PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, DAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH

  

PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, SISTEM

PENGENDALIAN INTERNAL, DAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA

TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA PERANGKAT

DAERAH DI PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH

1 *2 1,2 Irzal Tawaqal* , Suparno

  Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala *1 *2 e-mail: irzal.tawaqal@gmail.com , suparno.feakt@unsyiah.ac.id

  

Abstrak

The purpose of this study is to examine the effect of the implementation of accounting information system, internal

control system, and human resources competency to the quality of financial reports of working units (SKPD) in the

Government of Banda Aceh. The population of this study are all the working units (SKPD) in the environment of

Government of Banda Aceh (39 SKPD) with 2 respondents from every working unit for a total of 78 respondents. The

data and informations needed for this research are collected by conducting field research. The data used in this

research is primary data and data collection is done directly by using questionnaires. Data analysis method used is

multiple linear regression. The results of the research are either simultaneously or partially support the hypothesis

that the implementation of accounting information system, internal control system, and human resources competency

affect the financial reports of working units (SKPD) in the Government of Banda Aceh

Keywords: implementation of accounting information system, internal control system, human resources competency,

and financial report quality.

  arus kas, hasil operasi, dan perubahan ekuitas suatu

Pendahuluan 1

  entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna Berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 8 tahun dalam membuat dan mengevaluasi keputusan

  2006, laporan keuangan adalah bentuk mengenai alokasi sumber daya. pertanggungjawaban pengelolaan keuangan

  Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) negara/daerah selama suatu periode. Dalam rangka setiap tahunnya mendapat penilaian berupa opini dari mengahasilkan laporan keuangan yang berkualitas Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK). Ketika BPK laporan keuangan harus memenuhi kriteria yang memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) memadai yaitu memiliki relevansi, dapat diandalkan, terhadap LKPD, artinya dapat dikatakan bahwa dapat dinilai atau dibandingkan, dan dapat dipahami. laporan keuangan suatu entitas pemerintah daerah

  Peraturan Pemerintah nomor 71 tahun 2010 tersebut disajikan dan diungkapkan secara wajar dan menyebutkan bahwa laporan keuangan merupakan berkualitas. Terdapat empat opini yang diberikan laporan terstruktur mengenai posisi keuangan dan pemeriksa yaitu opini Wajar Tanpa Pengecualian transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas

  (WTP), opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP), pelaporan. Laporan keuangan pemerintah daerah opini Tidak Wajar (TW), dan Pernyataan Menolak

  (LKPD) terdiri atas 7 (tujuh) komponen, yaitu: neraca, memberi opini atau Tidak Memberi Pendapat (TMP). laporan operasional, laporan arus kas, laporan

  Sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 perubahan ekuitas, laporan realisasi anggaran, laporan laporan hasil pemeriksaan terhadap LKPD Pemerintah perubahan saldo anggaran lebih dan catatan atas Kota Banda Aceh oleh BPK-RI Perwakilan Provinsi laporan keuangan (CaLK). Tujuan umum penyusunan laporan keuangan Aceh memberikan opini WTP 5 kali berturut-turut kepada Pemerintah Kota Banda Aceh. Namun, adalah menyajikan informasi mengenai posisi predikat WTP tersebut masih menyisakan berbagai keuangan, realisasi anggaran, saldo anggaran lebih,

  

  permasalahan yang harus segera ditindaklanjuti seperti yang dikutip dari berbagai media online yang mengemukakan temuan sebagai berikut ini:

  Perundang-undangan tahun 2015 mengenai raib nya kas di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) sebesar Rp. 800 juta dan di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) sebesar Rp. 600 juta. Kedua SKPD tersebut tidak menggunakan Keuangan Aceh untuk kebutuhan yang seharusnya, melainkan untuk penggunaan lain (acehtribunnews, 2016). 2) Beberapa temuan mengenai unsur SPI dan kepatuhan atas LKPD tahun 2013, namun masih berada dalam batas kewajaran dan tidak mengubah opini yang ditentukan, diantaranya bantuan Alokasi Dana Gampong (ADG) belum didukung dengan bukti pertanggungjawaban sebesar Rp.1.909.553.064,00 (BPK, 2014). Dari fenomena diatas dapat dinilai bahwa kualitas laporan keuangan di Pemerintah Kota Banda Aceh belum sepenuhnya memenuhi kualitas laporan keuangan pemerintah seperti yang disebutkan dalam karakteristik kualitatif dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), walaupun Pemerintah Kota Banda Aceh mendapatkan opini WTP 5 kali berturut- turut dari BPK. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan menyebutkan bahwa karakteristik kualitatif yang memenuhi kualitas laporan keuangan diantaranya informasi yang termuat di dalam laporan keuangan dapat mempengaruhi keputusan pengguna dalam membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini dan memprediksi masa depan serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu, bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material, dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya, dapat dipahami oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman pengguna.

