KONDISI METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN PERIKANAN DI KAWASAN WADUK CIRATA, JAWA BARAT: Analisis Awal Kemungkinan Dampak Pemanasan Global terhadap Perikanan Budidaya

  Kondisi meteorologi, klimatologi, dan perikanan ..... (I Nyoman Radiarta) KONDISI METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN PERIKANAN DI KAWASAN WADUK CIRATA, JAWA BARAT: Analisis Awal Kemungkinan Dampak Pemanasan Global terhadap Perikanan Budidaya * ) * ) * * )

  I Nyom an Radiar t a , Anang H ar i Kr ist ant o , dan Adang Saput r a

  • *)

  Pusat Penelit ian dan Pengem bangan Perik anan Budidaya Jl. Ragunan 20, Pasar Minggu, Jakart a Selat an 12540

  E- m ail: radiarta@yahoo.com

  • )

  Balai Penelit ian dan Pengem bangan Perikanan Budidaya Air Tawar Jl. Sem pur No. 1, Bogor 16154

  (Naskah diterima: 5 Mei 2011; Disetujui publikasi: 5 September 2011)

ABST RAK

  Pem anasan global adalah perubahan iklim yang dapat teridentifikasi m elalui perubahan rata- rata yang terjadi pada jangka waktu yang relatif panjang. Perubahan ini disebabkan baik karena variasi kondisi alam m aupun akibat dari aktivitas m anusia (antropogenic). Pem anasan glob al d ip r oyek sik an ak an b er p engar uh t er had ap k ond isi ek osist em , k on d i si sosi al d an ek on om i , d an m en i n g k at n ya t ek an an t er h ad ap su m b er m at a pencaharian yang berim plikasi pada penyediaan pangan. Bagi perikanan budidaya, pem anasan global dapat berpengaruh pada perubahan tingkat produkt ivit as, distribusi, kom posisi spesies, dan lingkungan perairan sehingga dapat m enyebabkan perubahan d al am op er asi on al p er i k an an b u d i d aya. Ber d asar k an p er k em b an g an i su t en t an g p em anasan glob al ini, p enelit ian d am p ak p em anasan glob al t er had ap p er ik anan budidaya dirasakan sangat pent ing. Tujuan dari penelit ian ini adalah unt uk m elihat kem ungkinan adanya dam pak pem anasan global terhadap aktivitas perikanan budidaya (ikan air tawar) di kawasan Waduk Cirata, Jawa Barat. Data utam a yang dikum pulkan d al am p en el i t i an i n i d i p er ol eh d ar i b er b ag ai su m b er m el i p u t i d at a k l i m at ol og i , m et eorologi, t ut upan lahan dan karakt erist ik waduk. Analisis dat a yang dit am pilkan dalam tulisan ini m asih m erupakan analisis awal yang lebih banyak diuraikan secara deskriptif m elalui tam pilan grafik. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat m em berikan gam baran um um m engenai k em ungk inan adanya dam pak pem anasan global bagi perikanan budidaya air t awar khususnya di Waduk Cirat a, sehingga nant inya dapat m em bantu dalam pengelolaan waduk yang lebih baik.

  KATA KUNCI: m et eorologi, k lim at ologi, budidaya ik an air t aw ar, pem anasan glob al, Wad uk Cir at a ABST RACT : M et eor ology, clim at ology, and f isher ies condit ions in Cir at a Reservoir, West Java: A preliminary analysis on possible impact o f cl i m a t e ch a n g e t o a q u a cu l t u r e . By : I N y o m a n Ra d i a r t a , An an g H ar i Kr i st an t o, an d Ad an g Sap u t r a Global warming is the change of climate condition that can be identified through long term average of its variability. The change could be caused by either natural condition or antropogenic activities. Climate change will influence the surrouding natural ecosystem, socio-economic of afffected communities, and inflict to the availability of livelihood related with food security. In term of aquaculture, climate change could

  

impact the system to level of productivity, species distribution and composition, and

environmental condition, and finally change the practices of aquaculture activities.

Taking to the account of issues on climate change, research on possible impact of

climate change to aquaculture has become an important discussion topic. The aim of

this study was to investigate the possible impacts of climate change to freshwater

aquaculture in Cirata Reservoir, West Java. The main data used in this study was

collected from different sources including climatology, meteorology, land cover,

characteristic of the reservoir. All data were then analyzed in order to observe the

conectivity among them in relation with the climate condition. The result from this

study was a preliminary analysis based on the availability of secondary data. The

finding from this study could give a general overview on the possible impact of climate

change to freshwater aquaculture especially in Cirata Reservoir.

  

KEYWORD S: m eteorology, clim atology, f reshw ater f ish aquaculture, clim ate

change, Cir at a Reser voir PENDAHULUAN

  Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC, 2 0 0 7 ) m en d ef i n i si k an

  pem anasan global adalah perubahan ik lim yang t erjadi pada jangka wakt u yang panjang m isalnya sat u dekade at aupun lebih panjang lagi, dan dapat t erident if ikasi dengan baik (m i sal n y a m en g g u n ak an u j i st at i st i k ). Perubahan ini dapat diakibat kan oleh variasi k ondisi alam at au ak t ivit as m anusia. IPCC dalam buku laporannya yang keem pat t elah memprediksi terjadinya perubahan suhu udara sam pai pada ak hir abad 2 1 (2 0 0 9 - 2 0 9 9 ), perubahan yang t erjadi berkisar ant ara 1,8

  o

  C (estimasi untuk prediksi terendah- B1) sampai

  4

  o

  C (est im asi unt uk prediksi t ert inggi- A1FI) (IPCC, 2007). Pem anasan global yang t erjadi dapat m em pengaruhi variasi suhu udara/ air, cuaca, dan ket ersediaan pasokan air (kualit as dan kuant it as). Dam pak dari perubahan suhu dapat m em pengaruhi t ingkat produkt ivit as d ar i suat u ek osist em yang p ad a ak hir nya d ap at b er d am p ak p ad a var iasi wak t u d an keberhasilan pola m igrasi, pem ijahan, dan kelim pahan (Walt her et al., 2002; Beukem a & Dekker, 2005; Saitoh et al., 2011). Pemanasan g l o b al d i p r o yek si k an ak an b er p en g ar u h terhadap kondisi ekosistem, kondisi sosial dan ekonomi, dan meningkatnya tekanan terhadap sum ber m at a pencaharian yang berim plikasi pada penyediaan bahan pangan.

