Gambaran Karakteristik Persalinan Dengan Tindakan Sectio Caesarea Di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode 1 Januari 2013 - 31 Desember 2013.
ABSTRAK
GAMBARAN KARAKTERISTIK PERSALINAN DENGAN TINDAKAN
SECTIO CAESAREA DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG
PERIODE 1 JANUARI 2013 – 31 DESEMBER 2013
Amanda Haryanto, 2014
Pembimbing 1 : Dani, dr., M.Kes.
Pembimbing 2 : Budi Widyarto L, dr., M.H.
Sectio caesarea merupakan pengeluaran janin melalui insisi dinding abdomen
dan dinding uterus. Persalinan dengan sectio caesarea berisiko kematian 25 kali lebih besar dan berisiko infeksi 80 kali lebih tinggi dibanding persalinan pervaginam. Menurut WHO angka kejadian sectio caesarea di sejumlah negara berkembang melonjak pesat setiap tahunnya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menurunkan angka operasi sectio caesarea yang tidak didasarkan indikasi medis di Rumah Sakit.
Metode penelitian dilakukan secara survei deskriptif observasional retrospektif terhadap tindakan sectio caesarea berupa data rekam medik di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 1 Januari 2013-31 Desember 2013.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2013 terdapat 101 tindakan
sectio caesarea. Rentang usia ibu terbanyak adalah 31-35 tahun, faktor indikasi
terbanyak yaitu bekas sectio caesarea sebanyak 36 kasus (35,65%), komplikasi
sectio caesarea terbanyak adalah perdarahan disertai infeksi sebanyak 40 kasus
(39,61%) dan berat badan bayi lahir dengan sectio caesarea terbanyak adalah antara 2500-3000 gram.
Kata kunci: Sectio caesarea, indikasi
(2)
ABSTRACT
OVERVIEW OF THE CHARACTERISTIC OF LABOR WITH CAESAREAN SECTION IN BANDUNG IMMANUEL HOSPITAL FROM 1 JANUARY 2013 TO
31 DECEMBER 2013
Amanda Haryanto, 2014
Supervisor 1st: Dani, dr., M.Kes.
Supervisor 2nd: Budi Widyarto L, dr., M.H.
Caesarean section is the expenditure of the fetus through the abdominal wall incision and the uterine wall. Caesarean section childbirth mortality risk has 25 times greater and infection risk 80 times higher than pervaginam childbirth. According to WHO the incidence rate of caesarean section in some developing country increased rapidly every year.
The objection of this research was to reduce the number of operations that are not based sectio caesarea medical indications in the hospital.
The method of this research was a retrospective observational descriptive survey way to inpatients medical records of caesarean section in Bandung Immanuel Hospital from January 2013 to December 2013.
The result showed that there were 101 cases (8,99%) of caesarean section in 2013. The age of the most patients ranged from 31 to 35 years old, the most
indication’s factor was due to prior caesarean section as much as 35,65%, the most caesarean section complication was bleeding with infection much as 39,61%, and most birth weight of the newborn was between 2500-3000 grams. Keywords : Caesarean section, indication
(3)
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ILMIAH ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN……….. 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 3
1.4.1 Manfaat Akademis ... 3
1.4.2 Manfaat Peneliti ... 3
1.5 Landasan Teoritis ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………. 5
2.1 genitalia wanita ... 5
2.1.1 Anatomi ... 5
2.1.2 Histologi Uterus ... 9
2.1.3 Anatomi Panggul Wanita, Fungsi dan Jenisnya ... 12
2.2 Sectio caesarea ... 15
2.2.1 Definisi ... 15
2.2.2 Epidemiologi ... 15
(4)
2.2.3.1 Indikasi Medis ... 16
2.2.3.2 Indikasi Non Medis... 18
2.2.4 Jenis-jenis Sectio Caesarea... 19
2.2.5 Komplikasi ... 21
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN………. 22
3.1 Bahan dan Subjek penelitian ... 22
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 22
3.2.1 Lokasi penelitian ... 22
3.2.2 Waktu Penelitian ... 22
3.3 Metode penelitian ... 22
3.3.1 Desain Penelitian ... 22
3.3.2 Besar Sampel... 23
3.3.3 Kriteria Responden ... 23
3.3.4 Definisi Operasional ... 23
3.3.5 Sumber Data ... 23
3.4 Prosedur Kerja ... 24
3.5 Aspek Etis Penelitian ... 24
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……….………. 25
4.1 Persentase Jumlah Tindakan Sectio Caesarea di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 1 Januari 2013-31 Desember 2013... 25
4.2 Persentase Usia Ibu Saat di Sectio Caesarea di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 1 Januari 2013 - 31 Desember 2013 ... 26
4.3 Persentase Faktor-Faktor Yang Menjadi Indikasi Tindakan Sectio Caesarea di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 1 Januari 2013 - 31 Desember 2013 ... 28
4.4 Persentase Komplikasi Yang Terjadi Pada Tindakan Sectio Caesarea di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 1 Januari 2013 - 31 Desember 2013 ... 30
(5)
4.5 Persentase Berat Badan Bayi lahir Dengan Tindakan Sectio
Caesarea di RS Immanuel Bandung periode 1 Januari 2013 - 31
Desember 2013 ... 31
BAB V SIMPULAN DAN SARAN…...……….………. 33
5.1 Simpulan ... 33
5.2 Saran ... 33
DAFTAR PUSTAKA ... 35
LAMPIRAN ... 39
(6)
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 4.1 Persentase Jumlah Tindakan Sectio Caesarea di Rumah Sakit
Immanuel Bandung periode 1 Januari 2013 - 31 Desember
2013 ... 25 Tabel 4.2 Persentase Usia Ibu Saat di Sectio Caesarea di Rumah Sakit
Immanuel Bandung periode 1 Januari 2013 - 31 Desember
2013 ... 26 Tabel 4.3 Persentase Faktor-Faktor Yang Menjadi Indikasi Tindakan
Sectio Caesarea di Rumah Sakit Immanuel Bandung
periode 1 Januari 2013 - 31 Desember 2013 ... 28 Tabel 4.4 Persentase Komplikasi Yang Terjadi Pada Tindakan Sectio
Caesarea di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 1
Januari 2013 - 31 Desember 2013 ... 30 Tabel 4.5 Persentase Berat Badan Bayi lahir Dengan Tindakan Sectio
Caesarea di RS Immanuel Bandung periode 1 Januari 2013
(7)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Organ Genitalia Eksterna Wanita ... ...5
Gambar 2.2 Organ Genitalia Wanita Potongan Sagital ... ...6
Gambar 2.3 Uterus : Fase Proliferasi ... ...10
Gambar 2.4 Uterus : Fase Sekresi/Luteal ... ...11
Gambar 2.5 Uterus : Fase Menstruasi ... ...12
Gambar 2.6 Total Persalinan dengan Tindakan Sectio Caesarea di Amerika Serikat ... ...16
(8)
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN 1 Data Hasil Penelitian ... ...39 LAMPIRAN 2 Surat Ijin Penelitian... ...42
(9)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Sectio caesarea merupakan pengeluaran janin melalui insisi dinding
abdomen (laparotomi) dan dinding uterus (histerektomi). Persalinan dengan sectio
caesarea berisiko kematian 25 kali lebih besar dan berisiko infeksi 80 kali lebih
tinggi dibanding persalinan pervaginam (Cuningham et al, 2010).
