PERKEMBANGAN PERDAGANGAN KARET BAGI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT KECAMATAN PAKKAT HUMBANG HASUNDUTAN 1967-1998.

(1)

Perkembangan Perdagangan Karet Bagi Kehidupan

Sosial Ekonomi Masyarakat Kecamatan Pakkat Humbang

Hasundutan 1967-1998

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Hotnida Erawati Purba

309121029

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

ABSTRAK

Hotnida Erawati Purba, NIM : 309 121 029, Perkembangan Perdagangan Karet Bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Kecamatan Pakkat Humbang Hasundutan 1967-1998. Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah program studi S1, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan perdagangan karet bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat Kecamatan Pakkat Humbang Hasundutan 1967-1998. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan maka peneliti meggunakan etode penelitian Lapangan (Field Research) yaitu penelitian dengan mencari dan mengumpulkan data dari berbagai keterangan yang diperoleh langsung dari lapangan. Dan menggunakan metode Kepustakaan (Library Research) yaitu dengan menelaah buku-buku referensi serta poto-poto yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Metode penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan, menganalisa data secara sistematis dan objektif berdasarkan data yang ada.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa tanaman karet merupakan salah satu sumber pendapatan masyarakat Pakkat dan perlu dilestarikan. Sehingga tercapainya kesejahteraan hidup masyarakat Pakkat. Dalam pengembangannya tanaman karet yang dilihat dari faktor luas lahan , pekerja, pengetahuan petani tentang karet berpengaruh dalam menentukan jumlah produksi karet. Terbukti dengan beda hasil pendapatan yang diperoleh masyarakat pun berbeda-beda.

Tingkat pengetahuan berpengaruh terhadap jumlah produksi, hal ini disebabkan dalam pengolahan tanaman karet masih menggunakan cara-cara yang tradisional sehingga dalam pengelolaan tanaman karet tergolong lambat. Walaupun para petani karet dalam mengerjakan tanaman karet dengan car-cara yang tradisional tidak ada pengaruhnya terhadap teknologi pertanian, misalnya pemakaian pupuk dan obat-obatan dan lain-lain maka pengalaman yang semakin banyak tidak berpengaruh terhadap jumlahproduksi karet.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kasih setiaNya penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan dengan judul “ Perkembangan Perdagangan Karet Bagi

Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Kecamatan Pakkat Humbang Hasundutan 1967-1998”.

Sebelumnya penulis ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada Ayahanda (H. Purba) dan Ibunda tercinta (S. Sihombing) yang selalu setia menyemangati, mendidik, menasehati serta membantu penulis dalam doa maupun materi untuk penyelesaian skripsi dan dalam banyak hal lainnya. Kalau ada ucapan diatas terimaksih itulah yang akan penulis ucapkan kepada ayah dan ibu, tetapi hanya ucapan terimakasih dan doa yang bisa penulis ucapkan. Semoga bapak/mama sehat selalu dan panjang umur dan selalu dalam lindungan Tuhan. Serta Kapada Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi penulis yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, masukan, saran dan kritikan mulai dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.

Dalam melaksanakan penelitian maupun dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak mendapat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Drs. Restu, M.S selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial.

3. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum, selaku ketua jurusan dan sekaligus penguji skripsi penulis yang menberikan saran, masukan dan memotivasi dalam penyelesaian skripsi ini.


(6)

4. Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si selaku sekretaris jurusan yang telah banyak meluangkan waktu untuk kelancaran pembuatan skripsi dan mempermudah kelengkapan berkas skripsi.

5. Ibu Dra. Flores Tanjung, M.A selaku dosen penasehat akademik sekaligus penguji yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan dan dalam penyelesaian skripsi.

6. Bapak Dr. Hidayat selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Kepada seluruh dosen Pendidikan Sejarah yang pernah memndidik, membimbing

penulis selama kuliah.

8. Kepada ibu Mina selaku tata usaha jurusan Sejarah yang banyak membantu dalam kelengkapan berkas yang dibutuhkan penulis.

9. Kepada Ito dan Eda, ito Jonny Purba, ito Rudi Purba, ito Charly Purba, ito Fernando Purba, ito Memory Purba, eda boru Gultom, dan eda boru Sianipar yang telah memberikan dukungan moral maupun materi dalan menyelesaikan skripsi ini.

