INI DIA APBD 2012 TEBING TINGGI

  MEDIA PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI DARI REDAKSI Redaksi Menerima Tulisan, Foto, juga surat berisi saran penyempurnaan dari pembaca dengan melampirkan Tanda Pengenal (KTP, SIM, Paspor) dan Redaksi berhak mengubah tulisan sepanjang tidak mengubah isi dan maknanya

Tulisan dikirimkan ke alamat Redaksi Majalah Sinergi :

Bagian Administrasi Humasy Pimpinan dan Protokol Sekretariat Daerah Kota Tebing Tinggi Jl. DR. Sutomo No. 14 Tebing Tinggi Email : [email protected]

  KETUA PENGARAH : Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan, MM (Walikota Tebing Tinggi) KETUA PENGARAH :

  H. Irham Taufik, SH. MAP (Wakil Walikota Tebing Tinggi) PENGENDALI : Drs. H. Hadi Winarno (Plt. Sekdako Tebing Tinggi) PENANGGUNG JAWAB : Drs. H. Agussalim (Assisten Administrasi Umum) PIMPINAN REDAKSI : Adhi Sucipto, SH (Kabag Adm. Humas PP) WAKIL PIMPINAN REDAKSI : Nursinta Pasaribu, S. Sos (Kasubbag Pemberitaan) REDAKSI : Rizal Syam, Khairul Hakim, S. Sos, Juanda KOORDINATOR LIPUTAN : Drs. Abdul Khalik, MAP LIPUTAN & REPORTER : Ulfa Andriani, S.Sos, Gusvarice Yusya, S.Sos DESAIN & LAYOUT : M. Rahmadsyah SEKRETARIS REDAKSI :

  Dian Astuti BENDAHARA : Mira Silvia, A. Md FOTOGRAFER : Ely Hidayat, Zaini Purba, S.Sos. I DISTRIBUTOR : Riduwan, Sri Astuty Rahmayani, SE DITERBITKAN OLEH : BAGIAN ADMINISTRASI HUMAS PIMPINAN DAN PROTOKOL Sekretariat Daerah Kota Tebing Tinggi Alamat : Jl. DR. Sutomo No. 14 Tebing Tinggi Telp. 0621 - 329139 PRACETAK : Bege’s Medan, Senpro78 (Isi di luar tanggungjawab percetakan)

  Dengan jajaran redaksi yang masih segar, kami berharap kerja menggawangi majalah kesayangan kita ini akan semakin kuat, berwiba- wa serta mampu menjadi sumber informasi yang up to date. Ke depan tampilan SINERGI akan diupayakan memenuhi kebu- tuhan akan informasi yang utuh ten- tang berbagai hal terkait Kota ter- cinta Tebing Tinggi. Tegasnya, kami ingin tampil sebagai media referensi masyarakat dalam memahami ber- bagai persoalan yang ada di tengah dinamika birokrasi dan denyut nadi aktifitas masyarakat luas.

  Sebagai majalah rujukan dan referensi, kami ingin pemuatan ber- bagai hal dalam rubrik SINERGI akan menjadi sumber pengetahuan baru bagi khalayak pembaca. Bah- kan, kami ingin agar SINERGI men- jadi sumber informasi detail atas sesuatu persoalan yang ingin dike- tahui publik. Mungkin saja keingi- nan terlampau muluk. Tapi dengan dukungan jajaran redaksi yang solid serta dorongan doa dari pembaca sekalian, Insya Allah apa yang kami harapkan bisa tercapai.

  Untuk edisi kali ini, kami mencoba menguliti APBD TA 2012 hingga ke inti persoalannya. Kenapa tema ini yang kami usung. Karena kami tahu sejak lama data APBD sangat sulit diakses para pengiat kemasyaraka- tan. Apalagi oleh masyarakat awam. Melalui SINERGI kami ingin wa- jah APBD yang dulu eksklusif akan berubah menjadi inklusif dan bisa diakses siapa saja

  Selain topik utama itu, kami juga menyajikan sejumlah rubrik lain yang tak kalah menariknya. Kami ber- harap setiap lembar yang Anda buka akan menjadi sumber informasi yang utuh dalam memahami berbagai hal tentang kota kue kacang ini. Selamat menikmati edisi perdana kami di 2012 ini. Salam Redaksi. Pembaca budiman. TanPa TeRaSa Tahun 2012 Sudah beRjalan SekiRa Tiga bulan. kami menyaPa anda Sekalian di Tengah ke- Sibukan TugaS-TugaS yang TeRuS menghamPiRi. kali ini, SineRgi hadiR kembali dengan jajaRan RedakSi yang mengalami Penye- gaRan dengan TamPilnya SoSok muda eneRgik, didukung SoSok Tua yang beRPengalaman dan memiliki TalenTa TeRuji.

SURAT PEMBACA

  Tanya : diantar langsung ke Redaksi Majalah Sinergi Assalamualaikum Wr.Wb

  Jl. Dr. Sutomo No. 14 Tebing Tinggi ( Bagian Kepada Yth. Redaksi Majalah Sinergi

  Adm. Humas PP ) atau dikirim melalui Email Nama saya Rizka, saya pelajar di salah satu

  : [email protected]. Ok Tommy SMA Negeri di Kota Tebing Tinggi. ditunggu partisipasinya !. Saya ingin memberi saran, kalau bisa profil tentang siswa yang berprestasi dimuat di Ma- bravo ..! jalah Sinergi. Tujuannya agar siswa-siswi yang

  Redaksi Majalah Sinergi lain termotivasi untuk untuk berprestasi. Akbar itu sapaan akrab saya. Rubrik

  Demikian saran dari saya, terima kasih atas Majalah SINERGI sepertinya perlu ditambah perhatiannya. dengan rubrik Remaja. Soalnya saya merupa- kan salah satu dari remaja yang ingin mengeta- jawab : hui perkembangan segmen tersebut. Terlebih

  Oke Rizka, terima kasih atas sarannya... alangkah mantabnya jika majalah Kota Lemang edisi-edisi sebelumnya kami sudah pernah juga ini mampu menjadi referensi bagi seluruh memuat profil tentang siswa berprestasi tapi masyarakat tanpa memandang usia dan golon- memang tidak disetiap edisi ke depannya jika gan . O Iya....perkembangan para ibu ibu kiranya memang memungkinkan akan dimuat kembali. dapat menjadi rubrik tambahan, baru saja ibu saya berpesan , bunda saya bermohon agar kepada yth : disampaikan kepada Redaksi.

