PT Ncs Jasa Pengiriman barang dan dokume (2)
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
UJI MAKANAN
DISUSUN OLEH :
1.
2.
Bagas Aji H
Della Arisa S
(02)
(04)
3.
Muh. Rizal P
(15)
Kata Pengantar
Alhamdulillahi Rabbil Alamin.
Puji syukur Kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena
berkatNyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil
pratikum ini. Tak lupa pula kita kirimkan shalawat dan salam atas
junjungan Rasulullah SAW yang telah membawa kita dari Alam
yang gelap gulita menuju alam yang terang benderang
Dalam penyusunan laporan hasil pratikum ini tentu saja jauh
dari kesempurnaan. Kerena itu, kami sangat mengharapkan saran
dan kritik demi penyempurnaan dan perbaikan tugas ini.
Akhirnya, kepada seluruh pihak yang turut memberikan
partisipasi dalam terwujudnya hasil pratikum ini, tak lupa pula
kami mengucapkan terima kasih
Mudah-mudahan laporan pratikum ini dapat bermanfaat dan
dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut.
Disusun Oleh,
Kelompok
I.
Tujuan
1. Untuk mengetahui zat gizi yang terdapat pada bahan
makanan.
2. Untuk menguji ada tidaknya kandungan amilum dengan uji
lugol.
3. Untuk menguji ada tidaknya kandungan glukosa dengan uji
benedict.
4. Untuk menguji ada tidaknya kandungan protein dengan uji
biuret.
5. Untuk menguji ada tidaknya kandungan lemak dengan uji
transparasi
II. Dasar Teori
Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau
tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan
tenaga dana nutrisi.
Makanan
bersumber
dari
hewan
maupun
tumbuhan.
Beberapa orang menolak untuk memakan makanan dari hewan
seperti, daging, telur dan lain-lain. Mereka yang tidak suka
memakan daging dan sejenisnya disebut vegetarian yaitu orang
yang hanya memakan sayuran sebagai makanan pokok mereka.
Pada umumnya bahan makanan mengandung beberapa unsur
atau senyawa seperti air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
enzim, pigmen dan lain-lain.
Bahan
makanan
yang
kita
konsumsi
sehari-hari
harus
mengandung nutrient yang diperlukan tubuh. Karbohidrat, lemak
dan protein merupakan nutrient yang dibutuhkan dalam jumlah
besar, sedangkan vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh dalam
jumlah kecil. Walaupun dibutuhkan sedikit bahan tersebut harus
ada dalam menu makanan kita.
Untuk mengetahui kandungan zat nutrient yang terdapat
dalam bahan makanan digunakan indicator uji makanan yang
biasa dikenal dengan istilah reagen. Beberapa reagen yang
banyak digunakan untuk mendeterminasi kandungan nutrient
dalam makanan adalah:
1) Lugol / kalium yodida
Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan jenis
amilum (tepung)
2) Benedict / fehling A dan Fehling B
Digunakan
untuk
menunjukkan
kandungan
bahan
makanan
kelompok gula (monosakarida dan di sakarida)
3) Millon / Molisch / Biuret
Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan kelompok protein
4) Sudan III / etanol / kertas buram
Digunakan
untuk
menunjukkan
mengandung lemak / minyak
5) Metilen Blue
bahan
makanan
yang
Digunakan
untuk
menunjukkan
bahan
makanan
yang
mengandung vitamin C
I.
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa yang tersusun atas unsur-unsur
karbon
(C),
hidrogen
(H),
dan
oksigen
(O).
Tubuh
anda
memerlukan karbohidrat, antara lain sebagai sumber energi
utama ( setiap 1 gram karbohidrat mengandung 4,1 kalori), untuk
menjaga keseimbangan kondisi asam dan basa dalam tubuh,
sebagai bahan
pembentuk
pembentuk struktur sel, dan sebagai bahan
senyawa-senyawa
organik
seperti
lemak
serta
protein.
Karbohidrat
dikelompokkan
menjadi
monosakarida,
disakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah senyawa
karbohidrat sederhana yang tersusun atas satu gugus gula,
contohnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Glukosa dapat
ditemukan dalam buah seperti anggur, bawang, dan madu.
