BENTUK BENTUK BADAN USAHA dan MEMILIH SU
AGUS ATHORI, SE., MM.
Bentuk
usaha adalah organisasi usaha atau
badan usaha yang menjadi wadah
penggerak setiap jenis usaha.
Bentuk usaha ini dalam bahasa Inggris
disebut company atau corporation.
Dengan bentuk yang jelas menurut hukum
dapat diharapkan bahwa perusahaan akan
dapat dengan tegas menentukan langkahlangkah yang harus dilakukan demi
mencapai tujuan yang diinginkan.
Jenis usaha/lapangan usaha merupakan
kegiatan dalam bidang perekonomian
yang mencakup perindustrian,
perdagangan, jasa, pembiayaan yang
dijalankan oleh badan usaha secara
terus-menerus.
Jenis usaha dalam bahasa Inggris
disebut business
Kemungkinan
bentuk badan usaha antara
lain adalah Perusahaan Perorangan,
Perusahaan Kemitraan (Firma atau CV)
dan Korporasi.
Hal ini bisa diketahui melalui akte
pendirian perusahaan yang dibuat di
muka notaris, kecuali koperasi yang akte
pendiriannya dibuat oleh para pendiri
dan disahkan oleh pejabat koperasi.
Perusahaan yang dikelola dan diawasi oleh satu
orang. Pengelola memperoleh semua keuntungan,
disisi lain menanggung semua risiko yang timbul
dalam kegiatan usaha.
Kebaikan :
Mudah dibentuk dan dibubarkan
Bekerja dengan sederhana
Pengelolaannya sederhana
Tidak perlu kebijakan pembagian laba
Kelemahan :
Tanggung jawab tidak terbatas
Kemampuan manajemen terbatas
Sulit mengikuti pesatnya perkembangan
perusahaan
Sumber dana hanya terbatas pada pemilik
Risiko kegiatan perusahaan ditanggung
sendiri
Bentuk badan usaha yang didirikan oleh
beberapa orang dengan menggunakan
nama bersama atau satu nama digunakan
bersama. Semua anggota bertanggungjawab penuh, baik sendiri-sendiri atau
bersama-sama terhadap utang perusahaan
kepada pihak lain, kalau perlu dengan
seluruh kekayaan pribadi.
Kebaikan :
Prosedur pendirian relatif mudah
Mempunyai kemampuan finansial yang
lebih besar
Keputusan yang diambil akan lebih baik,
karena
pertimbangan seluruh anggota
Firma
Kelemahan :
Hutang perusahaan ditanggung oleh
kekayaan pribadi anggota Firma
Kelangsungan hidup perusahaan tidak
terjamin sebab bila salah seorang anggota
keluar , maka Firma pun bubar
Persekutuan yang didirikan oleh beberapa
orang (sekutu) yang menyerahkan uangnya
untuk dipakai dalam persekutuan sebagai
modal perseroan. Sekutu pada perseroan
terdiri dari :
Sekutu Komplementer, yaitu orang yang bersedia
memimpin pengaturan perusahaan dan bertanggungjawab penuh dengan kekayaan pribadinya
Sekutu
Komanditer,
yaitu
sekutu
yang
mempercayakan uangnya dan bertanggung- jawab
terbatas pada dana yang disetornya
Kebaikan :
Pendiriannya relatif mudah
Modal yang terkumpul lebih banyak
Kemampuan untuk memperoleh Kredit
lebih besar
Manajemen dapat didiversifikasikan
Kesempatan untuk berkembang lebih
besar
Kelemahan :
Tanggung jawab tidak terbatas
Kelangsungan hidup tidak terjamin
Sukar
untuk
menarik
kembali
investasinya
Suatu badan yang mempunyai kekayaan, hak serta
kewajiban sendiri yang terpisah dari kekayaan, hak
serta kewajiban para pendiri maupun para pemilik.