  Redaksi majalah Sinergi Trima kasih. Majalah SINERGI. Saya Tommy Mahasiswa dari salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Kota Tebing Tinggi.

  Terima kasih akbar dan bunda : Sebuah Saya mau bertanya, Saya ingin membuat usulan yang menarik. Kami dari redaksi akan artikel untuk dimuat di Majalah Sinergi. Apakah membahas usulan yang disampaikan . Mudah Bisa dan kemana saya mengantarnya ? mudahan rubrik rubrik yang dimaksud dapat mengisi rubrik yang akan menadi referensi bagi

  Terima kasih Tommy : Bisa saja asalkan para ibu ibu rumah tangga dan remaja yang ada artikel kamu memang sesuai dengan rubrik di kota kita. Doakan ya Akbar, dan sampaikan yang ada dan isinya memang pantas untuk salam hormat kami kepada Bunda ya..Sukses dimuat di Majalah Sinergi ini. Caranya boleh untuk kita semua.

DAFTAR ISI

  hUkUM

3 DAri reDAksi

  Proses Pembuatan Perda

  23 4 sUrAT PeMBACA PArLeMeNTAriA Kemampuan Legislasi Ang-

  UTAMA

  24 gota Dewan Moratorium, Efisiensi, Pin-

  9 dah, Solusi Keseimbangan Anggaran AGAMA

  Inspiring “Bee” Moratorium, Efisiensi, Pin-

  25

  10 dah, Solusi Keseimbangan Anggaran

  OLAhrAGA

ekONOMi

  LPI Cikal Bakal Lahirnya

  32 Pemain Sepak Bola Nasional

Krisis Global

  13 yang Unggul Dampak Krisis Global Ter-

  14 hadap Perekonomian Kota

Tebing Tinggi

  BiDik PeMkO

  28 ekONOMi view OPiNi UTAMA Pasar Iskandar Muda

17 Amanah

  31 INI DIA APBD 2012

TEBING TINGGI

  sOsiAL

kesehATAN

  Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, merupakan nafas utama dari dinamika pemerintahan daerah. Se- Pencegahan Wabah DBD Butuh Tenaga Honorer dan Upahnya

  18

  32 bab, jika APBD mengalami masalah, maka seluruh akti-

  

Kebersamaan

fitas pemerintahan akan bermasalah pula. Artinya, tanpa keberadaan APBD tidak akan ada operasional apapun yang bisa dilakukan pemerintah daerah dalam upaya siNerGiTAs melayani masyarakat....... LiNGkUNGAN hiDUP

  6 Sang Pemimpin

  35 Kota Tebing Tinggu Masih

  20 Kekurangan Gas Oksigen ? PeNDiDikAN wANiTA PNS Wanita yang Berjilbab

  22 dan yang TidakBerjilbab

  IPTEK BIO PESTISIDA Brassica terdengar akrab ditelinga

SMK LEBIH MENJANJIKAN

  yang mirip nama artis penyanyi barat,

MASA DEPAN DIBANDING SMA

  namun tidak dengan brassica yang Mencermati judul tersebut di atas terasa disegarkan kem- satu ini. Brassica Juncea adalah nama latin/ilmiah dari sawi putih bali tentang dunia pendidikan, dan dirasa perlu mencari referensi yang tepat untuk menjawab pertanyaan yang yang banyak dimakan penduduk menggelitik. Membangun Unit Sekolah Baru (USB), bu- Indonesia khususnya makanan jenis kanlah satu – satunya cara untuk meningkatkan daya tumisan seperti capcay, campuran mi tampung pendidikan, namun yang lebih penting adalah goreng dan rebus serta campuran sayur lainnya dari masakan ....... peningkatan ratio jumlah tingkatan satuan ..........

  11

  33

  UTAMA AnggArAn PenDAPAtAn DAn BelAnjA DAerAh, meruPAkAn nAfAs utAmA DAri DinAmikA PemerintAhAn DAerAh. se- BAB, jikA APBD mengAlAmi mAsAlAh, mAkA seluruh Ak- tifitAs PemerintAhAn AkAn BermAsAlAh PulA. ArtinyA, tAnPA keBerADAAn APBD tiDAk AkAn ADA oPerAsionAl APAPun yAng BisA DilAkukAn PemerintAh DAerAh DAlAm uPAyA melAyAni mAsyArAkAt.

  Walaupun demikian, pemanfaatan APBD oleh pemerintah, tak bisa dilaku- kan sembarangan, melainkan punya regulasi yang sangat ketat. Hal itu di- lakukan, guna meminimalkan kemung- kinan penyimpangan dan penyelewen- gan dalam operasionalnya. Prinsip dari pemanfaatan APBD, sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri No.22/2011 adalah transparansi (keterbukaan) dan akuntabilitas (pertanggung jawaban). Seyogianya, pelaksanaan APBD mulai dari kegiatan formulasi, implementasi

INI DIA

  hingga evaluasinya harus dilakukan dengan kedua prinsip itu.

  APBD TA 2012 Kota Tebing Tinggi, harus diakui belum sepenuhnya me-

  APBD 2012

  menuhi prinsip-prinsip di atas. Na- mun, arah yang dilakukan oleh para pemangku kebijakan sudah menuju yang benar. Hal itu terlihat, dari proses

TEBING TINGGI

  formulasi yang melibatkan masyarakat dalam bentuk musyawarah rencana Berdasarkan Perda No.16 Tahun ruf b angka 4,” ujar Walikota Ir. H. Umar pembangunan (Musrenbang) yang di- 2011 tentang APBD TA 2012, anggaran Zunaidi Hasibuan, saat menyampaikan lakukan sejak dari kelurahan, kecama- murni APBD mencapai Rp. 318,050 Nota Keuangan APBD TA 2012, Senin tan hingga kota. Demikian pula, dengan milyar. Dana itu, tidak termasuk dana (17/10/2011). proses pengesahannya yang sesuai alokasi khusus (DAK), dana perce- Dengan jumlah sebesar itu, dana dengan ketentuan yang ada. patan pembangunan infrastruktur APBD TA 2012 ternyata lebih kecil

