PENGARUH PEMBERIAN PUPUK DAUN DAN VITAMIN B1 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PEMBUNGAANANGGREK DENDROBIUM (DENDROBIUM WOONLENG).

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK DAUN DAN VITAMIN B1 TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN PEMBUNGAAN ANGGREK
DENDROBIUM (Dendrobium woonleng)

Oleh :
Hamid Al-Khair
409220015
Program Studi Biologi

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sain

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2013

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat rahmat, nikmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Adapun skripsi ini berjudul “Pengaruh Pemberian Pupuk Daun dan Vitamin B1
terhadap Pertumbuhan dan Pembungaan Anggrek Dendrobium (Dendrobium
woonleng)” kiranya dapat memberi manfaat bagi rekan mahasiswa dan
masyarakat. Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan masukan yang dapat membangun agar skripsi menjadi
lebih sempurna.
Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
Bapak Ir. Herkules Abdullah, MS, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, dan kepada Bapak Drs. H. Tri
Harsono, M.Si, Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si, dan Ibu Dra. Uswatun Hasanah,
M.Si, selaku Dosen penguji yang telah banyak memberikan saran dan masukan
dalam menyelesaikan skripsi ini. Kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc. Ph.D
Dekan FMIPA dan staf-stafnya. Kepada Bapak Drs. Tri Harsono, M.Si selaku
ketua jurusan dan Bapak Drs. Lazuardi, M.Si selaku sekertaris jurusan dan kepada
Bapak Drs. Djongken Simamora, M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik serta
kepada seluruh Dosen di jurusan Biologi yang telah banyak membantu Penulis
selama masa perkuliahan.
Teristimewa buat keluarga penulis yang dicintai dan disayangi yaitu

Ayahanda Dr. H. Badrul Munir Muhammad Nur bin Dimyati dan Ibunda Hj. T.
Asmah Zaitun Matabin Ishar bin Musa yang setiap saat memberikan kasih sayang,
dukungan dan doa tiada henti. Dan terima kasih kepada kakakku Maryam Bte
Badrul Munir, S.Pd, abangku Muhammad Abdurrahman, dan juga buat adikadikku Ahlam Inayatullah, Abdul Jawwad, Tahani, Dalaal Mahmudah dan Ahmad
Abdul Aziz yang telah membantu dan memberikan semangat serta doa selama
penulis menyelesaikan studi perkuliahan di Unimed.
Teman-teman seperjuangan di Biologi NonDik 2009, terkhusus buat
sahabat penulis yaitu Ngalo Putri Ginting, Aisyah Fadilah, Hotma Riana Siahaan,

iii

Canro Sihombing, Jendro M Sitorus, Josri Sinaga, Harry Swandi K, Mahadi
Pratama G yang telah menjadi sahabat penulis selama perkuliahan dalam suka dan
duka dan juga yang selama ini memberikan dukungan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini serta teman-teman Biologi Nd 2009.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyusunan skripsi ini,
namun penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun guna perbaikan dalam skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan
banyak terima kasih semoga skripsi ini berguna untuk menambah khasanah ilmu
pengetahuan.


Medan,

Juli 2013

Hamid Al-Khair
NIM: 409220015

iv

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK DAUN DAN VITAMIN B1
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PEMBUNGAAN
ANGGREK DENDROBIUM (Dendrobium woonleng)
Hamid Al-Khair (409220015)
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk
daun dan vitamin B1 serta interaksi antara keduanya terhadap pertumbuhan dan
pembungaan anggrek Dendrobium woonleng serta untuk mengetahui pada
konsentrasi berapa pupuk daun dan vitamin B1 yang paling optimal yang dapat

