Pengembangan Aplikasi Manajemen Pra Lelang (Studi Kasus: PT Pertamina EP)

  

Vol. 2, No. 12, Desember 2018, hlm. 6186-6194 http://j-ptiik.ub.ac.id

Pengembangan Aplikasi Manajemen Pra Lelang

(Studi Kasus: PT Pertamina EP)

1 2 3 Fathania Fadilla , Himawat Aryadita , Satrio Agung Wicaksono

  Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 1 2 3 Email: fathaniadilla@gmail.com, himawat@ub.ac.id, satrio@ub.ac.id

  

Abstrak

  Untuk mendapatkan sebuah dokumen lelang yang valid pada proses lelang PT Pertamina EP maka dilakukan proses pemeriksaan dokumen pra lelang oleh divisi pengadaan. Divisi pengadaan perlu mendapatkan informasi terkait status dan riwayat pemeriksaan dokumen pra lelang. Pengaju dokumen pra lelang juga membutuhkan informasi terkait status dokumen pra lelang yang diajukan nya. Penelitian ini berusaha menyelesaikan masalah melalui pengembangan sistem yang mampu mempermudah proses pemeriksaan dokumen pra lelang. Sistem dibuat dengan menggunakan kerangka kerja CodeIgniter dan menggunakan Javascript untuk fitur pendukung sistem. Penelitian ini menggunakan pendekatan Waterfall untuk mendapatkan kebutuhan pengguna pada awal proses pengembangan sistem. Penelitian diawali dengan studi literatur untuk mendapatkan pemahaman terkait penelitian yang dilakukan. Tahap selanjutnya adalah Analisis Proses Bisnis dan Kebutuhan Sistem, Perancangan Sistem, Implementasi Sistem, dan Pengujian Sistem. Untuk keperluan pembangunan Aplikasi Manajemen Pra Lelang, dihasilkan 2 model proses bisnis as-is proses bisnis, 2 model proses bisnis to-be, dan 14 kebutuhan fungsional untuk memahami proses bisnis yang sedang berjalan dan memberikan solusi dari permasalahan pada proses bisnis yang sedang berjalan. Hasil dari pengujian black box menunjukkan bahwa Aplikasi Manajemen Pra Lelang telah berjalan dengan baik, karena tidak ditemukan error pada proses pengujian. Hasil dari pengujian User Acceptance

  

Testing menunjukkan bahwa Aplikasi Manajemen Pra Lelang telah memenuhi kebutuhan pengguna,

karena presentase dari akumulasi jawaban yang diberikan responden lebih besar dari 50%.

  Kata Kunci: pra lelang, Aplikasi Manajemen Pra Lelang, codeigniter, dokumen, pengadaan, unit.

  

Abstract

In order to get a valid pre bidding document of prebidding process at PT Pertamina EP, procurement

division held a pre bidding document inspection process . Procurement Division needs some

information regarding to pre bidding document status and history . The one who proposed the

document also need some information regarding to status of their document. This research is trying to

fulfill their needs by providing a system that can simplify pre bidding inspection process. This system

is built using CodeIgniter framework and Javascript for some additional features. Waterfall approach

is chosen in order to get user’s needs at the beginning of development process. This research begins

with the study of literature in order to get deep understanding related to the research. The next step is

Analysis of Business Process and System Requirements, System Planning System Implementation, and

System Testing. Two as-is business processes, 2 to-be business processes, and 14 functional

requirements is produced in order to get the concept of existing business processes, give the solution

for the problem, and give the basic guideline for development process. The result of black box testing

showed that Pre Bidding Management Application has run properly, because there’s no error at the

testing process. The result of User Acceptance Testing showed that Pre Bidding Management

Application has fulfilled th e user’s needs, because the percentage of the total score from the user’s response is greater than 50%.

  

Keywords: pre bidding, Pre Bidding Management Application, codeigniter, document, procurement,

unit.

  Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya

6186

1. PENDAHULUAN

Gambar 3.1. Metode penelitian ini dimulai dengan studi literatur untuk mendapatkan

  Selesai

  Pengujian Kesimpulan & Saran Mulai

  Studi Literatur Analisis Proses Bisnis & Kebutuhan Sistem Perancangan Sistem Implementasi

  Analisis kebutuhan dilakukan untuk mendapatkan kebutuhan pengguna, kebutuhan fungsional sistem, dan fitur produk pada sistem. Perancangan dilakukan untuk mendapatkan

Gambar 2.1 Metodologi Penelitian

  pemahaman terkait penelitian yang dilakukan. Analisis proses bisinis dilakukan untuk mendapatkan pemahaman terkait proses bisnis dan permasalahan terkait proses bisnis yang sedang berjalan melalui wawancara dengan pemangku kepentingan pada perusahaan, dan pemodelan proses bisnis dilakukan untuk memberikan solusi yang dapat diberikan dalam bentuk pemodelan proses bisnis yang baru dengan menggunakan BPMN (Business Process Model Nation) .

  Pada proses lelang dibutuhkan dokumen lelang yang valid, untuk mendapatkan dokumen yang valid maka dibutuhkan proses pemeriksaan dokumen pra lelang sebelum memasuki proses lelang yang sesungguhnya. Pemeriksaan dokumen pra lelang pada PT Pertamina EP dilakukan oleh divisi pengadaan.

  Pada proses pemeriksaan dokumen pra lelang, diperlukan beberapa informasi terkait dokumen pra lelang. Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Cahyo, dari bagian

  2. METODOLOGI PENELITIAN

  Pada penelitian ini, dilakukan pengujian sistem untuk memastikan apakah sistem dapat berjalan sesuai harapan pengguna.

  Penelitian yang dijalankan menggunakan pendekatan Waterfall untuk mendapatkan kebutuhan pengguna diawal, sehingga tidak terjadi banyak perubahan yang signifikan pada proses pengembangan aplikasi (Sommerville, 2011). Proses analisis, perancangan, dan pembangunan sistem menggunakan pendekatan berorientasi objek, sehingga proses analisis, perancangan, dan pembangunan aplikasi dapat dilakukan dengan cepat, fleksibel, dan mudah dalam hal pemeliharaan (Sommerville, 2011).

  Oleh karena itu dibutuhkan suatu aplikasi yang dapat berguna dalam proses pemeriksaan dokumen pra lelang, dengan harapan Aplikasi Manajemen Pra Lelang dapat meningkatkan efisiensi anggaran lelang dan kecepetan kegiatan pemeriksaan dokumen pra lelang .

  Jika unit kerja ingin membatalkan dokumen pra lelang, maka unit kerja dapat langsung membatalkan dokumen pra lelang tanpa persetujuan pemeriksa dokumen atau divisi pengadaan, sehingga seringkali dana lelang yang sudah terlanjur dianggarkan tidak dapat digunakan karena dokumen pra lelang dibatalkan tanpa persetujuan.

  yaitu tidak adanya informasi terkait status dokumen yang sedang diperiksa, sehingga unit kerja hanya dapat mengetahui hasil pemeriksaan dokumen pra lelang hanya jika dokumen selesai diperiksa dan tidak ada kepastian terkait waktu pemeriksaan. Selain itu, dalam proses pemeriksaan dokumen pra lelang, seorang pemeriksa dokumen yang ingin melanjutkan proses pemeriksaan dokumen pra lelang tidak dapat mengetahui bagian dokumen yang telah diperiksa oleh pemeriksa sebelumnya, sehingga dapat terjadi pemeriksaan suatu bagian dokumen secara berulang.

  Internal Support , didapatkan beberapa masalah,

  Penelitian ini dilakukan berdasarkan beberapa tahapan pada diagram alur metodologi penelitian. Diagram alur metodologi penelitian digambarkan pada rancangan perilaku sistem dan struktur data yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem, perancangan dilakukan dengan metode UML (Unified Modeling Language). Implementasi dilakukan untuk mendapatkan hasil nyata sistem dengan menggunakan pemrograman berorientasi objek dan framework CodeIgniter. Pada tahap akhir pengembangan, tahap pengujian dilakukan untuk memastikan apakah sistem mampu menyelesaikan masalah pengguna dengan menggunakan teknik pengujian black box dan User Acceptance Testing .