  Salah satu faktor pendukung untuk kualitas laporan keuangan adalah sistem informasi akuntansi, dimana laporan keuangan dihasilkan dari suatu proses yang didasarkan pada input yang baik, proses yang baik dan output yang baik. Ketiga aspek tersebut haruslah terpadu dan berkesinambungan sebagai pondasi sistem pelaporan keuangan yang baik (Kurniawan, 2011).

  Sistem informasi akuntansi merupakan suatu komponen atau sub sistem dari suatu organisasi yang mempunyai tanggung jawab atas penyiapan informasi keuangan guna membantu manajemen dalam pembuatan keputusan. Sistem informasi akuntansi informasi keuangan yang dibutuhkan oleh pihak eksternal maupun internal lembaga/instansi. Sistem informasi akuntansi pada dasarnya dapat di operasikan tanpa menggunakan komputer, akan tetapi keterlibatan komputer dalam menangani tugas – tugas manusia dalam suatu sistem memiliki peran yang sangat besar dalam menunjang kelancaran sebuah sistem, sehingga informasi sangat dibutuhkan pihak manajemen dapat disajikan dengan cepat dan tepat waktu.

  Faktor pendukung lain untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan adalah sistem pengendalian internal. LKPD harus disusun berdasarkan sistem pengendalian internal seperti yang diamanatkan dalam pasal 56 ayat (4) UU nomor 01 tahun 2004 yang menyatakan kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) selaku pengguna anggaran/barang memberikan pernyataan bahwa pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di lingkungan tempat kerjanya telah diselenggarakan berdasarkan sistem pengendalian internal yang memadai dan laporan keuangan telah diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Tingginya kualitas LKPD juga ditentukan oleh seberapa baik pengendalian internal yang dimiliki institusi Pemerintah Daerah. Pengendalian internal yang lemah menyebabkan sulitnya mendeteteksi kecurangan/ketidakakuratan proses akuntansi sehingga bukti audit yang diperoleh dari data akuntansi menjadi tidak kompeten.

  Keefektifan sistem pengendalian internal diperlukan untuk merencanakan dan melaporkan hasil yang akan dievaluasi oleh komite sistem pengendalian internal. Fungsi sistem pengendalian internal digunakan sebagai sumber informasi yang independen mengenai berbagai aktivitas organisasi agar dapat membantu pengambilan keputusan yang obyektif dan akuntabel. Adapun komponen pengendalian internal yang dijelaskan oleh COSO (The Committee of

   Sponsoring Organization of the Tradeway Commission) dalam Sawyer (2005:62), yaitu

  lingkungan pengendalian, penilaian resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, dan observasi. Hal ini berbeda si setiap lembaga. Misalnya sistem pengendalian internal di Pemerintah Daerah berbeda dengan sistem pengendalian internal di bank.

  Kompetensi sumber daya manusia juga mempengaruhi kualitas laporan keuangan. Laporan oleh bidang atau disiplin ilmu akuntansi. Oleh karena itu, dibutuhkan kompetensi sumber daya manusia yang kompeten untuk menghasilkan sebuah laporan keuangan yang berkualitas. Begitu juga di entitas pemerintahan, untuk menghasilkan laporan keuangan daerah yang berkualitas dibutuhkan sumber daya manusia yang memahami dan kompeten dalam akuntansi pemerintahan, keuangan daerah bahkan organisasional tentang pemerintahan.

  Dalam pengelolaan keuangan daerah yang baik, SKPD harus memiliki sumber daya manusia manusia yang kompeten, yang didukung dengan latar belakang pendidikan akuntansi, sering mengikuti pendidikan dan pelatihan, dan mempunyai pengalaman dibidang keuangan. Hal tersebut diperlukan untuk menerapkan sistem akuntansi yang ada. Sumber daya manusia yang kompeten tersebut akan mampu memahami logika akuntansi yang baik. Kegagalan sumber daya manusia Pemerintah Daerah dalam memahami dan menerapkan logika akuntansi akan berdampak pada kekeliruan laporan keuangan yang dibuat dan ketidaksesuaian laporan dengan standar yang diterapkan pemerintah.

  (Warisno, 2009).

  Penelitian ini merujuk pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Juwita (2013) dengan hasil penerapan standar akuntansi pemerintahan dan penerapan sistem informasi akuntansi berpengaruh secara simultan terhadap kualitas laporan keuangan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Silviana (2013) dengan hasil penerapan sistem informasi akuntansi berhubungan terhadap kualitas LKPD. Berdasarkan jawaban responden dari entitas yang diteliti, variabel penerapan sistem informasi akuntansi memberikan kontribusi terhadap kualitas LKPD.

