IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK LOGISIM 2.7.1 UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA TENTANG RANGKAIAN GERBANG LOGIKA DI SMK NEGERI SITURAJA.

(1)

IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK LOGISIM 2.7.1 UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA

TENTANG RANGKAIAN GERBANG LOGIKA DI SMK NEGERI SITURAJA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Teknik Elektro

Oleh: Ramdani Hidayat NIM. E.0451.0905746

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK LOGISIM 2.7.1 UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA

TENTANG RANGKAIAN GERBANG LOGIKA DI SMK NEGERI SITURAJA

Oleh

Ramdani Hidayat

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Ramdani Hidayat 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

ABSTRAK

Proses kegiatan belajar dan mengajar di SMK Negeri Situraja Sumedang pada standar kompetensi menerapkan teknik elektronika analog dan digital dasar yang terbatas hanya menggunakan media papan tulis saja, menimbulkan dampak pada siswa berupa kejenuhan belajar dan mengakibatkan hasil belajar siswa kurang memuaskan dengan perolehan nilai rata-rata kelas 73,5. Implementasi media merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan memberikan variasi pembelajaran yang berbeda bukan hanya terbatas pada media papan tulis saja. Dengan demikian salah satu komponen untuk memajukan proses belajar mengajar yaitu media pembelajaran. Media yang digunakan dalam penelitian ini yaitu perangkat lunak Logisim 2.7.1. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui peningkatan (gain) hasil belajar siswa setelah penerapan perangkat lunak Logisim 2.7.1 dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran Rangkaian Gerbang Logika. Metodelogi penelitian eksperimental dengan desain pre-eksperimen digunakan untuk mengetahui dan mencapai tujuan penelitian. Hasil penelitian menggunakan media perangkat lunak Logisim 2.7.1 menujukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Sebagai media pembelajaran perangkat lunak Logisim 2.7.1 dapat digunakan dengan baik pada proses kegiatan belajar mengajar, dilihat pada kesimpulan hasil penelitian bahwa adanya pengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa dengan gain dinormalisasi sedang.

Kata kunci: Implementasi, media pembelajaran, perangkat lunak Logisim 2.7.1

ABSTRACT

The process of teaching and learning in SMK Situradja Sumedang on competency standard techniques apply basic analog and digital electronics are limited to using only a whiteboard media , have an impact on student learning and lead to a saturation of student learning outcomes are less satisfactory with an average acquisition value of the class 73.5 . Implementation of the media is one way to improve student learning outcomes by giving different variations of learning is not confined to the media whiteboard alone . Thus one component to advance the teaching and learning process is learning media . Media used in this study is Logisim 2.7.1 software . The purpose of this study is to determine the increase ( gain ) student learning outcomes after the implementation of the software Logisim 2.7.1 in order to improve students' understanding of the learning material circuit logic gates . Experimental research methodology with pre - experimental design is used to determine and achieve the research objectives . The results of research using the media software Logisim 2.7.1 showed an increase in student learning outcomes . As an instructional media Logisim 2.7.1 software can be used with either the process of teaching and learning activities , seen at the conclusion of the study that the effect on improving student learning outcomes with normalized gain medium.


(5)

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan Penelitian ... 2

D. Manfaat Penelitian ... 2

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 4

A. Kajian Pustaka ... 4

1. Definisi Belajar dan Pembelajaran ... 4

2. Pengertian Hasil Belajar ... 5

3. Kategori Hasil Belajar ... 6

4. Hasil Belajar pada Standar Kompetensi Menerapkan Teknik Elektronika Analog dan Digital Dasar ... 10

5. Media Pembelajaran ... 10

6. Logisim 2.7.1 ... 16

7. Pengembangan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 18

8. Pembelajaran Elektronika Digital Dasar Menggunakan Perangkat Lunak Logisim 2.7.1 ... 19

B. Kerangka Berpikir ... 20


(6)

viii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 23

A. Lokasi dan Sampel Penelitian ... 23

B. Desain Penelitian ... 23

C. Metode Penelitian ... 24

D. Definisi Operasional ... 25

E. Instrumen Penelitian ... 27

F. Proses Pengembangan Instumen ... 28

G. Teknik Pengumpulan Data ... 33

H. Analisis Data ... 34

I. Prosedur dan Alur Penelitian... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46

A. Pembahasan Hasil Angket Siswa ... 46

B. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... 47

1. Hasil Uji Validitas Instrumen ... 47

2. Hasil Uji Reliabilitas ... 48

3. Hasil Uji Tingkat Kesukaran dan Uji Daya Pembeda ... 48

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 49

1. Pembahasan Hasil Uji Gain Ranah Kognitif ... 49

2. Pembahasan Hasil Belajar Ranah Afektif ... 51

3. Pembahasan Hasil Belajar Ranah Psikomotor ... 52

4. Pembahasan Nilai Keseluruhan ... 53

5. Pembahasan Hasil Uji Gain Nilai Keseluruhan ... 54

6. Pembahasan Normalitas Data ... 55

7. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis ... 56

BAB V PENUTUP ... 58

A. Kesimpulan ... 58

B. Rekomendasi ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 59


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD) Program

Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak Sekolah Menengah Kejuruan ... 19

