PENGARUH KOMITMEN PENGURUS TERHADAP EFEKTIVITAS ORGANISASI PADA HIMPUNAN MAHASISWA PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN.
No. Daftar FPEB: 100/UN.40.7.D1/LT/2014
PENGARUH KOMITMEN PENGURUS TERHADAP
EFEKTIVITAS ORGANISASI PADA HIMPUNAN
MAHASISWA PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
SKRIPSI
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran.
Oleh:
Nur Aeni Fujiastuti NIM. 0907451
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(2)
PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP
EFEKTIVITAS ORGANISASI PADA HIMPUNAN
MAHASISWA PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
Oleh
Nur Aeni Fujiastuti 0907451
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran
Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Nur Aeni Fujiastuti Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
HALAMAN PENGESAHAN
NUR AENI FUJIASTUTI
PENGARUH KOMITMEN PENGURUS TERHADAP
EFEKTIVITAS ORGANISASI PADA HIMPUNAN
MAHASISWA PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN
disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I,
Prof. Dr. Hj. Tjutju Yuniarsih, M. Pd. NIP. 19530912 197903 2 001
Pembimbing II,
Adman, S. Pd., M. Pd. NIP. 19740412 200112 1 002
Mengetahui, Ketua Program Studi
Pendidikan Manajemen Perkantoran,
Dr. Rasto, M.Pd NIP. 19720711 200112 1 001
(4)
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh Komitmen Pengurus terhadap Efektivitas Organisasi pada Himpunan Mahasiswa Pendidikan
Manajemen Perkantoran” sepenuhnya benar-benar karya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/ sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Maret 2014
Nur Aeni Fujiastuti NIM. 0907451
(5)
ABSTRAK
PENGARUH KOMITMEN PENGURUS TERHADAP EFEKTIVITAS ORGANISASI PADA HIMPUNAN MAHASISWA PENDIDIKAN
MANAJEMEN PERKANTORAN oleh:
Nur Aeni Fujiastuti, NIM 0907451 Skripsi ini dibimbing oleh:
Prof. Dr. Hj. Tjutju Yuniarsih, M.Pd. dan Adman, S. Pd., M. Pd. Fokus masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah efektivitas organisasi pada Himpunan Mahasiswa Pendidikan Manajemen Perkantoran yang belum optimal. Kondisi tersebut ditandai dengan tidak tercapainya program-program kerja yang telah ditentukan di awal kepengurusan, banyaknya pengurus yang kurang berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh Himpunan. Hal-hal tersebut berpotensi menjadi penghambat bagi tercapainya tujuan organisasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran komitmen pengurus, gambaran efektivitas organisasi, dan pengaruh komitmen pengurus terhadap efektivitas organisasi pada Himpunan Mahasiswa Pendidikan Manajemen Perkantoran.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket yang diperoleh dari seluruh pengurus. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji regresi linier sederhana.
Hasil analisis menunjukkan bahwa persepsi responden terhadap kedua variabel berada pada kategori sedang. Dari penelitian hasil uji hipotesis diperoleh bahwa variabel komitmen pengurus berpengaruh positif terhadap variabel efektivitas organisasi.
Setiap indikator pada kedua variabel merupakan hal yang harus diupayakan untuk ditingkatkan. Hal ini dikarenakan hasil analisis menunjukkan bahwa setiap indikator pada kedua variabel berada pada kategori sedang. Efektivitas organisasi dapat ditingkatkan melalui peningkatan komitmen pengurus, yaitu (1) merumuskan tujuan organisasi secara jelas dan spesifik, (2) tujuan organisasi disosialisasikan kepada para pengurus, dan (3) para pengurus dilibatkan secara optimal untuk menumbuhkan loyalitas pengurus.
(6)
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF BOARD COMMITMENT TO THE
ORGANIZATIONAL EFFECTIVENESS OF THE STUDENT ASSOCIATION OFFICE MANAGEMENT EDUCATION PROGRAM
by:
Nur Aeni Fujiastuti, NIM 0907451
This script was guided by:
Prof. Dr. Hj. Tjutju Yuniarsih, M.Pd. and Adman, S. Pd., M. Pd.
The problem is examined in this research is the organizational effectiveness on of the Student Association Office Management Education Program (HIMAPENA) which is not optimal. It is characterized by the failured to achieve the programs which has been decided in early period and also from the lack of board who do not actively participate in the program which held by that organization. Those things potential to inhibit the achievement the organization goals. This research aims to describe the description of the board commitment, the description of the organizational effectiveness, and the influence of the board commitment on the organizational effectiveness of the Student Association Office Management Education Program.
The research method used was descriptive research method. The data was collected by using questionairres obtain from all of the Board. The data analysis technique used was a simple linear regression test.
The analysis shows that respondence persception to the two variables are in the middle category. The hypothesis test results that the board commitment variable have a positive influence to the organizational effectiveness variable.
Each of indicators on the two variables was things that have to be increased. Because of the analysis results show that each of indicators on the two variables was in the middle category. The organizational effectiveness could be increased by increasing the board commitment, they are (1) try to convert the organization goals statement into specifics and clearly, (2) the organization goals was socialized to all of the board, and (3) each of the board was participated optimally to raise their loyality.
(7)
1.1 Latar Belakang Masalah
Ukuran jalan atau tidaknya suatu organisasi adalah dengan terlaksananya program kerja yang telah direncanakan. Ketercapaian rencana yang telah dirancang menjadi prestasi tersendiri bagi sebuah organisasi. Ketercapaian tujuan organisasi akan menjadi tolak ukur efektivitas organisasi tertentu dalam menjalankan roda organisasinya.
Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji berkaitan dengan pencapaian tujuan organisasi adalah efektivitas organisasi. Setiap organisasi tentu harus berupaya secara optimal agar efektivitas organisasinya dapat tercapai.
Emitai Etzioni (Anjar Permadi, 2012: 19) mengemukakan bahwa “efektivitas organisasi dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan organisasi dalam usaha untuk mencapai tujuan atau sasaran.” Oleh karena itu, setiap organisasi harus mampu untuk menjaga bahkan meningkatkan efektivitas organisasinya.
Kemudian The Liang Gie (Anjar Permadi, 2012: 20) juga mengemukakan bahwa “efektivitas adalah keadaan atau kemampuan suatu kerja yang dilaksanakan oleh manusia untuk memberikan guna yang diharapkan.”
Rendahnya tingkat efektivitas organisasi akan menjadi masalah yang cukup esensial bagi sebuah organisasi. Hal itu berarti organisasi belum dapat menjalankan visi dan misinya secara optimal. Visi dan misi sebuah organisasi dituangkan ke dalam program kerja yang disusun selama masa periode.
Organisasi yang juga harus dapat mencapai organisasi yang efektif adalah organisasi mahasiswa yang merupakan miniatur organisasi atau perusahaan yang dapat dijadikan sebagai laboratorium bagi sumber daya manusianya untuk bekal kehidupan mendatang dengan kondisi yang lebih kompleks. Organisasi mahasiswa berdiri atas dasar dorongan dan kebutuhan mahasiswa. Setiap pengurus dalam organisasi mahasiswa dituntut untuk memiliki komitmen yang tinggi karena organisasi ini merupakan organisasi sukarela dan tidak ada insentif
(8)
bagi pengelolanya. Organisasi mahasiswa pun dapat dikatakan sebagai organisasi yang memiliki dinamika yang tinggi karena periodenya yang singkat.
Satu periode kurang lebih satu tahun bahkan bisa jadi kurang dari satu tahun. Waktu satu periode masih harus dikurangi dengan waktu kuliah, liburan, ujian, juga waktu lainnya yang tidak dapat ditolerir. Inilah yang menjadi tantangan bagi seluruh pengurus untuk menjalankan roda organisasi dengan waktu yang singkat. Kondisi tersebut membuat pengurus harus pandai mengelola waktu agar program yang telah disepakati di awal tetap dapat dilaksanakan dengan baik.
Himpunan Mahasiswa Pendidikan Manajemen Perkantoran adalah salah satu organisasi mahasiswa yang berada di lingkungan Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, tepatnya berada di program studi Pendidikan Manajemen Perkantoran yang menaungi seluruh mahasiswa Pendidikan Manajemen Perkantoran. Sama halnya seperti perusahaan ataupun organisasi yang lain, organisasi mahasiswa ini juga memiliki struktur dan kedudukan yang jelas.
Berikut ini adalah jumlah pengurus organisasi mahasiswa Himpunan Mahasiswa Pendidikan Manajemen Perkantoran 2012 beserta sebarannya dalam
staffing organisasi.
Tabel 1. 1
Staffing Kepengurusan HIMAPENA 2012
No. Departemen/ Biro Jumlah Pengurus
1. Pengurus Utama 3
2. Biro Administrasi 8
3. Biro Bisnis 11
4. Departemen Pendidikan 8
5. Departemen Penelitian dan Pengembangan 11
6. Departemen Kreativitas 26
7. Departemen Agama 10
8. Departemen Kaderisasi 14
9. Departemen Media 11
Total 102
(9)
Jika dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin, berikut ini adalah tabel pengelompokkannya.
Tabel 1. 2
Jumlah Pengurus Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah Pengurus Persentase
1. Laki-laki 31 orang 30,69 %
2. Perempuan 72 orang 69,31 %
Total 102 orang 100 %
Sumber: Arsip HIMAPENA 2012, diolah.
Organisasi kemahasiswaan memiliki program kerja yang disusun untuk dilaksanakan sebagai alat untuk mencapai visi misi yang telah ditentukan sebelumya. Program kerja yang telah dirancang kemudian dilaksanakan sesuai dengan jadwal (timeline) yang telah disusun. Namun, pada pelaksanaannya terkadang memang tidak sesuai dengan rencana sehingga program kerja bisa dilaksanakan lebih cepat ataupun lebih lambat dari rencana. Program kerja yang dilaksanakan tidak sesuai jadwal ini bisa jadi mengganggu jadwal program kerja yang lain karena departemen yang satu dengan departemen yang lainnya harus saling terintegrasi.
