KONTRIBUSI PEMBELAJARAN GEOGRAFI TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DI SMA NEGERI 4 PANDEGLANG.
KONTRIBUSI PEMBELAJARAN GEOGRAFI TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN
DI SMA NEGERI 4 PANDEGLANG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Geografi
Oleh
MOH. DENDY F B 1100735
DEPARTEMEN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2015
(2)
Kontribusi Pembelajaran Geografi Terhadap
Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan
Di SMA Negeri 4 Pandeglang
Oleh Moh. Dendy F B
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada
Program Studi Pendidikan Geografi
© Moh. Dendy F B 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, di foto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis
(3)
LEMBAR PENGESAHAN
KONTRIBUSI PEMBELAJARAN GEOGRAFI TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN
DI SMA NEGERI 4 PANDEGLANG
Moh. Dendy F B 1100735
Disetujui Dan Disahkan Oleh Pembimbing Pembimbing I
Dr. Ahmad Yani, M.Si NIP. 19670812 199702 1 001
Pembimbing II
Nandi, S.Pd, MT, M.Sc NIP. 19790101 200501 1 002
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Geografi
Dr. Epon Ningrum, M.Pd Nip. 19620304 198704 2 001
(4)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRAK
Kontribusi Pembelajaran Geografi Terhadap Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Oleh:
Moh. Dendy F B (1100735)* Dr. Ahmad Yani, M.Si** Nandi, S.Pd, MT, M.Sc, Ph.D***
Kerusakan lingkungan pada saat ini menjadi hal yang memprihatinkan. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang kontribusi pembelajaran Geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan siswa SMA Negeri 4 Pandeglang. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1). Mendeskripsikan tentang pembelajaran Geografi yang telah dilakukan serta diarahkan pada pembentukan karakter peduli lingkungan, 2). Menganalisis bagaimana nilai-nilai karakter peduli lingkungan yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran Geografi, 3). Menghitung seberapa besar kontribusi pembelajaran pendidikan Geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan aspek kognitif, afektif dan psikomotor siswa SMA Negeri 4 Pandeglang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sedangkan instrument yang digunakan yaitu angket, observasi dan dokumentasi. Untuk populasi penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 4 Pandeglang, dan sampel pada penelitian ini sebanyak 270 siswa. Hasil penelitian ini dapat dilihat dari 3 aspek yang menjadi indikator dari karakter peduli lingkungan, yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Aspek pengetahuan atau kognitif siswa dari hasil pembelajaran geografi yang berdasar pada karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang, untuk nilai korelasi antara pembelajaran Geografi terhadap aspek kognitif siswa sebesar 0,578 yang dikategorikan sedang. Selanjutnya untuk aspek afektif, nilai korelasi antara pembelajaran dan pembentukan karakter peduli lingkungan aspek afektif sebesar 0,391, persentase ini dikategorikan rendah. Dan yang terakhir aspek psikomotor, yang mana hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat kontribusi yang signifikan antara pembelajaran Geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan dilihat dari aspek psikomotor siswa SMA Negeri 4 Pandeglang, nilai korelasi antara pembelajaran dan pembentukan karakter peduli lingkungan aspek psikomotor sebesar 0,380, persentase ini dikategorikan rendah. Kata Kunci: Pembelajaran Geografi; Peduli Lingkungan; Nilai Kepedulian
(5)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
* Sebagai Penulis
** Sebagai Pembimbing I *** Sebagai Pembimbing II
ABSTRACT
The Contribution Of Geography To The Study Of The Formation Of The characters care about environment in SMA Negeri 4 Pandeglang
By:
Moh. Dendy F B (1100735)* Dr. Ahmad Yani, M.Si** Nandi, S.Pd, MT, M.Sc, Ph.D***
Environmental damage at this point be grounds for concern. Based on the researchers interested in conducting research on learning contributes to the formation of character Geography caring environment SMA Negeri 4 Pandeglang. The purpose of this research is: 1). Describe about learning geography that has been carried out as well as directed at develop the character of care about the environment, 2). Analyze how the values of character caring environment that can be developed through the study of Geography, 3). Calculate the contribution of teaching geography to the formation of character education matter ingkungan cognitive, affective and psychomotor student SMAN 4 Pandeglang. The method used in this research is descriptive method with quantitative approach. While the instruments used were questionnaires, observation, documentation. For the study population are students of SMAN 4 Pandeglang, and samples in this study were 270 students. The results of this study can be viewed from three aspects that serve as indicators of the character concerned about the environment, namely cognitive, affective and psychomotor. Cognitive aspects of knowledge or learning outcomes of students of geography based on the character of environmental care in SMA Negeri 4 Pandeglang, for the value of the correlation between the cognitive aspects of learning, Geography students are categorized as 0,578. Next to this aspect of the affective, the value of the correlation between learning and the formation of character of affective aspects of care for the environment, 0,391, this percentage categorized low. And psychomotor aspect, the latter of which research results make it clear that there are significant contributions towards the creation of Geography learning between the characters care about environment viewed from the aspects of psychomotor sman 4 Pandeglang, the value of the correlation between learning and the formation of the characters care for the environment aspects of psychomotor 0,380, this percentage categorized low.
(6)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
* As The Author
* * As A Supervisor I *** As Supervisor II
(7)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xii
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 7
C.Tujuan Penelitian ... 7
D.Manfaat Penelitian ... 8
E. Struktur Organisasi Skripsi ... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Tinjauan Umum Pembelajaran Geografi ... 11
1. Pengertian Pembelajaran Geografi ... 11
2. Cakupan Pembelajaran Geografi ... 12
3. Hakikat Pembelajaran Geografi ... 12
4. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Geografi ... 14
5. Sumber Belajar dan Materi Pembelajaran Geografi ... 15
6. Evaluasi Pembelajaran Geografi ... 17
B. Teori-Teori Dalam Pembelajaran Geografi ... 18
C.Pendidikan Lingkungan Hidup ... 21
1. Konsep Pendidikan Lingkungan Hidup ... 23
2. T ujuan Pendidikan Lingkungan Hidup ... 24
D.Karakter Peduli Lingkungan ... 25
1. Pengertian Karakter ... 25
2. Pengertian Karakter Peduli Lingkungan ... 25
3. Hakikat dan Tujuan Pendidikan Karakter ... 26
4. Aplikasi Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan ... 27
5. Efektivitas Karakter Peduli Lingkungan ... 28
E. Relevansi Pendidikan Geografi dan Pendidikan Lingkungan Hidup ... 30
F. Peranan Pendidikan Geografi dalam Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan ... 30
G. Kontribusi Pembelajaran Geografi Terhadap Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan ... 32
(8)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
H. Kerangka Pemikiran ... 33
I. Hipotesis Penelitian ... 35
BAB III METODE PENELITIAN A.Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 36
1. Lokasi Penelitian ... 36
2. Populasi ... 36
3. Sampel... 37
B. Metode dan Pendekatan Penelitian ... 39
1. Metode Penelitian ... 39
2. Pendekatan Penelitian ... 39
C.Variabel Penelitian... 40
D.Defenisi Oprasional ... 42
1. Pembelajaran Geografi ... 43
2. Karakter Peduli Lingkungan ... 43
E. Teknik Pengumpulan Data ... 43
1. Observasi... 43
2. Angket ... 44
3. Dokumentasi ... 44
F. Pedoman Skoring ... 45
G.Tahapan Penelitian... 47
H.Instrumen Penelitian ... 48
I. Proses Pengembangan Instrumen ... 50
1. Uji Validitas ... 50
2. Hasil Uji Validitas... 51
3. Uji Realibilitas ... 53
