PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERHADAP PERKEMBANGAN NILAI HARGA SAHAM YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

  

PENGARUH INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERHADAP

PERKEMBANGAN NILAI HARGA SAHAM YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

Vega Oktawiyanto

  Prodi akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

  

ABSTRAK

  Informasi laporan arus kas terhadap perkembangan nilai harga saham Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel diambil sebanyak 12 peusahaan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tiga variabel independen yaitu laporan arus kas operasi (X1), laporan arus kas investasi (X2), laporan arus kas pendanaan (X3), dan Harga Saham (Y). Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik secara simultan maupun secara parsial, oleh karena itu perusahaan hendaknya mempertahankan komunikasi yang baik antar pimpinan di setiap perusahaan-perusahaan yang ada khususnya yang terdaftar di bursa efek Indonesia.

  Kata kunci : Arus Kas, Nilai Harga Saham, Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia.

  

ABSTRACT

The method that used is descriptive quantitative research.The samples are taken

12 company. Variables that used in this research is this study aims to provide empirical

evidence regarding flow investing activities (X1), financing activities (X2), cash

flows(X3) and stock price(Y.) The results showed that both of simultaneously or

partially, Therefore the company shoulda good communication between the president

take an important role the company, knowing parameter of financial statements and

significant positive effect on stock prices in the stock market Indonesian Stock

Exchange.

  

Keywords : regarding flow investing activities, financing activities, cash flows and stock

price the company in stock market Indonesian Stock Exchange.

  PENDAHULUAN

  Pasar modal merupakan salah satu bagian dari pasar financial yang menjalankan fungsi ekonomi dan fungsi keuangan (Husnan:2004). Pasar modal dalam menjalankan fungsi ekonomi berjalan dengan menyediakan fasilitas untuk rnemindahkan dana dan pihak yang kelebihan dana (lender) kepada pihak yang membutuhkan dana (borrowers). Dengan menginvestasikan kelebihan dana yang mereka miliki, lender mengharapkan akan memperoleh imbalan dari penyerahan dana tersebut. Dan sisi borrowers tersedianya dana dari pihak luar tanpa harus menunggu tersedianya dana dari hasil operasi. Sedangkan fungsi keuangannya dapat ditunjukkan oleh adanya penyediaan dana yang diperlukan oleh para borrowers dari para lenders tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlukan untuk investasi tersebut. Pasar modal menjadi salah satu pilihan bagi investor dalam menyalurkan dana yang mereka miliki hal ini dalam bentuk saham.

  Investor dalam membeli saham pada suatu perusahaan harus terlebih dahulu memperhatikan kondisi perekonomian yakni pergerakan harga saham dan volume perdagangan di pasar modal kanena pergerakan harga dan volume perdagangan di pasar modal merupakan suatu indikasi penting untuk dipelajari oleh seorang investor. Dalam menentukan apakah investor layak untuk menginvestasikan dananya pada pasar modal, dan apakah dapat menghasilkan keuntungan atau sebaliknya. Terkait investasi di pasar yang cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek atau surat berharga mana yang akan dibeli. Dengan demikian investor yang akan melakukan transaksi pada pasar modal akan melakukan analisa pada perusahaan manakah investor akan menanamkan modalnya, hal ini tentunya investor akan mengumpulkan suatu informasi dalam memilih perusahaan yang dipandang memiliki prospek baik sehingga dana yang ditanamkan akan menghasilkan keuntungan.

  Rumusan Permasalahan a.

  Apakah Laba Akuntansi Arus Kas Operasi (X1), Laba Akuntansi Arus Kas Investasi (X2), Laba Akuntansi Arus Kas Pendanaan (X3) berpengaruh secara simultan terhadap Harga Saham (Y) ? b.

  Apakah Laba Akuntansi Arus Kas Operasi (X1), Laba Akuntansi Arus Kas Investasi (X2), Laba Akuntansi Arus Kas Pendanaan (X3) berpengaruh secara parsial terhadap Harga Saham (Y) ? c.

  Apakah Laba Akuntansi Arus Kas Pendanaan (X3) berpengaruh dominan dengan Laba Akuntansi Arus Kas Operasi (X1), Laba Akuntansi Arus Kas Investasi (X2) terhadap Harga Saham (Y) ?

  Tujuan Peneitian

  Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah diatas maka tujuan dan penelitian ini adalah sebagai berikut: a.

  Menganalisis apakah Laba Akuntansi Arus Kas Operasi (X1),Laba Akuntansi Arus Kas Investasi (X2), dan Laba Akuntansi Arus Kas Pendanaan (X3) berpengaruh secara simultan terhadap Harga Saham (Y).

  b.

