PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA MAGNET UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR.

(1)

Elin Lisnawati,2013

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA MAGNET UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PENERAPAN PENDEKATAN

CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA MAGNET

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

(Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas V SD Negeri I Karangtanjung Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

OLEH ELIN LISNAWATI

1008563

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

DUAL MODES

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2013


(2)

Elin Lisnawati,2013

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA MAGNET UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN PENDEKATAN

CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA MAGNET

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

( Penelitian tindakan kelas pada siswa kelas V SD Negeri I karangtanjung Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat )

Oleh

ELIN LISNAWATI 1008563

Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I

Dr. Ida Kaniawati, M.Si. NIP: 19680703 199203 2 001

Pembimbing II

Dr. Pupun Nuryani, M.Pd. NIP : 19620522 198603 2 003

Mengetahui :

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

Drs. H. Dede Somarya, M. Pd. Nip: 19580305 198403 1 00


(3)

Elin Lisnawati,2013

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA MAGNET UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu APPLICATION APPROACH

CTL IPA IN LEARNING TO IMPROVE LEARNING Elin Lisnawati

Elementary School I Karangtanjung excl: Cililin District: West Bandung

ABSTRACT

In fact, learning science only learn from books rarely attempted sources, so students are less motivated, less active. That's what lies behind the author conducted research on "Application of IPA Approach CTL In Learning To Improve Learning Outcomes" Aiming to help teachers link the material to the real world and encourages students to connect knowledge with application in life. This study was conducted to increase the activity, motivation and learning in science learning in elementary school. The method used is TOD Kemmis and Mc Taggart each cycle using four research components: planning, implementation, observation, and reflection.

I cycle to increase student learning outcomes revealed by the study through test 71.25%, the second cycle of learning outcomes test 76.96%.


(4)

Elin Lisnawati,2013

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA MAGNET UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Oleh

Elin Lisnawati 1008563 ABSTRAK

Untuk menciptakan suatu pembelajaran yang efektif bagi siswa dalam pembelajaran IPA, tidak harus belajar dari buku sumber yang ada, tetapi juga berdasarkan fakta-fakta yang terjadi di lingkungan belajar siswa, Hal itulah yang melatarbelakangi penulis untuk melakukan penelitian mengenai

Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning Dalam Pembelajaran IPA Tentang Gaya Magnet Untuk Meningkatkan Hasil Belajar”

Pemilihan strategi ini bertujuan untuk membantu guru dalam mengaitkan antara materi yang di ajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang di milikinya dengan penerapanmya dalam kehidupan sehari-hari

Penelitian ini dilaksanakan untuk meningkatkan aktivitas, motivasi dan hasil belajar dalam pembelajaran IPA di sekolah dasar khususnya tentang gaya magnet. Metode yang digunakan adalah metode Penelitian Tindakan Kelas

( PTK) yang di kembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart dimana dalam setiap siklusnya menggunakan empat komponen penelitian yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Dilakukan setiap akhir siklus yang kemudian di jadikan untuk memperbaiki dan menyusun rencana pembelajaran pada siklus berikutnya. Penelitian dilakukan dengan dua siklus indikator siklus I tentang ”menunjukan benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet dan benda-benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet” sedangkan siklus II tentang” kekuatan gaya magnet dapat menembus beberapa benda”.

Berdasarkan analisis data dari hasil test dan observasi pada pembelajaran siklus I hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang baik hal ini terlihat dari hasil belajar melalui test 71,25%, sedangkan pada siklus II hasil belajar test 76,96%. Berdasarkan hasil belajar secara keseluruhan mengalami peningkatan yang sangat baik siswa memberi respon atau tanggapan positif terhadap pembelajaran IPA dengan penerapan CTL karena pendekatan ini menitikberatkan pada pembelajaran yang produktif dan bermakna yang dikaitkan dengan lingkungan sekitar siswa. Oleh karena itu diharapkan guru menerapkan pendekatan CTL ini di dalam kelas.

PENERAPAN PENDEKATAN

CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNINNG DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA MAGNET UNTUK


(5)

Elin Lisnawati,2013

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, penulis memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “ Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning Dalam Pembelajaran IPA Tentang Gaya Magnet Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar “ Karya tulis ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan

di Sekolah Dasar Negeri I Karangtanjung Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar tujuan dari karya tulis ini yaitu untuk mengetahui dan mengungkap perencanaan, pelaksanaan,serta seberapa besar peningkatan hasil belajar melalui Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning Dalam Pembelajaran IPA Tentang Gaya Magnet.

Penulis menyadari tentunya banyak sekali kekurangan, keterbatasan masih jauh dari sempurna dalam karya tulis ini, sehingga sangat di butuhkan saran dan kritik untuk menjadikan karya tulis ini menjadi lebih baik.

Akhirnya semoga karya tulis ini bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca sekalian.


(6)

Elin Lisnawati,2013

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Elin Lisnawati

UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillahi Robbil Alamin, segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam atas Rahmat dan Karunianya, selayaknya harus kita syukuri ni’mat yang telah diberikan pada makhluk-makhluk-Nya.

Dalam menyelesaikan karya tulis ini banyak tantangan, hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi, akan tetapi berkat bantuan, bimbingan, arahan dan dorongan serta doa dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung, akhirnya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini tepat pada waktunya. Oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Yang terhormat Bapak Drs. H. Dede Somarya, M. Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar ( PGSD ) FIP UPI Bandung.

2. Yang terhormat Ibu Ida Kaniawati, M.Si. Selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak membantu memberikan arahan dan bimbingan serta nasihat-nasihat yang sang at berharga.

3. Yang terhormat Ibu Dr. Pupun Nuryani, M.Pd Selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi pengarahan kepada penulis sejak awal sampai akhir penulisan karya tulis ini.

4. Bapak Saepudin Royana, S.Pd. Selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri I Karangtanjung yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan penelitian.