  Kondisi iklim akan selalu bervariasi ber- d asar k an wak t u d an t em p at . Sangat j elas perbedaannya ant ara perubahan ik lim dan var iasi ik lim . Per ubahan ik lim adalah t ren (fluktuasi) iklim selama kurun waktu yang cukup p anj ang , p al i ng sed i k i t sek i t ar 2 0 t ahun, sed ang k an var i asi i k l i m m eng acu k ep ad a f lukt uasi iklim set iap t ahunnya (Blenckner,

  2 0 0 5 ). Seh u b u n g an d en g an p em an asan global yang t erjadi, m asih adanya ket idak- past ian m engenai ber apa besar , seber apa cepat dan di m ana saja iklim akan berubah secara signif ikan. Unt uk m elihat perubahan iklim yang t erjadi, para ahli t elah m elakukan b er b ag ai car a u n t u k m en g k ar ak t er i sasi perubahan yang terjadi baik regional m aupun g l ob al . Sat u p en d ek at an yan g u m u m d i - gunakan adalah m elalui zone indek. El Niño

  Southern Oscillation (ENSO) indek merupakan

  sat u z one ind ek s yang sangat p op uler d i wilayah Pasifik t ropis, yang dapat berdam pak p ad a p er ub ahan lingk ungan p er air an d an d ar at an . Pen d ek at an m en g g u n ak an z o n e indeks ini secara um um sangat berm anf aat untuk melihat dampak perubahan lingkungan terhadap perubahan iklim . Hal ini disebabkan indek ini m engint egrasikan berbagai variabel iklim (misalnya suhu, curah hujan, dan tutupan awan) dan m em ungkinkan m elihat variasinya secara tahunan untuk iklim regional.

  Pen el i t i an d am p ak p em an asan g l o b al t erhadap perikanan budidaya m asih sangat t er b at as . Beb er ap a p u s t ak a y an g ad a u m u m n ya m asi h b er si f at r evi ew t en t an g kem ungkinan dam pak yang dit im bulkan baik d am p ak secar a l an g su n g m au p u n t i d ak langsung (Bardach, 1989; Meisner & Shut er, 1992; Harley et al., 2006; Cochrane et al., 2009). Secara global, Handisyde et al. (2006) telah melakukan analisis kemungkinan dampak dari perubahan iklim global terhadap perikanan budidaya. Param et er ut am a yang digunakan d al am an al i si s t er seb u t m el i p u t i k o n d i si k l i m at o l o g i d an p er ai r an (su h u u d ar a, presipit asi, penaikan m uka air (sea level rise), kondisi ekst rim , variasi iklim , dan arus laut ),

  J. Ris. Akuakultur Vol.6 No.3 Tahun 2011: 495-506 dan kondisi perikanan budidaya (produksi, m at a pencaharian, dan ket ersediaan m inyak ikan dan m akanan ikan). Meskipun dilengkapi d en g an c o n t o h k as u s d i Ban g l ad es h , penelit ian ini hanya m em berikan gam baran secar a glob al k em ungk inan d am p ak yang dit im bulkan dari perubahan iklim t erhadap perikanan budidaya. Dari penelit ian ini, di- sarankan agar m elakukan kajian yang lebih spesifik, sehingga nantinya dapat memberikan kont ribusi yang nyat a t erhadap pem aham an kit a m engenai bagaim ana pem anasan global berdam pak t erhadap sum berdaya perikanan b u d i d aya. Dam p ak d ar i p er u b ah an i k l i m k h u su sn ya p en g ar u h l an g su n g d ar i z on e indeks: El Niño dan La Niña terhadap budidaya k ek er an g an (Japanese scallop) t el ah d i - demontrasikan oleh Baba et al. (2009). Mereka m en yi m p u l k an b ah wa, t er j ad i n ya El Niño dapat m em pengaruhi rendahnya kelim pahan sp at yan g t er sed i a, sed an g k an La Niña m enunjukkan pengaruh yang sangat signif i- kan t erhadap reproduksi dan pert um buhan d ar i scal l op . Hal i n i m en u n j u k k an b ah wa penelitian lebih lanjut dari dampak pemanasan g l o b al t er h ad ap p er i k an an b u d i d ay a m erupakan suat u t ant angan dan perlu dikaji lebih mendalam. Hasil kajian tersebut tentunya akan bermanfaat guna dapat diambil tindakan adapt asi t erhadap akt ivit as perikanan budi- daya yang pada akhirnya dapat berkont ribusi p ad a u s ah a p er i k an an b u d i d ay a y an g berkelanjutan.

