KEPENTINGAN INDONESIA DALAM MERATIFIKASI PERJANJIAN KERJASAMA PERTAHANAN DENGAN SINGAPURA.

ABSTRAK
Mh Mohammad Irvan Arasy. Kepentingan Indonesia dalam Meratifikasi Perjanjian Kerjasama
Pertahanan dengan Singapura. Jurusan Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Padjadjaran.
Defense Cooperation Agreement (DCA) antara Indonesia-Singapura secara resmi
ditandatangani pada 27 April 2007 di Tampaksiring, Bali. Perjanjian tersebut ditandatangani oleh
Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda dari Indonesia dan Menteri Luar Negeri George Yeo dari
Singapura. Perjanjian tersebut ditandatangani satu paket dengan Perjanjian Ekstradisi. DCA
merupakan babak baru hubungan Indonesia dan Singapura dalam kerjasama pertahanan.
Sebelumnya Indonesia dan Singapura hanya melakukan kerjasama Military Training Area
(MTA). Sistem Internasional yang anarki serta kerjasama demi pemenuhan kepentingan nasional
masing-masing negara merupakan alasan Indonesia dan Singapura melakukan kerjasama ini.
Oleh karena itu, untuk memahami permasalahan lebih lanjut, peneliti menggunakan
pendekatan neorealis yang mengungkapkan bahwa kerjasama dalam sistem internasional yang
anarki dapat dilakukan selama memperhatikan keuntungan relatif yang akan didapatkan suatu
negara. Kemudia peneliti akan menggunakan metode kualitatif dalam penelitian ini.
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa Indonesia dan Singapura sama-sama
memiliki kepentingan yang ingin dicapai dalam kerjasama pertahanan, Indonesia menginginkan
transfer teknologi, pembangunan sarana latihan militer, sementara itu Singapura membutuhkan
wilayah untuk melakukan aktivitas militer. Sehingga kepentingan tersebut berusaha diwujudkan
dalam DCA. Namun meskipun Indonesia dan Singapura melakukan kerjasama, pada dasarnya

negara akan berorientasi pada kepentingan masing-masing, negara melakukan kerjasama dengan
negara lain karena sistem yang anarki dan kompetitif mendorong negara untuk melakukannya.
Dan DCA perlu dirundingkan kembali sebelum di ratifikasi dengan mempertimbangkan pasalpasal yang menjadi perdebatan.

Kata kunci: defence cooperation agreement, Indonesia, Singapura, kepentingan nasional,
ratifikasi, neorealis, kerjasama, metode kualitatif.

iii