EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DAN KEPUASAN MAHASISWA DI PERGURUAN TINGGI:Analisis Pengaruh Efektivitas Penerimaan Mahasiswa Baru dan Registrasi Mahasiswa, Efektivitas Bimbingan Akademik, Suasana Akademik, Komitmen Institusi terhadap Efektivitas Pembelajaran da

(1)

Nugraha, 2012

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 10

D. Metode Penelitian ... 12

E. Manfaat Penelitian ... 13

F. Struktur Organisasi Disertasi ... 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Efektivitas Pembelajaran ... 15

1. Pengertian Efektivitas ... 15

2. Pengertian Pembelajaran ... 17

3. Efektivitas Pembelajaran di Perguruan Tinggi ... 19

B. Kepuasan Mahasiswa ... 30

1. Definisi Kepuasan Mahasiswa ... 30

2. Kualitas Layanan Perguruan Tinggi ... 38


(2)

4. Dimensi Kualitas Layanan Perguruan Tinggi ... 44

C. Efektivitas Penerimaan Mahasiswa Baru dan Registrasi Mahasiswa ... 46

1. Efektivitas Penerimaan Mahasiswa Baru dan Bantuan Keuangan/ Beasiswa ... 46

2. Efektivitas Registrasi Mahasiswa ... 53

D. Efektivitas Bimbingan Akademik ... 56

E. Suasana Akademik ... 62

1. Iklim Kampus ... 64

2. Kehidupan Kampus ... 64

F. Komitmen Institusi dalam Layanan Pendukung Akademik ... 67

1. Layanan Unggulan ... 68

2. Layanan Pendukung Kampus ... 70

3. Keselamatan dan Keamanan Kampus ... 72

4. Perhatian Terhadap Individu Mahasiswa ... 72

5. Orientasi Terhadap Kepentingan Mahasiswa ... 74

G. Hasil Penelitian Terdahulu ... 75

H. Kerangka Pemikiran ... 83

I. Hipotesis Penelitian ... 90

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian ... 92

1. Lokasi Penelitian ... 92

2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 92

B. Desain Penelitian ... 97

C. Metode Penelitian ... 98


(3)

Nugraha, 2012

E. Instrumen Penelitian... 103

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 106

1. Uji Validitas ... 106

2. Uji Reliabilitas ... 111

G. Teknik Pengumpulan Data ... 117

1. Studi Dokumentasi... 118

2. Angket ... 118

3. Wawancara ... 119

H. Analisis Data ... 119

I. Penyusunan Diagram Jalur, Pengujian Validitas dan Realibilitas, Evaluasi Kriteria Uji Kecocokan (Goodness of Fit)... 137

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 151

1. Deskripsi Variabel Penelitian ... 151

a. Efektivitas Penerimaan Mahasiswa Baru dan Registrasi Mahasiswa ... 151

b. Efektivitas Bimbingan Akademik ... 155

c. Suasana Akademik... 157

d. Komitmen Institusi dalam Layanan Pendukung Akademik ... 161

e. Efektivitas Pembelajaran ... 169

f. Kepuasan Mahasiswa ... 172

2. Analisis ... 174

a. Hasil Pengujian Data (Asumsi Statistik) ... 174

b. Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian ... 179


(4)

B. Pembahasan ... 188

1. Efektivitas Penerimaan Mahasiswa Baru dan Registrasi Mahasiswa ... 188

2. Efektivitas Bimbingan Akademik ... 193

3. Suasana Akademik... 195

4. Komitmen Institusi dalam Layanan Pendukung Akademik ... 197

5. Efektivitas Pembelajaran ... 203

6. Kepuasan Mahasiswa ... 207

C. Model Hipoteti Strategi Pengembangan Efektivitas Pembelajaran dan Kepuasan Mahasiswa di Perguruan Tinggi ... 211

1. Dasar Pemikiran ... 212

2. Tujuan Pengembangan Model ... 214

3. Asumsi – Asumsi ... 215

4. Keterkaitan Model Hasil Penelitian dan Model Usulan terhadap RAISE ++ ... 216

5. Visualisasi Model ... 219

6. Komponen Model ... 221

7. Strategi Implementasi ... 231

8. Indikator Keberhasilan ... 236

9. Pengukuran Model ... 239

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 244


(5)

Nugraha, 2012

DAFTAR PUSTAKA ... 250 RIWAYAT HIDUP ... 258


(6)

Nugraha, 2012

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan Tinggi merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan suatu bangsa. Sebagai jenjang pendidikan paling tinggi dalam sistem pendidikan nasional maka pendidikan tinggi menjadi ujung tombak dalam mendorong perkembangan suatu bangsa.

Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional seperti tercantum dalam Undang – Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), penyelenggaraan pendidikan tinggi nasional yang berlaku di Indonesia diselenggarakan melalui Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK), Perguruan Tinggi Agama (PTA), maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS).

Perguruan Tinggi sebagai salah satu instrumen pendidikan nasional diharapkan dapat menjadi pusat penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan tinggi serta pemeliharaan, pembinaan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian yang dapat meningkatkan kualitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Berdasarkan Undang – Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 24 Ayat 2 dan 3 menyatakan bahwa perguruan tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan pendidikan tinggi, penelitian ilmiah, dan pengabdian kepada masyarakat. Perguruan tinggi dapat memperoleh sumber dana dari masyarakat yang pengelolaannya dilakukan berdasarkan prinsip akuntabilitas publik. Namun bukan berarti perguruan tinggi membisniskan kegiatan akademiknya.


(7)

Nugraha, 2012

Efektivitas Pembelajaran Dan Kepuasan Mahasiswa Di Perguruan Tinggi

Dalam Peraturan Pemerintah nomor 66 tahun 2010 pasal 49 ayat 2a, dan 2c serta pasal 53 ayat 1 dan 2 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan dijelaskan bahwa pengelolaan satuan pendidikan didasarkan pada prinsip nirlaba yaitu prinsip kegiatan satuan pendidikan yang bertujuan utama tidak mencari keuntungan, sehingga seluruh sisa lebih hasil kegiatan satuan pendidikan harus digunakan untuk meningkatkan dan/atau mutu layanan satuan pendidikan, penjaminan mutu yaitu kegiatan sistematik satuan pendidikan dalam memberikan layanan pendidikan formal yang memenuhi atau melampaui standar nasional pendidikan secara berkelanjutan. Satuan pendidikan wajib memberikan layanan pendidikan kepada calon peserta didik dan peserta didik tanpa memandang latar belakang agama, ras, etnis, gender, status sosial dan kemampuan ekonomi. Satuan pendidikan wajib menjamin akses pelayanan pendidikan bagi peserta didik yang membutuhkan pendidikan khusus dan layanan khusus.

Globalisasi yang terjadi pada abad ini berakibat pada keseluruhan kehidupan bermasyarakat, tidak terkecuali pendidikan tinggi. Salah satu kondisi yang dihadapi dunia pendidikan tinggi Indonesia saat ini merupakan masalah persaingan yang bersifat lokal,regional dan global. Perguruan Tinggi di Indonesia, baik yang berstatus negeri atau swasta tidak hanya bersaing dengan perguruan tinggi lokal tetapi juga berbagai institusi yang merupakan jaringan dari perguruan tinggi di tingkat internasional.

Dilihat dari sudut pandang konsumen dalam hal ini mahasiswa, situasi ini sebenarnya memberikan keuntungan tersendiri, Semakin banyaknya perguruan tinggi yang beroperasi, berarti memberikan keleluasaan bagi mahasiswa untuk menentukan pilihan sehingga pihak


(8)

Nugraha, 2012

perguruan tinggi harus bersedia memberikan kualitas layanan akademik yang paling sesuai dengan keinginan mahasiswa.

Dari data statistik pendidikan perguruan tinggi kementerian pendidikan nasional menyebutkan jumlah perguruan tinggi (PT) di Indonesia menunjukkan perkembangan yang tidak terkontrol terutama pada perguruan tinggi Swasta (PTS), peningkatan jumlah perguruan tinggi menjadi semakin meningkat seperti terlihat pada tabel 1.1

Tabel 1.1

Perkembangan Jumlah Perguruan Tinggi di Indonesia Periode 2006/2007 – 2008/2009

Tahun/Jumlah 2006/2007 2007/2008 2008/2009

PT Jumlah Jumlah Jumlah

Negeri 82 82 83

Swasta 2556 2598 2892

Jumlah 2638 2680 2975

Sumber : data kemendiknas (kemendiknas.go.id)

Peningkatan yang cukup signifikan jumlah perguruan tinggi terjadi dari periode tahun 2007/2008 ke 2008/2009 meliputi perguruan tinggi negeri meningkat 1,22% dan perguruan tinggi swasta meningkat 11,32%, Untuk tahun 2008/2009 perguruan tinggi swasta yang ada di Indonesia berjumlah 2892 PT atau 97,21% yang terdiri universitas 393 PT, Institut 49 PT, Sekolah Tinggi 1391 PT, Akademi 955 PT dan Politeknik 104 PT, sedangkan perguruan tinggi negeri berjumlah 83 PT atau 2,79% yang terdiri universitas 48 PT, Institut 6 PT, Sekolah Tinggi 2 PT , dan Politeknik 27 PT.

Upaya untuk mengukur tingkat kualitas minimal penyelenggaraan pendidikan tinggi telah dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN – PT) melalui proses akreditasi pada program studi, Berdasarkan data Badan Akreditasi Nasional


(9)

Nugraha, 2012

Efektivitas Pembelajaran Dan Kepuasan Mahasiswa Di Perguruan Tinggi

Perguruan Tinggi (BAN - PT/ ban-pt.kemdiknas.go.id ; Mei 2011) program studi yang diselenggarakan lebih dari 3000 perguruan tinggi negeri dan swasta yang terdiri dari 11.822 program studi terdapat 9.285 program studi masih berlaku dengan rincian untuk akreditasi peringkat A yaitu 11%, akreditasi peringkat B yaitu 47% serta akreditasi peringkat C yaitu 42% dan 2.601 program studi yang sudah habis masa akreditasinya (kadaluarsa) dengan rincian untuk akreditasi peringkat A yaitu 14%, akreditasi peringkat B yaitu 49%, akreditasi peringkat C yaitu 32%, akreditasi peringkat D yaitu 4% serta yang tidak dilanjutkan atau tidak memenuhi kriteria 2%, Ini artinya aspek mutu pendidikan tinggi di Indonesia masih rendah dan perlu ditingkatkan. secara lengkap dapat dilihat pada tabel 1.2 di bawah ini.

Tabel 1.2

Peringkat Akreditasi Program Studi PTN dan PTS

Kondisi Masih Berlaku Habis masa Akreditasinya

(Kadaluarsa)

Peringkat Jumlah % Jumlah %

A 1.064 11 356 14

B 4.289 47 1.265 49

C 3.868 42 826 32

D - - 104 4

U - - 50 2

Jumlah 9.221 2.601

Sumber : BAN – PT (ban-pt.kemdiknas.go.id ; Mei 2011)

Ketimpangan kebutuhan masyarakat mengenai mutu dan output pendidikan ditunjukkan dengan tingginya angka pengangguran. Data BPS 2009 jumlah lulusan perguruan tinggi yang tidak terserap dunia kerja mengalami kenaikan , secara lengkap dapat dilihat pada tabel 1.3.


