Peranan Sistem Pengendalian Internal Penjualan Kredit dalam Menunjang Efektifitas Penjualan Kredit (Studi Kasus pada Perusahaan “X” Majalaya).

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Saat ini dunia telah memasuki era globalisasi, demikian pula dengan Indonesia,era globalisasi membuka peluang sekaligus tantangan bagi pengusaha Indonesia termasuk usaha kecil. Juga terdapat tantangan lain yang berasal dari dalam perusahaan seperti penetapan harga jual produk, daerah pemasaran, cara-cara meningkatkan penjualan dan lain-lain. Situasi tersebut menuntut perusahaan agar memiliki seorang pimpinan yang professional, supaya dapat bekerja secara efektif dan efisien untuk mewujudkan tujuan dan sasaran perusahaan yang telah menjadi visi dan misi perusahaan pada saat perusahaan tersebut berdiri. Tujuan suatu perusahaan akan sangat tergantung pada kemampuan perusahaan untuk menjual barang atau jasa yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan, penjualan merupakan sumber pendapatan perusahaan yang akan menutup biaya-biaya yang digunakan untuk operasional perusahaan. Akibat dari adanya penjualan, maka akan merubah posisi harta dan menimbulkan piutang serta menambah kas perusahaan. Aktivitas penjualan merupakan kegiatan yang dinamis, aktivitas ini dapat disertai oleh kondisi yang berubah-ubah. Apabila pengelolaan penjualan kurang baik maka akan menyebabkan perusahaan mengalami kerugian yang jumlahnya tidak sedikit. Sistem yang biasa digunakan oleh perusahaan untuk mengelola penjualan adalah sistem pengendalian internal. Aktivitas penjualan penting untuk diawasi karena penjualan kredit merupakan sumber pendapatan perusahaan yang berkaitan dengan kelangsungan hidup perusahaan. Karena sistem pengendalian internal sangat penting maka sistem pengendalian internal harus dapat menghasilkan informasi yang penting dalam meningkatkan efektifitas penjualan kredit yang dilakukan oleh manajer dalam pengambilan keputusan.

Berdasarkan uraian yang diatas, penulis melakukan penelitian mengenai pengendalian intern penjualan kredit pada PT “X”, yang berlokasi di Majalaya. Metode yang digunakan adalah metode empiris kulitatif, dan waktu mengumpulkan data digunakan studi lapangan dan studi kepustakaan.

Berdasarkan hasil penelitian, maka Peranan Sistem pengendalian intern penjualan kredit dalam menunjang efektifitas penjualan kredit pada PT “X” telah cukup memadai dan sangat berperan dalam menunjang efektifitas penjualan kredit.

Dari hal-hal diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa, “Sistem pengendalian internal penjualan kredit sangat berperan dalam menunjang efektifitas penjualan kredit.”

Kata-kata kunci : Sistem informasi akuntansi, Sistem Pengendalian intern penjualan kredit, penjualan kredit,efektifitas


(2)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Currently the world has entered the era of globalization, as well as Indonesia, the era of globalization opens opportunities and challenges for Indonesian businessmen, including small businesses. There are also other challenges that come from companies such as setting the selling price, marketing areas, the ways to increase sales. This situation requires companies to have a professional leadership, in order to work effectively and efficiently to realize the goals and objectives that the company has become the company's vision and mission of the company. The goal of a company will depend on the ability of firms to sell goods or services produced. This is because, the sale of the company's revenue sources that would cover the costs used for the company's operations. As a result of the sale, the property will change the position and raises cash receivables and increase the company. Sales activity is a dynamic activity, this activity can be accompanied by conditions. If the management of less sales, it will cause the company's losses are not small numbers. Systems used by companies to manage the sale is a system of internal control. Sales activity is important to watch because it is a credit sale of the company's revenue sources related to the company's survival. Because the internal control system is very important the internal control system must be able to yield information important in improving the effectiveness of the credit sales made by managers in decision making. Based on the above description, the author doing research on internal control of credit sales at PT "X", which is located in Majalaya. The method used is qulitative empirical method, and the time used to collect data and field studies, literature studies.

