Makalah Visi Misi Perusahaan dengan

VISI DAN MISI PERUSAHAAN
MAKALAH
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Strategi
yang dibina oleh Dr. Ludi Wishnu Wardana, S.T, S.E, S.Pd, M.M

Oleh Kelompok V:
Fajar Doni Ardianto

407413412198

Nindy Arissa

407413412176

Lusi M Sawitri

307413411420

M. Mustofa

307413411433


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN S1 MANAJEMEN
Februari 2008

1

BAB I
PENDAHULAN
1.1 Latar belakang
Druker mengatakan bahwa setiap bisnis atau perusahaan yang didirikan akan
selalu dihadapkan pada pertanyaan “apa bisnis kita?, siapa pelanggan kita?, nilai
tambah apa yang akan diberikan pada pelanggan?, akan menjadi apa bisnis kita?”.
Pertanyaan tersebut identik dengan pertanyaan “apa misi kita?”.
Seringkali visi dan misi dipandang sebelah mata oleh beberapa orang. Kita
tahu bahwa untuk membangun sebuah rumah kita memerlukan dasar yang kokoh
terlebih dahulu. Agar rumah yang dibangun dapat kokoh berdiri menahan semua
rintangan hujan dan badai.
Begitu juga dengan perusahaan. Untuk membangun sebuah perusahaan

juga memerlukan dasar yang kokoh seperti halnya dalam membangun rumah.
Dasar yang sangat penting itu adalah visi dan misi. Seperti yang dipaparkan oleh
Prof. Gomes dalam situsnya, ada 5 (lima) tugas utama dalam manajemen strategi,
tugas pertama dalam manajemen tersebut adalah membangun vision dan mission
yang strategis.
Dalam suatu perusahaan biasanya ada karyawan. Karyawan adalah harta
karun yang harus dirawat dan dikelola secara sistematik dan profesional. perusahaan
tanpa karyawan-karyawan yang hebat dan andal, pastilah akan mengalami kesulitan
dalam mencapai kinerja yang diinginkan.
Dalam sebuah penelitian kecil yang dilakukan oleh Djajendra, ditemukan
bahwa hampir sebagai besar karyawan tidak memahami visi, misi, dan slogan
perusahaannya. Sepertinya para karyawan masa bodoh soal visi misi perusahaannya,
yang mereka pikirkan hanya setiap bulan dapat bayaran yang utuh dari perusahaan.
Dipertegas lagi oleh sikap para manajernya yang tidak terlalu peduli pada sikap dan
pola pikir karyawannya, dan akhirnya perusahaan hanya berjalan sesuai mood dari
para manajer.

2

Kesadaran para manajer untuk mengeksplorasi bakat, potensi, dan gairah kerja

dari para karyawan sama sekali tidak ditemuhkan. Semua ini disebabkan oleh
lemahnya sikap kepemimpinan, yang mana para manajer masih dalam batas
kemampuan

maksimalnya

sebagai

seorang

mandor,

yang

belum

mampu

menunjukkan kualitas kompetensinya sebagai seorang pemimpin.
Secara formil semua kebijakan, prosedur, dan peraturan perusahaan

menunjukkan kualitas yang sangat mengagumkan, tapi secara kultur semua
kebijakan, prosedur, dan peraturan itu tidak dipedulikan, baik oleh para manajer
maupun oleh para karyawan. Semua ini mengakibatkan kinerja perusahaan hanya
tergantung pada faktor eksternal, yaitu bila sektor usaha tersebut sedang boming,
maka kinerja akan naik pesat. Tetapi bila bisnis perusahaan sedang tidak boming,
maka kinerja perusahaan turun pesat juga. Kesannya perusahaan seperti sedang
menjalankan bisnis musiman, dan tidak ada upaya serius dari para manajer dan
karyawan untuk memperkuat etos kerja di internal perusahaan, termasuk tidak ada
upaya untuk menata sistem dan kultur perusahaannya dengan praktik-praktik
perusahaan yang sehat dan baik, agar perusahaan bisa tumbuh secara sehat dan kuat.
Sikap karyawan yang masa bodoh pada visi misi perusahaan adalah sebuah
beban berat buat masa depan perusahaan. Akibatnya, perusahaan tidak mungkin bisa
membangun sistem dan kultur kerja yang andal untuk bisa memacu kinerja maksimal
perusahaan secara konsisten. Bila sikap masa bodoh manajer dan karyawan ini terus
berlangsung dalam jangka panjang, maka perusahaan sangat berpotensi kehilangan
kredibilitasnya di mata para stakeholders.
Manajer dan karyawan seharusnyalah bersatupadu untuk membangun sebuah
etos kerja yang penuh disiplin dan penuh perhatian pada makna yang diinginkan oleh
visi dan misi perusahaannya, dan tidak bersikap masa bodoh sambil melalaikan visi
dan misi yang seharusnya diperjuangkan dengan tekun dan serius dalam sebuah

kolaborasi kerja yang harmonis. (http://djajendra.blog.co.uk)

3

Karena seringnya orang salah kaprah dan menganggap enteng vision dan
mission seperti kasus diatas maka penulis mencoba mengangkat masalah ini untuk
dibahas.
1.2 Rumusan masalah
.1 Apa definisi dari visi dan misi?
.2 Apa dan bagaimana visi perusahaan itu?
.3 Apa dan bagaimana misi perusahaan itu?
.4 Bagaimana karakteristik visi dan misi yang strategis?
1.3 Tujuan pembahasan
1. Mengetahui pengertian visi dan misi perusahaan.
2. Mengetahui dan memahami apa yang dimaksud visi perusahaan.
3. Mengetahui dan memahami apa yang dimaksud misi perusahaan.
4. Mengetahui karakteristik visi dan misi yang strategis.

