Strategi Masyarakat Memilih Lembaga Keuangan Yang Tepat Dalam Meningkatkan Kehidupan Sosial Ekonomi (Studi Deskriptif Pada Credit Union Pardomuan Di Kecamatan Pakkat Hauagong Kabupaten Humbang Hasundutan)

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

STRATEGI MASYARAKAT MEMILIH LEMBAGA KEUANGAN

YANG TEPAT DALAM MENINGKATKAN KEHIDUPAN

SOSIAL EKONOMI

(Studi Deskriptif pada Credit Union Pardomuan di Kecamatan Pakkat Hauagong Kabupaten Humbang Hasundutan)

SKRIPSI

Diajukan oleh:

NAMA : AGUSTINA SIHITE

NIM

: 060901008

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universities Sumatera Utara


(2)

ABSTRAK

Lembaga keuangan merupakan salah satu bentuk dari lembaga ekonomi. Lembaga keuangan telah mengambil peran yang sangat penting dalam sistem perekonomian. Lembaga keuangan dapat dikelompokan menjadi 2, yaitu 1) Lembaga Keuangan Bank (LKB) dan 2) Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB). Lembaga Keuangan Bukan Bank dibagi lagi dalam beberapa bagian antara lain 1) Asuransi, 2)

Multifinance, 3) Pegadaian, 4) Reksadana, 5) Modal Ventura dan 6) Koperasi Simpan Pinjam atau sekarang ini sering disebut dengan Credit Union. Credit Union

Pardomuan adalah merupakan salah satu lembaga keuangan bukan bank. Credit union ini merupakan bank bagi masyarakat sekitar dan terutama bagi masyarakat miskin dalam mendapatkan modal usaha dan yang lainnya. Hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti tentang strategi masyarakat memilih credit union

Pardomuan sebagai lembaga keuangan yang tepat dalam meningkatkan kehidupan sosial ekonomi.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengambil beberapa informan yaitu 5 orang laki-laki dan 4 orang perempuan yang menjadi nasabah atau anggota dari credit union Pardomuan di wilayak Kecamatan Pakkat. Dan 7 orang informan biasa yang terdiri dari satpam, pemimpin perusahaan, petugas yang menangani tentang peminjaman, 2 orang masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi

credit union Pardomuan. Alasan menggunakan penelitian ini dengan menggunakan metode kualitatif ini untuk memberikan keleluasaan dan kesempatan bagi peneliti untuk menggali informan secara mendalam karena kasus yang di angkat cukup sensitif.

Hasil dari penelitian ini adalah bahwa strategi masyarakat memilih lembaga keuangan yang tepat dalam meningkatkan kehidupan sosial dan ekonomi adalah merupakan pertukaran, pilihan rasional yang cukup tinggi yang dimiliki masyarakat untuk memilihcredit union Pardomuan dalam hal menabung, menyimpan uang serta mengadakan pinjaman. Berbagai faktor yang membuat anggota atau nasabah untuk memutuskan dan memilih credit union Pardomuan sebagai tempat menabung, menyimpan uang antara lain karena : bisa meminjam uang, bunga pinjaman sedikit, bunga menabung lebih besar, menambah jaringan bisnis, mendapatkan dana sosial kepada keluarga nasabah yang meninggal dunia dan juga kemalangan.

Dari hasil penelitian yang ditemukan dilapangan bahwa masyarakat memilih

Credit Union sebagai lembaga keuangan yang tepat dalam meningkatkan perekonomian, masyarakat sebagai anggota dari Credit Union Pardomuan tersebut dapat merasakan pelayanan yang diberikan oleh Credit Union Pardomuan itu yang dapat meningkatkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Masyarakat menganggap bahwa Credit Union Pardomuan lah yang dapat membantu mereka dalam mengembangkan usaha ataupun dalam proses kegiatan ekonomi.


(3)

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati saya mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebab kasihnya yang begitu besar pada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan sikrispsi saya yang berjudul STRATEGI MASYARAKAT MEMILIH LEMBAGA KEUANGAN YANG TEPAT DALAM MENINGKATKAN KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI .

Dalam penulisan skripsi ini banyak hikmat yang penulis terima, terutama dalam hal ketekunan, kesabaran dan penyerahan diri kepada Tuhan. Disiplin dan kesabaran untuk memahami orang lain, kemampuan berfikir dan daya nalar khususnya dalam menyelesaikan skripsi ini. Ini semua pengalaman yang sangat berharga yang tidak akan dapat dilupakan oleh penulis seumur hidup.

Selama menulis skripsi ini dan melaksanakan penelitian yang mendukung dalam penyusunan skripsi, penulis banyak memperoleh bantuan dari semua pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Dra.Lina Sudarwati.M.Si selaku ketua departemen Sosiologi FISIP USU 2. Ibu Dra.Ria Manurung,M.Si selaku dosen pembimbing saya yang telah

banyak membimbing, memberikan waktu, tenaga dan sumbangan pemikiran dalam memberikan sarana dan kritik serta mengevaluasi sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.


(4)

3. Ibu Dra.Marheni,MA selaku ketua penguji skripsi saya yang telah bersedia memberikan saran, sumbangan pemikiran kepada saya, dan juga yang telah memberikan bimbingan, motifasi kepada saya selama penulisan skripsi ini berlangsung.

4. Bapak dan juga ibu dosen yang ada di FISIP USU terkhusus kepada dosen saya yang telah mengajarkan mata kuliah di departemen sosoilogi, atas ilmu yang telah diberikan kepada penulis selama ini.

5. Ayahanda M.Sihite dan ibunda tercinta T.br Simamora serta sanak saudara dan semua keluarga yang telah memberikan cinta kasih pengertian, dorongan yang tak henti-hentinya kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini dan pengorbanan yang tidak ternilai selama ini kepada penulis. Semoga Tuhan memberikan limpahan Rahmat-Nya dan Berkat-Nya kepada orang tua dan juga sanak saudara seta keluarga penulis.

6. Teman-teman saya Viana, Okto, K nita, Nalon, B bobi, Debora, Lena, Melinda, Roselin, Lydia, Delfa, Friska, Kiki, Irma dan juga teman-teman dan kakak-kakak yang lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu semoga sukses dan selamat berjuang terimakasih atas dukungannya dan juga kepada abang dan kakak kami mulai dari stambuk 2005, 2004, 2003, dan adek kami stambuk 2007, 2008, 2009,2010.

7. Segenap masyarakat yang berada di kecamatan Pakkat kabupaten Humbang Hasundutan terima kasih atas kesediaannya memberikan informasi bagi peneliti dalam menjawab permasalahan dalam penelitian ini.


(5)

8. Adik-adik dan abang-abang yang satu kos Rimhot, Sarma, Jusharry, B gamler, B wita, K juli dan juga yang lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu pesatu terimakasih untuk setiap dukungan dan bantuannya. 9. Teman-teman, NHKBP Padang bulan yang senantiasa selalu mendoakan dan

mensupport dengan dukungan dan Doa seta nasehat-nasehatnya. Semoga kelompok kita ini semakin bertumbuh dalam pelayanan di greja dan juga di masyarakat terutama dihadapan Tuhan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dengan segala keterbatasan dan juga kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu masukan dan kritikan yang membangun sangat penulis hargai. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Medan, Maret 2011


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... . .i

KATA PENGANTAR .. ii

DAFTAR ISI . .. . . ...v

DAFTAR TABEL . .. ..viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang . .. .1

1.2 Perumusan Masalah . . . ... . 6 1.3 Tujuan Penelitian .. .. ... 6 1.4 Manfaat Penelitian . . . .. 6 1.4.1 Manfaat Teoritis . . .. . 6 1.4.2. Manfaat Praktis . . 7 1.5 Defenisi Konsep ... ... ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA .. ... 12

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ... .. 29

3.2 Lokasi Penelitian . . .. . . 29 3.3 Unit Analisa dan Informan . ... ... . 30 3.3.1 Unit Analisia . .. .. 30

3.3.2 Informan .. ... . .. 30

3.3.2.1 Informan Kunci (key informan) .. 30 3.3.2.2 Informan Biasa . . ... . 30 3.4 Tehnik Pengumpulan Data . ... .. 31


(7)

3.4.1.1 Observasi partisipan ... .. . 31 3.4.1.2 Metode Wawancara .. ... .. 31 3.4.1.3 Dokumentasi ... . 32 3.4.2 Data Sekunder ... 32

3.5. Interpretasi Data ... ... 32

3.6. Jadwal Kegiatan ... .. . 33

3.7 Keterbatasan Penelitian ... . 34 BAB IV INTERPRETASI DATA

4.1 Setting Lokasi Penelitian .. ... 35 4.2 GambaranCredit Union Pardomuan dan Kegiatannya . .. 39

4.3 Profil Informan . 46

4.3.1 Informan Kunci (Nasabah/ Anggota DariCredit UnionPardomuan).46 4.3.2 Profil: Pimpinan staf CU Pardomuan . 52 4.4 HASIL INTERPRETASI DATA PENELITIAN .... 53 4.4.1.Strategi Memilih lembaga Keuangan . .. 53 4.4.1.1 Kemudahan Dalam Pengambilan Pinjaman . 53 4.4.1.2 Bunga Yang Rendah ... . 55 4.4.1.3 Tidak ada Batasan Peminjaman Bagi Nasabah ... ... 57 4.4.2 Manfaat Yang Diperoleh Nasabah Bergabung Dalam Credit

UnionPardomuan Pakkat ... .. 57 4.4.2.1 Manfaat Ekonomi ... .. . 60 4.4.2.1.1 Mendapatkan Bonus Akhir Tahun (Deviden) . 60 4.4.2.1.2 Peningkatan Pendapatan .... ... 61


(8)

4.4.2.2.1 Mendapatkan Pengetahuan Tentang Pembuatan Anggaran Belanja Keluarga .. 63 4.4.2.2.2 Adanya simpanan Pendidikan . 66 4.4.2.2.3 Peningkatan Kualitas Produktifitas Anggota.. 67

4.5 Contoh KasusPeningkatan Pendapatan Ekonomi pada keluarga

T.Tampu bolon (Lk, 56 tahun) 69 BAB V. PENUTUP

5.1 KESIMPULAN ... .. 73

5.2 SARAN ... . . .. 74 DAFTAR PUSTAKA


(9)

DAFTAR TABEL


(10)

ABSTRAK

Lembaga keuangan merupakan salah satu bentuk dari lembaga ekonomi. Lembaga keuangan telah mengambil peran yang sangat penting dalam sistem perekonomian. Lembaga keuangan dapat dikelompokan menjadi 2, yaitu 1) Lembaga Keuangan Bank (LKB) dan 2) Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB). Lembaga Keuangan Bukan Bank dibagi lagi dalam beberapa bagian antara lain 1) Asuransi, 2)

Multifinance, 3) Pegadaian, 4) Reksadana, 5) Modal Ventura dan 6) Koperasi Simpan Pinjam atau sekarang ini sering disebut dengan Credit Union. Credit Union

Pardomuan adalah merupakan salah satu lembaga keuangan bukan bank. Credit union ini merupakan bank bagi masyarakat sekitar dan terutama bagi masyarakat miskin dalam mendapatkan modal usaha dan yang lainnya. Hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti tentang strategi masyarakat memilih credit union

Pardomuan sebagai lembaga keuangan yang tepat dalam meningkatkan kehidupan sosial ekonomi.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengambil beberapa informan yaitu 5 orang laki-laki dan 4 orang perempuan yang menjadi nasabah atau anggota dari credit union Pardomuan di wilayak Kecamatan Pakkat. Dan 7 orang informan biasa yang terdiri dari satpam, pemimpin perusahaan, petugas yang menangani tentang peminjaman, 2 orang masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi

credit union Pardomuan. Alasan menggunakan penelitian ini dengan menggunakan metode kualitatif ini untuk memberikan keleluasaan dan kesempatan bagi peneliti untuk menggali informan secara mendalam karena kasus yang di angkat cukup sensitif.