Selain risiko dari tindakan, sectio caesarea sendiri berpengaruh terhadap kehamilan berikutnya karena persalinan dengan riwayat bekas sectio caesarea merupakan persalinan yang berisiko tinggi (Mochtar, 2002)
Pada masa dulu sectio caesarea dilakukan atas indikasi yang terbatas pada panggul sempit dan placenta previa. Meningkatnya angka kejadian sectio
caesarea pada waktu sekarang ini justru antara lain disebabkan karena
berkembangnya indikasi dan makin kecilnya risiko dan mortalitas pada sectio
caesarea karena kemajuan tehnik operasi dan anestesi, serta ampuhnya antibiotika
(Mochtar, 2002).
Saat ini sectio caesarea bukan lagi hanya indikasi medis, tetapi banyak faktor yang bukan medis yang dapat mempengaruhi, misalnya faktor ekonomi, kepercayaan atau adat istiadat mengenai tanggal kelahiran anak dan lain-lain (Gondo, 2005). Selain itu, kehamilan diatas usia 35 tahun berisiko 3 kali lebih besar menjalani persalinan dengan sectio caesarea dibanding dengan usia di bawah 35 tahun (Wirakusumah, 1994).
Menurut World Health Organisation (WHO), standar rata-rata sectio
caesarea disebuah negara adalah sekitar 5-15% per 1000 kelahiran di dunia,
rumah sakit pemerintah rata-rata 11%, sementara di rumah sakit swasta bisa lebih dari 30% (Gibbons, 2010).
(10)
Permintaan sectio caesarea di sejumlah negara berkembang melonjak pesat setiap tahunnya. Pada tahun 70-an permintaan sectio caesarea adalah sebesar 5%, kini lebih dari 50% ibu hamil menginginkan operasi sectio caesarea (Juditha, 2006). Menurut NCBI (2005) di Asia Tenggara jumlah yang melakukan tindakan
sectio caesarea sebanyak 9550 kasus per 100.000 kasus pada tahun 2005 (Ferry,
2012).
Angka kejadian sectio caesarea di Indonesia menurut data survey nasional pada tahun 2007 adalah 921.000 dari 4.039.000 persalinan atau sekitar 22,8% dari seluruh persalinan (Rasjidi, 2009). Menurut penelitian Sarmana (2004) angka
sectio caesarea di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan sebesar 27,76 % dan
sebesar 13,88 % diantaranya merupakan sectio caesarea tanpa indikasi medis yaitu atas permintaan ibu bersalin itu sendiri (Sarmana, 2004).
Berdasarkan data dari RSUD Sumedang dari tanggal 1 Januari 2013 sampai dengan 31 Mei 2013 didapatkan data bahwa jumlah angka persalinan secara sectio
caesarea sebanyak 388 jiwa sedangkan partus spontan sebanyak 720 jiwa. Dari
data tersebut dapat disimpulkan angka persalinan dengan sectio caesarea masih tinggi dimana jumlahnya sekitar 50% dari jumlah persalinan spontan (Aprilia, 2013). Di RSU Ahmad Yani Metro Jakarta menunjukan peningkatan dari 112 (17,41%) tindakan per 643 persalinan pada tahun 2007 menjadi 115 (18,06%) tindakan per 636 persalinan pada tahun 2008 (Sadiman, 2008). Berdasarkan data dinas kesehatan jakarta, jumlah tindakan sectio caesarea pada tahun 2012 adalah 113.796 (Menkes RI, 2012).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dilakukan penelitian untuk mengetahui karakteristik persalinan dengan tindakan sectio caesarea yang dirawat inap di RS Immanuel Bandung pada tahun 2013.
1.2Identifikasi Masalah
1. Berapakah jumlah tindakan sectio caesarea pada ibu bersalin di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 1 Januari 2013- 31 Desember 2013
(11)
2. Bagaimana distribusi usia ibu bersalin dengan tindakan sectio caesarea di Rumah Sakit Immanuel Bandung 1 Januari 2013- 31 Desember 2013
3. Faktor – faktor apa saja yang menjadi indikasi tindakan sectio caesarea di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 1 Januari 2013- 31 Desember 2013
4. Apa saja komplikasi yang sering terjadi pada tindakan sectio caesarea di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 1 januari 2013 – 31 Desember 2013
5. Bagaimana berat badan bayi yang dilahirkan dengan tindakan sectio caesarea di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 1 Januari 2013 – 31 Desember 2013
1.3Maksud danTujuan Penelitian
Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran karakteristik persalinan dengan tindakan sectio caesarea di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 1 Januari 2013 – 31 Desember 2013.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menurunkan angka operasi SC yang tidak didasarkan indikasi medis di Rumah Sakit.
1.4Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi mengenai karakteristik persalinan dengan tindakan sectio caesarea di Rumah Sakit Immanuel Bandung.
1.4.2 Manfaat Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan peneliti tentang karakteristik tindakan sectio caesarea pada ibu bersalin.
(12)
1.5Landasan Teoritis
Sectio caesarea merupakan pengeluaran janin melalui insisi dinding
abdomen (laparotomi) dan dinding uterus (histerektomi). Persalinan dengan sectio
caesarea berisiko kematian 25 kali lebih besar dan berisiko infeksi 80 kali lebih
tinggi dibanding persalinan pervaginam (Cuningham et al, 2010).
Indikasi-indikasi sectio caesarea berdasarkan indikasi ibu yaitu panggul sempit absolut, tumor-tumor jalan lahir yang menimbulkan obstruksi, stenosis serviks/vagina, plasenta previa, disproporsi sefalopelvik, ruptura uteri membakat. Ada pula indikasi berdasarkan indikasi janin yaitu karena kelainan letak dan gawat janin. Pada umumnya sectio caesarea tidak dilakukan pada janin yang mati, syok, anemia berat, kelainan congenital berat (Sarwono, 2010).
