Ropi dkk Dari Zionisme ke Teori Konspirasi
LAPORAN AKHIR
PENELITIAN KOMPETITIF
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI:
Survey Bibliografis Karya Sarjana Muslim Indonesia
Kontemporer tentang Agama dan Umat Yahudi
Oleh:
Ismatu Ropi
Dadi Darmadi
Rifqi Muhammad Fatkhi
(2)
LAPORAN AKHIR
PENELITIAN KOMPETITIF
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI:
Survey Bibliografis Karya Sarjana Muslim Indonesia
Kontemporer tentang Agama dan Umat Yahudi
Diserahkan Kepada:
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M)
Pusat Penelitian dan Penerbitan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
Ismatu Ropi
Dadi Darmadi
Rifqi Muhammad Fatkhi
(3)
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dipanjatkan kepada Allah SWT sebagai ungkapan rasa syukur atas rahmatnya kepada kita semua. Salawat dan salam juga dihaturkan kepada Nabi Muahmmad SAW yang telah memberikan bimbingan kepada kita semua.
Laporan berkenaan dengan penelitian Dari Zionisme Ke Teori Konspirasi: Survey Bibliografis Karya Sarjana Muslim Indonesia Kontemporer tentang Agama dan Umat Yahudi ini merupakan bagian dari penguatan dan pengembangan sumber dana manusia dalam bentuk riset dan pengkajian di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2013.
Penelitian ini dapat dilakukan sebagai bagian dari hibah penelitian kompetitif bagi para dosen dan tenaga pengajar di UIN Jakarta melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Jakarta c.q. Pusat Penelitian dan Penerbitan tahun anggaran 2012-2013. Oleh karena itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Rektor UIN Syarif Hidayatullah atas segala bantuan dan dukungan yang diberikan sehingga penelitian ini bisa berjalan dengan sebaik-baiknya.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Kepala dan para staf di kantor Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) c.q. Pusat Penelitian dan Penerbitan UIN Jakarta yang memberikan banyak kemudahan dan bantuan teknis bagi pelaksanaan penelitian ini. Terima kasih juga disampaikan
(4)
ii
kepada berbagai pihak yang membantu baik dalam pengumpulan data maupun saran untuk penyempurnaan penelitian ini.
Akhirnya kata semoga hasil penelitian ini memberi manfaat bagi kita semua dalam rangka memperbaiki kehidupan keagamaan yang lebih baik dan memperkaya nomenklatur studi keagamaan di negeri ini.
Ciputat, 21 Nopember 2013
Ismatu Ropi Dadi Darmadi
(5)
iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I
PENDAHULUAN 1
Tujuan dan Tahapan Penelitian 5
Sistematika Penulisan Laporan 7
BAB II
PERSEPSI DAN STEREOTIFIKASI:
AGAMA DAN UMAT YAHUDI DALAM TULISAN
SARJANA MUSLIM INDONESIA 9
Stereotifikasi dan Konspirasi 11
BAB III
BIAS PANDANGAN NORMATIF TENTANG AGAMA
DAN UMAT YAHUDI 27
Bani Israel=Yahudi 29
Yahudi=Jahat 33
Yahudi harus Hilang dari Muka Bumi 40
BAB IV
MITOS KONSPIRASI:
YAHUDI DAN ZIONISME 43
Sejarah Awal Zionisme 45
Zionisme, Anti-Se itis e da Teks Protokol Zio 50
(6)
iv
Sikap dan Pandangan Sarjana Muslim Indonesia terhadap
Yahudi dan Zionisme 57
BAB V
KESIMPULAN 64
Daftar Pustaka 67
(7)
BAB I
PENDAHULUAN
Penelitian Dari Zionisme Ke Teori Konspirasi: Survey Bibliografis Karya Sarjana Muslim Indonesia Kontemporer tentang Agama dan Umat Yahudi ini secara umum dimaksudkan untuk melakukan pemetaan terhadap karya-karya para sarjana Muslim Indonesia tentang perkembangan agama dan komunitas Yahudi, dan pengaruhnya dalam masyarakat Muslim di Indonesia. Sebagai bagian dari upaya otentifikasi kemurnian agama, para penulis Muslim di Indonesia mengembangkan corak dan model penulisan sejarah dan perkembangan agama dan umat Yahudi yang cukup kompleks. Penting digarisbawahi bahwa kecenderungan kebanyakan dari karya-karya tersebut mempersepsikan Yahudi baik agama, kultur dan bangsa secara negatif dan stereotif.
Tema yang diangkat dalam karya-karya itu juga beragama: dari sejarah kelahiran agama dan umat Yahudi, isu tentang negara Israel dan Zionisme, anti-semitisme, sampai teori-teori konspirasi yang meletakkan umat Yahudi sebagai pelaku utama atau dalang dalam carut-marut kehidupan politik, ekonomi, budaya dan sosial yang terjadi di dunia.
(8)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 2 Oleh karena itu, dalam karya-karya para penulis Indonesia, kerap kali sulit dibedakan demarkasi antara agama dan komunitas itu sendiri. Kedua istilah tersebut sering kali bertukar tempat dimana batasan konseptual sering kali saling bersinggungan.
Sebagai sebuah kajian sosial, penelitian ini tidak dimaksudkan untuk memberikan penilaian sejauhmana tulisan-tulisan tentang Yahudi baik agama maupun komunitas secara teologis. Fokus utama dari penelitian ini adalah memotret secara komprehensif bagaimana para penulis itu mempersepsikan tema yang mereka pilih dan sejauhmana sumber yang mereka rujuk memang memiliki tikat kredibilitas secara akademik.
Secara umum karya para sarjana Muslim dilatarbelakangi oleh keinginan untuk merekonstuksi gambaran-gambaran tentang agama dan komunitas agama Yahudi berdasarkan namenklatur al-Qur a da Hadith. Sebagian yang lainnya bersifat pejoratif dengan latarbelakang relasi sosial antara umat Yahudi dan Muslim dalam sejarah yang sedemikian panjang.
Karena itu beberapa tulisan sarjana Muslim tentang Yahudi sedikit banyak normative dan ideologis ik dimana sumber-sumber yang dirujuk sebenarnya ditulis oleh para penulis Muslim sendiri yang berupaya memproyeksikan tentang sejarah dan worldview Yahudi. Oleh sebab itu adakalanya tulisan itu sedikit banyak bersifat imaginatif, dan ahistoris.
Pada sisi lain, terlihat pula kecenderungan pragmatis menggunakan isu Yahudi dalam rangka mendapatkan simpati. Untuk hal ini contoh yang bisa
(9)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 3 disebutkan adalah adalah bagaimana isu Yahudi menjadi alat tawar politik bagi munculnya gerakan yang berkenaan dengan isu kesetaraan laki-laki dan perempuan dan perjuangan tentang hak-hak azasi manusia. Jadi secara umum, karya-karya tersebut kerap sa gat politis yak i e jadi alat hege o i u tuk meminggirkan cara pandang keagamaan yang berbeda.
Lalu apa kira-kira penyebab dari gambaran stereotif atas agama dan umat Yahudi di mata umat Muslim kebanyakan? Salah-satunya adalah berkaitan dengan konseptualisasi istilah seperti ahl al-kitab di dalam literatur al-Qur a da Hadith yang memang banyak memotret utamanya umat Yahudi dalam sejarah yang dipahami oleh kebanyakan para sarjana Muslim secara statis sebagai bagian dari keberagamaan normatif-idealistik. Konsep ini difungsikan sebagai kriteria penilai bagi hubungan beragama untuk menjustifikasi bahwa dalam agama Islam telah memberikan batasan-batasan yang menjadi kriteria pembenar dan pengesah bagi kaum Muslimin untuk mengambil jarak teologis.
Dapat disimpulkan bahwa pemahaman kaum Muslimin kebanyakan terhadap Yahudi secara khusus merupakan citra (image) yang dibangun dalam setting kultural dan suasana religius pada kurun dan masa tertentu dengan alasan tertentu pula. Mereka mengembangkan pemahaman atas eksistensi agama-agama itu atas dasar ayat-ayat al-Qur a , teks-teks Hadith, yang ditambah dengan persepsi empiris dan observasi singkat dengan cara yang sederhana. Di sini, yang kurang dari pemahaman itu adalah gambaran utuh idealistik tentang eksistensi agama dan komunitas Yahudi itu dalam bingkai budaya, sejarah,
(10)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 4 setting sosialnya sendiri, dan gambaran utuh tanpa harus secara spesifik selalu dikaitkan dengan aturan-aturan Islam dan segala derivasinya.
Karena itu permasalahan utama dalam penelitian Dari Zionisme Ke Teori Konspirasi: Survey Bibliografis Karya Sarjana Muslim Indonesia Kontemporer tentang Agama dan Umat Yahudi ini difokuskan pada pemetaan tema utama dari karya-karya tersebut dan sumber-sumber yang digunakan: bagaimana pandangan para penulis tersebut atas tema yang mereka angkat dan sejauhmana tema-tema tersebut memang sebenarnya terjadi dalam sejarah agama dan komunitas Yahudi? apa yang menjadi sumber rujukan dari karya-karya tersebut? Sejauhmana para penulis memang paham dengan diskursus itu? Apa latar belakang yang menjadi alasan bagi penulisan karya tersebut?
Untuk mendapatkan jawaban atas hal-hal tersebut, secara garis besar kegiatan utama dilakukan dalam penelitian ini adalah survey kualitatif dengan melakukan) review bibliografis karya-kaya sarjana Muslim Indonesia tentang agama dan komunitas Yahudi. Terdapat paling tidak 30 buku yang ditulis oleh para sarjana Muslim Indonesia yang berkenaan dengan topik tersebut.
Selain buku karya sarjana Muslim Indonesia, terdapat juga beberapa buku hasil penerjemahan baik dari bahasa Arab maupun bahasa Inggris yang diterbitkan dalam bahasa Indonesia yang ada dan dapdt diakses secara umum. Tentu pilihan menerjemahkan buku-buku tersebut dalam bahasa Indonesia bukan semata-mata mencerminkan kebutuhan pasar, tetapi juga untuk
(11)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 5 membangun sebuah cara pandang tertentu tentang agama dan umat Yahudi di kalangan kaum Muslimin tanah air.
Selain telaah terhadap karya-karya tersebut, penelitian ini juga melakukan wawancara/interview (ethnographies studies) dengan beberapa penulisan buku dan tokoh-tokoh Muslim Indonesia yang memiliki minat atas nomenklatur Yahudi baik sebagai sebuah agama maupun sebagai sebuah sistem cara pandang. Hal ini ini ditujukan untuk mendapatkan data-data lebih jelas tentang pandangan para penulis dan tokoh-tokoh tersebut atas tema-tema yang mereka pilih dalam kaitannya dengan agama dan komunitas Yahudi.
TUJUAN DAN TAHAPAN PENELITIAN
Tujuan yang akan dicapai dari penelitian Dari Zionisme Ke Teori Konspirasi: Survey Bibliografis Karya Sarjana Muslim Indonesia Kontemporer tentang Agama dan Umat Yahudi ini antara lain adalah: (1) memperoleh pengetahuan kognitif mendalam dan komprehensif tentang pandangan para sarjana Muslim di Indonesia tentang agama dan komunitas Yahudi; (2) memahami faktor-faktor utama yang menjadi alasan pemilihan tema-tema utama dalam karya-karya para sarjana Muslim tentang agama dan komunitas Yahudi; (3) mengukur tingkat kedalaman dan obyektifitas penulisan tema-tema yang diangkat; dan (4) melihat sejauhmana tulisan-tulisan tersebut memiliki pengaruh baik sebagai sumber sikap maupun prilaku keberagamaan dalam masyarakat Muslim di Indonesia.
(12)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 6 Penelitian Dari Zionisme Ke Teori Konspirasi: Survey Bibliografis Karya Sarjana Muslim Indonesia Kontemporer tentang Agama dan Umat Yahudi ini dilakukan dalam beberapa tahapan yakni sebagaimana berikut:
Tahap pertama yakni penyiapan instrumen penelitian. Pada tahap ini tim studi akan mempersiapkan instrumen operasional yang akan digunakan dalam studi ini dengan melakukan telaah teoritis (theorethical framework) yang berkenaan dengan persepsi sarjana Muslimin Indonesia berkenaan dengan agama dan umat Yahudi.