Galaktosa dapat dijumpai pada gula susu dan gula tebu. Adapun
fruktosa merupakan gula yang paing manis, umumnya dapat
ditemukan
dalam
merupakan
senyawa
buah-buahan
karbohidrat
dan
madu.
dengan
gugus
Disakarida
gula
dua.
Maltosa, laktosa, dan sukrosa merupakan contoh disakarida yang
paling umum. Maltosa dibentuk oleh dua molekul glukosa, laktosa
dibentuk oleh molekul glukosa dan galaktosa, sedangkan sukrosa
dibentuk oleh dua molekul glukosa dan fruktosa. Sukrosa dapat
didapati di tebu, lobak merah, pisang, buah-buah yang manis,
serta akar-akar penyimpanan yang tertentu. Maltosa dapat
dijumpai dijumpai dalam kecambah jawawut. Adapun laktosa
didapati pada semua susu hewan mamalia termasuk ASI.
Sementara itu, polisakarida merupakan senyawa karbohidrat
yang tersusun atas banyak molekul gula sederhana, contohnya
glikogen, amilum, dan selulosa.
Karbohidrat,
terutama
glukosa
berperan
aktif
dalam
penyediaan sumber energi bagi sel-sel otak, lensa mata, dan
jaringan saraf. Selain itu, karbohidrat juga berperan penting
dalam proses metabolisme, menjaga keseimbangan asam basa,
dan pembentukan struktur sel, jaringan, serta organ tubuh.
Adapun laktosa berfungsi membantu penyerapan kalsium.
Metabolisme karbohidrat dimulai dari penyerapan glukosa
dari usu melalui vena portal hepatika untuk dialirkan ke hati. Di
hati, glukosa akan berubah menjadi glikogen. Dalam aliran darah,
fruktosa dan galaktosa akan diubah menjadi glukosa.
II.
Protein
Protein tersusun atas unsur-unsur C,H,O, dan N (nitrogen).
Beberapa jenis protein juga mengandung S (sulfur) dan P (fosfor).
Protein memiliki beberapa fungsi penting, antara lain sebagai
sumber energi ( 1 gram protein menghasilkan 4,1 kalori); sebagai
bahan pembentuk hormon, enzim, antibodi, serta kromosom.
Selain itu, protein juga berfungsi sebagai bahan pembentuk sel-
sel baru dan sebagai larutan penyangga (sistem buffer). Larutan
penyangga berfungsi untuk mempertahankan
keseimbangan
asam dan basa cairan tubuh.
Di dalam tubuh, protein diserap dalam bentuk asam amino.
Asam amino dibedakan menjadi asam amino esensial dan asam
amino nonesensial. Asam amino esensial adalah asam amino
yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tidak dapat disintesis
oleh tubuh. Untuk itu, asam amino ini harus didatangkan dari luar
tubuh malalui makanan. Asam amino yang termasuk esensial
antara lain arginin, histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin,
fenilalanin, treonin, triptofan, dan valin. Sementara itu, asam
amino nonesensial adalah asam amino yang dapat disintesis
oleh tubuh. Contohnya alanin, asparagin, asam aspartat, sistein,
sistin, asam glutamat, glutamin, glisin, prolin, serin, dan tirosin.
Protein dibedakan menjadi protein nabati dan protein hewani.
Protein nabati diperoleh dari tumbuhan, misalnya kacangkacangan dan produk olahan, terutama kacang kedelai. Adapun
protein hewani diperoleh dari hewan, misalnya daging, telur,
susu, dan ikan.
III.
Lemak
Lemak merupakan senyawa yang tersusun atas unsur-unsur C,H,
dan O. Lemak tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut
lemak, seperti alkohol, kloroform, dan eter. Seperti halnya
karbohidrat, lemak juga berguna sebagai sumber energi (1 gram
lemak menghasilkan energi 9,3 kalori). Meskipun menghasilkan
energi terbesr, lemak bukanlah penghasil energi utama karena
lebih banyak disimpan sebagai energi cadangan.
Fungsi lemak yang lain, yaitu sebagai pelarut vitamin A,D,E,
dan K ; sebagai pelindung organ-organ tubuh, misalnya jantung,
ginjal, dan lambung. Lemak juga berfungsi sebagai bahan
pembentuk membran sel, mencegah hilangnya panas tubuh saat
udara dingin sehingga suhu tubuh tetap terjaga.