Komplikasi yang sering terjadi adalah perdarahan, infeksi, eklampsia, partus lama yang semuanya membutuhkan pelayanan kesehatan dari tenaga yang professional dan pemanfaatan sumber daya kesehatan yang maksimal (Depkes RI, 2010). Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya komplikasi, yaitu faktor umur, paritas, pendidikan, perawatan antenatal, sarana dan fasilitas kesehatan, sosioekonomi, dan tenaga penolong kesehatan yang dapat memicu terjadinya peningkatan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian bayi (AKB) (Mochtar, 2002).
(13)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 SIMPULAN
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :
Jumlah persalinan dengan tindakan sectio caesarea di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode 1 Januari 2013 – 31 Desember 2013 adalah sebanyak 101 tindakan (8,99%).
Distrubusi usia ibu terbanyak pada saat dilakukan persalinan dengan tindakan sectio caesarea adalah usia 31-35 tahun.
Indikasi persalinan dengan tindakan sectio caesarea terbanyak adalah bekas sectio caesarea sebanyak 35,65%.
Komplikasi terbanyak yang terjadi pada tindakan sectio caesarea adalah perdarahan disertai infeksi sebanyak 39,61%.
Berat badan bayi lahir dengan tindakan sectio caesarea terbanyak adalah antara 2500 – 3000 gram.
5.2 SARAN
• Bagi ibu hamil agar selalu melakukan pemeriksaan kehamilan / ante natal
care minimal 4x sehingga dapat terhindar dari risiko-risiko kehamilan dan
dapat dideteksi serta ditangani sedini mungkin bila ada kelainan.
• Melakukan penyuluhan secara terus menerus kepada kepada ibu hamil dan wanita usia reproduktif agar pada saat persalinan tidak perlu dilakukan SC bila tidak ada indikasi medis.
(14)
Sebaiknya data–data pasien dapat dibuat lebih lengkap sehingga data–data tersebut dapat digunakan sebagai pengetahuan bagi tenaga medis dan paramedis dengan lebih baik.
Keterbatasan penelitian ini adalah data yang digunakan hanya dari data rekam medis saja dan terdapat data yang kurang lengkap.
(15)
43
RIWAYAT HIDUP
Nama : Amanda Haryanto
NRP : 1110159
Tempat/Tanggal Lahir: Bandung, 16 September 1993
Alamat : Jl. Terusan Cibaduyut No.82c , Bandung
Email : amanda.haryanto@yahoo.com
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan :
Tahun 1999 : Lulus TK Bhayangkara Bandung
Tahun 2005 : Lulus SDN Kota Baru Cibaduyut Bandung Tahun 2008 : Lulus SMP Yos Sudarso Bandung
Tahun 2011 : Lulus SMA Santo Aloysius 2 Bandung
2011-sekarang : sebagai mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung.
(16)
GAMBARAN KARAKTERISTIK PERSALINAN DENGAN TINDAKAN SECTIO CAESAREA DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI 2013 –
31 DESEMBER 2013
OVERVIEW OF THE CHARACTERISTIC OF LABOR WITH CAESAREAN SECTION IN BANDUNG IMMANUEL HOSPITAL FROM 1 JANUARY 2013 TO 31 DECEMBER
Dani1, Budi Widyarto Lana2, Amanda Haryanto3
1
Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha,
2
Bagian Parasit, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha
3
Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha
Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia
ABSTRAK
Sectio caesarea merupakan pengeluaran janin melalui insisi dinding abdomen dan dinding uterus. Persalinan dengan sectio caesarea berisiko kematian 25 kali lebih besar dan berisiko infeksi 80 kali lebih tinggi dibanding persalinan pervaginam. Menurut WHO angka kejadian sectio
caesarea di sejumlah negara berkembang melonjak pesat setiap tahunnya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menurunkan angka operasi sectio caesarea yang tidak didasarkan indikasi medis di Rumah Sakit.
Metode penelitian dilakukan secara survei deskriptif observasional retrospektif terhadap tindakan sectio caesarea berupa data rekam medik di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 1 Januari 2013-31 Desember 2013.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2013 terdapat 101 tindakan sectio caesarea. Rentang usia ibu terbanyak adalah 31-35 tahun, faktor indikasi terbanyak yaitu bekas sectio
caesarea sebanyak 36 kasus (35,65%), komplikasi sectio caesarea terbanyak adalah perdarahan
disertai infeksi sebanyak 40 kasus (39,61%) dan berat badan bayi lahir dengan sectio caesarea terbanyak adalah antara 2500-3000 gram.
Kata kunci: Sectio caesarea, indikasi
ABSTRACT
Caesarean section is the expenditure of the fetus through the abdominal wall incision and the uterine wall. Caesarean section childbirth mortality risk has 25 times greater and infection risk 80 times higher than pervaginam childbirth. According to WHO the incidence rate of caesarean section in some developing country increased rapidly every year.
The objection of this research was to reduce the number of operations that are not based sectio caesarea medical indications in the hospital.
The method of this research was a retrospective observational descriptive survey way to inpatients medical records of caesarean section in Bandung Immanuel Hospital from January 2013 to December 2013.
The result showed that there were 101 cases (8,99%) of caesarean section in 2013. The age of
the most patients ranged from 31 to 35 years old, the most indication’s factor was due to prior
caesarean section as much as 35,65%, the most caesarean section complication was bleeding with infection much as 39,61%, and most birth weight of the newborn was between 2500-3000 grams. Keywords : Caesarean section, indication
(17)
PENDAHULUAN
Sectio caesarea merupakan pengeluaran janin melalui insisi dinding abdomen (laparotomi) dan dinding uterus (histerektomi). Persalinan dengan sectio
caesarea berisiko kematian 25 kali lebih
besar dan berisiko infeksi 80 kali lebih tinggi dibanding persalinan pervaginam1. Selain risiko dari tindakan, sectio caesarea sendiri berpengaruh terhadap kehamilan berikutnya karena persalinan dengan riwayat bekas sectio caesarea merupakan persalinan yang berisiko tinggi. Pada masa dulu sectio caesarea dilakukan atas indikasi yang terbatas pada panggul sempit dan placenta previa. Meningkatnya angka kejadian sectio caesarea pada waktu sekarang ini justru antara lain disebabkan karena berkembangnya indikasi dan makin kecilnya risiko dan mortalitas pada sectio
caesarea karena kemajuan tehnik operasi
dan anestesi, serta ampuhnya antibiotika2. Saat ini sectio caesarea bukan lagi hanya indikasi medis, tetapi banyak faktor yang bukan medis yang dapat mempengaruhi, misalnya faktor ekonomi, kepercayaan atau adat istiadat mengenai tanggal kelahiran anak dan lain-lain3. Selain itu, kehamilan diatas usia 35 tahun berisiko 3 kali lebih besar menjalani persalinan dengan sectio caesarea dibanding dengan usia di bawah 35 tahun 4.