4


BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Visi dan Misi
Dirgantoro (2001:24) visi adalah suatu pandangan yang jauh tentang
perusahaan, tujuan perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
tersebut.
Dalam wikipedia dijelaskan arti dari kata visi berasal dari kata vision dari
Bahasa Inggris yang dapat diterjemahkan sebagai pandangan jauh ke depan. Visi
sebuah organisasi adalah pandangan umum dari cita-cita yang ingin diwujudkan oleh
organisasi tersebut. Penggunaan kata visi biasanya dipadankan dengan kata misi.
Wikipedia juga menjabarkan arti lain dari "Visi" adalah visi, misi, rencana kerja,
isilah-istilah lainnya dari suatu lembaga/organisasi yang bersifat promosi dan nonensiklopedis
Tony Buzan dalam buku

The Power of Spiritual Intelegence, visi

didefinisikan sebagai kemampuan berpikir atau merencanakan masa depan dengan
bijak dan imajinatif, menggunakan gambaran mental tentang situasi yang dapat dan
mungkin terjadi di masa mendatang.
Sedangkan Hendrawan Supratikno dkk dalam bukunya yang berjudul

Advanced Strategic Management mengartikan visi adalah
Visi biasanya diartikan sebagai jawaban mendasar terhadap pertanyaan
“what do we want to become” (akan seperti apakah hidup kita dimasa
depan)? Visi adalah “the achivable dream of what an orgaization wants
to do and where to go”
( Mintzberg, 1994). Perumusan visi dipandang penting agar setiap
anggota organisasi memilikipenjelasan mengenai cita – cita atau mimpi
kolektif yang berusaha diwujudkan dimasa depan. Ada adagium: ‘where
there is no vision, the people perish” (jika tak ada visi , rakyat bisa
binasah).
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa visi adalah suatu
gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan oleh

5

organisasi. Berdasarkan hal tersebut, maka penetapan visi, sebagai bagian dari
perencanaan strategis, merupakan suatu langkah penting dalam perjalanan suatu
organisasi. Visi tidak hanya penting pada waktu mulai berkarya, tetapi juga pada
kehidupan organisasi itu selanjutnya. Kehidupan organisasi sangat dipengaruhi oleh
perubahan lingkungan internal dan eksternal. Oleh karenanya, visi organisasi juga

harus menyesuaikan dengan perubahan tersebut. Bangsa Indonesia pernah memiliki
suatu angkatan yang sangat kuat visinya yakni Angkatan 1928. Angkatan inilah yang
untuk pertama kalinya menyatakan bahwa Indonesia Merdeka adalah tujuan
perjuangan mereka. Contoh lain untuk visi yang kuat adalah visi Microsoft diawal
pendiriannya yakni ”A computer on every desk. “
Pada hakekatnya tidak ada visi organisasi, yang ada adalah visi-visi pribadi
dari anggota organisasi. Namun kita harus mampu merumuskan gambaran bersama
mengenai masa depan, berupa komitmen murni tanpa adanya rasa terpaksa. Visi
adalah mental model masa depan, dengan demikian visi harus menjadi milik bersama
dan diyakini oleh seluruh anggota organisasi.
Pernyataan visi yang efektif adalah menggambarkan secara jelas gambaran
dari perusahaan yang ingin dikembangkan. Visi digunakan sebagai pemandu
untuk merubah hal – hal yang berhubungan dengan perusahaan. Visi menjelaskan
pada karyawan kemana kita akan menuju. Untuk mendapatkan gambaran yang
jelas kemana kita akan melangkah, pernyataan visi yang efektif adalah “Jika kita
ingin bersaing pada taraf internasional, perusahaan ini diharapkan untuk …….”
Pada area yang kosong dapat digunakan untuk menggambarkan detail – detailnya.
Hendrawan Supratikno dkk dalam bukunya yang berjudul Advanced Strategic
Management mengartikan misi adalah
Misi merupakan rangkaian kegiatan utama yang harus dilakukan

organisasi untuk mencapai visinya. Menurut Peter Drucker, untuk
merumuskan misi, organisasi harus mengajukan pertanyaan: “ in what
businesses are we in or should be in” (dalam bisnis apa kita berada, atau
seharusnya ada). Jika “bisnis” adalah hasil interksi antara tiga faktor,
yaitu; pasar, produk, dan teknologi, maka pertanyaan tentang misi,

6

pertama-tama, berkaitan dengan ranah (domain) kgiatan yang akan
dilakukan oleh organisasi.
Misi digunakan untuk mendeskripsikan keadaan sekarang, siapakah kita,
dimanakah kita sekarang (dari perspektif waktu), apa kekuatan kita, dan lain-lain.
Dengan mengambil contoh angkatan 28, kita bisa katakan bahwa misi mereka adalah
kalimat dalam Sumpah Pemuda “Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa
satu, Bangsa Indonesia.” Dari dunia industri, Eastman Kodak memberikan contoh
misi yang bagus : “We are in picture business.”
Pernyataan misi yang efektif adalah mendefinisikan bisnis dari tiap group
kecil dalam organisasi. Pernyataan tersebut akan membuat para karyawan lebih
mengerti mengenai tujuan mereka. Sebagai contoh, satu group mungkin menjual
aplikasi kepada klien. Yang lain mungkin menjual logical data modeling kepada

pengembang aplikasi.
Misi sangat membantu dalam mengembangkan perusahaan, diantaranya :
1. Memberikan arah
2. Memfokuskan langkah – langkah yang akan diambil
3. Objektif, targets dan program perusahaan dirancang berdasarkan misi
yang sudah dibentuk
4.