(7)

Elin Lisnawati,2013

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

5. Seluruh Guru dan staf Sekolah Dasar Negeri I karangtanjung yang telah memotivasi penulis, terutama kepada Ibu Siti Sadah, S.Pd.sd selaku wali kelas V yang telah membantu selama penelitian karya tulis ilmiah berlangsung. 6. Rekan-rekan yang telah membantu memotivasi selama penulisan karya tulis

ilmiah ini.

7. Seluruh rekan-rekan PGSD DUAL MODES FIP UPI BANDUNG angkatan 2010 yang tidak mungkin saya sebutkan satu per satu.

8. Segenap Dosen Pendidikan Guru Taman Sekolah Dasar Dual Modes Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia.

9. Staf tata usaha Bapak Ahmad dan Bapak Cucu.

10.Rekan-rekan dan Saudara-saudaraku tercinta dimana pun berada, yang banyak membantu penulis, terutama sahabatku tercinta Nur Rochayanti, S.Pd.

11.Yang terhormat keluarga besar Bapak Uding Hambali ( Alm ) yang telah memberikan dukungan moril perhatian, kasih sayang, dan kepercayaan serta doa yang tak henti-hentinya setiap langkah penulis tempuh.

12.Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya tulis ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.


(8)

Elin Lisnawati,2013

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GRAFIK ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Hipotesis Tindakan ... 6

D. Pemecahan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7

G. Definisi Operasional ... 9

1. Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) ... 9

2. Hasil Belajar ... 10

BAB II PENDEKATAN CTL DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA MAGNET DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V A. Pendekatan CTL Dalam Pembelajaran ... 12

B. Gaya Magnet Dalam Pembelajaran IPA di Kelas V ... 22

C. Hasil Belajar ... 27


(9)

Elin Lisnawati,2013

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian ... 35

B. Model Penelitian ... 36

C. Subjek Penelitian ... 37

D. Prosedur Penelitian ... 39

E. Instrumen Penelitian ... 42

F. Pengolahan Dan Analisis Data ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Awal Penelitian... 47

B. Hasil Penelitian ... 48

1. Siklus I... 48

2. Siklus II ... 60

C. Pembahasan Hasil Penelitian... 71

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 74

B. Rekomendasi ... 75 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN BIODATA PENULIS


(10)

Elin Lisnawati,2013

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I Tabel 4.2 Distribusi Hasil Evaluasi Siswa Siklus I Tabel 4.3 Daftar Dan Kategori Nilai LKS Siklus I Tabel 4.4 Refleksi Temuan Siklus I

Tabel 4.5 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus I Dan Siklus II Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II

Tabel 4.2 Distribusi Hasil Evaluasi Siswa Siklus II Tabel 4.3 Daftar Dan Kategori Nilai LKS Siklus II Tabel 4.4 Refleksi Temuan Siklus II


(11)

Elin Lisnawati,2013

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Perolehan Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I Grafik 4.1 Perolehan Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II Grafik 4.2 Peningkatan Hasil Belajar Siklus I Dan Siklus


(12)

Elin Lisnawati,2013

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu pengetahuan alam merupakan ilmu pengetahuan yang berkaitan erat dengan cara mencari tahu tentang alam sekitar secara sistematis, ilmu pengetahuan alam bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tetap juga merupakan suatu proses penemuan. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Setiap siswa diajak untuk mengenal dirinya sendiri, lingkungan, alam semesta dan teknologi yang akan membawanya kepada sebuah pemahaman tentang ilmu pengetahuan alam.

Pembelajaran ilmu pengetahuan alam diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasi. Penerapan Ilmu Pengetahuan Alam perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat SD / MI diharapkan ada penekanan pembelajaran salingtematis (sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat), yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep ilmu pengetahuan alam dan kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana. Hal ini sesuai dengan standar kompetensi yang terdapat dalam kurikulum 2006 atau lebih dikenal dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), bahwa dalam tujuan


(13)

Elin Lisnawati,2013

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING 2

diadakannya mata pelajaran IPA (2006:124-125) di tingkat SD/MI agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

1. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya.

2. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

3. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan teknologi dan masyarakat.

4. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar memecahkan masalah dan membuat keputusan.

5. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara menjaga dan melestarikan lingkungan alam

6. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

7. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

Pembelajaran IPA dapat membekali siswa secara positif dalam mempersiapkan diri menghadapi era globalisasi yang semakin berkembang. Hal ini sesuai dengan fungsi pembelajaran IPA di SD yang dikemukakan oleh Margo dan Syahrudin(1993:3) sebagai berikut:

1. Memberikan pengetahuan tentang berbagai jenis dan berbagai lingkungan alam dan lingkungan buatan dalam kaitannya dengan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari

2. Mengembangkan keterampilan proses

3. Mengembangkan wawasan,sikap dan nilai yang berguna bagi siswa untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari

4. Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan keterkaitan yang saling mempengaruhi antara kemajuan IPA dan teknologi dengan keadaan lingkungan dan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari

5. Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi(IPTEK) serta keterampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi

Adapun untuk memudahkan guru dan memotivasi siswa dalam memahami pembelajaran IPA ini dapat di lakukan dengan penerapan pendekatan Contextual teaching and learning(CTL).’Penerapan pendekatan CTL merupakan


(14)

Elin Lisnawati,2013

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING 3

suatu konsepsi yang membantu guru mengaitkan konten mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga,warga negara,dan tenaga kerja(US.Departement of Education the National School-to-Work Office yang dikutip oleh Blanchard,2001).

Pengajaran kontekstual adalah pengajaran yang memungkinkan siswa-siswi TK sampai dengan SMU untuk menguatkan,memperluas dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan akademik mereka dalam berbagai macam tatanan dalam sekolah dan diluar sekolah agar dapat memecahkan masalah-masalah dunia nyata atau masalah-masalah yang disimulasikan(University of Wasington,2001).

Pembelajaran kontekstual terjadi apabila siswa menerapkan dan mengalami apa yang sedang diajarkan dengan mengacu pada masalah-masalah dunia nyata yang berhubungan dengan peran dan tanggung jawab mereka sebagai anggota keluarga, warga negara, siswa dan tenaga kerja(University of Wasington,2001).

Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang terjadi dalam hubungan yang erat dengan pengalaman sesungguhnya(Blanchard,2001).

Berangkat dari landasan tersebut KTSP memberikan sinyal dalam implementasinya penerapan strategi dengan menekankan pada aspek kinerja siswa (Contextual teaching and learning). Jadi dalam hal ini, fungsi dan peranan guru hanya sebagai mediator, siswa lebih proaktif untuk merumuskan sendiri tentang fenomena yang berkaitan dengan fokus kajian kontekstual bukan tekstual.


(15)

Elin Lisnawati,2013

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING 4

Pengalaman pada saat melaksanakan kegiatan pembelajaran, pada kenyatannya selama ini pembelajaran IPA masih menekankan pada konsep-konsep yang hanya ada di dalam buku dan kurang memanfaatkan lingkungan serta sumber belajar lain yang ada di sekitar. Siswa dianggap berhasil apabila mereka telah menguasai isi materi yang telah disampaikan guru. Seperti pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas V semester II dengan standar kompetensi “Memahamihubungan antara gaya, gerak dan energi serta fungsinya”, dan kompetensi dasar “Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)”. jumlah siswa kelas V SDN 1 karangtanjung 28 orang, dari jumlah tersebut rata-rata nilai siswa hanya 59,82 dan 12 orang siswa yang memiliki kemampuan dalam penguasaan materi mata pelajaran IPA, yang artinya hanya 43% yang mencapai nilai di atas KKM, sedangkan 16 orang siswa lainnya masih termasuk kategori lamban, yang artinya hanya 57% nilainya dibawah KKM yang perlu diberikan bimbingan.

Berdasarkan pengalaman di atas maka dapat diidentifikasi adanya permasalahan yang harus di atasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun permasalahannya yaitu dalam kegiatan pembelajaran hanya terpaku pada buku sumber, jarang melakukan pengamatan ataupun percobaaan, dan kurang memanfaatkan lingkungan serta sumber belajar lain yang ada di sekitar, hal ini yang memungkinkan siswa kurang aktif dan termotivasi serta kurang memahami materi yang di sampaikan sehingga hasil belajar siswa kurang memuaskan. Berdasarkan permasalahan itulah peneliti menerapkan pendekatan CTL dalam penelitian ini.


(16)

Elin Lisnawati,2013

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING 5

Dengan penerapan pendekatan CTL sangat membantu memotivasi siswa untuk lebih aktif dan lebih yakin, aktif dan antusias atas suatu hal dari pada hanya menerima dari guru dan buku, memperkaya pengalaman, mengembangkan sikap ilmiah dan hasil belajar akan bertahan lebih lama dalam ingatan siswa.

Materi yang akan diambil dalam penelitian ini mengenai gaya magnet. Dalam KTSP pembelajaran IPA gaya magnet difokuskan pada percobaan mengelompokkan benda-benda yang bersifat magnetis dan yang tidak magnetis (menunjukkan benda yang dapat ditarik magnet dan tidak dapat ditarik magnet). Percobaan menunjukkan kekuatan gaya magnet dalam menembus beberapa benda (mengetahui daya tembus gaya magnet) pada umumnya kesulitan belajar siswa kelas V SDN 1 Karangtanjung. Pada pokok bahasa gaya magnet adalah kurangnya aktivitas pembelajaran yang berupa media atau alat peraga yang dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap pembelajaran gaya magnet.

Sebagai alternatif untuk mengurangi kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran IPA tentang gaya magnet. Maka dengan alasan demikian penulis

mencoba membuat skripsi berjudul “PENERAPAN PENDEKATAN

CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM

PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA MAGNET UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR”. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Karangtanjung Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat di kelas V dengan jumlah siswa 28 orang terdiri dari 18 orang laki-laki dan 10 orang perempuan. Melalui penerapan pendekatan CTL dalam pembelajaran IPA yang akan dilakukan, maka diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa selama proses


(17)

Elin Lisnawati,2013

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING 6

pembelajaran dan menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka masalah itu dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA tentang gaya magnet di Kelas V SDN 1 Karangtanjung dengan Penerapan pendekatan CTL?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA tentang gaya magnet di kelas V SDN 1 Karantanjung dengan Penerapan pendekatan CTL?

3. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa kelas V SDN 1 Karangtanjung melalui Penerapan pendekatan CTL dalam pembelajaran IPA tentang gaya magnet?

C. Hipotesis Tindakan

Pembelajaran akan berhasil dengan baik jika guru membuat perencanaan yang optimal dan diaplikasikan pada proses pembelajaran salah satu strategi yang digunakan dalam proses pembelajaran adalah Penerapan Pendekatan CTL untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan demikian hipotesis penelitian ini adalah “Jika pembelajaran IPA dengan penerapan pendekatan CTL diterapkan dalam gaya magnet, hasil belajar siswa akan meningkat”.


(18)

Elin Lisnawati,2013

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING 7

D. Pemecahan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka pemecahan masalah yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penerapan pendekatan CTL adalah sebagai berikut:

1. Mengembangkan pembelajaran bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri dan mengkontruksikan sendiri pengetahuan dengan idenya menerapkan strategi dalam belajar.

2. Melakukan observasi, menganalisis, diskusi selama kegiatan belajar.

3. Bertanya untuk mendorong, membimbing, menilai kemampuan berpikir siswa. 4. Belajar dalam kelompok-kelompok.

5. Model sebagai contoh pembelajaran yang biasa ditiru oleh siswa. 6. Refleksi berupa pertanyaan, diskusi, catatan, kesan dan saran siswa. 7. Melakukan penilaian yang sebenarnya secara berkesinambungan.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk :

a. Mengungkap perencanaan pembelajaran IPA tentang gaya magnet di kelas V SDN 1 Karangtanjung dengan penerapan pendekatan CTL

b. Mengungkap pelaksanaan pembelajaran IPA tentang gaya magnet di kelas V SDN 1 Karangtanjung dengan penerapan pendekatan CTL

c. Mengungkap besaran peningkatan hasil belajar melalui penerapan pendekatan CTL dalam pembelajaran IPA tentang gaya magnet


(19)

Elin Lisnawati,2013

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING 8

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi ilmiah yang objektif mengenai peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang gaya magnet di Kelas V SDN 1 Karangtanjung Kec. Cililin Kab. Bandung Barat.

