UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGGAMBAR 3D-CAD MENGGUNAKAN JOBSHEET BERWARNA

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGGAMBAR 3D -CAD MENGGUNAKAN JOBSHEET BERWARNA

Adhy Pratomo Yunianto Herlambang*

Email: [email protected].

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menggambar 3D-CAD melalui penerapan jobsheet berwarna. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari empat langkah yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI TPB (Teknik Pemesinan

B) SMK Muhammadiyah Prambanan yang berjumlah 29 siswa. Teknik pengumpulan data antara lain: observasi, tes, kuesioner, wawancara, dan hasil kinerja/praktik siswa berupa gambar model 3D-CAD. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa menggambar 3D-CAD menggunakan jobsheet berwarna meningkat secara signifikan pada siklus I dan siklus II. Hal ini dibuktikan oleh (1) meningkatnya jumlah job yang sanggup dikerjakan siswa dalam durasi waktu 6 jam pelajaran yaitu dari 7 job pada pra-tindakan menjadi 9 job pada siklus I dan II; (2) meningkatnya rata-rata nilai yang diperoleh masing-masing siswa yaitu dari 72,62 pada pra-tindakan menjadi 86,94 pada siklus I dan 83,30 pada siklus II; (3) Meningkatnya jumlah siswa yang memenuhi syarat KKM yaitu dari 16 siswa pada pra-tindakan menjadi 25 siswa pada siklus I dan II atau jika dalam prosentase 55,17% : 86,21% : 86,21%.

Kata Kunci : menggambar model 3D, CAD, jobsheet berwarna.

*Guru SMK Muhammadiyah Prambanan Sleman

240 Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 2. 2014

IMPROVING THE ABILITY OF DRAWING 3D-CAD USING COLORED JOBSHEET

Adhy Pratomo Yunianto Herlambang* Email: [email protected].

ABSTRACT

This research aims to improve the ability of students in drawing 3D-CAD using colored jobsheet. This research is Classroom Action Research (CAR) using Kemmis and Mc Taggart model consisting of four steps of planning, action, observation, and reflection. The subjects of the research were students of class XI TPB (Mechanical Machining B) SMK Muhammadiyah Prambanan totaling 29 students. The data were collected through: observation, test, questionnaire, interview, and the students performance in the form of drawings of 3D-CAD models. The data analysis technique used is descriptive statistical analysis. The research result showed that the students ability in drawing 3D-CAD using colored jobsheet improved significantly in cycle I and cycle II. It is indicated by: (1) the increasing number of students job done in 6 hours of lessons from 7 jobs in pre-action to 9 jobs in cycle I and II; (2) the increasing mean scores from 72.62 in pre-action to

86.94 in cycle I and 80.30 in cycle II; (3) the increasing number of the students who meet KKM (Minimum Mastery Criterion) from 16 students in pre-action to 25 students in cycle I and II, or in the precentage of 55.17% : 86.21% : 86.21%.

Keywords: drawing 3D models, CAD, colored jobsheet.

PENDAHULUAN

komputer grafis. Menurut Sherman (1994, Sekian banyak dari bidang keahlian p.83), “CAD program is used to create yang ditawarkan Sekolah Menengah electronic data file drawings”. Program Kejuruan (SMK) dan yang tidak sedikit CAD digunakan untuk membuat dokumen- lulusannya terserap oleh Dunia Usaha (DU) dokumen gambar dalam bentuk elektronik. atau Dunia Industri (DI), adalah bidang Lebih jelasnya, CAD merupakan salah satu keahlian teknik pemesinan salah satunya. wujud aplikasi komputer yang pada Program keahlian teknik pemesinan ini dasarnya

memanfaatkan keunggulan- memiliki turunan kompetensi kejuruan yang keunggulan dasar dari komputer itu sendiri wajib ditempuh dan dikuasai oleh siswa, (Chandra 2003, p.3) seperti, hasil kerjanya yaitu salah satunya adalah menggambar dapat diedit, disimpan untuk dapat dengan sistem CAD.

dipergunakan diwaktu mendatang dan CAD (Computer Aided Design ) dicetak dalam jumlah banyak. Produk yang merupakan salah satu cabang dari ilmu dihasilkan dari menggambar menggunakan

Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 2. 2014 241

CAD dapat berupa gambar 2 dimensi (2D) dan (4) mengoperasikan komputer. dan gambar solid modelling atau biasa Keempat kompetensi prasyarat di atas dapat disebut gambar model 3D. Perangkat lunak dijelaskan yaitu, kompetensi menggambar (software)

sangat & menginterpretasikan sketsa, membaca bervariasi seperti Autocad, Solidwork, gambar teknik, dan mempersiapkan gambar Autodesk Inventor, Catia, dan CAD/CAM.

CAD macamnya

teknik dimaksudkan agar siswa memiliki Di Yogyakarta, SMK yang membuka kemampuan

membaca dan program keahlian teknik pemesinan dan menginterpretasikan gambar yang tertera sekaligus mengajarkan mata pelajaran pada lembar gambar kerja atau lazim menggambar dengan sistem CAD salah disebut jobsheet sehingga siswa dapat satunya adalah SMK Muhammadiyah dengan mudah menerjemahkan bentuk atau Prambanan.

untuk

proses model yang diinginkan dalam jobsheet. pembelajarannya, software (perangkat Adapun

Dalam

kompetensi mengoperasikan lunak) CAD yang digunakan adalah komputer dimaksudkan agar siswa secara Autodesk Inventor. Secara spesifik, dasar tidak mengalami kesulitan saat harus Autodesk Inventor merupakan salah satu menggunakan komputer untuk menggambar perangkat lunak untuk membuat 3D dengan sistem CAD seperti misalnya cara mechanical CAD dan solid modelling menggunakan perintah Open, Save, Save as, sehingga dapat berfungsi sebagai prototypes Undo , Redo, fungsi Escape pada tombol dari komponen yang akan diproduksi keyboard, cara

menghidupkan dan (Seprianto 2011, p.54). Media pembelajaran mematikan komputer dengan benar. utama yang digunakan dalam mata

jadwal pembagian pelajaran menggambar sistem CAD ini standar kompetensi kejuruan yang berlaku adalah media komputer dan media jobsheet. di SMK Muhammadiyah Prambanan, SMK Sedemikian pentingnya penguasaan kedua ini pun telah memenuhi persyaratan yang media pembelajaran tersebut, Standar telah diatur SKKNI dimana mata pelajaran Kompetensi Nasional Indonesia (SKKNI) menggambar dengan sistem CAD diajarkan memprasyaratkan kompetensi yang wajib setelah prasyarat kompetensi mata pelajaran ditempuh siswa dalam kode unit LOG.OO ini terpenuhi. Ini artinya, pada saat siswa 09.010.01 “Membuat Model 3D dengan praktik menggambar dengan sistem CAD, System CAD ” antara lain: (1)menggambar semestinya siswa sudah tidak lagi banyak dan