Berikut ini adalah daftar program kerja yang ditetapkan selama satu periode kepengurusan beserta ketercapaian pelaksanaannya.
Tabel 1. 3
Program Kerja HIMAPENA 2012
No. Program Kerja Terlaksana Tidak Terlaksana
1. Pembuatan dan Sosialisasi SOP
Administrasi V
2. Jadwal Piket Pengurus V
3. Pembuatan Organigram V
4. Pembuatan Buku Biodata Pengurus V
5. Pembuatan Buku Biodata Mahasiswa
Baru 2012 V
6. Mading V
7. FSDH V
8. Foto Kepengurusan V
9. Buletin V
10. Buku Pengurus V
11. Pembuatan dan Sosialisasi SOP
Keuangan V
12. Business Challenge V
(10)
14. Pelatihan Karya Tulis Ilmiah V
15. Seminar Pendidikan V
16. Lomba Debat V
17. Kajian Pendidikan V
18. Upgrading V
19. Pelatihan Flash V
20. Kuesioner V
21. Office Management Library V
22. P2M V
23. Riung Mumpulung V
24. Penyambutan Wisuda V
25. Pembuatan mars HIMAPENA V
26. Futsal Angkatan V
27. SMS Remainder V
28. Keputrian V
29. Ta’lim V
30. Rihlah V
31. Buka Bersama V
32. PMB V
33. MOKA V
34. PDKH V
35. LKM V
Sumber: Laporan Pertanggungjawaban Himpunan Mahasiswa Pendidikan Manajemen Perkantoran 2012
Berdasarkan data di atas, jika dipersenkan, program kerja yang tidak terlaksana adalaha 42,86%. Jumlah program kerja yang tidak terlaksana ini menjadi jumlah yang besar karena setiap program kerja memiliki penanggungjawab program. Maka dari itu, inilah yang menimbulkan pertanyaan yang besar mengapa angka program yang tidak terlaksana bisa sampai sebesar ini.
Selain program kerja yang terlaksana dan tidak terlaksana, waktu ketercapaian dalam melaksanakan program kerja pun menjadi salah satu penentu efektif tidaknya pelaksanaan suatu program karena seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa ketidaktepatan waktu pelaksanaan program kerja yang satu akan mempengaruhi pelaksanaan program kerja yang lain.
Berikut ini adalah tabel pencapaian program kerja dilengkapi dengan waktu ketercapaiannya.
(11)
Tabel 1. 4
Waktu Pencapaian Program Kerja HIMAPENA 2012 Nama Program Kerja Target waktu
pelaksanaan
Waktu
pelaksanaan Keterangan Pembuatan dan Sosialisasi
SOP Administrasi
13 April-31 Mei
2012 April-Mei 2012 Tepat waktu
Buletin 1 Agustus 2012 Juli 2012 Tidak tepat waktu
Pembuatan dan Sosialisasi SOP Keuangan
April hingga akhir
Mei 2012 Januari 2013 Tidak tepat waktu
Business Challenge 27 Mei 2012 27 Mei 2012 Tepat waktu
Pelatihan Karya Tulis Ilmiah
Minggu ke-4 Mei 30 Juni 2012 Tidak tepat waktu Pelatihan Flash 10 Agustus 2012 8 September 2012 Tidak tepat waktu
Kuesioner Dalam setiap
kegiatan Terlaksana dalam 3 kegiatan (Business challenge, Seminar Karya Tulis, dan Pelatihan Flash) Tidak dalam setiap kegiatan
Riung Mumpulung 27-28 Oktober
2012
3-4 November 2012
Tidak tepat waktu Penyambutan Wisuda 18 April 2012, 29
Agustus 2012, 19 Desember 2012
Sesuai dengan jadwal yang ditetapkan rektorat
Tepat waktu
Futsal Angkatan 10 November 2012 13-14,18-19 Desember 2012
Tidak tepat waktu
SMS Remainder Fleksibel Terlaksana di
pekan-pekan awal dan tidak berlanjut hingga akhir
Keputrian Minggu ke-2 pada
bulan Mei, Agustus, Oktober, November, Desember 2012
11 Mei, 25 Agustus, 14 Oktober 2012 (masuk ke dalam kegiatan lain)
Tidak sesuai jadwal
Ta’lim Minggu ke-4 Juli
2012
2 Agustus 2012 Tidak tepat waktu
Buka Bersama Minggu ke-4 Juli
2012
2 Agustus 2012 Tidak tepat waktu
PMB Juni, Juli, Agustus
2012
Sesuai dengan jadwal yang ditetapkan rektorat
(12)
MOKA Agustus Sesuai dengan jadwal yang ditetapkan rektorat dan BEM REMA UPI
Tepat waktu
PDKH 7-9 September
2012
29-30 September 2012
Tidak tepat waktu
LKM 5-7, 14 Oktober
2012
12-14 Oktober 2012
Tepat waktu
Sumber: Jadwal (timeline) program kerja HIMAPENA 2012, diolah.
Jika dilihat dari tabel waktu pencapaian program kerja di atas, ada 6 program yang dilaksanakan tepat sesuai dengan jadwal (timeline) yang telah disusun di awal kepengurusan. Diantara 6 program yang tepat waktu tersebut, 3 program adalah program yang jadwalnya terikat dan sudah ditentukan oleh pihak rektorat. Fenomena ini memerlukan perhatian yang cukup serius karena hal ini sangat berhubungan erat dengan sumber daya manusia yang ada di dalamnya.
Berdasarkan jumlah keseluruhan program kerja yang terlaksana, ada 17 program kerja yang dilaksanakan secara bersama (tidak individual seperti halnya pembuatan organigram). Kita dapat melihat partisipasi setiap pengurus dalam setiap kegiatannya seperti yang dipaparkan pada tabel berikut ini.
Tabel 1. 5
Tingkat Partisipasi Pengurus HIMAPENA 2012
Persentase partisipasi pengurus Jumlah pengurus Kategori
76%-100% 2 Sangat partisipatif
51%-75% 23 Partisipatif
26%-50% 39 Cukup partisipatif
0%-25% 38 Kurang partisipatif
Total Pengurus 102
Sumber: Arsip HIMAPENA, diolah.
Dilihat dari tabel di atas, jumlah pengurus yang masuk ke dalam kategori sangat partisipatif hanya terdapat 2 orang (1,96%) dari total pengurus yang ada, 23 orang (22,55%) yang termasuk ke dalam kategori partisipatif, 39 orang (38,24%) yang termasuk ke dalam kategori cukup partisipatif, dan 38 orang
(13)
(37,25%) yang termasuk ke dalam kategori kurang partisipatif. Jika digambarkan ke dalam sebuah diagram lingkaran, maka hasilnya adalah sebagai berikut.
Gambar 1. 1
Tingkat Partisipasi Pengurus HIMAPENA 2012
Sumber: Arsip HIMAPENA, diolah.
Efektivitas organisasi dicapai melalui usaha yang maksimal dari seluruh komponen penyusun organisasi. Sumber daya manusia sebagai motor penggerak memiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah organisasi, dalam ketercapaian tujuan organisasi. Seperti yang disebutkan Malayu Hasibuan (2006: 101) bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organisasi.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi sumber daya manusia untuk dapat melaksanakan tugas organisasinya dengan baik dan sesuai dengan tugasnya. Hal ini tentu menjadi prestasi organisasi jika tujuan-tujuan organisasi itu telah tercapai sehingga organisasi tersebut dapat dikatakan efektif. Namun, ketika organisasi tidak dapat mencapai efektivitas organisasinya, maka terdapat hal-hal yang harus dicari penyebabnya untuk dijadikan bahan perbaikan agar efektivitas organisasi dapat tercapai.
Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa sebagian besar pengurus berada pada range cukup partisipatif dan kurang partisipatif. Hal ini tentu kurang mendukung untuk keefektifan organisasi karena jumlah pengurus kurang aktif yang besar akan memberikan pengaruh yang besar terhadap mereka yang aktif.
Sangat Partisipatif Partisipatif Cukup Partisipatif Kurang Partisipatif
(14)
Pilihan yang dihadapi adalah mereka yang aktif harus ikut menghandle setiap program yang sudah ditetapkan dengan mengerahkan semua tenaganya masing-masing atau mereka hanya menjalankan program yang menjadi tanggungjawab mereka saja sehingga akan banyak program yang tidak terlaksana dikarenakan tidak sanggup untuk memikul program yang bukan menjadi tanggungjawabnya.
Bertahannya sumber daya manusia dalam organisasi serta berkomitmen untuk melaksanakan peran dan fungsinya tentu akan menjadi modal utama bagi sebuah organisasi. Begitupun sebaliknya, komitmen yang kurang akan menyebabkan kesediaan untuk tetap dalam organisasi (bertahan) akan berkurang juga seperti yang diungkapkan Richard Steers (M Khyzer Bin Dost dan Dr. Zulfiqar Ahmed,2011) bahwa “more committed employees wish to terminate from the organization at minimum level”.
Berdasarkan laporan pertanggungjawaban organisasi dan arsip lain yang penulis jadikan sumber kajian dalam penelitian ini tidak ada perombakan
(reshuffle) pengurus organisasi sehingga jumlah pengurus ini tetap sejak
pelantikan hingga akhir kepengurusan. Tentunya jumlah pengurus yang cukup banyak dan telah dibagi-bagi ke dalam beberapa departemen ini idealnya dapat mendukung ketercapaian tujuan organisasi. Namun ternyata hal ini tidak cukup mendukung jika komitmen setiap pengurus kurang atau bahkan saling mengandalkan dalam mengerjakan tugas.
