DAMPAK PERKEMBANGAN PARIWISATA TERHADAP KONDISI EKONOMI SOSIAL DI DESA CIHIDEUNG.

(1)

No. Daftar FPIPS 1377/UN : 40.2.5.1/PL/2012

DAMPAK PERKEMBANGAN PARIWISATA TERHADAP KONDISI EKONOMI SOSIAL DI DESA CIHIDEUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata Program Studi Manajemen Resort & Leisure

Disusun Oleh:

WISNU KUSUMAH PUTRA 0807176

PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

DAMPAK PERKEMBANGAN

PARIWISATA TERHADAP KONDISI

EKONOMI SOSIAL DI DESA CIHIDEUNG

Oleh

Wisnu Kusumah Putra

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Wisnu Kusumah Putra 2012 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2012

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

WISNU KUSUMAH PUTRA 0807176

DAMPAK PERKEMBANGAN PARIWISATA TERHADAP KONDISI EKONOMI SOSIAL DI DESA CIHIDEUNG

Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I

Fitri Rahmafitria, SP.,M.Si NIP. 19741018 200812 2 001

Pembimbing II

Erry Sukriah, SE.,M.SE. NIP. 19791215 200812 2 002

Mengetahui

Ketua Program Studi Manajemen Resort & Leisure

Fitri Rahmafitria, SP.,M.Si. NIP. 19741018 200812 2 001


(4)

SKRIPSI INI TELAH DIUJI PADA :

Hari, tanggal : Senin, 17 Desember 2012 Waktu : Jam 08.00 sd. selesai Tempat : Gedung FPIPS Lantai III

Universitas Pendidikan Indonesia

Panitia Ujian Sidang terdiri dari :

Ketua : Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si. NIP 19700814 199402 1 001

Sekertaris : Fitri Rahmafitria, SP., M.Si. NIP 19741018 200812 2 001

Penguji : 1. Prof. Dr. H. Darsiharjo, M.S. NIP 19620921 198603 1 005

2. Ahmad H. Galihkusumah, S.ST., MM. NIP 19810522 201012 1 006


(5)

ABSTRAK

Wisnu Kusumah Putra, “Dampak Perkembangan Pariwisata Terhadap Kondisi Ekonomi Sosial Di Desa Cihideung”. Dibimbing oleh Fitri Rahmafitria,SP.,M.SI. dan Erry Sukriah, SE.,M.SE.

Penelitian ini dilakukan di Desa Cihideung, salah satu desa yang terletak di Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat. Desa ini terkenal dengan agrowisatanya yaitu Taman Bunga Cihideung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Dampak Perkembangan Pariwisata Terhadap Kondisi Ekonomi Sosial Di Desa Cihideung”. Dampak perkembangan pariwisata dapat dilihat dari berbagai aspek seperti ekonmi, sosial, lingkungan, budaya dan sebagainya. Dan dari berbagai aspek dampak tersebut dapat berupa dampak yang positif ataupun dampak yang negatif. Oleh karena itu dalam penelitian ini difokuskan menganalisis dampak perkembangan pariwisata terhadap aspek ekonomi dan sosial saja, supaya lingkup penelitian tidak terlalu besar dan agar masalah penelitian dapat terjawab dengan baik. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana perkembangan pariwisata yang terjadi di Cihideung serta menganalisis dampak yang ditimbulkan terhadap aspek ekonomi dan aspek sosial.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian masyarakat desa Cihideung dengan teknik pengumpulan data berupa kuisioner, wawancara, dan diskusi. Data primer didapat dari kuisioner, yang disebar kepada 100 penduduk Desa Cihideung untuk mengetahui dampak perkembangan pariwisata terhadap kondisi dan ekonomi sosial yang ada di Desa Cihideung dilihat dari persepsi masyarakat. Dan untuk memperkuat data tersebut dilakukan wawancara terhadap para expert yang dirasa mengetahui seluk beluk tentang desa Cihideung.

Hasil penelitian menunjukan bahwa dampak yang ditimbulkan dari perkembangan pariwisata yang terjadi terhadap aspek ekonomi dan sosial masing-masing menimbulkan efek yang positif serta negatif. Adapun saran atau rekomendasi ditujukan untuk pengelola usaha pariwisata, pemerintah, serta masyarakat lokal untuk mempertahankan sisi positif serta membuang semua sisi negatif dari dampak perkembangan pariwisata yang terjadi.


(6)

ABSTRACT

Wisnu Kusumah Putra, "The Impact of Tourism Development Of Social Economic Conditions In Cihideung Village". Guided by Fitri Rahmafitria, SP., M.Sc. and Erry Sukriah, SE., M.SE.

The research was conducted in the village of Cihideung, one of the villages located in the District of Parongpong, West Bandung regency. The village is famous for agrotourism which is the Garden Flower of Cihideung. This study aims to determine "The Impact Of Tourism Development Against Social and Economic Conditions in Cihideung Village". The impact of tourism development can be viewed from various aspects such as of economic, social, environmental, cultural and so on. And of the various aspects of these impacts can be either positive or a negativ. Therefore, in this study focused on analyzing the impact of the development of tourism on economic and social aspects, so that the scope of the research is not too big so the research problem can be answered properly. Issues examined in this research is how the development is going in Cihideung tourism and analyze the impact of the economic and social aspects.

This study uses descriptive quantitative approach. The sample used in this research were mostly villagers Cihideung with data collection techniques such as questionnaires, interviews, and discussions. The primary data obtained from questionnaires, were distributed to 100 residents of the village of Cihideung to determine the impact of the development of tourism on the social and economic conditions in the village Cihideung seen from the people perception. And to strengthen the data was conducted interviews with the experts who familiar and much know about the Cihideung village.

The results showed that the impact of tourism development that occurs on the economic and social aspects of each pose positive and negative effects. As for the suggestion or recommendation is intended for managers of tourism businesses, governments and lokal communities to maintain the positive side as well as get rid of all the negative side effects of tourism development occurs.


(7)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis terhadap masyarakat lokal yang berada di Desa Cihideung untuk mengetahui seberapa tinggi dampak perkembangan pariwisata terhadap kondisi ekonomi dan sosial di kawasan Desa Cihideung, dan berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya serta pembahasan yang disertai dengan teori-teori yang mendukung mengenai dampak perkembangan pariwisata maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Gambaran dampak perkembangan pariwisata terhadap kondisi ekonomi masyarakat lokal berada pada kategori sedang dengan prosentase sebesar 54.4%. Dengan beragam tempat wisata dan tempat hiburan lainnya memberikan keuntungan kepada masyarakat lokal dengan membuka usaha di sekitar kawasan wisata yang pada akhirnya menambah pendapatan sampingan masyarakat di samping pendapatan dari profesinya yang utama. Dampak positif yang lain adalah lapangan pekerjaan semakin terbuka luas dan beragam akibat dari kegiatan pariwisata yang terjadi di Desa Cihideung. Dampak yang bisa dianggap positif lainnya adalah masyarakat lokal yang berpegang teguh pada kebudayaan mereka sendiri tidak terpengaruh dari budaya wisatawan yang datang.

