pemanfaatan kulit buah pisang sebagai ta
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG (Musa paradisiaca L.)
UNTUK SUN PROTECTOR
BIDANG KEGIATAN :
PKM-P/PENELITIAN
Diusulkan Oleh :
Mareta Dwi Sulistiorini
Dedi Suryadi
Novalia Rohma
1404015207
1204015088
1204015303
/TA:2014
/TA:2012
/TA:2012
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2015
PENGESAHAN PROPOSAL PKM PENELITIAN
1. Judul Kegiatan
: Pemanfaatan Limbah Kulit
Pisang (Musa paradisiaca L.) Untuk
Sun Protector
2. Bidang Kegiatan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan
d. Universitas/Institut/Politeknik
: PKM-P
6. Biaya Kegiatan Total
a. DIKTI
b. Sumber lain
7. Jangka Waktu Pelaksanaan
:
: Rp. 8.255.000,:: 3 bulan
Jakarta, 09 September 2015
: Mareta Dwi Sulistiorini
: 1404015207
: Farmasi
: Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.
Hamka
e. Alamat Rumah dan No.Telp/HP : Perum Taman Buah 2 Blok BA 2 No. 8
Rt/Rw 001/015 Kutabumi, Pasar Kemis
Kab. Tanggerang – Banten.
0912-8169-2623
f. Alamat Email
: [email protected]
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
: Adia Putra Wirman, M.Si
b. NIDN
: 0329017702
c. Alamat Rumah dan No. Telp/HP : Perumahan Bumi Alam Indah Blok B. 8
Jati Rahayu, Pondok Bekasi.
081317537717
ii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ........................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................. iii
Daftar Tabel dan Diagram................................................................................... iv
Ringkasan ........................................................................................................... v
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.3 Tujuan .......................................................................................................... 2
1.4 Luaran .......................................................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 2
2.1 SPF ................................................................................................................ 2
2.2 Limbah .......................................................................................................... 3
2.3 Buah Pisang................................................................................................... 3
2.4 SPF pada Limbah Kulit Pisang ..................................................................... 5
BAB 3. METODA PENELITIAN ..................................................................... 6
3.1 Waktu Dan Tempat ...................................................................................... 6
3.2 Alat dan Bahan .............................................................................................. 6
3.3 Preparasi Sampel ........................................................................................... 6
3.4 Ekstraksi ........................................................................................................ 6
3.5 Penentuan Nilai SPF ..................................................................................... 7
3.6 Alur Penelitian .............................................................................................. 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................................. 7
4.1 Anggaran Biaya ............................................................................................ 7
4.2 Jadwal Kegiatan ........................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 8
LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................. 9
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Kandungan Dan Aktivitas Antioksidan Pada Kulit Pisang ...............
Tabel 4.1. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P .................................................
Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan PKM-P ...................................................................
5
7
8
iv
RINGKASAN
Sun Protection Factor (SPF) merupakan indikator universal yang
menjelaskan tentang keefektifan dari suatu produk atau zat yang bersifat UV
protektor, semakin tinggi nilai SPF dari suatu produk atau zat aktif tabir surya maka
semakin efektif untuk melindungi kulit dari pengaruh buruk sinar UV (Dutra et al.,
2004). Sun Protection Factor (SPF) diartikan sebagai jumlah energi UV yang
dibutuhkan untuk menimbulkan MED (Minimal Erytemal Dose) pada kulit yang
terlindungi produk atau zat aktif tabir surya dibandingkan dengan jumlah energi
yang dibutuhkan untuk menimbulkan MED tanpa perlindungan produk atau zat
aktif tabir surya (FDA, 2001). FDA mengklasifikasikan produk atau zat aktif tabir
surya berdasarkan nilai SPF-nya yaitu nilai 2 sampai 12 merupakan perlindungan
minimal, nilai 12 sampai 30 sebagai perlindungan sedang dan nilai diatas 30 sebagai
perlindungan ultra (FDA, 2001). Menurut penelitian dari Dita dkk. (2014) yang
melakukan penelitian nilai SPF terhadap pisang goroho menyatakan bahwa
semakin besar aktivitas penangkal radikal bebas ekstrak pisang goroho maka nilai
SPFnya juga semakin tinggi, nilai SPF dari pisang goroho mencapai 16,60 ini
menjadi pintu pembuka untuk meneliti lebih lanjut mengenai SPF pada kulit pisang.
Karena belum banyak penelitian yang membahas tentang kandungan nilai SPF pada
kulit pisang. Metode yang digunakan adalah Penentuan efektivitas tabir surya
dengan menentukan nilai SPF dengan metode Spektrofotometri (Sayre et al., 1979).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai SPF yang terdapat pada kulit
pisang yang belum jadi limbah dan sudah jadi limbah. Diharapkan hasil penelitian
ini dapat digunakan sebagai bukti ilmiah dalam pemanfaatan kulit pisang yang
merupakan limbah dari pisang sebagai sunscreen/tabir surya. Selanjutnya hasil
penelitian tersebut dapat digunakan sebagai acuan dalam pengembangan kosmetik
dari bahan alam.
v
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Limbah dan Polusi sudah menjadi masalah pelik di berbagai kota-kota besar tak
terkecuali di ibu kota Indonesia. Jakarta menempati pringkat kota terpadat di asia
tenggara bahkan di asia, dengan Penduduk yang padat akan berdampak pada
berbagai bidang kehidupan baik kesehatan, pendidikan, lingkungan dan lain-lain.
Bidang lingkungan misalnya semakin tingginya jumlah penduduk, maka produksi
limbah akan terus meningkat, sehingga apabila penanganannya tidak tepat maka
akan menimbulkan pencemaran yang berakibat pada menurunnya kualitas
lingkungan dan dari bidang kesehatan semakin tinggi pecemaran lingkungan akan
berdampak pada penurunan kualitas udara yang dihirup oleh manusia itu sendiri
bahkan organ yang terpapar polutan akan berdampat negatif bagi kesehatan
manusia.
Kulit pisang merupakan bahan buangan (limbah buah pisang) yang cukup banyak
jumlahnya. Pada umumnya kulit pisang belum dimanfaatkan secara nyata, hanya
dibuang sebagai limbah organik saja atau digunakan sebagai makanan
ternak seperti kambing, sapi, dan kerbau.
Buah Pisang merupakan tanaman buah-buahan yang tumbuh dan tersebar di seluruh
Indonesia. Negara Indonesia merupakan salah satu negara penghasil pisang terbesar
di Asia. Buah kegemaran penduduk Indonesia ini memang banyak sekali
manfaatnya. Berdasarkan data statistik departemen pertaniaan (2008), produksi
pisang Indonesia pada tahun 2006 saja mencapai 5,03 juta Ton dan volume ekspor
mencapai 1,50 juta Ton dan akan terus meningkat dari tahun ke tahun (Dep.
Pertanian 2008). Oleh karana itu pisang telah ditetapkan sebagai salah satu
komoditas buah unggulan nasional. Pisang merupakan buah yang mudah didapat,
memiliki nilai ekonomi, budaya serta gizi yang tinggi. Buahnya banyak disukai
untuk dikonsumsi secara langsung sebagai buah atau diolah menjadi produk
konsumsi lain sepert sale pisang, kripik pisang, selai pisang, dodol dan lain
sebagainya. Namun hal ini tidak diimbangi dengan pengolahan limbah dari kulit
pisang yang sangat banyak jumlahnya.
Dari semua data diatas kami bermaksud mencari inovasi bagaimana cara
memanfaatkan limbah kulit pisang yang begitu banyak untuk diubah menjadi
sesuatu yang bermanfat bagi kesehatan khususnya, maka dari itu kami mengambil
sampel kulit pisang yang belum menjadi limbah dan sudah menjadi limbah. Dari
sebuah penelitian yang dilakukan Someya et al. (2002) membuktikan bahwa pada
kulit pisang mengandung aktivitas antioksidan yang tinggi dibanding dengan
daging buahnya. Senyawa antioksidan yang terdapat pada kulit pisang yaitu
katekin, galokatekin dan epikatekin yang merupakan golongan senyawa falvonoid
2
(Someya et al., 2002) dan menurut Dita dkk. (2014) “semakin tinggi nilai
kandungan antioksidan maka nilai SPF nya pun akan semakin tinggi”. Dengan
demikian selain kandungan antioksidannya yang tinggi, kulit pisang juga memiliki
potensi sebagai tabir surya dengan nilai SPF yang dimilikinya.