  Penelitian yang dilakukan oleh Ramdany (2015) dengan hasil bukti teoritis dari penelitian kualitas pelaporan keuangan dapat ditingkatkan melalui peningkatan kualitas sistem informasi akuntansi dan efektivitas pengendalian internal. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Herawati (2014) dengan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara sistem pengendalian internal yang mencakup lingkungan pengendalian, penilaian resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan terhadap kualitas laporan keuangan secara simultan. Hasil secara parsial, terdapat pengaruh resiko, dan informasi dan komunikasi terhadap kualitas laporan keuangan.

  Penelitian yang dilakukan oleh Ayu dan Made (2016) dengan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kompetensi sumber daya manusia berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah. Pengendalian internal berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah. Pemahaman atas regulasi sistem akuntansi pemerintahan berbasis akrual berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah. Penelitian yang dilakukan oleh Humairoh (2013) menunjukkan hasil bahwa kompetensi sumber daya manusia berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah dan sumber daya manusia berpengaruh positif signifikan terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah.

  2. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS Laporan Keuangan

  Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 pengertian laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan. Menurut Ikatan Akuntansi Keuangan (IAI) dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) (2015:1) laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti, misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain, serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Di samping itu juga termasuk schedule dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya, informasi keuangan segmen industri dan

  

  geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.

  Kualitas Laporan Keuangan

  Kualitas laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya, (Standar Akuntansi Pemerintahan, 2010:245). Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. Keempat karakteristik tersebut antara lain: (1) relevan, (2) andal, (3) dapat dibandingkan, dan (4) dapat dipahami.

  Sistem Informasi Akuntansi

  Definisi sistem informasi akuntansi menurut Susanto (2004:124) dapat didefinisikan sebagai kumpulan subsistem yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mengolah data keuangan menjadi informasi keuangan yang diperlukan oleh pengambil keputusan dalam proses pengambilan keputusan. Menurut Krismiaji (2010:4) sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis.

  Sistem Pengendalian Internal

  Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 menjelaskan sistem pengendalian internal adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Rai (2011:283) menyatakan bahwa sistem pengendalian internal merupakan kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi manajemen bahwa organisasi mencapai tujuan dan sasarannya.

  Kompetensi Sumber Daya Manusia

  Menurut Spencer dan Spencer (1993), yang dikutip oleh Sutrisno (2009:221) mengatakan bahwa kompetensi adalah suatu yang mendasari karakteristik dari suatu individu yang dihubungkan dengan hasil yang diperoleh dalam suatu pekerjaan. Kompetensi sebagai karakteristik yang mendasari seseorang dan berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya. kompetensi sumber daya manusia adalah kemampuan sumber daya manusia untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab yang diberikan kepadanya dengan bekal pendidikan, pelatihan, dan pengalaman yang cukup memadai. Sumber daya manusia yang kompeten tersebut akan mampu memahami logika akuntansi dengan baik.

  Kerangka Pemikiran

  Hubungan sistem informasi akuntansi dan kualitas laporan keuangan juga didasarkan oleh Peraturan Pemerintah (PP) Nomor: 24 tahun 2005, informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bertujuan umum untuk memenuhi kebutuhan informasi dari semua kelompok pengguna. Kebutuhan informasi tentang kegiatan, operasional pemerintahan serta posisi kekayaan dan kewajiban dapat dipenuhi dengan lebih baik dan memadai apabila didasarkan pada basis akrual, yakni berdasarkan pengakuan munculnya hak dan kewajiban, bukan berdasarkan pada arus kas semata. Untuk menyusun dan menyajikan laporan keuangan Pemerintah Daerah diperlukan suatu sistem akuntansi yang dapat mengakomodasi kebutuhan informasi dalam rangka penyusunan laporan keuangan tersebut (BPKP, 2014:9).

  Financial Accounting Standard Board (FASB)

  telah menyadari bahwa sistem pengendalian internal memiliki keterlibatan dalam proses pelaporan keuangan dan berkontribusi aktif untuk menciptakan praktik corporate governance yang lebih efektif (FASB, 2000). Untuk mendapatkan kualitas laporan keuangan yang baik tidak hanya sistem akuntansi saja yang dibutuhkan akan tetapi sistem pengendalian internal dalam pemerintahan itu sendiri harus bejalan dengan baik.

  Sistem pengendalian internal bisa dijadikan indikator awal dalam menilai kinerja suatu entitas. Sistem pengendalian internal akan membantu

   memandu entitas berjalan bagaimana semestinya.