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

  3.1. Analisis Proses Bisnis dan Kebutuhan Gambar 3.2 Pembatalan dokumen (as-is) Sistem

Gambar 3.1 merupakan proses bisnis

  as-is pemeriksaan dokumen pra lelang. Pada

  Pada analisis dan pemodelan proses bisnis proses bisnis tersebut, jenis task masih bersifat dilakukan analisis terkait proses bisnis as-is

  manual task sehingga aliran informasi tidak

  atau proses bisnis yang sedang berjalan dalam dapat berjalan dengan baik. Selain itu, pada perusahaan, kemudian didapatkan permasalahan pemeriksaan dokumen pra lelang, pemeriksa terkait proses bisinis yang sedang berjalan. tidak mendapatkan riwayat pemeriksaan

  Setelah menemukan permasalahan pada proses dokumen untuk melihat bagian dokumen yang bisnis as-is, maka diberikan solusi untuk terakhir di periksa untuk melanjutkan permasalahan dalam bentuk proses bisnis pemeriksaan dokumen pra lelang. usulan (to-be).

  mesi operas waktu(me n i nit)

  1

  5

  10

  4

  12

  4

  16

  2

  3

  18

  4

  20 Gambar 3.1 Pemeriksaan dokumen pra lelang (as-is) Proses bisnis dimulai pada saat bagian

  unit membuat dokumen PR dan mencetak

  dokumen PR, kemudian dokumen tersebut di serahkan pada bagian pengadaan untuk diperiksa dan hasil pemeriksaan dokumen diserahkan kembali ke bagian unit. Jika terdapat kesalahan, bagian unit harus memperbaiki dokumen dan menyerahkan kembali dokumen ke bagian pengadaan. Namun jika tidak terdapat kesalahan maka dokumen dapat langsung ditanda tangani. Gambar 3.2 merupakan proses bisnis as-is membatalkan dokumen pra lelang. Pada proses bisnis tersebut, pembatalan dokumen pra lelang dilakukan secara langsung oleh pengaju dokumen tanpa persetujuan dari pemeriksa dokumen pra lelang.

Gambar 3.3 merupakan proses bisnis

  to-be pemeriksaan dokumen pra lelang, proses

  bisnis ini merupakan proses bisnis usulan untuk memberikan solusi pada permasalahan yang muncul pada proses bisnis as-is pemeriksaan dokumen pra lelang. Proses pemeriksaan dokumen pra lelang dilakukan melalui Aplikasi Manajemen Pra Lelang, proses pemeriksaan dokumen dimulai dari pengunggahan dokumen pra lelang hingga penerbitan hasil pemeriksaan dokumen pra lelang.

  Proses pemeriksaan dokumen dimulai ketika bagian unit mengunggah dokumen pra lelang ke Aplikasi Manajemen Pra Lelang, kemudian dokumen diperiksa oleh bagian pengadaan.

Gambar 3.3 Pemeriksaan dokumen pra lelang to-be)Gambar 3.4 Pembatalan dokumen pra lelang (to-be) Setelah memeriksa dokumen, bagian Tabel 3.1 Kebutuhan Fungsional(lanjutan) pengadaan megirim hasil pemeriksaan dokumen SRS-F-03-3 Membuat riwayat melalui sebuah tautan pemberitahuan. Bagian pemeriksaan dokumen yang menerima tautan tersebut dapat

  SRS-F-03-4 Menampilkan riwayat memperbaiki dokumen PR jika terdapat pemeriksaan dokumen kesalahan, jika tidak terdapat kesalahan bagian

  SRS-F-04-1 Mengirim pesan user dapat langsung mencetak dokumen dan

  unit

  SRS-F-04-2 Mengirim email menandatangani nya. pemberitahuan

Gambar 3.4 merupakan proses bisnis to-be

  SRS-F-05-1 Menampilkan presentase pembatalan dokumen pra lelang, proses bisnis jumlah pembatalan ini memberikan solusi pada permasalahan yang dokumen yang dilakukan muncul pada proses bisnis as-is pembatalan

  unit

  dokumen pra lelang. Proses pembatalan SRS-F-06-1 Membatalkan dokumen pra dokumen pra lelang dilakukan melalui Aplikasi lelang

  Manajemen Pra Lelang sebelum masuk ke sistem MySAP, sehingga pemeriksaan

  3.2. Perancangan Sistem

  dokumen dilakukan melalui persetujuan Perancangan sistem meliputi perancangan pemeriksa dokumen pra lelang.

  use case diagram, use case scenario, activity

  Proses bisnis pembatalan dokumen dimulai

  diagram, UML class diagram, sequence

  saat bagian unit mengajukan pembatalan

  diagram, algoritma, pemodelan basis data, dan

  dokumen, kemudian bagian pengadaan perancangan antarmuka. Hasil dari perancangan mendapatkan informasi terkait pengajuan sistem digunakan sebagai petunjuk dalam pembatalan melalui aplikasi, kemudia bagian pengembangan sistem. pengadaan mengambil keputusan pembatalan

  Use case diagram pada Aplikasi

  dokumen pra lelang. Jika pembatalan dokumen Manajemen Pra Lelang yang digunakan untuk disetujui maka dokumen dihapus dari tabel menggambarkan interaksi antara pengguna dokumen pra lelang, namun jika pembatalan dengan sistem. tidak disetujui, maka bagian pengadaan mengirim pemberitahuan kepada bagian unit.