Membantu

karyawan



karyawan

pada

tingkat


apapun

dalam

perusahaan untuk mengerti arah mana yang harus diambil atau
melangkah
5. Membimbing aksi dalam berbagai tingkat
6. Membantu mencegah karyawan agar tidak salah melangkah
Mana dulu yang dirumuskan, visi atau misi? Lazimnya, visi dimisikan terlebih
dahulu. Dengan kata lain, visi yang relatif abstrak dan luas diterjemahkan ke dalam
misi yang relatif kongkit, kemudian dijabarkan lagi ke dalam tujuan jangka panjang
dan tujuan-tujuan jangka pendek. Meskipun demikian, ada organisasi yang

7

meklakukanya secara terbalik atau secara induktif, yaitu terlebih dahulu mempertegas
misi, kemudian memayungkan dengan perumusan visi yang agak longgar.
2.2 Visi perusahaan
Menurut Peter F. Drucker, fondasi dari kepemimpinan yang efektif adalah
memikirkan visi dan misi organisasi, mendefinisikannya, dan menegakkannya secara
jelas dan nyata. Pemimpin menetapkan tujuan, menentukan prioritas, serta
menetapkan dan memonitor standar.
Visi perusahaan merupakan keinginan perusahaan yang bersifat ideal
yang
dirumuskan secara seksama, yang menentukan arah atau keadaan masa
depan.
Para peneliti melihat visi sebagai
hal yang penting untuk
kepemimpinan,
implementasi strategi dan perubahan (Doz & Prahalad,1987;
Hunt,1991;
Kotter,1990;Robbins & Duncan, 1988; Sashkin, 1988).
Visi dapat disusun dengan menjawab beberapa pertanyaan, yaitu:
 Bisnis apa yang kita jalankan saat ini?
 Bisnis apa yang ingin kita jalankan?
 Apa yang diinginkan pelanggan kita?
 Harapan apa yang dimiliki stakeholders
 Siapa yang akan menjadi pesaing kita di masa yang akan datang?
 Siapa partner kita (suplier/distributor)
 Bagaimana teknologi berpengaruh terhadap industri kita?
Pernyataan visi yang baik harus memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut:
 Succinct
Pernyataan visi harus singkat sehingga tidak lebih dari 3-4 kalimat.

8

 Appealing
Visi harus jelas dan memberikan gambaran tentang masa depan yang akan
memberikan semangat pada customer, stakeholder dan pegawai.
 Feasible
Visi yang baik harus bisa dicapai dengan resource, energi, waktu. Visi
haruslah menyertakan tujuan dan objective yang strecth bagi pegawai.
 Meaningful
Pernyataan visi harus bisa menggugah emosi positif pegawai namun tidak
boleh menggunakan kata-kata yang mewakili sebuah emosi.
 Measurable
Pernyataan visi harus bisa diukur sehingga dimungkinkan untuk melakukan
pengukuran kinerja sehingga setiap pegawai bisa mengetahui apakah visi
sudah bisa dicapai atau belum. Sebagai contoh visi SCTV “satu untuk
semua” yang berarti acara-acara SCTV harus bisa dinikmati semua
kalangan, semua umur mulai balita sampai manula, cukup dengan melihat
SCTV kebutuhan orang terhadap informasi & hiburan dan lain-lain bisa
dipenuhi.
Dengan demikian visi merupakan titik permulaan dari kenyataan hari esok
suatu perusahaan. Visi yang benar merupakan suatu gagasan yang sangat ampuh yang
dapat membuat loncatan awal ke masa depan dengan memadukan segala sumberdaya
untuk mewujudkan visi tersebut. Visi yang benar memiliki daya tarik dan
menyebabkan orang lain membuat komitmen, membangkitkan tenaga dan semangat,
mampu menciptakan makna bagi kehidupan perusahaan, mampu menciptakan standar
yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan perusahaan, dapat digunakan
orang luar (pelanggan) untuk
mengukur manfaat perusahaan baginya, menjadi jembatan utama antara apa yang
dikerjakan perusahaan sekarang dengan apa yang diinginkan perusahaan di masa

9

depan, merupakan prasyarat utama untuk memen strategis dan merupakan landasan
untuk merumuskan misi perusahaan.
Contoh dari visi beberapa perusahaan adalah:
- (Microsoft) To establish Microsoft as a global leader in diversity and
inclusion by driving global executive leadership, engagement, and
accountability and by increasing workforce diversity at all levels,
building value and commitment for work-life balance, and building
capabilities for people and organizations.
- (Telkom) To become a leading InfoCom player in the region. Telkom
berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom
terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke
kawasan Asia Pasifik.
- (Indosat-M2) Menjadi pemimpin pasar di bidang Internet dan
Multimedia, dengan menawarkan kualitas terbaik, kepuasan
pelanggan, solusi bagi e-business, dan jasa e-lifestyle di Indonesia dan
seluruh penjuru dunia.
- (CBN) As the leader among Internet Service Providers in Indonesia,
CBN is working hard to earn the recognition as “The Brand You can
Trust”. We shall continue to provide a complete array of high-quality
services to meet our customers’ need for the most reliable Internet
access and applications.
- (Channel-11) Menjadi WISP terdepan dalam hal pengembangan
pasar dan aplikasi teknologi di bidang Wireless Local Area Network.
- Microsoft corporation vision:
Visi kita menggerakan apapun yang kita lakukan: suatau komputer
diatas meja dan disetiap rumah mengunakan perangkat lunak yang
hebatsebagai suatu alat yang berdaya.
- Eastan kodak vision
Menjadi yang terbaik di dunia di pengolahan amej secara kimia dan
elektronik.
Compaq computer vision
Sebagai pemasok unggul dari komputer-komputer pribadi dan pc
servers di semua segment pelanggan.
Jugiyanto(2005:67)
Terlepas dari tipenya, semua pernyataan di atas menunjukkan bahwa, masingmasing perusahaan mempunyai ambisi untuk merubah keadaan di masa yang akan
datang dan – yang terpenting – mereka yakin bisa melakukannya. Keyakinan inilah