4. Hasil Uji Realibilitas ... 55
J. Analisis Data ... 56
1. Uji Normalitas Data ... 57
2. Uji Homogenitas Varians ... 57
3. Korelasi ... 57
4. Koefisisen Determinasi ... 58
5. Regresi Linear ... 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 59
1. Sejarah SMA Negeri 4 Pandeglang... .... 59
2. Visi dan Misi ... 60
3. Tujuan ... 61
(9)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
5. Identifikasi Fungsi-fungsi Sasaran ... 62
6. Kurikulum... ... 63
7. Pelaksanaan Pembelajaran dan Pendidikan Karakter... 63
B. Hasil Penelitian ... 65
1. Pembelajaran Geografi di SMA Negeri 4 Pandeglang...65
2. Karakter Peduli Lingkungan Siswa di SMA Negeri 4 Pandeglang... 83
a. Aspek Kognitif ... 83
b. Aspek Afektif ... 86
c. Aspek Psikomotor... 106
C. Analisis Data... 126
1. Hasil Uji Normalitas Data... 126
2. Uji Homogenitas Varians... 128
3. Hasil Uji Koefisien Korelasi... 128
4. Hasil Uji Regresi dan Determinasi... 130
D. Pembahasan Hasil Penelitian... 136
1. Pembelajaran Geografi yang Telah Dilakukan Serta Diarahkan Pada Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan... 136
2. Nilai-Nilai Karakter Peduli Lingkungan Yang Dapat Dikembangkan Melalui Pembelajaran Geografi Di SMA Negeri 4 Pandeglang ... 140
3. Kontribusi Pembelajaran Geografi Terhadap Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan Aspek Kognitif Siswa SMA Negeri 4 Pandeglang... 142
4. Kontribusi Pembelajaran Geografi Terhadap Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan Aspek Kognitif Siswa SMA Negeri 4 Pandeglang... 143
5. Kontribusi Pembelajaran Geografi Terhadap Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan Aspek Kognitif Siswa SMA Negeri 4 Pandeglang... 143
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 148
B. Saran ... 150
DAFTAR PUSTAKA ... 152 LAMPIRAN
(10)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel Keterangan Hlm
3.1 Populasi Penelitian ... 37
3.2 Sampel Penelitian ... 38
3.3 Pola Skor Alternatif Respon Aspek Afektif ... 46
3.4 Pola Skor Alternatif Respon Aspek Psikomotor ... 46
3.5 Operasional Variabel Penelitian ... 49
3.6 Perhitungan Uji Validitas Item ... 52
4.1 Mengikuti Pembelajaran Geografi ... 65
4.2 Siswa Keluar Pada Saat Pembelajran Geografi ... 67
4.3 Memperhatikan Guru Menerangkan Materi ... 69
4.4 Kegiatan Membuka Proses Pembelajaran. ... 70
4.5 Mengemukakan Pendapat ... 72
4.6 Media Pembelajaran ... 73
4.7 Memahami Materi Pembelajaran... ... 75
4.8 Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 77
4.9 Soal Latihan yang Belum dipelajari ... 79
4.10 Pengaruh Pembelajaran Geografi ... 81
4.11 Tingkat Pengetahuan Siswa tentang Materi Pemanfaatan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup ... 83
4.12 Gambaran Umum Tingkat Pengetahuan Siswa Tentang Materi Pemanfaatan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup ... 85
4.13 Sikap dan Respon Siswa terhadap Keadaan Hutan yang Mengalami Kemorosotan Kualitas ... 86
4.14 Sikap Siswa terhadap Pelaksanaan Jum’at Bersih... 88
4.15 Sikap Siswa terhadap Penggunaan Air ... 90
(11)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4.17 Sikap Siswa dalam Perlakuan Terhadap Sampah ... 94
4.18 Sikap Siswa Terhadap Kegiatan Kerja Bakti ... 96
4.19 Sikap Siwa dalam Pengelolaan Sampah ... 98
4.20 Sikap Siswa dalam Menjaga Kualitas dan Kuantitas Air ... 100
4.21 Sikap Siswa dalam Menjaga Kebersihan Toilet Sekolah ... 102
4.22 Sikap Siswa Terhadap Program Sekolah yang Berkaitan dengan Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan ... 104
4.23 Prilaku Siswa dalam Membuang Kemasan Makanan dan Minuman Sembarangan ... 106
4.24 Prilaku Siswa yang Menegur Orang yang Membuang Sampah Sembarangan ... 108
4.25 Prilaku Siswa dalam Memisahkan Sampah Organik dan Anorganik ... 110
4.26 Prilaku Siswa yang Tidak Akan Mengambil Sampah Jika Melihat Sampah Berserakan di Lingkungan Sekolah ... 112
4.27 Prilaku Siswa yang Tidak Mematikan Lampu Ketika Tidak digunakan di Dalam Kelas ... 114
4.28 Prilaku Siswa dalam Penggunaan Air Toilet ... 116
4.29 Prilaku Siswa dalam Menggunakan Kertas dan ATK ... 118
4.30 Prilaku Siswa dalam Menhikuti Program Sekolah untuk Menjaga Kebersihan. ... 120
4.31 Prilaku Siswa yang Tidak Menjaga dan Merawat Tanaman di Lingkungan Sekolah ... 122
4.32 Prilaku Siswa yang Mematikan Infokus Ketika Tidak digunakan Dalam Proses Pembelajaran ... 124
4.33 Uji Homogenitas Varians ... 128
4.34 Hasil Korelasi Antara X dan Y1 ... 128
4.35 Hasil Korelasi Antara X dan Y2 ... 129
4.36 Hasil Korelasi Antara X dan Y3 ... 129
4.37 Hail Uji Regresi dan Determinasi (X-Y1) Model Summary ... 130
(12)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4.39 Hasil Perhitungan Cofficients X terhadap Y1 ... 131
4.40 Hail Uji Regresi dan Determinasi (X-Y2) Model Summary ... 132
4.41 Hasil Perhitungan ANOVA X terhadap Y2 ... 132
4.42 Hasil Perhitungan Cofficients X terhadap Y2 ... 133
4.43 Hail Uji Regresi dan Determinasi (X-Y3) Model Summary ... 134
4.44 Hasil Perhitungan ANOVA X terhadap Y3 ... 134
(13)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar Keterangan Hlm
2.1 Kerangka Pemikiran ... 33
3.1 Paradigma Peneliian ... 42
4.1 Mengikuti Pembelajaran Geografi ... 66
4.2 Siswa Keluar Pada Saat Pembelajran Geografi ... 68
4.3 Memperhatikan Guru Menerangkan Materi ... 70
4.4 Kegiatan Membuka Proses Pembelajaran. ... 71
4.5 Mengemukakan Pendapat ... 73
4.6 Media Pembelajaran ... 74
4.7 Memahami Materi Pembelajaran... ... 76
4.8 Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 78
4.9 Soal Latihan yang Belum dipelajari ... 80
4.10 Pengaruh Pembelajaran Geografi ... 82
4.11 Tingkat Pengetahuan Siswa tentang Materi Pemanfaatan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup ... 84
4.12 Gambaran Umum Tingkat Pengetahuan Siswa Tentang Materi Pemanfaatan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup ... 85
4.13 Sikap Siswa terhadap Keadaan Hutan Yang Mengalami Kemorosotan Kualitas ... 87
4.14 Sikap Siswa terhadap Pelaksanaan Jum’at Bersih... 89
4.15 Sikap Siswa terhadap Penggunaan Air ... 91
(14)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4.17 Sikap Siswa dalam Perlakuan Terhadap Sampah ... 95
4.18 Sikap Siswa Terhadap Kegiatan Kerja Bakti ... 97
4.19 Sikap Siwa dalam Pengelolaan Sampah ... 99
4.20 Sikap Siswa dalam Menjaga Kualitas dan Kuantitas Air ... 101
4.21 Sikap Siswa dalam Menjaga Kebersihan Toilet Sekolah ... 103
4.22 Sikap Siswa Terhadap Program Sekolah yang Berkaitan dengan Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan ... 105
4.23 Prilaku Siswa dalam Membuang Kemasan Makanan dan Minuman Sembarangan ... 107
4.24 Prilaku Siswa yang Menegur Orang yang Membuang Sampah Sembarangan ... 109
4.25 Prilaku Siswa dalam Memisahkan Sampah Organik dan Anorganik ... 111
4.26 Prilaku Siswa yang Tidak Akan Mengambil Sampah Jika Melihat Sampah Berserakan di Lingkungan Sekolah ... 113
4.27 Prilaku Siswa yang Tidak Mematikan Lampu Ketika Tidak digunakan di Dalam Kelas ... 115
4.28 Prilaku Siswa dalam Penggunaan Air Toilet ... 117
4.29 Prilaku Siswa dalam Menggunakan Kertas dan ATK ... 119
4.30 Prilaku Siswa dalam Menhikuti Program Sekolah untuk Menjaga Kebersihan. ... 121
4.31 Prilaku Siswa yang Tidak Menjaga dan Merawat Tanaman di Lingkungan Sekolah ... 123
4.32 Prilaku Siswa yang Mematikan Infokus Ketika Tidak digunakan Dalam Proses Pembelajaran ... 125
4.33 Sebaran Data Hasil Belajar Kognitif ... 126
4.34 Sebaran Data Hasil Belajar Afektif ... 127
4.35 Sebaran Data Hasil Belajar Psikomotor ... 127
4.36 Peran Guru Sebagai Vasilitator dalam Pembelajaran Geografi yang diarahkan Pada Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan ... 138
(15)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4.37 Masih Terdapat Sampah Organik yang Berserakan di Lingkungan Sekolah ... 141 4.38 Visi dan Misi SMA Negeri 4 Pandeglang ... 145
(16)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB 1 PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Penelitian
Pendidikan geografi memiliki peran dan tujuan yang strategis dalam menumbuhkembangkan karakter peduli lingkungan. Secara ideal hal itu tertuang pada salah satu tujuan pendidikan geografi, yaitu menampilkan perilaku peduli terhadap lingkungan hidup (Permendiknas, No.23, 2006).