  Dat a klim at ologi dan m et eorologi (iklim ) sangat ber per an bagi k egiat an per ik anan. Lam a p en yi n ar an d an su h u u d ar a san g at m em pengaruhi k ondisi suhu perairan dan secara langsung akan berdam pak t erhadap t ingkat produkt ivit as dari suat u perairan dan t i ng k at p er t um b uhan d ar i b i ot a yang d i - budidayakan. Dat a iklim t elah dim anf aat kan dibidang perikanan budidaya (Kapetsky, 2000). Nam un, belum banyak upaya yang dilakukan seh u b u n g an d en g an ak u i si si d an p em - bent uk an aplik asi dat a ik lim sebagai sat u m edia unt uk perikanan budidaya. Munculnya isu pemanasan global belakangan ini membuat perspek t if yang cuk up m enarik dalam hal pem anf aat an dat a iklim . Dat a t ersebut jika dikaji secara kom prehensif dan dihubungkan d en g an k o n d i si p er ai r an t en t u n ya ak an memberikan gambaran yang lebih baik. Sebagai cont oh t erjadinya kem at ian ikan di Waduk Cirat a, um um nya k aj ian yang ada bersif at parsial dari aspek kondisi kualitas perairan saja (Abery et al., 2005; Hayami et al., 2008), belum m elihat ket erkait annya dengan kondisi iklim secara global.

  Secara um um dam pak secara langsung yang mungkin ditimbulkan dengan perubahan suhu (udara/ air) adalah kelayakan dari suat u j en i s i k an u n t u k d i b u d i d ayak an d i l ok asi t ert ent u, sedangkan dam pak t idak langsung b er u p a p en g ar u h t er h ad ap k an d u n g an oksigen, penyakit, dan terjadinya kelim pahan al g a b er acu n (D e Si l va & So t o , 2 0 0 9 ). Pem anasan global juga dapat berpengaruh t erhadap flukt uasi m uka air kawasan waduk/ danau disebabkan karena perubahan curah hujan, yang tentunya sangat berpengaruh bagi k eb er l an g su n g an k eg i at an p er i k an an d i kawasan waduk/ danau. Melihat isu- isu yang ad a t er seb u t , p en el i t i an sp esi f i k d am p ak p em an asan g l o b al t er h ad ap p er i k an an b u d i d aya (m i sal n ya d am p ak n ya t er h ad ap t im bulnya penyakit , produkt ivit as perikanan ai r t awar at au p u n b u d i d aya l au t ) san g at diperlukan guna dapat memberikan dukungan dat a dan inf orm asi yang relevan m engenai dampak pemanasan global terhadap perikanan budidaya.

  Tujuan dari penelit ian ini adalah unt uk m el ak u k an an al i si s k em u n g k i n an ad an ya dam pak pem anasan global terhadap aktivitas perikanan budidaya ikan air t awar di Waduk Cirat a, Jawa Barat . Analisis dilak uk an ber- dasarkan dat a sekunder yang dikum pulkan dengan m elihat dua aspek (f ilt er) yang dapat m em pengaruhi besarnya dam pak pem anasan global t erhadap ekosist em waduk. Analisis yang disajikan dalam tulisan ini adalah analisis awal yang dibahas dengan melihat keterkaitan antara beberapa kondisi baik di dalam maupun luar waduk t erhadap kem ungkinan adanya dampak pemanasan global.

  Penelit ian ini t elah dilakukan di Waduk Cirata, Jawa Barat (Gambar 1). Lokasi penelitian t erlet ak pada posisi 6

  o

  44’ LS; 107

  o 18’ BT.

  Waduk ini merupakan deretan tiga waduk besar yang t erlet ak di daerah aliran sungai (DAS) Cit arum . Dua waduk lainnya adalah Waduk Jat iluhur dan Sanguling. Sejak pert am a kali d i o p er asi k an yai t u t ah u n 1 9 8 8 , ak t i vi t as perik anan budidaya dengan m enggunak an keramba jaring apung (KJA) telah berkembang di waduk ini (Soem arwoto et al., 1990).

  D at a u t am a y an g d i g u n ak an d al am penelit ian ini adalah dat a sekunder. Dat a ini

  Kondisi meteorologi, klimatologi, dan perikanan ..... (I Nyoman Radiarta)

BAHAN DAN METODE

  dikumpulkan dari instansi terkait, studi pustaka (publikasi ilm iah), dan sum ber dari int ernet . Inst ansi t erkait yang berhubungan dengan dengan pengelolaan waduk Cirata di antaranya Dinas Kelaut an dan Perikanan (DKP), Badan Peng el ol a Wad uk Ci r at a (BPWC), d an Uni t Pem b an g k i t Jaw a- Bal i (UPJB). Dat a yan g dikum pulkan dalam penelit ian ini m eliput i: kondisi iklim (suhu udara minimum, suhu udara m aksim um , suhu udara rat a- rat a, dan curah huj an), k ond isi lahan wad uk , d an k ond isi ak t i v i t as b u d i d ay a i k an . D at a s p as i al k l i m at o l o g i u n t u k k awasan DAS Ci t ar u m diperoleh dari World Clim at ology (Hijm ans et

  al., 2005; http:/ / www.worldclim.org/ ).

  Analisis dat a dalam penelit ian ini m eng- ad o p si m et o d e yan g d i k em u k ak an o l eh Blenckner (2005). Menurut Blenckner (2005), k on sep su al m od el k em u n g k i n an d am p ak perubahan/ variasi iklim t erhadap ekosist em waduk dapat dianalisis dari dua aspek (filter) pent ing yait u aspek karakt erist ik lokasi dan karakt erist ik waduk (Gam bar 2). Berdasarkan kedua aspek ini, data yang telah dikum pulkan kem udian dilihat hubungannya dan dibahas secara deskriptif yang disertai dengan gambar.

  Resp o n s ek o si st em w ad u k t er h ad ap dampak pemanasan global akan berbeda- beda sesuai d engan k ar ak t er ist ik d ar i DAS d an waduk. Kom binasi aspek dari luar dan dalam waduk (Blenckner, 2005) akan m em berikan p er sp ek t i f yan g k o m p r eh en si f m en g en ai respons dari ek osist em waduk . Hasil yang ditampilkan dalam penelitian hanya merupakan suatu kajian awal dengan memperhatikan trend perkembangan lingkungan dan kondisi waduk yang k ir anya d ap at d ik ait an d engan b er - kem bangnya isu m engenai pem anasan global yang t erjadi sekarang ini (IPCC, 2007).

