ANALISIS SUPPLY CHAIN FINANCE (SCF) TERHADAP

ANALISIS SUPPLY CHAIN FINANCE (SCF) TERHADAP

  

PIUTANG SEBAGAI PENGENDALIAN PIUTANG USAHA

(Studi Kasus Pada PT. Varia Usaha Beton)

Ira Yuliani, Syafi’i, Mahsina

  Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya

  

ABSTRAK

  Dalam analisis laporan umur piutang usaha dari tahun ke tahun mengalami kenaikan, sedangkan untuk piutang jangka panjang ( umur > 360 hari ) mengalami penurunan yang tercermin pada piutang usaha belum jatuh tempo lebih besar daripada piutang usaha telah jatuh tempo. Dalam analisis cadangan kerugian piutang usaha dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang tercermin untuk cadangan kerugian atas piutang jangka pendek ( umur 1-360 hari ) lebih kecil daripada cadangan kerugian piutang atas piutang jangka panjang ( umur > 360 hari ). Dalam analisis penerapan Supply Chain Finance (SCF) dari tahun ke tahun untuk piutang yang sudah jatuh tempo dalam laporan umur piutang (Aging

  

Customer Period ) mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan perusahaan telah

  mampu memperpendek umur piutang usaha sekaligus meminimalisir cadangan kerugian piutang usaha. Kata Kunci : Supply Chain Finance (SCF), Aging Customer Period (ACP), Kerugian Piutang

  

ABSTRACT

In the analysis of accounts receivable aged report from year to year

increase, while for long-term receivables (age> 360 days) decreased as reflected

in the accounts receivable has not matured greater than the accounts receivable

has matured. In year-to-year accounts receivable losses analysis, the increase

reflected in short-term receivable (1-360 days) receivables losses is less than the

long-term receivable losses (age> 360 days). In the analysis of the application of

Supply Chain Finance (SCF) from year to year to receivables that have matured

in the aging customer receivable (aging Customer Period) decreased. This shows

that the company has been able to shorten the life of the accounts receivable while

minimizing the accounts receivable losses.

Keywords : Supply Chain Finance (SCF), Aging Customer Period (ACP), Bad

Debt

  PENDAHULUAN

  Pada era global saat ini kemampuan merebut pasar dari tangan pesaing merupakan strategi pemasaran perusahaan. Untuk meningkatkan penjualan, di samping melakukan penjualan tunai, perusahaan juga melayani penjualan secara kredit kepada pelanggan. Penjualan secara kredit ini kemudian akan menimbulkan piutang dagang yang muncul sebagai salah satu akun dalam neraca perusahaan. Piutang harus dimonitor dengan adanya laporan umur piutang untuk mengetahui seberapa besar kerugian piutang perusahaan.

  Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis aging customer period dan kerugian piutang. Dari latar belakang diatas peneliti tertarik untuk menyusun judul skripsi dengan judul :

  

“Analisis Supply Chain Finance (SCF) Terhadap Aging Customer Period

(ACP) Dan Kerugian Piutang Sebagai Pengendalian Piutang Usaha ” (Studi Kasus Pada PT. Varia Usaha Beton). METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif.

  Sugiyono (2011:15), menyimpulkan bahwa metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah (sebagai lawannya eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

  Jenis dan Sumber Data Jenis Data

  Dalam setiap penelitian, selain menggunakan metode yang tepat juga diperlukan kemampuan memilih metode pengumpulan data yang relevan. Data merupakan faktor penting dalam penelitian. Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder.

  a. Data primer

  Data dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan. Yaitu dengan wawancara dengan manager keuangan, bagian penjualan, bagian penagihan, bagian akuntansi dan keuangan.

  b. Data sekunder

  Data ini dapat ditemukan dengan cepat. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah literatur, artikel, jurnal serta situs di internet yang berhubungan dengan analisis piutang usaha sebagai bentuk pengendalian internal perusahaan.

  Sumber Data

  Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi mengenai data, yaitu dari perseorangan, kelompok dan lembaga. Atau dengan kata lain sumber data adalah subjek dari mana data diperoleh.

  Batasan dan Asumsi Penelitian Batasan Penelitian

  Adapun batasan penelitian ini adalah pada penerapan Supply Chain Finance (SCF) terhadap Aging Customer Period (ACP) dan kerugian piutang sebagai pengendalian piutang usaha pada PT Varia Usaha Beton.

