UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN Upaya Peningkatan Motivasi Dan Prestasi Belajar Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) (PTK Pembelajaran Matematika Ba

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR
MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)
(PTK Pembelajaran Matematika Bagi Siswa Kelas VII C Semester Genap
SMP Muhammadiyah 7 Surakarta)

Naskah Publikasi

Diajukan oleh:
RINI DEWI SAFITRI
A410090011

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

PERSETUJUAN
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR
MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)
(PTK Pembelajaran Matematika Bagi Siswa Kelas VII Semester Genap SMP

Muhammadiyah 7 Surakarta)

Naskah Publikasi

Diajukan oleh:
RINI DEWI SAFITRI
A410090011

Disetujui Untuk Dipertahankan di Hadapan
Dewan Penguji Skripsi S-1

Pembimbing

Rita P. Khotimah, S.Si., M.Sc
Tanggal:

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR
MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)
(PTK Pembelajaran Matematika Bagi Siswa Kelas VII Semester Genap SMP

Muhammadiyah 7 Surakarta)
Oleh
Rini Dewi Safitri1, Rita P. Khotimah2
1
Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMS, rindewsafitri@ymail.com
2
Staf Pengajar UMS Surakarta, rpramujiyanti@yahoo.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan, meningkatkan motivasi dan prestasi pokok
bahasan garis dan sudut dalam pembelajaran matematika melalui strategi
pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament. Jenis penelitian,
penelitian tindakan kelas (PTK). Subyek, siswa SMP. Jumlah siswa 28. Teknik
pengumpulan data, observasi, tes, catatan lapangan, dan dokumentasi. Untuk
menjamin keabsahan data digunakan teknik triangulasi. Teknik analisis
data,deskriptif kualitatif dengan analisis interaktif, terdiri dari reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan adanya
peningkatan motivasi dan prestasi pokok bahasan garis dan sudut. Hal ini dilihat
dari indikator motivasi: 1) mengerjakan tugas yang diberikan guru sebelum
tindakan28,57% dan setelah tindakan 71,43%,2) memperhatikanpenjelasan guru

sebelum tindakan 35,71 % dan setelah tindakan
75%,3) aktif dalam
pembelajaran sebelum tindakan 32,14% dan setelah tindakan 82,14%, dan 4)
memiliki semangat berkompetisi dalam prestasi 25% dan setelah tindakan
71,433%. Sedangkan indikator prestasi, siswa mencapai standar ketuntasan
minimal (KKM ≥60) sebelum tindakan 21,43% dan setelah tindakan
82,14%.Penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi pembelajaran kooperatif tipe
Teams Games Tournament meningkatkan motivasi dan prestasi belajar
matematika.
Kata kunci: motivasi; prestasi; pembelajaran kooperatif;teams games tournament

PENDAHULUAN
Pengetahuan

dan

pesat.Perkembangan

dua


teknologi
hal

tersebut

mengalami
memiliki

perkembangan
dampak

positif

yang
dan

negatif.Perkembangan teknologi ini dimulai dari negara maju, sehingga Indonesia
sebagai Negara berkembang perlu mensejajarkan diri dengan negara-negara yang
sudah maju.
Matematika merupakan bidang studi yang sangat penting dalam sistem