Hasil dari penelitian ini adalah bahwa strategi masyarakat memilih lembaga keuangan yang tepat dalam meningkatkan kehidupan sosial dan ekonomi adalah merupakan pertukaran, pilihan rasional yang cukup tinggi yang dimiliki masyarakat untuk memilihcredit union Pardomuan dalam hal menabung, menyimpan uang serta mengadakan pinjaman. Berbagai faktor yang membuat anggota atau nasabah untuk memutuskan dan memilih credit union Pardomuan sebagai tempat menabung, menyimpan uang antara lain karena : bisa meminjam uang, bunga pinjaman sedikit, bunga menabung lebih besar, menambah jaringan bisnis, mendapatkan dana sosial kepada keluarga nasabah yang meninggal dunia dan juga kemalangan.

Dari hasil penelitian yang ditemukan dilapangan bahwa masyarakat memilih

Credit Union sebagai lembaga keuangan yang tepat dalam meningkatkan perekonomian, masyarakat sebagai anggota dari Credit Union Pardomuan tersebut dapat merasakan pelayanan yang diberikan oleh Credit Union Pardomuan itu yang dapat meningkatkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Masyarakat menganggap bahwa Credit Union Pardomuan lah yang dapat membantu mereka dalam mengembangkan usaha ataupun dalam proses kegiatan ekonomi.


(11)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang relatif mandiri, yang hidup bersama-sama dalam jangka waktu yang cukup lama yang mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang sama, dan melakukan sebagian besar kegiatan dalam kelompok itu. Mayarakat juga merupakan suatu oganisasi manusia yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Kelompok sosial atau masyarakat terbentuk karena manusia-manusia menggunakan pikiran, perasaan, dan keinginannya dalam memberikan reaksi terhadap lingkungannya. Hal ini terjadi karena manusia itu mempunyai dua keinginan pokok yaitu keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lainnya dan keinginan untuk menyatu dengan lingkungan alamnya (Idianto, 2006:36)

Manusia mempunyai naluri untuk selalu berhubungan dengan sesamanya. Hubungan yang berkesinabungan ini menghasilkan pola pergaulan yang disebut pola interaksi sosial. Pergaulan tersebut menghasilkan pandangan mengenai kebaikan dan keburukan. Pandangan tersebut merupakan nilai-nilai manusia yang kemudian sangat berpengaruh terhadap cara dan pola perilakunya.

Untuk mengatur kehidupan masyarakat dibentuk beberapa lembaga kemasyarakatan yang memiliki fungsi untuk menyokong kehidupan bermasyarakat yang berisi norma maupun aturan yang dilembagakan. Adapun beberapa lembaga tersebut diantaranya adalah lembaga pemerintahan, lembaga agama, lembaga


(12)

pendidikan, dan lembaga ekonomi.

Lembaga ekonomi merupakan suatu usaha dalam pembuatan keputusan dan pelaksanaannya yang berhubungan dengan pengalokasian sumber daya masyarakat ( rumah tangga dan pebisnis/perusahaan) yang terbatas diantara berbagai anggotanya dengan mempertimbangkan kemampuan, usaha, dan keinginan masing-masing. Atau dengan kata lain bagaimana masyarakat mengelola sumber daya yang langka melalui suatu pembuatan kebijaksanaan dan pelaksanaannya (Damsar, 2009:11). Lembaga ekonomi ini juga merupakan pranata yang mempunyai kegiatan bidang ekonomi demi terpenuhinya kebutuhan masyarakat.

Pada hakekatnya tujuan yang hendak dicapai oleh lembaga ekonomi adalah terpenuhinya kebutuhan pokok untuk kelangsungan hidup masyarakat. Lembaga ekonomi itu berjalan sesuai fungsi dan tujuannya didasarkan dengan unsur-unsur yang dapat mendukung institusi ekonomi itu. Ada beberapa unsur-unsur institusi ekonomi yaitu :

1. Pola perilaku :efisiensi, penghematan,profesionalisme, mencari keuntungan 2. Budaya simbolis : merek dagang, hak paten, slogan , lagu komersial

3. Budaya manfaat : took, pabrik, pasar, kantor, balngko, formulir. 4. Kode spesialisasi : kontrak lesensi, kontrak monopoli, akte perusahaan

5. Ideologi : liberalisme, tanggungjawab ,manajerial, kebebasan berusaha, hak buruh (http://mrpams.multiply.com/journal/item/15) diakses tanggal 25-11-2010 pukul 14:22 WIB.


(13)

Lembaga keuangan merupakan salah satu bentuk dari lembaga ekonomi. Lembaga keuangan telah mengambil peran yang sangat penting dalam sistem perekonomian. Bahkan salah satu indikator kesehatan ekonomi suatu negara dapat dilihat dari tingkat kesehatan lembaga keuangannya, salah satu diantaranya adalah Bank. Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. Keberadaan lembaga keuangan diperlukan untuk mendukung pertumbuhan sektor riil, khususnya dalam hal pendanaan.

Dilihat dari dasar operasionalnya saat ini, lembaga keuangan dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar yaitu: 1) Lembaga keuangan yang beroperasi secara konvensional. Bank yang bersifat konvensional adalah bank yang pelaksanaan operasionalnya menjalankan sistim bunga (interest fee)dan 2) lembaga keuangan yang beroperasi secara syariah. Bank syariah merupakan salah satu lembaga keuangan yang menjalankan kegiatannya sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Aktifitas bisnis dengan perbankan syariah dapat dilakukan dari dua sisi, sisi pertama yaitu penyimpanan dana dan di sisi lainnya adalah penggunaan dana. Untuk menyimpan dana di Perbankan Syariah ada dua konsep yang harus digunakan yaitu konsep titipan dan yang kedua adakah konsep investasi.

Dari masing-masing kelompok besar tersebut lembaga keuangan dapat dikelompokan menjadi 2, yaitu 1) Lembaga Keuangan Bank (LKB) dan 2) Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB). Lembaga Keuangan Bukan Bank dibagi lagi dalam beberapa bagian antara lain 1) Asuransi, 2) Multifinance, 3) Pegadaian, 4)


(14)

sering disebut dengan credit union. Masing-masing jenis lembaga keuangan tersebut mempunyai fungsi dan teknis operasional yang berbeda. Oleh karena itu, strategi pengembangan lembaga keuangan haruslah sesuai dengan fungsi masing-masing lembaga keuangan tersebut (http://www.niriah.com/opini/2id67.html) diakses Selasa 20 Mei 2010 14:20 WIB.

Peneliti melihat suatu fenomena yang menarik dimana lembaga keuangan yang sekarang ini lebih diminati dan dimanfaatkan masyarakat adalah credit union. Bagi sebuah credit union untuk dapat tumbuh dan berkembang tidak terlepas dari partisipasi atau keterlibatan langsung anggota dalam melaksanakan kewajibannya yaitu menabung, karena sumber modal koperasi berasal dari anggota ( simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela), meminjam dan mengembalikan pinjaman dengan tepat waktu, dan frekuensi anggota mengikuti pendidikan/ pembinaan/kehadiran dalam kegiatan yang dilakukan oleh credit union. Credit union

cenderung berazaskan kekeluargaan dan langsung menyentuh sebagian besar masyarakat lapisan menengah bahkan masyarakat lapisan bawah (http://nistainsodop.blogspot.com/2010/05 pengaruh-kreditunion dalam.html./), diakses tanggal 21september 2010 pukul 15.35 WIB.

Masyarakat agar bertahan hidup melalui kebutuhan ekonomi tentang strategi memilih lembaga keuanganyang tepat. Strategi adalah cara-cara yang dilakukan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Strategi juga merupakan tindakan yang bersifat incremental senantiasa meningkat dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan dimasa depan. Strategi juga merupakan rencana atau langkah atau


(15)

tindakan yang mengarah pada alokasi sumber daya , indifidu, organisasi atau badan usaha menurut waktu untuk mencapai tujuan (http:// tugasmagic. wordpress.com /2010 /02/ 25/ hell0- world) diakses tanggal 28 November 2010 pukul 13.23 WIB. Saat ini credit union telah tersebar diseluruh provinsi Indonesia dan pada umumnya telah memiliki badan hukum, termasuk salah satunya adalah credit union

Pardomuan Pakkat. Credit Union Pardomuan pakkat ini memiliki Badan Hukum dengan NO. 518.503/01/BH/II/PAD/KUK/2008. Credit union Pardomuan Pakkat berdiri pada tanggal 04 Mei 1974 oleh seorang pastor yang bernama Pastor Leo Joosten. Credit union Pardomuan Pakkat ini hingga akhir bulan 31 Desember 2009 sudah memiliki asset sebanyak Rp 39.382.761.505, simpanan saham Rp 21.709.569.135, simpanan khusus Rp 12.380.659.005, piutang Rp 36.776.574.685, pendapatan Rp 7.534.319.915 dengan anggota sebanyak 9.037 orang dengan jumlah anggota pria/laki-laki sebanyak 4.034 dan anggota wanita sebanyak 5.003 orang. Dalam hal ini yang paling banyak mendominasi dalam transaksi di dalam penggunaan jasa yang disediakan olehcredit unionPardomuan Pakkat adalah wanita (RAT 28 Febuari 2010).

Credit Union Pardomuan adalah merupakan salah satu lembaga keuangan bukan bank. Credit Unionini merupakan bank bagi masyarakat sekitar dan terutama bagi masyarakat miskin yang dapat memabantu masayarakat mengembangkan usaha atau proses kegiatan ekonomi dalam masyarakat yang berada di Kecamatan Pakkat tersebut. Hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti tentang strategi masyarakat memutuskan menjadi anggota credit union Pardomuan sebagai lembaga


(16)

1.2 Perumusan Masalah

Dari uraian di atas yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi masyarakat memilih credit union dalam meningkatkan kehidupan sosial ekonomi dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan mereka?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa yang menjadi strategi dan faktor-faktor melarbelakangi masyarakat memilih Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) atau masyarakat sering menyebutnya dengan credit union Padomuan Pakkat sebagai lembaga keuangan yang tepat dalam meningkatkan kehidupan sosial dan ekonomi mereka di Kecamatan Pakkat Hauagong.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mempunyai dua manfaat yang penting yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi sebuah hasil kajian ilmiah bagi mahasiswa sosiologi serta dapat memberikan sumbangsih dan kontribusi bagi ilmu sosial dan masyarakat dan pihak mana saja yang membutuhkannya.


(17)

2. Meningkatkan pengetahuan serta wawasan peneliti mengenai strategi masyarakat memilih lembaga keuangan yang tepat dalam meningkatkan kehidupan sosial ekonomi yang dikaitkan dengan teori-teori sosiologi.

1.4.2. Manfaat Praktis

1. Hasil penelitian diharapkan menjadi sumbangan bagi kepustakaan yang bernilai dan bermutu.

2. Bagi penulis, penelitian ini bemanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan serta wawasan penulis mengenai kasus-kasus yang terjadi didalam masyarakat khususnya tentang strategi masyarakat memilih lembaga keuangan yang tepat dalam meningkatkan kehidupan sosial ekonomi dan sebagai wadah latihan serta pembentukan pola pikir ilmiah dan rasional dalam menghadapi segala macam persoalan yang ada dimasyarakat.

3. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi program sarjana di universitas sumatera utara.