1.2
Perumusan masalah
Kulit pisang merupakan bahan buangan (limbah buah pisang) yang cukup banyak
jumlahnya. Pada umumnya kulit pisang belum dimanfaatkan secara nyata, hanya
dibuang sebagai limbah organik saja atau digunakan sebagai makanan
ternak seperti kambing, sapi, dan kerbau. Padahal kulit pisang memiliki potensi
untuk menjadi Sun Protector alami karena didalamnya terkandung senyawa
flavonoid yang dapat menangkal efek buruk dari sinar matahari (Hogade,2010).
Maka dari itu kami ingin melakukan sebuah penelitian untuk mengetahui seberapa
besar nilai SPF yang terkandung didalam kulit pisang agar nantinya limbah kulit
pisag dapat lebih dimanfaatkan menjadi produk yang lebih berguna.
1.3
Tujuan
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai SPF yang
terkandung pada kulit pisang yang sering dijadikan limbah diperkotaan agar
selanjutnya dapat dijadikan bukti ilmiah dalam pemanfaatan kulit pisang sebagai
tabir surya alami. Sehingga dapat membantu dalam pemanfaatan kulit pisang guna
mengurangi jumlah limbah kulit pisang yang ada diperkotaan.
1.4
Luaran
1. Jurnal Ilmiah.
2. Artikel Ilmiah.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1
SPF (Sun Protection Factor)
Sun Protection Factor (SPF) merupakan indikator universal yang menjelaskan
tentang keefektifan dari suatu produk atau zat yang bersifat UV protektor, semakin
tinggi nilai SPF dari suatu produk atau zat aktif tabir surya maka semakin efektif
untuk melindungi kulit dari pengaruh buruk sinar UV (Dutra et al., 2004). Sun
Protection Factor (SPF) diartikan sebagai jumlah energi UV yang dibutuhkan
untuk menimbulkan MED (Minimal Erytemal Dose) pada kulit yang terlindungi
produk atau zat aktif tabir surya dibandingkan dengan jumlah energi yang
dibutuhkan untuk menimbulkan MED tanpa perlindungan produk atau zat aktif
tabir surya (FDA, 2001). FDA mengklasifikasikan produk atau zat aktif tabir surya
berdasarkan nilai SPFnya yaitu nilai 2 sampai 12 merupakan perlindungan minimal,
nilai 12 sampai 30 sebagai perlindungan sedang dan nilai diatas 30 sebagai
perlindungan ultra (FDA, 2001). Indonesia merupakan Negara kepulauan yang
3
memiliki iklim tropis yang memperoleh sinar matahari lebih banyak yang dapat
memperbesar resiko kerusakan kulit akibat paparan sinar UV dari matahari
(Misnadiarly, 2006). Pemaparan sinar ultraviolet dan matahari secara kronik akan
mengakibatkan perubahan struktur dan komposisi kulit dan stress oksidatif pada
kulit (Droge, 2002). Preparat tabir surya dianjurkan penggunaannya untuk
mencegah atau meminimalkan efek sinar UV yang berbahaya terhadap kulit.
Pengharuh buruk dari sinar UV terhadap kulit biasanya dapat diminimalkan dengan
penggunaan bahan-bahan yang bersifat UV protektif.
Dan salah satu bahan alami yang di yakini memiliki nilai SPF yang dapat
dimanfaatkan sebagai tabir surya adalah kulit pisang karena di dalamnya
terkandung senyawa antioksidan yang berpotensi sebagai fotoprotektif.
2.2
Limbah
Menurut definisi World Health Organization (WHO) sampah/limbah adalah
sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang
dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya
Undang-Undang Pengelolaan Sampah/limbah Nomor 18 tahun 2008 menyatakan
sampah/limbah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau dari proses alam yang
berbentuk padat. Sampah/limbah adalah sesuatu yang tidak dikehendaki oleh yang
punya dan bersifat padat. Azwar (1990) mengatakan yang dimaksud dengan
sampah/limbah adalah sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi
atau sesuatu yang harus dibuang yang umumnya berasal dari kegiatan yang
dilakukan manusia (termasuk kegiatan industri) tetapi bukan biologis karena
kotoran manusia (human waste) tidak termasuk kedalamnya.
Manik (2003) mendefinisikan sampah/limbah sebagai suatu benda yang tidak
digunakan atau tidak dikehendaki dan harus dibuang, yang dihasilkan oleh kegiatan
manusia. Semakin tingginya jumlah penduduk, maka produksi limbah dalam akan
terus meningkat, sehingga apabila penanganannya tidak tepat maka akan
menimbulkan pencemaran yang berakibat pada menurunnya kualitas lingkungan
dan dari bidang kesehatan semakin tinggi pecemaran lingkungan akan berdampak
pada penurunan kualitas udara yang dihirup oleh manusia itu sendiri bahkan organ
yang terpapar polutan akan berdampak negatif bagi kesehatan manusia. Maka dari
itu perlu adanya pemanfaatan akan limbah - limbah tersebut menjadi suatu produk
yang lebih berguna.
2.3
Buah pisang
KLASIFIKASI TANAMAN
Kedudukan tanaman pisang dalam sistematika (Taksonomi) tumbuhan adalah
sebagai berikut:
4
Divisi
Sub Devisi
Kelas
Famili
Genus
Spesies
: Spermatophyta
: Angiospermae
: Monocotyledonae
: Musaceae
: Musa
: Musa paradisiaca L. (Tjitrosoepomo, 2000)
Tanaman pisang merupakan tanaman asli Asia Tenggara. Kuswanto (2003),
menyebutkan bahwa pisang adalah tanaman asli Indonesia. Hal ini dibuktikan
dengan banyaknya berbagai jenis pisang di hutan asli pulau yang ada di seluruh
Indonesia. Selain tumbuh sebagai tanaman liar, tanaman pisang juga banyak
dibudidayakan. Pada hakekatnya, tanaman pisang diklasifikasikan dalam berbagai
jenis. Jenis pisang yang telah familiar seperti pisang ambon, pisang nangka, pisang
mas, pisang klutuk, pisang tanduk, pisang hias, pisang kepok dan lain-lainnya.
Semua tanaman pisang tersebut dapat tumbuh subur di Indonesia. Terbukti hampir
di setiap tempat dapat dengan mudah ditemukan tanaman pisang, baik yang
dipelihara di pekarangan rumah ataupun tumbuh liar di pinggiran jalan (Santoso,
1995).
Di Indonesia banyak sekali industri baik rumahan maupun pabrik yang mengolah
pisang yang akan menghasilkan limbah kulit pisang yang sangat banyak. Limbah
yang tidak dimanfaatkan dan diberdayakan dengan benar akan menjadi sumber
pencemar (Kumalaningsih, 1993). Limbah kulit pisang merupakan limbah organik
yang mempunyai kandungan gizi yang masih dapat dimanfaatkan.
Secara umum orang makan buah pisang kulitnya akan dibuang begitu saja. Terlebih
membuang kulit pisang disembarang tempat, terkadang mengakibatkan kecelakaan
pada orang lain yang menginjaknya. Seringkali kulit pisang dianggap sebagai
barang tak berharga alias sampah. Ternyata dibalik anggapan itu, kulit pisang
memiliki kandungan vitamin C, B, Kalsium, Protein dan juga Lemak yang cukup
baik. Kulit pisang masih terdapat vitamin C, B komplek dan B6. Berat kulit buah
pisang ternyata mencapai 40% dari berat total pisang segar (Anhwange et al., 2008).
Kuit buah pisang ternyata memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Berdasarkan
penelitian Someya et al (2002), dibuktikan bahwa pada kulit pisang mengandung
aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan daging buahnya. Antioksidan
dapat bermanfaat untuk mengurangi kerusakan oksidatif. Jenis senyawa antioksidan
yang dapat diisolasi dari kulit buah pisang yaitu flavonoid. Jenis flavonoid yang
teridentifikasi adalah naringen dan rutin. Selain itu juga katekin, galokatekin, dan
epikatekin (Someya et al. 2002).
5
2.4
SPF pada limbah kulit pisang
Sudah banyak diketahui tentunya bahwa di dalam kulit pisang terkandung senyawa
antioksidan Someya et al. (2002) . Dan Bonina et al. (1996) melaporkan bahwa
penggunaan antioksidan pada sediaan tabir surya dapat meningkatkan aktivitas
fotoprotektif. Penggunaan zat-zat yang bersifat antioksidan dapat mencegah
berbagai penyakit yang ditimbulkan oleh radiasi sinar UV. Beberapa golongan
senyawa aktif antioksidan seperti flavonoid, tanin, antrakuinon, sinamat dan lainlain telah dilaporkan memiliki kemampuan sebagai perlindungan terhadap sinar UV
(Hogade,2010).