  Bagian unit yang mengajukan pembatalan akan mendapatkan skor tambahan untuk pembatalan dokumen. Bagian pengadaan dapat menggunakan skor tersebut untuk mendukung keputusan pembatalan dokumen pra lelang yang selanjutnya.

  Analisis kebutuhan fungsional menjelaskan kebutuhan pengguna yang akan di implementasikan pada Aplikasi Manajemen Pra Lelang.

Tabel 3.1 Kebutuhan Fungsional

  Kode Kebutuhan Lengkap Persyaratan Fungsional

  SRS-F-01-1 Login Pengguna SRS-F-01-2 Menampilkan halaman utama SRS-F-02-1 Membuat akun pengguna SRS-F-02-2 Ubah akun pengguna SRS-F-02-3 Hapus akun pengguna SRS-F-02-4 Mengedit profile

Gambar 3.5 Activity Diagram

  SRS-F-03-1 Meng unggah dokumen SRS-F-03-2 Mengunduh dokumen

Tabel 3.2 Implementasi Class

  5 Models DetailPrebiddi ng Model_detailPrebid ding.php

Gambar 3.7 Antarmuka halaman utama level pengguna unit

  No Jenis Kelas Nama Kelas Nama File Sistem

  1 Controller Upload_Prebi dding upload_prebidding. php

  2 Controller PrebiddingFil e prebiddingFile.php

  3 Controller Prebidding prebidding.php

  4 Models Prebidding Model_prebidding.p hp

  6 Models Upload Model_upload.php

  merupakan antarmuka rincian dokumen pra lelang yang diunggah unit.

  7 Models Revision Model_revision.php

  8 View File HTML form_upload.php

  9 View File HTML prebiddingList.php

  10 View File HTML checkPrebidding.ph p

  11 View File HTML prebidding_file.php

  12 View File HTML updatePrebidding.p hp

Gambar 3.6 Antarmuka halaman utama level pengguna administratorgambar 3.7 merupakan antarmuka halaman utama untuk level pengguna unit. Gambar 3.8

  Pemodelan activity diagram menggambarkan aliran kerja sistem. Gambar 3.5 merupakan activity diagram dari proses membuat riwayat pemeriksaan dokumen pra lelang. Aliran kerja pada proses membuat riwayat pemeriksaan dokumen pra lelang dimulai saat sistem menampilkan halaman utama, kemudian pengguna memilih menu dokumen pra lelang, sistem menampilkan dokumen pra lelang dan rincian pra lelang, pengguna mengisi riwayat pemeriksaan dokumen dan memilih tombol simpan, dan sistem akan menyimpan riwayat pemeriksaan dokumen pra lelang.

  Implementasi sistem merupakan hasil nyata dari perancangan sistem. Tahap implementasi dilakukan dengan mengimplementasikan hasil perancangan ke dalam kode pemrograman. Implementasi dilakukan dengan menggunakan framework

  Pengembangan aplikasi dilakukan dengan menggunakan framework CodeIgniter sehingga teradapat 3 class diantaranya model,

  view, dan controller. Class diagram Controller

  menggambarkan beberapa class controller yang memiliki beberapa fungsi untuk memanggil

  class view dan model. Class diagram controller

  pada Aplikasi Manajemen Pra Lelang terdiri dari 11 class, sedangkan class diagram model merupakan class yang memiliki beberapa fungsi untuk menjalankan query yang berfungsi untuk memanggil data yang ada pada database.

  Class diagram model pada Aplikasi Manajemen Pra Lelang terdiri dari 6 class.

  CodeIgniter

  level pengguna administrator. Sedangkan

  . Pada framework CodeIgniter terdapat 3 jenis class, diantaranya model, view, dan controller. Tabel 3.2 merupakan class yang di implementasikan pada Aplikasi Manajemen Pra Lelang.

