EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE BBQ-99 DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS AL-QURAN ANAK USIA DINI.

(1)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

PERNYATAAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

... ... DAFTAR TABEL ... vii

... ... DAFTAR BAGAN ... viii

... ... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian ... 1

... B. Rumusan Masalah Penelitian ... 7

... C. Tujuan Penelitian ... 7

... ... D. Manfaat Penelitian ... 8

... E. Asumsi ... 9

... ... F. Hipotesis ... 10

G. Meyodologi Penelitian ... 10

H. Definisi Operasional ... 11

... I. Lokasi dan Sampel Penelitian ... 14

BAB II KAJIAN TEORETIS A. Pengembangan Kemampuan Membaca Dan Menulis Anak Usia Dini ... 15

1. Pengertian Anak Usia Dini ... 15

2. Karakteristik Anak Usia Dini ... 19

3. Kemampuan Membaca Nagi Anak Usia Dini ... 23

4. Kemampuan Menulis Bagi Anak Usia Dini ... 48 ...


(2)

B. Belajar Al-Quran Bagi Anak Usia Dini ... 52 1. Pengertian Al-Quran ... 52 2. Fungsi Al-Quran Bagi Anak Usia Dini ... 58

... C. Metode BBQ-99 ... 61

... 1. Pengertian Metode ... 61

... 2. Metode-metode Terdahulu ... 63

... 3. Gambaran Umum Metode BBQ-99 ... 67 4. Petunjuk Belajar Metode BBQ-99 ... 69

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian ... 71 ... B. Desain Penelitian ... 73

... ... C. Subjek dan Tempat Penelitian ... 73

... D. Prosedur Penelitian ... 74

... E. Instrumen Penelitian ... 75

... F. Teknik Pengumpulan Data ... 76

... G. Teknik Pengolahan Data ... 78

... H. Prosedur Pengolahan dan analisis Data ... 78 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 83 1. Deskripsi dan Analisis Hasil Penelitian ... 83 2. Data Temuan Proses Pembelajaran Membaca dan Menulis Al-Quran

Dengan Metode BBQ-99 ... 86 B. Deskripsi Hasil Kemampuan Membaca dan Menulis Al-Quran Anak Usia

Dini ... 94 1. Hasil Variabel Kemampuan Menulis ... 95 2. Hasil Variabel Kemampuan Membaca ... 99 3. Uji Beda Rata-rata Skor Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen

dan Kontrol ... 102 C. Pembahasan hasil penelitian ... 111


(3)

1. Penerapan Metode BBQ-99 Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca dan Menulis Al-Quran ... 111 D. Efektivitas Metode BBQ-99 Dalam Meningkatkan Kemampuan

Membaca Al-Quran Anak Usia Dini ... 116 BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ... 125 ... B. Saran ... 126

... ... DAFTAR PUSTAKA ... 128 ... ... ... LAMPIRAN-LAMPIRAN


(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Penelitian

Kemampuan berbahasa merupakan kemampuan manusia yang

membedakannya dengan makhluk lain. Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Dalam pengertian ini, tercakup semua cara untuk berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk lambang atau simbol untuk mengungkapkan sesuatu pengertian, seperti dengan menggunakan lisan, , isyarat, bilangan, lukisan dan mimik muka.Bahasa manusia sangat fleksibel dan produktif. Dari sejumlah suara yang secara tunggal tidak ada artinya. Seseorang dapat menghasilkan ribuan susunan atau pola auditorik yang memiliki makna (Hasan, 2008: 215).

Bahasa merupakan pola suara yang berurutan yang memiliki arti tertentu dalam Al-Quran dinyatakan bahwa Allah mengajarkan Al-Quran dan mengajarkan manusia kemampuan berbicara, sebagaimana berikut :

ִ

!

"#ִ☺ 

& '

( “Yang telah mengajarkan Al-Quran. Dia menciptakan manusai. Mengajarnya pandai berbicara” (Surat 55: 2-4)

Miller (Rakhmat, 1992: 268-269) menyatakan bahwa terdapat seperangkat perilaku yang dapat mengendalikan pikiran dan tindakan orang lain secara perkasa. Teknik pengendalian ini dapat menyebabkan orang melakukan sesuatu


(5)

yang tidak terbayangkan. Orang tak dapat melakukannya tanpa teknik itu. Teknik itu dapat mengubah pendapat dan keyakinan, dapat digunakan untuk menipu, dapat membuat gembira atau sedih, dapat memasukkan gagasan-gagasan baru ke dalam kepala, dapat membuat orang menginginkan sesuatu yang tidak dimilikinya. Bahkan orang dapat menggunakannya untuk mengendalikan dirinya sendiri. Teknik ini adalah alat yang luar biasa perkasanya dan dapat digunakan untuk apa saja, yang disebut sebagai bahasa.

Menyikapi tuntutan pengembangan bahasa maka budaya baca tulis hendaknya dapat diajarkan sejak dini. Dalam artian mengajarkan dan membudayakan baca tulis pada setiap kelahiran (anak) sedini mungkin. Di Indonesia khususnya, perwujudan tuntutan tersebut melahirkan berbagai polemik internal yang terkondisikan oleh pemahaman manusia dewasa terhadap perbedaan pendapat para ahli. Ada sebagian yang konsisten terhadap pendapat yang mengatakan bahwa membaca dan menulis baru diajarkan pada saat anak sudah di Sekolah Dasar (SD), tetapi banyak juga yang meyakini pernyataan bahwa membaca menulis harus diajarkan sejak dini (masa prasekolah).

Berdasarkan sejarah, banyak peneliti mutakhir membuktikan bahwa anak dapat diajar membaca sebelum ia mencapai usia sekolah. Sebagaimana Dhieni (2006: 5.3) menguraikan, “Durkin (1966) telah mengadakan penelitian tentang pengaruh membaca dini pada anak-anak. Dia menyimpulkan bahwa tidak ada efek negatif pada anak-anak dari membaca dini. Anak-anak yang telah diajar membaca sebelum masuk SD pada umumnya lebih maju di sekolah dari anak-anak yang belum pernah memperoleh membaca dini”.


(6)

Menurut Gardner (Musfiroh, 2008: 47), kecerdasan linguistik membaca dini ”meledak” pada masa awal kanak-kanak dan tetap bertahan hingga usia lanjut. Dengan teori Glenn (http//www.gdbaby,com) anak diajar melihat seperti halnya melihat gambar (dalam kartu). Rangkaian kata bagi si anak adalah suatu simbol dari benda yang diucapkan si ibu atau si ayah yang membacakannya.

Menyadari membaca adalah bagian dari fungsi otak dan kecepatan penyerapan informasi terjadi di awal-awal tahun perkembangan anak, Glenn pun yakin anak-anak dapat belajar 2, 3 bahkan lebih dari 5 bahasa di usia balita. Ini bukanlah hal yang mustahil. Teori Glenn ini diterapkan dengan pemikiran bahwa membaca adalah fungsi otak, sedangkan mengajar membaca dengan mengeja huruf (cara konvensional di sekolah) diikat oleh kaidah atau aturan bahasa. Aturan-aturan bahasa ini malah memperlambat keterampilan anak membaca. Dengan teori Glenn, anak diajar melihat seperti halnya melihat gambar (dalam kartu). Rangkaian kata bagi si anak adalah suatu simbol dari benda yang diucapkan si ibu atau si ayah yang membacakannya.