Green, Felsted, Mayhew, and Pack (M Khyzer Bin Dost dan Dr. Zulfiqar Ahmed,2011) “had found that employee commitment decrease the probability of employees’ tendency of leaving the job”. Komitmen karyawan kecenderungan akan mengurangi kemungkinan karyawan untuk meninggalkan pekerjaan. Sama halnya dalam organisasi mahasiswa sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa sumber daya manusia yang ada di dalamnya tidak menerima insentif, atau dengan kata lain bekerja dengan sukarela sehingga komitmen sumber daya manusianya benar-benar menjadi unsur yang sangat penting. Namun, efektivitas organisasi bukanlah harga tawar bagi pengurusnya untuk tidak menjalankan organisasi secara optimal.
(15)
Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan di atas, kajian peneliitian ini, efektivitas merupakan hal yang menarik untuk dikaji lebih dalam. Oleh karena itu, penulis akan untuk mengadakan suatu penelitian dengan judul “Pengaruh Komitmen Pengurus terhadap Efektivitas Organisasi Himpunan Mahasiswa Pendidikan Manajemen Perkantoran”. Ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi Himpunan di masa yang akan datang.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
Efektivitas organisasi diartikan sebagai sejauh mana organisasi mencapai tujuannya. Efektivitas organisasi dapat dipengaruhi oleh banyak faktor baik dari segi tujuan yang ingin dicapai, struktur organisasi, sumber daya manusianya serta sistem yang dijalankan selama satu periode kepengurusan. Richard M Steers (1985: 8) menyebutkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas organisasi, antara lain:
1. Karakteristik Organisasi adalah hubungan yang sifatnya relatif tetap seperti struktur dan teknologi.
2. Karakteristik Lingkungan yang mencakup dua aspek yakni lingkungan intern dan lingkungan ekstern.
3. Karakteristik Pekerja merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap efektivitas yang terdapat dalam diri setiap individu seperti keterkaitan pada organisasi, ketertarikan, keikatan (komitmen), dan sebagainya.
4. Karakteristik Manajemen seperti penyusunan strategis, pencairan dan pemanfaatan sumber daya, komunikasi, dan sebagainya.
Berdasarkan dari pernyataan di atas, yang diperlukan untuk menciptakan tingginya efektivitas organisasi salah satunya adalah komitmen yang tinggi dari pengurus organisasinya. Komitmen karyawan pun akan timbul jika didukung oleh faktor-faktor personal dan faktor organisasional.
Inti kajian dalam penelitian ini adalah masalah efektivitas organisasi yang memang penting untuk diperhatikan bagi setiap organisasi khususnya di Himpunan Mahasiswa Pendidikan Manajemen Perkantoran. Aspek ini diduga
(16)
sebagai kekuatan strategis untuk menciptakan organisasi yang dinamis dan eksistensinya terjaga.
Untuk menghindari pembahasan topik yang yang terlalu melebar, maka penulis perlu untuk membuat rumusan masalah. Permasalahan ini dibatasi pada komitmen pengurus sebagai variabel X (variabel bebas) dan efektivitas organisasi sebagai variabel Y (variabel terikat).
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat diidentifikasi bahwa komitmen pengurus akan berpengaruh terhadap efektivitas organisasi.
Adapun rumusan masalah berdasarkan identifikasi masalah tersebut diuraikan dalam pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran tingkat komitmen pengurus pada Himpunan Mahasiswa Pendidikan Manajemen Perkantoran?
2. Bagaimana gambaran tingkat efektivitas organisasi pada Himpunan Mahasiswa Pendidikan Manajemen Perkantoran?
3. Adakah pengaruh komitmen pengurus terhadap efektivitas organisasi pada Himpunan Mahasiswa Pendidikan Manajemen Perkantoran?
1.3 Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan khususnya kegiatan ilmiah tentunya mempunyai tujuan yang ingin dicapai, termasuk juga dalam penelitian ini. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh kajian secara ilmiah tentang bagaimana komitmen pengurus dapat berpengaruh terhadap efektivitas organisasi di Himpunan Mahasiswa Pendidikan Manajemen Perkantoran.
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui gambaran tingkat komitmen organisasi Himpunan Mahasiswa Pendidikan Manajemen Perkantoran.
2. Mengetahui gambaran tingkat efektivitas organisasi pada Himpunan Mahasiswa Pendidikan Manajemen Perkantoran.
3. Mengetahui adakah pengaruh komitmen organisasi terhadap efektivitas organisasi pada Himpunan Mahasiswa Pendidikan Manajemen Perkantoran.
(17)
1.4 Kegunaan Penelitian
Jika tujuan penelitian tersebut di atas tercapai, maka akan ada dua kegunaan dari penelitian ini yaitu kegunaan teoritis dan kegunaan praktis.
1. Kegunaan Teoritis
Secara teoritis kegunaan penelitian ini adalah sebagai sarana untuk menambah referensi dan bahan kajian dalam khazanah ilmu pengetahuan di dalam manajemen sumber daya manusia. Penelitian ini juga juga diharapkan dapat menjadi rujukan untuk penelitian lanjutan mengenai pengaruh komitmen pengurus terhadap efektivitas organisasi yang belum dikaji dalam penelitian ini.
2. Kegunaan Praktis
Secara praktis, kegunaan penelitian ini adalah (1) sebagai bahan informasi bagi organisasi atau perusahaan tentang pentingnya komitmen pengurus terhadap efektivitas organisasi. (2) sebagai sumbangan pemikiran para pembaca agar memiliki komitmen yang kuat dalam berorganisasi. (3) sebagai referensi bagi pembaca agar dapat menjalankan kehidupan berorganisasinya dengan sungguh-sungguh sehingga bermanfaat untuk organisasi yang sedang dijalani. (4) sebagai bahan masukan agar dapat dimanfaatkan di masa yang akan datang.
(18)
35
Bab ini akan membahas mengenai objek penelitian, metode penilitian, operasional variabel, populasi, teknik dan alat pengumpulan data, pengujian instrumen, teknik analisis data, pengujian hipotesis dan waktu penelitian dari penelitian yang akan dilakukan.
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini akan membahas mengenai variabel komitmen pengurus dan efektivitas organisasi dimana komitmen pengurus yang akan menjadi variabel bebas atau variabel independen, dan variabel efektivitas organisasi sebagai variabel terikat atau variabel dependen.
Dalam penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian dalam penelitian ini adalah Himpunan Mahasiswa Pendidikan Manajemen Perkantoran yang kemudian disingkat HIMAPENA. Himpunan Mahasiswa Pendidikan Manajemen Perkantoran (HIMAPENA) merupakan organisasi mahasiswa tingkat program studi di Prodi Pendidikan Manajemen Perkantoran Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia yang menjadi poros gerakan dan layanan mahasiswa Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB UPI. Sekretariat HIMAPENA ini sendiri bertempat di Gedung PKM UPI lantai 3 ruang 70. Penelitian ini berlangsung pada bulan Juli 2013 hingga selesai. Adapun yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah pengurus Himpunan Mahasiswa Pendidikan Manajemen Perkantoran.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian sangat diperlukan dalam pelaksanaan suatu penelitian karena dapat dijadikan landasan atau pedoman bagi peneliti dalam pelaksanaan penelitiannya. Pada akhirnya metode ini akan membawa peneliti kepada kesimpulan penelitian yang merupakan pemecahan masalah yang diteliti.
(19)
Metode penelitian merupakan langkah-langkah dalam suatu penelitian, atau disebut juga prosedur penelitian. Dalam metode penelitian terdapat alat serta teknik tertentu yang digunakan untuk menguji suatu hipotesis penelitian.
Sugiyono (2007: 1) mengemukakan bahwa metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Selain itu, Nasir (1988: 51) juga mengemukakan bahwa metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif yang menurut Suharsimi Arikunto, “Metode penelitian kebijaksanaan (deskriptif) adalah metode penelitiaan yang tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan tentang suatu variabel, gejala atau keadaan”.
3.2.1 Operasional Variabel
Operasionalisasi variabel merupakan kegiatan menjabarkan variabel menjadi indikator. Operasional variabel harus disusun dengan baik dan memiliki tingkat validitas dan reliabilitas yang tinggi karena hasil dari operasionalisasi variabel atau operasional variabel tersebut akan menjadi rujukan dalam penyusunan instrumen variabel.
Dalam penelitian ini terdiri atau dua variabel yakni variabel bebas (variabel independen) dan variabel terikat (variabel dependen). Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menyebabkan timbulnya variabel terikat (variabel dependen). Sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah variabel komitmen pengurus dan yang menjadi variabel terikatnya adalah variabel efektivitas organisasi.
3.2.1.1Operasional Variabel Komitmen Pengurus
Komitmen pengurus merupakan sumber kekuatan yang bersifat relatif dari setiap pengurus dalam mengidentifikasikan keterlibatan dirinya ke dalam bagian
(20)
dari suatu organisasi. Dimensi untuk variabel ini yaitu: 1) identifikasi (kepercayaan terhadap nilai-nilai organisasi), 2) keterlibatan (keinginan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi), 3) loyalitas (keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi yang bersangkutan).
Tabel 3. 1
Operasional Variabel Komitmen Pengurus
Variabel X Dimensi Indikator Skala
No. Item Komitmen Pengurus: 1. Identifikasi (Kepercayaan terhadap nilai-nilai organisasi)
1. Keyakinan bahwa nilai-nilai di dalam organisasi
memiliki kecocokan
dengan nilai pribadi pengurus.
2. Usaha pengurus untuk menerima semua bentuk tugas yang diberikan organisasi.
3. Keyakinan pengurus untuk
menerima bahwa
organisasi merupakan tempat terbaik untuk mengaktualisasikan diri 4. Keyakinan pengurus untuk
menerima bahwa
organisasi sebagai sumber inspirasi.