digunakan. Penelitian ini dilasanakan April sampai Juni 2013 di pekarangan
rumah Jln setia budi pasar 1 Gg Anyelir 4 No.6 Tj.Sari, Medan. Jenis penelitian
ini adalah penelitian eksperimental dengan Rancangan Acak Kelompok faktorial
dengan dua faktor dan kemudian dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil
(BNT). Faktor pertama adalah konsentrasi pupuk daun yang terdiri dari 4 taraf,
yaitu G0 : 0 gr/l (kontrol), G1 : 1 gr/l, G2 : 2 gr/l, dan G3 : 3 gr/l dan faktor kedua
adalah konsentrasi vitamin B1 yang terdiri dari 4 taraf, yaitu V0 : 0 ppm (kontrol),
V1 : 1 ppm, V2 : 2 ppm, dan V3 : 3 ppm. Jumlah kombinasi perlakuan adalah 16
dengan 3 kelompok, sehingga jumlah unit percobaan adalah 48 percobaan serta
populasi dan sampelnya merupakan tanaman anggrek berjumlah 48 tanaman.
Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, jumlah tunas,
waktu muncul bunga, dan jumlah bunga. Dari hasil data penelitian ini diperoleh
tanaman dengan kombinasi G2V1 memberikan pengaruh sangat nyata terhadap
pertumbuhan tanaman. Kombinasi G1V2 memberikan pengaruh sangat nyata
terhadap jumlah tunas yang muncul. Interaksi keduanya berpengaruh sangat nyata
pada parameter yang diamati. Tetapi untuk pembungaan pada tanaman anggrek
ini masih belum mendapatkan hasil yang optimal.

v


INFLUENCE OF GIFTS FOLIAR FERTILIZER AND VITAMIN B1
ON GROWTH AND FLOWERING ORCHID DENDROBIUM
(Dendrobium woonleng)
Hamid Al-Khair (409220015)
ABSTRACT

This study aimed to determine the effect of foliar fertilizer and vitamin B1
as well as the interaction between the two on the growth and flowering of
Dendrobium woonleng and to know how the concentration of foliar fertilizer and
the most optimal vitamin B1 can be used. This study conducted April to June
2013 in the yard of the home Jln setia budi pasar 1 Gg Anyelir 4 No.6 Tj.Sari,
Medan. This research is an experimental study with a factorial randomized block
design with two factors and then proceed with the Least Significant Difference
Test (BNT). The first factor is the concentration of foliar fertilizer that consists of
4 levels, namely G0: 0 g / l (control), G1: 1 g / l, G2: 2 g / l, and G3: 3 g / l and
the second factor is the concentration of vitamin B1 consists of 4 levels, namely
V0: 0 ppm (control), V1: 1 ppm, V2: 2 ppm, and V3: 3 ppm. Number of
combination treatment group was 16 to 3, so the number of units is 48
experimental trials and population, and the sample is numbered 48 orchid plants.
Parameters observed in this study were plant height, number of buds, flowers

appear time and number of flowers. From the results of this research data obtained
by a combination of plants G2V1 very real effect on plant growth. G1V2
combination provides a very real effect on the number of shoots emerging.
Interaction was highly significant in both parameters were observed. But for this
orchid flowering in plants is still not getting optimal results.

vi

DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Daftar Riwayat Hidup
Kata Pengantar
Abstrak
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

i

ii
iii
v
vii
ix
x
xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian

1
3
3
4

5
6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Ciri Umum Dendrobium
2.2. Morfologi Tanaman Anggrek Dendrobium woonleng
2.2.1. Akar
2.2.2. Batang
2.2.3. Daun
2.2.4. Bunga
2.2.5. Buah
2.3. Media Tanam Anggrek Dendrobium woonleng
2.4. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Anggrek
Dendronium woonleng
2.4.1. Cahaya Matahari
2.4.2. Kelembaban
2.4.3. Penyiraman
2.4.4. Pemupukan
2.5. Pupuk Daun (Gaviota)
2.6. Vitamin B1

2.7. Hipotesis

vii

7
7
7
8
8
8
9
10
11
11
11
12
12
13
14
15


BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel
3.2.1. Populasi
3.2.2. Sampel
3.3. Alat dan Bahan
3.3.1. Alat
3.3.2. Bahan
3.4. Parameter Pengamatan
3.5. Rancangan Penelitian
3.6. Prosedur Penelitian
3.6.1. Tempat
3.6.2. Pembuatan konsentrasi pupuk daun (Gaviota)
3.6.3. Pembuatan konsentrasi vitamin B1
3.6.4. Pemeliharaan
3.7. Variabel Penelitian
3.8. Teknik Analisis Data