  Dikabarkan, proses implementasi daerah (DPPID), dana penyesuaian in- dibanding APBD 2011 yang mencapai APBD TA 2012 sudah berlangsung se- frasutruktur daerah (DPID) dana ban- Rp355,825 milyar. Artinya ada kekuran- jak medio Februari 2012. Hal itu bisa tuan operasional sekolah (BOS), dana gan dana di antara dua tahun anggaran dilakukan, karena Oktober 2011, Ekse- tunjangan profesi guru PNSD, dana itu, mencapai Rp37,810 milyar (10,63%). kutif bersama Legislatif telah menge- bantuan keuangan dari Pemprovsu Termasuk dari jumlah itu, pendapatan sahkannya. Suatu prestasi besar, kare- dan perkiraan selisih lebih dana alokasi asli daerah (PAD) mencapai Rp28,739 na Kota Tebingtinggi adalah pemerintah umum 2011. “Dana itu akan disesuaikan milyar yang mengalami pertambahan daerah paling awal dari 33 kabupaten/ melalui Perubahan Peraturan Walikota mencapai Rp748,603 juta dari PAD TA kota di Sumut yang mengesahkan tentang Penjabaran APBD TA 2012 ses- 2011.”Total dana itu murni, tidak ter- APBD TA 2012 itu. uai Permendagri No.22/2011 ayat III hu- masuk DAK dan selisih DAU 2011-

  UTAMA

  an dengan 11 program prioritas pem- bangunan nasional. Di antara prioritas yang jadi target, yakni reformasi birokra- si dan tata kelola, pendidikan, keseha- tan, upaya penanggulangan kemiskinan serta pembangunan infrastruktur. Pada lima program prioritas itu, APBD 2012 mengalokasikan dana relatif besar.

  Kelima program prioritas itu, sep- erti termaktub dalam Nota Keuangan RAPBD TA 2012 yang disampaikan Wa- likota, menyangkut sejumlah program. Untuk reformasi birokrasi dana tata kelola, yakni pemutakhiran data kepen- dudukan, penerbitan nomor induk kependudukan (NIK) bebasis sistem informasi administrasi kependudukan (SIAK) dan penerapan KTP elektronik. “Tahun 2012 pembuatan e-KTP jadi pri- oritas mendukung program nasional,” ujar Wali kota.

  Program pendidikan pada 2012, juga memprioritaskan wajib belajar 12 tahun, setelah sebelumnya wajib belajar 9 tahun sukses terlaksana. Pencanan- gan Wajar 12 tahun bertujuan mening- katkan kemampuan masyarakat dalam mengakses pendidikan, selain mem- perkuat basis beasiswa, baik untuk pelajar pendidikan dasar dan menen- gah juga untuk mahasiswa.

  “Untuk Wajar 12 Tahun, kita melakukan rintisan,” ujar Kadis Pen- didikan Drs. H. Pardamean Siregar, TO SINERGI IF biaya belajar setiap siswa menanggung O MAP. Artinya, berdasarkan komponen

  Rp 12 juta/tahun. Tapi, pada 2012 APBD 2012,” ujar Kabag Keuangan H.Kamlan ponen belanja tidak langsung men- mengalokasikan dana mencapai 30 Mursyid, SH, MM, Selasa (6/3/2012). capai Rp224,415 milyar, sedangkan persen dari kebutuhan atau Rp400 ribu/

  Jika nanti kedua sumber dana itu komponen belanja langsung mencapai siswa SMA. dimasukkan, diperkirakan jumlah total Rp123,195 milyar.

  Untuk bidang kesehatan, pengua- Belanja tidak langsung, terdiri atas dana akan bertambah. Misalnya DAK tan pencegahan penggunaan Narkoba rencananya akan diperoleh Rp25 mil- elemen gaji PNS Rp222,882 milyar, menjadi prioritas. Di antarnya mela- yar, sedangkan selisih DAU 2011-2012 bantuan sosial Rp137,500 juta, bantuan lui test urine bagi pejabat, Jamkesda, mencapai Rp.40 milyar lebih,“ terang keuangan Rp548,168 juta dan belanja di mana seluruh warga miskin akan

  Kabag Humas. Itu artinya, diperkirakan tidak terduga Rp850,000 juta. Sedang- mendapatkan jaminan. Sedangkan un- APBD TA 2012 akan lebih tinggi jumlah- kan belanja langsung terdiri atas ele- tuk program penangulangan kemiski- nya dibanding tahun sebelumnya. men, belanja pegawai Rp10,423 milyar, nan, telah dilakukan berbagai langkah,

  Sementara itu, akun belanja pada belanja barang dan jasa Rp92,336 mil- berupa pembinaan PKL, pengadaan dan APBD TA 2012 ditargetkan mencapai yar dan belanja modal Rp20,434 milyar. distribusi bibit tanaman dan benih ikan,

  Rp346,974 milyar. Jumlah itu men- Sejumlah program prioritas telah juga program one village one product. galami penurunan, jika dibandingkan pula dicanangkan melalui pembiayaan

  Dalam bentuk mendorong perluasan dengan belanja pada 2011. Pada kom- APBD TA 2012. Program itu disinkronk-

  UTAMA

  pasar dan peningkatan kualitas produk UMKM.

  Salah satu program prioritas di sektor pembangunan infrastruktur adalah pembangunan rumah susun cara sewa. Demikian juga, untuk nor- malisasi, rehabilitas dan rekonstruksi infrastruktur kota. Hal utama dari se- mua itu, adalah normalisasi aliran sun- gai untuk mencegah bencana banjir.

  Berikut, dana untuk belanja lang- sung dan tidak langsung APBD TA 2012 yang dikelola setiap SKPD.

  Selain itu, sejumlah SKPD dan in- stansi yang memiliki anggaran tersend- iri namun tergabung dalam Sekretar- iat Pemko Tebingtinggi dan Kesatuan Bangsa dan Politik Masyarakat, juga layak diperhatikan. Berikut, sejumlah instansi yang mengelola dana sendiri di bidang itu.

  Anggaran Publik

  Hal klasik yang jadi sorotan terkait APBD, adalah ketimpangan dalam pem- bagian porsi antara anggaran birokrasi dengan anggaran publik. Sebagian be- sar APBD kabupaten/kota dalam posisi timpang, di mana anggaran birokrasi lebih besar ketimbang anggaran pub- lik. Hal itu tercermin dari penggunaan belanja tidak langsung yang lebih besar dari pada belanja langsung.

  Untuk APBD TA 2012 Kota Tebingtinggi hal sama juga terjadi. To- tal belanja tidak langsung mencapai Rp.224,415 milyar, sedangkan belanja langsung hanya Rp.123,195 milyar. Ter- cermin dari nilai anggaran, hanya 30 persen APBD yang langsung dinikmati publik.