  Pada Aplikasi Manajemen Pra Lelang, terdapat 3 jenis antarmuka yang berbeda. Antarmuka tersebut dibedakan berdasarkan

  level pengguna yang login, level pengguna

  tersebut diantaranya procurement yang berperan sebagai pemeriksa dokumen, unit yang berperan sebagai pengaju dokumen, dan

  administrator yang berperan sebagai pengelola

  data pengguna. Perbedaan antarmuka pada Aplikasi Manajemen Pra Lelang terdapat pada menu yang ditampilkan pada antarmuka halaman utama aplikasi. Gambar

  3.6 merupakan antar muka halaman utama untuk

3.3. Implementasi Sistem

  Dari seluruh tahapan penelitian dihasilkan hasil penenelitian yang dapat disimpulkan menjadi:

Gambar 3.8 Antarmuka rincian dokumen pra lelang

  1. Berdasarkan hasil wawancara dengan

  4. KESIMPULAN

  Pra Lelang telah memenuhi kebutuhan pengguna. Dari hasil yang didapatkan pada pengujian UAT juga didapatkan presentase 94% pada aspek kegunaan, sehingga dapat dikatakan aplikasi berguna untuk proses pemeriksaan dokumen pra lelang.

3.4. Pengujian Sistem

  Pengujian Aplikasi Manajemen Pra Lelang menggunakan 2 teknik pengujian, diantaranya pengujian black box dan User

  pemangku kepentingan terkait kebutuhan fungsional, didapatkan beberapa kebutuhan fungsional, sebagai berikut :

  • Mengunggah dokumen

  • Mengunduh dokumen

  • Mengirim chat
  • Mengirim email
  • Melihat riwayat pemeriksaan dokumen
  • Mengirim permintaan pembatalan dokumen
  • Mengirim chat
  • Mengirim email 2.

  • Use Case Scenario Mengunggah Dokumen Pra Lelang, Use Case

Gambar 3.9 Nilai Rata-rata Total Kepuasan

  Dokumen Pra Lelang, Activity Diagram Mengunduh Dokumen Pra Lelang,

  K o n ten M o d u l E le men M u lti me d ia N a vi g a si Ke gu na an 1 2 3 4 5 Nilai Rata-rata Total Kepuasan Pengguna

  0%20%40%60%80% 100% Konten jelas Konten mudah dipahami Konten berhubungan dengan pra lelang Konten menarik Modul data pengguna Modul dokumen pra lelang Jenis font Ukuran font Kesesuaian tombol Kesesuaian warna Kemudahan Navigasi Navigasi jelas dan ringkas Jumlah tombol/tuatan layak Tautan konsisten Tautan mudah diakses Aplikasi berguna untuk pemeriksaan…

  Lelang mendukung penyelesaian masalah otomatisasi proses pemeriksaan dokumen pra lelang, sehingga proses pemeriksaan dokumen pra lelang dapat menjadi lebih efektif dan efisien.

  Diagram Mengunduh Dokumen Pra

  Dokumen Pra Lelang, dan Sequence

  Sequence Diagram Mengunggah

  Scenario Mengunduh Dokumen Pra

  Email , Activity Diagram Mengunggah

  Lelang, Use Case Scenario Mengirim Pesan, Use Case Scenario Mengirim

  Pengguna Pengujian User Acceptance Testing dilakukan dengan memberikan skenario pengujian pada responden. Skenario pengujian berisi beberapa pekerjaan yang harus dilakukan pada Aplikasi Manajemen Pra Lelang. Setelah melakukan pengujian, responden mengisi kuesioner yang terdiri dari 16 pertanyaan yang mewakili 5 aspek, yaitu aspek konten, modul, elemen multimedia, navigasi, dan kegunaan.

  Acceptance Testing . Pengujian black box

  menggunakan 6 kasus uji. Pengujian black box dilakukan untuk memastikan apakah sistem berjalan tanpa adanya error. Sedangkan pengujian User Acceptance Testing dilakukan untuk memastikan bahwa sistem berjalan sesuai dengan harapan pengguna.

  • Use Case Scenario Membuat Riwayat Pemeriksaan Dokumen Pra Lelang, Melihat Riwayat Pemeriksaan Dokumen Pra Lelang, Activity Diagram Membuat Riwayat Pemeriksaan Dokumen Pra Lelang, Activity Diagram Melihat Riwayat Pemeriksaan
  • Use Case Skenario Membatalkan Dokumen Pra Lelang, Activity Diagram Membatalkan Dokumen Pra Lelang, dan Sequence Diagram Membatalkan Dokumen Pra Lelang mendukung penyelesaian masalah pembatalan dokumen yang dilakukan secara sepihak, sehingga bagian pengadaan dapat mengambil keputusan pembatala dokumen pra lelang.

