PENGADILAN MILITER III - 19 JAYAPURA PUTUSAN NOMOR : PUT 08 - K PM III - 19 AD II 2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

  PENGADILAN MILITER III - 19 J A Y A P U R A P U T U S A N NOMOR : PUT / 08 - K / PM III - 19 / AD / II / 2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

  Pengadilan Militer III - 19 Jayapura yang bersidang di Jayapura dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

  Nama Lengkap : JUSMAN LUKMAN Pangkat / NRP : Serka / 21990148260879 J a b a t a n : Bapel Kipan E sekarang Bati Siops K e s a t u a n : Yonif 752 / VYS Tempat dan tanggal lahir : Palopo, 17 Agustus 1979 Jenis kelamin : Laki-laki Kewarganegaraan : Indonesia A g a m a : Islam Tempat tinggal : Asrama Yonif 752 / VYS Sorong.

  Terdakwa tidak ditahan.

PENGADILAN MILITER III - 19 Jayapura, tersebut di atas : Membaca : Berita Acara Pemeriksaan Permulaan dalam perkara ini

  Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danrem 171 / PVT Selaku PAPERA Nomor : Skep / 52 / XII / 2009 tanggal 3 Desember 2009 .

  2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Dak / 12 / I / 2010 tanggal 29 Januari 2010.

  3. Relaas penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan Para Saksi.

  4. Surat surat lain yang berhubungan dengan perkara ini. Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Dak / 12

  / I / 2010 tanggal 29 Januari 2010 di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan ini.

  2. Hal - hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan serta keterangan – keterangan Para Saksi di bawah sumpah. Memperhatikan : 1. Tuntutan Pidana ( Requisitoir ) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :

  “Seorang Atasan yang memukul seorang bawahan yang dilakukan dalam dinas “

  Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut : Pasal 131 Ayat (1) KUHPM. Dan oleh karenannya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana :

  Pidana : Penjara selama 3 (tiga) bulan.

  Diajukan ke persidangan sebagai barang bukti berupa :

  Surat : 1 (satu) lembar Visum Et Revertum Nomor :

  VER / 01 / III / 2009 tanggal 06 Maret 2009 dari RST Tk. IV Aryoko Sorong. Mohon agar tetap dilekatkan dalam berkas perkara yang bersangkutan.

  Barang : N i h i l.

  Mewajibkan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah).

  2. Permohonan yang diajukan oleh Terdakwa yang menyatakan bahwa ia sangat menyesal akan kesalahannya, berjanji tidak akan berbuat lagi , dan oleh karena itu mohon supaya ia dijatuhi pidana yang seringan - ringannya.

  Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut : Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan tempat-tempat seperti tersebut dibawah ini yaitu pada hari Sabtu tanggal tiga bulan Januari tahun duaribu sembilan sekira pukul 21.15 Wit atau waktu- waktu lain, setidak-tidaknya suatu waktu dalam tahun dua ribu sembilan bertempat di Garasi angkutan Yonif 752 / VYS Sorong atau tempat-tempat lain setidak-tidaknya disuatu tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer III-19 Jayapura, telah melakukan tindak pidana :

  “Militer yang dalam dinas dengan sengaja memukul atau menumbuk seseorang bawahan, atau dengan cara lain menyakitinya atau dengan tindakan nyata mengancam dengan kekerasan”

  Dengan cara-cara sebagai berikut :

  1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi praurit TNI AD sejak tahun di Yonif 752 / VYS Sorong, pada tahun 2007 dimutasikan ke Kompi E Yinif 752 / VYS di Bintuni dan pada bulan Desember 2008 diperbantukan ke Yonif 752 / VYS sampai dengan sekarang dengan pangkat Serka Nrp. 21990148260879.

  2. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 3 Januari 2008 Terdakwa sedang melaksanakan tugas sebagai Perwira Piket Yonif 752 /

  VYS sekira pukul 20.00 Wit, ketika Terdakwa berada di Pos Provost Terdakwa melihat Serda Herry Irsa Matani (saksi-1) dibonceng oleh Pratu Agus Setiawan (saksi-7) dalam keadaan mabuk, kemudian sekira pukul 20.30 Wit Terdakwa mengambil apel malam khusus Bintara dan Tamtama yang masih bujangan, dan saat dilakukan pengecekan Saksi-1 tidak ikut apel malam tanpa ijin Perwira Piket dan saksi-2 kedapatan dalam keadaan mabuk kemudian Terdakwa kumpulkan lagi Bintara remaja setelah apel malam selesai dan Terdakwa perintahkan semua anggota Bintara remaja agar menghubungi saksi-1 melalui HP tetapi HP saksi-1 tidak bisa dihubungi / tidak aktif.