Mempunyai kelangsungan hidup yang panjang,
karena perseroan ini akan tetap berjalan meskipun
pendiri atau pemiliknya meninggal dunia
Tanda keikutsertaan sebagai pemilik adalah saham
yang dimiliki
Besar saham yang dimiliki menentukan peran dan
kedudukan sebagai pemilik perusahaan
Tanggung jawab terhadap pihak ketiga
terbatas pada modal sahamnya
Kekayaan pribadi pemegang saham
maupun pemilik tidak dipertangung
jawabkan
sebagai
jaminan
utang
perusahaan
Kebaikan PT :
Kelangsungan hidup perusahaan terjamin
Tanggung jawab terbatas pada modal yang disetor
Tidak menimbulkan risiko bagi kekayaan pribadi
maupun kekayaan keluarga pemilik
Saham dapat diperjual-belikan
Kebutuhan modal yang lebih besar akan mudah
dipenuhi, sehingga memungkinkan perluasan usaha
Kelemahan PT :
Biaya pendirian relatif mahal
Rahasia tidak terjamin
Kurangnya hubungan yang efektif antara pemegang
saham
Pendirian P.T dengan akte pendirian dari notaris
Akte Pendirian telah mendapat pengesahan dari
Departemen Kehakiman
Didaftarkan pada Panitera Pengadilan Negeri
setempat
Dimuat/diumumkan dalam Lembaran Berita
Negara R.I
Sebelum proses tersebut dilakukan, maka
Perseoan Terbatas
dimaksud belum dapat
dinyatakan sebagai Badan Hukum atau disebut
juga “PT Dalam Pendirian”
• Menurut UU No. 25/1992 Koperasi adalah suatu
bentuk badan usaha yang beranggotakan orangorang atau badan hukum yang melandaskan
kegiatannya pada prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan
azas kekeluargaan.
• Tujuannya meningkatkan kesejahteraan anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
serta ikut membangun perekonomian nasional
dalam rangka mewujudkan masyarakat yang
maju, adil, makmur berlandaskan Pancasila dan
UUD 1945
Ciri Koperasi :
Keanggotaan bersifat murni pribadi dan tidak
dapat dialihkan
Lebih mementingkan keanggotaan dan sifat
kebersamaan
Bebas keluar-masuk menjadi anggota
Merupakan badan hukum yang menjalankan
usaha untuk kesejahteraan anggota
Didirikan secara tertulis dengan akte notaris
Kelancaran usaha berada di tangan pengurus
Para anggota koperasi turut bertanggung jawab
atas utang-utang koperasi terhadap pihak lain
Kekuasaan tertinggi pada Rapat Anggota
Pihak Pengelola Koperasi
Rapat Anggota
Merupakan
pemegang
kekuasaan
tertinggi
dan
berkewajiban ikut mengembangkan, menjaga keutuhan
serta ketertiban organisasi.
Membantu pengurus dan
Badan Pemeriksa dalam menjalankan tugas
Pengurus Koperasi
Pihak yang menjalankan tugas pengelolaan dan penentu
keberhasilan Koperasi. Dipilih orang yang cakap, trampil
dan berjiwa sosial dan sebagai imbalan menerima honor
Dewan Pengawas Koperasi
Dipilih sebagai wakil-wakil anggota dan harus bertugas
menentukan jumlah hasil usaha dan cara pembagiannya
serta turut dalam menentukan arah kebijakan Koperasi
Semua
perusahaan dalam bentuk dan
bergerak dalam bidang usaha apapun yang
sebagian atau seluruh modalnya merupakan
kekayaan negara, kecuali jika ditentukan lain
berdasarkan U.U
Merupakan bentuk badan hukum yang tunduk
pada segala macam hukum di Indonesia
Karena milik negara maka tujuan utamanya
adalah membangun ekonomi sosial menuju
tercapainya masyarakat yang adil dan makmur
Ciri utama BUMN :
Tujuan utama melayani kepentingan umum sekaligus
untuk mencari keuntungan
Berstatus Badan Hukum dan diatur berdasarkan UU
Pada umumnya bergerak pada bidang jasa-jasa vital
Pada prinsipnya secara finansial harus dapat berdiri
sendiri
Mempunyai nama dan kekayaan sendiri serta bebas
mengikat suatu perjanjian, kontrak serta hubunganhubungan dengan pihak lain
Dapat dituntut dan menuntut sesuai dengan hukum
perdata
Seluruh atau sebagian modal dimiliki negara serta
dapat memperoleh dana dari pinjaman dalam dan luar
negeri atau dari masyarakat dalam bentuk obligasi
Setiap
tahun
menyususn
Laporan
Keuangan,
disampaikan kepada yang berkepentingan
Contoh BUMN
: Pertamina, Perusahaan Pegadaian,
Indosat, Telkom, PT. Kererta Api
Jenis usaha (perdagangan, industri dsb.)