The International Charter on GeographicalEducation/ICGE dalam Gerber
(2001:5) menyatakan bahwa “Pendidikan Geografi merupakan salah satu mata pelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan Geografi (geographical knowledge), keterampilan Geografi (geographical skills) dan karakter Geografi (geographical attitudes) siswa tentang kondisi lingkungan, kondisi sosial dan interaksi manusia dan lingkungannya”. Pengetahuan Geografi
geographical knowledge), keterampilan Geografi (geographical skills) dan
karakter Geografi (geographical attitudes) yang diperoleh siswa dalam pembelajaran Geografi diharapkan untuk dapat membangun kemampuan siswa untuk bersikap, betindak cerdas, arif, dan bertanggungjawab dalam mengahadapi masalah sosial, ekonomi dan ekologis.
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan geografi merupakan suatu ilmu yang memiliki tujuan untuk mengembangkan tiga aspek dalam diri siswa yaitu pengetahuan Geografi (geographical knowledge), keterampilan Geografi (geographical skills) dan karakter Geografi (geographical
attitudes).
Pengetahuan Geografi (geographical knowledge) merupakan aspek pertama dari tujuan pembelajaran Geografi, hal ini menyangkut kemampuan akademik yang diharapkan agar siswa dapat memahami dan mengembangkan tiga aspek pengetahuan, yaitu mengembangkan konsep dasar Geografi yang berkaitan dengan fenomena Geografi yang terjadi di permukaan bumi, mengembangkan
(17)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pengetahuan untuk bagaimana memanfaatkan sumber daya alam, dan yang terakhir ialah mengembangkan konsep dasar Geografi yang berhubungan dengan lingkungan sekitar. Berdasarkan ketiga aspek pengetahuan tersebut diharapkan dapat membentuk pemahaman dan pengetahuan siswa tentang konsep dasar Geografi yang berhubungan dengan lingkungan serta proses interaksi antara manusia dengan lingkungannya.
Keterampilan Geografi (geographical skills) merupakan kompetensi yang dikembangkan dari pengetahuan. Keterampilan merupakan aspek kedua yang diharapkan dari tujuan pembelajaran Geografi. Terdapat tiga kompetensi yang diharapkan dari tujuan pembelajaran Geografi diantaranya mengembangkan keterampilan mengamati lingkungan fisik dan lingkungan sosial, selanjutnya mengembangkan keterampilan mencari informasi, mengumpulkan dan mencatat hal-hal penting tentang fenomena Geografi yang terjadi di permukaan bumi, dan yang terakhir adalah mengembangkan keterampilan menganalisis hasil-hasil dari interaksi berbagai gejala Geografi yang terjadi di permukaan bumi. Berdasarkan ketiga aspek keterampilan tersebut, diharapkan dapat membentuk keterampilan siswa dalam mengamati fenomena Geografi yang terjadi di permukaan bumi serta dapat mengembangkan keterampilan siswa dalam mungumpulkan dan mengolah data tentang interaksi berbagai fenomena Geografi yang terjadi di permukaan bumi.
Selanjutnya karakter Geografi (geographical attitudes) merupakan aspek yang terakhir yang diharapkan dari tujuan pembelajaran Geografi. Terdapat lima karakter yang diharapkan diperoleh siswa setelah mempelajari Geografi diantaranya yaitu menumbuhkan kesadaran siswa terhadap perubahan fenomena Geografi yang terjadi dilingkungan sekitar, mengembangkan karakter siswa dalam melindungi dan tanggung jawab terhadap kualitas lingkungan hidup, mengembangkan kepekaan terhadap permasalahan dalam hal mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam, mengembangkan karakter toleransi terhadap perbedaan sosial dan budaya di dalam lingkungannya, dan yang terakhir ialah mewujudkan karakter rasa nasionalisme dan semangat kebangsaan. Berdasarkan
(18)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kelima aspek karakter tersebut, diharapkan dapat membentuk suatu karakter yang dapat melekat dalam diri siswa yang diantaranya ialah karakter peduli lingkungan. Karakter peduli lingkungan merupakan sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam disekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi (Marsianti, 2014).
Berdasarkan penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa karakter peduli lingkungan merupakan suatu karakter dan tindakan yang diperlihatkan oleh seseorang untuk mencegah kerusakan pada lingkungan.
Kerusakan pada lingkungan sebagian besar diakibatkan oleh manusia, ketergantungan manusia terhadap lingkungan menjadi faktor utama pada kerusakan lingkungan. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia melakukan eksploitasi sumberdaya alam yang tersedia dalam lingkungan. Seiring dengan perubahan zaman, kebutuhan manusia semakin meningkat, sedangkan penyediaan atau jumlah sumberdaya alam sangat terbatas. Eksploitasi yang berlebihan akan mengakibatkan merosotnya daya dukung alam. Keinginan setiap manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari, manusia selalu ingin memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa memikirkan apa yang akan terjadi pada lingkungan sekitanya, justru kemorosotan kualitas hidup yang akan diperoleh. Maka untuk menghindari kemorosotan kualitas hidup seharusnya manusia secara arif dan bijaksana dalam menjaga kualitas dan kuantitas lingkungan hidupnya.
Secara umum lingkungan hidup adalah “kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan mahluk hidup, termasuk manusia dan perilaku yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahtraan manusia serta mahluk hidup lain” (Undang-undang No. 32,2009).
Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang yang terdapat dipermukaan bumi, baik itu benda hidup ataupun benda mati termasuk didalamnya keadaan iklim dan kondisi mahluk hidup yang mempengaruhinya, dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu
(19)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan unsur utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup. Lingkungan hidup sangat berperan penting untuk menunjang kehidupan manusia, kerusakan lingkungan harus di cegah atau diminimalkan agar daya dukung lingkungan memadai untuk berlangsungnya kehidupan yang berkelanjutan.
Kesadaran dan kepedulian manusia terhadap lingkungan tidak dapat tumbuh begitu saja secara alamiah, namun harus diupayakan pembentukanya secara terus menerus sejak usia dini, melalui kegiatan-kegiatan nyata yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Untuk menanamkan kesadaran akan kepedulian terhadap lingkungan maka tujuan pembelajaran Geografi harus diimplementasikan siswa dalam kehidupan sekitarnya.
Di Indonesia tujuan pendidikan geografi dapat ditemuai pada standar isi mata pelajaran Geografi yang telah ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP, 2006), tujuan mata pelajaran Geografi adalah:
1. Memahami pola spasial, lingkungan dan kewilayahan serta proses yang berkaitan;
2. Menguasai keterampilan dasar dalam memperoleh data dan informasi, mengkomunikasikan dan menerapkan pengetahuan geografi;
3. Menampilkan perilaku peduli terhadap lingkungan hidup dan memanfaatkan sumber daya alam secara arif serta memiliki toleransi terhadap keragaman budaya masyarakat.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam tujuan pendidikan Geografi tersebut tidak hanya mencakup aspek kognitif berupa pengetahuan peserta didik tentang pola spasial, lingkungan dan kewilayahan serta proses yang berkaitan, tetapi juga mencakup aspek psikomotorik yang berupa keterampilan untuk memperoleh, mengkomunikasikan, dan menerapkan pengetahuan yang diperolehnya, serta cakupan aspek afektif yang berupa kepedulian pada lingkungan dan toleransi terhadap keragaman budaya masyarakat di lingkungan sekitarnya.
Untuk meningkatkan kepedulian siswa terhadap lingkungan, dalam pembelajaran Geografi disekolah bukan hal yang mudah. Peningkatan kepedulian
(20)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
tersebut bersifat kompleks, karena terkait dengan kehidupan siswa di lingkungan sekolah, keluarga dan lingkungan masyarakat berbangsa dan bernegara. Kehidupan sekolah yang berpengaruh pada kepedulian siswa terhadap lingkungan terlihat pada visi dan komitmen sekolah dalam memfasilitasi guru Geografi dan siswa dalam mengefektifkan pembelajaran Geografi yang terkait dengan masalah lingkungan.
Kegiatan pembelajaran di sekolah menekankan untuk mengembangkan kemampuan siswa mengkontruksi kemampuan dan mengembangkan kemampuanya sendiri, setiap siswa harus memiliki kemampuan untuk mengembangkan atau memperdayakan fungsi-fungsi psikis dan mental yang dimilikinya. Guru dan siswa mempunyai peran yang berbeda dalam proses pendidikan tersebut.
“Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara” (Undang-undang No. 20, 2003).