  Walaupun demikian, item belanja langsung yang dinikmati publik cukup menggembirakan. Karena porsinya bersifat strategis. Misalnya pos belanja pegawai. Menurut Kabag Keuangan Daerah H. Kamlan Mursyid, SH, MM dana senilai Rp.10,423 milyar itu, mer- upakan honor untuk tenaga honorer Pemko Tebingtinggi. Jumlah tenaga honorer di Pemko Tebingtinggi men- capai sekira 750 orang. Selain berbagai bentuk honor bagi aktifitas birokrasi

  bidang belanja Tidak langsung belanja langsung Pendidikan Rp.108,280 M Rp.15,557 M Kesehatan Rp. 31,508 M Rp.22,032 M Pekerjaan Umum Rp. 4,084 M Rp.19,143 M Perencanaan Pemb. Rp. 2,330 M Rp. 2,217 M Perhubungan Rp. 2,588 M Rp. 3,089 M Lingkungan Hidup Rp. 4,453 M Rp.15,386 M Kependudukan & Capil Rp. 2,014 M Rp. 1,486 M Pemb. Perempuan & Anak Rp. 1,993 M Rp. 522 JT S o s i a l Rp. 1,926 M Rp. 1,541 M Koperasi dan UKM Rp. 1,049 M Rp. 2,720 M Kepemudaan dan OR Rp. 1,703 M Rp. 2,465 M Otda, Penum, Adm, Keuda, Kepeg, Person

  Rp. 49, 254 M Rp.28, 564 M Ketahanan Pangan Rp.643,116 JT Rp.362,800 JT Pemb. Masyarakat Desa Rp. 1,753 M Rp. 2,077 M Perpustakaan Rp.872,375 JT Rp.928,370 JT Pertanian Rp. 2,611 M Rp. 1,441 M inSTanSi belanja Tidak langsung belanja langsung DPRD Rp.3,368 M - Walikota dan Wakil Rp.501,107 JT - Sekretariat Pemko Rp.9.909 M Rp.13,709 M Sekretariat DPRD Rp.1,810 M Rp. 6.710 M Inspektorat Kota Rp.2,053 M Rp.624,735 JT Dinas Pendapatan Rp.6,575 M Rp. 1,340 M BKPPD Rp.1,942 M Rp. 2,667 M KP2T Rp.770,123 JT Rp.673,239 JT Kantor Camat Rambutan Rp.4,359 M Rp.591,666 JT Kantor Camat Pd.Hulu Rp.4,328 M Rp.532,486 JT Kantor Camat Pd.Hilir Rp.4,634 M Rp.546,077 JT Kantor Camat T.T Kota Rp.4,816 M Rp.582,807 JT Kantor Camat Bajenis Rp.4,114 M Rp.585,511 JT Kantor Satpol PP Rp.2,731 M Rp. 1,491 M Badan P.Bencana Da Rp. 171 JT Rp.597,942 JT.

  yang didukung publik.

  Demikian pula dengan item belanja barang dan jasa mencapai Rp92,336 mi- lyar, langsung diarahkan bagi peningka- tan infrastruktur, sarana dan prasarana publik. Demikian pula dengan item be- lanja modal mencapai Rp20,434 milyar yang secara tidak langsung dinikmati publik.

  Dari data yang tersaji, sebenarnya

  UTAMA

  ada sejumlah SKPD yang memiliki peran sentral dalam pelayanan ke- pentingan publik. Di antaranya, Dinas Pekerjaan Umum mengantongi be- lanja langsung mencapai Rp.19,143 milyar dengan belanja tidak langsung hanya Rp.4,084 milyar. Menyusul Dinas Pertamanan dan Kebersihan dan Kan- tor Lingkungan Hidup yang mengan- tongi belanja langsung Rp15,386 milyar dengan belanja tidak langsung hanya Rp.4,453 milyar.

H. KAMLAN MURSYID, SH, MM

  Badan Pemberdayaan Pemer- intah/Masyarakat Kelurahan dengan belanja langsung Rp. 2,077 milyar den- gan belanja tidak langsung Rp.1,753 milyar serta Dinas Perhubungan yang menyerap belanja langsung Rp.3,0899 milyar dengan belanja tidak langsung hanya Rp.2,588 milyar. Juga Badan Penanggulangan Bencana Daerah dengan belanja langsung Rp.597,942 juta dengan belanja tidak langsung hanya Rp.171 juta.

  Sedangkan di bidang Otda, pe- merintahan umum, admnistrasi, keuangan daerah, personalia dan kepegawaian, beberapa instansi juga memiliki besaran belanja langsung yang signifikan.

  Misalnya Sekretariat Pemko den- gan belanja langsung Rp 13,709 mil- yar dengan belanja tidak langsung Rp 9,909 milyar. Sekretaris DPRD dengan belanja langsung Rp6,710 milyar dengan belanja tidak langsung Rp1,810 milyar. Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan dengan be- lanja langsung Rp2,667 milyar dengan belanja tidak langsung Rp1,942 milyar. Selain instansi yang tercatat, selebih- nya berada dalam posisi lebih besar belanja tidak langsung dari belanja langsung. (Tim)

  Kritikan itu ada benarnya, jika di-

lihat dari porsi anggaran yang diterima

oleh birokrasi berbanding dengan yang

diterima masyarakat. APBD TA 2012

Kota Tebingtinggi, merupakan contoh

tentang ketidakseimbangan itu. Dari

data yang ada, belanja tidak langsung

mencapai Rp 224,415 milyar, sedang-

kan biaya langsung hanya Rp123,195

milyar. Untuk belanja tidak langsung

komponen paling besar yang menguras

anggaran adalah gaji PNS mencapai

Rp222,882 milyar.

  Gaji PNS itu, jika dibandingkan den-

gan belanja langsung, khususnya belanja

barang dan jasa sebesar Rp92,336 mil-

yar, jelas tidak seimbang. Padahal, porsi

gaji yang besar itu hanya untuk meng-

gaji 3.900 PNS yang ada, sedangkan porsi

belanja barang dan jasa untuk dinikmati

sekira 140 ribu warga.

  Kemudian Dinas Koperindag dan UKM dengan belanja langsung Rp.2,720 milyar dengan belanja tidak langsung Rp1,049 milyar. Dinas Pemuda, Olah Raga, Budaya dan Pariwisata dengan belanja langsung Rp2,465 milyar den- gan belanja tidak langsung Rp.1,703 milyar.