Berdasarkan sumbernya, lemak dibedakan menjadi lemak
nabati (dari tumbuhan) dan lemak hewani (dari hewan). Contoh
sumber lemak nabati, antara lain santan, minyak kelapa, kacang
tanah, dan buah avokad. Adapun contoh lemak hewani adalah
daging, telur, susu, mentega, gajih, dan keju.
Di dalam tubuh, lemak diuraikan dan diserap dalam bentuk
asam dan gliserol. Asam lemak dibedakan menjadi asam lemak
tak jenuh dan asam lemak jenuh. Asam lemak tak jenuh
berbentuk cair dan umumnya berasal dari tumbuhan. Asam lemak
jenuh berbentuk padat dan terdapat pada otak, hati, serta daging.
IV.
Vitamin
Vitamin merupakan senyawa organik yang terkandung dalam
berbagai
makanan
dan
diperlukan
untuk
mengatur
serta
memperlancar metabolisme tubuh. Vitamin dibutuhkan dalam
jumlah sedikit, tetapi keberadaan dan fungsinya tidak dapat
digantikan
(defisiensi)
berfungsi
oleh
senyawa-senyawa
vitamin
untuk
dinamakan
menghasilkan
lain.
Kondisi
avitaminosis.
energi.
kekurangan
Vitamin
Karena
tidak
tidak
dapat
disintesis oleh tubuh, vitamin harus didatangkan dari luar tubuh
melalui berbagai berbagai jenis makanan.
Berdasarkan
jenis
pelarutnya,
vitamin
dibedakan
menjadi:
1.
Vitamin yang larut dalam lemak
Vitamin A
Vitamin D
Vitamin E
Vitamin K
2.
Vitamin yang larut dalam air
Vitamin B (B1, B2, B3, B5, B6, B1 , B12, dan biotin)
Vitamin C
V. Mineral
Mineral yang dibutuhkan tubuh dibagi menjadi dua, yaitu
mineral makro yang dibutuhkan dalam jumlah relatif banyak
dan mineral mikro yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Unsur
yang termasuk mineral makro, antara lain kalsium, fosfor, kalium,
natrium, dan magnesium. Adapun yang termasuk mineral mikro,
antara lain kobalt, fluorin, yodium, besi, mangan, seng, silikon,
dan molibdenum. Mineral-mineral yang dibutuhkan dalam jumlah
sedikit, apabila termakan dalam jumlah besar dapat bersifat
racun.
VI.
Air
Air tidak menghasilkan energi. Di dalam tubuh, air berfungsi
mengangkut zat-zat dari sel ke sel atau dari jaringan ke jaringan,
mempertahankan suhu tubuh, sebagai medium (pelarut) dan
pereaksi terbaik berbagai macam reaksi kimia dalam tubuh,
terutama reaksi enzimatis.
III. ALAT DAN BAHAN
Nasi
Terigu
Tahu
Minyak
Putih telur
Susu putih bubuk
Susu putih cair
Lumpang porselin
Mortar
Rak tabung reaksi
Tabung reaksi
Gelas beker
Pipet
pembakar spritus
Penjepit tabung reaksi
Spatula/ pengaduk
Kertas buram
Air
Lugol
Benedict
Biuret Korek api
IV. CARA KERJA
1.
2.
Siapkan alat dan bahan eksperimen yang akan di uji
Tumbuk bahan makanan diatas lumpang porselin
sebelum di uji coba
3. Masukkan bahan makanan kedalam tabung reaksi
(dengan ketentuan satu jenis bahan makan di masukkan kedalam
tabung reaksi untuk menguji kandungan masing-masin amilum,
glukosa dan protein).
4.
Uji Amilum
a.
Masukkan bahan makanan nasi, terigu, tahu, minyak,
susu putih bubuk, susu putih cair dan putih telur yang sudah di
tumbuk/dihaluskan ke dalam tabung reaksi (satu jenis = satu
tabung).
b. Tetesi 7 tetes lugol pada setiap tabung reaksi yang akan
di uji amilum.
c. Amati perubahan warna yang terjadi
d. Masukkan data pada tabel pengamatan. Lakukan hal
tersebut ke dalam semua bahan makanan tadi
5.
