Analisis Yuridis Perlindungan Hukum Deposan Dengan Rewards dihubungkan dengan Undang-Undang Nomor 24 tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan.

Analisis Yuridis Perlindungan Hukum Deposan Dengan Reward
Dihubungkan Dengan Undnag-Undang Nomor 24 Tahun 2004
Tentang Lembaga Penjamin Simpanan
Abstrak
Ketentuan mengenai penjaminan oleh Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS) diatur pada pasal 19 UU LPS yang kemudian dijabarkan
pada Peraturan LPS no 2 tahun 2010 tentang program penjaminan
simpanan. Kebijakan peraturan tersebut adalah menyamakan penerimaan
uang oleh nasabah dipersamakan sebagai bunga yang berakibat tidak
dijaminnya simpanan nasabah oleh LPS apabila akumulasi tersebut
melebihi ketentuan penjaminan oleh LPS. Praktik yang terjadi dalam
industri perbankan adalah bank tidak memberikan uang kepada nasabah,
tetapi memberikan reward berupa barang kepada nasabah. Kasus
pemberian reward bank IFI kepada 44 nasabah memberikan dampak tidak
dijaminnya deposito nasabah tersebut karena reward yang diterima
nasabah pada akhirnya diperhitungkan sebagai uang. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui akibat hukum dari pemberian reward
terhadap deposito nasabah serta perlakuan reward dalam norma di
Industri perbankan serta memahami upaya hukum yang dapat ditempuh
nasabah terkait tindakan LPS terhadap nasabah penerima reward.
Penelitian ini bersifat deskriptif analisis dengan memaparkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku kemudian dikaitkan dengan
teori-teori hukum dalam praktek pelaksanaannya. Adapun metode
pendekatan yang digunakan adalah yuridis normatif, yaitu dititikberatkan
pada isi dokumen dalam penelitian kepustakaan untuk mempelajari data
hukum primer untuk melihat keharmonisan hukum antara satu dan yang
lain dan data hukum sekunder untuk memperjelas norma yang ada pada
data hukum primer
Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa ketentuan mengenai
penjaminan dana nasabah yang menerima reward semata-mata tidak
hanya mengacu pada Peraturan LPS sebagai lembaga penjamin
simpanan nasabah (deposit insurer). Ketentuan dalam industri perbankan
yang melibatkan beberapa instansi menyebabkan diberlakukannya Surat
Edaran Bank Indonesia tahun 2009 yang menunjuk Pedoman Akuntasi
Perbankan Indonesia (PAPI) 2008 sebagai norma yang berlaku dalam
pencatatan perbankan mengakibatkan reward yang diterima oleh nasabah
dipersamakan sebagai uang. Perlakuan yang sama akibat
diberlakukannya aturan tersebut adalah rekonsiliasi terhadap deposito
nasabah penerima reward yang dapat tidak dijaminnya deposito nasabah
akibat rekonsiliasi tersebut. Upaya yang dapat dilakukan nasabah terkait
permasalah perlakuan reward pada deposito dengan cara menyampaikan

keberatan kepada LPS dan mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri.

 

iv 

Judicial Analysis of The Legal Protection of Depositors with
Rewards Linked to Law Number 24 of 2004 on The Deposit Insurance
Agency
Abstract
The provisions concerning the guarantee by the Indonesia Deposit
Insurance Corporation (IDIC) is regulated in Act 24 of 2004 concerning the
Deposit Insurance Agency in chapter 19. Norm in article 19 then
elaborated on LPS Regulation No. 2 of 2010 on the deposit insurance
program. The LPS Regulation contains a policy that when customers
receive the money in savings, then the money will be accumulated as the
interest result that caused costumer deposit would out of guarantee by
LPS if the interest exceeds the provisions of the guarantee by LPS.
Practices occurring in the banking industry is the banks do not give money
to the customer, but gives rewards in the form of goods to customers.

Cases of reward bank IFI to 44 customers impacted customer deposits are
not guaranteed because the reward is received by the customer in the end
counted as money. This study aims to determine the legal effect of the
reward system to customer deposits as well as the treatment of the norm
in the banking industry as well as understand the potential remedies
pursued relevant customer legal effort.
This research is descriptive analysis by describing the legislation
then associated with the legal theories in practice implementation. The
method used is normative that focused on the contents of the document in
the literature to analyze the data to look the primary law legal harmony
between one and the other and secondary legal data for clarify the norms
that exist in the data of primary law
The results of this study indicate that the provisions on the
guarantee of customer funds that receive rewards simply are not only
referring to the rule of LPS as a guarantor institution customer deposits
Conditions in the banking industry that involves several agencies led to the
enactment of the Circular Letter of Bank Indonesia in 2009 which refers to
the Indonesian Banking Accounting Guidelines in 2008 as the norm in the
banking record keeping resulted in reward received by the customer shall
be deemed money. The same treatment as a result of The regulation is a

reconciliation to the recipient reward customer deposits that can not be
guaranteed due to the reconciliation of customer deposits. Efforts to do
customer problems related to treatment reward on deposits by means of
submitting objections to LPS and filed a lawsuit in the Court.

 



Dokumen yang terkait

Penerapan Kelembagaan Kompensasi Dalam Undang-Undang No. 24 Tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin Simpanan.

4 76 91

Pertanggungjawaban Bank Terhadap Nasabah Dalam Hal Bank Gagal Dihubungkan Dengan Undang-Undang No.24 Tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin Simpanan

0 29 151

Perlindungan Hukum Terhadap Anak Yang Melakukan Tindak Pidana Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 Tentang Peradilan Anak Juncto Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak

0 4 1

Perlindungan Hukum Terhadap Pasien Atas Tindakan Malpraktik Yang Dilakukan Oleh Dokter Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran Juncto Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

8 61 103

Analisis yuridis perlindungan nasabah penyimpan dana dalam likuidasi bank ditinjau dari undang undang nomor 24 tahun 2004 tentang lembaga penjamin simpanan

0 8 150

Pembentukan Lembaga Penjamin Simpanan Sebagai Perlindungan Nasabah Bank Dihubungkan Dengan Undang-undang No.24 Tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

0 0 3

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH ATAS PEMBERIAN CASH BACK OLEH BANK UMUM YANG TELAH DILIKUIDASI DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG - UNDANG PERBANKAN DAN UNDANG - UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMB.

0 0 1

ANALISIS YURIDIS PERCERAIAN TANPA PENETAPAN PENGADILAN AGAMA MENURUT HUKUM ISLAM DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN.

0 1 12

TINJAUAN YURIDIS PERANAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DALAM UPAYA PENYELAMATAN BANK GAGAL BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN.

0 0 14

ASPEK HUKUM DALAM PENYELENGGARAAN PRAKTIK KEDOKTERAN DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN

0 0 8