  3. Bahwa selanjutnya Terdakwa mendapat informasi dari rekan-rekan satu letting saksi-1 kalau saksi-1 ada kegiatan di Gereja Yonif 752 / VYS kemudian Terdakwa perintahkan Serda Rusmadiono untuk mengecek keberadaan saksi-1 akan tetapi Serda Rusmadiono menyampaikan kalau saksi-1 tidak ada di Gereja Yonif 752 / VYS, sekira pukul 21.15 Wit saksi-1 datang ke tempat apel di garasi angkutan Yonif 752 / VYS lalu Terdakwa memerintahkan saksi-1 duduk di depan Terdakwa kemudian Terdakwa bertanya “Kamu dari mana?” dan dijawab oleh saksi-1 “Saya dari gereja” karena Terdakwa merasa dibohongi lalu Terdakwa menempeleng saksi-1 sebanyak tiga kali dengan menggunakan tangan mengepal kebagian rahang kanan dan kiri, setelah itu saksi-1 baru memberitahukan kepada Terdakwa kalau saksi-1 dari Km-8 bukan dari gereja Yonif 752 / VYS selanjutnya Terdakwa selaku Perwira Piket memberikan pengarahan kepada Bintara remaja setelah selesai Terdakwa menyuruh kembali ke barak untuk istirahat.

  4. Bahwa akibat pemukulan yang dilakukan oleh Terdakwa saksi-1 mempunyai keluhan pusing bila duduk tapi tidak ditemukan kelainan fisik akibat trauma tumpul atau trauma lainnya sesuai Visum et Revertum dari rumah sakit Tk. IV Dr. Aryoko Sorong Nomor : VER / 01 / III / 2009 tanggal 6 Maret 2009 yang ditanda tangani oleh dr. Rinal Pardomuan Purba.

  5. Bahwa setelah beberapa hari terjadi pemukulan tersebut saat saksi-1 melaksanakan tugas jaga, telingga saksi-1 mendengung sekali lalu saksi-1 tidur di kursi panjang akan tetapi ketika saksi-1 hendak bangun saksi-1 tidak bisa bangun karena kepalanya terasa pusing sehingga terjatuh dak kepala saksi-1 terbentur dilantai akhirnya saksi-1 dirawat di RST Aryoko Sorong selama 14 (empat belas) hari, karena tidak ada perubahan

  BERPENDAPAT, bahwa perbuatan-perbuatan Terdakwa tersebut

  telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam :

  telah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan oleh Oditur Militer atas dirinya, dengan memberikan keterangan yang disertai dengan uraian yang cukup jelas untuk menjadi bahan pertimbangan lebih lanjut.

  Menimbang : Bahwa dipersidangan Terdakwa tidak didampingi oleh Penasehat Hukum dan mengatakan akan dihadapi sendiri.

  Menimbang : Bahwa Para Saksi telah dipanggil secara patut oleh Oditur Militer ke persidangan namun tidak hadir dan keterangannya yang diberikan kepada penyidik (POM) di bawah sumpah dibacakan oleh Oditur Militer yang pada pokoknya sebagai berikut :

  

Saksi - I : Nama lengkap : HERRY IRSA MATANI, Pangkat / NRP : Serda /

  21080806940589, Jabatan : Ba Yonif, Kesatuan : Yonif 752 /

  VYS, Tempat dan tanggal lahir : Sorong, 21 Mei 1989, Jenis kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Kristen Protestan, Tempat tinggal : Asrama Yonif 752 / VYS Km 10 Sorong.

  Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

  1. Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa dalam hubungan antara atasan dan bawahan namun tidak ada hubungan keluarga.

  2. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 3 Januari 2009 sekira pukul

  10.00 Wit saksi ijin mengikuti ibadah di gereja Yonif 752 / VYS di Tanjung Kasuari, sekira pukul 17.00 Wit saksi pulang ke Mayonif 752 / VYS lalu saksi ikut mengantar mengembalikan alat-alat tarian ke bandara dan saksi kembali ke gereja Mayonif sekira pukul 21.30 Wib dan bapak pendeta menyampaikan agar saksi segera ke Kerinci (garasi angkutan), setelah saksi ke garasi angkutan lalu menghadap Terdakwa, saksi melihat 7 (tujuh) orang letting saksi berdiri bersyaf menghadap Terdakwa sementara Serda Puji Eko Purnomo (Saksi-2) berada di luar garasi dalam keadaan tidur karena mabuk, selanjutnya Saksi ditanya oleh Terdakwa "Kamu dari mana?" Dan Saksi menjawab "Dari Gereja" kemudian Saksi menjelaskan kenapa saat Saksi di Cek di Gereja tidak ada, namun penjelasan Saksi tidak diterima oleh Terdakwa. Lalu Saksi diperintahkan maju ke depan terus di suruh berlutut dan dipukuli oleh Terdakwa sambil berkata "Kalau kamu lakukan ini lagi, akan saya buat tindakan yang lebih keras lagi" selanjutnya Saksi diperintahkan bergabung dengan letting Saksi lalu Saksi dan teman-teman diperintahkan untuk kembali ke Barak.

  3. Bahwa Terdakwa saat rnelakukan pemukulan terhadap saksi menggunakan tangan kanan dan tangan kiri mengepal kebagian rahang kanan dan kiri sebanyak + 20 (dua puluh) kali dan akibat dari pemukulan tersebut Saksi merasakan sakit pada bagian rahang kanan dan kiri lalu kedua rahang Saksi terasa panas dan membengkak serta kuping Saksi menjadi mendengung.