  Karakteristik Lokasi (Kondisi Luar Waduk)

  Wad uk Cir at a m er up ak an wad uk yang t erlet ak di DAS Cit arum , berlokasi sekit ar 40 km dari arah Barat Laut Kota Bandung. Waduk ini berada pada ketinggian sekitar 221 m dari perm ukaan laut (dpl). Maksim um kedalam an waduk adalah 125 m (rata- rata kedalam an 35 m) dengan volume air sekitar 2.2 km

  3

  (Hayami

  et al., 2008). Lokasi ket inggian waduk dari

  permukaan laut tentunya akan mempengaruhi volume air yang masuk. Waduk yang berlokasi cukup t inggi hanya m em peroleh sum ber air b er asal d ar i cu r ah h u j an (precipitation) sedangkan waduk yang t erlet ak di dat aran rendah m em peroleh air dari aliran sungai dan air t anah. Blenckner (2005) m engem ukakan bahwa danau yang berlokasi di ket inggian umumnya berukuran kecil, memiliki kecerahan yang tinggi, jum lah spesies ikan terbatas, dan

  Gambar 1. Lokasi penelitian di Waduk Cirata, Jawa Barat

  Figure 1. Study area at Cirata Reservoir, West Java J. Ris. Akuakultur Vol.6 No.3 Tahun 2011: 495-506

HASIL DAN BAHASAN

  r endahnya dam pak dar i ak t ivit as m anusia dibandingkan dengan danau yang berlokasi di daratan rendah. Dilihat dari sisi ketinggian, Waduk Cirata dapat dikategorikan berada pada darat an yang t idak t erlalu t inggi. Sum ber air waduk ini umumnya berasal dari aliran Sungai Ci t ar u m , yan g m er u p ak an al i r an su n g ai terbesar di Jawa Barat. Hasil analisis data curah hujan di kawasan DAS Cit arum m enunjukkan bahwa terdapat dua musim di kawasan ini yaitu musim kering pada bulan Mei- September dan m usim penghujan pada bulan Okt ober- April (Gambar 3). Rata- rata presipitasi bulanan adalah 67- 155 mm pada musim kering dan 169- 328 m m pada m usim penghujan (Hayam i et al., 2008).

  Filter 2 (kondisi dalam ): Karakteristik waduk

   Interaksi abiotik/ biotik

  Water quality condition

   Kondisi kualitas perairan

  Lake/reservoir history

   Histori danau/ waduk

  Climate condition

   Meteorologi/ klim atologi

  Cathment characteristic

   Karakteristik DAS

  Geographic position

   Posisi geografis

  Filter 2 (inside reservoir): Characteristic reservoir

  Filter 1 (outside reservoir): Location characteristic

  Dampak langsung dari adanya pemanasan g l ob al ad al ah t er j ad i n ya p er u b ah an su h u udara. Perubahan suhu udara secara spasial di k awasan DAS Cit arum cuk up bervariasi (Gambar 4). Suhu udara terendah terjadi sekitar bulan Juli, sedangkan suhu udara m aksim um t erjadi bulan Agust us- Sept em ber. Dat a suhu u d ar a d ar i st asi u n Bad an M et eo r o l o g i Klim at ologi dan Geof isik (BMKG) dan UPJB um um nya dapat diperoleh secara berkelan- jut an (time series), sedangkan dat a suhu air dari suat u kawasan waduk sangat t erbat as ketersediaannya. Variasi suhu udara ini dapat dijadikan data proxy untuk menduga fluktuasi suhu air waduk. Sepert i yang dilaporkan oleh Boyd & Pine (2006), bahwa flukt uasi rat a- rat a suhu udara bulanan ident ik dengan f lukt uasi rat a- rat a suhu air. Hal ini berim plikasi bahwa perubahan yang terjadi pada suhu udara setiap m usim nya akan m em pengaruhi suhu air dan p er t u m b u h an d ar i b i o t a ai r . Su h u u d ar a bulanan di Waduk Cirat a cukup berf lukt uasi (Gam b ar 5 a). Ki sar an su h u u d ar a h asi l pem ant auan st asiun klim at ologi UPJB adalah ant ara 20

  Filt er 1 (luar waduk): Karakteristik lokasi

  Perubahan iklim ( Climate change) Variasi iklim ( Climate variability) Respon ekosistem danau/ waduk Lake/ reservoir ecosystem respond

  Figure 2. Modeling approach of possible impact of climate variability on reservoir ecosystem.

  Gambar 2. Model analisis data kemungkinan dampak perubahan/ variasi iklim terhadap ekosistem waduk.

  C. Kondisi ini jika dikaitkan dengan zone indek di kawasan tropis adalah bersam aan dengan terjadinya La Niña. Kedua contoh kondisi ekstrim ini, m erupakan

  o

  Ko n d i si i n i san g at b er h u b u n g an d en g an t erjadinya El Niño di kawasan t ropis (ht t p:/ / w w w . c p c . n o a a . g o v / p r o d u c t s / a n a l y s i s _m o n i t o r i n g / e n s o s t u f f / e n s ) . Sebaliknya t ahun 2007 suhu udara m enurun drastis mencapai sekitar 17

  o C.