4. Menambah referensi bagi jurusan sosiologi, khususnya bagi yang akan meneliti lebih lanjut tentangcredit union.

1.5 Defenisi Konsep

Dalam penelitian ini menggunakan beberapa defenisi konsep untuk mempermudah melakukan suatu penelitian. Konsep adalah suatu istilah yang terdiri dari satu kata atau lebih yang menggambarkan suatu gejala atau yang menyatakan


(18)

suatu ide gagasan untuk memperjelas suatu keadaan suatu penelitian (Iqbal Hasan 2002;17). Untuk menjelaskan maksud dan pengertian konsep-konsep yang terdapat dalam penelitian ini, maka dibuat batasan-batasan konsep yang dipakai sebagai berikut :

1. Strategi adalah cara-cara yang dilakukan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Strategi juga merupakan tindakan yang bersifat

incremental senantiasa meningkat dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan dimasa depan. Strategi juga merupakan rencana atau langkah tindakan mengarah pada alokasi sumber daya langkah organisasi atau badan usaha menurut waktu untuk mencapai tujuan.

2. Lembaga keuangan adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk asset keuangan atau tagihan (claims) dibandingkan asset nonfinancial

atau asset riil. Lembaga keuangan memberikan kredit kepada nasabah dan menanamkan dananya dalam surat-surat berharga. Di samping itu, lembaga keuangan juga menawarkan berbagai jasa keuangan antara lain menawarkan berbagai jenis skema tabungan, proteksi asuransi, program pensiun, penyediaan sistem pembayaran dan mekanisme transfer dana. Lembaga keuangan merupakan bagian dari sistem keuangan dalam ekonomi modern yang melayani masyarakat pemakai jasa-jasa keuangan.

3. Lembaga keuangan bukan bank atau credit union Pardomuan Pakkat adalah salah satu lembaga keuangan yang juga melayani jasa seperti bank, namun badan ini merupakan usaha orang perorang yang tidak campur tangan


(19)

pemerintah, namun masih dalam pengawasan pemerintah dan kehadirannya diakui secara hukum. Pelayanan jasa yang akan dilihat yaitu dalam simpan pinjam atau kredit untuk usaha bagi masyarakat.

4. Nasabah adalah orang yang memiliki hubungan dengan lembaga keuangan bukan bank (credit union), dimana orang tersebut melakukan transaksi ekonomi secara berulang dengan lembaga keuangan tersebut yang terdapat di Kecamatan Pakkat Hauagong.

5. Koperasi simpan pinjam (credit union) adalah kelompok penyedia uang. Koperasi simpan pinjam yang berdiri atas kekuatan sendiri dan melayani anggotanya saja. Dalam prakteknya koperasi ini dapat memberikan pinjaman kepada para anggotanya dengan bunga yang rendah. Atas dasar peraturan yang ada credit union adalah sama dengan koperasi simpan pinjam yang ada di Indonesia.

6. Pinjaman (kredit)adalah salah satu fasilitas yang diberikan oleh credit union

di Kecamatan Pakkat Hauagong yang berupa kegiatan ekonomi dalam hal peminjaman dana atau uang baik untuk membuka usaha maupun untuk keperluan, dimana pembayaran dalam bentuk cicilan ditambah dengan jasa uang yang digunakan dalam bentuk bunga pinjaman.

7. Bunga adalah pembayaran jasa setelah menggunakan uang atau dana yang dipinjam orang atau usaha tertentu melaluicredit union di Kecamatan Pakkat Hauagong yang dapat diberikan sesuai ketentuan peminjaman lembaga keuangan tersebut.


(20)

8. Kepuasan nasabah adalah persepsi nasabah bahwa harapannya telah terpenuhi. Kepuasan nasabah juga merupakan respon masyarakat selaku nasabah terhadap ketidak sesuaian antara tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakannya setelah pemakaian. Kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh persepsi kualitas jasa, dan faktor-faktor yang besifat pribadi.

9. Jaringan (network) adalah modal sosial berupa sikap dan tindakan saling kerjasama antara anggota dan juga pengurus credit union Pardomuan dan antara para anggota atau nasabah mulai dari tingkat unit hingga ke tingkat intenasional. Membangun kerjasama atau jaringan baik internal maupun eksternal dengan lembaga yang sama. Kerjasama dengan pemerintah secara horizontal maupun vertikal mulai dari tingkat unit maupun internasional. Bertujuan untuk mempertahankan keberadaan Credit Union Pardomuan sebagai bank masyarakat sehingga mampu bersaing dalam era globalisasi. 10. Kehidupan sosial ekonomi adalah keberadaan suatu masyarakat yang ditinjau

dari sosial dan ekonomi diantaranya pendapatan dan masalah ekonomi, yaitu adanya ketidak seimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.

11.Trust adalah modal sosial berupa sikap saling percaya yang terjadi karena dilandasi oleh kejujuran, keadilan, keterbukaan, saling peduli, saling menghargai, saling menolong diantara anggota credit union Pardomuan dan juga pengurus credit union Pardomuan. Berlaku bagi proses simpan pinjam yang dilakukan oleh para anggota dan penguruscredit union Pardomuan.


(21)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Menurut Horton dan Hunt, lembaga sosial (instituation) bukanlah sebuah bangunan, bukan kumpulan dari sekelompok orang, dan bukan sebuah organisasi. Lembaga(instituations) adalah suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dipandang penting atau secara formal, sekumpulan kebiasaan dan tata kelakuan yang berkisar pada suatu kegiatan pokok manusia (http://insitusi+sosial+wiki.com) diakses pada tanggal selasa 22 Juni 2010 jam 16:37 WIB.

Lembaga sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktifitas sosial untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. Lembaga sosial ini sangat berperan penting bagi masyarakat demi kelangsungan hidup. Hal itu dapat terjadi karena lembaga sosial juga merupakan jaringan proses hubungan antar manusia dan antar kelompok yang berfungsi memelihara hubungan itu beserta pola-polanya yang sesuai dengan minat kepentingan individu dan kelompoknya.

Adapun tipe-tipe lembaga sosial yang terdapat dalam masyarakat adalah a. Berdasarkan sudut perkembangan

Adapun tipe-tipe lembaga sosial berdasarkan sudut perkembangan terdiri atas: 1. Cresive institution yaitu istitusi yang tidak sengaja tumbuh dari adat istiadat


(22)

2. Enacted institution yaitu institusi yang sengaja dibentuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Contohnya institusi pendidikan (http://id.shvoong.com/ social-sciences/ education/2112860- lembaga-sosial), diakses tanggal 21 september 2010 pukul 20.15 WIB.

b. Berdasarkan sudut nilai yang diterima oleh masyarakat.

Adapun tipe-tipe lembaga sosial berdasarkan sudut nilai yang diterima oleh masyarakat terdiri atas:

1. Basic institutions yaitu institusi sosial yang dianggap penting untuk memlihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat. Contohnya keluarga, sekolah, Negara dianggap sebagai institusi dasar yang pokok. 2. Subsidiary institutions yaitu institusi sosial yang berkaitan dengan hal-hal

yang dianggap oleh masyarakat kurang penting dan berbeda di masing-masing masyarakat (http://id.shvoong.com/ social-sciences/ education/ 2112860 -lembaga-sosial), diakses tanggal 21 september 2010 pukul 20.15 WIB.

c. Berdasarkan sudut penerimaan masyarakat .

Adapun tipe-tipe lembaga sosial berdasarkan sudut penerimaan masyarakat terdiri atas:

1. Approved atau social sanctioned institutions yaitu institusi sosial yang diterima oleh masayarakat misalnya sekolah atau perusahaan dagang.


(23)

2. Unsanctioned institutions yaitu institusi yang ditolak masyarakat meskipun masyarakat tidak mampu memberantasnya. Contoh organisasi kejahatan (http://id.shvoong.com/ social-sciences/ education/2112860- lembaga-sosial), diakses tanggal 21 september 2010 pukul 20.15 WIB.

d. Berdasarkan sudut penyebarannya.

Adapun tipe-tipe lembaga sosial berdasarkan sudut penyebarannya terdiri atas: 1. General institutions yaitu institusi yang dikenal oleh sebagian besar

masyarakat. Contohnya institusi agama

2. Restrikted institutions institusi sosial yang hanya dikenal dan dianut oleh sebagian kecil masyarakat tertentu, contoh islam, protestan, katolik dan Budha (http://id.shvoong.com/ social-sciences/ education/2112860- lembaga-sosial), diakses tanggal 21 september 2010 pukul 20.15 WIB.

e. Berdasrkan sudut fungsinya

Adapun tipe-tipe lembaga sosial berdasarkan sudut fungsinya terdiri atas:

1. Regulative institutions yaitu institusi yang bertujuan mengawasi adat istiadat atau tatakelakuan dalam masyarakat. Contoh institusi hukum dan politik seperti pengadilan dan kejaksaan.

2. Operative institutions yaitu institusi yang berfungsi menghimpun pola-pola atau cara-cara yang diperlukan dari masyarakat yang bersangkutan. Contoh


(24)

institusi ekonomi (http://id.shvoong.com/social-sciences/ education/2112860-lembaga-sosial), diakses tanggal 21 september 2010 pukul 20.15 WIB.

Lembaga ekonomi merupakan suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dipandang penting atau secara formal, sekumpulan kebiasaan dan tata kelakuan yang berkisar pada suatu kegiatan pokok manusia dalam mencapai kebutuhan hidup manusia. Lembaga ekonomi ini juga merupakan pranata yang mempunyai kegiatan bidang ekonomi demi terpenuhinya kebutuhan masyarakat.

Adapun yang menjadi fungsi dan tujuan dari lembaga ekonomi ini dalam masyarakat adalah:

Memberi pedoman untuk mendapatkan bahan pangan Memberi pedoman untuk barter dan jual beli barang

Memberi pedoman untuk menggunakan tenaga kerja dan cara pengupahan Memberi pedoman tentang cara pemutusan hubungan kerja

Memberi identitas diri bagi masyarakat

Tujuan lembaga ekonomi adalah terpenuhinya kebutuhan pokok untuk kelangsungan hidup masyarakat. Pada hakekatnya tujuan yang hendak dicapai oleh lembaga ekonomi adalah terpenuhinya kebutuhan pokok untuk kelangsungan hidup masyarakat. Institusi ekonomi itu berjalan sesuai fungsi dan tujuannya didasarkan


(25)

dengan unsur-unsur yang dapat mendukung institusi ekonomi itu. Ada beberapa unsur-unsur lembaga ekonomi yaitu :

Pola perilaku : efisiensi, penghematan, profesionalisme, mencari keuntungan

Budaya simbolis : merek dagang, hak paten, slogan , lagu komersial Budaya manfaat : took, pabrik, pasar, kantor, balngko, formulir. Kode spesialisasi : kontrak lesensi, kontrak monopoli, akte perusahaan Ideologi : liberalisme, tanggungjawab ,manajerial, kebebasan berusaha, hak buruh (http://mrpams.multiply.com/journal/item/15) diakses tanggal 25-11-2010 pukul 4:22 WIB.

Lembaga keuangan merupakan salah satu bagian dari institusi yang begerak di bidang ekonomi. Lembaga keuangan adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk asset keuangan atau tagihan (claims) dibandingkan asset nonfinancial atau asset riil. Lembaga keuangan memberikan kredit kepada nasabah dan menanamkan dananya dalam surat-surat berharga. Di samping itu, lembaga keuangan juga menawarkan berbagai jasa keuangan antara lain menawarkan berbagai jenis skema tabungan, proteksi asuransi, program pensiun, penyediaan sistem pembayaran dan mekanisme transfer dana. Lembaga keuangan merupakan bagian dari sistem keuangan dalam ekonomi modern yang melayani masyarakat pemakai jasajasa keuangan (http:// zulidamel. wordpress. com/2010 /02/21/ lembaga -keuangan/0),diakses tanggal 14 september 2010 pukul 18.11 WIB.