(10)

Nugraha, 2012

Tabel 1.3

Lulusan Perguruan tinggi yang tidak terserap Dunia Kerja

Tahun 2008

(Feb)

2008 (Agst)

2009 (Feb)

2009 (Agst)

2010 (Feb)

2010 (Agst)

Pendidikan Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah

SMA (umum dan Kejuruan

3.369.959 3.812.522 3.471.213 3.879.471 3.448.137 3.344.315 Diploma 519.867 362.683 486.399 441.100 538.186 443.222 Universitas 626.202 598.318 626.621 701.651 820.020 710.128 Sumber : diadaptasi dari BPS Republik Indonesia 2010

Kondisi ini memperjelas terjadinya ketidaksesuaian antara lulusan perguruan tinggi dan kualifikasi yang dibutuhkan sektor industri dan jasa di masyarakat akibat timbul masalah ketika lulusan perguruan tinggi tersebut ingin mencari kerja.

Untuk bisa bertahan dalam persaingan yang semakin ketat seharusnya perguruan tinggi menerapkan pembelajaran yang efektif serta memberikan kepuasan terhadap mahasiswa, sebab sulit bagi perguruan tinggi dapat bertahan jika gagal memuaskan pelanggannya yaitu mahasiswa. Selain itu perguruan tinggi jika ingin tetap eksis di tengah persaingan haruslah dapat mengenal dan mengerti mahasiswanya sebaik dan sedekat mungkin.

Urgensi pengembangan efektivitas pembelajaran didasari bahwa efektivitas pembelajaran mengandung harapan ketercapaian tujuan – tujuan pembelajaran serta pengaruhnya yaitu memberikan kepuasan kepada mahasiswa.

Di institusi pendidikan, proses belajar mengajar merupakan aspek inti dari organisasi pendidikan (Hoy and Miskel, 2008 ; 29). Kepuasan mahasiswa merupakan suatu keadaan


(11)

Nugraha, 2012

Efektivitas Pembelajaran Dan Kepuasan Mahasiswa Di Perguruan Tinggi

dimana terjadinya kesesuaian antara harapan dengan kenyataaan yang dirasakan oleh mahasiswa terkait dengan kualitas layanan akademik selama ia menempuh perkuliahan.

Kegiatan manajemen akademik perguruan tinggi pada dasarnya merupakan sebuah sistem yang berupa input, proses dan output, yang merupakan suatu kesatuan utuh dan saling terkait, terikat, mempengaruhi, membutuhkan dan menentukan. Di dalam konteks keterkaitan input, proses dan output pendidikan, aspek efektivtias merupakan salah satu gugus kinerja sistem yang harus mendapatkan pengutamaan di perguruan tinggi. Oleh karena itu peserta didik/mahasiswa akan merasa puas apabila pembelajaran yang merupakan inti dari organisasi pendidikan berjalan dengan efektif.

Selain efektivitas pembelajaran , kepuasan mahasiswa ditentukan pula oleh efektivitas penerimaan mahasiswa baru dan registrasi mahasiswa. Penerimaan mahasiswa baru merupakan aspek penting dalam sistem manajemen akademik Universitas dan merupakan pintu gerbang pertama bagi calon mahasiswa untuk mengetahui lebih awal tentang universitas/institut yang akan mereka masuki untuk menuntut ilmu di jenjang perguruan tinggi.

Faktor penentu berikutnya adalah efektivitas bimbingan akademik, bimbingan merupakan proses pemberian bantuan dari pembimbing akademik kepada individu/mahasiswa yang dilakukan secara berkesinambungan sehingga mahasiswa dapat berhasil menyelesaikan sekolahnya, bimbingan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi efektivitas pembelajaran dan kepuasan mahasiswa,efektivitas pembelajaran tidak akan berjalan tanpa proses bimbingan akademik.


(12)

Nugraha, 2012

Usaha meningkatkan mutu proses pendidikan perlu pula didukung oleh suasana akademik yang kondusif, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) mensyaratkan salah satu komponen penilaian diantaranya adalalah suasana akademik, suasana akademik merujuk pada iklim yang mendukung interaksi antara dosen dan mahasiswa, antara sesama mahasiswa, maupun antara sesama dosen untuk mengoptimalkan proses pembelajaran.

Keberhasilan proses pendidikan perlu pula didukung oleh komitmen institusi perguruan tinggi dalam memberikan layanan pendukung akademik, diantaranya melalui layanan unggulan seperti fasilitas gedung perkuliahan, ruang seminar dan fasilitas lainnya yang selalu dirawat dengan baik, kenyamanan dan kebersihan kampus, layanan penunjang kampus seperti kelengkapan buku dan literatur di perpustakaan serta penerapan teknologi perpustakaan, kelengkapan dan kemuktahiran laboratorium, layanan pengembangan karir, kemudahan akses penggunaan teknologi informasi (internet) untuk berbagai keperluan,

keselamatan dan keamanan kampus, orientasi terhadap kepentingan mahasiswa dan

perhatian terhadap individu mahasiswa.

Tiga perguruan tinggi negeri (PTN) di Kota Bandung (ITB – UPI – UNPAD) saat ini sedang giat – giatnya mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan. Memperhatikan semangat peningkatan mutu pendidikan dengan tuntutan layanan prima dari mahasiswa, jelas bahwa kualitas layanan akademik perguruan tinggi di tiga perguruan tinggi tersebut perlu dikelola dengan sebaik-baiknya sehingga mahasiswa akan merasa puas dengan kualitas layanan akademik yang di berikan oleh perguruan tinggi. Kosekuensinya adalah perlunya proses penerimaan mahasiswa baru dan registrasi


(13)

Nugraha, 2012

Efektivitas Pembelajaran Dan Kepuasan Mahasiswa Di Perguruan Tinggi

mahasiswa yang efektif, proses bimbingan akademik yang efektif, suasana akademik yang kondusif, proses pembelajaran yang baik dan efektif serta komitmen institusi dalam layanan pendukung akademik meliputi ; layanan unggulan, layanan penunjang kampus, keselamatan dan keamanan kampus, perhatian pimpinan terhadap individu mahasiswa.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Berbagai persoalan dan tantangan yang dihadapi perguruan tinggi sebagaimana telah dikemukakan dalam latar belakang masalah di atas dirasakan oleh hampir semua perguruan tinggi termasuk Perguruan Tinggi Negeri di Kota Bandung.

Dari uraian latar belakang diatas peneliti melihat beberapa fenomena/bukti empiris yaitu pertama dengan peningkatan jumlah perguruan tinggi terutama PTS yang meningkat menyebabkan persaingan dalam penerimaan mahasiswa baru yang semakin ketat, kedua

masih banyaknya program studi pada perguruan tinggi yang habis masa berlakunya (kadaluarsa) yang menyebabkan mutu dan ouput pendidikan terjadi penurunan,tidak adanya jaminan diterimanya di dunia kerja menjadi faktor pendorong masyarakat untuk tidak menyekolahkan anaknya ke perguruan tinggi diperburuk oleh kemampuan ekonomi yang melemah menjadi penyebab penurunan minat masuk perguruan tinggi, jumlah lulusan perguruan tinggi yang tidak terserap dunia kerja mengalami kenaikan, disebabkan telah terjadi ketidaksesuaian antara perguruan tinggi dan kualifikasi yang dibutuhkan sektor industri dan jasa di masyarakat. Ketiga, tuntutan layanan prima dari mahasiswa terhadap kualitas layanan akademik perguruan tinggi. Keempat tuntutan globalisasi yaitu ilmu


(14)

Nugraha, 2012

pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang dengan cepat sehingga menuntut perguruan tinggi mengejar ketertinggalan serta masuknya perguruan tinggi asing ke Indonesia menyebabkan persaingan semakin ketat.

Terkait dengan berbagai persoalan yang dikemukakan dalam latar belakang penelitian, perguruan tinggi negeri di daerah penelitian dihadapkan dengan sejumlah permasalahan baik eksternal dan internal, dari uraian permasalahan diatas maka dapat diindentifikasi : a. Proses penerimaan mahasiswa baru dan regiatrasi mahasiswa masih dirasakan kurang

efektif dan efisien.

b. Bimbingan akademik yang diberikan oleh pembimbing akademik/dosen wali dalam membantu penanganan persoalan mahasiswa belum efektif.

c. Suasana akademik yang kondusif dan efektif untuk mengoptimalkan proses pembelajaran belum tercipta dengan baik.

d. Komitmen institusi dalam memberikan layanan pendukung akademik pada umumya kurang memadai dan belum mencapai standar layanan.

Berdasarkan identifikasi masalah seperti dikemukakan diatas, maka penelitian ini akan

melakukan kajian tentang “Efektivitias Pembelajaran dan Kepuasan Mahasiswa di

Perguruan Tinggi” :Analisis Pengaruh Efektivitas Penerimaan Mahasiswa Baru dan Registrasi Mahasiswa, Efektivitas Bimbingan Akademik, Suasana Akademik, Komitmen Institusi terhadap Efektivitas Pembelajaran dan Kepuasan Mahasiswa di Tiga Perguruan Tinggi Negeri di Kota Bandung.


(15)

Nugraha, 2012

Efektivitas Pembelajaran Dan Kepuasan Mahasiswa Di Perguruan Tinggi

Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan identifikasi masalah, masalah utama dalam penelitian ini adalah : adanya ketidak efektipan proses pembelajaran dan ketidakpuasan mahasiswa di tiga perguruan tinggi negeri (PTN) di Kota Bandung. Maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

a. Bagaimana kondisi aktual efektivitas pembelajaran, efektivitas penerimaan mahasiswa baru dan registrasi mahasiswa, efektivitas bimbingan akademik, suasana akademik dan komitmen institusi pada layanan pendukung akademik di tiga perguruan tinggi negeri di Kota Bandung.

b. Bagaimana pengaruh parsial efektivitas penerimaan mahasiswa baru dan registrasi mahasiswa, efektivitas bimbingan akademik, suasana akademik, komitmen institusi dalam layanan pendukung akademik terhadap efektivitas pembelajaran ?

c. Bagaimana pengaruh parsial efektivitas penerimaan mahasiswa baru dan registrasi mahasiswa, efektivitas bimbingan akademik, suasana akademik, komitmen institusi dalam layanan pendukung akademik terhadap kepuasan mahasiswa ?

d. Bagaimana pengaruh efektivitas pembelajaran terhadap kepuasan mahasiswa ?

e. Bagaimana pengaruh simultan efektivitas penerimaan mahasiswa baru dan registrasi mahasiswa, efektivitas bimbingan akademik, suasana akademik, komitmen institusi dalam layanan pendukung akademik terhadap efektivitas pembelajaran ?

f. Bagaimana pengaruh simultan efektivitas penerimaan mahasiswa baru dan registrasi mahasiswa, efektivitas bimbingan akademik, suasana akademik, komitmen institusi dalam layanan pendukung akademik terhadap kepuasan mahasiswa ?


