KEPENTINGAN RUSIA DALAM MELAKUKAN KERJASAMA PERTAHANAN DENGAN IRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pada awal tahun 1990-an pasca terjadinya perang dingin tepatnya pada tanggal 12 juni 1990 Rusia memproklamasikan kemerdekaannya dalam sidang I Majelis Perwakilan Rakyat atau yang di sebut dengan Duma 1. Rusia merupakan sebuah negara yang mengalami kehancuran ekonomi pasca runtuhnya Uni soviet. Pada saat mengalami kehancuran akibat kekalahannya keadaan ekonomi menjadi sangat lemah, banyak dari sumber alam Rusia termasuk gas dan minyak bumi yang kemudian dijual kepada pihak swasta dan perusahaan-perusahaan luar negeri karena kebutuhan uang yang banyak 2.
Namun pada saat di bawah pemerintahan Vladimir Putin, Rusia mengejar ambisi nasionalismenya dan politik luar negerinya lagi secara agresif dan berusaha memenuhi kepentingan-kepentingan nasionalnya lagi. Politik luar negeri yang baru telah membawa Rusia ke dalam konflik politik dengan Barat dan telah membawanya kepada kemungkinan terjadinya sebuah era perang dingin yang baru3. Salah satu tindakan yang di lakukan oleh Rusia paling fenomenal yaitu melakukan kerjasama pertahanan militer dengan Iran, selain kedua negara tersebut memiliki pandangan ideologi yang berbeda Rusia dan Iran juga memiliki cerita sejarah yang sangat bertolak belakang.
1
Fahrurodji. A. Rusia Baru Menuju Demokrasi. 2005. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia hal 191
2
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0311/05/ln/671170. di akses tgl 6 desember 2009 3ibid
(2)
Memasuki abad ke 21 masalah yang di hadapi oleh Rusia yang baru semakin banyak, sebagai salah satu negara yang memiliki sejarah dan budaya dari warisan imperium Uni Soviet. Rusia baru yang bersifat demokratis lebih mengutamakan sistem ekonomi pasar bebas.
Pada awal tahun 2005 kedua negara sepakat bertemu untuk membicarakan rencana kerjasama pertahanan negara. Dari pertemuan Bilateral tersebut Rusia akan membantu Iran untuk mengembangkan teknologi nuklirnya dan untuk meningkatkan kemampuan pertahanannya, dan pada tahun 2006 Iran bernegosiasi dengan Rusia guna mendatangkan sistem pertahanan udara S-300. Setelah melalui proses yang relatif panjang akhirnya pada awal Desember 2008 Rusia mengirimkan S-300. Sistem persenjataan itu bisa membantu Iran menangkal ancaman serangan udara Israel dan Amerika Serikat (AS) terhadap instalasi nuklirnya, versi paling canggih dari sistem S-300 ini mampu melacak target dan menembak pesawat sejauh 120 km (75 mil)4.
Di dunia Barat sistem ini dikenal dengan sebutan SA-20, sistem S-300 itu bisa digunakan untuk memperkuat kemampuan Iran menjaga perbatasannya. Sedangkan Iran akan menawarkan pengamanan jasa pengiriman barang-barang Rusia di Laut Kaspia atau dengan kata lain Iran akan membantu proses peningkatan ekonomi Rusia. Sehingga dari kerjasama tersebut dapat mempererat hubungan bilateral kedua negara5.
Setelah beberapa tahun Vladimir Putin berkuasa Rusia memperlihatkan kekuatannya yang eksistensi bagi kondisi dalam negeri maupun bagi dunia
4
http.www. kilasberita.com di akses tgl 6 desember 2009 5ibid
(3)
internasional. Sehingga pada saat ini Rusia berusaha untuk memperkuat hegemoni di beberapa kawasan khususnya di kawasan Laut Kaspia, akan tetapi usaha Rusia untuk memperkuat hegemoni mendapat perlawanan dari Barat khususnya Amerika Serikat. Bahkan banyak kebijakan Amerika Serikat yang di anggap baik oleh negara lain akan tetapi Rusia menolak kebijakan tersebut tanpa alasan. Inilah yang menyebabkan Rusia dan Amerika Serikat selalu berseberangan dalam merumuskan suatu kebijakan luar negeri6.
Sebagai salah satu contohnya adalah pada saat Iran melakukan kerjasama pertahanan dengan Rusia, Amerika Serikat melalui presiden George W Bush menilai dengan kerjasama tersebut Iran akan semakin berani menentang kebijakan yang di buat oleh Amerika Serikat dan sekutunya di kawasan timur tengah. Akan tetapi kedua negara yaitu Rusia dan Iran semakin menunjukan kesolidan dengan mengirimkan alat alat pertahanan militer ke Iran, sedangkan Rusia akan mendapatkan bantuan ekonomi dari Iran yaitu dengan cara bekerjasama di kawasan Laut Kaspia.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan dalam latar belakang tentang kerjasama pertahanan antara Rusia dengan Iran, maka peneliti akan mengangkat masalah sebagai berikut yaitu :
Apa Kepentingan negara Rusia dalam melakukan kerjasama pertahanan dengan Iran?