  C. Dari dat a hist ori yang ada (tahun 2003- 2009), menunjukkan bahwa terjadi kondisi yang cukup ekstrim di tahun 2004 dan 2007. Pada tahun 2004, suhu udara meningkat secara signif ikan m encapai lebih dari 35

  o

  C- 30

  o

  Biotic/abiotic interaction Kondisi meteorologi, klimatologi, dan perikanan ..... (I Nyoman Radiarta)

  J. Ris. Akuakultur Vol.6 No.3 Tahun 2011: 495-506 o o o 107 15’E 107 30’E 6 3 0 ’ S o 6 4 5 ’ S o 7 0 ’ S Presipitasi (Precipitation) (m m ) Rendah (Low) Tinggi (High)

  Gambar 3. Kondisi presipitasi (mm) di kawasan DAS Citarum o o Figure 3. Precipitation (mm) condition in Citarum Watershed o 107 15’E 107 30’E

  6 3 0 ’ S o 6 4 5 ’ S o 7 0 ’ S o

  Suhu udara (Air temperature) (

  C) Rendah (Low) Tinggi (High) o

  Gambar 4. Kondisi suhu udara (

  C) di kawasan DAS Citarum: (a) suhu minimum, (b) suhu maksimum, dan (c) suhu rata- rata

  o Figure 4. Water temperature (

  C) condition in Citarum Watershed: (a) minimum temperature, (b) maximum temperature, and (c) average temperature indikasi penting yang dapat dikaitkan dengan adanya dam pak dari pem ansan global yang t erjadi di kawasan Waduk Cirat a. Kondisi ini j i k a d i k ai t k an d en g an k o n d i si p er i k an an b u d i d ay a t en t u n y a ak an m em b er i k an prespekt if yang berbeda.

  Ko n d i si cu r ah h u j an yan g t er j ad i d i k awasan Wad u k Ci r at a h asi l p em an t au an st asiun UPJB m enunj uk k an f luk t uasi yang cukup tinggi (Gambar 5b). Secara umum, curah hujan yang tinggi terjadi sekitar bulan Oktober- April set iap t ahunnya, dengan curah hujan m ak si m u m d i t em u k an p ad a t ah u n 2 0 0 3 . Tingginya cur ah huj an yang t er j ad i d ap at m em pengaruhi t erjadinya penurunan suhu air yang j ik a d ib ar engi d engan t er j ad inya hem busan angin yang kencang akan m em icu t erjadinya pengadukan kolom air (t erjadinya um balan, upwelling) yang sering berim plikasi pada terjadinya kematian ikan (Krismono et al., 2001).

  5

  5

  9

  1

  5

  9

  1

  9

  9

  1

  5

  9

  1

  5

  9 Maksim un (Maximum) Minim um (Minimum) Rataan (Average) 2 0

  1

  5

  Kon d i si t u t u p an l ah an d i sek i t ar ar ea resapan (catchmen area) m erupakan aspek luar waduk yang berperan penting bagi kondisi lingkungan perairan dalam waduk (Gambar 6). Masi n g - m asi n g j en i s t u t u p an l ah an ak an m em b er i k an p en g ar u h b er b ed a t er h ad ap kondisi perairan waduk (Xiaoyan et al., 2002). Padat nya pem ukim an dan akt ivit as pert anian yang ada di sekitar Waduk Cirata dapat memicu t erjadinya peningkat an polusi perairan yang diakibat kan karena pasokan lim bah akt ivit as rum ah t angga, indust ri, dan pert anian yang t erbawa dari aliran sungai m asuk ke dalam waduk. Indeks kesesuaian kualitas perairan di Waduk Cirata menunjukkan kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan Waduk Saguling (Soem arwot o et al., 1990). Hal ini disebabkan karena pasokan limbah yang berasal dari Kota Bandung, Cim ahi, dan Padalarang m asuk di Waduk Saguling melalui Sungai Citarum sangat besar.

  4 0 (a) (b) 3 0

  Karakteristik Waduk (Kondisi Dalam Waduk)

  Akt ivit as yang t erdapat dalam kawasan waduk juga akan m em berikan respons yang cu k u p si g n i f i k an t er h ad ap k em u n g k i n an d am p ak p em an as an g l o b al t er h ad ap ek osist em wad uk . Wad uk Cir at a yang d i- bangun pada t ahun 1988 bert ujuan unt uk m em enuhi t enaga list rik dan pengendalian banjir. Nam un sejalan dengan perkem bangan w ak t u , ak t i v i t as p en u n j an g s em ak i n b er k em b an g d i an t ar an ya p er i k an an d an pariwisat a. Kegiat an perikanan budidaya di wad uk ini t elah d ilak uk an d engan m eng- gunakan KJA (Cost a- Pierce, 1998). Ikan yang um um nya dibudidayak an adalah ik an m as (Cyprinus carpio) d an n i l a (Oreochromis

  niloticus) (Abery et al., 2005). Pengelolaan

  waduk unt uk kegiat an perikanan dit ujukan Gambar 5. Kondisi suhu udara (a) dan curah hujan (b) di Waduk Cirata dari tahun 2003- 2009

  Figure 5. Air temperature condition (a) and rain fall (b) in Cirata Reservoir from 2003-2009 S u h u u d a ra

  Air temperature

  2 0 1 0 2 5 1 5 1 0

  1

  5

  c u ra h h u ja n

  Rain fall

  Bulan (Months) 2 0 0 3 2 0 0 4 2 0 0 5 2 0 0 6 2 0 0 7 2 0 0 8 2 0 0 9

  1

  5

  9

  Kondisi meteorologi, klimatologi, dan perikanan ..... (I Nyoman Radiarta)

  J. Ris. Akuakultur Vol.6 No.3 Tahun 2011: 495-506 o o o o 107 15’E 107 18’E 107 21’E 6 4 2 ’ S o

  6 4 4 ’ S o

  6 4 6 ’ S Tutupan lahan (Land cover) Hutan (Forest)

  Pemukiman (Settlement) Perkebunan (Plantation) Pertanian (Agriculture field) Tanah kosong (Land) Waduk (Reservoir) o o o Sungai (River)