5. Perasaan bangga pengurus menjadi bagian dari organisasi. Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 1 2 3 4 5 2. Keterlibatan (keinginan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi)
1. Usaha pengurus untuk mengerjakan tugas sesuai dengan apa yang menjadi tugasnya.
2. Usaha pengurus untuk melakukan usaha ekstra (terbaik).
3. Antusiasme pengurus terhadap setiap kegiatan
Ordinal Ordinal Ordinal 6 7 8
(21)
yang diselenggarakan organisasi.
4. Antusiasme pengurus untuk tanggap terhadap
setiap tugas yang
diberikan.
5. Merasa penting untuk memikirkan pengaruh yang akan ditimbulkan jika meninggalkan organisasi. 6. Merasa penting untuk hadir
dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan organisasi. Ordinal Ordinal Ordinal 9 10 11 3. Loyalitas (keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi yang
bersangkutan)
1. Perasaan bangga pengurus karena menjadi bagian dari organisasi.
2. Perasaan untuk selalu berada dalam organisasi.
3. Perasaan memiliki
organisasi yang tinggi terhadap organisasi.
4. Kemampuan
mempertimbangkan
manfaat yang diperoleh jika bertahan dalam organisasi.
5. Perasaan selalu
mementingkan organisasi dalam aktivitasnya. Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 12 13 14 15 16
3.2.1.2Operasional Variabel Efektivitas Organisasi
Efektivitas organisasi merupakan tingkat keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Tujuan-tujuan organisasi diturunkan kepada program kerja yang dilaksanakan selama satu periode. Oleh karena itu, efektivitas organisasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah persepsi ketercapaian program kerja yang telah ditetapkan. Dimensi yang
(22)
digunakan untuk variabel efektivitas organisasi adalah menurut Duncan (dalam Steers 1985: 53) adalah pencapaian tujuan, integrasi dan adaptasi.
Berikut ini adalah batasan-batasan ndikatr untuk setiap dimensi pada variabel efektivitas organisasi dalam penelitian ini, antara lain:
1. Pencapaian Tujuan
Pencapaian adalah keseluruhan upaya pencapaian tujuan harus dipandang sebagai suatu proses. Oleh karena itu, agar pencapaian tujuan akhir semakin terjamin, diperlukan pentahapan, baik dalam arti pentahapan pencapaian bagian-bagiannya maupun pentahapan dalam arti periodisasinya. Pencapaian tujuan dalam penelitian ini dilihat dari seberapa besar ketercapaian program kerja yang dilaksanakan, waktu pelaksanaan dan sasaran yang dicapai.
2. Integrasi
Integrasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penggabungan atau menyatukan program kerja dengan kondisi yang ada di himpunan, yaitu bagaimana program yang ada dapat mengakomodasi kebutuhan mahasiswa baik dari segi akademik maupun non akademik serta menyangkut proses sosialisasi di dalamnya.
3. Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan organisasi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Penyesuaian diri himpunan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bagaimana program kerja yang dilaksanakan disesuaikan dengan fasilitas yang dimiliki himpunan, kemampuan dana yang tersedia, kemampuan para pengurus sebagai pelaksana, hingga strategi yang sesuai untuk dilaksanakan.
Tabel 3. 2
Operasional Variabel Efektivitas Organisasi
Variabel X Dimensi Indikator Skala
No. Item Efektivitas
Organisasi:
1. Pencapai-an Tujuan
1.Tingkat ketercapaian program kerja mencapai 70%.
2.Tingkat kesesuaian program kerja yang dilaksanakan dengan
Ordinal Ordinal
1, 2, 3
(23)
rencana yang telah ditetapkan. 3.Tingkat penyelesaian program
sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
4.Tingkat kesesuaian sasaran kegiatan dengan program kerja.
Ordinal
Ordinal 4
5 2. Integrasi 1.Tingkat usaha pengurus untuk
menjalin hubungan dengan pengurus lain dalam organisasi secara internal.
2.Tingkat kesesuaian program kerja dengan kebutuhan akademik mahasiswa.
3.Tingkat kesesuaian program kerja dengan kebutuhan mahasiswa dari segi non akademik.
4.Tingkat usaha pengurus untuk menjalin hubungan dengan pengurus organisasi lain.
5.Tingkat usaha pengurus untuk menjalin hubungan dengan unit-unit kerja di lingkungan UPI.
Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 6 7 8 9 10
3. Adaptasi 1.Tingkat kesesuaian program kerja dengan sarana yang tersedia di himpunan.
2.Tingkat kesesuaian program kerja dengan prasarana yang tersedia di himpunan.
3.Tingkat kesesuaian program kerja dengan kemampuan dana yang dimiliki himpunan.
4.Tingkat kesesuaian program kerja dengan kemampuan pengurus sebagai pelaksana. 5.Tingkat kesesuaian strategi yang
digunakan dalam pelaksanaan program kerja. Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal 11 12 13 14, 15 16
(24)
3.2.2 Sumber Data
Sumber data merupakan segala sesuatu yang dapat memberikan keterangan mengenai data yang digunakan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua sumber data, yaitu data primer dan data sekunder.
1. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Data ini didapatkan melalui penyebaran angket yang diberikan kepada seluruh pengurus Himpunan Mahasiswa Pendidikan Manajemen Perkantoran.
2. Data sekunder merupakan data yang tidak berhubungan langsung dengan objek penelitian. Penulis menggunakan data sekunder yaitu arsip-arsip HIMAPENA, buku-buku literature maupun sumber lainnya.
3.2.3 Populasi
Populasi (population/ universe) menurut Sambas Ali Muhidin (2010: 1) adalah keseluruhan elemen, atau unit penelitian, atau unit analisis yang memiliki ciri/ karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian atau menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan).
Pendapat lain dari Sugiyono (2010: 61) menyebutkan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya.” Menurut Arikunto (2010: 173), populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.
Jadi dengan kata lain, populasi tidak hanya orang, tetapi juga benda-benda alam lain yang memiliki karkteristik/ sifat-sifat tertentu. Hal ini sejalan dengan yang disampaikan Nawawi dalam Tukiran (2012: 33) bahwa populasi adalah keseluruhan subyek yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuhan, gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa yang terjadi sebagai sumber.
“Masalah pembatasan populasi dan cara penentuan sampel (sampling) menjadi sangat penting dalam penelitian survey. Penelitian survey bertujuan memperoleh deskripsi objektif mengenai keadaan populasi. Oleh karena itu batasan dan karakteristik populasi harus jelas pula target generalisasinya.” (Saifuddin Azwar, 2012: 35)
(25)
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh pengurus Himpunan Mahasiswa Pendidikan Manajemen Perkantoran yang berjumlah 63 orang. Berikut ini adalah gambaran staffing di Himpunan Mahasiswa Pendidikan Manajemen Perkantoran.
Tabel 3. 3
Pengelompokkan Staffing Pengurus
No Bagian Jumlah
1 Perangkat Khusus 3
2 Biro Administrasi 6
3 Biro Bisnis 7
4 Departemen Pendidikan 7
5 Departemen Agama 7
6 Departemen Kaderisasi 8
7 Departemen Litbang 6
8 Departemen Kreativitas 7
9 Departemen Media 7
10 Departemen Advolasi 5
Jumlah Keseluruhan 63
Sumber: Arsip HIMAPENA 2013
Keppen & Wickenns dan Howell dalam Sambas & Uep (2011: 156) mengungkapkan bahwa bagaimanapun bentuk distribusi data di populasinya, semakin besar sampel semakin normal distribusi mean sampelnya. Dan distribusi terlihat cukup normal ketika sampel berisi sekitar 30 orang.
Suharsimi Arikunto (2002: 100) mengemukakan bahwa “untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih”.
Merujuk pada keterangan di atas, maka mengingat populasi yang hanya berjumlah 63 orang, maka dalam penelitian ini semua populasi dijadikan responden. Berarti dalam penelitian ini tidak ada proses penarikan sampel atau prosedur teknik penarikan sampel dan tidak ada penentuan ukuran sampel. Bisa dikatakan bahwa dalam penelitian ini kita melakukan sensus, karena kita mengamati seluruh populasi yang ada.
(26)
3.2.4 Teknik dan Alat Pengumpul Data
Teknik pengumpulan data merupakan usaha atau cara yang digunakan untuk menghasilkan data demi keperluan penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik kuesioner. Adapun alat pengumpul data yang digunakan adalah angket.
Angket merupakan salah satu teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner untuk diisi langsung oleh responden seperti yang dilakukan dalam penelitian untuk menghimpun pendapat umum. Penulis menyebarkan angket berupa pernyataan-pernyataan tertulis yang harus dijawab oleh responden. Bentuk angket yang dipergunakan adalah angket tertutup yaitu pernyataan-pernyataan yang dibuat tidak memerlukan penjelasan sehingga responden tinggal memilih jawaban yang tersedia dengan memberikan tanda checklist () pada masing-masing jawaban yang dianggap tepat. Penyusunan angket beranjak dari ruang lingkup variabel yang diteliti. Oleh karena itu, untuk kepentingan penelitian ini dikonstruksi dua jenis angket, yaitu angket untuk variabel komitmen pengurus dan angket untuk variabel efektivitas organisasi.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dengan skala lima yang diadaptasi dari kategori Likert. Menurut Sugiyono (2010:81),” Skala
Likert mempunyai gradasi sangat positif dengan sangat negatif”. Tiap alternatif jawaban diberi skor sebagai berikut:
Tabel 3. 4 Skala Likert
Pilihan Jawaban Bobot nilai
Sangat setuju/ selalu/ sangat positif 5
Setuju/ sering/ positif 4
Ragu-ragu/ kadang-kadang/ netral/ tidak tahu 3
Tidak setuju/ hampir tidak pernah/ negatif 2
Sangat tidak setuju/ tidak pernah/ sangat negatif 1 Sumber: Sugiyono (2010: 81)
Agar pernyataan dalam angket dapat menghasilkan data yang benar, perlu dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas.