  13 Kantor Lingkungan Hidup

  2

  9 Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Koperasi Dan UKM

  2

  10 Dinas Kelautan, Perikanan Dan Pertanian

  2

  11 Dinas Kebersihan Dan Keindahan Kota

  2

  12 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh

  2

  2

  2

  14 Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu

  2

  15 Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PP dan KB)

  2

  16 Kantor Perpustakaan dan Arsip (KPDA)

  2

  17 PDAM Tirta Daroy

  2

  18 RSU Meraxa

  2 Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Sistem Pengendalian Internal Kompetensi Sumber Daya Manusia

  8 Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil

  7 Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja

  Salah satu tujuan umum manajemen dalam merancang sistem pengendalian internal yang efektif adalah agar pelaporan keuangan reliabel (Arens, 2008:370).

Tabel 3.1 Daftar Populasi Penelitian No SKPD Respon

  Hubungan kompetensi sumber daya manusia dengan kualitas laporan keuangan daerah menurut Wahyono (2004:12) adalah dalam menghasilkan suatu nilai informasi yang bernilai (keterandalan) di sini menyangkut dua elemen pokok yaitu, informasi yang Menyangkut informasi laporan keuangan tersebut harus dibuat sedemikian rupa sehingga laporan keuangan yang dihasilkan mempunyai kemampuan dalam informasi untuk memberi keyakinan bahwa informasi tersebut benar atau valid.

  Kemudian menyangkut kemampuan sumber daya manusia yang akan menjalankan sistem atau yang menghasilkan informasi tersebut, yang dituntut untuk memiliki tingkat keahlian akuntansi yang memadai dan atau paling tidak memiliki keinginan untuk terus belajar dan mengasah kemampuannya di bidang akuntansi. Di sini kemampuan sumber daya manusia itu sendiri sangat berperan dalam menghasilkan informasi yang bernilai (keterandalan).

  Gambar: Kerangka Pemikiran Hipotesis

  Berdasarkan teori yang digunakan dan kerangka pemikiran, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1) Penerapan sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan SKPD di Pemerintah Kota Banda Aceh.

  2) Sistem pengendalian internal berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan SKPD di Pemerintah Kota Banda Aceh.

  3) Kompetensi sumber daya manusia berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan SKPD di Pemerintah Kota Banda Aceh. 4) Penerapan sistem informasi akuntansi, sistem pengendalian internal, dan kompetensi sumber daya manusia berpengaruh secara bersama-sama terhadap kualitas laporan keuangan SKPD di Pemerintah Kota Banda Aceh.

  3. METODE PENELITIAN Populasi Penelitian

  Sekaran dan Bougie (2013:240) mengartikan populasi merupakan acuan bagi peneliti untuk melakukan penelitian yang dapat berupa keselurahan kelompok, orang, kejadian, maupun minat seseorang yang ingin diinvestigasi oleh peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh SKPD yang ada pada lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh. Sedangkan yang menjadi responden penelitian adalah Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) di SKPD Pemerintah Kota Banda Aceh dan Pembantu PPK di SKPD Pemerintah Kota Banda Aceh yang berjumlah 78 responden dari 39 SKPD. Pemilihan atas responden menggunakan metode sensus dimana keseluruhan populasi dimasukkan kedalam penelitian.

  1 Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

  2

  2

  2 Dinas Syariat Islam

  2

  3 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga

  2

  4 Dinas Kesehatan

  2

  5 Dinas Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

  2

  6 Dinas Pekerjaan Umum

  Kualitas Laporan Keuangan

   No SKPD Respon

  Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel, yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel dependen merupakan variabel yang menjadi perhatian utama peneliti, untuk penelitian ini yang manjadi variabel dependen adalah kualitas laporan keuangan SKPD Kota Banda Aceh. Sedangkan variabel independen merupakan variabel yang memengaruhi variabel dependen, baik itu secara negatif atau positif. Variabel independen yang terdapat dalam penelitian ini yaitu penerapan sistem informasi akuntansi, sistem pengendalian internal, dan kompetensi sumber daya manusia.