pendidikan di seluruh dunia. Negara yang mengabaikan matematika sebagai
prioritas utama akan tertinggal dari kemajuan segala bidang (terutama sains dan
teknologi), dibanding dengan negara lainnya yang memberikan tempat bagi
matematika sebagai subjek yang sangat penting (Moch. Masykur Ag dan Abdul
Halim Fathani, 2007:41). Untuk itu diperlukannya perhatian khusus dan
penguasaan terhadap matematika agar tidak tertinggal dengan negara lain.
Pada masa sekarang masih banyak kegiatan belajar yang menggunakan
cara konvensional, sehingga siswa kurang termotivasi dan cenderung bosan dalam
mengikuti pelajaran yang dapat mengakibatkan rendahnya prestasi siswa.
Pembelajaran yang menarik sangat diperlukan sehingga siswa senang untuk
belajar.Pembelajaran yang menyenengkan dan menantang dapat menumbuhkan
motivasi siswa.
Dalam kegiatan pembelajaran di kelas, siswa diharapkan dapat
meningkatkan motivasi yang diukur dari indikator: mengerjakan tugas yang
diberikan guru, memperhatikan penjelasan guru, aktif dalam pembelajaran, dan
memiliki semangat berkompetisisi dalam prestasi. Dengan adanya motivasi pada
diri siswa, maka akan membantu dalam pencapaian tujuan. Indikator prestasi
dilihat dari pencapaian siswa terhadap kriteria ketuntasan minimal (KKM ≥60).
Banyak siswa menganggap bahwa pelajaran matematika sangat sulit,
membosankan serta menakutkan sehingga berdampak terhadap prestasi siswa

yang masih rendah.Hal tersebut dapat disebabkan oleh, penyampaian materi yang
kurang menarik, pengelolaan kelas yang tidak terprogram, dan penggunaan

strategi yang kurang optimal serta rendahnya motivasi yang secara tidak langsung
mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di kelas VII C SMP
Muhammadiyah 7 Surakarta, mempunyai tingkat motivasi yang masih rendah,
meliputi : 1) mengerjakan tugas yang diberikan guru 8 siswa (28,57%), 2)
memperhatikan penjelasan guru 10 siswa (35,71%), 3) aktif dalam pembelajaran 9
siswa (32,14%), 4) memiliki semangat berkompetisi dalam prestasi 7 siswa
(25%). Sedangkan tingkat prestasi belajar matematika, terdapat 6 siswa (21,43%)
mencapai kriteria ketuntasan minimal ( ≥60). Dengan demikian siswa harus diberi
rangsangan melalui penggunaan strategi pembelajaran yang tepat, yaitu dengan
suatu strategi pembelajaran yang dapat memotivasi siswa dan merangsang siswa
untuk berprestasi.
Salah satu strategi yang dapat merangsang motivasi dan prestasi belajar
siswa di kelas yaitu strategi pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournaments (TGT). Menurut Slavin (Rusman, 2012:225) pembelajaran
kooperatif tipe TGT terdiri dari lima langkah tahapan, yaitu: 1) penyajian kelas
(class precentation), 2) belajar dalam kelompok (teams), 3) permainan (games), 4)

pertandingan (tournament), dan 5) penghargaan kelompok (team recognition).
Penelitian ini mengacu pada rumusan masalah: Adakah peningkatan
motivasi belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan strategi
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament dan adakah peningkatan
prestasi

belajar

siswa

setelah

dilakukan

pembelajaran

dengan

strategi


pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament.
Tujuan dari penelitian ini: (1) tujuan umum penelitian ini yaitu untuk
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar matematika, (2) tujuan khusus
penelitian ini yaitu meningkatkan motivasi belajar matematika siswa, dengan
indikator: mengerjakan tugas yang diberikan guru, memperhatikan penjelasan
guru, aktif dalam pembelajaran, dan memiliki semangat berkompetisisi dalam
prestasi, serta peningkatan prestasi belajar diukur dari indikator siswa mencapai
kriteria ketuntasan minimal (KKM ≥ 60) pada saat tournament.