Berdasarkan

menginterpretasikan sketsa, mengalami kesulitan terutama dalam hal (2)membaca

teknik, membaca dan menginterpretasikan gambar (3)mempersiapkan gambar teknik (dasar), pada jobsheet.

gambar

242 Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 2. 2014

Namun realita yang ditemukan di gambar dengan perolehan skor ≥75 hanya kelas tidak sejalan dengan idealita yang sebesar 31% dari jumlah 29 siswa kelas XI ada. Pada observasi yang dilakukan di kelas TPB. Kedua, sebagian besar siswa saat menggunakan angket kuesioner dengan ditanya: “kalau kalian lihat gambar jobsheet skala Guttman dan diisi oleh siswa, tahun ini (lihat gambar 1), kalian harus ajaran 2012/2013 jumlah responden 75 menggambar berapa obyek model di siswa pada kelas XI Teknik Pemesinan program CAD-Autodesk Inventor ?” mereka yang diambil secara random, temuan yang pun menjawab tiga. Padahal kenyataan didapatkan yaitu siswa yang mengalami yang seharusnya siswa gambar hanyalah kesulitan dalam mengoperasikan komputer satu obyek gambar model 3D. sebesar 22% dan angka ini lebih kecil bila dibandingkan kesulitan siswa dalam menguasai jobsheet yang sebesar 35%. Demikian halnya tahun ajaran 2013/2014 bersamaan dengan proses pengambilan data pada penelitian ini, ditemukan kesulitan siswa dalam penguasaan membaca dan menginterpretasi gambar sebesar 43% sedangkan

penguasaan mengoperasikan komputer

sebesar 25%. Hal ini dapat disimpulkan Gambar 1. bahwa kesulitan siswa selama praktik

Proyeksi ortogonal dalam jobsheet menggambar dengan sistem CAD lebih banyak terletak pada kemampuan siswa

Ketiga, saat siswa diminta untuk dalam membaca dan menginterpretasikan menentukan mana pandangan depan, gambar jobsheet.

samping dan atas gambar proyeksi Data

menguatkan ortogonal tersebut, sebagian besar siswa argumentasi di atas yaitu pertama, menjawab salah dan sering terbalik dalam perolehan hasil pre-test dalam bentuk soal menentukan pandangannya. menjodohkan gambar proyeksi ortogonal

lain

yang

Penguasaan keterampilan membaca (gambar 2D) dengan gambar proyeksi dan menginterpretasi gambar jobsheet

aksonometri (gambar model 3D) didapat dalam setiap aktivitas praktik teknik bahwa siswa XI TPB yang memiliki pemesinan, memiliki peran yang sangat kemampuan membaca dan menginterpretasi penting bahkan vital. Ketidakmampuan

Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 2. 2014 243 Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 2. 2014 243

Gambar teknik pada jobsheet menginterpretasikan gambar pada jobsheet umumnya ditunjukkan dengan gambar akan berakibat fatal pada bentuk produk proyeksi ortogonal atau disebut gambar yang dibuat. Demikian pula halnya pada majemuk. Disebut gambar majemuk karena mata pelajaran menggambar dengan sistem bentuk gambar tidak memberikan gambaran CAD yang inti pembelajarannya mengubah lengkap/utuh

membaca

dan

sebagaimana proyeksi gambar proyeksi ortogonal pada jobsheet aksonometri (3D) (Sato 2008, p.62) dan ciri menjadi bentuk model 3D menggunakan gambar ortogonal adalah pertama, terdiri program CAD-Autodesk Inventor, lebih dari pandangan depan, atas dan samping. banyak menuntut siswa untuk menguasai Kedua, terdapat tanda ukuran yang ketrampilan membaca gambar jobsheet dan mencerminkan ukuran dari benda berbentuk menginterpretasikannya. Ketidakmampuan

3 dimensi. Untuk dapat mengerti dan siswa dalam memahami maksud yang menerjemahkan bagaimana bentuk dan diinginkan gambar pada jobsheet baik ukuran obyek yang sebenarnya, dibutuhkan berupa dimensi, pandangan, maupun ketrampilan membaca gambar. Kemampuan proyeksi, akan berakibat tidak sesuainya dasar membaca gambar yang setidaknya bentuk dan ukuran (massa dan luas) gambar harus dikuasai siswa dalam menggambar model 3D sebagaimana yang diinginkan dengan sistem CAD adalah kemampuan gambar pada jobsheet.

membedakan jenis dan fungsi garis, Secara hirarkis, proses pemahaman kemampuan membaca gambar proyeksi seseorang dari membaca gambar jobsheet, Eropa dan proyeksi Amerika, dan hingga mampu mengimplementasikan kemampuan menentukan pandangan depan, dalam bentuk obyek sesungguhnya pandangan samping dan pandangan atas (realistic), dapat diilustrasikan sebagai gambar. Apabila proses membaca telah berikut:

dilalui maka tahap selanjutnya adalah menginterpretasi/ menerjemahkan gambar dengan cara membayangkan/merefleksi dalam fikiran bentuk gambar ortogonal apabila disusun dan diubah menjadi bentuk obyek/gambar

yang sesungguhnya (realistic). Apabila menerjemahkan bentuk

dan ukuran gambar telah dilakukan, maka Gambar 2.

tahapan akhir adalah proses mewujudkan Hirarkis memahami bentuk gambar

kedalam bentuk obyek realistic. Hasil dari 244 Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 2. 2014 kedalam bentuk obyek realistic. Hasil dari 244 Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 2. 2014

siswa untuk membantu mempercepat proses pembacaan ukuran dan bentuk gambar dan penalaran siswa dalam menginterpretasikan gambar proyeksi ortogonal agar kemudian dapat divisualisasikan kedalam bentuk model 3D pada program CAD-Autodesk Inventor . Untuk selanjutnya jobsheet yang diberi efek warna ini disebut jobsheet

berwarna. Penerapan jobsheet berwarna ini Gambar 3.

mampu meningkatkan Model 3D hasil interpretasi gambar 1

diharapkan

kemampuan siswa dalam membuat gambar

model 3D dengan CAD-Autodesk Inventor. Setelah

mengetahui

bahwa

Permasalahan pada penelitian ini permasalahan kelas yang muncul selama

diidentifikasi menjadi: (1)Pemahaman pembelajaran praktik menggambar dengan

siswa terhadap gambar teknik diantaranya, sistem CAD adalah disebabkan kurang

siswa dalam mampunya siswa dalam membaca dan

kurang

fahamnya

menginterpretasi gambar teknik dan kurang menginterpretasikan gambar jobsheet, maka

fahamnya siswa dalam membaca gambar tindakan yang akan diberikan dalam proses

teknik. Aspeknya mencakup gambar penelitian tindakan kelas ini adalah

pandangan, gambar proyeksi, dan dimensi; pemberian efek warna pada media gambar

siswa terhadap jobsheet . Adapun yang dimaksud dengan

Pemahaman

komputer diantaranya, pemberian efek warna pada gambar

pengoperasian

sebagian siswa belum mengerti teknik jobsheet dalam penelitian ini adalah

mengubah gambar sketch menjadi 3 pewarnaan yang spesifik dan kontras pada

dimensi pada program Autodesk Inventor; ketiga pandangan utama gambar ortogonal

sebagian siswa kurang cakap/mampu dalam jobsheet yaitu pandangan depan, pandangan

memanfaatkan perintah-perintah dasar yang kanan dan pandangan atas. Adapun fungsi

tersedia dalam program komputer; dan penggunaan warna sebagaimana penjelasan

beberapa siswa kurang cakap/mampu untuk Attwood, et.al (2010, p.235), “warna selalu

prosedur mematikan komputer yang benar; digunakan sebagai metode tambahan dari

pembelajaran diantaranya, Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 2. 2014

