Selanjutnya
P E R S E T U D J U A N
P 0 K 0 K
antara
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
,
dengan
JAJASAN FRIEDRICH NAUMANN di BONN-BAD GODESBERG
-
2 -
Pemerintah Republik Indonesia
- diwakili oleh Duta Besar Republik Indonesia di
Republik Federasi Djerman, Prof. Dr. Yusuf Ismail -
,
-
selandjutnja disebut "Pemerintah"
dan
Jajasan Friedrich Naumann di Bonn - Bad Godesberg
- diwakili oleh Ketuanja, bekas Menteri Negara-Bagian
Dipl. Ingenieur Gerhard Kienbaum
-
selandjutnja disebut "Jajasan"
B e r k e i n g i n a n
untuk mempergiat
hubungan persahabatan antara kedua belah pihak,
B e r k e h e n d a k untuk mempererat kerdjasama dalam
bidang pendidikan dari Rakjat Indonesia.
T e 1 a h
m e n j e t
u d j u i
hal-hal sebagai berikut:
-3-
- J -
Pasal 1
(1) Jajasan akan turut memadjukan usaha pendidikan di
Indonesia demi kepentingan Rakjat Indonesia.
(2) Usaha Jajasan ini mentjakup program-program pendidikan
serta bantuan-bantuan bentuk lainnja di Republik
Indonesia dan di Republik Federasi Djerman.
Pasal 2
(1) Dalam batas kemampuan keuangannja, Jajsan akan menjokong
program-program tersebut dengan bantuan keuangan dan
bantuan tenaga ahli. Bantuan ini djuga meliputi pembelian
den pengiriman alat-alat serta bahan-bahan lainnja oleh
Jajasan.
(2) Tjara-tjara pelaksanaan jang terperintji akan ditetapkan
dalam suatu persetudjuan jang akan diadakan antara
Jajasan dengan pihak berwenang jang ditundjuk oleh
Pemerintah.
(J) Dalam melakukan usaha untuk mentjapai tudjuan bersama
seperti dinjatakan didalam persetudjuan ini, Jajasan akan
mengadakan kerdjasama erat dengan Pemerintah Republik
Indonesia.
-4-
- 4 -
Pasal J
(1) Pemerintah akan:
1. Memberikan setiap waktu kepada para pedjabat staf
Jajasan,
jang ditempatkan di Indonesia dalam rangka
pelaksanaan persetudjuan ini, izin untuk setiap kali
memasuki atau meninggalkan Indonesia serta izin kerdja
dan v
tinggal jang diperlukan, bebas dari bea.
セ@
2. Memberikan kepada para pedjabat staf Jajasan kelonggaran-kelonggaran jang sama seperti jang diberikan
kepada tenaga-tenaga ahli Djerman sebagaimana tertjantum dalam persetudjuan antara Pemerintah Republik
Indonesia dan Pemerintah Republik Federasi Djerman
perihal Kerdjasama Ekonomi dan Tehnik.
J.
Memberikan kepada para anggauta staf Djerman dari
Jajasan suatu kartu tanda pengenal dimana dinjatakan
bahwa pedjabat-pedjabat Indonesia jang berwenang akan
memberikan bantuan kepadanja dalam mendjalakan tugastugas jang diserahkan kepada mereka.
4.
Memberikan kebebasan daripada bea-bea pelabuhan, beabea impor & ekspor serta padjak-padjak lainnja bagi
barang-barang jang dikirimkan oleh atau atas nama
Jajasan.
(2) Pemerintah akan memberikan kepada wakil-wakil Jajasan
bantuan seperlunja serta perlindungan baik mengenai diri
maupun milik pribadinja.
-5-
,
- 5 Pasal 4
(1) Persetudjuan ini mulai berlaku pada tanggal ditandatanganinja.
(2) Persetudjuan ini 、セ。エ@
diachiri oleh salah satu pihak
jang bersangkutan dengan pemberitahuan tertulis selambatlambatnja enam bulan sebelumnja.
Pasal .5
Persetudjuan ini disusun dalam enam naskah asli, dua
rangkap masing-masing dalam bahasa Indonesia, Dj e rman
dan Inggeris jang ketiga-tiga teksnja mempunjai kekuatan
jang sjah .