Tahap kedua yakni penelitian pustaka dan assesment awal. Setelah instrumen studi itu terkonstruksi secara utuh, dilakukan penelitian pustaka dan assessment awal yang difokuskan pada faktor-faktor yang memberikan pengaruh pada munculnya persepsi tentang agam dan umat Yahudi di kalangan sarjana Muslim Indonesia. Hal ini sangat penting untuk mendapatkan gambaran umum dan peta awal model pencitraan dan persepsi yang berkembang tentang Yahudi.
Tahap ketiga yaitu analisis hasil penelitian. Setelah mendapatkan data-data tersebut baik dari telaah pustaka maupun penelurusan lapangan, proses analisis dan penulisan laporan studi ini dilakukan oleh Tim.
Tahap keempat adalah penulisan akhir hasil penelitian dan pelaporan. Setelah mendapatkan respon dan komentar atas studi ini maka Tim akan melakukan perbaikan sebelum diserahkan sebagai bentuk laporan penelitian. Diharapkan hasil studi ini dapat diterbitkan sebagai buku rujukan bagi khazanah studi sosial tentang nomenklatur Yahudi di Indonesia.
(13)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 7
SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN
Sistematika penulisan laporan hasil penelitian Dari Zionisme Ke Teori Konspirasi: Survey Bibliografis Karya Sarjana Muslim Indonesia Kontemporer tentang Agama dan Umat Yahudi ini sebagaimana berikut:
Bab I berisikan pendahuluan yang mencakup latar belakang penelitian, tujuan, metodologi dan pendekatan, dan sistematika penulisan laporan penelitian.
Bab II berisikan tentang gambaran umum tentang pandangan yang berkenaan dengan agama dan umat Yahudi dengan mendiskusikan beberapa konsep-konsep kunci yang berkembang dalam literatur tulisan para sarjana Muslim Indonesia tentang tema dimaksud.
Bab III mendiskusikan tentang pandangan normatif tradisi Islam tentang agama dan komunitas Yahudi dengan menelaah konsep-konsep dasar yang secara normatif menjadi pemandu bagi hubungan kaum Muslimin dengan umat Yahudi.
Bab IV menganalisis perkembangan cara pandangan para sarjana Muslim yang berkaitan dengan gerakan sosial, ekonomi dan politik umat Yahudi.
Bab V berisikan kesimpulan dan rekomendasi yang dihasilkan dari penelitian ini.
Bagian akhir laporan ini berisikan daftar pustaka yang berisikan sumber-sumber bacaan yang digunakan sebagai rujukan dalam penelitian Dari Zionisme
(14)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 8
Ke Teori Konspirasi: Survey Bibliografis Karya Sarjana Muslim Indonesia Kontemporer tentang Agama dan Umat Yahudi ini.
Selain itu dilampirkan pula sinopsis dari buku-buku yang ditulis oleh para sarjana Muslim Indonesia, dan buku-buku yang diterjemahkan dari bahasa Arab dan Inggris ke dalam bahasa Indonesia yang berkenaan dengan agama dan umat Yahudi.
(15)
BAB II
PERSEPSI DAN STEREOTIFIKASI:
AGAMA DAN UMAT YAHUDI DALAM TULISAN
SARJANA MUSLIM INDONESIA
Model penggambaran atau proyeksi agama-agama yang lain seperti Kristen dan Yahudi sebagaimana dilakukan oleh para sarjana Muslim, meminjam istilah Irincinschi dan Zelletin, lebih banyak merupakan bagian dari proses making selves and marking others untuk menjelaskan identitas dan menegaskan kejatidirian agama mereka sendiri.1 Cara pandang ini tentu menjadi keniscayaan sebagai ko sekue si dari sikap i klusif ya g dita dai se ara egatif sebagai bagia dari kei gi a u tuk e jadika ara pa da g Isla i (Islamic worldview) dalam kaitannya dengan relasi dengan kelompok agama lain.
Karena itu kebanyakan tulisan sarjana Muslim tentang Yahudi sedikit banyak ideologis-politis, normatif, cenderung monolitik, dan adakalanya beberapa tulisan tersebut bersifat imaginatif, dan ahistoris. Pada ujungnya hasil
1
Lihat Eduard Irincinschi and Holger Zelletin, Heresy and Identity in Late
(16)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 10
karya para sarjana itu memupuk sikap tertentu di kalangan para pembaca Msulim yang memberikan justifikasi bagi mereka untuk bersikap indeferen, intoleran, dan menafikan baik terhadap eksistensi maupun model keberagamaan orang Yahudi.
Sikap seperti ini sebenarnya tidak hanya berkembang di tanah air tapi juga menjadi gambaran umum yang mencitrakan pandangan kebanyakan sarjana Muslim di berbagai belahan dunia. Ia mengalami proses metamorfosa yang sangat panjang dengan mengambil bentuk yang juga beragam. Awalnya ini merupakan bagian yang inheren dari apa yang disebut sebagai kemunculan kesadaran Islam di kalangan sarjana Muslim vis-a-vis ketidakadilan dan penindasan yang dialami oleh oleh kebanyakan kaum Muslimin sendiri dalam kontestasi politik, sosial dan ekonomi utamanya dengan (kolonialisme) Barat. Ini tersublimasi menjadi tindakan kolektif dalam merespon model hubungan dan nilai-nilai yang berkembang di dunia vis-a-vis kesejatian ajaran Islam.
Pada gilirannya, kesadaran ini menghubungkan antar-para aktifis dan penulisan Muslim di berbagai belahan dunia itu untuk membangun pemahaman yang linear antara ajaran agama Yahudi dengan prilaku sosial-politik-ekonomi yang dipraktekkan oleh komunitas Yahudi, maupun yang dilakukan oleh Israel sebagai represe tasi egara Yahudi . Tentu saja kesadaran para sarjana Muslim tentang keyahudian ini sebagian terorganisir dengan baik, namun sebagian lagi hanya sebatas sentimen dan solidaritas berdasarkan Islam.
(17)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 11
Dalam beberapa hal kesadaran ini melahirkan sebuah gerakan yang cukup kuat memainkan peranan dalam hal menyuarakan kepentingan Islam di pentas internasional utamanya isu-isu yang berkenaan dengan masalah pergulatan panjang Palestina untuk mendapatkan kemerdekaannya sebagai misal. Sikap dan kesadaran ini semakin mengeras utamanya karena sikap mendua beberapa negara Barat yang dianggap sangat tidak fair dan jauh dari kesan bersahabat serta lebih menguntungkan Israel ketimbang mencari penyelesaian yang menguntungkan semua pihak.
Oleh karena itu, membaca dan memahami karya-karya sarjana Muslim Indonesia tentang Yahudi sebagaimana menjadi tema penelitian ini harus diletakkan dalam bingkai ajaran-ajaran normatif Islam dan sejarah yang panjang Yahudi, serta pada titik yang sama juga mempertimbangkan konteks politik yang sudah dan sedang berlangsung antara dunia Islam dengan negara-negara Barat, serta antara dunia Islam dengan Israel.
STEREOTIFIKASI DAN KONSPIRASI
Dari lebih 30 buku yang ditelaah dalam penelitian ini, paling tidak terdapat dua domain yang berkembang dalam tulisan para sarjana Muslim Indonesia yang berkaitan dengan pembicaraan tentang diskursus agama dan komunitas Yahudi.
Pertama, yakni dalam bentuk sikap dan persepsi yang ditandai dengan kecenderungan atau preferensi masyarakat Muslim Indonesia terhadap
(18)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 12
pendefinisian ulang masalah-masalah yang menyangkut Yahudi sebagai sebuah agama dengan mengangsu cara pandang normatif berdasarkan al-Qur a da al -Hadits atau bersandar pada tradisi kesarjanaan Muslim klasik.2 Termasuk di dalamnya adalah karya-karya yang berusaha untuk menghadirkan sejarah Yahudi sebagai sebuah agama maupun komunitas agama.3 Domain pertama ini disebut dengan preferensi stereotif sebagaimana yang akan dijelaskan secara umum pada bagian selanjutnya dalam bab ini, dan juga secara detail akan didiskusikan pada Bab III laporan ini.
Kedua, yakni pada bentuk sikap dan persepsi yang menitikberatkan pada pembahasan atas agenda-agenda terse bu yi Yahudi serta gerakan politik, sosial, ekonomi dan budaya yang dimainkan oleh umat Yahudi maupun kelompok yang dinisbahkan sebagai bagian dari kerjasama Yahudi internasional. Sikap kedua ini biasanya lebih banyak bersikap spekulatif yang pada ujungnya ditujukan untuk membuktikan kelicikan, kejahatan dan keserakahan orang-orang Yahudi baik dalam dunia politik, sosial, ekonomi dan budaya. Bagi para penulis itu, apa yang dilakukan oleh orang Yahudi memiliki imbas pada tatanan dunia secara umum dan peminggiran hak serta peran kaum Muslimin dalam pentas dunia.
2
Muhammad Ali, They are ot All Alike I do esia Musli I telle tuals
Per eptio of Judais a d Je s, Indonesia and the Malay World 38, no. 112 (2010): 329-347.
3
Lihat sebagai misal H.N. Arifin, Menguak Misteri Ajaran Agama-Agama Besar
(Jakarta: Golden Trayon Press, 2002) dan Hermawati, Sejarah Agama dan Bangsa
(19)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 13
Bisa diduga bahwa kesimpulan besar yang didapat dari hal tersebut adalah terdapat sebuah gerakan konspirasi yang didesain dengan sangat cermat untuk menghancurkan Islam dan kaum Muslimin. Oleh karena itu, tema tentang Protokol Para Tetua Zionisme (The Protocols of Learned Elders of Zion), gerakan politik Zionisme, kaitan antara umat Yahudi dengan gerakan-gerakan rahasia seperti tarekat Mason Bebas (Freemasory), sekte Illuminati atau gerakan New World Order menjadi bahasan utama dalam buku-buku sarjana Muslim Indonesia itu.4Domain kedua ini disebut dengan preferensi konspiratif yang akan dibahas secara umum pada bagian akhir bab ini, dan juga menjadi tema utama yang didiskusikan secara rinci pada Bab IV laporan ini.
Preferensi Stereotif
Preferensi stereotif dalam karya-karya sarjana Muslim Indonesia yang menyangkut Yahudi dengan cara mengangsu cara pandang normatif berdasarkan al-Qur a da al-Hadits memiliki kesejatian pada tradisi kesarjanaan Muslim dunia yang sangat panjang.
Secara umum sebagaimana juga terlihat dalam karya-karya sarjana Muslim dunia, pola dan sumber-sumber yang dirujuk oleh para sarjana Muslim Indonesia lebih merupakan upaya membangun proyeksi tentang sejarah dan worldview
4
Lihat Mi hael Hage eister, The 'Protocols of the Elders of Zion' and the
Myth of a Je ish Co spira y i Post “o iet ‘ussia, in Jan Herman Brinks, Stella Rock
and Edward Timms (eds.), Nationalist Myths and Modern Media: Contested
(20)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 14
Yahudi. Penting digarisbawahi di sini bahwa dalam level tertentu karya-karya itu bermuara pada ketidaksukaan (dislikeness), ketidaksetujuan (disapproval),
ketidaksukaan (hostility) ketimbang keinginan untuk menyajikan secara komprehensif dan obyektif tentang Yahudi dan umat Yahudi, yang pada giliranya melahirkan sikap stereotif.
Pada titik ini, agaknya sangat tipis batas antara sikap sikap prasangka
(prejudice) dan stereotifikasi. Sebuah prejudice, paling tidak dalam bentuknya yang paling dasar, adalah sebuah pandangan atau sikap berdasarkan ketidaktahuan atau pengalaman sederhana yang berusaha menangkap makna yang kompleks. Biasanya sikap ini biasanya berubah atau menjadi jauh berbeda jika ditemukan realitas sebenarnya yang lebih sahih dan akurat. Adalah prejudice
yang menjadi landasan awal bagi munculnya stereotifikasi yakni sebuah model penilaian terhadap sesuatu, orang atau kelompok berdasarkan persepsi terhadap kelompok dimana sesuatu, orang atau kelompok tertentu dikategorikan.