2. Gambaran dampak perkembangan pariwisata terhadap kondisi sosial masyarakat lokal berada pada kategori sedang dengan prosentase sebesar 67.34%. Masyarakat Cihideung terdahulu yang menjual tanahnya kepada para investor yang ingin menginvestasikan uangnya ke sektor pariwisata


(8)

121

yang ada di Desa Cihideung mengakibatkan lahan pertanian yang semakin berkurang. Penyerapan tenaga kerja masyarakat lokal yang kurang merupakan suatu hal yang selalu dikeluhkan masyarakat. Dengan terbukanya lapangan pekerjaan yang luas tidak dibarengi dengan penyerapan tenaga kerja yang baik. Tidak semua pengelola tempat wisata ataupun pengelola tempat hiburan lainnya menggunakan tenaga kerja dari masyarakat lokal. Ada beberapa pengelola yang lebih suka menggunakan tenaga kerja dari luar Desa Cihideung. Kemacetan juga menjadi suatu masalah besar di Cihideung yang harus segera diatasi. Hal ini dikarenakan jalan utama untuk menuju ke Desa Cihideung hanya ada satu dan itu juga tidak cukup besar untuk dapat dikatakan akses yang ideal. Hal ini menyebabkan kemacetan yang terjadi semakin parah, apalagi bila sedang

high season intensitas kegiatan pariwisata sedang tinggi-tingginya. Sering

terjadi penggunaan narkoba, vandalisme, prostitusi, dan kejahatan lainnya yang dilakukan oleh wisatawan juga adalah salah satu dampak negatif yang terjadi di Cihideung. Hal negatif terakhir dari adanya perkembangan pariwisata yang terjadi adalah perubahan etika dan perilaku masyarakat. Berbagai macam wisatawan yang berasal dari daerah yang berbeda sangat mempengaruhi etika dan perilaku yang dimiliki masyarakat lokal. Apalagi untuk masyarakat lokal yang masih muda yang sangat mudah menerima dan mencerna pengaruh-pengaruh yang berasal dari luar.

B. SARAN

Berdasarkan kondisi yang ada di lapangan, peneliti merekomendasikan beberapa hal yang dapat dilakukan dan perlu direalisasikan oleh berbagai pihak, yaitu :

1. Pihak pengelola usaha pariwisata sebaiknya mempertimbangkan untuk lebih banyak menggunakan tenaga kerja dari masyarakat lokal Cihideung,


(9)

122

karena SDM masyarakat lokal pun cukup kompeten dan tidak kalah dari tenaga kerja dari luar daerah Cihideung.

2. Pemerintah sebaiknya mulai memikirkan tentang pembuatan jalan alternatif untuk menuju Desa Cihideung, karena jalan Sersan Bajuri merupakan jalan utama yang sering dilalui wisatawan bukan hanya untuk menuju Desa Cihideung tapi juga untuk mencapai daerah-daerah setelah Desa Cihideung seperti Kecamatan Lembang.

3. Pemerintah perlu membuat suatu aturan untuk para wisatawan yang datang ke Desa Cihideung, dan apabila ada yang melanggar harus dikenai sangsi yang telah ditentukan sebelumnya.

4. Masyarakat Lokal sebaiknya berpikir secara matang dalam menjual lahannya kepada para investor, ini untuk keberlangsungan Desa Cihideung sendiri dan demi masa depan anak-anaknya kelak.

5. Masyarakat Lokal sebaiknya memanfaatkan segala peluang yang ada, mengambil hal positif, dan membuang semua hal negatif dengan adanya perkembangan pariwisata yang terjadi.


(10)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ...Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... 1 DAFTAR TABEL ... 4 DAFTAR GAMBAR ... 6 BAB I PENDAHULUAN ...Error! Bookmark not defined. A. Latar Belakang ...Error! Bookmark not defined. B. Identifikasi Masalah ...Error! Bookmark not defined. C. Tujuan Penelitian ...Error! Bookmark not defined. D. Manfaat Penelitian ...Error! Bookmark not defined. BAB IIKAJIAN TEORI ...Error! Bookmark not defined. A. Pariwisata ...Error! Bookmark not defined. B. Wisata ...Error! Bookmark not defined. C. Wisatawan ...Error! Bookmark not defined. D. Daya Tarik Wisata ...Error! Bookmark not defined. E. Ekowisata ...Error! Bookmark not defined. F. Agrowisata ...Error! Bookmark not defined. G. Dampak Pariwisata ...Error! Bookmark not defined. H. Tujuan Pengembangan Pariwisata ...Error! Bookmark not defined. I. Peran Pemerintah dalam Pembangunan PariwisataError! Bookmark not defined. J. Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi ...Error! Bookmark not defined. K. Kondisi Ekonomi Sosial...Error! Bookmark not defined.


(11)

L. Kerangka Pemikiran ...Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN ...Error! Bookmark not defined. A. Lokasi Penelitian ...Error! Bookmark not defined. B. Populasi ...Error! Bookmark not defined. C. Sampel...Error! Bookmark not defined. D. Metode Penelitian ...Error! Bookmark not defined. E. Variabel Penelitian ...Error! Bookmark not defined. F. Teknik Pengumpulan Data ...Error! Bookmark not defined. G. Teknik Analisis Data ...Error! Bookmark not defined. H. Instrumen Penelitian ...Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...Error! Bookmark not defined. A. Deskripsi Objek Penelitian...Error! Bookmark not defined. 1. Kondisi Geografis ... Error! Bookmark not defined. 2. Kondisi Iklim ... Error! Bookmark not defined. 3. Sumber Air ... Error! Bookmark not defined. 4. Topografi dan Pemanfaatan Lahan ... Error! Bookmark not defined. 5. Gambaran Umum Masyarakat ... Error! Bookmark not defined. B. Perkembangan Pariwisata Di Desa Cihideung, Parongpong Error! Bookmark not defined.

1. Kawasan Wisata ... Error! Bookmark not defined. 2. Restoran ... Error! Bookmark not defined. 3. Usaha Jasa Penginapan ... Error! Bookmark not defined. C. Dampak Perkembangan Pariwisata Terhadap Aspek Ekonomi .. Error! Bookmark not defined.

1. Kesempatan Kerja ... Error! Bookmark not defined. 2. Hasil-Hasil Bumi ... Error! Bookmark not defined. 3. Pendapatan Masyarakat... Error! Bookmark not defined. D. Dampak Perkembangan Pariwisata Terhadap Aspek Sosial Error! Bookmark not defined.


(12)

1. Kehidupan Sosial Masyarakat ... Error! Bookmark not defined. 2. Perubahan Aspek Demografis ... Error! Bookmark not defined. 3. Trasnformasi Tata Nilai (Fisik)... Error! Bookmark not defined. 4. Transformasi Tata Nilai (Psikologis) ... Error! Bookmark not defined. E. Pendapat Masyarakat Tentang Dampak Perkembangan Pariwisata Terhadap Kondisi Ekonomi Dan Sosial Di Desa Cihideung. ...Error! Bookmark not defined. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...Error! Bookmark not defined. A. KESIMPULAN ...Error! Bookmark not defined. B. SARAN ...Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ...Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN-LAMPIRAN ...Error! Bookmark not defined.