METODE PENELITIAN
Jenis

Penelitian

ini

adalah

Penelitian


Tindakan

Kelas

(PTK)..Mahmud:2011:199)Action research pada hakikatnya merupakan rangkaian
“riset-tindakan-riset-tindakan-…”, yang dilakukan secara siklik (siklus) dalam
rangka memecahkan masalah sampai masalah tersebut terpecahkan
Waktu penelitian ini dilakukan selama empat bulan di kelas VII C SMP
Muhammadiyah 7 Surakarta, yaitu bulan November 2012 sampai dengan Februari
2013 dengan tiga siklus. Subyek penelitian ini yaitu siswa kelas VII C SMP
Muhammadiyah 7 Surakarta.Jumlah siswa 28, terdiri dari 17 siswa laki-laki dan
11 siswa perempuan.
Metode pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini, (1) metode
observasi digunakan untuk memperoleh data motivasi dengan menerapkan strategi
Teams Games Tournament, (2) metode tes digunakan untuk mengukur prestasi
belajar matematika siswa, metode tes berupa lembar kerja siswa yang dikerjakan
pada saat tournament, (3) metode dokumentasi meliputi daftar nama siswa, daftar
motivasi siswa, daftar nilai siswa, RPP, materi, LKS, pedoman observasi, catatan
lapangan, lembar tanggapan guru, foto setiap pelaksanaan tindakan, daftar
anggota kelompok, rata-rata skor tim, daftar nama siswa pada meja

tournament,pedoman penghitungan skor tournament, dan (4)catatan lapangan
meliputi kegiatan tindak mengajar (dilakukan oleh guru), tindak belajar
(dilakukan oleh siswa) dan penarikan makna (kesimpulan pembelajaran yang telah
dilakukan).Teknik analisis data yang digunakan, teknik analisis data komparatif
dan kritis.Analisis komparatif digunakan untuk menganalisis data yang berkaitan
dengan siswa, sedangkan kritis digunakan untuk data yang berkaitan dengan guru.
Teknik analisis data menggunakan model alur yang terdiri dari reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Penelitian ini menggunakan triangulasi dengan jalan memanfaatkan
peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat
kepercayaan data.Pemanfaatan pengamat lainnya dalam hal ini adalah guru
matematika dan peneliti.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Observasi awal dilakukan pada Senin, 12 November 2012 pukul 09.1510.35 dengan tujuan memperoleh data awal yang digunakan sebagai dasar
penelitian. Dalam observasi ini, dari 28 siswa: mengerjakan tugas yang diberikan
guru 8 siswa (28,57%), memperhatikan penjelasan guru 10 siswa (35,71%), aktif
dalam pembelajaran 9 siswa (32,14%), dan memiliki semangat berkompetisisi
dalam prestasi 7 siswa (25%). Rendahnya motivasi tersebut berdampak pada hasil
yaitu siswa mencapai kriteria ketuntasan minimal 6 siswa (21,43%) (KKM ≥60).

Berdasarkan hasil observasi pendahuluan dapat disimpulkan bahwa motivasi dan
prestasi belajar matematika di kelas VII C masih rendah.
Penelitian ini dilakukan dalam tiga putaran dengan masing-masing putaran
terdiri dari satu pertemuan (80 menit). Penelitian terinci sebagai berikut:
1. Tindakan Kelas Siklus I
Tindakan kelas putaran I dilaksanakan pada Kamis, 31Januari
2013mulai pukul 07.00 sampai pukul 08.20, jumlah siswa yang hadir 28 siswa.
Materi yang dipelajari pada putaran I adalah pengertian sudut dan besaran
sudut.
a. Tindak Mengajar
Pembelajaran dimulai dengan salam dan do’a, kemudian presensi
kehadiran siswa. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Peneliti membagi kelas menjadi 7 kelompok dengan masing-masing
kelompok 4 siswa dengan kemampuan heterogen.Kemudian

guru

menjelaskan materi. Guru membagikan lembar latihan soal untuk
didiskusikan dengan anggota kelompok, dan mempersilakan siswa untuk
bertanya bagian yang belum dipahami.
Guru membagi siswa ke meja tournament, dengan setiap meja terdiri
dari empat siswa dari kelompok yang berbeda-beda. Masing-masing meja
dibagikan soal dan kartu jawaban bernomor, kemudian masing-masing
siswa berlomba mengerjakan soal pada kartu jawaban dengan jawaban yang
benar.Kemudian menjelasakan cara pengerjaan lembar kerja.