10.Kepada Bapak Junghas Sitohang selaku kepala desa Tukka Dolok dan masyarakat desa

Tukka Dolok yang selalu memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis disaat penelitian dan memudahkan penelitian penulis.

11.Sahabat penulis mulai dari semester awal hingga akhir Nella Karunia, Tima Wati, Suminten, Mei Siahaan, Dian Lestiani, Ervina Sinaga dan Monalisa Limbong semoga persahabatan ini sampai tua nanti dan semoga kita mendapatkan segala cita-cita dan impian masing-masing. Good luck for all.


(7)

12.Kepada Pasukan Anti Huru-Hara (AHH) B/Reguler 2009, saya ucapkan terima kasih banyak atas kebersamaan yang telah kita lalui dalam waktu 4 tahun ini. Serta teman seangkatanku mulai dari kelas A Reguler dan Ekstensi yang tidak bisa saya ucapkan satu per satu.

13.Teman seperjuangan satu PS (Margaretha, Siti Fatima, Tarapul, Ahmad Husni, Nella, Arif Budiman) yang banyak menyemangati penulis mulai penulisan skripsi ini sampai selesai.

14. Kepada saudara dan teman terbaik saya Eva Simamora, Rezeki Simamora, Pahala Sihite, Maruli Simanullang dan yang tidak saya lupakan Sartua Pasaribu yang selalu mendukung dan mengingatkan saya untuk menyelesaikan skripsi ini. Semoga kalian bisa cepat menyusul dalam menyelesaikan kuliah kalian. God Bless Us.

15.Teman-teman satu PPL SMA ST PETRUS SIDIKALANG (Meili, Elisa, Nurpita,

Defrianty, Reswinda, Oktomaria, Fransiskus, Lora, Kiki, Rudolf, Ayu, Helrista, Boi, Ika, Wira, Reni, Lasri, Bg Afrianto, Bg Yoga, Bg Coky dan Febrianta).

Skripsi ini bisa terselesaikan berkat bantuan dan doa dari semua pihak. Dan kepada teman-teman dan pihak lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu namanya. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga skripsi ini bisa bermamfaat bagi semua pembaca.

Medan, Juli 2013

Hotnida Erawati Purba NIM: 309 121 029


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

Abstrak ... i

Kata pengantar ... ii

Daftar Isi ... v

I. Pendahuluan ... 1

A. Latarbelakang masalah... 1

B. Identifikasi masalah ... 7

C. Pembatasan masalah ... 7

D. Rumusan masalah ... 7

E. Tujuan penelitian ... 8

F. Manfaat penelitian ... 8

II. KajianPustaka ... 9

A. Kerangka koseptual ... 9

1. Konsep perkembangan ... 9

2. Konsep perdagangan ... 10

3. Konsep Sosial Ekonomi... 12

4. Konsep Masyarakat... 15

B. Kerangka berpikir ... 16

III. MetodologiPenelitian ... 19

A. Metode ... 19

B. Lokasipenelitian ... 20

C. Sumber data ... 20

D. Teknik pengumpulan data ... 21

E. Teknik analisis data... 22

IV. Pembahasan ... 24

A. Keadaan Fisik Wilayah Penelitian... 24

1. Sejarah Desa Tukka Dolok... 24

2. Letak Desa Tukka Dolok... 25

3. Iklim dan Curah Hujan... 26


(9)

5. Status Kepemilikan Lahan... 30

6. Keadaan Tanah... 30

B. Keadaan Non Fisik Wilayah... 30

1. Penduduk... 30

2. Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama... 31

3. Komposisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan... 32

4. Sarana Pendidikan... 33

5. Sarana Kesehatan... 34

6. Sarana Transportasi dan Jaringan... 34

7. Sarana Telekomunikasi... 35

8. Kondisi Sosial Ekonomi Desa Tukka Dolok... 35

C. Sejarah dan Latarbelakang Perdagangan Karet di Pakkat... 37

1. Jenis-jenis Karet... 43

2. Pengetahuan Petani Tentang Karet... 44

D. Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Pakkat Pada Masa Orde Baru ... 55