Dita dkk. (2014) pun telah melakukan penelitian tentang kandungan nilai SPF yang
ada pada kulit pisang goroho dan hasil pengukuran nilai SPF dari ekstrak kulit
pisang goroho dengan menggunakan tiga macam ekstrak, menghasilkan nilai SPF
yang tidak jauh berbeda. Ekstrak etanol mempunyai nilai SPF tertinggi dari semua
pelarut yaitu sebesar 16,63 kemudian diikuti oleh ekstrak metanol sebesar 16,60
dan ekstrak aseton sebesar 15,42. Akan tetapi baru pisang goroho yang terbukti
memiliki nilai SPF yang cukup tinggi sedangkan pisang lain belum ada penelitian
yang membuktikannya padahal pada kulit pisang jenis lain pun mengandung
antioksidan yang cukup tinggi kadarnya yang dapat meningkatkan aktivitas
fotoprotektif (Bonina et al.,1996) . Seperti yang tertera pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.1 Kandungan Dan Aktivitas Antioksidan Pada Kulit Pisang.
Jenis
Metode
Kandungan
Aktivitas
Peneliti
pisang
Antioksidan
Kulit pisang DPPH
Flavonoid,
97,85%
Eva
raja bulu
terpenoid, tannin
nurrahmah
dkk.
Kulit pisang DPPH
Flavonoid
IC₅₀ 693, 15 Sriatun
kepok
dkk.,2007
μg/ml
kuning
Kulit pisang DPPH
Flavonoid
IC₅₀
2350,3 Suparmi
ambon
dkk.,2012
μg/ml
kuning
Kulit pisang DPPH
Flavonoid,
92,6%
Edi
goroho
terpenoid,
suryanto
saponin
dkk.,2013
Dengan demikian, bisa jadi bukan hanya pisang goroho saja yang memiliki nilai
SPF yang baik (Nilai SPF yang baik saat ini adalah 15h Ade, dkk.,2013) akan tetapi
kulit pisang jenis lain pun memiliki potensi untuk memiliki nilai SPF yang baik
yang dapat di manfaatkan sebagai tabir surya alami.
6
BAB 3. METODA PENELITIAN
3.1
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan di laboratorium Fitokimia Fakultas farmasi dan Sains
UHAMKA, selama tiga bulan. Kegiatan yang dilakukan mulai dari persiapan preparasi sampel,
ekstraksi dan untuk penentuan nilai SPF dilakukan di latoratorium kimia analisa Fakultas
Farmasi dan Sains UHAMKA.
3.2
Alat dan Bahan
Alat-alat gelas PYREX, mikropipet BRAND Transferpette®, timbangan analitik
AND, seperangkat alat reflux, spektrofotometer UV-Vis THERMO SCIENTIFIC
Genesys 20 & 10S, spatula , pisau, mortir, blender TECSTAR, vorteks mixer K tipe
VM- 300, kertas saringan, sentrifuse K CENTRIFUGE tipe Harmonic Series,
waterbath THERMOLOGY, seperangkat alat bedah, rotary vacuum evaporator
Eyela N-1000, pengaduk magnet, spektrofotometer UV-Vis, aluminium foil, dan
kain saringan.
Bahan yang digunakan sebagai sampel yaitu kulit buah pisang yang masih segar
dan yang sudah menjadi limbah. Bahan-bahan kimia yang digunakan yaitu, etanol,
aseton, metanol, akuades, reagen Folin-Ciocalteu 50%, larutan buffer pH 7,4,
FeSO4 5mm.
3.3
Preparasi Sampel
Untuk kulit pisang yang masih segar, buah pisangnya dicuci bersih dengan air
mengalir, kemudian dipotong kedua ujung pangkalnya dan diremas untuk
mengeluarkan getahnya. Setelah itu dikupas kulitnya dan dipotong-potong kecil.
Selanjutnya Diblender dengan 100 mL akuades kemudian diperas dengan
menggunakan kain saringan hingga airnya semua terbuang. Setelah itu diblender
lagi dengan 100 mL akuades dan diperas seperti langkah sebelumnya. Hal ini
bertujuan agar getahnya hilang dan tidak terikut bersamaan dengan kulit pisang.
Dan untuk kulit pisang yang telah menjadi limbah, kulitnya dipotong-potong kecil.
Selanjutnya Diblender dengan 100 mL akuades kemudian diperas dengan
menggunakan kain saringan hingga airnya semua terbuang.
3.4
Ekstraksi
Ekstraksi kulit buah pisang segar dan limbahnya dilakukan menggunakan metode
reflux dengan pelarut metanol, etanol dan aseton masing – masing 80%. Sebanyak
10 g sampel kulit buah pisang dimasukkan ke dalam masing-masing labu destilat
kemudian ditambahkan pelarut etanol, metanol dan aseton sebanyak 50 mL hingga
sampel terendam semuanya, lalu dipanaskan selama 2 jam pada suhu 70-78ºC.
Filtrat disaring lalu diuapkan untuk menghilangkan pelarutnya dengan
menggunakan rotary evaporator . Setelah itu tambahkan etanol 80% hingga 50 mL.
7
3.5
Penentuan Nilai SPF
Penentuan efektivitas tabir surya dilakukan dengan menentukan nilai SPF dengan
metode spektrofotometri (Sayre et al., 1979). Dibuat kurva serapan uji kuvet 1 cm,
dengan panjang gelombang antara 290 nm dan 360 nm, digunakan etanol sebagai
blanko. Serapan larutan uji menunjukkan pengaruh zat yang menyerap maupun
yang memantulkan sinar UV dalam larutan. Kemudian dibaca absorbansi setiap
interval 5 dari panjang gelombang 290 nm sampai panjang gelombang 320 nm.
Untuk menghitung nilai SPF digunakan persamaan (2):
0
� � ……………..(2)
SPF = CF +∑ + �� � � � � �
90
Ket : CF = Faktor korelasi (10), EE = Efisiensi eriterma, I = spektrum simulasi
sinar surya.
3.6
Alur penelitian
kulit pisang
potong kecil
kecil
saring lalu uapkan
dengan rotary
evaporator
reflux selama 2
jam pada suhu
78°c
tambahkan etanol
80% sampai 50ml
Uji nilai SPF
dengan
spektrofotometer
UV-Vis
timbang @10 g
sebanyak 3 sampel
- sampel 1 + metanol 80%
- sampel 3 + aseton 80% 50ml
Analisis data
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P
No. Jenis Pengeluaran
1
Peralatan Penunjang
2
Bahan Habis Pakai
3
Perjalanan
4
Lain lain
Jumlah
50ml
- sampel 2 + etanol 80% 50ml
Biaya (Rp.)
2.260.000
3.750.000
1.200.000
1.045.000
8.255.000
8
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-P
No. Kegiatan
Bulan ke-1
Bulan ke-2
1
Studi literatur
X X X X X X X X
2.
Survey Tempat
X X
Mencari
bahan
bahan
2
penelitian
X X
3
Penelitian
X X X X
5
Pembuatan laporan
6
Publikasi
Bulan ke-3
X X X
X X
X X
DAFTAR PUSTAKA
Alhabsy F, Alfi dkk. 2014. Aktivitas Antioksidan pada Ekstrak Kulit Buah Pisang
Goroho (Musa acuminate L.). Jurnal Ilmiah Farmasi. Pharmacon . 3 :
2302 – 2493. .
Anhwange et al.2008. Chemical composisition of Musa saptentum (banana) peels.
Electronic journal of environmental, agricultural, and food chemistry 8
(6) : [437-442]ISSN : 1579-4377
Azwar A (1990). Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Yayasan.
Mutiara.
Bonina, F., Lanza, M., Montenegro, L., Puglisi, C,. Tomano, A, Trombetta, D,.