  Asumsi Penelitian

  Menurut Sugiyono (2008:38) asumsi penelitian adalah anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan pijakan berfikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian. Asumsi penelitian dalam penelitian ini adalah :

  a. Penetapan fasilitas bank berupa Supply Chain Finance (SCF) sebagai upaya pengendalian piutang usaha perusahaan.

  b. Pengaruh penerapan Supply Chain Finance (SCF) terhadap Aging Customer

  Period (ACP) dan kerugian piutang usaha dalam performa laporan keuangan perusahaan.

  Unit Analisis

  Unit analisis yang dijadikan bahan kajian dalam penelitian ini adalah : 1.

  Laporan Keuangan PT. Varia Usaha Beton.

  

2. Aktivitas penjualan kredit dan fasilitas pembiayaan bank berupa Supply

Chain Finance (SCF).

  Teknik Pengumpulan Data

  Untuk memperoleh data-data yang lebih akurat dalam melaksanakan penelitian, maka penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:

  1. Penelitian Lapangan Penelitian lapangan yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung dengan pihak yang berwenang dalam perusahaan guna memperoleh informasi yang terkait dengan objek penelitian.Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan tiga teknik, yaitu: Wawancara, Observasi dan Dokumentasi.

  2. Penelitian Kepustakaan Yaitu penelitian yang dilakukan guna memperoleh pengetahuan dan landasan teori dari berbagai literatur, referensi dan hasil penelitian yang berhubungan dengan objek penelitian.

  Teknik Analisis Data

  Analisis data dimulai dengan melakukan wawancara mendalam dengan informan. Setelah melakukan wawancara, peneliti membuat transkip hasil wawancara dengan cara memutar kembali rekaman wawancara kemudian menuliskan kata- kata yang sesuai dengan apa yang ada direkaman tersebut. Setelah peneliti menulis hasil wawancara ke dalam transkip, selanjutnya peneliti membuat reduksi data dengan cara abstraksi, yaitu mengambil data yang sesuai dengan konteks penelitian dan mengabaikan data yang tidak diperlukan.

  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  Hasil analisis Supply Chain Finance terhadap Aging Customer Period (ACP) dan kerugian piutang sebagai pengendalian piutang usaha pada PT. Varia Usaha Beton adalah sebagai berikut:

  

Tabel 1

Staf & Karyawan Yang Terkait Dengan Pengelolaan Piutang Usaha PT

Varia Usaha Beton

NO. NAMA FUNGSI

  1 Adi Santoso Kasi Penagihan

  2 Riyan Andi Santoso Karu Penagihan

  3 Djuned Dwi Harisoesilo Kasi Analis Hutang Piutang

  4 Yusdi Amrozi Kasi Manajemen Keuangan

  5 Erni Fitriani ARO Plant BSP Waru

   Sumber : PT Varia Usaha Beton (2017)

Tabel 2

Komponen Pendapatan Dalam Laporan Laba Rugi PT Varia Usaha Beton

  

Tahun 2013, 2014 dan 2015

LABA RUGI LABA RUGI LABA RUGI PERKIRAAN Des-15 Des-14 Des-13 Pendapatan Usaha :

  

410100 Penjualan Produk BG 779.189 573.810 265.218

410101 Penjualan Produk BSP 65.826.104 57.275.161 52.734.885

410102 Penjualan Produk BM 29.344.002 19.043.255 5.076.244

410103 Penjualan Produk BPC 8.729.910 7.090.736 2.152.042

410200 Penjualan Jasa CP & Carmix 3.356.305 3.529.738 564.471

410201 Penjualan Jasa Distribusi 534.671 577.874 537.131

410202 Penjualan Jasa Konstruksi 48.900 487.128

  0.00 Total Pendapatan Usaha 108.619.081 88.577.701 61.329.993 Total Biaya 108.379.377 88.413.706 61.209.546 – Biaya Net Profit 239.704 163.995 120.447

  Sumber : PT Varia Usaha Beton (2013-2015)

  

Tabel 3

Komponen Aktiva Dalam Neraca PT Varia Usaha Beton Tahun 2013, 2014

dan 2015

  AKTIVA LANCAR

  • K a s & Setara Kas 23.771.280 20.563.217 18.060.015
  • Deposito yang dijaminkan 10.000 130.811 4.275.213
  • Piutang Usaha 200.169.462 174.325.521 131.856
  • Piutang Retensi (Jangka Pendek) 459.655 459.655
  • Piutang Lain - lain 66.807 29.311 395.793
  • Piutang Karyawan 112.332 28.919 248.455
  • Persediaan 44.418.517 43.912.288 26.120.419
  • Uang Muka Pajak 3.042.015 (0)
  • Uang Muka Lainnya 23.190.478 11.284.237 11.044.796 Total Aktiva Lancar 295.240.545 250.733.960 192.000.809 PENYERTAAN SAHAM 86.901 125.539 327.641