  Menganalisis apakah Laba Akuntansi Arus Kas Operasi (X1),Laba Akuntansi Arus Kas Investasi (X2), dan Laba Akuntansi Arus Kas Pendanaan (X3) berpengaruh secara parsial terhadap Harga Saham (Y).

  c.

  Menganalisis apakah Laba Akuntansi Arus Kas Operasi (X1) berpengaruh dominan dengan Laba Akuntansi Arus Kas Investasi (X2) dan Laba Akuntansi Arus Kas Pendanaan (X3) terhadap Harga Saham (Y).

  Manfaat Penelitian

  Manfaat Bagi Penyusun Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh laporan keuangan khususnya laporan laba rugi serta arus kas terhadap perubahan harga saham. Serta meningkatkan pemahaman penyusun tentang pentingnya informasi laporan keuangan.

  b.

  Manfaat Bagi Perguruan Tinggi Sebagai pelengkap koleksi perpustakaan yang nantinya dapat bermanfaat.

  c.

  Manfaat Bagi Investor Untuk memberikan wawasan serta gambaran dalam menganalisis informasi laba dan arus kas sehingga dapat memberikan andil dalam pengambilan keputusan investasi.

TINJAUAN PUSTAKA

  Untuk mendapatkan hasil penelitian yang akurat, penulis memandang perlu membandingkan dengan hasil-hasil penelitian terdahulu.

  Penelitian Novy Budi Adiliawan (2014)

  Judul penelitian yang dilakukan oleh Novy Budi Adiliawan adalah “Pengaruh Komponen Arus Kas dan Laba Kotor Terhadap Harga saham (Studi kasus pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia)”.

  Penelitian tersebut bertujuan menguji secara empiris pengaruh komponen arus kas dan laba kotor terhadap harga saham. Pengujian tersebut dilakukan pada 62 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan menggunakan

  analisis regresi berganda, hasil analisis tersebut menyimpulkan variabel arus kas dan aktifitas operasi menunjukkan pengaruh yang signifikan dan positif terhadap harga saham, variabel arus kas dan aktifitas investasi menunjukkan pengaruh tidak signifikan dan positif terhadap harga saham, variabel arus kas dan aktifitas pendanaan rnenunjukkan pengaruh tidak signifikan dan negatif terhadap harga saham, dan variabel laba kotor menunjukkan pengaruh tidak signifikan terhadap harga saham. Namun keempat variabel diatas berpengaruh signifikan secara simultan terhadap harga saham.

  Perbedaan dan persamaan antara peneliti Novy Budi Adiliawan dengan penelitian sekarang adalah : a.

  Pengaruh komponen arus dan laba kotor terhadap harga saham Analisa pengaruh laba akuntansi terhadap perkembangan nilai harga saham c. Menganalisa mengenai pengaruh laporan keuangan terhadap harga saham

  Penelitian Muhammad Hamzah (2014)

  Muhammad Hamzah dalam penelitiannya “Pengaruh Informasi Arus Kas dan Laba Terhadap Harga Saham (Studi pada Saham Perusahaan Jasa Transportasi yang Go di BEI tahun 2008-

  Public 2011)”.

  Penelitian tersebut bertujuan memperoleh bukti secara empiris mengenai pengaruh informasi arus kas dan laba terhadap harga saham serta pengaruh perubahan informasi arus kas dan perubahan laba terhadap harga saham. Penelitan tersebut dilakukan pada 4 perusahaan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan menggunakan metode regresi berganda hasil analisis tersebut menyimpulkan arus kas dan laba secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perubahan harga saham terhadap perusahaan transportasi. Namun secara partial perubahan total arus kas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham dan variabel bebas laba mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat harga saham, karena laba rugi merupakan laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan selama periode tertentu.

  Perbedaan dan persamaan penelitian Muhammad Hamzah dengan penelitian sekarang adalah : a.

  Pengaruh informasi arus kas terhadap harga saham perusahaan b.