6
Saragih. Simon. Bangkitnya Rusia: Peran Putin dan Eks KGB. 2008. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara
(4)
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini yaitu : Untuk mengetahui tentang apa saja kepentingan Rusia dalam melakukan kerjasama pertahanan dengan Iran.
1.4. Manfaat Penelitian
Ada dua manfaat dari penelitian ini yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis berikut ini adalah penjelasan dari dua manfaat tersebut :
1.4.1. Manfaat Teoritis
Dengan adanya penelitian ini maka akan memperluas kajian dalam ilmu hubungan internasional yang fokus pada aktor –aktornya dan peran yang mereka jalankan dalam interaksi internasional.
1.4.2. Manfaat Praktis
Dengan adanya penelitian ini peneliti mengharapkan hasil dari penelitian ini dapat menjadi rekomendasi dan bahan pertimbangan bagi pemerintah Indonesia dalam kebijakan luar negerinya agar selalu bekerjasama dengan negara lain walaupun memiliki ideologi yang berbeda.
1.5. Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai kerjasama pertahanan antara Rusia dengan Iran yang sudah terjadi beberapa tahun lalu ini tidak lain karena saat ini aktor dalam
(5)
hubungan internasional yaitu negara menjadi aktor tunggal dalam melakukan proses hubungan internasional. Untuk mencapai tujuan kepentingan nasionalnya setiap negara bukan hanya mengandalkan kemampuan tradisional yang mereka miliki seperti power, akan tetapi dalam hubungan diplomatik dengan negara lain serta kekuatan militer sangat di butuhkan. Ini di sebabkan karena semakin besar kepentingan nasional negara tersebut maka semakin banyak pula instrumen yang digunakan untuk mencapai kepentingan nasionalnya.
Anthony cordesman analis pusat strategi dan studi internasional (CSIS) Washingthon dalam satu penelitiannya soal kemampuan pertahanan Iran merupakan yang paling tangguh di kawasan teluk persia. Dia memperkirakan angkatan bersenjata Iran memiliki 540 ribu tentara siap tempur, dan 350 riu tentara cadangan7. Akan tetapi Anthony melupakan posisi basiji yaitu tentara relawan rakyat Iran, yang di kenal sebagai salah satu kekuatan utama sistem pertahanan Iran. Melalui gerakan inilah para relawan mendapat latihan militer untuk siap di terjunkan kapan saja untuk berperang. Para pengamat militer berpendapat lantaran ada pasukan basiji Amerika Serikat tidak memaksakan serangan dari darat sebagai prioritas utama pada saat akan menyerang Iran. Dari penelitian tersebut membuktikan bahwa Iran sudah memiliki sistem pertahanan yang kuat akan tetapi Iran hanya memiliki alat militer yang di anggap masih kalah dengan negara negara di kawasan timur tengah.
Sehingga dalam penelitian yang penulis bahas dengan judul kepentingan Rusia dalam melakukan kerjasama pertahanan dengan Iran memiliki tingkat
7
(6)
analisa yaitu state (negara) dalam kerjasama pertahanan tersebut sebenarnya Rusia memiliki tujuan nasionalnya yaitu membantu Iran memperkuat pertahanannya dari ancaman negara lain, selain itu Rusia ingin membendung dominasi NATO yang ingin menguasai kawasan Timur Tengah. Selain itu dari kerjasama tersebut Rusia mampu memperbaiki kondisi ekonomi dalam negeri.
1.6. Landasan Konseptual
Dalam penulisan karya ilmiah, kerangka konsep atau pemikiran merupakan hal yang sangat penting, karena di samping berguna untuk menjelaskan permasalahan dan menghindari adanya bias, juga untuk menyusun hipotesa. Selain itu, kerangka dasar pemikiran bisa dijadikan sebagai acuan dan pedoman dalam proses pengujian data, untuk menganalisa suatu masalah yang akan dibahas. Hal ini akan menghindari terjadinya anomali terhadap hasil kesimpulan yang nantinya diperoleh, dan membawa pada kesimpulan dan solusi yang tepat atas permasalahan tersebut. Dalam karya tulis ini peneliti menggunakan dua konsep yaitu konsep kepentingan nasional dan kerjasama Bilateral.
1.6.1. Kepentingan Nasional
Kepentingan nasional menurut Hans J. Morgenthau kepentingan nasional setiap negara adalah mengejar kekuasaan, yaitu apa saja yang bisa membentuk dan mempertahankan pengendalian suatu negara atas negara lain. Hubungan kekuasaan atau pengendalian ini bisa di ciptakan melalui teknik-teknik paksaan
(7)
maupun kerjasama8. Oleh karena itu arti minimum yang inheren di dalam konsep kepentingan nasional adalah kelangsungan hidup (Survival) dalam politik internasional9. Konsep kepentingan nasional digunakan penulis untuk memberikan batasan sejauh mana kepentingan Rusia dapat terakomodasi.