Diungkapkan pula oleh Abdul Mustaqim (2005: 76) Sifat khusus pada anak adalah diantaranya anak cepat menguasai bahasa”. Begitu pula yang terjadi dilapangan, anak yang belajar bahasa sejak dini lebih pintar dengan anak yang tidak belajar, terutama bahasa al-qur’an. Mengajarkan al-Quran dengan cara yang baik tidak hanya membuat anak mencintainya, tetapi juga meningkatkan dan memahaminya sesuai fase perkembangannya, agar seorang anak dapat cepat memahaminya, selain praktis, maka cara mengajarkannya pun mesti dilakukan dengan cara-cara yang praktis dan menyenangkan.


(7)

Agar seorang anak mau membaca dan mempelajari al-Quran, diungkapkan oleh Irfan (http//www/riauinfo,com) maka proses untuk itu harus dibuat menyenangkan bagi si anak. Apabila tidak menarik anak akan sulit untuk terdorong membaca dan mempelajarinya. Selanjutnya Irfan mengatakan , ada tiga prinsp sederhana dalam dunia anak yantu 3B (bermain, bernyanyi dan bercerita). Dengan 3B ini, seorang anak akan secara sukarela dan senang melakukan segala sesuatu. Ditambahkannya, daya konsentrasi anak berbanding lurus dengan usianya. Anak usia lima tahun bisa berkonsentrasi selama lima menit, anak usia enam tahun enam menit dan seterusnya.

Masih diungkapkan oleh Irfan untuk memelihara dan meningkatkan konsentrasi itu, diperlukan stimulan dan metode yang menyenangkan. Prisip-prinsip tersebut juga harus digunakan mendampingi dalam membaca dan mempelajari al-Quran”. Mengajarkan al-Quran yang penting dengan cara atau metode yang sesuai dengan karakteristik anak. Bahasa al-Quran merupakan bahasa Rosul kita, yang menjadi panutan ummat Muslim seluruh dunia,

sebagaimana sabdanya: ”sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar al-Qur’an dan

mengajarkannya”. (HR. Buchori).

“Bacalah al-Qur’an, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat kelak, sebagai syafaat (penolong) bagi orang yang membacanya.”(HR.Muslim). Seperti yang diketahui, bahwa sudah selayaknya para pendidik diantaranya guru memikirkan metode yang tepat dalam pembelajaran membaca, karena metode pembelajaran merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan


(8)

suatu program pembelajaran. Hal ini sesuai dengan ungkapan Oemar Hamalik (1981: 81) untuk meningkatkan hasil belajar agar lebih baik salah satu faktor yang harus diperhatikan adalah metode pengajaran, karena metode merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan, yaitu tujuan-tujuan yang diharapkan tercapai oleh murid dalam kegiatan belajar.

Melalui pengamatan awal di RA Miftahussalam Ciamis Jawa Barat, bahwa instansi tersebut telah mengaplikasikan sebuah metode pembelajaran kemampuan membaca permulaan al-Quran yang dirancang sebagai upaya memberikan solusi pembelajaran dan mengakomodasikan kesenjangan antara tuntutan masyarakat dan tujuan intrinsik pendidikan Taman Kanak-kanak.

Di abad modern ini banyak bermunculan metode-metode baru cara cepat membaca al-Quran seperti metode iqra, al banjari, al jabbari dan sebagainya. Dengan munculnya metode-metode baru dalam tersebut maka tentu saja akan mempercepat atau mempermudah dalam belajar membaca al-Quran karena metode-metode yang telah lama digunakan yaitu metode bagdadiyah, abjadiyah, membutuhkan waktu yang lama untuk bisa membaca Al-Quran.

Menurut Mangun Budiyanto (1990: 10) mengajar membaca al-Quran dengan cara-cara lama, menyebabkan anak harus memakan waktu dua sampai tiga tahun untuk dapat membaca al-Quran. Begitu pula melihat kondisi masyarakat muslim belum menggembirakan menurut informasi yang dapat dipercaya, hanya 20% saja pemeluk agama islam di indonesia yang pandai membaca al-Quran. Melihat permasalahan tersebut berarti masih minim/rendah kemampuan


(9)

membaca dan menulis pada anak terutama kemampuan membaca dan menulis al-Quran.

Dari kenyataan itu, untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis al-Quran, penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian mengenai efektivitas penerapan membaca dan menulis al-Quran dengan menggunakan metode BBQ-99. Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode BBQ-99, hanya membutuhkan waktu kurang dari satu tahun, tepatnya belajar membaca dan menulis al-Quran dengan menggunakan metode BBQ-99 ( bimbingan baca-tulis al-Quran dengan waktu 99 jam ) anak sudah bisa membaca Al-Quran. Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode BBQ-99 ini berdasarkan sistem terpadu yang dituangkan dalam buku mudah belajar membaca al-Quran ini, dengan pola belajar intensif satu jam setiaphari, sistem terpadu dimaksud adalah materi pelajaran diberikan secara lengkap seperti panjang pendek, makhorijul huruf, bunyi huruf a, i, u dan sebagainya tetapi tetap disesuaikan denagan karakteristik anak.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini berjudul: “Efektivitas Penerapan Metode BBQ-99 dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca dan Menulis Al-Quran Anak Usia Dini ”.

(Studi Eksperimen kuasi Tentang Kemampuan Membaca dan Menulis Al-Quran Anak RA Miftahussalam Ciamis Jawa Barat Tahun 2009/2010).


(10)

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini ialah:

1. Bagaimana pelaksanaan metode BBQ-99 dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis al-Quran anak RA MIftahussalam Ciamis Jawa Barat? 2. Seberapa besar efaktivitas metode BBQ-99 dalam meningkatkan kemampuan

membaca al-Quran anak RA Miftahussalam Ciamis Jawa Barat?

3. Seberapa besar efektivitas metode BBQ-99 dalam meningkatkan kemampuan menulis al-Quran anak RA Miftahussalam Ciamis Jawa Barat?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pelaksanaan metode BBQ-99 dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis al-Quran pada anak RA Miftahussalam Ciamis Jawa Barat.

2. Untuk mengetahui dan menganalisa efektivitas metode BBQ-99 dalam meningkatkan kemampuan membaca al-Quran pada anak RA Miftahussalam Ciamis Jawa Barat.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis efektivitas metode BBQ-99 dalam meningkatkan kemampuan menulis al-Quran anak RA Miftahussalam Ciamis Jawa Barat.


(11)

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuktikan secara teoritis bahwa salah satu faktor pendukung dari keberhasilan proses belajar mengajar membaca dan menulis al-Quran adalah penggunaan metode yang tepat, dalam hal ini metode BBQ-99.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi para pendidik terutama guru dan orang tua yang selalu terlibat dengan anak, terutama dalam mengajarkan membaca, hendaklah memilih metode yang sesuai dengan karakteristik anak.

a. Manfaat bagi orang tua dan guru :

(1) Membantu guru RA untuk mengetahui dan memahami metode-metode yang tepat untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis al-Qur’an.

(2) Memberikan informasi kepada orang tua guru RA tentang berbagai faktor yang mungkin dapat menunjang kemampuan membaca dan menulis al-Quran.

b. Bagi Anak

(1) Meningkatkan kualitas pembelajaran membaca dan menulis Al-Quran pada anak RA/TK


(12)

(2) Memperbaiki hambatan dan tantangan dalam pembelajaran membaca dan menulis al-Quran khususnya dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis al-Quran bagi anak usia dini.