10

yang diperlukan dari sebuah Visi sehingga dapat mengarahkan dan mempersatukan
setiap individu untuk bersama-sama berjalan menuju masa depan.
Contoh visi dari perusahaan lainnya adalah Intel mempunyai visi mendorong
secara terus-menerus batas-batas inovasi agar dapat membuat hidup orang lebih
bergairah, lebih terpenuhi dan lebih mudah untuk mengelolanya. Komitmen Intel
yang kokoh untuk menggerakkan teknologi menuju ke depan

telah membuat

transformasi dunia dengan lompatan dan lambungan. Intel merupakan perusahaan
yang selalu dalam keadaan bergerak, membara, membuat sebuah industri yang tidak
pernah istirahat. Intel menginspirasi partnernya untuk mengembangkan produk dan
jasa inovatif, mengerahkan industri untuk mendukung dapat memberikan solusi
dengan penyelesaian lebih baik secara kolektif dengan memberikan
lebih besar manfaat dan lebih cepat.
Bill Gates pada awal berdirinya Microsoft, mempunyai visi “Sebuah
komputer di atas setiap

meja kerja di setiap rumah, menjalankan perangkat

Microsoft”. Maka setelah Bill Gates menciptakan MS-DOS, ia membuat sistem
operasi Windows seperti halnya rumah menggunakan jendela (window) yang
menyebabkan Bill Gates menjadi entrepreneur terkaya di dunia. Tidaklah benar benar
bahwa hanya Bill Gates semata yang berperan dalam menempatkan PC di kantorkantor dan di rumah-rumah di seluruh dunia, tetapi Bill Gates mempunyai visi untuk
melihat apa yang mungkin dan keinginan
untuk mengubah visi tersebut menjadi kenyataan.
Thomas Watson Sr. mengganti nama perusahaan Computing Tabulating
Recording Company menjadi International Business Machine (IBM), meskipun pada
saat belum beroperasi secara internasional, tetapi Thomas Watson mempunyai visi
bahwa perusahaan tersebut di kemudian hari menjadi perusahaan yang beroperasi
secara internasional. Ketika Watson menamai International Business Machine (IBM)
banyak orang ketika itu mentertawakannya. Bahkan ada yang bilang bahwa Watson
memberi nama tersebut terlalu membesar-besarkan perusahaannya. Tetapi sekarang
IBM merupakan perusahaan modern dan para manajernya menjadi model peranan

11

utama dengan setelan baju putih, dasi polos, semangat menjual yang luar biasa. Pada
tahun 2003 ini IBM terpilih sebagai Perusahaan Komputer yang paling
mengagumkan dunia versi majalah Fortune.
2.3 Misi perusahaan
Apakah suatu perusahaan sedang mengembangkan bisnis baru atau sedang
merumuskan ulang arahan untuk bisnis yang sedang berjalan, perusahaan tersebut
harus menentukan sasaran dan filosofi dasar yang membentuk postur strategisnya.
Maksud dasar ini yang membedakan antara suatu perusahaan dengan perusahaan
yang lain yang sejenis serta mengidentifikasikan lingkup operasinya dalam hal
produk dan pasar merupakan misi perusahaan. Misi ini mencangkup filosofi dari para
pengambil keputusan strategis perusahaan, menyatakan citera yang ingin ditunjukan
oleh perusahaan, mencerminkan konsep diri, dan mengindikasikan bidang produk
atau bidang utama peusahaan, serta kebutuhan utama konsumen yang berusaha utuk
dipenuhi oleh perusahaan. Ringkasnya, misi perusahaan menjelaskan bidang
penekanan produk, pasar, dan teknologi perusahaan serta dinyatakan sedemikian rupa
sehingga mencerminkan nilai dan pengambilan prioritas dari pengambil keputusan
strategis suatu perusahaan.
Tidak ada badan atau lembaga eksternal yang mewajibkan perusahaan utuk
mendeinisikan misinya dan proses untuk mendefinisikan misi tersebut merupakan
proses yang melelahkan dan menghabiskan waktu. Selain itu, misi tersebut
mencangkup tujuan dan strategi yang diuraikan secara luas atau dinyatakan secara
tidak langsung, dan bukanya arahan yang bersifat khusus. Dengan kata lain, misi
merupakan peryataan, bukan mengenai target yang dapat diukur, melainkan mengenai
sifat dan orientasi.
Peryataan misi merupakan pesan yang dirancang untuk mencangkup harapan
dari seluruh pemangku kepentingan atas kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
Para eksekutif serta dewan komisaris yang membuat peryataan misi berusaha
menyediakan maksud yang menyatukan perusahaan. Maksud tersebut akan menjadi

