Pemberian dexpanthenol intraperitoneal menghambat penurunan jumlah sel leydig dan sel sertoli pada testis tikus putih (rattus norvegicus) galur wistar yang dipapar monosodium glutamate

  Open Access: http://ijaam-unud.org

Susianingsih Murni Hartati, Wimpie Pangkahila, I Gusti Made Aman (Pemberian dexpanthenol intraperitoneal...)

  jumlah sel Leydig tidak normal p<0.05 sedangkan data jumlah sel Sertoli berdistribusi normal p>0.05. Analisis komparatif jumlah sel Leydig menggunakan Mann-Whitney Test sedangkan analisis komparatif jumlah sel Sertoli menggunakan Independent-T Test. Hasil analisis menunjukkan ada perbedaan bermakna rerata jumlah sel Leydig maupun sel Sertoli antara kelompokP1 dan P2.

  Proses penuaan terjadi disertai dengan perubahan morfologis dan penurunan fungsi seluruh sel maupun organ di dalam tubuh. Penuaan yang dipercepat atau disebut sebagai penuaan dini dapat disebabkan oleh faktor eksternal seperti pola hidup dan diet yang tidak sehat, kebiasaan yang salah, polusi lingkungan, stres dan kemiskinan Faktor internal yang dapat berkontribusi antara lain radikal bebas, hormonal, proses glikosilasi, metilasi, apotosis, menurunnya imunitas dan faktor geneti Penuaan dini akibat radikal bebas makin banyak terjadi karena seringnya manusia terpapar faktor penyebab radikal bebas seperti polusi udara dan air, asap rokok, alkohol, obat tertentu, proses memasak, industrial solvent, ozon, hyperoxia, radiasi ionisasi dan ion logam berat . Akumulasi radikal bebas yang melebihi sistem pertahanan antioksidan tubuh akan menimbulkan stres oksidatif yang bersifat merusak sel dan organ tubu Salah satu bahan yang dapat menginduksi stres oksidatif adalah Monosodium Glutamate (MSG) yang sering ditambahkan dalam diet sehari- hari sebagai penyedap ras . MSG bersifat toksik terhadap sel berbagai organ termasuk sel testis dengan menimbulkan kerusakan oksidatif yang diperantarai oleh peningkatan produksi peroksida lipid yang merusak struktur membran dan integritas fungsional sehingga menyebabkan nekrosis seluler disertai penurunan kadar antioksidan jaringan yang

   PENDAHULUAN

  Corresponding Author: Susianingsih Murni Hartati; Program Magister Program Studi Ilmu Biomedik Kekhususan Anti Aging Program Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar; Email:

  Kata kunci : Dexpanthenol, MSG, jumlah sel Leydig, jumlah sel Sertoli

  pemberian Dexpanthenol intraperitoneal menghambat penurunan jumlah sel Leydig dan sel Sertoli pada testis tikus putih (Rattus norvegicus) galur Wistar yang dipapar Monosodium glutamate.

  Kesimpulan: Penelitian ini memberikan simpulan bahwa

  Hasil: Hasil uji Saphiro-Wilk menunjukkan distribusi data

  Studi Ilmu Biomedik Kekhususan Anti-Aging Program Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar 2 Department Andrologi dan Seksologi, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 3 Department Farmakologi, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

  MSG 4 g/kgBB tikus setiap hari dengan sonde. Percobaan berlangsung 14 hari, kemudian jaringan testis diambil untuk dibuat preparat dan dihitung jumlah sel Leydig dan sel Sertolinya.

  post test only control group design. Tikus sebanyak 32 ekor dibagi menjadi dua kelompok dengan setiap kelompok terdiri dari 16 ekor tikus. Kelompok pertama adalah Kelompok Kontrol (P1) yang diberi plasebo aquadest 2 x seminggu secara intraperitoneal. Kelompok ke-2 adalah Kelompok Perlakuan (P2) yang diberi Dexpanthenol 1000 mg/kgBB tikus 2 x seminggu secara intraperitoneal. Semua kelompok diberi

  Metode: Penelitian ini merupakan true experimental dengan

  kemampuan mekanisme pertahanan tubuh menimbulkan stres oksidatif yang merupakan salah satu penyebab penuaan dini pada organ testis. Dexpanthenol bekerja dengan meningkatkan kadar koenzim A, ATP dan glutation intrasel yang berperan dalam pertahanan dan perbaikan sel melawan stres oksidatif dan inflamasi. Tujuan penelitian ini adalah membuktikan bahwa pemberian Dexpanthenol intraperitoneal menghambat penurunan jumlah sel Leydig dan sel Sertoli pada testis tikus Wistar (Rattus norvegicus) yang dipapar Monosodium glutamate (MSG).