  4. Bahwa setelah beberapa hari terjadinya penganiayaan Saksi melaksanakan tugas Jaga dan malam itu karena telinga mendengung Saksi tidur di kursi panjang kemudian Saksi mau bangun tetapi tidak bisa karena pusing sehingga akhirnya Terdakwa di rawat di RST Aryoko Sorong dari tanggal 12 sampai dengan tanggal 28 Januari 2009 karena tidak ada perubahan / tidak sembuh akhirnya Saksi di Evakuasi ke RSPAD Gatot Subroto, berangkat awal bulan Pebruari 2009 dan kembati tanggal 6 Juli 2009.

  Atas keterangan Saksi-I yang dibacakan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

  

Saksi - II : Nama lengkap : PUJI EKO PURNOMO, Pangkat / NRP : Serda /

  21080806780289, Jabatan : Ba Mortir, Kesatuan : Yonif 752 /

  VYS, Tempat dan tanggal lahir : Sorong, 09 Pebruari 1989, Jenis kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Tempat tinggal : Asrama Yonif 752 / VYS Km 10 Sorong. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

  1. Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa dalam hubungan antara atasan dan bawahan namun tidak ada hubungan famili.

  2. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 3 Januari 2009 sekira pukul

  17.00 Wit Saksi berada di Aimas unit 2 di rumah teman Saksi minum-minuman keras merk mansion sebanyak empat botol, sekira pukul 19.00 Wit setelah selesai minum Saksi kembali ke Mayonif 752 / VYS dalam keadaan mabuk, karena ketahuan mabuk oleh Terdakwa lalu letting Saksi yang berjumlah sembilan orang dikumpulkan di Garasi mobil Yonif 752 / VYS setelah dilakukan pengecekan ternyata Saksi-1 tidak ada selanjutnya Saksi dan tujuh letting Saksi ditempeleng oleh Terdakwa lalu Saksi-2 dimasukkan ke dalam Sel.

  3. Bahwa Saksi tidak tahu yang mengakibatkan Saksi-1 menderita sakit pada kepala, namun saat Saksi-2 ditempeleng oleh Terdakwa merasakan tempelengan Terdakwa tergolong keras dan sebelum terjadinya pemukulan Saksi-1 tidak pernah mengeluh sakit pada kepala, akan tetapi selang beberapa hari setelah dikumpulkan di garasi Yonif 752 / VYS oleh Terdakwa, Saksi-1 dirawat di Rumah Sakit Tentara Aryoko Sorong namun tidak sembuh malah Saksi-1 dievakuasi ke RSPAD Gatot Subroto Jakarta.

  Atas keterangan Saksi-II yang dibacakan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

  

Saksi - III : Nama lengkap : LA ODE RAZAK ALI, Pangkat / NRP : Serda /

  21080803711286, Jabatan : Ba Mon, Kesatuan : Yonif 752 / VYS, Tempat dan tanggal lahir : Abadi Jaya, 27 Desember 1986, Jenis kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Tempat tinggal : Asrama Yonif 752 / VYS Km 10 Sorong.

  1. Bahwa saksi kenai dengan Terdakwa dalam hubunga antara atasan dan bawahan namun tidak ada hubungan famili.

  2. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 3 Januari 2009 setelah Saksi selesai sholat isya' di Masjid Yonif 752 / VYS Saksi istirahat di Barak kemudian diperintahkan kumpul di garasi Yonif 752 / VYS setibanya di garasi Saksi melihat Saksi-2 sedang terbaring karena mabuk, kemudian Saksi-2 dikasih berdiri, Ialu ditampar oleh Terdakwa sebanyak satu kali sampai Saksi-2 terjatuh, kemudian tujuh anggota lainnya diapelkan oleh Terdakwa sementara Saksi-2 dibiarin terbaring lalu tujuh anggota ditampar oleh Terdakwa tidak lama kemudian Saksi-1 datang lalu masuk ke dalam barisan dan langsung ditampar sebanyak satu kati oleh Terdakwa selanjutnya Saksi-1 dipanggil ke depan barisan lalu diperintahkan jongkok dan ditampar sebanyak dua kali setelah itu diberi pengarahan untuk kembali ke barak.

  3. Bahwa Saksi tidak tahu yang mengakibatkan Saksi-1 menderita sakit pada kepala namun saat Saksi-2 ditempeleng oleh Terdakwa merasakan tempelengan Terdakwa tergolong keras dan sebelum terjadinya pemukulan Saksi-1 tidak pernah mengeluh sakit pada kepala, akan tetapi selang beberapa hari setelah dikumpulkan di garasi Yonif 752 / VYS oleh Terdakwa, Saksi-1 dirawat di Rumah Sakit Tentara Aryoko Sorong namun tidak sembuh malahan Saksi-1 dievakuasi ke RSPAD Gatot Subroto Jakarta.

  Atas keterangan Saksi-III yang dibacakan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

  

Saksi - IV : Nama lengkap : WINDY LANGOY, Pangkat / NRP : Serda /

  21080805950788, Jabatan : Bintara Remaja , Kesatuan : Yonif 752 / VYS, Tempat dan tanggal lahir : Tompaso Baru, 25 Juli 1988, Jenis kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Kristen Protestan, Tempat tinggal : Asrama Yonif 752 / VYS Km 10 Sorong.

  Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

  1. Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa dalam hubungan antara atasan dan bawahan namun tidak ada hubungan famili.

  2. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 3 Januari 2009 sekira pukul

  19.00 Wit Saksi baru pulang melaksanakan pesiar sekira pukul

  20.00 Wit Saksi dipanggil oleh Terdakwa (Perwira Piket) untuk diadakan pengecekan di garasi angkutan dan ketika dicek yang hadir cuma delapan orang kurang satu orang yaitu Saksi-1 (Serda Herry Irsa Matani) dan Saksi-2 yang saat itu melakukan pelanggaran ditempeleng oleh Terdakwa kemudian dimasukkan ke dalam tahanan Yonif 752 / VYS , lalu datang Saksi-1 dari gereja, tetapi karena saat dicek di gereja Saksi-1 tidak ada, selanjutnya Terdakwa menempeleng Saksi-1 sebanyak dua kali setelah itu diberi pengarahan lalu diperintahkan kembali ke barak bujang untuk istirahat.

  3. Bahwa setelah Saksi-1 ditempeleng oleh Terdakwa, Saksi-1 belum sembuh akhirnya dievakuasi ke RSPAD Gatot Subroto Jakarta.

  Atas keterangan Saksi-IV yang dibacakan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

  

Saksi - V : Nama lengkap : SIMON MATANI, Pekerjaan : Purnawirawan TNI

  AD, Tempat dan tanggal lahir : Miei, 26 Agustus 1955, Jenis kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Kristen Protestan, Tempat tinggal : Malanu Abu Bakar Kota Sorong. Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

  1. Bahwa Saksi tidak kenai dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga.

  2. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 03 Januari 2009 sekira pukul 19.00 WIT di garasi kendaraan Yonif 752 / VYS

Saksi-1

  dipukul oleh Terdakwa berulang kali menggunakan tangan kanan dan kiri dikenakan pada pelipis kanan dan kiri Saksi-1 dan Saksi mengetahui bahwa Saksi-1 dianiaya setelah Saksi-1 menceritakan kejadian tersebut kepada Saksi pada hari Rabu tanggal 28 Januari 2009 pukul 13.00 Wit.

  3. Bahwa pada saat Saksi-1 berada di KSA Yonif 752 / VYS Saksi-1 bercerita kepada Saksi bahwa pada hari Sabtu tanggal 03 Januari 2009 di Gereja Oikumene Yonif 752 / VYS ada ibadah pemuda, setelah selesai kegiatan Saksi-1 ikut mengembalikan alat- alat yang dipinjam dan setelah pulang, Saksi-1 dipanggil oleh Terdakwa selanjutnya dianiaya.

  Atas keterangan Saksi-V yang dibacakan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

  

Saksi - VI : Nama lengkap : SIMON APONNO, S.Ag, Pekerjaan : Pendeta

  gereja Oikumene, Tempat dan tanggal lahir : Porto, 15 Mei 1972, Jenis kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Kristen Protestan, Tempat tinggal : Gereja Oikumene 752 Km. 10 Kota Sorong.

  Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

  1. Bahwa Saksi tidak kenai dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga.

  2. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 3 Januari 2009 sekira pukul

  19.00 Wit Saksi-1 yang saat itu sedang berada di gereja minta pamit kepada Saksi untuk mengantar pakaian yang disewa untuk tarian dalam acara Natal TNI dan masyarakat di Oksigen plane. kemudian pagi hari tanggal 4 Janauri 2009 sekira pukul 08.00 Wit Saksi ketemu lagi dengan Saksi-1 di halaman Gereja Oikumene Yonif 752 / VYS dan Saksi melihat muka Saksi-1 bengkak lalu Saksi bertanya "Kamu pu muka kenapa" Saksi-1 jawab "Saya dipukul oleh senior" Saksi Tanya lagi "Senior siapa?" dan dijawab "Pak Jusman" kemudian Saksi-1 langsung masuk ke dalam Gereja Oikumene Yonif 752 / VYS.

  3. Bahwa Saksi tidak mengetahui penyebab terjadinya pemukulan yang dilakukan oleh Terdakwa terhadap Saksi-1 tetapi setelah terjadinya pemukulan muka Saksi-1 bengkak lalu diberangkatkan ke Jakarta untuk berobat tetapi Saksi tidak tahu apakah pengobatan itu karena pemukulan atau penyakit lain.

  Atas keterangan Saksi-VI yang dibacakan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

  

Saksi - VII : Nama lengkap : AGUS SETIAWAN, Pangkat / NRP : Pratu /

  31050270010584, Jabatan : Tamu 3 Ru 3 Morse Kiban, Kesatuan : Yonif 752 / VYS, Tempat dan tanggal lahir : Magelang, 4 Mei 1984, Jenis kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Tempat tinggal : Asrama Yonif 752 / VYS Km. 10 Sorong.

  Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

  1. Bahwa saksi kenal dengan Terdakwa dalam hubungan antara atasan dan bawahan namun tidak ada hubungan famili.

  2. Bahwa pada hari Jumat tanggal 9 Januari 2009 Saksi bersama Saksi-1 melaksanakan dinas jaga kesatrian setelah makan malam Saksi-1 tidur, sekira pukul 01.00 Wit ketika Saksi-1 bangun tidur lalu jalan ke sebelah penjagaan kemudian terjatuh ke depan dan kepalanya terbentur lantai dan muntah-muntah selanjutnya Saksi membawa Saksi-1 ke KSA Yonif 752 / VYS Sorong.

  3. Bahwa saksi tidak mengetahui Terdakwa memukul saksi-1 karena saksi tidak berada di tempat kejadian dan Saksi mengetahuinya dari Serda Edy Kismanto.

  Atas keterangan Saksi-VII yang dibacakan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang : Bahwa di dalam persidangan Terdakwa memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut :

  1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi praurit TNI AD sejak tahun 1999, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda dan ditempatkan di Yonif 752 / VYS Sorong, pada tahun 2007 dimutasikan ke Kompi E Yonif 752 / VYS di Bintuni dan pada bulan Desember 2008 diperbantukan ke Yonif 752 / VYS sampai dengan sekarang dengan pangkat Serka Nrp. 21990148260879.

  2. Bahwa pada hari Sabtu tanggal 3 Janauri 2009 Terdakwa melaksanakan tugas sebagai Perwira Piket Ma Yonif 752 / VYS sekira pukul 20.00 Wit ketika Terdakwa duduk di Pos Provost Terdakwa melihat Saksi-2 dalam keadaan mabuk dibonceng oleh saksi-7, sekira pukul 20.30 Wit Terdakwa mengambil apel malam khusus Bintara dan Tamtama yang masih bujangan dan di dalam apel tersebut Saksi-1 tidak melaksanakan apel malam dan saksi-2 kedapatan dalam keadaan mabuk lalu Terdakwa kumpulkan lagi Bintara remaja setelah apel malam selesai, kemudian Terdakwa memerintahkan semua anggota Bintara Remaja untuk menghubungi Saksi-1 melalui HP tetapi HP Saksi-1 tidak bisa bisa dihubungi.

  3. Bahwa Terdakwa mendapat informasi dari rekan-rekan satu letting Saksi-1 yang mengatakan Saksi-1 ada kegiatan di gereja Yonif 752 / VYS kemudian Terdakwa perintahkan Serda Rusmadiono untuk mengecek tetapi Serda Rusmadiono menyampaikan kalau Saksi-1 tidak ada di Gereja Yonif 752 / VYS, sekira pukul 21.15 Wit Saksi-1 datang ke tempat apel di garasi angkutan Yonif 752 / VYS lalu Terdakwa diperintahkan duduk di depan Terdakwa, kemudian Terdakwa Tanya "Kamu darimana?" dan dijawab oleh Saksi-1 "Saya dari gereja" karena Terdakwa merasa dibohongi, lalu Terdakwa menempeleng Saksi-1 sebanyak tiga kali, setelah Terdakwa tempeleng Saksi-1 baru menyampaikan bahwa Saksi-1 dari Km 8 bukan dari gereja Yonif 752 / VYS, selanjutnya Terdakwa selaku Perwira Piket memberikan pengarahan lalu menyuruh kembali ke barak.

  4. Bahwa Saksi-1 setelah beberapa hari setelah selesai ditempeleng dirawat di Rumah Sakit Tentara Aryoko Sorong, karena belum sembuh Saksi-1 dievakuasi ke RSPAD Gatot Subroto Jakarta.

  5. Bahwa maksud Terdakwa melakukan pemukulan terhadap Saksi-1 karena malam itu bertepatan Terdakwa sebagai Perwira Piket dan yang Terdakwa lakukan terhadap Saksi-1 bersifat pembinaan dan masih dalam batas kewajaran serta hal tersebut adalah lumrah dan biasa di kehidupan keprajuritan.

  Menimbang : Bahwa barang-barang bukti lain yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan berupa :

  Surat : 1 (satu) lembar Visum Et Revertum Nomor :

  VER / 01 / III / 2009 tanggal 06 Maret 2009 dari RST Tk. IV Aryoko Sorong.

  Barang : N i h i l.

  Telah diperlihatkan dan dibacakan kepada Terdakwa dan Para Saksi serta telah diterangkan sebagai barang bukti dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti- bukti lain, maka oleh karenannya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang didakwakan.

  Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa , keterangan Para Saksi di bawah sumpah , hal-hal yang diperiksa dari barang bukti , kemudian setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

  1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi praurit TNI AD sejak tahun 1999, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda dan ditempatkan di Yonif 752 / VYS Sorong, pada tahun 2007 dimutasikan ke Kompi E Yonif 752 / VYS di Bintuni dan pada bulan Desember 2008 diperbantukan ke Yonif 752 / VYS sampai dengan sekarang dengan pangkat Serka Nrp. 21990148260879.