Berdasarkan penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan merupakan semua usaha yang dilakukan pendidik untuk merubah tingkah laku dan mengembangkan pola pikir dan kemampuan akademik siswa untuk keperluan mereka dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Proses pendidikan pembelajaran Geografi dapat dikatakan berhasil apabila pengetahuan Geografi (geographical knowledge), keterampilan Geografi
(geographical skills) dan sikap Geografi (geographical attitude) para siswa
disekolah diimplementasikan dengan menunjukan kepeduliannya terhadap lingkungan, baik itu di lingkungan sekolah, di lingkungan sosial dan di lingkungan masyarakat.
Di sekolah, proses pembelajaran mengarah pada upaya pembentukan karakter siswa peduli lingkungan melalaui model pembelajaran yang aplikatif. Selain itu sekolah dijadikan wahana pembiasaan karakter peduli lingkungan
(21)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
sehari-hari. Dengan demikian, dilihat dari aspek tersebut seharusnya menjadi tujuan internalisasi atau pembiasaan karakter peduli lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan karakter peduli lingkungan akan semakin efektif jika suasana sekolah dapat mendukung siswa dalam mengembangkan karakter kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya, siswa akan terdorong jika suasana sekolah yang menjadi tempat proses belajar mereka menerapkan kurikulum yang menerapkan karakter peduli lingkungan.
Dalam kenyataannya, karakter siswa sebagai subyek yang mempelajari Geografi tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan. Dengan pengetahuan yang didapatnya, seharusnya siswa dapat berkarakter dan berprilaku cerdas, arif dan bertanggung jawab terhadap lingkungan, karena kurang tercapai tujuan tersebut mengakibatkan masih kurangnya kepedulian siswa terhadap lingkungan, seperti masih membuang sampah sembarangan, tidak peduli terhadap sampah yang berserakan, masih terdapat coretan-coretan baik di dinding maupun di bangku kelas, masih terdapat pemborosan penggunan air, dan tidak peduli terhadap lingkungan yang kotor dan rusak.
Sejalan dengan penjelasan di atas, observasi yang dilakukan mendapatkan hasil kesimpulan sementara, bahwa dari jenis-jenis masalah yang disebutkan di atas masih dijumpai dari beberapa siswa di SMA Negeri 4 Pandeglang yang belum memiliki karakter peduli lingkungan, misalnya terdapat oknum siswa yang terlihat membuang sampah sembarangan, terdapat oknum siswa yang tidak peduli terhadap sampah yang berserakan dan terdapat oknum siswa yang tidak peduli terhadap lingkungan yang kotor dan rusak.
Berdasarkan hasil observasi dan latar belakang di atas, peneliti tertarik melakukan suatu penelitian yang akan dituangkan dalam skripsi dengan judul
:“KONTRIBUSI PEMBELAJARAN GEOGRAFI TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DI SMA NEGERI 4 PANDEGLANG”.
(22)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dengan demikian dapat diidentifikasi masalah penelitian yaitu bagaimana kontribusi pembelajaran Geografi terhadap pembentukan karakter siswa peduli lingkungan. Rumusan masalah dalam melakukan penelitian merupakan suatu yang sangat penting, karena hasilnya akan menjadi pedoman peniliti untuk melakukan langkah-langkah selanjutnya.
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, dengan demikian dapat diidentifikasi masalah penelitian secara umum yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah kontribusi pembelajaran Geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang.
Agar penelitian ini dapat memberikan jawaban yang representatif maka masalah umum tadi lebih dikhususkan menjadi permasalahan-permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana pembelajaran Geografi yang telah dilakukan serta diarahkan pada pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang ? 2. Bagaimana nilai-nilai karakter peduli lingkungan yang dapat dikembangkan
melalui pembelajaran Geografi di SMA Negeri 4 Pandeglang ?
3. Seberapa besar kontribusi pembelajaran Geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan aspek kognitif siswa SMA Negeri 4 Pandeglang? 4. Seberapa besar kontribusi pembelajaran Geografi terhadap pembentukan
karakter peduli lingkungan aspek afektif siswa SMA Negeri 4 Pandeglang? 5. Seberapa besar kontribusi pembelajaran Geografi terhadap pembentukan
karakter peduli lingkungan aspek psikomotor siswa SMA Negeri 4 Pandeglang?
C.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk menemukan pengetahuan baru yang kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan dan sekaligus merupakan pemecahan terhadap suatu masalah. Berdasarkan rumusan masalah yang disajikan dalam penelitian ini, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini ialah sebagai berikut:
(23)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1. Mendeskripsikan tentang pembelajaran Geografi yang telah dilakukan serta diarahkan pada pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
2. Menganalisis bagaimana nilai-nilai karakter peduli lingkungan yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran Geografi di SMA Negeri 4 Pandeglang ? 3. Menghitung seberapa besar kontribusi pembelajaran pendidikan Geografi
terhadap pembentukan karakter peduli ingkungan aspek kognitif siswa SMA Negeri 4 Pandeglang
4. Menghitung seberapa besar kontribusi pembelajaran pendidikan Geografi terhadap pembentukan karakter peduli ingkungan aspek afektif siswa SMA Negeri 4 Pandeglang
5. Menghitung seberapa besar kontribusi pembelajaran pendidikan Geografi terhadap pembentukan karakter peduli ingkungan aspek psikomotor siswa SMA Negeri 4 Pandeglang
D.Manfaat Penelitian 1. Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam hal menjelaskan kontribusi pembelajaran Geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan siswa di SMA Negeri 4 Pandeglang. Kejelasan masalah ini sangat berguna dalam pembelajaran Geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan diSMA Negeri 4 Pandeglang. Disamping itu penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang pentingnya pembelajaran Geografi dalam membekali pengetahuan tentang hubungan manusia dengan lingkungan.
2. Praktis
a. Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman, pengetahuan, sikap dan keterampilan serta wawasan dalam penulisan karya ilmiah.
b. Siswa
(24)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
menumbuhkembangkan karakter peduli lingkungan, serta meningkatkan kesadaran dan kepedulian siswa terhadap lingkungan sekitar.
c. Guru
Sebagai bahan masukan bagi guru Geografi dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran dan lebih banyak mengimplementasikan materi pembelajaran kepada siswa terutama yang berkaitan dengan lingkungan, serta dapat meningkatkan motivasi dan kemampuan siswa dalam mengelola lingkungan
d. Sekolah
Sebagai bahan masukan untuk peningkatan kualitas dan kuantitas dalam pelaksanaan pembelajaran di SMA Negeri 4 Pandeglang.
E.Struktur Organisasi Skripsi
Sebagai pendahuluan, bab I menyajikan latar belakang penelitian yang memberi konteks munculnya masalah, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.
Dalam bab II menyajikan kajian pustaka yang berisi deskripsi dan teori, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian tentang kontribusi pembelajaran Geografi terhadap pembentukan karakter siswa peduli lingkungan.
Dalam bab III menyajikan mengenai metode penelitian yang menjelaskan lokasi, populasi dan sampel penelitian, metode dan pendekatan penelitian, variabel penelitian, definisi oprasional, teknik pengumpulan data, tahapan penelitian, istrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, dan analisis data.
Dalam bab IV menyajikan tentang deskripsi lokasi penelitian, hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengolahan data atau analisis data untuk menghasilkan temuan dari masalah penelitian, jawaban penelitian, hipotesis, tujuan penelitian, dan pembahasan atau analisis temuan.
Dalam bab V disajikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan peneliti. Saran
(25)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
atau rekomendasi yang ditujukan kepada hal-hal yang berkaitan dengan penelitian, dan kapada peneliti berikutnya yang berminat untuk melakukan penelitian selanjutnya.
(26)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A.Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Menurut Nasution (2003:43) “lokasi penelitain menunjukan pada pengertian tempat atau lokasi penelitian yang dirincikan oleh adanya unsur yaitu pelaku, tempat kegiatan yang dapat diobservasi”. Adapun lokasi penelitian ini adalah SMA Negeri 4 Pandeglang. Secara administratif lokasi SMA Negeri 4 Pandeglang terletak di Jl. Raya Labuan KM 20 Desa Alaswangi, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten 42262. Secara Geografis SMA Negeri 4 Pandeglang terletak di 6˚24’17,25”LS dan 105˚53’50.23”BT dan terletak di elavasi 85 diatas permukaan laut.
Pertimbangan yang menjadikan dasar sekolah ini dijadikan sebagai lokasi serta subjek dalam penelitian dikarenakan sekolah ini merupakan sekolah yang menerapkan pendidikan karakter peduli lingkungan melalui pembelajaran Geografi. Selain itu dasar yang menjadi pertimbangan sekolah ini dijadikan sebagai lokasi serta subjek penelitian adalah sekolah ini merupakan sekolah yang mempunyai predikat sebagai sekolah Adiwiyata Mandiri, yaitu sekolah yang berwawasan dan berbudidaya lingkungan.