Stereotifikasi merupakan cara pandang kognitif yang menggabungkan kecenderungan (attitude); diskriminasi dan sikap prilaku reaktif. Jadi stereotikasi mencerminkan harapan dan keyakinan tentang karakteristik sesuatu, orang atau kelompok yang dianggap berbeda yang didasarkan para prasangka, dan pada titik tertentu memicu respon emosional yang sifatnya diskriminatif. Stereotifikasi merupakan jalan pintas pemikiran yang dilakukan secara intuitif untuk menyederhanakan hal-hal yang kompleks dan membantu dalam pengambilan keputusan secara cepat.
(21)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 15
Apa kira-kira penyebab dari gambaran stereotif atas agama dan umat Yahudi di dalam tulisan para sarjana Muslim itu? Salah-satunya bisa dilihat dari nomenklatur normatif Islam yang berkaitan dengan konseptualisasi istilah seperti
ahl al-kitab di dalam literatur al-Qur a da Hadith ya g e a g ba yak memotret utamanya umat Yahudi dalam sejarah. Di sini, wacana tentang Yahudi yang ada dalam konsep ahl al-kitab itu dipahami oleh kebanyakan para sarjana Muslim secara statis sebagai bagian dari potret keberagamaan normatif-idealistik.
Pada gilirannya, sebagaimana pernah diungkap oleh Esack, konsep ini difungsikan sebagai kriteria penilai bagi hubungan beragama untuk menjustifikasi bahwa dalam agama Islam telah memberikan batasan-batasan yang menjadi kriteria pembenar dan pengesah bagi kaum Muslimin untuk mengambil jarak teologis dengan Yahudi dan umat beragama yang lain.5
Pada titik ini pemahaman kaum Muslimin kebanyakan terhadap Yahudi secara khusus merupakan citra (image) yang dibangun dalam setting kultural dan suasana religius pada kurun dan masa tertentu dengan alasan tertentu pula.6 Mereka mengembangkan pemahaman atas eksistensi agama-agama itu atas dasar ayat-ayat al-Qur a , teks-teks Hadith, yang ditambah dengan persepsi empiris dan observasi singkat dengan cara yang sederhana. Hampir tak ada
5
Lihat Farid Esack, Qur’a , Li eratio & Pluralis : A Isla i Perspe tive of
Interreligious Solidarity against Oppression (Oxford: Oneworld, 1998), 158. 6
Fazlur ‘ah a , Ape diks II: Kau Ahli Kitab da Kea ekaraga a Aga a
(22)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 16
satupun survey yang menyeluruh tentang agama dan komunitas.7 Karena itu, yang kurang dari pemahaman itu adalah gambaran utuh tentang eksistensi agama dan komunitas Yahudi itu dalam bingkai budaya, sejarah, setting sosialnya sendiri, dan gambaran utuh tanpa harus secara spesifik selalu dikaitkan dengan aturan-aturan Islam dan segala derivasinya.8
Penyempitan makna sebagaimana di atas agaknya disebabkan oleh keinginan kaum Muslimin pada masa awal untuk meneguhkan jati diri mereka sebagai komunitas agama baru. Pada sebuah masa pembentukan dan transisi dalam konstelasi hubungan politik yang cukup rumit ini, tipifikasi mungkin dianggap sebagai salah-satu cara yang cukup aman bagi upaya peneguhan jati diri yang berwawasan sejarah transenden. Inilah yang disebut oleh Arkoun dengan sakralisasi da tra se de talisasi sejarah du ia i (sacralization and transcendentalization of profane history) dimana masalah sosial dan politik dalam sebuah wacana budaya dan waktu yang sangat terbatas (Mekkah dan Madinah antara tahun 612-632 M) dipindahkan ke tingkat transendental dengan justifikasi ayat-ayat Al-Quran sehingga terlihat sakral dan penuh kesucian.9
7
Lihat Jacques Waardenburg, Muslims and Others (New York: Walter de
Gruyter, 2003) dan World ‘eligio s as “ee i the Light of Isla , dala “eyyed
Hossei Nasr, Isla da the E ou ter of ‘eligio s, dala Proceedings of the XIth Congress of the International Association for the History of Religions. Vol. III. Lihat
pula Harold Co ard, ‘eligious Pluralis a d Isla i H. Co ard, A Short
Introduction: Pluralism in the World Religions (Oxford: OneWorld, 2000), 61-84. 8
Hava Lazarus-Yafeh, Intertwined Worlds (Oxford: Oxford University Press,
1992), 22. 9
Mohammed L. Arkoun, Rethinking Islam: Common Questions, Uncommon
(23)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 17
Berdasarkan hal di atas, dan juga didukung oleh minimnya ayat-ayat dalam al-Qura ya g si patik terhadap ko u itas ahl al-kitab ini, sangat bisa dipaha i jika para sarja a Musli klasik e iliki persepsi ya g berlebiha tentang komunitas ahl al-kitab ini. Hal ini bisa dilihat dari klaim-klaim stereotif yang menyatakan bahwa ahl al-kitab telah melakukan penyimpangan atau perubahan (tahrif) yang sangat signifikan terhadap kitab suci mereka, khususnya yang berkenaan dengan keesaan Tuhan dan pandangan messianistik tentang kedatangan Nabi baru yang diyakini oleh kaum Muslimin sebagai Muhammad.
Khusus untuk masalah pertama, yaitu keesaan Tuhan, Lazarus-Yafeh menyatakan bahwa karena kaum Muslimin [antara lain berdasarkan Q., s. al-Taubah/9: 30] meyakini bahwa umat Yahudi telah menjadikan Ezra (Uzayr) sebagai putera Tuhan dan umat Kristen menjadikan Isa sebagai putera Tuhan, maka keyakinan itu cukup menjadi bukti bahwa memang terjadi penyimpangan dalam kitab suci mereka. Kalaupun dalam Alkitab tak ada satu ayatpun yang mendukung keyakinan kaum Muslimin itu, maka hal itu jelas bertentangan dengan pernyataan al-Quran dan itulah juga menjadi alasan lain bahwa memang telah terjadi penyimpangan dalam Alkitab.10
Lebih lanjut, konsep tahrif ini dengan berbagai konsekuensi teologisnya (seperti kufr atau syirk) terhadap citra ahl al-kitab erupaka su ba ga besar
dalam polemik berlarut-larut dan pada gilirannya juga menjadi landasan idealisme imaginer kebanyakan kaum Muslimin akan adanya mushaf lain, di luar
10
(24)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 18
Alkitab sebagaimana yang ada dewasa ini. Dan dengan konsep ini pulalah, meminjam istilah Arkoun, al-Qura e buktika keu ggula jemaah terbaik dia tara u at a usia (kuntum khayra ummatin ukhrijat li l-nas) [Q., s. Al I ran/3:110] yakni orang-orang beriman sejati karena mempercayai wahyu yang diturunkan kepada Nabi SAW.
Untuk itu, karena sifatnya yang idealistik imaginer, dugaan adanya mushaf atau kitab lain yang lebih otentik selain kurang cukup meyakinkan juga memang tidak ada data historis ya g alid te ta g I jil asli ya g diba a Nabi Isa AS sebagaimana diyakini oleh kebanyakan kaum Muslimin.
Jadi dapat disimpulkan secara umum di sini bahwa sebagian karya yang bersifat ideologis dan ditulis oleh para sarjana Muslim tentang Yahudi baik di dunia Islam maupun di tanah air sedikit banyak bersifat religius sebagai bagian dari upaya merekonstuksi gambaran-gambaran tentang agama dan komunitas agama Yahudi berdasarkan namenklatur al-Qur a da Hadith se diri. “ebagia yang lainnya bersifat pejoratif dengan latarbelakang relasi sosial antara umat Yahudi dan Muslim dalam sejarah yang sedemikian panjang.11
Penting dicatat pula pada bagian ini dalam buku-buku yang menyangkut preferensi stereotif terhadap Yahudi yang dibangun dalam semangat norma-norma Islam lebih banyak berasal dari proses penerjemahan ketimbang ditulis
11
Lihat misalnya Wisnu Sasongko, Armageddon 1: Peperangan Akhir Zaman
Menurut Al-Qur'an, Hadits, Taurat, dan Injil (Jakarta: Gema Insani Press, 2007), dan
bukunya yang lain Armageddon 2: Antara Petaka dan Rahmat (Jakarta: Gema Insani
(25)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 19
langsung oleh sarjana Muslim Indonesia sendiri. Jika disaksamai, hanya sedikit sekali karya yang ditulis oleh sarjana Muslim Indonesia tentang tema ini.12
Pentingnya transmisi ide tentang agama dan umat Yahudi melalui proses penerjemahan buku baik dari bahasa Arab maupun bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia tentu layak diperhatikan. Sebab penerjemahan sebagai cara penyampaian sebuah ide memiliki implikasi pada nilai-nilai yang akan dan sedang dikembangkan. Terlihat dalam konteks ini adalah proses penerjemahan yang bersifat peminjaman (absorption) atas ide dan prinsip-prinsip dasar tanpa mempertimbangkan konteks lokal seperti yang terlihat dalam penerjemahan buku karya Syaikh Musthafa al-Maraghi,13 Yusuf al-Qaradhawi,14 Jalal Ala Syeikh Thantawi dan Syeikh Muhammad Namer al-Khatib,15 Ahmad Osman,16 dan Asy-“yaekh As ad Bayudh at-Tamimi.17
12
Muhammad Thalib, Mengungkap Intrik & Strategi Yahudi Menguasai Dunia
(Tafsir Surat Bani Israil) Yogyakarta: Ma ali ul Usrah Media, 1 dan Suleiman, Ayat-Ayat Setan Yahudi (Jakarta: Grafikatama, 1992).
13
Syaikh Musthafa al-Maraghi, 76 Karakter Yahudi dalam al-Qur’a ,
Penerjemah dan Penyusun Drs M. Thalib (Solo: Pustaka Mantiq, 1993). 14
Yusuf Al-Qaradhawi, Bagaimana Islam Menilai Yahudi dan Nasrani,
Penerjemah Abdul Hayyie al- Kattani (Jakarta: Gema Insani Press, 2000). 15
Jalal Ala “yeikh Tha ta i da “yeikh Muha ad Na er al-Khatib,
Dendam Barat dan Yahudi terhadap Islam, Penerjemah Drs M. Thalib dan Mustafa Mahdamy (Solo: Pustaka Mantiq, 1994).
16
Ahmad Osman, Israel Siapa Mereka? Sejarah bangsa Israel dari Awal
Kemunculannya hingga Terbentuknya Agama Yahudi, Penerjemah A. Halim (Jakarta: Fima Rodhet, 2008).
17
Asy-“yaekh As ad Bayudh at-Tamimi, Impian Yahudi dan Kehancurannya Menurut al-Quran, Penerjemah H. Salim Basyarahil (Jakarta: Gema Insani Press, 1992).
(26)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 20
Penting dijelaskan pula bahwa proses penerjemahan buku-buku tentang Yahudi tersebut dapat dilihat sebagai bagian yang inheren dari apa yang disebut sebagai kemunculan kesadaran baru Islam di kalangan kaum Muslimin di tanah air. Pola gerakan ini bisa dilihat sebagai tindakan kolektif kaum Muslimin dalam merespon hal-hal yang berkaitan dengan masyarakat Islam secara keseluruhan berdasarkan kebutuhan, sentimen dan solidaritas Islam. Dengan demikian maraknya buku-buku yang berkenaan dengan Yahudi tidak semata-mata untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Muslim umum tetapi juga dalam konteks diseminasi pandangan normatif monolitik yang sesuai dengan ajaran dan kaidah Islam.