(27)
3.2.5 Pengujian Instrumen Penelitian 3.2.5.1Uji Validitas
Suatu alat pengukur (instrument) yang digunakan dalam penelitian harus valid. Pengujian validitas instrument digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur di dalam melakukan fungsinya. Seperti yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2002: 144) bahwa uji validitas digunakan untuk “Mengukur tingkat kesahihan suatu instrumen, yakni kemampuan mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat”.
Suatu instrumen yang valid atau shahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang memiliki validitas rendah. Dalam uji validitas ini digunakan teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Karl Pearson dengan rumus sebagai berikut (Sambas Ali Muhidin, 2010:26):
√
Keterangan:
rxy :Koefisien korelasi antaravariabel X dan Y
X : Skor pertama, dalam hal ini X merupakan skor-skor pada item ke-i yang akan diuji validitasnya.
Y : Skor kedua, dala hal ini Y merupakan jumlah skor yang diperoleh tiap responden.
∑X : Jumlah skor dalam distribusi X ∑Y : Jumlah skor dalam distribusi Y ∑X2
: Jumlah jumlah kuadrat dalam skor distribusi X ∑Y2
: Jumlah jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y N : Banyaknya responden
Langkah keja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas instrument seperti yang diungkapkan oleh Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2011:117) adalah sebagai berikut:
1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.
(28)
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul, termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.
4. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan perhitungan dan pengolahan data selanjutnya.
Tabel 3. 5
Contoh Format Tabel Perhitungan Uji Validitas No
Responden
Nomor Item Instrumen
Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu.
6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden.
Tabel 3. 6
Contoh Format Tabel PerhitunganKorelasi No
Responden X Y XY X
2
Y2
7. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir item angket dari skor-skor yang diperoleh.
8. Membandingkan nilai koefisien nilai koefisien korelasi product moment hasil penghitungan dengan nilai koefisien korelasi product moment yang terdapat di tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (dB)=n-2. Dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas. 9. Membuat kesimpulan dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan nilai
r tabel dengan kriteria: rxy hitung > r tabel, maka valid
rxyhitung ≤ r tabel, maka tidak valid
Berdasarkan langkah kerja dalam mengukur validitas instrumen bahwa instrumen disebar kepada responen yang bukan responden sesungguhnya, maka instrumen ini disebar kepada pengurus organisasi lain di luar Himpunan Mahasiswa Pendidikan Manajemen Perkantoran. Jika instumen itu valid, maka item tersebut dapat dipergunakan pada kuesioner penelitian.
(29)
Uji validitas yang penulis gunakan untuk variabel X (komitmen pengurus) terdiri atas 3 indikator, yaitu identifikasi, keterlibatan, dan loyalitas. Ketiga indikator tersebut kemudian diuraikan menjadi 16 butir pernyataan angket.
Rekapitulasi hasil perhitungan uji validitas variabel X (komitmen pengurus) dengan menggunakan Microsoft Office Excel, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3. 7
Hasil Uji Validitas Variabel X No. Item Nilai Hitung
Korelasi (r hitung)
Nilai Tabel Korelasi (r tabel)
Keterangan
1 0,55 0,44 Valid
2 0,50 0,44 Valid
3 0,56 0,44 Valid
4 0,55 0,44 Valid
5 0,67 0,44 Valid
6 0,70 0,44 Valid
7 0,60 0,44 Valid
8 0,58 0,44 Valid
9 0,47 0,44 Valid
10 0,57 0,44 Valid
11 0,45 0,44 Valid
12 0,76 0,44 Valid
13 0,59 0,44 Valid
14 0,73 0,44 Valid
15 0,59 0,44 Valid
16 0,53 0,44 Valid
Sumber: Hasil Uji Coba Angket, 2014
Berdasarkan tabel 3.7 diperoleh bahwa dari 16 item angket untuk variabel komitmen pengurus secara keseluruhan dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data.
Hasil Uji Validitas Variabel Y (Efektivitas Organisasi)
Uji validitas yang penulis gunakan untuk variabel Y (efektivitas organisasi) terdiri atas 3 indikator, yaitu pencapaian tujuan, integrasi dan adaptasi. Ketiga indikator tersebut kemudian diuraikan menjadi 16 butir pernyataan angket.
(30)
Rekapitulasi hasil perhitungan uji validitas variabel X (efektivitas organisasi) dengan menggunakan Microsoft Office Excel, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3. 8
Hasil Uji Validitas Variabel Y No. Item Nilai Hitung
Korelasi (r hitung)
Nilai Tabel Korelasi (r tabel)
Keterangan
1 0,64 0,44 Valid
2 0,54 0,44 Valid
3 0,51 0,44 Valid
4 0,51 0,44 Valid
5 0,45 0,44 Valid
6 0,60 0,44 Valid
7 0,80 0,44 Valid
8 0,53 0,44 Valid
9 0,77 0,44 Valid
10 0,71 0,44 Valid
11 0,37 0,44 Tidak valid
12 0,54 0,44 Valid
13 0,15 0,44 Tidak valid
14 -0,06 0,44 Tidak valid
15 0,53 0,44 Valid
16 0,77 0,44 Valid
Sumber: Hasil Uji Coba Angket, 2014
Berdasarkan tabel 3.8 diperoleh bahwa dari 16 item angket untuk variabel efektivitas organisasi terdapat 13 item dinyatakan valid sehingga dapat digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data. Sedangkan 3 item dinyatakan tidak valid sehingga tidak dapat digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu, item pernyataan pada variabel ini akan dihapus.
3.2.5.2Uji Realibilitas
Suatu alat pengukur (instrument) yang digunakan dalam penelitian harus reliabel. Instrument yang reliabel adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. seperti yang diungkapkan Abdurrahmat Fathoni (2006:125) bahwa uji reliabilitas,
(31)
“Selain berarti ketelitian dalam melakukan pengukuran juga dapat diartikan sebagai ketelitian alat ukur yang digunakan”. Jadi uji reliabilitas instrument dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi dari instrument sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.
Formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah yang dikembangkan oleh Cronbach yang dikenal dengan
Cronbach’s Coefficient Alpha atau Cronbach’s Alpha. Koefisien Conbach Alpha dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
[ ] [ ]
Dimana rumus varians sebagai berikut:
(Sambas Ali Muhidin, 2010: 31) Keterangan:
: reliabilitas instrument k : banyaknya bulir soal
: jumlah varians bulir : varians total
∑X : jumlah skor
N : jumlah responden
Langkah keja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas instrument adalah sebagai berikut:
1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrument.
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul, termasuk di dalamnya memeriksa kelenkapan pengisian item angket.
4. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan perhitungan dan pengolahan data selanjutnya.
Tabel 3. 9
(32)
No Responden
Nomor Item Instrumen
Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu.
6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden. 7. Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing
responden.
8. Menghitung jumlah skor masing-masing item yang diperoleh.
9. Menghitung jumlah kuadrat skor masing-masing item yang diperoleh. 10. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total.
Tabel 3. 10
Contoh Format Tabel Perhitungan Varians Item dan Varians Total
No Responden X X2
11. Menghitung nilai koefisien alfa.
12. Membandingkan nilai koefisien alfa dengan nilai koefisien korelasi pada derajat bebas (dB)= N-2. Dimana N adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas.
13. Membuat kesimpulan dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel dengan kriteria: r11 hitung > r tabel, maka reliabel
r11hitung ≤ r tabel, maka tidak reliabel.
Berdasarkan langkah kerja dalam mengukur reliabilitas instrumen bahwa instrumen disebar kepada responden yang bukan responden sesungguhnya, maka instrumen ini disebar kepada pengurus organisasi lain di luar Himpunan Mahasiswa Pendidikan Manajemen Perkantoran.
Hasil Uji Reliabilitas Variabel X
Rekapitulasi hasil perhitungan uji validitas variabel X (komitmen pengurus) dengan menggunakan Microsoft Office Excel, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3. 11
(33)
No. Variabel
Nilai Hitung Korelasi
(r hitung)
Nilai Tabel Korelasi
(r tabel)
Keterangan
1. Komitmen pengurus 0.861 0.444 Reliabel
Sumber: Hasil Uji Coba Angket, 2014.
Berdasarkan tabel 3.11 diketahui bahwa pada variabel komitmen pengurus diperoleh rhitung = 0.861 dan dari tabel r product moment dengan n = 20, sehingga
pada db = n – 2 = 20 – 2 = 18 dan taraf nyata (α) = 0,05 diperoleh nilai rtabel
sebesar 0.444. Hal ini berarti rhitung lebih besar dari rtabel (0.861>0.444) dengan
demikian angket variabel komitmen pengurus dinyatakan reliabel. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y
Rekapitulasi hasil perhitungan uji validitas variabel Y (efektivitas organisasi) dengan menggunakan Microsoft Office Excel, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3. 12
Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y
No. Variabel Nilai Hitung
Korelasi (r hitung)
Nilai Tabel Korelasi (r tabel)
Keterangan
1. Komitmen pengurus 0.798 0.444 Reliabel
Sumber: Hasil Uji Coba Angket, 2014.
Berdasarkan tabel 3.12 diketahui bahwa pada variabel efektivitas organisasi diperoleh rhitung = 0.798 dan dari tabel r product moment dengan n = 20,
sehingga pada db = n – 2 = 20 – 2 = 18 dan taraf nyata (α) = 0,05 diperoleh nilai rtabel sebesar 0.444. Hal ini berarti rhitung lebih besar dari rtabel (0.798>0.444)
dengan demikian angket variabel efektivitas organisasi dinyatakan reliabel.
3.2.6 Teknik Analisis Data
Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data trersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian.