(16)

Nugraha, 2012

Tujuan Penelitian secara umum dalam penelitian yaitu untuk mendeskripsikan dan menganalisis faktor – faktor yang berkontribusi terhadap efektivitas pembelajaran dan kepuasan mahasiswa di tiga perguruan tinggi negeri di Kota Bandung, dan secara khusus bertujuan :

1. Mengetahui dan menganalisis kondisi aktual efektivitas pembelajaran, efektivitas penerimaan mahasiswa baru dan registrasi mahasiswa, efektivitas bimbingan akademik, suasana akademik, komitmen institusi pada layanan pendukung akademik di tiga perguruan tinggi negeri di Kota Bandung.

2. Menganalisis seberapa besar pengaruh parsial efektivitas penerimaan mahasiswa baru dan registrasi mahasiswa, efektivitas bimbingan akademik, suasana akademik, komitmen institusi pada layanan pendukung akademik terhadap efektivitas pembelajaran di tiga perguruan tinggi negeri di Kota Bandung

3. Menganalisis seberapa besar pengaruh parsial efektivitas penerimaan mahasiswa baru dan registrasi mahasiswa, efektivitas bimbingan akademik, suasana akademik, komitmen institusi pada layanan pendukung akademik terhadap kepuasan mahasiswa di tiga perguruan tinggi negeri di Kota Bandung

4. Menganalisis seberapa besar pengaruh efektivitas pembelajaran terhadap kepuasan mahasiswa di tiga perguruan tinggi negeri di Kota Bandung.

5. Menganalisis seberapa besar pengaruh simultan efektivitas penerimaan mahasiswa baru dan registrasi mahasiswa, efektivitas bimbingan akademik, suasana akademik, komitmen institusi pada layanan pendukung akademik terhadap efektivitas pembelajaran di tiga perguruan tinggi negeri di Kota Bandung


(17)

Nugraha, 2012

Efektivitas Pembelajaran Dan Kepuasan Mahasiswa Di Perguruan Tinggi

6. Menganalisis seberapa besar pengaruh simultan efektivitas penerimaan mahasiswa baru dan registrasi mahasiswa, efektivitas bimbingan akademik, suasana akademik, komitmen institusi pada layanan pendukung akademik terhadap kepuasan mahasiswa di tiga perguruan tinggi negeri di Kota Bandung

7. Merumuskan model hipotetik efektivitas pembelajaran dan kepuasan mahasiswa berdasarkan hasil analisis kombinasi pengaruh faktor – faktor ; efektivitas penerimaan mahasiswa baru dan registrasi mahasiswa, efektivitas bimbingan akademik, suasana akademik, komitmen institusi pada layanan pendukung akademik

D. Metode Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian survey dengan pendekatan kuantitatif. Seperti dikemukakan Sugiyono (2008;6) Metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan) , tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data misalnya dengan pengedaran kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya, Metode kuantitatif merupakan metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah – kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini juga disebut method discovery karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) baru . Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka – angka dan analisis menggunakan statistik.

Penelitian ini juga dapat disebut sebagai penelitian korelasional atau correlational research karena penelitian ini ingin melihat apakah antara dua variabel atau lebih ada


(18)

Nugraha, 2012

hubungan atau tidak, dan bila ada berapa kekuatan hubungan lanjut. Variabel – variabel dalam penelitian ini adalah efektivitas penerimaan mahasiswa baru dan registrasi mahasiswa sebagai variabel X1, efektivitas bimbingan akademik sebagai variabel X2, suasana akademik sebagai variabel X3, komitmen institusi dalam layanan pendukung akademik sebagai variabel X4 terhadap efektivitas pembelajaran sebagai variabel Y1 serta memberikan pengaruh terhadap kepuasan mahasiswa variabel Y2.

Lokasi Penelitian dilakukan pada tigas perguruan tinggi negeri (PTN) di kota Bandung yaitu ITB, UNPAD, dan UPI, Objek penelitian adalah mahasiswa S-1 mulai

tahun ketiga atau semester ≥ 5 yang telah mengalami layanan yang diberikan oleh PTN

tersebut.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah structural equation modeling (SEM). Menurut Sugiyono (2010:323), SEM dapat didesripsikan sebagai suatu analisis yang menggabungkan pendekatan analisis faktor (factor analysis), model struktural (structural model), dan analisis jalur (path analysis). Dengan demikian, di dalam analisis SEM dapat dilakukan tiga macam kegiatan secara serentak, yaitu pengecekan validitas dan reliabilitas instrumen (berkaitan dengan analisis faktor konfirmatori), pengujian model hubungan antar variabel (berkaitan dengan analisis jalur), dan kegiatan untuk mendapatkan suatu model yang cocok untuk prediksi (berkaitan dengan analisis regresi atau analisis model struktural).

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran pada : 1. Keilmuan


(19)

Nugraha, 2012

Efektivitas Pembelajaran Dan Kepuasan Mahasiswa Di Perguruan Tinggi

Penelitian ini berguna bagi pengembangan dan pengayaan program ; pembelajaran dan kepuasan mahasiswa di perguruan tinggi, penerimaan mahasiswa baru dan registrasi mahasiswa, proses bimbingan akademik, suasana akademik, pengelolaan kualitas layanan akademik.

2. Pimpinan pengelola perguruan tinggi

Secara khusus penelitian ini diharapkan dapat berguna : (1) sebagai pedoman dalam proses pengambilan keputusan, menjalankan kebijakan dalam rangka pelaksanaan penjaminan mutu khususnya dalam hal efektivitas pembelajaran dan kepuasan mahasiswa di perguruan tinggi. (2) sebagai landasan untuk meningkatkan mutu kinerja dosen dalam melaksanakan tugasnya sebagai pembimbing akademik disamping sebagai pendidik, peneliti dan pengabdian pada masyarakat. (3) sebagai pedoman dalam menciptakan suasana akademik yang kondusif untuk menunjang kinerja dosen dan meningkatkan prestasi mahasiswa.(4) Sebagai pedoman dalam menyusun skala program prioritas kualitas layanan akademik di perguruan tinggi.

F. Struktur Organisasi Disertasi

Struktur organisasi penulisan yang digunakan dalam penelitian disertasi ini diuraikan ke dalam lima bab, yaitu : Bab I Pendahuluan, berisi latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian, serta struktur organisasi disertasi. Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian, menguraikan landasan konseptual yang bersumber dari berbagai teori yang relevan serta dari temuan – temuan penelitian terdahulu yang relevan dengan bidang yang diteliti, kerangka pemikiran serta hipotesis penelitian. Bab III


(20)

Nugraha, 2012

Metode Penelitian, menguraikan tentang lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data serta analisis data. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi mengenai hasil penelitian disertasi yaitu kondisi aktual tiap variabel kualitas layanan akademik perguruan tinggi, seberapa besar kontribusi parsial variabel bebas terhadap efektivitas pembelajaran dan kepuasan mahasiswa, seberapa besar kontribusi simultan variabel bebas terhadap efektivitas pembelajaran dan kepuasan mahasiswa, Hasil pembahasan mengungkapkan tentang analisis terhadap hasil penelitian dan pengembangan model. Bab V Kesimpulan dan Saran, menyajikan hasil pemikiran reflektif dari bab sebelumnya, yang dituangkan ke dalam dua bagian yaitu kesimpulan dan saran.


(21)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di tiga perguruan tinggi negeri (PTN) di Kota Bandung yaitu ; Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Padjajaran (UNPAD),

2. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan elemen atau unsur yang akan kita teliti sedangkan Sampel adalah sebagian dari Populasi , syarat sampel yang baik adalah yang dapat mewakili sebanyak mungkin karakteristik populasi, Dalam bahasa pengukurannya, artinya sampel harus valid yaitu bisa mengukur sesuatu yang seharusnya diukur yaitu a) Akurasi atau Ketepatan yaitu tingkat ketidakadaan “bias” (kekeliruan) dalam sampel. b) Presisi

yaitu memiliki tingkat presisi estimasi, presisi mengacu pada sedekat mana estimasi kita dengan karakteristik populasi.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa perguruan tinggi negeri di Kota Bandung, yang terdiri dari tiga perguruan tinggi negeri di Kota Bandung, Objek penelitian adalah mahasiswa S-1, yang telah mendapatkan layanan yang diberikan oleh perguruan tinggi (semester ≥ 5). Populasi dapat dilihat seperti tabel 3.1, sebagai berikut :


(22)

Tabel 3.1. Populasi Penelitian

(Program S-1, Perguruan Tinggi UPI, UNPAD dan ITB)

No. Perguruan Tinggi Negeri Populasi Mahasiswa

1. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) 18.981

2. Universitas Padjajaran (UNPAD) 29.273

3. Institut Teknologi Bandung (ITB) 15.164

Jumlah Populasi 63.418

Sumber : Laporan tahunan dan Website (UPI ; Juni 2011, UNPAD ; Oktober 2011, ITB ; Oktober 2011 b. Sampel

Sampel penelitian adalah bagian yang mewakili populasi untuk diteliti, Sugiyono (2010;91) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Karena metode dan analisis data menggunakan Structural Equation Modelling (SEM), maka ukuran sampel harus memenuhi ukuran sampel minimal untuk penerapan model SEM. Secara umum, ukuran sampel untuk model persamaan struktural paling sedikit 200 pengamatan (Kelloway, 1998 dalam Bacharuddin dan Harapan, 2003 : 68). Sedangkan pendapat Hair, Aderson, Tatham dan Black dalam Kusnendi (2005) yang menyarankan ukuran sampel minimal untuk analisis SEM adalah 100 sampai 200.

Sejalan dengan beberapa pendapat diatas, Joreskog dan Sorbom (1988 : 32) dalam Wijanto (2008 : 48) menyatakan bahwa hubungan antara banyaknya variabel dan ukuran sampel minimal dalam model struktural dapat dilihat pada tabel 3.2

Tabel 3.2 Ukuran Sampel Minimal untuk SEM Banyaknya Variabel Ukuran Sampel

Minimal

3 200

5 200

10 200

15 360

20 630

25 975

30 1395


(23)

Bentler dan Chou, (1987) dalam Wijanto (2008 : 46) menyarankan bahwa paling rendah rasio lima responden per variabel teramati akan mencukupi untuk distribusi normal ketika sebuah variabel laten mempunyai beberapa indikator (variabel teramati) dan rasio 10 responden per variabel teramati akan mencukupi untuk distribusi lain. Berdasarkan hal ini, maka sebagai rule of thumb ukuran sampel yang diperlukan untuk estimasi ML (maximum likehood) minimal 5 responden untuk setiap variabel teramati yang ada didalam model, sedangkan estimasi WLS (Wighted Least Square) memerlukan minimal 10 responden untuk setiap variabel teramati.