Menurut World Health Organisation (WHO), standar rata-rata sectio caesarea disebuah negara adalah sekitar 5-15% per 1000 kelahiran di dunia, rumah sakit pemerintah rata-rata 11%, sementara di rumah sakit swasta bisa lebih dari 30%5. Permintaan sectio caesarea di sejumlah negara berkembang melonjak pesat setiap tahunnya. Pada tahun 70-an permintaan
sectio caesarea adalah sebesar 5%, kini
lebih dari 50% ibu hamil menginginkan operasi sectio caesarea6. Menurut NCBI (2005) di Asia Tenggara jumlah yang melakukan tindakan sectio caesarea
sebanyak 9550 kasus per 100.000 kasus pada tahun 20057.
Angka kejadian sectio caesarea di Indonesia menurut data survey nasional pada tahun 2007 adalah 921.000 dari 4.039.000 persalinan atau sekitar 22,8% dari seluruh persalinan8. Menurut penelitian Sarmana (2004) angka sectio caesarea di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan sebesar 27,76
% dan sebesar 13,88 % diantaranya merupakan sectio caesarea tanpa indikasi medis yaitu atas permintaan ibu bersalin itu sendiri9.
Berdasarkan data dari RSUD Sumedang dari tanggal 1 Januari 2013 sampai dengan 31 Mei 2013 didapatkan data bahwa jumlah angka persalinan secara sectio caesarea sebanyak 388 jiwa sedangkan partus spontan sebanyak 720 jiwa. Dari data tersebut dapat disimpulkan angka persalinan dengan sectio
caesarea masih tinggi dimana jumlahnya
sekitar 50% dari jumlah persalinan spontan10. Di RSU Ahmad Yani Metro Jakarta menunjukan peningkatan dari 112 (17,41%) tindakan per 643 persalinan pada tahun 2007 menjadi 115 (18,06%) tindakan per 636 persalinan pada tahun 200811. Berdasarkan data dinas kesehatan jakarta, jumlah tindakan sectio caesarea pada tahun 2012 adalah 113.79612.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dilakukan penelitian untuk mengetahui karakteristik persalinan dengan tindakan
sectio caesarea yang dirawat inap di RS
Immanuel Bandung pada tahun 2013. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan pengambilan data secara retrospektif yang diambil dari bagian Rekam Medis Rumah Sakit Immanuel Bandung tahun 2013.. Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah data rekam medis ibu bersalin tindakan sectio caesarea yang diperoleh dari Bagian Rekam Medis di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 1 Januari 2013 - 31 Desember 2013 yang didalamnya memuat data indikasi tindakan
sectio caesarea. Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah semua data
(whole sample) yang berjumlah 101 data
yang diambil dari data rekam medis pasien tindakan sectio caesarea yang tercatat di Bagian Rekam Medis Rumah Sakit Immanuel Bandung yang memenuhi kriteria data. Yang dimaksud kriteria data adalah Semua data rekam medis yang lengkap pengisian datanya sesuai yang diperlukan peneliti yaitu terdapat data usia ibu, indikasi, komplikasi, dan berat badan bayi yang lahir.
(18)
Pengumpulan data sekunder dari rekam medik dilakukan dengan mengambil sejumlah data pasien ibu bersalin dengan tindakan sectio caesarea menggunakan teknik whole sampling. Setelah pengambilan data selesai, data tersebut akan disusun dalam bentuk teks dan tabel.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Jumlah data persalinan dengan tindakan sectio caesarea yang terkumpul di bagian Rekam Medik Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 1 Januari 2013 - 31 Desember 2013 yaitu sebanyak 101 tindakan dari 1124 persalinan. Data yang diolah meliputi persentase distribusi per tahun, rentang usia ibu, indikasi, komplikasi dan berat badan bayi lahir.
Tabel 4.1 Persentase Jumlah Tindakan Sectio Caesarea di Rumah Sakit Immanuel Periode 1 Januari 2013 – 31
Desember 2013 Tahun Jumlah
kasus Persentase (%) 2011 2013 123 101 19,12 8,99
Tabel 4.1 memperlihatkan bahwa jumlah persalinan dengan tindakan sectio caesarea di Rumah Sakit Immanuel Bandung pada tahun 2013 sebanyak 101 (8,99%) tindakan dari total 1124 persalinan. Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ferry (2012) jumlah persalinan dengan tindakan sectio caesarea di Rumah Sakit Immanuel Bandung tahun 2011 adalah sebanyak 123 (19,12%) tindakan dari 643 Persalinan. Hal ini menunjukan adanya penurunan tindakan persalinan dengan sectio caesarea di Rumah Sakit Immanuel Bandung.
Dari tahun 1970 hingga 2007, tingkat kelahiran dengan sectio caesarea di Amerika Serikat naik dari 4,5% menjadi 31,8%. Pada tahun 2006, 1 diantara 10 wanita yang pernah melahirkan, pernah melahirkan secara sectio caesarea. Ini memperlihatkan bahwa setiap tahunnya terjadi peningkatan angka kejadian yang progresif, kecuali pada tahun 1985 sampai tahun 1996 kelahiran dengan sectio caesarea malah menurun. Penurunan ini terutama disebabkan tingkat
kelahiran meningkat melalui persalinan pervaginam setelah bedah caesar (VBAC)1.
Tabel 4.2 Persentase Usia Ibu saat dilakukan Sectio Caesarea di Rumah
Sakit Immanuel Bandung Periode 1 Januari 2013 – 31 Desember 2013 Usia
(tahun)
Jumlah Persentase (%) < 20 20-25 1 19 0,99 18,81 26-30 31-35 27 40 26,73 39,61 >35 14 6,93 Total 101 100 Pada tabel 4.2 memperlihatkan bahwa rentang usia ibu saat dilakukan sectio
caesarea di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode 1 Januari 2013 – 31 Desember 2013 yang terbanyak antara usia 31-35 tahun.
Usia juga mempengaruhi proses persalinan, semakin tinggi usia seseorang maka akan berisiko dalam proses persalinan. Menurut (Depkes, 2010) dari segi kesehatan ibu yang berumur < 20 tahun rahim dan panggul belum berkembang dengan baik, begitu sebaliknya yang berumur > 35 tahun kesehatan dan keadaan rahim tidak sebaik seperti saat ibu berusia 20 – 35 tahun. Umur ibu < 20 tahun dan > 35 tahun merupakan umur yang tidak reproduktif atau umur tersebut termasuk dalam resiko tinggi kehamilan13.