12

landasan bagi penetapan tujuan serta pengambil keputusan strategis. Secara umum
pernyataan misi membahas pernyataan-pernyataan berikut:
Mengapa perusahaan berada dalam bisnis ini?
Apa saja yang menjadi sasaran ekonomis perusahaan dalam hal kualitas, citra,
serta konsep diri perusahaan ?
Apakah kompetensi inti dan keunggulan kompetitif perusahaan ?
Apakah yang dilakukan pelanggan perusahaan dan apakah perusahaan dapat
melayaninya?
Bagaimana perusahaan memandang tanggung jawabnya tehadap pemegang
saham, karyawan, masyarakat, lingkungan, masalah sosial, dan pesaing?
Proses mendefinisikan misi suatu perusahaan untuk bisnis tertentu mungkin
paling baik dapat dipahami dengan memikirkan mengenai bisnis tersebut sejak
didirikan. Bisnis biasanya dimulai dengan keyakinan, keinginan, dan aspirasi seorang
pengusaha.
Robinson dalam bukunya yang berjudul Manajemen Strategis Formulasi,
Implementasi dan Pengendalian memaparkan misi seorang pemilik sekaligus manajer
tersebut biasanya didasrkan pada keyakinan dasar sebagai berikut:
1. Produk atau jasa perusahaan yang memberikan manfaat paling tidak
sesuai dengan harganya.
2. Produk atau jas perusahaan dapat memuaskan kebutuhan konsumen
dari segmen pasar tertentu yang saat ini belum terpuaskan secara
memadai.
3. Teknologi yang digunakan dalam prosuksi akan menghasilkan
produk atau jasa yang kompetitif dari segi biaya maupun kuantitas.
4. dengan kerja keras dan dukungan pihak lain, perusaah tersebut tidak
hanya bertahan melainkan juga akan tumbuh dan menghasilkan laba.
5. Filosofi manajemen perusahaan akan menghasilkan citra publik yang
menguntungkan serta menyediakan manfaat keuangan dan
psikologis bagi mereka yang bersedia menginvestasikan tenaga dan
uangnya untuk membantu perusahaan meraih keberhasilan.
6. Konsep diri pengusaha mengenai bisnis tersebut dapat
dikomunikasikan kepada dan diadopsi oleh para karyawan dan
pemegang saham.

13

Dalam misi ada 8 hal yang harus ada, yaitu:
 Pelanggan
 Produk
 Pasar
 Teknologi yang digunakan
 Komitmen terhadap pertumbuhan, keuntungan atau stabilitas
 Konsep perusahaan
 Komitmen terhadap stakeholder
Pernyataan misi yang baik haruslah memenuhi beberapa kriteria seperti
berikut:
 Simple and Clear
Pernyataan misi harus dicukup diwakili oleh 2-3 pernyataan saja. Semua
pernyataan tersebut harus sederhana dan jelas dimengerti serta tidak
menggunakan jargon-jargon organisasi.
 Broad and long-term in future
Pernyataan

misi

organisasi

harus

cukup

luas

mengakomodasikan

perkembangan organisasi di masa mendatang. Misi organisasi harus bisa
menunjukan gambaran yang akan dicapai di masa depan dengan jelas.
Pernyataan misi organisasi harus tetap valid pada 20 tahun mendatang sama
seperti kondisi sekarang.
 Focus on the present
Pernyataan misi organisasi tidak boleh terlalu berorientasi pada masa depan
sehingga kurang bisa fokus pada kondisi organisasi di masa sekarang.
 Easy to understand
Misi organisasi harus mudah dimengerti. Misi yang mudah dimengerti akan
memudahkan mengkomunikasikan misi tersebut kepada anggota organisasi,
stakeholder.

14

Beberapa contoh pernyataan Misi di bawah ini :
- (Indosat-M2) Memberikan hasil terbaik bagi para stakeholder
(pemegang saham, pelanggan, dan karyawan) dan memberikan
landasan pengetahuan bagi generasi masyarakat Indonesia yang
selanjutnya.
- (Google) To organize the world’s information and make it universally
accessible and useful.
- (Microsoft) Strives to understand, value, and incorporate the
differences each employee brings to the company so that we can build
the greatest multicultural workplace in the technology industry and
reflect the growing diversity and inclusion of our communities and the
global marketplace.
- (Juniper) Providing you with better alternatives that solve today’s
most challenging network and security issues
- (CBN) With the objective of building the Internet community in
Indonesia, CBN will continue to provide customers with a variety of
facilities and innovative Internet solutions that they can access without
having to go out of its Web site. Through its one-stop Internet service,
CBN will become a service provider that gives top priority to building
strong relationship with the communities—both the customers and the
general public—with the goal of forging harmonious relationships and
fostering a strong attachment toward CBN.
- (Yahoo!) To connect people to their passions, communities, and the
world’s knowledge.
- (Telkom) Memberikan layanan ” One Stop InfoCom ” dengan
jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa
kemudahan, produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif.
- (Channel-11) Memberikan layanan optimal bagi seluruh pelanggan
internet selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu
Semua pernyataan Misi di atas menunjukkan bahwa, masing-masing
perusahaan

sudah

menetapkan

kewajibannya,

dan

sanggup

serta

siap

melaksanakannya. Dibutuhkan proses dan waktu agar perusahaan mampu melakukan
Misinya, tapi dengan konsistensi dan kontinuitas, Misi yang dicanangkan akan dapat
dijalankan.