E. Perkembangan Perdagangan Karet Bagi Kehidupan Masyarakat Pakkat ... 60

F. Pengaruh Tanaman Karet Bagi Penghidupam Masyarakat Pakkat... 65

V. Kesimpulan dan Saran... 67

A. Kesimpulan ... 63

B. Saran ... 63


(10)

i Daftar Tabel

Tabel 2.1 Luas Dusun Tukka Dolok 1990... 26

Tabel 4.1 Distribusi Penggunaan Lahan di Desa Tukka Dolok... 29

Tabel 1. 1 Komposisi Penduduk... 31

Tabel 2.1 Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama... 32

Tabel 3.1 Komposisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan... 33

Tabel 4.1 Pendidikan Formal... 33


(11)

Lampiran

1. Peta Sumatera Utara ... 1

2. Peta Kabupaten Humbang Hasundutan... 2

3. Peta Kecamatan Pakkat... 3

4. Daftar Informan yang Diwawancara ... 4

5. Pedoman wawancara... 5

6. Hasil Wawancara... 6


(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kecamatan Pakkat adalah salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Humbang Hasundutan pemekaran dari Kabupaten Tapanuli Utara. Tahun 1967-1998 kecamatan Pakkat berada di Tapanuli Utara. Pada 28 Juli 2003 kecamatan Pakkat menjadi Kabupaten Humbang Hasundutan dan 9 kecamatan lainnya. Untuk memudahkan penulis melakukan penelitian dalam bidang admistrasi maka kabupten Humbang Hasundutan dijadikan sebagai lokasi penelitian.

Tingkat kehidupan masyarakat Pakkat masih sangat rendah. Sumber mata pencaharian utama penduduk adalah padi dan karet, hasil pertanian yang lainnya adalah kopi, akan tetapi harga dari hasil pertanian ini sangatlah rendah dan tidak seimbang dengan biaya produksinya. Keadaan ini juga dipengarui oleh biaya angkutan yang cukup tinggi. Pada tahun 1971, hubungan antar desa belum lancar. Demikian juga hubungan antar desa dengan kota kecamatan dan hubungan antar kota kecamatan dengan kecamatan lainnya.

Tingginya harga jual karet ternyata tidak selamanya membuat penduduk tetap menggantungkan hidupnya pada tanaman ini. Hal ini dilihat dari sebagian penduduk bertanam padi, salak, dan durian. Di Pakkat petani karet menjual hasil tanamannya kepada pedagang perantara atau tengkulak dan tengkulak mengumpulnya kepada pengumpul yang lebih besar lagi.

Kecamatan Pakkat merupakan daerah agraris ( pertanian ) oleh karenanya prioritas pembangunan hingga saat ini tetap diletakkan pada sektor pertanian. Pembangunan ini ditujukan untuk meningkatkan pendapatan taraf hidup petani. Melalui pertanian yang maju diharapkan makin menunjang pembangunan nasional.


(13)

Pembangunan nasional adalah upaya untuk meningkatkan seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang sekaligus merupakan proses pengembangan keseluruhan sistem penyelenggaraan negara untuk mewujudkan Tujuan Nasional. Dalam pengertian lain, pembangunan nasional dapat diartikan merupakan rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan dan meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.

Pelaksanaan pembangunan mancakup aspek kehidupan bangsa, yaitu aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan secara berencana, menyeluruh, terarah, terpadu, bertahap dan berkelanjutan untuk memacu peningkatan kemampuan nasional dalam rangka mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang lebih maju. Oleh karena itu, sesungguhnya pembangunan nasional merupakan pencerminan kehendak untuk terus menerus meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia.

Pada hakekatnya pembangunan adalah usaha kearah perubahan hidup yang lebih baik dan meliputi berbagai aspek kehidupan. Sehingga dalam melaksanakan pembangunan, semua potensi atau sumber daya yang ada antara lain faktor geografi, iklim, sumber-sumber alam dan tenaga kerja, aspek politik, ekonomi, sosial, budaya, harus benar-benar dipertimbangkan secara matang melalui suatu perencanaan yang baik.

Perencanaan pembangunan nasional disusun secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, tanggap terhadap perubahan. Perencanaan pembangunan nasional diharapkan dapat menjamin tercapainya tujuan dalam bernegara. Perencanaan pembangunan nasional mencakup penyelenggaraan semua fungsi pemerintahan yang meliputi semua bidang kehidupan.