Castelli, F., Saija, A., 1996. Flavonids as Potential protective Agents
Againts Photo-oxidative Skin Damage Int. J. Pharm, 145, 87-94
Hogade, M.G. Basawaraj, S.P, & Dhumal, P. 2010. Comparatif Sun Protection
Factor Deteermination of Fresh Fruit Extract of Cucumber Vs Marketed
Cosmetic Formulation. Research Journal of Pharmaceutical, Biological
and Chemical Sciences. 1, 55-59
Kurniawan, J. C., Suryanto, E. dan Yudhistira, A. 2013. Analisis Fitokimia dan Uji
Aktivitas Antioksidan dari Getah Kulit Buah Pisang Goroho (Musaa
cuminate L.). Jurnal Ilmiah Farmasi. Pharmacon. 2: 2302-2493
Sakakibara, H., Honda, Y., Nakagawa S., Ashida, H. and Kanazawa, K. . 2003.
Simultaneous Determination of All Polyphenols in Vegetables, Fruits, and
Teas. J. Agric. Food Chem.
51: 571-581.
Someya et al. . 2002. Antioxidant Compound from Banana . Food Chemistry 79
(3) :351-354
Santoso, Hieronymus B. 1995. Cuka Pisang. Yogyakarta. Kanisius.
Suryanto, E., Momuat, L.I., Taroreh, M. dan Wehantouw, F. 2011. Potensi Senyawa
Polifenol Antioksidan dari Pisang Goroho ( Musa sapien Sp.).
Universitas Sam Ratulangi: Manado
9
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing
Biodata Ketua Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
Mareta Dwi Sulistiorini
2 Jenis Kelamin
P
3 Program Studi
Farmasi
4 NIM
1404015207
5 Tempat dan Tanggal Lahir Tangerang, 20 Maret 1996
6 E-mail
[email protected]
7 Nomor Telepon/HP
091281692623
B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
SD
SMP
SDN Kotabumi SMPN
2
Pasarkemis
2002-2008
2008-2011
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan Ilmiah / Judul
Seminar
Ilmiah
1
2
SMA
2 SMK Kesehatan
Ayuda Husada
2011-2014
Artikel Waktu
Tempat
dan
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
Artikel Waktu
dan
No. Nama Pertemuan Ilmiah / Judul
Seminar
Ilmiah
Tempat
1
2
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM – P.
10
Biodata Anggota Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP
Dedi suryadi
L
Farmasi
1204015088
Cirebon, 24 juni 1994
[email protected]
085695627648
B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
SD
SMP
SDN 1 Mandala SMPN 1 Dukuh
Cirebon
puntang Cirebon
SMA
SMKF Manba’ul
ulum Cirebon
2000-2006
2009-2012
2006-2009
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan Ilmiah / Judul
Seminar
Ilmiah
1
2
Artikel Waktu
Tempat
dan
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
Artikel Waktu
dan
No. Nama Pertemuan Ilmiah / Judul
Seminar
Ilmiah
Tempat
1
2
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM - P.
11
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP
Novalia Rohma
P
Farmasi
1204015303
Riau, 06 November 1994
[email protected]
081294289171
B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
SD
SDI Almukhlishin
SMP
SMPI Almukhlishin
SMA
2000-2006
2006-2009
2009-2012
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan Ilmiah / Judul
Seminar
Ilmiah
1
2
SMKF Nusantara
Artikel Waktu
Tempat
dan
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
Artikel Waktu
dan
No. Nama Pertemuan Ilmiah / Judul
Seminar
Ilmiah
Tempat
1
2
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM - P.
12
Biodata Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar)
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIDN
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP
Adia Putra Wirman, M.Si
L
Kimia
0329017702
Padang, 29 Januari 1977
[email protected]
081317537717
B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Lulus
S1
Universitas
Andalas Padang
nkAgAndalas
Kimia
2000
S2
S3
ITB Bandung
Kimia
2007
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan Ilmiah / Judul
Seminar
Ilmiah
1
2
Artikel Waktu
Tempat
dan
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
Artikel Waktu
dan
No. Nama Pertemuan Ilmiah / Judul
Seminar
Ilmiah
Tempat
1
2
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM - P.
13
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan penunjang (15-25%)
Material
Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas
Harga
satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
Labu bulat
Gelas ukur
Erlenmeyer
Pipet Tetes
Vial
Kuvet mikro pipet
Spatula
Pisau
Mortar
Blender
Vortex mixer
Kertas saring
Sentrifuse
Water bath
Rotary vacuum
evaforator
Seperangkat alat
refluks
Spektrofotometer
UV-VIS
Almuniuum foil
Kain saring
Timbangan
analitik
SUB TOTAL (Rp)
Penampung
Pengukur
Penampung
Pentetes
Penampung
Penampung
Pengaduk
Pemotong
penghalus
Penghancur
Penghomogen
Penyaring
Penghomogen
Pemanas
Pemekatan
1
3
6
10
10
4
3
2
1
1
1
2
1
1
1
50.000
40.000
50.000
10.000
10.000
Sewa
10.000
15.000
35.000
Sewa
Sewa
20.000
Sewa
Sewa
Sewa
50.000
120.000
300.000
30.000
50.000
100.000
30.000
30.000
35.000
50.000
200.000
40.000
200.000
200.000
200.000
Pengekstraksi
1
Sewa
200.000
Penganalisa
1
Sewa
200.000
Pembungkus
Penyaring
Penimbang
1
3
1
25.000
10.000
Sewa
25.000
30.000
200.000
2.260.000
14
2. Bahan Habis Pakai (30-40%)
Material
Justifikasi
Pemakaian
Ethanol
Pelarut
Methanol
Pelarut
Aseton
Pelarut
Aqua dest
Pelarut
Reagent folin- Reagen
ciocalteu 50
%
larutan buffer Dapar
pH
7,4,
FeSO4 5mm.
Kulit pisang
Sampel Uji
SUB TOTAL (Rp)
Kuantitas
Jumlah (Rp)
2L
2L
2L
4L
1L
Harga
Satuan (Rp)
300.000
550.000
500.000
200.000
150.000
1L
100.000/L
100.000
1kg
-
3.750.000
600.000
1.100.000
1.000.000
800.000
150.000
3. Perjalanan (15-25%)
Material
Justifikasi
Pemakaian
Perumnas
Toko Reagen
klender –
Rawamangun
(Jakarta)
Perumnas
Pabrik roti
klender – Sunter
(jakarta)
SUB TOTAL (Rp)
Kuantitas
Harga
satuan (Rp)
Jumlah
(Rp)
2 kali pembelian
300.000
600.000
2
kali 300.000
pengambilan
limbah
kulit
pisang
600.000
1.200.000
15
4. Lain-lain (administrasi, publikasi, seminar, laporan, lainnya, maks 10%)
Material
Justifikasi
Kuantitas
Pemakaian
Bolpoint
Dokumentasi 1 Box
Buku kerja
Dokumentasi 1
Tinta printer Dokumentasi 1
hitam putih
dan warna
Kertas A4
Dokumentasi 2 Rim
kertas label
Dokumentasi 1 pack
Map diamond Dokumentasi 1 Pack
Pembuatan
proposal dan
laporan
Penjilidan
Dokumentasi 5 Rangkap
proposal
Penggadaan
Dokumentasi 5 Rangkap
proposal
Publikasi
Publikasi
Dokumentasi 1
jurnal
dan
artikel
Biaya seminar Dokumentasi 1
SUB TOTAL (Rp)
TOTAL (KESELURUHAN) (Rp.)
Harga
Satuan (Rp)
25.000
15.000
100.000
Jumlah (Rp)
30.000
10.000
25.000
60.000
20.000
25.000
20.000
100.000
20.000
100.000
300.000
300.000
300.000
300.000
1.045.000
8.255.000
25.000
15.000
100.000
16
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
No
Nama /NIM
Progra
m
Studi
Bidang
Ilmu
Farmasi
Kesehatan
Alokasi
Waktu
(jam/mingg
u)
12 minggu
2 Dedi
suryadi/ Farmasi
1204015088
Kesehatan
4 minggu
3 Novalia rohma/ Farmasi
1204015303
Kesehatan
8 minggu
1. Mareta/1404015
Uraian Tugas
Mengkoordinir
semua kegiatan
Mencari
literatur
dan
survey
Penelitian dan
pembuatan
laporan
17
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI
Saya yang menandatangani Surat Pernyataan ini:
Nama
NIM
Program Studi
Fakultas
: Mareta Dwi Sulistiorini
: 1404015207
: Farmasi
: Farmasi dan Sains UHAMKA
Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM Penelitian saya dengan judul:
PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG (Musa paradisiaca L.) UNTUK
SUN PROTECTOR.
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2016 bersifat original dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenarbenarnya.
Jakarta, 09 September 2015
18
PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG (Musa paradisiaca L.)
