PENGELOLAAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) Pengelolaan Pendidikan Karakter Pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) (Studi Situs SMP Negeri 5 Wonogiri).

PENGELOLAAN PENDIDIKAN KARAKTER
PADA PEM BELAJARAN PENDIDIKAN KEW ARGANEGARAAN (PKn)
(Studi Situs SM P Negeri 5 W onogiri)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Kepada
Program St udi M anajem en Pendidikan
Program Pascasarjana Universit as M uham madiyah Surakart a
unt uk M emenuhi Salah Satu Syarat Guna M emperoleh
Gelar M agister dalam Ilmu M anajemen Pendidikan

Oleh :
JOKO M URSITO
NIM .: Q.100 110 227

PROGRAM STUDI M ANAJEM EN PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS M UHAM M ADIYAH SURAKARTA
2013


1

2

3

PENGELOLAAN PENDIDIKAN KARAKTER
PADA PEM BELAJARAN PENDIDIKAN KEW ARGANEGARAAN (PKn)
(Studi Situs SM P Negeri 5 W onogiri)
Joko M ursito; Yetty Sardjono; Sigit Haryanto
jokomursito50@yahoo.co.id;yetisarjono@ yahoo.go.id;w ongsodi47yahoo.com

ABSTRACT

The purpose of t his research is t o describe and ident ify t he m anagem ent of
charact er educat ion in learning of civic educat ion on Junior High School of 5
Wonogiri, including preparat ion, action, and assessm ent . This is a qualit ative or
naturalistic research. The location of this research is on t he Junior High School of
5 W onogiri. The period of t his research is begun in the end of second semest er,
academic year 2012/ 2013, M arch 2013 t ill July 2013. Dat a resources of t his

research are a) inform ant s, consisting of principal, t eachers and st udent s, b)
act ivit ies according t o t he problem st at ement , c) docum ent ation consist s of
w rit t en document relat ed to t he problem st at em ent . Techniques of collect ing
dat a are using int erview , observat ion and document at ion. Dat a validit y is t est ed
by using resources and m et hod t riangulation. The result s of this research are 1)
t eachers are follow ing t he socializat ion of character education, following t raining
and coaching, coordinat ing wit h their partners, com posing t he learning
inst rument continuously, developing the subject mat t er and using facilit ies and
learning media according t o t he subject m at ter, 2) t eachers becam e t he m odel,
applied charact er educat ion inside and out side t he class relat ed t o t he act ivit ies
on t he school, developed t hrough rout ine and incident al act ivit ies, applied
charact er educat ion through ext racurricular and blocked of dependence w it h t he
subject m at t er, 3) t he assessm ent are using case st udy for individual and group,
evaluat ion on t eachers’ performance, public opinion, evaluat ion on st udent s’
act ivit ies on the school and clarification on st udent s’ activit ies on the home.
Key w ords ; m anagem ent , charact er education, civic education.

4

Pendahuluan


Dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 t ent ang Sist em
Pendidikan Nasional dijelaskan bahw a pendidikan adalah usaha sadar dan
t erencana unt uk mew ujudkan suasana belajar dan proses pem belajaran agar
pesert a didik secara akt if m engembangkan pot ensi dirinya unt uk mem iliki
kekuatan spirit ual keagam aan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak m ulia, sert a ket eram pilan yang diperlukan bagi dirinya, m asyarakat ,
bangsa dan negara.
Pendidikan disepakat i oleh banyak ahli memiliki peran yang besar dalam
penyediaan sumber daya m anusia yang berkualitas dan daya saing yang t inggi.
Semakin t inggi t ingkat pendidikan, semakin t inggi peluang seseorang unt uk
meningkat kan kualitas daya saing m ereka dan sem akin rendah tingkat
pendidikan akan sem akin sulit m enumbuhkan kem am puan dan daya saing
seseorang (M aliki, 2008: 272).
Pendidikan karakt er m enjadi kebutuhan mendesak m engingat demoralisasi
dan degradasi penget ahuan sudah sedemikian akut menjangkit i bangsa ini di
sem ua

lapisan


m asyarakat .

Pendidikan

karakt er

diharapkan

mampu

membangkit kan kesadaran bangsa ini untuk membangun pondasi kebangsaan
yang kokoh. M unculnya gagasan program pendidikan karakt er

dalam dunia

pendidikan di Indonesia dapat dimaklum i sebab selam a ini dirasakan proses
pendidikan t ernyat a belum berhasil m em bangun manusia Indonesia yang
berkarakt er. Banyak yang m enyebut bahw a pendidikan t elah gagal m em bangun
karakt er (Asm ani, 2011: 47).
Pendidikan karakt er adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang

melibat kan aspek penget ahuan (cognitive), perasaan (feeling ), dan t indakan
(act ion ). Pendidikan karakt er hendaknya dit erapkan secara sist em at is dan
berkelanjut an sehingga seorang anak akan m enjadi cerdas em osinya. Kecerdasan

5

em osi ini adalah bekal pent ing dalam m em persiapkan anak m enyongsong m asa
depan karena seseorang akan lebih mudah dan berhasil menghadapi segala
macam t ant angan kehidupan, t erm asuk t antangan unt uk berhasil secara
akadem is (Suyanto, 2010).
Hampir sem ua kegiat an di sekolah pada akhirnya ditujukan untuk
membantu sisw a mengem bangkan pot ensi dirinya. Upaya it u akan optim al jika
sisw a sendiri secara akt if berupaya mengem bangkan diri sesuai dengan programprogram yang dilakukan oleh sekolah. Oleh karena it u sangat penting untuk
mencipt akan kondisi agar sisw a dapat mengembangkan diri secara opt im al
(Hasbullah, 2006: 121).
Dari ungkapan t ersebut penulis t ert arik mengadakan penelitian t ent ang
Pengelolaan

Pendidikan


Karakt er

Pada

Pembelajaran

Pendidikan

Kew argan egaraan (PKn) (Studi situs SM P Negeri 5 Wonogiri) dengan tujuan
unt uk m endeskripsikan dan menget ahui secara mendalam proses pengelolaan
pendidikan karakt er pada pem belajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di
SM P Negeri 5 Wonogiri, meliput i perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.