Bonn, tanggal 26 April 1971
Atas nama
Atas nama
Pe merintah Republik Indonesia
Jajasan Friedrich Naumann
Signed
Signed
R a h m e n
V e r
e i
n b a r u n g
zwischen
der REGIERUNG der REPUBLIK INDONESIEN
und
der FRIEDRICH-NAUMANN-STIFTUNG in BONN BAD-GODESBERG
- 2 -
Die Regierung der Republik Indonesien
- vertreten durch den Botschafter der Republik
Indonesien in der Bundesrepublik Deutschland,
Herrn Prof. Dr. Yusuf Ismail -,
- nachfolgend
11
Regierung" genannt,
und
der Friedrich-Naumann-Stiftung in Bonn-Bad Godesberg
- vertreten durch Herrn Staatsminister a.D.
Dipl. Ing. Gerhard Kienbaum MdB
- nachfolgend
11
Stiftung 11 genannt,
in dem Bestreben, die freundschaftlichen Beziehungen
zu vertiefen,
in dem Wunsch, die Zusammenarbeit auf dem Gebiet der
Ausbildung der indonesischen Bevolkerung zu starken,
haben folgendes vereinbart:
-J-
- 3 -
Artikel 1
(1)
Die Stiftung fordert zum Wohle der indonesischen Bevolkerung das Ausbildungswesen in Indonesien.
(4)
Diese Forderung durch die Stiftung umfaBt Ausbildungsprogramme und andere Formen der Hilfe in Indonesien
und in der Bundesrepublik Deutschland.
Artikel 2
( 1)
Die Stif'tung untersttitzt im Rahmen ihrer finanziellen
Moglichkeiten diese Programme, indem sie finanzielle
und personelle Hilfe leistet. Hierzu gehort auch Kauf
und Lieferung von Ausrtistungs- und anderen Gegenstanden
durch die Stiftung.
(2)
Die Einzelheiten der Durchftihrung sind jeweils Gegenstand einer Vereinbarung zwischen der Stiftung und
einer von der Regierung hierftir bezeichneten Stelle.
(J)
In der Verwirklichung der gemeinsamen Ziele, wie sie
in dieser Rahmen-Vereinbarung niedergelegt sind, wird
die Stiftung mit der Hegierung der Republik Indonesien
eng und vertrauensvoll zusammenarbeiten.
-4-
- 4 -
Artikel J
(1) Die Regierung
1. Gewahrt den Mitarbeitern der Stiftung, die zur Durchftihrung dieser Vereinbarung nach Indonesien entsandt
werden,
jederzeit die Ein- und Ausreise und die not-
wendigen Arbeits- und Aufenthaltsgenehmigungen abgabef'rei;
2. Raumt den Mitarbeitern die gleichen Vergtinstigungen
ein, wie sie f'tir die Fachkrafte der Deutschen Technischen Hilfe nach dem Abkommen zwischen der Regierung
der Bundesrepublik Deutschland und der Regierung der
Republik Indonesien tiber wirtschaftliche und technische Zusammenarbeit vereinbart sind;
J.
Stellt den deutschen Mitarbeitern der Stiftung einen
Ausweis aus, in dem ihnen die Untersttitzung der
s taat lichen Dienststellen ftir ihre Aufgaben zugesagt
wird;
4. Befreit die im Auftrag oder Namen der Stiftung gelieferten Gegenstande von
h。ヲ・ョ「ァセ@
Ein- und Aus-
fuhrabgaben und sonstige n offentlichen Abgaben.
(2) Die Regierung gewahrt den Mitarbeitern der Stiftung hinreichend Hilfe und Schutz ihrer Person und ihres
Eigentums.
-5-
- 5 -
Artikel
4
(1) Diese Vereinbarung tritt am Tage ihrer Unterzeichnung
in Kraft.
(2) Diese Vereinbarung kann von jeder Vertragspartei
schriftlich mit 6-monatiger Frist beendet werden.
Artikel 5
Diese Vereinbarung ist gefertigt in sechs Urschriften,
je zwei in indonesischer, deutscher und englischer
Sprache, wobei jeder Wortlaut gleichermaBen verbindlich ist.
Bonn, am 26. April 1971
Ftir die
Ftir die
REGIERUNG DER REPUBLIK INDONESIEN
FRIED RI Cll-NAUMANN -STIFTUNG
Signed
Signed
B a s i
c
A g r e e m e n t
between
the GOVERNMENT of the· REPUBLIC of INDONESIA
and
the FRIEDRICH NAUMANN FOUNDATION in BONN-BAD GODESBERG
-
2 -
The Government of the Republic of Indonesia
-
represented by the Ambassador of the Republic
of Indonesia in the Federal Republic of Germany,
Mr. Prof. Dr. Yusuf Ismail -,
- hereinafter referred to as
"the Government",
and
the Friedrich Naumann Foundation in Bonn-Bad Godesberg
-
represented by its Chairman, former Minister of State,
Mr.