Usaha pertanian memegang peranan penting dalam keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya penduduk atau tenaga kerja yang hidup atau bekerja pada


(14)

sektor pertanian. Nilai tanah sebagai lahan ditentukan oleh komponen-komponen tersebut adalah iklim,relief, formasi geologi, tanah, air, permukaan dan dalam tanah, kadar keasaman tanah.

Komponen-komponen di atas tersebut sebagian besar merupakan faktor pendukung dalam upaya pengembangan usaha tani. Ditambah lagi dengan upaya perawatan dan pupuk serta dengan penerapan teknologi. Sehingga dengan adanya upaya pengembangan usaha petani yang baik dan terarah akan dapat meningkatkan hasil produksi pertanian. Dengan upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan pendapatan hasil produksi pertanian dan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

Pertumbuhan penduduk memberikan tekanan yang cukup besar atas tersedianya lahan, kurangnya modal untuk membuka lahan baru. Selain itu bila harga produksi tersebut cukup baik bagi petani menebang pohon yang sudah tua adalah pekerjaan yang sia-sia karena mereka menganggap lebih baik membiarkannya walaupun tingkat produksinya rendah.

Karet merupakan salah satu komoditi perkebunan penting, baik sebagai sumber pendapatan, kesempatan kerja dan devisa dan pendorong pertumbuhan ekonomi sentra-sentra baru di wilayah sekitar perkebunan karet maupun pelestarian lingkungan dan sumber hayati. Selain itu, tanaman karet merupakan sumber kayu potensial yang dapat mensubstitusi kebutuhan kayu yang selama ini mengandalkan hutan alam. Tanaman karet tergolong mudah diusahakan apalagi kondisi negara kita yang beriklim tropis. Hampir di semua daerah di Indonesia karet dapat tumbuh dengan baik. Karena itu banyak rakyat yang berlomba-lomba membuka tanahnya untuk dijadikan perkebunan karet.

Dalam sejarah Sumatera Utara, perkebunan karet sudah dikenal sejak zaman kolonialisasi. Belanda datang ke Sumatera Utara membuka lahan baru untuk ditanami tanaman perkebunan


(15)

seperti tembakau, sawit, karet, teh dan kopi. Kondisi tanah Sumatera Utara yang sangat subur menjadikan tanaman perkebunan tersebut dapat tubuh subur.

Suburnya tanaman ini berdampak bagi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Sumatera Utara. Suburnya tanaman ini membuat masyarakat lebih giat menanam karet. Tanaman ini menjadi sumber pendapatan yang memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat. Dengan terpenuhinya kebutuhan ekonomi maka kehidupan sosial masyarakat akan sejahtera.

Sedangkan di Humbang Hasundutan tanaman karet mulai dikenal ketika kolonial datang ke tanah Batak masuk ke Sibolga terus memasuki Barus dan terus menuju Humbang. Sejak tahun 1910 di daerah Hulu Barus dan Toba muncul di daerah Hulu Barus dan Toba Humbang muncul peluang ekonomi baru dan berkembangnya perkebunan-perkebunan kopi, kemenyan dan karet (Perret 2010:312).

Pada masa Orde Baru (1967-1998) pembangunan kebijaksanaan pembangunan dilakukan di setiap daerah yang dikenal dengan Pembangunan Daerah Tingkat II. Tak ketinggalan juga Tapanuli Utara ikut dalam pelaksanaan kebijaksanaan pembangunan tersebut. Kecamatan Pakkat yang saat ini sudah menjadi salah satu kecamatan di Kabupaten Humbang Hasundutan ikut andil dalam pelaksanaan pembangunan.

Perkebunan dari berbagai komoditi mengalami pertambahan luas areal di Tapanuli utara. Perkebunan mengalami peningkatan luas lahan. Tanaman karet adalah komoditi yang paling menonjol yang ditanam masyarakat. Apalagi didukung keadaan tanah Tapanuli Utara yang sangat subur.

Secara umum Pakkat adalah daerah yang memiliki daerah yang subur sehingga matapencaharian masyarakat bersumber dari pertanian. Didukung oleh lahan yang subur


(16)

masyarakat Pakkat merupakan masyarakat agraris dari segi mata pencaharian. Namun ada juga sebagian masyarakat yang berprofesi sebagai pegawai negeri sipil, tetapi memiliki lahan pertanian ( tanaman karet ).