(13)

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1.1 Data Potensi Atraksi & Daya Tarik Wisata Kabupaten Bandung Barat

Tahun 2011 ... 4

1.2 Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 5

3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian... 56

4.1 Sumber Air Bersih ... 62

4.2 Penggunaan Lahan ... 63

4.3 Kawasan Wisata Di Cihideung ... 65

4.4 Daftar Nama Restoran Di Daerah Cihideung, Parongpong, KBB ... 68

4.5 Usaha jasa Penginapan Di Daerah Parongpong, KBB ... 77

4.6 Skor Pendapat Skala Likert ... 79

4.7 Penilaian dan Kelas Intetval ... 80

4.8 Tanggapan Responden Mengenai Penyerapan Lapangan Pekerjaan di Sektor Pariwisata ... 81

4.9 Tanggapan Responden Mengenai Peralihan Mata Pencaharian ... 82

4.10 Tanggapan Responden Mengenai Pemanfaatan Hasil Bumi Untuk Sektor Pariwisata ... 84

4.11 Tanggapan Responden Mengenai Bertmabahnya Ragam Tanaman Yang Diproduksi ... 86

4.12 Tanggapan Responden Mengenai Peningkatan Jumlah Permintaan Produk Sektor Pertanian Lokal ... 87

4.13 Tanggapan Responden Mengenai Peningkatan Pendapatan Masyarakat Sebagai Dampak Perkembangan Parowosata ... 89

4.14 Rekapitulisasi Dampak Perkembangan Pariwisata Terhadap Aspek Ekonomi ... 91 4.15 Tanggapan Responden Mengenai Kemacetan Yang Terjadi Akibat Dari


(14)

Lalu Lalang Kendaraan Wisatawan ... 95 4.16 Tanggapan Responden Mengenai Peningkatan Kriminalitas ... 97 4.17 Tanggapan Responden Mengenai Kejahatan Oleh Wisatawan ... 98 4.18 Tanggapan Responden Mengenai Peningkatan Jumlah

Penduduk (Pendatang) ... 100 4.19 Tanggapan Responden Mengenai Tenaga Kerja Di Sektor Pariwisata

Yang Bermigrasi Dari Daerah Lain ... 101 4.20 Tanggapan Responden Mengenai Perubahan Perilaku Masyarakat

Dalam Berpakaian ... 103 4.21 Tanggapan Responden Mengenai Perubahan Jenis dan Ragam

Makanan Masyarakat Lokal ... 105 4.22 Tanggapan Responden Mengenai Perubahan Jenis dan Ragam

Minuman Masyarakat Lokal ... 106 4.23 Tanggapan Responden Mengenai Perubahan Etika Masyarakat ... 108 4.24 Tanggapan Responden Mengenai Perubahan Tingkah Laku Masyarakat . 109 4.25 Tanggapan Responden Mengenai Perubahan Masyarakat Dalam

Berbahasa ... 111 4.26 Rekapitulasi Dampak Perkembangan Pariwisata Terhadap Aspek Sosial . 113 4.27 Pendapat Masyarakat Tentang Dampak Perkembangan Pariwisata ... 115


(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1.1 Proses Dampak Perkembangan Pariwisata ... 6

3.1 Peta Lokasi Cihideung ... 61

4.1 Lambang Kabupaten Bandung Barat ... 63

4.2 Taman Bunga Cihideung ... 65

4.3 Patung Gajah Yang Mengitari Kampung Gajah Wonderland ... 67

4.4 Gapura Menuju Kampung Daun ... 69

4.5 Billboard Sapulidi ... 72

4.6 The Peak Tampak Dari Luar.………...………... 74

4.7 Pintu Masuk Maja House... 75

4.8 Rumah Stroberi ... 76

4.9 Villa Istana Bunga ... 78

4.10 Garis Kontinum Penyerapan Lapangan Pekerjaan di Sektor Pariwisata ... 81

4.11 Garis Kontinum Peralihan Mata Pencaharian... 83

4.12 Garis Kontinum Pemanfaatan Hasil Bumi Untuk Pariwisata ... 85

4.13 Garis Kontinum Bertambahnya Ragam Tanaman Pangan Yang Diproduksi ... 86

4.14 Garis Kontinum Peningkatan Jumlah Permintaan Produk Sektor Pertanian Lokal ... 88

4.15 Garis Kontinum Peningkatan Pendapatan Masyarakat Sebagai Dampak Perkembangan Pariwisata ... 90

4.16 Garis Kontinum Dampak Perkembangan Pariwisata Terhadap Aspek Ekonomi ... 91 4.17 Diagram Dampak Perkembangan Pariwisata Terhadap Aspek


(16)

Ekonomi ... 93

4.18 Garis Kontinum Kemacetan Yang Terjadi Akibat Dari Lalu Lalang Kendaraan Wisatawan ... 96

4.19 Garis Kontinum Peningkatan Kriminalitas ... 97

4.20 Garis Kontinum Kejahatan Oleh Wisatawan ... 99

4.21 Garis Kontinum Peningkatan Jumlah Penduduk Pendatang ... 100

4.22 Garis Kontinum Tenaga Kerja Di Sektor Pariwisata Yang Bermigrasi Dari Daerah Lain ... 102

4.23 Garis Kontinum Perubahan Perilaku Masyarakat Dalam Berpakaian ... 104

4.24 Garis Kontinum Perubahan Jenis dan Ragam Makanan Masyarakat Lokal ... 105

4.25 Garis Kontinum Perubahan Jenis dan Ragam Minuman Masyarakat Lokal ... 107

4.26 Garis Kontinum Perubahan Etika Masyarakat ... 108

4.27 Garis Kontinum Perubahan Tingkah Laku Masyarakat ... 110

4.28 Garis Kontinum Perubahan Masyarakat Dalam Berbahasa... 111

4.29 Garis Kontinum Dampak Perkembangan Pariwisata Dilihat Dari Aspek Sosial ... 114 4.30 Diagram Dampak Perkembangan Pariwisata Dilihat Dari Aspek Sosial . 115


(17)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pariwisata adalah merupakan sebuah industri yang saat ini menjadi andalan berbagai negara yang ada di dunia, dengan pemasukan devisa negara yang didapat dari sektor pariwiwsata pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat berkembang dengan pesat. Oleh karena itu berbagai negara yang ada di dunia saling berlomba untuk mengembangkan pariwisatanya, dengan dikembangkan sektor pariwisata diharapkan sebuah negara dapat terbantu dalam pembangunan nasional. Tidak terkecuali untuk Indonesia, saat ini Indonesia sedang gencar-gencarnya melakukan pengembangan dan pembenahan dalam sektor pariwisatanya. Indonesia merupakan sebuah negara tropis yang memiliki pantai, gunung, hutan, dan sungai yang indah sehingga kekayaan alam begitu melimpah.