  Dia, menyontohkan adanya kelebi-

han PNS di Dinas Pendidikan, khususnya

pada jabatan guru. Berdasarkan hitun-

gan, saat ini ada kelebihan guru di Dinas

Pendidikan mencapai 219 orang. Total gaji

yang harus dibayar kepada mereka men-

capai Rp 4,2 milyar/tahun. “Bayangkan

saja jika mereka tidak dibayar, ada berapa

besar jumlah dana yang bisa dimanfaat-

kan dalam tempo 10 tahun,” ujarnya.

  moratorium, efisiensi, Pindah, Solusi keseimbangan anggaran Mengatasi kelebihan PNS itu,” terang H. Kamlan Mursyid, SH, MM, ada sejumlah kebijakan yang harus dilakukan ke depan, dalam mencapai porsi seim- bang itu. Pertama, melakukan morato- rium (penundaan) penerimaan PNS baru. Hal itu harus dilakukan, seiring dengan perkiraan terjadinya pensiun alamiyah terhadap PNS yang bertugas. “Langkah itu sudah dilakukan pemerintah pusat pada daerah yang kelebihan PNS, dan kita harus mendukung,” tegasnya.

  Kedua, efisien antara PNS dan bi- dang tugasnya. Seluruh PNS yang ada harus melakukan tugas-tugas yang jadi tanggung jawabnya sesuai Tupoksi mas- ing-masing. Artinya, tidak boleh terjadi ada PNS yang non job dan tidak tahu apa yang menjadi kewajiban dalam struktur birokrasi. Di samping, tidak boleh juga terjadi ada jabatan yang lowong, karena tidak tersedianya kapasitas mengisi jaba- tan dimaksud.

  Ketiga, membuka pintu mutasi PNS.

  Kebijakan itu, harus dilakukan khusus kepada PNS yang kapasitas dan kuali- fikasinya tidak dibutuhkan dalam struk- tur birokrasi yang ada. Langkah itu bisa dilakukan dengan membuka kerjasama dengan daerah sekitar yang kekurangan PNS pada sektor tertentu. “Mungkin kita bisa kerjasama dengan Kabupaten Sergai dan Batubara untuk mutasi guru antar daerah,” tegasnya.

  Selain itu, alumni S2 Magister Manajemen UMSU Medan itu, men- yarankan upaya lebih intensif menjolok dana pembangunan, mulai di tingkat provinsi hingga nasional. “Kita inten- sifkan pencarian dana pembangunan di tingkat provinsi dan pusat. Saya kira 10 tahun ke depan porsi APBD akan seim- bang,” tandasnya. (Tim)

  salah satu persoalan pelik yang dihadapi APBD, adalah terjadinya ketidakseimbangan pembiayaan antara belanja langsung dan tidak langsung. ketidakseimbangan antara kedua komponen itu menjadi titik sentral kritik para analis dan masyarakat. umumnya, beranggapan se- bagian besar dana APBD hanya digunakan untuk kepentingan birokrasi, sedangkan untuk masyarakat sangat kecil.

  Kabag Keuangan Daerah H. Kam-

lan Mursyid, SH, MM, membenarkan

ketidakseimbangan porsi anggaran

antara birokrasi dengan masyarakat pada

APBD. Namun, bukan tidak mungkin ke-

seimbangan anggaran bisa tercapai di

masa mendatang, jika ada political will

untuk itu. “Paling tidak 10 tahun ke depan

porsi seimbang bisa tercapai, jika dilaku-

kan berbagai langkah,” tegas Kamlan

Mursyid, saat diajak berbincang, di ruang

kerjanya.

  UTAMA

ZULFIKAR (ANGGOTA BANGGAR DPRD)

  Berkurangnya anggaran APBD tA 2012 kota tebing tinggi, ternyata dipengaruhi faktor terlampau cepatnya pengesahan oleh DPrD. Aki- batnya, banyak program yang dijalankan terpaksa dibatalkan, karena pendanaan yang tidak jelas. “Waktu itu, dari mana sumber dana belum jelas. semua anggaran masih dalam angan-angan,” aku anggota Badan Anggaran DPRD kota Tebingtinggi Zulfikar.

  banyak PRogRam Tak maSuk, kaRena PengeSahan

  TeRlamPau cePaT

  Menurut politisi PKS itu, idealnya APBD disahkan pemerintah daerah setelah APBN dan APBD provinsi terlebih dahulu disahkan. Namun, ketika APBD Kota Tebingtinggi dis- ahkan pada November 2011, APBN dan APBD provinsi belum disahkan, akibat berbagai kendala. Karena itu, anggaran yang dipatok pada APBD Kota Tebingtinggi merupakan dana murni yang diestimasikan bisa diper- oleh.

  Percepatan pengesahan APBD TA 2012 itu, kata Zulfikar, merupakan pengesahan tercepat dari 33 kabu- paten/kota yang ada di Sumut. Namun, dampaknya memang terasa, karena estimasi pendanaan yang terbatas.

  Akibatnya, politisi yang dikenal vocal itu, mengakui belanja publik menjadi demikian minim dalam APBD TA 2012. “Diperkirakan, belanja publik hanya mencapai 37 persen dari total anggaran yang ada,”ucap politisi yang sudah 2 periode duduk di DPRD Kota Tebingtinggi itu.

  Walaupun demikian, tambah- nya, kekhawatiran yang berlebihan terhadap kecilnya nilai belanja langsung dalam APBD TA 2012, tak perlu dirisaukan. Mengingat, masih ada peluang sejumlah anggaran yang bakal turun, baik dari pusat maupun provinsi. Misalnya, alokasi DAK yang diperkirakan mencapai Rp25 milyar, selain selisih DAU 2011-2012 menca- pai 40 milyar,” terangnya.

  Ditambahkan, nantinya setelah APBN dan APBD provinsi disahkan pada masing-masing tingkatan, dana itu akan masuk dan bisa dipakai. Legalitas penggunaannya akan memakai perubahan Pera- turan Walikota (Perwa). Atau akan dimasukkan dalam Perubahan APBD TA 2012.

  Menurut anggota Panggar DPRD itu, ke depan memang harus diper- kirakan timing pengesahan APBD agar kendala terkait dana kucuran pusat dan provinsi tidak jadi kendala. “Pengesahan cepat bagus, tapi harus kita pertimbangkan timing yang tepat, agar bisa berjalan aman,” tan- das. Mungkin pengesahan bisa pas, jika dilakukan pada Desember dan Januari, imbuhnya.

  (Tim) ILL USTRASI NET

  PENDIDIKAN IF O TO SINERGI SMK LEBIH MENJANJIKAN

MASA DEPAN DIBANDING SMA

mencermati judul tersebut di atas terasa disegarkan kembali tentang dunia pendidikan, dan dirasa perlu

mencari referensi yang tepat untuk menjawab pertanyaan yang menggelitik. membangun unit sekolah

Baru (usB), bukanlah satu – satunya cara untuk meningkatkan daya tampung pendidikan, namun yang lebih penting adalah peningkatan ratio jumlah tingkatan satuan pendidikan yang mengacu pada upaya

peningkatan sumber Daya manusia ( sDm ) yang memiliki keahlian yang kompetitif untuk mengisi lapan-

gan dunia kerja atau menciptakan lapangan kerja untuk dirinya sendiri atau juga orang lain,” kata Drs kasinun, m.AP kepada sinergi baru-bari ini.