UNTUK SUN PROTECTOR
BIDANG KEGIATAN :
PKM-P/PENELITIAN
Diusulkan Oleh :
Mareta Dwi Sulistiorini
Dedi Suryadi
Novalia Rohma
1404015207
1204015088
1204015303
/TA:2014
/TA:2012
/TA:2012
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2015
PENGESAHAN PROPOSAL PKM PENELITIAN
1. Judul Kegiatan
: Pemanfaatan Limbah Kulit
Pisang (Musa paradisiaca L.) Untuk
Sun Protector
2. Bidang Kegiatan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan
d. Universitas/Institut/Politeknik
: PKM-P
6. Biaya Kegiatan Total
a. DIKTI
b. Sumber lain
7. Jangka Waktu Pelaksanaan
:
: Rp. 8.255.000,:: 3 bulan
Jakarta, 09 September 2015
: Mareta Dwi Sulistiorini
: 1404015207
: Farmasi
: Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.
Hamka
e. Alamat Rumah dan No.Telp/HP : Perum Taman Buah 2 Blok BA 2 No. 8
Rt/Rw 001/015 Kutabumi, Pasar Kemis
Kab. Tanggerang – Banten.
0912-8169-2623
f. Alamat Email
: [email protected]
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
: Adia Putra Wirman, M.Si
b. NIDN
: 0329017702
c. Alamat Rumah dan No. Telp/HP : Perumahan Bumi Alam Indah Blok B. 8
Jati Rahayu, Pondok Bekasi.
081317537717
ii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ........................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................. iii
Daftar Tabel dan Diagram................................................................................... iv
Ringkasan ........................................................................................................... v
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.3 Tujuan .......................................................................................................... 2
1.4 Luaran .......................................................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 2
2.1 SPF ................................................................................................................ 2
2.2 Limbah .......................................................................................................... 3
2.3 Buah Pisang................................................................................................... 3
2.4 SPF pada Limbah Kulit Pisang ..................................................................... 5
BAB 3. METODA PENELITIAN ..................................................................... 6
3.1 Waktu Dan Tempat ...................................................................................... 6
3.2 Alat dan Bahan .............................................................................................. 6
3.3 Preparasi Sampel ........................................................................................... 6
3.4 Ekstraksi ........................................................................................................ 6
3.5 Penentuan Nilai SPF ..................................................................................... 7
3.6 Alur Penelitian .............................................................................................. 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................................. 7
4.1 Anggaran Biaya ............................................................................................ 7
4.2 Jadwal Kegiatan ........................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 8
LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................. 9
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Kandungan Dan Aktivitas Antioksidan Pada Kulit Pisang ...............
Tabel 4.1. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P .................................................
Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan PKM-P ...................................................................
5
7
8
iv
RINGKASAN
Sun Protection Factor (SPF) merupakan indikator universal yang
menjelaskan tentang keefektifan dari suatu produk atau zat yang bersifat UV
protektor, semakin tinggi nilai SPF dari suatu produk atau zat aktif tabir surya maka
semakin efektif untuk melindungi kulit dari pengaruh buruk sinar UV (Dutra et al.,
2004). Sun Protection Factor (SPF) diartikan sebagai jumlah energi UV yang
dibutuhkan untuk menimbulkan MED (Minimal Erytemal Dose) pada kulit yang
terlindungi produk atau zat aktif tabir surya dibandingkan dengan jumlah energi
yang dibutuhkan untuk menimbulkan MED tanpa perlindungan produk atau zat
aktif tabir surya (FDA, 2001). FDA mengklasifikasikan produk atau zat aktif tabir
surya berdasarkan nilai SPF-nya yaitu nilai 2 sampai 12 merupakan perlindungan
minimal, nilai 12 sampai 30 sebagai perlindungan sedang dan nilai diatas 30 sebagai
perlindungan ultra (FDA, 2001). Menurut penelitian dari Dita dkk. (2014) yang
melakukan penelitian nilai SPF terhadap pisang goroho menyatakan bahwa
semakin besar aktivitas penangkal radikal bebas ekstrak pisang goroho maka nilai
SPFnya juga semakin tinggi, nilai SPF dari pisang goroho mencapai 16,60 ini
menjadi pintu pembuka untuk meneliti lebih lanjut mengenai SPF pada kulit pisang.
Karena belum banyak penelitian yang membahas tentang kandungan nilai SPF pada
kulit pisang. Metode yang digunakan adalah Penentuan efektivitas tabir surya
dengan menentukan nilai SPF dengan metode Spektrofotometri (Sayre et al., 1979).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai SPF yang terdapat pada kulit
pisang yang belum jadi limbah dan sudah jadi limbah. Diharapkan hasil penelitian
ini dapat digunakan sebagai bukti ilmiah dalam pemanfaatan kulit pisang yang
merupakan limbah dari pisang sebagai sunscreen/tabir surya. Selanjutnya hasil
penelitian tersebut dapat digunakan sebagai acuan dalam pengembangan kosmetik
dari bahan alam.
v
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Limbah dan Polusi sudah menjadi masalah pelik di berbagai kota-kota besar tak
terkecuali di ibu kota Indonesia. Jakarta menempati pringkat kota terpadat di asia
tenggara bahkan di asia, dengan Penduduk yang padat akan berdampak pada
berbagai bidang kehidupan baik kesehatan, pendidikan, lingkungan dan lain-lain.
Bidang lingkungan misalnya semakin tingginya jumlah penduduk, maka produksi
limbah akan terus meningkat, sehingga apabila penanganannya tidak tepat maka
akan menimbulkan pencemaran yang berakibat pada menurunnya kualitas
lingkungan dan dari bidang kesehatan semakin tinggi pecemaran lingkungan akan
berdampak pada penurunan kualitas udara yang dihirup oleh manusia itu sendiri
bahkan organ yang terpapar polutan akan berdampat negatif bagi kesehatan
manusia.
Kulit pisang merupakan bahan buangan (limbah buah pisang) yang cukup banyak
jumlahnya. Pada umumnya kulit pisang belum dimanfaatkan secara nyata, hanya
dibuang sebagai limbah organik saja atau digunakan sebagai makanan
ternak seperti kambing, sapi, dan kerbau.
Buah Pisang merupakan tanaman buah-buahan yang tumbuh dan tersebar di seluruh
Indonesia. Negara Indonesia merupakan salah satu negara penghasil pisang terbesar
di Asia. Buah kegemaran penduduk Indonesia ini memang banyak sekali
manfaatnya. Berdasarkan data statistik departemen pertaniaan (2008), produksi
pisang Indonesia pada tahun 2006 saja mencapai 5,03 juta Ton dan volume ekspor
mencapai 1,50 juta Ton dan akan terus meningkat dari tahun ke tahun (Dep.
Pertanian 2008). Oleh karana itu pisang telah ditetapkan sebagai salah satu
komoditas buah unggulan nasional. Pisang merupakan buah yang mudah didapat,
memiliki nilai ekonomi, budaya serta gizi yang tinggi. Buahnya banyak disukai
untuk dikonsumsi secara langsung sebagai buah atau diolah menjadi produk
konsumsi lain sepert sale pisang, kripik pisang, selai pisang, dodol dan lain
sebagainya. Namun hal ini tidak diimbangi dengan pengolahan limbah dari kulit
pisang yang sangat banyak jumlahnya.
Dari semua data diatas kami bermaksud mencari inovasi bagaimana cara
memanfaatkan limbah kulit pisang yang begitu banyak untuk diubah menjadi
sesuatu yang bermanfat bagi kesehatan khususnya, maka dari itu kami mengambil
sampel kulit pisang yang belum menjadi limbah dan sudah menjadi limbah. Dari
sebuah penelitian yang dilakukan Someya et al. (2002) membuktikan bahwa pada
kulit pisang mengandung aktivitas antioksidan yang tinggi dibanding dengan
daging buahnya. Senyawa antioksidan yang terdapat pada kulit pisang yaitu
katekin, galokatekin dan epikatekin yang merupakan golongan senyawa falvonoid
2
(Someya et al., 2002) dan menurut Dita dkk. (2014) “semakin tinggi nilai
kandungan antioksidan maka nilai SPF nya pun akan semakin tinggi”. Dengan
demikian selain kandungan antioksidannya yang tinggi, kulit pisang juga memiliki
potensi sebagai tabir surya dengan nilai SPF yang dimilikinya.