(26)

Lembaga keuangan dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang menyediakan jasa keuangan bagi nasabahnya, dimana pada umumnya lembaga ini diatur oleh regulasi keuangan dari pemerintah. Bentuk umum dari lembaga keuangan ini adalah termasuk perbankan, building society (sejenis koperasi di Inggris) , credit union, penanaman saham, aset manajemen, modal ventura, koperasi, asuransi, dana pensiun, dan bisnis serupa lainnya (http://www.scribd.com/doc/29738980/Lembaga-keuangan), diakses tanggal 30 agustus 2010 pukul 19.47 WIB.

Di Indonesia lembaga keuangan ini dibagi kedalam dua kelompok yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank (asuransi, pegadaian, perusahaan sekuritas, lembaga pembiayaan, CU ( credit union) dll. Dalam hal ini yang ada pada masyarakat pedesaan atau masyarakat yang dapat digolongkan ekonomi ke bawah dengan menggunakan institusi ekonomi lembaga keuangan bukan bank berupa CU. Seperti yang dilakukan oleh masyarakat di kecamatan Pakkat Hauagong kabupaten Humbang Hasundutan yang di dominasi memilih lembaga keuangan bukan bank sepetiCU.

MenurutUU No. 25 Tahun 1992 (Perkoperasian Indonesia) Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang beradasarkan atas dasar kekeluargaan. Disamping itu koperasi juga merupakan asosiasi orang-orang yang bergabung dan melakukan usaha bersama atas dasar prinsip-prinsip koperasi, sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan biaya rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis oleh anggotanya. Asosiasi berbeda dengan kelompok, asosiasi terdiri dari


(27)

orang-orang yang memiliki kepentingan yang sama, lazimnya yang menonjol adalah kepentingan ekonomi dan memiliki tujuan yaitu menjadikan kondisi sosial dan ekonomi anggotanya lebih baik dibanding sebelum bergabung dengan koperasi.

Adapun dasar prinsip koperasi yang berdasarkan UU RI No 25 Tahun 1992, bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan berlandaskan kegiatan yang berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan azas kekeluargaan.

Prinsip-prinsip koperasi tersebut diatur dalam pasal 5 yang berbunyi:

1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. 2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.

3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.

4. Pemberian balas jasa terbatas terhadap modal 5. Kemandirian.

Berdasarkan prinsip koperasi itulah maka koperasi di anggapan sebagai salah satu badan usaha yang paling sesuai dengan bunyi pasal 33 UUD 1945 pasal 1. Atas dasar itu sangat wajar bila lembaga pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat selalu berusaha agar koperasi di kecamatan dan juga pedesaan berkembang dan menjadikan koperasi sebagai sokoguru ekonomi.


(28)

Koperasi yang pada akhir-akhir ini berkembang di desa yaitu koperasi kredit (credit union) yang merupakan usaha bersama simpan pinjam dalam sekumpulan orang-orang dalam suatu ikatan pemersatu (Common Bond of Interest ) yang bersama-sama sepakat menabung uang mereka, sehingga menciptakan modal bersama yang kemudian dipinjamkan diantara mereka dengan bunga yang ringan dan prosedur yang mudah untuk kesejahteraan bersama. Ikatan pemersatunya adalah daerah kerja tertentu seperti desa, kelurahan atau kecamatan dimana anggota saling mengenal.

Credit Union berasal dari bahasa latin yaitu Creedere( kredit) yang artinya adalah percaya dan Unus (union) yang artinya adalah kumpulan, sehingga Credit Uunion meupakan kumpulan orang-orang yang saling percaya dan memiliki tujuan bersama, yang bersepakat menabung uang mereka sehingga menciptakan modal bersama guna dipinjamkan diantara sesama mereka dengan bunga yang layak untuk tujuan produktif dan kesejahteraan.

TujuanCredit Union(CU) adalah :

1. Membantu keperluan kredit para anggota yang sangat membutuhkan dengan syarat yang ringan.

2. Mendidik kepada para anggota supaya giat menyimpan secara teratur sehingga membentuk modal sendiri.

3. Mendidik anggota hidup berhemat dengan menyisihkan sebagian dari pendapatan mereka.


(29)

4. Menambahkan pengetahuan tentang perkoperasian (http:// wigiyanti. wordpress.com/2009/06/18/ pengertian- tabungan- deposito-giro-dan-kliring/), diakses tanggal 20 oktober 2010 pukul 14.34 WIB.

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan credit union untuk berkembang adalah partisipasi anggota atau keikutsertaan anggota untuk terlibat langsung dalam proses. Credit union yang anggotanya aktif dalam mendukung program credit union sejak proses pengambilan keputusan, perencanaan, dan pelaksanaan dan pengawasan credit union akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan credit union yang anggotanya passive. Patisipasi anggota diantaranya dapat dilihat dari kehadiran anggotanya dalam pendidikan atau pembinaan (pertemuan) tiap bulannya, serta menabung dan meminjam. Partisipasi anggota merupakan tiang utama penyangga keberhasilancredit union.

Adapun bagian-bagian daricredit uniontersebut adalah: 1. Tabungan

Masalah permodalan merupakan masalah yang sentral dalam proses pembangunan termasuk juga di kecamatan serta pedesaan bahkan di dunia sekalipun. Sumber utama modal koperasi kredit adalah menghimpun dana dari anggota dalam bentuk simpanan pokok, wajib, sukarela dan menyalurkan dana tersebut pada anggota melalui kredit. Menurut Harrod Domar tabungan adalah bagian dari jumlah tertentu dari pendapatan, sedangkan investasi adalah perubahan dari stok modal. Semakin banyak jumlah modal yang dapat ditabung dan kemudian di investasikan


(30)

maka laju pertumbuhan ekonomi semakin cepat. Tingkat tabungan dan investasi sangat tergantung kepada tingkat produktifitas investasi (http://www. scribd.com/ doc/31204239/Teori-Harrod-Domar), diakses tanggal 20 agustus 2010 pukul 20.15 WIB. Tabungan adalah sejumlah uang yang disimpan masyarakat pada suatu lembaga dengan suatu syarat untuk mendapatkan jasa tertentu (bunga atau deviden). Tabungan dalam credit unionPardomuan diatur sebagai saham, dimana keuntungan

(deviden) yang dibagikan kepada anggota tidaklah setiap bulan melainkan satu kali dalam satu tahun. Dimana hal itu dilakukan pada setiap akhir tahun tutup buku yang diperhitungkan menurut jumlah dan lamanya saham tersimpan di credit union

Pardomuan. 2. Pinjaman

Dalam kehidupan sekarang ini, hampir tidak ada masyarakat yang tidak menikmati kredit karena dalam kehidupan masyarakat, kredit itu bukan sesuatu hal yang asing lagi bahkan sampai kepelosok desa sekalipun. Hampir semua orang memerlukan kredit karena pada umumnya setiap manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhannya yang beraneka ragam yang selalu meningkat untuk kebutuhan produktif (modal usaha) dan juga non produktif (kesejahteraan). Sedangkan manusia mempunyai keterbatasan untuk memenuhi itu semuanya. Oleh sebab itu, untuk memenuhi kebutuhannya seseorang harus berusaha untuk memperoleh bantuan modal dari pihak lain termasuk dengan credit union

Pardomuan, guna untuk memenuhi hasrat dan cita-citanya serta peningkatan usaha daya guna dan jasa(http://lib.ugm.ac.id/exec.php?app = simpus&act =search&lokasi=


(31)

6&kriteria= pengarang&kunci= Sinungan%2C + Muchdarsyah), diakses tanggal 10 oktober 2010 pukul 15.25 WIB.

3. Kredit

Kredit adalah suatu pemberian prestasi oleh credit union Pardomuan kepada pihak lain (nasabah/anggota) dan prestasi itu akan dikembalikan lagi pada suatu masa tertentu yang akan disertai dengan suatu kontrak prestasi berupa uang. Menurut UU pokok Perbankan No 14/67 kredit didefenisikan sebagai penyediaan uang tagihan yang dapat disamakan dengan berdasarkan persetujuan pinjam-meminjam antara

credit union Pardomuan dengan pihak lain. Dalam hal ini pihak peminjam berkewajiban melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah waktu yang telah ditentukan olehcredit unionPardomuan.

Dalam pemberian kredit terdapat dua pihak yang terlibat yaitu pihak pemberi (credit union Pardomuannya) dengan pihak penerima (masyarakat yang meminjam atau nasabah). Kredit akan diberikan berdasarkan kepercayaan antara pemberi yakni

credit union Pardomuan yang berupa uang, barang dan jasa serta akan diambil oleh anggota yang dibatasi oleh waktu tertentu yang telah disepakati bersama. nantinya dapat menimbulkan resiko apabila pada waktu masa tenggang yang telah ditentukan belum ada juga balasannya sesuai dengan perjanjian.

Dalam proses pemberian kredit kepada anggota ada beberapa langkah yang harus dilakuan yaitu:


(32)

3. Persetujuan kredit

4. Pencairan kredit (Kaderisasi Anggota CU Pardomuan, 2010:6)

Dalam permohonan kredit, sipemohon atau nasabah yang hendak mengajukan kredit kepada credit union Pardomuan akan mengisi formulir permohonan kredit dengan menyertakan keterangan mengenai tujuan penggunaan kredit, serta data keuangan usaha dan jaminan. Data yang telah diajukan oleh nasabah atau anggota akan di analisis dengan 5C yaitu:

1. Characterberhubungan dengan kepribadian calon debitur

2. Capacity berhubungan dengan kemampuan calon debitur untuk membayar dengan memperoleh informasi dari aspek usaha. Untuk membuktikan kemampuan sidebitur tadi dalam pengembalian kredit akan dilakukan survei kelapangan.

3. Capital adalah menilai permodalan calon debitur dengan menilai posisi keuangannya.

4. Collateralberhubungan dengan jaminan kredit

5. Condition adalah menilai kondisi ekonomi secara umum dan prospek usaha sekarang maupun masa yang akan datang.

Jika permohonan kredit disetujui maka pihak kredirot mempersiapkan perjanjian (akad kredit) secara tertulis antar kedua belah pihak. Hal ini menyangkut jumlah kredit, jangka waktu pinjaman, tingkat bunga pinjaman, administrasi dan


(33)

asuransi. Setelah kredit dicairkan kepada anggota yang meminjam tadi, maka pihak dari credit union Pardomuan akan melakukam pembinaan pada nasabah yang meminjam agar kredit yang disalurkan akan memenuhi sasaran yaitu aman, terarah dan menghasilkan.

Pemilihan strategi dapat muncul dalam anggota masyarakat karena adanya hal-hal yang menjadi pilihan terhadap kesulitan sosial dan ekonomi. Dengan demikian, anggota masyaakat mempertimbangkan pilihan-pilihan secara rasional untuk membentuk strategi dalam menyelesaikan masalah kesulitan dalam ekonomi maupun sosial. Pilihan-pilihan tersebut menghadirkan pilihan rasional yang terjadi akibat usaha untuk keluar dari masalah sosial ekonomi. Teori pilihan rasional umumnya berada dipinggiran aliran utama sosiologi tahun 1989 dengan tokoh yang cukup berpengaruh adalah Coleman. Beliau mendirikan jurnal Rationality and Society yang bertujuan menyebarkan pemikiran yang berasal dari perspektif pilihan rasional (http:// marthinoes. Blogspot .com /2009 /07 /pertanyaan -teori- sosiologi-kritis. html) diakses tanggal 20 Juni 2010 pukul 18.12 WIB.