E. Asumsi Penelitian

Menurut kamus bahasa Indonesia asumsi adalah anggapan, dugaan, pikiran, landasan berpikir. Tim Ganeca Sains Bandung (1991: 31). Jadi asumsi merupakan pemikiran dasar dari berbagai factor di luar penelitian yang dianggap memiliki pengaruh yang sama terhadap kemampuan membaca dengan metode BBQ-99. Dengan demikian penelitian ini bertolak dari asumsi bahwa:

1. Membaca memiliki peranan yang sangat penting untuk menunjang keterampilan berbahasa (Tarigan, 1981:1). Membaca bagi anak usia dini sebagai salah satu usaha menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca pada anak, sekaligus mempersiapkan anak memasuki Pendidikan Dasar (SD) (Tampubolon, 1993: 62).

2. Dalam praktek pendidikan di Taman Kanak-kanak, pembelajaran bahasa khususnya membaca sering dipahami secara sempit dan terbatas pada kegiatan akademik untuk cepat mencapai hasil belajar, sehingga anak dipacu untuk cepat bisa membaca yang hasilnya direfleksikan dengan angka di raport (Solehuddin, 2002: 1).

3. Berhasil tidaknya suatu program pembelajaran bahasa seringkali di nilai dari segi metode yang digunakan, karena metodelah yang menentukan isi dan cara mengajar bahasa (Djunaidi, 1987: 27). metode BBQ-99 merupakan metode


(13)

pengajaran bahasa khususnya membaca dan menulis al-Quran yang aplikatif dengan perkembangan anak.

F. Hipotesis

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis efektivitas metode BBQ-99 dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis anak RA Miftahussalam Ciamis Jawa Barat. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Metode BBQ-99 sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan

membaca anak RA Miftahussalam Ciamis Jawa Barat.

2. Metode BBQ-99 efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis anak RA Miftahussalam Ciamis Jawa Barat.

G. Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dengan pendekatan kuantitatif. Metode eksperimen kuasi dipandang relevan dalam penelitian ini karena memiliki beberapa ciri: Pertama, terpusat pada pemecahan masalah yang aktual, kedua, data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan kemusian dianalisis. Selain itu eksperimen kuasi banyak digunakan dalam bidang pendidikan atau bidang lain yang subjeknya adalah manusia yang tidak dapat dimanipulasi dan dikontrol secara intensif ( Syamsudin dan damaianti, 2006: 23 ).


(14)

Dalam penelitian ini yang menjadi kelokmpok eksperimen yaitu kelas B1 RA Miftahussalam Ciamis Jawa Barat dengan menggunakan metode BBQ-99 dan yang menjadi kelompok kontrol adalah kelas B2 RA Miftahussalam Ciamis Jawa Barat dengan menggunakan metode konvensional. Baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol diberi tes awal dan tes akhir tes membaca dan menulis Al-Quran. Kedua hasil tersebut dianalisis dan selanjutnya dapat ditentukan kesimpulan dari masing-masing kelompok.

H. Definisi Operasional

1. Kemampuan Membaca Al-Qur’an

Firman Allah dalam al-Quran yang berbunyi:

)**+

),-.

/# &

0/1 3 *

4&/

6

(

Artinya:”...dan bacalah Al-Quran itu dengn tartil”.( Al- Mujammil :4) Kemampuan membaca al-Quran harus membacanya dengan tartil. Membaca al-Quran dengan tartil lebih banyak memberi bekas dan mempengaruhi jiwa serta lebih mendatangkan ketenangan sebagaimana di ungkapkan didalam al-Quran departemen agama (2009 : 400) membaca al-al-Quran secara tartil yaitu membaca al-Quran secara seksama maksudnya yaitu membaca al-Quran secara fasih dan merasakan arti dan maksud dari ayat-ayat yang dibaca itu, sehingga berkesan dihati.

Sedangkan indikator membaca al-Quran yaitu mampu memahami isi Al-Quran sebagaiman diungkapkan oleh Hanafi (1987: 20) ada empat indikator


(15)

dalam membaca al-Quran (1) Memahami jenis huruf (awal, tengah, akhir) (2) Memahami syakal (a, i, u, an, in, un) (3) Memahami tanda baca (siddah/tasdid, mad dan sebagainya) (4) Mampu melafalkan huruf/mampu membaca.

2. Kemampuan Menulis Al-Qur’an

Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami sesorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut, kalau mereka memahami bahasa dan grafik tadi (Lado dalam Tarigan, 1983:21). Menulis bukan sekedar menggambar huruf, tetapi ada pesan yang dibawa oleh penulis melalui gambar huruf-huruf tersebut. Begitu pula dengan penulisan al-Quran yang memang lebih rumit dibandingkan penulisan selain al-Quran, dalam penulisan al-Quran salah mengucapkan misalnya panjang pendeknya akan mempengaruhi arti, maka penulisan dan pengucapan harus sama.

Sedangkan indikator dari penulisan al-Quran yaitu mampu menulis atau merangkaikan huruf-huruf hijaiyyah sebagaimana di ungkapkan oleh Hanafi (1987: 30) (1) memahami penulisan huruf hijaiyyah dalam bentuk tunggal, awal, tengah, akhir. (2) memahami penulisan huruf hijaiyyah/merangkai huruf hijaiyyah menjadi kalimat dan struktur kalimat (jumlah) (3) Memahami penulisan dan penempatan syakal, tanda baca pada huruf atau kalimat yang bersangkutan.

Pnulisan al-Quran dari dari beberapa abad terus berubah, sehingga pada pertengahan abad ke 4 hijriyah, cara pembacaan al-Quran di abad ini menyulitkan karena terlalu banyak titik, akhirnya Al-khalil mengambil inisiatif tanda-tanda


(16)

bacaan yang baru seperti yang kita baca sekarang ini. al-Quran dan terjemah ( 1984: 132).

3. Metode BBQ-99

Metode BBQ-99 adalah metode yang digunakan dalam pembelajaran membaca dan menulis al-Quran berdasarkan sistem terpadu dengan pola belajar intensif satu jam setiap hari, dalam waktu kurang dari 2-3 bulan anak mampu membaca Quran, dan istilah BBQ-99 ini adalah “Bimbingan Baca-tulis al-Quran 99 jam.

Adapun langkah-langkah dari pembelajaran metode BBQ-99 ysng dilakukan di RA Miftahussalam, terdiri dari lima pertemuan yitu:

Bagian pertama, Merupakan pertemuan pertama dan kedua membahas tentang huruf-haruf dasar al-Quran /arab (huruf hijaiyah).

Bagian kedua, merupakan pertemuan kedua merupakan pengenalan huruf

tanwin yaitu an, in, un dan bentuk huruf sambung.

Bagian ketigat, merupakan pertemuan ketiga yang mempelajari huruf-huruf yang harus dibaca panjang 2-6 harakat dan mempelajari tanda baca mati ( 2 ketukan/6 ketukan ) .

Bagian keempat, merupakan pertemuan keempat Pada bagian ini

mempelajari tanda baca tasydid dan alif-lam.

Bagian kelima, merupakan pertemuan kelima Pertemuan ini mempelajari membaca al-Quran pada sembarang ayat.