15

2.4 Karakteristik visi dan misi yang strategis
Menentukan visi dan misi tidaklah sembarang. Kita tahu bahwa visi dan
misi sangat menentukan arah perjalanan sebuah perusahaan. Maka dari itu untuk
menentukan visi dan misi tidak boleh “asal jadi”. Sedikit saja salah dalam
menentukan visi maupun misi maka arah perusahaan akan bergerak tidak sesuai
dengan keinginan kita.
Visi yang disusun harus strategik. Visi Strategik adalah visi yang mudah
diartikulasikan, mudah dipahami, diterima semua pihak dalam organisasi. Mengapa
visi harus strategik? Visi yang dipahami dan diterima oleh semua pihak (karyawan)
akan menjadi magnet yang mengikat mereka pada organisasi. Ketika karyawan
memiliki komitmen tinggi dan jangka panjang pada organisasi, maka keputusankeputusan bisnis akan dapat dihasilkan dan dilaksanakan dengan lebih mudah. Visi
strategik mampu merefleksikan aspirasi manajemen dan memberikan gambaran yang
jelas mengenai masa depan perusahaan, menjawab pertanyaan “where we are going?”
Ada beberapa strategi dalam menentukan visi, yaitu :
1. Mengidentifikasikan aktivitas perusahaan berdasarkan impian yang
ingin dikejar
2. Menetapkan arah yang jauh ke depan (pandangan masa depan)
3. Menyediakan gambaran besar yang menggambarkan siapa KITA, apa yang
KITA lakukan, dan kemana KITA mengarah
Sedangkan strategi dalam membentuk misi adalah :
1. Menetapkan perusahaan menjadi bagian – bagian yang kecil
2. Membangun rasa yang kuat terhadap identitas perusahaan dan tujuan
bisnis
Seorang pemimipin yang strategis akan selalu mulai dengan :
1. Konsep yang harus dan tidak harus dilakukan oleh perusahaan
2. Visi ke mana perusahaan akan melangkah

16

Di awal-awal proses pembentukan strategi, manajer-manajer peerusahaan
perlu mengangkat isu tentang

misi dan visi perusahaan. Pertanyaan-pertanyaan

berikut berhubungan dengan misi perusahaan:

“ untuk maksud apa perusahaan

didirikan?”
Untuk apa perusahaan didirikan dan apa yang sekarang dilakukan oleh
perusahaan untuk pelanggan-pelanggannya sering disebut dengan misi perusahaan.
Suatu statemen misi menunjukan tentang bisnis apa yang sedang ditekuni perusahaan.
Berikut ini merupakan statemen misi dari beberapa perusahaan yang menunjukan
mengapa perusahaan didirikan dan hubungaannya dengan pelanggan.
Perusahaan tidak boleh hanya menekanakan pada misi perusahaan sekarang
saja, tetapi harus melihat jauh dan berfikir strategi tentang perubahan-perubahan
kondisi dan lingkungan masa depan. Perubahan-perubahan yang perlu diantisipasi
misalnya adalah perubahan teknologi yang sangat cepat berkembang, perubahan
permintaan dan ekspekstasi pelanggan, perubahan-perubahan perkembangan pasar
baru, pergeseran kondisi persaingan dan lain sebagainya. Ini berarti konsep
manajemen tentang keadaan bisnis di masa depan.
Pandangan kedepan dari manajemen tentang bisnis apa yang akan diciptakan
di masa depan dan juga posisi bisnis yang bagaimana yang diinginkan merupkan misi
dari perusahaan. Dengan demikian usaha untuk menjawab pertanyaan “perusahaan ini
akan diarahkan dan akan menjadi apa perusahaan ini dimasa depan” merupakan visi
dari suatu perusahaan.
Thompson dan stricklan III (2004) mendefinisikan visi strategik sebagai suatu
pandangan arah dan keberadaan bisnis dimasa depan dan suatu organisasi. Visi
strategik juga didefinisikan sebagai suatu konsep petunjuk tentang apa yang akan
dilakukan oleh suatu organisasi dan ingin menjadi apa. Callon mendefinisikan (1996)
mendefinisikan visi sebagai suatau gambardiri yang menjukan bentuk apa yang
diimgimkan bisnis dimasa depan. Visi dan bisnis harus realistik dapat dicapai,
bermakna, tepat, mudah dipahami, dan menarik bagi semua orang dalam organisasi
untuk mencapainya. Visi bisnis bukan suatu mimpi, tetapi sesuatu yang dapat dicapai.

17

BAB III
STUDY KASUS
3.1 Pemaparan Kasus
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) merupakan perusahaan
penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan
jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service and network provider) yang
terbesar di Indonesia. TELKOM (yang selanjutnya disebut juga Perseroan atau
Perusahaan) menyediakan jasa telepon tidak bergerak kabel (fixed wire line), jasa
telepon tidak bergerak nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (cellular), data
& internet dan network & interkoneksi baik secara langsung maupun melalui
perusahaan asosiasi.
Visi dari TELKOM adalah: To become a leading InfoComm player in the
region. TELKOM berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoComm
terkemuka dikawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut kekawasan Asia
Pasifik.
TELKOM mempunyai misi memberikan layanan “One Stop Infocomm
Service with Excellent Quality and Comparative Price and to be The Role Model as
the Best Managed Indonesian Comporation” dengan jaminan bahwa pelanggan akan
mendapatkan layanan terbaik berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas
dengan harga kopetitif.
TELKOM akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan
mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang
kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling
mendukung secara sinergis.
Menghadapi perubahan lingkungan

bisnis yang berubah cepat, menuntut

TELKOM untuk mengubah dan mengembangkan strategi yang baru. Langkah
strategis yang pertama diubah oleh TELKOM adalah merubah dan merumuskan visi-

18

misi korporat yang baru yang akan memberikan strategic guideliness bagi seluruh
karyawan mengenai tujuan akhir transformasi TELKOM.
Rumusan visi baru tersebut adalah” To become a leading InfoComm player in
the region”, sedangkan rumusan misinya adalah pelanggan akan mendapatkan
layanan terbaik, berupa kemudahan, kualitas produk, kualitas jaringan, dengan harga
yang kompetitif. dan kedua, TELKOM akan mengelola bisnis melalui praktekpraktek terbaik dangan mengoptimalisasikan