Tabel 4.3 Persentase Faktor – Faktor Yang Menjadi Indikasi Tindakan Sectio Caesarea (SC) di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode 1 Januari 2013 – 31
Desember 2013
Indikasi Jumlah Persentase (%) Bekas SC
CPD
Letak sungsang Placenta previa CPD, bekas SC Gagal drip / induksi Gemeli
PTM
Oligohidramnion KPSW / KPD
36 5 3 3 4 5 1 5 2 1 35,65 4,95 2,97 2,97 3,96 4,95 0,99 4,95 1,98 0,99
(19)
KPSW, Letak sungsang PER, usia tua
PER, KPSW PEB, PTM Oligohidramnion,Thalasemia Oligohidramnion, PTM Oligohidramnion, CPD Gagal drip,oligo,KPSW Kista ovarium Letak lintang
Letak lintang,bekas SC Sterilisasi, bekas SC Sterilisasi, lahir bayi Post matur, bekas SC PTM,letak sungsang Psikosomatis 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 3 1 1 1 8 0,99 0,99 0,99 1,98 0,99 0,99 0,99 0,99 1,98 0,99 0,99 2,97 0,99 0,99 0,99 7,92 Varises vulva
Letak oblique, bekas SC Hiperemesis gravidarum Sterilisasi, PTM Prematur Letak punggung Gawat janin,PTM 1 1 1 1 2 1 1 0,99 0,99 0,99 0,99 1,98 0,99 0,99
Total 101 100
Dari tabel 4.3 menunjukan bahwa indikasi sectio caesarea di RS Immanuel terbanyak adalah atas indikasi bekas sectio
caesarea sebelumnya sebanyak 36 kasus
(35,65%).
Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang di lakukan oleh Ferry (2012) indikasi persalinan dengan tindakan
sectio caesarea terbanyak adalah bekas sectio caesarea7. Secara teori tindakan sectio caesarea tidak perlu dilakukan tindakan yang sama seperti pada kelahiran selanjutnya kecuali atas indikasi seperti persalinan tidak maju atau panggul sempit14.
Tabel 4.4 Persentase Komplikasi yang Terjadi pada Tindakan Sectio Caesarea di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode
1 Januari 2013 – 31 Desember 2013
Komplikasi Jumlah Persentase (%) Infeksi
Perdarahan Perdarahan, infeksi Infeksi, syok, perdarahan Perdarahan, infeksi, emboli ,syok
Gawat janin infeksi, gawat janin
11 25 40 14 1 1 2 10,89 24,75 39,61 13,86 0,99 0,99 1,98
perdarahan, gawat janin eklampsi, gawat janin perlengketan infeksi, perlengketan eklampsi, syok, infeksi, perdarahan 1 2 1 1 1 1 0,99 1,98 0,99 0,99 0,99 0,99 Total 101 100 Dari tabel 4.4 memperlihatkan bahwa komplikasi terbanyak dari sectio caesarea di RS Immanuel adalah perdarahan disertai infeksi sebanyak 40 kasus (39,61%) diikuti dengan komplikasi perdarahan saja sebanyak 25 kasus (24,75%) dan infeksi saja sebanyak 11 kasus (10,89%).
Berdasarkan komplikasi yang sering terjadi pada ibu dengan sectio caesarea adalah infeksi, perdarahan, luka kandung kemih, dan ruptura uteri spontan2.
Tabel 4.5 Persentase Berat Badan Bayi Lahir dengan Tindakan Sectio Caesarea di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode 1 Januari 2013 – 31 Desember
2013 Berat Badan
Bayi Lahir (gram)
Jumlah Persentase (%)
< 2500 2500 – 3000 3001 – 3500 3501 - 4000
>4000 12 52 33 5 0 11,77 50,98 32,35 4,90 0 Total 102 100 Tabel 4.5 memperlihatkan bahwa berat badan bayi lahir dengan tindakan sectio caesarea di RS Immanuel Bandung periode 1 Januari 2013 – 31 Desember 2013 terbanyak adalah antara 2500 - 3000 gram sebesar 50,98%.
Hal ini menunjukan bahwa berat badan bayi lahir bukan menjadi indikasi untuk tindakan sectio caesarea di Rumah Sakit Immanuel Bandung. Namun, bisa saja janin dengan ukuran kurang dari 4.000 gram dilahirkan dengan operasi. Dengan berat janin yang diperkirakan sama, tetapi terjadi pada ibu yang berbeda maka tindakan persalinan yang dilakukan juga berbeda. Misalnya untuk panggul ibu yang terlalu sempit, berat badan janin 3 kg sudah dianggap besar karena bayi tidak dapat lewat jalan lahir. Demikian pula pada posisi
(20)
sungsang dengan berat janin lebih dari 3,6 kg sudah bisa dianggap besar sehingga perlu dilakukan kelahiran dengan operasi. Keadaan ini yang disebut bayi besar relatif14. SIMPULAN
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :
Jumlah persalinan dengan tindakan
sectio caesarea di Rumah Sakit
Immanuel Bandung Periode 1 Januari 2013 – 31 Desember 2013 adalah sebanyak 101 tindakan (8,99%).
Distrubusi usia ibu terbanyak pada saat dilakukan persalinan dengan tindakan sectio caesarea adalah usia 31-35 tahun.
Indikasi persalinan dengan tindakan
sectio caesarea terbanyak adalah
bekas sectio caesarea sebanyak 35,65%.
Komplikasi terbanyak yang terjadi pada tindakan sectio caesarea adalah perdarahan disertai infeksi sebanyak 39,61%.
Berat badan bayi lahir dengan tindakan sectio caesarea terbanyak adalah antara 2500 – 3000 gram. DAFTAR PUSTAKA
1. Cunningham G.F., Leveno K.J., Bloom S.L., Hauth J.C., Rouse D.J., Spong C.Y.,et al. 2010.
Williams Obstetrics. 23rd ed. USA
: McGraw-Hill Company
2. Mochtar, Rustam. 2002. Sinopsis
Obstetri Jilid II. Jakarta : EGC
3. Gondo. 2005. Gambaran Karakteristik Pasien Yang Menjalani Sectio Caeasarea Di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2007. Diakses pada tanggal
23 Januari 2014 dari http://bidan-aktif.blogspot.com/2013/03/gambar an-karakteristik-pasien-yang.html. 4. Wirakusumah. 1994. Obstetri
Fisiologi Ilmu Kesehatan Masyarakat Edisi : 2. Bandung :
EGC
5. Gibbons, L . et al. 2010. The
Global Numbers and Costs of Additionally Needed and Unnecessary Caesarean Sections
Performed per Year: Overase as a Barter to Universal Coverage. World Health Report
6. Juditha. 2006. Tips Praktis Bagi
Wanita Hamil. Jakarta: Forum Kita
7. Ferry Budiman. 2012. Angka Kejadian, Indikasi serta Komplikasi Tindakan Sectio Caesarea di Rumah Sakit Immanuel Periode 1 Januari 2011- 31 Desember 2011.