Dipl. Ing. Gerhard Kienbaum M.P.,
- hereinafter referred to as "the Foundation",
anxious to intensify mutual friendly relations,
desiring to strengthen the co-operation in the field of
education of the Indonesian people,
have agreed as follows:
-3-
- 3 -
Article 1
(1) The Foundation shall promote education in Indonesia
for the benefit of the Indonesian people.
(2) This promotion by the Foundation includes training
programmes and other forms of aid, both in the
Republic of Indonesia and in the Federal Republic of
Germany.
Article 2
(1) Within the framework of its financial po ss ibilitie s
the Foundation supports those programmes financi a lly
a nd by expert assistance. This al s o includes the
purchase and delivery of equipment and other commodities by the Foundation.
(2) The details of such implementation shall be laid down
in an agreement to be concluded between the Foundation
and the authority indicated by the Government.
(J) In the realization of the common aims presented in this
agreement the Foundation will closely co-op e rate with
the Government of the Republic of Indonesia.
-4 -
- 4 -
Article 3
(1) The Government shall
1. Permit the staff members of the Foundation dispatched
to Indonesia in the framework of the implementation
of this Agreement to enter or leave the country at any
time, and grant them work and residence permits as
required, free of charge;
2. Grant the staff members the same privileges as accorded to German Technical Assistance experts in the
Agreement between the Government of the Republic of
Indonesia and the Government of the Federal Republic
of Germany concerning Economic and Technical Cooperation.
J.
Issue to the German members of the Foundation staff
an identity card containing an assurance that the
national authorities will assist them in the performance of the tasks assigned to them;
4. Exempt the articles supplied by or on behalf of the
Foundation from harbour dues, import and export
duties and other public charges.
(2) The Government shall afford the representatives of the
Foundation adequate assistance and protection both as
regards their person and their property.
-5-
- 5 -
Article
4
(1) The present Agreement shall enter into force on the
date of signature thereof.
(2) This Agreement may be terminated by either Contracting
Party by written notice
セエ@
least six months in advance.
Article 5
This Agreement is done in six originals, two each in
the Indonesian, the German and the English language,
all six texts being equally authentic.
Bonn, April 26, 1971
For the
For the
GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF
FRIEDRICH NAUMANN STIFTUNG
INDONESIA
Signed
Signed
P 0 K 0 K
antara
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
,
dengan
JAJASAN FRIEDRICH NAUMANN di BONN-BAD GODESBERG
-
2 -
Pemerintah Republik Indonesia
- diwakili oleh Duta Besar Republik Indonesia di
Republik Federasi Djerman, Prof. Dr. Yusuf Ismail -
,
-
selandjutnja disebut "Pemerintah"
dan
Jajasan Friedrich Naumann di Bonn - Bad Godesberg
- diwakili oleh Ketuanja, bekas Menteri Negara-Bagian
Dipl. Ingenieur Gerhard Kienbaum
-
selandjutnja disebut "Jajasan"
B e r k e i n g i n a n
untuk mempergiat
hubungan persahabatan antara kedua belah pihak,
B e r k e h e n d a k untuk mempererat kerdjasama dalam
bidang pendidikan dari Rakjat Indonesia.
T e 1 a h
m e n j e t
u d j u i
hal-hal sebagai berikut:
-3-
- J -
Pasal 1
(1) Jajasan akan turut memadjukan usaha pendidikan di
Indonesia demi kepentingan Rakjat Indonesia.
(2) Usaha Jajasan ini mentjakup program-program pendidikan
serta bantuan-bantuan bentuk lainnja di Republik
Indonesia dan di Republik Federasi Djerman.
Pasal 2
(1) Dalam batas kemampuan keuangannja, Jajsan akan menjokong
program-program tersebut dengan bantuan keuangan dan
bantuan tenaga ahli. Bantuan ini djuga meliputi pembelian
den pengiriman alat-alat serta bahan-bahan lainnja oleh
Jajasan.
(2) Tjara-tjara pelaksanaan jang terperintji akan ditetapkan
dalam suatu persetudjuan jang akan diadakan antara
Jajasan dengan pihak berwenang jang ditundjuk oleh
Pemerintah.
(J) Dalam melakukan usaha untuk mentjapai tudjuan bersama
seperti dinjatakan didalam persetudjuan ini, Jajasan akan
mengadakan kerdjasama erat dengan Pemerintah Republik
Indonesia.