Tindakan ekonomi dapat dipandang sebagai sutu tindakan sosial sejauh tindakan tersebut memperhatikan tingkah laku orang lain. Memberikan perhatian ini dilakukan secara sosial dalam berbagai cara, misalnya memperhatikan orang lain, berbincang dengan mereka, berpikir tentang mereka dan memberi senyum kepada mereka. Lebih jauh Weber menjelaskan bahwa aktor selalu mengarahkan tindakannya kepada perilaku orang lain melalui makna-makna yang terstruktur. Itu berarti bahwa aktor menginterpretasikan kebiasaan-kebiasaan, adat, dan


(34)

norma-(Weber, 2006 : 112).

Dalam teori pertukaran melihat dunia sebagai arena pertukaran, tempat orang-orang saling bertukar ganjaran/ hadiah. Apapun bentuk perilaku sosial seperti persahabatan, perkawinan, atau perceraian tidak lepas dari soal pertukaran. Semua berawal dari pertukaran. Pemikiran teori yang dikemukakan oleh Peter.M.Blau tentang pertukaran bahwa manusia adalah makhluk yang rasional yang memperhitungkan untung dan rugi. Teori pertukaran melihat bahwa manusia terus menerus terlibat dalam memilih diantara perilaku-perilaku alternatif, dengan pilihan yang mencerminkan cost & reward (biaya dan ganjaran) dan diharapkan berhubungan dengan garis-garis perilaku alternatif. Dalam rangka interaksi sosial, aktor mempertimbangkan keuntungan yang lebih besar daripada biaya yang dikeluarkannya.

Teori pertukaran ini juga mengatakan bahwa transaksi-transaksi pertukaran terjadi hanya apabila pihak yang terlibat memperoleh keuntungan dari pertukaran itu. Sebuah tindakan pertukaran tidak akan terjadi apabila dari pihak-pihak yang terlibat ada yang tidak mendapatkan keuntungan dari suatu transaksi pertukaran. Keuntungan dari suatu pertukaran, tidak selalu berupa ganjaran ekstrinsik seperti uang, barang-barang atau jasa, tetapi juga bisa-bisa ganjaran intrinsic seperti kasih sayang, kehormatan, kecantikan atau keperkasaan (Ritzer, 2004:394-395).

Dalam teori pertukaran sosial bahwa masyarakat memilih sebuah lembaga keuangan seperti credit union itu didasari dengan pertimbangan-pertimbangan yang nantinya dapat merugikan atau menguntungkan masyarakat tersebut. Seseorang melakukan suatu pertukaran sosial karena masyarakat tersebut tidak mendapatkan


(35)

sesuatu hal yang menguntungkan dari yang lain seperti lembaga keuangan sehingga dia memilih lembaga keungan lain sepeti credit union yang dapat menguntungkan dia.

Teori pilihan rasional (Coleman menyebutkan Paradigma tindakan rasional ) adalah satu-satu yang menghasilkan integrasi berbagai paradikma sosiologi. Coleman dengan yakin menyebutkan bahwa pendekatannya beroperasi dari dasar metodelogi individualisme dan dengan menggunakan teori pilihan rasional sebagai landasan tingkat mikro untuk menjelaskan fenomena tingkat makro. Teori pilihan rasional memusatkan perhatian pada aktor dimana aktor dipandang sebagai menusia yang mempunyai tujuan atau mempunyai maksud artinya aktor mempunyai tujuan dan tindakan tertuju pada upaya untuk mencapai tujuan tersebut, aktorpun dipandang mempunyai pilihan atau nilai serta keperluan (Ritzer, 2004:394).

Dalam teori pilihan rasional tidak menghiraukan apa yang menjadi pilihan atau apa yang menjadi sumber pilihan aktor, yang penting adalah kenyataan bahwa tindakan dilakukan untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan tingkatan pilihan aktor. Dalam teori pilihan rasional Coleman mengatakan bahwa tindakan perseorangan mengarah pada suatu tujuan dan tujuan itu ditetentukan oleh nilai atau pilihan, tetapi selain Coleman menyatakan bahwa untuk maksud yang sangat teoritis, ia memerlukan konsep yang lebih tepat mengenai aktor rasional yang berasal dari ilmu ekonomi dimana memilih tindakan yang dapat memaksimalkan kegunaan atau yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan mereka (Ritzer, 2004:394).


(36)

Sumber daya adalah sesuatu yang menarik perhatian dan yang dapat dikontrol oleh aktor. Coleman mengakui bahwa dalam kehidupan nyata orang tak selalu berprilaku rasional, namun ia merasa bahwa hal ini hampir tak berpengaruh terhadap teorinya. Pemusatan perhatian pada tindakan rasional individu dilanjutkannya dengan memusatkan perhatian pada masalah hubungan mikro-makro atau bagaimana cara gabungan tindakan individu menimbulkan prilaku sistem sosial. Namun, pendekatan Coleman memiliki tiga kelemahan. Pertamaia memberikan prioritas perhatian yang berlebihan terhadap masalah hubungan mikro dan makro dan dengan demikian memberikan sedikit perhatian terhadap hubungan lain. Kedua ia mengabaikan masalah hubungan makro-makro.Ketigahubungan sebab akibatnya hanya menunjuk pada satu arah, dengan kata lain ia mengabaikan hubungan dialektika dikalangan dan di antara fenomena mikro dan makro. (Ritzer, 2004:394-395).

Teori Jaringan sosial juga memandang hubungan yang tercipta antara banyak individu dalam kelompok atau antar suatu kelompok dengan kelompok lainnya. Hubungan-hubungan yang terjadi bisa dalam bentuk formal maupun informal. Hubungan sosial adalah cerminan dari kerjasama dan kordinasi antara waga yang didasai oleh ikatan sosial yang aktif dan bersifat resiprokal (Ibrahim, 2002:67).

Keterkaitan jaringan dan kelompok merupakan aspek vital dari modal sosial. Jaringan sosial terjadi berkat adanya keterkaitan antara indifidu dalam komunitas. Keterkaitan terwujud didalam berragam tipe kelompok yang pada tingkat lokal maupun tingkat yang lebih tinggi lagi. Jaringan hubungan sosial biasanya diwarnai oleh suatu tipologi khas sejalan dengan karakteristik dan orientasi kelompok.


(37)

kesamaan garis keturunan, pengalaman-pengalaman sosial turun-temurun dan kesamaan kepercayaan pada dimensi ketuhanan cenderung memiliki kohesifitas yang tinggi, tetapi rentang jaringan maupun trust yang terbangun sangat sempit. Sebaliknya pada kelompok yang dibangun atas dasar kesamaan orientasi dan tujuan dengan ciri pengelolaan organisasi yang lebih modern akan memiliki tingkat partisipasi anggota yang lebih baik dan memiliki rentang jaringan yang luas (Hasbullah, 2006:63).

Teori ini memandang yang terjadi dalam masyarakat dalam hal memilih suatu lembaga keuangan sepeti credit union tidak lepas dari jaringan sosial. Dimana terbentuknya suatu lembaga tersebut dan berfungsi dengan baik diawali dengan jaringan dari masyarakat yang satu dengan masyarakat lainnya yang memiliki latar belakang yang berbeda.


(38)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggunakan metode pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan atau proses menjaring data atau informasi yang bersifat sewajarnya mengenai suatu masalah dalam kondisi aspek atau bidang kehidupan tertentu pada objeknya. Penelitian deskriptif digunakan untuk menggabarkan dan melukiskan tentang apa yang diteliti dan berusaha mendapatkan data sebanyak mungkin sehingga memberikan gambaran yang jelas dan tepat tentang apa yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian.

Melalui penelitian deskriptif ini dilakukan pekerjaan mencatat, menganalisis, dan menginterpretasikan kondisi-kondisi sekarang yang terjadi dan bertujuan untuk mempeoleh informasi-informasi mengenai keadaan saat ini dan melihat kaitan antara variabel-variabel yang ada (Mardalis, 2001, 1990:26)

3.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Credit Union Pardomuan yang terletak di Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbang Hasundutan. Peneliti melihat credit union

ini telah bayak membantu perekonomian dan mengangkat kesejahteraan sosial masyarakat. Mengingat juga bahwa lokasi credit unionini berdekatan dengan daerah asal peneliti sehingga dapat memberikan kemudahan dalam proses pengumpulan data.


(39)

3.3. Unit Analisa dan Informan. 3.3.1. Unit Analisia

Unit analisis adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian (Arikunto, 2002:22). Adapun yang menjadi unit analisa dalam penelitian ini adalah masyarakat Kecamatan Pakkat yang telah bergabung di CU Pardomuan Pakkat.

3.3.2. Informan

3.3.2.1 Informan Kunci (key informan)

Informan kunci merupakan sumber informasi yang aktual dalam menjalankan strateginya untuk meningkatkan kehidupan sosial ekonominya yakni nasabah dari

credit union Pardomuan. Adapun yang menjadi informan kunci dalam penelitian ini adalah nasabah Credit Union yang terdiri dari 6 orang yaitu:

ï‚· 2 orang dari desa Hauagong

ï‚· 1 orang dari desa Siuor-uor

ï‚· 1 orang dari desa Parluasan

ï‚· 2 orang dari desa Pargodungan

ï‚· 2 orang dari desa Tukka

ï‚· 3 orang dari desa Simasik

3.3.2.2 Informan Biasa

Informan biasa merupakan sumber informasi sebagai data-data pendukung. Informan biasa dalam penelitian ini adalah:


(40)

1. Kariawan credit union Pardomuan 1 orang. Informasi yang ingin diperoleh dari informan ini adalah mengenai pelayanan yang diberikan oleh pihak credit union kepada nasabah atau anggota serta kualitas daripada nasabah dalam berinteraksi dan juga kelancaran dalam membayar kredit/pinjaman dan juga menabung serta kesediaan waktu dalam acra-acara pelatihan yang diadakan oleh pihakcredit union.

2. Srtaf pemerintah kecamatan pakkat 1 orang. Informasi yang ingin diperoleh dari informan ini adalah berupa informasi lokasi penelitian.

3.4. Tehnik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan dibagi menjadi dua cara yaitu:

3.4.1 Data primer

Dalam mendapatkan data pimer dalam menjawab masalah dalam penelitian ini dilakukan dengan mengadakan studi lapangan yaitu melalui:

3.4.1.1Observasi

Observasi atau pengamatan yaitu pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian. Data penelitian diperoleh denga pengamatan langsung terhadap berbagai gejala yang tampak pada penelitian.

3.4.1.2 Metode Wawancara

Wawancara mendalam (indept interview) dengan cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung betatap muka dengan informan, dengan maksud


(41)

mendapatkan gambaran lengkap tentang topik yang diteliti.wawancara dilakukan secaa berulang-ulang untuk mendapatkan informasi yang akuat dengan menggunakan bantuan alat perekam dan pedoman wawancara (Bugin, 2008:157-158)

3.4.1.3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode yang dilakukan dengan cara mencai data tentang hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, jurnal, agenda dan sebagainya.

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder (Bugin, 2001: 128). Data sekunder ini diperoleh dari buku-buku referensi jurnal, majalah, surat kabar, internet yang dianggap relevan dengan masalah yang diteliti.

3.5. Interpretasi Data

Interpretasi data merupakan upaya untuk memperoleh arti dan makna yang lebih mendalam dan luas terhadap hasil penelitian yang dilakukan. Pembahasan hasil penelitian dilakukan dengan cara meninjau hasil penelitian secara kritis dengan teori yang relevan dan informasi akurat yang diperoleh dari lapangan. Data-data yang diperoleh dari lapangan diatur, diurutkan, dikelompokkan kedalam kategori, pola, atau uraian tertentu. Disini peneliti mengelompokkan data-data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan sebagainya yang dipelajari dan ditelaah secara seksama agar diperoleh hasil atau kesimpulan yang baik (Moleong, J Lexy


(42)

2006:151). Data-data yang diperoleh dari lapangan diatur, diurutkan, dikelompokkan kedalam kategori, pola, atau uraian tertentu.