1. Bagi Guru

a. Memberikan keterampilan yang mendukung dalam pengembangan peranan guru sebagai peneliti

b. Membantu guru dalam memilih metode yang tepat dalam pembelajaran IPA untuk menumbuhkan motivasi belajar

c. Membantu guru memperbaiki pembelajaran

d. Dapat meningkatkan profesionalme guru dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar dan dijadikan acuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA.

2. Bagi Siswa

a. penerapan pendekatan CTL dalam pembelajaran IPA akan lebih menarik perhatian, siswa lebih aktif sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.

b. Kegiatan belajar mengajar akan lebih jelas maknanya sehingga siswa tidak bosan


(20)

Elin Lisnawati,2013

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING 9

d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan percobaan secara langsung.

e. Penelitian yang dihasilkan sangat bermanfaat bagi siswa, karena tujuan penelitian ini adalah memperbaiki hasil belajar siswa.

3. Bagi Sekolah

a. Meningkatkan prestasi siswa dan menciptakan lulusan yang berkualitas. b. Dapat memanfaatkan hasil penelitian ini untuk mengembangkan

kompetensi guru dalam pembelajaran IPA. 4. Bagi Dunia Pendidikan secara umum

Memberikan sumber pikiran dan informasi yang berfungsi untuk meningkatkan pendidikan.

G. Definisi Operasional

1. Pendekatan Contextual teaching and learning (CTL)

Howey(2001) mengemukakan bahwa pendekatan kontekstual merupakan pendekatan pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk menggunakan pemahaman dan kemampuan akademik mereka dalam berbagai macam konteks, baik di dalam kelas maupun di luar kelas, untuk menyelesaikan masalah-masalah nyata atau di simulasikan, secara sendiri-sendiri maupun kelompok. Sedangkan aktifitas guru dalam pendekatan ini adalah membantu siswa untuk mengaitkan peran dan tanggung jawab mereka sebagai diri sendiri, anggota keluarga, warga negara dan sebagai pekerja.

Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan penerapan pendekatan CTL adalah sebagai berikut:

1. Mengembangkan pembelajaran bermakna dengan cara mengkontruksikan sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.


(21)

Elin Lisnawati,2013

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING 10

2. Melaksanakan kegiatan inkuiri untuk semua kegiatan pembelajaran. 3. Mengembangkan sikap ingin tahu dengan cara bertanya.

4. Menciptakan masyarakat belajar dengan cara belajar dalam kelompok-kelompok.

5. Menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran. 6. Menghadirkan refleksi di akhir pembelajaran.

7. Melakukan penilaian sebenarnya dengan berbagai cara.

2. Hasil Belajar

Sudjana (2004 : 22) mendefinisikan hasil belajar siswa yaitu kemampuan-kemampuan yang di miliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Pembelajaran yang telah di laksanakan pada akhirnya bertujuan untuk melihat hasil belajar yang di peroleh siswa.

a. Test

Hasil belajar dalam penelitian ini, menggunakan test yang di laksanakan diakhir kegiatan pembelajaran, dengan mengisi test yang terdiri dari lima bentuk pilihan ganda dan lima bentuk essay.

b. Observasi

Penilaian lainnya melalui observasi yang dilakukan guru pada aktivitas siswa seperti: diskusi kelompok, tanya jawab, melakukan pengamatan dan percobaan, mengadakan refleksi dan evaluasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung pada setiap pertemuannya. Adapun materi pokok dalam penelitian ini tentang gaya magnet dengan indikator” Mengelompokkan


(22)

Elin Lisnawati,2013

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING 11

benda-benda yang bersifat magnetis dan tidak magnetis dan menunjukkan kekuatan gaya magnet dalam menembus beberapa benda melalui percobaan.”

H. Indikator Hasil Belajar

Indikator hasil belajar dalam penelitian ini adalah sekurang-sekurangnya 75% dari jumlah seluruh siswa dapat mencapai nilai di atas kkm (60) setelah pembelajaran ilmu pengetahuan alam dengan materi gaya magnet melalui penerapan pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL).


(23)

Elin Lisnawati,2013

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING 1

BAB III

METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas ( selanjutnya disebut PTK ).

Penelitian tindakan kelas merupakan suatu cara bagi guru untuk menemukan apa ayang terbaik didalam situasi kelas mereka sendiri sehingga keputusan tentang proses pembelajaran dapat diambil dengan sebaik-baiknya (mettetal, 2003).

Dalam penelitian tindakan kelas, guru-guru menggunakan data yang tersedia dari kelas-kelas mereka untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan praktis tentang pembelajaran yang mereka laksanakan selanjutnya, penelitian tindakan kelas mengintegrasikan dua peran sekaligus yaitu antara ilmu pengetahuan (penelitian) dengan praktik pembelajaran ( cross & steadman, 1996 )

Penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja di munculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa ( Suharsimi 2007 : 3 ).

Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan dikelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran, ( Suhardjono 2007 :58 )


(24)

Elin Lisnawati,2013

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING 2

Berdasarkan uraian pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas dilakukan oleh guru sebagai salah satu tugas dari seorang pengajar yang ingin meningkatkan kualitas pembelajaran yang diharapkan, melalui penelitian tindakan kelas selain dapat memperbaiki kualitas pembelajaran juga dapat meningkatkan profesionalisme dan kompetensi seorang guru dalam mengajar dikelas.

B. Model Penelitian

Model penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Model Kemmis dan Taggart ( Wiriatmadja, 2008 ) yang berusaha mengkaji dan merefleksi suatu pendekatan pembelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan proses dan prosedur pengajaran di kelas.