Tabel 3.1. Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest Design ... 24

Tabel 3.2. Kriteria Validitas Soal ... 29

Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas Soal ... 31

Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Kesukaran ... 31

Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda ... 32

Tabel 3.6 Gain Dinormalisasi ... 35

Tabel 3.7 Tabel Distribusi Frekuensi ... 37

Tabel 3.8 Kriteria Pengukuran Aspek Afektif ... 40

Tabel 3.9 Instrumen Pengukuran Aspek Afektif ... 41

Tabel 3.10 Kriteria Pengukuran Aspek Psikomotor ... 41

Tabel 3.11 Instrumen Pengukuran Aspek Psikomotor ... 42

Tabel 4.1. Hasil Angket Siswa ... 46

Tabel 4.2. Hasil Uji Validitas Instrumen ... 48

Tabel 4.3. Hasil Uji Tingkat Kesukaran ... 48

Tabel 4.4. Hasil Uji Daya Pembeda ... 49

Tabel 4.5. Nilai Rata-rata Pretest, Posttest dan Gain Ranah Kognitif ... 49

Tabel 4.6. Hasil Belajar Ranah Afektif ... 52

Tabel 4.7. Hasil Belajar Ranah Psikomotor ... 53

Tabel 4.8. Hasil Nilai Keseluruhan ... 54

Tabel 4.9. Rata-rata Pretest, Posttest dan Gain Nilai Keseluruhan ... 54


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale ... 12

Gambar 2.2. Tampilan Perangkat Lunak Logisim 2.7.1 ... 17

Gambar 2.3. Kerangka Berpikir ... 20

Gambar 3.3. Paradigma Penelitian ... 45

Gambar 4.1. Grafik Uji Gain Tiap Pertemuan Ranah Kognitif ... 50

Gambar 4.2. Grafik Uji Gain Seluruh Pertemuan Ranah Kognitif ... 51

Gambar 4.3. Rata-rata Hasil Aspek Afektif ... 52

Gambar 4.4. Hasil Aspek Psikomotor ... 53


(9)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor-faktor di dalam dan di luar diri siswa. Secara garis besar dapat diketahui bahwa faktor yang berasal dari dalam diri siswa antara lain: faktor motivasi, bakat dan minat, sikap, kebiasaan, ketekunan dan sosial ekonominya. Faktor yang berasal dari luar yaitu lingkungan belajar termasuk di dalamnya sarana dan prasarana serta fasilitas belajar. Salah satu faktor dari luar yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu media pembelajaran. Berdasarkan pada hasil angket yang peneliti sajikan penggunaan media elektronik pada standar kompetensi yang bersangkutan tidak pernah digunakan dan hanya terbatas pada media papan tulis saja, sehingga dampak yang timbul pada siswa berupa kejenuhan belajar dan mengakibatkan hasil belajar siswa kurang memuaskan. Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan memberikan variasi pembelajaran melalui media pembelajaran yang berbeda bukan hanya terbatas pada media papan tulis saja. Dengan demikian salah satu komponen untuk memajukan proses belajar mengajar yaitu dengan meningkatkan keberadaan dan penggunaan media pembelajaran.

Media pembelajaran dapat diartikan sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar, dengan menggunakan segala sesuatu yang mampu merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan seorang peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya suatu proses kegiatan belajar mengajar. Selain itu, media pembelajaran dapat membantu proses interaksi guru dan siswa, dengan maksud membantu siswa belajar secara optimal. Salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa kelas X program keahlian Rekayasa Perangkat Lunak di SMK Negeri Situraja yaitu menerapkan sistem bilangan digital dan rangkaian gerbang logika dasar. Kompetensi dasar ini terdiri dari beberapa pembelajaran yang salah satunya materi pembelajaran gerbang logika. Berdasarkan pada kurikulum, kriteria ketuntasan minimum siswa yang wajib dicapai yaitu 75. Pencapaian nilai prestasi belajar siswa di SMKN


(10)

Situraja pada Standar Kompetensi Menerapkan Teknik Elektronika Analog dan Digital Dasar dirasakan kurang memberikan hasil yang memuaskan dengan perolehan nilai rata-rata kelas 73,5, terutama dalam hal pemahaman mengenai rangkaian gerbang logika yang selama ini proses pembelajaran yang dipakai untuk standar kompetensi ini masih menggunakan metode konvensional media papan tulis. Semakin pesatnya perkembangan dunia teknologi, banyak perangkat lunak yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran, salah satunya adalah perangkat lunak Logisim 2.7.1 yang merupakan salah satu perangkat lunak edukasi untuk melakukan design dan simulasi logika sirkuit digital.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Implementasi Perangkat Lunak

Logisim 2.7.1 untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa tentang Rangkaian

Gerbang Logika di SMK Negeri Situraja.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat dikemukakan bahwa perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: “Apakah terdapat peningkatan (gain) hasil belajar siswa setelah menerapkan perangkat lunak Logisim 2.7.1 dalam upaya meningkatkan kompetensi siswa terhadap materi pembelajaran Rangkaian Gerbang Logika?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui peningkatan (gain) hasil belajar siswa setelah penerapan perangkat lunak Logisim 2.7.1 dalam upaya meningkatkan kompetensi siswa terhadap materi pembelajaran Rangkaian Gerbang Logika.

D. Manfaat Penelitian

Adapun hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi semua pihak, diantaranya:


(11)

1. Bagi siswa, penggunaan media pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan untuk memahami rangkaian gerbang logika pada Standar Kompentensi Menerapkan Teknik Elektronika Analog dan Digital Dasar.

2. Bagi guru, sebagai bahan masukan untuk memperbaiki proses pembelajaran dengan penggunaan media pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Bagi peneliti, mendapatkan pengetahuan mengenai implementasi media pembelajaran Logisim 2.7.1 untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap rangkaian gerbang logika.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi dalam penelitian ini sebagai berikut:

BAB I berisikan Pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. BAB II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian berisi: kajian pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.

BAB III memaparkan Metodologi Penelitian yang meliputi lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, desain operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan analisis data.

BAB IV yaitu Hasil Penelitian dan Pembahasan berisi: pemaparan data dan pembahasan data.

BAB V meliputi Kesimpulan Dan Rekomendasi. Bab kesimpulan dan rekomendasi menyajikan penafsiran dan pemaknaan terhadap hasil analisis dan temuan penelitian.


(12)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian

Penelitian dilakukan di SMK Negeri Situraja, Sumedang, Jawa Bara, Jl. Tanjung Manunggal V Sukatali Situraja. Lokasi ini digunakan untuk penelitian implementasi perangkat lunak Logisim 2.7.1 sebagai media pembelajaran untuk meningakatkan kompetensi siswa tentang rangkaian gerbang logika ditinjau dari hasil belajar siswa pada Standar Komptensi Menerapkan Teknik Elektronika Analog dan Digital Dasar.

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 117). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Program Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak di SMK Negeri Situraja Kabupaten Sumedang yang sedang menempuh Standar Kompetensi Menerapkan Teknik Elektronika Analog Dan Digital Dasar.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2011: 118). Adapun teknik penentuan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik sampling purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan bahwa siswa bersangkutan sedang menempuh pembelajaran teknik elektronika analog dan digital dasar. Teknik ini sangat cocok untuk digunakan dalam penelitian ini karena jumlah sampel yang diambil hanya pada siswa kelas X Program Keahlian Rekasa Perangakat Lunak di SMK Negeri Situraja Kabupaten Sumedang. Sampel penelitian ini yaitu kelas X RPL 1 yang berjumlah 41 orang.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah rencana atau strategi yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian. Desain atau perencanaan diperlukan sebelum melakukan atau membuat sesuatu agar hasilnya sesuai dengan keinginan atau harapan. Adapun desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah


(13)

one-group pretest-posttest design, yang merupakan pengembangan dari one-shot case study. Pengembangannya yaitu dengan cara melakukan satu kali pengukuran sebelum adanya perlakuan dan setelah diberikan perlakuan. Alur dari penelitian ini adalah kelas yang digunakan kelas penelitian (kelas eksperimen) diberi pretest kemudian dilanjutkan dengan pemberian perlakuan (treatment) yaitu penggunaan software Logisim 2.7.1 sebagai media pembelajaran, setelah itu diberi posttest. Secara sederhana desain penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1. Desain Penelitian One Group Pretest-Posttest Design

Pretest Treatment Posttest

O1 X O2

(Sugiyono, 2011: 111) Keterangan :

O1 : Tes awal (pretest) dilakukan sebelum digunakannya software Logisim 2.7.1 sebagai media pembelajaran.