Based on our research, the role of internal control system to support credit sales effectiveness of credit sales at PT "X" has been quite adequate and very important role in supporting the effectiveness of credit sales.

From the things above it can be concluded that, "internal control system of credit sales was instrumental in supporting the effectiveness of credit sales."

Key words: accounting information systems, internal control system of credit sales, credit sales, effectiveness


(3)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL

HALAMAN PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

ABSTRAK………i

ABSTRACT………..ii

KATA PENGANTAR………...iii

DAFTAR ISI………..………vi

DAFTAR LAMPIRAN………..ix

BAB I PENDAHULUAN………...…….1

1.1Latar Belakang Penelitian………..….1

1.2Identifikasi Masalah………....3

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian………3

1.4Kegunaan Penelitian………...4

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS………..………...5

2.1 Sistem………..………5

2.1.1 Definisi Sistem……….…...…………...5

2.1.2 Tujuan Sistem………...……….6


(4)

Universitas Kristen Maranatha

2.1.4 Batas Sistem………...8

2.1.5 Subsistem………...8

2.1.6 Model dan Modelling Sistem……..………...…8

2.1.7 Pendekatan Sistem……….………9

2.1.8 Kegunaan Sistem………...10

2.1.9 Tahap Penerapan Sistem………...10

2.2 Informasi dan data………...………...11

2.2.1 Bentuk Informasi……….12

2.2.2 Karakteristik Informasi……….………...12

2.3 Sistem Informasi……….………...13

2.3.1 Definisi Sistem Informasi…………...……….13

2.3.2 Tujuan Sistem Informasi……….……….14

2.3.3 Fungsi Sistem Informasi……….……….14

2.4 Sistem informasi Akuntansi………...15

2.4.1 Definisi Sistem Informasi Akuntansi.………..15

2.4.2 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi...……….16

2.4.3 Karakteristik dan Unsur Sistem Informasi Akuntansi…..……...17

2.4.4 Alur Sistem Informasi Akuntansi…………..…...19

2.4.5 Prinsip-Prinsip yang Harus Ada Dalam Menyusun Sistem Informasi Akuntansi……….……20

2.5 Sistem Pengendalian Internal………21

2.5.1 Definisi Sistem Pengendalian Internal……….21

2.5.2 Tujuan Sistem Pengendalian Internal………..………24


(5)

Universitas Kristen Maranatha

2.5.4 Peranan Pengendalian Internal……….25

2.5.5 Keterbatasan Pengendalian Internal……….27

2.6 Sistem Akuntansi Penjualan……….29

2.6.1 Definisi Penjualan………....29

2.6.2 Tujuan Utama Bagian Penjualan……….29

2.6.3 Fungsi yang Terkait dengan Fungsi penjualan………30

2.7 Penjualan Kredit………31

2.7.1 Fungsi yang Terkait……….32

2.7.2 Dokumen yang Digunakan Dalam Penjualan Kredit………...33

2.7.3 Catatan Akuntansi Sistem Penjualan Kredit………34

2.7.4 Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Penjualan Kredit……34

2.7.5 Unsur Pengendalian Intern Dalam Sistem Penjualan Kredit……...36

2.8 Efektifitas………..38

BAB III METODA PENELITIAN………...……...39

3.1 Objek Penelitian………...…….39

3.1.1 Sejarah Singkat PT “X”……….……….…..…...40

3.1.2 Struktur Organisasi serta Uraian Tugas………..….40

3.2 Metoda Penelitian………...49

3.2.1 Jenis dan Sumber Data…...………...…...49

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data………...50

3.2.3 Operasional Variabel………...51

3.2.4 Teknik Pengolahan Data………..………54


(6)

Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………..…..58

4.1 Peranan Sistem Pengendalian Internal Penjualan Kredit Dalam menunjang Efektifitas Penjualan Kredit………...……..58

4.1.1 Kebijakan Penjualan Kredit Pada PT “X”………..….58

4.1.2 Dokumen yang Digunakan Oleh PT “X”……….59

4.1.3 Prosedur Penjualan Kredit Pada PT “X”……….60

4.1.4 Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pada PT “X”…………..61

4.1.5 Peranan Sistem Pengendalian Internal Penjualan Kredit Dalam menunjang Efektifitas Penjualan Kredit………..64

4.2 Besarnya Peranan Sistem Pengendalian Internal Penjualan Kredit Dalam Menunjang Efektifitas Penjualan Kredit……….68

4.2.1 Jawaban Kuesioner Variabel Independent………..……….69

4.2.2 Jawaban Kuesioner Variabel Dependen………..…71

4.3 Kelemahan Sistem Pengendalian Intern Pada PT “X”………...…..72

BAB V SIMPULAN DAN SARAN………......74

5.1 Simpulan………...74

5.2 Saran……….75

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(7)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Saat ini dunia telah memasuki era globalisasi, demikian pula dengan Indonesia. Era globalisasi membuka peluang sekaligus tantangan bagi pengusaha Indonesia termasuk usaha kecil, karena pada era ini daya saing produk sangat tinggi, live cycle product relatif pendek mengikuti trend pasar, dan kemampuan inovasi produk relatif cepat (Tulus Tambunan, 2009).

Namun di dalam perkembangan dunia usaha saat ini tidak luput dari berbagai kendala. Kendala terbesar terjadi karena adanya krisis global yang dimulai pada bulan Oktober tahun 2008 dan diperkirakan akan mencapai puncaknya pada bulan Maret – April 2009. (inilah.com, 2008).

Selain itu terdapat juga kendala lain yang berasal dari dalam perusahaan seperti penetapan harga jual produk, daerah pemasaran, cara-cara meningkatkan penjualan dan lain-lain. Situasi tersebut menuntut perusahaan agar memiliki seorang pimpinan yang professional, supaya dapat bekerja secara efektif dan efisien untuk mewujudkan tujuan dan sasaran perusahaan yang telah menjadi visi dan misi perusahaan pada saat perusahaan tersebut berdiri.

Tujuan suatu perusahaan akan sangat tergantung pada kemampuan perusahaan untuk menjual barang atau jasa yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan, penjualan merupakan sumber pendapatan perusahaan yang akan menutup biaya-biaya yang digunakan untuk operasional perusahaan. Akibat dari adanya penjualan,


(8)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 2

maka akan merubah posisi harta dan menimbulkan piutang serta menambah kas perusahaan. Aktivitas penjualan merupakan kegiatan yang dinamis, aktivitas ini dapat disertai oleh kondisi yang berubah-ubah. Apabila pengelolaan penjualan kurang baik maka akan menyebabkan perusahaan mengalami kerugian yang jumlahnya tidak sedikit. Hal ini tentu saja tidaklah semudah membalikan telapak tangan, namun diperlukan suatu sistem dan prosedur yang dapat membantu perusahaan untuk mengelola usahanya.

Sistem yang biasa digunakan oleh perusahaan untuk mengelola penjualan

adalah sistem pengendalian internal. Mulyadi dalam bukunya “Sistem Akuntansi’

(2001 : 163) menunjukkan bahwa sistem pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

La Midjan dan Azhar Susanto dalam bukunya “Sistem Informasi Akuntansi I” (2001 : 170) mengemukakan bahwa salah satu aktivitas perusahaan yang penting

untuk diawasi adalah penjualan. Penjualan terdiri dari penjualan tunai, yaitu

penjualan yang bersifat “cash and carry” yang pada umumnya terjadi secara kontan, atau dapat pula dalam jangka waktu satu bulan, dan penjualan secara kredit yaitu penjualan dengan tenggang waktu rata – rata di atas satu bulan. Aktivitas penjualan penting untuk diawasi karena penjualan kredit merupakan sumber pendapatan perusahaan yang berkaitan dengan kelangsungan hidup perusahaan. Jika aktivitas penjualan dilakukan dengan efektif dan efisien maka dapat menghasilkan laba yang optimal.