M etode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah kualit atif at au nat uralist ic karena penelitiannya
dilakukan pada kondisi yang alamiah, disebut juga sebagai met ode et nografi
karena pada awalnya m et ode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang
ant ropologi budaya, disebut sebagai kualit at if karena dat a yang t erkum pul dan
analisisnya lebih bersifat kualit atif (Sugiyono, 2011: 8).

Karakt erist ik penellitian kualit at if berupa lat ar alam iah yang m erupakan
sum ber dat a langsung dan peneliti

m erupakan inst rum ent kunci dalam

penelitian, dat a kualit at if dihimpun dalam bentuk kat a-kat a at au gambargambar, bukan selalu dalam bentuk angka-angka. Penelit i kualit atif m em punyai
kepedulian dengan proses dan sekaligus juga m em punyai kepedulian dengan
produknya. Peneliti kualit at if cenderung m enganalisis dat a yang m ereka peroleh

6

dengan cara indukt if dan perhatian ut ama peneliti kualit atif adalah jaw aban at as
pert anyaan bagaim ana orang dalam kehidupan m ereka dapat dimengert i
(Sut am a, 2010: 62-63).
Pada penelit ian kualit atif, dat a bersifat kualit atif dan bentuk verbal, yakni
berwujud kat a-kat a sert a m erupakan suat u penelit ian yang m enekankan pada
proses sert a m akna (perspekt if dan partisipasi), sehingga bent uk penelit ian
dengan st rat egi t erbaik menggunakan met ode penelitian deskript if kualit at if.

Hasil Penelitian dan Pembahasan


Set elah mengadakan pencat at an dokumen, pengam at an dan w aw ancara di
lokasi penelit ian dari bulan M aret hingga Juli 2013 di SM P Negeri 5 Wonogiri,
peneliti t elah m em peroleh dat a et nografi yang ada relevansinya dengan
Pengelolaan

Pendidikan

Karakt er

Pada

Pembelajaran

Pendidikan

Kew argan egaraan (PKn). Tem uan et nografi t ersebut menunjukkan adanya makna
kegiat an yang dilakukan berulang-ulang dan sudah m embudaya pada SM P Negeri
5 Wonogiri.
Temuan-t em uan

merencanakan

et nografi

pendidikan

yang dim aksud

karakt er

pada

adalah

bagaimana

pem belajaran

guru


Pendidikan

Kew argan egaraan (PKn), bagaim ana guru m enerapkan pendidikan karakt er pada
pembelajaran

Pendidikan

mengadakan

Penilaian

pembelajaran

Kew arganegaraan
dalam

Pendidikan

m enerapkan


Kew arganegaraan

(PKn),

dan

pendidikan
(PKn).

bagaimana

guru

karakt er

pada

m elalui

w awancara,

observasi, dan dokum ent asi t ent ang Pengelolaan Pendidikan Karakt er Pada
Pembelajaran Pendidikan Kew arganegaraan (PKn), di SM P Negeri 5 Wonogiri,
diperoleh data sebagai berikut :

7

1.

Perencanaan

guru

dalam

m enerapkan

pendidikan

karakt er

pada

pem belajaran Pendidikan Kew arganegaraan (PKn) di SM P Negeri 5 Wonogiri
ant ara lain meliput i kegiatan sepert i berikut :
a. Guru

mengikut i

sosialisasi,

mengikut i

bimbingan

dan

pelatihan

pendidikan karakt er m elalui diklat dan kegiat an kedinasan secara
int ernal dan berkelanjut an.
Dalam penelit ian ini dijelaskan bahwa pendidikan karakt er
m erupakan kebijakan pendidikan nasional yang baru dan harus
dit erapkan pada set iap m at a pelajaran. Dengan demikian, set iap guru
m at a

pelajaran

t erm asuk

guru

m at a

pelajaran

Pendidikan

Kew arganegaraan (PKn) di SM P Negeri 5 Wonogiri harus mengikut i
sosialisasi dan mengikuti bimbingan dan pelat ihan pendidikan karakt er
m elalui diklat dan kegiat an kedinasan secara int ernal dan berkelanjut an.
Dari

kegiat an

t ersebut ,

guru

dapat

mem persiapkan

diri

dalam

pem belajaran dan pendidikan karakt er.
M enurut Arikunto (2008: 9), perencanaan mencakup set iap
keputusan yang harus dilakukan di m asa yang akan datang. Perencanaan
t ersebut dapat dilakukan dengan m engikuti sosialisasi dan mengikuti
bimbingan dan pelat ihan pendidikan karakt er m elalui diklat dan
kegiat an kedinasan secara int ernal dan berkelanjut an. Dari kegiat an
t ersebut , guru dapat m enguasai m at eri dan memahami pendidikan
karakt er.
Persamaan dengan penelitian Howard (2007) dalam bukunya
yang berjudul Curriculum Development , Penelit ian t ersebut mengkaji
t ent ang perkem bangan kurikulum IPA. Hasil penelit ian adalah kurikulum
selalu berkembang sesuai dengan perubahan. Hal t erpent ing dalam
perkem bangan kurikulum adalah memperhat ikan konsep-konsep dasar,
sepert i “ perm int aan dan penawaran” dalam pelajaran Ekonom i, konflik
dalam pelajaran Sejarah, m aupun “ energy” dalam pelajaran IPA.