Ruang lingkup usaha
Pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha
Besarnya risiko pemilikan
Batas pertanggung-jawaban terhadap utangutang perusahaan
Besarnya investasi yang ditanam
Cara pembagian keuntungan
Jangka waktu berdirinya perusahaan
Peraturan-Peraturan Pemerintah
Akses Bisnis
terhadap
Pendanaan
Keputusan Bentuk
Kepemilikan
Bisnis
Pengendalian
Bisnis
Pajak yang
harus dibayar
oleh Bisnis
Nilai
Perusahaan
1.Mengambil alih bisnis keluarga
Merupakan cara ideal untuk memiliki bisnis karena
kinerjanya telah diketahui sebelum menjadi pemilik serta
mudah memprediksinya.
Jika kinerja bisnis selama ini baik, maka fungsi pemilik
baru hanya memastikan bahwa operasional yang ada
masih berlanjut secara efesien.
Namun apabila
sebaliknya pemilik baru harus merevisi manajemen,
pemasaran dan kebijakan keuangan
2.Membeli Bisnis yang telah ada
Bisnis dijual dengan alasan misalnya kesulitan keuangan,
pemilik meninggal atau lainnya. Pembeli harus punya
keakhlian pada jenis bisnis yang akan dibeli dan yakin
bahwa keuntungan yang akan diperoleh sebanding dengan
modal dikeluarkan
3.Franchise (waralaba)
Adalah suatu perjanjian dimana pemilik bisnis
(franchisor) memperbolehkan pemilik bisnis lain
(franchisee) memakai merk, nama dagang atau hak
ciptanya dengan syarat tertentu
Jenis Waralaba :
Distributorship (Penyalur Barang)
Chain Style Business (Bisnis Gaya Rantai)
Manufacturing Agreement (Memproduksi barang)
Keuntungan Warlaba :
Gaya pengelolaan yang telah terbukti
Nama yang telah dikenal
Dukungan dana
Kerugian Waralaba :
Berbagi keuntungan
Pengendalian keuntungan
Manajer harus menentukan bagaimana strategi bisnis akan
mempengaruhi imbalan atas penanaman modal (ekuitas)
perusahaan demikian pula risikonya, sehingga dua hal ini
menjadi kriteria dalam mengukur kinerja bisnis.
A. Imbalan atas Ekuitas
Memperkirakan imbalan dari investasi dengan
mengukur ROE (Return on Equity) sebagai reperentasi
laba setelah pajak dibagi total Investasi
B. Resiko Bisnis
Adalah tingkat ketidakpastian tentang laba perusahaan
dihari kemudian yang juga menggambarkan ketidak
pastian imbalan bagi pemiliknya.
• Investor Bisnis dan Kreditor akan memberikan
dananya kepada bisnis yang berisiko tinggi
apabila mereka memperoleh imbalan yang
tinggi.
• Imbalan Kreditor berupa tingkat suku bunga
yang tinggi sebagai kompensasi atas
peminjaman dana pada bisnis yang berisiko
tinggi.