18

18
18
18
18
18
18
18
19
20
20
20
21
21
22
22

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Tinggi Tanaman Anggrek Dendrobium
(Dendrobium woonleng)
4.1.2. Jumlah Tunas Anggrek Dendrobium
(Dendrobium woonleng)
4.2. Pembahasan
4.2.1. Pupuk Daun (Gaviota)
4.2.2. Vitamin B1
4.2.3. Interaksi Pupuk Daun (Gaviota) dan Vitamin B1
4.2.4. Pembungaan

31
34
34
34
34
34

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

38
38

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

viii

29
29

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Susunan kombinasi perlakuan

20

Tabel 3.2. Model pengamatan secara RAK Faktorial

23

Tabel 3.3. Data hasil percobaan menurut faktor pupuk daun
(Gaviota) dan vitamin B1

25

Tabel 3.4. Model Analisis Varians (ANAVA) secara RAK Faktorial

27

Tabel 4.1. Tabel Rata-Rata Hasil Parameter Perlakuan

29

Tabel 4.2. Analisis Varians (ANAVA) Pengaruh antara Konsentrasi
Pupuk Daun (Gaviota) dan Vitamin B1 terhadap Tinggi
Tanaman Anggrek Dendrobium woonleng

30

Tabel 4.3. Pengaruh Pemberian Pupuk Daun (Gaviota) dan Vitamin
B1 terhadap Tinggi Tanaman Anggrek Dendrobium
woonleng

31

Tabel 4.4. Analisis Varians (ANAVA) Pengaruh antara Konsentrasi
Pupuk Daun (Gaviota) dan Vitamin B1 terhadap Jumlah
Tunas Tanaman Anggrek Dendrobium woonleng

33

Tabel 4.5. Pengaruh Pemberian Pupuk Daun (Gaviota) dan Vitamin
B1 terhadap Jumlah Tunas Tanaman Anggrek
Dendrobium woonleng

34

x

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Tanaman anggrek Dendrobium woonleng

9

Gambar 4.1. Histogram Rataan Tinggi Tanaman yang diberi
Perlakuan Pupuk Daun (Gaviota) dan Vitamin B1

32

Gambar 4.2. Histogram Rataan Jumlah Tunas Tanaman yang diberi
Perlakuan Pupuk Daun (Gaviota) dan Vitamin B1

ix

34

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Perhitungan Data

41

Lampiran 2. Tabel Uji Lanjutan

51

Lampiran 3. Dokumentasi Penelitian

53

xi

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara tropik yang mempunyai kekayaan alam
dengan beragam tanaman. Salah satu keanekaragamannya berupa tanaman
hortikultura, yang meliputi tanaman buah, tanaman sayuran dan tanaman hias,
baik tanaman hias bunga maupun tanaman hias daun. Salah satu tanaman hias
bunga yang populer dan memiliki nilai ekonomi tinggi adalah tanaman anggrek.
Anggrek merupakan tanaman hias yang mempunyai nilai estetika tinggi.
Bentuk, warna, keragaman jenis dan keawetan bunganya menjadi daya tarik
tersendiri dari spesies tanaman tersebut sehingga banyak diminati oleh konsumen
baik dari dalam maupun luar negeri (Santi, 1992).
Permintaan anggrek cenderung terus meningkat. Anggrek sangat populer
dan biasanya dipergunakan untuk berbagai keperluan seperti upacara keagamaan,
hiasan dan dekorasi ruangan, ucapan selamat serta untuk ungkapan duka cita.
Hongkong, Singapura dan Amerika Serikat merupakan contoh beberapa negara
yang cukup gencar meminta anggrek yang berasal dari Indonesia karena memiliki
keragaman serta ciri khas tersendiri sebagai bunga tropis. Hal ini menyebabkan
minat masyarakat untuk memelihara tanaman anggrek dengan tujuan komersial
menjadi tinggi, mengingat kondisi pasar di dalam dan luar negeri yang sangat
cerah.
Anggrek merupakan sumber devisa potensial bagi negara di samping dapat
menjadi sumber penghasilan bagi petani dan pendapatan asli daerah.
Berkembangnya usaha anggrek dalam negeri akan mampu meningkatkan
pendapatan petani, memenuhi tuntutan keindahan lingkungan, menunjang
pembangunan industri pariwisata, membuat kompleks perumahan, perhotelan dan
perkantoran bertambah asri. Pembangunan industri anggrek diharapkan mampu
menciptakan lapangan kerja, menambah devisa, dan membuka peluang
tumbuhnya industri sarana produksi, produk sekunder dan jasa transportasi
(Anonim, 2010).