X : Perlakuan (treatment) pembelajaran dengan menggunakan software Logisim 2.7.1 sebagai media pembelajaran.

O2 : Tes akhir (posttest) dilakukan setelah digunakannya software Logisim 2.7.1 sebagai media pembelajaran.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pre-experimental design. Desain penelitian ini disebut sederhana, karena subjek penelitian yaitu kelompok tunggal atau kelompok jamak dan tidak memiliki kelompok kontrol, sehingga sering disebut sebagai single group experiment.

Menurut Vockel & Asher (Punaji 2010: 116), ada dua alasan kenapa menggunakan metode pre-experimental design. Pertama, walaupun rancangan ini memiliki berbagai kelemahan, rancangan ini bukan berarti tidak memiliki kebaikan. Hal yang mungkin (tapi sulit diwujudkan), yaitu memberikan gambaran


(14)

kesimpulan yang valid dari beberapa penelitian dengan metode ini. Biasanya sesuatu yang mengandung banyak kelemahan tidak banyak dilakukan oleh peneliti. Kedua, rancangan ini memberikan suatu landasan yang baik bagi alasan penggunaan pendekataan rancangan kuasi-eksperimen. Dengan mengetahui banyak segi kelemahannya, maka kita tidak ingin membuat keputusan dan kesimpulan yang keliru dalam penelitian.

D. Definisi Operasional

Definisi operasional dari judul skripsi dimaksudkan untuk memperjelas istilah-istilah dan memberi batasan ruang lingkup penelitian sehingga tidak menimbulkan penafsiran lain. Adapun penegasan istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut:

1. Implementasi

Implementasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pelaksanaan atau penerapan. Artinya yang dilaksanakan dan diterapkan adalah kurikulum yang telah dirancang/didesain untuk kemudian dijalankan sepenuhnya. Kalau diibaratkan dengan sebuah rancangan bangunan yang dibuat oleh seorang Insinyur bangunan tentang rancangan sebuah rumah pada kertas kalkirnya maka impelemntasi yang dilakukan oleh para tukang adalah rancangan yang telah dibuat tadi dan sangat tidak mungkin atau mustahil akan melenceng atau tidak sesuai dengan rancangan, apabila yang dilakukan oleh para tukang tidak sama dengan hasil rancangan akan terjadi masalah besar dengan bangunan yang telah di buat karena rancangan adalah sebuah proses yang panjang, rumit, sulit dan telah sempurna darisisi perancang dan rancangan itu. Maka implementasi kurikulum juga dituntut untuk melaksanakan sepenuhnya apa yang telah direncanakan dalam kurikulumnya untuk dijalankan dengan segenap hati dan keinginan kuat, permasalahan besar akan terjadi apabila yang dilaksanakan bertolak belakang atau menyimpang dari yang telah dirancang maka terjadilah kesia-sian antara rancangan dengan implementasi. Rancangan kurikulum dan impelemntasi kurikulum adalah sebuah sistem dan membentuk sebuah garis


(15)

lurus dalam hubungannya (konsep linearitas) dalam arti implementasi mencerminkan rancangan, maka sangat penting sekali pemahaman guruserta aktor lapangan lain yang terlibat dalam proses belajar mengajar sebagai inti kurikulum untuk memahami perancangan kuirkulum dengan baik dan benar.

2. Kompetensi

Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugastugas di bidang pekerjaan tertentu, kemudian kompetensi adalah eseluruhan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dinyatakan dengan ciri yang dapat diukur. (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 41 Tahun 2007: 12). Sedangkan (Spencer & Spencer, 1993: 9) kompetensi merupakan suatu karakteristik yang mendasar dari seseorang individu, yaitu penyebab yang terkait dengan acuan kriteria tentang kinerja yang efektif.

3. Logisim

Logisim adalah aplikasi yang didesain untuk pendidikan, berfungsi untuk merancang dan mensimulasikan gerbang logika digital. Dengan antarmuka toolbar sederhana dan simulasi sirkuit, aplikasi ini cukup sederhana untuk mendukung pembelajaran konsep paling dasar dalam mempelajari gerbang logika.

4. Media Pembelajaran

Menurut (Arsyad, 2007: 3), kata ‘media’ berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Oleh karena itu, media dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media dapat berupa software dan hardware. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang menyangkut software dan hardware yang dapat digunakan untuk menyampaikan isi materi ajar dari sumber belajar ke pebelajar (individu atau kelompok), yang dapat merangsang pikiran,


(16)

perasaan, perhatian dan minat pebelajar sedemikian rupa sehingga proses belajar menjadi lebih efektif.

5. Hasil Belajar

Menurut Sudjana (2010: 3), hasil belajar ialah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotor yang dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman belajarnya. Dari pengertian tersebut hasil belajar terdiri dari tiga aspek, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Dapat juga dikatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki seseorang setelah menerima pengalaman belajar. Hasil belajar juga merupakan penilaian yang dicapai untuk mengetahui sejauh mana materi yang sudah diterima oleh siswa baik dari aspek kognitif, afektif maupun psikomotor siswa.

6. Menerapkan Teknik Elektronika Analog dan Digital Dasar

Menerapkan Teknik Elektroika Analog dan Digital Dasar merupakan salah satu standar kompetensi pada program keahlian Rekayasa Perangkat Lunak yang diberikan kepada siswa kelas X SMK Negeri Situraja. Standar kompetensi ini membahas kompetensi dasar mengenai konsep elektronika analog, konsep elektronika digital, sistem bilangan digital, gerbang logika dasar, dsb.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan bentuk penjabaran operasional dari peubah-peubah yang telah ditentukan sebelumnya secara teoritis. Setiap item instrumen dirancang agar menghasilkan data empiris sebagaimana adanya dan sebelum membuat instrumen penelitian, terlebih dahulu membuat kisi-kisi instrumen agar instrument yang dibuat dapat secara tepat mewakili indikator yang diharapkan pada responden penelitian.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari seperangkat tes hasil belajar dalam bentuk pilihan ganda dengan lima pilihan yang digunakan untuk mengukur penguasaan materi elektronika digital dasar. Selain itu ada beberapa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:


(17)

1. Tes, penelitian ini menggunakan pretest dan posttest berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif. Pretest atau tes awal diberikan dengan tujuan mengetahui kemampuan awal subjek penelitian. Sementara posttest atau tes akhir diberikan dengan tujuan untuk melihat perubahan hasil belajar siswa ranah kognitif.