  35 Baitul Mal

  2

  36 Komisi Independen Pemilihan

  2

  37 Majelis Pendidikan Daerah

  2 No SKPD Respon

  38 Majelis Adat Aceh

  2

  39 Majelis Permusyawaratan Ulama

  2 Total

  78 Operasionalisasi Variabel

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel

  34 Kantor Kec. Jaya Baru

  No Variabel Definisi Indikator Skala

  1 Penerapan sistem informasi akuntansi (X 1 ) Kumpulan subsistem yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mengolah data keuangan menjadi informasi keuangan yang diperlukan oleh pengambil keputusan dalam proses pengambilan keputusan. (Susanto, 2004)

   Tingkat Kegunaan  Keefektifan biaya  Fleksibel Ordinal

  2 Sistem pengendalian internal (X 2 ) Kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi manajemen bahwa organisasi mencapai tujuan dan sasarannya. (Rai, 2011)

   Lingkungan pengendalian  Penilaian resiko  Informasi dan komunikasi  Aktivitas Pengendalian  Pemantauan Ordinal

  3 Kompetensi sumber daya manusia (X 3 ) kemampuan sumber daya manusia untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab yang diberikan kepadanya dengan bekal pendidikan, pelatihan, dan pengalaman yang cukup memadai. (Kharis, 2010)

   Pengetahuan  Keahlian  Sikap Perilaku Ordinal

  4 Kualitas laporan keuangan (Y)

  Ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. (SAP, 2010).

  Relevan Andal Dapat dinilai atau dapat dibandingkan Dapat Dipahami Ordinal

  Metode Analisis dan Rancangan Pengujian Hipotesis

  Penelitian ini dibagi kedalam empat tahap metode analisis. Pertama, pengujian kualitas data. Kedua, pengujian asumsi klasik. Ketiga, melakukan analisis regresi linear berganda. Keempat, melakukan pengujian hipotesis.

  2

  2

  19 Satpol PP dan WH

  25 Inspektorat Aceh

  2

  20 Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan

  2

  21 Badan Kesbangpolinmas Dan PB

  2

  22 Badan Pemberdayaan Masyarakat

  2

  23 Badan Penanggulangan Bencana Daerah

  2

  24 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

  2

  2

  33 Kantor Kec. Kuta Raja

  26 Kantor Kec. Ulee Kareng

  2

  28 Kantor Kec. Kuta Alam

  2

  29 Kantor Kec. Syiah Kuala

  2

  30 Kantor Kec. Banda Raya

  2

  31 Kantor Kec. Meuraxa

  2

  32 Kantor Kec. Lueng Bata

  2

  Metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda (mulitiple regression analysis). Hipotesis dalam penelitian ini dipengaruhi oleh nilai signifikansi koefisien variabel yang bersangkutan setelah dilakukan pengujian. Persamaan regresi yang digunakan di penelitian ini adalah:

   Y = α + ß1 1 + ß2 2 + ß3 3 + €

  Differences Absolute ,070 Positive ,070 Negative -,054

  0,107 0,186 Koefisien Korelasi = 0,395 Koefisien Determinasi = 0,156 Adjust R Square = 0,084

  0,389 0,230 Sistem Pengendalian Internal (X2) 0,038 0,204 Kompetensi Sumber Daya Manusia (X3)

  (Constant) 2,016 0,901 Penerapan Sistem Informasi Akuntansi (X1)

  Unstandardized Coefficients B Std. Error

Gambar 4.1 Diagram Scatterplot Analisis Regresi Linear Berganda Tabel 4.4 Hasil Pengujian Regresi Linear Berganda Variabel

  Sumber: Data Primer, diolah (2017) 3) Uji Heteroskedastisitas

  Daya Manusia (X3) 1,200 0,834 Bebas multikolinieritas

  1,466 0,682 Bebas multikolinieritas Kompetensi Sumber

  Bebas multikolinieritas Sistem Pengendalian Internal (X2)

  VIF Tolerance Keterangan Penerapan Sistem Informasi Akuntansi (X1) 1,534 0,652

Tabel 4.3 Uji Multikolinieritas Variabel

  2) Uji Multikolinieritas

  Test Statistic ,070 Asymp. Sig. (2-tailed) ,200 c,d Sumber: Data Primer, diolah (2017)

  39 Normal Parameters a,b Mean ,0000000 Std. Deviation ,19765679 Most Extreme

  Keterangan: Y = Kualitas Laporan Keuangan SKPD α = Konstanta ß1, ß2, ß3 = Koefisien Regresi 1 = Penerapan Sistem Informasi Akuntansi 2

  Unstandardized Residual N

Tabel 4.2 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

  1) Uji Normalitas

   Sumber: Data Primer, diolah (2017) Pengujian Asumsi Klasik

  

8

8 0,800 0,60 Reliabel Penerapan Sistem Informasi Akuntansi (X1)

8

8 0,741 0,60 Reliabel Sistem Pengendalian Internal (X2)

9

9 0,669 0,60 Reliabel Kompetensi Sumber Daya Manusia (X3)

7

7 0,695 0,60 Reliabel

  Ket Kualitas Laporan keuangan (Y)

  Nilai Kritis Cronbach’s Alpha

  Item Valid Cronbach Alpha

  Variabel

Jumlah Item

Pernyataan

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas

  4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian Validitas dan Reliabilitas

  € = Epsilon Penelitian menggunakan metode sensus maka peneliti tidak melakukan uji signifikansi. Kesimpulan pengujian hipotesis didapatkan langsung dari nilai koefisien regresi masing-masing variabel.