Para analis politik sering menggunakan kepentingan nasional sebagai dasar untuk menjelaskan perilaku politik luar negeri. Bahkan dapat dikatakan bahwa ukuran berhasil tidaknya politik luar negeri diukur melalui seberapa jauh kepentingan nasional diakomodasi serta sejauh mana diplomasi yang dilakukan untuk mencapai kepentingan tersebut. Dalam pengertian yang lebih spesifik, negara harus bisa mempertahankan :
1. Integritas teritorailnya (yaitu identitas fisik)
2. Rezim ekonomi politiknya (yaitu identitas-identitas politiknya) yang mungkin saja demokratis, otoriter, sosialis atau komunis.
3. Norma-norma etnis, religius, lingustik dan sejarahnya (yaitu identitas kulturalnya)
8 Mas’oed. Mochtar. 1994 Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi.. Jakarta: LP3ES hal 139
9Ibid . hal 141
(8)
Kepentingan nasional juga dapat di jelaskan sebagai tujuan fundamental dan faktor penentu akhir yang mengarahkan para pembuat keputusan dari suatu negara dalam merumuskan kebijakan luar negerinya. Kepentingan nasional suatu negara secara khas merupakan unsur-unsur yang membentuk kebutuhan negara yang paling vital, seperti pertahanan keamanan, militer dan kesejahteraan ekonomi10.
Kaitan antara konsep kepentingan nasional yang berhubungan dengan masalah yang di bahas penulis yaitu kepentingan ekonomi. Pada saat Uni Soviet runtuh kondisi di dalam negara Rusia juga mengalami kehancuran ekonomi, oleh karena itu Rusia memiliki kepentingan nasional yaitu membangun kondisi ekonomi dalam negeri. Untuk mencapai kepentingan ekonomi tersebut Rusia melakukan perundingan Bilateral dengan Iran, dari perundingan Bilateral tersebut terbentuklah perjanjian kerjasama pertahanan dengan Iran.
Sehingga kepentingan nasional suatu negara dapat tercapai tanpa melihat dasar ideologi negara lain dengan kata lain yaitu kedaulatan nasional dan hak mengatur atau menentukan diri sendiri. Rusia melakukan kerjasama pertahanan dengan Iran bahwa kedua negara tidak melihat dengan perbedaan ideologi maka kedua negara melakukan kerjasama.
10
Anak Agung Banyu Perwita dan Yanyan Mochamad Yani, 2005, Pengantar Ilmu Hubungan Internasional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya hal 35
(9)
Dari kerjasama Pertahanan antara Rusia dengan Iran penulis memiliki argumen bahwa yang di lakukan oleh Rusia adalah untuk mencapai kepentingan ekonomi. Ini di sebabkan karena Rusia memiliki keadaan ekonomi yang hancur akibat warisan dari imperium Uni Soviet yang mengalami kehancuran. Sehingga untuk mencapai kepentingan ekonominya, Rusia melakukan kerjasama dengan Iran walaupun banyak pihak dari barat khususnya Amerika Serikat menentang kerjasama tersebut. Dari kerjasama tersebut Rusia mampu menghambat pertumbuhan ekonomi yang devaluatif.
1.6.2. Kerjasama Bilateral
Dalam ilmu Hubungan Internasional setiap negara harus mampu melakukan suatu proses interaksi dengan negara lain dan proses tersebut membutuhkan waktu yang tidak singkat. Dari beberapa proses membutuhkan waktu yang tidak singkat tersebut terbentuklah kerjasama internasional. Kerjasama Internasional adalah sisi lain dari konflik Internasional, ini di sebabkan dalam suatu kerjasama Internasional terdapat kepentingan nasional dari negara lain. Sehingga dalam melakukan kerjasama setiap negara berusaha untuk memenuhi semua kepentingan nasional11.
Kerjasama internasional menurut joseph Grieco adalah sebagai kewajiban suatu negara berdasarkan kebijakan negara, sehingga dengan begitu negara dapat
11
International Conflict and Cooperation An Introduction to world Politics: Mark R Amstutz Wheaton College:1995: Brown and Benchmark Publisher hal 75
(10)
mengatur kebutuhannya dan negara memperoleh keuntungan berdasarkan kerjasama yang dilakukan. Dalam politik global kerjasama internasional di golongkan menjadi tiga yaitu: pertama adalah tindakan yang dilakukan oleh negara (dan aktor selain negara), kedua kerjasama meliputi identifikasi dan comitmen untuk tujuan-tujuan yang akan dicapai, dan yang ketiga keuntungan dari hasil kerjasama bagi anggota.12
Kerjasama di dunia global juga dapat dilakukan dengan berbagai cara, pertama dapat dilakukan dengan cara para anggota membagi kepentingan bersama berdasarkan kerjasama tersebut agar memperolah hasil yang diharapkan oleh para anggota. Kedua kerjasama dapat dilakukan dengan cara negoisasi, dan yang ketiga kerjasama dapat terjadi akibat dari hegemoni atau kekuatan dari negara yang memiliki kekuatan atau kekuasaan yang besar seperti negara-negara yang memiliki kekuatan besar yang tergabung dalam suatu organisasi.13
Kerjasama seperti yang terjadi di atas juga masih diperlukan adanya rasa saling percaya dari kedua belah pihak karena apabila hanya satu pihak saja yang aktif maka pihak yang lain dapat dikatakan tidak dapat melakukan kerjasama secara seimbang berdasarkan perjanjian yang telah disepakati.