  Analisa pengaruh arus kas akuntansi terhadap perkembangan nilai harga saham

  METODE PENELITIAN Variabel Independen

  Variabel Independen (Independent Variable) adalab variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel independen dapat disebut sebagai variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain, atau juga dapat dinamakan sebagai variabel yang mendahului. Dari uraian diatas dapat ditentukan beberapa variabel independen dalam penelitian ini yaitu: Merupakan arus kas yang benasal dari total arus kas aktifitas operasi di dalam laporan arus kas tahunan pada saat dipublikasikan, adapun persamaannya sebagai berikut: X1 = (X1 t t-1 ) / X1 t-1

  • – X1 Dimana: X1 : Perubahan arus kas dari aktifitas operasi perusahaan pada periode t. X1 t : Arus kas dari aktivitas operasi perusahaan pada periode t. X1 t-1 : Arus kas dari aktifitas operasi perusahaan pada periode t-1.

  b. Laba Akuntansi Arus Kas Investasi, (X2) Merupakan arus kas yang berasal dari total arus kas investasi didalam laporan arus kas tahunan pada saat dipublikasikan. Persamaan dalam variabel ini adalah

  t t-1 t-1

  X2 = (X2 – X2 ) / X2 Dimana: X2 : Perubahan arus kas dari aktifitas investasi perusahaan pada periode t.

  t :

  X2 Arus kas dari aktivitas investasi perusahaan pada periode t X2 t-1 : Arus kas dari aktivitas investasi perusahaan pada periode t

  c. Laba Akuntansi Arus Kas Pendanaan, (X3) Merupakan arus kas yang berasal dari total arus kas pendanaandi dalam laporan arus kas tahunan pada saat dipublikasikan.

  Persamaan dalam variabel ini adalah X3 = (X3 t t-1 ) / X3 t-1

  • – X3
Dimana: X3 : Perubahan arus kas dari aktifitas pendanaan perusahaan pada periode t. X3 t : Arus kas dari aktivitas pendanaan perusahaan pada periode t. X3 t-1 : Arus kas dari aktifitas pendanaan perusahaan pada periode t-1.

  Variabel Dependen

  Variabel dependen adalah “variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independen” (Sugiyono, 2010). Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh laba rugi dari arus kas terhadap harga saham, maka variabel dependen yang akan diukur dalam penelitian ini adalah harga saham (Y). Harga saham yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rata-rata harga saham tahunan yang pengukuran yang digunakan adalah satuan rupiah selama tahun 2002-2016 Adapun persamaan dalam variabel ini adalah: Y = (Y t - Y t-1 ) / Y t-1 Dimana: Y : Perubahan harga saham perusahaan pada periode t. Y t : Harga saham perusahaan pada periode t. Y t-1 : Harga saham perusahaan periode t-1.

  Uji Asumsi Klasik

  Menurut Gujarati (2005:218), penggunaan analisis regresif membutuhkan beberapa asumsi, beberapa diantaranya tiga asumsi dasar yang tidak boleh dilanggar oleh regresi linear yaitu: a.

  Tidak boleh ada autokorelasi b.

  Tidak boleh ada multikolinearitas c. Tidak boleh ada heteroskedastisitas

  Apabila salah satu dari ketiga asumsi dasar tersebut dilanggar maka persamaan regresi tidak lagi bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) sehingga keputusan melalui uji F dan uji t menjadi bias.

1. Autokorelasi

  Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi ada korelasi antar anggota sampel. Untuk mediagnosis adanya autokorelasi dalam satu model regresi dilakukan melalui pengujian dengan Run Test. Run Test sebagai bagian dari non-parametrik dapat pula digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Untk mendiagnosis adanya autokorelasi dalam suatu model regresi dlakukan melali pengujian Run Tes. Digunakan untuk melihat apakah data residual secara random atau tidak (sistematis). Jika asymp sig (2-failed) pada output run tes lebih besar dari 0,05 maka data tidak mengalami atau mengandung autokorelasi dan sebaliknya (Ghozali, 2012:120). Hipotesis yang akan di uji adalah: Ho : tidak ada autokorelasi Ha : ada autokorelasi

  Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya kolerasi antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi diantara variabel indpenden. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel ini tidak orthogonal. variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar ssama variabel independen sama dengan nol.

  Sebagai dasar acuannya dapat disimpulkan : a.

  Jika nilai tolerance >0.1 dan nilai VIF <10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antara variabel independen dengan model regresi.

  b.

  Jika nilai tolerance <0.1 dan nilai VIF >10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolinearitas antara variabel independen dengan model regresi.

3. Heteroskedastisitas

  Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidak samaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dan residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedasisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedasisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya Heteroskedastisitas yaitu dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y Prediksi - Y sesungguhnya ) yang telah di - studentized. Dasar analisis : a.

  Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur ( bergelombang, melebar kemudian menyempit ), maka mengindikasikan telah terjadi Heteroskedastisitas.

  b.

  Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.

  Pengujian Hipotesis

  Pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan cara berikut,

  Uji F- Statistik

  Menentukan rumus

2 F = R l k

  2

  (l-R (n - k - l) Keterangan: R : koefisien korelasi ganda k : jumlah variebel independen n : jumlah anggota sampel b. Uji digunakan untuk menguji keberartian pengaruh dari seluruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

  H

  1 : b 1 , b 2 , b

  3

  ≠ 0 Artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari variabel independen (X1, X2, X3) terhadap variabel dependen (Y) c.