(9)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 3

Karena sistem pengendalian internal sangat penting maka sistem pengendalian internal harus dapat menghasilkan informasi yang penting dalam meningkatkan efektifitas penjualan kredit yang dilakukan oleh manajer dalam pengambilan keputusan.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis melihat bahwa pengendalian internal sangat berpengaruh terhadap efektifitas penjualan kredit. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Peranan Sistem Pengendalian Internal Penjualan Kredit Dalam Menunjang Efektifitas Penjualan Kredit.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana peranan sistem pengendalian internal penjualan kredit dalam menunjang efektifitas penjualan kredit ?

2. Seberapa besar peranan sistem pengendalian internal penjualan kredit dalam menunjang efektifitas penjualan kredit ?

3. Analisis Kelemahan sistem pengendalian internal penjualan kredit PT “X”

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Penulis menyadari bahwa mengendalikan penjualan merupakan hal yang penting dalam aktivitas perusahaan, maka penulis menentukan tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk :


(10)

BAB I PENDAHULUAN

Universitas Kristen Maranatha 4

1. Mengetahui bagaimana peranan sistem pengendalian internal penjualan kredit dalam membantu meningkatkan efektifitas penjualan kredit.

2. Mengetahui seberapa besar peranan sistem pengendalian internal penjualan kredit dalam menunjang efektifitas penjualan kredit.

3. Mengetahui kelemahan sistem penjualan internal penjualan kredit pada PT

“X”.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat berguna bagi : 1. Perusahaan

Penulis memiliki harapan bahwa penelitian ini dapat memberikan masukan kepada manajemen perusahaan untuk menambah informasi untuk mengevaluasi sistem pengendalian internal penjualan kredit sebagai referensi untuk mengembangkan usaha dalam menunjang efektifitas kegiatan penjualan kredit 2. Penulis

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta penulis memperoleh gambaran nyata mengenai pengendalian intern atas aktivitas penjualan kredit dan juga memberikan gambaran yang lebih jelas atas teori – teori yang diperoleh di masa kuliah dengan adanya penerapan di lapangan

3. Pihak lain dan Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha

Sebagai referensi untuk menambah wawasan mengenai sistem pengendalian internal serta dapat menambah pengetahuan mengenai objek yang diteliti dan sebagai panduan bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian pada objek yang sama.


(11)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 74

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan, penulis dapat menarik kesimpulan :

1. Peranan Sistem pengendalian intern penjualan kredit dalam menunjang efektifitas penjualan kredit pada PT “X” telah cukup memadai. Hal ini terlihat dari adanya :

 Struktur organisasi pada PT “X” secara keseluruhan sudah cukup baik,hal ini terlihat dari adanya pemisahan wewenang dan

tanggungjawab yang jelas dalam aktivitas penjualan kredit.

 Prosedur-prosedur yang berhubungan dengan penjualan kredit telah dapat dilaksanakan dengan baik dengan melibatkan berbagai fungsi  Formulir-formulir atau dokumen-dokumen yang terkait dengan

aktivitas penjualan kredit sudah dibuat secara prenumbered dan sudah dibuat dalam beberapa rangkap untuk memudahkan pencatatan dan pencocokan oleh bagian-bagian yang terkait dengan aktivitas penjualan kredit.