Setelah tournament selesai guru menghitung perolehan skor pada
saat tournament.Kemudian menghitung nilai masing-masing kelompok
dengan cara menjumlahkan nilai masing-masing anggota kelompok pada
saat game dibagi dengan banyaknya anggota. Setelah itu, diumumkan untuk
3 peringkat kelompok teratas dan memberi hadiah sebagai simbol
penghargaan.
Pada akhir pembelajaran, guru mengajak siswa menyimpulkan
materi yang telah dipelajari. Guru memberikan PR materi yang telah
dipelajari serta menginformasikan kepada siswa untuk mempelajari materi
selanjutnya yaitu tentang jenis-jenis sudut.
b. Tindak Belajar
Siswa masih gaduh saat pembelajaran, sebagian siswa tidak
memperhatikan penjelasan guru, siswa belum begitu paham tentang strategi
yang digunakan, banyak siswa yang protes untuk penggantian kelompok,
banyak siswa yang masih melihat jawaban teman, siswa berebut kartu
jawaban.Beberapa siswa sudah berani bertanya atau mengemukakan ide
mereka.
Pada

tindakan

kelas

putaran

I,

indikator-indikator

motivasimengalami peningkatan dengan data:mengerjakan tugas yang
diberikan guru 14 siswa (50%),memperhatikan penjelasan guru 15 siswa
(53,57%),aktif dalam pembelajaran 17 siswa (60,71%), dan memiliki
semangat

berkompetisi

dalam

prestasi

12

siswa

(42,86%).Sedangkanindikator prestasi yaitu, siswa mencapai kriteria
ketuntasan minimal (KKM ≥60)14 siswa (50%).
2. Tindakan Kelas Putaran II
Tindakan kelas putaran II dilaksanakan pada Jum’at, 1 Februari 2013
mulai pukul 09.15 sampai pulul 10.35,siswa yang hadir 28 siswa. Materi yang
dipelajari pada putaran II adalah jenis-jenis sudut.
a. Tindak Mengajar
Tindak mengajar yang dilakukan oleh peneliti.Tindak mengajar
putaran II ini mengacu dari hasil refleksi putaran I sehingga mengalami

perbaikan.Sebelum memasuki kelas, diinformasikan kepada siswa untuk
duduk bersebelahan dengan kelompoknya.
Guru mengawali pembelajaran dengan salam dan presensi siswa,
dalam pelaksanaan tindakan kelas putaran II ini guru menerapkan strategi
pembelajaran sama seperti putaran I tetapi mengalami perbaikan-perbaikan
antara lain: guru mengingatkan siswa bahwa keseriusan belajar masingmasing siswa menentukan keberhasilan kelompok, memotivasi siswa
dengan memberikan hadiah atau penghargaan bagi kelompok yang menang,
memberikan teguran kepada siswa yang gaduh, agar kelas menjadi tenang,
dan guru membagikan soal dan kartu jawaban bernomor kepada masingmasing siswa pada masing-masing meja tournament.
b. Tindak Belajar
Secara umum, tindakan kelas putaran II dengan menerapkan strategi
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament sudah berjalan
dengan baik.Suasana kelas yang mulai lebih tenang, siswa yang
memperhatikan penjelasan guru semakin banyak, siswa sudah mulai
mengerti dengan strategi pembelajaran yang digunakan, sedikit siswa protes
pada guru agar kelompok diganti dan siswa ada yang masih melihat jawaban
teman mengalami penurunan. Beberapa siswa sudah berani bertanya atau
mengemukakan ide merekang berani mengerjakan soal di depan kelas.
Berdasarkan pembelajaran secara keseluruhan pada tindakan kelas
putaran II, perilaku siswa yang berhubungan dengan permasalahan dalam
penelitian ini dari 28 siswa kelas VII C disimpulkan, mengerjakan tugas
yang diberikan guru 17 siswa (60,71%),memperhatikan penjelasan guru 17
siswa (60,71%),aktif dalam pembelajaran 19 siswa (67,86%), dan memiliki
semangat berkompetisisi dalam prestasi 18 siswa (64,29%). Indikator
prestasi yaitu, siswa mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM ≥60)19
siswa (67,86%).
3. Tindakan Kelas Putaran III
Tindakan kelas putaran III dilaksanakan pada pada Kamis,7 Februari
2013 mulai pukul 07.00 sampai pulul 08.20, jumlah siswa yang hadir 28 siswa.