2. Populasi
Populasi mempunyai arti yang bervariasi, menurut Arikunto (2006:130) “Populasi adalah keseluruhan objek penelitian”. Sedangkan menurut Sugiono (2012:117) “populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan kareteristik tertentu, ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.
Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian populasi adalah keseluruhan objek/subyek yang menjadi sasaran penelitian yang
(27)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
telah ditetapkan oleh peniliti untuk dipecahkan masalah yang terdapat dalam penelitian tersebut.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa di SMA Negeri 4 Pandeglang. Alasan pemilihan populasi penelitian ini adalah karena siswa di SMA Negeri 4 Pandeglang diharapkan mempunyai persepsi dan pemahaman yang baik tentang masalah yang diteiti. Adapun populasi penelitian ini adalah seluruh siswa di SMA Negeri 4 Pandeglang, hasil dari seluruh populasi tersebut dimasukan ke dalam teknik rendom sampling yang di dapat dari sekolah tersebut, dengan rincian populasinya yaitu:
Tabel 3.1
Populasi di SMA Negeri 4 Pandeglang
No Kelas Populasi Populasi
1 X 307
2 XI 253
3 XII 277
Jml 3 Kelas 837
Sumber : Dokumentasi SMA Negeri 4 Pandeglang Tahun 2014
3. Sampel
Menurut Arikunto (2006:131) “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Berdasarkan pendapat tersebut maka penulis hanya akan meneliti dari populasi dengan penelitian sampel. Menurut Arikuto (2006:131) “dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel”. Menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi.
Penelitian sampel baru boleh dilaksanakan apabila keadaan subjek di dalam populasi benar-benar homogen. Sehubungan dengan maksud peneliti untuk melakukan penelitian sampel maka dari jumlah populasi tersebut penulis menentukan kriteria pengambilan sampel. Untuk menentukan banyaknya sampel
(28)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dalam penelitian ini, penulis merujuk pada pendapat Arikunto (2006:120) yang menyatakan: “Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi, selanjutnya apabila subjeknya besar dapat diambil 10% sampai 15% sampai 25% atau lebih”.
Berdasarkan pendapat diatas, karena jumlah popolasi lebih dari 100 orang, maka penelitian ini adalah penelitian sampel. Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampel proporsional random sampling. Sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan rumus dari Taro Yamane atau Slovin dalam Riduwan (2007:65) sebagai berikut:
Keterangan n = Jumlah keseluruhan N = Jumlah populasi yang ada
d2 = Presisi (ditetepkan 5% dengan tingkat kepercayaan 95%) Dengan demikian diambil menjadi 5% dari masing – masing kelas populasi, yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah siswa di SMA Negeri 4 Pandeglang. Jumlah sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.2.
Tabel 3.2
Populasi Sampel di SMA Negeri 4 Pandeglang
No Kelas Populasi Populasi Sampel
1 X 307 100
2 XI 253 81
3 XII 277 89
Jml 3 Kelas 837 270
(29)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu B.Metode dan Pendekatan Penelitian 1. Metode Penelitian
Menurut Sugiono (2013:2) menjelaskan bahwa “metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisifikasi masalah”. Sedangkan menurut Arikunto (2006:160) “metode penelitian ialah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”.
Berdasarkan pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah cara pandang seseorang untuk memhami, memacahkan dan mengantisifikasi suatu masalah dengan mendapatkan data dari suatu penelitian yang dilakukannya.
Berdasarkan dari permasalahan tujuan penelitian yang dirumuskan, maka metode yang digunakan untuk menganalisis permasalahan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat individu, keadaan gejala, atau kelompok tertentu untuk menentukan frequensi adanya hubungan tertentu suatu gejala dengan gejala lain dalam lingkungan masyarakat (Koenjaraningrat, dalam Resa, 2008:38). Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Arikunto (1993:25) bahwa: “Apabila peneliti bermaksud mengetahui keadaan sesuatu mengenai apa, mengapa dan bagaimana, berapa banyak, sejauh mana dan sebagainya, maka penelitiannya bersifat deskriptif, yaitu menjelaskan atau menerangkan suatu peristiwa”.
Metode deskriptif semata-mata menerangkan atau mendeskripsikan kenyataan fenonema sosial tertentu dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang diteliti.
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, karena penelitian ini disajikan dengan angka - angka. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2006:12) yang mengemukakan penelitian kuantitatif
(30)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
adalah pendekatan penelitian yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut serta penampilan hasilnya.
Berdasarkan penjelasan di atas peneliti meyakini, bahwa pendekatan kuantitaif akan sangat sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti.
C.Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013:60).
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa variabel penelitian dalam penelitian ini adalah segala sesuatu sebagai objek penelitian yang ditetapkan dan dipelajari sehingga memperoleh informasi untuk menarik kesimpulan.
Selanjutnya Sugiyono (2013:61) menjelaskan bahwa variabel penelitian dalam penelitian kuantitatif dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Variabel bebas (independen variable)
Variabel bebas, merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat). Variabel bebas (X) pada penelitian ini adalah pembelajaran Geografi.
Indikator
a. Perencanaan kegiatan proses belajar mengajar Geografi yang dilakukan oleh guru.
1) Membuat silabus pembelajaran
2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
b. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar Geografi yang melibatkan guru dan siswa
1) Metode pembelajaran 2) Media pembelajaran
(31)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3) Sumber pembelajaran 4) Kegiatan pembelajaran 5) Peran guru
6) Peran peserta didik.
c. Evalusi hasil belajar terhadap siswa yang dilakukan oleh guru Geografi 1) Tes (tertulis, lisan dan tindakan)
2) Non tes (obeservasi, wawancara, skala sikap)
2. Variabel terikat (dependent variable)
Variabel terikat, merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat krena adanya variabel bebas. Variabel terikat (Y) pada penelitian ini adalah karakter peduli lingkungan.
Indikator: a. Aspek kognitif
1) Mengetahui ilmu yang mempelajari lingkungan hidup dan pengertian lingkungan hidup,
2) Mengidentifikasi jenis – jenis sumber daya alam, 3) Mengidentifikasi pemanfaatan dari sumber daya alam,
4) Mengidentifikasi bentuk – bentuk kerusakan lingkungan dan faktor penyebabnya,
5) Mengaplikasikan usaha pelestarian dan penanggulangan dari permasalahan lingkungan hidup
6) Mengindentifikasi pembangunan berwaasan lingkungan dan berkelanjutan. b. Aspek afektif
1) Aksi perlindungan terhadap hutan, 2) Penghematan penggunaan air,
3) Menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah dan sekitar, 4) Partisipasi dalam program – program sekolah tentang lingkungan hidup.
(32)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
c. Aspek psikomotor
1) Perlakuan tentang sampah, 2) Menjaga ketersedian air, 3) Menjaga kebersihan sekolah. 4) Aksi perlindungan terhadap hutan
Gambar 3.1 Paradigma Penelitian Keterangan :
Variabel Bebas (X) = Proses pembelajaran Geografi Variabel Terikat (Y) = Karakter peduli lingkungan
Berdasarkan gambar di atas dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel penyebab dan variabel yang dipengaruhi untuk membangun suatu hubungan atau klausal. Varibael penyebab atau variabel bebas (X) dalam penelitian ini ialah proses pembelajaran Geografi yang berlangsung di SMA Negeri 4 Pandeglang sedangkan Variabel yang dipengaruhi atau variabel terikat (Y) dalm penelitian ini ialah karakter peduli lingkungan siswa SMA Negeri 4 Pandeglang.
D.Definisi Operasional
Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul dan ruang lingkup masalah yang diteliti, oleh karena itu penulis akan mendefinisikan secara oprasional defenisi-defenisi yang terdapat dalam penelitian ini. Secara lebih lanjut Komarudin (1994:29) menjelaskan defenisi oprasional adalah pengertian yang lengkap tentang suatu variabel yang mencakup semua unsur yang menjadi ciri utama variabel itu”.
Variabel Bebas X
Variabel Terikat Y
(33)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Adapun defenisi-defenisi oprasioanal yang berkaitan dengan penelitian ini antara lain:
1. Pembelajaran Geografi
Pembelajaran Geografi pada hakikatnya adalah Pembelajaran tentang gejala-gejala Geografi yang tersebar di permukaan bumi (Sumaatmadja, 1997:79).
2. Karakter Peduli Lingkungan
Karakter Peduli Lingkungan yaitu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi (Marsianti, 2014).
E.Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk mengetahui atau memperoleh informasi mengenai permasalahan yang akan diteliti oleh peneliti tersebut dalam rangka mencapai tujuan penelitian.
Sugiono (2011:187) mengungkapkan bahwa “pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai seting, berbagai sumber, dan berbagai cara”.