(34)
Menurut Sambas dan Uep (2011: 158) tujuan dilakukannya analisis data antara lain untuk :
1. Mendeskripsikan data, biasanya dalam bentuk frekuensi, ukuran tendensi sentral sentral maupun ukuran disperse, sehingga dapat dipahami karakteristik datanya. Dalam statistika, kegiatan mendeskripsikan data ini dibahas pada statistika deskriptif
2. Membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi, atau karakteristik populasi berdasarkan data yang diperoleh dari sampel. Kesimpulan yang diambil ini biasanya dibuat berdasarkan pendugaan dan pengujian hipotesis. Kegiatan ini biasanya dibahas pada statistika inferensial. 3.2.6.1Teknik Analisis Data Deskriptif
Penelitian yang dilakukan pada populasi (tanpa diambil sampelnya) menggunakan teknik analisis deskriptif. Teknik analisis deskriptif adalah analisis penelitian secara deskriptif yang dilakukan melalui statistik deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskriptifkan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi atau penarikan kesimpulan karena seluruh anggota populasi dilibatkan dalam penelitian sehingga kesimpulan yang dibuat adalah untuk populasi itu sendiri.
Analisis data ini untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah no. 1 dan no. 2, maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, yaitu untuk mengetahui gambaran tingkat komitmen pengurus dan gambaran tingkat efektivitas organisasi Himpunan Mahasiswa Pendidikan Manajemen Perkantoran Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia. Untuk mendeskripsikan data dapat melalui tabel, grafik, diagram, presentase, frekuensi, perhitungan mean, median atau modus.
Langkah-langkah yang akan ditempuh menurut Sugiyono (2007:74) dengan menggunakan bantuan Software Microsoft Excel 2007, yaitu:
(35)
1. Editing, yaitu pemeriksaan angket yang terkumpul kembali setelah diisi oleh
responden. Pemeriksaan tersebut menyangkut kelengkapan pengisian angket secara menyeluruh.
2. Coding, yaitu pemberian kode atau skor untuk setiap option dari setiap item
berdasarkan ketentuan yang ada. Adapun pola pembobotan untuk coding tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 13
Pola Skoring Kuesioner Skala Lima
No Alternatif Jawaban Pernyataan (Item)
Positif 1 Sangat Setuju/Selalu/Sangat Positif 5
2 Setuju/Sering/Positif 4
3
Ragu-ragu/Kadang-kadang/Netral/Tidak Tahu 3
4 Tidak Setuju/Jarang/Negatif 2
5 Sangat Tidak Setuju/Tidak
Pernah/Sangat Negatif 1
3. Tabulating, dalam hal ini hasil coding dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi
secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun tabel rekapitulasi tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 14
Tabulasi Data Penelitian
Responden Skor item Total
1 2 3 4 5 6 ………. N
1.
2.
…
N.
4. Analisis, Analisis data yang digunakan terdiri dari dua jenis yakni (1) analisis deskriptif untuk variabel yang bersifat kualitatif, (2) analisis kuantitatif untuk pengujian hipotesis. Dalam menganalisis secara deskriptif digunakan bantuan skala kontinum dan tabel dalam bentuk persentase, dengan ketentuan pembobotan yang telah ditentukan, sehingga dapat diketahui klasifikasi keberadaan dari masing-masing variabel penelitian.
5. Transformasi data, hal ini dilakukan karena penelitian ini menggunakan data ordinal seperti dijelaskan dalam operasional variabel sebelumnya, sedangkan pengujian hipotesis menggunakan teknik statistik parametrik yang menuntut data dalam bentuk interval, dengan demikian data ordinal yang ada harus diubah terlebih dahulu ke dalam bentuk skala interval.
(36)
Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian, digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada rata-rata skor kategori angket yang diperoleh dari responden. untuk mengetahui jarak rentang pada interval pertama sampai dengan interval kelima digunakan rumus sebagai berikut:
Rentang = skor maksimal –skor minimal = 5 - 1 = 4 Lebar interval = rentang / banyak interval = 4/5 = 0,8
Jadi interval pertama memiliki batas bawah 1,00; interval kedua memiliki batas bawah 1,8; interval ketiga memiliki batas bawah 2,6; interval keempat memiliki batas bawah 3,4; dan interval kelima memiliki batas bawah 4,2.. Selanjutnya disajikan kriteria penafsiran seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 3. 15
Kriteria Penafsiran Deskripsi
Rentang Penafsiran
Komitmen Pengurus Efektivitas Organisasi
1,00 – 1,79 Sangat Rendah Sangat Rendah
1,80 – 2,59 Rendah Rendah
2,6 – 3,39 Sedang Cukup
3,4 – 4,19 Tinggi Tinggi
4,2 – 5,00 Sangat Tinggi Sangat Tinggi
Sambas dan Maman (2007: 70) mengungkapakan bahwa untuk mengubah data ordinal menjadi interval dapat menggunakan bantuan Microsoft Excel. Langkah-langkah untuk mentransformasikan data tersebut adalah sebagai berikut: a. Input skor yang diperoleh pada lembar kerja (worksheet) Excel.
b. Klik “Analize” pada Menu Bar.
c. Klik “Successive Interval” pada Menu Analize, hingga muncul kotak dialog “Method of Successive Interval”.
d. Klik “Drop Down” untuk mengisi Data Range pada kotak dialog Input,
dengan cara memblok skor yang akan diubah skalanya.
e. Pada kotak dialog tersebut, kemudian sheck list (√) Input Label in first now.
(37)
g. Masih pada Option, tentukan Cell Output, hasilnya akan ditempatkan di sel mana. Lalu klik “OK”.
3.2.6.2Teknik Analisis Data Inferensial
Langkah kerja analisis data inferensial adalah sebagai berikut:
1. Melakukan editing data, yaitu memeriksa kelengkapan jawaban responden,
meneliti konsistensi jawaban, dan menyeleksi keutuhan kuesioner sehingga data siap diproses.
2. Melakukan input data (tabulasi), berdasarkan skor yang diperoleh responden.
3. Menghitung jumlah skor yang diperoleh oleh masing-masing responden 4. Menghitung nilai uji statistik F (jika penelitian sampel)
5. Menentukan nilai tabel F pada tingkat signifikansi 95% atau ρ = 0,05. 6. Membandingkan nilai hitung F dengan nilai F tabel.
7. Membuat kesimpulan. Kriteria kesimpulan: Jika nilai hitung F lebih besar dari nilai tabel F, maka item angket dinyatakan signifikan.
3.2.7 Pengujian Persyaratan Analisis Data
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam melakukan analisis data. Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu harus dilakukan beberapa pengujian. Untuk penelitian populasi pengujian yang dilakukan, yaitu Uji Homogenitas dan Uji Linieritas.
3.2.7.1Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk kepentingan akurasi data dan keterpercayaan terhadap hasil penelitian. Uji asumsi homogenitas merupakan uji perbedaan dua kelompok, yaitu dengan melihat perbedaan antara varians kelompoknya. Dengan demikian pengujian homogenitas varians ini mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogen.
Dalam penelitian ini, pengujian homogenitas menggunakan uji Barlett, dengan kriteria yang digunakannya adalah apabila X2> nilai tabel X2 , maka H0
menyatakan varians skornya homogennya ditolak, dalam hal lainnya diterima. Nilai hitung X2 (Sambas & Uep, 2011: 96) diperoleh dengan rumus:
(38)
X2=(ln 10)[B - (∑db.LogSi2)]
Dimana:
Si2 : Varians tiap kelompok data
dbi : Derajat kebebasan tiap kelompok (n-1)
B : Nilai Barlett = (Log S2gab)(∑db)
S2gab : Varians gabungan =
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas varians adalah sebagai berikut:
1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.
2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan dengan model tabel sebagai berikut:
Tabel 3. 16 Model Tabel Uji Barlett
Sampel db= n-1 Si2 Log Si2 Db.Log Si2 Db. Si2
1 2 3 …. …. ∑
3. Menghitung varians gabungan
4. Menghitung log dari varians gabungan 5. Menghitung nilai Barlett
6. Menghitung nilai X2
7. Menentukan nilai dan titik kritis 8. Membuat kesimpulan
(39)
3.2.7.2Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk kepentingan ketepatan estimasi. Setiap estimasi biasanya diharapkan pada satu kepastian/ kesejalasan sehingga kesimpulan yang dihasilkan memiliki tingkat akurasi tinggi. Asumsi linieritas menyatakan bahwa hubungan antar variabel yang hendak dianalisis itu mengikuti garis lurus. Artinya, peningkatan atau penurunan kuantitas di satu variabel, akan diikuti secara linier oleh peningkatan atau penurunan kuantitas di variabel lainnya. Pemeriksaan kelinieran regresi dilakukan melalui pengujian hipotesis nol, bahwa regresi linier melawan hipotesis tandingan bahwa regresi tidak linier. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian linieritas regresi (Sambas Ali Muhidin, 2010: 99-101) adalah:
1. Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y. 2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKreg (a)) dengan rumus:
3. Menghitung jumlah kuadrat regresi b│a (JKreg b│a) dengan rumus
| [∑ ]
4. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus
JKres=∑Y2– JKreg (b│a) –JKreg(a)
5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKreg(a) dengan rumus:
RJKreg(a)= JKreg(a)
6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKreg(a)) dengan rumus:
RJKreg(b/a) = JKreg(b/a)
7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres) dengan rumus
8. Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus
{ }
untuk menghitung JKE urutkan data X mulai dari data yang paling kecil
sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya. 9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (RJKE) dengan rumus:
(40)
JKTC=JKres -JKE
10.Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus:
11.Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus:
12.Mencari nilai uji F dengan rumus:
13.Menentukan kriteria pengukuran: jika nilai uji F < nilai tabel F, maka distribusi berpola linier.
14.Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau α=5% menggunakan
rumus:
Ftabel = F(1-α)(db TC,db E) dimana db TC=k-2 dan db E= n-k
15.Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat kesimpulan, yakni:
Jika Fhitung< Ftabel maka data dinyatakan berpola linier
Jika Fhitung≥ Ftabel maka data dinyatakan tidak berpola linier
3.2.8 Pengujian Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan (jawaban) sementara yang masih perlu diuji kebenarannya. Untuk menguji kebenaran suatu hipotesis perlu diadakan uji hipotesis. Uji hipotesis ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas antara variabel independen dan variabel dependen. Melalui pengujian hipotesis ini akan didapatkan suatu keputusan menerima atau menolak hipotesis.
Untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, maka alat yang digunakan adalah analisis regresi sederhana.
3.2.8.1Merumuskan hipotesis H0 dan H1
H0: β=0 : Tidak ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y
(41)
3.2.8.2Merumuskan persamaan regresi
Membuat persamaan regresi dengan rumus persamaan regresi linear sederhana untuk masing-masing hipotesis parsial sebagai berikut:
ŷ =
a + bx
Keterangan: ŷ = Variabel terikat x = Variabel bebas
a = nilai konstanta harga y jika x=0
b= nilai arah sebagai penentu nilai prediksi yang menunjukan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel y. Dimana:
Sedangkan b dicari dengan menggunakan rumus:
3.2.8.3Uji Signifikansi
Kriteria pengujian keberartian persamaan regresi adalah tolak H0 jika
probabilitas lebih kecil daripada α = 0,05, dapat disimpulkan koefisien regresi signifikan, atau komitmen pengurus benar-benar berpengaruh secara signifikan terhadap efektivitas organisasi. Artinya Ho yang diajukan diterima pada α=0,05
Untuk mengetahui diterima atau ditolak hipotesis yang diajukan, dilakukan uji signifikansi. Uji signifikansi dapat dilakukan dengan menggunakan uji F sebagai berikut:
1. Menguji signifikansi dengan rumus:
2. Membandingkan nilai uji F terhadap nilai tabel F dengan kriteria pengujian: jika nilai uji F ≥ nilai tabel F, maka tolak H0, dan H1diterima.Jika nilai uji F ≤
(42)
3.2.8.4Menghitung Koefisien Determinasi
Pengujian seberapa besar pengaruh komitmen pengurus terhadap efektivitas organisasi, maka digunakan koefisien determinasi dengan rumus sebagai berikut:
(43)
82 5.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil analisis deskripsi dan dikonsultasikan pada kriteria penafsiran deskripsi menunjukkan bahwa komitmen pengurus yang meliputi indikator: (1) Identifikasi, (2) Keterlibatan, dan (3) Loyalitas, secara keseluruhan berada pada kategori sedang. Hal ini mengandung arti bahwa sebagian besar pengurus merasa bahwa komitmen yang diberikan kepada Himpunan mahasiswa Pendidikan Manajemen Perkantoran adalah sedang. Jawaban responden tertinggi terdapat pada indikator “identifikasi”, artinya pengurus mempercayai nilai-nilai yang terdapat dalam organisasi. Sedangkan
jawaban terendah responden ada pada indikator “keterlibatan”, artinya
keterlibatan pengurus masih harus ditingkatkan lagi. Namun, perbedaan skor rata-rata dari setiap indikator ini tidak berbeda secara signifikan. Ketiganya berada pada rentang yang sama sehingga ketiga indikator ini harus sama-sama ditingkatkan agar komitmen pengurus menjadi tinggi.
2. Berdasarkan hasil analisis deskripsi dan dikonsultasikan pada kriteria penafsiran deskripsi menunjukkan bahwa efektivitas organisasi pada Himpunan Mahasiswa Pendidikan Manajemen Perkantoran yang meliputi indikator: (1) Pencapaian tujuan, (2) Integrasi, dan (3) Adaptasi, secara keseluruhan berada pada kategori sedang. Hal ini mengandung arti bahwa efektivitas organisasi cukup efektif. Jawaban responden tertinggi terdapat
pada indikator “adaptasi”, artinya tingkat kemampuan pengurus untuk
beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan lingkungan organisasi sudah cukup. Sedangkan untuk jawaban terendah responden ada pada indikator “pencapaian tujuan”, artinya pengurus masih kurang mampu fokus pada pencapaian tujuan organisasi. Namun, ketiga indikator ini berada pada kategori yang sama karena memiliki skor rata-rata yang homogen sehingga
(44)
ketiganya harus diupayakan untuk ditingkatkan agar efektivitas organisasi dapat tercapai.
3. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa komitmen pengurus memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas organisasi, artinya jika komitmen pengurus tinggi maka efektivitas organisasi pun akan semakin efektif dan sebaliknya jika komitmen pengurus rendah maka efektivitas organisasi pun akan cenderung rendah. Hal ini ditunjukan dari hasil uji regresi sederhana yang berada pada kategori sedang. Hasil determinasi pengaruh variabel Komitmen Pengurus (X) terhadap variabel Efektivitas Organisasi memberikan keterangan bahwa variabel Komitmen Pengurus memberikan pengaruh positif yang cukup kuat terhadap Efektivitas Organisasi.
5.2 Saran
Saran yang dikemukakan penulis mengacu kepada skor rata-rata setiap variabel. Ketiga indikator pada setiap variabel berada pada kategori sedang (untuk variabel komitmen pengurus) dan cukup (untuk variabel efektivitas organisasi) sehingga pengingkatan kedua variabel ini harus diupayakan melalui ketiga indikatornya. Efektivitas organisasi dapat ditingkatkan melalui peningkatan komitmen pengurus, yaitu: (1) Tujuan organisasi harus dirumuskan secara jelas dan spesifik. (2) Tujuan organisasi yang telah dirumuskan harus disosialisasikan kepada para pengurus agar setiap pengurus paham dan bersama-sama mendukung ketercapaian tujuan organisasi. (3) Para pengurus harus dilibatkan secara optimal pada setiap aktivitas organisasi sesuai dengan bidangnya masing-masing untuk menumbuhkan loyalitas pengurus.
(45)
84
Management Review, Quaid-i-Azam University, Islamabad. Tersedia [Online]: http://www.arabianjbmr.com/pdfs/OM_VOL_1_(3)/8.pdf.
Angle, H.L. dan Perry, J.L. (2007). An Empirical Assessment of Organizational
Commitment and Organizational Effectiveness. JSTOR, Cornell
University. Tersedia [Online]:
http://www.indiana.edu/~jlpweb/papers/an%20empirical%20assessment% 20of%20org%20commitment_angle_perry_ASQ1981.pdf.
Arikunto, S. (2008). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan dan Praktek. Jakarta:
PT Rineka Cipta.
Azwar, S. (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Depdiknas. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Drucker, P.F. (2005). Managing the Nonprofit Organization: Principles and
Practises. New York: Harper.
Harmawan, H. dan Syaichudin, M.C. (2009). Keefektivan Organisasi (Efektivitas
Organisasi). (Tesis) Program Pasca Sarjana Magister Management
Universitas Mercu Buana. Tersedia [Online]:
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1 &cad=rja&uact=8&ved=0CCgQFjAA&url=http%3A%2F%2Fxa.yimg.co m%2Fkq%2Fgroups%2F25103345%2F1254808011%2Fname%2FMateri
%2BEfektivitas%2BOrganisasi.pdf&ei=6IR-U6_AE4PXrQecuoDoCg&usg=AFQjCNFnh6Zn38zGpDHN2V39hGBZd 41BmQ&sig2=qRe7cmXgQsCJ9tJzmVhrKw.
Hasibuan, M. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Hidayah, D.N. (2012). Pengaruh Komunikasi Organisasi terhadap kepuasan
kerja pegawai dan implikasinya terhadap komitmen organisasi pada direktorat sumber daya manusia PT Pos Indonesia (Persero) Bandung.
(Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Indrawijaya, A.I. (2010). Teori, Perilaku, dan Budaya Organisasi. Bandung: Refika Aditama.
(46)
Irfan, M.A. (2009). Kumpulan Teori Efektivitas. Tersedia [Online]: http://al-bantany-112.blogspot.com/2009/11/kumpulan-teori-efektivitas.html. Ivancevich, J.M. dkk. (2006). Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta:
Erlangga.
Luthans, F. (1992). Organizational Behavior Sixth Edition. Singapore: McGraw Hill.
Muhidin, S.A. (2010a). Statistika 1 Pengantar untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama.
Muhidin, S.A. (2010b). Statistika 2 Pengantar untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama.
Muhidin, S.A. dan Abdurahman, M. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia
Muhidin, S.A. dan Abdurahman, M. (2007). Analisis Korelasi, Regresi dan Jalur
dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Muhidin, S.A. dan Sontani, U.T. (2011). Desain Penelitian Kuantitatif. Bandung: Karya Adhika Utama.
Mylan, S. (2010). Pengaruh Komitmen Organisasional terhadap Kinerja
Karyawan di CV Rabbani Asysa Wilayah Jawa Barat. (Skripsi).
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Permadi, A. (2012). Hubungan Komunikasi Kantor Dengan Efektivitas
Organisasi Di Kantor Pemerintah Kota Cimahi. (Skripsi). Universitas
Pendidikan Indonesia, Bandung.
Risnawati, R.J. (2012). Hubungan Kepuasan Kerja Karyawan dengan Komitmen
Organisasi Karyawan pada Hotel Enhaii Bandung. (Skripsi). Universitas
Pendidikan Indonesia, Bandung.
Rofai, A. (2006). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Organisasi Pada Badan Kesatuan Bangsa Dan Perlindungan Masyarakat Propinsi Jawa Tengah. (Tesis). Universitas Diponegoro, Semarang.
Salaf, J.R. (2010). Program Bimbingan untuk Meningkatkan Komitmen Kerja
Karyawan terhadap Perusahaan. (Skripsi). Universitas Pendidikan
Indonesia, Bandung.
Sarina, R. (2010). Komitmen Kerja Pegawai Sub Bagian Perencanaan &
(47)
Kerja Pegawai Negeri Sipil: Analisis Deskriptif Mengenai Komitmen Kerja Pegawai Sub Bagian Perencanaan& Program Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Dilihat dari Budaya Kerja PNS. (Skripsi).