  2. Bahwa benar pada hari Sabtu tanggal 3 Janauri 2009 Terdakwa melaksanakan tugas sebagai Perwira Piket Ma Yonif 752 / VYS sekira pukul 20.00 Wit ketika Terdakwa duduk di Pos Provost saksi-7, sekira pukul 20.30 Wit Terdakwa mengambil apel malam khusus Bintara dan Tamtama yang masih bujangan dan di dalam apel tersebut Saksi-1 tidak melaksanakan apel malam dan saksi-2 kedapatan dalam keadaan mabuk lalu Terdakwa kumpulkan lagi Bintara remaja setelah apel malam selesai, kemudian Terdakwa memerintahkan semua anggota Bintara Remaja untuk menghubungi Saksi-1 melalui HP tetapi HP Saksi-1 tidak bisa bisa dihubungi.

  3. Bahwa benar Terdakwa mendapat informasi dari rekan- rekan satu letting Saksi-1 yang mengatakan Saksi-1 ada kegiatan di gereja Yonif 752 / VYS kemudian Terdakwa perintahkan Serda Rusmadiono untuk mengecek tetapi Serda Rusmadiono menyampaikan kalau Saksi-1 tidak ada di Gereja Yonif 752 / VYS, sekira pukul 21.15 Wit Saksi-1 datang ke tempat apel di garasi angkutan Yonif 752 / VYS lalu Terdakwa diperintahkan duduk di depan Terdakwa, kemudian Terdakwa Tanya "Kamu darimana?" dan dijawab oleh Saksi-1 "Saya dari gereja" karena Terdakwa merasa dibohongi, lalu Terdakwa menempeleng Saksi-1 sebanyak tiga kali, setelah Terdakwa tempeleng Saksi-1 baru menyampaikan bahwa Saksi-1 dari Km 8 bukan dari gereja Yonif 752 / VYS, selanjutnya Terdakwa selaku Perwira Piket memberikan pengarahan lalu menyuruh kembali ke barak.

  4. Bahwa benar akibat pemukulan yang dilakukan oleh Terdakwa saksi-1 mempunyai keluhan pusing bila duduk tapi tidak ditemukan kelainan fisik akibat trauma tumpul atau trauma lainnya sesuai Visum et Revertum dari rumah sakit Tk. IV Dr. Aryoko Sorong Nomor : VER / 01 / III / 2009 tanggal 6 Maret 2009 yang ditanda tangani oleh dr. Rinal Pardomuan Purba.

  5. Bahwa benar setelah beberapa hari terjadi pemukulan tersebut saat saksi-1 melaksanakan tugas jaga, telingga saksi-1 mendengung sekali lalu saksi-1 tidur di kursi panjang akan tetapi ketika saksi-1 hendak bangun saksi-1 tidak bisa bangun karena kepalanya terasa pusing sehingga terjatuh dak kepala saksi-1 terbentur dilantai akhirnya saksi-1 dirawat di RST Aryoko Sorong selama 14 (empat belas) hari, karena tidak ada perubahan selanjutnya saksi-1 dievakuasi ke RSPAD Gatot Subroto Jakarta.

  Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut :

  Bahwa Majelis Hakim pada dasarnya sependapat dengan tuntutan Oditur Militer sepanjang mengenai pembuktian unsur- unsur tindak pidana yang didakwakan namun mengenai lamanya pidana yang dimohonkan Oditur Militer dalam tuntutannya, Majelis Hakim akan mempertimbangkan sendiri sebagaimana dalam putusan ini. Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam Dakwaan tunggalnya mengandung unsur - unsur sebagai berikut :

  Unsur ke - 1 : Militer Unsur Ke - 2 : Yang dalam dinas Unsur Ke - 3 : Dengan sengaja memukul bawahannya

  Menimbang : Bahwa mengenai Dakwaan Oditur Militer tersebut majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

  Unsur ke - 1 : Militer

  Menurut pasal 46 ayat (1) Ke - 1 KUHPM yang dimaksud dengan Militer adalah mereka yang berkaitan dinas secara sukarela pada angkatan perang dan wajib berada dalam dinas secara terus menerus dalam tenggang waktu ikatan dinas tersebut atau semua sukarelawan lainnya pada angkatan perang dan para Militer wajib selama mereka berada dalam dinas.

  Yang dimaksud angkatan perang adalah TNI AD, TNI AL, TNI AU dan satuan-satuan Militer wajib dalam lingkungannya termasuk personil cadangan serta satuan-satuan lain yang dipanggil dalam waktu perang menurut undang-undang yang berlaku.

  Bahwa seorang Militer ditandai dengan tanda pangkat, NRP, Jabatan, dan kesatuan didalam melaksanakan tugasnya dan dalam berdinas biasanya menggunakan pakaian seragam sesuai matranya lengkap dengan tanda pangkat, lokasi kesatuan dan atribut lainnya.

  Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa, keterangan Para Saksi di bawah sumpah, hal-hal yang diperiksa dari barang bukti, kemudian setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

  1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi praurit TNI AD sejak tahun 1999, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda dan ditempatkan di Yonif 752 / VYS Sorong, pada tahun 2007 dimutasikan ke Kompi E Yonif 752 / VYS di Bintuni dan pada bulan Desember 2008 diperbantukan ke Yonif 752 / VYS sampai dengan sekarang dengan pangkat Serka Nrp. 21990148260879.