8

Perbedaan dengan penelit ian How ard (2007) adalah jenis mat a
pelajaran. Penelitian t ersebut hanya berfokus pada mat a pelajaran IPA.
Sedangkan Perkembangan kurikulum disesuaikan dengan konsepkonsep dasar yang t erdapat pada set iap m at a pelajaran sehingga t et ap
sesuai dengan m at eri yang disampaikan dalam kurikulum yang baru.
Terkait dengan penelitian Raihani (2007) dalam penelitiannya
yang berjudul Education Reforms in Indonesia in the t went y-first cent ury
adalah reform asi pendidikan. Dalam penelitian t ersebut dijelaskan
bahw a kerunt uhan rezim Soehart o diikuti dengan reformasi pendidikan
di Indonesia. Sist em pendidikan m engikuti sist em desent ralisasi dengan
m enerapkan M anajemen Berbasis Sekolah (M BS).
Perbedaannya dengan penelit ian Raihani (2007) adalah dasar
hukum pendidikan nasional. Penelitian tersebut hanya fokus pada
reform asi

pendidikan

yang

berkait an

dengan

Undang-undang

Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 dan M anajem en Berbasis
Sekolah (M BS). Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa pendidikan
karakt er berlaku secara nasional di set iap jenjang pendidikan. Walaupun
sekolah menerapkan M BS, pendidikan karakt er bersifat wajib dan
dit erapkan sesuai dengan kebijakan masing-m asing sekolah.

b. Guru m elakukan koordinasi dengan sesama guru pengam pu mat a
pelajaran.
Dalam penelitian ini dijelaskan bahw a guru berinisiat if dengan
m elakukan koordinasi dengan rekan kerja, khususnya sesama guru
pengampu mat a pelajaran yang sam a. Dari diskusi t ersebut , mereka
m em punyai sudut pandang yang lebih beragam sebagai perencanaan
dalam

m elaksanakan

pendidikan

karakt er.

M asing-masing

guru

m engemukakan pendapatnya dan berdiskusi dalam merencanakan

9

pem belajaran, khususnya pendidikan karakt er sesuai dengan mat eri
yang disampaikan.
M enurut Sanjaya (2008: 24) dalam bukunya yang berjudul
St rat egi

Pem belajaran

Berorient asi

St andar

Proses Pem belajaran

sebagai pengelola pembelajaran, guru berperan dalam m encipt akan
iklim belajar yang nyam an. Hal ini dapat dilakukan dengan koordinasi
dengan sesam a guru pengampu m at a pelajaran.
Persamaan dengan penelitian M iles dan Singal (2010) dalam
penelitiannya yang berjudul The Education for All and Inclusive
Educat ion Debat e : conflict, cont radict ion or opport unit y adalah peran

prakt isi pendidikan. Dalam penelit ian t ersebut dijelaskan bahw a guru
sebagai prakt isi pendidikan m em punyai peran penting dalam pendidikan
unt uk set iap anak, khususnya anak dengan pendidikan khusus dan
m em punyai kelainan fisik. Dengan keadaan t ersebut , guru m em punyai
keleluasaan dalam mengambil kebijakan yang t epat .
Adapun Perbedaan dengan penelitian M iles dan Singal (2010)
adalah karakt erist ik sisw a. Dalam pem belajaran t ersebut dijelaskan
bahw a pendidikan t idak m erat a untuk set iap anak yang berhak. M ereka
yang mem punyai perbedaan fisik dan kelem ahan m ent al m engalami
kesulit an dalam memperoleh pendidikan. keadaan t ersebut hanya
disikapi dengan kebijakan kondisional dari guru dan pem erint ah. Dalam
penelitian ini dijelaskan bahw a di tingkat

sekolah, set iap guru

m em punyai kebebasan dan kew enangan dalam mem persiapkan diri
yang pent ing dan berm anfaat dalam perencanaan pendidikan karakt er.
M ereka berkoordinasi sehingga sem akin siap dan m at ang dalam
m erencanakan pendidikan karakt er.

c. Guru m enyusun inst rument pem belajaran berupa silabus dan RPP yang
dilengkapi dengan pendidikan karakt er.

10

Perencanaan pem belajaran secara t erst rukt ur diperhat ikan pula
dalam penyusunan silabus dan RPP. Administ rasi ini dijadikan sebagai
salah sat u tolok ukur kesiapan guru. Dengan demikian, pendidikan
karakt er

diharapkan

m encakup

aspek

penget ahuan

(cognitive),

perasaan (feeling ), dan tindakan (act ion ) (Suyant o, 2010).
Di lokasi penelit ian, salah sat u indikat or kesiapan guru dalam
m engelola pem belajaran, guru harus menyusun adm inist rasi, salah
satunya adalah silabus dan Rencana Pelaksanaan Pem belajaran

(RPP).