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diketahui bagaimana perkembangan dari jenis tanaman karet hingga saat ini. Penulis berminat untuk mengangkatnya kedalam bentuk karya ilmiah, sehingga penulis mengajukan penelitian tentang Perkembangan Perdagangan Karet Bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Kecamatan Pakkat Humbang


(17)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Latarbelakang perdagangan karet di Pakkat. 2. Kehidupan sosial masyarakat Pakkat. 3. Aktifitas perdagangan karet di Pakkat.

4. Pengaruh perdagangan karet bagi kehidupan masyarakat Pakkat.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya masalah yang muncul, maka penulis merasa perlu membuat pembatasan masalah agar penelitian tidak mengambang. Untuk itu penulis membatasi masalah pada “Perkembangan Perdagangan Karet Bagi Kehidupan Sosial Ekonomi

Masyarakat di Kecamatan Pakkat Humbang Hasundutan 1967-1998”.

D. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana latarbelakang perdagangan karet di Pakkat?


(18)

3. Bagaimana kehidupan sosial ekonomi masyarakat Pakkat pada masa orde baru? 4. Bagaimana pengaruh perdagangan karet bagi kehidupan masyarakat Pakkat

1967-1998?

E. Tujuan penelitian

Yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah dan latarbelakang perdagangan Karet di Pakkat. 2. Untuk mengetahui bagaimana kehidupan sosial ekonomi masyarakat Pakkat pada

masa orde baru.

3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh perdagangan Karet bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat Pakkat 1967-1998.

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian, maka diharapkan penelitian ini bermanfaat untuk: 1. Memberikan pengetahuan bagi peneliti dan pembaca tentang karet.

2. Sebagai penambah wawasan pengetahuan penulis dalam menyusun sebuah karya

ilmiah.

3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang ingin meneliti masalah yang sama pada waktu yang berbeda.

4. Sebagai pengabdian dan pengembangan keilmuwan penulis khususnya dalam bidang

meneliti.


(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa tanaman karet merupakan salah satu sumber pendapatan masyarakat Pakkat dan perlu dilestarikan. Sehingga tercapainya kesejahteraan hidup masyarakat Pakkat. Dalam pengembangannya tanaman karet yang dilihat dari faktor luas lahan , pekerja, pengetahuan petani tentang karet berpengaruh dalam menentukan jumlah produksi karet. Terbukti dengan beda hasil pendapatan yang diperoleh masyarakat pun berbeda-beda.

2. Tingkat pengetahuan berpengaruh terhadap jumlah produksi, hal ini disebabkan dalam pengolahan tanaman karet masih menggunakan cara-cara yang tradisional sehingga dalam pengelolaan tanaman karet tergolong lambat. Walaupun para petani karet dalam mengerjakan tanaman karet dengan cara-cara yang tradisional tidak ada pengaruhnya terhadap teknologi pertanian, misalnya pemakaian pupuk dan obat-obatan dan lain-lain maka pengalaman yang semakin banyak tidak berpengaruh terhadap jumlah produksi karet.

B. SARAN

1. Perlunya ditingkatkan penelitian tentang sejarah adanya karet dan perdaganganny. 2. Perlunya para peneliti dan juga para ahli-ahli pertanian dalam mengkaji tanaman

karet agar produktivitas dapat ditingkatkan.

3. Perlunya ada buku-buku yang membahas tentang tanaman kemenyan yang dapat menjadi sumber informasi bagi petani maupun mahasiswa dan pihak lain yang membutuhkan.

4. Kepada para petani karet juga agar lebih serius dalam mengerjakan tanaman karet mulai dari penanaman sampai panen dan lebih ditingkatkan perawatannya sehingga hasil yang diperoleh lebih besar dan tanaman karet dapat berproduksi lebih lama.


(20)

1 DAFTAR PUSTAKA

Budiman, Hariyanto. 2012. Budidaya Karet Unggul. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Fakultas Ilmu Sosial. 2011. Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah.

Gottscchalk, Louis. 1985. Mengerti Sejarah. Jakarta: UI Press.