Bandung: FK-UKM
8. Rasjidi, Imam. 2009. Deteksi Dini
& Pencegahan Kanker pada Wanita. Jakarta : Sagung Seto
9. Sarmana. 2004. Determinan Non
Medis Dalam Permintaan Persalinan Sectio Caesarea Di RS St. Elizabeth Medan Tahun 2004.
Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatra Utara
10. Aprilia, Elida. 2006. Askep SC. Diakses pada tanggal 22 Januari
2014 dari
http://areaqu.blogspot.com/2013_0 7_01_archive.html
11. Sadiman, M.R. 2008. Faktor-faktor
yang berhubungan dengan persalinan seksio caesaria di RSUD Ahmad Yani Metro tahun 2008. Diakses pada tanggal 10
Agustus 2014 dari http://isjd.pdii.lipi.go.id/index.php/ Search.html?act=tampil&id=57682 &idc=45
12. Menteri Kesehatan RI. 2012.
Pembangunan Kesehatan di Indonesia 2012-2014. Diakses pada
tanggal 23 Januari 2014 dari www.depkes.go.id/download/RAK ERKESNAS
13. Departemen Kesehatan RI. 2010.
Determinan Non Medis Dalam Permintaan Persalinan Sectio Caesarea. Diakses pada tanggal 22
Januari 2014 dari http://www.depkes.go.id/index.php 14. Kasdu, Dini. 2003. Operasi Caesar
Masalah dan Solusinya. Jakarta:
(21)
DAFTAR PUSTAKA
American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG) Practice Bulletin. 2010. Vaginal Birth after Previous Cesarean Delivery. Clinical Management Guidelines for Obstetrician-Gynecologists, No.115.
Annisa. 2010 . Faktor-Faktor Risiko Persalinan Sectio Caesarea. Diakses pada
tanggal 30 Desember 2014 dari
http://perpus.Fkik.uinjkt.ac.id/file_digital/silvia%20Aulia%20Annisa.pdf Aprilia, Elida. 2006. Askep SC. Diakses pada tanggal 22 Januari 2014 dari
http://areaqu.blogspot.com/2013_07_01_archive.html
Cunningham G.F., Leveno K.J., Bloom S.L., Hauth J.C., Rouse D.J., Spong C.Y.,et al. 2010. Williams Obstetrics. 23rd ed. USA : McGraw-Hill Company
Daniel S Wibowo, Wijaya Paryana. 2007. Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta: Graha Ilmu. Hal 445-446.
Darwis, Aprisal. 2013. Konsep Dasar Sectio Caesarea. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2014 dari http://www.abcmedika.com/2013/11/konsep-dasar-sectio-caesaria.html
Departemen Kesehatan RI. 2010. Determinan Non Medis Dalam Permintaan
Persalinan Sectio Caesarea. Diakses pada tanggal 22 Januari 2014 dari
http://www.depkes.go.id/index.php
Departemen Kesehatan RI. (2010). Buku Acuan Persalinan Normal. DepKes RI. Jakarta
Dewi, Yusmiati. 2007. Manajemen Stres, Cemas: Pengantar Dari A Sampai Z. Jakarta: Edsa Mahkota
(22)
Di Fiore, Mariano S.H. 1996. Atlas Histologi Manusia. Edisi 6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Drake et al. 2007. Gray’s Anatomy for Student. Philadelphia: Elsevier inc
Ely. 2011. Organ Reproduksi Wanita. Diakses pada tanggal 23 Desember 2014 dari http://tropicalslive.blogspot.com/2011/11/organ-reproduksi-wanita_20.html
Eroschenko, V.P. 2003. Atlas Histologi di Fiore Edisi 9. Jakarta: EGC
Ferry Budiman. 2012. Angka Kejadian, Indikasi serta Komplikasi Tindakan Sectio
Caesarea di Rumah Sakit Immanuel Periode 1 Januari 2011- 31 Desember 2011. Bandung: FK-UKM
Gibbons, L . et al. 2010. The Global Numbers and Costs of Additionally Needed
and Unnecessary Caesarean Sections Performed per Year: Overase as a Barter to Universal Coverage. World Health Report.
Gondo. 2005. Gambaran Karakteristik Pasien Yang Menjalani Sectio Caeasarea
Di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2007. Diakses pada tanggal 23 Januari 2014 dari
http://bidan-aktif.blogspot.com/2013/03/gambaran-karakteristik-pasien-yang.html Juditha. 2006. Tips Praktis Bagi Wanita Hamil. Jakarta: Forum Kita
Kasdu, Dini. 2003. Operasi Caesar Masalah dan Solusinya. Jakarta: Puspa Swara Kurnia, Susi. 2006. Persalinan dengan Sectio Caesarea. Diakses pada tanggal 23
Desember 2014 dari http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/131/jtptunimus-gdl-susikurnia-6521-3-babii
M.A, Liese. 2008. Karakteristik persalinan dengan tindakan sectio caesar di
(23)
Juni 2007. Diakses pada tanggal 22 Januari 2014 dari http://liese2309.wordpress.com/2008/09/29/3/
Manuaba, Ida Bagus Gede. 2003. Penuntun Kepaniteraan Klinik Obstetri dan
Ginekologi. Edisi 2. Jakarta: EGC
Menteri Kesehatan RI. 2012. Pembangunan Kesehatan di Indonesia 2012-2014.
Diakses pada tanggal 23 Januari 2014 dari
www.depkes.go.id/download/RAKERKESNAS
Mochtar, Rustam. 2002. Sinopsis Obstetri Jilid II. Jakarta : EGC
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Pusat Bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi 3. Jakarta: Balai Pustaka
Rasjidi, Imam. 2009. Deteksi Dini & Pencegahan Kanker pada Wanita. Jakarta : Sagung Seto
Sarmana. 2004. Determinan Non Medis Dalam Permintaan Persalinan Sectio
Caesarea Di RS St. Elizabeth Medan Tahun 2004. Skripsi. Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatra Utara
Sadiman, M.R. 2008. Faktor-faktor yang berhubungan dengan persalinan seksio
caesaria di RSUD Ahmad Yani Metro tahun 2008. Diakses pada tanggal
10 Agustus 2014 dari
http://isjd.pdii.lipi.go.id/index.php/Search.html?act=tampil&id=57682&id c=45
Tortora G.J., Derrickson B. 2009. Principles of Anatomy and Physiology. 12th ed.