Dengan penyusunan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pem belajaran
(RPP) secara berkala, guru m em pelajari m at eri dan m em persiapkan
keperluan dalam pem belajaran. Dengan cara ini, guru tidak bekerja
sekali w akt u, t et api berkelanjut an sesuai dengan perkem bangan mat eri
yang disampaikan.
penyusunan

silabus

m encakup

komponen

:

(1)

St andar

kom pet ensi, (2) Kompet ensi dasar, (3) M at eri pokok pem belajaran, (4)
Indicat or, (5) Penilaian, (6) Alokasi w aktu, (7) Sumber belajar, dan
dilengakapi dengan (8) Pendidikan karakt er. Langkah Selanjutnya guru
penyusunan

Rencana

Pelaksanaan

Pembelajaran

(RPP)

m inimal

m encakup kom ponen : (1) Ident itas m at a pelajaran, (2) Alokasi w akt u,
(3) St andar kompet ensi, (4) Kom pet ensi dasar, (5) Indicat or pencapaian
kom pet ensi, (6) Tujuan pembelajaran, (7) M ateri ajar,
pem belajaran,

(9)

Kegiat an

pem belajaran

terdiri

(8) M et ode

dari

Ekplorasi,

Elaborasi, Konfirm asi (EEK) dan karakt er yang diharapkan, (10) Penilaian
hasil belajar, dan (11) Sumber belajar.
Adapun pengelolaan pendidikan karakt er pada pem belajaran
Pendidikan Kew arganegaraan (PKn) kelas VII, kelas VIII, dan Kelas IX
t ahun pelajaran 2012/ 2013 di SM P Negeri 5 Wonogiri m em perhat ikan
st andar kom pet ensi dan kom pet ensi dasar yang t elah dirumuskan oleh
badan st andar nasional pendidikan (BSNP) pada st andar isi dan st andar

11

kelulusan, ant ara lain

: (1) Disiplin m eliputi indicator : dat ang dan

pulang t epat w akt u, m engikuti kegiat an dengan tertib, m ent aati aturan
yang berlaku, (2) Tanggung jaw ab m eliputi indicat or : M enyelesaikan
t ugas t epat w akt u, berani menanggung resiko, (3) Bersih meliputi
indicat or : membuang sampah pada tempatnya, mencuci tangan sesudah

dan sebelum makan, tidak buruk sangka, membersihkan tempat kegiatan,
merawat kebersihan diri,

(4)

Sopan

santun

m eliput i

indicator

:

berbicara dengan sopan, bersikap hormat pada orang lain, berpakaian sop
an, menerapkan salam, senyum dan sapa, (5) jujur m eliput i indicator :
menyampaikan pesan apa adanya (terbuka),mengatakan apa adanya, tida
k menipu, tidak bohong, tidak berlaku curang, (6) Kerohanian (relegius)
m eliput i

indicat or

:

melaksanakan ibadah sesuai norma agamanya

masing-masing, berdoa setiap mengawali dan mengakhiri suatu kegiatan,
bersikap toleransi (saling menghormati antara pemeluk agama yang satu
dengan yang lain), (7) Pat riot isme
m encint ai

t erhadap

lingkungan,

m eliput i indicator Peduli dan
mem elihara fasilit as sekolah,

dapat bekerjasama, (8) Nasionalism e meliput i indicat or : mendahulukan
kepent ingan

bersama,

menghindari permusuhan dengan teman,

dapat bekerjasama, (9) Demokrat is meliputi indicat or : m engupayakan
m usyaw arah set iap menent ukan keput usan bersama, mengakui dan

menerima adanya perbedaan pendapat, berani menyampaikan pendapat
dengan sopan, berani bertanya, bersedia m elaksanakan keputusan hasil
m usyaw arah secara bert anggung jaw ab, (10) Percaya diri meliput i
indicat or

:

Berani bersaing (berkompetisi) dibidang prestasi diri,

mengakui kelebihan orang lain,

memaklumi kekurangan orang lain,

melaksanakan tugas sesuai dengan kemampuannya, Pant ang menyerah,
mengutamakan usaha sendiri dari pada bantuan orang lain, berusaha
ingin lebih maju.

12

Dalam penelit ian ini dijelaskan bahw a pendidikan

khusus

dit ujukan untuk mengem bangkan budi pekert i sesuai dengan mat eri
yang disampaikan dalam pembelajaran. Pendidikan t ersebut disebut
dengan pendidikan karakt er yang dit ujukan untuk seluruh anak.
Persamaan dengan penelit ian Chen dan Soon (2006) dalam
penelitiannya yang berjudul Education and Services for Children and
Yout h w it h Emot ional and Behavioral Disorders in Singapore adalah

kajian t ent ang pendidikan khusus. Dalam penelitian t ersebut dijelaskan
bahw a Pendidikan t ersebut dit ujukan untuk anak-anak dan pem uda
yang m engalami ket erbelakangan ment al dan penyim pangan perilaku
(kenakalan).
Adapun Perbedaan dengan penelitian Chen dan Soon (2006)
adalah kebijakan pendidikan nasional. Dalam penelit ian ini dijelaskan
bahw a pendidikan karakt er baru saja dit erapkan set elah t erjadi
pelanggaran dan penyim pangan oleh remaja, khususnya sisw a. hal ini
t erjadi karena m ereka hanya cerdas secara kognit if, t et api t idak
dit unjang dengan sikap dan perilaku yang sant un.

d. Guru menggunakan fasilit as dan media pem belajaran sesuai dengan
m at eri yang disam paikan.
Di lokasi penelit ian, guru pengam pu mata pelajaran PKn yang
m enjadi inform an dalam Penguasaan mat eri guru dapat m em ilih dan
m em ilah fasilit as dan m edia pembelajaran yang akan digunakan.
M isalnya guru

PKn

akan

menyam paikan

pem belaan negara, guru dapat

mat eri

t ent ang usaha

menggunakan post er/ fot o

tokoh

nasional, dan gambar, guru PKn juga dapat menggunakan pet a untuk
m enunjukkan w ilayah dalam mat eri t ent ang otonomi dan globalisasi.
Selain itu, guru juga dapat m enggunakan media audio visual untuk
m enarik m inat dan perhatian sisw a dengan menonton film .