Dengan berbagai macam potensi yang dimiliki Indonesia, seperti kekayaan alam, hayati, pemandangan alam serta didukung dengan bentuk Indonesia yang merupakan sebuah negara kepulauan menjadikan Indonesia mempunyai peluang besar untuk menjadi negara yang memiliki destinasi terbanyak di dunia. Di dalam satu pulau Indonesia dapat memiliki puluhan bahkan hingga ratusan destinasi. Dampak sosial ekonomi kepariwisataan serta prospeknya yang baik di masa akan datang telah mendorong pemerintah Indonesia mengandalkan sektor pariwisata


(18)

2

sebagai penghasil devisa. Beberapa alasan mengapa pariwisata ingin dikembangkan menurut (Indrasetiajid,1988) dalam (Isdaryono,1995) antara lain :

a. Semakin berkurangnya peran minyak sebagai penghasil devisa dibandingkan periode lalu.

b. Merosotnya secara terus menerus nilai ekspor di luar sektor minyak. c. Prospek pariwisata yang terus memperlihatkan kecenderungan

meningkat secara konsisten.

d. Besarnya potensi yang dimiliki Indonesia bagi pengembangan pariwisata.

Pariwisata saat ini tampaknya sedang menjadi primadona, bagaimana tidak dengan adanya berbagai objek wisata yang bermunculan serta dibangunnya fasilitas yang mendukung objek wisata itu sendiri menunjukan bagaimana pesatnya perkembangan pariwisata dewasa ini. Kegiatan Pariwisata memberikan keuntungan dan manfaat bagi suatu negara atau daerah tujuan wisata, walaupun dampak tersebut bisa positif maupun negatif. Berbagai dampak dapat ditimbulkan dari pengembangan pariwisata ini, mulai dari sektor ekonomi, lingkungan, agama, budaya, bahkan sosial. Misalkan contoh, dengan dikembangkannya pariwisata di suatu daerah mungkin sektor ekonomi di suatu daerah meningkat dengan pesat, muncul banyaknya lapangan kerja baru akan tetapi di sisi lain hal itu dapat menyebabkan lingkungan tersebut menjadi kotor dan tidak terawat atau bahkan perilaku sosial yang berubah secara drastis.

Indonesia saat ini sedang melakukan pembangunan pariwisata secara intens di berbagai daerah, dan salah satu daerah yang menjadi perhatian utama


(19)

3

Kabupaten Bandung Barat. Kabupaten Bandung Barat merupakan salah daerah di Jawa Barat yang memiliki berbagai macam jenis wisata menarik, selain wisata alamnya yang terkenal, seperti gunung tangkuban perahu, curug omas, taman wisata maribaya, wisata bunga cihideung,ada juga wisata budaya yang terkenal yaitu observatorium boscha. Data potensi lain yang ada di Kabupaten Bandung Barat selain wisata alamnya yang terkenal memiliki potensi wisata lainnya yaitu wisata buatan seperti wana wisata Cikole dan wana wisata Jayagiri, bahkan Kabupaten Bandung Barat memiliki wisata minat khusus seperti Gua Pawon dan arung jeram Saguling. Hal ini dapat dilihat dari tabel data atraksi wisata yang berada di Kabupaten Bandung Barat di bawah ini

Berdasarkan tabel di bawah dapat diketahui bahwa jenis wisata yang ada di kabupaten Bandung Barat tergolong lengkap dari wisata alam hingga wisata minat khusus ada di sana , kabupaten Bandung Barat yang menjadi daerah otonom pada tanggal 19 Juni 2007 yang diresmikan oleh mendagri Widodo A.S dengan cepat membangun industri Pariwisatanya. Dengan berkembangnya jaman, pertumbuhan ekonomi, serta perkembangan teknologi informasi serta transportasi bukan tidak mungkin jumlah objek wisata akan semakin bertambah. Dengan perkembangan pariwisata yang begitu pesat di kawasan bandung barat memberikan pengaruh kepada daerah-daerah atau kawasan wisata yang berada di kawasan tersebut. Dampak yang ditimbulkan dapat berupa dampak postif maupun negatif.


(20)

4

Tabel 1.1 Data Potensi Atraksi & Daya Tarik Wisata Kabupaten Bandung Barat Tahun 2011

DAYA TARIK / ATRAKSI WISATA

ALAM

Gunung Tangkuban Perahu Situ Lembang Taman Wisata Maribaya

Curug Omas

Wisata Bunga Cihideung Taman Wisata Oray Tapa

Situ Ciburuy Air Panas Cibaligo

Curug Bedil Waduk Sagling

Waduk Cirata Perkebunan Teh Panglegar

Curug Malela Curug Cimahi Kec.Cisarua

Curug Brugbrug Curug Panganten Kec.Cisarua

Curug Lalay Kec.Cisarua

BUDAYA

Observatorium Boscha Situs Kepurbakalaan Muka Payung

Wana Wisata Cikole Wana Wisata Jaya Giri


(21)

5

Sumber : Dinas Pariwisata Kabupaten Bandung Barat,2011 (diolah)

Cihideung, desa yang terletak di kecamatan Parongpong ini, tidak luput dari imbas dampak perkembangan pariwisata yang terjadi di kabupaten Bandung Barat. Cihideung yang dari dulu memang sudah menjadi tempat bercocok tanam berbagai jenis bunga, kini telah berkembang menjadi tempat agrowisata “Kawasan Wisata Bunga”. Kawasan ini memang tepat disebut sebagai kawasan wisata bunga, karena di sepanjang desa ini terlihat berbagai tanaman bunga yang dikembangbiakkan. Berbagai jenis tanaman bunga bisa kita temui di sepanjang jalan Desa Cihideung ini, dari tanaman hias hingga tanaman potong. Hampir di setiap pekarangan rumah penduduk berjejer berbagi tanaman bunga yang siap

WISATA BUATAN

Wana Wisata Batu Kuda Wana Wisata Sela Gombong

Wana Wisata Curug Sawer Danau Buatan (DAM) desa Bongas

De’Ranch

Wana Wisata Ciwangun Indah (CIC) Little Farmer

Wana Wisata Pakuhaji

WISATA MINAT KHUSUS

Gua Pawon Arung Jeram Saguling


(22)

6

untuk dijual. Di Desa Cihideung ini lebih dari setengah warga Desa Cihideung menjadi petani bunga dan pedagang bunga. Hal ini dapat dilihat dari tabel berikut .

Tabel 1.2

Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian

No. Mata

Pencaharian

Jumlah Prosentase

1 Pegawai Negeri 859 21,01 %

2 Petani Bunga 1.150 28,43 %

3 Pedagang Bunga 720 17,80 %

4 Petani Sayuran 625 15,45 %

5 Buruh 233 5,76 %

6 TNI/Polri 5 0,12 %

7 Pensiunan 20 0,49 %

8 Jasa 12 0,30 %

9 Lain-lain 4 0,10 %

Total 4,045 100,00 %

(Sumber : Monografi Desa Cihideung 2009)

Dilihat dari tabel di atas bisa disimpulkan bahwa petani memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan Desa Cihideung, dengan mayoritas penduduk berprofesi sebagai petani ditambah lagi Cihideung memang mengandalkan agrowisata sektor pertanian memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap kondisi ekonomi dan sosial yang ada di Desa Cihideung. Pengembangan pariwisata di Desa Cihideung tentu memberikan dampak bagi kehidupan masyarakatnya, entah itu dari segi ekonomi, sosial, maupun lingkungan dari segi ekonomi misalnya akibat dari datangnya wisatawan ke daerah tersebut masyarakatnya pun mendapat keuntungan dari terbukanya lapangan kerja baru.