(24)
UBM Medica. 2013. Surgical Gynecology. Diakses pada tanggal 19 Agustus 2014 dari www.obgyn.net
Wilkinson M. Judith. 2006. Buku Saku Diagnosa Keperawatan dengan Intervensi
NIC dan Kriteria Hasil NOC, Edisi 7. Jakarta:EGC
Wirakusumah. 1994. Obstetri Fisiologi Ilmu Kesehatan Masyarakat Edisi : 2. Bandung : EGC
Witjaksono, Agung. 2010. Vaginal Birth After Caesarean (VBAC). Di akses pada tanggal 26 Desember 2014 dari http://www.kemangmedicalcare.com/kmc-tips/tips-dewasa/1365-vaginal-birth-after-caesarean-vbac.html
(1)
KPSW, Letak sungsang PER, usia tua
PER, KPSW PEB, PTM Oligohidramnion,Thalasemia Oligohidramnion, PTM Oligohidramnion, CPD Gagal drip,oligo,KPSW Kista ovarium Letak lintang
Letak lintang,bekas SC Sterilisasi, bekas SC Sterilisasi, lahir bayi Post matur, bekas SC PTM,letak sungsang Psikosomatis 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 3 1 1 1 8 0,99 0,99 0,99 1,98 0,99 0,99 0,99 0,99 1,98 0,99 0,99 2,97 0,99 0,99 0,99 7,92 Varises vulva
Letak oblique, bekas SC Hiperemesis gravidarum Sterilisasi, PTM Prematur Letak punggung Gawat janin,PTM 1 1 1 1 2 1 1 0,99 0,99 0,99 0,99 1,98 0,99 0,99
Total 101 100
Dari tabel 4.3 menunjukan bahwa indikasi sectio caesarea di RS Immanuel terbanyak adalah atas indikasi bekas sectio
caesarea sebelumnya sebanyak 36 kasus
(35,65%).
Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang di lakukan oleh Ferry (2012) indikasi persalinan dengan tindakan
sectio caesarea terbanyak adalah bekas sectio caesarea7. Secara teori tindakan sectio caesarea tidak perlu dilakukan tindakan yang sama seperti pada kelahiran selanjutnya kecuali atas indikasi seperti persalinan tidak maju atau panggul sempit14.
Tabel 4.4 Persentase Komplikasi yang Terjadi pada Tindakan Sectio Caesarea di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode
1 Januari 2013 – 31 Desember 2013
Komplikasi Jumlah Persentase (%) Infeksi
Perdarahan Perdarahan, infeksi Infeksi, syok, perdarahan Perdarahan, infeksi, emboli ,syok
Gawat janin infeksi, gawat janin
11 25 40 14 1 1 2 10,89 24,75 39,61 13,86 0,99 0,99 1,98
perdarahan, gawat janin eklampsi, gawat janin perlengketan infeksi, perlengketan eklampsi, syok, infeksi, perdarahan 1 2 1 1 1 1 0,99 1,98 0,99 0,99 0,99 0,99
Total 101 100
Dari tabel 4.4 memperlihatkan bahwa komplikasi terbanyak dari sectio caesarea di RS Immanuel adalah perdarahan disertai infeksi sebanyak 40 kasus (39,61%) diikuti dengan komplikasi perdarahan saja sebanyak 25 kasus (24,75%) dan infeksi saja sebanyak 11 kasus (10,89%).
Berdasarkan komplikasi yang sering terjadi pada ibu dengan sectio caesarea adalah infeksi, perdarahan, luka kandung kemih, dan ruptura uteri spontan2.
Tabel 4.5 Persentase Berat Badan Bayi Lahir dengan Tindakan Sectio Caesarea di Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode 1 Januari 2013 – 31 Desember
2013
Berat Badan Bayi Lahir
(gram)
Jumlah Persentase (%)
< 2500 2500 – 3000 3001 – 3500 3501 - 4000
>4000 12 52 33 5 0 11,77 50,98 32,35 4,90 0
Total 102 100
Tabel 4.5 memperlihatkan bahwa berat badan bayi lahir dengan tindakan sectio caesarea di RS Immanuel Bandung periode 1 Januari 2013 – 31 Desember 2013 terbanyak adalah antara 2500 - 3000 gram sebesar 50,98%.
Hal ini menunjukan bahwa berat badan bayi lahir bukan menjadi indikasi untuk tindakan sectio caesarea di Rumah Sakit Immanuel Bandung. Namun, bisa saja janin dengan ukuran kurang dari 4.000 gram dilahirkan dengan operasi. Dengan berat janin yang diperkirakan sama, tetapi terjadi pada ibu yang berbeda maka tindakan persalinan yang dilakukan juga berbeda. Misalnya untuk panggul ibu yang terlalu sempit, berat badan janin 3 kg sudah dianggap besar karena bayi tidak dapat lewat jalan lahir. Demikian pula pada posisi
(2)
sungsang dengan berat janin lebih dari 3,6 kg sudah bisa dianggap besar sehingga perlu dilakukan kelahiran dengan operasi. Keadaan ini yang disebut bayi besar relatif14.
SIMPULAN
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :
Jumlah persalinan dengan tindakan
sectio caesarea di Rumah Sakit
Immanuel Bandung Periode 1 Januari 2013 – 31 Desember 2013 adalah sebanyak 101 tindakan (8,99%). Distrubusi usia ibu terbanyak pada
saat dilakukan persalinan dengan tindakan sectio caesarea adalah usia 31-35 tahun.
Indikasi persalinan dengan tindakan
sectio caesarea terbanyak adalah
bekas sectio caesarea sebanyak 35,65%.
Komplikasi terbanyak yang terjadi pada tindakan sectio caesarea adalah perdarahan disertai infeksi sebanyak 39,61%.
Berat badan bayi lahir dengan tindakan sectio caesarea terbanyak adalah antara 2500 – 3000 gram.
DAFTAR PUSTAKA
1. Cunningham G.F., Leveno K.J., Bloom S.L., Hauth J.C., Rouse D.J., Spong C.Y.,et al. 2010.
Williams Obstetrics. 23rd ed. USA
: McGraw-Hill Company
2. Mochtar, Rustam. 2002. Sinopsis
Obstetri Jilid II. Jakarta : EGC
3. Gondo. 2005. Gambaran Karakteristik Pasien Yang Menjalani Sectio Caeasarea Di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2007. Diakses pada tanggal
23 Januari 2014 dari http://bidan-aktif.blogspot.com/2013/03/gambar an-karakteristik-pasien-yang.html. 4. Wirakusumah. 1994. Obstetri
Fisiologi Ilmu Kesehatan Masyarakat Edisi : 2. Bandung :
EGC
5. Gibbons, L . et al. 2010. The
Global Numbers and Costs of Additionally Needed and Unnecessary Caesarean Sections
Performed per Year: Overase as a Barter to Universal Coverage. World Health Report
6. Juditha. 2006. Tips Praktis Bagi
Wanita Hamil. Jakarta: Forum Kita
7. Ferry Budiman. 2012. Angka Kejadian, Indikasi serta Komplikasi Tindakan Sectio Caesarea di Rumah Sakit Immanuel Periode 1 Januari 2011- 31 Desember 2011.
