PENDAHULUAN EVALUASI TERHADAP ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2005 – 2007 SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN OLEH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN NGAWI.

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Organisasi pemerintah (government organization) merupakan salah satu
bentuk dari berbagai bentuk organisasi nirlaba. Lembaga pemerintah dibentuk
umumnya untuk menjalankan aktivitas layanan masyarakat luas. Tujuan yang
ingin dicapai biasanya peningkatan keamanan dan kenyamanan mutu pendidikan,
mutu kesehatan, dan keimanan. Segala aktivitas tersebut dilakukan semata-mata
untuk menyediakan layanan dan kemampuan meningkatkan layanan tersebut di
masa yang akan datang.
Pengelolaan Anggaran Daerah telah menjadi perhatian utama bagi para
pengambil keputusan dalam pemerintahan, baik di tingkat Pusat maupun Daerah.
Sejauh ini berbagai perundang-undangan dan produk hukum telah dikeluarkan dan
diberlakukan dalam upaya untuk menciptakan sistem pengelolaan anggaran yang
mampu memenuhi berbagai tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Sejalan dengan
perjalanan waktu, berbagai perundang-undangan dan produk hukum tersebut
dirasakan sudah tidak mampu lagi mengakomodasikan berbagai tuntutan dan
kebutuhan masyarakat yang terus berkembang (Siregar, 2001: 9).

Selama ini penentuan besarnya anggaran untuk setiap kegiatan,
pendekatan yang biasa digunakan adalah pendekatan incremental. Berdasarkan
pendekatan ini, penentuan besarnya anggaran untuk setiap kegiatan didasarkan
pada perubahan satu atau lebih variabel yang bersifat umum, seperti tingkat

1

2

inflasi, sedangkan analisis yang mendalam mengenai struktur, komponen dan
tingkat biaya optimal untuk setiap kegiatan belum pernah dilakukan.
Anggaran publik berisi rencana kegiatan yang dipresentasikan dalam
bentuk rencana perolehan pendapatan dan belanja dalam satu moneter. Dalam
bentuk yang paling sederhana anggaran publik merupakan suatu dokumen yang
menggambarkan kondisi keuangan dari suatu organisasi yang meliputi informasi
mengenai pendapatan, belanja dan aktivitas (Mardiasmo, 2002 : 62).
Selanjutnya akuntansi pemerintahan adalah penerapan akuntansi dalam
pengelolaan keuangan pemerintah. Apabila di dalam merealisasikan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tidak sesuai dengan yang dianggarkan
karena disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya taksiran pendapatan yang tidak

selalu sama dengan pendapatan yang benar-benar diterima dan jumlah pendapatan
yang kurang untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran yang ada ataupun
kelebihan penerimaan atas pengeluaran yang perlu didanai, maka akan
mengakibatkan

perubahan-perubahan

dalam

pencatatan

anggaran

karena

pelaksanaan APBD tidak sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan. Akibat
selanjutnya akan berpengaruh pada pelaksanaan anggaran, perhitungan dan
pelaporan anggaran yang tercermin dalam laporan pertanggungjawaban Bupati.
Hal ini sering terjadi pada organisasi-organisasi pemerintahan, tak terkecuali juga
pada pemerintahan Kabupaten Ngawi.

Berdasarkan Pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah harus dilakukan secara tertib, taat pada
peraturan perundang-undangan yang berlaku, efisien, efektif, transparan dan
bertanggung jawab dengan memperhatikan azas keadilan dan kepatuhan.

3

Kemampuan pemerintah daerah dalam mengelola keuangan dituangkan dalam
APBD yang langsung maupun tidak langsung mencerminkan kemampuan
pemerintah dalam membiayai pelaksanaan tugas-tugas pemerintah, pembangunan,
dan pelayanan sosial masyarakat. Berdasarkan pasal 26 ayat (2) Undang - Undang
No 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah, APBD dapat
didefinisikan sebagai rencana operasional keuangan pemerintah daerah dimana
satu pihak menggambarkan perkiraan pengeluaran setinggi-tingginya guna
membiayai kegiatan-kegiatan dan proyek dalam satu tahun anggaran tertentu,dan
dipihak lain menggambarkan perkiraan penerimaan dan sumber-sumber
penerimaan daerah menutupi pengeluaran - pengeluaran yang dimaksud.
Pelaksanaan APBD yang tidak sesuai dengan anggaran, dalam penyajian
laporan pertanggungjawaban keuangan daerah akan berbeda dengan laporan
pertanggungjawaban keuangan daerah yang pelaksanaan APBDnya. Sesuai