Terdapat berbagai jenis teknik pengumpulan data dalam melakukan penelitian, dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan beberapa cara, yaitu:
1. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara peniliti mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang akan diteliti. Pengamatan dapat diklasifikasikan atas pengamatan melalui cara berperan serta dan yang tidak berperan serta. Pada pengamatan tanpa peran serta, pengamat hanya melakukan satu fungsi, yaitu mengadakan pengamatan. Sedangkan pengamatan berperan serta melakukan dua peran sekaligus, yaitu sebagai pengamat dan sekaligus menjadi anggota resmi dari kelompok yang diamatinya.
(34)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sugiyono (2011:191) menyatakan bahwa “observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantaranya yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan”.
Dalam penelitian, peneliti menggunakan observasi terstruktur, dimana observasi telah dirancang secara sitematis, tentang apa yang akan diteliti, kamana dan dimana tempatnya. Selanjutnya, dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrument penelitian, pedoman observasi ataupun yang lainya yang mendukung dalam pengamatan secara langsung terhaadap objek yang di teliti.
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 4 Pandeglang, tujuan penelitian ini ingin mengetahui kontribusi pembelajaran Geografi terhadap pembentukan karakter siwa peduli lingkungan.
2. Angket/Kuisioner
Angket menurut Sugiono (2011:192) yaitu “teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Lembar pertanyaan secara tertulis diberikan kepada responden, responden disini ialah siswa di SMA Negeri 4 Pandeglang. Permasalahan yang diteliti disini ialah ingin mengetahui bagaimana kontribusi pembelajaran Geografi terhadap pembentukan karakter siswa peduli lingkungan. Selanjutnya angket ini di kelompokan menggunakan skala Likert, dimana pertanyaan positif diberi skor 5,4,3,2,1 sedangkan bentuk pertanyaan negatif diberi skkor 1,2,3,4,5.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pendukung atau pelangkap untuk mengumpulkan data-data atau keterangan-keterangan tertulis mengenai keadaan sekolah, keadaan guru dan lain-lain. Dokumentasi yang dimaksud seperti buku-buku, arsip, foto-foto kegiatan, jurnal dan dokumen sekolah. Data yang diperoleh melalui kajian dokumentasi ini dapat dipandang sebagai sumber yang dapat membantu serta menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peniliti pada saat mengolah data.
(35)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dokumentasi menurut Arikunto (2006:206) yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya.
F. Pedoman Skoring
Dalam mengukur kontribusi pembelajaran Geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan aspek kognitif siswa terdapat dua materi yang berkaitan dengan karakter peduli lingkungan, yaitu materi sumber daya alam dan materi lingkungan hidup. Dalam mengukur aspek kognitif tersebut disediakan 5 alternatif jawaban yaitu a, b, c, d dan e yang mana jawaban benar dari setiap pertanyaan aka mendapatkan skor 1.
Selanjutnya untuk mengukur kontribusi pembelajaran Geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan aspek afektif dan psikomotor siswa SMA Negeri 4 Pandeglang digunakan pedoman skala Likert, dengan alternatif pertanyaan atau pernyataan terentang satu sampai lima pilihan. Alternatif respon tersebut diurutkan dari kemungkinan kesesuaian tertinggi sampai dengan kemungkinan terendah.
Untuk mengukur kontribusi pembelajaran Geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan aspek afektif yaitu menggunakan alternatif respon sikap siswa, dengan penjelsan sebagai berikut:
1. SS = Sangat Setuju 2. ST = Setuju
3. RR = Ragu-Ragu 4. TS = Tidak Setuju
5. STS = Sangat Tidak Setuju
Secara sederhana, pola skor yang dimiliki oleh setiap alternatif respon tertera pada tabel 3.3.
Tabel 3.3
Pola Skor Alternatif Respon
(36)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Alternatif Respon Skor
SS 5
ST 4
RR 3
TS 2
STS 1
Sedangkan untuk mengukur kontribusi pembelajaran Geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan aspek psikomotor menggunakan alternatif respon prilaku siswa, dengan penjelasan sebagai berikut:
1. SL = Selalu 2. SR = Sering
3. KD = Kadang-Kadang 4. PR = Pernah
5. TP = Tidak Pernah
Secara sederhana, pola skor yang dimiliki oleh setiap alternatif respon tertera pada tabel 3.3 di bawah ini:
Tabel 3.4
Pola Skor Alternatif Respon
Karakter Peduli Lingkungan Aspek Psikomotor Alternatif Respon Skor
SL 5
SR 4
KD 3
PR 2
TP 1
(37)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dalam melakukan penelitian, untuk memudahkan dan membuat penelitian secara sistematis maka harus melalui beberapa tahapan penelitian. Tahapan penelitian tersebut ialah sebagai berikut:
1. Persiapan Penelitian
Dalam tahapan ini, peneliti mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian yang akan dialkukan. Seperti menentukan fokus permasalahan serta objek penelitian. Selanjutnya, peneliti mengajukan judul dan proposal skripsi sesuai dengan apa yang akan diteliti dan disetujui oleh pembimbing.
2. Perizinan Penelitian
Perizinan ini dilakukan agar peneliti dapat dengan mudah melakukan penelitian yang sesuai dengan objek serta subjek penelitian.
3. Pra Penelitian
Dalam tahap pra-penelitian ini, hal pertama yang dilakukan peneliti adalah memilih dan menentukan lokasi penelitian, maksudnya adalah untuk menyesuaikan keperluan dan kepentingan fokus penelitian dengan objek atau tempat penelitian.
4. Pelaksanaan Penelitian
Tahap ini merupakan inti dari penelitian yang dilakukan, dimana peneliti mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian yang telah disusun untuk memecahkan fokus masalah.
H.Intrument Penelitian
Instrument adalah suatu alat yang digunakan pada saat penelitian. Untuk menghitung kontribusi pembelajaran Geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan dapat digunakan dengan instrumen penelitian berupa angket.
Tabel 3.5
Oprasional Variabel Penelitian
(38)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1 Kontribusi pembelajaran Geografi (X) 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan 3. Evaluasi - Silabus - RPP
- Metode Pembelajaran - Media Pembelajaran - Sumber Pembelajarn - Kegiatan Pembelajaran - Peran guru
- Peran peserta didik - Evaluasi
Pedoman Observasi terdiri dari 18 option dan Kuesioner terdiri dari 10 option angket tertutup
2 Karakter peduli lingkungan (Y)
1. Aspek Kognitif 2. Aspek Afektif 3. Aspek Psiomotor
- Mengetahui Ilmu yang mempelajari Lingkungan Hidup dan Pengertian lingkungan hidup
- Mengidentifikasi jenis – jenis sumber daya alam,
- Mengidentifikasi
pemanfaatan dari sumber daya alam,
- Mengidentifikasi bentuk – bentuk kerusakan lingkungan - Mengidentifikasi faktor
penyebab kerusakan lingkungan
- Mengaplikasikan usaha pelestarian dan
penanggulangan dari permasalahan lingkungan hidup
- Aksi perlindungan terhadap hutan
- Penghematan penggunaan air - Menjaga kebersihan dan
keindahan lingkungan sekolah dan sekitarnya - Partisipasi dalam program –
program sekolah tentang lingkungan hidup
- Menghemat energi dan alat tulis kantor
- Perlakuan tentang sampah - Menjaga ketersedian air - Menjaga kebersihan sekolah - Aksi perlindungan terhadap
lingkungan
Tes Kognitif terdiri 10 option dan Kuesioner terdiri dari 10 option angket tertutup dari masing-masing dimensi
I. Proses Pengembangan Instrumen
(39)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Kebenaran suatu hasil penelitian ilmu-ilmu sosial sangat ditentukan pula oleh alat ukur yang digunakan. Apabila alat ukurnya tidak valid dan reliable, maka akan diperoleh data hasil penelitian yang bias atau diragukan kebenarnnya. Mengingat pengumpulan data ini dilakukan melalui angket, maka faktor kesungguhan responden dalam menjawab pertanyaan merupakan suatu hal yang sangat penting. Penerapan tes ini untuk mengetahui taraf kesesuaian antara yang diamati oleh peneliti sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada dalam kenyataan. Sehingga jika peneliti menggunakan angket sebagai pengumpul data penelitian, maka angket yang digunakan harus mampu mengukur apa yang akan diukurnya. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi jika tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil yang sesuai dengan maksud dikenakan tes tersebut (Arikunto, 1997).
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument dikatakan valid apabila instrument tersebut dapat mengukur dengan tepat apa yang hendak diukur. Hal tersebut sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Arikunto (1997:63) bahwa: “Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur”.