Uji Protein
a. Masukkan bahan makanan nasi, terigu, tahu, minyak,
susu putih bubuk, susu putih cair dan putih telur yang sudah di
tumbuk/dihaluskan ke dalam tabung reaksi (satu jenis = satu
tabung).
b. Tetesi 7 tetes buret pada setiap tabung reaksi yang akan
di uji protein.
c. Amati perubahan warna yang terjadi
d. Masukkan data pada tabel pengamatan. Lakukan hal
tersebut ke dalam semua bahan makanan tadi.
6.
Uji Glukosa
a. Masukkan bahan makanan nasi, terigu, tahu, minyak, susu
putih bubuk, susu putih cair dan putih telur yang sudah di
tumbuk/dihaluskan ke dalam tabung reaksi (satu jenis = satu
tabung).
b. Masukkan 7 tetes benedict.
c. Panaskan tabung reaksi diatas pembakar spiritus
d. Masukkan data kedalam tabel. Lakukan hal tersebut ke
dalam semua bahan makanan tadi.
7. Uji Lemak
a. Siapkan kertas buram
b. Usap bahan makanan pada kertas buram
c. Tunggu beberapa saat hingga terjadi perubahan
d. Masukkan data kedalam tabel. Lakukan hal tersebut ke
dalam semua bahan makanan tadi.
V. HASIL PENGAMATAN
No.
1
2
3
4
5
6
7
Jenis
Warna Mula-
Makanan
Mula
Nasi
Terigu
Tahu
Minyak
Putih Telur
Susu Bubuk
Susu Cair
Putih
Putih
Putih
Kuning
Putih
Putih
Cream
Warna setekah dutetesi
Lugol
Biuret
Ungu+3
Ungu+2
Kuning
Merah
Kuning
Putih
Ungu+1
Putih
Putih
Ungu+4
Ungu+5
Ungu+1
Ungu+3
Ungu+2
Benedit
Bru
Biru
Ungu
Biru
Biru
Jingga
Jingga
Kertas
+2
+4
+3
+1
Tabel. Hasil Pengamatan Kelompok Bagas Aji Harvian
VI. PEMBAHASAN
Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang
digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan
mengandung karbohidrat(amilum) atau tidak. Bila makanan yang
kita
tetesi
mengandung
lugol
menghitam,
karbohidrat.
maka
Semakin
makanan
hitam
berarti
tersebut
makanan
tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji
kandungan protein. Bila bahan makanan itu mengandung protein
maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna
ungu/ warna lembayung.
Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji
kandungan glokusa pada bahan makanan jika hasil reaksi
tersebut menghasilkan warna merah bata.
Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan
lemak. Karena kertas buram mudah menyerap air/minyak jadi
sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini
makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram
setelah itu di panaskan di atas pembakar sepritus sehingga
kandungan air mudah mongering, jika ada noda transparan maka
bahan makanan tersebut mengandung lemak.
VII. KESIMPULAN
Bahan makanan yang mengandung protein jika ditetesi
dengan larutan biuret akan berubah wana menjadi ungu.
Jika bahan makanan ditetesi dengan larutan lugol akan
berubah warna menjadi biru tua hingga kehitam-hitaman
maka bahan makanan tersebut mengandung amilum.
Jika bahan makanan ditetesi larutan benedict kemudian
dipanaskan akan berubah warna menjadi orange/jingga
maka bahan makanan tersebut mengandung glukosa.
Jika bahan makanan yang digoreskan diatas kertas buram
transparan makan bahan makanan tersebut mengandung
lemak
Bahan makanan dalam percobaan ini yang mengandung
protein adalah Bahan makanan yang mengandung amilum
dalam percobaan ini adalah..
Bahan
makanan
yang
mengandung
amilum
dalam
percobaan ini adalah..
Bahan makanan yang mengandung lemak dalam percobaan
ini adalah..
VIII. DAFTAR PUSTAKA
DA Pratiwi dkk, Biologi untuk SMA kelas XI, 2007, Jakarta,
Penerbit Erlangga.
Sudjadi,
Bagod
&
Laial
Siti.2007.Biologi
Kehidupan2A.Surabaya:Yudhistira.
Sains
dalam
Samsuri, Istamar dkk. 2004. Biologi SMA kelas XI. Erlangga :
Malang
Priadi, Arif. 2009. Biologi SMA XI. Yudhistira : Bogor
Prestasi Guru Biologi SMA YPVDP.com
UJI MAKANAN
DISUSUN OLEH :
1.
