mengembangkan bakat dan minat pada remaj

Mengembangkan Bakat & Minat pada Remaja
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak –anak menuju masa dewasa.
Pada periode ini remaja akan mencapai kematangan fisik dan diharapkan pula disertai dengan
kematangan emosi dan perkembangan sosialnya. Karena masa peralihan maka remaja pada
umumnya masih ragu-ragu akan perannya. Dan dalam hal ini remaja terkadang akan
mengalami guncangan begitu besar yang akan mempengaruhi pola pikirnya. Dan pada fase
ini pula remaja seringkali bertanya tanya dalam benak mereka tentang dirinya, terutama
pada saat mereka dihadapkan dengan sesuatu hal yang baru. Dari hal tersebut maka akan
timbul beberapa pertnayaan dalam dirinya mengenai bakat apa yang ada pada mereka,
bagaimana caranya untuk menengetahui hal tersebut serta bagaimana mengeluarkan dan
mengembangkannya . Maka dari itu untuk mengembangkan kompetensi bakat yang ada pada
mereka , remaja membutuhkan bimbingan dari orang tua dan lingkungan rumah maupun
sekolah.
Belajar ataupun bekerja pada bidang-bidang yang diminati terlebih lagi didukung
dengan bakat serta talenta yang sesuai, akan memberi semangat dalam mempelajari atau
menjalaninya. Tapi sering kali banyak dari remaja masih bingung dan terjebak dalam
memilih jurusan untuk mereka dengan mengikuti pilihan kawan –kawanya dan yang lebih
jauh lagi adalah dalam mengenali bidang pekerjaan seperti apa yang bisa digelutinya sesuai
dengan latar belakang pendidikannya tersebut. Maka dari itu untuk mengenali bakat yang ada
pada mereka merupakan salah satu kunci untuk bisa mengembangkan kreativitas yang ada
pada mereka dan mengembangkan minat dan bakat bertujuan agar seseorang dikemudian hari

bisa belajar dan bekerja di bidang yang diminatinya sesuai dengan minat serta bakat yang
dimiliki, sehingga mereka bisa mengembangkan kapabilitas untuk belajar serta bekerja secara
optimal dengan penuh antusias.
Dalam hal ini peranan orang tua, lingkungan rumah serta sekolah sangatlah penting
dalam perkembangan bakat yang ada pada remaja. Akan tetapi untuk bisa mengembangkan
bakat yang ada pada remaja kita harus tahu apa arti, dan makna dari bakat sebenarnya ? serta
bagaimana cara mengembangkan bakat tersebut .
Dalam aktivitas sehari-hari istilah bakat seringkali diinterpretasi secara berbeda-beda,
seperti misalnya untuk menggambarkan kemampuan intelektual yang tinggi, minat yang
menonjol, potensi, kemampuan yang diperoleh karena diturunkan dari orang tua, dan lain
sebagainya. Beberapa orang juga berpendapat bahwa bakat merupakan suatu anugerah dari
tuhan yang telah dibawa sejak lahir. Adapun beberapa definisi menurut para ahli :
Menurut Given (2007) bakat (aptitude) adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi
yang masih perlu dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan
dan keterampilan khusus, misalnya kemampuan berbahasa, bermain musik, melukis, dan lain-

lain. Seseorang yang berbakat musik misalnya, dengan latihan yang sama dengan orang lain
yang tidak berbakat musik, akan lebih cepat menguasai keterampilan tersebut. Untuk bisa
terealisasi bakat harus ditunjang dengan minat, latihan, pengetahuan, pengalaman agar bakat
tersebut dapat teraktualisasi dengan baik.

Menurut S.C.Utami Munandar (1985) Bakat (aptitude) pada umumnya diartikan sebagai
kemampuan bawaan sebagai potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat
terwujud.
Kartini Kartono (1979) juga berpendapat bahwa Bakat mencakup segala faktor yang ada
pada individu sejak awal pertama dari kehidupannya yang kemudian menumbuhkan
perkembangan keahlian, kecakapan, dan keterampilan khusus tertentu. Bakat bersifat laten
potensial (dalam arti dapat mekar berkembang). Dari beberapa pendapat yang ada dapat
dikatakan bahwa bakat merupakan interaksi antara faktor bawaan dan pengaruh lingkungan.
Jadi dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bakat adalah kemampuan dasar yang ada di
dalam diri manusia yang dibawa sejak lahir. Bakat ini berupa potensi yang masih perlu
dikembangkan dan dilatih agar berkembang menjadi suatu keahlian, kecakapan, dan
keterampilan khusus tertentu. Untuk menjadi suatu keahlian, kecakapan, dan keterampilan
khusus tersebut, seorang individu perlu menerima rangsangan berupa latihan-latihan yang
sesuai dengan kemampuan dasar individu tersebut.
Dari pengertian bakat diatas, adapun beberapa bentuk dari bakat. Menurut Thomas
Amstrong,pakar pendidikan dari Harvard University yang sering berkolaborasi dengan
Howard Gardner dalam membahas kecerdasan menjelaskan, bahwa bakat sesorang bisa
muncul dalam berbagai bentuk. Diantaranya sebagai berikut :