2

Anggrek merupakan tanaman yang sangat beragam. Anggrek mempunyai
lebih banyak jenisnya daripada keluarga tanaman bunga-bungaan lainnya. Para
ahli tumbuh-tumbuhan berkeyakinan anggrek mempunyai lebih dari 25.000
species yang tersebar di seluruh dunia. Tetapi karena kerusakan hutan kita
kehilangan jenis yang belum dikenali dan tidak tahu dengan pasti berapa
jumlahnya. Jenis anggrek ini diantaranya adalah anggrek Dendrobium,
Phaleonopsis, Vanda, Catellya, Acriopsis, Agrostophyllum, Appendicula,
Arachnis, Arundina, Brachypeza, Bulbophyllum, Calanthe, Claderia, Cleisostoma,
Chelonistele, Coelogyne, Cordiglottis, Cymbidium, Dimorphorchis, Dipodium,
Eria, Eulophia, Flickingeria, Grammatophyllum, Liparis, Luisia, Malaxis,
Nephelaphyllum, Oberonia, Phalaenopsis, Pholidota, Plocoglottis, Pomatocalpa,
Robiquetia, Schoenorchis, Spathoglottis, Thecopus, Thelasis, Trichotosia,
Thrixspermum yang indah dan sangat menawan (Widiastoety, 2009).
Jenis anggrek yang banyak diminati adalah genus Dendrobium. Anggrek
potong di Indonesia di dominasi dan genus Dendrobium dan dianggap sesuai
dengan iklim Indonesia. Keistimewaan Dendrobium sebagai bunga potong adalah
mudah ditanam, berbunga terus-menerus, bentuk bunganya sempurna, warna
bunga bervariasi, berbatang lentur sehinga mudah dirangkai. Mahkota bunga tidak
rontok, kesegaran bunga tahan lama (Sarwono, 2002). Tanaman anggrek jenis
Dendrobium termasuk komoditas tanaman hias yang paling banyak peminatnya.
Kemudian jenis anggrek ini mempunyai nilai ekonomi yang tinggi sehingga dapat
berperan dalam rangka peningkatan pendapatan pengusaha, petani anggrek
maupun pemerintah daerah

(Anonim,

2009).

Tanaman anggrek selain

dibudidayakan secara alami, saat ini masyarakat banyak membudidayakan
tanaman anggrek dengan cara persilangan. Tanaman anggrek memiliki bentuk
yang indah serta dapat mengeluarkan aroma yang indah (Ramadiana, 2008).
Untuk memperoleh tanaman anggrek yang berkualitas baik dan jumlahnya
banyak sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: faktor keturunan atau
genetik, hormon, status nutrisi tanaman, temperatur dan pemupukan. Tanaman
anggrek dapat dirangsang pembungaannya tanpa diberi pupuk, akan tetapi hal ini
dapat mengakibatkan kualitas bunga anngrek yang dihasilkan akan menurun dan