Uji validitas instrument yang digunakan untuk alat angket pada penelitian ini adalah rumus Product Moment, yakni:
2 2
2 2
) ( ) ( ) )( ( i i i i i i i i xy Y Y n X X n Y X Y X n r (Arikunto, 1997:268) Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi
n = Jumlah responden uji coba X = Skor tiap item
Y = Skor seluruh item responden uji coba
Dari hasil perhitungan dapat ditentukan bahwa jika harga rxy > r, maka butir
(40)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Penjelasan di atas sesuai dengan pernyataan Masrun (1979) dalam Sugioyono (20018:188) yang menyatakan:
“Item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi menunjukan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat klau r = 0,3 sedangkan jika hasil korelasinya kurang dari 0,3 maka item tersebut dinyatakan tidak valid”.
Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa item yang mempunyai korelasi positif dan tinggi menunjukan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula dan syarat minumum korelasinya sebesar 0,3.
2. Hasil Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument dikatakan valid apabila instrument tersebut dapat mengukur dengan tepat apa yang hendak diukur.
Pengujian validitas instrumen menggunakan korelasi pearson yang di bandingkan dengan syarat minimum korelasi yaitu sebesar 0,3. Hasil uji coba instrumen variabel penelitian yang termasuk kriteria valid, berdasarkan apa yang ditampilkan dalam tabel perhitungan manual uji validitas.
Dalam pengujian Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini berupa angket yang bentuk pilihan ganda, selanjutnya angket tersebut disebarkan kepada beberapa siswa SMAN 4 Pandeglang.
Beberapa tahapan sebelum melakukan pengumpulan data penelitian, terlebih dahulu instrumen penelitian diujicobakan untuk dapat mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda dari tiap-tiap item instrument.
Pengujian validitas instrumen dengan menggunakan korelasi pearson dan penentuan validitas menggunakan uji-t. Hasil uji coba instrumen variabel penelitian yang termasuk kriteria valid, berdasarkan apa yang ditampilkan dalam tabel perhitungan manual uji validitas.
(41)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Contoh perhitungan uji validitas ini dilakukan untuk soal instrumen butir pertama, dapat dilihat pada tabel 3.6.
Tabel 3.6
Perhitungan Uji Validitas Item
No. X1-1 Y (X1-1)2 Y2 (X1-1) x
Y
1 4 45 16 2025 180
2 4 48 16 2304 192
3 3 48 9 2304 144
4 3 48 9 2304 144
5 3 42 9 1764 126
6 4 54 16 2916 216
7 3 46 9 2116 138
8 4 49 16 2401 196
9 4 48 16 2304 192
10 3 46 9 2116 138
11 5 59 25 3481 295
12 3 46 9 2116 138
13 4 54 16 2916 216
14 5 53 25 2809 265
15 5 58 25 3364 290
16 5 56 25 3136 280
17 3 43 9 1849 129
18 4 47 16 2209 188
19 4 52 16 2704 208
20 4 49 16 2401 196
21 4 50 16 2500 200
22 4 51 16 2601 204
23 5 60 25 3600 300
24 3 49 9 2401 147
25 4 46 16 2116 184
26 3 53 9 2809 159
27 3 49 9 2401 147
28 3 44 9 1936 132
29 5 55 25 3025 275
(42)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Jumlah 115 1494 457 75044 5803
Hasil Perhitungan Penelitian 2014
Selanjutnya jumlah yang diperoleh pada baris terakhir tabel di atas dimasukkan kedalam rumus Pearson Product Moment, seperti berikut:
Setelah diperoleh rxy, selanjutnya dibandingkan dengan syarat minimum dari korelasi untuk dianggap memenuhi syarat yaitu sebesar 0,3. Berdasarkan perhitungan diperoleh rxy sebesar 0,745 dan syarat minimum korelasi sebesar 0,3. Jadi kesimpulannya item tersebut dinyatakan valid. Butir-butir item instrument yang sudah valid tersebut, tahapan selanjutnya akan dijadikan sebagai sumber data untuk dijadikan penghitungan penelitian.
3. Uji Reliabilitas
Penerapan tes ini untuk mengetahui apakah alat pengumpul data yang dipergunakan menunjukan tingkat ketetapan, keakuran, kestabilan, atau konsisten dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu, walaupun dilakukan pada waktu yang berbeda-beda.
Reliabilitas berhubungan dengan kepercayaan. Suatu instrument dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika instrument menyatakan keajegan terhadap hasil pendeteksian yang dilakukan oleh setiap instrument. Penjelasan di atas sesuai dengan yang dikemukakan oleh E.T, Ruseffendi (1999:142) yang menyatakan bahwa “reliabilitas instrument adalah ketetapan atau keajegan alat evaluasi dalam mengukur atau ketetapan siswa dalam menjawab alat evaluasi itu”.
2 2 2 2
) ( ) ( ) )( ( Y Y N X X N Y X XY N rxy
2
2
1494 ( ) 75044 ( 30 ) 115 ( ) 457 ( 30 ) 1494 )( 115 ( ) 5803 ( 30 xy r 0,745 xy r
(43)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Nilai reliabilitas untuk data likert dihitung dengan menggunakan rumus
Alpha seperti berikut:
2
11 1 2
1 n t k r k Keterangan:
r11 = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya item ∑n2 = Jumlah varian butir
t2 = Varians total
Dengan: 2 2 2 ( ) n X X n n
n2 = Varians butir tiap item
n = Jumlah responden uji coba instrumen
(∑X)2 = Kuadrat jumlah skor seluruh responden dari setiap item ∑X2 = Jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap item
Varians total dihitung dengan rumus:
2 2 2 ( ) t Y Y n n
Dengan penjelasan sebagai berikut:
t2 = Varians total
n = Jumlah responden uji coba instrumen
(∑Y)2 = Kuadrat jumlah skor seluruh responden dari setiap item ∑Y2 = Jumlah kuadrat skor responden
(44)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4. Hasil Uji Reliabilitas
Hasil perhitungan reliabilitas untuk instrumen diperoleh nilai reliabilitas r1
yaitu sebesar = 0,816. Selanjutnya nilai r1 tersebut dapat ditafsirkan reliabel.
Seperti yang dicontohkan dalam perhitungan manual uji reliabilitas instrumen variabel (X):
Nilai reliabilitas dihitung dengan menggunakan rumus Alpha seperti berikut:
2
11 1 2
1 n t k r k Keterangan:
r11 = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya item ∑n2 = Jumlah varian butir
t2 = Varians total Dengan: 2 2 2 ( ) n X X n n
Nilai variansi dari item 1:
30 30 115 457 2 2 1
= 0,557
Dengan rumus yang sama varians item lainnya dihitung.
Varians total dihitung dengan rumus:
2 2 2 ( ) t Y Y n n
(45)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dengan:
t2 = Varians total
n = Jumlah responden uji coba instrumen
(∑Y)2 = Kuadrat jumlah skor seluruh responden dari setiap item ∑Y2 = Jumlah kuadrat skor responden
30 30 1494 75044 2 2 1
= 22,166
Setelah varians item dan total dihitung, maka dimasukkan ke dalam rumus
Alpha sebagai berikut:
16 , 22 58 , 5 1 1 12 12 2 11
r = 0,816
Berdasarkan perhitungan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa katagori reliabilitasnya yaitu kuat.
J. Analisis Data
Analisis data merupakan upaya yang dialakukan peneliti untuk mencari arti, makna, penjelasan yang dilakukan terhadap data yang telah dianalisis dengan mencari hal-hal penting.
Berdasarkan jenis data yang telah diperoleh pada penelitian ini, maka teknik pengelolaan data atau analisis data yang digunakan adalah data kuantitatif, yaitu dengan mengolah data kemudian disajikan dalam bentuk tabel untuk mempersentasekan hasil perolehan data tersebut kemudian dianalisis dan diperiksa keabsahanya melalui beberapa teknik, sebagaimana yang diuraiakan oleh Moleong (2000:192-195) yaitu:
1. Data yang diperoleh disesuaikan dengan data pendudkung lainnya untuk mengungkapkan permasalahan secara tepat.
2. Data yang terkumpul setelah dideskripsikan kemudian didiskusikan, dikritik ataupun dibandingkan dengan pendapat lain.
(46)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Melalui tahap-tahap yang dikemukakan di atas, maka diharapkan penelitian yang dilakukan dapat memperoleh data yang akurat dan tepat.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis data diantaranya adalah :
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai normal atau tidaknya distribusi skor yang diperoleh siswa (Riduwan, 2007:121). Kenormalan data dapat dilihat dengan memperhatikan gambar P-P Plot yang dihasilkan dari perhitungan melalui software SPSS.
2. Uji Homogenitas Varians
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah varians berasal dari populasi yang sama atau tidak. Untuk menguji homogenitas varians digunakan
uji-F (Riduwan, 2007:186).