  = Sistem Pengendalian Internal 3 = Kompetensi Sumber Daya Manusia

  Sumber: Data Primer, diolah (2017)

  

  Berdasarkan hasil perhitungan statistik dengan menggunakan program SPSS seperti pada Tabel 4.4 maka diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

  Y = 2,016 + 0,389X 1 + 0,038X 2 + 0,107X 3 + e

  Dari persamaan regresi dapat diketahui hasil penelitian dari masing-masing koefisien yaitu untuk penerapan sistem informasi akuntansi (X 1 ), sistem pengendalian internal (X 2 ) dan kompetensi sumber daya manusia (X 3 ) dianggap konstan, maka besarnya kualitas laporan keuangan SKPD Kota Banda Aceh adalah sebesar 2%.

  Koefisien regresi penerapan sistem informasi akuntansi (X1) sebesar 0,389. Artinya setiap ada peningkatan sebesar satu satuan pada variabel penerapan sistem informasi akuntansi, maka secara relatif akan meningkatkan kualitas laporan keuangan SKPD Kota Banda Aceh sebesar 38,9%. Dengan demikian semakin baik penerapan sistem informasi akuntansi pada sistem yang digunakan maka secara relatif akan meningkatkan kualitas laporan keuangan SKPD Kota Banda Aceh.

  Koefisien regresi sistem pengendalian internal (X2) sebesar 0,038. Artinya setiap ada peningkatan sebesar satu satuan pada variabel sistem pengendalian internal, maka secara relatif akan meningkatkan kualitas laporan keuangan SKPD Kota Banda Aceh sebesar 3,8%. Dengan demikian semakin baik sistem pengendalian internal maka secara relatif akan meningkatkan kualitas laporan keuangan SKPD Kota Banda Aceh.

  Koefisien regresi kompetensi sumber daya manusia (X3) sebesar 0,107. Artinya setiap ada peningkatan sebesar satu satuan pada variabel kompetensi sumber daya manusia, maka secara relatif akan meningkatkan kualitas laporan keuangan SKPD Kota Banda Aceh sebesar 10,7%. Dengan demikian semakin baik kompetensi sumber daya manusia maka secara relatif akan meningkatkan kualitas laporan keuangan SKPD Kota Banda Aceh.

  Selanjutnya, berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui nilai koefisien korelasi (R) dan koefisien determinasi atau adjust R Square. Koefisien korelasi menunjukkan besarnya hubungan antar variabel, sedangkan koefisien determinasi menunjukkan besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Besarnya nilai koefisien korelasi dalam penelitian ini sebesar 0,395, yang berarti bahwa hubungan antar variabel dalam penelitian ini adalah sebesar 39,5%, sedangkan besarnya nilai koefisien determinasi dalam penelitian ini sebesar 0,156 yang berarti bahwa penerapan sistem informasi akuntansi, sistem pengendalian internal, dan kompetensi sumber daya manusia mempengaruhi kualitas laporan keuangan SKPD Kota Banda Aceh dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

  Hasil Pengujian Hipotesis

  Berdasarkan analisis regresi diatas dapat disimpulkan bahwa:

  1. H : 0,389 ≠ 0; berdasarkan tabel 4.10 koefisien nilai regresi (β 1 = 0,389) dimana β 1 sebagai variabel penerepan sistem informasi akuntansi maka, H dapat diterima dan H a ditolak. Artinya variabel penerapan sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan SKPD Kota Banda Aceh.

  2. H : 0,038 ≠ 0; berdasarkan tabel 4.10 koefisien nilai regresi (β 2 = 0,038) dimana β 2 sebagai variabel sistem pengendalian internal maka, H diterima dan H a ditolak. Artinya, sistem pengendalian internal berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan SKPD Kota Banda Aceh.

  3. H : 0,107 ≠ 0; berdasarkan tabel 4.10 koefisien nilai regresi (β 3 = 0,107) dimana β 3 sebagai variabel kompetensi sumber daya manusia maka, H diterima dan H a ditolak. Artinya, kompetensi sumber daya manusia berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan SKPD Kota Banda Aceh.

  4. H : 0,389, 0,038, 0,107 ≠ 0 berdasarkan tabel 4.10 koefesien nilai regresi (β 1 = 0,389, β 2 = 0,038, dan β 3 = 0,107); maka, H diterima dan H a ditolak. Artinya, β 1 sebagai penerapan sistem informasi akuntansi (X 1 ), β 2 sebagai sistem pengendalian internal (X 2 ), dan β 3 sebagai kompetensi sumber daya manusia (X 3 ) secara simultan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan SKPD Kota

  Banda Aceh (Y).

   Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kualitas Laporan Keuangan

  5. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

  Saran

  Data penelitian ini diperoleh berdasarkan persepsi jawaban responden melalui kuesioner yang bersifat tertutup sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa persepsi responden berbeda dengan keadaaan yang sesungguhnya.

  Keterbatasan Penelitian

  3) Kompetensi sumber daya manusia berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan SKPD di Kota Banda Aceh. 4) Penerapan sistem informasi akuntansi, sistem pengendalian internal, dan kompetensi sumber daya manusia berpengaruh secara simultan terhadap kualitas laporan keuangan SKPD di Kota Banda Aceh.

  1) Penerapan sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan SKPD di Kota Banda Aceh.

  Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan yang telah disajikan sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa:

  Dengan adanya sumber daya manusia yang kompeten maka waktu penyusunan laporan keuangan akan dapat dipersingkat, hal ini karena sumber daya manusia tersebut telah memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai hal-hal yang harus dikerjakan, diselesaikan dan disajikan tepat pada waktunya.

  Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, variabel penerapan sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan SKPD Kota Banda Aceh. Hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa laporan keuangan dihasilkan dari suatu proses yang didasarkan pada input yang baik, proses yang baik dan output yang baik. Ketiga aspek tersebut haruslah terpadu dan keuangan yang baik.

  Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, variabel kompetensi sumber daya manusia berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan SKPD Kota Banda Aceh. Hal ini berarti kompetensi sumber daya manusia mencerminkan tingkat keberhasilan kualitas laporan keuangan yang dihasilkan yang artinya semakin bagus kompetensi sumber daya manusia maka akan semakin tinggi tingkat kualitas laporan keuangan yang dihasilkan.

  Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kualitas Laporan Keuangan

  Sistem pengendalian internal yang lemah menyebabkan sulitnya mendeteteksi kecurangan/ketidakakuratan proses akuntansi sehingga bukti audit yang diperoleh dari data akuntansi menjadi tidak kompeten. Bagi SKPD Kota Banda Aceh harus memiliki sistem pengendalian internal pemerintahan yang baik agar laporan keuangan yang dihasilkan juga baik pula.

  Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, variabel sistem pengendalian internal berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan SKPD Kota Banda Aceh. Hal ini berarti sistem pengendalian internal mencerminkan seberapa baik kualitas laporan keuangan yang dihasilkan SKPD yang artinya semakin bagus sistem pengendalian internal dalam SKPD maka akan semakin tinggi pula kualitas laporan keuangan yang dihasilkan.

  Pengaruh Sistem Pengendalian Internal terhadap Kualitas Laporan Keuangan

  Penerapan sistem informasi akuntansi dalam suatu instansi pemerintahan sangat berpengaruh, maka dapat dibayangkan bagaimana jadinya apabila suatu instansi pemerintahan tidak dapat memproses transaksi nya secara jelas dan teliti. Instansi pemerintahan seperti SKPD Kota Banda Aceh mungkin tidak akan memperoleh informasi yang relevan dan dapat dipercaya yang diperlukan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan.

  Penelitian selanjutnya dapat menambah beberapa variabel independen lain yang dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan SKPD, sehingga dapat diketahui bahwa kualitas laporan keuangan SKPD juga dipengaruhi oleh variabel-variabel lain selain yang telah diuraikan dalam penelitian ini, diantaranya pemahaman akuntansi berbasis akrual, peran internal audit, dan pemanfaatan teknologi informasi.

   Daftar Pustaka Arens, Alvin A. & James L. Loebbecke. 2008.

  Methods for Business: A.Skill – Building Approach. Sixth Edition. United Kingdom: John

  Jakarta: Salemba Empat. Ramdany. 2015. Influence The Quality of Accounting Internal Control On Financial Reporting Quality.

  Research Journal of Finance and Accounting.

  Vol. 6, No.6. ISSN 2222-1697. Universitas Padjadjaran: Bandung. Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah No. 8

  Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

  . Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. . Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008

  Tentang Sistem Pengendalian Internal Pemerintah.

  . Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah. . Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 Tentang Pembendaharaan Negara. Sawyer, Lawrence. B. 2005. Sawyers Internal Auditing. Jakarta: Salemba Empat. Sekaran, Uma & Bougie, Roger. 2013. Reseacrh

  Wiey & Sons Ltd Silviana. 2013. Hubungan Penerapan Sistem Informasi

  Kurniawan, Selamet. 2011. Penyerahan Hasil Pemeriksaan tahun anggaran 2010. Warta BPK.