(3)Media

Tujuan dari penelitian ini antara lain: gambar proyeksi ortogonal pada jobsheet (1)Meningkatkan kemampuan siswa dalam seperti penggunaan warna, maupun menggambar model 3D-CAD melalui penggunaan

tanda-tanda/simbol-simbol penerapan jobsheet berwarna, tertentu pada jobsheet, dan seringnya (2)Meningkatkan kemampuan siswa dalam dijumpai beberapa komputer yang tidak membaca dan menginterpretasikan gambar dapat dioperasikan, sehingga menggangu teknik. proses

Hasil yang akan dicapai dari pembelajaran diantaranya, sebagian besar penelitian ini yaitu, (1)Siswa mampu siswa menginginkan agar guru selalu membaca, menginterpretasi/menerjemahkan mendemonstrasikan

pembelajaran;

(4)Metode

dahulu gambar proyeksi ortogonal pada jobsheet jobsheet yang akan dikerjakan siswa pada sehingga siswa akan mampu pula program Autodesk Inventor, atau dengan mengkonversikannya

terlebih

kedalam wujud kata lain siswa belum mampu bekerja gambar aslinya berupa gambar model 3D secara mandiri dan siswa pun berharap agar menggunakan CAD; (2)Bagi guru, dapat guru

dalam mendemonstrasikan memberi kemudahan dalam mengajar dan melakukannya

berulang – memahamkan siswa selama proses ulang/mendemonstrasikan lebih dari satu pembelajaran praktik CAD sehingga tujuan kali.

secara

pembelajaran dapat tercapai dengan baik; Permasalahan dalam penelitian ini dan (3)Bagi sekolah, keberhasilan dari dibatasi

media meningkatnya siswa dalam menggambar pembelajaran jobsheet berwarna sebagai model 3D-CAD diharapkan meningkatnya upaya meningkatkan kemampuan siswa pula minat lulusan SMK Muhammadiyah dalam menggambar model 3D CAD- Prambanan di Dunia Industri pada Autodesk Inventor .

pada

pembuatan

bidang/posisi kerja sebagai teknisi gambar Adapun rumusan masalah dalam (drafter). penelitian

(1)Apakah penggunaan jobsheet berwarna dapat Hasil Penelitian yang Relevan meningkatkan kemampuan siswa dalam

ini

adalah:

a. Peran jobsheet dalam pembelajaran menggambar 3D-CAD?; dan (2)Apakah

Hasil penelitian yang dilakukan oleh penggunaan jobsheet berwarna dapat Romadhuna, et.al (CIVED ISSN 2302-3341 meningkatkan kemampuan siswa dalam Vol. I, Nomor 1, Maret 2013 ) yang

246 Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 2. 2014 246 Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 2. 2014

dengan Menggunakan Jobsheet ” sampel yang diambil sebanyak 87 siswa menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas XI Teknik Kendaran Ringan (TKR) yang diajarkan dengan media jobsheet lebih dan dari sampel tersebut dibagi dalam dua baik dari pada siswa yang menggunakan kelompok yaitu kelas TKR 1 sebagai media

lanjut kelompok eksperimen dan kelas TKR 2 Romadhuna (2013, p.58) menjelaskan, sebagai kelompok kontrol. bahwa perbedaan kemampuan menggambar

konvensional.

Lebih

Dalam proses pembelajaran sistem siswa

pada penerangan mobil, kelompok eksperimen penggunaan jobsheet, siswa menggambar dikenai pembelajaran ceramah yang lebih terstruktur sehingga mempercepat dilengkapi dengan media pembelajaran proses menggambar dibanding dengan jobsheet sedangkan kelompok kontrol siswa yang diajar dengan media hanya dikenai pembelajaran ceramah saja konvensional.

tersebut

dikarenakan

tanpa menggunakan media pembelajaran Penggunaan jobsheet dalam proses jobsheet . Hasilnya (Notaviyanda & Aryadi pembelajaran menggambar berbasis CAD 2011, p.70), kelompok eksperimen dapat membantu siswa untuk mengulang mengalami peningkatan 13,88 dari 58,19 kembali pelajaran menggambar di rumah, (skor pre-test) menjadi 72,07 (skor post- sehingga dapat meningkatkan hasil belajar test )

kelompok kontrol siswa. Dengan pemberian jobsheet di kelas peningkatannya lebih kecil dari kelompok antar siswa dapat saling memberikan eksperimen yaitu 12,44 dari 58,86 (skor motivasi dan mampu merangsang minat pre-test ) menjadi 71,30 (skor post-test). siswa dalam menggambar teknik. Sehingga Hasil dari penelitian Noktaviyanda dan dapat disimpulkan bahwa jobsheet mampu Aryadi ini disimpulkan bahwa penerapan secara efektif meningkatkan kemampuan jobsheet mampu meningkatkan kompetensi siswa dalam menggambar dengan CAD.

sedangkan

pembelajaran sistem Hasil penelitian lain yang relevan penerangan mobil. adalah hasil penelitian yang dilakukan

siswa

dalam

Dari kedua penelitian yang relevan di Noktaviyanda dan Aryadi dalam jurnal atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Pendidikan Teknik Mesin Vol. 11, No. 2, jobsheet sebagai media pembelajaran Desember 2011 (pp.68-71) yang berjudul memiliki peran atau pengaruh yang “Peningkatan Hasil Belajar Melalui signifikan untuk meningkatkan kemampuan Penerapan Media Pembelajaran Jobsheet siswa dalam proses pembelajaran praktik.

Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 2. 2014 247 Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 2. 2014 247

Media berjudul The Influence of Colour on Pembelajaran

dalam

Memory Performance (2013, p.3) berkaitan Pada Jurnal Al-Bidayah yang ditulis warna terhadap kemampuan ingatan, Purnama, dengan judul Elemen Warna menunjukkan bahwa peserta yang diminta dalam

Pengembangan Multimedia untuk mengenali warna dan sekaligus Pembelajaran Agama Islam, Vol. 2. Nomor bentuk barang jauh lebih baik dalam

1, 2010, pp.113-129, diakses 12 Juli 2013, mengenali warna dari pada mengenali mengungkapkan, dalam mendesain produk- bentuk barang. Temuan ini dapat diartikan produk

pembelajaran, pewarnaan bahwa warna memiliki kemampuan yang merupakan salah satu unsur yang sangat lebih baik dalam menghasilkan tingkat penting. Ia memberikan keindahan pada perhatian yang lebih tinggi dan efektif unsur-unsur visual yang ditampilkan. untuk meningkatkan kinerja memori. Lebih Pewarnaan yang sesuai dapat mendukung lanjut, Dzulkifli dan Mustafar (2013, pp.7- suatu pesan atau informasi tersampaikan

8) menyimpulkan hasil penelitannya bahwa dengan baik.

efektivitas warna terhadap memori Selain itu, warna akan membuat (ingatan) didasarkan pada beberapa faktor. kesan atau mood untuk keseluruhan Pertama adalah konsistensi/ketetapan warna gambar/grafis dan pemilihan warna yang yang digunakan pada tanda tertentu yang baik dalam mendesain produk pembelajaran spesifik misalnya, warna merah pada dapat turut membangkitkan dan menstimuli trafficlight selamanya pasti menunjukkan pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan perintah berhenti, warna hijau selamanya siswa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa menunjukkan perintah berjalan dan warna warna memiliki peranan yang cukup kuning selamanya menunjukkan perintah signifikan

pemberian warna multimedia pembelajaran.

dalam

pengembangan hati-hati. Kedua,

kombinasi haruslah tepat dan kontras. Penelitian lain yang dilakukan oleh Artinya, kombinasi dua warna atau lebih Wichmann, Sharpe, dan Gegenfurtner haruslah benar-benar warna yang berbeda dalam Journal of Experimental Psychology: atau kontras antara warna satu dengan yang Learning, Memory, anda Cognition 2002, lain, dan kombinasi warna itu bukan Vol . 28, No.3, page 509-520 menemukan merupakan warna gradasi, tujuannya agar bahwa terdapat pengaruh yang kuat warna tidak terjadi kebingungan bagi orang yang terhadap

memori/ingatan

seseorang. mengamatinya.

Penelitian ini dikuatkan oleh Dzulkifli dan Mustafar, dalam artikel penelitiannya yang

248 Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 2. 2014 248 Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 2. 2014

Pemecahan Permasalahan Kelas

pembelajaran jobsheet ini yang relatif singkat dengan tingkat berdasarkan penelitian yang relevan di atas keakurasian yang tinggi. Untuk penguasaan dan beberapa kajian teori: pertama, hasil kemampuan menggambar dengan CAD temuan dalam penelitian yang menyebutkan mempersyaratkan

sekurang-kurangnya bahwa kemampuan otak manusia untuk siswa mampu mengoperasikan komputer mengingat warna jauh lebih kuat secara dasar dan ketrampilan membaca dibandingkan mengingat bentuk benda. gambar teknik.

Kedua, teori yang menjelaskan bahwa Tujuan

penguasaan ketrampilan warna memiliki kemampuan untuk mengoperasikan komputer dasar ini adalah menstimulasi

perhatian dan turut agar siswa mampu secara dasar menyalakan menentukan minat/suka tidaknya seseorang dan mematikan komputer dengan benar, pada sesuatu yang dilihatnya (Kusrianto mampu membuka program, menyimpan 2007, p.46) dan ketiga, teori yang dan mengedit dengan baik dan benar. dipaparkan Suyanto (2005, p.378) yang Sedangkan tujuan penguasaan ketrampilan menguatkan

bahwa: warna dapat membaca gambar teknik yaitu agar siswa mengkomunikasikan

semangat dan mampu membaca gambar yang ada pada kepribadian pemakai (dalam hal ini siswa), jobsheet dengan tepat dan benar sehingga begitu juga warna dapat menyempurnakan secara

mampu kemampuan baca bagi pengguna media menginterpretasikan gambar pada jobsheet sehingga pesan/maksud yang diinginkan ke dalam bentuk gambar model 3D pada dapat tersampaikan. program CAD-Autodesk Inventor.

kognitif

siswa

Berdasar argumentasi-argumentasi di Kesulitan siswa dalam membaca atas, dapat diambil kesimpulan sementara gambar akan menjadi hambatan yang bahwa gambar proyeksi ortogonal pada sangat berarti dalam menggambar dengan jobsheet yang diberi warna berbeda/kontras sistem CAD yang pada akhirnya tujuan pada

masing-masing sisi pandang pembelajaran

Oleh gambarnya, akan secara efektif memberikan karenanya untuk mengatasi permasalahan impresi/kesan yang kuat, dan menstimuli pembelajaran

tidak

tercapai.

dibutuhkan fikiran, perhatian siswa sehingga akan Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 2. 2014

ini

1. Gambar ortogonal pada jobsheet dan

menginterpretasi/menerjemahkan menggunakan proyeksi Amerika gambar yang dimaksud dengan tepat dan

benar sehingga akan berimplikasi pada

2. Pandangan yang disajikan pada meningkatnya kemampuan siswa dalam

jobsheet terdiri dari pandangan menggambar model 3D pada program

muka/depan, pandangan samping CAD-Autodesk Inventor .

kanan dan pandangan atas. Adapun acuan umum pemberian

3. Pewarnaan ketiga sisi pandangan

yang dimaksud akan menggunakan pewarnaan harus memiliki makna yang

warna pada jobsheet ini pertama,

warna yang mudah diingat dan konsisten/tetap dan kedua, kombinasi warna

dikenal oleh siswa, yaitu warna yang digunakan harus bersifat kontras dan

merah, kuning dan hijau dengan mudah untuk diingat. Kemudian acuan

ketetapan sebagai berikut: khusus yang bersifat teknis meliputi:

Tabel 1. Ketetapan warna bidang

Bidang

Warna

Pandangan muka/depan

Merah

Pandangan samping kanan

Kuning

Pandangan atas

Hijau

Bagian gambar benda yang berbentuk Warna dasar benda silindris dan Bagian gambar benda yang beririsan antar bidang disebabkan karena pembentukan Chamfer dan Fillet.

