N. 1 Hinai dapat dilihat bahwa model yang sering digunakan adalah pembelajaran konvensional, seperti ceramah, tanya jawab dan mengerjakan soal. Pembelajaran konvensional kadang tidak sesuai dengan materi pokok yang diajarkan sehingga siswa cenderung bosan dan malas, untuk itu perlu diadakan strategi mengajar lain.

Guru di sekolah tersebut sudah memahami pembelajaran kooperatif, namun pembelajaran kooperatif TPS (Think-Pair-Share) masih jarang digunakan. Dengan menggunakan model kooperatif tipe TPS diharapkan hasil belajar siswa meningkat.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti terdorong mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think-Pair-Share) Terhadap Hasil Belajar siswa Pada Materi Pokok Kalor Di Kelas VII Semester 1 SMP N. 1 Hinai T.P 2012/2013”.


(16)

6

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, beberapa masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Hasil Belajar siswa dalam proses belajar mengajar khususnya mata pelajaran fisika yang masih rendah.

2. Pemilihan model pembelajaran yang masih pada pembelajaran konvensional sehingga membuat siswa kurang berminat untuk mempelajari fisika.

3. Kegiatan belajar siswa secara individual yang membuat siswa kurang bersosialisasi dengan sesamanya serta metode pembelajaran yang kurang sesuai dengan materi pelajaran.

4. Masih sedikit guru yang menerapkan pembelajaran yang bervariasi dalam meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.

5. Proses belajar mengajar masih berpusat pada guru dan sangat teoritis khususnya bidang studi fisika.

1.3Batasan Masalah

Batasan masalah dalam permasalahan ini adalah :

1. Subjek penelitian ini dilaksanakan terhadap siswa kelas VII di SMP N. 1 Hinai pada semester 1 T.P 2012/2013.

2. Materi yang diajarkan dibatasi hanya pada materi pokok Kalor

3. Pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think-Pair-Share).

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana hasil belajar fisika siswa menggunakan model kooperatif tipe TPS (Think-Pair-Share) pada materi pokok kalor di kelas VII Semester 1 SMP N.1 Hinai T.P 2012/2013?


(17)

7

2. Bagaimana hasil belajar fisika siswa menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok kalor di kelas VII Semester 1 SMP N.1 Hinai T.P 2012/2013?

3. Apakah ada pengaruh model kooperatif tipe TPS (Think-Pair-Share) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Kalor di kelas VII semester 1 SMP N. 1 Hinai T.P 2012/2013 ?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think-Pir-Share) pada materi pokok kalor di kelas VII Semester 1 SMP N.1 Hinai T.P 2012/2013

2. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok kalor di kelas VII Semester 1 SMP N.1 Hinai T.P 2012/2013

3. Untuk mengetahui pengaruh hasil belajar fisika siswa menggunakan model kooperatif tipe TPS (Think-Pair-Share) dengan pembelajaran konvensional pada materi pokok Kalor di kelas VII semester 1 di SMP N. 1 Hinai T.P 2012/2013

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan informasi hasil belajar siswa pada materi pokok Kalor menggunakan model kooperatif tipe TPS (Think-Pair-Share) dan pembelajaran konvensional di SMP N. 1 Hinai.

2. Sebagai salah satu alternatif pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

3. Sebagai bahan masukan untuk peneliti sebagai calon guru fisika untuk dapat menerapkan model kooperatif tipe TPS (Think-Pair-Share) dalam kegiatan belajar fisika.


(18)

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab terdahulu maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil belajar fisika siswa yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think-Pair-Share) pada materi pokok kalor di kelas VII semster 1 SMP N.1 Hinai T.P. 2012/2013 sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 42,19 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 75,16.

2. Hasil belajar fisika siswa yang diberi pembelajaran dengan model konvensional pada materi pokok kalor di kelas VII semster 1 SMP N.1 Hinai T.P. 2012/2013 sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 39,37 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 68,90. 3. Ada pengaruh model pembelajaran koopertif tipe TPS (Think-Pair-Share) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok kalor di kelas VII semester 1 SMP N.1 Hinai T.P. 2012/2013

5.2 Saran

1. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang sama diharapkan ketika dalam fase Sharing sebaiknya siswa berkemampuan kurang mampu ditunjuk untuk mensharingkan apa yang telah didiskusikan dengan temannya supaya berkesempatan mengeluarkan pendapatnya sendiri.

2. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat memperhatikan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk setiap langkah model TPS (Think-Pair-Share) terutama fase sharing karena pada fase ini hampir setiap pasangan yang dipanggil mensharingkan jawabannya.


(19)

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2011), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta

Dewi, Agustina., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think-Pair-Share) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu Dan Pengukurannya di Kelas VII Semester I SMP Negeri 1 Dolok Sanggul Tahun Ajaran 2009/2010, Skripsi, FMIPAUnimed, Medan

Dimyati dan Mudjiono., (2009), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Djamarah, dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Elianur, Rosita., (2011), http://aksiguru.org/2011 /03/07/peringkat-pendidikan-indonesia-turun/ (accessed Maret 2012)

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan., (2010), Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Kependidikan, FMIPA, Unimed

F, Siti Yeni., http :// fisikasma-online.blogspot.com/2010/12/ model-pembelajaran kooperatif-tipe. html# ixzz1qZVdRWQR (accessed Maret 2012) Gulo, W., (2002), Srategi belajar Mengajar, PT. Grasindo, Jakarta

http://mahmun.wordpress.com/2012/03/22/kualitas-guru-rendah-hasil-uka-sumut-hanya-di-peringkat-25-dari-33-provinsi/ (accessed Mei 2012)

Ibrahim, M, dkk., (2000), Pembelajaran Kooperatif,Unesa- University press, Surabaya

Lie, A., (2002), Cooperatif Learning Memperaktekkan Cooperatif Learning di Ruang-Ruang Kelas, Penerbit PT Grasindo, Jakarta.

Lumbantoruan, Dimpos., (2011), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS(Think-Pair-Share) Dengan Model Pembelajaran Konvensional Pada Materi Pokok Usaha Dan Energi Di Kelas XI Semester 1 SMA Swasta Parulian 2 Medan T.P.2010/2011, Skripsi, FMIPAUnimed, Medan


(20)

63

Mangunwiyoto,W dan Harjono., (2006).Pokok-Pokok Fisika SMP Untuk Kelas VII., Penerbit Erlangga., Jakarta

Purba, Melpaida., (2010), Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Berbasis LKS Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus Kelas X Semester Ganjil Di SMA Budi Murni T. A 2009/2010, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan

Purwanto, M.N., (2006), Psikologi Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung. Hamalik, Oemar, (2006), Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan

System, PT Bumi Aksara, Jakarta

Isjoni., (2009), Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunnikasi Antar Peserta Didik , Pustaka Belajar, Yogyakarta

Sanjaya, W., (2008), Strategi Pembelajaran , Penerbit Kencana Predana media group, Jakarta

Sardiman., (2009), Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar , Penerbit PT Rajagrafindo Persada, Jakarta

Sihite, Ratna Dewi., (2010), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS(Think-Pair-Share) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu Dan Pengukurannya Di kelas VII Semester I SMP Negeri 1 Dolok Sanggul T.P. 2009/2010, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan

Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Slavin, R., (2005), Cooperatif Learning, Penerbit Nusa Media, Bandung Sudjana., (2002), Metoda Statistika Edisi Ke 5, Penerbit Tarsito, Bandung

Supliyadi, Dkk., (2008).IPA Terpadu Untuk SMP/MTs Kelas VII., Penerbit Gramedia Widiasaraw Indonesia (Grasindo)., Jakarta

Trianto.,(2009),Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit Kencana Predana Media Group, Jakarta

Turnip, Betty M., (2017), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think-Pair-Share Pada Pembelajaran Fisika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP,Makmur Sirait.,Jurnal Pendidikan Matematika Dan Sains vol 2(2) : 94 – 102


(21)

RIWAYAT HIDUP

Irwanto dilahirkan di Suka Damai pada tanggal 06 November 1989. Ayah bernama Sawaluddin dan ibu bernama Murtiyem dan merupakan anak kelima dari enam bersaudara. Pada tahun 1996 penulis masuk SD Negeri No.053985 Suka Damai dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun 2002, penulis melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 1 Hinai dan lulus pada tahun 2005. Kemudian pada tahun 2005, penulis melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas ke SMA Negeri 1 Stabat dan lulus pada tahun 2008. Kemudian pada tahun 2008, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (FMIPA UNIMED). Kegiatan intrakurikuler yang pernah diikuti di UNIMED yaitu Unit Kegiatan Mahasiswa Islam AR-Rahman (UKMI AR-Rahman) UNIMED dan Ikatan Mahasiswa Muslim Fisika (IKAMMUFIS). Kemudian pada tahun 2012 penulis menyelesaikan Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (FMIPA UNIMED) dan lulus pada tanggal 28 Agustus 2012.