3.6. Jadwal Kegiatan

No Kegiatan Bulan Ke

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. Pra Observasi 2 ACC Judul

3 Penyusunan Proposal Penelitian

4 Seminar Proposal Penelitian 5 Revisi Proposal Penelitian 6 Penelitian ke Lapangan 7 Pengumpulan dan Analisis

Data 8 Bimbingan

9 Penulisan Laporan Akhir 10 Sidang Meja Hijau

3.7 Keterbatasan Penelitian

Peneliti dalam melakuakan penelitian ini mengalami banyak kendala yang menjadi keterbatasan penelitian. Adapun yang menjadi keterbatasan penelitian ini adalah sebagai berikut:


(43)

1. Keterbatasan dalam kemampuan dalam pengalaman yang dimiliki oleh peneliti untuk melakukan kegiatan penelitian ilmiah.

2. Keterbatasan dalam mendapatkan teori dalam pemahaman analisis data. Pemilihan teori yang cocok dan analisis yang agak rumit sehingga membutuhkan kesabaran dan ketelitian dalam menyelesaikannya.

3. Keterbatasan untuk memperoleh data di credit union Pardomuan dan juga bahan yang lainnya.

4. Keterbatasan peneliti karena jarak tempat peneliti dengan lokasi penelitian sangat jauh.


(44)

BAB IV

INTERPRETASI DATA 4.1 Setting Lokasi Penelitian

Luas Wilayah Kecamatan Pakkat adalah 459,10 Km2. Kecamatan Pakkat sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Parlilitan, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah, sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Onan Ganjang , dan sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah. Dikecamatan Pakkat terdapat 4 lokasi air terjun yang dapat dimanfaatkan menjadi pembangkit listrik yaitu Air Terjun Aek Sipulak, Air terjun Pollung, Air terjun Sisira ,dan Air Terjun Simarhilang. Keempat air terjun ini berada di satu desa yakni Desa Sijarango (Janji Matogu) Kecamatan Pakkat.

Kecamatan Pakkat mempunyai jumlah Penduduk sebesar 51.210 jiwa, yang terdapat di 15 desa dan 1 kelurahan. Jumlah penduduk yang paling padat terdapat di kelurahan Pakkat Hauagong dengan jumlah 4.788 jiwa. Hal ini dapat dimaklumi karena Pakkat Hauagong merupakan ibu kota dari Kecamatan Pakkat. Desa yang paling sedikit penduduknya adalah Desa Parmonangan dengan jumlah penduduk 1.195 jiwa. Jumlah laki-laki jauh lebih banyak daripada jumlah perempuan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa jumlah laki-laki lebih mendominasi di Kecamatan Pakkat.

Kecamatan Pakkat merupakan salah satu Kecamatan yang terdapat di Kabupaten Humbang Hasundutan. Pada umumnya mayoritas pekerjaan penduduk di kecamatan pakkat adalah bertani. Menurut hasil wawancara penulis dengan beberapa


(45)

orang anggota masyarakat yang berada di kecamatan Pakkat khususnya yang sudah dapat dikatakan lama tinggal di kecamatan Pakkat mereka mengatakan bahwa mereka bertahan hidup dari hasil pertanian. Adapun hasil pertanian penduduk dengan komoditas terbesarnya yaitu menanam padi. Selain menanam padi, komoditas pertanian lainnya adalah Salak, Cabe, Karet, Kulit Manis, Coklat, Kelapa Sawit, Aren, Kelapa, Tebu, Ubi kayu dan juga beberapa tanaman palawiza atau sayur-sayuran yang berumur pendek.

Gambaran di atas seperti yang dikatakan informan Taruli Purba (Lk, 54 tahun) sebagai berikut:

Pekerjaan saya sehari-harinya itu adalah petni. Jenis pertanian yang saya kerjakan adalah menanam padi di sawah dan saya juga menanam salak di kebun lumayanlaah sebagai sampingan kaena tidak harus setiap harinya saya di sawah. makanya dengan itu saya mengkreditkaan ketreta dari Credit Union Pardomuan yang akan saya gunakan ke sawak dan juga membawa hasil pertanian dari kebun yaitu salak ke kota. Dari hasil sawah dan juga kebun beserta jasa daripada kereta yang saya pinjam dari CUP itulaah Saya bisa menyekolahkan anak-anak saya itu dan juga dari hasil pertanian saya .

Hal di atas diperkuat oleh informan yang bernama Baritan.Silaban (Lk, 50 tahun)

Jenis pertanian yang saya lakukan adalah menanam padi. Selain itu juga di sekitar pinggiran sawah saya itu, saya juga menanami pohon kelapa, lumayaaaan untuk menambahi biaya keperluan di dapur biar di bilang sayang istri . .

Pada umumnya penduduk desa mengerjakan sawah dan ladangnya sebagai tumpuan hidup bagi keluarganya. sebagian kecil lagi dari penduduk di Kecamatan Pakkat adalah Pegawai Negeri Sipil dan juga pedagang. Sebagian penduduk lainnya


(46)

ada juga yang menjadi buruh harian diladang dan buruh tukang. Gambaran ini seperti yang dikemukakan oleh informan Sumihar .Haloho (Pr, 64 tahun)

4 tahunan saya sudah pensiundari pekerjaan saya sebagai salah satu staf pengajar dari SMP Negeri 1 Pakkat. saya masuk di CU Pardomuan dengan tujuan untuk menabung di hari tua saya. Masuk menjadi anggota atau nasabah CU Pardomuan saya nanti akan mendapatkan dana sosial sebesar Rp 3 Juta, padahal saya hanya membayar Rp 20.ribu pertahun. Saya sangat beruntung masuk menjadi anggota CU Pardomuan karena di hari tua saya ini saya tidah akan merepotkan anak-anak saya nanti pada saat saya meninggal nanti .

Hal ini juga diperkuat oleh informan Tulus Sihotang (Lk, 32 tahun)

Pekerjaan saya hanyalah sebagai seorang buruh tukang, saya tidak pernah menyesali pekerjaan saya ini karena pekerjaan saya ini juga halal. Sebagian hasil dari pendapatan saya ini, saya tabung ke CU Pardomuan. uangnya nanti akan saya pergunakan untuk menambahi modal istri saya bejualan .

Selain itu sebagian penduduk juga memelihara ternak seperti babi, kerbau dan juga ayam sebagai sampingan untuk menambahi pendapatan kalau sudah waktunya. Gambaran ini seperti yang dikemukakan informan K. Marbun (Pr, 38 Tahun)

Saya sangat senang masuk menjadi anggota CU Pardomuan. dalam CU Pardomuan selain saya dapat menabung untuk masa pendidikan anak-anak saya, saya juga dapat mempeoleh pinjaman dari CU Pardomuan untuk menambahi modal dalam memperluas peternakan babi saya .

Hal ini juga di perluat oleh informan Taruli Purba (Lk, 54 tahun)

karejokku tiap ari holan marladang dohot marmahan horbo do. Kaejo nadua I, rap hu karejohon do tiap ari. Pette lao au tu saba manangna lading parjoloma attong hu taruhon horbokku I tu jappalan jonokni saba


(47)

nami i asa boi hu bereng-bereng atik boha anon gabe lao. Yang artinya Pekerjaan saya tiap hariya adalah bertani, selain itu saya juga memiliki pekerjaan lain yaitu beternak kerbau. Saya mengerjakannya sekaligus. Nanti kalau saya mau ke sawah saya akan mengantar kerbau-kerbau saya dulu untuk merumput dekat sawah saya biar bisa saya pantau.

Dibidang pendidikan, wilayah Kecamatan Pakkat tidak termasuk dengan daerah yang ketinggalan jaman. Pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia. Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan didalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan sekolah. Adapun taraf atau tingkatan pendidikan yang tersedia di Kecamatan Pakkat adalah TK, SD Negeri, SD Swasta ST.Maria, SLTP Negeri, SLTP Swasta, SMA Negeri, SMA Swasta dan SMK Negeri.

Dalam bidang kesehatan, wilayah Kecamatan Pakkat sudah melakukan pembangunan dalam bidang kesehatan dimana disetiap desa sudah terdapat petugas-petugas kesehatan untuk melakukan tugasnya. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk mempertinggi derajat kesehatan termasuk keadaan gizi masyarakat dalam rangka peningkatan kualitas/taraf hidup dan kecerdasan serat mewujudkan kualitas dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Seperti yang diutarakan oleh informan Lambok Sitorus (Lk, 79 tahun)

Molo hami saonari apalagi akka naung matua on dang pola be loja-loja ikkon lao tu kota holan lao marubat. Alana di huta-huta pe nungnga adong be di baen tempat marubat molo marsahit. Yang artinya kalau kami sekarang ini apalagi yang sudah tua-tua


(48)

berobat karena di desa-desa juga sudah ada dibangun sarana pengobatan. Di desa juga sudah ada tempat untuk imunisasi anak-anak balita.

Hal ini juga diperkuat oleh informan S.P (Pr, 54 tahun), yang mengutarakan bahwa:

dikampung-kampung juga sudah ada tempat imunisasi untuk anak-anak kecik yang umurnya dibawah lima tahun .

4.2 Gambaran Credit Union Pardomuan Dan Kegiatannya

Pada awalnya, Credit Union Pardomuan muncul berawal dari keprihatinan Pastor Leo Joosten dimana pada saat itu Pastor Leo Joosten melihat rendahnya tingkat kehidupan perekonomian masyarakat dan rendahnya kualitas sarana transportasi yang menyebabkan hubungan antar desa belum lancar. Hal ini seperti yang dikatakan oleh informan L.Sitorus (Lk, 79 tahun)

hu ingot hian dope natikki taon 1970 motor dohot akka kareta songon saonarion dang adong dopena di tikki i. ujui molo adong karejo na naeng si ulahonon kaluar sian pakkat on manangna lao tu dolok sanggul tung mancai maol do Alana sada-sadadope tikki I . yang artinya saya masih ingat sekali pada 1970 transportasi atau kendaraan seperti sekarang ini sangatlah sulit. dulu apabila ada pekerjaan yang hendak dilakukan keluar dari pakkat ini misalnya mau ke doloksanggul itu sangatlah sulit karena transportasi yang masih terbatas .

Hal ini juga diperkuat oleh informan G.Silaban (Pr, 45 tahun)

saya masih ingat sekali ketika saudara bapak saya meninggal di siborong-borong, kami harus menunggu bus dengan sangat lama sekali karena alat transportasi yang ada di kecamatan Pakkat yang menuju ke Doloksanggul sangatlah terbatas .


(49)

Ketidak lancaran transportasi dan rendahnya tingkat kehidupan masyarakat setempat pada waktu itu yang mengakibatkan jika ada urusan ataupun pekerjaan yang hendak dilakukan atau dikerjakan ke dolok sangguk maka akan menempuh waktu yang cukup lama juga.

Menurut pengamatan peneliti, perjalanan dari Pakkat menuju Doloksanggul memiliki jarak 48 km, dahulu hanya dapat ditempuh dalam jangka waktu antara 8 sampai 10 jam, itupun kalau alat pengangkutan atau transportasi tidak rusak atau pecah ban. Mengingat sebagian besar jalan belum diaspal (masih tanah) dimana saat hujan turun akan berubah jadi lumpur (Observasi 23 Agustus 2010).