(23)

7

Dalam penelitian ini peneliti lebih memfokuskan dampak perkembangan pariwisata dilihat dari segi ekonomi dan sosial saja, agar penelitian lebih jelas dan tepat sasaran. Adapun dampak-dampak yang ditimbulkan dapat digambarkan secara sederhana dalam suatu diagram input output berikut berikut.

Gambar 1.1 Gambar Proses Input Output (Sumber : Hasil Penelitian)

Dengan perkembangan pariwisata di kawasan ini yang begitu pesat tentu saja dapat menimbulkan dampak positif serta dampak negatif. Masyarakat lokal Desa Cihideung tentu mengaharapkan hal yang positif saja dari perkembangan pariwisata yang terjadi, akan tetapi dalam kenyataannya tentu saja hal tersebut memberikan dampak negatif juga. Oleh karena itu dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak apa saja yang terjadi akibat dari perkembangan pariwisata yang terjadi di Desa Cihideung. Dampak dari perkembangan pariwisata dilihat dari persepsi masyrakat lokal Cihideung sendiri dan juga dari wawancara langsung dengan para ahli di lapangan yang dianggap mengetahui tentang Desa Cihideung secara keseluruhan.

Akan tetapi dalam pengembangan Desa Cihideung sebagai kawasan agrowisata dampak tersebut belum begitu diperhatikan oleh pemerintah kabupaten Bandung khususnya. Hal itu mendorong peneliti mengambil penelitian dengan

INPUT PERKEMBANGAN

PARIWISATA

PROSES KEGIATAN EKONOMI SOSIAL

OUTPUT DAMPAK TERHADAP


(24)

8

judul “Dampak Perkembangan Pariwisata Terhadap Kondisi Ekonomi Sosial Di Desa Cihideung

B. Identifikasi Masalah

Masalah yang akan diidentifikasi yaitu :

a. Seberapa tinggi dampak pariwisata terhadap kondisi ekonomi masyarakat lokal di Desa Cihideung?

b. Seberapa tinggi dampak pariwisata terhadap kondisi sosial masyarakat lokal di Desa Cihideung?

C. Tujuan Penelitian

a. Menganalisis dampak perkembangan pariwisata di Desa Cihideung dilihat dari aspek ekonomi.

b. Menganalisis dampak perkembangan pariwisata di Desa Cihideung dilihat dari aspek sosial.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan :

a. Bagi penulis, dapat mengamati permasalahan yang ada dan menganalisis permasalahan tersebut sehingga dapat dirumuskan sebuah saran ataupun rekomendasi bagi pihak petani bunga di Cihideung.

b. Bagi pemerintah, Sebagai bahan masukan bagi pemerintah tentang pengembangan pariwisata di indonesia khusunya di kawasan Cihideung, Kecamatan Parongpong, Kabupateten Bandung Barat.


(25)

9

Serta untuk mengetahui dampak pengembangan pariwisata terhadap kehidupan masyarakat di Desa Cihideung.

c. Bagi masyarakat, sebagai wacana tambahan bagi pengetahuan pariwisata terutama pengetahuan wisata di kota Bandung. Selain itu sebagai sarana untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan yang ada di sekitar dan rasa peduli terhadap sumber daya alam yang dimiliki. Dan yang paling penting sebagai sarana untuk menambah wawasan dan pengethauan dalam upaya peningkatan sumber daya manusia.

d. Bagi penelitian yang dilaksanakan selanjutnya, diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya khususnya di bidang agrowisata.

E. Definisi Operasional

Agar penelitian ini dapat terlaksana dengan baik dan tidak melenceng dari sasaran awal, maka definisi operasional dari penelitian ini perlu diajabarkan dengan jelas.Adapun definisi operasionalnya adalah berikut :

a. Dampak Perkembangan Pariwisata

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dampak dapat diartikan sebagai pengaruh kuat yang ditimbulkan dan dapat mendatangkan akibat (baik negatif maupun positif). Pengembangan pariwisata merupakan suatu rangkaian upaya untuk mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan berbagai sumber daya pariwisata mengintegrasikan segala bentuk aspek di luar pariwisata yang


(26)

10

berkaitan secara langsung maupun tidak langsung akan kelangsungan pengembangan pariwisata. (Swarbrooke 1996;99). Maka dampak perkermbangan pariwisata adalah segala sesuatu akibat dari perkembangan pariwisata yang terjadi di suatu daerah atau/wilayah yang menyebabkan perubahan ekonomi, sosial, lingkungan, dan sebagainya.

b. Kondisi Ekonomi Sosial Masyarakat

Kondisi ekonomi-sosial masyarakat, dapat dikatakan adalah suatu kondisi yang dilihat dari hubungan manusia dengan sesamanya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Standar kualitas kondisi ekonomi-sosial dapat dikatan baik apabila kehidupan manusia cukup sandang, pangan, pendidikan, dan kebutuhan lainnya. Kondisi ekonomi-sosial adalah suatu usaha bersama suatu masyarakat untuk menanggulangi atau mengurangi kesulitan hidup Bintarto (1977:51) .


(27)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di kawasan agrowisata Cihideung, tepatnya di Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat. Desa Cihideung merupakan salah satu desa yang terletak di kawasan Bandung Utara yang berhawa sejuk dan subur. Desa ini mempunyai luas areal 445,410 ha dengan jumlah RW sebanyak 17 RW sedangkan jumlah RT adalah sebanyak 51 RT. Kondisi geografis Desa Cihideung adalah sebagai berikut :

a. Ketinggian tanah dari permukaan laut : 800 m. b. Banyaknya curah hujan 2500-5000 mm per tahun. c. Terletak di dataran tinggi.

d. Suhu udara rata-rata 17C sampai dengan 24C.

Desa Cihideung berada di wilayah Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Propinsi Jawa Barat dengan batas-batas wiayah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Perkampungan Sukawarna b. Sebelah Selatan : Ciwaruga Kota Bandung c. Sebelah Barat : Cigugur Geger Kalong


(28)

52

Adapun jarak Desa Cihideung ke pusat pemerintahan adalah : a. Jarak dari pusat pemerintahan 2 km.

b. Jarak dari pusat pemerintahan ibukota kabupaten 23 km. c. Jarak dari ibukota provinsi 17 km.

d. Jarak dari ibukota negara 180 km

Gambar 3.1 Peta Lokasi Cihideung

(Sumber http://maps.google.com/)

B. Populasi

Pengumpulan data merupakan aktivitas yang penting dalam rangka menyelesaikan sebuah penelitian. Populasi adalah wilayah generalisasi yang


(29)

53

terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2004:55). Dalam penelitian ini populasi masyarakatnya adalah penduduk Desa Cihideung.

C. Sampel

Terkadang dalam suatu penelitian jumpah populasi terlalu besar untuk dilakukan sebuah penelitian. Untuk itu dibutuhkan sampel sebagai perwakilan dari populasi. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. (Sugiyono, 2009:116). Apabila populasi dari penelitian terlalu besar, kemudian peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi tersebut, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.