  Jika melihat kondisi geografis Kota Tebing Tinggi yang juruan yang memadai, dalam hal ini peran pendidikan

diapit wilayah yang kaya sumber daya alamnya seperti sangat luas dan menentukan khususnya perlunya pen- Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Serdang Bedagai, ingkatan akses sekolah kejuruan (SMK).

Kabupaten Batu Bara, Kabupaten Asahan, Kabupaten Si- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik

malungun, Kota Pematang Siantar dan daerah lainnya di Indonesia telah mengkampanyekan program untuk lebih

Sumatera Utara merupakan peluang yang besar dalam memperbanyak jumlah pelajar SMK dibandingkan SMA

menggerakkan roda perekonomian masyarakat. Lalulintas dengan persentase 70 persen berbanding 30 persen. Pi-

antar kota menjadikan wilayah ini daerah transit, sehingga lar pertumbuhan pembangunan bangsa saat ini banyak

wilayah ini menjadikan pe-luang yang cukup menarik bagi memberikan peluang bagi tamatan SMK di Kota Tebing

pengusaha dan investor. Tinggi dengan kondisi geografis tersebut di atas peluang Lebih lanjut dikatakannya, di sektor jasa sesuai tamatan SMK lebih dominan dari mereka yang tamatan

dengan visi dan misi : ”Menyelenggarakan pendidikan SMA. Mereka memiliki keunggulan sebagai tenaga den- yang berkualitas secara terpadu, merata, terjangkau, gan skill tingkat menengah.

dan memiliki wawasan kebangsaan; serta Menyeleng- Oleh karena itu, Pemerintah Kota Tebing Tinggi

garakan pelayanan kesehatan dan peningkatan kualitas melalui Dinas Pendidikan terus mengajak dan menghim-

hidup untuk mewujudkan masyarakat sehat, cerdas dan bau bagi orang tua dan tamatan SMP tidak perlu ada

berkualitas”, merupakan suatu aktifitas pelayanan ke- keraguan untuk melanjutkan masuk ke SMK, dengan

pada masyarakat secara terpadu dan berkesinambun- berbagai semboyan ”Ayo Masuk SMK” Lebih Baik Masuk gan yang berdampak pada peningkatkan pendapatan SMK, ”SMK Bisa”.

daerah dari sektor ini. Oleh sebab itu, penyiapan tenaga Berdasarkan data tersebut di atas persentase SMA

terampil perlu dipacu melalui pendidikan / sekolah ke- dan SMK masih 50 : 50. Oleh sebab itu untuk mencapai target ratio SMA : SMK 30 : 70, pen- didikan vokasi diperlukan berbagai upaya antara lain : (a) membangun unit sekolah baru (SMK Negeri 5). Hal yang menjadi kendala untuk program ini adalah penyiapan la- han/lokasi yang sangat terbatas, karena membangun sebuah SMK hampir sama membangun 3 unit SMA. (b) alih fungsi SMA menjadi SMK; hal ini juga diperlukan peng- kajian yang mendalam, sehingga apabila program ini berjalan tidak ada pihak – pihak yang tersakiti dan dirugikan. (c) penegerian seko- lah swasta; kondisi sekolah swasta pada umumnya milik yayasan indi- vidu dan yayasan terpusat sehing- ga yang menjadi kendala biayanya lebih besar untuk melaksanakan program ini. (d) bentuk SMK swasta bersubsidi; pengembangan sekolah model era dahulu yaitu dengan pola

menempatkan guru PNS ke seko-

lah swasta, hal ini memungkinkan

untuk dilaksanakan. (e) menambah

ruang kelas baru; model ini tak ka-

lah strategisnya dengan USB dan

sangat memungkinkan untuk dilak-

sanakan menambah daya tampung

siswa SMK.

  

Penguatan kompetensi, sa-

rana dan prasarana pembelajaran

di SMK mengacu PP 19 Tahun 2005

perlu terus diupayakan agar peluang

tamatan SMK lebih dominan dari

mereka tamatan SMA. Keberadaan

SMK harus kembali ke marwahnya

seperti di masa lalu, hal ini harus

dijawab dengan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) di masing

  • – masing sekolah. Kemitraan SMK

    dengan perusahaan dalam program

    magang kerja harus ditingkatkan

    baik di dalam maupun ke luar neg-

    eri; kalau hal ini bisa dilakukan, niat

    pemerintah Kota Tebing Tinggi untuk

    menjadikan perbandingan SMK dan

    SMA dalam perbandingan 70 : 30

    akan berhasil.

  SMK lebih menjanjikan masa

depan dibanding SMA, disebabkan

antara lain :

  

a) Kondisi perekonomian yang

kurang bagus; harga BBM naik

lagi, akan memicu kenaikan

harga barang dan jasa. Hal ini

menyebabkan beban ekonomi

masyarakat semakin berat. Me- nyekolahkan anak jangka waktu lama tentu sangat memberat- kan, jadi solusinya ke SMK hanya butuh waktu 3 tahun untuk dapat bekerja.

  b) Banyak lulusan SMA yang tidak melanjutkan ke Perguruan Ting- gi. Kurikulum SMA disetting un- tuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi, dan ironisnya kebanyakan tamatan SMA terjun ke dunia kerja, akibatnya banyak lulusan SMA kalah mencari perkerjaan karena tidak siap bekerja; oleh sebab itu kebijakan menambah jumlah lulusan SMK lebih baik ketimbang SMA c) Dunia Kerja yang semakin kom- petitif, ketatnya persaingan men- cari kerja menjadikan tamatan sekolah menengah harus orang yang kompeten di bidangnya dan siap bekerja. SMK sangat piawai dalam mencetak lulusan yang siap kerja dibanding SMA.

  Akhirnya, jangan gengsi untuk memilih SMK dan bukan saatnya mengatakan bahwa SMK adalah sekolah menengah kelas dua. Den- gan motto cerdas, siap kerja dan kompetitif SMK siap mencetak lu- lusan yang siap kerja dan mandiri (Rizal Syam)

  PENDIDIKAN

  IF O TO SINERGI

  EKONOMI bagai buruh di sebuah home industri yang memproduksi tas sekolah men- jawab “nggak ada omzet jo, kalah besaing sama barang cina, yang kerja tinggal 7 orang”.