(17)

G. Lokasi dan Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan satu lembaga pendidikan kanak-kanak, yakni RA Miftahussalam, beralamat Jalan H. Ubad No. 94 Kampung Handapherang Ciamis Jawa Barat . Lokasi ini dipilih sebagai lokasi penelitian dikarenakan memiliki keunggulan penerapan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak, terbukti RA Miftahussalam Consent terhadap pembelajaran al-Quran terhadap anak yang dilaksanakan setiap hari dan materi membaca dan menulis al-Quran merupakan materi yang sangat penting. Selama kurang lebih lima belas tahun ini RA miftahussalam berdiri dengan lingkungan yang menyenangkan sehingga anak nyaman untuk belajar. Obyek penelitian yang akan diambil adalah guru, dan anak yang terlibat dalam proses pembelajaran membaca dini dan menulis Al-Quran.


(18)

(19)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen kuasi. Metode eksperimen kuasi dalam penelitian ini digunakan untuk menyelidiki sebab akibat dari adanya pemberian perlakuan terhadap kelompok eksperimen, penelitian kelompok eksperimen adalah kelompok siswa yang menggunakan metode BBQ-99, sedangkan kelompok kontrol siswa yang menggunakan metode konpensional. Kedua kelompok melaksanakan pretes dan postes.

Penelitian eksperimen dilaksanakan atau dirancang untuk menguji suatu hipotesis. Setelah dilakukan perlakuan, kemudian diukur tingkat perubahannya, hipotesis diterima atau mungkin ditolak. Diterima atau ditolaknya suatu hipotesis tergantung kepada hasil observasi terhadap hubungan antara variabel yang dieksperimen. Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis dan karakteristik objek yang diteliti, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimen melalui teknik dengan menggunakan kelas kontrol dan kelas eksperimen.

B. Desain Penelitian

Donald T. Campbell and Julian C. Stanly (1966), membagi jenis-jenis desain berdasarkan baik buruknya eksperimen, atau sempurna tidaknya eksperimen. Jenis-jenis eksperimen dianggap baik kalau memenuhi persyaratan. Yang dimaksud


(20)

persyaratan dalam eksperimen adanya kelompok lain yang tidak dikenai eksperimen dan ikut mendapatkan pengamatan. Dengan adanya kelompok lain yaitu disebut kelompok kontrol sebagai pembanding dari kelompok eksperimen yang mendapat perlakuan. Karena penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, maka penelitian ini melakukan percobaan atau penyelidikan dengan syarat tersebut di atas. Penelitian ini berupa eksperimen dengan model double-group Pre-test Pos-test Design (Desain Pretes Postes Dua Kelompok) dengan rancangan penelitian seperti tabel di bawah ini.

Tabel 3.1 Tes Kontrol dan Eksperimen

Kelas Eksperimen O1 T1 O2

Kelas Kontrol O3 T2 O4

Keterangan :

O1-O3 : Pemberian tes awal (pretes), O2-O4 : Pemberian tes akhir (postes), T1 : Perlakuan dengan Metode BBQ-99, T2 : Perlakuan dengan metode konvensional.

Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, sedapat mungkin mempunyai ciri-ciri yang sama. Pada kelompok eksperimen diberi pengaruh atau perlakuan tertentu, sedangkan kelompok kontrol tidak. Kelompok eksperimen menggunakan model pembelajaran membaca dan Menulis tulisan al-Quran dengan menggunakan metode BBQ-99, sedangkan kelompok kontrol pembelajaran membaca dan menulis yang menggunakan metode konpensional. Kedua kelompok tersebut diberi tes awal (pretes) dan menghitung rata-rata skor masing-masing untuk mengetahui pengetahuan awal siswa sebelum melaksanakan pembelajaran. Setelah melaksanakan pembelajaran dengan penerapan membcaca dan menulis tulisan al-Quran dengan menggunakan metode BBQ-99 dan kemudian memberi tes akhir (postes) kepada kedua kelompok tersebut untuk menentukan rata-rata skor dari masing-masing


(21)

kelompok yang mendapat perlakuan dan yang tidak mendapat perlakuan. Kemudian diobservasi untuk melihat atau menentukan perbedaan serta perubahan yang terjadi pada kelompok eksperimen. Perbedaan tersebut merupakan hasil bandingan yang terjadi pada kedua kelompok tersebut. Setelah mengetahui perbedaan hasil yang dapat diperoleh dari kedua kelompok tersebut, kemudian peneliti melakukan penghitungan statistik dengan menggunakan uji t, dengan terlebih dahulu melakukan penghitungan normalitas dan homogenitas untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil tersebut antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen.

C. Subjek dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RA Miftahussalam Ciamis Jawa Barat. RA ini beralamat di jalan H. Ubad nomor 29 Ciamis Jawa Barat. Populasi penelitian ini adalah kemampuan membaca dini dan menulis tulisan al-Quran dengan menggunakan metode BBQ-99. Sampel dari penelitian ini sebanyak dua kelas dengan jumlah siswa 40 orang diambil dari kelas B yang dibagi dua kelas, yakni kelas B1 dan kelas B2 Jumlah siswa kelas B1 sebanyak 20 orang yang menggunakan metode BBQ-99 dan kelas B2 sebanyak 20 orang merupakan kelas konpensional. Untuk penentuan subjek Peneliti memutuskan kedua kelas ini sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Tempat penelitian di RA Miftahussalam, yang beralamat Jalan H. Ubad No 94 Desa Handap Herang Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis Jawa Barat. RA Miftahussalam Mulai berdiri pada tahun 1990, menempati areal seluas 540 meter persegi dengan setatus tanah wakap yayasan Miftahussalam dengan izin operasional dari Departemen Agama Kabupaten Ciamis, Yayasan ini secara keseluruhan


(22)

memiliki areal seluas 3660 meter persegi, dengan bangunan RA, MI, MTS, SMK, TKA, TPA, Diniyah, BMT dan pesantren.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :

1. Melakukan studi lapangan dengan melakukan observasi dan pengamatan mengenai pelaksanaan pembelajaran Baca Tulis Qur’an.

2. Mengidentifikasikan permasalahan yang ditemukan di lapangan.

3. Melakukan studi literatur untuk menyusun dan menetapkan teori mengenai pembelajaran Baca Tulis Qur’an dengan menggunakan metode BBQ, kemampuan membaca dan menulis Al-qur’an.

4. Menentukan subjek dan sampel penelitian.

5. Menyusun perangkat dan pengembangan instrumen penelitian

6. Melakukan pengarahan terhadap guru kelompok B tentang penggunaan metode BBQ dalam pembelajaran Baca Tulis Qur’an.

7. Melakukan wawancara terbatas terhadap guru untuk melengkapi data yang telah diperoleh.

8. Pemberian tes untuk memperoleh data mengenai kemampuan membaca dan menulis al-qur’an dengan menggunakan metode BBQ.

9. Mengolah dan menganalisa data.


(23)

E. Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (1995) instrumen peneltian merupakan nafas dari penelitian oleh karena itu instrument merupakan sesuatu yang penting dan strategis kedudukannya di dalam keseluruhan kegiatan penelitian. Instrumen penelitian merupakan alat bantu dalam pengumpulan data yang saling terkait dengan permasalahan penelitian.

Tabel 3.2.