Jarak yang jauh mengakibatkan barang manufaktur dan kebutuhan yang berasal dari luar Pakkat sangat mahal harganya. Disatu sisi hasil pertanian sebagai komoditi utama masyarakat jatuh harganya sehingga masyarakat Pakkat menjadi sangat menderita, ditambah lembaga keuangan yang diharapkan dapat memihak kepada masyarakat kecil belum ada, oleh karena itu ketika akan memenuhi kebutuhan yang mendadak maupun sangat penting masyarahat harus meminjam dari pedagang maupun tengkulak dengan bunga 8-15% setiap bulan. Berawal dari situlah lahir Credit Union Pardomuan Pakkat. Walau demikian Credit Union Pardomuan yang beranggotakan guru dan pegawai ST.Maria Pakkat adalah cikal bakal dari berdirinyaCredit Union Pardomuan.

Menurut pengamatan peneliti, perjalanan dari Pakkat menuju Doloksanggul memiliki jarak 48 km, dahulu hanya dapat ditempuh dalam jangka waktu antara 8 sampai 10 jam, itupun kalau alat pengangkutan atau transportasi tidak rusak atau


(50)

hujan turun akan berubah jadi lumpur (Observasi 23 Agustus 2010).

Jarak yang jauh mengakibatkan barang manufaktur dan kebutuhan yang berasal dari luar Pakkat sangat mahal harganya. Disatu sisi hasil pertanian sebagai komoditi utama masyarakat jatuh harganya. Sehingga masyarakat Pakkat menjadi sangat menderita, ditambah lembaga keuangan yang diharapkan dapat memihak kepada masyarakat kecil belum ada. Sehingga ketika akan memenuhi kebutuhan yang mendadak maupun sangat penting masyarahat harus meminjam dari pedagang maupun tengkulak dengan bunga 8-15% setiap bulan. Berawal dari situlah lahir

Credit Union Pardomuan Pakkat. Walau demikian credit union Pardomuan yang beranggotakan guru dan pegawai ST.Maria Pakkat adalah cikal bakal dari berdirinya

credit unionPardomuan.

Awal merintis credit union Pardomuan ini sangatlah sulit. Apalagi diawal-awal berdirinya ada kesan credit union hanya untuk umat Katolik. Konotasi yang salah ini terjadi karena keraguan masyarakat umum menerima Cedit Union

Pardomuan. Namun seiring bergulirnya waktu, credit union mulai dipromosikan kepada masyarakat umum. Walaupun awalnya kurang direspon masyarakat karena terhimpit kemiskinan, namun akhirnya credit union bisa diterima karena terhimpit keadaan, jangankan untuk menabung menutupi biaya hidup sehari-hari saja sangat sulit. Apalagi saat credit union ini berdiri berhembus rumor bahwa pendirian hanyalah sebagai alat promosi Gereja Katolik agar masyarakat tertarik menjadi umat Katolik.


(51)

namasahan i sahalak parkarejo di CU Pardomuan on mangarahon au dohot pardijabu masuk gabe anggota di CUP. Alai dang langsung pittor di olohon hami Alana tikki i adong di bege-bege hami hata-hata na mandok manang na ise na masuk gabe anggota di CUP ditarik ma i anon gabe huria Katolik. Piga-piga taon na salpu hata-hata namandok manang na ise na masuk gabe anggota di CUP ditarik ma i anon gabe huria Katolik dang adong be tarbege jala dang tutu alani I gabe masuk ma hami gabe anggota CUP . Yang artinya Dulu salah seorang petugas dari Credit Union ini mengak saya dan juga suami saya menjadi anggota dari Credit Union Pardomuan ini. Tapi kami tidak langsung mengiyakan karena pada saat itu ada gossip-gosip yang mengatakan bahwa setiap orang yang mau menjadi anggota dari CU Pardomuan ini nantinya akan ditarik menjadi Umat Katolik. Namun setelah beberapa tahun berlalu dan gossip-gosip itu tidaklah benar maka kamipun memutuskan bergabung dengan CU Pardomuan .

Hal ini diperkuat oleh informan S.P.P (Lk, 54 tahun) selaku ketua dari Credit Union Padomuan yang mengutarakan bahwa:

pada saat mendirikan CUP ini banyak sekali masyarakat yang takut untuk bergabung dikarenakan ada gossip-gosip yg mengatakan bahwa ketika seseorang yang bukan jemaat Katolik masuk atau mendaftar menjadi anggota maka dia akan ditarik menjadi Jemaat di Katolik.

Pembentukan Credit Union Pardomuan Paroki Pakkat dibentuk pada bulan Maret 1974 dan kemudian dimatangkan lagi pada bulan April 1974. Setelah melalui proses panjang dan melelahkan pada saat sermon pengurus stasi tanggal 5 Mei 1974 di wisma Katolik Pakkat diadakanlah rapat pembentukan credit union, dimana dengan suara bulat diberi nama credit union Pardomuan dan sebagai ikatan pemersatunya adalah Paroki Pakkat (RAT 28 Februari 20010).


(52)

Paulus yang menjadi direktur dari credit union Pardomuan ini mengatakan bahwa, awalnya anggota hanya 31 orang dengan kesepakatan uang pangkal atau administrasi Rp1000,00/bulan. Simpanan wajib Rp2000/bulan, sedangkan kantor berada di ruangan depan wisma Katolik dan dibuka hanya pada Senin sebagai hari Pekan sejak pukul 10.00 s/d 16.00 WIB dan melayani para anggota atau nasabah dalam melakukan transaksi simpan pinjam dan juga yang lainnya. Paulus yang memegang filosopi kepemimpinan ini menyebutkan bahwa untuk meningkatkan pengetahuan tentang credit union diterapkan pula pendidikan pada anggota. Saat rapat pengurus, sekali sebulan dilakukan pendidikan, sekaligus sermon pengurus Gereja. Pada saat itu biaya administrasi selama tiga bulan dibantu oleh Paroki, bukan hanya itu sebagai perwujudan dukungan dari Pastor Paroki dalam hal mendirikan

credit union Pardomuan ini, mereka juga memberikan kelengkapan peralatan dan perlengkapan kantor melalui pinjaman dari Paroki. (RAT, 28 Februari 2010).

Seiring berjalannya waktu credit union Pardomuan ini semakin berkembang pesat dan sudah dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat maka dari itu Credit Union Pardomuan diresmikan pada tanggal 04 Mei 1974. Kantor pusat Pematang Siantar beberapa kantor cabangnya terletak di beberapa kecamatan lainnya dan khususnya credit union Pardomuan ini berada di Kecamatan Pakkat Hauagong yang beralamatkan di jln A.Yani No.09 Kecamatan Pakkat Humbang Hasundutan SUMUT dan memiliki badan hukum No. 518.503/01/BH/II/PAD/KUK/2008. Anggota silang pinjam daerah (SPD) No. 019. Anggota dana perlindungan bersama (Daperma) No. 101 dan Anggota dana kesejahteraan bersama (Dakesmas) No. 020. Jumlah unit adalah 38 unit (RAT CU, 28 Februari 2010).


(53)

Setiap tahun asset Credit Union Padomuan meningkat terus, dan jumlah anggota juga meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyaknya masyarakat yang berminat untuk bergabung dengan Credit Union Pardomuan. Anggota dalamCredit UnionPardomuan terdiri dari berbagai suku, agama, golongan dan usia.

Pada awal berdirinya Credit Union Pardomuan ini, ada kesan dari masyarakat sekitar bahwa Credit Union didirikan hanya untuk umat Katolik saja. Konotasi yang salah ini terjadi karena keraguan masyarakat umum menerima Credit Union Pardomuan. Namun seiring bergulirnya waktu pada tahun 1974 Credit Union

Pardomuan mulai dipromosikan kepada masyarakat umum. Hal ini terjadi karena bukan hanya umat katolik saja yang terhimpit kemiskinan dan membutuhkan uluran tangan atau bantuan namun diluar katolik juga masih sangat banyak masyarakat yang miskin (RAT CU, 28 Februari 2010).

Credit UnionPardomuan Pakkat hingga akhir bulan 31 Desember 2009 sudah memiliki asset sebanyak 39.382.761.505 (tiga puluh semblan milliard tiga ratus delapan puluh juta tujuh ratus enam puluh satu ribu limaratus lima rupah), Simpanan Saham Rp 21.709.569.135 (dua puluh satu millyard tuju ratus Sembilan juta lima ratus enam puluh sembilan ribu seratus tiga puluh lima rupiah) , Simpanan Khusus Rp 12.380.659.005, piutang Rp 36.776.574.685, Pendapatan Rp 7.534.319.915 dengan anggota sebabyak 9.037 orang dengan jumlah anggota pria/laki-laki sebanyak 4.034 dan anggota wanita sebanyak 5.003 orang. Dalam hal ini yang paling banyak mendominasi dalam transaksi di dalam penggunaan jasa yang disediakan


(54)

Februari 2010).

Perkembangan yang amat menjanjikan dan memiliki manfaat yang begitu besar bagi masyarakat menggerakkan hati seorang tokoh koperasi yang merupakan direktur dari SMP Negeri 1 Pakkat yang telah berhasil menbuat SMP tersebut menjadi berstandart Internasional yakni Paulus yang juga merangkap sebagai direktur di Credit Union Pardomuan. Paulus memperjuangkan Credit Union

Pardomuan ini sehingga telah diakui dan memiliki badan hukum (RAT 28 Febuari 2010).

Adapunyang menjadi persyaratan umum dalam peminjaman adalah:

1) Calon peminjam adalah anggota CU Pardomuan Pakkat 2) Masa keanggotaan sudah 6 bulan atau lebih

3) Mengisi permohonan pinjaman yang telah disediakan CU Pardomuan

4) Permohonan pinjamannya ditandatangani peminjam, ahli waris dan kordinator.

5) Suami/istri calon peminjam harus hadir pada waktu persidangan dan jika ahli waris berhalangan harus ada surat persetujuan yang dilampirkan pada permohonan pinjaman.

Permohonan pinjaman Anggota:

1. Telah menabung minimal 6 bulan berturut-turut 2. Aktif mengikuti pendidikan di lingkungan


(55)

Perlulusan pinjaman Didasarkan Pada:

1. Kelengkapan administrasi 2. Tujuan pinjaman

3. Kemampuan pengembalian pinjaman

4. Kerajinan menabung dan mengangsur pinjaman sebenarnya 5. Kerajinan pendidikan

6. Kewajaran, kecukupan agunan (Pendidikan kordinator CUP Pakkat 2009:15)

4.3 Profil Informan

4.3.1 Informan Kunci (Nasabah/ Anggota DariCredit Union Pardomuan)

1. T.Simamora (Perempuan 59 tahun)

T.S adalah seorang perempuan yang berusia 59 tahun. Informan T.S ini lahir di Sosor Siparbue pada tanggal 26 April 1952. Informan T.S ini bekerja sebagai pengajar di salah satu sekolah dasar yaitu SD Negeri 2 Pakkat No 173465 dan sekaligus sebagai ibu rumah tangga yang sekarang bertempat tinggal di Jln pelajar No 5 Desa simarsik kecamatan Pakkat.

Uang yang mereka simpan selama ini tidaklah cukup untuk membangun rumah dan akhirnya mereka memutuskan untuk meminjam uang ke Credit Union

Pardomuan sebesar 50 juta. Setiap bulannya informan T.S dan juga suaminya dengan rutin menyicil bunga pinjaman sebesar 500.000 perbulannya dan selama 5 tahun mereka dapat melunasinya. Beberapa tahun kemudian informan T.S mengajukan


(56)

pinjaman lagi sebesar 60 juta untuk modal usaha yakni membuka peternakan babi dan kerbau.

2. K.Marbun (Pr, 38 Tahun)

K.M merupakan Ibu dari lima orang anak dan berusia 38 tahun. Informan K.M bekerja sebagai wiraswasta penjual baju di Pajak Balerong kecamatan Pakkat. Informan K.M lahir di Tarutung pada tanggal 30 Agustus 1962 dan menikah pada usia 24 tahun kepada seorang pria yang berusia 27 tahun dan asli penduduk kecamatan Pakkat dan suami informan K.M ini bekerja sebagai petani kopi. K.M tinggal di kecamatan Pakkat tepatnya di Pasar Pakkat sudah 14 tahun dan bergabung diCredit UnionPardomuan sudah 13 tahun.