  Pengambilan keputusan Jika signifikansi > 0,05 maka H o tidak dapat ditolak (diterima) Jika signifikansi < 0,005 maka H o ditolak dan menerima H a

  tabel

  F Jika F hitung > F tabel maka H o ditolak Jika F hitung tabel maka H o diterima

  ≤ F d. Hipotesa

  H o : tidak ada pengaruh signifikan dari variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen. H a : ada pengaruh signifikan dari variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen.

  Uji t-Statistik

  a. Menentukan rumus t hit = r n (  2 )

  2 r

  1  Keterangan: r = korelasi yang ditemukan n = Jumlah sampel t = t hitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel b.

  Uji keberartian koefisien dilakukan dengan statistik- t (student - t), hal ini digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel independennya. Adapun hipotesis dilakukan sebagai berikut H

  1 : b 1 , b 2 , b

  3

  ≠ 0 Artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari variabel independen (X1, X2, X3) terhadap variabel dependen (Y).

  c.

  Pengambilan keputusan Jika signifikansi > 0,05 maka H o tidak dapat ditolak (diterima) Jika signifikansi < 0,005 maka H o ditolak dan menerima H a t tabel Jika t hitung > t tabel maka H a ditolak Jika t hitung tabel maka H o diterima

  ≤ t

  hitung tabel a

  Jika -t < -t maka H ditolak d. Hipotesisnya

  Ho : tidak ada pengaruh signifikan dari variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen H a : ada pengaruh signifikan dari variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen.

   Uji Koefisien Determinasi Parsial (Koefisien Beta Standardized)

  Koefisien determinasi parsial adalah suatu analisis untuk mengetahui pengaruh 1 (satu) variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Simbolnya : r

  2

  , koefisien determinasi parsial berfungsi untuk mengetahui seberapa besar pengaruh secara parsial per sub variabel X terhadap Y, maka dapat diketahui dengan cara mengkalikan nilai standardized coefficients beta dengan zero order, yang mengacu pada hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 20.

  Apabila masing-masing koefisien variabel independen distandarisasi terlebih dahulu, maka akan diperoleh koefisien yang tidak ada konstantanya karena garis regresi melewati titik pusat (titik organ). Standardized beta dapat digunakan unutuk mengeliminasi ukuran unit (kg, cm, liter dsb) yang berbeda dari masing- masing variabel independen. Rumus koefisien determinasinya yang dikemukakan oleh gujarati (2008:172) adalah sebagai berikut :

  Keterangan: Β

  = Beta (nilai standardized coefficients) Zero order = matrik korelasi variabel bebas dengan variabel terikat Dimana apabila : Kd = 0, berarti pengaruh variabel X terhadap variabel Y, lemah Kd = 1, berarti pengaruh variabel X terhadap variabel Y, kuat

  SIMPULAN

  Dari beberapa variabel independen yang diteliti pengaruhnya terhadap harga saham menunjukkan tidak semua variabel independen perpengaruh terhadap harga saham. Dalam penelitian ini laba akuntansi arus kas aktifitas operasi (X1) secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham (Y), sedangkan arus kas aktifitas investasi (X2) dan arus kas aktifitas pendanaan (X3) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham (Y).

  Kemampuan variabel bebas dalam persamaan regresi untuk menjelaskan besarnya variasi yang terjadi dalam variabel terikat dapat dilihat dari nilai R

  2

  . nilai R

  2

  persamaan regresi adalah dari Variabel laba akuntansi arus kas operasi (X1) terhadap harga saham (Y), yaitu Kd = (-0,519) x (-0,643) = 0,334 atau 33,4%. Artinya secara parsial variabel laba akuntansi arus kas operasi (X1) memberikan pengaruh sebesar 33, 4% terhadap harga saham (Y). Selanjutnya, koefisien determinasi parsial dari variabel laba akuntansi arus kas investasi (X2) dan laba akuntansi arus kas pendanaan (X3) terhadap nilai harga saham (Y) yaitu Kd = 1,034 x 0,897 = 0,927 atau 92,7%. Artinya secara parsial laba akuntansi arus kas investasi (X2) dan laba akuntansi arus kas pendanaan (X3) memberikan pengaruh sebesar 92,7% terhadap harga saham (Y).