13

Persamaan dengan penelitian M iles dan Singal (2010) dalam
penelitiannya yang berjudul The Education for All and Inclusive
Educat ion Debat e : conflict, cont radict ion or opport unit y adalah peran

dan inisiat if guru. Dalam penelitian t ersebut dijelaskan bahw a guru
m em punyai peran yang besar dalam pendidikan khusus untuk anak
dengan perbedaan fisik dan kelemahan ment al. Guru dapat m enentukan
inisiatif yang t epat supaya pembelajaran berhasil dan efekt if.
Perbedaan dengan penelit ian M iles dan Singal (2010) adalah
jenis sisw a. Dalam penelitian t ersebut dijelaskan bahw a pendidikan
t idak m erat a sehingga beberapa anak dengan perbedaan fisik dan
kelem ahan

m ent al

t idak

mendapat

kesem pat an

m em peroleh

pendidikan secara layak. Hal ini sangat berbeda dengan anak-anak yang
normal dim ana mereka m em punyai kesem pat an yang besar dalam
m em peroleh pendidikan. Dalam penelit ian ini dijelaskan bahwa seluruh
sisw a m em peroleh pendidikan karakt er. Bahkan pendidikan karakt er
m erupakan kebijakan pendidikan nasional yang m ulai disam paikan sejak
SD hingga SM A dan sederajat .

2.

Pelaksanaan

guru

dalam

menerapkan

pendidikan

karakt er

pada

pem belajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di SM P Negeri 5 Wonogiri.
a. Guru m enjadi t eladan dan panut an bagi sesam a rekan kerja maupun
sisw a, selain it u Pendidikan karakt er dit erapkan di dalam dan di luar
kelas sesuai dengan aktifit as di sekolah, sert a berlangsung set elah
pem belajaran selesai.
M enurut Azra (2010: 6), pembentukan pendidikan karakt er di
sekolah dapat dilakukan dengan m enerapkan pendekat an modeling
at au exemplary at au usw ah hasanah. Artinya, guru m enjadi t eladan
sebagai cont oh dan panut an bagi sesama rekan kerja maupun sisw a.

14

Pendidikan karakt er dapat mem berikan m anfaat langsung bagi
sisw a dan guru dalam int ernalisasi karakt er m eliput i aspek kognit if,
afekt if dan psikomot orik secara seim bang dan m enyeluruh. M isalnya
kegiat an kerohanian dengan beribadah sholat berjamaah di mushola
pada saat istirahat kedua. Hal ini merupakan prakt ik dari aspek religious.
Selain it u, eksist ensi Kant in Kejujuran juga menunjang pendidikan
karakt er
M enurut Sudrajat (2010), pendidikan karakt er bert ujuan untuk
m eningkat kan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah
yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakt er dan akhlak
m ulia peserta didik secara utuh, terpadu dan seimbang sesuai st andar
kom pet ensi lulusan. Dengan demikian berart i aspek karakt er dapat
dilakukan di dalam m aupun di luar kelas sesuai dengan akt ifit as yang
m elibat kan sisw a it u sendiri. akt ifit as t ersebut dapat berkait an dengan
pem belajaran maupun akt ifit as lainnya.
Persamaan
penelitiannya

dengan

yang

penelitian

berjudul

Opert t i

(2008)

Compet ency-based

dalam

Curriculum

Development : Some Lessons from Ot her Regions adalah manfaat

pendidikan.

Dalam

penelit ian

t ersebut

dijelaskan

bahwa

hasil

pengembangan kurikulum sangat berm anfaat dalam kom pet ensi, sist em
pendidikan dan demokrasi. Hasil ini diperoleh dari kajian beberapa
negara dengan lat ar belakang yang berbada.
Perbedaan dengan penelit ian Opert t i (2008) adalah set ing
penelitian. Dalam penelitian t ersebut dijelaskan bahw a set ing penelitian
m elibat kan beberapa negara secara mendalam dengan fokus t ent ang
pengembangan kurikulum. M asing-m asing negara mempunyai lat ar
belakang yang berlainan namun m emperoleh hasil yang sam a. Dalam
penelitian ini dijelaskan bahw a set ing penelit ian hanya m elibat kan 1
sekolah dengan fokus t ent ang pendidikan karakt er. Hasilnya diket ahui

15

bahw a pendidikan karakt er dapat dilaksanakan di dalam dan di luar
kelas, baik dalam pem belajaran m aupun kegiat an lainnya.

b. Pendidikan karakt er dikembangkan melalui kegiat an rut in dan kegiat an
incidental m eliputi kegiat an upacara bendera, kegiat an jum a,t pagi, dan
kegiat an ekst ra kurikuler.
Di lokasi penelitian, set iap hari Senin m elaksanakan upacara
bendera dit ujukan untuk m engem bangkan sikap nasionalism e dan
pat riotisme dan set iap hari Jum,at pagi dilaksanakan kegiat an senam
pagi dan jum at besih diikuti seluruh w arga sekolah tujuannya unt uk
m engembangkan karakt er kebersam aan w arga sekolah, selain it u
Pelaksanaan pendidikan karakt er di sekolah dilakukan melalui kegiat an
ekst ra kurikuler. Dalam pelaksanaannya, kegiat an ekst ra kurikuler
Pram uka m erupakan kegiat an ekst ra kurikuler wajib bagi sisw a kelas VII
dan VIII. M anfaat yang dapat diperoleh dari pramuka adalah lat ihan
berorganisasi, m engasah kem andirian dan bekerja sama
Asm ani (2011: 64-65) membedakan pelaksanaan pendidikan
karakt er m enjadi em pat , yaitu 1) Pendidikan Karakt er berbasis nilai
religius (konservasi m oral), 2) Pendidikan Karakt er berbasis nilai budaya
(konservasi lingkungan), 3) Pendidikan Karakt er berbasis lingkungan
(konservasi lingkungan) dan 4) Pendidikan Karakt er berbasis pot ensi diri
(konservasi hum anis). Dalam pelaksanaannya, pendidikan moral dapat
dikem bangkan sesuai dengan basis nilai t ert entu, baik secara rut in
m aupun insident al.
Persamaan dengan penelitian M iles dan Singal (2010) adalah
kesempat an belajar yang sam a. Dalam penelit ian t ersebut dijelaskan
bahw a set iap anak m emperoleh pendidikan dan kesempat an belajar
yang sam a. Bagi anak-anak yang m empunyai ket erbat asan fisik, mereka
kesulit an dalam m emperoleh pendidikan dan kesem pat an belajar.