Acting Ability
Adventuresomeness
Aesthetic perceptiveness
Artistic
Athletic Talent
Courage
Verbal ability
Strong will

Social savvy
Reflectivens
Patience
Moral character
Mathematic ability

Dengan adanya bakat memungkinkan seseorang mencapai prestasi dalam bidang
tertentu apabila mendapat latihan, pengalaman, pengetahuan, dan dorongan ,akan tetapi bakat
tidak akan menjadi prestasi tanpa adanya dukungan dari minat yang tinggi. Maka dari itu
minat merupakan satu faktor pendorong berkembangnya suatu bakat. Dan keberadaan minat
juga sangat dibutuhkan dalam mpengembangan bakat remaja . Adapun salah satu tokoh John
Holland (Azwar, 2004), yang mengatakan bahwa “minat sebagai aktivitas atau tugas-tugas
yang membangkitkan perasaan ingin tahu, perhatian, dan memberi kesenangan atau
kenikmatan. Maka dari itu minat dapat menjadi indikator dari kekuatan seseorang di area
tertentu dimana ia akan termotivasi untuk mempelajarinya dan menunjukkan kinerja yang
tinggi. Dan bakat akan sulit berkembang dengan baik apabila tidak diawali dengan adanya
minat untuk hal tersebut atau hal yang berkaitan dengan bidang yang akan ditekuni. Dengan
demikian minat dan bakat sangatlah saling berkesinambungan satu sama lain. Seperti halnya
menghitung tanpa minat untuk hitung menghitung, seseorang tidak akan berkembang menjadi
seorang ahli matematika.

Dan dari hal diatas dapat disimpulkan bahwa setiap orang mempunyai bakat-bakat
tertentu, masing-masing dalam bidang dan derajat yang berbeda-beda. Guru, orang tua,
pembimbing perlu mengenal bakat-bakat yang ada pada putra putri mereka atau peserta didik
mereka ,sehingga mereka dapat mengembangkan potensi yang ada pada mereka dengan
kebutuhannya masing-masing.
Adapun

beberapa hal yang perlu dilakukan orang tua dan guru untuk

mengembangkan minat dan bakat adalah (e-psikologi, 2008) :
1. Sejak usia dini cermati berbagai kelebihan, keterampilan dan kemampuan yang
tampak menonjol pada anak.
2. Bantu anak meyakini dan fokus pada kelebihan dirinya.
3. Kembangkan konsep diri positif pada anak.
4. Perkaya anak dengan berbagai wawasan, pengetahuan serta pengalaman di berbagai
bidang.
5. Usahakan berbagai cara untuk meningkatkan minat anak untuk belajar dan
menekuni bidang keunggulannya serta bidang-bidang lain yang berkaitan.
6. Tingkatkan motivasi anak untuk mengembangkan dan melatih kemampuannya.
7. Stimulasi anak untuk meluaskan kemampuannya dari satu bakat ke bakat yang lain.

8. Berikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang dilakukan anak.

9. Sediakan dan fasilitasi sarana bagi pengembangan bakat.
10. Dukung anak untuk mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan dalam
mengembangkan bakatnya.
11. Jalin hubungan baik serta akrab antara orang tua / guru dengan anak dan remaja.
Maka dari itu untuk setiap remaja janganlah putus asa karena pada dasarnya setiap
orang diciptakan dengan memiliki bakat yang berbeda –beda. Dan dengan mengembangkan
minat dan bakat serta memberikan bimbingan karir sejak dini pada remaja, akan semakin
menyadari mengenai apa yang ia suka dan mampu lakukan, dan akan menjadi lebih jelas
pendidikan atau pekerjaan apa yang mungkin akan ditekuninya disertai dengan pemahaman
tentang kekuatan dan kelemahannya, sehingga ia bisa menentukan pilihan yang tepat dan
menyiapkan diri untuk menggapai impiannya.

DAFTAR PUSTAKA
Santrock, Jhon W. 2003. Adolescense Perkembangan Remaja. Jakarta : Erlangga.
http://bkkarirpraktikum.blogspot.com/2009/06/mengembangkan-minat-dan-bakatremaja.html
http://imilsurimil.blogspot.com/2014/01/pengertian-bakat-dan-jenis-jenis-bakat.html
http://novazulpiana.blogspot.com/2012/12/mengembangkan-minat-dan-bakat-remaja.html
http://bakatremaja.blogspot.com/2011/10/mengembangkan-minat-dan-bakat-remaja.html

http://raul-aul7.blogspot.com/2013/03/memahami-bakat-dan-minat_24.html
http://asyuratunnisa.blogspot.com/2012/12/teori-teori-perkembangan.html
http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-minat-menurut-para-ahli.html

NAMA : PUTU RANTI WIJAYANTI
KELAS / SEMESTER : A / 2
PRODI : PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
NIM : 1401050008

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24