Materi yang dipelajari pada putaran IIIyaitu hubungan antarsudut jika dua garis
sejajar dipotong oleh garis lain.
a. Tindak Mengajar
Tindak mengajar yang dilakukan oleh peneliti.Tindak mengajar
putaran III ini mengacu dari hasil refleksi putaran II sehingga mengalami
perbaikan.Sebelum memasuki kelas, diinformasikan kepada siswa untuk
duduk bersebelahan dengan kelompoknya. Guru membagi soal dan kartu
jawaban bernomor dalam satu bendel untuk masing-masing siswa pada
masing-masing meja tournament.
Guru mengawali pembelajaran dengan salam dan presensi siswa,
dalam pelaksanaan tindakan kelas putaran III ini guru menerapkan strategi
pembelajaran sama seperti putaran II tetapi mengalami perbaikan-perbaikan
antara lain: guru mengingatkan siswa bahwa keseriusan belajar masingmasing siswa menentukan keberhasilan kelompok, memotivasi siswa
dengan memberikan hadiah atau penghargaan bagi kelompok yang menang,
memberikan taguran kepada siswa yang gaduh, agar kelas menjadi tenang,
dan menciptakan suasana kelas yang menumbuhkan percaya diri siswa
terhadap kemampuannya..
b. Tindak Belajar
Secara umum, tindakan kelas putaran III dengan menerapkan strategi
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament sudah berjalan
dengan baik.Suasana kelas yang mulai lebih tenang, siswa yang
memperhatikan penjelasan guru semakin banyak, siswa sudah mulai
mengerti dengan strategi pembelajaran yang digunakan, sedikit siswa protes
pada guru agar kelompok diganti dan siswa ada yang masih melihat jawaban
teman mengalami penurunan. Beberapa siswa sudah berani bertanya atau
mengemukakan ide merekang berani mengerjakan soal di depan kelas.
Berdasarkan pembelajaran secara keseluruhan pada tindakan kelas
putaran III, perilaku siswa yang berhubungan dengan permasalahan dalam
penelitian ini dari 28 siswa kelas VII C disimpulkan, mengerjakan tugas
yang diberikan guru 17 siswa (60,71%),memperhatikan penjelasan guru 17

siswa (60,71%),aktif dalam pembelajaran 19 siswa (67,86%), dan memiliki
semangat berkompetisisi dalam prestasi 18 siswa (64,29%). Indikator
prestasi yaitu, siswa mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM ≥60)19
siswa (67,86%).
Berdasarkan
tindakanputaranIII,

kegiatan
tindak

pembelajaran

belajar

siswa

sampai

yang

berakhirnya

berkaitan

dengan

permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini mengalami perubahan
yang positif.Hasil penelitian pada tindakan kelas putaranIII diperoleh
kesepakatan bahwa strategi pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournament dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar matematika.
Secara ringkas data perubahan hasil tindakan kelas tentang
motivasidan

prestasi

belajaranmatematika

siswa

dengan

strategi

pembelajaran siklus dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut.
Tabel 1
Profil Motivasi Kelas
No