Dari kerjasama pertahanan antara Rusia dengan Iran penulis menganggap bahwa kerjasama tersebut terjadi karena setiap negara ingin memenuhi kepentingan nasionalnya. Kepentingan nasional Rusia yaitu ingin memperbaiki kondisi ekonomi yang hancur, sedangkan kepentingan nasional Iran ingin memperkuat pertahanannya. Sehingga kedua negara yaitu Rusia dan Iran mencari
12ibid 13ibid
(11)
solusi untuk mengurangi masalah sosial yaitu dengan membentuk suatu kerjasama Bilateral.
Kerjasama Bilateral merupakan hubungan antara dua Negara baik dalam bidang poltik, militer, ekonomi, atapun sosial-budaya. Hubungan Bilateral juga dilakukan oleh Rusia dalam melakukan kerjasama dengan Iran. Dalam melakukan kerjasama bilateral tersebut Rusia mempunyai motivasi untuk memperbaiki kondisi ekonomi dalam negeri. Sedangkan Iran berusaha untuk memperkuat sistem pertahanan sehingga kedua sepakat untuk melakukan kerjasama Bilateral.
1.7. Ruang Lingkup pembahasan
Salah satu poin penting dalam penulisan ilmiah adalah menentukan ruang lingkup pembahasan. Dengan ruang lingkup pembahasan, kita dapat membatasi permasalahan yang diajukan, sehingga pembahasan menjadi terarah, tidak menimbulkan kerancuan dan tentu saja tepat sasaran. Untuk itu penulis menggunakan 2 batasan yaitu batasan waktu dan batasan materi.
1.7.1. Batasan Waktu
Dalam penelitian ini peneliti akan membatasi waktu penelitian pada tahun 2005-2008, tahun 2005 merupakan tahun dimana kedua negara yaitu Rusia dan Iran melakukan penanda tanganan kontrak untuk bekerjasama dalam bidang pertahanan di kota Moskow. Sedangkan pada tahun 2008 kedua negara yaitu Rusia dan Iran semakin menunjukkan kesolidannya dalam melakukan kerjasama memperkuat sistem pertahanan.
(12)
1.7.2. Batasan Materi
Materi yang akan dibahas pada penelitian ini yaitu fokus pada bagaimana kepentingan Rusia untuk membantu Iran dalam hal memperkuat pertahanan, sehingga Rusia mampu mematahkan dominasi Amerika Serikat. Materi dalam penelitian ini juga di batasi oleh subyek (Siapa yang diteliti?) yaitu: Rusia melakukan kerjasama pertahanan dengan Iran. Sedangkan obyek ( hal apa yang diteliti?) yaitu: Kepentingan Rusia.
1.8. Jenis Penelitian
Dalam ilmu sains tujuan akhirnya adalah deskripsi, eksplanasif dan prediktif, sains adalah suatu metode analisa yaitu suatu aktivitas atau proses yang bisa di bedakan dari jenis hasilnya. Sehingga jenis penelitian ini adalah Deskriptif yaitu hanya mengambarkan14. Dalam penelitian kepentingan Rusia dalam melakukan kerjasama pertahanan dengan Iran, peneliti hanya mengambarkan kepentingan Rusia dari kerjasama pertahanan dengan Iran.
1.9. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini yang berjudul kepentingan Rusia dalam melakukan kerjasama pertahanan dengan Iran, peneliti menggunakan level analisa yaitu
14 Mas’oed. Mochtar. 1994 Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi.. Jakarta: LP3ES hal 68
(13)
negara-bangsa. Pada tingkat level analisa ini bahwa pada semua pembuat keputusan di manapun berada akan berperilaku sama apabila menghadapi situasi yang sama, sehingga dalam tindakan internasional di dominasi oleh negara15. Sedangkan Indikator dalam penelitian ini terdiri dari dua hal yaitu yang mempengaruhi dan yang di pengaruhi.
1.10. Metode Pengumpulan Data
Tulisan ini bersifat studi pustaka (library research), jadi data yang dikumpulkan merupakan data sekunder yang tidak diperoleh secara langsung dari sumber data, namun dengan bobot ilmiah dan tingkat keakuratan jelas dan dapat dipertanggung jawabkan. Pengumpulan data peneliti lakukan dengan menggunakan metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, website dan lain sebagainya yang diterbitkan oleh berbagai lembaga atau instansi yang berkaitan dengan topik yang peneliti teliti. Data-data yang tertuang dalam tulisan ini sepenuhnya merupakan hasil kepustakaan yang diperoleh dari literatur atau dokumen yang diperoleh dari:
1. Perpustakaan pusat kota Malang 2. Perpustakaan UMM Malang 3. Perpustakaan Ar Fachrudin 4. Situs-situs Internet
15Ibid
(14)
1.11. Metode Analisa Data
Analisa data sendiri peneliti lakukan dalam tiga tahap yaitu:
1. Pemeriksaan, yaitu dilakukan untuk melihat apakah data-data yang diperlukan sudah lengkap dan benar atau salah, bila ternyata ada kesalahan atau bahkan kekurangan maka peneliti akan berusaha membenarkan dan melengkapi data yang kurang