(1)

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, beberapa masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Hasil Belajar siswa dalam proses belajar mengajar khususnya mata pelajaran fisika yang masih rendah.

2. Pemilihan model pembelajaran yang masih pada pembelajaran konvensional sehingga membuat siswa kurang berminat untuk mempelajari fisika.

3. Kegiatan belajar siswa secara individual yang membuat siswa kurang bersosialisasi dengan sesamanya serta metode pembelajaran yang kurang sesuai dengan materi pelajaran.

4. Masih sedikit guru yang menerapkan pembelajaran yang bervariasi dalam meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.

5. Proses belajar mengajar masih berpusat pada guru dan sangat teoritis khususnya bidang studi fisika.

1.3Batasan Masalah

Batasan masalah dalam permasalahan ini adalah :

1. Subjek penelitian ini dilaksanakan terhadap siswa kelas VII di SMP N. 1 Hinai pada semester 1 T.P 2012/2013.

2. Materi yang diajarkan dibatasi hanya pada materi pokok Kalor

3. Pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think-Pair-Share).

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana hasil belajar fisika siswa menggunakan model kooperatif tipe TPS (Think-Pair-Share) pada materi pokok kalor di kelas VII Semester 1 SMP N.1 Hinai T.P 2012/2013?


(2)

2. Bagaimana hasil belajar fisika siswa menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok kalor di kelas VII Semester 1 SMP N.1 Hinai T.P 2012/2013?

3. Apakah ada pengaruh model kooperatif tipe TPS (Think-Pair-Share) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Kalor di kelas VII semester 1 SMP N. 1 Hinai T.P 2012/2013 ?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think-Pir-Share) pada materi pokok kalor di kelas VII Semester 1 SMP N.1 Hinai T.P 2012/2013

2. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa menggunakan pembelajaran konvensional pada materi pokok kalor di kelas VII Semester 1 SMP N.1 Hinai T.P 2012/2013

3. Untuk mengetahui pengaruh hasil belajar fisika siswa menggunakan model kooperatif tipe TPS (Think-Pair-Share) dengan pembelajaran konvensional pada materi pokok Kalor di kelas VII semester 1 di SMP N. 1 Hinai T.P 2012/2013

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan informasi hasil belajar siswa pada materi pokok Kalor menggunakan model kooperatif tipe TPS (Think-Pair-Share) dan pembelajaran konvensional di SMP N. 1 Hinai.

2. Sebagai salah satu alternatif pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

3. Sebagai bahan masukan untuk peneliti sebagai calon guru fisika untuk dapat menerapkan model kooperatif tipe TPS (Think-Pair-Share) dalam kegiatan belajar fisika.


(3)

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab terdahulu maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil belajar fisika siswa yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think-Pair-Share) pada materi pokok kalor di kelas VII semster 1 SMP N.1 Hinai T.P. 2012/2013 sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 42,19 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 75,16.

2. Hasil belajar fisika siswa yang diberi pembelajaran dengan model konvensional pada materi pokok kalor di kelas VII semster 1 SMP N.1 Hinai T.P. 2012/2013 sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes sebesar 39,37 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 68,90. 3. Ada pengaruh model pembelajaran koopertif tipe TPS (Think-Pair-Share) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok kalor di kelas VII semester 1 SMP N.1 Hinai T.P. 2012/2013

5.2 Saran

1. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang sama diharapkan ketika dalam fase Sharing sebaiknya siswa berkemampuan kurang mampu ditunjuk untuk mensharingkan apa yang telah didiskusikan dengan temannya supaya berkesempatan mengeluarkan pendapatnya sendiri.

2. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat memperhatikan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk setiap langkah model TPS (Think-Pair-Share) terutama fase sharing karena pada fase ini hampir setiap pasangan yang dipanggil mensharingkan jawabannya.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2011), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta

Dewi, Agustina., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think-Pair-Share) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu Dan Pengukurannya di Kelas VII Semester I SMP

Negeri 1 Dolok Sanggul Tahun Ajaran 2009/2010, Skripsi,

FMIPAUnimed, Medan

Dimyati dan Mudjiono., (2009), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Djamarah, dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Elianur, Rosita., (2011), http://aksiguru.org/2011 /03/07/peringkat-pendidikan-indonesia-turun/ (accessed Maret 2012)

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan., (2010), Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Kependidikan, FMIPA, Unimed