  

“Sebelumnya berapa orang ?”

zulham bertanya penasaran

“20 orang, akupun siap gajian

mungkin berhenti kerja, jo” midin menjawab tak bertenaga.

  

“ayo minum din”. Zulham me-

nawarkan

obrolan yang suram di kedai kopi

simpang Sd 2 jalan Tandean dekat halte malam itu mengusik konsen- trasiku, yang sedang bermain catur tepat bersebelahan meja dengan Zul- ham dan mudin, kulangkahkan rajaku yang terbirit-birit kena gempuran serangan perwira lawan kesudut papan, dalam hati aku berguman’ luarbiasa, bahkan krisis yang terjadi jutaan kilometer di negeri para dewa, nun juh disana, dapat membuat ketar ketir nasib kawanku di kota Tebing Tinggi”. Pukul 8 malam lewat lima menit Zulham sampai di Simpang Tiga

  Stasiun kereta api kota Tebing Tinggi dari arah Tambangan indra Pura Setelah seharian keluar masuk di kampung –kampung daerah perke- bunan hinterland kota Tebing Tinggi untuk menjual barang dagangannya. melintasi lapangan merdeka menuju pusat kota dengan vespa yang ber- jalan terseok-seok. Zulham sampai di depan sebuah kedai kopi di jalan Tandean dekat halte bus. memarkir- kan kenderaannya di pinggir jalan, Zulham turun dari vespanya me- nenteng tas hitam besar yang berat berisi lima buah rice cooker dan kain yang menjadi barang dagangannya. kedai kopi itu agak ramai ,ada yang ngobrol,main kartu dan main catur,

  ‘a kaba jo? mudin salah seorang temannya yang sedang duduk di bangku panjang menyapa‘ takalek ’ “jawabnya lesu.

  “Tas cemana, din ?”. Zulham balik bertanya, midin yang bekerja se- krisis global

  EKONOMI

  Dampak krisis ini mengakibatkan pendapatan mereka turun drastis, ka- rena merosotnya harga Tandan Buah Segar (TBS) sehingga istilah shift (gi- liran dan jam kerja) akan dialami oleh para pekerja di pabrik tersebut yang akan bermuara dengan berkurang- nya kesempatan kerja sebagai tenaga lepas .Bahkan melonjaknya harga pu- puk, Obat-tanaman,dan sembako se- makin menambah kemerosotan mata pencaharian mereka.

  Krisis keuangan ini sangat dirasakan oleh para buruh sawit. Ketergantungan harga dari TBS sangat mempengaruhi pendapatan mereka, terlebih jika harga bahan baku minyak makan itu mencapai titik terendah. Kondisi ini akan me- nambah angka pengangguran akibat kehilangan lapangan pekerjaan. Tin- dakan kriminalitas dipredikasi akan semakin merambah lingkungan seki- tar. Tingginya kebutuhan akan san- dang dan pangan membuat istri para buruh sawit tersebut harus mencari pekerjaan tambahan yang sifatnya serabutan. Upaya tersebut semata hanya untuk mencari nafkah, demi memenuhi biaya hidup dan biaya pen- didikan anak. Jika situasi tidak dapat dikendalikan, justru berimbas kepada anak anak mereka yang saat ini telah duduk di bangku Sekolah Menengah

  Pertama (SMP) dan Sekolah Menen- gah Atas (SMA). Tidak terelakkan, terpaksa mereka harus mengalami putus sekolah. Walaupun harga TBS mulai beranjak mengalami kenaikan, justru peningkatan tersebut dini- lai masih terlalu rendah dan belum mampu memulihkan perekonomian masyarakat seperti semula.

  Bagi warga warga hinterland Kota Tebing Tinggi, perkebunan kela- pa sawit merupakan sektor andalan.

  Diketahui ada tiga ( 3 ) pola perkebu- nan sawit di hinterland yaitu, Peru- sahaan Inti Rakyat Perkebunan (PIR-

  Bun), Perkebunan Kredit Koperasi Primer untuk Anggotanya (KKPA) dan perkebunan rakyat pola swadaya.

  Perkebunan kelapa sawit baik milik swasta maupun milik Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) memiliki peran penting untuk memeperoleh penda- patan dalam kehidupan masyarakat. Keberadaan perkebunan ini sangat dirasakan oleh mereka yang ber-pro- fesi sebagai petani sawit, toke (ped- agang pengumpul), mocok-mocok (tenaga kerja lepas / buruh) di BUMN maupun swsata.

  Krisis berkepanjangan ini ternya- ta sangat berimbas untuk perkebunan rakyat berpola swadaya. Pasalnya,

  Pabrik Kelapa Sawit (PKS) akan lebih mengutamakan hasil sawit yang di- hasilkan oleh perkebunan milik BUMN itu. Akibatnya, TBS milik warga terse- but tidak tertampung sehingga harga sawit untuk perkebunan dengan pola swadaya itu mengalami kemerosotan yang sangat signifikan sehingga harus bertengger dititik terendah.

  Sebuah hasil riset oleh sebuah lembaga penelitian SMERU( research Institute ) yang berada di Provinsi Riau menyatakan, terdapat 9 (sembilan) buah desa di provinsi itu yang telah mengalami penururunan harga CPO akibat terjadinya krisis keuangan global, persoalan ini membuat harga TBS sawit lokal mengalami penu- runan tajam. Sebuah angin segar bagi para petani sawit, ketika harga CPO mulai merangkak dari keterpurukan- nya. Dibulan bulan Mei 2009, harag tersebut mulai membaik, namun ke- naikan itu belum bisa menjadi seman- gat yang berarti, karena harga TBS milik perkebunan dengan TBS milik masyarakat swadaya masih memiliki perbedaan harga sebesar 30 %. Per- bedaan harga tersebut merupakan patokan harga yang dilakukan pihak Disbun di provinsi itu. Dinilai kualitas TBS milik perkebunan ternyata masih lebih baik dari TBS milik masyarakat swadaya.

  Minimnya pemupukan dan kuranya jam perawatan pohon sawit menjadi faktor buruknya kualitas TBS milik masyarakat. Bukan hanya itu, bercampurnya TBS yang baik dengan yang masih muda serta tingginya vo- lume sampah di TBS menjadi sebuah

  TERHADAP PEREKONOMIAN KOTA TEBING TINGGI damPak kRiSiS global sejak terjadinya krisis keuangan global (kkg) sejak tahun 2008 / 2009, harga CPo (Crude Palm oil - minyak sawit mentah) mengalami kemerosotan yang semakin tajam. Dampak negatif akibat kemerosotan itu telah dirasakan oleh masyarakat desa yang memiliki mata penca- harian dari sektor perkebunan. kenyataan itu harus ditelan pahit oleh masyarakat yang memiliki mata pencaharian di sektor pengolahan buah kelapa sawit.

