PENGARUH PERDAGANGAN KEMENYAN BAGI KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PARSOBURAN 1967-1998.

PENGARUH PERDAGANGAN KEMENYAN BAGI
KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
PARSOBURAN 1967-1998

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Ujian Meja Hijau

Oleh :
DANNYARD L TORUAN
308121038

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2012

ABSTRAK
Dannyard L Toruan. Pengaruh Perdagangan Kemenyan Bagi Kehidupan
Sosial Ekonomi Masyarakat Parsoburan 1967-1998. Skripsi. Medan :
Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan. 2012.

Penelitian ini bertujuan : 1) untuk mengetahui bagaimana sejarah dan latar
belakang perdagangan kemenyan di Parsoburan, 2) untuk mengetahui bagaimana
kehidupan sosial ekonomi masyarakat Parsoburan masa Orde Baru, 3) untuk
mengetahui bagaimana pengaruh perdagangan kemenyan bagi kehidupan sosial
ekonomi masyarakat Parsoburan 1967-1998.
Untuk memperoleh data tersebut penulis melakukan jenis penelitian
deskriptif kualitatif. Data diperoleh dengan cara : 1) Observasi untuk memperoleh
data tentang sejarah dan latar belakang terjadinya perdagangan kemenyan di
Parsoburan, 2) wawancara untuk memperoleh data tentang poengaruh
perdagangan kemenyan bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat Parsoburan,
3)studi pustaka untuk memperoleh data tentang kemenyan. Lokasi penelitian di
Desa Lumban Pinasa Kecamatan Habinsaran Kabupaten Toba Samosir.
Hasil dari penelitian ini adalah 1) kemenyan merupakan jenis tanaman
yang tumbuh dan berkembang di hutan yang dapat memberikan hasil kepada
masyarakat Parsoburaan. Kemenyan merupakan salah satu mata pencaharian dan
sumber pendapatan masyarakat Parsoburan. 2) dengan adanya perdagangan
kemenyan sangat berpengaruh terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat
Parsoburan.

KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, atas segala Rahmat dan KaruniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini pada waktu yang telah ditetapkan.
Penyelesaian skripsi ini merupakan slah satu syarat tugas akhir dalam
menyelesaikan perkuliahan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada
Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.
Adapun judul skripsi ini adalah “Pengaruh Perdagangan Kemenyan Bagi
Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Parsoburan 1967-1998”
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini banyak kekurangankekurangan

dalam

penulisan

dan

pembahasannya karena keterbatasan

pengalaman penulis dalam penulisan skripsi serta literature yang mendukung.

Penulis juga menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terlaksana tanpa bantuan
dan kerja sama dari berbagai pihak oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis menyampaikan banyak terima kasih yang tidak terhingga kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar M.Si selaku rektor UNIMED
2. Bapak Drs. Restu M.S, selaku Dekan FIS Unimed beserta staf-stafnya.
3. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum, selaku Ketua Jurusan sekaligus Dosen
Pembimbing akademik yang banyak memberikan arahan, bimbingan dan
semangat, serta saran kepada penulis.
4. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si, yang banyak memberikan saran dan
arahan kepada penulis.
5. Bapak Dr. Hidayat, M.S, dan Dra. Hafnita SD Lubis, M.Si, selaku dosen
penguji Skripsi yang telah banyak memberikan saran.
6. Bapak/Ibu Dosen di lingkungan Akademik Jurusan Pendidikan Sejarah
FIS UNIMED yang telah memberikan ilmunya kepada penulis sejak awal
masuk hingga akhir perkuliahan yang telah penulis tempuh.
7. Ayahanda Perlan Lumbantoruan serta Ibunda Repi Sianipar yang telah
memberikan kasih sayang yang berlimpah dan Doa kepada penulis, atas
segala jerih payah dan pengorbanannya selama ini tanpa mengenal lelah
dan bosan dalam mendidik, merawat dan memotivasi penulis serta tidak