16

Perkem bangannya, mereka m endapat kesempatan yang semakin besar
dan hampir sebanding dengan anak-anak yang norm al. Dalam penelitian
ini dijelaskan bahwa set iap anak w ajib m engikut i kegiat an ekst ra
kurikuler sesuai dengan kebijakan dan perat uran sekolah.
Kegiat an kerohanian juga m endapat perhatian dalam pendidikan
karakt er, Di lokasi penelitian t erdapat mushola sebagai salah satu
fasilit as peribadahan. Akt ifit as kerohanian cukup sibuk t erut ama pada
ist irahat kedua dimana warga sekolah m elaksanakan sholat zhuhur
berjamaah. Pihak sekolah juga m elakukan pembagian zakat , baik zakat
fit rah m aupun zakat kurban. Bagi umat beragam a selain muslim juga
m endapat

kesempat an

untuk

m elaksanakan

ibadah

yang

pelaksanaannya menyesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah,
semua kegiat an t ersebut dapat berjalan dengan saling mengahargai dan
saling m enghorm at i ant ara yang satu dengan yang lain. Selain itu masih
banyak kegiat an yang m enunjang pendikan karakt er ant ara lain kegiat an
aksi social dan kegiat an kem anusiaan.
M egaw angi (2010) m enyebut kan urut an pert am a dalam pilar
pendidikan karakt er adalah Cint a tuhan dan alam sem est a besert a
isinya. Hal ini berart i bahwa kegiat an keagam aan menjadi pelaksanaan
pendidikan karakt er yang sangat pent ing. Namun dem ikian, kegiat an
keagam aan di lokasi penelit ian tidak optim al. Hanya beberapa w arga
sekolah yang t erbiasa m elaksanakan sholat berjamaah di m ushola.
Persamaan dengan penelitian Raihani (2007) adalah otonomi
pendidikan. Dalam penelit ian t ersebut dijelaskan bahw a reform asi
pendidikan dit andai dengan otonomi pendidikan dim ana sekolah
m enerapkan M anajemen Berbasis Sekolah (M BS). Hal ini berart i sekolah
m em punyai

kew enangan

dalam

m engelola

lembaga

pendidikan,

t ermasuk kegiat an yang berlangsung di sekolah. Dalam penelit ian ini
dijelaskan bahwa sekolah m emanfaat kan fasilit as pendidikan dalam

17

pelaksanaan pendidikan karakt er. Salah satunya adalah mushola sekolah
yang menunjang aspek religius dalam pendidikan karakt er.
3.

Penilaian guru dalam menerapkan pendidikan karakt er pada pem belajaran
Pendidikan Kew arganegaraan (PKn) di SM P Negeri 5 W onogiri,
Pendapat peneliti berkait an dengan penelit ian ini adalah Penilaian.
Penilaian m erupakan suatu kegiat an yang dilakukan oleh guru, beberapa hal
yang perlu diperhat ikan dalam penilaian pesert a didik ant ara lain : (1)
Penilaian ditujukan untuk m engukur pencampaian kompet ensi, (2) Penilaian
m engunakan acuan kret eria yakni berdasarkan pencapaian kompet ensi
pesert a didik set elah m engikut i proses pem belajaran, (3) Penilaian dilakukan
secara m enyeluruh dan berkelanjut an, (4) Hasil penilaian dit indak lanjut i
dengan

program

remidiasi

bagi

pesert a

didik

yang

pencapaian

kom pet ensinya dibaw ah Krit eria Ket unt asan M inim al (KKM ) dan program
pengayaan bagi pesert a didik yang t elah memenuhi Krit eria Ket unt asan
M inimal (KKM ), (5) Penilaian harus sesuai dengan kegiat an pem belajaran.
Adapun

Inst rum ent

Kew arganegaraan

(PKn)

penilaian
dapat

dalam

pem belajaran

berw ujud

evaluasi

Pendidikan

yang

proses

pengukurannya dapat dilakukan m elalui t es lesan dan t es t ert ulis at au tidak
m elalui t es (nont es) m isalnya observasi dan pem berian t ugas individu dan
kelom pok.
Kesuma (2011: 138) m enjelaskan tujuan evaluasi pendidikan karakt er
sebagai berikut : (1) M enget ahui kem ajuan hasil belajar dalam bentuk
kepem ilikan sejum lah indikat or karakt er t ert ent u pada anak dalam kurun
w akt u

t ert ent u,

(2)

M enget ahui

kekurangan

dan

kelebihan

desain

pem belajaran yang dibuat oleh guru, (3) M enget ahui tingkat efekt ivit as
proses pembelajaran yang dialam i oleh anak, baik pada set ing kelas, sekolah
m aupun rumah.
M elalui w awancara, observasi, dan dokum ent asi t ent ang Penilaian
guru dalam menerapkan pendidikan karakt er pada pembelajaran Pendidikan