  86.901 125.539 327.641 AKTIVA PAJAK TANGGUHAN (0) (0) 1.046.932 ESTIMASI TAGIHAN PAJAK PENGHASILAN 1.995.952 2.430.703 866.207 AKTIVA TETAP

  • Tanah ( NP ) 5.969.433 4.790.134 1.204.468
  • Bangunan ( NP ) 16.288.674 15.387.165 8.241.365
  • Kendaraan ( NP ) 111.674.421 103.476.698 63.163.789
  • Perlengkapan Kerja ( NP ) 3.350.336 2.993.336 2.761.086
  • Mesin Produksi ( NP ) 63.418.500 50.288.612 30.531.717
  • Alat - alat Berat ( NP ) 27.765.143 21.255.605 11.683.984
  • Peralatan ( NP ) 2.963.117 2.720.553 1.395.708
  • ADP ( NP ) (0) 232.970 5.313.297
  • Akumulasi Penyusutan (130.344.629) (104.767.491) (62.179.392) Aktiva Tetap Bersih 101.084.996 96.377.582 62.116.023 AKTIVA SEWA GUNA USAHA
  • Nilai Perolehan 5.078.804 2.986.804 19.679.919
  • Akumulasi Penyusutan (815.820) (1.499.400) (4.435.455) Aktiva Sewa Guna Usaha Bersih 4.262.984 1.487.404 15.244.464 AKTIVA LAIN -
  • Setoran Dana Kerjasama Operasi - - - Piutang Retensi ( Jangka Panjang )

  (0)

  • Aktiva Lain - lain 13.248.618 9.087.421 2.832.002 Sub Total Aktiva Lain-lain 13.248.618 9.087.421 2.832.002

  TOTAL AKTIVA 415.919.997 360.242.609 274.434.078 Sumber : PT Varia Usaha Beton (2013-2015)

  

Tabel 4

Daftar Umur Piutang Usaha (Aging Customer Period)

Tahun 2013, 2014 dan 2015

  Keterangan NILAI 2015 2014 2013

1 - 30 Hari 98,932,279 84,956,811 68,776,437

31 - 90 Hari 61,676,144 50,189,303 45,809,260

91 - 180 Hari 15,471,581 15,417,898 8,025,343

181 - 270 Hari 12,405,795 13,421,193 1,257,795

271 - 360 Hari 6,161,859 5,216,212 3,458,605

361 - 720 Hari 3,143,100 2,852,685 2,250,422

Lebih dari 720 Hari 2,378,704 2,271,419 2,278,258

  Total 200,169,462 174,325,521 131,856,120 Sumber : PT. Varia Usaha Beton (2013-2015)

  

Tabel 5

Data Pelanggan PT Varia Usaha Beton Yang Melakukan Pembayaran

Piutang Usaha Dengan Menggunakan Fasilitas Supply Chain Finnace (SCF)

Tahun 2013, 2014 dan 2015

NO NAMA PELANGGAN

  2 PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO)

  3 PT HUTAMA KARYA (PERSERO)

  4 PT PEMBANGUNAN PERUMAHAN (PERSERO) Tbk

  5 PT WASKITA KARYA (PERSERO) Sumber : PT Varia Usaha Beton (2013-2015)

  1 PT ADHI KARYA (PERSERO)

  

%

Change

Piutang Usaha % Change % Rasio

  2013 61.329.992 131.856.120

  0.47 2014 88.577.701 0.69 174.325.521

  0.75

  0.51 2015 108.619.083 0.81 200.169.462

  0.87

  0.54 Sumber : Peneliti (2017)

  

Tabel 6

Rasio Piutang Usaha Tahun 2013, 2014 dan 2015 PT Varia Usaha Beton

Tahun Penjualan Bersih

  Tabel 7 Laporan Aging Customer Period tahun 2013, 2014 dan 2015 PT Varia Usaha Beton Keterangan 2013 2014 2015 Nilai % Nilai % Nilai %

  1 - 30 Hari 68.776.437 52,2 84.956.811 48,73 98.932.279 49,42 31 - 90 Hari 45.809.260 34,7 50.189.303 28,79 61.676.144 30,81 91 - 180 Hari 8.025.343 6,09 15.417.898 8,84 15.471.581 7,73 181 - 270 Hari 1.257.795 0,95 13.421.193 7,7 12.405.795 6,2

  271 - 360 Hari 3.458.605 2,62 5.216.212 2,99 6.161.859 3,08 361 - 720 Hari 2.250.422 1,71 2.852.685 1,64 3.143.100 1,57 Lebih dari 720