Pada penelitian ini jumlah indikatornya sebesar 62 indikator (item pertanyaan) dan menggunakan metode estimasi maximum likehood maka dengan rule of thumb, ukuran sampel yang diperlukan minimal 62 X 5 = 310 responden. Sedangkan data yang disebarkan dengan perhitungan metoda slovin dengan jumlah populasi 63.418 responden dan tingkat kekeliruan sebesar 5% maka didapat jumlah sampel sebesar 397 responden sehingga memenuhi batas minimal yang ditentukan oleh model SEM, untuk perhitungan masing – masing sampel perguruan tinggi menggunakan proporsional random sampling

dapat dilihat pada tabel 3.3

Tabel 3.3. Perhitungan Sampel Penelitian Perguruan Tinggi (Program S-1, Perguruan Tinggi UPI, UNPAD dan ITB)

No. Perguruan Tinggi Negeri Populasi

Mahasiswa

Sampel Mahasiswa 1. Universitas Pendidikan Indonesia

(UPI)

18.981

119

2. Universitas Padjajaran (UNPAD) 29.273 183

3. Institut Teknologi Bandung (ITB) 15.164 95

Jumlah 63.418 397


(24)

Setelah ditentukan jumlah sampel masing – masing perguruan tinggi, kemudian ditentukan jumlah masing – masing sampel untuk fakultas yang berada di masing – masing perguruan tinggi dari mahasiswa S1 secara proporsional random sampling.

1) Universitas Pendidikan Indonesia

Tabel 3.4. Perhitungan Sampel Penelitian masing – masing Fakultas Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

No. Fakultas Populasi

Mahasiswa

Sampel Mahasiswa

1. Fakultas Ilmu Pendidikan 3.917 25

2. Fakultas Pendidikan IPS 2.000 13

3. Fakultas PBS 3.963 25

4. Fakultas Pendidikan MIPA 2.964 19

5. Fakultas PTK 1.921 12

6. Fakultas POK 2.296 14

7. Fakultas PEB 1.920 12

Jumlah 18.981 119


(25)

2) Universitas Padjadjaran

Tabel 3.5 Perhitungan Sampel Penelitian masing – masing Fakultas Universitas Padjajaran (UNPAD)

No. Fakultas Populasi

Mahasiswa

Sampel Mahasiswa

1. Fakultas Hukum 3.194 20

2. Fakultas Ekonomi 2.554 16

3. Fakultas Kedokteran 941 6

4. Fakultas MIPA 2.202 14

5. Fakultas Pertanian 1.884 12

6. Fakultas Kedokteran Gigi 574 4

7. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 4.267 27

8. Fakultas Sastra 3.789 24

9. Fakultas Psikologi 714 4

10. Fakultas Peternakan 1.296 8

11. Fakultas Ilmu Komunikasi 3.427 21

12. Fakultas Keperawatan 740 5

13. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan 1.066 7

14. Fakultas Teknologi Industri Pertanian 1.123 7

15. Fakultas Farmasi 649 4

16. Fakultas Teknik Geologi 853 5

Jumlah 29.273 183

Sumber : http://pacis.unpad.ac.id terakhir download 4 oktober 2011 3) Institut Teknologi Bandung

Tabel 3.6. Perhitungan Sampel Penelitian masing – masing Fakultas Institut Teknologi Bandung (ITB)

No. Fakultas Populasi

Mahasiswa

Sampel Mahasiswa

1. Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati 678 4

2. Sekolah Teknik Elektro dan Informatika 1.857 12

3. Fakultas Seni Rupa dan Desain 1.028 6

4. Sekolah Farmasi 750 5

5. Sekolah Bisnis dan Manajemen 722 5

6. Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan

1.300

8

7. Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara 1.408 9

8. Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian 1.337 8

9. Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan 1.529 10

10. Fakultas Teknologi Industri 1.907 12

11. Sekolah Arsiktektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan

972

6 12. Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengetahuan

Alam

1.676

10

Jumlah 15.164 95


(26)

B. Desain Penelitian

Desain penelitian (Nasution, 2011; 37) adalah rencana tentang cara melaksanakan penelitian, desain penelitian gunanya untuk ; 1) memberi pegangan tentang cara pelaksanaan penelitian, 2) menentukan batas-batas penelitian, 3) memberikan gambaran tentang apa yang akan dilakukan. Adapun desain penelitian ini mengikuti tahapan seperti terlihat pada gambar 3.1

Persiapan Penelitian Tahap Studi

Studi Literatur Teori/Konsep yang Berkaitan Dengan Penelitian Studi Lapangan Wawancara

Observasi Langsung Ke Perguruan Tinggi

Dokumentasi

Model Persamaan Struktural (SEM)

Uji Kesesuaian Model

Kesimpulan dan Saran Hasil Penelitian dan Pembahasan

serta Pembuatan Model Identifikasi dan Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Latar Belakang Penelitian Metode Penelitian

Lokasi dan Subjek Popolasi/Sampel

Penelitian

Lokasi Penelitian

Populasi dan Sampel Penelitian

Penyusunan kisi –

instrumen dan Pembuatan Kuesioner

Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Penyebaran kuesioner (angket), wawancara,

dokumentasi

Identifikasi Model Membangun Model yang Berbasis Teori

Membangun Diagram Jalur Hubungan Sebab Akibat

Menjabarkan Diagram Jalur ke dalam Persamaan Matematis

Memilih Tipe Matriks Input

Analisis Data Instrumen Penelitian

Proses Pengembangan Instrumen

Interpretasi dan Modifikasi Model Teknik Pengumpulan

Data


(27)

C. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini merupakan penelitian yang berdasarkan pada teori yang sudah ada dan kemudian peneliti kembangkan menjadi sebuah model yang digunakan untuk meneliti. Sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan inferensial.

Beberapa karakteristik dari penelitian deskriptif dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Penelitian deskriptif menuturkan sesuatu secara sitematis tentang data atau

karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat, serta menganalisis (karena itu metode ini sering disebut metode analitik) dan menginterprestasikan data yang ada.

2. Penelitian deskriptif menekankan pada observasi dan suasana alamiah (natural setting), hypothesis generating, hypothesis testing. Heuristik dan bukan verifikatif. Oleh karena itu penelitian deskriptif sangat berguna untuk melahirkan teori-teori tentative.

3. Terdapat beberapa jenis penelitian deskriptif, antara lain survey, studi kasus, studi dokumentasi.

Dilihat dari karakteristik tersebut, maka penelitian yang dilakukan ini adalah termasuk penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, sebagaimana merujuk pada kesesuaian langkah – langkah dengan apa yang diungkapkan Nasution (1988 : 12 – 14 ) sebagai ciri – ciri penelitian kuantitatif.

a. Rancangan : spesifik, jelas, terinci ditentukan secara mantap sejak awal, menjadi pegangan langkah demi langkah.

b. Tujuan : menunjukan hubungan antar variabel, menguji teori, mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif,


(28)

c. Teknik penelitian : eksperimen, survey, observasi berstruktur, wawancara bertruktur,

d. Instrumen penelitian menggunakan angket, wawancara, skala, komputer, kalkulator e. Data : kuantitatif, hasil pengukuran berdasarkan variabel yang dioperasionalkan

dengan menggunakan instrumen,

f. Sampel yang digunakan besar dan representatif, sedapat mungkin random

g. Hubungan dengan responden : berjarak, sering tanpa kontak langsung, hubungan antara peneliti subyek, jangka pendek,

h. Analisis dilakukan pada taraf akhir setelah pengumpulan data selesai, deduktif menggunakan statistik,

i. Usulan rancangan : luas dan terinci, banyak literatur yang berhubungan dengan masalah, prosedur yang spesifik dan terinci langkah – langkahnya, masalah diuraikan dan ditunjuk kepada fokus tertentu, hipotesis dirumuskan dengan jelas, ditulis terinci dan lengkap sebelum terjun ke lapangan.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey dengan pendekatan kuantitatif. Seperti dikemukakan Sugiyono (2010;5) Metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan) , tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data misalnya dengan pengedaran kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya, Metode kuantitatif merupakan metode ilmiah karena telah memenuhi kaidah –kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini juga disebut method discovery karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi . Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka – angka dan analisis menggunakan statistik.

Adapun langkah-langkah penelitian survey ini adalah : (1) merumuskan masalah-masalah penelitian dan menentukan tujuan survey ; (2) menentukan konsep dan hipotesa serta menggali kepustakaan ; (3) menentukan sampel ; (4) membuat kuesioner ; (5) melakukan pekerjaan lapangan ; (6) mengolah data ; (7) analisis dan laporan.


(29)

Penelitian ini juga dapat disebut sebagai penelitian korelasional atau correlational research karena penelitian ini ingin melihat apakah antara dua variabel atau lebih ada hubungan atau tidak, dan bila ada berapa kekuatan hubungan lanjut. Maksudnya, selain untuk melihat hubungan beserta kekuatannya, juga mungkin untuk untuk membuat ramalan, dugaan, perkiraan yang didasarkan kepada kuat atau lemahnya hubungan itu, semakin kuat hubungan semakin tinggi daya prediksinya

Analisis data dalam penelitian ini adalah Structural Equation Modeling (SEM). Menurut Sugiyono (2010:323), SEM dapat didesripsikan sebagai suatu analisis yang menggabungkan pendekatan analisis faktor (factor analysis), model structural (structural model), dan analisis jalur (path analysis). Dengan demikian, di dalam analisis SEM dapat dilakukan tiga macam kegiatan secara serentak, yaitu pengecekan validitas dan reliabilitas instrumen (berkaitan dengan analisis faktor konfirmatori), pengujian model hubungan antar variabel (berkaitan dengan analisis jalur), dan kegiatan untuk mendapatkan suatu model yang cocok untuk prediksi (berkaitan dengan analisis regresi atau analisis model struktural).

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Dalam upaya menghindari penafsiran berbeda terhadap lingkup kajian penelitian, berikut ini dikemukakan definisi dan batasan operasional yang digunakan dalam menjelaskan permasalahan penelitian.

1. Kepuasan Mahasiswa adalah Suatu keadaan dimana terjadinya kesesuaian antara harapan dengan kenyataaan yang dirasakan oleh mahasiswa, khususnya yang berada di lingkungan ke tiga perguruan tinggi negeri di daearah penelitian, terkait dengan kualitas layanan akademik selama ia menempuh perkuliahan.


(30)

2. Efektivitas pembelajaran, merupakan pencapaian hasil belajar yang perlu dikuasai mahasiswa dari sejumlah bahan ajar yang telah ditetapkan, melalui proses pembelajaran yang dirancang oleh pengembang program yaitu dosen.