18

Kew arganegaraan (PKn) di SM P Negeri 5 Wonogiri diperoleh dat a bahw a
penilaian diaw ali dengan melakukan t es lesan, t es t ert ulis, t es pemberian
t ugas individu dan kelom pok, dan t es observasi. (1) Tes lesan dilakukan
sebelum dan sesudah proses pem belajaran berlangsung dengan t ujuan
unt uk m enget ahui pemahaman sisw a t erhadap konsep, prinsip kompet ensi
dasar pada t ahap t ert ent u t elah dikuasai at au belum, (2) Tes t ert ulis
dilakukan pada saat pelaksanaan ulangan harian, ulangan t engah semest er,
ulangan akhir sem est er dan ulangan kenaikan kelas dengan t ujuan untuk
m enget ahui

kem am puan

pesert a

didik

t erhadap

aspek

cognitif

(

penget ahuan akadem ik ) Bent uk inst rumennya m eliput i : pilihan ganda,
uraian objekt if, uraian non objekt if, jawaban singkat , m enjodohkan, dan
benar-salah, (3) Tes pemberian t ugas individu dan kelompok dilakukan
set elah pembelajaran berlangsung selam a dua minggu dengan tujuan unt uk
m enget ahui aspek afekt if pada karakt er t anggung jaw ab, kedisiplinan dan
kebersamaan, (4) Tes observasi berupa lembar pengam at an dilakukan pada
st udi lapangan misalnya pada saat jajak pendapat, kegiat an ibadah, kegiat an
ekst ra, kegiat an upacara bendera, kegiat an social dan lain - lain, dengan
t ujuan untuk m enget ahui perubahan t ingkah laku (aspek Psikom otor)
pesert a didik.
mengikut i sosialisasi, m engikuti bim bingan dan pelat ihan pendidikan karakt er
melalui diklat dan kegiat an kedinasan secara int ernal dan berkelanjut an.

Simpulan

Penelit ian ini m engambil judul

Pengelolaan Pendidikan Karakt er pada

Pembelajaran Pendidikan Kew arganegaraan (PKn) (St udi Sit us SM P Negeri 5
Wonogiri). Perm asalahan dalam penelit ian ini adalah (1) Bagaim ana perencanaan

guru dalam menerapkan pendidikan karakt er pada pem belajaran Pendidikan
Kew argan egaraan (PKn) di SM P Negeri 5 Wonogiri? (2) Bagaimana pelaksanaan
guru dalam menerapkan pendidikan karakt er pada pem belajaran Pendidikan

19

Kew argan egaraan (PKn) di SM P Negeri 5 Wonogiri? dan (3) Bagaim ana penilaian
guru dalam menerapkan pendidikan karakt er pada pem belajaran Pendidikan
Kew argan egaraan (PKn) di SM P Negeri 5 Wonogiri? Selaras dengan rumusan
masalah, hasil penelit ian, dan pem bahasan, sert a mengacu pada kajian t eori
yang dikem ukakan para pakar, maka dapat dit arik sim pulan sebagai berikut :
1. Perencanaan

guru

dalam

m enerapkan

pendidikan

karakt er

pada

pem belajaran Pendidikan Kew arganegaraan (PKn) di SM P Negeri 5 Wonogiri
ant ara lain perencanaan diaw ali dari guru m engikut i sosialisasi, mengikut i
bimbingan dan pelatihan pendidikan karakt er m elalui diklat dan kegiat an
kedinasan secara int ernal dan berkelanjut an, guru m elakukan koordinasi
dengan sesam a guru pengampu m at a pelajaran, guru menyusun inst rum ent
pem belajaran berupa silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang dilengkapi dengan pendidikan karakt er, guru m enggunakan fasilit as
dan m edia pembelajaran sesuai dengan m at eri yang disam paikan.

2. Pelaksanaan

guru

dalam

menerapkan

pendidikan

karakt er

pada

pem belajaran Pendidikan Kew arganegaraan (PKn) di SM P Negeri 5 Wonogiri.
Diaw ali dari guru itu sendiri harus dapat m em beri contoh yang baik bagi
rekan

kerja m aupun

bagi

sisw anya.

Adapun

Pelaksanaannya dapat

dit erapkan di dalam proses pem belajaran didalam kelas m aupun diluar kelas
sesuai dengan perencanaan silabus dan Rencana Pelaksanaan pem belajaran
(RPP) yang sudah dipersiapkan, selain itu sekolah melaksanakan kegiat an
rut in dan kegiat an insidental yang dapat m enunjang pelaksanaan pendidikan
karakt er ant ara lain melalui kegiat an upacara bendera set iap hari senin,
kegiat an Jum ,at bersih, kegiat an kerohanian, kegiat an sosial dan kegiat an
kemanusiaan. Yang m enjadi kendala dalam pelaksanaan pendidikan karakt er
adalah ket ergant ungan dengan m at eri sehingga hanya beberapa aspek
pendidikan karakt er yang dit erapkan secara intensif dan beberapa aspek
lainnya t idak dapat dit erapkan secara opt im al.