  Seluruh pertanyaan pada masing- masing aspek memiliki presentase diatas 50%, sehingga dapat dikatakan Aplikasi Manajemen

Gambar 3.9 merupakan hasil pengujian User Acceptance Testing .

  Berdasarkan hasil perancangan Aplikasi Manajemen Pra Lelang, beberapa perancangan yang mendukung implementasi Aplikasi Manajemen Pra Lelang untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut:

  • Fitur unggah dokumen, unduh dokumen, kirim email, dan kirim chat mengotomatisasi proses pemeriksaan dokumen pra lelang, sehingga pemeriksaan dokumen dapat menjadi lebih efektif dan efisien.
  • Fitur lihat riwayat pemeriksaan dokumen memberikan informasi terkait bagian dokumen yang diperiksa oleh pemeriksa.
  • Fitur kirim permintaan pembatalan dokumen memberikan informasi kepada bagian pengadaan terkait pembatalan dokumen yang dilakukan oleh unit, sehingga bagian pengadaan dapat mengambil keputusan pembatala dokumen pra lelang.

  And Design In Organization. International

  Columbus, Ohio: W.J. Gilmore, LLC

  Computer and Mobile Computer , Vol. 3 Gilmore, W.J., 2009. Easy PHP Websites.

  Ghuman, S.S., 2014. Software Testing Techniques. International Journal of

  Science and Engineering (i-USEr)

  Ghazali, M., 2014. User Centered Design Practices in Healthcare: A Systematic Review. International Conference on User

  Informatica . Vol. IV fasc. I-2006

  Fortis, A., 2006. Business Process Modeling Notation- An Overview.Anale.Seria

  Management

  Forkman, S., 2016. Supplier Relationship Management Capability : a Qualification dan Extension. Industrial Marketing

  Fundamental of Database Systems Sixth Edition . Addison-Wesley

  Elmasri, R. & Navathe, S.B., 2010.

  The Unified Modeling Language User Guide . Addison Wesley

  Booch, G., Rumbaugh J. & Jacobson, I., 1998.

  Journal of Innovative Research in Science, Engineering and Technology , Vol. 2

  Bantuan Penderita Buta Warna : Desain Antarmuka Pengguna, Sistem Tes Buta warna dengan Ishihara, danTransformasi Warna pada Sistem Realitas Tertambah. S1. Universitas Indonesia. Ashwini & Amardeep, 2013. Process Analysis

  Dokumen Pra Lelang, dan Sequence

  Sedangkan, pada hasil implementasi Aplikasi Manajemen Pra Lelang, beberapa masalah pada penelitian ini dapat diselesaikan melalui beberapa fitur:

  Berlin, Oxford: IOS Press Andansari, P.A., 2012. Sistem informasi pengkajian stok ikan (Studi Kasus : Ikan

  Studies in Health Technology and Informatics . Volume 95. Amsterdam,

  Ammenwerth, E., Kaiser, F., Wilhelmy, I. & Hofer, S., 2003. Evaluation of User Acceptance of Information Systems in Health Care – the value of questionnaires -.

  Amelia, N.L., 2011. Analisis dan desain Data Warehouse pada perusahaan asuransi syariah (studi kasus : PT. Asuransi Takaful Umum). S1. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

  Adi, S., 2014. Strukturisasi Entity Relationship Diagram dan Data Flow Diagram berbasis Business Event-Driven. Journal Binus

  5. DAFTAR PUSTAKA

  Kurisi Nemipterus japonicus, Bloch 1791 di perairan Selat Sunda yang didaratkan di PPP Labuan, Pandeglang, Banten). S1. Institut Pertanian Bogor. Ananto, B.S., 2011. Implementasi Sistem

  Diagram Melihat Riwayat Pemeriksaan

  Dokumen Pra Lelang mendukung penyelesaian masalah informasi terkait bagian dokumen yang terakhir diperiksa, sehingga pemeriksa dapat mengetahui bagian dokumen yang terakhir diperiksa.