Kisi-kisi penyusunan instrumen penelitian

N

o Variabel Sub Variabel Indikator

Teknik

Pulta Responden No Item 1 Membaca Pengenalan

Huruf

1. Membaca

huruf-huruf hijaiyah Tes Anak 1,2,3 2. Membaca huruf

hijaiyah bersyakal

4,5,6,7,8,9, 10,11,12,13, 14,15,16,17,

18 3. Membaca huruf

hijaiyah bersyakal tanwin 19,20,21,22, 23,24,25,26, 27,28,29,30 Pengenalan Kalimat

4. Membaca huruf hijaiyah ketika

dirangkaikan

31,32,33 5. Membaca ayat

al-qur’an 34

2 Menulis Menulis Huruf

1. Menulis

huruf-huruf hijaiyah Tes Anak 1,2,3 2. Menulis huruf

hijaiyah bersyakal

4,5,6,7,8,9, 10,11,12,13, 14,15,16,17,

18 3. Menulis huruf

hijaiyah bersyakal tanwin

19,20,21 Menulis

Kalimat

4. Menulis huruf hijaiyah ketika dirangkaikan

22,23,24 5. Menulis ayat


(24)

F. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi

Observasi dilakukan pada prapenelitian, dimana peneliti terjun langsung melihat dari dekat bagaimana proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru pada yang akan dijadikan objek penelitian.

2. Dokumentasi

Studi dokumentasi dimaksudkan sebagai cara mengumpulkan data dengan mempelajari dan mencatat bagian yang penting dan mendukung terhadap data penelitian yang berada dilokasi penelitian.

Studi dokumentasi ini bertujuan untuk memperoleh data langsung dari hasil belajar Baca Tulis al-qur'an pad anak yang selama ini dilakukan pada kelompok B RA Miftahussalam Ciamis Jawa Barat.

3. Tes

Teknik analisis data pada penelitian ini adalah analisis data secara kuantitatif dengan tekhnik statistika berdasarkan hasil dari tes anak. Untuk mengungkap kemampuan membaca dan menulis anak dilakukan dengan tes. Hasil tes anak dinilai dan dianalisis, penilaian tersebut memiliki skor 1 – 5 dengan kriteria sebagai berikut: 1 = Sangat Tidak Fasih

2 = Kurang Fasih 3 = Cukup Fasih 4 = Fasih


(25)

F. Teknik Pengolahan Data

1) Identifikasi Data

Seluruh data yang diperoleh setelah dikelompokan, kemudian peneliti melakukan pengidentifikasian data agar dalam pengolahannya tidak mengalami kesulitan. Data kualitatif untuk angket, peneliti menentukan penskoran berskala sikap positif, sedangkan data kuantitatif peneliti menentukan dengan penilaian.

2) Pengelompokan Data

Setelah data penelitian terkumpul langkah peneliti selanjutnya adalah pengelompokkan data tersebut berdasarkan data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari angket skala sikap, serta penilaian skala kreativitas dalam proses pembelajaran. Sedangkan data kuantitatif yaitu berupa kemampuan siswa dari pembelajaran membaca menulis tulisan al-Quran hasil perolehan nilai pretes dan nilai postes.

3) Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Analisis data secara kualitatif peneliti identifikasi terlebih dahulu, kemudian dianalisis, lalu diberi komentar berdasarkan kriteria teoritik yang sesuai. Analisis data penelitian kuantitatif dilakukan menggunakan teknik statistik sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian peneliti. Statistik harus diperlakukan sebagai alat bantu dalam memahami data penelitian bukan sebagai pengganti kemampuan dalam kearifan peneliti. Statistik adalah bagian dari matemetika yang secara khusus membicarakan cara-cara pengumpulan, analisis dan penafsiran data. Data kuantitatif tersebut diolah dengan statistik menggunakan analisis SPSS 14 for Windows dengan langkah sebagai berikut: 1) Menguji sifat normalitas dan homogenitas, 2) menguji hipotesis dengan uji perbedaan rata-rata nilai pretes dan postes atau uji t dan uji


(26)

signifikansi. Pengujian sifat data dilakukan dengan pengujian normalitas homogenitas. Sedangkan pengujian hipotesis diuraikan dengan metode dan desain penelitian eksperimen dengan desain the doble-group pre-test pos-test design ( Desain Pretes Postes Satu Kelompok).

G. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaitu Penggunaan metode BBQ-99 dan variabel terikat yaitu kemampuan membaca dan kemampuan menulis. Dari masing-masing variabel akan dicari efektifitas perkembangan antara penggunaan metode BBQ-99 terhadap kemampuan membaca al-Qur’an anak dan efektifitas penggunaan metode BBQ-99 terhadap kemampuan menulis tulisan al-Qur’an anak.

I. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data

Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh yang penting dan signifikan dari aplikasi metode BBQ-99 dalam peningkatan membaca dan menulis tulisan al-Quran pada anak usia dini RA Miftahussalam Ciamis Jawa Barat. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data untuk menentukan jenis statistik yang akan digunakan, apakah statistik parametrik atau statistik nonparametrik. Pengujian normalitas data menggunakan test of normality Kolmogorov- Smirnov dengan bantuan program SPSS.

Menurut Singgih Santoso (2002; 393), dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan nilai probabilitas (asymtotic significance), yaitu:


(27)

Jika nilai probabilitas > 0,05 maka distribusi dari data memenuhi asumsi normalitas.

Jika nilai probabilitas < 0,05 maka distribusi dari data tidak memenuhi asumsi normalitas

Jenis analisis statistika yang digunakan untuk menguji hipotesis nol dan hipotesis alternatif tergantung dari hasil pengujian normalitas data. Apabila data dari variabel yang sedang diuji berdistribusi normal, maka digunakan statistik parametrik yaitu uji t sampel independen, sebaliknya apabila data dari variabel yang sedang diuji tidak berdistribusi normal, maka digunakan statistik nonparametrik, yaitu uji

Mann-Whitney.

Statistik uji parametrik yang digunakan untuk menguji kemampuan membaca dan menulis pada anak RA Miftahussalam antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol adalah uji t sampel independen dengan rumus sebagai berikut:

2 1 2 1 1 1 n n s x x t + − = 2 ) 1 ( ) 1 ( 2 1 2 2 2 2 1 1 2 − + − + − = n n s n s n s

(Cooper & Schindler, 2006:510) Keterangan:

1

X = rata-rata skor anak kelompok eksperimen

2

X = rata-rata skor anak kelompok kontrol

n1 = banyaknya jumlah anak pada kelompok eksperimen


(28)

2 i

S = nilai variasi data dari masing-masing kelompok Kriteria ujinya adalah :

Tolak Ho jika | t | > t1-α/2 dimana t1-1/2α didapat dari daftar distribusi dengan

dk = (n1+n2-2) dan peluang (1- α).

Statistik uji nonparametrik yang digunakan untuk menguji kemampuan membaca dan menulis pada anak RA Miftahussalam antara skor pretest dan posttest adalah uji beda dua sampel independen dengan mengunakan rumus uji t sebagai berikut.

n s

B t

B /

= , dimana B=x - y

Dimana :

t = Perbedaan nyata

B = Beda rata-rata antara rata-rata skor pretest dan posttest x = Rata-rata skor pretest

y = Rata-rata skor posttest

B

S = Simpangan Baku Gabungan n = Jumlah sampel

2. Uji validitas dan Reliabilitas

Uji Validitas

Sebelum dilakukan penelitian. Hal pertama dilakukan yaitu menguji kevalidan angket yang digunakan. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang diberikan kepada responden, kemudian dilakukan pengujian terhadap


(29)

kuesioner untuk mengukur tingkat kebaikan kuesioner, maka kita dapat melakukan analisis validitas dan reliabilitas kuesioner.