3. Efektivitas penerimaan mahasiswa baru dan registrasi mahasiswa adalah tingkat pencapaian layanan pada penerimaan mahasiswa baru dan registrasi mahasiswa (panitia penerimaan mahasiswa baru dan registrasi mahasiswa). yang dioperasionalkan dengan sub variabel:

a. Efektivitas penerimaan mahasiswa baru dan bantuan keuangan mahasiswa/beasiswa, yaitu pencapian kualitas layanan yang diberikan perguruan tinggi (panitia penerimaan mahasiswa baru) pada tahapan rekrutmen mahasiswa baru dan informasi program bantuan biaya pendidikan (beasiswa).

b. Efektivitas registrasi mahasiswa yaitupencapaian kualitas layanan yang diberikan perguruan tinggi pada tahapan proses registrasi dan pembayaran uang kuliah, apakah sudah berjalan lancar dan efektif.

4. Efektivitas bimbingan akademik, yaitu mengukur pencapaian layanan bimbingan yang diberikan oleh pembimbing akademik/dosen wali/dosen konselor kepada mahasiswa untuk mencapai tujuan bimbingan akademik yaitu mengembangkan diri dan kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan dirinya. 5. Suasana akademik adalah layanan akademik (iklim yang mendukung interaksi antar

mahasiswa-dosen-tenaga kependidikan, maupun dengan pihak luar) untuk mengoptimalkan proses pembelajaran, meningkatkan mutu kegiatan akademik, di dalam maupun di luar kelas yang dioperasionalkan dengan sub variabel yang meliputi :


(31)

a. Iklim kampus, yaitu layanan yang diberikan perguruan tinggi kepada mahasiswa sehingga terbentuk suatu iklim kampus yang baik dalam mengoptimalkan proses pembelajaran, meningkatkan mutu kegiatan akademik.

b. Kehidupan Kampus , yaitu layanan yang diberikan perguruan tinggi kepada mahasiswa yang berhubungan dengan kehidupan kampus sehari-hari yang disediakan oleh institusi, diantaranya mulai dari sarana olah raga, kantin, perpustakaan hingga kehidupan asrama, tempat ibadah.

6. Komitmen Institusi dalam layanan pendukung akademik yaitu sikap atau cara institusi dalam melayani para peserta didik/mahasiswa secara memuaskan, komitmen perguruan tinggi dalam pelayanan pemenuhan kebutuhan mahasiswa sebagai pelanggan eksternal. Variabel ini dioperasional oleh sub variabel, yang meliputi :

a. Layanan unggulan, yaitu layanan perguruan tinggi yang diberikan kepada mahasiwa secara umum terutama staf front-line (dosen dan karyawan administrasi).

b. Layanan Penunjang Kampus, yaitu mengukur kualitas layanan pendukung akademik yang membuat kuliah lebih bermakna dan produktif

c. Keselamatan dan keamanan kampus, yaitu mengukur tanggung jawab kampus terhadap keamanan mahasiswa dari bahaya kecelakaan ataupun gangguan keamanan

d. Perhatian terhadap individu mahasiswa, yaitu komitmen perguruan tinggi untuk memperlakukan mahasiswa sebagai seorang individu yang dihargai mulai dari level personalnya, baik di fakultas, program studi/departemen, lembaga pendukung, dosen, karyawan dan lainnya dalam memperlakukan mahasiswa sebagai seorang individu.


(32)

e. Orientasi terhadap kepentingan mahasiswa, yaitu mengukur sikap institusi dalam memperlakukan mahasiswa diantaranya pemberian penghargaan kepada mahasiswa yang berprestasi, kebijakan dan peraturan yang berorienasi kepada mahasiswa 7. Kualitas layanan akademik perguruan tinggi : layanan yang diberikan oleh

perguruan tinggi (pimpinan, dosen, karyawan administrasi) dalam upaya memberikan kepuasan kepada mahasiswa/peserta didik.

E. Instrumen Penelitian

Untuk memudahkan pelaksanaan penelitian, maka diperlukan kisi – kisi instrumen yang digunakan, kisi – kisi instrumen terdiri aspek yang merupakan ciri dari variabel yang digunakan, selanjutnya aspek tersebut diturunkan menjadi sub variabel, kemudian sub variabel diturunkan kembali menjadi indikator yang diturunkan kembali menjadi item pernyataan, yang selanjutnya disebut dengan instrumen penelitian.

Kisi – kisi instrumen dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.7 Variabel Penerimaan Mahasiswa Baru dan Registrasi Mahasiswa

Variabel Sub Variabel Indikator

Efektivitas Penerimaan Mahasiswa Baru dan Registrasi Mahasiswa (X1) (Quan. C.J, 1980 ; 26), (Kotler, 1995 : 395), (HELTS 2003

– 2010, 2004 ; 33), (Gaffar, F, 2006) dan (Noel-Levitz, 2006)

Efektivitas penerimanaan mahasiswa baru dan bantuan beasiswa

1. Ketersediaan informasi pendaftaran mahasiswa baru

2. Kemudahan proses pendaftaran mahasiswa baru

3. Informasi biaya pendaftaran dan biaya kuliah

4. Informasi beasiswa

5. Informasi hasil ujian saringan masuk Efektivitas registrasi

mahasiswa

1. Kejelasan proses registrasi (jadwal dan informasi)

2. Kemudahan dalam proses registrasi 3. Kesesuaian dengan jadwal pelayanan 4. Kejelasan biaya yang harus dibayarkan

dan kesempatan untuk melakukan perubahan rencana studi


(33)

Tabel 3.8 Variabel Efektivitas Bimbingan Akademik

Variabel Sub Variabel Indikator

Efektivitas Bimbingan Akademik(X2) (Kotler, 1995 : 395), (Noel-Levitz, 2006), (Hamalik. O, 2003 ; 91 – 92), (Makmun. A.S, 2000 ; 277).

- 1. Kemudahan Pembimbing Akademik (PA) /dosen wali untuk ditemui

2. Perhatian dari Dosen Wali (PA) terhadap individu mahasiswa

3. Sikap dari PA /dosen wali terhadap keinginan/permasalahan mahasiswa. 4. Kemampuan PA/dosen wali dan

keterlibatan konselor dalam menangani permasalahan mahasiswa

Suasana Akademik (X3)

Hoy & Miskel, 2008 :43), (Noel-Levitz, 2006), (Buku VI ; Suasana Akademik, 2005 : 24), (BAN PT, 2003)

Iklim kampus (campus climate)

1. Kebanggaan menjadi mahasisiwa di perguruan tinggi

2. Rasa memiliki terhadap perguruan tinggi 3. Iklim dan budaya belajar yang kondusif di

kampus

4. Dukungan institusi terhadap kreatifitas mahasiswa

5. Ketersediaan sarana komunikasi yang menanpung usulan, pendapat dan keluhan mahasiswa

Kehidupan kampus (campus life)

1. Ketersediaan sarana dan prasarana pendukung akademik (tempat ibadah, sarana olahraga dll) yang diperlukan. 2. Kualitas kafeteria kampus meliputi

kesehatan makanan dan minuman serta kenyamananya

3. Keefektifan orientasi studi mahasiswa baru 4. Dukungan universitas terhadap

kegiatan/organisasi mahasiswa

5. Kemudahan memperoleh informasi tentang seputar kehidupan kampus

6. Dukungan terhadap kegiatan ilmiah mahasiswa

7. Penegakan kedisiplinan dalam mematuhi peraturan


(34)

Tabel 3.9 Variabel komitmen Institusi dalam Layanan Pendukung Akademik

Variabel Sub Variabel Indikator

Komitmen Institusi dalam Layanan Pendukung Akademik (X4). (Anantan. L, 2008), (Elhaitaimy, 1990), (Noel-Levitz, 2006). (Barata, A.A 2003 : 27).

Layanan unggulan (service excellence)

1. Penampilan yang menarik, sopan, jujur dan ramah dari Dosen dan karyawan

administrasi.

2. Dosen dan karyawan adminisrasi mudah dikenali

3. Tingkat kualitas gedung perkuliahan (ruang kelas), laboratorium, ruang seminar yang terawat baik.

4. Kebersihan dan kenyamanan kampus dan fasilitas lainnya

Layanan dukungan kampus (campus support service)

1. Ketersediaan buku – buku dan literatur pepustakaan

2. Sikap dan Kemampuan karyawan perpustakaan dalam bertugas

3. Kemuktahiran teknologi pada perpustakaan 4. Kelengkapan dan kemuktahiran peralatan

laboratorium

5. Kemudahan akses penggunaan komputer dalam berbagai keperluan .

6. Memberikan informasi dan pelayanan dalam pengembangan karir mengenai berbagai prospek dan peluang kerja.(magang, kerja praktek dll) Keselamatan dan Keamanan

kampus (campus safety and security)

1. kecukupan jumlah pengamanan dan kesigapan satuan pengamanan kampus 2. Tingkat keamanan kampus dan lingkungan

sekitarnya.

3. Ketersediaan area parkir yang luas, aman dan tertib

Orientasi terhadap kepentingan mahasiswa (student centeredness)

1. Kebijakan dan peraturan yang berorientasi kepada kepentingan mahasiswa

2. Penghargaan yang diberikan kepada mahasiswa yang berprestasi.

3. Adanya komunikasi antara mahasiswa dan pihak universitas

Perhatian Terhadap individual mahasiswa (concern for individual)

1. Perhatian kepada mahasiswa secara individu dari pimpinan, dosen dan karyawan administrasi

2. Perhatian terhadap evaluasi belajar secara individu dari pihak universitas

3. Hak – hak mahasiswa sebagai individu selalu dihormati dan dihargai.


(35)

Tabel 3.10 Variabel Efektivitas Pembelajaran

Variabel Sub Variabel Indikator

Efektivitas pembelajaran (Y1)

Hoy & Miskel, 2008 :43), (Noel-Levitz, 2006), (Kotler, 1995 : 395), (Sutikno, 2008 ; 24), (Cohen and McKeachie dalam Berk (2006))

- 1. Kurikulum yang relevan 2. Efektivitas proses pembelajaran 3. Efektivitas dan efisiensi penggunaan

sumber daya pembelajaran 4. Evaluasi hasil pembelajaran 5. Nilai tambah proses pembelajaran

(kedisiplinan, kemampuan

berkomunikasi,tingkat kematangan dll)

Tabel 3.11. Variabel Kepuasan Mahasiswa

Variabel Sub Variabel Indikator

Kepuasan Mahasiswa (Y2).

(Sallis, E, 1993; 66-68 ), (Kotler, 2009 ; 164), Engel (1990) dalam Fandy Tjiptono ( 2011), Wilkie (1990)

- 1. Tingkat kepuasan (Kinerja saat ini) kualitas layanan akademik perguruan tinggi.

2. Tingkat kepentingan/harapan kualitas layanan akademik perguruan tinggi.

F. Proses Pengembangan Instrumen 1. Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2010: 137) mengatakan bahwa validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dugunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Jadi dapat dikatakan semakin tinggi validitas suatu alat ukur, maka alat ukur tersebut mengenai sasarannya, atau menunjukkan apa yang seharusnya di ukur. Suatu instrumen ukur dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila instrumen ukur tersebut dapat menjalankan


(36)

fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur sesuai dengan makna dan tujuan pengukuran tersebut. Jika peneliti menggunakan kuesioner dalam mengumpulkan data penelitian, maka butir-butir yang disusun pada kuesioner tersebut merupakan instrumen (alat) ukur yang harus mengukur apa yang menjadi tujuan penelitian.