Bentuk
usaha adalah organisasi usaha atau
badan usaha yang menjadi wadah
penggerak setiap jenis usaha.
Bentuk usaha ini dalam bahasa Inggris
disebut company atau corporation.
Dengan bentuk yang jelas menurut hukum
dapat diharapkan bahwa perusahaan akan
dapat dengan tegas menentukan langkahlangkah yang harus dilakukan demi
mencapai tujuan yang diinginkan.
Jenis usaha/lapangan usaha merupakan
kegiatan dalam bidang perekonomian
yang mencakup perindustrian,
perdagangan, jasa, pembiayaan yang
dijalankan oleh badan usaha secara
terus-menerus.
Jenis usaha dalam bahasa Inggris
disebut business
Kemungkinan
bentuk badan usaha antara
lain adalah Perusahaan Perorangan,
Perusahaan Kemitraan (Firma atau CV)
dan Korporasi.
Hal ini bisa diketahui melalui akte
pendirian perusahaan yang dibuat di
muka notaris, kecuali koperasi yang akte
pendiriannya dibuat oleh para pendiri
dan disahkan oleh pejabat koperasi.
Perusahaan yang dikelola dan diawasi oleh satu
orang. Pengelola memperoleh semua keuntungan,
disisi lain menanggung semua risiko yang timbul
dalam kegiatan usaha.
Kebaikan :
Mudah dibentuk dan dibubarkan
Bekerja dengan sederhana
Pengelolaannya sederhana
Tidak perlu kebijakan pembagian laba
Kelemahan :
Tanggung jawab tidak terbatas
Kemampuan manajemen terbatas
Sulit mengikuti pesatnya perkembangan
perusahaan
Sumber dana hanya terbatas pada pemilik
Risiko kegiatan perusahaan ditanggung
sendiri
Bentuk badan usaha yang didirikan oleh
beberapa orang dengan menggunakan
nama bersama atau satu nama digunakan
bersama. Semua anggota bertanggungjawab penuh, baik sendiri-sendiri atau
bersama-sama terhadap utang perusahaan
kepada pihak lain, kalau perlu dengan
seluruh kekayaan pribadi.
Kebaikan :
Prosedur pendirian relatif mudah
Mempunyai kemampuan finansial yang
lebih besar
Keputusan yang diambil akan lebih baik,
karena
pertimbangan seluruh anggota
Firma
Kelemahan :
Hutang perusahaan ditanggung oleh
kekayaan pribadi anggota Firma
Kelangsungan hidup perusahaan tidak
terjamin sebab bila salah seorang anggota
keluar , maka Firma pun bubar
Persekutuan yang didirikan oleh beberapa
orang (sekutu) yang menyerahkan uangnya
untuk dipakai dalam persekutuan sebagai
modal perseroan. Sekutu pada perseroan
terdiri dari :
Sekutu Komplementer, yaitu orang yang bersedia
memimpin pengaturan perusahaan dan bertanggungjawab penuh dengan kekayaan pribadinya
Sekutu
Komanditer,
yaitu
sekutu
yang
mempercayakan uangnya dan bertanggung- jawab
terbatas pada dana yang disetornya
Kebaikan :
Pendiriannya relatif mudah
Modal yang terkumpul lebih banyak
Kemampuan untuk memperoleh Kredit
lebih besar
Manajemen dapat didiversifikasikan
Kesempatan untuk berkembang lebih
besar
Kelemahan :
Tanggung jawab tidak terbatas
Kelangsungan hidup tidak terjamin
Sukar
untuk
menarik
kembali
investasinya
Suatu badan yang mempunyai kekayaan, hak serta
kewajiban sendiri yang terpisah dari kekayaan, hak
serta kewajiban para pendiri maupun para pemilik.