3

tanaman akan mengalami kekurangan nutrisi. Maka pemupukan haruslah
dilakukan pada tanaman anggrek agar tidak terjadi kekurangan nutrisi.
Pemberian unsur hara selain diberikan lewat tanah umumnya diberikan lewat
daun. Pupuk daun adalah bahan-bahan atau unsur-unsur yang diberikan melalui daun
dengan cara penyemprotan atau penyiraman kepada daun tanaman agar langsung dapat
diserap guna mencukupi kebutuhan bagi pertumbuhan dan perkembangan (Sutedjo,
1994). Pupuk daun yang digunakan adalah pupuk daun gaviota yang memiliki
kandungan fosfor (P) tinggi. Pupuk daun (Gaviota) mengandung unsur N,P,K dengan
perbandingan 14:30:27 (Setiawati, 2011).
Untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman, penambahan unsur mikro yang
berasal dari vitamin juga perlu dilakukan. Vitamin yang biasa dipakai adalah vitamin
B1. Vitamin B1 dapat memacu pertumbuhan tanaman seperti penambahan tinggi, luas
daun dan bobot tanaman dengan konsentrasi yang tepat (Limarni dkk, 2008).
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan di atas, maka dilakukan
penelitian yang berjudul ”Pengaruh Pemberian Pupuk Daun Dan Vitamin B1
Terhadap Pertumbuhan Dan Pembungaan Anggrek Dendrobium (Dendrobium
woonleng)”.

1.2. Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah dari penelitian ini adalah:
1. Pemberian pupuk dan vitamin terhadap tanaman anggrek dendrobium
(Dendrobium woonleng).
2. Pertumbuhan dan pembungaan pada anggrek dendrobium (Dendrobium
woonleng).

1.3. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dari penelitian ini adalah tinggi tanaman, jumlah
tunas yang muncul, lama waktu keluarnya bunga serta banyaknya jumlah kuntum
bunga anggrek Dendrobium (Dendrobium woonleng) dengan pemberian
konsentrasi pupuk daun (Gaviota) dan vitamin B1 yang berbeda.

4

1.4. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dari penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengaruh pemberian pupuk daun (Gaviota) dengan
konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan anggrek Dendrobium
woonleng?
2. Bagaimana pengaruh pemberian pupuk daun (Gaviota) dengan
konsentrasi yang berbeda terhadap jumlah tunas yang muncul pada
anggrek Dendrobium woonleng?
3. Bagaimana pengaruh pemberian pupuk daun (Gaviota) dengan
konsentrasi yang berbeda terhadap pembungaan anggrek Dendrobium
woonleng?
4. Berapa jumlah kuntum bunga yang dihasilkan pada pemberian
konsentrasi pupuk daun (Gaviota) yang berbeda terhadap pembungaan
anggrek Dendrobium woonleng?
5. Bagaimana pengaruh pemberian vitamin B1 dengan konsentrasi yang
berbeda terhadap pertumbuhan anggrek Dendrobium woonleng?
6. Bagaimana pengaruh pemberian vitamin B1 dengan konsentrasi yang
berbeda

terhadap

jumlah tunas

yang muncul

pada

anggrek

Dendrobium woonleng?
7. Bagaimana pengaruh pemberian vitamin B1 dengan konsentrasi yang
berbeda terhadap pembungaan anggrek Dendrobium woonleng.
8. Berapa jumlah kuntum bunga yang dihasilkan pada pemberian
konsentrasi vitamin B1 yang berbeda terhadap pembungaan anggrek
Dendrobium woonleng?
9. Bagaimana pengaruh pemberian pupuk daun (Gaviota) dan vitamin B1
dengan konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan anggrek
Dendrobium woonleng?
10. Bagaimana pengaruh pemberian pupuk daun (Gaviota) dan vitamin B1
dengan konsentrasi yang berbeda terhadap jumlah tunas yang muncul
pada anggrek Dendrobium woonleng?

5

11. Bagaimana pengaruh pemberian pupuk daun (Gaviota) dan vitamin B1
dengan konsentrasi yang berbeda terhadap pembungaan anggrek
Dendrobium woonleng?
12. Berapa jumlah kuntum bunga yang dihasilkan pada pemberian
konsentrasi pupuk daun (Gaviota) dan vitamin B1 yang berbeda
terhadap pembungaan anggrek Dendrobium woonleng?