Langkah-langkah pengujian validitas adalah sebagai berikut: 1. Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur.

2. Melakukan uji coba skala pengukuran tersebut pada sejumlah responden. 3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.

4. Menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total dengan menggunakan rumus teknik korelasi product moment pearson yaitu:

�= � − .

²−( )²²−( ²)

Keterangan :

r = koefisien validitas item X = skor item (pernyataan) Y = skor total item (pernyataan) n = ukuran sampel

Dalam uji validitas ini nilai korelasi product moment dari masing-masing variabel penelitian dicari guna dibandingkan dengan dengan angka kritik tabel korelasi nilai r (tabel nilai r product moment).


(37)

Kaidah pengambilan kesimpulan, valid bila r hitung > r tabel dan tidak valid bila r hitung < r tabel. Tingkat kemaknaan yang akan digunakan (α) = 0.05.

Dalam uji validitas ini nilai korelasi product moment dari masing-masing variabel penelitian dicari guna dibandingkan dengan dengan angka kritik tabel korelasi nilai r. Pada tabel korelasi nilai r dapat diketahui nilai r tabel dengan cara menggunakan derajat kebebasan (df) = N – 2, maka didapatkan df = 30 – 2 = 28. karena nilai df = 28 maka pada tabel didapatkan nilai r tabelnya sebesar 0.374. Untuk hasil selengkapnya dijelaskan pada tabel dibawah ini (penyebaran kuesioner pretest terhadap 30 responden).

Tabel 3.12. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Kuesioner Penelitian

Item Pernyataan r Hitung r Tabel Keterangan

1

Kelengkapan informasi pendaftaran mahasiswa baru (AFAE1)

0.792 0.374 VALID

2

Kemudahan prosedur pendaftaran mahasiswa baru (AFAE2)

0.729 0.374 VALID

3

Kejelasan informasi biaya pendaftaran dan biaya kuliah (AFAE3)

0.908 0.374 VALID

4

Kejelasan informasi beasiswa (persyaratan, sumber, tata cara memperolehnya) (AFAE4)

0.701 0.374 VALID

5

Efektivitas ujian saringan masuk Universitas/Institut dan informasi hasil ujian saringan masuk (AFAE5)

0.906 0.374 VALID 6 Kejelasan jadwal dan informasi registrasi (RE1) 0.910 0.374 VALID 7 Kemudahan dalam proses registrasi mahasiswa(RE2) 0.872 0.374 VALID

8

Karyawan bagian registrasi bekerja dengan baik dalam melayani mahasiswa ( sesuai dengan jadwal pelayanan (RE3)

0.880 0.374 VALID

9 Kejelasan biaya yang harus dibayarkan (rincian biaya kuliah) (RE4)

0.917 0.374 VALID

10

Kemudahan pembimbing akademik (PA)/Dosen Wali untuk ditemui (AAE1 )

0.790 0.374 VALID

11

Perhatian Personal dari PA (dosen wali) terhadap keberhasilan individu mahasiswa (Mis : masalah akademik yang dihadapi mahasiswa) (AAE2 )

0.888 0.374 VALID

12

Sikap PA (dosen wali) dalam membantu mewujudkan keinginan/menangani permasalahan mahasiswa (keramahan, kesopanan, dll) (AAE 3)

0.728 0.374 VALID


(38)

Lanjutan Tabel 3.12. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Kuesioner Penelitian

Item Pernyataan r Hitung r Tabel Keterangan

13

Kemampuan PA/dosen wali dan keterlibatan dosen konselor dalam menangani permasalahan mahasiswa (AAE 4)

0.784 0.374 VALID

14 kebanggaan sebagai mahasiswa Universitas/institut (CC1)

0.897 0.374 VALID

15

Perasaan memiliki (sense of belonging) terhadap universitas/institut (CC2)

0.912 0.374 VALID 16 Citra masyarakat terhadap universitas/institut (CC3) 0.819 0.374 VALID 17

Usaha untuk menciptakan budaya dan iklim belajar di kampus (CC4)

0.835 0.374 VALID

18

Kebebasan mahasiswa untuk melakukan kegiatan dan aktivitas yang bersifat positif (turnamen, olah raga, dll) (CC5)

0.848 0.374 VALID

19

Ketersediaan sarana komunikasi yang menampung usulan, pendapat dan keluhan mahasiswa (CC6)

0.786 0.374 VALID

20

Tingkat kualitas sarana prasarana pendukung akademik (tempat ibadah, olahraga, poliklinik, asrama dan lain-lain) (CL1)

0.816 0.374 VALID

21

Tingkat kualitas kafetaria kampus (kesehatan makanan, minuman dan kenyamanan) (CL2)

0.808 0.374 VALID

22

Orientasi studi yang diadakan bagi mahasiswa baru bermanfaat dan tidak memberatkan (CL3)

0.899 0.374 VALID

23

Kepedulian universitas (pimpinan, dosen) terhadap unit kegiatan dan organisasi mahasiswa (CL4)

0.849 0.374 VALID

24

Kemudahan memperoleh informasi seputar kampus (petunjuk/buku saku/peta) (CL5)

0.795 0.374 VALID

25

Dukungan universitas terhadap kegiatan ilmiah seperti seminar, lomba karya tulis ilmiah dll (CL6)

0.842 0.374 VALID

26

Peraturan dan disiplin yang ditegakan di kampus berlaku secara adil(CL7)

0.846 0.374 VALID

27

Dosen dan karyawan berpenampilan rapi, bersih dan sopan,serta bersikap jujur dan ramah (SE1)

0.895 0.374 VALID

28

Dosen dan karyawan mudah dikenali dari seragam atau tanda pengenal (SE2)

0.826 0.374 VALID

29

Fasilitas gedung perkuliahan (ruangan kelas),

laboratorium, ruang seminar dan fasilitas lainya selalu dirawat dengan baik (SE3)

0.840 0.374 VALID

30

Kebersihan dan kenyamanan lingkungan/suasana kampus dan fasilitas lainnya (SE4)

0.819 0.374 VALID

31

Kelengkapan buku – buku dan literatur di perpustakaan (CSS1)

0.584 0.374 VALID

32

Sikap dan kemampuan karyawan perpustakaan dalam bertugas (CSS2)

0.767 0.374 VALID

33

Penerapan komputerisasi pada perpustakaan (perpustakaan digital, dll) (CSS3)

0.767 0.374 VALID

34

Kelengkapan dan kemuktahiran peralatan laboratorium (computer, software, dll) dalam kondisi yang baik (tidak rusak) (CSS4)


(39)

Lanjutan Tabel 3.12. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Kuesioner Penelitian

Item Pernyataan

r

Hitung

r

Tabel Keterangan

35

Ketersediaan tutorial atau responsi bagi mahasiswa (CSS5)

0.863 0.374 VALID

36

Kemudahan akses penggunaan komputer untuk berbagai keperluan (Internet, tugas) (CSS6)

0.842 0.374 VALID

37

Tingkat kualitas layanan administrasi secara umum (CSS7)

0.779 0.374 VALID

38

Tingkat kualitas layanan pengembangan karir Universitas dalam membantu mahasiswa mendapatkan pekerjaan, magang, kerja praktek dan lain - laian (CSS8)

0.711 0.374 VALID

39

Kecukupan jumlah pengamanan dan Kesigapan satuan pengamanan terhadap keamanan, keselamatan dan ketertiban kampus (CSSS1)

0.908 0.374 VALID

40 Tingkat keamanan kampus dan lingkungan sekitarnya dari kemungkinan kecelakaan(CSSS2)

0.927 0.374 VALID 41 Area parkir yang luas, aman dan tertib (CSSS3) 0.875 0.374 VALID

42

Kebijakan yang dikeluarkan pihak universitas/institut berorientasi kepada kepentingan mahasiswa (tidak merugikan mahasiswa) (SC1)

0.819 0.374 VALID

43

Mahasiswa merasa diterima dan dihargai oleh semua pihak selama menjalani kehidupan di kampus serta adanya penghargaan bagi mahasiswa berprestasi (SC2)

0.865 0.374 VALID

44

Adanya komunikasi antara mahasiswa dan pihak univesitas dalam menentukan kebijakan/peraturan dan lain - lain (SC3)

0.856 0.374 VALID

45

Mahasiswa mendapat perhatian personal dari pimpinan, dosen dan karyawan administrasi (CFI1)

0.786 0.374 VALID

46

Mahasiswa mendapat perhatian personal dari pihak universitas melalui evaluasi studi, dll.(CFI2)

0.872 0.374 VALID 47 Hak – Hak mahasiswa sebagai individu selalu dihormati

dan dihargai di kehidupan kampus (CFI3)

0.829 0.374 VALID

48

Kurikulum disusun dengan baik, terstruktur dan sesuai dengan kebutuhan yang berkembang (ilmu pengetahuan) serta kebutuhan dunia kerja (IE1)

0.815 0.374 VALID

49 Kemampuan dosen dalam mengajar di kelas sesuai dengan kompetensi dan ahli dalam bidangnya (IE2)

0.772 0.374 VALID

50

Jadwal Kuliah yang tersusun dengan baik (tidak bentrok) (IE3)

0.818 0.374 VALID

51

Beban Kuliah (jumlah pertemuan, tugas, praktikum, dll) sesuai dengan kredit (SKS) mata kuliah tersebut(IE4)

0.808 0.374 VALID

52

Materi kuliah yang disampaikan berkualitas, mudah dimengerti mahasiswa dan mengikuti perkembangan (up to date) (IE5)

0.824 0.374 VALID

53

Kenyamanan ruang kuliah (kualitas perlengkapan (teknologi pembelajaran) belajar mengajar di kelas (IE6)

0.870 0.374 VALID

54

Praktikum sangat membantu mahasiswa untuk lebih memahami materi kuliah(IE7)

0.801 0.374 VALID

55

Kemampuan dari para Asisten (Asisten Praktikum dan Asisten Mata Kuliah) sesuai dengan kompetensi (IE8)


(40)

Lanjutan Tabel 3.12. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Kuesioner Penelitian

Item Pernyataan

r

Hitung

r

Tabel Keterangan

56

Adanya evaluasi hasil belajar dan sistem penilaian yang adil dan transparan(IE9)

0.688 0.374 VALID

57

Proses Perkuliahan memberikan nilai tambah bagi kepribadian mahasiswa (Kedisiplinan, kemampuan bekomunikasi, berdiskusi, dll) (IE10)

0.770 0.374 VALID

58

Perasaan puas karena informasi yang disampaikan tentang Universitas/Institut ( web/internet, brosur, kerabat, dll) tentang proses penerimaan dan registrasi mahasiswa dan bantuan keuangan/beasiswa sesuai dengan kenyataan (SS1)

0.905 0.374 VALID

59

Puas karena proses bimbingan akademik dilakukan sudah sesuai dengan yang diinginkan (SS2)

0.798 0.374 VALID

60

Puas terhadap Suasana akademik yang terjalin di Universitas/Institut antara pimpinan – dosen – administrasi – mahasiswa sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan (SS3)

0.895 0.374 VALID

61

Kepercayaan terhadap universitas/institut terhadap keseluruhan proses layanan akademik dan penunjang pada universitas/institut sudah sesuai dengan yang diharapkan (SS4)

0.786 0.374 VALID

62

Perasaan puas karena proses pembelajaran pada jurusan/program studi berjalan efektif dan efisien dan sesuai dengan yang diharapkan (SS5)

0.917 0.374 VALID

Berdasarkan tabel 3.12 dapat diketahui bahwa item – item secara keseluruhan yang diajukan pada responden dikatakan valid karena setiap item pertanyaan memenuhi kriteria uji validitas yaitu mempunyai r hitung > r tabel.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Sugiono (2010:147), reliabilitas adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan sejauhmana hasil pengukuran konsistensi hasil pengukuran suatu instrumen. Apabila pengukuran pada gejala yang sama diulangi dua kali atau lebih. Dengan kata lain reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauhmana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan.