2. Pengolahan, yaitu dilakukan dengan cara memilah-milah sesuai dengan kategorinya masing-masing.
3. Analisa dan interpretasi, yaitu data yang telah dipilah-pilah selanjutnya di interpretasikan oleh peneliti.
Penulis menggunakan cara berfikir dedutif (umum-khusus) yaitu dengan menggunakan metode dedutif berarti analisa dimulai dari pengetahuan yang sifatnya umum. Bertitik tolak pada pengetahuan yang umum itu, kemudian menilai suatu kebijakan yang sifatnya lebih khusus. Dalam artian, penulis menganalisa peristiwa-peristiwa ataupun fenomena-fenomena yang bersifat lebih spesifik. Cara berfikir deduktif ini juga bisa dikatakan sebagai metode yang dimulai dengan teori terlebih dahulu baru kemudian melakukan penelitian.
1.12. Argumen dasar
Dari kerjasama pertahanan yang terjadi antara Rusia dan Iran maka, Jawaban sementara peneliti dari penelitian ini yaitu terdapat kepentingan yang ingin di capai oleh Rusia yaitu kepentingan ekonomi. Di kawasan laut kaspia
(15)
kedua negara akan bekerjasama dalam pengamanan jalur minyak, sehingga dengan adanya kerjasama tersebut maka ekspor dan impor semakin meningkat. Dengan meningkatnya kebutuhan ekspor dan impor maka kondisi ekonomi Rusia akan semakin stabil.
1.13Sistematika Penulisan BAB I (Pendahuluan)
Pada bab ini peneliti akan membahas kepentingan Rusia dalam melakukan kerjasama pertahanan dengan Iran. Pada dasarnya kedua negara tersebut memiliki ideologi yang berbeda. Dalam kerjasama pertahanan ini, pemerintah Rusia lebih memfokuskan dalam bidang ekonomi terkait dengan kepentingan nasionalnya. Sedangkan Iran lebih memfokuskan pada sistem pertahanannya.
Akhir dari bab ini berisi tentang metodologi yang peneliti gunakan dalam penelitian ini yaitu antara lain: Ruang lingkup penelitian, Jenis penelitian, Variabel Penelitian, Metode Pengumpulan Data, Metode Analisa Data, argumen dasar dan Sistematika Penulisan.
BAB II Latar Belakang Terbentuknya Kerjasama Rusia dengan Iran
Bab ini peneliti awali dengan menjelaskan tentang latar belakang yang menyebabkan kerjasama antara Rusia dengan Iran. Selain itu peneliti menganggap bahwa kepentingan-kepentingan yang melatar belakangi kerjasama kedua negara berbeda, Rusia memiliki kepentingan ekonomi sedangkan Iran kepentingan dalam hal Pertahanan.
(16)
Bab ini terbagi dalam 6 subbab sebagai berikut: yang pertama adalah sejarah lahirnya federasi Rusia, Kedua adalah sistem pemerintahan Rusia pasca Uni Soviet, Ketiga adalah kondisi keamanan internal dan eksternal Rusia pasca Uni Soviet, Keempat adalah kepemimpinan di Rusia pasca Uni Soviet. Subbab yang Kelima adalah anggaran militer federasi Rusia pasca Uni Soviet, yang Keenam adalah kondisi ekonomi Rusia pasca Uni Soviet.
BAB III Deskripsi Kepentingan Rusia Dalam Kerjasama Pertahanan Dengan Iran
Pada bab ini terdiri dari 4 subbab, subbab yang Pertama yaitu faktor- faktor pendorong terbentuknya kerjasama pertahanan antara Rusia dengan Iran, subbab yang Kedua yaitu kepentingan ekonomi. Subbab yang ketiga adalah kepentingan keamanan, dalam subbab ini terdapat subbab lagi yaitu fungsi strategis Iran bagi Rusia. Dan subbab yang terakhir adalah pembendungan dominasi AS di timur tengah.
BAB IV Penutup
Pada bab ini merupakan bagian akhir penelitian yang berisikan kesimpulan dari kerjasama yang terjadi antara Rusia dan Iran.
(17)
1.14 Alur Pemikiran
Gambar 1. Alur pemikiran
Konsep :
Kepentingan nasional
Kerjasama Bilateral
Penelitian Terdahulu
Permasalahan:
Apa kepentingan Rusia dalam melakukan kerjasama pertahanan dengan Iran?