 Adanya otoritas yang jelas dalam suatu bagian tertentu pada saat menyerahkan tugas atau dokumen kepada bagian yang lainnya. Setiap formulir dan dokumen yang berhubungan dengan penjualan kredit diotorisasi oleh pihak yang berwewenang


(12)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 75

2. Sistem pengendalian intern penjualan kredit pada PT “X” sangat berperan dalam menunjang efektifitas penjualan kredit. Hal ini terlihat dari hasil penelitian dimana variable independent memiliki prosentase sebesar 87,18% dan variable dependen memiliki prosentase sebesar 97,73%, maka dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa, “Sistem pengendalian internal penjualan kredit sangat berperan dalam menunjang efektifitas penjualan kredit.”

3. Terdapat kelemahan-kelemahan dalam sistem penjualan kredit seperti : a) Adanya rangkap tugas garis lurus antara bagian PPC dan follow-up b) Job description marketing rancu dengan bagian gudang.

c) Adanya 2 nomor surat jalan, yang satu auto numbered dan yang manual

d) Surat jalan untuk order perbaikan masih manual, tetapi sudah prenumbered

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan di atas, maka penulis akan memberikan beberapa saran yang berkaitan dengan siklus penjualan kredit yang diharapkan dapat bermanfaat. Saran-saran tersebut antara lain:

1. Bagi perusahaan

a) Harus adanya pemisahan tugas antara follow-up dengan PPC, hal ini dilakukan untuk menjaga obyektivitas dari bagian follow-up karena bagian ini berurusan langsung dengan pelanggan. Dengan pemisahan ini


(13)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Universitas Kristen Maranatha 76

maka akan dibuat bagian baru yakni PPC-proses yang terpisah dari bagian follow-up.

b) Harus adanya pemisahan tugas antara marketing dan bagian gudang untuk menghindari adanya penyelewengan kain jadi yang siap dikirim..

c) Sebaiknya nomor pada program sudah langsung menjadi nomor surat jalan, pada surat jalan manual tidak perlu diberi nomor lagi, tetapi harus dicetak lebih besar agar terlihat bahwa itu adalah surat jalan manual, sehingga tidak perlu ada 2 nomor surat jalan.

d) Sebaiknya jika pencatatan sudah computerized, maka semua order harus dibuat computerized, sedangkan data manual dapat digunakan sebagai pembanding dan dibuta dengan kode yang terpisah. Hal ini dilakukan agar pengendalian dapat terlaksana dengan baik.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini dengan variabel yang lebih kompleks dan dengan objek penelitian yang berbeda.


(14)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Deerden and Bedford, 1985. Management Control System.Homewood IL:Irwin yang diterjemahkan oleh Ir. Agus Maulana

Arens, Alvin and James K. Loebbecke, 1980, auditing : An Integrated Approach Sixth Edition New Jersey: Englewood Cliffs Practice-Hall International, Inc, yang diterjemahkan oleh Amir Abadi Yusuf, 2001 Auditing Pendekatan Terpadu Edisi Ketujuh. Jakarta : Selemba Empat

Basalamah, Aries S.M. (2008). Auditing PDE Dengan Standar IAI. Depok Timur: Penerbit Usaha Kami

Committee of Sponsoring Organization of The Treadway Commission, 1992, Internal Control: Integrated Framework, New York

Cushing, Barry E, Romney B. Marshall, Steinbart Paul john., 1997, Accounting Information System seventh edition Massachusetts: addition Wesley Longman, Inc

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2001, Standar Profesional Akuntan Publik, Jakarta: Salemba Empat

Komarudin, 1994, Ensikopedia Manajemen, Edisi Kedua, Jakarta: Bumi Aksara. La midjan dan Susanto, 1993, Sistem Informasi Akuntansi Edisi Sepuluh, Bandung:

Lembaga Informatika Akuntansi

La midjan dan Azhar Susanto, 1996, Sistem Informasi Akuntansi I: Pendekatan Manual Praktika Penyusunan Metode dan Prosedur, Edisi Sepuluh, Bandung: Lembaga Informatika Akuntansi

La midjan dan Susanto, 2001, Sistem Informasi Akuntansi Edisi Sepuluh, Bandung: Lembaga Informatika Akuntansi