2. Observasi, dipergunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan pemahaman yang cepat pada pembelajaran Elektronika Digital Dasar.

F. Proses Pengembangan Instrumen

Pengujian instrumen penelitian adalah suatu pengujian yang dilakukan peneliti terhadap instrumen yang akan digunakan. Untuk mendapatkan alat ukur yang valid dan reliabel, serta mengukur tingkat kesukaran dan daya pembeda, terlebih dahulu instrumen penelitian yang akan digunakan sebagai alat pengumpul data diujicobakan kepada kelas dalam populasi selain kelas sampel penelitian.

Data hasil uji coba selanjutnya dianalisis untuk menyeleksi soal-soal yang telah dibuat, soal-soal yang tidak memenuhi syarat tidak digunakan dalam instrumen penelitian, pengujian instrumen menggunakan uji seperti dibawah ini:

1. Validitas

Sebuah tes disebut valid apabila tes itu dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur (Arikunto, 2010: 59). Dengan kata lain, suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkannya dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Untuk mengetahui tingkat validitas dari butir soal, digunakan rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson:

(Arikunto, 2010: 72)


(18)

Keterangan:

rxy : koefisien korelasi ∑Y : jumlah skor total seluruh siswa ∑X : jumlah skor tiap siswa n : banyaknya siswa

pada item soal

Interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi yang menunjukkan nilai validitas ditunjukkan oleh Tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2 Kriteria Validitas Soal

Koefisien Korelasi Kriteria Validitas

0,81 – 1,00 0,61 – 0,80 0,41 – 0,60 0,21 – 0,40 0,00 – 0,20

Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah

(Arikunto, 2010: 75) Setelah diketahui koefisien korelasi, selanjutnya dilakukan uji signifikansi untuk mengetahui validitas setiap item soal. Uji signifikansi dihitung dengan menggunakan uji t, yaitu sebagai berikut:

(Sugiyono, 2012: 230) Keterangan:

t : thitung n : banyaknya siswa r : koefisien korelasi

Kemudian hasil perolehan thitung dibandingkan dengan ttabel pada derajat kebebasan (dk) = n – 2 dan taraf signifikansi (α) = 0,05. Apabila thitung> ttabel, maka item soal dinyatakan valid. Dan apabila thitung< ttabel, maka item soal dinyatakan tidak valid.

2. Reliabilitas

Instrumen yang baik adalah instrumen yang dapat ajeg memberikan data yang sesuai dengan kenyataan. Reliabilitas suatu tes adalah ketetapan suatu tes apabila diteskan kepada subjek yang sama (Arikunto, 2010: 90).

√ √


(19)

Reliabilitas tes dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan rumus Kuder-Richardson (K-R.20):

(Sugiyono, 2012: 359)

Keterangan :

ri : Reliabilitas tes secara keseluruhan p : Proporsi subjek yang menjawab benar

q : Proporsi subjek yang menjawab salah (q = 1 – p) pq : Jumlah hasil perkalian antara p dan q

n : Banyaknya item st2 : Varians total

Harga varians total dapat dicari dengan menggunakan rumus:

(Sugiyono, 2012: 361)

Dimana:

(Sugiyono, 2012: 361) Keterangan :

∑Xt2 : Jumlah skor setiap siswa

Selanjutnya harga ri dibandingkan dengan rtabel. Apabila ri> rtabel, maka instrumen dinyatakan reliabel. Dan sebaliknya apabila ri< rtabel, instrument dinyatakan tidak reliabel.


(20)

Adapun interpretasi derajat reliabilitas instrumen ditunjukkan oleh Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas Soal

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas

0,81 – 1,00 0,61 – 0,80 0,41 – 0,60 0,21 – 0,40 0,00 – 0,20

Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah

(Arikunto,2010: 75)

3. Tingkat Kesukaran

Analisis tingkat kesukaran dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal tersebut mudah atau sukar. Indeks kesukaran (difficulty index) adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal (Arikunto, 2010: 207).

Untuk menghitung tingkat kesukaran tiap butir soal digunakan persamaan:

(Arikunto, 2010: 208) Keterangan :

P : indeks kesukaran

B : banyaknya siswa yang menjawab benar JS : jumlahseluruh siswa peserta tes

Indeks kesukaran dapat diklasifikasikan sesuai dengan Tabel 3.4 berikut ini: Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Kesukaran

Indeks Kesukaran Klasifikasi

0,00 – 0,30 0,31 – 0,70 0,71 – 1,00

Soal Sukar Soal Sedang Soal Mudah

(Arikunto, 2010: 210)


(21)

4. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa bodoh (berkemampuan rendah) (Arikunto, 2010: 211). Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut dengan indeks diskriminasi.

Untuk mengetahui daya pembeda soal perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Mengurutkan skor total masing-masing siswa dari yang tertinggi sampai yang terendah.

2) Membagi dua kelompok yaitu kelompok atas dan kelompok bawah. 3) Menghitung soal yang dijawab benar dari masing-masing kelompok

pada tiap butir soal.

4) Mencari daya pembeda (D) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

(Arikunto, 2010: 213) Keterangan :

D : daya pembeda

BA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar BB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar JA : banyaknya peserta tes kelompok atas

JB : banyaknya peserta tes kelompok bawah

Adapun kriteria indeks daya pembeda dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut ini:

Tabel 3.5 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda

Indeks Daya Pembeda Klasifikasi

0,00 – 0,20 0,21 – 0,40 0,41 – 0,70 0,71 – 1,00

Negatif

Jelek Cukup

Baik Baik Sekali

Tidak Baik, Harus Dibuang

(Arikunto, 2010: 218)


(22)

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Dalam melaksanakan penelitian ini ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan, antara lain:

1. Studi pendahuluan, dilakukan sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan. Maksud dan tujuan dari studi pendahuluan ini adalah untuk mengetahui beberapa hal antara lain: keadaan pembelajaran, metode pembelajaran serta penggunaan media dalam pembelajaran pada Standar Kompetensi Menerapkan Elektronika Analog dan Digital Dasar.

2. Penyebaran Angket, dipergunakan untuk memperoleh informasi berupa data yang berhubungan dengan kondisi pembelajaran Elektronika Digital Dasar, penggunaan media pembelajaran, implementasi pendekatan belajar yang dapat meningkatkan kemampuan pemahaman.

3. Hasil tes, merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Arikunto, 2010: 53). Penelitian ini menggunakan tes hasil belajar berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif. Tes dilaksanakan pada saat pretest dan posttest. Pretest atau tes awal diberikan dengan tujuan mengetahui kemampuan awal subjek penelitian. Sementara posttest atau tes akhir diberikan dengan tujuan untuk melihat perubahan hasil belajar siswa ranah kognitif setelah digunakannya software Logisim 2.7.1 sebagai media pembelajaran pada Standar Kompetensi Menerapkan Elektronika Analog dan Digital Dasar.