1.2
Perumusan masalah
Kulit pisang merupakan bahan buangan (limbah buah pisang) yang cukup banyak
jumlahnya. Pada umumnya kulit pisang belum dimanfaatkan secara nyata, hanya
dibuang sebagai limbah organik saja atau digunakan sebagai makanan
ternak seperti kambing, sapi, dan kerbau. Padahal kulit pisang memiliki potensi
untuk menjadi Sun Protector alami karena didalamnya terkandung senyawa
flavonoid yang dapat menangkal efek buruk dari sinar matahari (Hogade,2010).
Maka dari itu kami ingin melakukan sebuah penelitian untuk mengetahui seberapa
besar nilai SPF yang terkandung didalam kulit pisang agar nantinya limbah kulit
pisag dapat lebih dimanfaatkan menjadi produk yang lebih berguna.
1.3
Tujuan
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai SPF yang
terkandung pada kulit pisang yang sering dijadikan limbah diperkotaan agar
selanjutnya dapat dijadikan bukti ilmiah dalam pemanfaatan kulit pisang sebagai
tabir surya alami. Sehingga dapat membantu dalam pemanfaatan kulit pisang guna
mengurangi jumlah limbah kulit pisang yang ada diperkotaan.
1.4
Luaran
1. Jurnal Ilmiah.
2. Artikel Ilmiah.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1
SPF (Sun Protection Factor)
Sun Protection Factor (SPF) merupakan indikator universal yang menjelaskan
tentang keefektifan dari suatu produk atau zat yang bersifat UV protektor, semakin
tinggi nilai SPF dari suatu produk atau zat aktif tabir surya maka semakin efektif
untuk melindungi kulit dari pengaruh buruk sinar UV (Dutra et al., 2004). Sun
Protection Factor (SPF) diartikan sebagai jumlah energi UV yang dibutuhkan
untuk menimbulkan MED (Minimal Erytemal Dose) pada kulit yang terlindungi
produk atau zat aktif tabir surya dibandingkan dengan jumlah energi yang
dibutuhkan untuk menimbulkan MED tanpa perlindungan produk atau zat aktif
tabir surya (FDA, 2001). FDA mengklasifikasikan produk atau zat aktif tabir surya
berdasarkan nilai SPFnya yaitu nilai 2 sampai 12 merupakan perlindungan minimal,
nilai 12 sampai 30 sebagai perlindungan sedang dan nilai diatas 30 sebagai
perlindungan ultra (FDA, 2001). Indonesia merupakan Negara kepulauan yang
3
memiliki iklim tropis yang memperoleh sinar matahari lebih banyak yang dapat
memperbesar resiko kerusakan kulit akibat paparan sinar UV dari matahari
(Misnadiarly, 2006). Pemaparan sinar ultraviolet dan matahari secara kronik akan
mengakibatkan perubahan struktur dan komposisi kulit dan stress oksidatif pada
kulit (Droge, 2002). Preparat tabir surya dianjurkan penggunaannya untuk
mencegah atau meminimalkan efek sinar UV yang berbahaya terhadap kulit.
Pengharuh buruk dari sinar UV terhadap kulit biasanya dapat diminimalkan dengan
penggunaan bahan-bahan yang bersifat UV protektif.
Dan salah satu bahan alami yang di yakini memiliki nilai SPF yang dapat
dimanfaatkan sebagai tabir surya adalah kulit pisang karena di dalamnya
terkandung senyawa antioksidan yang berpotensi sebagai fotoprotektif.
2.2
Limbah
Menurut definisi World Health Organization (WHO) sampah/limbah adalah
sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang
dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya
Undang-Undang Pengelolaan Sampah/limbah Nomor 18 tahun 2008 menyatakan
sampah/limbah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau dari proses alam yang
berbentuk padat. Sampah/limbah adalah sesuatu yang tidak dikehendaki oleh yang
punya dan bersifat padat. Azwar (1990) mengatakan yang dimaksud dengan
sampah/limbah adalah sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi
atau sesuatu yang harus dibuang yang umumnya berasal dari kegiatan yang
dilakukan manusia (termasuk kegiatan industri) tetapi bukan biologis karena
kotoran manusia (human waste) tidak termasuk kedalamnya.
Manik (2003) mendefinisikan sampah/limbah sebagai suatu benda yang tidak
digunakan atau tidak dikehendaki dan harus dibuang, yang dihasilkan oleh kegiatan
manusia. Semakin tingginya jumlah penduduk, maka produksi limbah dalam akan
terus meningkat, sehingga apabila penanganannya tidak tepat maka akan
menimbulkan pencemaran yang berakibat pada menurunnya kualitas lingkungan
dan dari bidang kesehatan semakin tinggi pecemaran lingkungan akan berdampak
pada penurunan kualitas udara yang dihirup oleh manusia itu sendiri bahkan organ
yang terpapar polutan akan berdampak negatif bagi kesehatan manusia. Maka dari
itu perlu adanya pemanfaatan akan limbah - limbah tersebut menjadi suatu produk
yang lebih berguna.
2.3
Buah pisang
KLASIFIKASI TANAMAN
Kedudukan tanaman pisang dalam sistematika (Taksonomi) tumbuhan adalah
sebagai berikut:
4
Divisi
Sub Devisi
Kelas
Famili
Genus
Spesies
: Spermatophyta
: Angiospermae
: Monocotyledonae
: Musaceae
: Musa
: Musa paradisiaca L. (Tjitrosoepomo, 2000)
Tanaman pisang merupakan tanaman asli Asia Tenggara. Kuswanto (2003),
menyebutkan bahwa pisang adalah tanaman asli Indonesia. Hal ini dibuktikan
dengan banyaknya berbagai jenis pisang di hutan asli pulau yang ada di seluruh
Indonesia. Selain tumbuh sebagai tanaman liar, tanaman pisang juga banyak
dibudidayakan. Pada hakekatnya, tanaman pisang diklasifikasikan dalam berbagai
jenis. Jenis pisang yang telah familiar seperti pisang ambon, pisang nangka, pisang
mas, pisang klutuk, pisang tanduk, pisang hias, pisang kepok dan lain-lainnya.
Semua tanaman pisang tersebut dapat tumbuh subur di Indonesia. Terbukti hampir
di setiap tempat dapat dengan mudah ditemukan tanaman pisang, baik yang
dipelihara di pekarangan rumah ataupun tumbuh liar di pinggiran jalan (Santoso,
1995).
Di Indonesia banyak sekali industri baik rumahan maupun pabrik yang mengolah
pisang yang akan menghasilkan limbah kulit pisang yang sangat banyak. Limbah
yang tidak dimanfaatkan dan diberdayakan dengan benar akan menjadi sumber
pencemar (Kumalaningsih, 1993). Limbah kulit pisang merupakan limbah organik
yang mempunyai kandungan gizi yang masih dapat dimanfaatkan.
Secara umum orang makan buah pisang kulitnya akan dibuang begitu saja. Terlebih
membuang kulit pisang disembarang tempat, terkadang mengakibatkan kecelakaan
pada orang lain yang menginjaknya. Seringkali kulit pisang dianggap sebagai
barang tak berharga alias sampah. Ternyata dibalik anggapan itu, kulit pisang
memiliki kandungan vitamin C, B, Kalsium, Protein dan juga Lemak yang cukup
baik. Kulit pisang masih terdapat vitamin C, B komplek dan B6. Berat kulit buah
pisang ternyata mencapai 40% dari berat total pisang segar (Anhwange et al., 2008).
Kuit buah pisang ternyata memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Berdasarkan
penelitian Someya et al (2002), dibuktikan bahwa pada kulit pisang mengandung
aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan daging buahnya. Antioksidan
dapat bermanfaat untuk mengurangi kerusakan oksidatif. Jenis senyawa antioksidan
yang dapat diisolasi dari kulit buah pisang yaitu flavonoid. Jenis flavonoid yang
teridentifikasi adalah naringen dan rutin. Selain itu juga katekin, galokatekin, dan
epikatekin (Someya et al. 2002).
5
2.4
SPF pada limbah kulit pisang
Sudah banyak diketahui tentunya bahwa di dalam kulit pisang terkandung senyawa
antioksidan Someya et al. (2002) . Dan Bonina et al. (1996) melaporkan bahwa
penggunaan antioksidan pada sediaan tabir surya dapat meningkatkan aktivitas
fotoprotektif. Penggunaan zat-zat yang bersifat antioksidan dapat mencegah
berbagai penyakit yang ditimbulkan oleh radiasi sinar UV. Beberapa golongan
senyawa aktif antioksidan seperti flavonoid, tanin, antrakuinon, sinamat dan lainlain telah dilaporkan memiliki kemampuan sebagai perlindungan terhadap sinar UV
(Hogade,2010).