3. Korelasi
Analisis korelasi digunakan untuk mengukur derajat hubungan dari dua variabel. Rumus yang digunakan dalam penelitian ini adalah koefisien korelasi
produc moment (Arikunto, 2006:72).
Keterangan :
Rxy = koefisien korelasi antara x dan y X = Skor item
Y = Skor total
∑ = Jumlah skor butir ∑ = Jumlah skor total ∑ = Jumlah kuadrat butir ∑ = Jumlah kuadrat total
∑ = Jumlah perkalian skor butir dengan skor total N = Jumlah responden
(47)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Menurut Riduwan (2007:139) untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan rumus sebagai berikut:
KP = r2 x 100%
Ketarangan:
KP = Nilai koefisien determinasi r = Nilai koefisien
5. Regresi Linear
Regresi linear sederhana adalah regresi linear di mana variabel yang terlibat didalamnya hanya dua, yaitu sau variabel terikat Y dan variabel bebas X (Hasan, 2008:64).
Bentuk persamaannya adalah :
Y = a + Bx
Keterangan:
Y = Variabel terikat X = Variabel bebas a = Intersep
(1)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
e. Berdasarkan hasil perhitungan penelitian tentang kontribusi pembelajaran Geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan aspek psikomotor, dapat disimpulkan bahwa terdapat kontribusi yang signifikan antara pembelajaran Geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan aspek psikomotor. nilai korelasi antara pembelajaran dan pembentukan karakter peduli lingkungan aspek psikomotor sebesar 0,380, persentase ini dikategorikan rendah.
B. Saran
Berdasarkan rumusan kesimpulan di atas, maka dirumuskan beberapa saran, sekiranya dapat bermanfaat dalam membantu lebih baik lagi untuk dapat memaksimalkan pembentukan karakter peduli lingkungan siswa di sekolah, yaitu sebagai berikut:
1. Untuk Sekolah
Sekolah harus terus mengadakan eksplorasi untuk menemukan ide-ide yang baru dan lebih baik lagi dalam peningkatan kwalitas sekolah yang pada akhirnya berdampak positif terhadap kwalitas siswa itu sendiri, terutama dalam pembentukan karakter peduli lingkungan.
2. Untuk pembelajaran Geografi
Kegiatan belajar mengajar Geografi agar lebih berinovasi dalam konsep pembelajaran, karena dapat membuat kegiatan belajar mengajar lebih berpareasi dan menyenangkan buat siswa.
3. Untuk Guru
Guru memiliki peran yang sentral dalam pembentukan karakter peduli lingkungan siswa khususnya bagi guru Pendidikan Geografi, maka dari itu diharapkan guru, khususnya guru Pendidikan Geografi selalu memberikan contoh peribadi yang baik bagi diri siswa, sehingga siswa akan selalu memiliki figur atau contoh yang baik dalam karakter peduli lingkungan.
(2)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
tertanam dalam diri masing-masing, serta meningkatkan kesadaran dan kepedulian siswa terhadap lingkungan sekitar.
5. Untuk Peneliti Selanjutnya
Peneliti menyadari adanya kekurangan dan kelemahan dalam penelitian yang dilakukan. hal ini disebabkan oleh keterbatasan wawasan, waktu dan tenaga yang dimiliki, oleh karena itu diharapkan nantinya akan ada penelitian lebih lanjut yang dapat memberikan kontribusi lebih baik terhadap hasil penelitian ini, misalnya dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
(3)
152
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Adisendjaja, Y.H. (1988). Hubungan antara Pemahaman IPA, Pengetahuan
Lingkungan, dan Sikap terhadap Lingkungan dari Mahasiswa FPMIPA
IKIP Bandung, IKIP Bandung, Laporan Penelitian: tidak diterbitkan.
Adisendjaja, Y.H. (2008). Metodologi Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar, Jurusan Pendidikan Biologi, FPMIPA UPI.
Arikunto, Suharsimi. (1993). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian (suatu pendekatan praktek). Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Budiningsih, C, Asri. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Bintarto, R dan Surastopo H. (1991). Metoda Analisis Geografi. Jakarta : LP3ES. Daldjoeni. (1982). Pengantar Geografi untuk Mahasiswa dan Guru Geografi.
Bandung. Alumni.
Djaali. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Djahiri, A, Kosasih. (1996). Menelusuri Dunia Afektif: Pendidikan Nilai dan
Moral: Seri Pendidikan Nilai, Edisi Pembaharuan. Bandung : IKIP
Bandung.
Djamarah, S, B. dan Zain, A. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Gerber, R. (2001). The State of Geographical Education in Countries Around the
World. International Research in Geographical and Environmental
Education.
Idup, Suhady dan Sinaga (2003). Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka NKRI. LAN RI.
(4)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Iqbal Hasan. (2008). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Kamisa. (1997). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Kartika
Kartika, Ressa. (2011). Kontribusi Hasil Pembelajaran Geografi Terhadap
Perilaku Siswa Peduli Lingkungan. Skripsi Sarjana Pendidikan Jurusan
Pendidikan Geografi FPIPS UPI Bandung : Tidak diterbitkan.
Kusuma, A, Doni. (2007). Pendidikan Karakter; Strategi Menididk Anak di
Zaman Global. Jakarta : Grasindo.
Kusuma, A, Doni. (2012). Pendidikan Karakter Utuh Menyeluruh. Jakarta : Grasindo.
Komaruddin. (1994). Esiklopedia Manajemen, edisi kesatu. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamidi, J, dan Lutfi, M. (2010). Civic Education Antara Realitas Politik dan
Implementasi Hukumnya. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Mahendra, Agus (1998). Teori Belajar dan Pembelajaran Motorik. IKIP Bandung Perss.
Moleong, Lexy J. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Nasution. (2003). Metode Research. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Nazir. Moh. Ph. D, (2002). Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Ningrum, Epon. (2007). Pendayagunaan Lingkungan sebagai Sumber Belajar, Jurnal Gea. Vol. 2 No 14 Th. 2007.
Ningrum, Epon (2009). Menanamkan Konsep Dasar Konversi Lahan Melalui
Pembelajaran Geografi. Jurnal Gea VOL. 9 No.2, Oktober 2009.
Poerwadarminto, W. J. S. (1995). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Riduwan. (2007). Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung : Cet 2. Alfabeta.
(5)
154
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Ruseffendi, E, T. (1991). Penilaian Pendidikan dan Hasil Belajar Siswa. Bandung, IKIP Bandung.
Slavin, R E. (2000). Educational Psychology: Theory and Practice. Sixth Edition. Boston : Allyn and Bacon.
Sudjoko, dkk. (2013). Pendidikan Lingkungan Hidup. Tangerang : Universitas Terbuka.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta. Sugiyono. (2013). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Angkasa.
Sumaatmadja, Nursid. (1997). Metodologi Pengajaran Geografi. Bandung : Bumi Aksara.
Sumaatmadja, Nursid. (1988). Studi Lingkungan Hidup. Bandung : Alumni. Sumaatmadja, Nursid. (1988). Studi Geografi: Suatu Pendekatan dan Analisa
Keruangan. Bandung : Alumni.
Supardan, Dadang. (2009). Pengantar Ilmu Sosial: Sebuah Kajaian Pendekatan
Struktural. Jakarta : Bumi Aksara.
Surya, M. (2004). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Rosda Karya. UPI. (2013). Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Bandung : UPI. UPI. (2014). Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Bandung : UPI.
Yuliani. (2014). Modul Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Graha Pustaka.
Sumber Dokumen
BSNP. (2006). Permendiknas No.22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Depdiknas.
BSNP. (2006). Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : Depdiknas.
Depdiknas. (2003). Standar Kompetensi Mata Pelajaran Geografi Sekolah
Menengah Atas dan Madrasah Aliyah. Jakarta : Pusat Kurikulum Balitbang
(6)
Moh Dendy FB,2015
Kontribusi pembelajaran geografi terhadap pembentukan karakter peduli lingkungan di SMA Negeri 4 Pandeglang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkunga Hidup.
Sumber Internet
Handoyo, Budi. (2013). Revitalisasi pendididkan Geografi dalam latar Sekolah
Adiwiyata dan Kurikulum 2013 untuk menumbuhkan Karakter Peduli Lingkungan (online) Tersedia: http://hangeo. wordpress.com/2013/08/16/
revitalisasi-pendidikan-Geografi-dalam-latar-sekolah-adi-wiyata-dan kurikulum-2013-untuk-menumbuhkembangkan-karakter-peduli-lingkunga n/.html (20 September 2014).
Marsianti, Andriana. (2014). Membangun Karakter Peduli Lingkungan di
Sekolah (online) Tersedia :
http://www.rakyatpos.com/membangun- karakter-peduli-lingkungan-di-sekolah-upaya-penyelematan-lingkungan-hidup.html (28 September 2014).