2.
Bagas Aji H
Della Arisa S
(02)
(04)
3.
Muh. Rizal P
(15)
Kata Pengantar
Alhamdulillahi Rabbil Alamin.
Puji syukur Kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena
berkatNyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil
pratikum ini. Tak lupa pula kita kirimkan shalawat dan salam atas
junjungan Rasulullah SAW yang telah membawa kita dari Alam
yang gelap gulita menuju alam yang terang benderang
Dalam penyusunan laporan hasil pratikum ini tentu saja jauh
dari kesempurnaan. Kerena itu, kami sangat mengharapkan saran
dan kritik demi penyempurnaan dan perbaikan tugas ini.
Akhirnya, kepada seluruh pihak yang turut memberikan
partisipasi dalam terwujudnya hasil pratikum ini, tak lupa pula
kami mengucapkan terima kasih
Mudah-mudahan laporan pratikum ini dapat bermanfaat dan
dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut.
Disusun Oleh,
Kelompok
I.
Tujuan
1. Untuk mengetahui zat gizi yang terdapat pada bahan
makanan.
2. Untuk menguji ada tidaknya kandungan amilum dengan uji
lugol.
3. Untuk menguji ada tidaknya kandungan glukosa dengan uji
benedict.
4. Untuk menguji ada tidaknya kandungan protein dengan uji
biuret.
5. Untuk menguji ada tidaknya kandungan lemak dengan uji
transparasi
II. Dasar Teori
Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau
tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan
tenaga dana nutrisi.
Makanan
bersumber
dari
hewan
maupun
tumbuhan.
Beberapa orang menolak untuk memakan makanan dari hewan
seperti, daging, telur dan lain-lain. Mereka yang tidak suka
memakan daging dan sejenisnya disebut vegetarian yaitu orang
yang hanya memakan sayuran sebagai makanan pokok mereka.
Pada umumnya bahan makanan mengandung beberapa unsur
atau senyawa seperti air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
enzim, pigmen dan lain-lain.
Bahan
makanan
yang
kita
konsumsi
sehari-hari
harus
mengandung nutrient yang diperlukan tubuh. Karbohidrat, lemak
dan protein merupakan nutrient yang dibutuhkan dalam jumlah
besar, sedangkan vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh dalam
jumlah kecil. Walaupun dibutuhkan sedikit bahan tersebut harus
ada dalam menu makanan kita.
Untuk mengetahui kandungan zat nutrient yang terdapat
dalam bahan makanan digunakan indicator uji makanan yang
biasa dikenal dengan istilah reagen. Beberapa reagen yang
banyak digunakan untuk mendeterminasi kandungan nutrient
dalam makanan adalah:
1) Lugol / kalium yodida
Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan jenis
amilum (tepung)
2) Benedict / fehling A dan Fehling B
Digunakan
untuk
menunjukkan
kandungan
bahan
makanan
kelompok gula (monosakarida dan di sakarida)
3) Millon / Molisch / Biuret
Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan kelompok protein
4) Sudan III / etanol / kertas buram
Digunakan
untuk
menunjukkan
mengandung lemak / minyak
5) Metilen Blue
bahan
makanan
yang
Digunakan
untuk
menunjukkan
bahan
makanan
yang
mengandung vitamin C
I.
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa yang tersusun atas unsur-unsur
karbon
(C),
hidrogen
(H),
dan
oksigen
(O).
Tubuh
anda
memerlukan karbohidrat, antara lain sebagai sumber energi
utama ( setiap 1 gram karbohidrat mengandung 4,1 kalori), untuk
menjaga keseimbangan kondisi asam dan basa dalam tubuh,
sebagai bahan
pembentuk
pembentuk struktur sel, dan sebagai bahan
senyawa-senyawa
organik
seperti
lemak
serta
protein.
Karbohidrat
dikelompokkan
menjadi
monosakarida,
disakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah senyawa
karbohidrat sederhana yang tersusun atas satu gugus gula,
contohnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Glukosa dapat
ditemukan dalam buah seperti anggur, bawang, dan madu.