  Susianingsih Murni Hartati ABSTRAK Pendahuluan: Akumulasi radikal bebas yang melampaui

  E-JURNAL Indonesian Journal of Anti Aging Medicine Volume 2, Nomor 1, Januari - Juni 2018 : 9 - 13 Pemberian dexpanthenol intraperitoneal menghambat penurunan jumlah sel leydig dan sel sertoli pada testis tikus putih (rattus norvegicus) galur wistar yang dipapar monosodium glutamate

1 Program Magister Program

  Diterima : 28 Desember 2017 Disetujui : 24 Januari 2018 Diterbitkan : 27 Maret 2018

HASIL PENELITIAN

   .

METODE PENELITIAN

  Ada beberapa teori tentang mekanisme penurunan jumlah sel Leydig dan sel Sertoli akibat stres oksidatif pada pemberian MSG, yaitu efek lokal/langsung akibat reaksi kimia dengan glutamat atau secara tidak langsung disebabkan ketidakseimbangan hormon gonadotropin

  PEMBAHASAN

  alah 43,6, hasil ini lebih banyak daripada rerata jumlah sel Leydig P1 yang sebesar 26, 8. Rerata jumlah sel Sertoli pada Gambar 3, untuk P1 adalah 9,8 jauh lebih kecil daripada P2 yang menunjukan hasil sebesar 20, 9.

  

   Rerata jumlah sel Leydig P2 pad

  

  Hasil analisis menunjukkan ada perbedaan bermakna rerata jumlah sel Leydig maupun sel Sertoli antara Kelompok Kontrol dan Kelompok Perlakuan dengan p<0.05. Hasil dapat dilihat lebih jelas melalui histogram pad

  Open Access: http://ijaam-unud.org Susianingsih Murni Hartati, Wimpie Pangkahila, I Gusti Made Aman (Pemberian dexpanthenol intraperitoneal...)

  diperlukan dalam pertahanan antioksidan tubuh Antioksidan yang berada di dalam sel dalam jumlah besar dan menjadi first defense line dalam melawan radikal bebas adalah glutation tereduksi (GS . Selama ini penurunan

  

  Analisis komparatif jumlah sel Leydig menggunakan Mann-Whitney Test sedangkan analisis komparatif jumlah sel Sertoli menggunakan Independent-T Test seperti yang disajikan pada

   ).

  Kerusakan jaringan testis akibat pemberian MSG pada penelitian ini nampak pada gambaran histologis testis kelompok kontrol yang menunjukkan adanya vakuola di interstitial, disorganisasi sel spermatogenik, berkurangnya jumlah sel Leydig dan sel Sertoli, terlepasnya sel germinal dari lamina basalis, lamina basalis menjadi irregular dan sebagian mengalami disintegrasi (Gambar 1). Gambaran tersebut menguatkan hasil penelitian-penelitian sebelumnya . Gambaran histologis testis setelah pemberian Dexpanthenol 1000 mg/kgBB tikus 2 kali setiap minggu selama 14 hari mengalami perbaikan dengan minimalnya vakuola di jaringan interstitial, sel spermatogenik terorganisasi lebih baik, jumlah sel Leydig dan Sertoli lebih banyak, sel germinal yang terlepas dari lamina basalis berkurang, lamina basalis lebih regular dan intak dibandingkan kelompok kontro

  Dexpanthenol yang digunakan berupa solusi dengan merek dagang Dexenol yang berisi 1000 mg Dexpanthenol per 5 ml. Penelitian ini merupakan true experimental dengan post test only control group design. Tikus sebanyak 32 ekor dibagi menjadi Kelompok Kontrol (P1) dan Kelompok Perlakuan (P2) dengan masing- masing kelompok terdiri dari 16 ekor tikus. Semua kelompok diberi MSG 4 g/kgBB tikus setiap hari dengan sonde, Kelompok P1 diberi plasebo aquadest 1 ml 2x seminggu secara intraperitoneal dan P2 diberi Dexpanthenol 1000 mg/kgBB tikus (1 ml) 2x seminggu secara intraperitoneal. Percobaan berlangsung 14 hari, kemudian jaringan testis diambil untuk dibuat preparat dan dihitung jumlah sel Leydig dan sel Sertolinya.

  Monosodium Glutamate (MSG) yang digunakan adalah MSG murni dengan merek dagang Ajinomoto dibuat larutan dengan mengencerkan 40 g MSG dalam 100 ml aquadest.