1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberian pupuk daun
(Gaviota) dengan konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan
anggrek Dendrobium woonleng.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberian pupuk daun
(Gaviota) dengan konsentrasi yang berbeda terhadap jumlah tunas
yang muncul pada anggrek Dendrobium woonleng.
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberian pupuk daun
(Gaviota) dengan konsentrasi yang berbeda terhadap pembungaan
anggrek Dendrobium woonleng.
4. Untuk mengetahui berapa jumlah kuntum bunga yang dihasilkan pada
pemberian konsentrasi pupuk daun (Gaviota) yang berbeda terhadap
pembungaan anggrek Dendrobium woonleng.
5. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberian vitamin B1 dengan
konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan anggrek Dendrobium
woonleng.
6. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberian vitamin B1 dengan
konsentrasi yang berbeda terhadap jumlah tunas yang muncul pada
anggrek Dendrobium woonleng.
7. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberian vitamin B1 dengan
konsentrasi yang berbeda terhadap pembungaan anggrek Dendrobium
woonleng.

6

8. Untuk mengetahui berapa jumlah kuntum bunga yang dihasilkan pada
pemberian konsentrasi vitamin B1 yang berbeda terhadap pembungaan
anggrek Dendrobium woonleng.
9. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberian pupuk daun
(Gaviota) dan vitamin B1 dengan konsentrasi yang berbeda terhadap
pertumbuhan anggrek Dendrobium woonleng.
10. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberian pupuk daun
(Gaviota) dan vitamin B1 dengan konsentrasi yang berbeda terhadap
jumlah tunas yang muncul pada anggrek Dendrobium woonleng.
11. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberian pupuk daun
(Gaviota) dan vitamin B1 dengan konsentrasi yang berbeda terhadap
pembungaan anggrek Dendrobium woonleng.
12. Untuk mengetahui berapa jumlah kuntum bunga yang dihasilkan pada
pemberian konsentrasi pupuk daun (Gaviota) dan vitamin B1 yang
berbeda terhadap pembungaan anggrek Dendrobium woonleng.

1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang akan di peroleh dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai sumber belajar untuk menambah pengetahuan dasar tentang
pembungaan anggrek Dendrobium woonleng.
2. Memberi informasi kepada khalayak umum tentang bagaimana

pengaruh pemberian pupuk daun (Gaviota) dan vitamin B1 dengan
konsentrasi yang berbeda terhadap pertumbuhan dan pembungaan
anggrek Dendrobium woonleng.

38

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan serta data yang diperoleh,
maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pemberian pupuk daun (Gaviota) dengan konsentrasi yang berbeda yang
menunjukkan hasil yang optimal dalam merangsang pertumbuhan anggrek
Dendrobium woonleng dengan kombinasi G2V0 (G = 2 gr/l, V = 0 ppm)
dan untuk jumlah tunas dengan kombinasi G1V0 (G = 1 gr/l, V = 0 ppm).
2. Pemberian vitamin

B1

dengan

konsentrasi

yang berbeda

yang

menunjukkan hasil yang optimal dalam merangsang pertumbuhan anggrek
Dendrobium woonleng dengan kombinasi G0V2 (G = 0 gr/l, V = 0 ppm)
dan untuk jumlah tunas dengan kombinasi G0V3 (G = 0 gr/l, V = 3 ppm).
3. Pemberian pupuk daun (Gaviota) dan vitamin B1 dengan konsentrasi yang
berbeda yang menunjukkan hasil yang optimal dalam merangsang
pertambahan tinggi anggrek Dendrobium woonleng yaitu dengan
konsentrasi G2V1 (G= 2 gr/l, V= 1 ppm) dan untuk jumlah tunas dengan
kombinasi G1V2 (G= 1 gr/l, V= 2 ppm).
4. Perlakuan yang diberikan kepada anggrek Dendrobium woonleng selama 2
bulan (rentang waktu penelitian) masih fokus untuk merangsang
pertumbuhan vegetatifnya seperti untuk tunggi dan munculnya tunas dan
belum fokus untuk pertumbuhan secara generatifnya yaitu bunga.

5.2. Saran
Dari hasil penelitian ini, maka dapat disarankan :
1. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal untuk pertumbuhan anggrek
secara vegetatif dapat menggunakan kombinasi G2V1 G2V1 (G= 2 gr/l,
V= 1 ppm) untuk pertambahan tingginya dan G1V2 (G= 1 gr/l, V= 2 ppm)
untuk jumlah tunas yang akan muncul pada tanaman.