Bandung: FK-UKM
8. Rasjidi, Imam. 2009. Deteksi Dini
& Pencegahan Kanker pada Wanita. Jakarta : Sagung Seto
9. Sarmana. 2004. Determinan Non
Medis Dalam Permintaan Persalinan Sectio Caesarea Di RS St. Elizabeth Medan Tahun 2004.
Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatra Utara
10. Aprilia, Elida. 2006. Askep SC. Diakses pada tanggal 22 Januari
2014 dari
http://areaqu.blogspot.com/2013_0 7_01_archive.html
11. Sadiman, M.R. 2008. Faktor-faktor
yang berhubungan dengan persalinan seksio caesaria di RSUD Ahmad Yani Metro tahun 2008. Diakses pada tanggal 10
Agustus 2014 dari
http://isjd.pdii.lipi.go.id/index.php/ Search.html?act=tampil&id=57682 &idc=45
12. Menteri Kesehatan RI. 2012.
Pembangunan Kesehatan di Indonesia 2012-2014. Diakses pada
tanggal 23 Januari 2014 dari www.depkes.go.id/download/RAK ERKESNAS
13. Departemen Kesehatan RI. 2010.
Determinan Non Medis Dalam Permintaan Persalinan Sectio Caesarea. Diakses pada tanggal 22
Januari 2014 dari
http://www.depkes.go.id/index.php 14. Kasdu, Dini. 2003. Operasi Caesar
Masalah dan Solusinya. Jakarta:
(3)
35
DAFTAR PUSTAKA
American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG) Practice Bulletin.
2010. Vaginal Birth after Previous Cesarean Delivery. Clinical
Management Guidelines for Obstetrician-Gynecologists, No.115.
Annisa. 2010 . Faktor-Faktor Risiko Persalinan Sectio Caesarea. Diakses pada
tanggal
30
Desember
2014
dari
http://perpus.Fkik.uinjkt.ac.id/file_digital/silvia%20Aulia%20Annisa.pdf
Aprilia, Elida. 2006. Askep SC. Diakses pada tanggal 22 Januari 2014 dari
http://areaqu.blogspot.com/2013_07_01_archive.html
Cunningham G.F., Leveno K.J., Bloom S.L., Hauth J.C., Rouse D.J., Spong
C.Y.,et al. 2010. Williams Obstetrics. 23rd
ed. USA : McGraw-Hill
Company
Daniel S Wibowo, Wijaya Paryana. 2007. Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta:
Graha Ilmu. Hal 445-446.
Darwis, Aprisal. 2013. Konsep Dasar Sectio Caesarea. Diakses pada tanggal 10
Oktober 2014 dari
http://www.abcmedika.com/2013/11/konsep-dasar-sectio-caesaria.html
Departemen Kesehatan RI. 2010. Determinan Non Medis Dalam Permintaan
Persalinan Sectio Caesarea. Diakses pada tanggal 22 Januari 2014 dari
http://www.depkes.go.id/index.php
Departemen Kesehatan RI. (2010). Buku Acuan Persalinan Normal. DepKes RI.
Jakarta
Dewi, Yusmiati. 2007. Manajemen Stres, Cemas: Pengantar Dari A Sampai Z.
Jakarta: Edsa Mahkota
(4)
36
Di Fiore, Mariano S.H. 1996. Atlas Histologi Manusia. Edisi 6. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Drake et al. 2007.
Gray’s Anatomy for Student
. Philadelphia: Elsevier inc
Ely. 2011. Organ Reproduksi Wanita. Diakses pada tanggal 23 Desember 2014
dari
http://tropicalslive.blogspot.com/2011/11/organ-reproduksi-wanita_20.html
Eroschenko, V.P. 2003. Atlas Histologi di Fiore Edisi 9. Jakarta: EGC
Ferry Budiman. 2012. Angka Kejadian, Indikasi serta Komplikasi Tindakan Sectio
Caesarea di Rumah Sakit Immanuel Periode 1 Januari 2011- 31
Desember 2011. Bandung: FK-UKM
Gibbons, L . et al. 2010. The Global Numbers and Costs of Additionally Needed
and Unnecessary Caesarean Sections Performed per Year: Overase as a
Barter to Universal Coverage. World Health Report.
Gondo. 2005. Gambaran Karakteristik Pasien Yang Menjalani Sectio Caeasarea
Di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun
2007. Diakses pada tanggal 23 Januari 2014 dari
http://bidan-aktif.blogspot.com/2013/03/gambaran-karakteristik-pasien-yang.html
Juditha. 2006. Tips Praktis Bagi Wanita Hamil. Jakarta: Forum Kita
Kasdu, Dini. 2003. Operasi Caesar Masalah dan Solusinya. Jakarta: Puspa Swara
Kurnia, Susi. 2006. Persalinan dengan Sectio Caesarea. Diakses pada tanggal 23
Desember 2014 dari
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/131/jtptunimus-gdl-susikurnia-6521-3-babii
M.A, Liese. 2008. Karakteristik persalinan dengan tindakan sectio caesar di
(5)
37
Juni
2007.
Diakses
pada
tanggal
22
Januari
2014
dari
http://liese2309.wordpress.com/2008/09/29/3/
Manuaba, Ida Bagus Gede. 2003. Penuntun Kepaniteraan Klinik Obstetri dan
Ginekologi. Edisi 2. Jakarta: EGC
Menteri Kesehatan RI. 2012. Pembangunan Kesehatan di Indonesia 2012-2014.
Diakses
pada
tanggal
23
Januari
2014
dari
www.depkes.go.id/download/RAKERKESNAS
Mochtar, Rustam. 2002. Sinopsis Obstetri Jilid II. Jakarta : EGC
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Pusat Bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi 3. Jakarta:
Balai Pustaka
Rasjidi, Imam. 2009. Deteksi Dini & Pencegahan Kanker pada Wanita. Jakarta :
Sagung Seto
Sarmana. 2004. Determinan Non Medis Dalam Permintaan Persalinan Sectio
Caesarea Di RS St. Elizabeth Medan Tahun 2004. Skripsi. Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatra Utara
Sadiman, M.R. 2008. Faktor-faktor yang berhubungan dengan persalinan seksio
caesaria di RSUD Ahmad Yani Metro tahun 2008. Diakses pada tanggal
10
Agustus
2014
dari
http://isjd.pdii.lipi.go.id/index.php/Search.html?act=tampil&id=57682&id
c=45
Tortora G.J., Derrickson B. 2009. Principles of Anatomy and Physiology. 12
thed.
(6)
38