Validitas menunjukkan sejauh mana relevansi pertanyaan terhadap apa yang ditanyakan atau apa yang ingin diukur dalam penelitian. Tingkat validitas kuesioner diukur berdasarkan koefisien validitas yang dalam hal ini menggunakan koefisien korelasi Product Moment . Menurut Kaplan suatu pertanyaan dikatakan valid dan dapat mengukur variabel penelitian yang dimaksud jika nilai koefisien validitasnya lebih dari atau sama dengan 0,3.

Not all validity coefficient are the same value, and there are no hard fast rule obout how large the coefficient must be in order to be meaningful. In practice, it is rare to see a validity coefficient larger than 0.6, and validity coefficient in the range of 0.3 to 0.4 are commonly considered high.”

(Robert M. Kaplan & Dennis P. Saccuzzo, Phsycological Testing principles, application, and issues; Brooks/Cole Publishing Company, Pacific Grove, California,1993 p: 141).

Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan sejauh mana tingkat kekonsistenan pengukuran dari suatu responden ke responden yang lain atau dengan kata lain sejauh mana pertanyaan dapat dipahami sehingga tidak menyebabkan beda interpretasi dalam pemahaman pertanyaan tersebut.

Lebih lanjut Kaplan menyatakan:


(30)

enough for most purposes in basic research.”

(Robert M. Kaplan & Dennis P. Saccuzzo, Phsycological Testing principles, application, and issues; Brooks/Cole Publishing Company, Pacific Grove, California,1993 p: 126)

Dari pernyataan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa:

Keputusan validitas dan reliabilitas item mengunakan kriteria Kaplan sebagai berikut:

1. Item dinyatakan valid jika koefisien validitasnya lebih dari atau sama dengan 0.3

2. Kelompok item dalam suatu dimensi dinyatakan reliabel jika koefisien reliabilitasnya tidak lebih rendah dari 0.7


(31)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan penjelasan pada bab terdahulu, maka hasil penelitian tentang efektivitas penerapan metode BBQ-99 dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis al-Quaran anak usia dini ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pembelajaran membaca dan menulis al-Quran di RA Miftahussalam telah dirumuskan sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran meliputi komponen-komponen pembelajaran, yakni merumuskan tujuan, topik, metode, waktu/ jumlah pertemuan, dan alat evaluasi/penilaian yang dituangkan dalam bentuk Satuan Kegiatan Harian (SKH). Metode yang digunakan untuk kelas eksperimen adalah metode BBQ-99 dan kelas kontrol menggunakan metode konvensional. 2. Metode BBQ-99 sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan

membaca al-Quran anak usia dini di RA Miftahussalam Ciamis. Efektivitas metode BBQ-99 ini dapat dilihat dari peningkatan kemampuan membaca berdasarkan skor rata-rata hasil pretes dan postes kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kemampuan membaca al-Quran kelas eksperimen sebelum diperlakukan, hasil pretes rata-rata sebesar 55,40, dan setelah diperlakukan hasil postes sebesar 123,15. Adapun


(32)

kelas kontrol hasil pretes rata-rata sama dengan kelas eksperimen yaitu sebesar 55,40, dan setelah diperlakukan nilai rata-rata sebesar 74,90. 3. Metode BBQ-99 sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan

menulis al-Quran anak usia dini di RA Miftahussalam Ciamis. Efektivitas metode BBQ-99 ini dapat dilihat dari peningkatan kemampuan menulis berdasarkan skor rata-rata hasil pretes dan postes kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kemampuan menulis al-Quran anak usia dini kelas eksperimen sebelum diperlakukan, hasil pretes rata-rata sebesar 59,45 dan setelah diperlakukan, hasil postes sebesar 91,5. Adapun kelas kontrol hasil pretes sama dengan kelas eksperimen yaitu rata-rata sebesar 59,45 dan setelah diperlakukan nilai rata-rata sebesar 61,50.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa motode pembelajaran BBQ-99 sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis al-Quran anak usia dini di RA Miftahussalam. Karena penulis merekomendasikan kepada guru-guru khususnya yang mengajar membaca dan menulis al-Quran dan kepada orangtua adalah sebagai berikut:

1. Dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca dan menulis al-Quran anak usia dini di RA Miftahussalam, hendaklah guru menggunakan metode BBQ-99 karena berdasarkan hasil penelitian menunjukkan metode ini lebih efektif dibandingkan dengan metode lain (konvensional).


(33)

2. Dalam penggunaan metode BBQ-99 ini hendaknya disesuaikan dengan komponen-komponen pembelajaran lainnya, yakni dengan tujuan yang akan dicapai, materi yang akan disampaikan, waktu, dan alat penilaian karena komponen-komponen pembelajaran tersebut merupakan satu kesatuan yang berhubungan satu dengan yang lainnya.

3. Guru hendaknya menjalin kerjasama dengan orangtua dalam

meningkatkan kemampuan membaca dan menulis al-Quran anak usia dini. Orangtua sebagai salah satu faktor yang mendukung keberhasilan pelaksanaan program-program RA. Tidak sedikit program RA yang gagal karena tidak mendapatkan dukungan dari orangtua siswa.

4. Orangtua hendaknya memberikan dukungan sepenuhnya terhadap pelaksanaan program peningkatan kemampuan membaca dan menulis al-Quran anak usia dini. Upaya peningkatan kemampuan membaca dan menulis al-Quran yang telah dilakukan oleh guru di sekolah hendaklah ditindaklanjuti oleh orangtua di rumah.


(34)

DAFTAR PUSTAKA

Abdur-Rahman J. (2005).Tahapan Mendidik Anak. Bandung: Irsyad Baitus salam. Akdon. (2007). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi dan

Manajemen. Bandung: Penerbit Dewa Ruchi.

An nahlawi, A.(1995). Pendidikan Islam di Rumah Sekolah dan MasyarakatJakarta: Gema Insani.

Andrew Schiller, (1971). Teach Children To Read Their Fadher Tonque, Coordinating Reading Instruction, Scoot Foresman and Company.

Balitbang. (2002). Kurikulum dan Hasil Belajar (Kompetensi Dasar PAUD).

Jakarta : Pusat Kurikulum Depdiknas.

Brown, S. (1990). Activities Fpr Teaching Using the Whole Language Approach, USA: Charles thomas Publisher.

Budiharso teguh, (2007). Panduan Lengkap Penulisan Karya Ilmiah, Samarinda: Gala Ilmu.Depag, (1990) Al-Qur”an Dan Terjemahnya, Jakarta: Depag R.I

Departemen agama RI, (1994-1995). Metode-metode Membaca Al-Qur’an di Sekolah Umum, Jakarta: Direktorat jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam.

Departemen Agama RI, (1999-2000), Metode-Metode Membaca Al- Qur’an di Sekolah Umum Buku 1 SAS dan Iqra, Jakarta: Direktorat jenderal Pembinaan Kelembagaan agama Islam.

Depdikbud, (1983). Program Akta Mengajar V-B Komponen Bidang Studi

Bahasa Indonesia, Buku II, Modul: masalah membaca : Proyek

Pengembangan Institut Perguruan Tinggi.

Design, G. (2007). Program Pendidikan Anak Usia Dini Non-Formal, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, (2005). Buletin PADU (Jurnal Imiah Anak

Usia Dini) Pembelajaran Holistik, Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini. Dhieni, Satria. (2009). Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas


(35)

Djunaedi, A. (1987). Pengembangan Materi Bahasa Inggris berdasarkan Pendekatan Kontrastif(Teori dan Terpan), Jakarta: Depdikbud.