Penjelasan ketetapan pewarnaan pada tabel 1. dapat diilustrasikan seperti gambar berikut di bawah ini:

Gambar 4. Ilustrasi pewarnaan gambar pandangan

250 Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 2. 2014

METODE PENELITIAN

meminimalisir kegagalan pengambilan data Model Penelitian Tindakan Kelas yang disebabkan karena faktor ketidak- (PTK) yang digunakan pada penelitian ini mampuan siswa dalam mengoperasikan adalah model Kemmis dan Mc Taggart. komputer/mengoperasikan program CAD- Model ini pada dasarnya terdiri dari empat Autodesk Inventor . langkah yaitu: perencanaan (planning),

Hari kedua adalah pra-tindakan, tindakan (acting) dan observasi (observing) dimana siswa mengerjakan tugas modul dan

refleksi (reflecting). Dalam jobsheet (tidak berwarna) paket 1 yang pelaksanaannya, keempat langkah tersebut terdiri atas 10 gambar. Hasil pekerjaan disebut siklus (Pardjono 2012, p.15).

siswa pada jobsheet paket 1 ini akan Subyek penelitian ini adalah siswa digunakan sebagai pembanding dalam SMK Muhammadiyah Prambanan Sleman mengukur kemampuan siswa saat sebelum Yogyakarta kelas XI bidang keahlian menggunakan jobsheet berwarna dan Teknik Pemesinan (XI TPB) yang setelah menerapkan jobsheet berwarna berjumlah 29 siswa. Siswa dibagi menjadi 4 dalam menggambar 3D-CAD. kelompok dan masing-masing kelompok

(2) Tindakan, merupakan siklus I. terdiri dari 6 sampai 8 siswa. Durasi waktu Pada proses tindakan, media pembelajaran praktik CAD masing-masing kelompok 5 yang digunakan adalah jobsheet berwarna. hari x 8 jam pelajaran x 45 menit.

(3) Kondisi Akhir, merupakan tindakan yang harus diambil setelah melihat

Rencana Tindakan

hasil siklus I. Dilanjutkan atau tidaknya Rencana tindakan adalah penerapan siklus berikutnya, dilihat dari hasil akhir jobsheet berwarna. Adapun perencanaan indikator

keberhasilan dari siklus tindakan tersebut dapat dijabarkan sebagai sebelumnya. Namun demikian, walaupun berikut:

hasil siklus I telah menunjukkan (1) Kondisi awal, hari pertama siswa keberhasilan dengan membandingkannya dikenalkan penggunaan program Autodesk pada kondisi awal/pra-tindakan, penelitian Inventor , dan sebagai langkah untuk akan tetap dilanjutkan hingga siklus II. Hal memperlancar

penguasaan komputer ini dimaksudkan, hasil analisis tindakan dengan program Autodesk Inventor ini, siklus II akan digunakan sebagai siswa wajib berlatih mengerjakan gambar penguatan/pembuktian bahwa penerapan pada modul jobsheet latihan. Langkah ini jobsheet berwarna benar-benar efektif. dilakukan agar penelitian ini benar-benar

Teknik dan instrumen pengumpulan menunjukkan hasil yang valid sehingga data yang digunakan dalam penelitian ini

Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 2. 2014 251 Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 2. 2014 251

a. Klik kanan pada MODEL yang dengan lembar observasi; (2) Kuesioner; (3)

terletak di menu Browser Bar Wawancara; dan (4) Tes terdiri tes tertulis jenis tes obyektif dan tes kinerja. Pengumpulan data melalui tes ini, sebagai alat ukur utama untuk menentukan berhasil atau tidaknya penerapan jobsheet berwarna. Instrumen soal tes (pre-test dan post-test)

dibuat berupa model soal menjodohkan dan Gambar 5. instrumen tes kinerja ditunjukkan dengan

Mengarahkan kursor pada properties pembuatan modul jobsheet. Sedangkan

aspek yang akan dinilai antara lain: bentuk,

b. Klik Properties (maka akan muncul yang dimaksud adalah bentuk obyek model

kotak dialog properties)  klik tab 3D hasil pekerjaan siswa dilihat secara

Physical  biarkan besarnya Density visual kemudian dibandingkan dengan

(berat jenis) tetap pada 1000 dan bentuk model 3D standar penilaian; area,

accuracy (tingkat yang dimaksud area disini adalah luas ketelitian) pada posisi LOW  klik penampang keseluruhan dari obyek model drop-down pada pilihan Material 3D-CAD dihitung menggunakan properties (jenis bahan) dan klik pada pilihan Autodesk Inventor ; banyaknya jumlah

Requested

Default.

hasil pekerjaan siswa yang berhasil

c. Apabila langkah b telah dilakukan, digambar dalam waktu 6 jam pelajaran; dan maka angka pada kotak mass (massa mass, maksudnya adalah besarnya massa benda) dan area (luas benda) dapat satuan kilogram yang diperoleh dari gambar dibaca. Lihat gambar berikut: 3D siswa dihitung menggunakan properties

Autodesk Inventor kemudian dibandingkan dengan massa pada standar penilaian ukuran.

Perhitungan area dan mass hasil pekerjaan siswa didapatkan dari input material dan density pada properties CAD- Autodek Inventor . Tahapan perhitungan

area dan mass mengikuti langkah-langkah Gambar 6. berikut:

Membaca besarnya massa dan luas benda 252 Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 2. 2014

Setelah melalui tahapan di atas, membandingkan/menyesuaikan antara langkah

selanjutnya adalah besarnya mass, area dan bentuk model 3D mencatat/menyalin besarnya mass dan area pekerjaan siswa dengan mass, area dan hasil pekerjaan siswa. Terakhir, lakukan bentuk model 3D hasil pekerjaan guru yang penyekoran pada aspek yang dinilai yaitu menjadi standar ukuran untuk menilai. Skor mass , area dan bentuk gambar model 3D. yang digunakan adalah 0, 1, dan 2 dengan Penyekoran

dilakukan dengan cara kriteria sebagai berikut:

Tabel 2. Kriteria penilaian hasil kerja siswa

Skor Aspek

Kriteria

Mass Besar mass siswa sama dengan besarnya mass pada standar penilaian Area

Besar area siswa sama dengan besarnya area pada standar penilaian 2 Kesesuaian Bentuk hasil pekerjaan siswa menunjukkan bentuk yang sama dengan

bentuk

bentuk standar penilaian Besar mass siswa selisih angka dibelakang koma dengan besarnya

Mass

mass pada standar penilaian Besar area siswa selisih angka dibelakang koma dengan besarnya area

Area

1 pada standar penilaian Bentuk hasil pekerjaan siswa menunjukkan bentuk yang kurang sesuai

Kesesuaian dengan standar penilaian dalam hal modify seperti chamfer, fillet, bentuk

thread dan hole

Mass Mass hasil kerja siswa tidak sama dengan mass pada standar penilaian Area

Area hasil kerja siswa tidak sama dengan area pada standar penilaian

Kesesuaian Apabila hasil siswa tidak sama dengan bentuk pada standar penilaian bentuk

Tabel 3. digunakan untuk mengukur hasil produk gambar 3D-CAD siswa pada pra- tindakan dan jobsheet paket 1 disusun tanpa warna pada bidang pandangannya. Berikut adalah standar ukuran bentuk job dan besarnya mass & area jobsheet paket 1

Tabel 3. Standar ukuran jobsheet paket 1

Mass (kg) Bentuk Job Paket 1 Area (mm 2 )

Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 2. 2014 253

Mass (kg) Bentuk Job Paket 1 Area (mm 2 )

Tabel 4. Standar ukuran jobsheet paket 2

Mass (kg) Bentuk Job Paket 1 Area (mm 2 )

Tabel 4 dan 5. digunakan untuk mengukur hasil produk gambar 3D-CAD siswa pada tindakan siklus 1 dan 2. Jobsheet paket 2 dan 3 merupakan jobsheet berwarna