  107 15’E 107 18’E 107 21’E (Sumber: Radiarta & Ardi, 2009)

  Gambar 6. Tutupan lahan di kawasan Waduk Cirata

  

Figure 6. Land cover condition around Cirata Reservoir area (Source: Radiarta & Ardi, 2009)

  (a) LANDSAT ETM+ 29 April 2002 (b) ALOS AVNIR- 2 27 Septem ber 2008 Gambar 7. Distribusi KJA di Waduk Cirata pada waktu pemantauan yang berbeda: (a) Landsat

  ETM+ akuisisi tanggal 29 April 2002 dan (b) ALOS AVNIR- 2 akuisisi tanggal 27 Sept em ber 2008 (Sum ber: Radiarta et al., 2005; Radiarta & Ardi 2009)

  

Figure 7. Cage culture distribution in Cirata Reservoir at different observation time:

(a) Landsat ETM+ aquired on April 29, 2002 and (b) ALOS AVNIR-2 aquired on (Source: Radiarta et al., 2005; Radiarta & Ardi 2009)

  September 27, 2008 unt uk m engopt im alk an produk si ik an dan m enjaga kelest arian sum berdaya perikanan serta lingkungan sehingga dapat dimanfaatkan secara berkelanjut an oleh m asyarakat sekit ar kawasan waduk. Perkem bangan jum lah KJA yang ada di Waduk Cirata menunjukkan jumlah yan g t el ah m el eb i h i d aya d u k u n g wad u k tersebut (Gambar 7). Hasil analisis citra satelit m enunjukkan peningkat an t ut upan KJA yang sangat signif ik an (Radiart a & Ardi, 2009). Penem pat an KJA yang ada sekarang ini juga su d ah t i d ak sesu ai l ag i d en g an z o n asi p em anf aat an lahan yang t elah d it et ap k an sebelum nya (Radiart a et al., 2005). Kondisi i n i d ap at d i seb ab k an k ar en a l em ah n ya m anagem en pengelolaan waduk yang ada (Krismono & Wahyudi, 2002).

  Pen i n g k at an j u m l ah KJA i n i d ap at m enyebabkan penurunan m ut u lingkungan di dalam waduk. Beberapa hasil penelit ian menunjukkan bahwa kandungan oksigen yang m asih layak unt uk akt ivit as budidaya ikan di Waduk Cirat a hanya t ersedia sam pai pada kedalaman maksimum sekitar 7 m sedangkan perubahan suhu secara drast is (thermocline) ditemukan sekitar kedalaman 5- 7 m (Hayami et

  Ju m la h K JA /p ro d u ks i

  2 0 0 0 1 5 0 0 1 0 0 0 5 0 0

  2 5 0 0 5 0 0 0 0 4 0 0 0 0 3 0 0 0 0 2 0 0 0 0 1 0 0 0 0

  Production per cages (kg)/fish kill (ton)

  Pr o d u ks i p er K JA (k g )/ ke m at ia n ik an (t o n )

  6 0 0 0 0

  Number of cages/production (t o n )

  ) (ton)

  al., 2008). Kondisi ini menunjukkan jika terjadi

  Produksi per KJA ( Production per cages ) (kg) Kem atian ikan ( Fish kill

  Jum lah KJA (Number of cages) Produksi (Production) (ton)

  

Figure 8. Variation on number of cage culture, cage culture production, total production, and

fish kill frequency in Cirata Reservoir, West Java (Source: Abery et al., 2005)

  Gambar 8. Variasi perubahan jumlah KJA, produksi per KJA, produksi total dan frekuensi kematian ikan di Waduk Cirata, Jawa Barat (Sum ber: Abery et al., 2005)

  Dengan m em perhat ikan dua aspek (dari luar dan dalam ) yang dapat m em icu respon ekosist em waduk t erhadap dam pak pem a- nasan glob al yang t er j ad i, m asih t er b uk a peluang yang sangat besar unt uk m elakukan k ajian- k ajian yang lebih spesif ik dan ber- kelanjut an. Sehingga nant inya ket ersediaan d at a k o n d i si l i n g k u n g an p er ai r an d ap at dipadukan dengan dat a iklim yang t ersedia. Kaj i an l i n g k u n g an p er ai r an seh u b u n g an dengan k ondisi ik lim global ini t elah pula d i l ak u k an o l eh Bal ai Pen el i t i an d an Pengem bangan Perik anan Air Tawar m ulai t ah u n 2 0 1 0 (Ad an g Sap u t r a, k o m u n i k asi

  Tantangan Penelitian Ke Depan

  per ubahan ik lim yang ek st r im ak an cepat m em acu t erjadinya pengadukan yang m em - b awa g as- g as b er acu n d ar i d asar wad u k keperm ukaan sehingga dapat m enyebabkan kem at ian ikan. Gam bar 8 m enyajikan dat a variasi jum lah KJA, produksi ikan secara t ot al dan per KJA dan frekuensi terjadinya kematian ikan dari t ahun 1988- 2002. Produksi t ot al m aksim um t ercat at t ahun 1997, sedangkan produksi m aksim um per KJA t ercat at t ahun 1994. Peningkat an KJA set iap t ahunnya t idak m end or ong p eningk at an p r od uk si nam un sebaliknya, produksi ikan sem akin m enurun (Gam bar 8). Hal ini dapat disebabkan karena kondisi lingkungan dalam waduk sudah t idak dapat m enduk ung secara m ak sim al unt uk k egiat an per ik anan budidaya dengan KJA. Fr ek wen si k ej ad i an k em at i an i k an sel al u dit em ukan set iap t ahunnya dengan t ingkat k em at ian t ersebar dit em uk an t ahun 1995. Tahun t ersebut m erupakan periode La Niña.