Pada saat yang sama penerjemahan buku-buku yang berkenaan dengan literatur Yahudi merupakan bagian integral dari upaya transformasi cetak biru
(blue print) ideologi Islam secara umum. Sebab dalam waktu yang bersamaan, buku-buku yang berkenaan dengan model epistemologi (thought) seperti akidah dan syariah, dan harakah (movement) seperti jihad, nizham, model kehidupan yang sesuai dengan syariah Islam serta prototype kehidupan tauladan kaum Muslimin juga dapat secara mudah ditemukan.18
Jadi, proses penerjemahan itu juga bisa dibaca sebagai sebuah pencarian bentuk authenticity meminjam istilah Edward Said yakni dalam rangka mencari kesejatian, maka unsur-unsur yang dianggap dekat dengan sumber asal
18
Lihat Deborah Baker, Keluargaku Yahudi Hidupku untuk Islam, Penerjemah
(27)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 21
diperlakukan dengan cara tersendiri. Dengan kata lain, karena Islam diturunkan dalam kultur dan bahasa Arab pada saat yang sama konstestasi dengan umat Yahudi juga terjadi di tempat yang sama (yakni di tanah Arab), maka buku-buku yang ditulis dalam bahasa Arab tentang nomenklatur Yahudi diperlakukan sebagai sesuatu yang lebih otentik dan primer sebagai sumber pandangan hidup dan hukum bagi umat Islam di belahan dunia yang lain termasuk di Indonesia.
Pada titik ini, sebenarnya apa yang dilakukan oleh para penejemah itu sedikit banyak sebatas komplemantar (complementary) dan pengoper
(transmiting) dari ide-ide yang berkembang di dunia Islam secara umum, dan belum sebagai penggagas teori atau konsep itu sendiri secara otentik yang menekankan pada unsur lokal yang khas Indonesia. Sebab betapapun buku-buku sarjana Muslim dari belahan dunia Islam yang lain yang mereka terjemahkan itu memang berbi ara atas a a pa da ga Isla a u tidak dapat diba tah bahwa konteks respons lokal dan motif yang sangat heterogen atas masalah yang diangkat buku-buku tersebut juga muncul ke permukaan.
Preferensi Konspiratif
Sebagaimana dijelaskan pada bagian sebelumnya pola dan model yang dirujuk oleh para sarjana Muslim Indonesia dalam memahami agama dan umat yahudi lebih merupakan upaya membangun proyeksi tentang sejarah dan worldview
Yahudi berdasarkan sumber-sumber dan cara pandang Islam ketimbang untuk menyajikan secara komprehensif dan obyektif tentang Yahudi dan umat Yahudi.
(28)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 22
Pada sisi lain, terlihat pula kecenderungan pragmatis menggunakan isu Yahudi dalam rangka mendapatkan simpati dan penegasan jati diri. Ini terutama ketika perasaan terpinggirkan menjadi sebab utama bagi keinginan untuk menjadikan nilai-nilai Islam sebagai kriteria penilai bagi kehidupan sosial masyarakat dan kenegaraan. Pada titik ini apa yang terjadi dalam konstelasi politik dunia umum menjadi landasan bagi munculnya kecenderungan konspiratif untuk menunjuk Yahudi sebagai sebab dari semua masalah politik, sosial dan ekonomi yang timpang.
Pada titik ini apa yang dilakukan oleh Amerika dan sekutunya terhadap umat Muslim, tidak semata-mata dilihat sebagai keangkuhan Barat terhadap negara-negara Islam, tetapi juga menjadi simbol dari dominasi politik Zionisme Yahudi seperti yang diungkap oleh Garaudy.19 Mitos dominasi Yahudi tersebut memberi pengaruh terhadap pembentukan citra negatif Yahudi di mata masyarakat Musim tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia Muslim secara umum. Pada gilirannya apa yang menjadi kegalauan dan kepedihan orang banyak di negara Muslim, juga dirasakan sepenuhnya oleh umat Islam di Indonesia.
Konsekuensinya, penyerangan dan penindasan terhadap negara-negara Muslim tidak semata-mata dilihat secara politis tetapi juga merupakan penyerangan terhadap identitas religius (yakni Islam), dan juga sebagai merupakan kelanjutan dari Perang Salib antara kaum Muslimin dengan umat Kristani yang pernah terjadi dalam sejarah pada Abad Pertengahan, dan pada
19
(29)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 23
saat yang sama kelanjutan pertempuran ideologis antara Islam dan Yahudi yang belum selesai.20
Di sini idiom-idiom agama konvensional seperti jihad atau martir menjadi identitas pembeda antara kaum Muslimin dengan Barat (plus Yahudi). Sofistikasi dari pandangan preferensi stereotif sebagaimana dijelaskan pada bagian sebelumnya menjadi pupuk penyubur bagi berkembangnya gerakan anti Yahudi dan anti Barat di dunia Islam termasuk di tanah air.21
Dalam konteks perang wacana ini maka karya para sarjana Muslim di Indonesia seperti N.H Burhan,22 A. Fathoni,23 Adian Husaini,24 Sabaruddin Hussein,25 Abdi Al-Haqq,26 Ahmad Ghazali Khairi dan Amin Bukhari,27 atau berbagai buku terjemahan seperti karya Muhammad Khalifah Hasan,28 William G.
20
Lihat sebagai misal Abdul Wahid Hijazi, Metode Yahudi dalam Mendistorsi
Sejarah (Jakarta: Cakrawala, 2006). 21
Lihat Hendropriyono, Terorisme Fundamentalis Kristen, Yahudi, Islam
(Jakarta: Penerbit Kompas, 2009). 22
NH. Burhan, Mata Yahudi Mengintai Dunia (Jakarta: Soulmate Book, 2012).
23
Lihat A. Fathoni, Rahasia Kemenangan Yahudi (Yogyakarta: Pinus Book
Publisher, 2010). 24
Adian Husaini, Tinjauan Historis Konflik Yahudi Kristen Islam (Jakarta: Gema
Insani Press, 2004). 25
Sabaruddin Hussein, Agenda Yahudi Menaklukan Dunia (Jakarta: Cakrawala,
1998). 26
Abdi Al-Haqq dan Tima KaZi (Kajian Zionis), Israel Menjarah Organ Tubuh
Muslim Palestina (Jakarta: Cakrawala Publishing, 2010). 27
Ahmad Ghazali Khairi dan Amin Bukhari, Air Mata Palestina (Jakarta: Hi-Fest
Publishing, 2009). 28
Muhammad Khalifah Hasan, Sejarah Agama Yahudi, Penerjemah Abdul
(30)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 24
Carr,29 dan Jerry D. Gray,30 Andrew C. Hitchcock,31 tentu mendapat tempat di hati banyak masyarakat Muslim Indonesia.
Pada saat yang sama isu yang berkenaan dengan gerakan konspirasi yang didesain dengan sangat cermat untuk menghancurkan Islam dan kaum Muslimin seperti tentang Protokol Zionisme Para Tetua (The Protocols of Elders Zion), kaitan antara umat Yahudi dengan gerakan-gerakan rahasia seperti tarekat Mason Bebas (Freemasory), sekte Illuminati atau gerakan New World Order
menjadi bahasan utama dalam buku-buku sarjana Muslim Indonesia itu seperti ditemukan dalam tulisan Herry Nurdi,32 Wang Xiang Jun,33 M. Ilham Marzuq,34 atau karya terjemahan seperti karya Henry Makow.35
29
William G. Carr, Yahudi Menggenggam Dunia, Penerjemah Mushtolah
Maufur (Jakarta: Penerbit al-Kautsar, 1991). 30
Jerry D. Gray, Art of Deception: Mereka Menipu Dunia, Penerjemah
Testraswari D (Jakarta: Sinergi Publishing, 2011). 31
Andrew C. Hitchcock, The Synagogue of Satan: Sejarah Rahasia Yahudi
Menguasai Dunia dan Kehancuran Total yang Sudah Lama Dipersiapkan,
Penerjemah Melody Violine (Jakarta: Ufuk Press, 2011). 32
Lihat tulisan-tulisan Herry Nurdi seperti Belajar Islam dari Yahudi (Jakarta:
Cakrawala Publishing, 2006); Jejak Freemason & Zionis di Indonesia (Jakarta:
Cakrawala Publishing, 2007); Mossad: Behind Every Conspiracy (Jakarta: Cakrawala
Publishing, 2008); dan Membongkar Rencana Israel Raya (Jakarta: Cakrawala
Publishing, 2009). 33
Wang Xiang Jun, Rencana Besar Yahudi di Indonesia (Yogyakarta: Pustaka
Radja, 2009). 34
M. Ilham Marzuq, Islam Yahudi? (Sidoarjo: Kelompok MASmedia Buana
Pustaka, 2008). 35
Henry Makow, Illuminati: Dunia dalam Genggaman Perkumpulan Setan
(31)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 25
Untuk hal ini contoh yang bisa disebutkan adalah adalah bagaimana isu Yahudi menjadi alat tawar politik bagi munculnya gerakan yang berkenaan dengan penolakan terhadap isu persamaan hak laki-laki dan perempuan, dan isu yang berkaitan dengan hak-hak azasi manusia, atau liberalisasi politik atau ekonomi seperti yang dilakukan oleh Antawijaya,36 Anton Ramdan,37 JW. Lotz,38 dan Eggi Sudjana.39
Lebih lanjut, isu tentang zionisme ataupun konspirasi menjadi amunisi efektif yang berusaha membungkam penyemaian ide-ide konservatifisme dalam kehidupan sosial dan keagamaan seperti dalam karya Fasial M. Sakri,40 Paul W. Van Der Veur,41 dan juga Rizki Ridyasmara.42 Dalam beberapa kasus terlihat pula bahwa karya-karya tersebut kerap sa gat politis yak i e jadi alat hege o i untuk meminggirkan cara pandang keagamaan yang berbeda seperti yang terjadi dalam beberapa kasus seperti RUU Anti-Pornografi dan uji materi tentang UU Penodaan Agama.
36
Antawijaya, Jaringan Yahudi Internasional di Nusantara: Dari Zaman Hindia
Belanda Hingga Pasca Kemerdekaan RI (Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2010). 37
Anton Ramdan, Membongkar Jaringan Bisnis Yahudi di Indonesia: Menguak
Strategi, Penopang, dan Berbagai Macam Bisnis di Indonesia (Solo: IslamikArt, 2009).
38
JW. Lotz, Kepungan Yahudi di Cikeas (Yogyakarta: Solomon, 2010).
39
Eggi Sudjana, SBY Antek Yahudi AS? Suatu Kondisional Menuju Revolusi
(Jakarta: Ummacom Press, 2011). 40
Fasial M. Sakri, Melacak Yahudi Indonesia (Jakarta: Bale Siasat, 2008).
41
Paul W. Van Der Veur, Freemasonry di Indonesia: Jaringan Zionis Tertua yang
Mengendalikan Nusantara (Jakarta: Ufuk Press, 2012). 42
Rizki Ridyasmara, Fakta dan Data Yahudi di Indonesia, Era Reformasi
(32)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 26
Di si i, kare a sifat ya konspiratif aka keba yaka literatur tersebut berusaha membuktikan betapa jahat dan liciknya prilaku sebagian tokoh dan gerakan Yahudi dalam kaitan untuk menghegemoni dunia dan menguasai dunia Islam. Namun pada kenyataannya, apa yang dibicarakan oleh literatur-literatur itu merupakan konsep yang tidak sepenuhnya terjadi dalam kehidupan yang sebenarnya. Da kare a sifat ya sebagai odel penolakan sebagai counter wacana maka kadang kala dan gagasan yang menjadi abstrak, dan penuh prasangka.
(33)
BAB III
BIAS PANDANGAN NORMATIF TERHADAP
AGAMA DAN UMAT YAHUDI
Satu dekade terakhir ini, umat Islam Indonesia dihinggapi pola pikir yang menyatakan tentang keburukan dan kejahatan Yahudi. Stigma buruk terhadap Yahudi atau Yahudopho ia i i tidak ha ya disa paika dala era ah -ceramah agama, diskusi-diskusi kelompok tertentu, tapi juga mewarnai sejumlah tulisan baik buku, artikel, maupun tulisan di media massa di Indonesia. Sebut saja misalnya buku- uku erjudul Me gu gkap I trik da “trategi Yahudi Me guasai Du ia , Mata Yahudi Me gi tai Du ia , ahka ada ya g le ih profokatif da
e jurus fit ah adalah se uah uku erjudul “BY A tek Yahudi .