Tabel 5. Standar ukuran jobsheet paket 3

Mass (kg) Bentuk Job Paket 1

Area (mm 2 ) JOB 1

254 Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 2. 2014

Mass (kg) Bentuk Job Paket 1

Area (mm 2 ) JOB 3

Teknik Analisis Data

Data penelitian yang telah diperoleh akan dianalisis menggunakan teknik

analisis rerata kelas analisis statistik deskriptif. Teknik analisis dikonsultasikan dengan kriteria penilaian

Hasil

ini menurut Popham & Sirotnik (1973, p.4) hasil

dan selanjutnya : “statistical techniques wich are used to dideskripsikan. Hasil deskripsi akan describe data are reffered to as descriptive menjelaskan apakah pelaksanaan proses

observasi

statistics” digunakan untuk pembelajaran pada masing-masing siklus mendeskripsikan atau menggambarkan data mengalami kecenderungan meningkat hasil analisis yang diperoleh. Dalam ataukah menurun. Adapun kriteria penilaian mendeskripsikan data-data yang diperoleh hasil observasi disajikan pada tabel berikut: akan disajikan

menggunakan

tabel

distribusi frekuensi dan grafik diagram. Hal Tabel 6. Kriteria penilaian hasil observasi ini seperti yang dijelaskan oleh Ebel &

RERATA

KESIMPULAN

Frisbie (1991, p.56): “The information

Sangat Baik summarized by a frequency distribution

3,25 - 4,00

Baik also can be represented pictorially by a

2,50 - 3,24

Kurang frequency polygon or histogram”.

1,75 - 2,49

1,00 - 1,74

Sangat kurang

1. Analisis data observasi Data dicari rerata (mean) kelas

2. Analisis data kuesioner dengan rumusan:

Teknik analisis data hasil jawaban kuesioner yang diisi oleh siswa dihitung

dengan rumusan rerata (mean) yang disusun sebagai berikut:

Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 2. 2014 255 Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 2. 2014 255

b) Analisis hasil kinerja siswa Tabel 7. Kriteria penilaian analisis hasil

Secara prinsip teknik analisis hasil angket kuesioner

kinerja siswa dibuat menggunakan

RERATA

rerata dengan 4 - 5,00

Sangat Tinggi

langkah-langkah 2 - 2,99

sebagaimana berikut di bawah ini: 1 - 1,99

Rendah

Sangat Rendah

(1) Menilai masing-masing job yang

berhasil dikerjakan siswa. Rumus

3. Analisis data wawancara yang digunakan untuk penilaian

Data yang diperoleh dari hasil per-satuan job adalah: wawancara dianalisis secara deskriptif

kualitatif dengan meresum hasil wawancara

siswa dan selanjutnya hasil tersebut

dideskripsikan. (2) Menghitung rerata (mean) nilai job yang dikerjakan siswa dengan

4. Analisis data tes

rumus:

a) Analisis data pre-test dan post-test

Teknik yang akan digunakan untuk menganalisis data pre-test dan post-

test adalah teknik perhitungan nilai

Keterangan:

rata-rata kelas dengan rumus N = Jumlah job yang berhasil (Sugiyono 1999, p.43):

digambar siswa (3) Menghitung jumlah job yang

berhasil digambar oleh siswa Keterangan:

kemudian dikalikan 10. Rumus : Me = Mean (rata-rata)

X i = Nilai X ke i sampai ke n (4) Menentukan nilai akhir yang n

= Jumlah individu diperoleh siswa. Rumus yang

Hasil analisis

pre-test akan

digunakan:

dibandingkan dengan hasil analisis post-test dan disimpulkan untuk

mengetahui seberapa besar atau

256 Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 2. 2014

Indikator keberhasilan

keberhasilan pembelajaran kelas Setelah melakukan analisis hasil

adalah 70%.

kinerja siswa, analisis yang diperoleh Rumus yang digunakan untuk dikonsultasikan dengan kriteria/indikator

ketuntasan belajar keberhasilan.

mengukur

(Daryanto 2011, p.192) adalah: Menurut Daryanto (2011, p.84) :

Indikator

keberhasilan

Disusun berdasarkan pengalaman

yang telah lalu dan kondisi akhir yang

HASIL PENELITIAN

diinginkan yaitu perbaikan/peningkatan,

1. Hasil penelitian pra-tindakan

serta dalam

menentukan

target

a) Pre-test

dipertimbangkan kemampuan siswa untuk mencapainya sehingga realistis dan tidak

muluk-muluk. Hasil perhitungan, rerata nilai Sedangkan bentuk kriteria/indikator

pre-test adalah 64,14. Nilai rerata ini keberhasilan tersebut dapat berupa capaian

akan digunakan sebagai pembanding siswa terhadap Kriteria

nilai rerata post-test. Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh guru,

Ketuntasan

dan dapat pula berupa kriteria ketuntasan Tabel 8. Distribusi frekuensi nilai pre-test belajar secara klasikal (Muhadi 2011,

Frekuensi Presentase p.141)

5 17% Berdasar dua penjelasan di atas,

7 24% keberhasilan dalam penelitian ini yaitu :

kriteria/indikator

5 17% (a) Banyaknya jumlah job yang sanggup

6 88-100

29 100% dikerjakan oleh siswa dalam satuan

Jumlah

waktu tertentu. Melihat penyebaran nilai pada (b) Tercapainya

tabel 8. dapat dijelaskan, siswa klasikal sebesar 70% siswa yang

ketuntasan

belajar

dengan kategori kelas bawah yaitu memenuhi KKM sebesar 75. Angka

yang mendapat nilai 23 sampai 61 prosentase 70% diambil berdasar

sebanyak 13 siswa atau bila kemampuan

diprosentase sebesar 45%. Sedangkan sekolah masing-masing. Adapun

dan

pertimbangan

siswa dengan kategori kelas atas yaitu kebijakan SMK Muhammadiyah

yang mendapat nilai 62 sampai 100 Prambanan dalam menentukan syarat

Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 2. 2014 257 Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 2. 2014 257

gambar siswa terbanyak pada pre-test ini adalah

No

Σ Job

Frekuensi Persentase

1 siswa yang mendapatkan nilai antara 3%

62 sampai 74 yaitu sebanyak 7 orang

3 05-06

atau sebesar 24% dari 29 siswa. Dari

data-data tersebut

informasi bahwa,

kemampuan

pemahaman siswa dalam membaca Tabel di atas dapat dijelaskan gambar sebagian siswa masih rendah.

sebagai berikut: rata-rata siswa

b) Hasil penilaian produk gambar 3D- mampu menyelesaikan job gambar

CAD jobsheet paket 1 pada modul jobsheet paket 1 dengan

durasi waktu pengerjaan 6 jam kumpulan gambar kerja proyeksi

Jobsheet paket

1 adalah

pelajaran adalah 7,48 atau jika ortogonal dengan pandangan depan,

dibulatkan menjadi 7 job gambar. samping kanan dan atas yang disusun

distribusi frekuensi berdasarkan aspek-aspek gambar

Penyebaran

menunjukkan bahwa penyebaran berbasis extrude berisi 10 job gambar

distribusi frekuensi merata pada dengan tanpa memberikan warna

job , walaupun pada bidang pandangnya.