1

2

3

Motivasi Siswa

mengerjakan tugas

Putaran

Putaran

Putaran

Awal

I

II

III

8 siswa

14 siswa 17 siswa

yang diberikan guru

(28,57%) (50%)

memperhatikan

10 siswa

penjelasan guru

(35,71%) (53,57%) (60,71%)

aktif dalam
pembelajaran

4

Kondisi

9 siswa

20 siswa

(60,71%)

(71,43%)

15 siswa 17 siswa

21 siswa

17 siswa

(32,14%) (60,71%)

19 siswa

(75%)
23 siswa

(67,86%) (82,14%)

memiliki semangat

7 siswa

12 siswa

18 siswa

20 siswa

berkompetisisi dalam

(25%).

(42,86%)

(64,29%) (71,43%)

prestasi
Tabel 2
Profil Prestasi
No

Prestasi Siswa

Kondisi

Putaran

Putaran

Putaran

Awal

I

II

III

1

Mencapai kriteria
ketuntasan minimal

3 siswa

14 siswa

(10,71%)

(50%)

19 siswa

23 siswa

(67,86%) (82,14%)

(KKM ≥60)
Lebih jelasnya perhatikan grafik peningkatan motivasi dan prestasi pada
gambar 1 dan gambar 2.

Gambar 1
Grafik Peningkatan Motivasi
25
B
a
n
y
a
k
S
i
s
w
a

Mengerjakan tugas
yang diberikan guru

20

Memperhatikan
penjelasan guru

15
10

Aktif dalam
pembelajaran

5
0
Kondisi Putaran I Putaran II Putaran
Awal
III

Memiliki semangat
berkompetisi dalam
prestasi

Tindakan Kelas

Gambar 2
Grafik Peningkatan Prestasi
B 25
a
n 20
y
a 15
k

Mencapai kriteria
ketuntasan minimal
KKM≥60

S 10
i
s
w
a

5
0
Kondisi Putaran I Putaran II Putaran
Awal
III
Tindakan Kelas

Eun Kyoung Um , James Corter and Kikumi Tatsuoka (2005) dalam
penelitiannya menyimpulkan bahwa model Structural Equation Analysis motivasi
intrinsik positif dan dukungan otonomi positif meningkatkan prestasi belajar
matematika.Sedangkan Dylan Wiliam, Clare Lee, Christine Harrison dan Paul
Black (2010) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa pengembangan strategi
penilaian normatif meningkatkan prestasi belajar matematika.
Berdasarkan hasil observasi pendahuluan, diperoleh kondisi awal motivasi
dan prestasi belajar matematika rendah. Siswa yang mencapai ketuntasan pada
saat ulangan 6 siswa (21,43%). Rendahnya motivasi dan prestasi disebabkan oleh
cara mengajar guru yang konvensional.
Penelitian dengan menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe Teams
Games Tournament memperoleh hasil sesuai tujuan, yakni motivasi dan prestasi
belajar matematika meningkat.
Setelah diadakan penelitian diperoleh hasil, ada peningkatan motivasi
belajar matematika siswa.Tindakan yang dilakukan guru untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa yaitu dengan menerapkan strategi pembelajaran kooperatif
tipe Teams Games Tournament.Tujuannya adalah untuk menciptakan suasan
pembelajaran yang menarik, menantang dan menyenangkan sehingga siswa
termotivasi untuk belajar.
Hal ini sesuai dengan pendapat Mr. Washington (Schunk, 2012:2 20) yang
menyatakan bahwa pembelajaran harus menantang dan menarik, dengan tetap
memperhatikan kemampuan siswa yang berbeda.Penerapan strategi kooperatif
tipe Teams Games Tournament menempatkan siswa ke dalam kelompok dengan
kemampuan yang heterogen dan dengan adanya permainan dapat menantang
siswa untuk menjadi pemenang, sehingga siswa termotivasi untuk belajar lebih
giat.Menurut Isjoni (2007:57) teman sebaya (kelompok) dapat digunakan secara
efektif di kelas untuk meningkatkan motivasi siswa, siswa bisa bertanya terlebih
dahulu kepada temannya untuk materi yang belum dipahami dan baru bertanya
kepada guru jika teman yang ditanya belum mengerti materi tersebut.