  EKONOMI

  beberapa dampak lain yang ter- lihat antara lain.

  Kondisi ini juga dialami oleh para pekerja lepas dengan beban yang se- makin berat akibat pemutusan itu. Sulitnya memperoleh pekerjaan lain membuat para pekerja ini sekan pu- tus semangat. Hutan yang dahulunya dianggap dapat memenuhi kebutuhan hidup kini kebanyakan telah disulap menjadi lahan sawit.

  Kedunya masuk ke dalam kelom- pok miskin dan lebih miskin, sebelum krisis, disamping mengurus lahan perkebunannya sendiri, para petani sawit berskala kecil ini juga bekerja sampingan sebagai pemocok pada petani sawit yang memiliki lahan luas. Turunnya harga TBS, memiliki dua dampak . Dampak pertama ada- lah : penurunan hasil penjualan TBS. Dampak kedua adalah : penururnan penghasilan tenaga lepas hal ini di- akibatkan karena karena kebanyakan pemilik kebun tidak mampu mem- pekerjaan mereka dan memilih untuk mengerjakan lahan kebunnya sendiri.

  Kelompok masyarakat yang pal- ing terkena dampak krisis adalah kelompok petani sawit berskala kecil yang memiliki lahan kebun kurang dari 1ha dan kelompok tenaga kerja lepas yang bekerja di perkebunan ke- lapa sawit rakyat.

  4. Penurunan omzet penjualan di warung dan kepada toke menu- run, sementara jumlah anggota masyarakat yang berutang se- makin meningkat.

  3.Transaksi jual beli lahan kebun sawit yang semakin meningkat. Jenis lahan kebun yang paling bayak dijual adalah lahan kebun kelas menengah ke atas. Misalnya ada seorang petani sawit pemilik ke- bun sawit seluas 6 ha yang telah menjual 2ha dari lahan kebunnya yang masih sangat produktif

  2. Terjadinya kemacetan pemba- yaran kredit pinjaman dari pihak UED-SP (usaha ekonomi desa simpan pinjam) maupun Per- bankan , Debitur umumnya adalah petani yang memiliki lahan kebun sawit seluas 2 ha atau lebih.

  1. Terjadinya kemacetan pemba- yaran kredit (angsuran) mobil / sepeda motor dari berbagai mer- ek yang dilakukan pihak Leasing

  Kondisi ini terus terjadi seh- ingga mengalami kenaikan pada Juli tahun 2009. Omzet pada bulan itu mengalami kenaikan sebesar Rp.100 sehingga menjadi Rp.200 Juta setiap hari Jum’at. Kenaikan ini terjadi akibat terdongkraknya para pembeli yang berasal dari luar desa, baik dari wilayah kecamatan mau- pun luar daerah lainnya.

  alasan rendahnya kualitas TBS di- maksud.

  Puncak krisisi Keuangan Global ini mengakibatkan turunnya penda- patan dan daya beli masyarakat yang mempengaruhi kegiatan perekonomi- an di salah satu desa . Besarnya per- putaran uang disebuah pasar ming- guan untuk kategori pasar tradisonal dan modern diketahui menurun dras- tik dari Rp.400 Juta hingga menjadi Rp.100 Juta./minggu.

  Kondisi ini secara tidak langsung menyebabkan terjadinya penganggu- ran tenaga kerja lepas yang selama ini bekerja di perkebunan sawit rakyat. Untuk membiayai hidup sebagian dari mereka kemudian menjadi ninja (sebuah istilah pasaran bagi pencuri kelapa sawit atau getah karet) teruta- ma di perkebunan Negara dan swasta. Salah satu alasannya adalah karena ada yang tertangkap dan di penjara.

  Dampak Krisis Keuangan ini san- gat dirasakan oleh pekerja di perke- bunan kelapa sawit rakyat, terutama ketika harga TBS anjlok, saat itu ke- bun sawit dibiarkan terbengkalai. Minimnya proses pemupukan dan proses perawatan lainnya sehingga para petani tidak memanen lahan perkebunannya. Besarnya perbedaan biaya perawatan dengan anjloknya harga TBS dinilai tidak seimbang. Na- mun sebahagian para petani lainnya tetap memanen , alasannya, jika tidak dipanen, akan dapat merusak pohon sawit.

  Hal senasib juga dirasakan oleh pekerja di BUMN maupun swasta. Sebelum krisis berkepanjangan, se- orang pekerja kebun yang berpro- fesi sebagai pendodos buah sawit mampu mengantongi uang sebedar Rp.2.500.000.- Juta/bulan. Kini dirinya hanya menerima upah sesuai UMR (upah minimum regional) sebesar Rp.1.080.000.- juta/bulan

  Walaupun tidak sampai terjadi pe- mutusan hubungan kerja, justru pen- gurangan jam kerja ( shift ) sebanyak 2 jam dari 12 jam kerja menjadi 10 jam kerja /hari mengakibatnya berkurang- nya premi yang biasa diperoleh oleh para pekerja . Biasanya para pekerja mampu memperoleh gaji pokok plus premi sebesar Rp.1.9 Juta/bulan. Kini jumlah tersebut berkurang menjadi Ro. 1.4 Juta/bulan.

  Rendahnya harga TBS dinilai sangat mempengaruhi kegiatan di- bidang ketenagakerjaan di sebuah Pabrik Pengolahan Sawit. Berkurang- nya volume komoditas export CPO ke luar negeri, mengakibatkan tingginya CPO yang tertumpuk di pelabuhan. Kondisi ini harus ditelan pahit oleh para exportir.

  Melonjaknya harga kebutuhan produksi pertanian seperti pupuk, pembasmi gula serta bahan kebutu- han primer lainnya menjadi momok yang sangat menakutkan bagi para petani sawit.

  Naik turunya grafik harga tidak terjadi secara serempak dikomuni- tas petani sawit. Kenaikan harga TBS ditingkat masyarakat terjadi satu bu- lan lebih lambat dari kenaikan harga yang ditetapkan oleh Disbun Provinsi Sumut.

  Kenaikan harga TBS beberapa waktu lalu dianggap menjadi lang- kah perbaikan tingkat perekonomian petani. Namun kenaikan itu dinilai

  EKONOMI

  masih terlau rendah sehingga diang- gap merugikan para petani sawit.