(41)

Jika suatu alat ukur dipakai dua kali atau lebih untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran relatif sama dan hasil pengukuran relatif konsisten, maka alat ukur tersebut reliabel. Reliabilitas merupakan salah satu ciri atau karakter utama instrumen pengukuran yang baik. Ide pokok konsep reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya, yaitu sejauh mana skor hasil pengukuran terbebas dari kekeliruan pengukuran (error of measurement).

Senada dengan Sugiyono menurut Kerlingger (1990:709) reliabilitas menunjukan tingkat kepercayaan atau kehandalan (dependability) hasil pengukuran yang di peroleh dari instrumen tertentu. Sedangkan menurut Suharsimi Arikuntoro (1998:170) reliabilitas mengandung pengertian sejauhmana instrumen penelitian dapat dipercaya untuk di gunakan sebagai alat pengumpulan data variabel yang di teliti.

Adapun metode yang digunakan untuk menguji alat ukur dalam penelitian ini adalah metode koefisien Alpha Cronbach ( ). Rumus dari metode Alpha Cronbach ( ) adalah :

r k

kr ) 1 (

1 

Dimana :

α : Koefisien reliabilitas alpha Cronbach

r : Koefisien korelasi untuk variabel k : Jumlah variabel (item pernyataan)

Tinggi rendahnya reliabilitas, secara empiris ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. Secara teoritis besarnya koefisien reliabilitas berkisar antara 0.00-1.00 namun pada kenyataannya koefisien 1.00 tidak pernah tercapai dalam


(42)

pengukuran, hal tersebut disebabkan karena manusia sebagai subjek pengukuran psikologis merupakan sumber ketidak konsistenan yang potensial. Besarnya koefisien reliabilitas minimal yang harus dipenuhi oleh suatu alat ukur adalah 0.7. Disamping itu walaupun, koefisien korelasi dapat bertanda positif (+) atau negatif (-), namun dalam hal reliabilitas, koefisien yang besarnya kurang dari nol tidak ada artinya, karena interprestasi reliabilitas selalu mengacu pada koefisien yang positif.

Dengan kriteria Guilfort (1956 : 145), Ruseffendi, Sanusi (1994 : 144) yaitu :

 0.0 < α < 0.20 : Hubungan bisa diabaikan (sangat tidak reliabel)

 0.20 < α < 0.40 : Hubungan kecil atau rendah (tidak reliabel)

 0.40 < α < 0.70 : Hubungan cukup erat/sedang (cukup reliabel)

 0.70 < α < 0.90 : Hubungan erat atau tinggi (reliabel)

 0.90 < α < 1.00 : Hubungan sangat erat atau sangat tinggi (sangat reliabel)

Berdasarkan hasil kuesioner pretest instrumen penelitian terhadap 30 responden untuk tingkat kepuasan mahasiswa yang meliputi Variabel Idependen : 1) Efektivitas penerimaan mahasiswa baru dan registrasi mahasiswa : a) Efektivitas penerimaan mahasiswa baru dan bantuan beasiswa yang terdiri dari 5 item, b) Efektivitas registrasi yang terdiri dari yang terdiri dari 4 item, 2) Efektivitas bimbingan akademik yang terdiri dari 4 item, 3) Suasana akademik ; a) Iklim kampus yang terdiri dari 6 item, b) Kehidupan kampus yang terdiri dari 7 item, 4) komitmen institusi pada layanan dukungan akademik ; a) layanan unggulan (service excellence) yang terdiri dari 4 item, b) Layanan penunjang kampus (campus support service) yang terdiri dari 8 item, c) Keamanan dan kenyamanan kampus (Campus safety and security) yang terdiri dari 3 item, d) Orientasi terhadap kepentingan mahasiswa (Student centeredness) yang terdiri


(43)

dari 3 item, e) perhatian terhadap individu mahasiswa (concern for individual) yang terdiri dari 3 item, dan variabel depeden meliputi 1) Efektivitas pembelajaran yang terdiri dari 10 item, 2) Kepuasan mahasiswa yang terdiri dari 5 item ,diperoleh kesimpulan bahwa dari 62 item tersebut ternyata semuanya reliabel. Pengujian reliabilitas dengan menggunakan perhitungan nilai koefisien alpha Cronbach yang dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS for windows 17 adalah 0.987. berada pada kategori sangat kuat, dengan demikian bisa disimpulkan bahwa ke 62 item tersebut adalah reliabel seperti tabel dibawah ini.

Tabel 3.13 Uji Reliabilitas Item Secara Keseluruhan

Cronbach's Alpha N of Items

.987 62

Tabel 3.14 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian

Item Pernyataan

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Keterangan

1 Kelengkapan informasi pendaftaran mahasiswa baru (AFAE1) .986 Reliabel 2 Kemudahan prosedur pendaftaran mahasiswa baru (AFAE2) .986 Reliabel 3 Kejelasan informasi biaya pendaftaran dan biaya kuliah

(AFAE3) .986

Reliabel 4 Kejelasan informasi beasiswa (persyaratan, sumber, tata cara

memperolehnya) (AFAE4) .987

Reliabel 5 Efektivitas ujian saringan masuk Universitas/Institut dan

informasi hasil ujian saringan masuk (AFAE5) (AFAE5) .986

Reliabel 6 Kejelasan jadwal dan informasi registrasi (RE1) .986 Reliabel 7 Kemudahan dalam proses registrasi mahasiswa (RE2) .986 Reliabel 8 Karyawan bagian registrasi bekerja dengan baik dalam

melayani mahasiswa ( sesuai dengan jadwal pelayanan (RE3) .986

Reliabel 9 Kejelasan biaya yang harus dibayarkan (rincian biaya kuliah)

(RE4) .986

Reliabel 10 Kemudahan pembimbing akademik (PA)/Dosen Wali untuk

ditemui (AAE1 ) .987

Reliabel 11 Perhatian Personal dari PA (dosen wali) terhadap keberhasilan

individu mahasiswa (Mis : masalah akademik yang dihadapi mahasiswa) (AAE2 )

.986


(44)

Lanjutan Tabel 3.14 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian

Item Pernyataan

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Keterangan

12 Sikap PA (dosen wali) dalam membantu mewujudkan keinginan /menangani permasalahan mahasiswa (keramahan, kesopanan, dll) (AAE 3)

.986

Reliabel

13 Kemampuan PA/dosen wali dan keterlibatan dosen konselor

dalam menangani permasalahan mahasiswa (AAE 4) .986

Reliabel 14 kebanggaan sebagai mahasiswa Universitas/institut (CC1) .986 Reliabel 15 Perasaan memiliki (sense of belonging) terhadap

universitas/isntitut (CC2) .986

Reliabel 16 Citra masyarakat terhadap universitas/institutet (CC3) .986 Reliabel 17 Usaha untuk menciptakan budaya dan iklim belajar di kampus

(CC4) .986

Reliabel 18 Kebebasan mahasiswa untuk melakukan kegiatan dan aktivitas

yang bersifat positif (turnamen, olah raga, dll) (CC5) .986

Reliabel 19 Ketersediaan sarana komunikasi yang menampung usulan,

pendapat dan keluhan mahasiswa (CC6) .986

Reliabel 20 Tingkat kualitas sarana prasarana pendukung akademik

(tempat ibadah, olahraga, poliklinik, asrama dan lain-lain) (CL1)

.986

Reliabel

21 Tingkat kualitas kafetaria kampus (kesehatan makanan,

minuman dan kenyamanan) (CL2) .986

Reliabel 22 Orientasi studi yang diadakan bagi mahasiswa baru

bermanfaat dan tidak memberatkan (CL3) .986

Reliabel 23 Kepedulian Universitas (pimpinan, dosen) terhadap unit

kegiatan dan organisasi mahasiswa (CL4) .986

Reliabel 24 Kemudahan memperoleh informasi seputar kampus

(petunjuk/buku saku/peta) (CL5) .986

Reliabel 25 Dukungan universitas terhadap kegiatan ilmiah seperti

seminar, lomba karyatulis ilmiah dll. (CL6) .986

Reliabel 26 Peraturan dan disiplin yang ditegakan di kampus berlaku

secara adil (CL7) .986

Reliabel 27 Dosen dan karyawan berpenampilan rapi, bersih dan

sopan,serta bersikap jujur dan ramah (SE1) .986

Reliabel 28 Dosen dan karyawan mudah dikenali dari seragam atau tanda

pengenal (SE2) .986

Reliabel 29 Fasilitas gedung perkuliahan (ruangan kelas), laboratorium,

ruang seminar dan fasilitas lainya selalu dirawat dengan baik (SE3)

.986

Reliabel

30 Kebersihan dan kenyamanan lingkungan/suasana kampus dan

fasilitas lainnya (SE4) .987

Reliabel 31 Kelengkapan buku – buku dan literatur di perpustakaan

(CSS1) .987

Reliabel 32 Sikap dan kemampuan karyawan perpustakaan dalam bertugas

(CSS2) .986

Reliabel 33 Penerapan komputerisasi pada perpustakaan (perpustakaan

digital) (CSS3) .986


(1)

Fitzsimmons, J.A & Mona J., (2008) Service Management : Operations, Strategy, Information Technology, Sixth Edition, McGraw-Hill Irwin, New York. Foster, S.T. (2007) Managing Quality: Integrating The Supply Chain, Pearson Prentice

Hall. United Stated of America.

Furqon, H. (2007) Kualitas Pelayanan Pada Perguruan Tinggi, Jurnal Ilmu Administrasi STIA LAN.

Gaffar, F., (2006) “Pengembangan Sistem Manajemen Akademik Universitas” Makalah, UPI.

Gao, Y. & Wei, W. (2010). Measuring Service Quality and Satisfaction of Student in Chinese Business Education.. Accessed from world wide web. http://it.swufe.edu.cn/UploadFile/other/xsjl/sixwuhan/Paper/IM131.pdf Gaspersz, Vincent, (1997) Manajemen Kualitas Dalam Industri Jasa, Penerbit, PT.