iii

merasa pamrih dalam memenuhi kebutuhan penulis, sehingga penulis
dapat mencapai cita-cita menjadi seorang sarjana.
8. Seluruh Staf Kantor Camat Habinsaran yang telah banyak membantu
penulis dalam pengadaan data-data bagi penulis.
9. Yang tersayang buat saudara-saudaraku, abangda Herbet Lumbantoruan
dan Franstyson Lumbantoruan, Adekku Kadi Candro Lumbantoruan,
Maringan Tua Lumbantoruan, Nurmala Ria Lumbantoruan, Duma
Esrawati Lumbantoruan, Fetrus Erianto Lumbantoruan, Sofia Lestari
Lumbantoruan, yang lelah memberikan dukungan dan motivasi kepada
penulis selama dalam pendidikan.
10. Buat Sahabatku Lae Mangara Tua Simbolon, Lae Dolung situmorang dan
juga sahabat-sahabat satu kos di Jln Sukaria Gang Dolok Hole No 5
Medan yang banyak memberikan Saran masukan dan dorongan yang uar
biasa kepada penulis, Mauliate Godang ma Lae. Buat lae Brikten,
Marolop, Budi, Sandro, Humala, Benari, Donal, Jekson, Rio Berson,
Henriko, Jhonatan, Lilis, Safitri, Nirmawana, Yuliarza, Jusniana,
Sansridayanti, Sridevi, Neva, Tiurlan, dan juga teman yang lain stambuk
2008 yang tidak bisa saya sebutkan namanya.

11. Buat Sahabat-sabatku Tim FANSER FC sebagai juara Di FIS CUP 2012
tetap semangat dan berjuang untuk mempertahankan juara di FIS CUP
berikutnya.
Akhirnya penulis menyadari atas segala keterbatasan, untuk itu saran dan
kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini
dengan harapan, semoga tulisan ini bermanfaat bagi pengambil kebijakan di
bidang kesehatan, dan pengembangan ilmu pengetahuan bagi penelitian
selanjutnya.
Medan, Juli 2012
Penulis,

Dannyard L Toruan
NIM. 308121038
iv

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN
A.

B.
C.
D.
E.
F.

Latar Belakang Masalah ............................................................................................1
Identifikasi Masalah ...................................................................................................6
Pembatasan Masalah ..................................................................................................7
Rumusan Masalah ......................................................................................................7
Tujuan Penelitian .......................................................................................................7
Manfaat Penelitian .....................................................................................................8

BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Konseptual .................................................................................................9
B. Kerangka Berpikir ......................................................................................................15
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A.
B.
C.

D.
E.

Metode Penelitian ......................................................................................................17
Lokasi Penelitian ........................................................................................................18
Sumber Data...............................................................................................................18
Teknik Pengumpulan Data .........................................................................................19
Teknik Analisi Data ...................................................................................................19

BAB IV. PEMBAHASAN
A. Keadaan Fisik Wilayah Penelitian .............................................................................20
1. Sejarah Desa Lumban Pinasa ...............................................................................20
2. Letak Wilayah Desa Lumban Pinasa ...................................................................20
3. Iklim dan Curah Hujan.........................................................................................22
4. Jenis dan Penggunaan Lahan ...............................................................................23
5. Status Kepemilikan Lahan ...................................................................................25
6. Keadaan Tanah.....................................................................................................26
B. Keadaan Non Fisik Wilayah
1. Penduduk .............................................................................................................26
2. Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama ..........................................................27

3. Komposisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan ...................................................27
4. Sarana Pendidikan ................................................................................................29
5. Sarana Kesehatan .................................................................................................29
6. Sarana Transfortasi dan Jaringan Jalan ................................................................30
7. Sarana Telekomunikasi ........................................................................................31
8. Kondisi Sosial Ekonomi Desa Lumban Pinasa ....................................................32

i

C. Sejarah dan Latar Belakang Perdagangan Kemenyan di Parsoburan ........................33
1. Jenis-jenis Kemenyan ..........................................................................................39
2. Pengetahuan Petani Tentan Kemenyan ................................................................41
D. Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Parsoburan Pada Masa Orde Baru .............57
E. Pengaruh Perdagangan Kemenyan Bagi Kehidupan Masyarakat Parsoburan ...........59
F. Pengaruh Tanaman Kemenyan Bagi Penghidupan Masyarakat Parsoburan ............62
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................................................64
B. Saran .........................................................................................................................65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN


ii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Dafrtar Nara Sumber
Lampiran 2: Peta Lokasi Penelitian
Lampiran 3 : Foto Penelitian
Lampiran 4 : Surat Izin Penelitian dan Peta Lokasi Penelitian

iii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumatera Utara merupakan daerah agraris ( pertanian ) oleh karenanya
prioritas pembangunan hingga saat ini tetap di letakkan pada sektor pertanian.
Pembangunan ini di tunjukkan untuk meningkatkan pendapatan taraf hidup petani.
Melalui pertanian yang maju di harapkan makin menunjang pembangunan
Nasional.

Konseptualisasi

pembagunan

merupakan

proses

perbaikan

yang

berkesinambungan pada suatu masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik atau
lebih sejahtera, sehingga terdapat beberapa cara untuk menentukan tingkat
kesejahteraan pada suatu negara. Pembagunan ekonomi dilakukan demi
kesejahteraan masyarakat.
Usaha

pertanian


memegang peranan

penting dalam

keseluruhan

perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya penduduk atau
tenaga kerja yang hidup atau bekerja pada sektor pertanian, atau dari produksi
nasional yang berasal dari pertanian. Tanaman adalah modal utama dalam
pertanian atau disebut sebagai lahan pertanian.

Nilai tanah sebagai lahan

ditentukan oleh komponen-komponen yang terdapat menjadi bagian tanah.
Adapun komponen-komponen tersebut adalah : iklim, relief, formasi geologi,
tanah, air, permukaan dan dalam tanah, kadar keasaman tanah.

1

Komponen-komponen diatas tersebut sebagian besar merupakan faktor
pendukung dalam upaya pengembangan usaha tani. Selain ditambah dengan
perawatan dan pupuk serta dengan penerapan teknologi. Dengan adanya upaya
pengembangan usaha pertani yang baik dan terarah akan dapat meningkatkan
hasil produksi pertanian.
Dengan demikian akan meningkatkan pendapatan hasil produksi pertanian,
dan juga akan meningkatkan pendaptan para petani serta meningkatkan
kesejahteraan sebagian besar golongan masyarakat, yang juga mencerminkan
keberhasilan pembangunan pertanian.
Produktifitas dan kualitas lahan pertanian masih sangat rendah, karena
penerapan teknologi dan penggunaan bibit yang kurang baik, kondisis tanaman
uang sudah tua, dan jalur tata niaga yang relative panjang, sehingga secara
keseluruhan memberikan pendapatan yang rendah.
Pertumbuhan penduduk memberikan tekanan yang cukup besar atas
tersedianya lahan, kurangnya modal untuk membuka lahan baru atau
meremajakna tanaman. Selain itu bila harga produksi tersebut cukup baik, bagi
petani menebang pohon yang sudah tua adalah pekerjaan yang sia-sia karena
mereka menganggap lebih baik membiarkannya walapun tingkat produksinya
rendah.
Kemenyan yang merupakan salah satu usaha pertanian merupakan salah
satu usaha yang berasal dari sub sektor perkebunan rakyat, belum dikenal secara
luas di bandingkan dengan kopi, padi, kelapa sawit, karet dan produk perkebunan
rakyat lainnya. Hal ini disebabkan manfaat secara nyata kemenyan ini belum jelas