Berkembangnya pola pikir yang menjadi phobia tersebut setidaknya berpijak pada pandangan normatif Islam yang mereka pahami tentang Yahudi. Pandangan normatif umat Islam tentang Yahudi dapat dilihat dari pemahaman atau penafsiran mereka terhadap sejumlah ayat atau hadis yang berbicara tentang Bani Israil atau Yahudi. Ironisnya, menurut Rahman (w. 1988) telah terjadi kesalahan penafsiran saat para penafsir memberikan komentar tentang
(34)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 28
Yahudi. Salah satu contohnya adalah saat sebagian mufassir memberikan komentar mereka terhadap QS. Al-Baqarah [2]: 62. Menurutnya, mayoritas penafsir dengan sia-sia telah berusaha untuk tidak menerima maksud yang jelas sekali dinyatakan oleh ayat tersebut. Para mufassir tersebut mengatakan bahwa yang dimaksud dengan orang-orang Yahudi, Nasrani, dan Ṣābi’ī di dalam ayat tersebut adalah orang-orang Yahudi, Nasrani, dan Ṣābi’ī yang telah masuk Islam. Rahman selanjutnya menunjukkan penafsiran lain yang diajukan oleh sebagian mufassir terhadap ayat tersebut yang mengartikan orang-orang Yahudi, Nasrani, dan Ṣābi’ī di dalam ayat tersebut adalah orang-orang Yahudi, Nasrani, dan Ṣābi’ī yang saleh sebelum kedatangan Nabi Muhammad. Menurut Rahman, penafsiran kedua ini lebih salah dari pada penafsiran yang pertama.1
Bagi Rahman, kekeliruan penafsiran tersebut bertentangan dengan logika pengakuan kebajikan universal dengan kepercayaan kepada Allah dan Hari Kiamat sebagai persyaratannya adalah agar kaum Muslim diakui sebagai salah satu di antara kaum-kaum lainnya. Kesalahan penafsiran ini juga berdampak pada sikap menafikan manfaat positif dari keanekaragaman agama-agama dan kaum-kaum ini yaitu agar saling berlomba di dalam kebajikan sebagaimana tersurat di dalam QS. Al-Maidah [5]: 48.2
Bab ini memusatkan perhatiannya pada beberapa literatur yang beredar di Indonesia yang secara khusus memuat tentang pandangan normatif Islam
1
Fazlur Rahman, Tema Pokok Al-Qur’a (Bandung: Penerbit Pustaka, 1983),
Terj. Anas Mahyuddin, 239. 2
(35)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 29
terhadap Yahudi, baik yang berupa karya asli maupun terjemahan. Literatur-literatur terse ut adalah Bagai a a Isla Me ilai Yahudi da Nasra i , Karakter Yahudi dalam Al-Qur’a , I pia Yahudi da Keha curannya Menurut Al-Qur’a , da Me gu gkap I trik & “trategi Yahudi Me guasai Du ia Tafsir “urat Ba i Israil . Buku-buku ini dipilih karena masing-masing buku dianggap mewakili genre tafsir yang ada dalam khazanah karya-karya tafsir sebagaimana akan saya sebutkan pada pembahasan nanti.
BANI ISRAEL=YAHUDI
Pandangan normatif pertama yang dapat dijumpai dalam buku-buku yang saya sebutkan di Pendahuluan adalah pandangan bahwa Bani Israel itu sama dengan Yahudi, dan orang Yahudi itu buruk dan jahat. Hal ini dibuktikan dengan fakta bahwa seluruh ayat yang secara tersurat menyebutkan kata Ba ī Isrā’īl atau Ba ū Isrā’īl ditafsirka oleh pe ulis de ga ak a Yahudi . Buku karya Muha ad Thali ya g erjudul Me gu gkap I trik & “trategi Yahudi Me guasai Du ia Tafsir “urat Ba i Israil ya g dapat dikategorika sebagai tafsir bergenre taḥlīlī menafsirkan seluruh ayat di dalam QS. Al-Isrā’ ya g berbicara tentang Ba ī Isrā’īl dengan ungkapan Yahudi. Saat menafsirkan ayat 2-4 misalnya, setelah menjelaskan tentang kejahatan Bani Israil membunuh para Nabi, Thalib menyimpulkan bahwa watak kaum Yahudi -setelah sebelumnya Thalib menyebutnya dengan kata bani Israil- adalah menolak kenabian dan
(36)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 30
memerangi sahabat Nabi. Oleh karenanya, kejahatan sudah menjadi watak dan karakter kaum Yahudi, tegas Thalib. Sehingga sampai saat ini pun kaum Yahudi selalu berada di belakang kejahatan dunia. Bila terjadi suatu kejahatan yang mengerikan di belakangnya pasti ada Yahudi, demikian tulis Thalib.3
Tidak diketahui secara pasti, referensi apa yang digunakan oleh Thalib saat menafsirkan ayat-ayat tersebut. Thalib tidak menyebutkan sumber referensi yang ia jadikan rujukan dalam penafsirannya. Namun jika melihat pada karya Thali lai ya ya g erjudul Karakter Yahudi dala Al-Qur’a ia menyebutkan di dalam pengantarnya bahwa ia menyadur dari tafsir al-Marāghī sebuah karya tafsir modern,4 dapat diduga ia merujuk pada sumber yang sama. Bukti lain yang dapat menunjukkan bahwa tafsir Al-Marāghī adalah refere si utama dalam penafsiran ayat 2-4 tersebut adalah adanya kesamaan penafsiran Thalib dengan Al-Marāghī. Ha ya saja al-Marāghī sa a sekali tidak e ye utka Yahudi di dalam penafsirannya, berbeda dengan Thalib yang menggunakan pilihan kata Yahudi untuk menyebut Bani Israil pada tafsir al-Marāghī.5
Pe afsira sela jut ya Thali le ih jauh elakuka ekspa si pe afsira saat memberikan komentar terhadap ayat 7 QS. Al-Isrā’ de ga e ye utka
3
Muhammad Thalib, Mengungkap Intrik & Strategi Yahudi Menguasai Dunia
(Tafsir Surat Bani Israil) Yogyakarta: Ma’ali ul Usrah Media, , -14. 4
Lihat M. Thalib, 76 Karakter Yahudi dalam Al-Qur’a (Solo: Pustaka Mantiq, 1992).
5
Bandingkan Muhammad Thalib, Mengungkap Intrik & Strategi Yahudi
Menguasai Dunia (Tafsir Surat Bani Israil), 11- de ga Aḥ ad Muṣṭafā al-Marāghī, Tafsīr al-Marāghī (Mesir: Maktabah wa-Maṭ aʻah Muṣṭafā al-Bā ī al-Ḥala ī wa
(37)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 31
bahwa hanya orang kafir lah yang dapat bersahabat dengan kaum Yahudi. Padahal ayat tersebut sama sekali tidak berbicara tentang persahabatan antar kaum. Thalib bahkan melakukan simplifikasi dengan mengidentikkan negara-negara Barat sebagai Yahudi. Secara lebih spesifik Thalib mengisyaratkan Chicago University dan Leiden University sebagai universitas Yahudi. Kedua universitas ini ditudi g se agai Yahudi oleh Thali de ga perta yaa ya, Apakah u gki Ahli Kitab memberi kuliah tentang Islam? padahal terhadap agama mereka se diri ereka ela ggar ya. 6
Tudingan atau lebih tepatnya tuduhan ini sama sekali tidak berdasar karena tidak disertai dengan fakta-fakta dan bukti yang mendukung.
Saat menafsirkan kalimat ʻasā rabbuku a -yarḥamakum pada awal ayat 8, Thalib memberikan komentar sinisnya dengan kalimatnya, betapa kecilnya kemungkinan orang Yahudi akan menjadi baik. Sedangkan Allah yang menguasai segala-gala ya saja sudah e gataka , Mudah-mudahan Tuhanmu bisa e yaya gi ka u . Jadi ora g Yahudi itu ke il sekali ke u gki a ya e jadi baik, Yahudi pasti jahat selamanya. Thalib lupa bahwa terhadap Nabi Muhammad pun Allah pernah menggunakan frasa yang hampir mirip saat Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk tahajjud yaitu dengan kalimat ʻasā
rabbuka an-yabʻathaka a ā a aḥ ūdā. Apakah ini dapat ditafsirkan juga
bahwa kecil sekali kemungkinannya Nabi Muhammad mendapatkan tempat yang terpuji?
6
(38)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 32
Buku ini sesungguhnya adalah tafsir QS. Al-Isrā ya g sa a sekali tidak melulu bicara tentang Bani Israil. Muḥa ad ʻAlī al-Ṣā ū ī, seora g ula a kontemporer yang reputasinya diakui di Dunia dan belum lama ini di penghujung tahun 2013 berkunjung ke Indonesia, menyebutkan bahwa surat ini utamanya berurusan dengan hal-hal seputar akidah sebagaimana surat-surat Makkīyah lainnya, meski ayat-ayat yang lebih ditonjolkan adalah ayat yang berbicara tentang pribadi Rasulullah yang berkenaan dengan mukjizat dengan argumentasi yang kuat yang menunjukkan kebenaran risalah Nabi Muhammad.7
Surat Al-Isrā e urut al-Ṣā ū ī selai e a g e a pilka peristiwa besar yang dialami oleh Nabi Muhammad yaitu mukjizat berupa peristiwa Isrā (perjalanan satu malam Nabi Muhammad dari al-Masjid al-Ḥarā di Mekkah menuju al-Masjid al-Aqṣā di Palestina), juga berbicara tentang Bani Israil yang diceritakan pernah dua kali membuat kerusakan di muka bumi. Namun demikian, surat ini juga memuat beberapa ayat kauniyah yang menunjukkan keagungan dan keesaan Allah.
Surat ini juga mengandung sejumlah ayat yang menyebutkan tentang etika hubungan sosial dan akhlak yang mulia, hari kebangkitan, hari pembalasan yang banyak diperdebatkan pada saat Al-Qur’a dituru ka , te ta g Al-Qur’a sebagai mukjizat abadi Nabi Muhammad, dan memuat karakter kaum Musyrik Mekkah yang meminta mukjizat selain Al-Qur’a de ga per i taa ereka
7
Muḥa ad ʻAlī al-Ṣā ū ī, Ṣafwat al-Tafāsīr Beirut: Dār al-Qalam, 1986), 150.
(39)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 33
agar Nabi Muhammad memuculkan sungai dan mengubah kota Mekkah menjadi taman-taman dan kebun yang hijau.8
YAHUDI=JAHAT
Yahudi sebagai sumber kejahatan juga ditegaskan di dalam buku kedua yang menjadi objek penelitian ini yaitu buku berjudul 76 Karakter Yahudi dalam
Al-Qur’a . Buku ini dapat dikategorikan sebagai karya tafsir mawḍūʻī atau tematik, karena penulisnya secara eksplisit menyatakan bahwa buku ini dipusatkan pada 76 ayat Al-Qur’a ya g ertalia da er i ara te ta g kau Yahudi,9 hanya saja disusu urut ayat se agai a a dala ushaf ʻUth ā ī, yaitu di ulai dari Q“. Al-Baqarah [2]: 41 sampai dengan QS. Al-Maidah [5]: 82.