  Kondisi meteorologi, klimatologi, dan perikanan ..... (I Nyoman Radiarta) pribadi). Kegiat an ini m engum pulk an dat a kondisi kualit as perairan secara vert ikal dan horizont al yang direncanakan selam a 5 kali pengam bilan data lapangan dalam satu tahun dan direncanakan selam a 4 t ahun berjalan, sam pai t ahun 2014. Ket ersediaan dat a ini t en t u n ya ak an san g at m em b an t u d al am m em berikan gam baran secara nyat a kondisi Waduk Cirat a guna m endukung pengelolaan waduk yang lebih baik.

  Un t u k m em p er o l eh h asi l k aj i an yan g kom prehensif t ent ang kem ungkinan dam pak pemanasan global terhadap ekosistem waduk m asi h d i r asak an san g at k u r an g d al am pelaksanaannya, hal ini disebabkan karena beberapa alasan yait u (Blenckner, 2005): (1) Ket er sed i aan d at a yan g b er k el an j u t an

UCAPAN TERIMA KASIH

  Penulis mengucapkan terima kasih kepada t im survei pem anasan global Pusat Penelit ian dan Pengem bangan Perikanan Budidaya yang t elah m em bant u k elancaran pengum pulan dat a. Penelit ian ini m erupakan bagian dari penelit ian “dam pak pem anasan global t er- hadap perikanan budidaya” Pusat Penelit ian dan Pengem bangan Perikanan Budidaya T.A. 2010.

  (2) Koordinasi lint as sekt oral ant ar berbagai b i d an g i l m u m asi h t er h am b at d al am pelaksanaannya. (3) Hasil- hasil penelitian yang kurang signifikan kadangkala susah unt uk dit em ukan, yang kemungkinan hasil tersebut dapat dikaitkan dengan kondisi iklim yang terjadi. (4) Kom binasi pem anfataan m odel ekosistem dengan dat a hist ori m asih belum banyak dianalisis.

  J. Ris. Akuakultur Vol.6 No.3 Tahun 2011: 495-506

  (time series) yan g k ad an g k al a su l i t diperoleh terutama data kondisi lingkungan perairan. Kalaupun data perikanan tersedia, umumnya masih bersifat parsial.

DAFTAR ACUAN

  Ab er y, N.W., Su k ad i , F., Bu d h i m an , A.A., Kart am ihardja, E.S., Koeshendrajana, S., Buddhim an, & De Silva, S.S. 2005. Fisher- ies and cage cult ure of t hree reservoirs in West Java, Indonesia: a case study of ambi- t ious developm ent and result ing int erac- tions. Fisheries Management and Ecology, 12: 315–330.

  Kajian kem ungkinan dam pak pem anasan global terhadap ekosistem waduk tidak hanya d i p eng ar uhi ol eh k ond i si l uar ek osi st em , nam un juga harus m em perhat ikan int eraksi dalam waduk itu sendiri. Dengan memperhati- k an k ed u a asp ek t er seb u t t en t u n ya ak an memberikan analisis yang lebih komprehensif mengenai respon waduk terhadap pemanasan global. Penelit ian ini dilakukan unt uk m en- sintesis kondisi Waduk Cirata dilihat baik aspek dari luar dan dalam t erhadap kem ungkinan dam pak pem anasan global. Analisis awal ini m em berikan gam baran yang cukup m enarik t erhadap isu pem anasan global yang t erjadi. Namun untuk dapat memberikan hasil analisis yang lebih spesifik masih diperlukan tambahan histori data baik dari aspek iklim dan perikanan. Hasil dar i penelit ian ini dihar apk an dapat menambah wawasan sehingga nantinya dapat diim plem ent asi dilapangan guna m encegah akibat yang lebih buruk dari adanya dam pak pemanasan global.

  yessoensis in Funka Bay: concurrence with

  ENSO. Canadian Journal of Fisheries and Aquactic Sciences, 12: 6- 17. Bardach, J.E. 1989. Global warm ing and t he coast al zone. Climatic Change, 15: 117-

  150. Beukema, J.J. & Dekker, R. 2005. Decline of re- cruit m ent success in cockles and ot her bivalve in t he Wadden Sea: possible role of climate change, predation on postlarvae and fisheries. Marine Ecology Progress Se- ries, 287: 149- 167.

  Blenckner, T. 2005. A cenceptual model of cli- m at e- relat ed effect s on lake ecosyst em s.

  Hydrobioilogia, 533: 1- 14. Byod, C.E. & Pine, H. 2006. Applicat ion of agrometeorology to aquaculture and fish- eries. WMO/ CAgM Guide t o Agricult ural

  KESIMPULAN

  Sel ai n k eem p at h am b at an t er seb u t , tentunya masih terdapat hambatan yang lebih sp esi f i k , n am u n k o n d i si i n i m en j ad i k an t ant angan t ersendiri dan m em buka peluang penelit ian pem anasan global. Met ode yang san g at m u n g k i n d i l ak u k an u n t u k b i d an g budidaya perikanan yaitu dengan pem odelan, sep er t i yan g t el ah b er k em b an g d i b i d an g lainnya (pertanian, perikanan tangkap, dll)

  Baba, K., Sugawara, R., Nit t a, H., Endou, K., & Miyazono, A. 2009. Relat ionship bet ween spat density, food availability, and growth of sp awner s in cult ur ed Mizuhopecten Met eorological Pract ices (GAMP) Chapt er

  14. Didownload tanggal28 Juli 2011: http:/ / www.agrom eteorology.org/ files- folder/ repository/ gamp_chapt14final.pdf.

  2 0 0 1 . Dam p ak b u d i d aya i k an d al am keram ba jaring apung t erhadap pening- kat an unsur N dan P di perairan Waduk Saguling, Cirat a dan Jat ilihur. J. Penelitian Perikanan Indonesia, 7: 22- 30. Meisner, J.D. & Shut er, B.J. 1992. Assessing pot ent ial effect of global clim at e change on tropical freshwater fishes. Geo Journal, 28(1): 21- 27. Radiarta, I N. & Ardi, I. 2009. Pemetaan distribusi keram ba jaring apung ikan air t awar di

  Walther, G- R., Post, E., Convey, P., Menzel, A., Parmesan, C., Beebee, T.J.C., Fromentin, J- M., Hoegh- Guldberg, O., & Barlein, F. 2002.