20

3. Penilaian guru dalam menerapkan pendidikan karakt er pada pem belajaran
Pendidikan Kew arganegaraan (PKn) di SM P Negeri 5 W onogiri.
Penilaian diawali dengan m elakukan t es lesan, t es t ert ulis, t es
pem berian tugas individu dan kelom pok, dan tes observasi. (1) Tes lesan
dilakukan sebelum dan sesudah proses pembelajaran berlangsung dengan
t ujuan unt uk menget ahui pem aham an sisw a t erhadap konsep, prinsip
kom pet ensi dasar pada t ahap t ert ent u t elah dikuasai at au belum , (2) Tes
t ert ulis dilakukan pada saat pelaksanaan ulangan harian, ulangan t engah
sem est er, ulangan akhir sem est er dan ulangan kenaikan kelas dengan tujuan
unt uk menget ahui kem ampuan pesert a didik t erhadap aspek cognit if (
penget ahuan akadem ik ) Bent uk inst rumennya m eliput i : pilihan ganda,
uraian objekt if, uraian non objekt if, jawaban singkat , m enjodohkan, dan
benar-salah, (3) Tes pemberian t ugas individu dan kelompok dilakukan
set elah pem belajaran berlangsung dengan tujuan unt uk m enget ahui aspek
afekt if pada karakt er t anggung jaw ab, kedisiplinan dan kebersam aan, (4) Tes
observasi berupa lembar pengamat an dilakukan pada studi lapangan
m isalnya pada saat jajak pendapat, kegiat an ibadah, kegiat an ekst ra,
kegiat an upacara bendera, kegiat an social dan lain - lain, dengan tujuan
unt uk m enget ahui perubahan tingkah laku (aspek Psikomotor) pesert a didik.

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi 2008. M anajemen Pendidikan . Yogyakart a: Adit ya M edia.
Asmani, Jamal M a’mur. 2011. Buku Panduan Int ernalisasi Pendidikan Karakt er di
Sekolah. Yogyakart a: DIVA Press.
Azra, Azyumardi. 2010. Pendidikan Karakt er: Peran Gerakan Perempuan . Art ikel
Int ernet .
Chen, Kaili dan Soon, Tan Che, 2006. “ Educat ion and Services for Children and
Yout h w ith Emot ional and Behavioral Disorders in Singapore” . Heldref
Publicat ions.

21

Hasbullah. 2006. Otonomi Pendidikan: Kebijakan Ot onomi Daerah dan
Implikasinya t erhadap Penyelenggaraan Pendidikan . Jakart a: Raja Grafindo
Persada.
How ard, Judith, 2007. “ Curriculum Development ” . Cent er for t he Advancem ent
of Teaching and Learning, Elon Universit y.
Kesum a, Dharma; Triatna, Cepi; dan Perm ana, Johar. 2011. Pendidikan Karakt er,
Kajian Teori dan Prakt ik di Sekolah . Bandung: Remaja Rosdakarya.
M aliki, Zainuddin 2008. Sosiologi Pendidikan . Yogyakart a: Gadjah M ada
Universit y Press.
M egaw angi, Ratna. 2010. Pengembangan Program Pendidikan Karakt er di
Sekolah: Pengalaman Sekolah Karakt er . Art ikel Internet .
M iles, Susie dan Singal, Nidhi, 2010. “ The Education for All and Inclusive
Educat ion Debat e : conflict , cont radiction or opport unit y” . Int ernational
Journal of Inclusive Educat ion, volume 14, number 1, p. 1-15.
Opert t i, Renato, 2008. “ Compet ency-based Curriculum Development : Som e
Lessons from Ot her Regions” . Associat ion for t he Development of
Education in Africa (ADEA).
Raihani, 2007. “ Educat ion Reforms in Indonesia in t he t w ent y-first cent ury” .
Int ernational Educat ion Journal, volume 1, number 8, p. 172-183.
Sanjaya, Wina. 2008. St rat egi Pembelajaran Berorient asi St andar Proses
Pembelajaran. Jakart a: Kencana Prenada M edia Group.
Sudrajat , Ahmad. 2010. Konsep Pendidikan Karakt er. Art ikel Int ernet .
Sugiyono. 2011. M et ode Penelit ian Kuant itat if, Kualit atif, dan R& D. Bandung:
Alfabet a.
Sut am a. 2010. M et ode Penelit ian Pendidikan: Kuant it atif, Kualit atif, PTK, R & D.
Surakart a: Fairuz M edia.
Suyanto. 2010. Urgensi Pendidikan Karakt er. Art ikel Int ernet .
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 t ent ang Sist em Pendidikan Nasional.

Dokumen yang terkait

PENGELOLAAN PENDIDIKAN KARAKTER DEMOKRATIS DALAM PEMBELAJARAN PKn DI SMP NEGERI 1 BRATI Pengelolaan Pendidikan Karakter Demokratis Dalam Pembelajaran PKN Di SMP Negeri 1 Brati Kabupaten Grobogan.

0 3 15

PENGELOLAAN PENDIDIKAN KARAKTER DEMOKRATIS DALAM PEMBELAJARAN PKn DI SMP NEGERI 1 BRATI Pengelolaan Pendidikan Karakter Demokratis Dalam Pembelajaran PKN Di SMP Negeri 1 Brati Kabupaten Grobogan.

0 3 14

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERBASIS KARAKTER Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Berbasis Karakter Di MTS N Klaten.

0 1 15

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Berbasis Karakter Di MTS N Klaten.

0 2 16

PENGELOLAAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) Pengelolaan Pendidikan Karakter Pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) (Studi Situs SMP Negeri 5 Wonogiri).

0 4 18

PENDAHULUAN Pengelolaan Pendidikan Karakter Pada Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) (Studi Situs SMP Negeri 5 Wonogiri).

0 4 8

PENGELOLAAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH DASAR Pengelolaan Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Di Sekolah Dasar Negeri Banyuyoso Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo.

0 0 16

PENGELOLAAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH DASAR Pengelolaan Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Di Sekolah Dasar Negeri Banyuyoso Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo.

0 0 13

PENGELOLAAN PENDIDIKAN KARAKTER (Studi Situs SMP Negeri 1 Pacitan) Pengelolaan Pendidikan Karakter (Studi Situs SMP Negeri 1 Pacitan).

0 3 22

Karya C1 Pengembangan Aspek Moral Dalam PKn SD dan SMP

0 0 20