3. T br. Nainggolan (Pr, 46 tahun)

Informan T.N adalah seorang ibu rumah tangga yang pekerjaannya adalah wiraswasta. informan T.N memiliki 6 orang anak hasil dari penikahannya dengan bapak M. Aritonang yang beprofesi sebagai PNS (guru) dan bertempat tinggal di Desa Simarsik. Mereka tinggal di Pakkat pada tahun 1976, dan hidup dari penghasilan suami. Informan T.N membantu penghasilan suami nya dengan membuka salon dan berjalan selama 11 tahun. Informan T.N mulai berwiraswasta pada tahun 1987 dengan berkunjung (berdagang) di pasar Pakkat Hauagong dan berdagang ke luar kota Pakkat antara lain; Dolok Sanggul, Barus, Siborong-borong dan manduamas.

Dagangan informan T.N awalnya adalah barang-barang kelontongan antara lain; gula putih, minyak, sabun, shampoo, kecap dan perlengkapan dapur lainnya


(57)

sampai kepada riasan make up dan barang-barang kelontongan lainnya. Berjualan kelontongan hanya dijalani oleh informan T.N selama 10 tahun dan kemudian beralih untuk jualan buah-buahan ( jeruk, apel, anggur, buah pir, lengkeng, dan buah-buah lainnya ), beras ( beras pakkat, beras medan, beras gudang, beras ketan dan jenis beras lainnya), gula merah, tepung sagu, kelapa, dan jenis jualan lainnya yang secara musiman. Informan T.Br nainggolan beralih menjadi jualan buah dan besar karena keuntungan yang didapat lebih besar dan lebih menjanjikan.

Informan T.N membuka tabungan di credit union pada tahun 1995, dan hasil penjualannya sebagian di tabung di credit union. Selama 5 tahun ini informan T.N merasa sangat puas menabung disana karena selain bunganya yang tergolong besar, uang yang ditabung pun tidak mengalami banyak pengurangan karena biaya administrasi. Baru bulan 5 tahun 2010 infoman T.N melakukan peminjaman dari

credit union sebesar 25 juta untuk menambahi uang yang akan digunakan untuk membeli mobil baru jenis pick updan membangun rumah baru. Bunga yang dibayar oleh informan T.N dari peminjaman itu adalah 1,5% karena berada dibawah nilai saham tabungan nya di Credit Union Pardomuan. Diakui oleh informan T.N dia mendapat kemudahan dari hasil peminjaman tersebut karena selain bunganya kecil, pelayanan di Credit Union Pardomuan juga sangat baik, tidak banyak peraturan-peraturan, dan transaksinya pun sangat mudah.

4. A. Barutu (Lk, 60 Tahun)

Informan A.B merupakan bapak dari enam orang anak yang dulunya bekerja sebagai sekretaris di kecamatan Pakkat. Mereka beralamatkan di jalan sehat No. 13


(1)

a. Kemudahan dalam pengambilan pinjaman dimana persyaratan yang harus disiapkan dalam permohonan pinjaman tidaklah sulit sehingga dapat di jangkau para nasabah.

b. Bunga yang rendah artinya adalah bahwa bunga dari uang pinjaman yang telah mereka terima masih tergolong sedikit sehingga para nasabah yang meminjam uang dapat membayarnya dengan tepat waktu.

c. Tidak ada batasan peminjaman bagi nasabah artinya bahwa nasabah yang telah pernah meminjam sekali dan ingin meminjam untuk yang kedua kalinya atau seterusnya maka nasabah harus terlebih dahulu melunasi pinjaman yang pertama tepat waktu sehingga untuk peminjaman selanjutnya pasti akan lebih mudah lagi.

4. Selain itu juga masyarakat atau nasabah juga mendapatkan manfaat yang positif ketika mereka bergabung diCredit UnionPardomuan Pakkat yaitu: 1. Manfaat ekonomi

i) Mendapatkan bonus di akhir tahun(deviden)dimana setiap tabungan atau pinjaman yang mereka lakukan di CU secara rutin maka pada akhir tahun mereka akan mendapatkan bonus dari kerajinan nasabah tersebut.

ii) Peningkatan pendapatan 2. Manfaat untuk pendidikan

i) Mendapatkan pengetahuan tentang pembuatan anggaran belanja keluarga yang berfungsi untuk menambah pendapatan dengan cara menabung, mengembangkan usaha. Hal itu dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas


(2)

sepeda motor untuk memperlancar usaha, memanfaatkan pembagian bibit tanaman seperti kopi coklat dan bibit tanaman yang lainnya untuk para petani dengan tujuan untuk meningkatkan keadaan ekonomi masyarakat petani dan memanfaatkan pinjaman untuk membangun rumah sehingga status sosial para nasabah dengan otomatis akan terangkat. Selain itu, anggota atau nasabah yang mendapat musibah dan kemalangan maka pihak keluarga akan mendapat dana sosial dari pihak Credit Union. ii) Adanya simpanan pendidikan yang berfungsi untuk membantu nasabah

dalam mempersiapkan kehidupan anak-anak mereka ke depannya atau setelah mereka duduk di bangku perkuliahan nanti.

iii) Peningkatan kualitas Produktifitas anggota yang berfungsi untuk memampukan anggota atau setiap nasabah dalam berbicara. Selain itu juga nasabah di tuntun untuk lebih bertanggung jawab dalam membutuhi kehidupannya. Di dalam pendidikan Credit Union Pardomuan ini masyarakat juga diajarkan tentang bagaimana bersosialisasi.

5.2 Saran

Adapun yang menjadi saran dalam hasil penelitian ini adalah:

1) Nilai-nilai yang terdapat dalam Credit Union Pardomuan seperti saling percaya, terbuka, jujur, tetap dipertahankan dlam mengembangkan Credit UnionPardomuan ke masa yang akan datang.


(3)

2) Pendidikan yang dilaakukan oleh Credit UnionPardomuan dalam rangka peningkatan pengetahuan dan pemberdayaan sosial seharusnya ditanggapai baik oleh para nasabah atau anggota dan menjadi panduan yang baik untuk menata kehidupan yang lebih baik lagi.

3) Para staf di Credit Union Pardomuan diharapkan lebih meningkatkan keramah dan terbuka terhadap pihak luar sehingga promosi tentang

Credit UnionPardomuan untuk kalangan luas menjadi lebih baik.

4) Untuk Credit Union Pardomuan pelayanan harus lebih ditingkatkan lagi, bukan hanya kepada para anggota Credit Union Pardomuan saja, tetapi untuk semua kalangan yang berkunjung atau memerlukan bantuan seperti pencarian data oleh pihak peneliti sepeti mahasiswa agar lebih terbuka sehingga tidak terkesan tertutup sehingga image yang muncul dari pihak peneliti lebih baik terhadapCedit UnionPardomuan.

5) Program pemberdayaan ekonomi yang dilakukan melalui Credit Union


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Bigin Burhan.Metodologi Penelitian Sosial, format-format Kuantitatif dan kualitatif. Surabaya: Airlangga Univercity Press

Bugin Burhan.2005.Metodologi Penelitian Kualitatif:Komunikasi, Ekonomi, dan kebijakan publik serta Ilmu Sosial Lainnya.Jakarta Kencan

Damsyar,2002.Sosiologi Ekonomi Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada

Damsar. 2009. Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta: PT.Prenada Media Group Faisal, Sanapiah. 2007. Format-Format Penelitian Sosial Dasar-Dasar dan Aplikasi.

Jakarta : Raja Grafindo Persada

Hasbulla, Jousari. 2006. Social Capital (Menuju Keunggulan Budaya Manusia Indonesia). Jakarta:MR.United Press

Ketaren Nurlela,2006. Fakto-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Koperasi Credit Union dalam Pembedayaan masyarakat. Sekolah Pasca Sarjana/USU,Medan.Tesis Sekolah Pascasajana/USU Medan

Ketaren, Nurlela. 2007. Jurnal sosiologi Volume 1 nomor 3 Harmoni Sosial. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan Koperasi Credit Union Dalam Pemberdayaan Masyarakat. Medan:Departemen sosiologi-FISIP-Univesitas Sumatera Utara

Kaderisasi Anggota. 2010. Koperasi Kredit (Credit Union) Pardomuan Pakkat

Laporan Pertanggung Jawaban Rapat Anggota Tahunan (RAT). 2010. Credit Union Pardomuan Pakkat

Moleong, Alex 2005. Metode Penelitian Kualitatif.Bandung: Remaja Rosdakarya Pendidikan Kordinator. 2009. Credit Union Pardomuan Pakkat

Ritzer,Geoge.2003.Teori sosiologi Modren.Jakarta:Prenada Media


(5)

Weber.Marx.2006/Sosiologi.Cetakan 1. Jokjakarta. Pustaka pelajar

Anggaran Rumah Tangga (ART) Credit Union Paomuan.2010. Kecamatan Pakkat

Situs Web:

(http://www.niriah.com/opini/2id67.html) di akses tanggal 14 Februari 2010 pukul 14:22

(http://nistainsodop.blogspot.com/2010/05/pengaruh-credituniondalam.html) di akses tanggal 17 April 2010 pukul 14:22

(http://www.niriah.com/opini/2id67.html) diakses tanggal 20 Mei 2010 pukul 14:20 WIB.

(http://insitusi+sosial+wiki.com diakses pada tanggal selasa 22 Juni 2010 jam 16:37 WIB)

(http://www.scribd.com/doc/31204239/Teori-Harrod-Domar), diakses tanggal 20 Juli 2010 pukul 20.15 WIB.

(http://www.scribd.com/doc/29738980/Lembaga-keuangan), diakses tanggal 30 Agustus 2010 pukul 19.47 WIB.

(http://zuliamel.wordpress.com/2010/02/21/lembaga-keuangan/0),diakses tanggal 14 September 2010 pukul 18.11 WIB.

(http://zulidamel.wordpress. com/2010/02/21/lembaga-keuangan/0),diakses tanggal 14 September 2010 pukul 18.21 WIB.

(http://nistainsodop.blogspot.com/2010/05 pengaruh-kreditunion dalam.html./), diakses tanggal 21 September 2010 pukul 15.35 WIB.

(http://id.shvoong.com/ social-sciences/ education/2112860- lembaga-sosial), diakses tanggal 21 September 2010 pukul 20.15 WIB.

(http://id.shvoong.com/ social-sciences/ education/2112860- lembaga-sosial), diakses tanggal 21 September 2010 pukul 20.22 WIB.


(6)

(http://lib.ugm.ac.id/exec.php?app=simpus&act=search&lokasi=6&kriteria=pengara ng&kunci=Sinungan%2C+Muchdarsyah), diakses tanggal 10 Oktober 2010 pukul 15.25 WIB.

(http:// wigiyanti. wordpress.com/2009/06/18/ pengertian- tabungan- deposito-giro-dan-kliring/), diakses tanggal 20 Oktober 2010 pukul 14.34 WIB.

(http://www.pakkatnews.com/drs-paulus-sahat-pane-cu-pardomuan-pakkat-harus-bermanfaat-bagi-masyarakat.html) diakses tanggal 25 Oktober 2010 pukul 4:55

(http://rizkaarr.wordpress.com/2009/06/08/institusi-ekonomi/), diakses tanggal 23 November 2010 pukul 13.45 WIB.

(http://mrpams.multiply.com/journal/item/15 diakses tanggal 25 November 2010 jam 14:22)

(http://mrpams.multiply.com/journal/item/15) diakses tanggal 25 November 2010 pukul 14:32 WIB.