F, Siti Yeni., http :// fisikasma-online.blogspot.com/2010/12/ model-pembelajaran kooperatif-tipe. html# ixzz1qZVdRWQR (accessed Maret 2012) Gulo, W., (2002), Srategi belajar Mengajar, PT. Grasindo, Jakarta

http://mahmun.wordpress.com/2012/03/22/kualitas-guru-rendah-hasil-uka-sumut-hanya-di-peringkat-25-dari-33-provinsi/ (accessed Mei 2012)

Ibrahim, M, dkk., (2000), Pembelajaran Kooperatif,Unesa- University press, Surabaya

Lie, A., (2002), Cooperatif Learning Memperaktekkan Cooperatif Learning di Ruang-Ruang Kelas, Penerbit PT Grasindo, Jakarta.

Lumbantoruan, Dimpos., (2011), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS(Think-Pair-Share) Dengan Model Pembelajaran Konvensional Pada Materi Pokok Usaha Dan Energi Di Kelas XI Semester 1 SMA Swasta Parulian 2 Medan T.P.2010/2011, Skripsi, FMIPAUnimed, Medan


(5)

Mangunwiyoto,W dan Harjono., (2006).Pokok-Pokok Fisika SMP Untuk Kelas VII., Penerbit Erlangga., Jakarta

Purba, Melpaida., (2010), Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Berbasis LKS Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus Kelas X Semester Ganjil Di SMA Budi Murni T. A 2009/2010, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan

Purwanto, M.N., (2006), Psikologi Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung. Hamalik, Oemar, (2006), Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan

System, PT Bumi Aksara, Jakarta

Isjoni., (2009), Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunnikasi Antar Peserta Didik , Pustaka Belajar, Yogyakarta

Sanjaya, W., (2008), Strategi Pembelajaran , Penerbit Kencana Predana media group, Jakarta

Sardiman., (2009), Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar , Penerbit PT Rajagrafindo Persada, Jakarta

Sihite, Ratna Dewi., (2010), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS(Think-Pair-Share) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu Dan Pengukurannya Di kelas VII Semester I SMP Negeri 1 Dolok Sanggul T.P. 2009/2010, Skripsi, FMIPA Unimed, Medan

Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta

Slavin, R., (2005), Cooperatif Learning, Penerbit Nusa Media, Bandung Sudjana., (2002), Metoda Statistika Edisi Ke 5, Penerbit Tarsito, Bandung

Supliyadi, Dkk., (2008).IPA Terpadu Untuk SMP/MTs Kelas VII., Penerbit Gramedia Widiasaraw Indonesia (Grasindo)., Jakarta

Trianto.,(2009),Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit Kencana Predana Media Group, Jakarta

Turnip, Betty M., (2017), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think-Pair-Share Pada Pembelajaran Fisika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP,Makmur Sirait.,Jurnal Pendidikan Matematika Dan Sains vol 2(2) : 94 – 102


(6)

RIWAYAT HIDUP

Irwanto dilahirkan di Suka Damai pada tanggal 06 November 1989. Ayah bernama Sawaluddin dan ibu bernama Murtiyem dan merupakan anak kelima dari enam bersaudara. Pada tahun 1996 penulis masuk SD Negeri No.053985 Suka Damai dan lulus pada tahun 2002. Pada tahun 2002, penulis melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 1 Hinai dan lulus pada tahun 2005. Kemudian pada tahun 2005, penulis melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas ke SMA Negeri 1 Stabat dan lulus pada tahun 2008. Kemudian pada tahun 2008, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (FMIPA UNIMED). Kegiatan intrakurikuler yang pernah diikuti di UNIMED yaitu Unit Kegiatan Mahasiswa Islam AR-Rahman (UKMI AR-Rahman) UNIMED dan Ikatan Mahasiswa Muslim Fisika (IKAMMUFIS). Kemudian pada tahun 2012 penulis menyelesaikan Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (FMIPA UNIMED) dan lulus pada tanggal 28 Agustus 2012.


Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE BERMAIN JAWABAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN KOTALAMA 1 MALANG

1 47 22

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP KELAS VII SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2011/2012

0 3 44

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DAN TIPE TPS

0 6 11

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PENCEMARAN LINGKUNGAN

1 7 60

1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 RAMBAH SAMO

0 0 6

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH

0 0 6

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN

0 0 15

MENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IX.1 SMP N 1 KINALI

1 1 12

1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS BERBANTUAN LKS TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI LAJU REAKSI

0 2 9

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE KARTU ARISAN PADA MATERI SEL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA ARTIKEL PENELITIAN

0 4 10