4. Observasi, Sutrisno Hadi (Sugiyono, 2011: 203) mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Melalui observasi peneliti dapat memperoleh pandangan-pandangan dalam aspek afektif dan psikomotor siswa selama dilakukannya proses pembelajaran dengan menggunakan software Logisim 2.7.1 sebagai media pembelajaran.


(23)

H. Analisis Data

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data maka langkah berikutnya adalah mengolah data atau menganalisis data yang meliputi persiapan, tabulasi, dan penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian. Karena data yang diperoleh dari hasil penelitian merupakan data mentah yang belum memiliki makna yang berarti sehingga data tersebut agar dapat lebih bermakna dan dapat memberikan gambaran nyata mengenai permasalahan yang diteliti, data tersebut harus diolah terlebih dahulu, sehingga dapat memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut.

1. Analisis Data Pretest, Posttest dan Gain Siswa

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif sebelum pembelajaran (pretest) dan hasil belajar siswa ranah kognitif setelah diberikan perlakuan (posttest), serta melihat ada atau tidaknya peningkatan (gain) hasil belajar ranah kognitif setelah digunakannya software Logisim 2.7.1 sebagai media pembelajaran. Berikut langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data pretest, posttest dan gain siswa:

a. Pemberian skor dan merubahnya kedalam bentuk nilai

Skor untuk soal pilihan ganda ditentukan berdasarkan metode rights only, yaitu jawaban benar diberi skor satu dan jawaban salah atau butir soal yang tidak dijawab diberi skor nol. Skor setiap siswa ditentukan dengan menghitung jumlah jawaban yang benar. Skor yang diperoleh tersebut kemudian dirubah menjadi nilai dengan ketentuan sebagai berikut:

b. Menghitung gain

Menyatakan gain (peningkatan) dalam hasil proses pembelajaran tidaklahmudah, dengan menggunakan gain absolut (selisih antara skor pre test dan posttest) kurang dapat menjelaskan mana sebenarnya

Nilai siswa = 


(24)

yang dikatakan gain tinggi dan mana yang dikatakan gain rendah. Misalnya, siswa yang memiliki gain 2 dari 4 ke 6 dan siswa yang memiliki gain 2 dari 6 ke 8 dari suatu soal dengan nilai maksimal 10. Gain absolut menyatakan bahwa kedua siswa memiliki gain yang sama. Secara logis seharusnya siswa kedua memiliki gain yang lebih tinggi dari siswa pertama. Hal ini karena usaha untuk meningkatkan dari 6 ke 8 akan lebih berat dari pada meningkatkan 4 ke 6. Menyikapi kondisi bahwa siswa yang memiliki gain absolut sama, belum tentu memiliki N-gain hasil belajar yang sama. Hake (2002: 3) mengembangkan sebuah alternatif untuk menjelaskan gain yang disebut gain ternormalisasi (normalize gain). Analisis gain normalisasi digunakan untuk mengetahui kriteria normalisasi gain yang dihasilkan. Gain diperoleh dari data skor pre-test dan post-test selanjutnya diolah untuk menghitung rata-rata ternormalisasi gain. Rata-rata gain yang dinormalisasi dihitung menggunakan rumus:

(Hake, 2002: 3)

Di sini dijelaskan bahwa g adalah gain yang ternormalisasi (N-gain), Smaks adalah skor maksimum (ideal) dari tes awal dan tes akhir, Spost adalah skor tesakhir, sedangkan Spre adalah skor tes awal. Tinggi rendahnya gain yangternormalisasi (N-gain) dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Tabel 3.6 Gain Dinormalisasi

Nilai gain ternormalisasi (g) Kriteria

(g) ≥ 0,7 Tinggi 0,30 ≤ (g) < ) 0,70 Sedang

(g) < 0,30 Rendah

(Hake, 2002: 3) c. Menghitung rata-rata gain setiap pertemuan

Nilai rata-rata (mean) dari gain tiap seri pembelajaran ditentukan dengan menggunakan rumus:


(25)

d. Menghitung rata-rata gain seluruh pertemuan

Nilai rata-rata (mean) dari gainuntuk seluruh pertemuan ditentukan dengan menggunakan rumus:

Data gain ini dihitung untuk mengetahui rata-rata peningkatan hasil belajar siswaranah kognitif pada kelas yang telah diberi treatment (kelas eksperimen).

e. Menghitung nilai keseluruhan

Nilai keseluruhan dari proses pembelajaran diambil dari rata-rata aspek afektif, psikomotor dan kognitif. Nilai keseluruhan ini diambil dari kebijakan sekolah yang bersangkutan.

2. Uji Normalitas

Uji normalitas pada dasarnya bertujuan untuk melihat normal atau tidaknya data yang diperoleh dari hasil penelitian. Pengujian normalitas data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus chi-kuadrat (χ2). Menurut Sugiyono (2012: 79), uji normalitas data dengan chi-kuadrat dilakukan dengan cara membandingkan kurva normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul (b) dengan kurva normal baku/standar (a).

Gambar 3.1 (a) Kurva Normal Baku (b) Kurva distribusi data yang akan diuji normalitasnya (Sugiyono, 2012: 80)

̅


(26)

Menurut Sugiyono (2012: 80), untuk menghitung besarnya nilai chi-kuadrat, maka terlebih dahulu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menentukan jumlah kelas interval. Untuk pengujian normalitas

dengan chi-kuadrat, jumlah kelas interval = 6 (sesuai dengan Kurva Normal Baku).

b. Menentukan panjang kelas interval (PK), yaitu:

c. Menyusun kedalam tabel distribusi frekuensi Tabel 3.7 Tabel Distribusi Frekuensi

Interval fo fh fo– fh (fo– fh)2

Keterangan :

fo : frekuensi/jumlah data hasil observasi

fh : frekuensi/jumlah yang diharapkan (persentase luas tiap bidang dikalikan dengan n)

d. Menghitung frekuensi yang diharapkan (fh)

e. Memasukkan harga-harga fh kedalam tabel kolom fh, sekaligus

menghitung harga-harga (fo – fh) dan dan menjumlahkannya. Harga merupakan harga chi-kuadrat .

f. Membandingkan harga chi-kuadrat hitung dengan chi-kuadrat tabel dengan ketentuan:

Jika:

hitung≤ tabel maka data terdistribusi normal hitung> tabel maka data terdistribusi tidak normal


(27)

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

H0 : Terdapat peningkatan (gain) hasil belajar siswa setelah penerapan perangkat lunak Logisim 2.7.1 dalam upaya meningkatkan kompetensi siswa terhadap materi pembelajaran Rangkaian Gerbang Logika, jika perolehan gain rata-rata hasil belajar ranah kognitif, afektif dan psikomotor siswa lebih besar atau sama dengan 50%.