  Akuntansi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Jawa Barat. Jurnal

  Proceeding Call for Papers dan Seminar Nasional. Universitas Widyatama: Bandung.

  Spencer, Lyle M. and Spencer, Signe M. 1993.

  Competence at Work: Models for Superior Performance. New York: John Wiley & Sons.

  Susanto, Azhar. 2004. Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan Pengembangan Berbasis Komputer.

  Bandung: Lingga Jaya. Wahyono, Teguh. 2004. Sistem Informasi Akuntansi: Analisis, Desain dan Pemograman Komputer.

  Yogyakarta: Andi. Warisno. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

  Juni 2011. <http://bandung.bpk.go.id/ web/?p=3699>. Diunduh 24 November 2016. Rai, I G.A. 2011. Audit Kinerja pada Sektor Publik.

  Sosialisasi Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang SAP Akrual pada tanggal 14 Desember 2010 di Jakarta.

  Auditing Pendekatan Terpadu, Terjemahan oleh

  Humairoh, Iftiah Dian. 2013. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Jurnal

  Amir Abadi Yusuf. Edisi Kedua. Jakarta: Salemba Empat. Ayu Enny Kiranayanti, Ida dan Made Adi Erawati, Ni.

  2016. Pengaruh Sumber Daya Manusia, Sistem Pengendalian Internal, dan Pemahaman Berbasis Akrual Terhadap Kualitas Laporan Keuangan 16 (2): 1290-1318. ISSN: 2302-8556.

  Badan Pengawas Keuangan Dan Pembangunan (BPKP). 2014. Gambaran Umum Akuntansi

  Keuangan Pemerintah Daerah Berbasis Akrual Sesuai PP NO.71 Tahun 2010. Jakarta: Buku 1.

  Financial Accounting Standard Board (FASB).

  2000. SFAC No. 2. Qualitative Characteristic of Accounting Information. Herawati, Tuti. 2014. Pengaruh Sistem Pengendalian

  Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Survei Pada Organisasi Perangkat Daerah Pemda Cianjur). Journal Study and Accounting Research. Volume XI Nomor 1. ISSN 1693-4482.

  Ilmiah Mahasiswa 2013. Universitas Jember: Jawa Timur.

  Gambaran Umum Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual (PP Nomor 71 Tahun 2010). Dipresentasikan pada kegiatan

  Ikatan Akuntan Indonesia. 2015. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Juwita, Rukmi. 2013. Pengaruh Implementasi Standar

  Akuntansi Pemerintahan dan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan.

  Jurnal Trikonomika. 12 (2): 201-214. ISSN: 1411-514X.

  Kharis, Abdul. 2010. Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Terhadap Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern pada PT. Avia Avian.

  Skripsi. Jawa Timur: UPN Veteran.

  Krismiaji. 2010. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 3.

  Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN. Komite Standar Akuntansi Pemerintahan. 2010.

  Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

   di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jambi. Tesis.

  Medan: Pasca Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Dokumen yang terkait

PENGARUH INFORMASI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP INITIAL RETURN PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2014-2016

0 0 14

PENGARUH INDEPENDENSI, SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR, PENERAPAN STANDAR AUDIT, DAN ETIKA AUDIT TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT (STUDI PADA AUDITOR BPK RI PERWAKILAN PROVINSI ACEH)

0 1 11

PENGARUH ISLAMIC CORPORATE GOVERNANCE DAN INTERNAL CONTROL TERHADAP INDIKASI TERJADINYA FRAUD PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

1 1 21

ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN ACEH BESAR

0 1 8

ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN ACEH BESAR

0 0 8

PENGARUH PENDAPATAN SENDIRI DAN DANA PERIMBANGAN TERHADAP BELANJA MODAL DENGAN DANA OTONOMI KHUSUS SEBAGAI PEMODERASI PADA KABKOTA DI PROVINSI ACEH

0 0 9

PENGARUH PENDAPATAN SENDIRI DAN DANA PERIMBANGAN TERHADAP BELANJA MODAL DENGAN DANA OTONOMI KHUSUS SEBAGAI PEMODERASI PADA KABKOTA DI PROVINSI ACEH

0 0 9

ANALISIS AKUNTABILITAS PENGELOLAAN WAQAF PADA BAITUL MAL PROVINSI ACEH

0 1 13

ANALISIS PENERAPAN IJARAH DAN PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN PSAK 107 PADA PT BPRS HIKMAH WAKILAH KOTA BANDA ACEH

1 1 16

PENGARUH KESESUAIAN KOMPENSASI, PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, DAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KECURANGAN AKUNTANSI STUDI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) DI KOTA BANDA ACEH

0 1 10