  Dari ketiga variabel yang terdiri dari laba akuntansi arus kas operasi (X1) mempunyai nilai koefisien determinasi parsial sebesar 0,334 dan tingkat signifikansinya sebesar 0,007. Sedangkan laba akuntansi arus kas investasi (X2) dan laba akuntansi arus kas investasi (X3) mempunyai nilai koefisien determinasi parsial sebesarn 0,927 dan tingkat signifikansinya sebesar 0,002. Berdasarkan hasil uji statistik maka laba akuntansi arus kas operasi (X1) memiliki pengaruh yang dominan terhadap harga saham karena dari hasil uji statistik variabel laba akuntansi arus kas operasi (X1) memiliki pengaruh yang dominan yaitu 0,927 atau 92,7%, dibandingkan dengan laba akuntansi arus kas investasi (X2) ataupun laba akuntansi arus kas investasi (X3)

  SARAN

  Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah :

  1. Bagi investor dan calon investor dalam melakukan investasi sebaiknya memperhatikan informasi dalam laporan keuangan, khususnya laporan laba rugi dan laporan arus kas sebagi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi, sehingga dapat memberikan keuntungan.

2. Bagi emiten dan calon emiten sebaiknya mempublikasikan laporan keuangan secara

  continue sehingga informasi yang diperoleh pemakai informasi laporan keuangan lebih luas dan mudah di dapat.

  3. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian dengan menambah variabel-variabel lain yang sekiranya dapat digunakan sebagai prediktor harga saham.adapun variabel-variabel yang dapat digunakan meliputi : faktor-foktor ekonomi, seperti : Inflasi, perubahan Kurs, tingkat suku bunga serta pengumuman laba akuntansi jug dapat digunakan sebagai prediktor harga saham. Selain itu contoh penelitian yang lebih luas dan membaginya dalam sektor tertentu seperti sektor industri, keuangan, dan disarankan untuk penelitian selanjutnya menggunakan alat analisis yang berbeda dengan sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

  Adiliawan, Novy 2014, Pengaruh Komponen Arus Kas dan Laba Kotor Terhadap

  Harga Saham ( Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia , Skripsi, Universitas Diponeoro, Semarang.

  Hamzah, Muhammad 2014, Pengaruh Arus Kas dan Laba Terhadap Harga Saham, Skripsi, Universitas Negeri Malang, Malang. Harapan, Sofyan Syafri 2013, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta. Harapan, Sofyan Syafri 2013, Teori Akuntansi, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta. Haryono, Yusuf 2005, Dasar-Dasar Akuntansi, jilid I, STIE YKPN, YOGYAKARTA. Hery 2012, Teori Akuntansi, Kencana Prenada Media Group, Jakarta. Ikatan Akuntansi Indonesia 2012, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta. Kieso, Donald E., Weygandt, Jery J. And Kimmel, Paul D 2011, Accounting Priciples.

  Edisi 7. Buku 2, Salemba Empat, Jakarta. Kusno, Joko 2010, Perubahan Arus Kas dan Laba Akuntansi Terhadap Return Saham

  (Studi Empiris Pada Perusahaan Keuangan yang Go Public di Bursa Efek Jakarta), Tesis, Universitas Diponogoro, Semarang. Lisan, Fashihul Faris 2012, Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham

  dengan Persistensi Laba Sebagai Variabel Intervening, Skripsi, Sekolah Tinggi Ekonomi Perbanas, Surabaya.

  Meythi, 2012, Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham dengan Persistensi

  Laba Sebagai Variabel Intervening,

  simposium nasional akuntansi 9 ( Padang ), K-AKPM 01, hal 1-21. Octaviani, Firly 2010, Analsis Pengaruh Pengumuman Laba Terhadap Harga Saham di

  Bursa Pada Industri Pertambangan dan Mineral Lainnya, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol.1 No.01, April 2007: 19-20.

  Rudianto 2011, Pengantar Akuntansi, Erlangga, Jakarta. Sadeli, M.Lili 2008, Dasar-Dasar Akuntansi, Bumi aksara, Jakarta.

  Sarwono, Jonathan 2012, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Graha Ilmu, Yogyakarta. Simamora, Henry 2006, Akuntansi basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Selemba Empat, Jakarta. Stice, Skousen 2012, Accounting Intermediate, Edisi Keenam Belas, Selemba Empat, Jakarta. Sugiyono 2012, Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan R & D) Alfabeta, Bandung. Sumiyana, 2011, Pengumuman Laba Terhadap Reaksi Pasar Modal (Studi Empiris

  Bursa Efek Indonesia 2004-2006 ), Jurnal Manajemen Teori dan Terapan, Tahun 1, No.3.

  Widiatmojo, Sawidji 2010, Cara Sehat Investasi pasar modal