Mulyadi, 1992, Pemeriksaan Akuntan, Edisi Empat, Yogyakarta Bagian Penerbitan STIE YKPN

Mulyadi, 2001 Sistem Akuntansi, Edisi Keenam, Yogyakarta Bagian Penerbitan STIE YKPN

Romney, M.B, and Paul John Steinbart. (2008). Edisi 11. Accounting Information Systems. New Jersey:Prentice Hall, Inc


(15)

Universitas Kristen Maranatha

http://www.smecda.com/deputi7/file_Infokop/EDISI%2023/tulustambunan.5.htm

pada tanggal 9 Mei 2009

http://www.inilah.com/berita/ekonomi/2008/11/22/63615/puncak-krisis-maret-2009/

pada tanggal 22 November 2008


(1)

1. Mengetahui bagaimana peranan sistem pengendalian internal penjualan kredit dalam membantu meningkatkan efektifitas penjualan kredit.

2. Mengetahui seberapa besar peranan sistem pengendalian internal penjualan kredit dalam menunjang efektifitas penjualan kredit.

3. Mengetahui kelemahan sistem penjualan internal penjualan kredit pada PT “X”.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat berguna bagi : 1. Perusahaan

Penulis memiliki harapan bahwa penelitian ini dapat memberikan masukan kepada manajemen perusahaan untuk menambah informasi untuk mengevaluasi sistem pengendalian internal penjualan kredit sebagai referensi untuk mengembangkan usaha dalam menunjang efektifitas kegiatan penjualan kredit 2. Penulis

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta penulis memperoleh gambaran nyata mengenai pengendalian intern atas aktivitas penjualan kredit dan juga memberikan gambaran yang lebih jelas atas teori – teori yang diperoleh di masa kuliah dengan adanya penerapan di lapangan

3. Pihak lain dan Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha

Sebagai referensi untuk menambah wawasan mengenai sistem pengendalian internal serta dapat menambah pengetahuan mengenai objek yang diteliti dan sebagai panduan bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian pada objek


(2)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 74

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan, penulis dapat menarik kesimpulan :

1. Peranan Sistem pengendalian intern penjualan kredit dalam menunjang efektifitas penjualan kredit pada PT “X” telah cukup memadai. Hal ini terlihat dari adanya :

 Struktur organisasi pada PT “X” secara keseluruhan sudah cukup baik,hal ini terlihat dari adanya pemisahan wewenang dan

tanggungjawab yang jelas dalam aktivitas penjualan kredit.

 Prosedur-prosedur yang berhubungan dengan penjualan kredit telah dapat dilaksanakan dengan baik dengan melibatkan berbagai fungsi

 Formulir-formulir atau dokumen-dokumen yang terkait dengan aktivitas penjualan kredit sudah dibuat secara prenumbered dan sudah dibuat dalam beberapa rangkap untuk memudahkan pencatatan dan pencocokan oleh bagian-bagian yang terkait dengan aktivitas penjualan kredit.

 Adanya otoritas yang jelas dalam suatu bagian tertentu pada saat menyerahkan tugas atau dokumen kepada bagian yang lainnya. Setiap formulir dan dokumen yang berhubungan dengan penjualan kredit diotorisasi oleh pihak yang berwewenang


(3)

2. Sistem pengendalian intern penjualan kredit pada PT “X” sangat berperan dalam menunjang efektifitas penjualan kredit. Hal ini terlihat dari hasil penelitian dimana variable independent memiliki prosentase sebesar 87,18% dan variable dependen memiliki prosentase sebesar 97,73%, maka dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa, “Sistem pengendalian internal penjualan kredit sangat berperan dalam menunjang efektifitas penjualan kredit.”