3. Berdasarkan pengujian blackbox yang

  dilakukan sebelum pengujian User

  Acceptance Testing , pengujian dikatakan

  berhasil karena tidak ditemukan error dan semua fitur pada aplikasi berjalan sesuai harapan. Sedangkan pada pengujian User

  Acceptance Testing yang dilakukan oleh 6

  orang responden menghasilkan nilai lebih dari 50% pada setiap pertanyaan, sehingga aplikasi dikatakan telah sesuai dengan harapan pengguna. Selain itu, pada aspek kegunaan didapatkan presentase 94%, sehingga dapat dikatakan aplikasi beguna untuk proses pemeriksaan dokumen pra lelang.

  [online] Tersedia di: < https://www.amazon.com/Easy-PHP- Websites-ZendFramework- ebook/dp/B004RVNL3G/> [Diakses 28 Oktober 2017]

  Engineering Hebei University of Technology

  Punjab Institute Of Agriculture Marketing, 2011. Sampling Techniques [online] Tersedia di: < http://piam.punjab.gov.pk/> [Diakses 6 April 2018]

  Reenska. T., 1979. Model-View-Controller [online] Tersedia di : < https://heim.ifi.uio.no/~trygver/themes/mv c/mvc-index.html> [Diakses 28 Oktober 2017]

  Riccardi, 2002.Data Modeling with Entity- Relationship Diagrams.Chapter 4. Rubin, J., 2008. Handbook of Usability Testing,

  Second Edition: How to Plan, Design, and Conduct Effective Tests . Wiley Publishing, Inc

  Saputra, D.M., 2011. Pengembangan Sistem Informasi Kepegawaian “SIMPEG” (studi kasus: Badan Litbang dan Diklat Kemetrian Agama). S1. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

  Shi, H., Yin, H. & Wei, L., 2016. A Dynamic Novel Approach For

  Bid/ No‑Bid Decision‑Making. China: School of Civil

  Sommerville, I., 2011. Software engineering.

  [Online] Tersedia di : http://www.omg.org/spec/BPMN/2.0/ [Diakses 27 Oktober 2017]

  9th ed. London: Addison-Wesley. Sunindyo, W., Hendradjaya, B., Saptawati,

  G.A.P. & Widagdo, T.E., 2014. Document Tracking Technology to Support Indonesian Local E-Governments. IFIP

  International Federation for Information Processing 2014 .

  Weske, M., 2012. Bussiness Process

  Management Concepts, Languages, Architectures

  Zhou, P., 2012. Research on the Accounting Supervision Management in Bidding and Tendering for Enterprise Materials Supplies. School of Management,

  Xihua University, Chengdu [online]

  Tersedia di: <www.elsevier.com/locate/procedia> [Diakses

  Pertamina EP, 2009. Tentang PEP [online] Tersedia di: < https://pep.pertamina.com/> [Diakses 12 Agustus 2017]

  Process Model and Notation (BPMN)

  Glenn E. Krasner, Stephen T. Pope,. 1988.A Cookbook for Using The Model-View Controller User Interface Paradigm in Smalltalk-80. Journal of Object-Oriented

  Isaias, P. & Issa, T., 2015. High Level Models and Methodologies for Information Systems. New York: Springer Science+Business Media

  Programming , vol. 1, no. 3, 1988, pp. 26-

  49 Hamzah, A.A., 2013. Analisis Kualitatif Tampilan Visual Pada Situs E-Learning.

  ITB J. Vis. Art & Des

  Hunter, M.G., 2010. Strategic Information

  Systems: Concepts, Methodologies, Tools, and Applications . Volume I. New York:

  Information Science Reference. International Software Testing Qualifications

  Board, 2018. Certified Tester Foundation

  Level Syllabus, Version 2018

  J. Anacleto and S. Fels., 2014. Lessons From

  Object Management Group, 2011. Bussiness

  ICT Design Of A Healthcare Worker- Centered System For A Chronic Mental Care Hospital

  Khan, H.U. & Javed, A., 2017. E-Filing System for Government Offices. Pakistan :

  Technical Journal, University of Engineering and Technology (UET)

  Taxila, Vol. 22 No. I-2017. Mohd, C.K.N.C.K. & Shahbodin, F., 2015.

  Personalized Learning Environment: Alpha Testing, Beta Testing & User Acceptance Test. World Conference on

  Technology, Innovation and Enrepreneurship

  Monk, E. & Wagner, B., 2013. Concepts in

  Enterprise Resource Planning . 4th ed : Course Technology.

  2 April 2018]