39

2. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal untuk pertumbuhan anggrek
secara generatif, maka perlu dilakukian penelitian selanjutnya dengan
konsentrasi

yang

berbeda

sehingga

diperoleh

cara

menghambat

pertumbuhan vegetatif anggrek yaitu pada pertumbuhan tunasnya agar
anggrek dapat berbunga.

40

DAFTAR PUSTAKA

Anonim,

(2010), http://www.rumah.com/berita-properti/2010/5/851/anggrekdendrobium-mudah-dipelihara-rajin-berbunga, Diakses tanggal 10
Februari 2013

Anonim, (2009), http://www.orchidspecies.com/denfredricksianum.htm, diakses
tanggal 10 Februari 2013
Abidin, Z., (2000), Dasar-Dasar Pengetahuan Tentang Zat Pengatur Tumbuh,
Penerbit Angkasa: Bandung
Alip,

N., (2010), Anti Stres dan Perangsangan Akar Tanaman.
http://nuralip.mywapblog.com/anti_stres_dan_perangsangakartanamanx
html, Diakses tanggal 20 Januari 2013

Gunawan, L. W., (2007), Budi Daya Anggrek, Penebar Swadaya: Jakarta
Hardjowigeno, (2003), Ilmu Tanah, Akademika Pressindo: Jakarta
Harahap, F., (2013), Kultur Jaringan Tanaman, FMIPA UNIMED, UNIMED
Press, Medan
Jenny, J., Rondonuwu, Diane, D., (2009), Kebutuhan Hara Tanaman Hias
Anggrek, Fakultas Pertanian Unsrat : Manado
Limarni, L., Nasrez, A., Irfan , S., Ahmad, R., (2008), Pertumbuhan Bibit Anggrek (
Dendrobium sp.) Dalam Kompot Pada Beberapa Jenis Media Tanam dan
Konsentrasi Vitamin B1, Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian
Universitas Andalas : Padang
Osman, F. dan I. Prasasti, (1994), Anggrek Dendrobium, Penebar Swadaya: Jakarta
Ramadiana, S., (2008), Komposisi Larutan Perendam Untuk Menjaga Vase Life
Bunga Anggrek Vanda (Vanda teres) Dalam Vas, Budidaya Pertanian:
Lampung
Rosmanita, B., (2008) Pengaruh Paclobutrazol Dan Pupuk Daun Terhadap
Pertumbuhan Dan Perkembangan Anggrek Dendrobium “Jiad Gold x
Booncho Gold”, Institut Pertanian Bogor: Bogor
Salisbury dan Ross, (1995), Fisiologi Tumbuhan Jilid III, Institut Teknologi
Bandung: Bandung

41

Santi, A., (1992), Pengaruh Beberapa Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan
Anggrek Lilac, J.Hort. 3(2) : 28-30.
Sarwono, B., (2002), Menghasilkan Anggrek Potong Kualitas Prima, AgroMedia
Setiawati, D., (2011), Pengaruh Waktu Dan Frekuensi Aplikasi Pupuk Daun
Terhadap Pertumbuhan Dan Pembungaan Anggrek Dendrobium ‘Tong
Chai Gold’, Institute Pertanian Bogor: Bogor
Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED: Medan
Sutedjo, M. M., (1994), Pupuk dan Pemupukan, PT. Rineka Cipta: Jakarta
Widiastoety, D., (2009), Kiat Merawat Anggrek. Penebar Swadaya: Jakarta
Wibowo, S., (2006), Pengaruh Pemberian Pupuk Dan Media Tanam Terhadap
Pertumbuhan Vegetatif Fase Seedling Anggrek Phaleonopsis, Fakultas
Pertanian Universitas Sutan Agung Tirtayasa: Serang.
Wulandari, C, Sri, M., Sri T., (2011), Pengaruh Air Cucian Beras Merah Dan
Beras Putih Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Selada (Lactuca Sativa
L.), Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada: Yogyakarta