Penelitian ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan proses pembelajaran sesungguhnya. Dalam hal ini penulis berperan sebagai guru yang menerapkan pembelajaran CTL dalam pembelajaran IPA tentang gaya magnet untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Model ini dilaksanakan melalui empat kegiatan yang pelaksanaannya dilakukan secara berulang-ulang ( siklus ). Keempat kegiatan itu adalah perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Alur dari model Kemmis & Mc. Taggart (Wiriatmadja, 2008) dapat dilihat dalam bagan 3.1:


(25)

Elin Lisnawati,2013

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING 3

Bagan 3.1

Alur Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis & Mc. Taggart ( dalam Wiriatmadja, 2008 )

Penyusunan Rencana Tindakan

Observasi

Penyusunan Rencana Tindakan

Observasi

Simpulan

Pelaksanaan Tindakan Refleksi I

Pelaporan Refleksi II

Pelaksanaan Tindakan


(26)

Elin Lisnawati,2013

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING 4

C. Subjek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Karangtanjung Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat dengan jumlah siswa 28 orang terdiri dari 18 orang laki-laki dan 10 orang perempuan.

2. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Karangtanjung Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. SD ini memiliki jumlah ruangan X kelas, satu ruangan kantor kepala sekolah, satu ruangan guru, satu ruangan perpustakaan, satu ruang UKS dan satu mushola. Adapun jumlah guru yang ada disekolah sebanyak 20 orang yang terdiri dari satu kepala sekolah, 12 guru kelas, satu guru olah raga, satu guru bahasa inggris, dua guru agama, satu staf administrasi, satu staf perpustakaan, satu penjaga sekolah. Masyarakat didaerah sekitar sekolah sebagian besar berlatar belakang ekonomi menengah ke bawah, dan sebagian besar memilliki mata pencaharian sebagai buruh, petani, swasta dan wiraswasta.

Kelas yang dipakai pada penelitian ini adalah kelas V. penulis menggunakan kelas V untuk melakukan penelitian ini karena dari hasil observasi, tampak keadaan dan situasi belajar dikelas ini masih kurang kondusif, serta


(27)

Elin Lisnawati,2013

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING 5

partisipasi siswa yang kurang aktif dilihat dari hasil belajar kelas V masih dibawah standar yang ditetapkan dalam kelas tersebut.

Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester genap rencana tersebut dijadikan sebagai pertimbangan oleh peneliti, dimana siswa kelas V tentunya akan mampu dan memiliki keberanian dalam menyelesaikan tugas, karena mereka telah mampu membaca dan menulis. Selain itu peneliti juga sebagai guru yang ditugaskan mengajar di sekolah tersebut.

D. Prosedur Penelitian (Rancangan Setiap Siklus Penelitian)

Proses penelitian tindakan merupakan kerja berulang atau siklus, sehingga diperoleh pembelajaran dapat membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar tentang gaya magnet di kelas V. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus yang direncanakan mampu memenuhi kepuasan peneliti dalam mencapai hasil yang diinginkan dan mengatasi persoalan yang ada. Siklus akan dilanjutkan ke siklus berikutnya apabila kriteria keberhasilan atau ketuntasan belajar yang ditetapkan belum tercapai. Setiap siklus terdiri dari dua perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Adapun rincian prosedur peneliitan yang akan dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:


(28)

Elin Lisnawati,2013

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING 6

1. Tahap Perencanaan

Sebelum penelitian tindakan ini dilaksanakan, terlebih dahulu disusun perencanaan yang sistematis sehingga nantinya memudahkan peneliti di dalam pelaksanaan tindakan. Adapun tahap perencanaan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

- Membuat RPP sesuai dengan metode pembelajaran yang akan dilakukan dengan materi gaya magnet.

- Merancang model pendekatan contektual teaching and learning, mencakup kegiatan percobaan, diskusi kelompok.

- Pembuatan Lembar kerja Siswa dan Lembar Observasi sesuai dengan indikator yang akan dicapai.

- Pembuatan soal evaluasi terhadap materi yang telah diajarkan. - Pemilihan media/sumber belajar.

2. Tahap Tindakan

Tahap ini merupakan pelaksanaan dari perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Dalam hal ini peneliti melakukan penelitian dalam dua siklus. Kegiatannya adalah sebagai berikut:

- Guru memotivasi siswa dengan membuat pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang akan diajarkan.

- Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok yang terdiri dari 7 orang siswa dan bersifat heterogen.

- Guru mengkondisikan siswa dalam beberapa kelompok. Guru memberikan LKS.


(29)

Elin Lisnawati,2013

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING 7

- Guru memberikan arahan singkat mengenai percobaan. Kemudian, perwakilan kelompok mengambil alat peraga di meja guru.

- Siswa melakukan percobaan secara berkelompok dengan bimbingan guru. Siswa kemudian mengisi LKS sesuai dengan apa yang ditemukannya.

- Setiap kelompok mendisuksikan hasil temuannya. Dalam hal ini guru membantu kelompok yang mengalami kesulitan. Perwakilan kelompok melakukan presentasi di depan kelas.

- Guru mempimpin diskusi kelas dari hasil presentasi masing-masing kelompok.

- Guru bersama siswa melakukan tanya jawab tentang kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan.

- Guru memberikan apresiasi atau penghargaan kepada kelompok dengan hasil terbaik dengan harapan dapat memotivasi tim untuk terus berprestasi lebih baik lagi.

- Guru bersama siswa memberikan penguatan dan penyimpulan hasil kegiatan pembelajaran yang sudah di laksanakan.

- Guru memberikan soal evaluasi diakhir pembelajaran.

3. Tahap Observasi

Tahap observasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh efek tindakan yang telah dilaksanakan. Kegiatan pengamatan ini dilakukan oleh observer selama proses pembelajaran berlangsung untuk mengumpulkan data dari aktivitas yang dilakukan guru maupun siswa. Dalam hal


(30)

Elin Lisnawati,2013

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING 8

ini peneliti mengambil wali kelas V, yaitu Ibu Siti Sadah, S.Pd.sd sebagai observer.