  Dexpanthenol (D-panthenol; pro vitamin B5) adalah analog asam pantotenat dalam alkohol yang akan diubah menjadi asam pantotenat di dalam jaringan Asam pantotenat kemudian berubah menjadi Co A yang berperan meningkatkan produksi ATP, dengan peningkatan ATP maka produksi GSH sel akan meningkat bsorbsi Dexpanthenol lebih cepat daripada asam pantotenat, memiliki keamanan yang luas dan telah terbukti secara tidak langsung meningkatkan kadar GSH sel pada berbagai orga Pengaruh Dexpanthenol dalam menghambat penurunan jumlah sel Leydig dan sel Sertoli pada testis tikus putih (Rattus norvegicus) galur Wistar yang dipapar MSG hingga sekarang belum pernah dilaporkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa pemberian Dexpanthenol intraperitoneal dapat menghambat penurunan jumlah sel Leydig dan sel Sertoli pada testis tikus putih (Rattus norvegicus) galur Wistar yang dipapar MSG.

  GSH dikoreksi dengan pemberian L-Cystein, N-Acetyl Cystein atau Glutation ester namun tingkat keamanannya masih belum memuaskan Sementara pemberian GSH secara langsung menemui kendala karena selain waktu paruhnya dalam plasma sangat singkat, tidak semua sel tubuh dapat menyerap GSH pada pemberian intravena sementara pada pemberian oral terkendala oleh kemampuan digestif resipien dan biaya yang mahal

  dan Susianingsih Murni Hartati, Wimpie Pangkahila, I Gusti Made Aman (Pemberian dexpanthenol intraperitoneal...)

  Sebagai prekursor koenzim A (Co A), Dexpanthenol melindungi sel dan seluruh organ dari kerusakan peroksidatif dengan cara meningkatkan kadar glutation sel . Setelah asam pantotenat/derivatnya masuk ke dalam tubuh, dengan bantuan pantotenat kinase akan diubah menjadi Co A sel terutama dalam mitokondria sehingga produksi energi dan sintesis ATP meningkat dan mendorong Dapat dikatakan bahwa Dexpanthenol berperan dalam meningkatkan kadar Co A, ATP dan GSH yang semuanya berperan besar dalam pertahanan seluler dan sistem perbaikan melawan stres oksidatif dan ekanisme proteksi sel (sitoprotektif dan membranoprotektif) diyakini tergantung pada Co A atau terjadi melalui reaksi biokimia yang melibatkan Co A-(acyl Co A) termasuk peningkatan Penurunan jumlah sel Leydig dan sel Sertoli pada penelitian ini dihambat oleh beberapa mekanisme tersebut di atas yang memungkinkan terjadinya homeostasis Kalsium, menurunnya peroksidasi lipid dan terjaganya integritas membran sel maupun

  Gambar 1. Gambaran Histologis Testis Tikus

  mitokondria. Kondisi tersebut menimbulkan keseimbangan oksidatif sehingga menghambat

A. O

  Gambaran Sel Leydig kerusakan sel secara langsung maupun secara tidak

  O

  histologis Sel Sertoli langsung dengan terpeliharanya Hipothalamo- P1 Vakuola

   B.

  pituitary-testis axis. Gambaran Disorganisasi sel spermatogenik

  

  histologis P2 Disintegrasi lamina basalis

   Jadi efek proteksi Dexpanthenol tidak berkaitan

  dengan aksinya sebagai free radical scavenger namun terutama sebagai prekursor Co A yang

   Perbedaan Rerata Jumlah Sel Leydig Setelah Perlakuan Tabel 1.

  memfasilitasi berbagai jalur metabolik seperti biosintesis glutation yang merupakan salah satu

  Rerata

  dari sistem utama perlindungan sel terhadap stres

  Kelompok n Jumlah Sel SB p 11 oksidatif .

  Leydig Kontrol 16 26,812 1.106 KESIMPULAN

0.001

  Penelitian ini memberikan simpulan bahwa

  Perlakuan 16 43,625 1.309

  pemberian Dexpanthenol intraperitoneal

  Keterangan : n = jumlah sampel menghambat penurunan jumlah sel Leydig dan sel p = nilai kemaknaan

  Sertoli pada testis tikus putih (Rattus norvegicus) galur Wistar yang dipapar Monosodium glutamate. Suplementasi Dexpanthenol dalam menghambat

  Tabel 2. Perbedaan Rerata Jumlah Sel Sertoli Setelah Perlakuan

  penurunan jumlah sel Leydig dan sel Sertoli akibat stres oksidatif karena paparan MSG sesuai dengan

  Rerata

  prinsip Anti-aging Medicine yang menggunakan

  Kelompok n Jumlah Sel SB t p

  ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran

  Sertoli

  terkini untuk deteksi dini, pencegahan, pengobatan

  Kontrol 16 9,81 3,05

  dan perbaikan ke kondisi semula dari disfungsi, kelainan dan penyakit yang berkaitan dengan

  • -4,92

  0.00

  penuaan dengan tujuan memperpanjang hidup

  Perlakuan 16 20,93 8,48 dalam keadaan sehat. Keterangan : n = jumlah sampel p = nilai kemaknaan t = uji t Open Access: http://ijaam-unud.org

  

Susianingsih Murni Hartati, Wimpie Pangkahila, I Gusti Made Aman (Pemberian dexpanthenol intraperitoneal...)