Setelah diadakan penelitian diperoleh hasil, ada peningkatan prestasi
belajar matematika siswa.Tindakan yang dilakukan guru untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa yaitu dengan menerapkan strategi pembelajaran kooperatif
tipe Teams Games Tournament. Tujuannya adalah agar siswa dapat bekerja sama
dalam menyelesaikan masalah, menciptakan suasana pembelajaran yang menarik,
menantang dan menyenangkan sehingga siswa senang untuk belajar.
Pembelajaran yang menarik dan menyenangkan lebih disukai siswa,
sehingga ketika siswa merasa senang maka akan berdampak positif dan mampu
meningkatkan prestasi belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Wenstzel (Schunk,
2012: 241) motivasi kelompok merupakan hal penting, penelitian menunjukkan
bahwa perilaku anak-anak dan para remaja yang prososial dan bertanggung jawab
memprediksi berbagai hasil prestasi.Kerja kelompok lebih efektif dan biasanya
berkinerja lebih baik daripada bekerja secara individu. Dengan adanya kelompok
maka siswa mampu bekerja sama dalam memecahkan masalah.
Berdasarkan data dan mengacu pada penelitian relevan yang telah
diuraikan di atas, tindak mengajar yang telah dilakukan oleh guru selama
pelaksanaan tindakan kelas menunjukkan bahwa guru telah melaksanakan
pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran kooperatif tipe Teams
Games Turnament, sehingga motivasi siswa dapat meningkat.

SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara
kolaborasi antara peneliti dan guru matematika dapat disimpulkan bahwa melalui
strategi pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament dapat
meningkatkan motivasi dan prestasi belajar matematika.Hal tersebut dapat dilihat
dari beberapa indikator sebagai berikut:
1.

Motivasi
a.

Mengerjakan tugas yang diberikan guru
Berdasarkan data hasil tindakan kelas putaran I sampai III, siswa
mengerjakan tugas yang diberikan guru mengalami peningkatan. Pada

putaran I 14 siswa (50%), putaran II 17 siswa (60,71%), dan pada putaran
III (71,43%).
b.

Siswa memperhatikan penjelasan guru
Berdasarkan data hasil tindakan kelas putaran I sampai III, siswa
memperhatikan penjelasan guru mengalami peningkatan. Pada putaran I
15 siswa (53,57%), dan pada putaran II 17 siswa (60,71%), dan putaran
III 21 siswa (75%).

c.

Siswa aktif dalam pembelajaran
Berdasarkan data hasil tindakan kelas putaran I sampai III, siswa aktif
dalam pembelajaran mengalami peningkatan. Pada putaran I 17 siswa
(60,71%), putaran II 19 siswa (67,86%), dan pada putaran III 23 siswa
(82,14%).

d.

Siswa memiliki semangat berkompetisi dalam prestasi
Berdasarkan data hasil tindakan kelas putaran I sampai III, siswa
memiliki semangat berkompetisi dalam prestasi mengalami peningkatan.
Pada putaran I 12 siswa (42,86%), putaran II 18 siswa (64,29%), dan
pada putaran III 20 siswa (71,43%).

2.

Prestasi
Strategi pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament dapat
meningkatkan prestasi belajar matematika siswa.Hal ini dapat dilihat dari
semakin banyaknya siswa yang nilainya memenuhi KKM (≥60) setelah
dilakukan tindakan pada setiap putaran.Pada tindakan kelas putaran I
sebanyak 14 siswa (50%), tindakan kelas putaran II sebanyak 19 siswa
(67,86%), dan tindakan kelas putaran III sebanyak 23 siswa (82,14%) yang
mencapai kriteria ketuntasan minimal(KKM ≥ 60).