  2. Bahwa benar benar pada saat diperiksa dipersidangan dalam perkara ini, Terdakwa memakai seragam Dinas TNI AD lengkap dengan atribut dan tanda lokasi Satuan layaknya sebagai anggota TNI AD.

  Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke - 1 “Militer” telah terpenuhi.

  Unsur Ke - 2 : Yang dalam dinas

  Bahwa yang dimaksud dengan “Yang dalam dinas” adalah melaksanakan suatu perbuatan yang diharuskan bagi seorang Militer.

  Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa, keterangan Para Saksi di bawah sumpah , hal-hal yang diperiksa dari barang bukti , kemudian setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

  1. Bahwa benar pada hari Sabtu tanggal 3 Janauri 2009 Terdakwa melaksanakan tugas sebagai Perwira Piket Ma Yonif 752 / VYS sekira pukul 20.00 Wit ketika Terdakwa duduk di Pos Provost Terdakwa melihat Saksi-2 dalam keadaan mabuk dibonceng oleh saksi-7, sekira pukul 20.30 Wit Terdakwa mengambil apel malam khusus Bintara dan Tamtama yang masih bujangan dan di dalam apel tersebut Saksi-1 tidak melaksanakan apel malam dan saksi-2 kedapatan dalam keadaan mabuk lalu Terdakwa kumpulkan lagi Bintara remaja setelah apel malam selesai, kemudian Terdakwa memerintahkan semua anggota Bintara Remaja untuk menghubungi Saksi-1 melalui HP tetapi HP Saksi-1 tidak bisa bisa dihubungi.

  2. Bahwa benar Terdakwa mendapat informasi dari rekan- rekan satu letting Saksi-1 yang mengatakan Saksi-1 ada kegiatan di gereja Yonif 752 / VYS kemudian Terdakwa perintahkan Serda Rusmadiono untuk mengecek tetapi Serda Rusmadiono menyampaikan kalau Saksi-1 tidak ada di Gereja Yonif 752 / VYS, sekira pukul 21.15 Wit Saksi-1 datang ke tempat apel di garasi angkutan Yonif 752 / VYS lalu Terdakwa diperintahkan duduk di depan Terdakwa, kemudian Terdakwa Tanya "Kamu darimana?" dan dijawab oleh Saksi-1 "Saya dari gereja" karena Terdakwa merasa dibohongi, lalu Terdakwa menempeleng Saksi-1 sebanyak tiga kali, setelah Terdakwa tempeleng Saksi-1 baru menyampaikan bahwa Saksi-1 dari Km 8 bukan dari gereja Yonif 752 / VYS, selanjutnya Terdakwa selaku Perwira Piket memberikan pengarahan lalu menyuruh kembali ke barak.

  Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke - 2 “Yang dalam dinas” telah terpenuhi.

  Unsur Ke - 3 : Dengan sengaja memukul bawahannya

  Bahwa unsur ini merupakan salah satu bentuk kesalahan dari si Pelaku / Terdakwa. Menurut M.V.T bahwa yang dimaksud “dengan

  

kesengajaan” adalah menghendaki dan menginsafi terjadinya

  suatu tindakan beserta akibatnya, artinya seseorang melakukan suatu tindakan “dengan sengaja” harus menghendaki dan menginsafi tindakannya tersebut dan / atau akibatnya.

  Yang dimaksud dengan “seorang bawahan” adalah seseorang yang karena pangkat, jabatan dan umurnya lebih rendah dari si Pelaku / Terdakwa.

  Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa, keterangan Para Saksi di bawah sumpah, hal-hal yang diperiksa dari barang bukti, kemudian setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

  1. Bahwa benar Terdakwa mendapat informasi dari rekan- rekan satu letting Saksi-1 yang mengatakan Saksi-1 ada kegiatan di gereja Yonif 752 / VYS kemudian Terdakwa perintahkan Serda Rusmadiono untuk mengecek tetapi Serda Rusmadiono menyampaikan kalau Saksi-1 tidak ada di Gereja Yonif 752 / VYS, sekira pukul 21.15 Wit Saksi-1 datang ke tempat apel di garasi angkutan Yonif 752 / VYS lalu Terdakwa diperintahkan duduk di depan Terdakwa, kemudian Terdakwa Tanya "Kamu darimana?" dan dijawab oleh Saksi-1 "Saya dari gereja" karena Terdakwa merasa dibohongi, lalu Terdakwa menempeleng Saksi-1 sebanyak tiga kali, setelah Terdakwa tempeleng Saksi-1 baru menyampaikan bahwa Saksi-1 dari Km 8 bukan dari gereja Yonif 752 / VYS, selanjutnya Terdakwa selaku Perwira Piket memberikan pengarahan lalu menyuruh kembali ke barak.

  2. Bahwa benar akibat pemukulan yang dilakukan oleh Terdakwa saksi-1 mempunyai keluhan pusing bila duduk tapi tidak ditemukan kelainan fisik akibat trauma tumpul atau trauma lainnya sesuai Visum et Revertum dari rumah sakit Tk. IV Dr. Aryoko Sorong Nomor : VER / 01 / III / 2009 tanggal 6 Maret 2009 yang ditanda tangani oleh dr. Rinal Pardomuan Purba.