2

diketahui, bahkan petani kemenyan sendiri kurang jelas mengetahuinya. Petani
dalam hal ini merupakan pekerja, pengumpul dan menjualnya, dimana mutu yang
sangat bagus dari kemenyan ini memiliki harga jual yang relatif tinggi.
Pertanian kemenyan ini di usahakan oleh pemerintah dan masyarakat agar
mendapat hasil yang lebih baik dan di harapkan dapat memberikan dampak
positif bagi peningkatan taraf hidup dan sosial ekonomi petaninya. Produktifitas
tanaman kemenyan di pengaruhi oleh faktor-faktor seperti tanah, luas lahan, dan
pemasaran.
Dalam penulisan sejarah Indonesia, Barus paling di kenal sebagai sumber
kamfer dan kemenyan. Kedua damar ini sudah termasuk perdagangan sumatera
dengan Cina sekurang-kurangnya mulai abad ke-7, dan pada waktu-waktu tertentu
juga dicari oleh para pedagang dari India dan Timur Tengah. Dalam
perkembangannya hubungan pedagang asing dengan pedagang pribumi dibarus
terhadap permintaan kamfer dan kemenyan sangat tinggi.
Barus, kota kecil dipantai barat sumatera Utara ini, punya catatan sejarah
yang panjang.pada jaman purba sudah termashur keseluruh dunia sebagai tempat
asal kapur barus dan kemenyan yang mutunya sangat tinggi, sehingga sangat
dibutuhkan kalangan elit di Eropa dan Timur Tengah. Dewasa ini barus hamper
terlupaka, sebab getah pohon yang wangi itu yang pernah membawa harum nama
barus, sudah lama punah.
Barus tak terpisahkan dengan ekspor perdagangannya, kapur barus dan
kemenyan.

Daerah-daerah

lain

juga

menjadi

terkenal

dengan

hasil

perdagangannya yang utama yang menandai ciri khas daerah bersangkutan.

3

Setidaknya Barus sudah merupakan sebuah kota pantai tempat mengumpulkan
kapur barus dan kemenyan, sekaligus sebagai pelabuhan yang membarternya.
Hal ini disebabkan karena kedua jenis tanaman ini memiliki banyak
fungsi diwilayah tersebut. Namun kelanjutan dari hubungan ini tidak diketahui
setelah masuknya bangsa Eropa kewilayah tanah Batak apakah kamfer dan
kemenyan tetap menjadi komoditi eksport. Sekarang yang masih terdengar adalah
perdagangan kemenyan, khususnya diwilayah tanah Batak.
Provinsi Sumatera Utara yang dihuni orang Batak merupakan daerah
utama penghasil kemenyan

dalam jumlah yang besar. Kegiatan ini

juga

dilakukan di Parsoburan karena Parsoburan juga merupakan penghasil kemenyan.
Hampir seluruh kemenyan didaerah ini diperoleh dari pohon yang sengaja
ditanam dan kebun-kebunnya terletak didalam hutan. Saat ini hanya derah-daerah
tertentu saja yang memiliki tanaman kemenyan. Di parsoburan sendiri kemenyan
menjadi salah satu sumber pendapatan petani disamping padi dan kopi.
Di Parsoburan wilayah penanaman kemenyan itu berada diperbukitan
Talik Togos atau dikenal dengan istilah tombak, didaerah inilah biasa ditemukan
pohon kemenyan yang masih produktif sebab jika ditemukan pohon kemenyan di
daerah

tanah datar maka pohon itu tidak produktif lagi. Karena kemenyan

merupakan

jenis tanaman

yang ditanam didaerah

dataran tinggi atau di

pegunungan/perbukitan dengan ketinggian tanah 100-700 m (dpl).
Petani yang memiliki tanaman kemenyan biasanya tinggal jauh dari
lokasi tanaman kemeyan sehingga harus membawa bekal untuk menginap
selama beberapa hari jika hendak ke lokasi. Dengan terbatasnya areal penanaman

4

kemenyan maka hasil yang diperoleh pun terbatas. Sehingga para petani
kemenyan harus bisa membatasi jumlah yang akan dijual (disimpan untuk stok)
dan disesuaikan dengan harga kemenyan di pasar. Hal ini dilakukan

untuk

menghindari kerugian, sebab harga jual kemenyan saat ini sangat bervariasi.
Kemenyan merupakan jenis tanaman tua yang dapat tumbuh
berpulu-puluh tahun bahkan beratus tahun. Sehingga dalam memanen
dikerjakan beberapa generasi berukutnya. Seperti yang