3. Terdapat kelemahan-kelemahan dalam sistem penjualan kredit seperti : a) Adanya rangkap tugas garis lurus antara bagian PPC dan follow-up b) Job description marketing rancu dengan bagian gudang.

c) Adanya 2 nomor surat jalan, yang satu auto numbered dan yang manual

d) Surat jalan untuk order perbaikan masih manual, tetapi sudah prenumbered

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan di atas, maka penulis akan memberikan beberapa saran yang berkaitan dengan siklus penjualan kredit yang diharapkan dapat bermanfaat. Saran-saran tersebut antara lain:

1. Bagi perusahaan

a) Harus adanya pemisahan tugas antara follow-up dengan PPC, hal ini dilakukan untuk menjaga obyektivitas dari bagian follow-up karena bagian ini berurusan langsung dengan pelanggan. Dengan pemisahan ini


(4)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 76

maka akan dibuat bagian baru yakni PPC-proses yang terpisah dari bagian follow-up.

b) Harus adanya pemisahan tugas antara marketing dan bagian gudang untuk menghindari adanya penyelewengan kain jadi yang siap dikirim..

c) Sebaiknya nomor pada program sudah langsung menjadi nomor surat jalan, pada surat jalan manual tidak perlu diberi nomor lagi, tetapi harus dicetak lebih besar agar terlihat bahwa itu adalah surat jalan manual, sehingga tidak perlu ada 2 nomor surat jalan.

d) Sebaiknya jika pencatatan sudah computerized, maka semua order harus dibuat computerized, sedangkan data manual dapat digunakan sebagai pembanding dan dibuta dengan kode yang terpisah. Hal ini dilakukan agar pengendalian dapat terlaksana dengan baik.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini dengan variabel yang lebih kompleks dan dengan objek penelitian yang berbeda.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Deerden and Bedford, 1985. Management Control System.Homewood IL:Irwin yang diterjemahkan oleh Ir. Agus Maulana

Arens, Alvin and James K. Loebbecke, 1980, auditing : An Integrated Approach Sixth Edition New Jersey: Englewood Cliffs Practice-Hall International, Inc, yang diterjemahkan oleh Amir Abadi Yusuf, 2001 Auditing Pendekatan Terpadu Edisi Ketujuh. Jakarta : Selemba Empat

Basalamah, Aries S.M. (2008). Auditing PDE Dengan Standar IAI. Depok Timur: Penerbit Usaha Kami

Committee of Sponsoring Organization of The Treadway Commission, 1992, Internal Control: Integrated Framework, New York

Cushing, Barry E, Romney B. Marshall, Steinbart Paul john., 1997, Accounting Information System seventh edition Massachusetts: addition Wesley Longman, Inc

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2001, Standar Profesional Akuntan Publik, Jakarta: Salemba Empat

Komarudin, 1994, Ensikopedia Manajemen, Edisi Kedua, Jakarta: Bumi Aksara. La midjan dan Susanto, 1993, Sistem Informasi Akuntansi Edisi Sepuluh, Bandung:

Lembaga Informatika Akuntansi

La midjan dan Azhar Susanto, 1996, Sistem Informasi Akuntansi I: Pendekatan Manual Praktika Penyusunan Metode dan Prosedur, Edisi Sepuluh, Bandung: Lembaga Informatika Akuntansi

La midjan dan Susanto, 2001, Sistem Informasi Akuntansi Edisi Sepuluh, Bandung: Lembaga Informatika Akuntansi

Mulyadi, 1992, Pemeriksaan Akuntan, Edisi Empat, Yogyakarta Bagian Penerbitan STIE YKPN

Mulyadi, 2001 Sistem Akuntansi, Edisi Keenam, Yogyakarta Bagian Penerbitan STIE YKPN

Romney, M.B, and Paul John Steinbart. (2008). Edisi 11. Accounting Information Systems. New Jersey:Prentice Hall, Inc


(6)

http://www.smecda.com/deputi7/file_Infokop/EDISI%2023/tulustambunan.5.htm

pada tanggal 9 Mei 2009

http://www.inilah.com/berita/ekonomi/2008/11/22/63615/puncak-krisis-maret-2009/

pada tanggal 22 November 2008