-4-
- 4 -
Pasal J
(1) Pemerintah akan:
1. Memberikan setiap waktu kepada para pedjabat staf
Jajasan,
jang ditempatkan di Indonesia dalam rangka
pelaksanaan persetudjuan ini, izin untuk setiap kali
memasuki atau meninggalkan Indonesia serta izin kerdja
dan v
tinggal jang diperlukan, bebas dari bea.
セ@
2. Memberikan kepada para pedjabat staf Jajasan kelonggaran-kelonggaran jang sama seperti jang diberikan
kepada tenaga-tenaga ahli Djerman sebagaimana tertjantum dalam persetudjuan antara Pemerintah Republik
Indonesia dan Pemerintah Republik Federasi Djerman
perihal Kerdjasama Ekonomi dan Tehnik.
J.
Memberikan kepada para anggauta staf Djerman dari
Jajasan suatu kartu tanda pengenal dimana dinjatakan
bahwa pedjabat-pedjabat Indonesia jang berwenang akan
memberikan bantuan kepadanja dalam mendjalakan tugastugas jang diserahkan kepada mereka.
4.
Memberikan kebebasan daripada bea-bea pelabuhan, beabea impor & ekspor serta padjak-padjak lainnja bagi
barang-barang jang dikirimkan oleh atau atas nama
Jajasan.
(2) Pemerintah akan memberikan kepada wakil-wakil Jajasan
bantuan seperlunja serta perlindungan baik mengenai diri
maupun milik pribadinja.
-5-
,
- 5 Pasal 4
(1) Persetudjuan ini mulai berlaku pada tanggal ditandatanganinja.
(2) Persetudjuan ini 、セ。エ@
diachiri oleh salah satu pihak
jang bersangkutan dengan pemberitahuan tertulis selambatlambatnja enam bulan sebelumnja.
Pasal .5
Persetudjuan ini disusun dalam enam naskah asli, dua
rangkap masing-masing dalam bahasa Indonesia, Dj e rman
dan Inggeris jang ketiga-tiga teksnja mempunjai kekuatan
jang sjah .
Bonn, tanggal 26 April 1971
Atas nama
Atas nama
Pe merintah Republik Indonesia
Jajasan Friedrich Naumann
Signed
Signed
R a h m e n
V e r
e i
n b a r u n g
zwischen
der REGIERUNG der REPUBLIK INDONESIEN
und
der FRIEDRICH-NAUMANN-STIFTUNG in BONN BAD-GODESBERG
- 2 -
Die Regierung der Republik Indonesien
- vertreten durch den Botschafter der Republik
Indonesien in der Bundesrepublik Deutschland,
Herrn Prof. Dr. Yusuf Ismail -,
- nachfolgend
11
Regierung" genannt,
und
der Friedrich-Naumann-Stiftung in Bonn-Bad Godesberg
- vertreten durch Herrn Staatsminister a.D.
Dipl. Ing. Gerhard Kienbaum MdB
- nachfolgend
11
Stiftung 11 genannt,
in dem Bestreben, die freundschaftlichen Beziehungen
zu vertiefen,
in dem Wunsch, die Zusammenarbeit auf dem Gebiet der
Ausbildung der indonesischen Bevolkerung zu starken,
haben folgendes vereinbart:
-J-
- 3 -
Artikel 1
(1)
Die Stiftung fordert zum Wohle der indonesischen Bevolkerung das Ausbildungswesen in Indonesien.
(4)
Diese Forderung durch die Stiftung umfaBt Ausbildungsprogramme und andere Formen der Hilfe in Indonesien
und in der Bundesrepublik Deutschland.
Artikel 2
( 1)
Die Stif'tung untersttitzt im Rahmen ihrer finanziellen
Moglichkeiten diese Programme, indem sie finanzielle
und personelle Hilfe leistet. Hierzu gehort auch Kauf
und Lieferung von Ausrtistungs- und anderen Gegenstanden
durch die Stiftung.
(2)
Die Einzelheiten der Durchftihrung sind jeweils Gegenstand einer Vereinbarung zwischen der Stiftung und
einer von der Regierung hierftir bezeichneten Stelle.
(J)
In der Verwirklichung der gemeinsamen Ziele, wie sie
in dieser Rahmen-Vereinbarung niedergelegt sind, wird
die Stiftung mit der Hegierung der Republik Indonesien
eng und vertrauensvoll zusammenarbeiten.