Menurut penulis buku ini, gelombang penghancuran dunia yang berjalan secara sistematis, terarah, dan terprogram secara berencana dengan dana tak terbatas adalah Yahudi. Yahudi juga adalah sumber bencana dan arah munculnya kekuatan raksasa perusak dunia, kekuatan jahat yang selalu memproduksi kejahatan di muka bumi ini. Buku ini juga diakui penerbitnya akan menjabarkan segala sepak terjang umat Yahudi dengan gerakan Zionismenya.10
8
Muḥa ad ʻAlī al-Ṣā ū ī, Ṣafwat al-Tafāsīr, 150-151. 9
M. Thalib, 76 Karakter Yahudi dalam Al-Qur’a , 14.
10
(40)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 34
Yahudi dalam buku ini tidak ada baiknya. 76 ayat yang dijadikan sebagai ayat-ayat yang ditafsirkan semuanya digiring untuk menjelaskan karakter dan watak Yahudi yang buruk dan jahat. Karakter pertama dalam buku ini adalah bangsa Yahudi merupakan bangsa yang pertama kali kafir kepada Nabi Muhammad. Karakter ini disarikan dari tafsir QS. Al-Baqarah [2]: 41. Kesimpulan bahwa bangsa Yahudi adalah bangsa yang pertama kali kafir kepada Nabi Muhammad ini bertentangan dengan fakta sejarah, mengingat bahwa Yahudi yang mengingkari Nabi Muhammad adalah Yahudi yang berada di Madinah yaitu Ba ū Qurayẓah, Ba ū al-Naḍīr, da Khay ar se agai a a dijelaska oleh al -Marāghī di dala tafsir ya.11
Karakter buruk lain yang ditampilkan dalam buku kedua ini adalah Yahudi sebagai bangsa yang paling suka mengatur tipu daya di tengah masyarakat. Berpijak pada penafsiran atas QS. Al-Baqarah [2]: 76, penulis buku menyebutkan bahwa ayat ini ditujukan kepada orang-orang Yahudi yang saat bertemu dengan sahabat-sahabat Nabi mereka mengemukakan pernyataan bahwa di dalam kitab suci mereka telah dijelaskan akan kedatangan Muhammad seorang Rasul pembawa kabar gembira. Tetapi saat mereka bertemu dengan sesame mereka yang Yahudi, maka para pendetanya menegur teman-teman mereka yang telah berani menceritakan rahasia Taurat pada sahabat-sahabat Nabi tersebut.12
11
Lihat M. Thalib, 76 Karakter Yahudi dalam Al-Qur’a , 15- da Aḥ ad
Muṣṭafā al-Marāghī, Tafsīr al-Marāghī, 97. 12
(41)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 35
Bangsa Yahudi juga disebutkan sebagai bangsa yang paling sedikit orang-orang baiknya. Saat menafsirkan QS. Al-Baqarah [2]: 83, penulis buku menyatakan bahwa kalimat illā alīla i ku yang terdapat di akhir ayat menunjukkan sedikit sekali orang-orang Yahudi yang berbuat baik, dan mayoritas bangsa Yahudi adalah orang-orang yang sama sekali tidak dapat dibimbing pada kebaikan dan bangsa yang sangat tidak senang menaati tuntunan agama.13 Bahkan bangsa Yahudi dinilai sebagai bangsa yang paling keras berupaya mengafirkan umat Islam. Menurutnya, QS. Al-Baqarah [2]: 109-110 berbicara tentang keinginan mayoritas pendeta Yahudi yang secara licik berusaha menjadikan kaum Muslim ragu-ragu kepada agamanya.14
Bangsa Yahudi dalam buku ini juga disebut sebagai bangsa yang membenci ke e asa eraga a. “e uta i i erdasarka pada pe afsira kali at wa-lan tarḍā ʻa k al-yahūd wa-la al-Naṣārā ḥattā tattabiʻa illatahu . Me urut ya,
ayat ini adalah teguran Allah kepada Nabi Muhammad dan umat Islam pada umumnya untuk tidak perlu menaruh harapan terhadap bangsa Yahudi dan umat Kristen untuk menjadi umat Islam. Peringatan ini untuk menunjukkan betapa besar kesalahan mereka kalau mengharap toleransi dari kaum Yahudi dan Nasrani terhadap umat Islam.15
13
M. Thalib, 76 Karakter Yahudi dalam Al-Qur’a , 55.
14
M. Thalib, 76 Karakter Yahudi dalam Al-Qur’a , 71.
15
(42)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 36
Selengkapnya bangsa karakter bangsa Yahudi yang jahat menurut penafsiran penulis terhadap sejumlah ayat yang berbicara tentang Yahudi adalah sebagai berikut:
1. Pertama kali kafir kepada Muhammad (QS. Al-Baqarah [2]: 41) 2. Bangsa yang memutarbalikan kebenaran (QS. Al-Baqarah [2]: 42) 3. Bangsa yang diperingatkan Allah karena keingkarannya terhadap
nikmat Allah (QS. Al-Baqarah [2]: 47-48)
4. Bangsa yang pernah diuji dalam perbudakan raja-raja Mesir (QS. Al-Baqarah [2]: 49)
5. Bangsa yang menyembah berhala ditengah bimbingan nabinya (QS. Al-Baqarah [2]: 51)
6. Bangsa yang diperintahkan melakukan bunuh diri masal (QS. Al-Baqarah [2]: 54)
7. Mengingkari sifat ghaib dan berpaham materialisme (QS. Al-Baqarah [2]: 55-56)
8. Berbuat aniaya di tengah nikmat Allah (QS. Al-Baqarah [2]: 57) 9. Paling cerewet terhadap Nabinya (QS. Al-Baqarah [2]: 61) 10. Cepat melanggar janji Allah (QS. Al-Baqarah [2]: 64)
11. Bangsa yag suka mempermainkan perintah Nabinya (QS. Al-Baqarah [2]: 67-71)
12. Bangsa yang paling keras kepala menolak kebenaran Ilahi (QS. Al-Baqarah [2]: 74)
13. Bangsa yang tidak dapat diharapkan beriman kepada kebenaran para nabi (QS. Al-Baqarah [2]: 75)
14. Bangsa yang paling suka mengatur tipu daya di tengah masyarakat (QS. Al-Baqarah [2]: 76)
15. Bangsa yang suka memperjualbelikan agama/nama Allah (QS. Al-Baqarah [2]: 79)
(43)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 37
16. Bangsa yang beranggapan tidak disentuh neraka kecuali sebentar (QS. Al-Baqarah [2]: 80-81)
17. Bangsa yang paling sedikit orang baiknya (QS. Al-Baqarah [2]: 83) 18. Bangsa yang paling senang bermusuhan dengan sesamanya (QS.
Al-Baqarah [2]: 84-85)
19. Bangsa yang paling sombong dan membanggakan etnisnya (QS. Al-Baqarah [2]: 91)
20. Paling rakus terhadap kesenangan dunia dan takut mati (QS. Al-Baqarah [2]: 96)
21. Benci terhadap malaikat Jibril dan malaikat lainnya (QS. Al-Baqarah [2]: 97-98)
22. Paling suka mengingkari perjanjian (QS. Al-Baqarah [2]: 100) 23. Paling suka mnegikuti Kufarat (QS. Al-Baqarah [2]: 102)
24. Paling dengki terhadap Nabi Muhammad dan umatNya (QS. Al-Baqarah [2]: 105)
25. Paling kerasa berupaya mengkafirkan ummat Islam (QS. Al-Baqarah [2]: 109-110)
26. Tidak mengakui agama Nasrani (QS. Al-Baqarah [2]: 113) 27. Menyatakan Allah Berputra (QS. Al-Baqarah [2]: 116) 28. Membenci kebebasan beragama (QS. Al-Baqarah [2]: 120) 29. Membenci Agama Ibrahim (QS. Al-Baqarah [2]: 130-133) 30. Rasialis dan Apologetik (QS. Al-Baqarah [2]: 135)
31. Tidak Malu bersikap sok tahu (QS. Al-Baqarah [2]: 139-140) 32. Menganggap dirinya paling pintar (QS. Al-Baqarah [2]: 142) 33. Hanya menuruti kemauan sendiri (QS. Al-Baqarah [2]: 145)
34. Paling mengenal ciri Nabi Muhammad tetapi mengingkarinya (QS. Al-Baqarah [2]: 146)
35. Dikutuk Allah karena merahasiakan kebenaran (QS. Al-Baqarah [2]: 159)
(44)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 38
36. Paling fanatik terhadap tradisi dan leluhurnya (QS. Al-Baqarah [2]: 170) 37. Menganggap dagang dan riba sama saja (QS. Al-Baqarah [2]: 275) 38. Menjadikan agama sebagai alat kebohongan (QS. Ali Imran [3]: 23-24) 39. Terlarang kaum mukmin untuk bersetia kawan (QS. Ali Imran [3]: 28) 40. Pertama-tama merencanakan pembunuhan Nabi Isa AS (QS. Ali Imran
[3]: 52-54)
41. Paling senang membuat siasat keragu-raguan (QS. Ali Imran [3]: 72-73) 42. Suka mengingkari amanah orang (QS. Ali Imran [3]: 75)
43. Mengada-ada urusan Agama (QS. Ali Imran [3]: 78)
44. Menjadikan agama sebagai alat memperbudak bangsa lainnya (QS. Ali Imran [3]: 79-80)
45. Ingin membuat bangsa lain sebagai tandingan Islam (QS. Ali Imran [3]: 83-85)
46. Kedzalimannya mempersulit hatinya melihat kebenaran (QS. Ali Imran [3]: 86-87)
47. Suka menghalangi orang berjalan pada kebenaran (QS. Ali Imran [3]: 99)
48. Suka berpecah belah dan merusak paham agama (QS. Ali Imran [3]: 105)
49. Tidak suka melihat kebaikan umat Islam (QS. Ali Imran [3]: 118-120) 50. Suka mencela Allah sebagai Fakir (QS. Ali Imran [3]: 181)
51. Senang membuat ukuran kebenaran menurut seleranya sendiri (QS. Ali Imran [3]: 183)
52. Suka mencari pujian palsu (QS. Ali Imran [3]: 188) 53. Menganggap dirinya paling bersih (QS. An-Nisa [4]: 49) 54. Memeras orang lain apabila berkuasa (QS. An-Nisa [4]: 53)
55. Selalu dengki kepada keberuntungan orang lain (QS. An-Nisa [4]: 54) 56. Senang membuat kelaliman dalam hukum (QS. An-Nisa [4]: 60)
(45)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 39
57. Berupa mempengaruhi ke arah kesesatan apabila dijadikan teman (QS. An-Nisa [4]: 89)
58. Senang mempermainkan para nabi (QS. An-Nisa [4]: 153) 59. Mengaku membunuh Nabi Isa (QS. An-Nisa [4]: 157)
60. Diharamkan Allah memakan makanan yang baik (QS. An-Nisa [4]: 160) 61. Mengaku menjadi Anak Tuhan dan Kekasihnya (QS. Al-Maidah [5]: 18) 62. Paling Pengecut (QS. Al-Maidah [5]: 22)
63. Dibebani hukum yang berat karena mentalnya bobrok (QS. Al-Maidah [5]: 32)
64. Paling cepat bersikap menolak kebenaran (QS. Al-Maidah [5]: 41) 65. Menyuruh berkonfrontasi dengan orang-orang yang benar (QS.