Metode Penelitian
Jenis penelitian deskriptif
Studi pustaka
Analisa data kualitatif
Obyek yang di teliti:
Kepentingan Rusia dalam melakukan kerjasama pertahanan dengan Iran
Subyek yang di teliti:
(18)
SKRIPSI
KEPENTINGAN RUSIA DALAM MELAKUKAN KERJASAMA PERTAHANAN DENGAN IRAN
Di Susun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu politik (S.IP) Strata-1
Jurusan Hubungan Internasional
Oleh: NUR CHOLIS
05260057
JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2010
(19)
LEMBAR PENGESAHAN
Nama `: Nur Cholis
NIM : 05260057
Jurusan : Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Judul Skripsi : KEPENTINGAN RUSIA DALAM MELAKUKAN KERJASAMA PERTAHANAN DENGAN IRAN Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Ujian
Skripsi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Hubungan Internasional
Dan dinyatakan LULUS Pada hari: Jumat Tanggal: 19 November 2010 Tempat: LAB Hubungan Internasional
Mengesahkan,
Dekan FISIP-UMM
Dr. Wahyudi, M.Si
Dewan Penguji:
1. Muhammad Qobidl 'Ainul Arif, S.IP, MA ( )
2. Amaria Qori Ula, S.IP ( )
3. Ruli I. Ramadhoan, S.Sos ( )
(20)
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang hanya dengan ridho dan rahmat-Nyalah peneliti dapat menyelesaikan penelitian dengan judul Kepentingan Rusia dalam melakukan kerjasama pertahanan dengan Iran.
Hasil dari penelitian ini peneliti harapkan dapat menjadi masukan bagi Mahasiswa-Mahasiswa Hubungan Internasional berikutnya dalam meneliti fenomena-fenomena terkini dalam kajian hubungan internasional, yang tentunya peneliti harapkan harus lebih baik dari penelitian ini.
Dalam Penyusunan Penelitian ini tentunya tidak akan lepas dari segala kekurangan dan kelemahan yang tidak dengan sengaja atau kesadaran. Oleh karenanya dalam perbaikan dan penyempurnaan kedepan, alangkah baiknya saran dan kritik yang membangun dari pihak-pihak yang tertarik terhadap hal ini sangat peneliti nantikan.
Dalam kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan kepada peneliti, sehingga penelitian ini bisa peneliti selesaikan tepat pada waktunya.
1. Ruli Inayah Ramadhoan, S.Sos, selaku Dosen Pembimbing pertama yang banyak memberikan masukan selama proses bimbingan.
2. Victory Pradhitama, S.Sos, selaku Dosen Pembimbing kedua yang mengajarkan banyak hal kepada peneliti tentang penulisan penelitian ini. 3. Teman-teman seperjuangan di jurusan Hubungan Internasional angkatan
2005. thanks friends for all.
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan seluruh pihak-pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan kepada peneliti, sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan sempurna, Amin.
Akhirnya peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi siapapun yang membacanya khususnya bagi mahasiswa hubungan internasional dan kalangan yang tertarik dengan kajian Hubungan Internasional.
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb
Malang, 06 Desember 2010
(21)
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ... i
Abstraksi………ii
Abstract ... iii
Daftar Isi ... iv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1.LATAR BELAKANG ... 1
1.2.RUMUSAN MASALAH ... 2
1..3.TUJUAN PENELITIAN ... 2
1.4.MANFAAT PENELITIAN ... 2
1.4.1.MANFAAT TEORITIS ... 2
1.4.2.MANFAAT PRAKTIS ... 3
1.5.PENELITIAN TERDAHULU... 3
1.6.LANDASAN KONSEPTUAL ... 3
1.6.1.KEPENTINGAN NASIONAL ... 4
1.6.2.KERJA SAMA BILATERAL ... 4
1.7.RUANG LINGKUP PEMBAHASAN ... 5
1.7.1.BATASAN WAKTU ... 5
1.7.2.BATASAN MATERI ... 6
1.8.JENIS PENELITIAN... 6
1.9.VARIABEL PENELITIAN ... 6
1.10.METODE PENGUMPULAN DATA ... 6
1.11.METODE ANALISA DATA ... 7
1.12.ARGUMEN DASAR ... 7
1.13.SISTEMATIKA PENULISAN ... 8
BAB II LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA KERJA SAMA RUSIA DENGAN IRAN ... 10
2.1.SEJARAH LAHIRNYA FEDERASI RUSIA ... 10
(22)
2.2.1.KONDISI KEAMANAN INTERNAL DAN EKSTERNAL RUSIA
PASCA USSR ... 13
2.2.2.KEPEMIMPINAN DI RUSIA PASCA USSR ... 14
2.2.3.EMPAT PROGAM YANG DI JALANKAN PUTIN ... 16
2.3.ANGGARAN MILITER FEDERASI RUSIA ... 16
2.4.KONDISI EKONOMI RUSIA ... 17
BAB III DESKRIPSI KEPENTINGAN RUSIA DALAM MELAKUKAN KERJA SAMA PERTAHANAN DENGAN IRAN ... 19
3.1.FAKTOR-FAKTOR PENDORONG KERJA SAMA RUSIA DENGAN IRAN ... 19
3.2.KEPENTINGAN EKONOMI ... 22
3.3.KEPENTINGAN KEAMANAN ... 23
3.3.1.FUNGSI STRATEGIS IRAN BAGI RUSIA ... 23
3.4.PEMBENDUNGAN DOMINASI AS DI TIMUR TENGAH ... 25
BAB IV PENUTUP ... 26
(23)