Dita dkk. (2014) pun telah melakukan penelitian tentang kandungan nilai SPF yang
ada pada kulit pisang goroho dan hasil pengukuran nilai SPF dari ekstrak kulit
pisang goroho dengan menggunakan tiga macam ekstrak, menghasilkan nilai SPF
yang tidak jauh berbeda. Ekstrak etanol mempunyai nilai SPF tertinggi dari semua
pelarut yaitu sebesar 16,63 kemudian diikuti oleh ekstrak metanol sebesar 16,60
dan ekstrak aseton sebesar 15,42. Akan tetapi baru pisang goroho yang terbukti
memiliki nilai SPF yang cukup tinggi sedangkan pisang lain belum ada penelitian
yang membuktikannya padahal pada kulit pisang jenis lain pun mengandung
antioksidan yang cukup tinggi kadarnya yang dapat meningkatkan aktivitas
fotoprotektif (Bonina et al.,1996) . Seperti yang tertera pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.1 Kandungan Dan Aktivitas Antioksidan Pada Kulit Pisang.
Jenis
Metode
Kandungan
Aktivitas
Peneliti
pisang
Antioksidan
Kulit pisang DPPH
Flavonoid,
97,85%
Eva
raja bulu
terpenoid, tannin
nurrahmah
dkk.
Kulit pisang DPPH
Flavonoid
IC₅₀ 693, 15 Sriatun
kepok
dkk.,2007
μg/ml
kuning
Kulit pisang DPPH
Flavonoid
IC₅₀
2350,3 Suparmi
ambon
dkk.,2012
μg/ml
kuning
Kulit pisang DPPH
Flavonoid,
92,6%
Edi
goroho
terpenoid,
suryanto
saponin
dkk.,2013
Dengan demikian, bisa jadi bukan hanya pisang goroho saja yang memiliki nilai
SPF yang baik (Nilai SPF yang baik saat ini adalah 15h Ade, dkk.,2013) akan tetapi
kulit pisang jenis lain pun memiliki potensi untuk memiliki nilai SPF yang baik
yang dapat di manfaatkan sebagai tabir surya alami.
6
BAB 3. METODA PENELITIAN
3.1
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan di laboratorium Fitokimia Fakultas farmasi dan Sains
UHAMKA, selama tiga bulan. Kegiatan yang dilakukan mulai dari persiapan preparasi sampel,
ekstraksi dan untuk penentuan nilai SPF dilakukan di latoratorium kimia analisa Fakultas
Farmasi dan Sains UHAMKA.
3.2
Alat dan Bahan
Alat-alat gelas PYREX, mikropipet BRAND Transferpette®, timbangan analitik
AND, seperangkat alat reflux, spektrofotometer UV-Vis THERMO SCIENTIFIC
Genesys 20 & 10S, spatula , pisau, mortir, blender TECSTAR, vorteks mixer K tipe
VM- 300, kertas saringan, sentrifuse K CENTRIFUGE tipe Harmonic Series,
waterbath THERMOLOGY, seperangkat alat bedah, rotary vacuum evaporator
Eyela N-1000, pengaduk magnet, spektrofotometer UV-Vis, aluminium foil, dan
kain saringan.
Bahan yang digunakan sebagai sampel yaitu kulit buah pisang yang masih segar
dan yang sudah menjadi limbah. Bahan-bahan kimia yang digunakan yaitu, etanol,
aseton, metanol, akuades, reagen Folin-Ciocalteu 50%, larutan buffer pH 7,4,
FeSO4 5mm.
3.3
Preparasi Sampel
Untuk kulit pisang yang masih segar, buah pisangnya dicuci bersih dengan air
mengalir, kemudian dipotong kedua ujung pangkalnya dan diremas untuk
mengeluarkan getahnya. Setelah itu dikupas kulitnya dan dipotong-potong kecil.
Selanjutnya Diblender dengan 100 mL akuades kemudian diperas dengan
menggunakan kain saringan hingga airnya semua terbuang. Setelah itu diblender
lagi dengan 100 mL akuades dan diperas seperti langkah sebelumnya. Hal ini
bertujuan agar getahnya hilang dan tidak terikut bersamaan dengan kulit pisang.
Dan untuk kulit pisang yang telah menjadi limbah, kulitnya dipotong-potong kecil.
Selanjutnya Diblender dengan 100 mL akuades kemudian diperas dengan
menggunakan kain saringan hingga airnya semua terbuang.
3.4
Ekstraksi
Ekstraksi kulit buah pisang segar dan limbahnya dilakukan menggunakan metode
reflux dengan pelarut metanol, etanol dan aseton masing – masing 80%. Sebanyak
10 g sampel kulit buah pisang dimasukkan ke dalam masing-masing labu destilat
kemudian ditambahkan pelarut etanol, metanol dan aseton sebanyak 50 mL hingga
sampel terendam semuanya, lalu dipanaskan selama 2 jam pada suhu 70-78ºC.
Filtrat disaring lalu diuapkan untuk menghilangkan pelarutnya dengan
menggunakan rotary evaporator . Setelah itu tambahkan etanol 80% hingga 50 mL.
7
3.5
Penentuan Nilai SPF
Penentuan efektivitas tabir surya dilakukan dengan menentukan nilai SPF dengan
metode spektrofotometri (Sayre et al., 1979). Dibuat kurva serapan uji kuvet 1 cm,
dengan panjang gelombang antara 290 nm dan 360 nm, digunakan etanol sebagai
blanko. Serapan larutan uji menunjukkan pengaruh zat yang menyerap maupun
yang memantulkan sinar UV dalam larutan. Kemudian dibaca absorbansi setiap
interval 5 dari panjang gelombang 290 nm sampai panjang gelombang 320 nm.
Untuk menghitung nilai SPF digunakan persamaan (2):
0
� � ……………..(2)
SPF = CF +∑ + �� � � � � �
90
Ket : CF = Faktor korelasi (10), EE = Efisiensi eriterma, I = spektrum simulasi
sinar surya.
3.6
Alur penelitian
kulit pisang
potong kecil
kecil
saring lalu uapkan
dengan rotary
evaporator
reflux selama 2
jam pada suhu
78°c
tambahkan etanol
80% sampai 50ml
Uji nilai SPF
dengan
spektrofotometer
UV-Vis
timbang @10 g
sebanyak 3 sampel
- sampel 1 + metanol 80%
- sampel 3 + aseton 80% 50ml
Analisis data
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P
No. Jenis Pengeluaran
1
Peralatan Penunjang
2
Bahan Habis Pakai
3
Perjalanan
4
Lain lain
Jumlah
50ml
- sampel 2 + etanol 80% 50ml
Biaya (Rp.)
2.260.000
3.750.000
1.200.000
1.045.000
8.255.000
8
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-P
No. Kegiatan
Bulan ke-1
Bulan ke-2
1
Studi literatur
X X X X X X X X
2.
Survey Tempat
X X
Mencari
bahan
bahan
2
penelitian
X X
3
Penelitian
X X X X
5
Pembuatan laporan
6
Publikasi
Bulan ke-3
X X X
X X
X X
DAFTAR PUSTAKA
Alhabsy F, Alfi dkk. 2014. Aktivitas Antioksidan pada Ekstrak Kulit Buah Pisang
Goroho (Musa acuminate L.). Jurnal Ilmiah Farmasi. Pharmacon . 3 :
2302 – 2493. .
Anhwange et al.2008. Chemical composisition of Musa saptentum (banana) peels.
Electronic journal of environmental, agricultural, and food chemistry 8
(6) : [437-442]ISSN : 1579-4377
Azwar A (1990). Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Yayasan.
Mutiara.
Bonina, F., Lanza, M., Montenegro, L., Puglisi, C,. Tomano, A, Trombetta, D,.