  3. Bahwa benar setelah beberapa hari terjadi pemukulan tersebut saat saksi-1 melaksanakan tugas jaga, telingga saksi-1 mendengung sekali lalu saksi-1 tidur di kursi panjang akan tetapi ketika saksi-1 hendak bangun saksi-1 tidak bisa bangun karena kepalanya terasa pusing sehingga terjatuh dak kepala saksi-1 terbentur dilantai akhirnya saksi-1 dirawat di RST Aryoko Sorong selama 14 (empat belas) hari, karena tidak ada perubahan selanjutnya saksi-1 dievakuasi ke RSPAD Gatot Subroto Jakarta.

  4. Bahwa benar saat kejadian tersebut Terdakwa berpangkat Serka dengan jabatan Bapel Kipan E sedangkan saksi-1 berpangkat Serda dengan jabatan Ba Yonif sehingga antara Terdakwa dan saksi-1 dalam hubungan kedinasan adalah sebagai atasan dan bawahan.

  Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke - 3 “Dengan sengaja memukul bawahannya” telah terpenuhi.

  Menimbang : Bahwa berdasarkan hal - hal yang diuraikan di atas yang merupakan fakta - fakta yang diperoleh dipersidangan , Majelis Hakim berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan Terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana :

  “Militer yang dengan sengaja memukul bawahannya“

  Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut : Pasal 131 Ayat (1) KUHPM.

  Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Pengadilan ingin menilai sifat hakikat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut :

  1. Bahwa perbuatan Terdakwa ini bersifat arogan kepada bawahanya, seharusnya sebagai atasan Terdakwa dapat membina bawahannya agar dapat menjadi prajurit yang baik.

  2. Bahwa hakekat perbuatan Terdakwa adalah kurangnya pemahaman hukum dan pemahaman bintal di satuan Terdakwa.

  3. Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa, bawahan dalam bekerja tidak dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sehingga hal tersebut dapat merugikan satuan.

  Menimbang : Bahwa tujuan Pengadilan tidaklah semata-mata hanya menghukum orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insaf dan kembali pada jalan yang benar menjadi Prajurit yang baik sesuai falsafah Pancasila.

  Menimbang : Bahwa sebelum Majelis Hakim menjatuhkan Hukuman atas diri Terdakwa dalam Perkara ini perlu lebih dulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan yang memberatkan pidana yaitu :

  Hal-hal yang meringankan :

  1. Bahwa Terdakwa mengaku bersalah dan menyesali perbuatannya.

  2. Terdakwa berterus terang sehingga memperlancar jalannya pemeriksaan dalam persidangan.

  Hal-hal yang memberatkan :

  1. Perbuatan Terdakwa dapat merusak citra TNI-AD khususnya Kesatuan Terdakwa di masyarakat.

  2. Perbuatan Terdakwa sangat bertentangan dengan Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 wajib TNI.

  Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa hukuman sebagaimana yang tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

  Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.

  Menimbang : Bahwa barang bukti dalam perkara ini berupa :

  Surat : 1 (satu) lembar Visum Et Revertum Nomor : VER / 01 / III / 2009 tanggal 06 Maret 2009 dari RST Tk.

  IV Aryoko Sorong. Oleh karena barang bukti berupa surat yang oleh karena berkaitan dengan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dan tidak sulit dalam penyimpanannya, maka perlu ditentukan statusnya yaitu untuk tetap dilekatkan dalam berkas perkara. Mengingat :

  1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu : JUSMAN LUKMAN, Serka / 21990148260879 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana :

  “Seorang Atasan yang memukul seorang bawahan yang dilakukan dalam dinas“

  2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan : Pidana : Penjara selama 2 (dua) bulan.

  3. Menetapkan barang bukti berupa :

  Surat :

  1 (satu) lembar Visum Et Revertum Nomor : VER / 01 / III / 2009 tanggal 06 Maret 2009 dari RST Tk. IV Aryoko Sorong.

  Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

  4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah).

  Demikian diputuskan pada hari Kamis tanggal 18 Pebruari 2010 di dalam musyawarah Majelis Hakim oleh MOCH. AFANDI, SH Mayor Chk NRP. 1910014600763 sebagai Hakim Ketua serta SUWIGNYO HERI PRASETYO, SH Mayor Chk NRP. 1910014940863 dan TRI ACHMAD BAYKONY, SH Mayor Sus NRP. 520883 sebagai Hakim-Hakim Anggota dan diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua di dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh Para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer OBET J MANASE, SH Mayor Chk NRP. 11940007800767, Panitera MUHAMMAD SALEH, SH Kapten Chk NRP. 11010001540671 serta dihadapan umum dan Terdakwa.

  Hakim Ketua MOCH. AFANDI, SH

  MAYOR CHK NRP. 1910014600763 Hakim Anggota I Hakim Anggota II

  SUWIGNYO HERI PRASETYO, SH TRI ACHMAD BAYKHONY, SH MAYOR CHK NRP. 1910014940863 MAYOR SUS NRP. 520883

  Panitera MUHAMMAD SALEH, SH

  KAPTEN CHK NRP. 11010001540671