Mempunyai kelangsungan hidup yang panjang,
karena perseroan ini akan tetap berjalan meskipun
pendiri atau pemiliknya meninggal dunia
Tanda keikutsertaan sebagai pemilik adalah saham
yang dimiliki
Besar saham yang dimiliki menentukan peran dan
kedudukan sebagai pemilik perusahaan
Tanggung jawab terhadap pihak ketiga
terbatas pada modal sahamnya
Kekayaan pribadi pemegang saham
maupun pemilik tidak dipertangung
jawabkan
sebagai
jaminan
utang
perusahaan
Kebaikan PT :
Kelangsungan hidup perusahaan terjamin
Tanggung jawab terbatas pada modal yang disetor
Tidak menimbulkan risiko bagi kekayaan pribadi
maupun kekayaan keluarga pemilik
Saham dapat diperjual-belikan
Kebutuhan modal yang lebih besar akan mudah
dipenuhi, sehingga memungkinkan perluasan usaha
Kelemahan PT :
Biaya pendirian relatif mahal
Rahasia tidak terjamin
Kurangnya hubungan yang efektif antara pemegang
saham
Pendirian P.T dengan akte pendirian dari notaris
Akte Pendirian telah mendapat pengesahan dari
Departemen Kehakiman
Didaftarkan pada Panitera Pengadilan Negeri
setempat
Dimuat/diumumkan dalam Lembaran Berita
Negara R.I
Sebelum proses tersebut dilakukan, maka
Perseoan Terbatas
dimaksud belum dapat
dinyatakan sebagai Badan Hukum atau disebut
juga “PT Dalam Pendirian”
• Menurut UU No. 25/1992 Koperasi adalah suatu
bentuk badan usaha yang beranggotakan orangorang atau badan hukum yang melandaskan
kegiatannya pada prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan
azas kekeluargaan.
• Tujuannya meningkatkan kesejahteraan anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
serta ikut membangun perekonomian nasional
dalam rangka mewujudkan masyarakat yang
maju, adil, makmur berlandaskan Pancasila dan
UUD 1945
Ciri Koperasi :
Keanggotaan bersifat murni pribadi dan tidak
dapat dialihkan
Lebih mementingkan keanggotaan dan sifat
kebersamaan
Bebas keluar-masuk menjadi anggota
Merupakan badan hukum yang menjalankan
usaha untuk kesejahteraan anggota
Didirikan secara tertulis dengan akte notaris
Kelancaran usaha berada di tangan pengurus
Para anggota koperasi turut bertanggung jawab
atas utang-utang koperasi terhadap pihak lain
Kekuasaan tertinggi pada Rapat Anggota
Pihak Pengelola Koperasi
Rapat Anggota
Merupakan
pemegang
kekuasaan
tertinggi
dan
berkewajiban ikut mengembangkan, menjaga keutuhan
serta ketertiban organisasi.
Membantu pengurus dan
Badan Pemeriksa dalam menjalankan tugas
Pengurus Koperasi
Pihak yang menjalankan tugas pengelolaan dan penentu
keberhasilan Koperasi. Dipilih orang yang cakap, trampil
dan berjiwa sosial dan sebagai imbalan menerima honor
Dewan Pengawas Koperasi
Dipilih sebagai wakil-wakil anggota dan harus bertugas
menentukan jumlah hasil usaha dan cara pembagiannya
serta turut dalam menentukan arah kebijakan Koperasi
Semua
perusahaan dalam bentuk dan
bergerak dalam bidang usaha apapun yang
sebagian atau seluruh modalnya merupakan
kekayaan negara, kecuali jika ditentukan lain
berdasarkan U.U
Merupakan bentuk badan hukum yang tunduk
pada segala macam hukum di Indonesia
Karena milik negara maka tujuan utamanya
adalah membangun ekonomi sosial menuju
tercapainya masyarakat yang adil dan makmur
Ciri utama BUMN :
Tujuan utama melayani kepentingan umum sekaligus
untuk mencari keuntungan
Berstatus Badan Hukum dan diatur berdasarkan UU
Pada umumnya bergerak pada bidang jasa-jasa vital
Pada prinsipnya secara finansial harus dapat berdiri
sendiri
Mempunyai nama dan kekayaan sendiri serta bebas
mengikat suatu perjanjian, kontrak serta hubunganhubungan dengan pihak lain
Dapat dituntut dan menuntut sesuai dengan hukum
perdata
Seluruh atau sebagian modal dimiliki negara serta
dapat memperoleh dana dari pinjaman dalam dan luar
negeri atau dari masyarakat dalam bentuk obligasi
Setiap
tahun
menyususn
Laporan
Keuangan,
disampaikan kepada yang berkepentingan
Contoh BUMN
: Pertamina, Perusahaan Pegadaian,
Indosat, Telkom, PT. Kererta Api
Jenis usaha (perdagangan, industri dsb.)
