STRATEGI PENGEMBANGAN KETAHANAN PANGAN R

Bidang Keilmuan : Sosial Ekonomi Pertanian

STRATEGI PENGEMBANGAN KETAHANAN PANGAN RUMAHTANGGA
MELALUI PENDEKATAN KEMASYARAKATAN LOKAL
PADA TIPOLOGI DATARAN TINGGI DAN DATARAN RENDAH
(Kasus Rumahtangga Miskin di Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan)
Oleh

Rahmadanih, Sitti Bulkis, Darmawan Salman dan Mujahidin Fahmid 1)
1)

Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin,
Jln. Perintis Kemerdekaan, Makassar, Sulawesi Selatan
E-mail: [email protected]

ABSTRAK
Upaya pemerintah dalam mengatasi masalah kekurangan pangan dan gizi melalui
program ketahanann pangan dan pengentasan kemiskinan, secara empiris banyak kasus
mengalami kegagalan. Terkait dengan hal ini, tujuan penelitian adalah: (1) untuk
mengidentifikasi strategi yang ditempuh oleh rumahtangga untuk memenuhi kebutuhan
pangan sehari-hari; (2) menilai tingkat ketahanan pangan rumahtangga; (3) merumuskan

model pemberdayaan untuk
pengembangan ketahanan pangan rumahtangga.
Penelitian di desain dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, selanjutnya dianisis
dengan SWOT dan Pendekatan SKP. Jumlah sampel terdiridari 40 rumahtangga pada
tipologi dataran tinggi dan 30 rumahtangga pada tipologi dataran rendah. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa strategi yang dilakukan oleh rumahtangga miskin dalam
memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari pada tipologi dataran tinggi antara lain adalah:
(1) berusahatani padi dan jagung sekali dalam setahun, (2) menjadi buruh tani/buruh
panen, (3) mengalihkan pangan pokok “beras campur jagung” ke jagung saja atau umbiumbian dan (4) meminjam uang atau gabah yang dapat dibayar dua kali lipat setelah
musim panen. Sedangkan strategi yang dilakukan oleh rumahtangga pada tipologi
dataran rendah adalah : (1) menjadi petani garam atau rumput laut, (2) memancing, dan
(3) anggota ruamhatngga laki-laki mencari pekerjaan di kota serta (4) meminjam uang
atau gabah dengan sistem pengembalian yang sama di tipologi dataran tinggi. Rata-rata
skor konsumsi pangan rumahtangga pada kedua tipologi adalah sama yaitu 4; hal ini
berarti bahwa secara umum rata-rata, rumahtangga di wilayah tersebut tergolong “rawan
pangan”. Adapun model pemberdayaan yang direkomendasikan adalah: (1) Model
Dukungan Kelembagaan, (2) Model Pengembangan Kapasitas SDM Pedesaan, dan (3)
Model Penguatan Kapasitas Lembaga.
Kata Kunci : Strategi Pengembangan, Ketahanan Pangan, Rumahtangga, Pendekatan
Masyarakat