setiap jumlah

prosentasenya tidak seimbang. Dari

grafik itu pula diketahui bahwa nantinya hanya akan digunakan

Data jobsheet paket 1 ini

prosentase tertinggi terletak pada sebagai pembanding dengan data

jumlah job 9 hingga 10 yaitu jobsheet berwarna paket 2. Tabel 9.

mencapai 45% atau sejumlah 13 adalah hasil perolehan siswa dalam

siswa yang mampu menyelesaikan menyelesaikan job gambar selama 6

job gambar. Data ini nantinya akan jam pelajaran.

dibandingkan dengan hasil analisis

c) Jumlah job gambar (N) yang berhasil

siklus I.

dikerjakan oleh siswa. (a) Nilai akhir hasil kinerja/praktik siswa adalah sebagai berikut:

258 Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 2. 2014

Tabel 10. Distribusi frekuensi nilai praktik 70% dan itu artinya proses jobsheet paket 1

pembelajaran praktik CAD pada pra- No

tindakan dapat dikatakan belum 1 25,00-37,11

Nilai

Frekuensi Presentase

(c) Hasil observasi pra-tindakan 4 61,36-73,47

3 49,24-61,35

Data hasil observasi yang 5 73,48-85,59

diperoleh dari hasil penilaian 6 85,60-97,71

9 31% observer dihitung Jumlah menggunakan 29 100%

rumusan rerata sebagai berikut:

Tabel 10. dapat dijelaskan

sebagai berikut: rata-rata nilai yang

diperoleh siswa pada pra-tindakan ini

adalah 72,62, nilai minimum = 26,11 dan nilai maksimum = 96,67.

Sedangkan penyebaran frekuensi

siswa terbanyak mendapat nilai 85,60 sampai 97,71 yaitu sebesar 31% atau sejumlah 9 siswa.

Hasil analisis observasi pada sesi pra-tindakan menunjukkan angka

(b) Hasil perhitungan daya serap 2,79. Angka tersebut kemudian Daya serap adalah indikator hasil

dikonsultasikan dengan kriteria pencapaian

penilaian hasil observasi pada tabel 6. pembelajaran dilihat dari nilai akhir

keberhasilan

suatu

konsultasi tersebut yang diperoleh siswa.

dan

hasil

disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran praktik CAD adalah

baik.

Hasilnya adalah:

Hasil penelitian tindakan siklus I

Dari perhitungan di atas, siswa Tindakan siklus I menerapkan modul yan g mencapai nilai KKM ≥75 dan Jobsheet (berwarna) paket 2 berisi 10 job

dikatakan mampu menggambar 3D- gambar. Hasil yang diperoleh pada tindakan CAD yaitu sejumlah 16 siswa atau ini antara lain: bila diprosentase sebesar 55,17%.

(a) Jumlah job gambar (N) yang berhasil Prosentase tersebut lebih rendah dari

dikerjakan oleh siswa. Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 2. 2014

Tabel 11. dapat dijelaskan Tabel 12. Distribusi

praktik paket 2 mampu menyelesaikan job gambar

No

Nilai

Frekuensi Persentase

1 pada jobsheet paket 2 dengan waktu 3%

1 36,17-46,80

0 0% pengerjaan 6 jam pelajaran adalah

2 46,81-57,44

1 3% 8,72 atau jika dibulatkan menjadi 9

12 job 41% gambar.

Tabel 11. Distribusi

frekuensi

hasil

kinerja paket 2 Tabel 12. dapat dijelaskan No Σ Job Frekuensi Persentase

sebagai berikut: rata-rata nilai yang 1 01-02

diperoleh siswa pada siklus I ini 2 03-04

adalah 86,94, nilai minimum = 38,34 3 05-06

dan nilai maksimum = 100. 4 07-08

Penyebaran distribusi frekuensi 5 09-10

menunjukkan bahwa kecenderungan Jumlah

mendominasi pada angka/nilai 78,73

hingga 100. Prosentase siswa yang Penyebaran distribusi frekuensi

mendapatkan nilai 78,73 hingga 89,36 menunjukkan bahwa jumlah

ada 14% atau sejumlah 12 siswa. persentase tertinggi ada pada jumlah

Sedangkan prosentase siswa yang

9 hingga 10 job yaitu 62% atau 18 mendapatkan nilai 89,37 hingga 100 siswa. Ini artinya jumlah siswa yang

ada 14% atau sejumlah 12 siswa. mampu menyelesaikan 9 hingga 10

data-data tersebut job jumlahnya meningkat

Perolehan

menunjukkan bahwa ada peningkatan dibandingkan saat pra-tindakan yang

bila dibandingkan dengan data pada hanya mendapat 45% atau 13 siswa

pra-tindakan.

saja. (c) Hasil Perhitungan Daya Serap (b) Nilai akhir hasil kinerja/praktik siswa

Keberhasilan Pembelajaran adalah sebagai berikut:

Rumus yang digunakan:

Hasilnya adalah:

260 Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 2. 2014

Dari perhitungan di atas, siswa jobsheet berwarna menunjukkan yang mencapai nilai KKM ≥75 dan

peningkatan dibandingkan proses dikatakan mampu menggambar 3D-

pembelajaran pra-tindakan yang CAD yaitu sejumlah 25 siswa atau

menggunakan jobsheet bila diprosentase sebesar 86,21%.

belum

berwarna.

Prosentase tersebut lebih tinggi dari

(e) Refleksi

mempelajari hasil pembelajaran praktik CAD pada

70% dan itu artinya proses

Setelah

I, menerima tindakan siklus I dinyatakan berhasil.

observasi

siklus

saran/masukan dari observer, dan (d) Hasil Observasi

mengkaji perolehan data hasil kinerja Data hasil observasi yang diperoleh

siswa, maka hasil penerapan jobsheet dari hasil penilaian observer dihitung

berwarna pada siklus I ini didapatkan: menggunakan rumusan rerata sebagai

(1) Antusias dan keaktifan siswa berikut:

dalam

menggambar tampak meningkat dibanding saat kondisi pra-

tindakan; (2) Job gambar yang berhasil diselesaikan oleh siswa jauh

lebih banyak dibandingkan saat kondisi

pra-tindakan. Hal ini ditunjukkan dari rata-rata jumlah job

yang mampu dikerjakan siswa adalah

9 job gambar dari 10 job gambar yang tersedia pada jobsheet paket 2; (3)

Hasil analisis observasi pada sesi Tingkat keakurasian ukuran dan tindakan siklus I menunjukkan angka

bentuk job yang 3,38. Angka tersebut kemudian

kesesuaian

diselesaikan siswa jauh lebih tinggi dikonsultasikan dengan kriteria

dibanding saat pra-tindakan. Hal ini penilaian hasil observasi pada tabel 6.