Ha : Tidak Terdapat peningkatan (gain) hasil belajar siswa setelah penerapan perangkat lunak Logisim 2.7.1 dalam upaya meningkatkan kompetensi siswa terhadap materi pembelajaran Rangkaian Gerbang Logika, jika perolehan gain rata-rata hasil belajar ranah kognitif, afektif dan psikomotor siswa kurang dari 50%.

H0: π ≥ 50%

Ha: π < 50%

Jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis deskriptif. Karena H0 berbunyi lebih besar atau sama dengan (≥) dan Ha berbunyi lebih kecil (<), maka uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji pihak kiri. Adapun langkah-langkah dalam pengujian hipotesis deskriptif adalah sebagai berikut:

a. Menghitung rata-rata data (x)

b. Menghitung simpangan baku (s)

(Sugiyono, 2012: 57) Keterangan:

xi : nilai pada tiap siswa n : jumlah siswa ̅ : nilai rata-rata s : simpangan baku

√∑ ̅

̅ ∑


(28)

c. Menghitung harga t

(Sugiyono, 2012: 96) Keterangan :

t : nilai t yang dihitung (thitung) ̅ : nilai rata-rata

μ0 : nilai yang dihipotesiskan s : simpangan baku sampel n : jumlah anggota sampel d. Melihat harga ttabel

e. Menggambar kurva

Gambar 3.2 Kurva Uji Pihak Kiri (Sugiyono, 2012: 100)

f. Meletakkan kedudukan thitung dan ttabel dalam kurva yang telah dibuat (ttabel harus dibuat menjadi negatif, karena berada pada daerah kiri). g. Membuat keputusan pengujian hipotesis

Dalam uji pihak kiri berlaku ketentuan: apabila harga t hitung jatuh pada daerah penerimaan H0 (lebih besar atau sama dengan t tabel), maka H0 diterima dan Ha ditolak.

thitung ≥ ttabel, berarti H0 diterima thitung< ttabel, berarti H0 ditolak

4. Pengukuran Ranah Afektif

Selain pengukuran ranah kognitif untuk memperoleh data primer, dalam penelitian ini dilakukan pula pengukuran ranah afektif peserta didik untuk memperoleh data sekunder. Tujuan dari pengukuran ranah afektif menurut Arikunto (2010: 178) adalah:

̅


(29)

a. Untuk mendapatkan umpan balik baik (feedback) bagi guru maupun siswa sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan mengadakan program perbaikan (remedial program) bagi anak didiknya.

b. Untuk mengetahui tingkat perubahan tingkah laku anak didik yang dicapai yang antara lain diperlukan sebagai bahan bagi: perbaikan tingkah laku anak didik, pemberian laporan kepada orang tua, dan penentuan lulus atau tidaknya anak didik.

c. Untuk menempatkan anak didik dalam situasi belajar-mengajar yang tepat, sesuai dengan tingkat pencapaian dan kemampuan serta karakteristik anak didik.

d. Untuk mengenal latar belakang kegiatan belajar dan kelainan tingkah laku anak didik.

Berdasarkan tujuan diatas, maka sasaran penilaian ranah afektif adalah perilaku anak didik, bukan pengetahuannya. Aspek yang dinilai pada penelitian ini meliputi aspek kerjasama dan keterbukaan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Acuan pengukuran ranah afektif dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut ini:

Tabel 3.8 Kriteria Pengukuran Aspek Afektif

Aspek yang diukur Skala Skor Kriteria

Kerjasama dan keterbukaan dalam melakukan percobaan

80 – 100 Baik Sekali 66 – 79 Baik 56 – 65 Cukup 40 – 55 Kurang 30 – 39 Gagal

(Arikunto, 2010: 245) Sedangkan instrumen observasi yang digunakan untuk mengukur hasil belajar ranah afektif siswa dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut ini:


(30)

Tabel 3.9 Instrumen Pengukuran Aspek Afektif

No. Nama Siswa Aspek yang dukur Jumlah

Skor Nilai

Kerjasama Keterbukaan

Hasil yang diperoleh oleh setiap siswa setelah pengukuran memiliki skala 0-100. Untuk menghitung hasil dari pengukuran setiap siswa digunakan rumus:

(Arikunto, 2010: 183) Setelah pengukuran dilakukan terhadap seluruh siswa, selanjutnya dicari nilai rata-rata untuk setiap aspek yang dinilai. Untuk menghitung nilai rata-rata setiap aspek dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

(Arikunto, 2010: 183)

5. Pengukuran Ranah Psikomotor

Menurut Arikunto (2010: 180), pengukuran ranah psikomotorik dilakukan terhadap hasil-hasil belajar yang berupa penampilan. Instrumen yang digunakan untuk mengukur ranah psikomotor pada penelitian ini sama seperti pada penilaian ranah afektif. Aspek yang dinilai yaitu keterampilan menggunakan software Logisim 2.7.1 dan kerapihan dalam membuat skematik rangkaian. Acuan dalam melakukan pengukuran ranah psikomotor dapat dilihat pada Tabel 3.9 berikut ini:

Tabel 3.10 Kriteria Pengukuran Aspek Psikomotor

Aspek yang diukur Skala Skor Kriteria

Keterampilan menggunakan komputer 80 – 100 Baik Sekali

̅


(31)

dan software Logisim 2.7.1 dan

kerapihan membuat skematik rangkaian dalam melakukan percobaan

66 – 79 Baik 56 – 65 Cukup 40 – 55 Kurang 30 – 39 Gagal

(Arikunto, 2010: 245) Sedangkan instrumen observasi yang digunakan untuk mengukur hasil belajar ranah psikomotor siswa dapat dilihat pada Tabel 3.10 berikut ini:

Tabel 3.11 Instrumen Pengukuran Aspek Psikomotor

No. Nama Siswa Aspek yang diukur Jumlah

Skor Nilai

Keterampilan Kerapihan

Hasil yang diperoleh oleh setiap siswa setelah pengukuran memiliki skala 0-100. Untuk menghitung hasil dari pengukuran setiap siswa digunakan rumus:

(Arikunto, 2010: 183) Setelah pengukuran dilakukan terhadap seluruh siswa, selanjutnya dicari nilai rata-rata untuk setiap aspek yang dinilai. Untuk menghitung nilai rata-rata setiap aspek dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

(Arikunto, 2010: 183)

I. Prosedur dan Alur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan tiga tahap, yaitu (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan dan (3) tahap pengolahan dan analisis data. Secara garis besar kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada setiap tahapan adalah sebagai berikut:

̅


(32)