Eliason, C. Dan Jenkins, L. (1994). Practical Guide to Early Childhood Curriculum. New York: Merril Print of Mac Millan College.

Hamalik, O.(1982). Mengajar-asas-teknik, Bandung: Pustaka Martiana. Tesis pada FPS IKIP Bandung.

Hartati, T(1998). The Effectiveness of steinberg Early Reading, Program on the Ability of Reading at Preschool Level, Malaysia: University Sains.

Harun, S ( 1995). Bahasa Arab Modul 1-9, Program Penyetaraan D-II, Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam.

Hasan, Iqbal (2004). Analisis Data penelitian dengan Statistik, akarta: Bumi Aksara.

Hawwa, S. (1987). Intelectualitas Jundullah, Beirut: Dasar Al-Kutub Al- Ilmiyah.

Hornby A. S (1974). Oxpord Advenced Learner’s Divtionary Of cerrent English, London: Oxford University press.

Hasan. AP. (2008). Psikologi Perkembangan Islami. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.

http//www.gdbaby,com,sg/kits,aspx

http//www/riauinfo,com/main/news-comment,php/c=118,id=8312

Hurlock, B, Elizabeth, ( 1980 ). Psikologi Perkembangan,(Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan), Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama. Ilyas, A. (1991). Mendambakan anak Saleh, Yogyakarta: Albayan.

Mangun, B. (1990). Taman Pendidikan Al-Qur’an “AMM Yogyakarta”Suatu Model Pembaharuan Pengajian Anak-Anak, Yogyakarta: Team Tadarus AMM.

Mueller, Stephanie, (2005), Panduan Belajar Membaca, ). Belajar Mudah Membaca Al-Qur’an PT. Gelora aksara Pratama.


(36)

Musfiroh, Tadkiroatun, (2008), Cerdas Melalui Bermain, (Cara Mengasah Multiple Intelligence Pada Anak Sejak Usia Dini), Jakarta : PT. Gramedia.

Mustopa, (1987). Dasar-dasar Islam, Bandung: Angkasa.

Rakhmat, Jalaluddin, Psikologi Komunikasi, Rosda, Bandung, 1992.

Rusyan T.A. et al (1989). Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar , Bandung : Remaja Karya.

Sconell, F.J,. Essential in Teaching and Testing Spelling, London: MC Mollan and Co. , Ltd

Semiawan, C.R.(2002). Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar, Jakarta: P.T. Indeks.

Shihab, Q. (1992). Membumikan Al-Qur’an, Jakarta: Mizan

Slameto, (1987). Belajar dan Faktor-faktor Mempengaruhinya, Slatiga: Rineka Cipta.

Sofie, Madjid, Abdul, (2007). Belajar Mudah Membaca Al-Qur’an,(Bimbingan Belajar dari “Nol”Sampai Tamat Al-Qur’an, Metode BBQ-99. Bandung : Elfath.

Solehuddin (2002). ”Pembelajaran Anak Usia Dini Berorientasi Pada Perkembangan”. Makalah. Jakarta: Depdiknas.

Solehuddin, (2000). Konsep DasarPendidikan Prasekolah, Bandung: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.

Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kuantitatif dan kualitatif dan R &D,

Bandung : Alfabeta.

Sunarto dan Hartono, A.(1995). Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: Rineka Cipta.

Sunaryo, Selamet, (2005). Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Hikayat Publishing.

Suryatin, H.E. (1990). Keterkaitan Antara Minat Baca Sastra Indonesia dan Pengalaman Belajar Sastra indonesia dengan Tingkat Kemampuan Apresiasi Sastra Indonesia. Tesis Program S-2 . Bandung: IKIP.


(37)

Suyanto,S.(2005). Konsep dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta:Departemen pendidikan Nasional.

Syamsudin-Makmun, A. (1985). Psikologi Kependidikan, Bandung: IKIP

Syauki Achmad, (2000). Lintasan Sejarah Al-Qur’an, Jakarta: CV. Cakra Media. Tafsi, A. (1990). Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Bandung: Remaja

Rosda Karya.

Tamam M.B. (2008). Sukses Islam Mendidik Anak, Bintang Kecil.

Tampubolon. (1993) Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca Pada Anak. Bandung: Angkasa.

Tarigan, H.G. (1983). Membaca Sebagai Suatu keterampilan Berbahasa,

Bandung: Angkasa.

Tarigan, H.G. (1985). Psikolinguistik, Bandung: Angkasa.

Tarigan, H.G. (1989). Pengajaran Kompetensi Bahasa, ( Suatu Penelitian kepustakaan), Jakarta: Depdikbud.

Thalib, M. (1995). 40 Tanggung Jawa Orang Tua Terhadap Anak, Bandung: Irsyad Baitus Salam.

Tim Ganeca Sains Bandung. (2001). Kamus lengkap Bahasa Indonesia, Penebur Ilmu.

Wadud, ABD.(1995). Qur’an Hadits (Madrasah Tsanawiyah) Kurikulum / GBPP 1994, Semarang: Karya Toha Putra.

Wiley, John dan Sons, (1982). Ready To Read A Parents, Guide, New York: a Wiley Press Book.

Yusuf, Syamsu,(2006), Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.


(1)

kelas kontrol hasil pretes rata-rata sama dengan kelas eksperimen yaitu sebesar 55,40, dan setelah diperlakukan nilai rata-rata sebesar 74,90. 3. Metode BBQ-99 sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan

menulis al-Quran anak usia dini di RA Miftahussalam Ciamis. Efektivitas metode BBQ-99 ini dapat dilihat dari peningkatan kemampuan menulis berdasarkan skor rata-rata hasil pretes dan postes kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kemampuan menulis al-Quran anak usia dini kelas eksperimen sebelum diperlakukan, hasil pretes rata-rata sebesar 59,45 dan setelah diperlakukan, hasil postes sebesar 91,5. Adapun kelas kontrol hasil pretes sama dengan kelas eksperimen yaitu rata-rata sebesar 59,45 dan setelah diperlakukan nilai rata-rata sebesar 61,50.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa motode pembelajaran BBQ-99 sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis al-Quran anak usia dini di RA Miftahussalam. Karena penulis merekomendasikan kepada guru-guru khususnya yang mengajar membaca dan menulis al-Quran dan kepada orangtua adalah sebagai berikut:

1. Dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca dan menulis al-Quran anak usia dini di RA Miftahussalam, hendaklah guru menggunakan metode BBQ-99 karena berdasarkan hasil penelitian menunjukkan metode ini lebih efektif dibandingkan dengan metode lain (konvensional).


(2)

2. Dalam penggunaan metode BBQ-99 ini hendaknya disesuaikan dengan komponen-komponen pembelajaran lainnya, yakni dengan tujuan yang akan dicapai, materi yang akan disampaikan, waktu, dan alat penilaian karena komponen-komponen pembelajaran tersebut merupakan satu kesatuan yang berhubungan satu dengan yang lainnya.

3. Guru hendaknya menjalin kerjasama dengan orangtua dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis al-Quran anak usia dini. Orangtua sebagai salah satu faktor yang mendukung keberhasilan pelaksanaan program-program RA. Tidak sedikit program RA yang gagal karena tidak mendapatkan dukungan dari orangtua siswa.