dengan anggaran yang telah ditetapkan dalam laporan pertanggungjawaban
keuangan daerah yang dihasilkan Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi dalam
jangka waktu satu tahun anggaran adalah sebanyak empat laporan yang tiap
periode berjalan selama tiga bulan. Selama empat kali penyajian laporan
pertanggungjawaban

keuangan

daerah,

ternyata

dalam

laporan

pertanggungjawaban keuangan daerah, realisasi anggarannya tidak sesuai dengan
anggaran yang ditetapkan.
Perbedaan laporan realisasi dengan anggaran Pemerintah Daerah
Kabupaten Ngawi membuat penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang

penyajian laporan perbandingan antara anggaran dan realisasinya. Dengan

4

demikian penulis mengambil keputusan untuk menjadikan sebagai bahan
penelitian dan penyusunan skripsi yang berjudul “Evaluasi Terhadap Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Ngawi Tahun Anggaran 2005 – 2007
Sebagai Alat Pengendalian oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
Ngawi.”

B. Perumusan Masalah
Adanya ketidaksesuaian antara anggaran dan realisasi dana yang
dianggarkan akan berpengaruh pada penyajian laporan pertanggungjawaban
daerah. Oleh karena itu perumusan masalah penelitian ini adalah “Bagaimana
APBD digunakan sebagai alat pengendalian oleh DPRD Kabupaten Ngawi?”

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian, penulis membatasi pada masalah
pengevaluasian APBD Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi untuk tahun
anggaran 2005 – 2007.


D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah untuk
mengevaluasi APBD tahun 2005-2007 sebagai alat pengendalian oleh DPRD
Ngawi.

E. Manfaat Penelitian

5

Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk menambah dan mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan serta
mendukung teori-teori yang telah ada sehubungan dengan masalah yang
akan diteliti.
b. Sebagai bahan untuk menambah kasanah pustaka baik di tingkat fakultas
maupun di tingkat universitas.
c. Sebagai sumber untuk penelitian selanjutnya.
2. Manfaat praktis
Sebagai bahan masukan dan evaluasi Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi

dalam menjalankan tugasnya.

F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
Bab I :

Pendahuluan
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan
masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
serta sistematika penulisan.

Bab II :

Tinjauan Pustaka
Dalam hal ini diuraikan mengenai teori-teori yang mendasari kegiatan
penulis untuk menganalisa masalah yang meliputi pengertian anggaran,
keuangan daerah, anggaran daerah, evaluasi pelaksanaan APBD dan
penelitian terdahulu.

Bab III :


Metode Penelitian

6

Dalam bab ini berisikan jenis penelitian, data dan sumber data, metode
pengumpulan data dan metode analisis data.
Bab IV :

Analisis Data dan Pembahasan
Dalam bab ini dijelaskan mengenai gambaran umum Pemerintahan
Kabupaten Ngawi, susunan organisasi Pemerintah Kabupaten Ngawi,
dan pembahasan hasil analisis data.

Bab V :

Penutup
Bab ini menguraikan tentang simpulan dan saran-saran yang diperoleh
dari bab-bab sebelumnya.


Dokumen yang terkait

Hubungan Wakil dengan yang Diwakili (Studi Perbandingan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara Periode 1999-2004 dengan Periode 2004-2009)

1 45 101

Minat Menonton anggota Dewan Perwakilan Daerah Tapanuli Selatan terhadap Berita Politik Di Metro TV ( Studi Korelasi Tentang Tayangan Berita Politik Dan Minat Menonton Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tapanuli Selatan Terhadap Metro TV )

1 39 143

Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Dprd) Periode 2009-2014 Terhadap Pengelolaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Kabupaten Subang

1 7 104

Optimalisasi pengawasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2007 oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surakarta menurut undang undang nomor 32 tahun 2004

0 5 89

PENDAHULUAN HUBUNGAN ANTARA PEMERINTAH DAERAH DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 4 23

EVALUASI TERHADAP ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2005 – 2007 SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN OLEH EVALUASI TERHADAP ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2005 – 2007 SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN OLEH DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

0 1 11

FUNGSI PENGAWASAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH TERHADAP PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH PADA DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN KUANTAN SINGINGI TAHUN 2012.

0 0 16

PELAKSANAAN HAK ANGGARAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN SOLOK BERDASARKAN PERATURAN DAERAH NOMOR 16 TAHUN 2OO3 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2OO4.

0 1 6

EVALUASI KEBIJAKAN ANGGARAN BELANJA NEGA

0 0 19

FUNGSI LEGISLASI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN DALAM PENETAPAN PERATURAN DAERAH ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DAERAH SKRIPSI

0 0 15