Adapun instrumen yang dipilih peneliti adalah format lembar observasi yang mencakup langkah-langkah kegiatan pembelajaran. Perekaman data ini dilakukan dengan cara daftar checklist untuk setiap indikator yang muncul dalam tindakan kegiatan pembelajaran disertai dengan keterangan aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

4. Tahap Refleksi

Kegiatan refleksi merupakan kegiatan yang mengulas tentang perubahan yang terjadi pada siswa, guru dan situasi pembelajaran. Dalam tahap ini peneliti dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan yang terjadi setelah melakukan perubahan. Keberhasilan dari setiap tindakan dapat dilihat dari hasil belajar maupun aktivitas yang ditemukan dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil refleksi terhadap tindakan tersebut, apabila ditemukan cara untuk mengatasi kekurangan pada tindakan sebelumnya maka diperlukan rencana untuk melakukan tindakan perbaikan selanjutnya. Kegiatan ini akan terus berulang dalam bentuk siklus sampai permasalahan dianggap selesai.


(31)

Elin Lisnawati,2013

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING 9

E. Instrumen Penelitian

1. Tes

Hasil belajar siswa dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tes yang diselenggarakan di akhir kegiatan pembelajaran dengan mengisi post-test yang terdiri dari lima bentuk pilihan ganda dan lima bentuk essay. Pada pertemuan pertama indikatornya tentang gaya magnet, dan benda- benda yang bersifat magnetis dan tidak magnetis. Sedangkan post-test pertemuan kedua adalah tentang kekuatan gaya magnet dapat menembus beberapa benda.

2. Observasi

Penilaian lain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi aktivitas siswa seperti tanya jawab, diskusi, ketelitian dalam pengamatan percobaan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

Pedoman observasi yang dilakukan peneliti, untuk mengamati seluruh kegiatan yang berlangsung baik dari kinerja guru maupun aktivitas siswa, mulai dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran IPA melalui penerapan pendekatan CTL. Tujuan tindakan observasi adalah untuk memperoleh data perilaku siswa sehingga didapatkan hasil perubahan perilaku siswa dalam memperbaiki pembelajaran. Hasil observasi disusun dalam bentuk daftar cocok (check list).


(32)

Elin Lisnawati,2013

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING 10

F. Pengolahan Dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan untuk menghitung keberhasilan hasil belajar siswa pada setiap siklus dan keterlaksanaan aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran. Berikut ini akan diuraikan cara untuk mengolah data setiap instrument.

a. Test

Langkah pertama untuk menghitung hasil test ini adalah dengan penskoran butir beda bobot yaitu pemberian skor dengan memberikan bobot berbeda pada sekelompok butir soal. Bobot soal ini menyesuaikan dengan tingkatan kognitif (pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi) dengan rumus sebagai berikut:

Persentasi penguasaan materi =

x St BixBi

 100% ……… (1)

Keterangan :

Bi = banyaknya butir soal yang dijawab benar oleh siswa bi = bobot setiap butir soal

St = skor teoritis (Poerwanti, 2008:6-5)

Kemudian, untuk menghitung nilai rata-rata yang diperoleh siswa, diguankan rumus :

N X x

 


(33)

Elin Lisnawati,2013

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING 11

Keterangan :

x = nilai rata-rata X

 = jumlah semua nilai siswa N

 = jumlah siswa (Aqib, dkk, 2008:40)

Selanjutnya, untuk mengetahui persentase ketuntasan belajar siswa pada setiap siklus, digunakan rumus sebagai berikut:

siswa ar untasbelaj siswayangt     ×100%...(3)

Persentase rata-rata ketuntasan belajar siswa pada setiap siklus kemudian dianalisis sesuai dengan kategori yang ditetapkan dalam tabel 3.1:

Tabel 3.1

Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa

Persentase (%) Kategori

0-19 Rendah Sekali

20-39 Rendah

40-59 Cukup

60-79 Baik

80-100 Sangat Baik

(Wardhani, dkk, 2006:216 dalam Sarni, 2011:35) b. Observasi

Data hasil observasi yang berkaitan dengan aktivitas guru dan siswa pada penerapan pendekatan CTL dilakukan dengan sistem check-list.


(34)

Elin Lisnawati,2013

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING 12

2. Analisis Data

Data yang dianalisis melalui jalur kualitatif, yaitu data dari observasi guru dan siswa, serta faktor-faktor yang dapat menyebabakan siswa kurang memahami pokok bahasan gaya magnet.

Analisis data setiap kegiatan di lakukan dengan triagulasi. Triagulasi adalah bentuk teknik pemeriksa keabsahan data yang memanfaatkan sesuatau yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan terhadap data itu. Triagulasi yang di gunakan ialah pemeriksaan melalui sumber menurut Denzin(Moleong, 2000), dalam Rusmiati (2009) Berupa membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil di peroleh dari lembar observasi,catatan lapangan peneliti, LKS, dan hasil evaluasi Post-test. Untuk memperoleh data tersebut peneliti melakukan diskusi dengan observer dalam membandingkan, dan mengecek data penelitian.

Analisis ini mendeskripsikan kegiatan pembelajaran untuk setiap siklusnya. Kemudian, hasil analisis akan digunakan sebagai acuan untuk melakukan perencanaan tindakan selanjutnya. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan melihat hasil instrumen penelitian yang telah di buat instrumen penelitian ini adalah test, non test (observasi) secara terus menerus dari awal sampai akhir pembelajaran.


(35)

Elin Lisnawati,2013

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING 1

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang di lakukan dalam pembelajaran IPA terhadap siswa kelas V SDN I Karangtanjung Kecamatan

Cililin Kabupaten Bandung Barat melalui “ Penerapan Pendekatan Contextual

Teaching And Learning ( CTL ) Dalam Pembelajaran IPA Tentang Gaya Magnet

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar “. Dapat di simpulkan beberapa hal sebagai

berikut:

1. Perencanaan Penerapan Pendekatan CTL Dalam Pembelajaran IPA Tentang Gaya Magnet di kelas V SDN I Karangtanjung telah berjalan dengan baik sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan, selain itu perencanaan CTL ini sudah sesuai dengan tahapan-tahapan yaitu : konstrktivisme, inkuiri, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi dan penilaian autentik. 2. Pelaksanaan Penerapan Pendekatan CTL Dalam Pembelajaran IPA Tentang

Gaya Magnet di kelas V SDN I Karangtanjung telah di laksanakan dengan baik. Hal ini terbukti selama kegiatan pembelajaran berlangsung secara tertib, hasil tes dan observasi mengalami peningkatan.