Galaktosa dapat dijumpai pada gula susu dan gula tebu. Adapun
fruktosa merupakan gula yang paing manis, umumnya dapat
ditemukan
dalam
merupakan
senyawa
buah-buahan
karbohidrat
dan
madu.
dengan
gugus
Disakarida
gula
dua.
Maltosa, laktosa, dan sukrosa merupakan contoh disakarida yang
paling umum. Maltosa dibentuk oleh dua molekul glukosa, laktosa
dibentuk oleh molekul glukosa dan galaktosa, sedangkan sukrosa
dibentuk oleh dua molekul glukosa dan fruktosa. Sukrosa dapat
didapati di tebu, lobak merah, pisang, buah-buah yang manis,
serta akar-akar penyimpanan yang tertentu. Maltosa dapat
dijumpai dijumpai dalam kecambah jawawut. Adapun laktosa
didapati pada semua susu hewan mamalia termasuk ASI.
Sementara itu, polisakarida merupakan senyawa karbohidrat
yang tersusun atas banyak molekul gula sederhana, contohnya
glikogen, amilum, dan selulosa.
Karbohidrat,
terutama
glukosa
berperan
aktif
dalam
penyediaan sumber energi bagi sel-sel otak, lensa mata, dan
jaringan saraf. Selain itu, karbohidrat juga berperan penting
dalam proses metabolisme, menjaga keseimbangan asam basa,
dan pembentukan struktur sel, jaringan, serta organ tubuh.
Adapun laktosa berfungsi membantu penyerapan kalsium.
Metabolisme karbohidrat dimulai dari penyerapan glukosa
dari usu melalui vena portal hepatika untuk dialirkan ke hati. Di
hati, glukosa akan berubah menjadi glikogen. Dalam aliran darah,
fruktosa dan galaktosa akan diubah menjadi glukosa.
II.
Protein
Protein tersusun atas unsur-unsur C,H,O, dan N (nitrogen).
Beberapa jenis protein juga mengandung S (sulfur) dan P (fosfor).
Protein memiliki beberapa fungsi penting, antara lain sebagai
sumber energi ( 1 gram protein menghasilkan 4,1 kalori); sebagai
bahan pembentuk hormon, enzim, antibodi, serta kromosom.
Selain itu, protein juga berfungsi sebagai bahan pembentuk sel-
sel baru dan sebagai larutan penyangga (sistem buffer). Larutan
penyangga berfungsi untuk mempertahankan
keseimbangan
asam dan basa cairan tubuh.
Di dalam tubuh, protein diserap dalam bentuk asam amino.
Asam amino dibedakan menjadi asam amino esensial dan asam
amino nonesensial. Asam amino esensial adalah asam amino
yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tidak dapat disintesis
oleh tubuh. Untuk itu, asam amino ini harus didatangkan dari luar
tubuh malalui makanan. Asam amino yang termasuk esensial
antara lain arginin, histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin,
fenilalanin, treonin, triptofan, dan valin. Sementara itu, asam
amino nonesensial adalah asam amino yang dapat disintesis
oleh tubuh. Contohnya alanin, asparagin, asam aspartat, sistein,
sistin, asam glutamat, glutamin, glisin, prolin, serin, dan tirosin.
Protein dibedakan menjadi protein nabati dan protein hewani.
Protein nabati diperoleh dari tumbuhan, misalnya kacangkacangan dan produk olahan, terutama kacang kedelai. Adapun
protein hewani diperoleh dari hewan, misalnya daging, telur,
susu, dan ikan.
III.
Lemak
Lemak merupakan senyawa yang tersusun atas unsur-unsur C,H,
dan O. Lemak tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut
lemak, seperti alkohol, kloroform, dan eter. Seperti halnya
karbohidrat, lemak juga berguna sebagai sumber energi (1 gram
lemak menghasilkan energi 9,3 kalori). Meskipun menghasilkan
energi terbesr, lemak bukanlah penghasil energi utama karena
lebih banyak disimpan sebagai energi cadangan.
Fungsi lemak yang lain, yaitu sebagai pelarut vitamin A,D,E,
dan K ; sebagai pelindung organ-organ tubuh, misalnya jantung,
ginjal, dan lambung. Lemak juga berfungsi sebagai bahan
pembentuk membran sel, mencegah hilangnya panas tubuh saat
udara dingin sehingga suhu tubuh tetap terjaga.