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Perwita. Anak Agung Banyu dan Yani. Yanyan Mochamad, Pengantar Ilmu Hubungan Internasional, 2005. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Fahrurodji. A. Rusia Baru Menuju Demokrasi. 2005. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Indrya Smita Notosusanto.”Politik Global Amerika Serikat Pasca Perang Dingin”,dalam Juwono Sudarsono, dkk. 1996, Perkembangan Studi Hubungan Internasional dan Tantangan Masa Depan. Jakarta: Pustaka Jaya,
Mas’oed. Mohammad Mochtar. Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan
Metodologi. 1994. Jakarta: LP3ES
Wheaton. Mark R Amstutz College: International Conflict and Cooperation An Introduction to world Politics: 1995. Brown and Benchmark Publisher
Saragih. Simon. Bangkitnya Rusia: Peran Putin dan Eks KGB. 2008. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara
B. Internet
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0311/05/ln/671170. di akses tgl 6 desember 2009
http.www.kilasberita.com/amz/dtc/13158-rusia-kirim-sistem-pertahanan-udara-ke-iran.html, di akses tgl 6 desember 2009
http. www. Indonesian. irib.ir di akses tgl 6 desember 2009
(24)
akses pada tgl 5 oktober 2010
http://www.iht.com/articles/ap/2007/08/17/europe/EU-GEN-Russia Maneuvers.php di akses pada 10 oktober 2010
http://dte.gn.apc.org/Aif2.html di akses tgl 11 mei 2010 http://www.guardian.co.uk/russia/article/0,,1966009,00.html
Rakaryan Sukarjaputra, Konflik Georgia: Perburuan Migas di Kaspia, artikel dimuat dalam harian Kompas 14 september 2008, diakses dari http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/09/14/22234348/perburua n.migas.di.kaspia pada tanggal 2 Oktober 2010
Alex Lantier, US oil pipeline politics and the Russia-Georgia conflict, artikel
ditulis pada August 21, 2008 diakses dari
http://www.wsws.org/articles/2008/aug2008/pipe-a21.shtml pada tanggal 2 Oktober 2010
http://geopolitikenergi.wordpress.com/2007/04/11/kenapa-as-incar-iran/2/
http://static.rnw.nl/migratie/www.ranesi.nl/arsipaktua/timurtengah/putin_ke_iran0 71016-redirected
Sergey Minasian, Ph.D. Russia-IRAN: MILITER-POLITIK DAN KOPERASI PROSPEK. CA & CC press AB publishing house sweden, di akses dari http://internasional.kompas.com/read/2008/09/14/22234348/Perburuan.Migas .di.Kaspia
http://www.ahmadheryawan.com/opini-media/internasional/2363-bangkitnya-sang-adidaya-energi.pdf
(1)
LEMBAR PENGESAHAN
Nama `: Nur Cholis
NIM : 05260057
Jurusan : Hubungan Internasional
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Judul Skripsi : KEPENTINGAN RUSIA DALAM MELAKUKAN KERJASAMA PERTAHANAN DENGAN IRAN
Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Ujian Skripsi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Hubungan Internasional
Dan dinyatakan LULUS
Pada hari: Jumat Tanggal: 19 November 2010 Tempat: LAB Hubungan Internasional
Mengesahkan, Dekan FISIP-UMM
Dr. Wahyudi, M.Si
Dewan Penguji:
1. Muhammad Qobidl 'Ainul Arif, S.IP, MA ( )
2. Amaria Qori Ula, S.IP ( )
3.Ruli I. Ramadhoan, S.Sos ( )
(2)
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang hanya dengan ridho dan rahmat-Nyalah peneliti dapat menyelesaikan penelitian dengan judul Kepentingan Rusia dalam melakukan kerjasama pertahanan dengan Iran.
Hasil dari penelitian ini peneliti harapkan dapat menjadi masukan bagi Mahasiswa-Mahasiswa Hubungan Internasional berikutnya dalam meneliti fenomena-fenomena terkini dalam kajian hubungan internasional, yang tentunya peneliti harapkan harus lebih baik dari penelitian ini.
Dalam Penyusunan Penelitian ini tentunya tidak akan lepas dari segala kekurangan dan kelemahan yang tidak dengan sengaja atau kesadaran. Oleh karenanya dalam perbaikan dan penyempurnaan kedepan, alangkah baiknya saran dan kritik yang membangun dari pihak-pihak yang tertarik terhadap hal ini sangat peneliti nantikan.
Dalam kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada para pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan kepada peneliti, sehingga penelitian ini bisa peneliti selesaikan tepat pada waktunya.
1. Ruli Inayah Ramadhoan, S.Sos, selaku Dosen Pembimbing pertama yang
banyak memberikan masukan selama proses bimbingan.
2. Victory Pradhitama, S.Sos, selaku Dosen Pembimbing kedua yang
mengajarkan banyak hal kepada peneliti tentang penulisan penelitian ini.
3. Teman-teman seperjuangan di jurusan Hubungan Internasional angkatan
2005. thanks friends for all.
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan seluruh pihak-pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan kepada peneliti, sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan sempurna, Amin.
Akhirnya peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi siapapun yang membacanya khususnya bagi mahasiswa hubungan internasional dan kalangan yang tertarik dengan kajian Hubungan Internasional.