Irawan, Suparmoko. 1992. Ekonomika Pembangunan. Yogyakarta: BPFE Kansil, C.S.T. 2002. Pokok-pokok Pengetahuan Hukum Dagang Indonesia.

Jakarta: Sinar Grafika.

Lampert, Heinz. 1994. Ekonomi Pasar Sosial. Jakarta: PUSPA SWARA

Lasminingsih, Mudji. 2012. Petunjuk Praktis Pembibitan Karet. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Perret, Daniel. 2010. Kolonialisme dan Etnisitas Batak dan Melayu di Sumatera Timur Laut. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Sa’ud, Udin Syaefudin. 2005. Perencanaan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sianturi, F. 1991. Tapanuli Utara Membangun. Tarutung: Karya Pembangunan. Soekanto, Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Syamsudin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak Tim Karya Tani Mandiri. 2010. Pedoman Bertanam Karet. Bandung: Nuansa Aulia.


(21)

2 Tim Penulis. 2008. Panduan Lengkap Karet. Jakarta: Penebar Swadaya.

 Sumber:

http://harunarcom.blogspot.com/2011/02/peta-provinsi-sumatera-utara-sumut.html


(1)

masyarakat Pakkat merupakan masyarakat agraris dari segi mata pencaharian. Namun ada juga sebagian masyarakat yang berprofesi sebagai pegawai negeri sipil, tetapi memiliki lahan pertanian ( tanaman karet ).

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diketahui bagaimana perkembangan dari jenis tanaman karet hingga saat ini. Penulis berminat untuk mengangkatnya kedalam bentuk karya ilmiah, sehingga penulis mengajukan penelitian tentang Perkembangan Perdagangan Karet Bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Kecamatan Pakkat Humbang Hasundutan 1967-1998”.


(2)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Latarbelakang perdagangan karet di Pakkat. 2. Kehidupan sosial masyarakat Pakkat. 3. Aktifitas perdagangan karet di Pakkat.

4. Pengaruh perdagangan karet bagi kehidupan masyarakat Pakkat.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya masalah yang muncul, maka penulis merasa perlu membuat pembatasan masalah agar penelitian tidak mengambang. Untuk itu penulis membatasi

masalah pada “Perkembangan Perdagangan Karet Bagi Kehidupan Sosial Ekonomi

Masyarakat di Kecamatan Pakkat Humbang Hasundutan 1967-1998”.

D. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana latarbelakang perdagangan karet di Pakkat?


(3)

3. Bagaimana kehidupan sosial ekonomi masyarakat Pakkat pada masa orde baru? 4. Bagaimana pengaruh perdagangan karet bagi kehidupan masyarakat Pakkat

1967-1998?

E. Tujuan penelitian

Yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah dan latarbelakang perdagangan Karet di Pakkat. 2. Untuk mengetahui bagaimana kehidupan sosial ekonomi masyarakat Pakkat pada

masa orde baru.

3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh perdagangan Karet bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat Pakkat 1967-1998.

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian, maka diharapkan penelitian ini bermanfaat untuk: 1. Memberikan pengetahuan bagi peneliti dan pembaca tentang karet.

2. Sebagai penambah wawasan pengetahuan penulis dalam menyusun sebuah karya ilmiah.

3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang ingin meneliti masalah yang sama pada waktu yang berbeda.

4. Sebagai pengabdian dan pengembangan keilmuwan penulis khususnya dalam bidang meneliti.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa tanaman karet merupakan salah satu sumber pendapatan masyarakat Pakkat dan perlu dilestarikan. Sehingga tercapainya kesejahteraan hidup masyarakat Pakkat. Dalam pengembangannya tanaman karet yang dilihat dari faktor luas lahan , pekerja, pengetahuan petani tentang karet berpengaruh dalam menentukan jumlah produksi karet. Terbukti dengan beda hasil pendapatan yang diperoleh masyarakat pun berbeda-beda.

2. Tingkat pengetahuan berpengaruh terhadap jumlah produksi, hal ini disebabkan dalam pengolahan tanaman karet masih menggunakan cara-cara yang tradisional sehingga dalam pengelolaan tanaman karet tergolong lambat. Walaupun para petani karet dalam mengerjakan tanaman karet dengan cara-cara yang tradisional tidak ada pengaruhnya terhadap teknologi pertanian, misalnya pemakaian pupuk dan obat-obatan dan lain-lain maka pengalaman yang semakin banyak tidak berpengaruh terhadap jumlah produksi karet.