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan yang dilakukan sebelum penelitian dilakukan meliputi beberapa hal, diantaranya:

a. Observasi awal dilakukan untuk melaksanakan studi pendahuluan melalui pengamatan terhadap proses pembelajaran dilihat dari keadaan pembelajaran, metode, serta penggunaan media pembelajaran pada Standar Kompetensi Menerapkan Dasar-Dasar Elektronika yang ada di sekolah tempat penelitian akan dilaksanakan.

b. Studi literatur, hal ini dilakukan untuk memperoleh teori-teori yang menjadi landasan mengenai permasalahan yang akan diteliti.

c. Mempelajari kurikulum untuk menentukan materi pembelajaran dalam penelitian serta untuk mengetahui tujuan dan kompetensi dasar yang hendak dicapai.

d. Menentukan sampel penelitian.

e. Membuat dan menyusun kisi-kisi instrumen tes, instrumen tes dan instrumen observasi.

f. Melakukan uji coba instrumen tes.

g. Menganalisis hasil uji coba instrumen tes dan kemudian menentukan soal yang layak digunakan untuk memperoleh hasil belajar ranah kognitif siswa.

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah kegiatan pada tahap persiapan dilakukan, selanjutnya dilakukan kegiatan tahap pelaksanaan yang meliputi:

a. Memberikan tes awal (pretest) untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif sebelum diberikan perlakuan.

b. Memberikan perlakuan (treatment) yaitu dengan cara menggunakan software Logisim 2.7.1 sebagai media pembelajaran.

c. Selama proses pembelajaran berlangsung peneliti melakukan observasi terhadap siswa pada saat digunakannya software Logisim 2.7.1 sebagai media pembelajaran dilihat dari aspek afektif dan psikomotor siswa.


(33)

d. Memberikan tes akhir (posttest) untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif setelah digunakannya software Logisim 2.7.1 sebagai media pembelajaran.

3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data

Setelah kegiatan pada tahap pelaksanaan dilakukan, tahapan selanjutnya adalah melakukan pengolahan dan analisis data. Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan antara lain:

a. Mengolah data hasil pretest dan posttest.

b. Membandingkan hasil analisis tes antara sebelum diberikan perlakuan dan setelah diberi perlakuan untuk melihat apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif.

c. Mengolah data hasil pengukuran ranah afektif dan psikomotor siswa. d. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari

pengolahan data.

e. Membuat laporan penelitian.

4. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 60). Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah penggunaan software Logisim 2.7.1 sebagai media pembelajaran.

b. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa pada Standar Kompetensi Menerapkan Teknik Elektronika Analog Dan Digital.


(34)

5. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap perlakuan penelitian. Selain itu, paradigma penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah serta kriteria pengujian sebagai landasan untuk menjawab masalah penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono (2011: 66) berpendapat paradigma penelitian adalah:

Pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melelui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan.

Berdasarkan tujuan dari paradigma penelitian di atas, maka gambaran paradigma penelitian yang digunakan sebagai berikut:


(35)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pada penelitian “Implementasi Perangkat Lunak Logisim

2.7.1 untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang Rangkaian Gerbang Logika di

SMK Negeri Situraja” dapat disimpulkan bahwa penerapan perangkat lunak Logisim

2.7.1 pada kompetensi dasar Menerapkan Sistem Bilangan Digital memberikan peningkatan perolehan nilai pada hasil belajar siswa siswa. Hasil data penelitian menunjukkan rata-rata peningkatan nilai yaitu 51% atau 0,51 gain yang dinormalisasi sedang.

B. Rekomendasi

Kekurangan yang muncul pada saat pelakasanaa penelitian, dapat dijadikan bahan rekomendaasi baik untuk proses pembelajaran sehari-hari ataupun penelitian selanjutnya, diantaranya:

1. Penggunaan media komputer disarankan masing-masing siswa mengoperasikan satu unit PC/laptop sehingga penerapan dan penggunaan media dapat secara optimal.

2. Sebelum media diterapkan dan diberikan pada siswa pada proses pembelajaran, siswa sebaiknya dibekali pengetahuan baik mengenai perangkat lunak yang digunakan ataupun perangkat lunak pendukung media tersebut.

3. Penelitian selanjutnya, untuk lebih mengetahui pengaruh peningkatan hasil belajar siswa dapat digunakan perangkat lunak lainnya sebagai pembanding software Logisim 2.7.1.


(36)

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Edisi

Revisi VI. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Dale, Edgar. (1969). Audio-Visual Methods in Teaching, 3rd ed., Holt, Rinehart &

Winston, New York. [Online] Tersedia:

http://www.etsu.edu/uged/etsu1000/documents/Dales_Cone_of_Experience.pdf [3 Juli 2013]

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Hake, R., (2002). Relationship of Individual Student Normalized Learning Gains in Mechanics with Gender, High-School Physics, and Pretest Scores on Mathematics and Spatial Visualization. Indiana University (Emeritus). [Online] Tersedia: http://www.physics.indiana.edu/~hake/PERC2002h-Hake.pdf [3 Juli 2013]

Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Nuryanto. Apri (2013). Materi Media Pembelajaran. Yogyakarta: UNY

Pemerintah Republik Indonesia. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 041 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta

Pemerintah Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.

Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum. Bandung: Rajawali Pers

Sagala, Syaiful. (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. ALFABETA

Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana

Setyosari, Punaji, Sihkabuden. (2005). Media Pembelajaran. Malang: Elang Press. [Online] Tersedia: : http://www.m-edukasi.web.id/2012/04/fungsi-media-pembelajaran.html [26 Juni 2013]

Setyosari, Punaji. (2010). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan Edisi Pertama. Jakarta: Kencana


(37)

Spencer, L.M and Spencer, S.M, 1993, Competence at Work, John Wiley & Sons,

Inc., Toronto. [Online] Tersedia:

http://www.dikti.go.id/files/atur/KKNI/Kompetensi-LO.pdf [10 Januari 2014] Sudjana, Nana. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Edisi ke-15.

Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. ALFABETA

Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. ALFABETA

Tim Teknik Elektro. (2008). Metodelogi Pembelajaran Teknik Elektro. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Bandung.