-4-
- 4 -
Artikel J
(1) Die Regierung
1. Gewahrt den Mitarbeitern der Stiftung, die zur Durchftihrung dieser Vereinbarung nach Indonesien entsandt
werden,
jederzeit die Ein- und Ausreise und die not-
wendigen Arbeits- und Aufenthaltsgenehmigungen abgabef'rei;
2. Raumt den Mitarbeitern die gleichen Vergtinstigungen
ein, wie sie f'tir die Fachkrafte der Deutschen Technischen Hilfe nach dem Abkommen zwischen der Regierung
der Bundesrepublik Deutschland und der Regierung der
Republik Indonesien tiber wirtschaftliche und technische Zusammenarbeit vereinbart sind;
J.
Stellt den deutschen Mitarbeitern der Stiftung einen
Ausweis aus, in dem ihnen die Untersttitzung der
s taat lichen Dienststellen ftir ihre Aufgaben zugesagt
wird;
4. Befreit die im Auftrag oder Namen der Stiftung gelieferten Gegenstande von
h。ヲ・ョ「ァセ@
Ein- und Aus-
fuhrabgaben und sonstige n offentlichen Abgaben.
(2) Die Regierung gewahrt den Mitarbeitern der Stiftung hinreichend Hilfe und Schutz ihrer Person und ihres
Eigentums.
-5-
- 5 -
Artikel
4
(1) Diese Vereinbarung tritt am Tage ihrer Unterzeichnung
in Kraft.
(2) Diese Vereinbarung kann von jeder Vertragspartei
schriftlich mit 6-monatiger Frist beendet werden.
Artikel 5
Diese Vereinbarung ist gefertigt in sechs Urschriften,
je zwei in indonesischer, deutscher und englischer
Sprache, wobei jeder Wortlaut gleichermaBen verbindlich ist.
Bonn, am 26. April 1971
Ftir die
Ftir die
REGIERUNG DER REPUBLIK INDONESIEN
FRIED RI Cll-NAUMANN -STIFTUNG
Signed
Signed
B a s i
c
A g r e e m e n t
between
the GOVERNMENT of the· REPUBLIC of INDONESIA
and
the FRIEDRICH NAUMANN FOUNDATION in BONN-BAD GODESBERG
-
2 -
The Government of the Republic of Indonesia
-
represented by the Ambassador of the Republic
of Indonesia in the Federal Republic of Germany,
Mr. Prof. Dr. Yusuf Ismail -,
- hereinafter referred to as
"the Government",
and
the Friedrich Naumann Foundation in Bonn-Bad Godesberg
-
represented by its Chairman, former Minister of State,
Mr.
Dipl. Ing. Gerhard Kienbaum M.P.,
- hereinafter referred to as "the Foundation",
anxious to intensify mutual friendly relations,
desiring to strengthen the co-operation in the field of
education of the Indonesian people,
have agreed as follows:
-3-
- 3 -
Article 1
(1) The Foundation shall promote education in Indonesia
for the benefit of the Indonesian people.
(2) This promotion by the Foundation includes training
programmes and other forms of aid, both in the
Republic of Indonesia and in the Federal Republic of
Germany.
Article 2
(1) Within the framework of its financial po ss ibilitie s
the Foundation supports those programmes financi a lly
a nd by expert assistance. This al s o includes the
purchase and delivery of equipment and other commodities by the Foundation.
(2) The details of such implementation shall be laid down
in an agreement to be concluded between the Foundation
and the authority indicated by the Government.
(J) In the realization of the common aims presented in this
agreement the Foundation will closely co-op e rate with
the Government of the Republic of Indonesia.
-4 -
- 4 -
Article 3
(1) The Government shall
1. Permit the staff members of the Foundation dispatched
to Indonesia in the framework of the implementation
of this Agreement to enter or leave the country at any
time, and grant them work and residence permits as
required, free of charge;
2. Grant the staff members the same privileges as accorded to German Technical Assistance experts in the
Agreement between the Government of the Republic of
Indonesia and the Government of the Federal Republic
of Germany concerning Economic and Technical Cooperation.
J.
Issue to the German members of the Foundation staff
an identity card containing an assurance that the
national authorities will assist them in the performance of the tasks assigned to them;
4. Exempt the articles supplied by or on behalf of the
Foundation from harbour dues, import and export
duties and other public charges.
(2) The Government shall afford the representatives of the
Foundation adequate assistance and protection both as
regards their person and their property.
-5-
- 5 -
Article
4
(1) The present Agreement shall enter into force on the
date of signature thereof.
(2) This Agreement may be terminated by either Contracting
Party by written notice
セエ@
least six months in advance.
Article 5
This Agreement is done in six originals, two each in
the Indonesian, the German and the English language,
all six texts being equally authentic.
Bonn, April 26, 1971
For the
For the
GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF
FRIEDRICH NAUMANN STIFTUNG
INDONESIA
Signed
Signed