  4. Noor, A. N., Mourad, M. I. Evaluation of Antioxidant Effect of Nigella sativa Oil on MSG-Induced Stress in Rat Brain. Journal of American Science 2010;6 (12).

  5. Okwudiri, O. O., Sylvanus, A. C., Peace, I. A.

  Monosodium Glutamate Induces Oxidative Stress and Affects Glucose Metabolism in the kidney of Rats. International Journal of Biochemistry Research and Review 2012;2(1): 1-11.

  6. Alalwani, A. D. Monosodium Glutamate Induced Testicular Lession in Rats (Histological Study). Middle East Fertility Society Journal 2014;19 (4): 274-280.

  7. Ashtiani, H. R. A., Bakhshandi, A. K., Rahbar, M., Mirzaei, A., Malekpour, A., Rastegar,

  H. Glutathione, Cell Proliferation and Differentiation. African Journal of Biotechnology Gambar 2. Rerata Jumlah Sel Leydig Setelah Perlakuan

  2011;10 (34)

  8. Keller, R. dan O’Connor, S. L. Method of Increasing Cellular Function and Health of Glutathione Deficient Animal. United States Patent Application Publication. 2010. Available from th . Accessed on April 26 2015.

  9. Gregory, S., Kelly, N. D. Panthotenic Acid.

  Alternative Medicine Review 2011;16 (3): 263.

  10. Altintas, R., Parlakpinar, H., Vardi, A. B. N., Polat, A., Sagir, M., Odabas, G. P. Protective Effects of Dexpanthenol on Ischaemia- Reperfusion-Induced Renal Injury in Rats.

  Kidney Blood Press 2012;36: 220-230.

  11. Norris, L. C., Ringrose, A. T. Chapter 15.

  Pantothenic Acid. Combs, Jr, G. F., Editors. The Vitamins: Fundamental Aspects in Nutrition and Health. 3th Edition. Elsevier Academic Press. 2008. P. 345-354

  12. Kanunnikova, N. P., Bashun, N. Z., Moiseenok,

  A. G. Use of CoA Biosynthesis Modulators and

  Gambar 3. Rerata Jumlah Sel Sertoli Setelah Perlakuan

  Selenoprotein Model Substance in Correction of Brain Ischemic and Reperfusion Injuries.

  INTECH. 2012. Available from th

DAFTAR PUSTAKA

   . Accessed on April 25 2015.

  1. Pangkahila, W. Anti Aging Medicine :

  13. Franca, L. R., Suescun, M. O., Miranda, J. R., Memperlambat Penuaan Meningkatkan

  Giovambattista, A., Perello, M., Spinedi, E., Kualitas Hidup. Upaya Menghambat Penuaan. Calandra, R. S. Testis Structure and Function Jakarta : Penerbit Buku Kompas Gramedia. in a Nongenetic Hyperadipose Rat Model at 2007. Prepubertal and Adult. Endocrinology 2006;147

  2. Pham-Huy, L. A., He, H., Pham-Huy, C. Free (3): 1556-1563.

  Radicals, Antioxidants in Disease and Health.

  14. Suryadi, E., Iryani D., Suyono, S. K. Perubahan International Journal of Biomedical Science

  Sel-Sel Leydig Tikus Putih (Rattus Norvegicus) 2008; 4 (2): 89-95. Jantan Dewasa Setelah Pemberian Monosodium

  3. Birben, E., Sahiner, U. M., Sackesen, C., Glutamat Peroral. Jurnal Anatomy Indonesia

  Erzurum, S., Kalayci, O. Oxydative Stress 2007; 1: 129-132. and Antioxidant Defence. World Allergy Organization Journal 2012: 9-19.

  Open Access: http://ijaam-unud.org

  

Susianingsih Murni Hartati, Wimpie Pangkahila, I Gusti Made Aman (Pemberian dexpanthenol intraperitoneal...)

15. Nosseir, N. S., Ali, M. H. M., Ebaid, H. M.

  17. Zakaria, M. M. H., Hajipour, B., Khadadadi, A., A Histological and Morphometric Study Afshari, F. Ameliorating Effect of Dexpanthenol of Monosodium Glutamate Toxic Effect in Cerebral Ischaemia Reperfusion Induced on Testicular Structure and Potentiality of Injury in Rat Brain. Journal Pak Med Assoc Recovery in Adult Albino Rats. Research 2011;61: 889.

  Journal of Biology 2012;2 (2): 66-78.

  16. Sakr, S. A., Badawy, G. M. Protective Effect of Curcumin on Monosodium Glutamate- Induced Reproductive Toxicity in Male Albino Rats. Global Journal of Pharmacology 2013;7 (4) : 416-422.

  Open Access: http://ijaam-unud.org

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24