  Report, 23: 18–111.

  Costa- Pierce, B.A. 1990. Water quality suit- ability of Saguling and Cirata reservoirs for developm ent of float ing net cage aquac- ulture. In: B.A. Costa- Pierce, O. Soemarwoto (eds) Reservoir Fisheries and Aquacult ure Developm ent for Resettlem ent in Indone- sia. Manila, Philippines: ICLARM, Technical

  Saitoh, S- I., Mugo, R., Radiarta, I N., Asaga, S., Takahashi, F.,Hirawake, T., Ishikawa, Y., Awaji, T., & Shim a, S. 2011. Som e opera- tional uses of satellite remote sensing and m arine GIS for sust ainable fisheries and aquaculture. ICES Journal of Marine Science, 68: 687- 695. Soem arwot o, O., Roem , C.M., Herawat i, T., &

  Penelitian Perikanan Indonesia, 11: 2- 8.

  Pemantauan perikanan budi daya berbasis KJA di Waduk Cirata dengan menggunakan m ult i- t em p or al d at a land sat 7 . Warta

  Waduk Cirata, Jawa Barat dengan multi tem- poral data ALOS AVNIR- 2. J. Ris. Akuakultur, 4: 439- 446. Radiarta, I N., Prihadi, T.H., & Sunarno, T. 2005.

  Cambridge, United Kingkom and New York, NY, USA. Kapetsky, J.M. 2000. Present applications and future needs of meteorology and climatol- ogy dat a in inland fisheries and aquacul- ture. Agricultural and Forest Meteorology, 103: 109- 117. Kr ism ono & Wahyud i, N.A. 2 0 0 2 . Analisis kebijakan pengelolaan KJA sebagai salah sat u k eg i at an p eng el ol aan d anau d an waduk. Dalam Heruwati et al. (eds.). Analisis Kebijakan pembangunan perikanan 2001. Pusat Riset Pengolahan Produk dan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, hlm. 75- 85. Krismono, A.S.N., Krismono, & Kartamihardja, E.S.

  Cochrane, K., De Young, C., Soto, D., & Bahri, T.

  IPCC. 2007. Summary for policymakers. In: Cli- m at e change 2007: t he physical science basis. Cont ribut ion of working group I t o the fourth assessm ent report of the inter- governm ent al panel of clim at e change [Solomon, S., D. Qin, M. Manning, Z. Chen, M. Marquis, K.B. Averyt, M. Tignor and H.L. Miller (eds.)]. Cam bridge University Press,

  P.G., & Jarvis, A. 2005. Very high resolution int erpolat ed clim at e surfaces for global land areas. International Journal of Clima- tology, 25: 1965- 1978.

  Y.S., 2008. Observat ion of anox ic wat er mass in a tropical reservoir: the Cirata Res- ervoir in Java, Indonesia. Limnology, 9: 81- 87. Hijmans, R.J., Cameron, S.E., Parra, J.L., Jones,

  Allison, E.H. 2006. The effect s of clim at e change on world aquaculture: a global per- sp ect i v e. A v ai l ab l e o n l i n e at w w w . aquacult ur.st ir.ac.uk / GISAP/ gis- group/ climate.php. Hayam i, Y., Ohm ori, K., Yoshino, K., & Garno,

  Miner, B.G., Sort e, C.J.B., Thornber, C.S., Rodriguez, L.F., Tom anek, L., & William s, A.L., 2006. The im pact of clim at e change in coastal marine systems. Ecology Letters, 9: 228- 241. Handisyde, N.T., Ross, L.G., Badjeck, M- C., &

  De Silva, S.S. & Sot o, D. 2009. Clim at e change and aquaculture: potential impact, adapta- t ion and m it igat ion. In Cochrane, K., De Young, C., Sot o, D., & Bahri, T. (eds). Cli- m at e change im plicat ion for fisheries and aquaculture: overview of current scientific knowledge. FAO Fisheries and Aquaculture Technical Paper. No. 530. Rom e, FAO, p. 151- 212. Harley, C.D.G., Hughes, A.R., Hult gren, K.M.,

  ment and Development, 7: 333- 363.

  (eds). 2009. Climate change implication for fisheries and aquaculture: overview of cur- rent scient ific knowledge. FAO Fisheries and Aquaculture Technical Paper. No. 530. Rome, FAO, 212 pp. Cost a- Pierce, B.A. 1998. Const raint s t o t he sust ainabilit y of cage aquacult ure for re- settlement from hydropower dams in Asia: an Indonesian case st udy. J. of Environ-

  Kondisi meteorologi, klimatologi, dan perikanan ..... (I Nyoman Radiarta)

  J. Ris. Akuakultur Vol.6 No.3 Tahun 2011: 495-506

  Ecological responses t o recent clim at e t ics of non- point source pollut ion in t he change, Nature, 416: 389- 395. Wat er shed of Miyun Reser voir , Bej ing, China. Chinese Journal of Geochemistry,

  Xiaoyan, W., Yix un, W., Tingfang, L., Wei, H., 21: 89- 95.

  Qiuju, H., & Hongfen, Z. 2002. Characteris-