Castelli, F., Saija, A., 1996. Flavonids as Potential protective Agents
Againts Photo-oxidative Skin Damage Int. J. Pharm, 145, 87-94
Hogade, M.G. Basawaraj, S.P, & Dhumal, P. 2010. Comparatif Sun Protection
Factor Deteermination of Fresh Fruit Extract of Cucumber Vs Marketed
Cosmetic Formulation. Research Journal of Pharmaceutical, Biological
and Chemical Sciences. 1, 55-59
Kurniawan, J. C., Suryanto, E. dan Yudhistira, A. 2013. Analisis Fitokimia dan Uji
Aktivitas Antioksidan dari Getah Kulit Buah Pisang Goroho (Musaa
cuminate L.). Jurnal Ilmiah Farmasi. Pharmacon. 2: 2302-2493
Sakakibara, H., Honda, Y., Nakagawa S., Ashida, H. and Kanazawa, K. . 2003.
Simultaneous Determination of All Polyphenols in Vegetables, Fruits, and
Teas. J. Agric. Food Chem.
51: 571-581.
Someya et al. . 2002. Antioxidant Compound from Banana . Food Chemistry 79
(3) :351-354
Santoso, Hieronymus B. 1995. Cuka Pisang. Yogyakarta. Kanisius.
Suryanto, E., Momuat, L.I., Taroreh, M. dan Wehantouw, F. 2011. Potensi Senyawa
Polifenol Antioksidan dari Pisang Goroho ( Musa sapien Sp.).
Universitas Sam Ratulangi: Manado
9
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing
Biodata Ketua Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
Mareta Dwi Sulistiorini
2 Jenis Kelamin
P
3 Program Studi
Farmasi
4 NIM
1404015207
5 Tempat dan Tanggal Lahir Tangerang, 20 Maret 1996
6 E-mail
[email protected]
7 Nomor Telepon/HP
091281692623
B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
SD
SMP
SDN Kotabumi SMPN
2
Pasarkemis
2002-2008
2008-2011
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan Ilmiah / Judul
Seminar
Ilmiah
1
2
SMA
2 SMK Kesehatan
Ayuda Husada
2011-2014
Artikel Waktu
Tempat
dan
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
Artikel Waktu
dan
No. Nama Pertemuan Ilmiah / Judul
Seminar
Ilmiah
Tempat
1
2
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM – P.
10
Biodata Anggota Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP
Dedi suryadi
L
Farmasi
1204015088
Cirebon, 24 juni 1994
[email protected]
085695627648
B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
SD
SMP
SDN 1 Mandala SMPN 1 Dukuh
Cirebon
puntang Cirebon
SMA
SMKF Manba’ul
ulum Cirebon
2000-2006
2009-2012
2006-2009
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan Ilmiah / Judul
Seminar
Ilmiah
1
2
Artikel Waktu
Tempat
dan
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
Artikel Waktu
dan
No. Nama Pertemuan Ilmiah / Judul
Seminar
Ilmiah
Tempat
1
2
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM - P.
11
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIM
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP
Novalia Rohma
P
Farmasi
1204015303
Riau, 06 November 1994
[email protected]
081294289171
B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus
SD
SDI Almukhlishin
SMP
SMPI Almukhlishin
SMA
2000-2006
2006-2009
2009-2012
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan Ilmiah / Judul
Seminar
Ilmiah
1
2
SMKF Nusantara
Artikel Waktu
Tempat
dan
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
Artikel Waktu
dan
No. Nama Pertemuan Ilmiah / Judul
Seminar
Ilmiah
Tempat
1
2
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM - P.
12
Biodata Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar)
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi
4 NIDN
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP
Adia Putra Wirman, M.Si
L
Kimia
0329017702
Padang, 29 Januari 1977
[email protected]
081317537717
B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Lulus
S1
Universitas
Andalas Padang
nkAgAndalas
Kimia
2000
S2
S3
ITB Bandung
Kimia
2007
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan Ilmiah / Judul
Seminar
Ilmiah
1
2
Artikel Waktu
Tempat
dan
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
Artikel Waktu
dan
No. Nama Pertemuan Ilmiah / Judul
Seminar
Ilmiah
Tempat
1
2
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM - P.
13
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan penunjang (15-25%)
Material
Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas
Harga
satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
Labu bulat
Gelas ukur
Erlenmeyer
Pipet Tetes
Vial
Kuvet mikro pipet
Spatula
Pisau
Mortar
Blender
Vortex mixer
Kertas saring
Sentrifuse
Water bath
Rotary vacuum
evaforator
Seperangkat alat
refluks
Spektrofotometer
UV-VIS
Almuniuum foil
Kain saring
Timbangan
analitik
SUB TOTAL (Rp)
Penampung
Pengukur
Penampung
Pentetes
Penampung
Penampung
Pengaduk
Pemotong
penghalus
Penghancur
Penghomogen
Penyaring
Penghomogen
Pemanas
Pemekatan
1
3
6
10
10
4
3
2
1
1
1
2
1
1
1
50.000
40.000
50.000
10.000
10.000
Sewa
10.000
15.000
35.000
Sewa
Sewa
20.000
Sewa
Sewa
Sewa
50.000
120.000
300.000
30.000
50.000
100.000
30.000
30.000
35.000
50.000
200.000
40.000
200.000
200.000
200.000
Pengekstraksi
1
Sewa
200.000
Penganalisa
1
Sewa
200.000
Pembungkus
Penyaring
Penimbang
1
3
1
25.000
10.000
Sewa
25.000
30.000
200.000
2.260.000
14
2. Bahan Habis Pakai (30-40%)
Material
Justifikasi
Pemakaian
Ethanol
Pelarut
Methanol
Pelarut
Aseton
Pelarut
Aqua dest
Pelarut
Reagent folin- Reagen
ciocalteu 50
%
larutan buffer Dapar
pH
7,4,
FeSO4 5mm.
Kulit pisang
Sampel Uji
SUB TOTAL (Rp)
Kuantitas
Jumlah (Rp)
2L
2L
2L
4L
1L
Harga
Satuan (Rp)
300.000
550.000
500.000
200.000
150.000
1L
100.000/L
100.000
1kg
-
3.750.000
600.000
1.100.000
1.000.000
800.000
150.000
3. Perjalanan (15-25%)
Material
Justifikasi
Pemakaian
Perumnas
Toko Reagen
klender –
Rawamangun
(Jakarta)
Perumnas
Pabrik roti
klender – Sunter
(jakarta)
SUB TOTAL (Rp)
Kuantitas
Harga
satuan (Rp)
Jumlah
(Rp)
2 kali pembelian
300.000
600.000
2
kali 300.000
pengambilan
limbah
kulit
pisang
600.000
1.200.000
15
4. Lain-lain (administrasi, publikasi, seminar, laporan, lainnya, maks 10%)
Material
Justifikasi
Kuantitas
Pemakaian
Bolpoint
Dokumentasi 1 Box
Buku kerja
Dokumentasi 1
Tinta printer Dokumentasi 1
hitam putih
dan warna
Kertas A4
Dokumentasi 2 Rim
kertas label
Dokumentasi 1 pack
Map diamond Dokumentasi 1 Pack
Pembuatan
proposal dan
laporan
Penjilidan
Dokumentasi 5 Rangkap
proposal
Penggadaan
Dokumentasi 5 Rangkap
proposal
Publikasi
Publikasi
Dokumentasi 1
jurnal
dan
artikel
Biaya seminar Dokumentasi 1
SUB TOTAL (Rp)
TOTAL (KESELURUHAN) (Rp.)
Harga
Satuan (Rp)
25.000
15.000
100.000
Jumlah (Rp)
30.000
10.000
25.000
60.000
20.000
25.000
20.000
100.000
20.000
100.000
300.000
300.000
300.000
300.000
1.045.000
8.255.000
25.000
15.000
100.000
16
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
No
Nama /NIM
Progra
m
Studi
Bidang
Ilmu
Farmasi
Kesehatan
Alokasi
Waktu
(jam/mingg
u)
12 minggu
2 Dedi
suryadi/ Farmasi
1204015088
Kesehatan
4 minggu
3 Novalia rohma/ Farmasi
1204015303
Kesehatan
8 minggu
1. Mareta/1404015
Uraian Tugas
Mengkoordinir
semua kegiatan
Mencari
literatur
dan
survey
Penelitian dan
pembuatan
laporan
17
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI
Saya yang menandatangani Surat Pernyataan ini:
Nama
NIM
Program Studi
Fakultas
: Mareta Dwi Sulistiorini
: 1404015207
: Farmasi
: Farmasi dan Sains UHAMKA
Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM Penelitian saya dengan judul:
PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG (Musa paradisiaca L.) UNTUK
SUN PROTECTOR.
yang diusulkan untuk tahun anggaran 2016 bersifat original dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenarbenarnya.
Jakarta, 09 September 2015
18