4. Orangtua hendaknya memberikan dukungan sepenuhnya terhadap pelaksanaan program peningkatan kemampuan membaca dan menulis al-Quran anak usia dini. Upaya peningkatan kemampuan membaca dan menulis al-Quran yang telah dilakukan oleh guru di sekolah hendaklah ditindaklanjuti oleh orangtua di rumah.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Abdur-Rahman J. (2005).Tahapan Mendidik Anak. Bandung: Irsyad Baitus salam. Akdon. (2007). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian untuk Administrasi dan

Manajemen. Bandung: Penerbit Dewa Ruchi.

An nahlawi, A.(1995). Pendidikan Islam di Rumah Sekolah dan MasyarakatJakarta: Gema Insani.

Andrew Schiller, (1971). Teach Children To Read Their Fadher Tonque,

Coordinating Reading Instruction, Scoot Foresman and Company.

Balitbang. (2002). Kurikulum dan Hasil Belajar (Kompetensi Dasar PAUD). Jakarta : Pusat Kurikulum Depdiknas.

Brown, S. (1990). Activities Fpr Teaching Using the Whole Language Approach, USA: Charles thomas Publisher.

Budiharso teguh, (2007). Panduan Lengkap Penulisan Karya Ilmiah, Samarinda: Gala Ilmu.Depag, (1990) Al-Qur”an Dan Terjemahnya, Jakarta: Depag R.I

Departemen agama RI, (1994-1995). Metode-metode Membaca Al-Qur’an di

Sekolah Umum, Jakarta: Direktorat jenderal Pembinaan Kelembagaan

Agama Islam.

Departemen Agama RI, (1999-2000), Metode-Metode Membaca Al- Qur’an di

Sekolah Umum Buku 1 SAS dan Iqra, Jakarta: Direktorat jenderal

Pembinaan Kelembagaan agama Islam.

Depdikbud, (1983). Program Akta Mengajar V-B Komponen Bidang Studi

Bahasa Indonesia, Buku II, Modul: masalah membaca : Proyek

Pengembangan Institut Perguruan Tinggi.

Design, G. (2007). Program Pendidikan Anak Usia Dini Non-Formal, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, (2005). Buletin PADU (Jurnal Imiah Anak

Usia Dini) Pembelajaran Holistik, Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini.

Dhieni, Satria. (2009). Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.


(4)

Djunaedi, A. (1987). Pengembangan Materi Bahasa Inggris berdasarkan

Pendekatan Kontrastif(Teori dan Terpan), Jakarta: Depdikbud.

Eliason, C. Dan Jenkins, L. (1994). Practical Guide to Early Childhood

Curriculum. New York: Merril Print of Mac Millan College.

Hamalik, O.(1982). Mengajar-asas-teknik, Bandung: Pustaka Martiana. Tesis pada FPS IKIP Bandung.

Hartati, T(1998). The Effectiveness of steinberg Early Reading, Program on the

Ability of Reading at Preschool Level, Malaysia: University Sains.

Harun, S ( 1995). Bahasa Arab Modul 1-9, Program Penyetaraan D-II, Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam.

Hasan, Iqbal (2004). Analisis Data penelitian dengan Statistik, akarta: Bumi Aksara.

Hawwa, S. (1987). Intelectualitas Jundullah, Beirut: Dasar Al-Kutub Al- Ilmiyah. Hornby A. S (1974). Oxpord Advenced Learner’s Divtionary Of cerrent English,

London: Oxford University press.

Hasan. AP. (2008). Psikologi Perkembangan Islami. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.

http//www.gdbaby,com,sg/kits,aspx

http//www/riauinfo,com/main/news-comment,php/c=118,id=8312

Hurlock, B, Elizabeth, ( 1980 ). Psikologi Perkembangan,(Suatu Pendekatan

Sepanjang Rentang Kehidupan), Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama.

Ilyas, A. (1991). Mendambakan anak Saleh, Yogyakarta: Albayan.

Mangun, B. (1990). Taman Pendidikan Al-Qur’an “AMM Yogyakarta”Suatu

Model Pembaharuan Pengajian Anak-Anak, Yogyakarta: Team Tadarus

AMM.

Mueller, Stephanie, (2005), Panduan Belajar Membaca, ). Belajar Mudah Membaca Al-Qur’an PT. Gelora aksara Pratama.


(5)

Musfiroh, Tadkiroatun, (2008), Cerdas Melalui Bermain, (Cara Mengasah

Multiple Intelligence Pada Anak Sejak Usia Dini), Jakarta : PT.

Gramedia.

Mustopa, (1987). Dasar-dasar Islam, Bandung: Angkasa.

Rakhmat, Jalaluddin, Psikologi Komunikasi, Rosda, Bandung, 1992.

Rusyan T.A. et al (1989). Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar , Bandung : Remaja Karya.

Sconell, F.J,. Essential in Teaching and Testing Spelling, London: MC Mollan and Co. , Ltd

Semiawan, C.R.(2002). Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah

Dasar, Jakarta: P.T. Indeks.

Shihab, Q. (1992). Membumikan Al-Qur’an, Jakarta: Mizan

Slameto, (1987). Belajar dan Faktor-faktor Mempengaruhinya, Slatiga: Rineka Cipta.

Sofie, Madjid, Abdul, (2007). Belajar Mudah Membaca Al-Qur’an,(Bimbingan Belajar dari “Nol”Sampai Tamat Al-Qur’an, Metode BBQ-99. Bandung : Elfath.

Solehuddin (2002). ”Pembelajaran Anak Usia Dini Berorientasi Pada Perkembangan”. Makalah. Jakarta: Depdiknas.

Solehuddin, (2000). Konsep DasarPendidikan Prasekolah, Bandung: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.

Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kuantitatif dan kualitatif dan R &D, Bandung : Alfabeta.

Sunarto dan Hartono, A.(1995). Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: Rineka Cipta.

Sunaryo, Selamet, (2005). Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Hikayat Publishing.

Suryatin, H.E. (1990). Keterkaitan Antara Minat Baca Sastra Indonesia dan Pengalaman Belajar Sastra indonesia dengan Tingkat Kemampuan


(6)

Suyanto,S.(2005). Konsep dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta:Departemen pendidikan Nasional.

Syamsudin-Makmun, A. (1985). Psikologi Kependidikan, Bandung: IKIP

Syauki Achmad, (2000). Lintasan Sejarah Al-Qur’an, Jakarta: CV. Cakra Media. Tafsi, A. (1990). Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Bandung: Remaja

Rosda Karya.

Tamam M.B. (2008). Sukses Islam Mendidik Anak, Bintang Kecil.

Tampubolon. (1993) Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca Pada Anak. Bandung: Angkasa.

Tarigan, H.G. (1983). Membaca Sebagai Suatu keterampilan Berbahasa, Bandung: Angkasa.

Tarigan, H.G. (1985). Psikolinguistik, Bandung: Angkasa.

Tarigan, H.G. (1989). Pengajaran Kompetensi Bahasa, ( Suatu Penelitian

kepustakaan), Jakarta: Depdikbud.

Thalib, M. (1995). 40 Tanggung Jawa Orang Tua Terhadap Anak, Bandung: Irsyad Baitus Salam.

Tim Ganeca Sains Bandung. (2001). Kamus lengkap Bahasa Indonesia, Penebur Ilmu.

Wadud, ABD.(1995). Qur’an Hadits (Madrasah Tsanawiyah) Kurikulum / GBPP 1994, Semarang: Karya Toha Putra.

Wiley, John dan Sons, (1982). Ready To Read A Parents, Guide, New York: a Wiley Press Book.

Yusuf, Syamsu,(2006), Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.