SDM yang unggul, penggunaan

teknologi yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun
kemitraan yang menguntungkan secara timbal balik dan saling mendukung secara
sinergis.
Rumusan Visi-misi TELKOM sebelum tahun 2000
Visi: TELKOM akan terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada seluruh
masyarakat Indonesia melalui upaya perluasan dan pembaharuan jaringan yang
berkelanjutan, serta terus berupaya mencari peluang-peluang baru dimasa depan
melalui pengembangan teknologi dan inovasi untuk mencapai tingkat pertumbuhan
yang

akan

menempatkan

TELKOM

sebagai

pemimpin

dibidang

industri

telekomunikasi.
Misi: TELKOM menyediakan layanan telekomunikasi dan penyaluran
informasi yang berkualitas, lengkap, terpadu, dan selalu berorientasi untuk
memberikan hasil yang terbaik bagi pelanggan, pemilik, pegawai, dan lingkungan
perusahaan.
Rumusan Visi-misi TELKOM setelah tahun 2000:
Visi: ”To become a leading Infocomm player in region” TELKOM berupaya
untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoComm berpengaruh dikawasan Asia
Tenggara, Asia, dan akan berlanjut ke Asia Pasifik.
Misi: Pertama TELKOM menjamin bahwa pelanggan akan mendapatkan
pelayanan terbaik berupa kemudahan, kualitas produk, kualitas jaringan, dengan
harga yang kompetitif. Kedua, TELKOM akan mengelola bisnis melalui praktekpraktek terbaik dengan mengoptimalisasikan

19

SDM yang unggul ,penggunaan

teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang menguntungkan secara
timbal balik dan saling mendukung secara sinergis.
Namun, tidak hanya perubahan strategis ini saja yang dilakukan oleh
TELKOM. Masih ada beberapa sinergi lain yang dikembangkan oleh TELKOM
antara lain adalah:
1. Strategi pertama yang paling dikembangkan oleh TELKOM adalah merubah
orientasi pasar. Sebelum tahun 2003 TELKOM menganut asset-based orientation,
dimaa menjaga keandalan produktif aset dan penguasaan produk sebagai
landasan. Setelah tahun 2003 menjadi customer-centric, dimana seluruh operasi
TELKOM harus benar-benar fokus kepada pelanggan. Oleh sebab itu untuk
mewujudkannya TELKOM telah mengembangkan aplikasi dari TI, yang berperan
sangat penting untuk mewujudkan strategi ini.
2. Strategi yang kedua yang dikembangkan oleh TELKOM adalah pengembangan
Teknologi Informasi. Pada awalnya TI bagi TELKOM hanya sebagai sarana
pendukung saja. Ini digunakan bagi pelanggan untuk memudahkan dalam
pembayaran tagihan. Selain iti belun ada standar yang digunakan, karena TI
dianggap sebagai biaya yang tidak signifikan dampaknya. Namun perubahan
lingkungan bisnis yang cepat menuntut TELKOM untuk merubah peranan TI-nya
tidak lagi sebagai pendukung tetapi sebagai sarana transformasi. Oleh sebab itu
TELKOM bertekad memberikan layanan yang lebih besar kepada TI dalam
menghadapi persaingan bisnis dimasa yang akan datang. Langkah-langkah
strategis yang diambil oleh TELKOM dalam mewujudkan meningkatkan peranan
TI adalah:
 Langkah pertama adalah menjalankan menejemen TI secara terkonsolidasi.
Harus diketahui bahwa unit-unit yang terkait dengan penyelenggaraan TI
belum berperan dengan semestinya. Kondisi ini menimbulkan berbagai
dampak, antara lain: pengelolaan TI menjadi tidak terkendali, peoses bisnis
tidak efektif, kompetensi tidak dikembangkan sesuai dengan perkembangan

20

bisnis dan teknologi, dan tidak tercapainya efisiensi biaya investasi dan
operasional. Oleh sebab itu TELKOM kini tengah membenahi semua sistem
informasinya.
 Langkah kedua yang dijalankan oleh TELKOM adalah pemantapan peran dan
tanggungjawab oerganisasi TI TELKOM. Saat ini peran dari TI tidak lagi
sebagai pendukung namun sudah menjadi sarana transformer. Untuk itu
diperlukan pemantapan peran dan tanggung jawab yang jelas dari organisasi
pengelola TI. Strategi ini sangat berpengaruh terhadap struktur organisasi dan
pembagian peran dan tanggungjawab.
 Langakah ketiga yang harus dilakukan adalah pengembangan kompetensi
SDM TI TELKOM. Untuk mendukung terjadinya pengelolaan organisasi
yang optimal dibutuhkan penerapan yang tepat dalam pengelolaan SDM. Ada
dua pendekatan yang dapat digunakan yaitu dari sisi kualitas dan kuantitas.
Dari sisi kualitas adalah membentuk strategi pengembangan SDM yang
terarah dan terstruktur dengan baik. Dari sisi kuantitas, konstribusi TI sebatas
implementasi slogan right man in the right place. Meskipun hal ini masih
berbau kualitas namun yang dimaksud adalah bagaimana pengelolaan SDM
sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kelebihan SDM pada satu tempat atau
kekurangan SDM pada tempat lain, penempatan tidak sesuai dengan prioritas
dan pengembangan kompetensi tidak sesuai dengan kebutuhan.
 Langkah keempat adalah penerapan kebijakan outsourcing. Langkah ini
dilakukan dalam rangka memacu efisiensi. Outsourcing di bidang TI adalah
upaya untuk memindahkan sebagian dari infrastruktur TI, staf, proses, dan
aplikasi internal kepada suatu resource

provider eksternal. Faktor yang

menjadi pertimbangan utama untuk meng-outsourcing ada dua yaitu aspek
kestrategisannya dan resource yang dimiliki oleh TELKOM.