Berdasarkan sumbernya, lemak dibedakan menjadi lemak
nabati (dari tumbuhan) dan lemak hewani (dari hewan). Contoh
sumber lemak nabati, antara lain santan, minyak kelapa, kacang
tanah, dan buah avokad. Adapun contoh lemak hewani adalah
daging, telur, susu, mentega, gajih, dan keju.
Di dalam tubuh, lemak diuraikan dan diserap dalam bentuk
asam dan gliserol. Asam lemak dibedakan menjadi asam lemak
tak jenuh dan asam lemak jenuh. Asam lemak tak jenuh
berbentuk cair dan umumnya berasal dari tumbuhan. Asam lemak
jenuh berbentuk padat dan terdapat pada otak, hati, serta daging.
IV.
Vitamin
Vitamin merupakan senyawa organik yang terkandung dalam
berbagai
makanan
dan
diperlukan
untuk
mengatur
serta
memperlancar metabolisme tubuh. Vitamin dibutuhkan dalam
jumlah sedikit, tetapi keberadaan dan fungsinya tidak dapat
digantikan
(defisiensi)
berfungsi
oleh
senyawa-senyawa
vitamin
untuk
dinamakan
menghasilkan
lain.
Kondisi
avitaminosis.
energi.
kekurangan
Vitamin
Karena
tidak
tidak
dapat
disintesis oleh tubuh, vitamin harus didatangkan dari luar tubuh
melalui berbagai berbagai jenis makanan.
Berdasarkan
jenis
pelarutnya,
vitamin
dibedakan
menjadi:
1.
Vitamin yang larut dalam lemak
Vitamin A
Vitamin D
Vitamin E
Vitamin K
2.
Vitamin yang larut dalam air
Vitamin B (B1, B2, B3, B5, B6, B1 , B12, dan biotin)
Vitamin C
V. Mineral
Mineral yang dibutuhkan tubuh dibagi menjadi dua, yaitu
mineral makro yang dibutuhkan dalam jumlah relatif banyak
dan mineral mikro yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Unsur
yang termasuk mineral makro, antara lain kalsium, fosfor, kalium,
natrium, dan magnesium. Adapun yang termasuk mineral mikro,
antara lain kobalt, fluorin, yodium, besi, mangan, seng, silikon,
dan molibdenum. Mineral-mineral yang dibutuhkan dalam jumlah
sedikit, apabila termakan dalam jumlah besar dapat bersifat
racun.
VI.
Air
Air tidak menghasilkan energi. Di dalam tubuh, air berfungsi
mengangkut zat-zat dari sel ke sel atau dari jaringan ke jaringan,
mempertahankan suhu tubuh, sebagai medium (pelarut) dan
pereaksi terbaik berbagai macam reaksi kimia dalam tubuh,
terutama reaksi enzimatis.
III. ALAT DAN BAHAN
Nasi
Terigu
Tahu
Minyak
Putih telur
Susu putih bubuk
Susu putih cair
Lumpang porselin
Mortar
Rak tabung reaksi
Tabung reaksi
Gelas beker
Pipet
pembakar spritus
Penjepit tabung reaksi
Spatula/ pengaduk
Kertas buram
Air
Lugol
Benedict
Biuret Korek api
IV. CARA KERJA
1.
2.
Siapkan alat dan bahan eksperimen yang akan di uji
Tumbuk bahan makanan diatas lumpang porselin
sebelum di uji coba
3. Masukkan bahan makanan kedalam tabung reaksi
(dengan ketentuan satu jenis bahan makan di masukkan kedalam
tabung reaksi untuk menguji kandungan masing-masin amilum,
glukosa dan protein).
4.
Uji Amilum
a.
Masukkan bahan makanan nasi, terigu, tahu, minyak,
susu putih bubuk, susu putih cair dan putih telur yang sudah di
tumbuk/dihaluskan ke dalam tabung reaksi (satu jenis = satu
tabung).
b. Tetesi 7 tetes lugol pada setiap tabung reaksi yang akan
di uji amilum.
c. Amati perubahan warna yang terjadi
d. Masukkan data pada tabel pengamatan. Lakukan hal
tersebut ke dalam semua bahan makanan tadi
5.