(1)

Ramadani Hidayat, 2014

Implementasi Perangkat Lunak Logisim 2.7.1 Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Tentang Rangkaian Gerbang Logika Di Smk Negeri Situraja

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan yang dilakukan sebelum penelitian dilakukan meliputi beberapa hal, diantaranya:

a. Observasi awal dilakukan untuk melaksanakan studi pendahuluan melalui pengamatan terhadap proses pembelajaran dilihat dari keadaan pembelajaran, metode, serta penggunaan media pembelajaran pada Standar Kompetensi Menerapkan Dasar-Dasar Elektronika yang ada di sekolah tempat penelitian akan dilaksanakan.

b. Studi literatur, hal ini dilakukan untuk memperoleh teori-teori yang menjadi landasan mengenai permasalahan yang akan diteliti.

c. Mempelajari kurikulum untuk menentukan materi pembelajaran dalam penelitian serta untuk mengetahui tujuan dan kompetensi dasar yang hendak dicapai.

d. Menentukan sampel penelitian.

e. Membuat dan menyusun kisi-kisi instrumen tes, instrumen tes dan instrumen observasi.

f. Melakukan uji coba instrumen tes.

g. Menganalisis hasil uji coba instrumen tes dan kemudian menentukan soal yang layak digunakan untuk memperoleh hasil belajar ranah kognitif siswa.

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah kegiatan pada tahap persiapan dilakukan, selanjutnya dilakukan kegiatan tahap pelaksanaan yang meliputi:

a. Memberikan tes awal (pretest) untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif sebelum diberikan perlakuan.

b. Memberikan perlakuan (treatment) yaitu dengan cara menggunakan software Logisim 2.7.1 sebagai media pembelajaran.

c. Selama proses pembelajaran berlangsung peneliti melakukan observasi terhadap siswa pada saat digunakannya software Logisim 2.7.1 sebagai media pembelajaran dilihat dari aspek afektif dan psikomotor siswa.


(2)

Ramadani Hidayat, 2014

Implementasi Perangkat Lunak Logisim 2.7.1 Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Tentang Rangkaian Gerbang Logika Di Smk Negeri Situraja

d. Memberikan tes akhir (posttest) untuk mengetahui hasil belajar siswa ranah kognitif setelah digunakannya software Logisim 2.7.1 sebagai media pembelajaran.

3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data

Setelah kegiatan pada tahap pelaksanaan dilakukan, tahapan selanjutnya adalah melakukan pengolahan dan analisis data. Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan antara lain:

a. Mengolah data hasil pretest dan posttest.

b. Membandingkan hasil analisis tes antara sebelum diberikan perlakuan dan setelah diberi perlakuan untuk melihat apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada ranah kognitif.

c. Mengolah data hasil pengukuran ranah afektif dan psikomotor siswa. d. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari

pengolahan data.

e. Membuat laporan penelitian. 4. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 60). Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah penggunaan software Logisim 2.7.1 sebagai media pembelajaran.

b. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa pada Standar Kompetensi Menerapkan Teknik Elektronika Analog Dan Digital.


(3)

Ramadani Hidayat, 2014

Implementasi Perangkat Lunak Logisim 2.7.1 Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Tentang Rangkaian Gerbang Logika Di Smk Negeri Situraja

5. Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap perlakuan penelitian. Selain itu, paradigma penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah serta kriteria pengujian sebagai landasan untuk menjawab masalah penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono (2011: 66) berpendapat paradigma penelitian adalah:

Pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melelui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan.

Berdasarkan tujuan dari paradigma penelitian di atas, maka gambaran paradigma penelitian yang digunakan sebagai berikut:


(4)

Ramadani Hidayat, 2014

Implementasi Perangkat Lunak Logisim 2.7.1 Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Tentang Rangkaian Gerbang Logika Di Smk Negeri Situraja

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pada penelitian “Implementasi Perangkat Lunak Logisim

2.7.1 untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa tentang Rangkaian Gerbang Logika di

SMK Negeri Situraja” dapat disimpulkan bahwa penerapan perangkat lunak Logisim

2.7.1 pada kompetensi dasar Menerapkan Sistem Bilangan Digital memberikan peningkatan perolehan nilai pada hasil belajar siswa siswa. Hasil data penelitian menunjukkan rata-rata peningkatan nilai yaitu 51% atau 0,51 gain yang dinormalisasi sedang.

B. Rekomendasi

Kekurangan yang muncul pada saat pelakasanaa penelitian, dapat dijadikan bahan rekomendaasi baik untuk proses pembelajaran sehari-hari ataupun penelitian selanjutnya, diantaranya:

1. Penggunaan media komputer disarankan masing-masing siswa mengoperasikan satu unit PC/laptop sehingga penerapan dan penggunaan media dapat secara optimal.

2. Sebelum media diterapkan dan diberikan pada siswa pada proses pembelajaran, siswa sebaiknya dibekali pengetahuan baik mengenai perangkat lunak yang digunakan ataupun perangkat lunak pendukung media tersebut.

3. Penelitian selanjutnya, untuk lebih mengetahui pengaruh peningkatan hasil belajar siswa dapat digunakan perangkat lunak lainnya sebagai pembanding software Logisim 2.7.1.


(5)

Ramadani Hidayat, 2014

Implementasi Perangkat Lunak Logisim 2.7.1 Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Tentang Rangkaian Gerbang Logika Di Smk Negeri Situraja

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik Edisi

Revisi VI. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Dale, Edgar. (1969). Audio-Visual Methods in Teaching, 3rd ed., Holt, Rinehart &

Winston, New York. [Online] Tersedia:

http://www.etsu.edu/uged/etsu1000/documents/Dales_Cone_of_Experience.pdf [3 Juli 2013]

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Hake, R., (2002). Relationship of Individual Student Normalized Learning Gains in Mechanics with Gender, High-School Physics, and Pretest Scores on Mathematics and Spatial Visualization. Indiana University (Emeritus). [Online] Tersedia: http://www.physics.indiana.edu/~hake/PERC2002h-Hake.pdf [3 Juli 2013]

Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Nuryanto. Apri (2013). Materi Media Pembelajaran. Yogyakarta: UNY

Pemerintah Republik Indonesia. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 041 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta

Pemerintah Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.

Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum. Bandung: Rajawali Pers

Sagala, Syaiful. (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. ALFABETA

Sanjaya, Wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana

Setyosari, Punaji, Sihkabuden. (2005). Media Pembelajaran. Malang: Elang Press. [Online] Tersedia: : http://www.m-edukasi.web.id/2012/04/fungsi-media-pembelajaran.html [26 Juni 2013]

Setyosari, Punaji. (2010). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan Edisi Pertama. Jakarta: Kencana


(6)

Ramadani Hidayat, 2014

Implementasi Perangkat Lunak Logisim 2.7.1 Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Tentang Rangkaian Gerbang Logika Di Smk Negeri Situraja

Spencer, L.M and Spencer, S.M, 1993, Competence at Work, John Wiley & Sons,

Inc., Toronto. [Online] Tersedia:

http://www.dikti.go.id/files/atur/KKNI/Kompetensi-LO.pdf [10 Januari 2014] Sudjana, Nana. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Edisi ke-15.

Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. ALFABETA

Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. ALFABETA

Tim Teknik Elektro. (2008). Metodelogi Pembelajaran Teknik Elektro. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Bandung.