21

3.2 Pembahasan kasus
Seperti yang telah disebutkan diatas TELKOM telah merubah orientasi
pasarnya menjadi costumer-centric. Untuk mewujudkan ini TELKOM pun merubah
kompetensi yang digunakan. Sebelum tahun 2003 TELKOM menggunakan
kompetensi POTS (Plain old telephone service), yaitu teknologi telepon tetap, namun
mulai

dari

2003

TELKOM

menggunakan

kompetensi

PMM

(phone,mobile,multimedia), dengan ini diharapkan TELKOM menjadi “InfoCom
Supermarket” dengan konsep one stop shop solution, langkah ini telah membawa
TELKOM menjadi full network service provider(FNSP) dengan lima pilar bisnis
yaitu: fixed line, fixed wireless,mobile, internet,&inter carrier.
Selain itu kini TELKOM juga menerapkan Competency-BaseHuman
Resource Management (CBHRM). Kompetensi yang dimaksud dalam sistem
CBHRM adalah kombinasi antara skill, knowledge dan personal qualities yang
diperlukan untuk dapat melaksanakan pekerjaan secara efektif. Skill adalah
kemampuan individu untuk menjalankan sebuah pekerjaan dengan baik, seperti
mendemonstrasikan sebuah produk. Knowledge adalah informasi berharga yang
dimiliki oleh seseorang dibidang tertentu, seperti pemahaman yang dalam mengenai
pesaing. Sementara personal qualities adalah nilai-nilai (value) dan sikap (attitude)
yang dimiliki seseorang yang menentukan kualitasnya.
Singkatnya TELKOM harus membangun sistem HR dimana kompetensi
menjadi dasar dalam seleksi karyawan (personnel selection), penilaian kinerja
(performance appraisal), maupun pembangunan karyawan (employee development).
Dari sini terlihat kompetensi menduduki posisi sentral dalam manajemen SDM di
TELKOM.

22

DAFTAR PUSTAKA
Allison, M & Jude Kaye. 2004. P.S Bagi Organisasi Nirlaba. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia.
Amirullah & Sri Budi Cantika. 2002. Manajemen Strategik. Yogyakarta: Graha Ilmu
Dirgantoro, Crown. 2001. Manajemen Strategik Konsep, Kasus & Implementasi.
Jakarta: PT Grasindo.
Grifin. 2004. Manajemen. Jakarta: Erlangga.
Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen. Yogyakarta: BPFE
http://amirfauzi.blogspot.com/ (online ) diakses tanggal 6 Februari 2009.
http://djajendra.blog.co.uk (online ) diakses tanggal 6 Februari 2009.
http://dosen.amikom.ac.id/ (online ) diakses tanggal 6 Februari 2009.
http://id.wikipedia.org/wiki/Visi (online ) diakses tanggal 6 Februari 2009.
http://ronawajah.wordpress.com (online ) diakses tanggal 6 Februari 2009.
http://subiwulan.blogspot.com (online ) diakses tanggal 6 Februari 2009.
http://tumoutou.net/ (online ) diakses tanggal 6 Februari 2009.
http://www.beranda.net/ (online ) diakses tanggal 6 Februari 2009.
http://www.deptan.go.id (online ) diakses tanggal 6 Februari 2009.
http://www.google.co.id/ (online ) diakses tanggal 6 Februari 2009.
http://www.jombangkab.go.id/ (online ) diakses tanggal 6 Februari 2009.
http://www.sangihe.go.id/ (online ) diakses tanggal 6 Februari 2009.
http://www.sidoarjokab.go.id/ (online ) diakses tanggal 6 Februari 2009.

23

http://www2.umy.ac.id/ (online ) diakses tanggal 6 Februari 2009.
Jogiyanto. 2005. Sistem Informasi Strategik untuk Keunggulan Kompetitif:
Memenangkan Persaingan dengan Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta:
C.V Andi Offset.
Louis, E Boone & David L Kurte. 2002. Pengantar Bisnis. Jakarta: Erlangga.
Miller, Michael. 2005. Alpha Teach Yourself: Business Plans dalam 14 Jam: Jakarta.
Prenada.
Porter, Michael E. 1980. Competitive Strategy. New york: Free Press.
Purwanto, Iwan. 2008. Manajemen Strategik. Bandung: CV: YRAMA WIDYA.
Santoso, Hadi. 2000. Smart Strategies Management to Cope the Future. Surabaya:
CV: Citra Media.
Siagan, P. Sondang. 1995. Manajemen Strategik. Jakarta: Bumi Aksara.
Sukirno, Sadono. 2006. PB. Jakarta: Kencana.
Supratikno, Hendrawan dkk. 2003. Advanced Strategic Management: Back to Basic
Approach. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sutton, Garrett. 2006. The ABC’s of Writing Winning Business Plan: Panduan
Menyusun Perencanaan Bisnis yang Menjual. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Umum.
Usman, A. 2000. Implementasi Manajemen Strategik: Kebijakan dan Proses.
Yogyakarta: Amara Books.
Wahyudi, Agustinus Sri. 1996. Manajemen Strategik: Pengantar Proses Berpikir
Strategik. Jakarta: Binarupa Aksara.

24