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb
Malang, 06 Desember 2010
(3)
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ... i
Abstraksi………ii
Abstract ... iii
Daftar Isi ... iv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1.LATAR BELAKANG ... 1
1.2.RUMUSAN MASALAH ... 2
1..3.TUJUAN PENELITIAN ... 2
1.4.MANFAAT PENELITIAN ... 2
1.4.1.MANFAAT TEORITIS ... 2
1.4.2.MANFAAT PRAKTIS ... 3
1.5.PENELITIAN TERDAHULU... 3
1.6.LANDASAN KONSEPTUAL ... 3
1.6.1.KEPENTINGAN NASIONAL ... 4
1.6.2.KERJA SAMA BILATERAL ... 4
1.7.RUANG LINGKUP PEMBAHASAN ... 5
1.7.1.BATASAN WAKTU ... 5
1.7.2.BATASAN MATERI ... 6
1.8.JENIS PENELITIAN... 6
1.9.VARIABEL PENELITIAN ... 6
1.10.METODE PENGUMPULAN DATA ... 6
1.11.METODE ANALISA DATA ... 7
1.12.ARGUMEN DASAR ... 7
1.13.SISTEMATIKA PENULISAN ... 8
BAB II LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA KERJA SAMA RUSIA DENGAN IRAN ... 10
2.1.SEJARAH LAHIRNYA FEDERASI RUSIA ... 10
(4)
2.2.1.KONDISI KEAMANAN INTERNAL DAN EKSTERNAL RUSIA
PASCA USSR ... 13
2.2.2.KEPEMIMPINAN DI RUSIA PASCA USSR ... 14
2.2.3.EMPAT PROGAM YANG DI JALANKAN PUTIN ... 16
2.3.ANGGARAN MILITER FEDERASI RUSIA ... 16
2.4.KONDISI EKONOMI RUSIA ... 17
BAB III DESKRIPSI KEPENTINGAN RUSIA DALAM MELAKUKAN KERJA SAMA PERTAHANAN DENGAN IRAN ... 19
3.1.FAKTOR-FAKTOR PENDORONG KERJA SAMA RUSIA DENGAN IRAN ... 19
3.2.KEPENTINGAN EKONOMI ... 22
3.3.KEPENTINGAN KEAMANAN ... 23
3.3.1.FUNGSI STRATEGIS IRAN BAGI RUSIA ... 23
3.4.PEMBENDUNGAN DOMINASI AS DI TIMUR TENGAH ... 25
BAB IV PENUTUP ... 26
(5)
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Perwita. Anak Agung Banyu dan Yani. Yanyan Mochamad, Pengantar Ilmu
Hubungan Internasional, 2005. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Fahrurodji. A. Rusia Baru Menuju Demokrasi. 2005. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia
Indrya Smita Notosusanto.”Politik Global Amerika Serikat Pasca Perang
Dingin”,dalam Juwono Sudarsono, dkk. 1996, Perkembangan Studi
Hubungan Internasional dan Tantangan Masa Depan. Jakarta: Pustaka Jaya,
Mas’oed. Mohammad Mochtar. Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan
Metodologi. 1994. Jakarta: LP3ES
Wheaton. Mark R Amstutz College: International Conflict and Cooperation An
Introduction to world Politics: 1995. Brown and Benchmark Publisher
Saragih. Simon. Bangkitnya Rusia: Peran Putin dan Eks KGB. 2008. Jakarta: PT
Kompas Media Nusantara
B. Internet
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0311/05/ln/671170. di akses tgl 6
desember 2009
http.www.kilasberita.com/amz/dtc/13158-rusia-kirim-sistem-pertahanan-udara-ke-iran.html, di akses tgl 6 desember 2009
http. www. Indonesian. irib.ir di akses tgl 6 desember 2009
(6)
akses pada tgl 5 oktober 2010
http://www.iht.com/articles/ap/2007/08/17/europe/EU-GEN-Russia
Maneuvers.php di akses pada 10 oktober 2010
http://dte.gn.apc.org/Aif2.html di akses tgl 11 mei 2010
http://www.guardian.co.uk/russia/article/0,,1966009,00.html
Rakaryan Sukarjaputra, Konflik Georgia: Perburuan Migas di Kaspia, artikel
dimuat dalam harian Kompas 14 september 2008, diakses dari
http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/09/14/22234348/perburua
n.migas.di.kaspia pada tanggal 2 Oktober 2010
Alex Lantier, US oil pipeline politics and the Russia-Georgia conflict, artikel
ditulis pada August 21, 2008 diakses dari
http://www.wsws.org/articles/2008/aug2008/pipe-a21.shtml pada tanggal 2
Oktober 2010
http://geopolitikenergi.wordpress.com/2007/04/11/kenapa-as-incar-iran/2/
http://static.rnw.nl/migratie/www.ranesi.nl/arsipaktua/timurtengah/putin_ke_iran0
71016-redirected
Sergey Minasian, Ph.D. Russia-IRAN: MILITER-POLITIK DAN KOPERASI
PROSPEK. CA & CC press AB publishing house sweden, di akses dari
http://internasional.kompas.com/read/2008/09/14/22234348/Perburuan.Migas
.di.Kaspia