selama
dapat

dituliskan oleh

Simanjuntak (2005) bahwa pekerjaan memanen hasil kemenyan di Sipahutar
telah diwarisi sejak empat generasi keatas.
Kemenyan yang dalam bahasa Batak disebut dengan haminjon merupakan
tanaman yang memiliki banyak fungsi seperti untuk dupa, minyak wangi dan
obat-obatan. Namun kebanyakan orang menilai bahwa kemenyan itu hanya
digunakan untuk ritual mistik. Pada hal sebenarnya fungsinya juga untuk ritual
keagamaan seperti pada orang Khatolik, dan orang Jawa mengunakannya untuk
campuran rokok. Bahkan orang Cina yang terkenal dengan obat-obatannya dan
juga hio (dupa) paling banyak mengimport kemenyan sebagai bahan baku.
Secara umum Parsoburan adalah daerah yang memiliki lahan yang subur
sehingga mata pencaharian masyarakat bersumber dari pertanian. Di dukung oleh
lahan yang subur masyarakat Parsoburan merupakan masyarakat agraris dari segi
mata pencaharian. Namun ada juga sebahagian masyarakat yang berprofesi
sebagai pegawai negeri sipil, akan tetapi memiliki lahan pertanian ( tanaman
kemenyan ).

5

Tingginya harga jual kemenyan ternyata tidak selamanya membuat
penduduk tetap menggantungkan hidupnya pada tanaman ini. Hal ini dilihat dari
sebagian penduduk yang telah menanam jenis tanaman lain seperti kopi, bawang
dan cabe sebagai tanaman pendukung dan menjadikan kemenya sebagai tanaman
sampingan. Sehingga pemilik tanaman kemenyan

jumlahnya berkurang dan

menjadikan sebagian dari mereka sekaligus sebagai pengumpul yang lebih besar.
Serperti yang terjadi di Parsoburan bahwa pengumpul tersebut menjualnya kepada
pengumpul yang lebih besar.
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diketahui

bagaimana

perkembangan dari jenis tanaman kemenyan hingga saat ini. Sebagai salah satu
tanaman

yang pernah mengharumkan nama Tapanuli (Tapian Nauli), maka

penulis berminat untuk mengangkatnya kedalam bentuk karya ilmiah, sehinga
penulis mengajukan penelitian tentang “ Pengaruh Perdagangan Kemenyan
Bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Parsoburan 1967-1998 ”.

B. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka identifikasi masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Kehidupan sosial masyarakat Parsoburan.
2. Aktifitas perdagangan kemenyan di Parsoburan.
3. Faktor perkembagan perdagangan kemenyan di Parsoburan.

C. Pembatasan Masalah

6

Mengingat luasnya masalah yang muncul, maka penulis merasa perlu
membuat pembatasan masalah agar penelitian tidak mengambang. Untuk itu
penulis membatasi masalah pada “Pengaruh Perdagangan Kemenyan Bagi
Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Parsoburan 1967-1998”.
D. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana Sejarah dan latarbelakang perdagangan Kemenyan di
Parsoburan?
2. Bagaimana kehidupan sosial ekonomi masyarakat Parsoburan masa Orde
Baru?
3. Bagaimana pengaruh perdagangan kemenyan bagi kehidupan masyarakat
Parsoburan 1967-1998?

E. Tujuan Penelitian
Yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui Bagaimana Sejarah dan latarbelakang perdagangan
Kemenyan di Parsoburan.
2. Untuk mengetahui Bagaimana kehidupan sosial ekonomi masyarakat
Parsoburan masa Orde Baru.
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh perdagangan kemenyan bagi
kehidupan masyarakat Parsoburan 1967-1998.

7

F. Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian, maka diharapkan penelitian ini
bermanfaat untuk :
1. Memberikan pengetahuan bagi peneliti dan pembaca tentang kemenyan.
2. Sebagai penambah wawasan pengetahuan penulis

dalam menyusun

sebuah karya ilmiah
3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang ingin meneliti masalah
yang sama pada waktu yang berbeda.
4. Sebagai pengabdian dan penegembangan keilmuan penulis khususnya
dalam bidang peneliti.
5. Sebagai perbendaharan perpustakaan jurusan pendidikan sejarah FIS
UNIMED.