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,

Gerson, R.F, (2002) Mengukur Kepuasan Pelanggan, Panduan Menciptakan Pelayanan Bermutu, Penerbit, PPM.

Gronroos, C. (2000), Service Management and Marketing : A Customer Relationship Management Approach, Second Edition, Chishester : John Wiley & Sons, Ltd. Hoy, Wayne K, and Miskel Cecil G. (2001). Education Administration. New York :

Mcraw – Hill.

Hagie, C., Kuo, J. & Miller, M. (2004). Encoraging College Student Succes : The Instructional Challenges, Response Strategies, and Study Skill of Contemporary Undergraduates. Journal Instructional Psychology, 31, 60-71. Hampton, G. M. (1993). “Gap analysis of college student satisfaction as a measure of

professional service quality”. Journal of professional service marketing. 9 (1),115-128

Hamalik, O., (2003), Manajemen Belajar di Perguruan Tinggi, Penerbit Sinar Baru Algensindo, Bandung.

Hurriyati, Ratih., (2010), Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, CV Alfabeta, Bandung,.

Hadari, Nawawi. (2003). Manajemen Strategik ; Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan Dengan Ilustrasi di Bidang Pendidikan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.


(2)

Indrajit, R.Eko & Djokopranoto, R., (2006) Manajemen Perguruan Tinggi Modern, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Jedamus, Paul., Peterson, Marvin W., And Associates (1980), Improving Academic Management, Josey – Bass Publisher, San Francisco, California.

Johansson, Henry J., (1993), Best Practices in Reenginering, USA : McGraw-Hill Book.

Joseph, M. & Joseph, B. (1998). Identifying needs of potential students in tertiary education for strategy development. Quality Assurance in Education, 6(2), 90-96.

Kaleem, A. & Rahmat (2004). “Analyzing the Services quality of Business Schools In Pakistan: A Comparative and Analytical View”. In proceedings of South Asian Management Forum, 86-95.

Komara, H. Endang (2009) Peran E – Learning dalam Pembelajaran Efektif. http

://endangkomarasblog.blogspot.com/2012/03/peran-e-learning-dalam-pembelajaran.html.

Krisnawan, (2009). Pengertian dan Ciri Ciri Pembelajaran. http : //krisna1.blog.uns.ac.id/2012/06/19/pengertian-dan- ciri-ciri-pembelajaran.html.

Kevin M. elliot dan Margaret A. Healey (2001), Journal of Marketing for Higher Education .10 (4),.

Kotler, Philips, and Keller, Kevin Lane., (2009). Marketing Management ,Pearson, Prentice Hall.

Kotler, Philips, and Fox, Karen F.A., (1995). Strategic Marketing for Educational Institutions, second edition, Prentice Hall,Inc Englewood Cliffs, New Jersey . Kusnendi. (2005). Konsep dan Aplikasi Model Persamaan Struktural (SEM) dengan

Program LISREL 8, Bandung : Jurusan Pendidikan Ekonomi FPIPS.

Kusnendi. (2008). Model – Model Persamaan Struktural, satu dan Multigroup sampel dengan LISREL, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Laporan Tahunan Universitas Pendidikan Indonesia (2010), Badan Hukum Milik Negara (BHMN)

Moore, Kenneth D. 1999. Middle and Secondary School Instructional Methods, Seconds Edition. Boston: McGraw-Hill Companies, Inc.


(3)

Makmun, A.S. (2000). Psikologi Pendidikan ; Perangkat Sisstem Pengajaran Modul, Penerbit PT. Remaja Rodaskarya, Bandung.

Miarso, Yusufhadi, 2004.Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta : Kencana

Noel-Levitz, (2004) National Enrollment Management Study, Noel- Levitz, inc . Noel-Levitz, (2006) Retrieved Mei 14, 2011, from website http://www.noellevitz.com Nasution, M.N, (2001) Manajemen Jasa Terpadu, Jakarta Ghalia Indonesia,.

Nasution, S. (2010) Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, Bandung : Tarsito.

Nugraha, (2011) Management of Quality Services in Higher Education. International Seminar on Improving the Quality of Student Achievement in Higher Education, Bangkok, Thailand.

Nugraha, (2011) Penerapan Dimensi Kualitas Pelayanan Dalam Mengukur Kepuasan Mahasiswa di Perguruan Tinggi, Karya Ilmiah. Dipresentasikan dalam Seminar Nasional Industrial Services 2011 di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Njotoprajitno, R.S. (2011) Peran Faktor – faktor Strategis Akuntabilitas Dalam Sistem Manajemen universitas. Disertasi Doktor pada SPS UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Noesan, W. (2003) Manajemen Mutu Layanan Pendidikan untuk Kepuasan Peserta Didik pada Kawasan Pendidikan Jatinangor (UNPAD – STPDN – UNWIM – IKOPIN). Disertasi Doktor pada SPS UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 6 tahun 2010 (Perubahan Permendiknas No, 28 tahun 2005) tentang Badan Akreditasi Nasional (BAN) – PT

Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Quan, C. James and Associates, (1980), Admission, Academic Records, and Register

Services, Josey – Bass Publisher, San Francisco, California

Riduwan dan Kuncoro, Engkos Achmad, (2008), Cara menggunakan dan Memakai Analisis Jalur (Path Analysis), Penerbit, CV Alfabeta, Bandung.


(4)

Riwajatna, J (2004), Pelayanan Administrasi Akademik Perguruan Tinggi ; Konseptual

– Operasional, Penerbit, CV. Alfabeta, Bandung.

Riduwan. (2009) Manajemen Pemasaran Perguruan Tinggi, Disertasi Doktor pada SPS UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Ronald. C.Doll (1989), Curriculum Improvement : Decision Making and Process,Allyn and Bacon Prentice Hall,Inc Englewood Cliffs, New Jersey .

Rustaman, N., Rochintaniawati, D., Nurjihani, M. K., subekti, R., Redjeki, S., Adi Yudianto, S.,Dirdjosoemarto, S., H, Yanti., dan achmad, Y. (2001). Strategi Belajar mengajar. JICAIMSTEP: Tidak diterbitkan.

Ranking Web of World Universities Retrieved Maret 14, 2012, from website http://www.webometrics.info/

Robbins, S.P. (2001). Organizational Behavior. Upper Saddle River : Prentice Hall, Inc. Sallis, Edward. (1993). Total Quality Management in Education. New Jersey. Prentice –

Hall. Inc. Engliwood Cliffs.

Saputra, U. (2011), Penjaminan Mutu, diakses dari http://uharsputra.wordpress.com/materi-kuliah/manajemen-mutu/konsep-penjaminan-mutu/

Sallis, Edward. (2011). Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan. Penerbit IRCiSoD. Yogyakarta.

Sanjaya, Wina (2008). Strategi Pembelajaran berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana.

Strauss, L. & Volkwein, J. (2004). Predictors of Student Commitment at Two-Year and Four Year Institutions. Journal of Higher Education, 75 (2), 203 – 212. Schneider, B. (2004). “welcome to the World of Services Management”, Academy of

Management Executive, Vol. 18, No. 2, pp. 144-150.

Schellekens, A., Paas, F., & Van Merriënboer, J. J. G. (2003). Flexibility in higher professional education: A survey in business administration programmes in the Netherlands. Higher Education, 45, 281-305.

Soetisna (2000), Total Quality Management Hand Book. Bandung : Kantor Kosultan DAS.

Sutisna (2002). Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, PT. Remaja Rodaskarya, Bandung.


(5)

Sudjana, N. (1995). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT. Remaja Rodaskarya, Bandung.

Sugiyono, (2010) Metode Penelitian Administrasi, Penerbit, CV Alfabeta, Bandung, Supranto, J, (2001).Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa

Pasar, Penerbit, PT Rineka Cipta,

Sutikno, M.S (2005). Pembelajaran Efektif : Apa dan bagaimana mengupayakannya ?. Penerbit NTP Press, Mataram.

Sukardi, Dewa Ketut dan Nila Kusmawati. (2008). Proses Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta

Seidman, A. (1996). “Recruitment Begin with Retention : Retention Begin with Recruitment”. Colleague. State University of New York, 40 – 45

Spanbauer, Stanley J., (1987), Quality First in Education.. Why not ?. Appleton, Wisconsin, Fox valley technical College Foundation.

Spanbauer, Stanley J., (1989), Measuring and Costing Quality in Education. Appleton, Wisconsin, Fox valley technical College Foundation.

Spanbauer, Stanley J., (1992), A Quality System For Education. Milwaukee, Wisconsin, Fox valley technical College Foundation.

Stephens, Richard A. (2007) Importance and Satisfaction with Institutional Factors Among Student in Technical Colleges in Georgia, Disertation, Statesboro ; Georgia.

Surat Keputusan Senat Akademik Institut Teknologi Bandung (ITB), Nomor : 09/SK/I1 – SA/OT/2011)

Tjiptono, Fandy.,dan Chandra, Gregorious, (2003) Services, Quality dan Satisfaction, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Tjiptono, Fandy.,dan Chandra, Gregorious, (2005) Services, Quality dan Satisfaction, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Tiwana, Amrit. (2001). The Essential Guide to Knowledge Management : E – Busines and CRM Application. Prentice Hall : USA.

Tilaar, H.A.R (1998). Manajemen Pendidikan Nasional, Penerbit PT. Remaja Rodaskarya, Bandung.


(6)

Towns, T (1997). Georgia Study : Cites hope for Student Retention, Better Grades : Model For National Plan Appears Successful. Black Issues in Higher Education, 14 (7), 14 – 15.

Tse, D.K and P.C. Wilton (1988), Models of Consumer Satisfaction Formation : An Extension, journal of Marketing Research, pp. 1-17.

Tjiptono, Fandy, (2000) .Manajemen Jasa, Penerbit, Andi Offset, Yogyakarta,

Tjiptono, Fandy, (2000) .Prinsip-prinsip Total Quality Service, Penerbit, Andi Offset, Yogyakarta,

Udin, S. dan Makmun, A.S. (2005). Perencanaan Pendidikan ; Suatu Pendekatan Komprehensip, Penerbit PT. Remaja Rodaskarya, Bandung.

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Wijanto, S.H. (2008), Structural Equation Modeling dengan LISREL 8.8, Penerbit, Graha Ilmu, Yogyakarta

Wyckoff, S.C (1999). The Academic Advising Process in Higher Education ; History, Research, and Improvement. Recruitment & Retention in Higher Education, 13 (1), 1 – 3.

Wahab, A.A (2002). Anatomi Organisasi dan Kepemimpinan Pendidikan : Telaah terhadap Organisasi dan Pengelolaan Organisasi Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Zeithaml, Valarie A., Bitner, Mary Jo., and Gremler, Dwayne D,, (2008) Service Marketing : Integrated Customer Focus Across the Firm, McGraw – Hill Education (UK) Limited.

Zeshan, et al (2010) Assessing Service Quality In Business Schools: Implications For Improvement. 3rd International Conference on Assesing Quality in Higher Education, Lahore – Pakistan.