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Sedarmayanti. (2012). Manajemen dan Komponen Komplit Terkait Lainnya. Bandung: Refika Aditama.
Siagian, Sondang P. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Somantri, A. dan Muhidin, S.A. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Sopiah. (2008). Perilaku Organisasional. Yogyakarta: Andi.
Steers, R.M. (1985). Efektivitas Organisasi alih bahasa: Dra. Magdalena Jamin. Jakarta: Erlangga.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfa Beta.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Taniredja, Tukiran dan Mustafidah, H. (2012). Penelitian Kuantitatif (Sebuah
Pengantar). Bandung: Alfabeta.
Wirartha, I.M. (2005). Pedoman Penulisan Usulan Penelitian Skripsi dan Tesis. Yogyakarta: Andi Offset.
(1)
59
3.2.8.4Menghitung Koefisien Determinasi
Pengujian seberapa besar pengaruh komitmen pengurus terhadap efektivitas organisasi, maka digunakan koefisien determinasi dengan rumus sebagai berikut:
(2)
82
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil analisis deskripsi dan dikonsultasikan pada kriteria penafsiran deskripsi menunjukkan bahwa komitmen pengurus yang meliputi indikator: (1) Identifikasi, (2) Keterlibatan, dan (3) Loyalitas, secara keseluruhan berada pada kategori sedang. Hal ini mengandung arti bahwa sebagian besar pengurus merasa bahwa komitmen yang diberikan kepada Himpunan mahasiswa Pendidikan Manajemen Perkantoran adalah sedang. Jawaban responden tertinggi terdapat pada indikator “identifikasi”, artinya pengurus mempercayai nilai-nilai yang terdapat dalam organisasi. Sedangkan jawaban terendah responden ada pada indikator “keterlibatan”, artinya keterlibatan pengurus masih harus ditingkatkan lagi. Namun, perbedaan skor rata-rata dari setiap indikator ini tidak berbeda secara signifikan. Ketiganya berada pada rentang yang sama sehingga ketiga indikator ini harus sama-sama ditingkatkan agar komitmen pengurus menjadi tinggi.
2. Berdasarkan hasil analisis deskripsi dan dikonsultasikan pada kriteria penafsiran deskripsi menunjukkan bahwa efektivitas organisasi pada Himpunan Mahasiswa Pendidikan Manajemen Perkantoran yang meliputi indikator: (1) Pencapaian tujuan, (2) Integrasi, dan (3) Adaptasi, secara keseluruhan berada pada kategori sedang. Hal ini mengandung arti bahwa efektivitas organisasi cukup efektif. Jawaban responden tertinggi terdapat pada indikator “adaptasi”, artinya tingkat kemampuan pengurus untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan lingkungan organisasi sudah cukup. Sedangkan untuk jawaban terendah responden ada pada indikator “pencapaian tujuan”, artinya pengurus masih kurang mampu fokus pada pencapaian tujuan organisasi. Namun, ketiga indikator ini berada pada kategori yang sama karena memiliki skor rata-rata yang homogen sehingga
(3)
83
ketiganya harus diupayakan untuk ditingkatkan agar efektivitas organisasi dapat tercapai.
3. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa komitmen pengurus memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas organisasi, artinya jika komitmen pengurus tinggi maka efektivitas organisasi pun akan semakin efektif dan sebaliknya jika komitmen pengurus rendah maka efektivitas organisasi pun akan cenderung rendah. Hal ini ditunjukan dari hasil uji regresi sederhana yang berada pada kategori sedang. Hasil determinasi pengaruh variabel Komitmen Pengurus (X) terhadap variabel Efektivitas Organisasi memberikan keterangan bahwa variabel Komitmen Pengurus memberikan pengaruh positif yang cukup kuat terhadap Efektivitas Organisasi.
5.2 Saran
Saran yang dikemukakan penulis mengacu kepada skor rata-rata setiap variabel. Ketiga indikator pada setiap variabel berada pada kategori sedang (untuk variabel komitmen pengurus) dan cukup (untuk variabel efektivitas organisasi) sehingga pengingkatan kedua variabel ini harus diupayakan melalui ketiga indikatornya. Efektivitas organisasi dapat ditingkatkan melalui peningkatan komitmen pengurus, yaitu: (1) Tujuan organisasi harus dirumuskan secara jelas dan spesifik. (2) Tujuan organisasi yang telah dirumuskan harus disosialisasikan kepada para pengurus agar setiap pengurus paham dan bersama-sama mendukung ketercapaian tujuan organisasi. (3) Para pengurus harus dilibatkan secara optimal pada setiap aktivitas organisasi sesuai dengan bidangnya masing-masing untuk menumbuhkan loyalitas pengurus.
(4)
84
DAFTAR PUSTAKA
Ahmed, Z. dan Dost, M.K.B. (2011). Impact of Employee Commitment on
Organizational Performance. Arabian Journal of Business and
Management Review, Quaid-i-Azam University, Islamabad. Tersedia [Online]: http://www.arabianjbmr.com/pdfs/OM_VOL_1_(3)/8.pdf.
Angle, H.L. dan Perry, J.L. (2007). An Empirical Assessment of Organizational
Commitment and Organizational Effectiveness. JSTOR, Cornell
University. Tersedia [Online]:
http://www.indiana.edu/~jlpweb/papers/an%20empirical%20assessment% 20of%20org%20commitment_angle_perry_ASQ1981.pdf.
Arikunto, S. (2008). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan dan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Azwar, S. (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Depdiknas. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Drucker, P.F. (2005). Managing the Nonprofit Organization: Principles and
Practises. New York: Harper.
Harmawan, H. dan Syaichudin, M.C. (2009). Keefektivan Organisasi (Efektivitas
Organisasi). (Tesis) Program Pasca Sarjana Magister Management
Universitas Mercu Buana. Tersedia [Online]: https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1 &cad=rja&uact=8&ved=0CCgQFjAA&url=http%3A%2F%2Fxa.yimg.co m%2Fkq%2Fgroups%2F25103345%2F1254808011%2Fname%2FMateri
%2BEfektivitas%2BOrganisasi.pdf&ei=6IR-U6_AE4PXrQecuoDoCg&usg=AFQjCNFnh6Zn38zGpDHN2V39hGBZd 41BmQ&sig2=qRe7cmXgQsCJ9tJzmVhrKw.
Hasibuan, M. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Hidayah, D.N. (2012). Pengaruh Komunikasi Organisasi terhadap kepuasan
kerja pegawai dan implikasinya terhadap komitmen organisasi pada direktorat sumber daya manusia PT Pos Indonesia (Persero) Bandung.
(Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Indrawijaya, A.I. (2010). Teori, Perilaku, dan Budaya Organisasi. Bandung: Refika Aditama.
(5)
85
Irfan, M.A. (2009). Kumpulan Teori Efektivitas. Tersedia [Online]: http://al-bantany-112.blogspot.com/2009/11/kumpulan-teori-efektivitas.html.
Ivancevich, J.M. dkk. (2006). Perilaku dan Manajemen Organisasi. Jakarta: Erlangga.
Luthans, F. (1992). Organizational Behavior Sixth Edition. Singapore: McGraw Hill.
Muhidin, S.A. (2010a). Statistika 1 Pengantar untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama.
Muhidin, S.A. (2010b). Statistika 2 Pengantar untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama.
Muhidin, S.A. dan Abdurahman, M. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia
Muhidin, S.A. dan Abdurahman, M. (2007). Analisis Korelasi, Regresi dan Jalur
dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Muhidin, S.A. dan Sontani, U.T. (2011). Desain Penelitian Kuantitatif. Bandung: Karya Adhika Utama.
Mylan, S. (2010). Pengaruh Komitmen Organisasional terhadap Kinerja
Karyawan di CV Rabbani Asysa Wilayah Jawa Barat. (Skripsi).
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Permadi, A. (2012). Hubungan Komunikasi Kantor Dengan Efektivitas
Organisasi Di Kantor Pemerintah Kota Cimahi. (Skripsi). Universitas
Pendidikan Indonesia, Bandung.
Risnawati, R.J. (2012). Hubungan Kepuasan Kerja Karyawan dengan Komitmen
Organisasi Karyawan pada Hotel Enhaii Bandung. (Skripsi). Universitas
Pendidikan Indonesia, Bandung.
Rofai, A. (2006). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Organisasi Pada Badan Kesatuan Bangsa Dan Perlindungan Masyarakat Propinsi Jawa Tengah. (Tesis). Universitas Diponegoro, Semarang.
Salaf, J.R. (2010). Program Bimbingan untuk Meningkatkan Komitmen Kerja
Karyawan terhadap Perusahaan. (Skripsi). Universitas Pendidikan
Indonesia, Bandung.
Sarina, R. (2010). Komitmen Kerja Pegawai Sub Bagian Perencanaan &
(6)
Kerja Pegawai Negeri Sipil: Analisis Deskriptif Mengenai Komitmen Kerja Pegawai Sub Bagian Perencanaan& Program Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Dilihat dari Budaya Kerja PNS. (Skripsi).
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Sedarmayanti. (2012). Manajemen dan Komponen Komplit Terkait Lainnya. Bandung: Refika Aditama.
Siagian, Sondang P. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Somantri, A. dan Muhidin, S.A. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Sopiah. (2008). Perilaku Organisasional. Yogyakarta: Andi.
Steers, R.M. (1985). Efektivitas Organisasi alih bahasa: Dra. Magdalena Jamin. Jakarta: Erlangga.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfa Beta.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Taniredja, Tukiran dan Mustafidah, H. (2012). Penelitian Kuantitatif (Sebuah
Pengantar). Bandung: Alfabeta.
Wirartha, I.M. (2005). Pedoman Penulisan Usulan Penelitian Skripsi dan Tesis. Yogyakarta: Andi Offset.