8

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa tanaman kemenyan merupakan
salah satu sumber pendapatan

masyarakat Parsoburan dan perlu

dilestarikan. Sehingga tercapainya kesejahteraan hidup masyarakat
parsoburan. Dalam pengembanganya tanman kemneyan yang dilihat dari
faktor luas lahan, pekerja (petani), pengetahuan petani tentang kemenyan
berpengaruh dalam menentukan jumlah produksi kemenyan. Terbukti
dengan perbedaan hasil pendapatan yang diperoleh masyarakat pun
berbeda-beda
2. Tingkat pengetahuan petani berpengaruh terhadap jumlah produksi, hal ini
disebabkan dalam pengolahan tanaman kemenyan masih menggunakan
cara-cara yang bersifat tradisional sehingga dalam pengelolaan tanama
kemenyan tergolong lambat. Walapun para petani kemenyan dalam
mengerjakan tanaman kemenyan dengan cara-cara yang tradisional tidak
ada pengaruhnya terhadap teknologi pertanian, misalnya pemakaian pupuk
dan obat-obatan dan lain-lain maka pengalaman yang semakin banyak
tidak berpengaruh terhadap jumlah produksi kemenyan.

64

B. SARAN
1. Perlunya ditingkatkan penelitian tentang sejarah adanya kemenyan dan
perdagangannya.
2. Perlunya para peneliti dan juga para ahli-ahli pertanian dalam
mengkaji tentang tanaman kemenyan agar produksi dan produktivitas
dapat ditingkatkan
3. Perlunya ada buku-buku yang membahas tentang tanaman kemenyan
yang dapat menjadi sumber imformasi bagi petani maupun mahasiswa
dan pihak lain yang membutuhkan.
4. Kepada para petani kemenyan agar lebih serius dalam mengerjakan
tanaman kemenyan mulai dari penanaman sampai pemanenan dan
lebih ditingkatkan perawatannya sehingga hasil yang diperoleh lebih
besar dan tanama kemenyan berproduksi lebih lama.

65

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 1990. Sumatera Utara Dalam Angka. Sumatera Utara: BPS
Guiilot, Claude. 2002. Lobu Tua Sejarah Awal Barus. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia
Irawan, Suparmoko.1979. Ekonomi Pembangunan.Yogyakarta: BPFR
Kansil, C.S.T.1985. Pokok-pokok Pengetahuan Hukum Dagang Indonesia.
Jakarta: Aksara Baru.
Leirissa.RZ,

Ohorella.G.A,

Tangkilisan

Yuda.B

Sejarah

Perekonomian

Indonesia.Jakarta: Deffit Prima Karya.
Hair. 2006. Studi Sosial Ekonomi Masyarakat Penambang Pasir di Desa Pantai
Cermin Kecamatan Tanjung Kabupaten Langkat. Skripsi. Sarjana S1.
Medan: FIS UNIMED
Harsono, Boedi. 2003. Hukum Agraria Indonesia (Sejarah Pembentukan Undang
Undang Pokok Agraria, Isi dan Pelaksanaannya). Jakarta: Penerbit
Djembatan.
Hutagalung. 2009. Studi tentang Keadaan Sosial Ekonomi Pengrajin Ulos di Desa
Pancur Napitu Kecamatan Siatas Barita Kabupaten Tapanuli Utara.
Skripsi.S1. Medan: FIS UNIMED
Masdem, William, 1999. Sejarah Sumatra. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Moleong Lexi. J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
Nasikum. 1992. Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: Raja Wali Press

Santosa, Slamet. 1996.Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara
Simajuntak, Bungaran Antonius.2004. Arti dan Fungsi Tanah Bagi Masyarakat
Batak, Medan: KSPPM-BATARA
Situmorang, Sitor.2004. Toba Na Sae Sejarah Lembaga Sosial Politik Abad XIIIXX. Jakarta: Komunitas bambu.
Syam . Mohammad Nor.1986.Pengantar Sosiologi. Jakarta: Rineka Cipta
Syamsudin, Helius.2007. Metodologi Sejarah.Yogyakarta: Ombak