Dalam sebuah penelitian yang populasinya besar, maka tidak mungkin seluruh populasinya diteliti hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu keterbatasan biaya, keterbatasan tenaga dan waktu yang tersedia. Dalam penelitian ini peneliti akan mengambil sampel yaitu sebagian penduduk Desa Cihideung yang dianggap mengerti tentang Cihideung beserta masalah-masalahnya. Teknik sampling untuk menentukan jumlah sampel dari masyarakat Cihideung yang akan diteliti maka digunakanlah rumus Slovin (Umar, 1999:49).

Rumus Slovin tersebut adalah sebagai berikut :


(30)

54

Keterangan : n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = persen kelonggaran ketidakpastian dengan tingkat kesalahan 10%

Jumlah dari populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 12.992 orang. Sementara tingkat kelonggarannya adalah sebesar 10% (0,1) dan tingkat keakuratannya sebesar 90% (0,9). Maka perhitungan jumlah dari sampel berdasarkan rumus Slovin adalah sebagai berikut :

Berdasarkan dari hasil perhitungan di atas, maka jumlah yang representatif untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang. Sedangkan teknik sampling yang digunakan untuk menentukan sampel expert yaitu bersifat snowball sampling dan dipilih secara purposive. Penentuan sampel sumber data masih bersifat sementara, dan akan berkembang kemudian setelah di lapangan. Sampel masyarakat di dalam penelitian ini adalah sebagian warga Desa Cihideung kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat

D. Metode Penelitian

Menurut Nasir (1988:51) metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2009:11) penelitian


(31)

55

kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivismedigunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecendrungan yang tengah berlangsung.

Furchan (2004:447) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang status suatu gejala saat penelitian dilakukan. Lebih lanjut dijelaskan, dalam penelitian deskriptif tidak ada perlakuan yang diberikan atau dikendalikan serta tidak ada uji hipotesis sebagaimana yang terdapat pada penelitian eksperiman.

E. Variabel Penelitian

Pada dasarnya variabel penelitian adalah setiap hal dalam suatu penelitian yang datanya ingin diperoleh. Dinamakan variabel karena nilai dari data tersebut variabel beragam. Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut


(32)

56

seseorang, atau objek yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan orang yang lain atau satu objek dengan objek yang lain.Arikunto S (2002:96) menyatakan bahwa variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2008:60) menyatakan bahwa variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya. Maka variabel penelitian yang akan dibahas pada penelitian ini adalah dampak perkembangan pariwisata terhadap kondisi ekonomi sosial.

TABEL 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Sub Variabel Indikator No Item

Kesempatan Kerja Tingkat penyerapan lapangan pekerjaan di sektor pariwisata


(33)

57

Ekonomi

Peralihan mata pencaharian masyarakat 2

Hasil-hasil bumi (pertanian, peternakan)

Pemanfaatan hasil bumi masyarakat setempat bagi sektor pariwisata

3

Bertambahnya ragam tanaman pangan yang ditanam dan diproduksi petani

4

Peningkatan jumlah permintaan produk sektor pertanian local

5

Pendapatan Masyarakat

Peningkatan pendapatan masyarakat sebagai dampak perkembangan pariwisata

6

Sosial

Kehidupan sosial masyarakat

Kemacetan yang terjadi akibat dari lalu lalang kendaraan wisatawan

7

Kriminalitas meningkat 8

Kejahatan oleh wisatawan 9

Perubahan aspek demografis

Peningkatan jumlah penduduk (pendatang) 10 Tenaga kerja di sektor pariwisata yang bermigrasi dari

daerah lain

11 Transformasi tata

nilai (fisik)

Perubahan perilaku masyarakat dalam berpakaian 12 Perubahan jenis dan ragam makanan masyarakat lokal 13 Perubahan jenis dan ragam minuman masyarakat lokal 14 Transformasi tata

nilai (psikologis)

Perubahan etika masyarakat 15

Perubahan tingkah laku masyarakat 16


(34)

58

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data memegang peranan penting dalam sebuah penelitian karena tujuan akhir dari penelitian adalah untuk menadapatkan data dan mengolahnya untuk dijadikan sebuah karya ilmiah. Pendapat ini selaras dengan pendapat yang dikemukakan Arikunto,S (2002:197) bahwa menyusun intrumen adalah pekerjaan penting di dalam langkah penelitian. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digukanan adalah dengan kuisioner, observasi, wawancara, dokumentasi serta studi literatur.

1. Kuisioner

Kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya,atau hal-hal yang ia ketahui. Arikunto, S (2006:151)

2. Observasi

Observasi adalah aktivitas mengamati gejala-gejala yang terjadi di di lokasi penelitian yang ada kaitannya dengan identifikasi serta tujuan penelitian.

3. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit Sugiyono (2009 : 194). Diharapkan


(35)

59

dengan melakukan wawan cara dengan para expert yang dianggap mengerti tentang permasalahan serta seluk beluk Cihideung diharapkan dapat diketahui dampak apa saja yang muncul terhadap kondisi ekonomi dan sosial di Desa Cihideung.

4. Dokumentasi

Dokumentasi diperlukan dalam penelitian ini untuk melengkapi data pada saat menganalisis masalah yang sedang diteliti. Data berupa dokumen yang didapatkan dari kantor desa, kantor kecamatan, atau bahkan bisa berupa foto tentang gejala-gejala yang sedang terjadi di Desa Cihideung.

5. Studi Literatur

Studi literatur dalam sebuah penelitian bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang apa yang sudah dikerjakan orang lain dan bagaimana orang lain mengerjakannya, kemudian membandingkan seberapa beda dengan penelitian yang akan kita lakukan.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah merupakan sebuah proses untuk mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh sebelumnya dari hasil wawancara, kuisioner, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri


(36)

60

sendiri dan orang lain (Sugiyono, 2012). Teknik Analisis dalam penelitian ini adalah menggunakan statistik.

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaiamana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian yang dilakukan pada populasi (tanpa diambil sampelnya) jelas akan menggunakan statistik deskriptif dalam analisisnya. Tetapi bila penelitian dilakukan pada sampel, maka analisisnya dapat menggunakan statistik despkriptif maupun inferensial. Statistik deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel dambil. Mengenai data dengan statistik deskriptif peneliti perlu memperhatikan terlebih dahulu jenis datanya. Jika peneliti mempunyai data diskrit, penyajian data yang dapat dilakukan adalah mencari frekuensi mutlak, frekuensi relatif (mencari persentase), serta mencari ukuran tendensi sentralnya yaitu: mode, median dan mean (lebih lanjut lihat Arikunto, 1993: 363).

Sesuai dengan namanya, deskriptif hanya akan mendeskripsikan keadaan suatu gejala yang telah direkam melalui alat ukur kemudian diolah sesuai dengan fungsinya. Hasil pengolahan tersebut selanjutnya dipaparkan dalam bentuk angka-angka sehingga memberikan suatu kesan lebih mudah ditangka-angkap maknanya oleh siapapun yang membutuhkan informasi tentang keberadaan gejala tersebut

Fungsi statistik deskriptif antara lain mengklasifikasikan suatu data variabel berdasarkan kelompoknya masing-masing dari semula belum teratur dan


(37)

61

mudah diinterpretasikan maksudnya oleh orang yang membutuhkan informasi tentang keadaan variabel tersebut. Selain itu statistik deskriptif juga berfungsi menyajikan informasi sedemikian rupa, sehingga data yang dihasilkan dari penelitian dapat dimanfaatkan oleh orang lain yang membutuhkan.

H. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Kuisioner, untuk mengumpulkan data dari hasil kuisioner kepada

responden.

2. Wawancara, untuk memperoleh data primer dari para ahli dalam bidangnya.

3. Kamera, digunakan untuk mengabadikan atau mendokumentasikan hasil kegiatan atau sebagai alat observasi di lapangan.

4. Buku dan literature, sebagai pedoman atau referensi untuk mendukung proses dan hasil penelitian.


(38)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis terhadap masyarakat lokal yang berada di Desa Cihideung untuk mengetahui seberapa tinggi dampak perkembangan pariwisata terhadap kondisi ekonomi dan sosial di kawasan Desa Cihideung, dan berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya serta pembahasan yang disertai dengan teori-teori yang mendukung mengenai dampak perkembangan pariwisata maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Gambaran dampak perkembangan pariwisata terhadap kondisi ekonomi masyarakat lokal berada pada kategori sedang dengan prosentase sebesar 54.4%. Dengan beragam tempat wisata dan tempat hiburan lainnya memberikan keuntungan kepada masyarakat lokal dengan membuka usaha di sekitar kawasan wisata yang pada akhirnya menambah pendapatan sampingan masyarakat di samping pendapatan dari profesinya yang utama. Dampak positif yang lain adalah lapangan pekerjaan semakin terbuka luas dan beragam akibat dari kegiatan pariwisata yang terjadi di Desa Cihideung. Dampak yang bisa dianggap positif lainnya adalah masyarakat lokal yang berpegang teguh pada kebudayaan mereka sendiri tidak terpengaruh dari budaya wisatawan yang datang.

2. Gambaran dampak perkembangan pariwisata terhadap kondisi sosial masyarakat lokal berada pada kategori sedang dengan prosentase sebesar 67.34%. Masyarakat Cihideung terdahulu yang menjual tanahnya kepada para investor yang ingin menginvestasikan uangnya ke sektor pariwisata


(39)

121

yang ada di Desa Cihideung mengakibatkan lahan pertanian yang semakin berkurang. Penyerapan tenaga kerja masyarakat lokal yang kurang merupakan suatu hal yang selalu dikeluhkan masyarakat. Dengan terbukanya lapangan pekerjaan yang luas tidak dibarengi dengan penyerapan tenaga kerja yang baik. Tidak semua pengelola tempat wisata ataupun pengelola tempat hiburan lainnya menggunakan tenaga kerja dari masyarakat lokal. Ada beberapa pengelola yang lebih suka menggunakan tenaga kerja dari luar Desa Cihideung. Kemacetan juga menjadi suatu masalah besar di Cihideung yang harus segera diatasi. Hal ini dikarenakan jalan utama untuk menuju ke Desa Cihideung hanya ada satu dan itu juga tidak cukup besar untuk dapat dikatakan akses yang ideal. Hal ini menyebabkan kemacetan yang terjadi semakin parah, apalagi bila sedang

high season intensitas kegiatan pariwisata sedang tinggi-tingginya. Sering

terjadi penggunaan narkoba, vandalisme, prostitusi, dan kejahatan lainnya yang dilakukan oleh wisatawan juga adalah salah satu dampak negatif yang terjadi di Cihideung. Hal negatif terakhir dari adanya perkembangan pariwisata yang terjadi adalah perubahan etika dan perilaku masyarakat. Berbagai macam wisatawan yang berasal dari daerah yang berbeda sangat mempengaruhi etika dan perilaku yang dimiliki masyarakat lokal. Apalagi untuk masyarakat lokal yang masih muda yang sangat mudah menerima dan mencerna pengaruh-pengaruh yang berasal dari luar.

B. SARAN

Berdasarkan kondisi yang ada di lapangan, peneliti merekomendasikan beberapa hal yang dapat dilakukan dan perlu direalisasikan oleh berbagai pihak, yaitu :

1. Pihak pengelola usaha pariwisata sebaiknya mempertimbangkan untuk lebih banyak menggunakan tenaga kerja dari masyarakat lokal Cihideung,


(40)

122

karena SDM masyarakat lokal pun cukup kompeten dan tidak kalah dari tenaga kerja dari luar daerah Cihideung.

2. Pemerintah sebaiknya mulai memikirkan tentang pembuatan jalan alternatif untuk menuju Desa Cihideung, karena jalan Sersan Bajuri merupakan jalan utama yang sering dilalui wisatawan bukan hanya untuk menuju Desa Cihideung tapi juga untuk mencapai daerah-daerah setelah Desa Cihideung seperti Kecamatan Lembang.

3. Pemerintah perlu membuat suatu aturan untuk para wisatawan yang datang ke Desa Cihideung, dan apabila ada yang melanggar harus dikenai sangsi yang telah ditentukan sebelumnya.

4. Masyarakat Lokal sebaiknya berpikir secara matang dalam menjual lahannya kepada para investor, ini untuk keberlangsungan Desa Cihideung sendiri dan demi masa depan anak-anaknya kelak.

5. Masyarakat Lokal sebaiknya memanfaatkan segala peluang yang ada, mengambil hal positif, dan membuang semua hal negatif dengan adanya perkembangan pariwisata yang terjadi.


(41)

DAFTAR PUSTAKA

Bannock, Graham, R. E. baxter dan Evan Davis. 2004. A Dictionary of

Economics. Inggris: Penguin Books LTD.

Damanik ,Janianton & Weber, Helmut. Perencanaan Pariwisata. ED I. Yogyakarta. Andi.

Kamus Besar Bahasa Indonesia 1994. Ed.2 Cet. 4. Jakarta. Balai Pustaka. Kerlinger,Fred Nichols 1981 Foundations of Behavioral Research , Holt

Reinehart and Winston Marx,M.H

Pendit, Nyoman. S. 2006. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta. Pardnya Paramita.

Pitana, I Gde Prof. Dr. M.sc 2008. Pengantar Ilmu Pariwisata. C.V. Andi Offset.Yogyakarta.

Pitana, I Gde Prof. Dr. M.sc dan Ir.Putu G.Gayatri,M.si. 2005. Sosiologi

Pariwisata. C.V. Andi Offset.Yogyakarta.

Profil Desa Cihideung Tahun 2009, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.

Profil Kecamatan Parongpong Tahun 2009-2011, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.

R.S. Damardjati,. 1995. Istilah-istilah Dunia Pariwisata

Sugiyono, 2011.Metode Penelitian kuantitatif Kualitatif dan Kombinasi. Cet. 1. Bandung : Alfabeta.

Sukirno, Sadono. Ekonomi Pembangunan, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.