  Hari 2.278.258 1,73 2.271.419 1,3 2.378.704 1,19

  Total 131.856.120 100 174.325.521 100 200.169.462 100 Sumber : Peneliti (2017)

  Tabel 8 Rekapitulasi Perhitungan Cadangan Kerugian Piutang Usaha PT Varia Usaha Beton Tahun 2013, 2014 dan 2015 Ket 2013 2014 2015 Piutang Usaha CKP % Piutang Usaha CKP % Piutang Usaha CKP % 1 - 30 Hari 68.776.437 0,00 84.956.811 0,00 98.932.279 0,00

  31 - 90 Hari 45.809.260 1.275 0,00 50.189.303 5.088 0,01 61.676.144 5.726 0,01 91 - 180 Hari 8.025.343 2.235 0,03 15.417.898 8.509 0,06 15.471.581 8.060 0,05

  181 -

270 Hari 1.257.795 3.190 0,25 13.421.193 29.182 0,22 12.405.795 26.050 0,21

271 -

360 Hari 3.458.605 11.500 0,33 5.216.212 20.497 0,39 6.161.859 29.483 0,48

361 -

720 Hari 2.250.422 15.300 0,68 2.852.685 19.010 0,67 3.143.100 29.905 0,95

  Lebih dari 720 Hari 2.278.258 19.870 0,87 2.271.419 19.505 0,86 2.378.704 33.080 1,39

  Total 131.856.120 53.370 2,17 174.325.521 101.791 2,20 200.169.462 132.304 3,09 Sumber : Peneliti (2017)

  

Tabel 9

Tabel Time Line Pembayaran Piutang Usaha Menggunakan Supply Chain

Finance (SCF)

  

Nomor SCF : MIF772520040583 Jatuh Tempo : 120 Hari

Pelanggan : PT ADHI Nama Bank : Bank Mandiri : SIBSPBW4,2015040001 : 15 April 2015

  No. Faktur Tgl Faktur

Nilai Faktur : Rp. 10.607.878 % Komisi : 0,125 %

Biaya Forfeiting : 8,50 %

  Sumber : PT Varia Usaha Beton (2017)

Tabel 10

Tabel Time Line Pembayaran Piutang Usaha Menggunakan Supply Chain

  Finance (SCF) No Keterangan Hari Tanggal

1 Perusahaan mengirimkan barang dan atau jasa

  0 Hari

  12 April 2015 Customer menerima Invoice dari perusahaan dan

  2 menandatangani Berita Acara Serah Terima Barang

  13 Hari

  26 April 2015 yang telah disepakati Customer melakukan pembukuan Invoice meliputi

  3

  4 Hari

  30 April 2015 Akseptasi Invoice atau Surat Instruksi Pembayaran Customer mengirimkan Surat Instruksi Pembayaran ke

  4

  2 Hari

  02 Mei 2015 Bank

  5

  11 Hari

  15 Mei 2015 Pihak Bank mengambil alih tagihan Invoice Pencairan piutang lebih cepat dan Bank memberikan

  6

  20 Hari

  06 Juni 2015 Biaya Forfeiting dan komisi kepada Supplier Sumber : Peneliti (2017)

  SIMPULAN

  Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh peneliti di PT. Varia Usaha Beton, dapat diambil kesimpulan bahwa dalam analisis rasio piutang usaha, dari tahun 2013 ke tahun 2014 dan dari tahun 2014 ke tahun 2015 mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan telah mengelola piutang usaha nya dengan cukup baik, yang tercermin pada semakin tinggi nya tingkat perputaran piutang usaha. Dalam analisis laporan umur piutang usaha, dari tahun 2013 ke tahun 2014 dan dari tahun 2014 ke tahun 2015 untuk piutang jangka pendek ( umur 1-360 hari ) mengalami kenaikan. Sedangkan untuk piutang jangka panjang ( umur > 360 hari ) mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan bahwa piutang usaha yang belum jatuh tempo lebih besar daripada piutang usaha yang telah jatuh tempo. Dalam analisis cadangan kerugian piutang usaha, dari tahun 2013 ke tahun 2014 dan dari tahun 2014 ke tahun 2015 mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya volume penjualan perusahaan, karena untuk cadangan kerugian piutang usaha atas piutang jangka pendek ( umur 1-360 hari ) lebih kecil daripada cadangan kerugian piutang yang atas piutang jangka panjang ( umur > 360 hari ). Dalam analisis penerapan Supply Chain

  

Finance (SCF), dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 untuk piutang yang

  sudah jatuh tempo yang terdapat dalam laporan umur piutang (Aging Customer

  

Period ) mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan perusahaan telah mampu

  memperpendek umur piutang usaha sekaligus meminimalisir cadangan kerugian piutang usaha.