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini dalam upaya meningkatkan

motivasi dan prestasi belajar matematika melalui strategi pembelajaran kooperatif
tipe Teams Games Tournament, maka diajukan sejumlah saran sebagai berikut:

1.

Terhadap Guru Matematika
a.

Guru matematika hendaknya memberikan perhatian dan bimbingan
secara menyeluruh terhadap siswa dan bersikap ramah terhadap siswa
agar siswa berani mengemukakan pendapat.

b.

Guru hendaknya menerapkan strategi pembelajaran yang memperhatikan
kemampuan siswa, yaitu setiap siswa memiliki kemampuan yang
berbeda, misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournament agar siswa merasa mendapat perhatian yang sama dan dapat
menciptakan motivasi belajar siswa.

c.

Guru matematika hendaknya tidak mendominasi kegiatan pembelajaran,
karena siswa cenderung bosan dan cukup sebagai fasilitator.

2.

Terhadap Siswa
a.

Siswa sebaiknya membiasakan diri memperdalam materi yang telah
dipelajari dan mempelajari materi yang akan dipelajari selanjutnya.

b.

Siswa harus berani bertanya tentang materi yang belum dipahami.

c.

Siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaan rumah yang
diberikan.

d.

Siswa bisa bekerja sama dalam mengelola kelas agar kelas nyaman untuk
belajar.

3.

Terhadap Peneliti Selanjutnya
Untuk penelitian berikutnya maka penelitian lebih lanjut lagi guna
mengatasi permasalahan-permasalahan yang muncul dalam pembelajaran
matematika. Hal ini dilakukan agar proses belajar mengajar di sekolah
berjalan efektif dan efisien, sesuai dengan yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA
Dylan Wiliam, Clare Lee, Christine Harrison, & Paul Black. 2012. Teachers
developing assessment for learning: impact on student achievement.
Carfax Publishing. Assessment in Education, Vol. 11, No. 1
Eun Kyoung Um, James Corter, dan Kikumi Tatsuoka. 2005. Motivation,
Autonomy Support, and Mathematics Performance: A Structural
Equation Analysis. Teachers College: Columbia University.
Isjoni. 2007. Cooperative Learning: Mengembangkan Kemampuan Belajar
Kelompok. Bandung: Alfabeta
Mahmud.2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia
Rusman. 2012. Model-model Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada
Schunk, Dale H., dkk. 2012. Motivasidalam Pendidikan: Teori, Penelitian, dan
Aplikasi. Jakarta: Indeks
Slavin, E. Robert. 2009. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik.
Bandung: Nusa Media
Sutama.2011. Penelitian Tindakan Teori dan Praktek dalam PTK, PTS, dan
PTBK. Semarang: Citra Mandiri Utama

Dokumen yang terkait

Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation

0 7 205

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) pada Siswa Kelas IV Semester 2 SDN Blotongan

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) pada Siswa Kelas IV Semester 2 SDN Blotongan 01 Salatiga Tahun 2014/2015

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) pada Siswa Kelas IV Semester 2 SDN Blotongan 01 Salatiga Tahun 2014/2015

0 0 61

1.1 Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Berbantuan Kartu Domino Matematika

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Berbantuan Kartu Domino Matematika Kelas V SD Negeri Gondoriyo

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Berbantuan Kartu Domino Matematika Kelas V SD Negeri Gondoriyo

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Berbantuan Kartu Domino Matematika Kelas V SD Negeri Gondoriyo

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Berbantuan Kartu Domino Matematika Kelas V SD Negeri Gondoriyo

0 1 74

Pengaruh Model Pembelajaran Teams Games Tournament Termodifikasi Berbasis Outbound Terhadap Prestasi Belajar Fisika Ditinjau Dari Motivasi Belajar

0 2 18