3. Peningkatan hasil belajar dengan Penerapan Pendekatan CTL Dalam Pembelajaran IPA Tentang Gaya Magnet telah tercapai dengan baik, hal ini terlihat dari peningkatan hasil belajar dari setiap pertemuannya. Pada siklus I penilaian hasil belajar test dengan persentase rata-rata 71,25% dengan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 40. Pada siklus II penilaian hasil belajar test


(36)

Elin Lisnawati,2013

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING 2

dengan persentase rata-rata76,96% nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 60. Setelah Penerapan Pendekatan CTL dalam pembelajaran IPA tentang gaya magnet di SDN I Karangtanjung di katakan sangat baik hal ini dapat di lihat dari hasil belajar test dengan rata-rata 92,85% dari persentase ideal 80%-100%.

B. Rekomendasi

Berdasarkan analisis temuan dan refleksi terhadap penelitian ini untuk menyempurnakan Penerapan Pendekatan Contektual Teaching And Learning (CTL ) Dalam Pembelajaran IPA Tentang Gaya Magnet dapat di rekomendasikan hal-hal sebagai berikut:

1. Dalam perencanaan pembelajaran dengan Penerapan Pendekatan CTL, perlu memperhitungkan alokasi waktu yang memadai sehingga kegiatan pembelajaran terlaksana dengan baik.

2. Media dan alat peraga harus selalu ada pada saat akan melakukan kegiatan pembelajaran, tetapi tidak perlu mahal tapi bisa memanfaatkan dari lingkungan sekitar siswa sehingga setiap siklusnya dapat terlaksana dengan baik, karena pada dasarnya pembelajaran CTL adalah mengaitkan materi yang di pelajari dengan lingkungan sekitar.

3. Dalam Penerapan Pendekatan CTL guru harus pandai mengkondisikan siswa , membangun keaktifan dan motivasi, serta mampu memberi arahan secara jelas kepada setiap ketua kelompok untuk memimpin dan mengarahkan


(37)

teman-Elin Lisnawati,2013

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING 3

temannya untuk melaksanakan tugas yang di berikan sehingga keadaan kelas menjadi lebih kondusif.

4. Karena siswa di minta untuk bekerja dan belajar mandiri sesuai dengan tahapan-tahapan pendakatan CTL, maka guru harus membantu membangun solidaritas sosial kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan sesama kelompoknya dan memberikan reward berupa pujian, tepuk tangan dan tidak menyalahkan pendapat yang di kemukakan siswa, supaya siswa tidak merasa sakit hati, guru harus selalu memberikan motivasi dan menumbuhkan rasa percaya diri pada diri siswa serta tanggung jawab kepada siswa dalam membantu perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotornya supaya siswa dapat melaksanakan pembelajaran ini dengan baik.


(38)

Elin Lisnawati,2013

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING 1

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S (2002); Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek; Jakarta ; Rineka Cipta

Choiril, A, dkk (2008) ; IPA Salingtemas 5 ; Jakarta ; CV Aranca Pratama Dewi , S (2007) ; Seri Sains Dasar Mengenal Magnet; Jakarta ; PT Albama

Mendiknas, no: 22, 23, dan 24 (2006) ; Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ; Jakarta ; BSNP

Mohammad, A (2009) ; Penelitian Tindakan Kelas ; Bandung ; CV Wacana Prima

Moh, Uzer U , dkk (1993) ; Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar ; Bandung ; PT Remaja Rosdakarya

M.R, Junaedi (2007) ; Seri Percobaan Sains Percobaan Terhadap Magnet ; Jakarta ; CV Megah Jaya

Muslihudin (2009) ; Kiat Sukses Melakukan Penelitian Tindakan Kelas ; Bandung ; RIZQI PRESS

Nurhadi, dkk (2009) ; Pembelajaran Kontekstual Dan Penerapannya Dalam KBK ; Jakarta Depdiknas

Sumiharto ( 2007) ; Bimbingan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Guru Sekolah Dasar Kelas 5 ; Jakarta ; Karya Mandiri Nusantara

Triatno (2009) ; Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif ; Jakarta ; Kencana Predana Media Group


(1)

Keterangan :

x = nilai rata-rata

X

 = jumlah semua nilai siswa

N

 = jumlah siswa (Aqib, dkk, 2008:40)

Selanjutnya, untuk mengetahui persentase ketuntasan belajar siswa pada setiap siklus, digunakan rumus sebagai berikut:

siswa ar untasbelaj siswayangt     ×100%...(3)

Persentase rata-rata ketuntasan belajar siswa pada setiap siklus kemudian dianalisis sesuai dengan kategori yang ditetapkan dalam tabel 3.1:

Tabel 3.1

Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa Persentase (%) Kategori

0-19 Rendah Sekali

20-39 Rendah

40-59 Cukup

60-79 Baik

80-100 Sangat Baik

(Wardhani, dkk, 2006:216 dalam Sarni, 2011:35) b. Observasi

Data hasil observasi yang berkaitan dengan aktivitas guru dan siswa 44


(2)

2. Analisis Data

Data yang dianalisis melalui jalur kualitatif, yaitu data dari observasi guru dan siswa, serta faktor-faktor yang dapat menyebabakan siswa kurang memahami pokok bahasan gaya magnet.

Analisis data setiap kegiatan di lakukan dengan triagulasi. Triagulasi adalah bentuk teknik pemeriksa keabsahan data yang memanfaatkan sesuatau yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan terhadap data itu. Triagulasi yang di gunakan ialah pemeriksaan melalui sumber menurut Denzin(Moleong, 2000), dalam Rusmiati (2009) Berupa membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil di peroleh dari lembar observasi,catatan lapangan peneliti, LKS, dan hasil evaluasi Post-test. Untuk memperoleh data tersebut peneliti melakukan diskusi dengan observer dalam membandingkan, dan mengecek data penelitian.