  SARAN

  Dalam hal ini, peneliti ingin memberikan saran kepada pihak manajemen PT Varia Usaha Beton yaitu untuk dapat mempertahankan penerapan Supply

  

Chain Finance (SCF) sebagai salah satu alternatif yang baik untuk penarikan

  piutang usaha perusahaan. Dan untuk dapat menggunakan Supply Chain Finance (SCF) ini sebagai alternatif pembayaran hutang usaha kepada vendor, sehingga diharapkan dapat membantu pengambilan keputusan dalam memperbaiki lagi kinerja perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

  Aberdeen Group 2010, Supply Chain Finance (SCF), dari:

  

Baridwan Zaki, 2004, Intermediete Accounting, Edisi 8, BPFE, Yogyakarta.

  Chopra, S., and Meindl, P 2005, Supply chain management: Strategy, planning, and operations, dari:

  

  Haloho, Lasma Uhur 2009, Sistem Akuntansi Penjualan Kredit dan Penagihan Piutang Pada PT Bina San Prima Medan, Skripsi, Universitas Sumatera

  Utara, Medan.

  10 Mei 2017, dari: http//repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/8915/1/09E02868.pdf Hanafi, Mamduh M. 2004, Manajemen Keuangan, Yogyakarta: BPFE. Hery. 2008. Pengantar Akuntansi 1. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, 2008. Jakarta. Kieso, Donald E, Weygant, Jerry J, dan Warfield D, Intermediete Accounting.

  Akuntansi Intermediete, Terjemahan Salim Emil, Edisi Kedua Belas, Erlangga, Jakarta 2008. Luh K.S, I Wayan, Wayan C. 2014, Pengaruh Perputaran Piutang dan Periode

  Pengumpulan Piutang terhadap Profitabilitas pada Perusahaan

Pembiayaan. Jurnal Manajemen. Universitas Pendidikan Ganesha.

  Maholtra 2007, Unit Analisis,

  31 Mei 2017, dari:

   Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. PT.

  Remaja Rosdakarya. Bandung. Munawir, S, 1983, Analisis Laporan Keuangan, Edisi tiga, Penerbit Liberti Yogyakarta.

  Robinson, Andreas Noveria 2011, Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT Pirus Intidinamika, Skripsi, Universitas Gunadarma, Jakarta.

  13 Mei 2017, dari: http//library.gunadarma.ac.id/repository/view/20355/analisis-sistem- informasi akuntansi-penjualan-kredit-pada-pt-pirus-intidinamika.html/

  Sugiono Arief dan Untung Edi. 2008. Panduan Praktis Dasar Analisis Laporan Keuangan. Grasindo, Jakarta.

  

Sugiyono 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Universitas Pendidikan Indonesia.

30 Mei 2017, dari:

   Syakur, Ahmad Syafi’i 2015, Intermediate Accounting, Edisi Revisi, Pembuka Cakrawala, Jakarta.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO TOTAL ASSET, DAN RETURN ON ASSET TERHADAP CASH DIVIDEND PADA PERUSAHAAN LQ-45 YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA 2009-2013

0 0 11

ANALISIS PERHITUNGAN VARIABEL-VARIABEL PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN PENGARUHNYA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN YANG MENGGUNAKAN METODE RASIO TOBIN’S Q

0 0 17

ANALISIS PERILAKU WAJIB PAJAK SEKTOR DAGANG DAN JASA TERHADAP PENERAPAN PERATURAN PEMERINTAH NO. 46 TAHUN 2013

0 0 17

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, AKTIFITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI

0 2 11

ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL SIKLUS PENGGAJIAN PADA UNIPDU JOMBANG

0 0 17

ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN UNTUK MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERNAL PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada PT.Sriwijaya Air)

1 3 19

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERN PENJUALAN TUNAI (APOTEK GUARDIAN HERO SURABAYA TUNJUNGAN PLAZA)

0 1 12

ANALISIS CAPITAL BUDGETING UNTUK MENILAI KELAYAKAN INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP BERUPA KENDARAAN PADA PT.PUTRA GUNA JAYA MULIA SURABAYA

0 0 15

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS PROSEDUR PENJUALAN KREDIT DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN PADA CV SAYAP MEDIA

0 0 15

PENGARUH AUDIT MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA, MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PERUMNAS REGIONAL VI SURABAYA (Study Kasus : Perumnas Regional VI Surabaya)

0 0 19