Al-Maidah [5]: 41)
66. Gemar melakukan usaha-usaha kotor (QS. Al-Maidah [5]: 42)
67. Lebih takut kepada manusia daripada kepada Allah (QS. Al-Maidah [5]: 44)
68. Senang mengejek dan mempermainkan agama Islam (QS. Al-Maidah [5]: 58)
69. Menyatakan Allah itu bakhil (QS. Al-Maidah [5]: 64)
70. Gemar membangkitkan peperangan (QS. Al-Maidah [5]: 64)
71. Suka mendustakan kebenaran yang tidak disenangi (QS. Al-Maidah [5]: 70)
72. Berani membunuh nabi-nabinya (QS. Al-Maidah [5]: 71) 73. Dilaknat oleh nabi-nabinya (QS. Al-Maidah [5]: 78)
74. Ulamanya tidak peduli terhadap kemungkaran di masyarakat (QS. Al-Maidah [5]: 79)
75. Mau bekerjasama dengan musuh-musuh agama demi menghancurkan Islam (QS. Al-Maidah [5]: 80)
(46)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 40
YAHUDI HARUS HILANG DARI MUKA BUMI
Buku ketiga yang dapat digunakan untuk melihat pandangan normatif sebagian u at Isla terhadap Yahudi adalah uku erjudul I pia Yahudi da kehancurannya menurut Al-Qur’a . Pe ulis e yataka dala pe ga tar ya berita gembira bagi kaum mukminin yang berumur panjang akan melihat segera lenyapnya Yahudi. Menurutnya, orang-orang Barat, Yahudi dan kaki tangannya sedang terlena dengan kejayaan mereka memimpin dunia. Namun hal ini keliru, kaum muslimin akan memenangkan peperangan dimulai dengan lenyapnya Negara Yahudi dan pemerintah-pemerintah keranjang sampah sejarah.16
Buku ini mengawali tulisannya dengan menyajikan sejarah Isra, keistimewaan tanah Palestina, dan Masjid al-Aqṣā.17 Selanjutnya penulis mulai menyebutkan bahwa berdasarkan QS. Al-Isrā’ [ ]: -5, bangsa Yahudi telah melakukan dua kali kerusakan di muka bumi dan akan dihancurkan dua kali pula. Penghancuran yang pertama terjadi dengan dikeluarkannya bangsa Yahudi dari seluruh bumi Hijaz, sedangkan penghancuran yang kedua akan tiba saatnya nanti. Bahkan menurut sejarah, bangsa Yahudi telah berulang kali dihancurkan
16
As’ad Bayudh Atta i i, Impian Yahudi dan Kehancurannya Menurut
Al-Qur’a (Jakarta: Gema Insani Press, 1992), Cet. IV, 10-11. 17
(47)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 41
oleh lawan-lawannya sebelum Islam datang. Mereka pernah ditawan oleh bangsa Babilonia, dan pernah dihancurkan oleh bangsa Romawi.18
Bagaimana kehancuran bangsa Yahudi setelah Islam datang?. Menurut As’ad, keha uran bangsa Yahudi sejak kehancuran yang pertama, dimulai sejak pembunuhan Nabi Isa. Peristiwa ini menyulut permusuhan dengan kaum Nasra i. As’ad ke udia e aparka seju lah fakta sejarah e ge ai hal i i misalnya tentang Jerman menindas kaum Yahudi sejak tahun 1401 dengan mengusir seluruh kaum Yahudi dari daerah Rhin dan Bavaria sampai dengan masa pemerintahan Adolf Hitler (1933-1945) yang melancarkan politik anti Semitisme atau anti Yahudi, saat kaum Yahudi menjadi sasaran penangkapan, penyiksaan, dan pembunuhan.19Tidak ha ya Jer a , tulis As’ad, egara-negara lain di Eropa pun melakukan penindasan yang sama terhadap Yahudi. Inggris, Prancis, Austria, Hongaria, dan Eropa Timur.20Arti ya e urut As’ad fakta-fakta sejarah tersebut menegaskan perseteruan dan permusuhan abadi Yahudi dengan Nasrani sebagaimana tertera di dalam QS. As-Shaf: 13. 21
Me urut As’ad, keha ura a gsa Yahudi aka terjadi se ara total sebagaimana yang digambarkan di dalam Al-Qur’a Q“. Al-A ’a : -45 dan 65, QS. As-Sajdah: 21, Al-Isra: 16 tentang Azab Tuhan terhadap bangsa Yahudi.22
18
Attamimi, Impian Yahudi dan Kehancurannya Menurut Al-Qur’a , 22-36.
19
Attamimi, Impian Yahudi dan Kehancurannya Menurut Al-Qur’a , 49-55.
20
Attamimi, Impian Yahudi dan Kehancurannya Menurut Al-Qur’a , 56-67.
21
Attamimi, Impian Yahudi dan Kehancurannya Menurut Al-Qur’a , 68.
22
(48)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 42
Kehancuran bangsa Yahudi secara total ini diawali dengan perlawanan bangsa Palestina, kebangkitan Islam menyeluruh, dan Islam kembali menjadi jaya.23
Kejayaan atau kemenangan ini disebabkan oleh lima faktor utama; pertama, umat Islam memiliki akidah yang mendalam. Kedua, mati syahid menjadi cita-cita dan dambaan umat Islam. Ketiga, umat Islam mampu menggeser dollar dalam kedudukannya sebagai mata uang utama dunia. Keempat, umat Islam memiliki bilangan statistik yang tinggi, dan kelima umat Islam memiliki bumi yang luas sehingga harus bersatu untuk mengalahkan Yahudi.
Yahudi dalam pandangan normatif beberapa sarjana Muslim kontemporer adalah representasi dari Bani Israil secara keseluruhan. Oleh karenanya Yahudi dinilai sebagai bangsa yang jahat dan harus lenyap dari muka bumi. Hal ini disebabkan oleh penafsiran mereka terhadap sejumlah ayat yang membicarakan tentang Bani Israil. Hanya saja, kesimpulan para penafsir ini dengan melakukan simplifikasi Bani Israil adalah Yahudi tidak dijelaskan dengan baik.
23
(49)
BAB IV
MITOS KONSPIRASI:
YAHUDI DAN ZIONISME
Agama Yahudi, atau Yudaisme, merupakan agama dengan akar sejarah yang panjang. Dalam sejarahnya, orang-orang Yahudi berasal dari keturunan para Nabi besar, yang disebut Patriarch, yaitu Ibrahi , Ishak da Ya kub, ya g diperkiraka
hidup pada abad ke-18 SM. Bahkan, ada yang menyebut sejarah mereka bisa ditelusuri hingga peradaban bangsa Israel kuno jauh sebelum itu. Tidak heran, jika beberapa sejarawan menyebut Yudaisme sebagai agama kuno.
Kini, dalam berbagai literatur, agama Yahudi seringkali dikaitkan dengan nama lain: zionisme. Di Indonesia, misalnya, cukup sering kita dengar istilah Zionisme Yahudi, atau Yahudi-Zionis, sebuah ungkapan yang mengaitkan kedua istilah itu secara kontekstual. Atau, kedua kata itu cukup sering digunakan secara bersamaan, seolah-olah keduanya merupakan dua hal yang berbeda namun berada dalam satu kesatuan konseptual yang sejajar dan sepadan. Bahkan, bagi sebagian kalangan, Yahudi dan Zionisme merupakan dua hal yang
(50)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 44
sama, yang saling terikat, tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Pertanyaannya adalah: apakah benar anggapan yang demikian itu? Bagaimana kalangan non-Yahudi mengembangkan sebuah konsep mengenai Yahudi dan mengaitkannya pemahamannya tersebut dengan Zionisme?
Pertanyaan riset seperti ini bukanlah hal yang baru. Akan tetapi, mengingat banyaknya permasalahan yang muncul karena hal ini maka diperlukan sebuah studi yang fokus dan mendalam mengenai topik tersebut. Baru-baru ini, Judith Butler, kritikus agama dan ahli teori sosial modern terkemuka, kembali bertanya:
is Judaism Zionism?1 Tentu saja pertanyaan ini mengasumsikan bahwa bukan hanya di Indonesia atau di dunia Islam masalah ini muncul. Bahkan, di Amerika (dan Barat) pada umumnya, hal ini masih terus diperbincangkan dan dibahas dari berbagai perspektif.
Sementara Yahudi sebagai agama lahir dan berkembang di kawasan Timur Tengah ribuan tahun yang lalu, zionisme lahir dalam sebuah konteks sejarah Eropa pada abad ke-19 M. Zionisme, sebagai sebuah gerakan politik, sangat terkait dengan ide-ide dan cita-cita bangsa Yahudi, dan respon mereka terhadap perubahan sosial politik di Eropa kala itu yang mereka anggap semakin lama semakin anti-semitik dan anti-Yahudi. Oleh para pendukungnya, gagasan Zionisme disiapkan sebagai salah satu alternatif jawaban untuk orang-orang Yahudi yang hidup dalam diaspora — di luar batas-batas wilayah asal-usul
1
Judith Butler, Parting Ways: Jewishness and the Critique of Zionism (New
(51)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 45
kebangsaan mereka — agar mereka bisa kembali hidup bersama dalam wilayah geografis yang sama, bersatu dalam satu kesatuan entitas ras dan politik sebagaimana nenek moyangnya terdahulu.
Bab ini akan membahas sejarah awal dan perkembangan Zionisme, dan keterkaitan antara Yahudi sebagai agama dan Zionisme sebagai gerakan politik. Akan dibahas juga konteks anti-semitisme dan sikap anti Yahudi di Eropa, dan munculnya naskah Protokol Zion dan pengaruhnya terhadap hubungan Yahudi dan kelompok lain. Kemudian, sebagai realisasi dari cita-cita politik Zionisme, sejarah pendirian negara Israel juga akan dibahas dengan singkat, dengan menitikberatkan terhadap efeknya terhadap konflik Arab-Israel di Timur Tengah yang terus berlangsung hingga kini. Akhirnya, bab ini akan diakhiri dengan beberapa catatan penting mengenai dampak dari kemunculan sikap dan pandangan orang-orang Islam di Indonesia terhadap Yahudi dan Zionisme.
SEJARAH AWAL ZIONISME
Secara etimologis, istilah Zionisme berasal dari bahasa Ibrani, תו נ ו י צ, yang biasa diba a dala aksara lati de ga Tsiyo ut . Dari kata i i aka u ullah istilah Ṣahyū iyya dalam literatur bahasa Arab (ة ي ن ي ص,). Dalam bahasa Indonesia, istilah ya g seri g digu aka adalah )io is e, ya g dapat ditelusuri asal -usul ya dari istilah bahasa I ggris, )io is .
(1)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 172
Pengkajian mereka yang mendalam tentang Islam, ditujukan untuk mengiliminasi Islam, atau paling tidak menjinakkan Islam.
Peter beek seorang rohaniawan dan agen CIA sebelum ke Indonesia, untuk menggulingkan presiden soekarno, ia telah mempelajari kelemahan bangsa Indonesia dan memanfaatkan kesempatan, ia mendekati beberapa petinggi TNI AD yang dapat diajak bekerjasama untuk menggulingkan presiden soekarno. Namun, pada akhirnya para elit umat Islam menyadari pula bahwa mereka hanya dijadikan objek oleh kekuatan kekuatan kaum kuffar, kemudian mereka dikebiri dan diinjak injak harga dirinya setelah Suharto berkuasa pada tahun 1967 setelah menggulingkan presiden soekarno. Terbukti konspirasi barat dengan Suharto yang brhasil menggulingkan kekuasaan presiden soekarno di Indonesia. pilpres 2004, Suharto hanya merestui dua orang perwira TNI AD yang bakal maju untuk capres, yaitu wiranto dan soesilo bambang yudhoyono (SBY) .
Di dalam buku kepungan Yahudi di cekeas ini dijelaskan bahwa dengan berbagai cara mereka lakukan agar wilayah kepulauan Indonesia kembali ke pangkuan kolonialisme belanda. Dengan intimedasi dan provokasi kekeuatan militer, embargo ekonomi, hingga sampai percobaan pembunuhan oleh kekuatan Yahudi AS untuk menggulingkan presiden soeharto, namun aksi mereka dapat digagalkan. Bahkan, dunia internasional mengakui secara de facto kemerdekaan Indonesia pada 17 agustus 1945. Konspirasi Yahudi AS dan barat, telah menentukan masa pemerintahan Suharto selama 25 tahun, dan masa konsesi perusahaan MNC Yahudi AS dan barat yang melakukan eksploitasi dan eksplorasi atas kekayaan alam di Indonesia. pemerintahan Suharto, ternyata didukung kuat oleh geng bilderberg yang menguasai dan mengendalikan kekuatan politik, kekayaan ekonomi, dan kekuatan militer di seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia. pemerintahan Suharto yang membawa bangsa dan Negara Indonesia ke dalam jurang kehancuran tanpa ampun dan masih berlanjut hingga sampai sekarang. Namun, pada bulan mei 1998, akhirnya Suharto jatuh dari kekuasaannya setelah ditelepon oleh menlu AS, Madeleine Albright agar Suharto turun dari kekuasaanya, karena sudah melewati batas waktu kekuasaan yang diberikan oleh geng bilderberg kepada Suharto untuk menjadi boneka mereka selama 25 tahun di Indonesia.