Ruang lingkup usaha
Pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha
Besarnya risiko pemilikan
Batas pertanggung-jawaban terhadap utangutang perusahaan
Besarnya investasi yang ditanam
Cara pembagian keuntungan
Jangka waktu berdirinya perusahaan
Peraturan-Peraturan Pemerintah
Akses Bisnis
terhadap
Pendanaan
Keputusan Bentuk
Kepemilikan
Bisnis
Pengendalian
Bisnis
Pajak yang
harus dibayar
oleh Bisnis
Nilai
Perusahaan
1.Mengambil alih bisnis keluarga
Merupakan cara ideal untuk memiliki bisnis karena
kinerjanya telah diketahui sebelum menjadi pemilik serta
mudah memprediksinya.
Jika kinerja bisnis selama ini baik, maka fungsi pemilik
baru hanya memastikan bahwa operasional yang ada
masih berlanjut secara efesien.
Namun apabila
sebaliknya pemilik baru harus merevisi manajemen,
pemasaran dan kebijakan keuangan
2.Membeli Bisnis yang telah ada
Bisnis dijual dengan alasan misalnya kesulitan keuangan,
pemilik meninggal atau lainnya. Pembeli harus punya
keakhlian pada jenis bisnis yang akan dibeli dan yakin
bahwa keuntungan yang akan diperoleh sebanding dengan
modal dikeluarkan
3.Franchise (waralaba)
Adalah suatu perjanjian dimana pemilik bisnis
(franchisor) memperbolehkan pemilik bisnis lain
(franchisee) memakai merk, nama dagang atau hak
ciptanya dengan syarat tertentu
Jenis Waralaba :
Distributorship (Penyalur Barang)
Chain Style Business (Bisnis Gaya Rantai)
Manufacturing Agreement (Memproduksi barang)
Keuntungan Warlaba :
Gaya pengelolaan yang telah terbukti
Nama yang telah dikenal
Dukungan dana
Kerugian Waralaba :
Berbagi keuntungan
Pengendalian keuntungan
Manajer harus menentukan bagaimana strategi bisnis akan
mempengaruhi imbalan atas penanaman modal (ekuitas)
perusahaan demikian pula risikonya, sehingga dua hal ini
menjadi kriteria dalam mengukur kinerja bisnis.
A. Imbalan atas Ekuitas
Memperkirakan imbalan dari investasi dengan
mengukur ROE (Return on Equity) sebagai reperentasi
laba setelah pajak dibagi total Investasi
B. Resiko Bisnis
Adalah tingkat ketidakpastian tentang laba perusahaan
dihari kemudian yang juga menggambarkan ketidak
pastian imbalan bagi pemiliknya.
• Investor Bisnis dan Kreditor akan memberikan
dananya kepada bisnis yang berisiko tinggi
apabila mereka memperoleh imbalan yang
tinggi.
• Imbalan Kreditor berupa tingkat suku bunga
yang tinggi sebagai kompensasi atas
peminjaman dana pada bisnis yang berisiko
tinggi.