ditunjukkan dengan rata-rata nilai job dan

gambar siswa lebih banyak yang disimpulkan bahwa pelaksanaan

mendapatkan nilai 100; (4) Hasil pembelajaran praktik CAD adalah

perhitungan daya serap siklus I telah sangat baik.

menunjukkan keberhasilan proses Dapat

pembelajaran praktik menggambar pembelajaran setelah diterapkan

disimpulkan,

proses

Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 2. 2014 261 Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 2. 2014 261

sebagai berikut: rata-rata siswa Berdasarkan evaluasi di atas,

mampu menyelesaikan job gambar dapat disimpulkan bahwa proses

pada jobsheet paket 3 dengan waktu tindakan

penerapan jobsheet pengerjaan 6 jam pelajaran adalah 9 berwarna pada siklus I menunjukkan

job gambar. Penyebaran distribusi indikator keberhasilan. Sehingga

frekuensi menunjukkan bahwa jumlah secara prosedur Penelitian Tindakan

prosentase tertinggi ada pada jumlah Kelas, penelitian dapat dihentikan

9 hingga 10 job yaitu 83% atau 24 cukup pada tindakan siklus I.

siswa. Ini artinya jumlah siswa yang Namun demikian, penelitian akan

mampu menyelesaikan 9 hingga 10 tetap dilanjutkan hingga tindakan

job jumlahnya jauh lebih meningkat siklus II dengan maksud untuk

dibandingkan tindakan siklus I yang membuktikan dan menguatkan bahwa

hanya mendapat 62% atau sejumlah penerapan jobsheet berwarna benar-

18 siswa.

benar efektif

(b) Nilai akhir hasil kinerja/praktik siswa kemampuan

meningkatkan

adalah sebagai berikut: menggambar model 3D-CAD. Tabel 14. Distribusi frekuensi nilai praktik

siswa

dalam

3. Hasil penelitian tindakan siklus II

paket 3

Tindakan siklus II menerapkan modul

Frekuensi Persentase Jobsheet (berwarna) paket 3 berisi 10 job

No

Nilai

2 7% gambar. Hasil yang diperoleh pada tindakan

1 3% ini antara lain:

3 46,53-59,89

1 3% (a) Jumlah job gambar (N) yang berhasil

4 59,90-73,26

9 31% dikerjakan oleh siswa.

Tabel 13. Distribusi

frekuensi

hasil

kinerja paket 3 Tabel 14. dapat dijelaskan sebagai berikut: rata-rata nilai yang

No Σ Job Frekuensi Persentase 1 01-02

diperoleh siswa pada siklus II ini 2 03-04

adalah 83,30, nilai minimum = 22,50 3 05-06

dan nilai maksimum = 100. 5 09-10

4 07-08

Penyebaran distribusi frekuensi Jumlah

yang juga ditunjukkan grafik 262 Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 2. 2014 yang juga ditunjukkan grafik 262 Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 2. 2014

bahwa

(d) Hasil Observasi

kecenderungan

Data hasil observasi yang mendominasi pada angka/nilai 86,64

arah

grafik

diperoleh dari hasil penilaian hingga 100 dengan persentase sebesar

observer dihitung menggunakan

rumusan rerata sebagai berikut: Perolehan

55% atau sejumlah 16 siswa.

data-data

tersebut

menunjukkan bahwa secara rerata

nilai, siklus II mengalami penurunan

dibandingkan rerata nilai siklus I

sebesar 86,94. Walau demikian hasil

analisis siklus II masih lebih tinggi bila dibanding hasil analisis pra-

tindakan. (c) Hasil Perhitungan Daya Serap Keberhasilan Pembelajaran

Rumus yang digunakan: Hasil analisis observasi pada sesi tindakan siklus II menunjukkan angka

3,31. Angka tersebut kemudian Hasilnya adalah:

dikonsultasikan dengan kriteria penilaian hasil observasi pada tabel 6.

konsultasi tersebut disimpulkan bahwa yang mencapai nilai KKM ≥75 dan pelaksanaan

Dari perhitungan di atas, siswa

dan

hasil

dikatakan mampu menggambar 3D- pembelajaran praktik CAD adalah CAD sejumlah 25 siswa atau bila

sangat baik.

diprosentase

disimpulkan, proses Prosentase angka keberhasilan pada

pembelajaran setelah diterapkan siklus II ini sama dengan prosentase

jobsheet berwarna menunjukkan angka keberhasilan pada siklus I. Itu

peningkatan dibandingkan proses artinya, proses pembelajaran praktik

pembelajaran pra-tindakan yang CAD menggunakan

menggunakan jobsheet berwarna dapat dikatakan benar-benar

jobsheet belum

berwarna.

(e) Hasil Post-test

efektif dan berhasil meningkatkan

kemampuan

Post-test terjadwal dilaksanakan menggambar 3D-CAD.

siswa

dalam

pada pertemuan kelima seusai Jurnal Taman Vokasi Vol. 2. No 2. 2014

100. Kondisi ini berbeda dengan saat pre-test yang kecenderungannya

rumus rerata: berada pada nilai 36 sampai 74. Me = Mean (rata-rata) Frekuensi terbanyak pada post-test ini

X i = Nilai X ke i sampai ke n adalah siswa yang mendapatkan nilai n

= Jumlah individu antara 88 sampai 100 yaitu sebanyak

10 orang atau sebesar 34% dari 29 siswa.

Hasil perhitungan, rerata nilai

(f) Hasil Angket

post-test adalah 77,41. Angka tersebut

perhitungan jauh lebih tinggi bila dibandingkan

Berdasarkan

menggunakan rumusan pada analisis dengan rerata nilai pre-test (66,14 <

data kuesioner, maka hasil yang 77,41).

diperoleh dapat dilihat pada tabel 16. Hasil dari perbandingan rerata

pre-test dengan post-test tersebut Tabel 16. Hasil analisis angket per

dapat ditarik kesimpulan bahwa indikator pertanyaan

penerapan

jobsheet berwarna

Rerata

membawa pengaruh positif dan

No

Indikator

Kriteria Skor

efektif terhadap kemampuan siswa

1 Penggunaan

Sangat

dalam 4,29 membaca dan tinggi

media

jobsheet

menginterpretasikan gambar teknik.

Tabel 15. Distribusi frekuensi nilai post-test

3 Kemampuan

3,99 Tinggi No

Nilai Frekuensi Presentase

praktik CAD

3,45 Tinggi 3 49-61

diri siswa

5 75-87

Pada rerata skor tiap-tiap Jumlah

indikator pertanyaan yang telah

dengan kriteria Dari tabel 15. distribusi frekuensi penilaian angket kuesioner pada tabel nilai post-test dapat dijelaskan bahwa

dikonsultasikan

7., menunjukkan angka rerata skor perolehan nilai post-test bergeser