B. SARAN

1. Perlunya ditingkatkan penelitian tentang sejarah adanya karet dan perdaganganny. 2. Perlunya para peneliti dan juga para ahli-ahli pertanian dalam mengkaji tanaman

karet agar produktivitas dapat ditingkatkan.

3. Perlunya ada buku-buku yang membahas tentang tanaman kemenyan yang dapat menjadi sumber informasi bagi petani maupun mahasiswa dan pihak lain yang membutuhkan.

4. Kepada para petani karet juga agar lebih serius dalam mengerjakan tanaman karet mulai dari penanaman sampai panen dan lebih ditingkatkan perawatannya sehingga hasil yang diperoleh lebih besar dan tanaman karet dapat berproduksi lebih lama.


(5)

1 DAFTAR PUSTAKA

Budiman, Hariyanto. 2012. Budidaya Karet Unggul. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Fakultas Ilmu Sosial. 2011. Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah.

Gottscchalk, Louis. 1985. Mengerti Sejarah. Jakarta: UI Press.

Irawan, Suparmoko. 1992. Ekonomika Pembangunan. Yogyakarta: BPFE Kansil, C.S.T. 2002. Pokok-pokok Pengetahuan Hukum Dagang Indonesia.

Jakarta: Sinar Grafika.

Lampert, Heinz. 1994. Ekonomi Pasar Sosial. Jakarta: PUSPA SWARA

Lasminingsih, Mudji. 2012. Petunjuk Praktis Pembibitan Karet. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Perret, Daniel. 2010. Kolonialisme dan Etnisitas Batak dan Melayu di Sumatera Timur Laut. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Sa’ud, Udin Syaefudin. 2005. Perencanaan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sianturi, F. 1991. Tapanuli Utara Membangun. Tarutung: Karya Pembangunan. Soekanto, Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Syamsudin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak Tim Karya Tani Mandiri. 2010. Pedoman Bertanam Karet. Bandung: Nuansa Aulia.


(6)

2 Tim Penulis. 2008. Panduan Lengkap Karet. Jakarta: Penebar Swadaya.

 Sumber: http://harunarcom.blogspot.com/2011/02/peta-provinsi-sumatera-utara-sumut.html

 Sumber:http://www.humbanghasundutankab.go.id/profil/peta-kabupaten-humbang-hasundutan


Dokumen yang terkait

Proses Perencanaan Partisipatif Dan Implementasinya Dalam Pembangunan Di Desa Pakkat Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbang Hasundutan

5 142 145

Respon Masyarakat Desa Sitio Ii Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan Terhadap Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Oleh Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul

2 59 107

Strategi Masyarakat Memilih Lembaga Keuangan Yang Tepat Dalam Meningkatkan Kehidupan Sosial Ekonomi (Studi Deskriptif Pada Credit Union Pardomuan Di Kecamatan Pakkat Hauagong Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 30 89

PENGARUH PERDAGANGAN KEMENYAN BAGI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PARSOBURAN 1967-1998.

0 0 21

PERUBAHAN SOSIAL-EKONOMI MASYARAKAT DI RANCAKALONG KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 1967-1998.

1 2 27

Perkembangan Industri Gula Merah Dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Gondang Manis Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus Tahun 1998-2008.

2 12 112

STASIUN CIBATU DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERKEMBANGAN KEHIDUPAN SOSIAL – EKONOMI MASYARAKAT SEKITARNYA (1998-2010) - repository UPI S SEJ 1002480 Title

0 1 3

PROSES PERENCANAAN PARTISIPATIF DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBANGUNAN DI DESA PAKKAT KECAMATAN PAKKAT KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

0 0 11

PERKEMBANGAN CV DAYA CIPTA DAN PENGARUHNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA PASIR WETAN KECAMATAN KARANG LEWAS (1985-2010)

0 0 13

BAB II KEHIDUPAN EKONOMI, SOSIAL MASYARAKAT WADASLINTANG TAHUN 1998-2011 A. Kondisi Geografis Kelurahan Wadaslintang - PERKEMBANGAN PASAR TRADISIONAL DI DESA WADASLINTANG DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT WADASLINTANG, KABUPTEN

0 0 31