(2)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 173
(26)
Pengarang : Jerry D Gray
Judul Buku : Art of Deception: Mereka Menipu Dunia
Tempat Penerbitan : Jakarta
Penerbit : Sinergi Publishing
Tahun Penerbitan : 2011
Jumlah Halaman : 346 halaman
Sinopsis Isi Buku
BAB I PERANG KEJAHATAN 911. Kejahatan adalah kejahatan terhadap manusia yang dilakukan secara disengaja dan langsung membunuh manusia tersebut. Payne Stewart terbang dari Sanford, Florida, pada tanggal 25 oktober 1999 menuju suatu turnamen golf di Texas. Pengendali lalu lintas udara kehilangan kontak dengan pesawat tersebut.
Pesawat tempur angkatan udara AS beterbangan kesana kemari. Sebenaranya Negara ini memiliki system yang secara otomatis. Jika pesawat keluar dari lintasan maka angkatan udara akan menghadangnya. Secara manusiawi di dalam dunia nyata biasanya terbentuk jika didengarkan dan tidak memiliki kepedulian terhadap manusia yang lain.
Sangatlah penting untuk menganalisis reaksi pertama Presiden Bush mengenai peristiwa 11 september 2001. Peristiwa pesawat yang berterbangan kesana kemari, sementara asap masih mengepul keluar dari gedung WTC dan Pentangon. Pemerintah AS dan media bersatu dan mulai menyalahkan terhadap teroris Islam. Muslim Amerika yang patriotis yang tinggal di AS mulai menjadi korban kejahatan akibat kebencian di seluruh dunia. Banyak ribuan orang Islam diseluruh Amerika ditahan tanpa jaminan, tanpa dapat bertemu pengacara mereka. Pemerintah Bush menyalahkan bin laden sebagai otak belakang terjadinya penyerangan peristiwa ini.
Pada tanggal 28 september 2001, Koran karaci ummat, menerbitkan wawancara dengan Osama bin laden dengan adanya sanggahan mengenai perang dalam 11 september 2001. Amerika Serikat dan Negara-Negara Barat yang terror dan para pendukung pengusaha, Ada beberapa Negara yang menolak tidak ingin menjadi budak dari Amerika Serikat diantaranya: Cina, Iran, Libya, Kuba, Suriah, Afganistan, Pakistan, Bangladesh, Irak, Sudan, Indonesia, Malaysia, dan Rusia.
(3)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 174
Kemudian dengan adanya intelijen merekapun mulai melakukan propaganda perang melawan Osama bin laden dan Taliban kemudian terjadi peristiwa ini. Saddam Hussein memproduksi senjata pemusnah missal dan Saddam bersama razimnya mempunyai kedektan terhadap al-qaidah. Semenjak Obama memegang kendali sebagai Presiden. Ia secara terus-menerus bersama Israel, menyebarkan kebohongan tentang Iran. Obama terus berusaha sekuat tenaga meyakinkan Negara sekutu barat bahwa kehidupan mereka akan lebih aman jika Iran dilemahkan dan dihancurkan. Pada pemusnahan senjata Irak tidak memiliki senjata pemusnah missal. Amerika dan Inggris berbohong kepada dunia agara dapat menyerang Negara dengan restu dari PBB. Rakyat Amerika secara berangsur-angsur pulih dari keterkejutan mereka terhadap siran ulang peristiwa 11 sepetember 2001.
Kebohongan yang terjadi pada peristiwa 11 september 2001 intelijen melaporkan kepada pemerintah Iran bahwa serangan yang terjadi di wilayah AS. Teroris pada kenyataannya tidak menerbangakan kesana pesawat itu. Penyerangan terhadap WTC pada tanggal 11 september 2001 bukanlah garapan Osama bil laden. Umat Islam adalah korban terjadinya peristiwa ini, bukan penyerang. Amerika dan Israel yang memimpin peristiwa perang yang terror terhadap orang lain.
Charli Sheen melontarkan kemarahannya terhadap pemerintah dengan menyatakan bahwa pemerintah AS berada dibelakang peristiwa penyerangan tanggal 11 september 2001. Di dunia ini takut takut terhadap teroris dan hal tertentu alasan yang kuat. Amerika Serikat adalah teroris dan pelanggar hak asasi manusia. Banyak orang amerika yang menolak untuk percaya atau menghadapi kebenaran. Tidak menyangka dan sangat tidak diterima oleh akal bahwa yang melakukan penyerangan 11 september 2001 dan menyerang terhadap Negara-negara asing semua dirancang oleh Negara mereka sendiri.
Amerika Serikat tidak perduli terhadap kesalamatan jiwa tentaranya dan mereka tidak peduli sama sekali atas nyawa orang Irak. Kelompok-kelompok tekanan terhadap Kristen, Zionis, dan Yahudi serta kekuatan-kekuatan lain yang mengitari Bush telah mendorongnya sejak 11 septembar. Suara mereka terus berulang-ulang seperti gema di Grand Canyon. Sementara itu pentagon dengan sepenuh jiwa menerjemahkan mimpi dalam kenyataan.
Peristiwa 11 september 2001 diciptakan agar Amerika serikat memiliki justifikasi untuk melakukan perang terhadap terror di dunia. Sebenarnya sangat jelas bahwa siapa teroris dan agresur yang sesungguhnya. George Bush, media dan lain-lain sebagai besar uni Eropa. Rakyat amerika akan terus di teror oleh peringatan kuat, sedang, dan lemah yang mereka ciptakan sendiri. Pemerintah Bush dan penerusnya, Barack Obama akan terus berbohong, curang, memanipulasi, membunuh, dan melakukan apapun untuk menutupi kebenaran.
BAB II KELOMPOK-KELOMPOK RAHASIA. Tatanan didunia baru dipimpin oleh
(4)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 175
pemimpin dunia, anggota keluarga kerajaan, pemimpin dari organisasi dunia, sperti persatuan bangsa, dewan hubungan luar negri,IMF, World Bank, W.H.O, dan lain-lain. Salah satu arah penyerangan adalah melalui penggunaan symbol yang diketahui merupakan pengikut dan pendukung setan. Free Masons dan sekutu mereka.
New World Order Organizatin Chat terdiri dari illuminati Royal Bloodlines dan Foaundation Nations Of The New World Order. Di dalam illuminati Royal Bloodlines terdiri dari DuPont, Li, Onassis, Rockefeller, Disney, Reynolds, Merovingian, Van Duyn, Russell, Kennedy, Collins, Freeman, Bundy, Astor, dan Rothschild. Sedangakan Foaundation nations of the New Wold Order terdiri dari Amerika Serikat, England, Israel, Australia, dan Cina.
Simbol-simbol yang ditemukan dalam uang dilar AS bukalah suatu kebetulan. Gambar ini di sengaja dicetak untuk alasan tertentu. Simbol ini
adalah semacam sihir. Pada bagian uang dolar tertulis in God We trust. Tetapi,
orang yang merancang uang dolar tersebut adalah musuh Tuhan. Mereka tidak akan memuja-Nya, kecuali menghina dan memusnahkannya. Allah adalah Maha mengetahui, Maha melihat, Pencipta, dan semua yang tersembunyi dan yang terlihat di langit dan di bumi.
New world Order dengan cara satu telah menipu kita semua. Mereka menguasai media dan opini public. Dengan adanya opini public mereka menentukan siapa yang akan menjadi dan tidak akan menjadi pemimpin Negara. Seorang Muslim tidak akan menghancurkan pusat belanja yang tidak berdosa. Hanya orang gila yang melakukan perbuatan seperti itu.
Barack Obama sepertinya terobsesi dengan lambang tuhan bertanduk dan tanda-tanda sihir. Dengan menunjukkan symbol tersebut, Barak Obama sedang melakukan komunikasi dengan temannya New world Order. Dengan kata lain ketaatannya kepada setan yang terkutuk. Barack Obama adalah seorang yang sangat berbahaya.
(5)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 176
(27)
Pengarang : Mircea Widham
Judul Buku : Tempat Persembunyian Terakhir Yahudi di Akhir Zaman
Tempat Penerbitan : Yogyakarta
Penerbitan : Pustaka Solomon
Tahun Penerbitan : Juli 2010
Jumlah Halaman : 140 halaman
Sinopsis Isi Buku
Saat ini banyak dipertanyakan orang di manakah tempat pesembunyian terakhir bangsa Yahudi pada masa kesengsaraan tersebut ? Apakah itu Yordania, Yerusalem, India, atau Palestina? Sesungguhnya bangsa Yahudi sudah mempersiapkan dengan baik, Kota tempat pelairan mereka,saat terjadi masa-masa Apocalypse. Tempat ini merupakan persembunyian terakhir Yahudi terletak didalam gunung Seir. Di mana untuk masuk kota rahasia ini kita harus melewati celah sempit.
Pada bab I menjelaskan tentang konsep SKENARIO PERANG
ARMAGEDDON. Bab ini menjelasakan tentang pertempuran melindungi bait Allah. Di sini menceritakan konsep perang yang terjadi di Yarusalem. Pertempuran Armageddon merupakan kisah yang berhubungan secara geografis dengan porsi yang signifikan atas peristiwa kenabian yang terjadi pada akhir kesusahan besar di dalam kitab Daniel,kitab wahyu dan kitab Kenabian.
Pada bab selanjutnya dituliskan kota-kota yang dijanjikan oleh Alkitab dan disucikan oleh bangsa Yahudi, yang merupakan kota-kota dan bangunan yang diyakini oleh bangsa Yahudi sebagai tempat keramat. Kota keramat yang ditulis di sini adalah Bait suci ketiga Bangsa Yahudi, Sela dan petra.
Yang sangat menarik di sini adalah Membahas Petra,merupakan sebuah kota dari 7 keajaiban di dunia merupakan penetapan UNISCO pada tahun 1985. Ini merupakan hasil dari perjalanan Jihan Ludwing Burkchardt seorang petualang asal Sewis.
Petra merupakan sebuah kota yang didirikan dengan memahat dinding
batu di Yordania. Petra berasal dari bahasa Yunani yang berarti atu’. Petra
merupakan bangunan untuk menyembah Dewa utama Dushara, yang berbentuk batu hitam, juga Dewa Allah (Dewa Arab Kuno).
Pada bab terakhir dejelaskan akhir kesimpulan pengarang menuliskan bahawa pentingnya Petra sebagai tempat terakhir. Di sini pengarang menuliskan
(6)
DARI ZIONISME KE TEORI KONSPIRASI | 177
dengan detail dari sejarahnya sampai pada masa akhirnya yang sepakat dalam hal ini. Disini juga ditulis lengkap dari zaman Romawai sampai pada pelarian
bangsa Yahudi. Di sini pengarang menulis bahwa Petra se agai kota ya g
penting bagi bangsa Yahudi yang di janjikan oleh Al kitab.
Perlu diketahui juga bahwa dalam buku ini dijelaskan berapa bab yang menyangkut kejadian besar pada bangsa Yahudi. Buku ini menjelaskan dengan struktur sejarah, berdasarkan ayat-ayat kitab suci dan kitab Apokrip. Buku ini ditulis dengan membandingkan kitab, dan berdasarkan fakta-fakta yang ada di dalam lokasi tersebut.
Buku ini berdasarkan sejarah yang ada didalam kitab Yahudi. Buku ini menggunakan metode penelitian. Di dalam buku ini memakai ulasan yang sangat menarik. Buku ini banyak memakai kajian Kitab dalam membahas ulasan tersebut sehingga pembaca sangat suka dan dapat dimengerti.
Kelebihan buku ini adalah buku yang ditulis berdasarkan fakta yang ada. Dan juga menafsirkan kitab-kitab Bangsa Yahudi. Buku ini juga memberikan gagasan yang bagus dan relevan. Di dalamnya banyak terdapat gambar-gambar sehingga di dalamnya sangat mudah dimengerti oleh pembaca. Dengan memakai bahasa yang mudah dimengerti. Pada setiap bab sangat relevan antara bab satu dengan lainnya. Buku ini tidak adanya referensi sehingga pembaca tidak tahu buku mana yang bisa melihat buku aslinya. Buku ini terjemahan dari buku aslinya. Didalamnya tidak ditulis biograpi penulis dengan lengkap, dan juga tidak ada daftar pustaka. Disini saya menemukan janggal tentang pembahasan Petra sebagai persembunyian terakhir dan juga pembahasan Petra agak melenceng dari konteks. Disini pengarang hanya menggunakan kitab-kitab dan photo sebagai bahan rujukan.