(42)

Undang-Undang RI No.Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia. 2011. Pedoman Penulisan Karya

Ilmiah. Bandung

Yoeti,Oka, Drs., 1991. Pengantar Ilmu Pariwisata, Bandung : Angkasa. Yoeti,Oka,Drs., 2000. Ekowisata, Pariwisata Berwawasan Lingkungan


(1)

61

mudah diinterpretasikan maksudnya oleh orang yang membutuhkan informasi tentang keadaan variabel tersebut. Selain itu statistik deskriptif juga berfungsi menyajikan informasi sedemikian rupa, sehingga data yang dihasilkan dari penelitian dapat dimanfaatkan oleh orang lain yang membutuhkan.

H. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Kuisioner, untuk mengumpulkan data dari hasil kuisioner kepada responden.

2. Wawancara, untuk memperoleh data primer dari para ahli dalam bidangnya.

3. Kamera, digunakan untuk mengabadikan atau mendokumentasikan hasil kegiatan atau sebagai alat observasi di lapangan.

4. Buku dan literature, sebagai pedoman atau referensi untuk mendukung proses dan hasil penelitian.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis terhadap masyarakat lokal yang berada di Desa Cihideung untuk mengetahui seberapa tinggi dampak perkembangan pariwisata terhadap kondisi ekonomi dan sosial di kawasan Desa Cihideung, dan berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya serta pembahasan yang disertai dengan teori-teori yang mendukung mengenai dampak perkembangan pariwisata maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Gambaran dampak perkembangan pariwisata terhadap kondisi ekonomi masyarakat lokal berada pada kategori sedang dengan prosentase sebesar 54.4%. Dengan beragam tempat wisata dan tempat hiburan lainnya memberikan keuntungan kepada masyarakat lokal dengan membuka usaha di sekitar kawasan wisata yang pada akhirnya menambah pendapatan sampingan masyarakat di samping pendapatan dari profesinya yang utama. Dampak positif yang lain adalah lapangan pekerjaan semakin terbuka luas dan beragam akibat dari kegiatan pariwisata yang terjadi di Desa Cihideung. Dampak yang bisa dianggap positif lainnya adalah masyarakat lokal yang berpegang teguh pada kebudayaan mereka sendiri tidak terpengaruh dari budaya wisatawan yang datang.

2. Gambaran dampak perkembangan pariwisata terhadap kondisi sosial masyarakat lokal berada pada kategori sedang dengan prosentase sebesar 67.34%. Masyarakat Cihideung terdahulu yang menjual tanahnya kepada para investor yang ingin menginvestasikan uangnya ke sektor pariwisata


(3)

121

yang ada di Desa Cihideung mengakibatkan lahan pertanian yang semakin berkurang. Penyerapan tenaga kerja masyarakat lokal yang kurang merupakan suatu hal yang selalu dikeluhkan masyarakat. Dengan terbukanya lapangan pekerjaan yang luas tidak dibarengi dengan penyerapan tenaga kerja yang baik. Tidak semua pengelola tempat wisata ataupun pengelola tempat hiburan lainnya menggunakan tenaga kerja dari masyarakat lokal. Ada beberapa pengelola yang lebih suka menggunakan tenaga kerja dari luar Desa Cihideung. Kemacetan juga menjadi suatu masalah besar di Cihideung yang harus segera diatasi. Hal ini dikarenakan jalan utama untuk menuju ke Desa Cihideung hanya ada satu dan itu juga tidak cukup besar untuk dapat dikatakan akses yang ideal. Hal ini menyebabkan kemacetan yang terjadi semakin parah, apalagi bila sedang high season intensitas kegiatan pariwisata sedang tinggi-tingginya. Sering terjadi penggunaan narkoba, vandalisme, prostitusi, dan kejahatan lainnya yang dilakukan oleh wisatawan juga adalah salah satu dampak negatif yang terjadi di Cihideung. Hal negatif terakhir dari adanya perkembangan pariwisata yang terjadi adalah perubahan etika dan perilaku masyarakat. Berbagai macam wisatawan yang berasal dari daerah yang berbeda sangat mempengaruhi etika dan perilaku yang dimiliki masyarakat lokal. Apalagi untuk masyarakat lokal yang masih muda yang sangat mudah menerima dan mencerna pengaruh-pengaruh yang berasal dari luar.

B. SARAN

Berdasarkan kondisi yang ada di lapangan, peneliti merekomendasikan beberapa hal yang dapat dilakukan dan perlu direalisasikan oleh berbagai pihak, yaitu :

1. Pihak pengelola usaha pariwisata sebaiknya mempertimbangkan untuk lebih banyak menggunakan tenaga kerja dari masyarakat lokal Cihideung,


(4)

122

karena SDM masyarakat lokal pun cukup kompeten dan tidak kalah dari tenaga kerja dari luar daerah Cihideung.

2. Pemerintah sebaiknya mulai memikirkan tentang pembuatan jalan alternatif untuk menuju Desa Cihideung, karena jalan Sersan Bajuri merupakan jalan utama yang sering dilalui wisatawan bukan hanya untuk menuju Desa Cihideung tapi juga untuk mencapai daerah-daerah setelah Desa Cihideung seperti Kecamatan Lembang.

3. Pemerintah perlu membuat suatu aturan untuk para wisatawan yang datang ke Desa Cihideung, dan apabila ada yang melanggar harus dikenai sangsi yang telah ditentukan sebelumnya.

4. Masyarakat Lokal sebaiknya berpikir secara matang dalam menjual lahannya kepada para investor, ini untuk keberlangsungan Desa Cihideung sendiri dan demi masa depan anak-anaknya kelak.

5. Masyarakat Lokal sebaiknya memanfaatkan segala peluang yang ada, mengambil hal positif, dan membuang semua hal negatif dengan adanya perkembangan pariwisata yang terjadi.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Bannock, Graham, R. E. baxter dan Evan Davis. 2004. A Dictionary of Economics. Inggris: Penguin Books LTD.

Damanik ,Janianton & Weber, Helmut. Perencanaan Pariwisata. ED I. Yogyakarta. Andi.

Kamus Besar Bahasa Indonesia 1994. Ed.2 Cet. 4. Jakarta. Balai Pustaka. Kerlinger,Fred Nichols 1981 Foundations of Behavioral Research , Holt

Reinehart and Winston Marx,M.H

Pendit, Nyoman. S. 2006. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta. Pardnya Paramita.

Pitana, I Gde Prof. Dr. M.sc 2008. Pengantar Ilmu Pariwisata. C.V. Andi Offset.Yogyakarta.

Pitana, I Gde Prof. Dr. M.sc dan Ir.Putu G.Gayatri,M.si. 2005. Sosiologi Pariwisata. C.V. Andi Offset.Yogyakarta.

Profil Desa Cihideung Tahun 2009, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.

Profil Kecamatan Parongpong Tahun 2009-2011, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.

R.S. Damardjati,. 1995. Istilah-istilah Dunia Pariwisata

Sugiyono, 2011.Metode Penelitian kuantitatif Kualitatif dan Kombinasi. Cet. 1. Bandung : Alfabeta.

Sukirno, Sadono. Ekonomi Pembangunan, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.


(6)

Undang-Undang RI No.Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan

Universitas Pendidikan Indonesia. 2011. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung

Yoeti,Oka, Drs., 1991. Pengantar Ilmu Pariwisata, Bandung : Angkasa. Yoeti,Oka,Drs., 2000. Ekowisata, Pariwisata Berwawasan Lingkungan