Uji Protein
a. Masukkan bahan makanan nasi, terigu, tahu, minyak,
susu putih bubuk, susu putih cair dan putih telur yang sudah di
tumbuk/dihaluskan ke dalam tabung reaksi (satu jenis = satu
tabung).
b. Tetesi 7 tetes buret pada setiap tabung reaksi yang akan
di uji protein.
c. Amati perubahan warna yang terjadi
d. Masukkan data pada tabel pengamatan. Lakukan hal
tersebut ke dalam semua bahan makanan tadi.
6.
Uji Glukosa
a. Masukkan bahan makanan nasi, terigu, tahu, minyak, susu
putih bubuk, susu putih cair dan putih telur yang sudah di
tumbuk/dihaluskan ke dalam tabung reaksi (satu jenis = satu
tabung).
b. Masukkan 7 tetes benedict.
c. Panaskan tabung reaksi diatas pembakar spiritus
d. Masukkan data kedalam tabel. Lakukan hal tersebut ke
dalam semua bahan makanan tadi.
7. Uji Lemak
a. Siapkan kertas buram
b. Usap bahan makanan pada kertas buram
c. Tunggu beberapa saat hingga terjadi perubahan
d. Masukkan data kedalam tabel. Lakukan hal tersebut ke
dalam semua bahan makanan tadi.
V. HASIL PENGAMATAN
No.
1
2
3
4
5
6
7
Jenis
Warna Mula-
Makanan
Mula
Nasi
Terigu
Tahu
Minyak
Putih Telur
Susu Bubuk
Susu Cair
Putih
Putih
Putih
Kuning
Putih
Putih
Cream
Warna setekah dutetesi
Lugol
Biuret
Ungu+3
Ungu+2
Kuning
Merah
Kuning
Putih
Ungu+1
Putih
Putih
Ungu+4
Ungu+5
Ungu+1
Ungu+3
Ungu+2
Benedit
Bru
Biru
Ungu
Biru
Biru
Jingga
Jingga
Kertas
+2
+4
+3
+1
Tabel. Hasil Pengamatan Kelompok Bagas Aji Harvian
VI. PEMBAHASAN
Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang
digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan
mengandung karbohidrat(amilum) atau tidak. Bila makanan yang
kita
tetesi
mengandung
lugol
menghitam,
karbohidrat.
maka
Semakin
makanan
hitam
berarti
tersebut
makanan
tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji
kandungan protein. Bila bahan makanan itu mengandung protein
maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna
ungu/ warna lembayung.
Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji
kandungan glokusa pada bahan makanan jika hasil reaksi
tersebut menghasilkan warna merah bata.
Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan
lemak. Karena kertas buram mudah menyerap air/minyak jadi
sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini
makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram
setelah itu di panaskan di atas pembakar sepritus sehingga
kandungan air mudah mongering, jika ada noda transparan maka
bahan makanan tersebut mengandung lemak.
VII. KESIMPULAN
Bahan makanan yang mengandung protein jika ditetesi
dengan larutan biuret akan berubah wana menjadi ungu.
Jika bahan makanan ditetesi dengan larutan lugol akan
berubah warna menjadi biru tua hingga kehitam-hitaman
maka bahan makanan tersebut mengandung amilum.
Jika bahan makanan ditetesi larutan benedict kemudian
dipanaskan akan berubah warna menjadi orange/jingga
maka bahan makanan tersebut mengandung glukosa.
Jika bahan makanan yang digoreskan diatas kertas buram
transparan makan bahan makanan tersebut mengandung
lemak
Bahan makanan dalam percobaan ini yang mengandung
protein adalah Bahan makanan yang mengandung amilum
dalam percobaan ini adalah..
Bahan
makanan
yang
mengandung
amilum
dalam
percobaan ini adalah..
Bahan makanan yang mengandung lemak dalam percobaan
ini adalah..
VIII. DAFTAR PUSTAKA
DA Pratiwi dkk, Biologi untuk SMA kelas XI, 2007, Jakarta,
Penerbit Erlangga.
Sudjadi,
Bagod
&
Laial
Siti.2007.Biologi
Kehidupan2A.Surabaya:Yudhistira.
Sains
dalam
Samsuri, Istamar dkk. 2004. Biologi SMA kelas XI. Erlangga :
Malang
Priadi, Arif. 2009. Biologi SMA XI. Yudhistira : Bogor
Prestasi Guru Biologi SMA YPVDP.com