Analisis ini mendeskripsikan kegiatan pembelajaran untuk setiap siklusnya. Kemudian, hasil analisis akan digunakan sebagai acuan untuk melakukan perencanaan tindakan selanjutnya. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan melihat hasil instrumen penelitian yang telah di buat instrumen penelitian ini adalah test, non test (observasi) secara terus menerus dari awal sampai akhir pembelajaran.


(3)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang di lakukan dalam pembelajaran IPA terhadap siswa kelas V SDN I Karangtanjung Kecamatan Cililin Kabupaten Bandung Barat melalui “ Penerapan Pendekatan Contextual Teaching And Learning ( CTL ) Dalam Pembelajaran IPA Tentang Gaya Magnet

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar “. Dapat di simpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Perencanaan Penerapan Pendekatan CTL Dalam Pembelajaran IPA Tentang Gaya Magnet di kelas V SDN I Karangtanjung telah berjalan dengan baik sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan, selain itu perencanaan CTL ini sudah sesuai dengan tahapan-tahapan yaitu : konstrktivisme, inkuiri, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi dan penilaian autentik. 2. Pelaksanaan Penerapan Pendekatan CTL Dalam Pembelajaran IPA Tentang

Gaya Magnet di kelas V SDN I Karangtanjung telah di laksanakan dengan baik. Hal ini terbukti selama kegiatan pembelajaran berlangsung secara tertib, hasil tes dan observasi mengalami peningkatan.

3. Peningkatan hasil belajar dengan Penerapan Pendekatan CTL Dalam Pembelajaran IPA Tentang Gaya Magnet telah tercapai dengan baik, hal ini terlihat dari peningkatan hasil belajar dari setiap pertemuannya. Pada siklus I penilaian hasil belajar test dengan persentase rata-rata 71,25% dengan nilai


(4)

dengan persentase rata-rata76,96% nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 60. Setelah Penerapan Pendekatan CTL dalam pembelajaran IPA tentang gaya magnet di SDN I Karangtanjung di katakan sangat baik hal ini dapat di lihat dari hasil belajar test dengan rata-rata 92,85% dari persentase ideal 80%-100%.

B. Rekomendasi

Berdasarkan analisis temuan dan refleksi terhadap penelitian ini untuk menyempurnakan Penerapan Pendekatan Contektual Teaching And Learning

(CTL ) Dalam Pembelajaran IPA Tentang Gaya Magnet dapat di rekomendasikan

hal-hal sebagai berikut:

1. Dalam perencanaan pembelajaran dengan Penerapan Pendekatan CTL, perlu memperhitungkan alokasi waktu yang memadai sehingga kegiatan pembelajaran terlaksana dengan baik.

2. Media dan alat peraga harus selalu ada pada saat akan melakukan kegiatan pembelajaran, tetapi tidak perlu mahal tapi bisa memanfaatkan dari lingkungan sekitar siswa sehingga setiap siklusnya dapat terlaksana dengan baik, karena pada dasarnya pembelajaran CTL adalah mengaitkan materi yang di pelajari dengan lingkungan sekitar.

3. Dalam Penerapan Pendekatan CTL guru harus pandai mengkondisikan siswa , membangun keaktifan dan motivasi, serta mampu memberi arahan secara jelas kepada setiap ketua kelompok untuk memimpin dan mengarahkan


(5)

teman-temannya untuk melaksanakan tugas yang di berikan sehingga keadaan kelas menjadi lebih kondusif.

4. Karena siswa di minta untuk bekerja dan belajar mandiri sesuai dengan tahapan-tahapan pendakatan CTL, maka guru harus membantu membangun solidaritas sosial kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan sesama kelompoknya dan memberikan reward berupa pujian, tepuk tangan dan tidak menyalahkan pendapat yang di kemukakan siswa, supaya siswa tidak merasa sakit hati, guru harus selalu memberikan motivasi dan menumbuhkan rasa percaya diri pada diri siswa serta tanggung jawab kepada siswa dalam membantu perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotornya supaya siswa dapat melaksanakan pembelajaran ini dengan baik.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S (2002); Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek; Jakarta ; Rineka Cipta

Choiril, A, dkk (2008) ; IPA Salingtemas 5 ; Jakarta ; CV Aranca Pratama Dewi , S (2007) ; Seri Sains Dasar Mengenal Magnet; Jakarta ; PT Albama

Mendiknas, no: 22, 23, dan 24 (2006) ; Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) ; Jakarta ; BSNP

Mohammad, A (2009) ; Penelitian Tindakan Kelas ; Bandung ; CV Wacana Prima

Moh, Uzer U , dkk (1993) ; Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar ; Bandung ; PT Remaja Rosdakarya

M.R, Junaedi (2007) ; Seri Percobaan Sains Percobaan Terhadap Magnet ; Jakarta ; CV Megah Jaya

Muslihudin (2009) ; Kiat Sukses Melakukan Penelitian Tindakan Kelas ; Bandung ; RIZQI PRESS

Nurhadi, dkk (2009) ; Pembelajaran Kontekstual Dan Penerapannya Dalam KBK ; Jakarta Depdiknas

Sumiharto ( 2007) ; Bimbingan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Untuk

Guru Sekolah Dasar Kelas 5 ; Jakarta ; Karya Mandiri Nusantara

Triatno (2009) ; Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif ; Jakarta ; Kencana Predana Media Group


Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar siswa: kuasi ekspereimen di SMP Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan

0 11 152

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI PROSES PEMBENTUKAN TANAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 2 33

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNINNG DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA MAGNET UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR”.

0 0 34

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TENTANG SIFAT-SIFAT BENDA PADA PEMBELAJARAN IPA.

0 0 27

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGENAI STRUKTUR DAN FUNGSI BAGIAN TUMBUHAN.

0 0 33

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN LITERASI SAINS.

0 1 46